SlideShare a Scribd company logo
1
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.P UMUR 24 TAHUN G1P0A0
USIAKEHAMILAN 32 MINGGU 1 HARI DENGAN
KETIDAK NYAMANAN TRIMESTER III
DI BPS RIZA FAULINA S, S.ST
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh :
PROPYTA SEDAYU
201207174
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
2
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.P UMUR 24 TAHUN G1P0A0
USIAKEHAMILAN 32 MINGGU 1 HARI DENGAN
KETIDAK NYAMANAN TRIMESTER III
DI BPS RIZA FAULINA S, S.ST
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ilmiah Ini Di Buat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Mendapatkan Gelar Profesi Ahli Madya Kebidanan Prodi D III Kebidanan
Akbid Adila Bandar Lampung
Disusun Oleh :
PROPYTA SEDAYU
201207174
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
i
3
LEMBAR PENGESAHAN
Di terima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan Adila pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 09 Juli 2015
Penguji I Penguji II
Zendry Julistya, S.Kep.,M.Kes Ervina Irawati Harianja, S.SiT
NIK : 2015501065 NIK : 2009111020
Direktur Akademi Kebidanan Adila
Bandar Lampung
dr. Wazni Adila, MPH
NIK : 201041008
ii
4
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.P UMUR 24 TAHUN G1 P0A0
USIA KEHAMILAN 32 MINGGU 1 HARI DENGAN
KETIDAKNYAMANANTRIMESTER III
DI BPS RIZA FAULINA S,S.ST
BANDARLAMPUNG
TAHUN 2015
Propyta Sedayu, Puspita Dewi,S.ST.M.Kes, Tri Riwayati Ningsih, S.ST
INTISARI
Kehamilan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu kehamilan pada trimester I, trimester II, dan
trimester III. Dimana kehamilan trimester III adalah tahap penyesuaian. Pada kehamilan
ini informasi yang perlu disampaikan adalah hasil kesejahteraan janin dalam kandungan
serta ketidaknyamanan yang akan dialamioleh ibu pada trimester III. Ketidaknyamanan
yang dirasakan sepertinyeri pinggang yang disebabkan karena adanya tarikan pada saraf,
sering kencing pada malam hari disebabkan karena adanya peningkatan sensitivitas pada
kandung kemih,kram pada kaki dan tangan disebabkan karena penurunan kalsium dan
alkalosis. Tujuan informasi ini agar ibu mengetahui tentang ketidaknyamanan trimester
III dan penanganannya. Tujuan studi kasus ini mampu memahami dan memberikan
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil terhadap Ny.P Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32
Minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan TM III, di BPS Riza Fulina Sofyan, S.ST, Haji
Mena Bandar Lampung Tahun 2015. Metode yang digunakan penulisan deskriptif,
Teknik memperoleh data yaitu data primer dan sekunder. Dengan cara wawancara
langsung dengan klien. Hasil dari studi kasus ini penulis mampu memberikan Asuhan
Kebidanan Ibu Hamil dengan Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III.Saran
diharapkan ibu hamil mau bekerjasama dan mau mengikuti anjuran yang diberikan oleh
bidan.
Kata kunci : Ibu hamil, Ketidaknyamanan Trimester III
Kepustakaan : 10 Referensi
Jumlah halaman : 112 halaman
iii
5
CURICULUM VITAE
Nama : Propyta Sedayu
Nim : 201207174
Tempat/tanggal lahir : Wonorejo, 10 juli 1993
Alamat : B 3 Sp 3 Wonorejo, Kec.Penawar Aji, Kab.
Tulang Bawang
Institusi : Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung
Angkatan : VII
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. TK Hosana Terpadu, Kec. Penawar Aji Tahun 1999 s/d 2000
2. SDN 01 Karya Makmur, Kab. Tulang Bawang Tahun 2000 s/d 2006
3. SMP PGRI Wonorejo Tahun 2006 s/d 2009
4. SMA Taman Firdaus,Kab. Tulang Bawang Tahun 2009 s/d 2012
5. D III Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung Lulus Tahun 2015
iv
6
Motto
Orang sukses adalah orang yg tidak
pernah berpikir dirinya kalah,ketika ia terpukul
jatuh (GAGAL) ia bangkit kembali,belajar dari
kesalahannya dan bergerak maju menuju inovasi yg
lebih baik .
Propyta Sedayu
v
7
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas Rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Studi kasus ini, dan dibalik penyelesaian
tugas ini tidak lupa penulis memberikan persembahan kepada orang-orang yang
telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
1. Puji syukur kehadirat ALLAH yang maha kuasa sehingga dapat
terselesaikannya Study Kasus
2. Terima kasih buat keluarga besar tercinta yang selalu memberikan
semangat dan mendo’akan setiap kegiatan apapun yang terbaik bagi
penulis serta selalu mengharapkan setiap keberhasilan yang penulis
lakukan.
3. Rekan- rekanku tercinta Akbid ADILA khususnya tingkat III yang selalu
mendukung hingga terselesaikan tugas akhir ini.
4. Almamaterku tercinta Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung
sebagai tempat penulis menuntut ilmu selama tiga tahun.
5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimah kasih
atas partisipasi dan dukungannya selama penulis menyelesaikan tugas
akhir Diploma Kebidanan ini.
vi
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan study kasus ini tepat pada waktunya
dengan judul “ Asuhan Kebidanan Pada Ny. P Umur 24 Tahun G1 P0A0 Usia
Kehamilan 32 Minggu 1 Hari Dengan Ketidaknyamanantrimester III di BPS
Riza Faulina S, S.ST Bandar Lampung Tahun 2015” Dalam kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan,
bimbingan serta dorongan semangat yang di berikan sehingga penulis haturkan
kepada :
1. dr. Wazni Adila, MPH selaku direktur Akademi Kebidanan Adila.
2. Puspita Dewi,S.ST.M.Kes, selaku pembimbung I study kasus
3. Tri Riwayati Ningsih, S.ST selaku pembimbing II study kasus
4. Riza Faulina Sofyan, S.ST selaku pemilik BPS
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan study kasus ini
Penulis menyadari dalam penyusunan Study Kasus ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan baik dari segi materi maupun dari teknis penulisannya, untuk itu
keritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan untuk perbaikan
dimasa mendatang.
Bandar Lampung, April 2015
Penulis
vii
9
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN JUDUL.......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................ iii
INTISARI........................................................................................... iv
CURICULUM VITAE....................................................................... v
MOTTO ............................................................................................ vi
PERSEMBAHAN .............................................................................. vii
KATA PENGANTAR........................................................................ viii
DAFTAR ISI...................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah .............................................................. 2
1.3.Tujuan Penulis.................................................................... 2
1.4.Ruang Lingkup .................................................................. 4
1.5.Manfaat Penulisan .............................................................. 4
1.6.Metodelogi Dan Tehnik Memperoleh Data......................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori Medis ........................................................ 8
2.2 Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan..................................... 45
2.3 Landasan Hukum Kewenangan Bidan................................ 62
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian.......................................................................... 67
3.2 Matriks............................................................................... 79
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian.......................................................................... 91
4.2 Interpretasi Data................................................................. 97
4.3 Antisipasi Masalah Potensial .............................................. 99
4.4 Tindakan Segera................................................................. 99
4.5 Intervensi ........................................................................... 100
4.6 Implementasi...................................................................... 103
4.7 Evaluasi.............................................................................. 107
viii
10
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................ 110
5.2 Saran.................................................................................. 112
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
11
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 TFU menurut penambahan per tiga jari.........................................21
Tabel 2.2 TFU menurut penambahan per tiga jari..........................................28
Tabel 2.3 Komponen pertambahan berat badan ibu selama hamil..................33
Tabel 3.1 Matriks..........................................................................................79
x
12
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Izin Permohonan Pengambilan Data
Lampiran 2 : Surat Balasan Pengambilan Data Serta Melakukan Asuhan
Lampiran 3 : Jadwal Penelitian
Lampiran 4 : SAP dan Leaflet
Lampiran 5 : Dokumentasi
Lampiran 6 : Lembar konsul
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Proses kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah, hal ini
perlu di yakini oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga ketika
memberikan asuhan kepada ibu, pendekatan yang dilakukan lebih cenderung
kepada bentuk pelayanan promotif. Realisasi yang paling mudah dilakukan
adalah pelaksanaan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada ibu
dengan materi mengenai pemantauan kesehatan ibu hamil dan
penatalaksanaan ketidaknyamanan selama hamil.
(Ari Sulistyawati, 2012:h.2).
Untuk melakukan asuhan antenatal yang baik, diperlukan pengetahuan dan
kemampuan untuk mengenali perubahan fisiologik yang terkait dengan proses
kehamilan. Perubahan tersebut mencakup perubahan produksi dan pengaruh
hormonal serta perubahan anatomik dan fisiologik selama kehamilan.
(Prawirohardjo, 2010:h.213).
Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai
derajat kesehatan suatu bangsa, oleh karena itu pemerintah sangat
menekankan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui
program-progam kesehatan. Dalam pelaksanaan program kesehatan sangat
dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, sehingga apa yang menjadi
tujuan dapat tercapai. Bidan sebagai salah satu sumber daya manusia bidang
kesehatan merupakan ujung tombak atau orang yang berada di garis terdepan
2
yang berhubungan langsung dengan wanita sebagai sasaran program. Dengan
program yang cukup besar ini maka sangat penting kiranya bagi bidan untuk
senantiasa meningkatkan kompetensi melalui pemahaman mengenai asuhan
bayi (Sulistyawati, 2012, h.1).
Berdasarkan hasil prasurvei yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 09
April 2015 di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST terdapat 15 ibu hamil, dan dari 15
ibu hamil terdapat 1 orang ibu hamil yang mengalami ketidaknyamanan trimester
III. Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul ”Asuhan
Kebidanan Ibu Hamil Terhadap Ny, P Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan
32 Minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan,
S.ST, Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah yaitu
“Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Terhadap Ny. P Umur 24 Tahun
G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan TM III di
BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST, Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015”?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum.
Mampu memahami dan memberikan asuhan kebidanan ibu hamil
terhadap Ny.P Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1
hari dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan,
S.ST, Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015.
3
1.3.2 Tujuan khusus
1.3.2.1 Mampu melakukan pengkajian data dasar terhadap Ny.P Umur
24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan
ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST,
Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3.2.2 Mampu melaksanakan interpretasi data untuk menentukan
diagnosa masalah dan kebutuhan ibu hamil terhadap Ny.P Umur
24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan
ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST,
Haji Mena Bandar Lampung.
1.3.2.3 Mampu mengantisipasi masalah Ny.P Umur 24 Tahun G1P0A0
usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan TM III
di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST, Haji Mena Bandar Lampung
Tahun 2015.
1.3.2.4 Mampu melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi terhadap
Ny. P umur 24 tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 32 minggu 1 hari
dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan,
S.ST, Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3.2.4 Mampu merencanakan tindakan yang akan dilakukan terhadap Ny.P
Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan
ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST, Haji
Mena Bandar Lampung Tahun 2015.
4
1.3.2.5 Mampu melaksanakan tindakan sesuai perencanaan Ny.P Umur
24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan
ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST,
Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3.2.6 Mampu mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan terhadap Ny.P
Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan
ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST, Haji
Mena Bandar Lampung Tahun 2015.
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Sasaran
Ibu hamil dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina
Sofyan, S.ST, Haji Mena Bandar Lampung tahun 2015.
1.4.2 Tempat penelitian
BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST. Haji Mena Bandar Lampung tahun 2015.
