Penelitian ini dilakukan pada seluruh relawan PNPM-MP di BKM Amanah sebanyak 50 orang relawan tidak termasuk pengurus. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory) yang menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Selanjutnya teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik populasi, dimana sampel diambil berdasarkan populasi yang ada secara menyeluruh. Teknik analisis data yang digunakan antara lain uji validitas, uji reliabilitas, uji F dan uji t.
Outline penelitan merupakan sebuah kerangka penulisan ilmiah yang didalamnya terdapat garis-garis besar dari suatu karangan penelitian yang telah disusun secara sistematis,logis,jelas,tersruktur dan teratur.
RUMUSAN MASALAH sebagai berikut :
- Bagaimana konsep tentang bahasa ?
- Bagaimana sejarah bahasa Indonesia ?
- Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia ?
- Bagaimana bentuk ragam bahasa Indonesia ?
Penelitian ini dilakukan pada seluruh relawan PNPM-MP di BKM Amanah sebanyak 50 orang relawan tidak termasuk pengurus. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory) yang menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Selanjutnya teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik populasi, dimana sampel diambil berdasarkan populasi yang ada secara menyeluruh. Teknik analisis data yang digunakan antara lain uji validitas, uji reliabilitas, uji F dan uji t.
Outline penelitan merupakan sebuah kerangka penulisan ilmiah yang didalamnya terdapat garis-garis besar dari suatu karangan penelitian yang telah disusun secara sistematis,logis,jelas,tersruktur dan teratur.
RUMUSAN MASALAH sebagai berikut :
- Bagaimana konsep tentang bahasa ?
- Bagaimana sejarah bahasa Indonesia ?
- Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia ?
- Bagaimana bentuk ragam bahasa Indonesia ?
penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara pengeluaran, metode cara produk neto, metode cara pendapatan, pendapatan pribadi dan pendapatan disposebel, cara menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi
PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IMAM AL SYAIBANI
Konsep Teori yang Dikemukakan Imam Al-Syaibani
PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IMAM AL MAWARDI
Pemikiran Ekonomi Al-Mawardi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Kuesioner, angket, wawancara
1. Makalah
Kuesioner, Angket, dan Wawancara
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Ekonomi Syariah
Progam Studi Ekonomi Syariah
STAI Muhammadiyah Tulungagung
Dosen Pengampu:
Mei Santi, M.Sy
Oleh:
Amalia Damayanti
NIM : 2016470094
Elya Nurhidayah
NIM : 2016470102
PROGAM STUDI EKONOMI SYARIAH
STAI MUHAMMADIYAH TULUNGAGUNG
2018
2. ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya Shalawat serta Salam senantiasa tercurahkan atas junjungan kita Nabi
Muhammad SAW serta Keluarga, Sahabat dan para penerus risalahnya. Sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah, guna memenuhi tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian Ekonomi Syariah dengan judul Kuesioner, Angket, dan
Wawancara.
Kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bpk. Nurul Amin, M.Ag Selaku Pimpinan STAI Muhammadiyah Tulungagung
2. Mei Santi, M.Sy sebagai dosen mata kuliah Metodologi Penelitian Ekonomi
Syariah.
3. Orang tua yang selalu memberi dukungan pada kami.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dengan adanya makalah ini semoga dapat membantu mempermudah proses
belajar dan bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Serta kami menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun
agar tercapainya kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Tulungagung, 10 November 2018
Tim Penyusun
3. iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
A. Pendahuluan
1. Latarbelakang.......................................................................................1
2. Fokus Pembahasan................................................................................1
3. Tujuan Penulisan...................................................................................1
B. Pembahasan
1. Kuesioner/Angket
a. Pengertian Kuesioner/Angket............................................................2
b. Tujuan dan Fungsi Kuesioner............................................................3
c. Prinsip-Prinsip Dalam Penulisan Angket..........................................3
d. Tipe Kuesioner..................................................................................4
2. Wawancara
a. Pengertian wawancara.......................................................................6
b. Fungsi Tujuan Wawancara................................................................7
c. Jenis Wawancara...............................................................................8
C. Kesimpulan.................................................................................................12
Daftar pustaka........................................................................................................13
4. 1
Kuesioner, Angket, dan Wawancara.