1.4.3 Waktu penelitian
Penelitian dilakuakn sejak tanggal 09-15 April 2015
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian studi kasus ini diharapkan bermanfaat bagi :
1.5.1 Institusi Pendidikan
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumen dan sumber
informasi mahasiswi kebidanan Adila Bandar Lampung sehingga
menjadikan sumber ilmu bagi pembaca.
5
1.5.2 Lahan praktek
Dapat dijadikan gambaran informasi sehingga dapat meningkatkan
menejemen asuhan kebidanan terhadap ibu hamil dengan
ketidaknyamanan trimester III.
1.5.3 Bagi masyarakat
Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ketidaknyamanan
dan bagaimana cara mengatasi ketidaknyamanan pada trimester III.
1.5.4 Bagi peneliti
Penulis dapat mempraktekan ilmu yang didapat sewaktu kuliah dan
memberikan asuhan kebidanan terhadap ibu dengan ketidaknyamanan
trimester III.
1.6 Metode dan Teknik Memperoleh Data.
1.6.1 Metodologi penelitian
Survei deskriptif dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya
bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang
terjadi di dalam suatu populasi tertentu. Survei deskriptif juga dapat
didefinisikan suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan
atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi dalam masyarakat.
Dalam bidang kesehatan masyarakat survey deskriptif digunakan untuk
menggambarkan atau memotret masalah kesehatan serta terkait dengan
kkesehatan sekelompok penduduk atau orang yang tinggal dalalm
komunitas dalam komunitas tertentu.
6
1.6.2 Tehnik memperoleh data
Untuk memperoleh data, tehnik yang digunakan sebagai berikut:
1.6.2.1 Data primer
Data primer adalah data yang di dapat oleh peneliti secara
langsung, untuk mendapatkan data primer ini peneliti
menggunakan cara yaitu:
1. Wawancara
Adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan
data, dimana penelitian mendapatkan keterangan atau
pendirian secara lisan dari seseorang sasaran penelitian.
(Notoadmodjo, 2010. h. 35 dan 139 )
Wawancara dilakukan dengan cara :
a. Auto anamnesis adalah anamnesis yang di lakukan kepada
pasien langsung, jadi data yang diperoleh adalah data
primer, karena langsung dari sumbernya.
Prinsipnya menggunakan cara-cara yang sama dengan
pengkajian yaitu inspeksi, palpasi, dan auskultasi.
b. Allo anamnesis adalah anamnesis yang di lakukan pada
keluarga pasien, untuk memperoleh tentang pasien
(Ari Sulistyawati, 2009.h.166)
7
1.6.2.2 Data Sekunder
1. Studi kepustakaan
Adalah bahan-bahan pustaka merupakan hal yang sangat
penting dalam menunjang latar belakang teoritis dari suatu
penelitian dari buku-buku, laporan – laporan penelitian,
majalah – majalah ilmiah, jurnal, ddan sebagainya
2. Studi dokumentasi
Adalah semua bentuk dokumen baik yang diterbitkan
maupun yang tidak diterbitkan, yang ada dibawah tanggung
jawab instansi resmi, misalnya laporan, statistik, catatan-
catatan didalam kartu klinik (Notoatmodjo, 2005; h.62-63).
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Teori Medis
2.1.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuaan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan
atau 9 bulan menurut kalender internasional (Prawiroharjo, 2010;h
213).
Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan
yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat
fisiologis bukan patologis. Oleh karenanya, asuhan yang diberikan
pun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi.
(Vivian Nanny Lia Dewi, 2011.h;12)
Proses kehamilan adalah matarantai yang berkesinambungan dan
terdiri dari ovulasi pelepasan ovum sehingga terjadi migrasi
spermatozoa dan ovum, kemudian terjadi konsepsi dan pertumbuhan
zigot, kemudian terjadi nidasi pada uterus dan pembentukan plasenta
dan tahap akhir tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Manuaba, 2010. h. 95)
9
2.1.2 Tujuan Asuhan kehamilan
Tujuan asuhan kehamilan sebagai berikut
2.1.2.1 Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan
ibu dan tumbuh kembang janin.
2.1.2.2 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,
mental, serta social ibu dan bayi.
2.1.2.3 Menemukan secara dini adanya masalah atau gangguan dan
kemungkinan komplikasi yang terjadi selama masa
kehamilan.
2.1.2.4 Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat,
baik ibu maupun bayi, dengan trauma seminimal mungkin.
2.1.2.5 Mempetsiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI
eksklusif berjalan normal.
2.1.2.6 Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan
baik dengan memelihara bayi agar dapat tumbuh dan
berkembang secara normal.
(Ari Sulistyawati, 2012 ;h.4)
2.1.3 Standar Asuhan Kehamilan
2.1.3.1 Kunjungan Ante natal care (ANC) minimal :
1. Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu)
2. Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27
minggu)
10
3. Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28-40
minggu)
2.1.3.2 Pelayanan standar
Terdapat enam standar dalam pelayanan antenatal dari 25
standar pelayanan kebidanan seperti berikut ini:
1. Standar 3: identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi
dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan
penyuluhan dan motifasi pada ibu.
2. Standar 4: pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal
pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan
janin.
3. Standar 5 : Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara
seksama dan melakukan palpasi untuk pemeriksaan usia
kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah,
memeriksa posisi bagian terendah janin dan masuknya
kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari
kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu
11
4. Standar 6: Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan penemuan
penanganan dan atau rujukan semua kasus anemia pada
kehamilan semua dengan ketentuan yang berlaku.
5. Standar 7: Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan.
Bidan dapat menemukan secra dini setiap kenaikan
tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta
gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan
yang tepat dan menrujuknya.
6. Standar 8: persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil
suami serta keluarga pada trimester ketiga untuk
memastikan persiapan persalinan yang berih dan aman
serta suasana yang menyenangkan.
(Ina Kuswanti, 2014 : h.9).
Pelayanan atau asuhan standar minimal “7T“
1. Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan
Pertambahan berat badan dan pengukuran tinggi
badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan
masa tubuh (BMI : Boddy Masa Indeks) dimana
metode ini untuk menentukan pertambahan berat
badan yang optimal selama masa kehamilan, karena
merupakan hal yang penting mengetahui BMI wanita
12
hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan
yang normal 11,5-16 kg. Adapun tinggi badan
menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal
tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain
yaitu <145 cm.
2. Ukur tekanan darah
Tekanan darah perlu di ukur untuk mengetahui
perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan,
tekanan darah yang adekuat perlu untuk
mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah
sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg pada saat
awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi
hipertensi.
3. Ukur tinggi fundus uteri
Apabila usia kehamilan dibawah 24 minggu
pengukuran dilakukan dengan jari, tetapi apabila
kehamilan diatas 24 minggu memakai pengukuran Mc
Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus
memakai cm dari atas simfisis ke fundus uteri
kemudian ditentukan sesuai rumusnya.
4. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) lengkap
Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan
umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama
13
diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang
ke dua diberikan 4 minggu kemudian. Akan tetapi
untuk memaksimalkan perlindungan maka di bentuk
program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil.
5. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama
kehamilan
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah
mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan
menaikan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlu
menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari, kebutuhannya
meningkat secara signifikan pada trimester II karena
absorpsi usus yang tinggi. Fe diberikan satu tablet
sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang,
diberikan sebanyak 90 tablet semasa kehamilan.
Tablet zat sebaiknya tidak diminum bersama teh atau
kopikarena akan mengganggu penyerapan. Jika
ditemukan / diduga anemia berikan 2-3 tablet zat besi
per hari. Selain hemoglobin untuk mengetahui kadar
Hb yang dilakukan 2 kali selama masa kehamilan
yaitu pada saat kunjungan awal dan pada saat usia
kehamilan 28 minggu atau lebih sering jika ada tanda-
tanda anemia.
14
6. Tes terhadap penyakit menular seksual
Menganjurkan untuk pemeriksaan infeksi menular
seksual (IMS) lain pada kecurigaan adanya resiko
IMS.
7. Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah)
Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi,
riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan
nifas, biopsikososial, dan pengetahuan klien.
(Rukiyah, 2009 : h.6-8)
2.1.4 Konsepsi Fertilisasi dan Implantasi
2.1.4.1 Konsepsi
Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan
sperma sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan.
Konsepsi ini dapat terjadi jika terpenuhi beberapa
kriteria, yaitu sebagai berikut:
a. Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi
wanita.
b. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat
pada saat ovulasi.
c. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal
dan sehat selama ejakulasi.
Agar terjadi kehamilan sebaiknya senggama dilakukan
sebelum tepat di hari wanita ovulasi karena sperma dapat
15
hidup sampai tiga hari di dalam vagina, sedangkan ovum
hanya bertahan 12-24 jam setelah dikeluarkan dari
ovarium (ovulasi). Kapan wanita mengalami ovulasi
dapat dikenali melalui bentuk cairan vagina yang keluar.
Jika terlihat bening, banyak, licin, maka kemungkinan
besar wanita dalam keadaan subur. Cairan vagina secara
bertahan akan menjadi kental dan berwarna putih keruh
setelah melewati masa ovulasi. Selain mengamati
karakter cairan vagina, ovulasi pada hari ke-12 sampai
ke-14 siklus menstruasi. Namun cara ini kurang dapat
digunakan pada wanita dengan siklus menstruasi tidak
teratur. Diperkirakan ada 300 juta sperma yang
dikeluarkan saat ejakulasi dan yang dapat ditampung
oleh bagian belakang vagina, namun dalam
perjalanannya hanya beberapa ribu saja yang dapat
mencapai tuba fallopi. Lingkungan vagina yang asam
dan adanya daya fagosit dari uterus membuat sebagian
besar sperma tidak mampu untuk bertahan hidup, yang
akhirnya dikeluarkan lagi melalui vagina.
2.1.4.2 Fertilisasi
Merupakan kelanjutan dari proses konseps, yaitu sperma
bertemu dengan ovum, terjadi penyatuan sperma dengan
ovum, sampai dengan terjadi perubahan fisik dan
16
kimiawi ovum-sperma sehingga menjadi sebuah
kehamilan. Gambaran proses konsepsi sampai dengan
fertilisasi adalah sebagai berikut.
Berikut adalah fase-fase dalam konsepsi sampai dengan
fertilisasi.
a. Sperma memasuki vagina
Sperma diejakulasikan di forniks vagina saat koitus,
menuju ke ampula tuba sebagai tempat fertilisasi.
b. Proses kapasitasi
Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih
kuat untuk mencapai ampula tuba.
c. Reaksi akromosom
Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase
dan tripsin agar biar menembus lapisan oosit/ovum.
d. Sperma memasuki zona pellusida dan corona radiata
Zat yang dikeluarkan melalui reaksi akromosom akan
mengencerkan corona radiate dan zoba pellusida.
e. Reaksi granula kortikal
Granula kortikol merupakan sel-sel granulose yang
berada disekitar oosit yang akan menutup setelah satu
buah sperma masuk ke dalam oosit, sehingga
mencegah sperma yang lain untuk masuk.
17
f. Fertilisasi
Kepala sperma membesar dan inti sel sperma
membentuk pronukleus pria. Inti sel ovum
membentuk pronukleus wanita.
Kedua pronukleus berfusi : dalam proses ini akhirnya
kedua pronukleus bersatu dan membentuk zigot yang
terdiri atas bahan genetik dari wanita dan pria. Dalam
beberapa jam setelah konsepsi, mulailah terjadi
proses pembelahan zigot. Segera setelah pembelahan
sel terjadi, maka pembelahan - pembelahan
selanjutnya akan berjalan dengan lancar dan akhirnya
dalam waktu tiga hari terbentuk suatu kelompok sel-
sel yang sama besarnya, disebut morulla.
2.1.4.3. Implantasi (Nidasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi
ke dalam endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu
simpai, disebut trofoblast, yang mampu menghancurkan
atau mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai
rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam fase
sekresi. jaringan endometrium banyak mengandung
nutrisi untuk buah kehamilan. Blastula dengan bagian
yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan
18
mudah masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil
yang kemudian sembuh menutup lagi.
Itulah sebabnya kadang-kadang pada saat nidasi terjadi
sedikit perdarahan akibat luka desidua yang disebut
dengan tanda Hartman. Umumnya nidasi terjadi pada
dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat
fundus uteri (Ari Sulistyawati, 2012 ;h.35-37).
2.1.5 Menentukan Usia Kehamilan
2.1.5.1 Metode kalender
Metede kalender adalah metode yang seringkali
dipergunakan oleh tenaga kesehatan dilapangan
perhitungannya sesuai dengan rumus yang
direkomendasikan dari neagle yaitu dihitung dari tanggal
haid terakhir hari ditambah 7, bulan ditambah 9/dikurang
3 tahun ditambah 1/tidak.
Lama rata-rata kehamilan adalah 266 hari setelah terjadi
fertilisasi ovum atau (pada siklus haid 28 hari), 280 hari
atau 40 minggu atau 9 bulan 7 hari, sejak hari pertama
masa haid normal yang terakhir.
Contohnya : hari pertama haid normal, 2 februari (2
bulan); tambahkan angka 7 pada hari dan 9 pada bulan
untuk menentukan perkiraan tanggal persalinan, yaitu 9
november (11 bulan) (pada tahun yang sama). Hari
19
pertama haid normal terakhir, 27 September (9 bulan);
tambahkan angka 7 pada hari dan 9 pada bulan untuk
menentukan perkiraan tanggal persalinan, yaitu 4 juli (7
bulan) (pada tahun berikutnya).
2.1.5.2 Quickening (goyang anak)
Kadang-kadang riwayat haid tidak pasti, terutama kalau
wanita hamil itu tidak ingat tanggalnya, baru saja
menghentikan pemakaian kontrasepsi oral atau
kehamilan terjadi sebelumnya haidnya kembali setelah
kehamilan sebelumnya. Pada kasus-kasus semacam ini,
kita harus menanyakan saat ini merasakan quickening
(gerakan anak yang terasa pertama kali) dan kemudian
mencatat tanggalnya. Tanggal atau saat quickening
kemudian ditambah 5 bulan kalender agar kita dapat
memperoleh tanggal perkiraan persalinan. Atau
ditambahkan 4,5 bulan dari waktu ibu merasakan
gerakan janin hidup “feeling life” (qickening).
2.1.5.3 Tinggi Fundus
Tinggi fundus uteri, dengan dibandingkan terhadap
berbagai titik patokan, diukur setiap kali kunjungan.
Pertumbuhan uterus akan terus terjadi dan dapat
diperkirakan sehingga tinggi fundus uteri merupakan
pedoman yang baik untuk menentukan usia kehamilan.
20
Mengukur tinggi fundus juga dapat dilakukan dengan
metode lain yaitu :
a. Menurut Speigelberg: dengan jalan mengukur tinggi
fundus uteri dari simfisis; menurut Mc Donald :
adalah modifikasi speigelber, yaitu jarak fundus
dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan
dalam bulan;
b. Menurut ahfeld : “ukuran kepala-bokong” = 0,5
panjang sebenarnya bila diukur jarak kepala-bokong
adalah 20cm, maka tua kehamilan adalah 8 bulan;
Rumus Johnson Tausak : menentukan taksiran berat
janin adalah : BB = (Mc Donald-12) x155
Menentukan umur kehamilan dilihat dari tinggi fundus
uteri (TFU) menurut Speigelberg :
22-28 minggu : 24-25 cm diatas simfisis
28 minggu : 26,7 cm diatas simfisis
30 minggu : 29,5-30 cm diatas simfisis
32 minggu : 29,5-30 cm diatas simfisis
34 minggu : 31 cm diatas simfisis
36 minggu : 32 cm diatas simfiis
38 minggu : 33 cm diatas simfisis
40 minggu : 37,7 cm diatas simfisis
(Rukiyah, 2009 ; h 31-33)
21
Tabel 2.1 TFU Menurut penambahan per tiga jari
Usia Kehamilan
(minggu)
Tinggi Fundus Uteri (TFU)
12 3 jari di atas simfisis
16 Pertengahan pusat-simfisis
20 3 jari dibawah simfisis
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px)
36 3 jari dibawah prosesus xiphoideus (px)
40 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px)
2.1.6 Tanda-tanda Kehamilan
2.1.6.1. Tanda Pasti Kehamilan
a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
b. Terasa gerak janin
c. Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong
kehamilan, ada gambaran embrio
d. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin
(>16 ming) (Ari Sulistyawati, 2012 ;h.60 dan 83).
2.1.6.2. Tanda Dugaan Kehamilan
a. Reaksi kehamilan positif
Dasar dari tes kehamilan adalah pemeriksaan
hormone Choriorlik gonadotropin sub unit beta (beta
heg) dalam urine. Jika terjadi kehamilan terjadi reaksi
antigen-antibodi dengan beta heg, sebagai inti gen
beta heg dapat di deteksi dalam darah dan urine mulai
22
enam hari setelah implantasi (penanaman embrio di
dalam rongga rahim).
Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya
Human Chorionic Gonadotropin pada kehamilan
muda adalah air kencing pertama pagi hari. Dengan
tes kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat
membantu membuat diagnosis kehamilan sedini-
dininya.
Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus
antara 37,20
C sampai 37,80
C adalah salah satu tanda
adanya kehamilan. Gejala ini sering di pakai dalam
pemeriksaan kemandulan.
b. Uterus membesar perubahan bentuk
1) Tanda hegar
Tanda hegar tanda ini terdapat pada dua pertiga kasus
dan biasanya muncul pada minggu keenam dan
sepuluh serta terlihat lebih awal pada perempuan yang
hamilnya berulang. Pada pemeriksaan bimanual (du
tengah), segmen bawah uterus terasa lebih lembek.
Tanda ini sulit diketahui pada pasien gemuk atau
dinding abdomen yang tegang
23
2) Tanda Chadwick
Biasanya muncul pada minggu kedelapan dan terlihat
lebih jelas pada wanita yang hamil berulang
kedelapan dan terlihat lebih jelas pada wanita yang
hamil berulang tanda ini berupa perubahan
warna.warna pada vagina dan vulva menjadi merah
dan agak kebiruan timbul karena adanya vaskularisasi
pada daerah tersebut.
3) Tanda Goodel
Biasanya muncul pada minggu ke enam dan terlihat
lebih awal pada wanita yang hamilnya berulang tanda
ini berupa serviks menjadi lebih lunak dan jika di
lakukan pemeriksaan dengan speculum, serviks
terlihat berwarna lebih kelabu kehitaman
4) Tanda piscaseek
Uterus membesar secara simetris menjauhi garis
tengah tubuh (setengah bagian terasa lebih keras dari
yang lainnya) bagian yang lebih besar tersebut
terdapat pada tempat melekatnya (implantasi) tempat
kehamilan. Sejalan denagn bertambahnya usia
kehamilan, pembesaran uterus menjadi semakin
simetris.
24
5) Tanda Braxton Hick (His palsu).
2.1.6.3 Tanda Tidak Pasti Kehamilan
a. Amenorhea
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjad
pembentukan folikel de graaf dan ovulasi, mengetahui
tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus neagle
dapat ditentukan perkiraan persalinan, Amenorea (tidak
haid), gejala ini sangat penting diketahui tanggal
pertama haod terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya
kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan
terjadi.
b. Mual dan Muntah
Pengaruh esterogen dan progesterone terjadi
pengeluaran asam lambung yang berlebihan,
menimbulkan mual dan muntah terutama pada pagi hari
yang disebut morning sickness, akibat mual dan muntah
nafsu makan berkurang.
Nausea (enek) dan emesis (muntah), dimana enek pada
umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan,
disertai kadang- kadang oleh emesis. Sering terjadi
pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim
disebut morning sickness. Dalam batas-batas tertentu
ini masih fisiologik. Bila melampaui sering, dapat
25
mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut
hiperemesis gravidarum.
c. Mengidam
Mengidam (menginginkan makanan atau minuman
tertentu), sering terjadi pada bulan-bulan pertama tetapi
menghilangkan dengan makin tuanya kehamilan.
d. Pingsan
Pingsan sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat
ramai. dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-tempat
ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan. Hilang
sesudah kehamilan 16 minggu.
e. Mamae menjadi tegang dan membesar
Mamae menjadi tegang dan membesar, kaeadaan ini
disebabkan pengaruh esterogen dan progesterone yang
merangsang duktuli dan alveoli di mammae. Glandula
montgometri tampak lebih jelas.
f. Anoreksia
Anoreksia (tidak nafsu makan), pada bulan-bulan
pertama tetapi setelah nafsu makan timbul lagi.
Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian
makan untuk dua orang, sehingga kenaikkan tidak
sesuai dengan tuanya kehamilan.
26
g.Sering miksi
Sering kencing terjadi karena kandung kencing pada
bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus
yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya
keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar
keluar rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala ini
bisa timbul lagi karena janin mulai masuk rongga
panggul dan menekan kembali kandung kencing.
h. Konstipasi/Obstipasi
Terjadi karena tonus otot menurun karena disebabkan
oleh pengaruh hormone steroid. Pigmentasi karena
hormone steroid plasenta. Pigmen kulit terdapat
pembesaran payudara, disertai dengan hyper pigmentasi
putting susu dan areola (daerah kehitaman disekitar
putting susu), mammae menjadi tegang dan membesar,
keadaan ini keadaan ini disebabkan pengaruh esterogen
dan progesterone yang merangsang duktuli dan alveoli
di mammae. Glandula montgometri tampak lebih jelas.
Sekitar wajah adanya melanophore stimulating
hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi
kulit, dinding perut terdapat striae lipid atau albican
dan alba menjadi nigra, sekitar payudara
hiperpigmentasi pada areola mammae pembesaran
27
kelenjar montgometry. Pigmentasi kulit terjadi pada
kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan
dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang
berlebihan, dikenal sebagai kloasma gravidarum.
Areola mammae juga menjadi lebih hitam karena
didapatkan deposit pigmen yang berlebihan. Daerah
leher menjadi lebih hitam.
i. Hipertropi dari papilla gusi (epulis)
Tanda berupa pembengkakan pada gusi. Gusi tampak
bengkak karena peningkatan jumlah pembuluh darah
disekitar gusi, epulis adalah suatu hipertrofi papilla
ginggivae. Sering terjadi pada triwulan pertama.
j. Perubahan pada perut
Uterus berada pada rongga panggul sampai minggu ke
12 lalu uterus mulai diraba di atas simfisis (Rukiyah,
2009.h;77-81).
2.1.7 Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Ibu Hamil
a. System Reproduksi
1. Uterus
Ukuran pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x
25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000cc. Hal ini
memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhamn janin
.Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi
28
otot polos rahim, serabut kolagennya menjadi higroskopik, dan
endometrium menjadi desidua. Jika penambahan ukuran TFU per
tiga dapat dilihat dalam table dibawah ini.
Tabel 2.2 TFU Menurut penambahan per tiga jari
Usia kehamilan
(minggu)
Tinggi fundus uteri (TFU)
12 3 jari diatas simpisis
16 Pertengahan pusat – simpisis
20 3 jari dibawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat – prosesus xiphoideus (px)
36 3 jari dibawah pusat-prosesus xiphoideus (px)
40 Pertrngahan pusat dan prosesus xipoideus (px)
Sumber : Sulistyawati, 2012;h.59-60
2. Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum
graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil
alih pengeluaran estrogen dan progesteron (Nurul Jannah,
2012, h;90).