Oleh
Amalia Damayanti
NIM : 2016470094
Elya Nurhidayah
NIM : 2016470102
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara
sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk
menyelesaikan masalah. Metode pengumpulan data adalah teknik atau
cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data.
Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan
dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket,
wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain.
Dalam penelitian ilmiah, agar data yang kita kumpulkan menjadi
valid, maka kita harus mengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data
dalam penelitian itu, sehingga data yang kita peroleh dapat menjadi
pendukung terhadap kebenaran suatu konsep tertentu. Dan dalam kegiatan
penelitian, keberadaan instrumen penelitian merupakan bagian yang
sangat integral dan termasuk dalam komponen metodologi penelitian
karena instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah yang sedang
diteliti.
2. Fokus Pembahasan
Fokus pembahasan dalam makalah ini adalah kuesioner, angket,
dan wawancara.
3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk membahas
kuesioner, angket, dan wawancara dan tujuan-tujuannya.
5. 2
B. Pembahasan
1. Kuesioner/Angket
a. Pengertian Kuesioner/Angket
Pengertian Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi
yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan,
perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi
yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang
sudah ada.
Kuesioner juga dikenal sebagai angket. Kuesioner merupakan
sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi atau dijawab oleh responden
atau orang yang akan diukur. Hal yang didapatkan melalui kuesioner
adalah kita dapat mengetahui keadaan atau data pribadi seseorang,
pengalaman, pengetahuan, dan lain sebagainya yang kita peroleh dari
responden.
Kuesioner berbentuk daftar pertanyaan. Harapan yang diinginkan
melalui penyusunan kuesioner adalah mampu mengetahui variabel-
variabel apa saja yang menurut responden merupakan hal yang penting.
Adapun tujuan penyusunan kuesioner adalah guna memperbaiki bagian-
bagian yang kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data
terhadap responden.
Responden bisa dengan mudah memberikan jawaban karena
alternatif jawaban sudah disediakan misalnya dalam bentuk
membubuhkan checklist pada kolom. Selain itu, kuesioner juga
memerlukan waktu yang singkat untuk menjawab pertanyaan.
Kuesioner digunakan secara tepat apabila mencakup:
a) Responden atau orang yang merespon atau menjawab
pertanyaan memiliki jarak saling berjauhan.
b) Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna
jika mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang
menyetujui atau tidak menyetujui suatu fitur khusus dari sistem
yang diajukan.
6. 3
c) Melakukan studi guna mengetahui sesuatu dan ingin mencari
seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-
petunjuk tertentu.
d) Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa
diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.
b. Tujuan dan Fungsi Kuesioner
Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah:
a) Mendapatkan data yang relevan dengan tujuan penelitian.
b) Mendapatkan data dengan reliabilitas dan validitas yang setinggi
mungkin.
Berikut ini merupakan fungsi kuesioner, antara lain:
a) Guna mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar dalam rangka
penyusunan catatan permanen.
b) Guna menjamin validitas informasi yang diperoleh dengan metode
lain.
c) Pembuatan evaluasi progam bimbingan.
d) Guna mengambil sampling sikap atau pendapat dari responden.1
c. Prinsip-Prinsip Dalam Penulisan Angket
Menurut Uma Sekaran yang dikutip dari Sugiyono ada beberapa
prinsip dalam penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu
prinsip penulisan, pengukuran, dan penampilan fisik. Adapun prinsip-
prinsip dalam penulisan angket adalah sebagai berikut:
a) Isi dan tujuan penelitian: bentuk pertanyaan yang diberikan
(pengukuran atau bukan)
b) Bahasa yang digunakan: penulisan kuesioner (angket) disesuaikan
dengan kemampuan berbahasa responden.
c) Tipe dan bentuk pertanyaan: pertanyaan terbuka (berbentuk uraian)
dan pertanyaan tertutup (berbentuk jawaban yang cepat/pilihan.