3. Vagina dan vulva
Akibat pengaruh hormone estrogen, vagina dan vulva
mengalami perubahan pula. Sampai minggu ke 8 terjadi
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak
lebuh merah, agak kebiruan (lividae), tanda ini disebut
Chadwick warna portio pun tampak lividae.
Hormone kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi
selama persalinan dengan memproduksi mukosa vagina yang
29
tebal, jaringan otot longgar, hipertropi otot polos dan
pemanjangan vagina (Ina Kuswanti, 2014 hal.79 dan 80).
4. Serviks uteri
Serviks uteri dalam kehamilan juga mengalami perubahan
karena hormone estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih
banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak mengandung
jaringan ikat. Jaringan ikat pada serviks ini mengandung
kolagen. Akibat kadar estrogen dan dengan adanya
hipervaskularisasi serta meningkatnya suplai darah maka
konsistensi serviks menjadi lunak yang disebut tanda goodell.
Selama minggu-minggu awal kehamilan, peningkatan aliran
darah uterus dan limfe mengakibatkan oedema dan kongesti
panggul. Akibatnya uterus, serviks dan isthmus melunak
secara progrestif dan serviks menjadi kebiruan (tanda
Chadwick), perlunakan isthmus menyebabkan antefleksi uterus
berlebihan selama tiga bulan pertama kehamilan
b. Sistem Gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan
usus bagian bawah, sehingga terjadi seembelit atau konstipasi.
Sembelit semakin berat karena gerakan otot didalam usus
diperlambat oleh tingginya kadar progesterone. Wanita hamil
mengalami rasa panas di dada (Heartburn) dan sendawa, yang
kemungkinan karena makanan lebih lama berada di dalam
30
lambung dank arena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian
bawah yang kemungkinan isi lambung mengalir kembali ke
kerongkongan (Ari Sulistyawati, 2012.h.63).
c. System Integumen
Topeng kehamilan (gcloasma gravidarum) adalah bintik-bintik
pigmen kecoklatan yang tampak dikulit kening dan pipi.
Peningkatan pigmentasi juga terjadi disekeliling putingsus,
sedangkan diperut bawah bagian tengah biasanya tampak garis
gelap yaitu spider angioma (pembuluh darah kecil yang
member gambaran seperti laba-laba) bisa muncul dikulit dan
biasanya di atas pinggang.
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
robekan serabbut elastic di bawah kulit, sehingga
menimbulkan striae gravidarum/striae lividae.
d. Payudara
Payudara sebagai organ target unutk proses laktasi mengalami
banyak perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir.
Beberapa perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah
sebagai berikut.
1. Selama kehamilan payudara bertambah besar dan tegang
2. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi jaringan
kelenjar alveoli.
3. Bayangan vena-vena lebih membiru.
31
4. Hiperpigmentasi pada areola dan putingsusu.
5. Kalau diperas akan keluar air kolostrum berwarna kuning.
e. System Endokrin
Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior
memproduksi LH dan FSH merangsang folikel de graaf untuk
menjadi matang dan berpindah ke permukaan ovarium di mana
ia dilepaskan. Folikel yang kosong dikenal sebagai korpus
luteum dirangsang oleh LH untuk memproduksi progesterone.
Progesterone dan estrogen merangsang proliferasi dan desidua
(lapisan dalam uterus) dalam upaya mempersiapkan implantasi
jika kehamilan terjadi. Plasenta, yang terbentuk secara
sempurna dan berfungsi 10 minggu setelah pembuahan terjadi,
akan mengambil alih tugas korpus luteum untuk memproduksi
estrogen dan progesterone
(Ary Sulistiyawati, 2011; h.63-66)
f. Sistem Kardioveskuler
Perubahan yang terjadi pada jantung, yang khas denyut nadi
istirahat meningkat sekitar 10 sampai 15 denyut permenit pada
kehamilan karena diafragma semakin naik terus selama
kehamilan. Jantung digeserb kekiri dan keatas, sementara pada
waktu yang sama organ ini agak berputar pada sumbu
panjangnya, akibatnya apeks jantung digerakan agak kelateral
keposisinya pada keadaan tidak hamil normal dan
32
membesarnya ukuran bayangan jantung ditemukan pada
radiogra, luasnya perubahan-perubahan ini dipengaruhi oleh
ukuran dan posisi uterus, kekuatan otot-otot abdomen dan
komfigurasi abdomen dan toraks (Rukiyah, 2009; h. 50).
Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung
meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai dari usia
kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada usia
kehamilan 16-28 minggu.
Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan
terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah kerahim.
Janin yang terus tumbuh, menyebabkan darah lebih banyak
dikirim kerahim ibu. Pada akhir usia kehamilan, rahim
menerima seperlima dari seluruh darah dari ibu.
(Ari Sulistyawati, 2012 : h. 61)
g. System Pernapasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya
ruang rahim dan pembentukan hormone progesterone
menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit berbeda dari biasanya.
Wanita hamil bernapas lebih cepat dan lebih dalam karena
memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan untuk
dirinya. Lingkar dada wanita hamil agak membesar. Lapisan
saluran pernapasan menerima lebih banyak darah dan menjadi
agak tersumbatoleh penumpukan darah (kongesti)
33
(Nurul Jannah, 2012;h;106).
h. Indeks Masa Tubuh (IMT) dan Berat Badan.
Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut
tinggi badan adalah dengan menggunakan indeks massa tubuh
(IMT) dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan pangkat 2.
Pertambahan berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi
selama hamil, oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan.
disarankan pada ibu primigravida untuk tidak menaikkan berat
badannya lebih dari kg/bulan.Perkiraan peningkatan berat
badan yang dianjurkan :
1) 4 kg pada kehamilan trimester I
2) 0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester II sampai III
3) Totalnya sekitar 15 -16 kg selama hamil.
Tabel 2.3 Komponen pertambahan berat badan ibu selama
hamil
Komponen Jumlah (dalam kg)
Jaringan ekstrauterine 1
Janin 3- 3,8
Cairan amnion 1
Plasenta 1-1,1
Payudara 0,5 – 2
Tambahan darah 2 – 2,5
Tambahan cairan jaringan 1,5 – 2,5
Tambahan jaringan lemak 2 – 2,5
Total 11,5 – 16
Sumber : Ari Sulistiawati, 2012; h. 68-69.
34
2.1.8 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
2.1.8.1 Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia
termasuk ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa
terjadi pada saat hamil sehingga akan mengganggu
pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan
berpengaruh pada bayi yang dikandung. Untuk mencegah
hal tersebut dan untuk memenuhi kebutuhan oksigen maka
ibu perlu :
1. Latihan nafas melalui senam hamil
2. Tidur dengan bantal yang lebih tinggi
3. Makan tidak terlalu banyak
4. Kurangi dan hentikan merokok
5. Konsul ke dokter bila ada terjadi kelainan atau
gangguan pernafasan seperti asma dan lain-lain
(Ina Kuswanti, 2014:h. 117)
2.1.8.2 Nutrisi
Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus
dipenuhi. Kekurangan nutrisi dapat meneyebabkan
anemia, abortus, IUGR, inersia uteri, perdarahan pasca
perslinan, sedangkan kelebihan makanan karena
beranggapan pemenuhan makanan untuk dua orang akan
35
berakibat kegemukan, pre eklamsi, janin terlalu besar (Ari
Sulistyawati, 2012:107)
1. Kalori
Di Indonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil
adalah 2000 KKAL, sedangkan untuk orang hamil dan
menyusui masing-masing adalah 2300 dan 2800 Kkal.
Kalori ini dipergunakan untuk di produksi energi, bila
kurang energi akan diambil dari pembakaran protein
yang mestinya dipakai untuk pertumbuhan
(Ina Kuswanti, 2014.h.118).
2. Protein
Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein
sebanyak 68%. Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional
menganjurkan untuk menambah asupan protein
menjadi 12% per hari atau 75-100 gram, bahan pangan
yang dijadikan sebagai sumber protein sebaiknya bahan
pangan dengan nilai biologis yang tinggi seprti daging,
ikan, telur, susu, dan untuk protein yang berasal dari
tumbuhan nilai biologisnya rendah jadi cukup sepertiga
bagian saja.
3. Zat besi
Anemia sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat
besi, oleh karena itu perlu ditekankan kepada ibu hamil
36
untuk mengkonsumsi zat besi selama hamil dan setelah
melahirkan. Kebutuhan zat besi selama hamil
meningkat sebesar 300% (1.040 mg selama hamil) dan
peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan
makanan ibu selama hamil melainkan perlu ditunjang
dengan suplemen zat besi. Pemberian suplemen zat besi
dapat diberikan sejak minggu ke-12 kehamilan sebesar
30-60 gr setiap hari selama kehamilan dan 6 minggu
setelah kelahiran untuk mencegah anemia postpartum.
Pemantauan konsumsi suplemen zat besi perlu juga
didikuti dengan pemantauan cara minum yang benar
karena hal ini akan sangat memengaruhi efektifitas
penyerapan zat besi. Vitamin C dan protein hewani
merupakan elemen yang sangat membantu dalam
penyerapan zat besi, sedangkan kopi, teh, garam
kalsium, magnesium dan fitat (terkandung dalam
kacang-kacangan) akan menghambat penyerapan zat
besi. Namun demikian bukan berarti zat makanan yang
menghambat penyerapan zat besi tidak bermanfaat bagi
tubuh. Zat-zat ini tetap dikonsumsi namun jangan
diminum bersamaan dengan tablet zat besi. Berilah
jarak waktu kurang lebih 2 jam dari pemberian zat besi.
37
4. Asam folat
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang
meningkat dua kali lipat selam hamil. Asam folat sangat
bermanfaat dalam metabolisme normal makanan menjadi
energi, pematangan sel darah merah, sintesis DNA,
pertumbuhan sel dan pembentukan heme. Jika
kekurangan asam folat maka ibu akan menderita anemia
megaloblastik dengan gejala diare, depresi, lelah berat
dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini terus berlanjutdan
tidak segera di tangani maka pada ibu hamil akan terjadi
BBLR, ablasio plasenta, dan kelainan bentuk tulang
belakang janin.Jenis makanan yang banyak mengandung
asam folat adalah ragi, hati, brokoli, sayur berdaun hijau
(bayam dan aspiragus), dan kacang-kacangan (kacang
kering, kacang kedelai). Sumber lain adalah ikan, daging,
buah jeruk, dan telur. Oleh karena asam folat tidak stabil
dalam pemanasan, maka dianjurkan untuk memakan
sayuran dalam keadaan mentah dengan di cuci
sebelumnya agar sisa pestisida dan cacing hilang. Oleh
karena ada kekhawatiran asam folat tidak dapat terpenuhi
hanya dari asupan makanan, maka Widya Karya Pangan
Nasional menganjurkan untuk pemberian suplemen asam
folat dengan besaran 280, 660, dan 470 mikrogram untuk
38
trimester 1, 2 dan 3. Asam folat sebaiknya siberikan 28
hari setelah ovulasi atau 28 hari pertama setelah
kehamilan karena sum-sum tulang belakang dan otak
dibentuk pada minggu pertama kehamilan.
5. Kalsium
Metabolisme kalsium selama hamil mengalami
perubahan yang sangat berarti. Kadar kalsium dalam
darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5 %. Oleh karena
itu, asupan yang optimal perlu di pertimbangkan sumber
utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang,
sarang burung, sarden dalam kaleng, dan beberapa bahan
makanan nabati, seperti sayuran warna hijau tua dan lain-
lain.
(Ari Sulistiyawati, 2012 h.107-109)
2.1.8.3 Personal hygiene
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan
sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri
terutama lipatan kulit dengan cara dibersihkan dengan air dan
dikeringkan (Ina Kuswanti, 2014:h. 119).
2.1.8.4 Kebutuhan ibu hamil akan seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama
tidak ada riwayat penyakit seperti berikut :
39
1. Sering abortus dan kelahiran prematur
2. Perdarahan pervaginam
3. Koitus harus dilakukan secara hati-hati terutama pada
minggu terakhir kehamilan
4. Bila ketuban sudah pecah, dilarang koitus karena dapat
menyebabkan infeksi janin intra uteri.
2.1.8.5 Perawatan payudara
Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam perawatan
payudara adalah sebagai berikut :
1. Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat
dan yang mengunakan busa, karena akan menggangu
penyerapan keringat di payudara
2. Gunakan bra yang dengan bentuk yang menyangga
payudara
3. Bersihkan susu dengan baby oil atau minyak kelapa lalu
bilas dengan air hangat
4. Jika ditemukan pengeluaran cairan berwarna kekuningan
dari payudara berarti produksi asi sudah dimulai.
2.1.8.6 Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan
eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kemih.
Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon progestrin
yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya
40
adalah otot usus. Selain itu desakan usus oleh pembesaran
janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi. Tindakan
pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi
makanan tinggi serat dan banyak minum air putih hangat
ketika lambung dalam keadaan kosong yang berfungsi untuk
merangsang gerak peristaltik usus. Sering buang air kecil
merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil,
terutama pada TM I dan II. Hal tersebut adalah kondisi yang
fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamalan terjadi
pembesaran uterus yang mendesak kandung kemih sehingga
kapasitasnya berkurang. Sedangkan pada TM III terjadi
pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan pada
kantong kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan untuk
mengurangi keluhan sangat tidak dianjurkan karena dapat
menyebabkan dehidrasi.
2.1.8.7 Pekerjaan
Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang di
jalaninya tidak boleh terlalu berat. Istirahat untuk ibu hamil
sangat di anjurkan sesering mungkin. Seorang wanita hamil di
sarankan untuk menghentikan aktivitasnya apabila merasakan
gangguan dalam kehamilan. Pekerjaan yang membutuhkan
aktivitas berat, berdiri dalam waktu yang lama, pekerjaan
41
dalam industri mesin, atau pekerjaan yang memiliki efek
samping lingkungan.
2.1.8.8 Lingkungan yang bersih
Salah satu pendukung untuk keberlangsungan kehamilan yang
bersih, karena kemungkinan terpapar kuman dan zat toksik
yang berbahaya bagi ibu dan janin. Lingkungan yang bersih
disini adalah termasuk bebas dari polusi udara seperti rokok.
Karbon monoksida yang terdapat dalam rokok akan dapat
bebas menembus plasenta dan mengurangi kemampuan HB
dalam mengikat oksigen. Nikotin merangsang hormon
adrenergik yang menyebabkan vasokontriksi menyeluruh,
terutama mengurangi perfusi uterus dan mempersempit arteri
tali pusat. Ibu hamil sebagai perokok aktif ataupun terpapar
asap rokok (perokok pasif) akan terkena dampak yang sama.
selain udara prilaku hidup bersih dan sehat perlu juga di
laksanakan, seperti menjaga kebersihan diri, makanan yang
dimakan, buang air besar di jamban, dan mandi menggunakan
air bersih.
2.1.8.9 Sikap tubuh yang baik
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan
mengadakan penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran
janin, perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang
punggung bertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser
42
lebih ke belakang di banding sikap tubuh ketika tidak hamil.
Keluhan yang sering di alami adalah rasa pegal di punggung
dan kram kaki ketika tidur malam hari. Hal yang perlu di
perhatikan untuk masalah ini adalah tidak memakai sepatu hak
tinggi, posisi tegak saat mengangkat beban, tidur dengan posisi
kaki di tinggikan, duduk dengan posisi punggung tegak, dan
hindari duduk atau berdiri terlalu lama.
2.1.8.10 Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk
mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan
janin, jenis imunisasi yang di berikan adalah tetanus toxoid
(TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus.
2.1.8.11 Persiapan persalinan
Beberapa hal yang harus di persiapkan untuk persalinan adalah
sebagai berikut :
1. Biaya dan penentuan tempat melahirkan
2. Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambil
keputusan jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan
3. Baju ibu dan bayi beserta perlengkapan lainnya serta surat-
surat fasilitas kesehatan (ASKES, kartu sehat, jaminan
kesehatan, dan lainnya).
4. Pembagian peran saat berada di RS
43
2.1.8.12 Penjelasan tentang tanda bahaya pada kehamilan
Beberapa tanda bahaya yang penting untuk di sampaikan
kepada pasien dan keluarga adalah sebagai berikut :
1. Perdarahan pervaginam
2. Sakit kepala hebat
3. Masalah penglihatan
4. Bengkak pada muka dan tangan
5. Nyeri perut yang hebat
6. Bayi kurang bergerak seperti biasa
(Ari Sulistyawati, 2010: h.119,127,110,120,122 dan 128).
2.1.9 Perubahan, ketidaknyamanan dan kebutuhan fisiologis ibu hamil
Dengan adanya kehamilan, maka akan terjadi perubahan pada ibu baik
secara fisiologis dan psikologis. Perubahan tersebut sebagian besar
aalah karena pengaruh hormon yaitu peningkatan hormon estrogen
dan progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum yang berkembang
menjadi korpus graviditas dan dilanjutkan sekresinya oleh plasenta
setelah terbentuk sempurna (Hanni, 2011:h.49).
Perubahan fisiologis dan ketidaknyamanan Trimester III
1. Sesak nafas
a. Perubahan fisiologis
Dengan semakin membesarnya uterus, maka akan mengalami
desakan pada diafragma sehingga akan mengalami kenaikan 4 cm;
44
terjadi pelebaran sudut toraks dari 68 sampai 103 derajat; peni-
ngkatan progesteron menyebabkan peningkatan pusat saraf untuk
konsumsi oksigen.
b. Tanda kehamilan : tidak ada
c. Kebutuhan fisiologis
1) KIE tentang penyebab fisiologis
2) Bantu cara untuk mengatur pernafasan
3) Mendorong postur tubuh yang baik untuk pernafasan,
interkostal.
4) Posisi ber baring semi fowler
5) Istirahat teratur, latihan pernafasan, dan senam hamil.
2. Nyeri pinggang dan punggung bagian bawah
a. Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan
pada saraf atau kom presi akar saraf. Struktur ligamentum dan
otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat
tekanan berat.
b. Tanda Kehamilan : HiperLor Dosis
c. Kebutuhan fisiologis
1) Gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk meng angkat
barang yang jatuh, misalnya dengan jongkok, lebarkan kaki
dan letakkan satu kaki sedikit didepan
2) Hindari sepatu hak ting gi,hindari pekerjaan deng- an beban
berat
45
3) Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung
4) Gunakan kasur yang keras untuk tidur
5) Senam hamil
6) Masase daerah pinggang dan punggung.
3. Kram pada kaki
a. Perubahan Fisiologis
Penurunan kalsium dan alka losis terjadi akibat peruba- han
pada sistem pernafasan, tekanan uterus pada saraf, keletihan
dan sirkulasi yang buruk pada tungkai.
b. Tanda kehamilan : tidak ada
c. Kebutuhan fisiologis
1) Kurangi konsumsi fosfor tinggi supaya terjadi relak sasi
pada otot-otot kaki.
2) Beri kompres hangat pada kaki.
3) Konsumsi cukup kalsium.
4) Istirahat cukup
4. Kesemutan
a. Perubahan fisiologis
Perubahan titik pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah
besar dan berat wanita mengambil sikap yang dapat menekan
saraf ulnar, median, dan skiatik terjadi hiperventilasi.
b. Tanda kehamilan : Tidak ada
46
c. Kebutuhan fisiologis
1) KIE tentang penyebab
2) Posisikan postur tubuh de ngan benar
3) Berbaring & merebahkan diri
4) Bangun secara perlahan dari posisi istirahat.
5. Odema
a. Perubahan fisiologis
Terjadi gangguan sirkulasi darah akibat pembesaran dan
penekanan uterus teruta ma pada vena pelvis ketika duduk dan
vena cava infe- rior ketika berbaring, pening katan penyerapan
kapiler.
b. Tanda kehamilan : Tidak ada
c. Kebutuhan fisiologis
1) Hindari berdiri terlalu lama
2) Hindari lingkungan yang terlalu ramai dan berdesak -
desakan.
3) Hindari posisi tegak lurus dalam waktu yang lama.
4) Istirahat dengan posisi ber baring miring dan kaki agak
ditinggikan.
5) Hindari kaos kaki atau stocking yang ketat.
6) Olahraga atau senam hamil
47
6. Konstipasi
a. Perubahan fisiologis
Usus halus dan usus besar Relaksasi pada usus halus sehingga
penyerapan maka- nan menjadi lebih mak simal. Relaksasi juga
terjadi pada usus besar sehingga penyerapan air menjadi le- bih
lama
b. Tanda kehamilan : tidak ada
c. Kebutuhan fisiologis
1) Tingkatkan intake cairan dan serat dalam diet, misal nya
buah, dan sayuran.
2) Minum air hangat teruta- ma ketika perut kosong.
3) Istirahat cukup
4) Senam hamil.
7. Sering BAK
a. Perubahan fisiologis
Peningkatan sensitivitas kan dung kemih dan pada tahap
selanjutnya merupakan aki- bat kompresi pada kandung kemih.
Pada trimester ke- dua, kandung kemih tertarik keatas dan keluar
dari panggul sejati kearah abdo- men.uretra memanjang sam- pai
7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti
panggul pada masa hamil ditunjukan oleh hiperemia kandung
kemih & uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa
kan- dung kemih mudah luka dan berdarah. Tonus kandung
48
kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung
kemih mencapai 1500 ml. Pada saat yang sama, pembesaran
uterus me nekan kandung kemih,me- nimbulkan rasa ingin berke-
mih walaupun kandung ke- mih hanya terisi sedikit urine.
b. Tanda kehamilan : tidak ada
c. Kebutuhan fisiologis
1) KIE tentang sebab sering BAK
2) Kosongkan kandung ke mih ketika ada dorongan
3) Perbanyak minum pada waktu siang hari
4) Jangan kurangi minum pa da malam hari kecuali me-
ngganggu tidur & mengala mi kelelahan
5) Hindari minum kopi atau teh.
6) Berbaring miring kiri saat tidur untuk mening katkan diuresis
7) Tidak memerlukan pe- ngobatan farmakologis.
(Hanni, 2011: h. 51-66).
2.1.10 Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil TM III.
1. Memberikan penjelasan bahwa yang dirasakan oleh ibu adalah
normal.
2. Menenangkan ibu
3. Membicarakan kembali dengan ibu bagaimana tanda-tanda
persalinan yang sebenarnya
4. Meyakinkan bahwa anda akan selalu berada bersama ibu untuk
membantu melahirkan bayinya (Ina Kuswanti, 2014.h;136)
49
2.2 Teori Manajemen Kebidanan Menurut Varney
2.2.1 Pengertian
Manajemen asuhan kebidanan atau sering disebut manajemen
asuhan kebidanan adalah suatu metode berfikir dan bertindak
secara sistematis dan logis dalam memberi asuhan kebidanan,
agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien maupun
pemberi asuhan.
Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah
yang digunakan sebgai metode untuk mengorganisasikan pikiran
dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan-temuan,
keterampilan, dalam rangkaian tahap-tahap yang logis untuk
pengambilan suatu keputusan yang berfokus terhadap klien.