1http://www.sumberpengertian.co/pengertian-kuesioneroleh Sumberpengertian.co, Pengertian
KuesionerLengkap (Tujuan, Fungsi, Jenis-Jenis, dan Syarat), diakses pada 10/11/2018
7. 4
d) Pertanyaan tidak mendua: hindari pertanyaan double barreled yang
dapat menyulitkan responden untuk memberikan jawaban.
e) Tidak menanyakan yang sudah lupa: hindari pertanyaan yang kira-
kira responden telah lupa atau yang memerlukan jawaban dengan
berfikir berat.
f) Pertanyaan tidak mengiring: sebaiknya pertanyaan dalam angket
tidak mengiring ke jawaban yang baik atau jelek saja.
g) Panjang pertanyaan: agar responden tidak jenuh dalam mengisi. Jika
variable banyak sehingga memerlukan instrumen yang banyak,
maka instrumen dibuat bervariasi dalam penampilan, model skala
pengukuran yang digunakan, dan cara mengisinya.
h) Urutan pertanyaan: dimulai dari umum menuju hal yang lebih
spesifik, atau bisa diacak.
i) Prinsip pengukuran: perlu diuji valid dan reliabilitas instrument
(angket) yang diberikan agar mendapatkan data penelitian yang valid
dan reliabel.
j) Penampilan fisik angket: sebagai alat pengumpulan data yang
mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi
angket.
d. Tipe Kuesioner
Menurut Sutrisno Hadi jenis penyusunan itemnya kuesioner dapat
dibagi dalam dua golongan besar, yaitu kuesioner tipe isian dan
kuesioner tipe pilihan.
a) Kuesioner tipe isian
Item yang diajukan dalam bentuk pertanyaan atau permintaan
komentar terhadap suatu kejadian atau keadaan. Item terbuka adalah
item yang memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada responden
dan kuesioner yang berisi item terbuka disebut kuesioner bentuk
terbuka. Item tipe persediaan adalah item yang meminta agar
responden mengisikan beberapa jawaban yang diperlukan, yang
kuesionernya disebut kuesioner bentuk tertutup.
8. 5
Kelemahan-kelemahan kuesioner isian adalah sebagai berikut:
1) Responden mungkin sekali merasa segan-segan memberikan
jawaban-jawaban yang lengkap sehingga hanya beberapa hal saja
yang dapat diselidiki daripadanya.
2) Besar kemungkinannya responden tidak mencantumkan hal-hal
yang sebenarnya sangat diperlukan, bukan karena dia tidak tahu,
tetapi semata-mata karena hal itu dia pandang tidak penting atau
lupa mencantumkannya.
3) Analisis komparatif terhadap hasil-hasil jawaban yang tidak
tertentu adalah jauh lebih sukar daripada analisis komparatif
hasil-hasil jawaban yang seragam.
b) Kuesioner tipe pilihan
Item kuesioner tipe pilihan hanya meminta responden untuk
memilih salah satu jawaban atau lebih dari sekian banyak jawaban-
jawaban (alternatif) yang sudah disediakan. Sebagian diberikan dalam
bentuk pilihan terarah (dua alternatif, tiga atau empat alternatif) dan
campuran keduanya kadang ditemukan dalam kuesioner.
Keunggulan kuesioner item tipe pilihan adalah sebagai berikut:
a) Kemudahan dalam memberikan jawaban
b) Waktu untuk menawab lebih singkat2
2. Wawancara
a. Pengertian wawancara menurut para ahli:
1) Lexy J. Moleong
Menurut Lexy J. Moleong pengertian wawancara adalah suatu
percakapan dengan tujuan-tujuan tertentu. Pada metode ini peneliti
dan responden berhadapan langsung (face to face) untuk mendapatkan
informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat
menjelaskan permasalahan penelitian.