Manajemen kebidanan diadaptasi dari sebuah konsep yang
dikembangkan oleh Helen Varney dalam buku Varney’s
Midwifery, edisi ketiga tahun 1997, menggambarkan proses
manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari tujuh langkah
yang berturut secara sistematis dan siklik.
(Suryani, Soepardan, 2008; h. 96).
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori, ilmiah, temuan, serta keterampilan
dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu
keputusan yang berfokus pada pasien (Varney, 1997)
50
(Ari Sulistyawati, 2012.h.165).
2.2.2 Langkah dalam manajemen kebidanan menurut Varney
2.2.2.1 Pengkajian data
Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan
kondisi klien. Pengumpulan data dilakukan melalui
anamnesis. Anamnesis dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu
sebagai berikut:
1. Anamnesa
a) Auto anamnesa
Adalah anamnesa yang dilakukan kepada pasien
langsung. Jadi data yang diperoleh adalah data
primer, karena langsung dari sumbernya.
b) Allo anamnesa
Adalah anamnesa yang dilakukan pada keluarga
pasien untuk memperoleh data pasien. Ini
dilakukan pada keadaan darurat ketika pasien tidak
memungkinkan lagi untuk memberikan data yang
akurat.
(Ari Sulistyawati, 2012 ;h. 166).
51
2. Identitas pasien
a) Nama
Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama
panggilan sehari agar tidak keliru dalam
memberikan penanganan (Ambarwati, 2010:131)
b) Usia/tanggal lahir
Agama Umur dikatakan berpengaruh / memiliki
resiko jika <20 tahun karena alat-alat reproduksi
belum matang dan psikis yang belum siap dan
>35 tahun rentan sekali terjadi komplikasi-
komplikasi dalam kehamilan dan perdarahan
dalam masa nifas, jadi usia reproduktif (subur)
seorang wanita yang baik dalam siklus reproduksi
berkisar dari usia 20-35 tahun.
c) Agama
Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut
untuk membimbing atau mengarahkan pasien
dalam berdoa.
d) Pendidikan
Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan
untuk mengetahui sejauh mana tingkat
intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan
konseling sesuai dengan pendidikannya
52
e) Suku
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan
sehari-hari.
f) Pekerjaan
Gunanya untuk mengetahui dan mengukur
tingkat sosial ekonominya karena ini juga
mempengaruhi dalam gizipasien tersebut
g) Alamat
Di tanyakan untuk mempermudah kunjungan
rumah bila di perlukan (Ambarwati, 2010:132).
3. Riwayat pasien
a) Keluhan utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui
keluhan alasan pasien datang ke fasilitas
kesehatan.
b) Riwayat kebidanan
1. Menstruasi
Data ini tidak secara langsung berhubungan
dengan masa nifas, namun dari data yang kita
peroleh kita akan mempunyai gambaran
tentang keadaan dasar dari organ
reproduksinya. Beberapa data yang harus kita
53
peroleh dari riwayat menstruasi antara lain
sebagai berikut :
Menarche adalah usia pertama kali
mengalami menstruasi.
2. Siklus
Siklus menstruasi adalah jarak antara
menstruasi yang dialami dengan menstruasi
berikutnya, dalam hitungan hari. Biasanya
sekitar 23 sampai 32 hari.
3. Volume
Data ini menjelaskan seberapa banyak darah
menstruasi yang dikeluarkan. Kadang kita
akan kesulitan untuk mendapatkan data yang
valid. Sebagai acuan biasanya kita gunakan
kriteria banyak, sedang, dan sedikit. Jawaban
yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat
subjektif, namun kita dapat kaji lebih dalam
lagi dengan beberapa pertanyaan pendukung,
misalnya sampai berapa kali mengganti
pembalut dalam sehari.
4. Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan
yang dirasakan ketika mengalami menstruasi,
54
misalnya nyeri hebat, sakit kepala sampai
pingsan, atau jumlah darah yang keluar
banyak. Ada beberapa keluhan yang
disampaikan oleh pasien menunjuk kepada
diagnosis tertentu.
5. Gangguan kesehatan alat reproduksi
Data ini sangat penting untuk kita kaji karena
akan memberikan petunjuk bagi kita tentang
organ reproduksi pasien. Ada beberapa
penyakit organ reprodsuksi yang berkaitan
erat dengan personal hygiene, atau kebiasaan
lain yang tidak mendukung kesehatan
reproduksinya. Jika didapatkan adanya salah
satu atau beberapa riwayat gangguan
kesehatan alat reproduksi, maka kita harus
waspada akan adanya kemungkinan
gangguan kesehatan alat reproduksi pada
masa postpartum.
(Ari Sulistyawati, 2012 h.166-168).
c) Riwayat obstetric
1. Gravida/Para
2. Tipe golongan darah (ABO dan Rh)
3. Kehamilan yang lalu
55
a) Tanggal terminasi
b) Usia gestasi
c) Tempat lahir
d) Bentuk persalinan (spontan, SC,
forcep, atau vakum ekstraksi
e) Masalah obstetrik, medis dan sosial
yang lain dalam kehamilan
(preeklampsia dan lain-lain), dalam
persalinan (malpresentasi, drip
oksitosin, dan lain-lain), dalam nifas
(perdarahan, infeksi kandungan,
bagaimana laktasi dan lain-lain), berat
lahir bayi, jenis kelamin bayi,
kelainan kongenital bayi dan
komplikasi yang lain seperti ikterus,
status bayi saat lahir (hidup atau
mati), status kehidupan bayi, jika
meninggal apa penyebabnya.
(Hani et all, 2010 h.89).
d) Riwayat kesehatan
Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita
gunakan sebagai “penanda” (warning) akan
adanya penyulit masa hamil. Adanya
56
perubahan fisik dan fisiologis pada masa
hamil yang melibatkan seluruh sistem dalam
tubuh akan mempengaruhi organ yang
mengalami gangguan. Beberapa data penting
tentang riwayat kesehatan pasien yang perlu
kita ketahui adalah pasien pernah atau sedang
menderita penyakit, seperti jantung, diabetes
melitus (DM), ginjal, hipertensi/ hipotensi
dan hepatitis.
4. Status perkawinan
Ini penting untuk dikaji karena dari data ini akan
mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah
tangga pasangan.
a) Respon keluarga terhadap kehamilan ini
Adanya respon yang positif dari keluarga
terhadap kehamilan akan mempercepat proses
adaptasi ibu dalam penerimaan perannya.
b) Adat istiadat / budaya yang berhubungan selama
masa hamil
Adat istiadat perlu dikaji karena hal penting yang
biasa mereka anut, berkaitan dengan masa hamil
adalah menu makanan untuk ibu hamil, misalnya
ibu hamil harus pantang makanan yang berasal
57
dari daging,ikan dan telur. Adat ini sangat
merugikan pasien dan janin karena hal tersebut
justru akan membuat pertumbuhan janin tidak
optimal dan pemulihan kesehatannya akan
terhambat.
c) Pola pemenuhan sehari-hari
a) Pola makan
Ini penting untuk diketahui supaya kita
mendapatkan gambaran bagaimana pasien
mencukupi asupan gizinya selama hamil.
Beberapa hal yang perlu kita tanyakan pada
pasien berkaitan dengan pola makan adalah
sebagai berikut:
1) Menu
Ini dikaitkan dengan pola diet seimbang
bagi ibu hamil. Jika pengaturan menu
makan yang dilakukan oleh pasien
kurang seimbang sehingga ada
kemungkinan beberapa komponen gizi
tidak akan terpenuhi, maka bidan dapat
memberikan pendidikan kesehatan
mengenai penyusunan menu seimbang
bagi ibu.
58
2) Frekuensi
Data ini akan memberi petunjuk bagi kita
tentang seberapa banyak asupan makanan
yang dikonsumsi ibu.
3) Jumlah perhari
Data ini akan memberikan volume atau
seberapa banyak makanan yang ibu
makan dalam waktu satu kali makan
4) Pantangan
Ini juga penting untuk kita kaji karena
ada kemungkinan pasien berpantangan
makanan justru yang sangat mendukung
pemulih fisiknya, misal ikan, telur atau
daging.
5) Pola minum
Kita juga harus dapat memperoleh data
dari kebiasaan pasien dalam memenuhi
kebutuhan cairannya. Hal-hal yang perlu
kita tanyakan kepada pasien tentang pola
minum adalah sebagai berikut :
a. Frekuensi
Kita dapat tanyakan pada pasien
berapa kali ia minum dalam sehari
59
dan dalam sekali minum
menghabiskan berapa gelas.
b. Jumlah per hari
Frekuensi minum dikalikan seberapa
banyak ibu minum dalam sekali
waktu minum akan didapatkan
jumlah asupan cairan dalam sehari.
c. Jenis minuman
Kadang pasien mengosumsi minuman
yang sebenarnya kurang baik untuk
kesehatannya.
5. Pola istirahat
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh
karena itu, bidan perlu menggali kebiasaan istirahat
ibu supaya diketahui hambatan yang mungkin muncul
jika didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan
istirahat.
a) Istirahat malam hari
Rata-rata lama tidur malam yang normal adalah 6-
8 jam
b) Istirahat siang hari
Tidak semua wania mempunyai kebiasaan tidur
siang. Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaika
60
kepada ibu bahwa tidur siang sangat penting
untuk menjaga kesehatan selama hamil. Rata-rata
lama tidur siang yang normal adalah 1-2 jam.
c) Aktivitas sehari-hari
Kita perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien
karena data ini memberikan gambaran tentang
seberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan
pasien dirumah seperti menyapu, memasak,
mengepel dan mencuci.
6. Aktivitas seksual
Walaupun ini adalah hal yang cukup privasi bagi pasien,
namun bidan harus menggali data dari kebiasaan ini,
karena terjadi beberapa kasus dalam aktivitas seksual
yang cukup mengganggu pasien namun tidak tahu
kemana harus berkonsultasi. Bidan menanyakan hal-hal
yang berkaitan dengan aktivitas seksual.
Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan
mengamati keadaan umum pasien secara
keseluruhan.
61
b) Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang
kesadaran pasien, kita dapat melakukan
pengkajian tingkat kesadaran mulai dari keadaan
composmentis (kesadaran maksimal), sampai
dengan koma (pasien tidak dalam keadaan
sadar).
c) Tanda-tanda vital (tekanan darah,nadi,suhu
dan pernapasan)
2) Pemeriksaan fisik (inspeksi)
a) Kepala
b) Telinga
Kebersihan, gangguan pendengaran
c) Mata
Konjungtiva, skelera, kebersihan, kelainan,
gangguan penglihatan (rabun jauh/dekat)
d) Hidung
Kebersihan, polip, alergi debu
e) Mulut
Bibir : warna, integritas jaringan (lembap,
kering atau pecah-pecah), lidah :warna.
Kebersihan, gigi : kebersihan, karies,
62
gangguan pada mulut (bau mulut), (Ari
Sulistyawati, 2012, h:170,172,174-176).
f) Leher
Pembesaran kelenjar limfe dan parotinitis
g) Dada
Bentuk, simetris/tidak, payudara : bentuk,
bentuk masing-masing payudara (seimbang
atau tidak), hiperpigmentasi aerola payudara,
teraba massa, nyeri atau tidak, kolostrum,
keadaan putting : menonjol, datar, atau masuk
kedalam, kebersihan, bentuk bra. Denyut
jantung, gangguan pernafasan (auskultasi) (Ari
Sulistyawati, 2012, h;176).
h) Perut
Bentuk, bekas luka operasi, striae, linea, TFU,
hasil pemeriksaan palpasi, leopold, TBJ, DJJ.