2http://olahragakesehatan2015.blogspot.com/2017/09/makalah-instrumen-penelitian-angket-
dan.html oleh Nasri, Angket, Kuesioner, Wawancara, diakses pada 10/11/2018
9. 6
2) Charles Stewart dan W.B. Cash
Menurut Charles Stewart dan W.B. Cash pengertian Wawancara
adalah proses interaksi dengan sebuah tujuan serius yang memiliki
maksud dan tujuan untuk bertukar perilaku dan melibatkan aktivitas
tanya jawab.
3) Denzig
Menurut Denzig pengertian wawancara adalah suatu kegiatan yang
dipandu dan rekaman pembicaraan atau tatap muka suatu percakapan,
di mana seseorang mendapat informasi dari orang lain.
4) Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat pengertian wawancara adalah suatu cara
yang digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk mendapatkan
sebuah informasi dan secara lisan pembentukan responden, untuk
berkomunikasi secara tatap muka.
5) Sugiyono
Menurut Sugiyono pengertian wawancara adalah suatu teknik
pengumpulan data yang dilakukan secara terstruktur maupun tidak
terstruktur dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan
menggunakan jaringan telepon.
7) Arikunto
Menurut Arikunton pengertian wawancara adalah dialog yang
dilakukan pewawancara untuk mendapatkan informasi dari
terwawancara.
b. Fungsi Tujuan Wawancara
Seperti yang disebutkan pada definisi wawancara di atas, fungsi
wawancara secara umum adalah untuk menggali informasi dari
narasumber. Selengkapnya, berikut ini adalah beberapa fungsi
wawancara tersebut:
a) Menghindari kesalahan informasi/data yang simpang siur
b) Informasi/data dari hasil wawancara merupakan pelengkap
informasi awal
10. 7
c) Memperoleh informasi secara komprehensif, akurat, jujur, dan
mendalam
d) Mendapatkan informasi dan data yang objektif dan berimbang
e) Menggali kemungkinan adanya perspektif baru atas suatu masalah
Tujuan Wawancara
Tujuan wawancara secara umum adalah untuk mendapatkan
informasi yang akurat dari narasumber dengan menyampaikan beberapa
pertanyaan tertentu kepada narasumber.
Secara khusus, berikut ini adalah beberapa tujuan wawancara:
a) Untuk menggali dan mendapatkan informasi atau data dari orang
pertama (primer).
b) Untuk melengkapi informasi/data yang dikumpulkan dari teknik
pengumpula data lainnya
c) Untuk mendapatkan konfirmasi dengan menguji hasil
pengumpulan data lainnya3
c. Jenis Wawancara
Berdasarkan jenis wawancara yang dilakukan Sutrisno Hadi membagi
wawancara dalam tiga jenis wawancara yaitu wawancara tak terpimpin,
wawancara terpimpin dan wawancara bebas terpimpin.
1) Wawancara tak terpimpin
Wawancara tak terpimpin adalah tidak adanya kesengajaan pada
interviewer untuk mengarahkan tanya-jawab ke pokok-pokok
persoalan yang menjadi titik fokus dari kegiatan penyelidikan.
Maksudnya, tidak berpedoman atau tidak langsung sekiranya jalan
tanya-jawab dikuasai oleh mood, keinginan, atau kecenderungan
interviewee tanpa dikendalikan oleh suatu pedoman yang telah
disiapkan oleh interviewer
Keunggulan wawancara tak terpimpin:
a) Sangat cocok untuk penyelidikan pendahuluan, dalam mana
pengetahuan penyelidik tentang objek penyelidikannya
3https://www.maxmanroe.com/vid/karir/pengertian-wawancara.html oleh Maxmanroe, Pengertian
Wawancara Secara Umum, Tujuan, Jenis, dan Ciri-Ciri Pewawancara,diakses pada 10/11/2018
11. 8
b) Tidak memerlukan keahlian yang cukup mendalam sebagaimana
yang diminta oleh wawancara bebas-terpimpin
c) Karena suasananya sangat dekat dengan free talk, maka dapat
memelihara kewajaran pembicaraan.
d) Memungkin dapat menghasilkan suatu datum yang khusus dan
mendalam.
Kelemahan wawancara tak terpimpin adalah:
a) Kedudukannya terbatas sebagai alat riset ilmiah
b) Tidak dapat digunakan untuk keperluan pengecekan secara
efisien.
c) Memakan waktu yang terlalu banyak, memboroskan tenaga, dan
juga biaya.4
2) Wawancara Terpimpin
Pewawancara dalam wawancara terpimpin terikat oleh suatu fungsi
bukan saja sebagai pengumpul data melalui tanya jawab, melainkan
sebagai pengumpul data yang relavan terhadap maksud-maksud
penyelidikan yang telah disiapkan dengan masuk sebelum kegiatan
wawancara yang sebenarnya dijalankan. Dalam wawancara
terpimpin, memiliki pedoman yang memiliki jalannya tanya-jawab
kesatu arah yang telah ditetapkan dengan tegas.
Kelemahan wawancara terpimpin adalah sebagai berikut:
a) Jalannya wawancara menjadi kaku dan beku akibat
menggunakan daftar pertanyaan yang sudah jadi dalam bentuk
kuesioner yang diberikan secara lisan.
b) Diperoleh data-data yang kurang mendalam dikarenakan
hubungan antara interviewer dengan interviewee terlalu formal.
Kelebihan wawancara terpimpin:
a) Adanya uninformitas pertanyaan memungkinkan
pengkomparasian hasil penyelidikan menjadi lebih gampang.
4Sugiyono, Metode Penelitian KuantitatifKualitatifdan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), 137
12. 9
b) Pemecahan problematik atau pembuktian hipotesis akan lebih
mudah diselesaikan.
c) Memungkinkan analisis kuantitatif di samping analisis kualitatif.
d) Hasil kesimpulan lebih reliabel.
3) Wawancara Bebas Terpimpin
Wawancara bebas terpimpin atau biasa disebut wawancara
terkontrol merupakan wawancara yang masih mempertahankan
unsur terpimpin dimana mengacu kepada persoalan atau hipotesis
penyelidikan tetapi pedoman wawancara sekedar catatan-catatan
yang memungkinkan variasi-variasi penyajian pertanyaan
disesuaikan dengan situasi yang ada.
Ditinjau dari segi banyaknya interviewee yang terlibat dalam
satu kali wawancara, dapat kita bedakan menjadi dua jenis yaitu
wawancara pribadi dan wawancara kelompok.
a) Wawancara pribadi merupakan wawancara yang hanya dilakukan
oleh seorang interviewer dan seorang interviewer (empat mata)
yang memungkinkan ekspresi dan gerak-gerik interviewee dapat
dilakukan dengan mudah yang akan memberikan kemudahan
interviewer dalam menilai dan memutuskan perlu tidaknya
penyelidikan lebih mendalam serta memberikan privasi maksimal
sehingga memungkinkan untuk memperoleh data intensif sangat
besar.
b) Wawancara kelompok adalah wawancara yang dilakukan seorang
interviewer (atau lebih) sekaligus menghadapi dua orang
interviewee atau lebih. Wawancara kelompok sangat berguna
sebagai alat penggumpulan data yang sekaligus difungsikan
sebagai proses pengecekan dan pengecekan kembali.
Hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara kelompok adalah
sebagai berikut:
a) Hindari proses tanya jawab secara bergiliran
b) Tidak dianjurkan seorang juru bicara atau pemengang
kendali yang menguasi wawancara.
13. 10
c) Tidak dianjurkan anggota wawancara saling berebut
memberi keterangan atau penjelasan yang pada hakikatnya
mengulang-ulang apa yang sudah diutarakan sebelumnya
sehingga mengefisienkan waktu wawancara
d) Berikan pertanyaan-pertanyaan hanya mengenai fakta-fakta
objektif yang sederhana, keadaan-keadaan yang tidak
menimbulkan perselisihan, dan pendapat-pendapat yang
tidak simpang siur.