(Ari Sulistyawati, 2010. h. 168, 169, 173, 174,
169-171 dan 174-176)
2.2.2.2 Intrepretasi data dasar
1. Diagnosis kebidanan
Dalam bagian ini yang disimpulakan oleh bidan
antara lain sebagai berikut :
d. Paritas
63
e. Usia kehamilan dalam minggu
f. Keadaan janin
g. Normal atau tidak normal
(Ari Sulistyawati, 2009, h;177)
2. Masalah
Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan
pengalaman klien yang ditemukan dari hasil
pengkajian atau yang menyertai diagnosis.
3. Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien
dan belum teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah
yang didapatkan dengan melakukan analisis data
(Nurul Jannah, 2012:h.204)
2.2.2.3 Diagnosa potensial
Pada langkah ini mengidentifikasikan maslah potensial
berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah
diidentifikasikan. Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan (Soepardan Suryani,
2008 : h.99)
64
2.2.2.4 Tindakan segera
Pada langkah ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap
tindakan segera, melakukan konsultasi, dan kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien.
2.2.2.5 Perencanaan
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa
yang sudah teridentifikasi dari kondisiklien atau dari setiap
masalah yang berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman
antisipasi terhadap wanita tersebut, apa yang diperkirakan
akan terjadi berikutnya,apakah dibutuhkan penyuluhan,
konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-
masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi, kultural,
atau masalah psikologis. Dalam menyusun rencana asuhan
pada wanita hamil, sebenarnya harus disesuaikan dengan
hasil temuan dalam pengkajian data agar lebih tepat
sasaran.
a. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang keadaan
wanita hamil, baik normal maupun tidak normal
b. Beri KIE tentang cara hidup yang baik dalam
kehamilan
c. Beri KIE tentang kecukupan istirahat tentang wanita
hamil
65
d. Beri penjelasan tentang makanan yang diperlukan
dalam kehamilan
e. Beri penjelasan tentang peningkatan menjaga
kebersihan
f. Pada suami juga beri penjelasan untuk hidup yang
harmonis, menjaga fisik dan mental wanita hamil
g. Lakukan pemeriksaan laboratorium yang spesifik
terhadap keluhan
h. Rencanakan tindakan sesuai dengan kebutuhan spesifik
individu
2.2.2.6 Pelaksanaan
Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung
secara efisien dan aman. Pada langkah ini ke enam ini,
rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan
pada langkah ke lima dilaksanakan. Perencanaan ini bisa
dilakukan seluruhnya oleh bidan, sebagaian lagi oleh klien
atau anggota tim lainnya.
2.2.2.7 Evaluasi
Pada langkah evaluasi ini dilakukan evaluasi keefektifan
asuhan yang telah di berikan, hal yang di evaluasi meliputi
apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosis
dan masalah yang telah diidentifikasi, rencana tersebut
66
dapat dianggap efektif jika benar-benar efektif dalam
pelaksanaannya.
(Hani at all, 2010 h.101-103).
2.3 Teori Landasan Hukum
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik
Bidan, kewenangan yang dimiliki bidan meliputi:
1. Kewenangan normal:
a. Pelayanan kesehatan ibu
b. Pelayanan kesehatan anak
c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana
2. Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah
3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak
memiliki dokter
Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh
bidan. Kewenangan ini meliputi:
1. Pelayanan kesehatan ibu
a. Ruang lingkup:
1) Pelayanan konseling pada masa pra hamil
2) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
3) Pelayanan persalinan normal
4) Pelayanan ibu nifas normal
67
5) Pelayanan ibu menyusui
6) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan
b. Kewenangan:
1) Episiotomi
2) Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II
3) Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan
perujukan
4) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
5) Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas
6) Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini (IMD) dan
promosi air susu ibu (ASI) eksklusif
7) Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan
postpartum
8) Penyuluhan dan konseling
9) Bimbingan pada kelompok ibu hamil
10) Pemberian surat keterangan kematian
11) Pemberian surat keterangan cuti bersalin
2. Pelayanan kesehatan anak
a. Ruang lingkup:
1) Pelayanan bayi baru lahir
2) Pelayanan bayi
3) Pelayanan anak balita
4) Pelayanan anak pra sekolah
68
b. Kewenangan:
1) Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk
resusitasi, pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini
(IMD), injeksi vitamin K 1, perawatan bayi baru lahir pada
masa neonatal (0-28 hari), dan perawatan tali pusat
2) Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera
merujuk
3) Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan
perujukan
4) Pemberian imunisasi rutin sesuai program Pemerintah
5) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra
sekolah
6) Pemberian konseling dan penyuluhan
7) Pemberian surat keterangan kelahiran
8) Pemberian surat keterangan kematian
3. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana, dengan kewenangan:
a. Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatanreproduksi
perempuan dan keluarga berencana
b. Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom
Selain kewenangan normal sebagaimana tersebut di atas, khusus
bagi bidan yang menjalankan program Pemerintah mendapat
69
kewenangan tambahan untuk melakukan pelayanan kesehatan
yang meliputi:
1) Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam
rahim, dan memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah
kulit
2) Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit
kronis tertentu (dilakukan di bawah supervisi dokter)
3) Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang
ditetapkan
4) Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang
kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan
penyehatan lingkungan
5) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra
sekolah dan anak sekolah
6) Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas
7) Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan
penyuluhan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS)
termasuk pemberian kondom, dan penyakit lainnya
8) Pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya (NAPZA) melalui informasi dan edukasi
9) Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program
Pemerintah
(http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/171.)
70
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.P UMUR 24 TAHUN G1P0A0
USIA KEHAMILAN 32 MINGGU 1 HARI DENGAN
KETIDAKNYAMANAN TRIMESTER III
DI BPS RIZA FAULINA S, S.ST
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
3.1 Pengkajian
Nama mahasiswa : Propyta Sedayu
Tanggal : 09 April 2015
Jam : 11.00 WIB
A. Data Subjektif
a. Idenditas Pasien
Istri Suami
Nama : Ny. P Tn. H
Umur : 24 Tahun 24 Tahun
Agama : Islam Islam
Suku bangsa : Kalimantan Madiun
Pendidikan : S1 Pendidikan SMA
Pekerjaan : Guru Wiraswasta
Alamat : Jln. Raden Gunawan II Gang Melati I No. 5, Haji
Mena Bandar Lampung
71
b. Anamnesa
1. Alasan kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksakan
kehamilannya.
2. Keluhan : Ibu mengatakan sering nyeri pada
pinggang, sering BAK pada malam hari
dan kram pada kaki
c. Riwayat Kebidana
1. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 Tahun
Siklus : 28 hari
Volume : 2-3 kali/hari ganti pembalut
Keluhan : Tidak ada
2. Kesehatan Reproduksi
Keputihan : Tidak ada
Infeksi : Tidak ada
Gatal karena jamur : Tidak ada
Tumor : Tidak ada
3. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan KB yang lalu
Anak
ke
Kehamilan Persalinan Nifas Ke
Lama Penyulit Penolong Tempat Bb bayi Penyulit Vit A Tablet Fe Alat Kontrasepsi
1 Hamil ini - - - - - - - -
4. Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT : 27 Agustus 2014
TP : 03 Mei 2015
72
Keluhan saat hamil : Tidak ada
Kunjungan ANC : 6 kali
Trimester I : Satu kali pada trimester I
Trimester II : Satu kali pada trimester II
Trimester III : Empat kali pada trimester II
Gerakan janin : Aktif dalam 24 jam terakhir
dirasakan 16 kali
Obat yang dikonsumsi : Tablet Fe
Mengonsumsi jamu-jamuan : Tidak pernah
5. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada
Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada
Alergi obat antibiotik : Tdak ada
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada
Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada
c. Riwayat kesehatan keluarga
d. Keturunan keluarga : Tidak ada
Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada
Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada
73
6. Data Psikososial
a. Riwayat perkawinan
Status pernikahan : Sah
Usia pernikahan : 23 tahun
Lama pernikahan : 1 tahun
b. Respon ibu terhadap kehamilan ini : Ibu bahagia dengan
kehamilan ini
c. Respon keluarga terhadap kehamilan ini : Bahagia dengan
kehamilan ini.
d. Adat istiadat/budaya yang dianut keluarga behubungan dengan
kehamilan : Tidak ada
7. Pola kehidupan sehari-hari
a. Pola Makan
1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3x/hari, 1 porsi
nasi, 1 mangkuk sayur, dan 1 potong lauk,serta minum air
putih 2-3 gelas/hari.
2) Saat hamil :Ibu mengatakan makan 3x/hari, 2 porsi nasi, 2
mangkuk sayur, dan lauk tempe dan sayur secukupnya dan
minum air putih 7-8 gelas/hari.
74
b. Pola Eliminasi
1)Sebelum hamil
BAK
Frekuensi : 3-4 kali/hari
Warna : Kuning jernih dan berbau khas urine,
BAB
Frekuensi : 1-2 kali/hari
Warna : Kuning
Konsistensi : Lembek, berbau khas feses.
2)Saat hamil
BAK
Frekuensi : 6-7 kali/hari,
Warna : Kuning jernih dan berbau khas urine
BAB
Frekuensi : 2-3 kali/hari
Warna : Kuning
Konsistensi : Lembek, berbau khas feses
c. Pola Istirahat
1) Sebelum hamil
Siang : 1-2 jam
Malam : 6-7 jam
2) Saat hamil
Siang : 30 menit
75
Malam : 4-5 jam
d. Aktivitas sehari-hari: Ibu mengatakan sebagai pengajar di SMP
dan ibu juga melakukan aktivitas sehari-hari
layaknya ibu rumah tangga seperti
menyapu, memasak, mengepel dan
mencuci.
e. Personal Hygiene
1) Sebelum hamil : Mandi 3x/hari, keramas 3x/hari, ganti baju
dan celana dalam setiap habis mandi serta
saat lembab.
2) Saat hamil : Mandi 3x/hari, keramas 3x/hari, ganti baju
dan celana dalam setiap habis mandi serta
saat lembab.
f. Aktivitas seksual
Ibu mengatakan sebelum hamil melakukan
hubungan seksual sebanyak 2 kali dalam
seminggu dan pada saat hamil ibu
mengatakan hubungan seksual sebanyak
satu kali dalam seminggu.
B. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum : Baik
2. Keadaan emosional : Stabil
76
3. Kesadaran : Compos Mentis
4. TTV
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5⁰C
5. TB : 167 cm
BB sebelum hamil : 55 kg
BB saat hamil : 70 kg
6. LILA : 25 Cm
7. HPHT : 27 Agustus 2014
8. TP : 03 Mei 2015
b.Pemeriksaan Khusus Kebidanan
Pemeriksaan Fisika
1. Kepala
Bentuk : Simetris
Warna rambut : Hitam
Kebersihan : Bersih, tidak ada ketombe
Rontok : Tidak ada
2. Telinga
Kebersihan : Bersih, tidak ada serumen
Gangguan pendengaran : Tidak ada
77
3. Mata
Simertis : Simetris antara kanan dan kiri
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
Kebersihan : Bersih, tidak ada kotoran
4. Hidung
Simetris : Simetris antara kanan dan kiri
Kebersihan : Bersih, tidak ada secret
Polip : Tidak ada
5. Mulut & Gigi
Bibir : Lembab, tidak terdapat stomatitis
Lidah & Geraham : Lidah bersih dan geraham tidak berlubang.
Gigi : Bersih, tidak terdapat karies
Gusi : Tidak ada pembengkakan dan perdarahan
6. Leher
Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
7. Dada
Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri
Payudara
Simetris : Simetris
Pembesaran : Ada, kanan dan kiri
Keadaan putting : Menonjol
78
Benjolan : Tidak ada
Rasa nyeri : Tidak ada
Hiperpigmentasi : Ada, pada putting susu dan aerola
Pengeluaran : Ada
Kebersihan : Bersih
Gangguan pernafasan : Tidak ada
8. Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
Pembesaran : Ada, sesuai usia kehamilan
Striae : Tidak ada
Acites : Tidak ada
Linea : Nigra
Tumor : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Uterus
Leopold I : TFU 3 jari dibawah proxesus
xypoideus, pada fundus teraba satu
bagian lunak, bulat, tidak melenting
yaitu bokong janin
Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba
tahanan keras, datar dan
memanjang yaitu punggung janin.