Kebaikan-kebaikan dalam wawancara adalah sebagai berikut:
a) Merupakan salah satu metode yang terbaik untuk menilai keadaan
pribadi
b) Tidak dibatasi oleh tingkatan umur dan tingkatan pendidikan subjek
yang diselidiki
c) Dalam riset-riset sosial merupakan metode pelengkap yang tidak
dapat ditingalkan
d) Dengan unsur fleksibilitas keluwesan yang dikandungnya sangat
cocok digunakan sebagai kriteria (alat verifikasi) terhadap data yang
diperoleh dengan jalan observasi, kuesioner, dan lain-lain.
e) Dapat diselenggarakan sambil mengadakan observasi.
Kelemahan-kelemahan dalam wawancara adalah sebagai berikut:
a) Tidak cukup efisien, memboroskan waktu, tenaga, dan biaya.
b) Tergantung kepada kesediaan, kemampuan, dan keadaan momental
dari interviewee sehingga informasi tidak dapat diperoleh secara seteliti-
telitinya.
c. Jalan dan isi wawancara sangat mudah dipengaruhi oleh keadaan-
keadaan sekitar yang memberikan tekanan-tekanan yang mengganggu.
d. Meminta interviewer yang benar-benar menguasai bahasa
interviewee.
e. Jika pendekatan sahabat-karib dilaksanakan, untuk menyelidiki
masyarakat yang sangat heterogen memerlukan interviewer yang
banyak.5
5Ibid, 140
14. 11
C. Kesimpulan
1. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan
analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik
beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh
sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.
2. Kuesioner juga dikenal sebagai angket. Kuesioner merupakan sebuah daftar
pertanyaan yang harus diisi atau dijawab oleh responden atau orang yang
akan diukur.
3. Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah:
a) Mendapatkan data yang relevan dengan tujuan penelitian.
b) Mendapatkan data dengan reliabilitas dan validitas yang setinggi
mungkin.
Berikut ini merupakan fungsi kuesioner, antara lain:
a) Guna mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar dalam rangka
penyusunan catatan permanen.
b) Guna menjamin validitas informasi yang diperoleh dengan metode lain.
c) Pembuatan evaluasi progam bimbingan.
d) Guna mengambil sampling sikap atau pendapat dari responden.
4. Wawancara adalah proses interaksi dengan sebuah tujuan serius yang memiliki
maksud dan tujuan untuk bertukar perilaku dan melibatkan aktivitas tanya
jawab.
5. Fungsi wawancara tersebut:
a) Menghindari kesalahan informasi/data yang simpang siur.
b) Informasi/data dari hasil wawancara merupakan pelengkap informasi awal.
c) Memperoleh informasi secara komprehensif, akurat, jujur, dan mendalam.
6. Tujuan wawancara:
a) Untuk menggali dan mendapatkan informasi atau data dari orang pertama
(primer).
b) Untuk melengkapi informasi/data yang dikumpulkan dari teknik
pengumpula data lainnya.
c) Untuk mendapatkan konfirmasi dengan menguji hasil pengumpulan data
lainnya.
15. 12
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D), Bandung: Alfabeta, 2015
http://www.sumberpengertian.co/pengertian-kuesioner oleh
Sumberpengertian.co, Pengertian Kuesioner Lengkap (Tujuan, Fungsi,
Jenis-Jenis, dan Syarat), diakses pada 10/11/2018
http://olahragakesehatan2015.blogspot.com/2017/09/makalah-instrumen-
penelitian-angket-dan.html oleh Nasri, Angket, Kuesioner, Wawancara,
diakses pada 10/11/2018
https://www.maxmanroe.com/vid/karir/pengertian-wawancara.htmloleh
Maxmanroe, Pengertian Wawancara Secara Umum, Tujuan, Jenis, dan
Ciri-Ciri Pewawancara, diakses pada 10/11/2018