79
Pada bagian kiri perut ibu, teraba bagian terkecil
janin yaitu ekstremitas janin
Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu, teraba
bulat, keras, melenting yaitu kepala janin
Leopold IV : Kepala belum masuk PAP (Konvergen)
TFU Mc. Donald : 30 Cm
TBJ (Rumus niswander) = (TFU-7,7) x 100±150 gram
= (30-7,7) x 100±150 gram =
2526/2826gram
DJJ (+), frekuensi 142 kali/ menit, teratur, punctum maksimum
terdengar 2 jari di bawah pusat bagian kanan perut ibu
9. Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Bentuk : Simetris
Oedem : Tidak ada
Kuku jari : Bersih
Ekstremitas Bawah
Bentuk : Simetris
Oedema : Tidak ada
Kuku jari : Bersih
Varices : Tidak ada
Refleks patella : Positif
80
Gangguan : Tidak ada
10.Anogenital
Kebersihan : Bersih
Pengeluaran pervaginam : Tidak ada
Tanda-tanda infeksi vagina : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Oedem : Tidak ada
Kelenjar Bartholini : Tidak ada pembengkakan
11.Anus
Kebersihan : Bersih
Hemoroid : Tidak ada
c. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboraturium
HB : 11 gr%
Protein urine : Negatif
Glukosa urine : Negatif
Pemeriksaan panggul
Distansia kristarum : 28 cm
Distansia Spinarum : 25 cm
Boundeluque : 18 cm
Lingkar panggul : 85 cm
81
Tgl /Jam Pengkajian Interpretasi data
(Diagniosa,
Masalah
Kebutuhan)
DX potensial /
Masalah
Potensial
Antisipasi/
Tindakan
Segera
Intervensi Implementasi Evaluasi
09 – 04 – 2015/
Pukul : 11.00 wib
DS:
- Ibu
mengatakan ini
kehamilan
pertamanya dan
belum pernah
keguguran.
HPHT:
27-08-2014
TP: 03 Mei 2015
- Ibu mengatakan
sering nyeri
pinggang,
sering BAK
pada malam
hari, dan kram
pada kaki.
DO: Keadaan
umum:baik,
TD : 120/80
mmHg,
pemafasan
20x/ menit,
Nadi :
80x/menit,
Temperatur
36,50
C.
Hb : 11 gr%
- Leopold I :
pada bagian
DX:
Ny.P usia 24
tahun G1P0A0
usia kehamilan 32
minggu 1 hari.
Masalah:
Tidak Ada
Kebutuhan :
Menjelaskan
ketidaknyamanan
TM III dan
penatalaksanaan
TM III
Tidak Ada Tidak ada 1. Jelaskan tentang
kondisi ibu dan
janinnya saat ini
2. Jelaskan pada ibu
tentang keluhan dan
penyebabnya
1. Menjelaskan kondisi ibu
saat Ini dalam keadaan baik
sesuai dengan pemeriksaan
fisik yaitu keadaan ibu
baik. TD : 120/80, RR :
20x/menit, N: 800
C, S:
36,5 C dan keadaan
janinnya dalam keadaan
normal
2. Menjelaskan pada ibu
tentang keluhan yang
dialaminya adalah hal yg
normal seperti nyeri
pinggang itu disebabkan
nyeri akibat tarikan pada
saraf atau kompresi akar
saraf. sering BAK malam
hari itu disebabkan
Peningkatan sensitivitas
kandung kemih dan pada
tahap selanjutnya merupakn
akibat kompresi pada
kandung kemih.
Kram pada kaki
diakibatkan oleh penurunan
kalsium dan alkalosis
terjadi akibat perubahan
masa sistem pernafasan,
tekanan uterus pada saraf,
latihan dan sirkulasi buruk
1. Ibu mengerti keadaannya
saat ini dalam keadaan
baik
2. Ibu mengerti bahwa
keluhan yang dialaminya
adalah normal serta
penyebab-penyebabnya
TABEL 3.1
MATRIKS
82
fundus teraba
lunak, bulat,
tidak melenting
yaitu bokong
janin.
- Leopold II :
Pada bagian
kanan perut ibu
teraba tahanan
keras, datar yaitu
punggung janin.
Pada bagian kiri
perut ibu, teraba
bagian kecil
janin yaitu
ekstremitas janin
- Leopold III :
Pada bagian
terbawah perut
ibu, teraba
bulat, keras,
melenting yaitu
kepala janin
- Leopold IV :
kepala belum
masuk PAP
(Konvergen)
- DJJ : (+) 142x/i
3. Jelaskan pada ibu
tentang
penatalaksanaan nyeri
pinggang,sering BAK
pada malam hari dan
kram pada kaki.
4. Anjurkan ibu untuk
istirahat cukup
5. Jelaskan pada ibu
tentang pola nutrisi ibu
pada tungkai.
3. Menjelaskan pada ibu
penatalaksaan nyeri
pinggang: Gunakan
mekanisme tubuh yang
baik untuk mengangkat
barang yang jatuh,
misalnya dengan jongkok,
lebarkan kaki dan letakkan
satu kaki sedikit didepan
dan Senam hamil
Menjelaskan pada ibu
penatalaksanaan sering
BAK pada malam hari :
Perbanyak minum pada
waktu siang hari
Jangan kurangi minum
pada malam hari kecuali
mengganggu tidur dan
mengalami kelelahan
Berbaring miring kiri saat
tidur untuk meningkatkan
dieresis
Menjelaskan pada ibu
tentang penatalaksanaan
kaki kram yaitu
Beri kompres hangat pada
kaki konsumsi cukup
kalsium
Istirahat cukup
4. Menganjurkan ibu untuk
istirahat cukup yaitu
tidur malam 7-8 jam/hari
dan siang 1-2 jam/hari
5. Menjelaskan tentang pola
nutiri ibu hamil pada TM 3
3. Ibu telah mengetahui dan
mengerti tentang
penatalaksanaan
keluhannya
4. Ibu bersedia untuk
istirahat cukup
5. ibu memngetahui tentang
pola nutrisi ibu hamil pada
83
hamil pada TM 3
6. Beritahu kepada ibu
tanda bahaya TM III
7. Beritahu kepada Ibu
tanda-tanda persalinan
8. Beritahu kepada Ibu
persiapan persalinan
yaitu ibu mengurangi
makanan yang mengandung
karbohidrat (nasi, jagung,
kentang) dan tetap
mengkonsumsi protein
(ikan, daging, tempe dan
tahu) zat besi yang
terkandung didalam sayur-
sayuran hijau dan
mengkonsumsi banyak
kalsium yang terkandung
didalam susu untuk
membantu mengurangi
keluhan ibu, dan serat
(buah-buahan)
6. Memberitahu kepada ibu
tanda-tanda bahaya TM III,
seperti janin tidak bergerak
selama 24jam, keluar darah
dari vagina, demam tinggi,
penglihatan kabur, keluar
air-air dari jalan lahir, kaki
tangan dan muka bengkak.
7. Memberitahu kepada Ibu
tanda-tanda persalinan
yaitu keluar lendir
bercampur darah, keluar
air-air dari vagina, nyeri
pinggang yang menjalar
keperut, his yang semakin
lama semakin sering, kuat
dan teratur.
8. Memberitahu kepada ibu
persiapan persalinan ibu
dan bayi, persiapan ibu
terdiri dari : kain ibu, baju
ibu, celana dalam,
TM III
6. Ibu mengetahui tanda
bahaya TM III
7. Ibu mengetahui tanda-
tanda persalinan.
8. Ibu mengetahui tentang
persiapan persalinan.
84
12-04-2015
pukul 12.00 WIB
DS :
- Ibu mengatakan
sering nyeri
pada pinggang,
sering BAK
pada malam
hari dan kram
pada kaki.
DO :
Keadaan ibu
baik
TD:
120/80Mmhg
N : 80x/i
RR : 20x/i
S : 36,5 C
- Leopold I :
pada bagian
fundus teraba
lunak, bulat,
tidak melenting
DX :
Ny. P usia 24
tahun G1P0A0
usia kehamilan 32
minggu 4 hari
Masalah :
Tidak Ada
Kebutuhan :
Menjelaskan
ketidaknyamanan
dan
penatalaksanaan
TM III.
Tidak ada Tidak ada 1.Jelaskan kembali tentang
kondisi ibu dan janinnya
saat ini
2.Jelaskan kembali pada
ibu tentang keluhan dan
penyebabnya
pembalut, gurita ibu.
Persiapan bayi terdiri dari:
baju bayi, bedong bayi,
popok bayi, topi bayi,
sarung tangan dan kaki
bayi. Dan mempersiapkan
Dana, kendaraan dan
persiapan darah untuk ibu.
1. Menjelaskan kembali
kondisi ibu saat ini dalam
keadaan baik sesuai dengan
pemeriksaan fisik yaitu
keadaan ibu baik, TD
:120/80 Mmhg, N: 80x/i,
RR: 20x/i, S: 36,5 C dan
keadaan janiinya dalam
keadaan normal.
2. Menjelaskan kembali
tentang keluhan yang
dialami adalah hal yang
normal seperti nyeri
pinggang itu disebabkan
Lordosis dorsolumbal dapat
menyebabkan nyeri akibat
tarikan pada saraf atau
kompresi akar saraf.
Sering BAK malam hari itu
dusebabkan oleh
Peningkatan sensitivitas
1. Ibu mengerti keadaannya
saat ini dalam keadaan
baik.
2. Ibu telah mengerti keluhan
dan penyebabnya.
85
yaitu bokong
janin.
- Leopold II:
Pada bagian
kanan perut
ibuteraba
tahanan keras,
datar yaitu
punggung janin,
pada bagian kiri
perut ibu teraba
bagian kecil
yaitu ekstremitas
janin.
- Leopold III :
Pada bagian
terbawah perut
ibu, teraba
bulat, keras,
melenting yaitu
kepala janin
- Leopold IV :
kepala belum
masuk PAP
(Konvergen)
- DJJ : (+) 142x/i
3.Jelaskan pada ibu
tentang penatalaksanaan
nyeri pinggang, sering
BAK pada malam hari,
dan kram pada kaki
kandung kemih dan pada
tahap selanjutnya merupakn
akibat kompresi pada
kandung kemih.
Kram pada kaki diakibatkan
oleh penurunan kalsium dan
alkalosis terjadi akibat
perubahan masa sistem
pernafasan tekanan uterus
pada saraf, latihan dan
sirkulasi buruk pada tungkai.
3. Menjelaskan kembali pada
ibu tentang penatalaksanaan
nyeri punggung: Gunakan
mekanisme tubuh yang baik
untuk mengangkat barang
yang jatuh, misalnya
dengan jongkok, lebarkan
kaki dan letakkan satu kaki
sedikit didepan dan
Senam hamil
Menjelaskan kembali pada
ibu penatalaksanaan sering
BAK pada malam
hari:Perbanyak minum pada
waktu siang hari Jangan
kurangi minum pada malam
hari kecuali mengganggu
tidur dan mengalami
kelelahanBerbaring miring
kiri saat tidur untuk
meningkatkan
diuresisMenjelaskan pada
ibu tentang penatalaksanaan
kram kaki yaitu Beri
kompres hangat pada
kakiKonsumsi cukup
kalsiumIstirahat cukup
3. Ibu telah mengetahui
tentang penatalaksanaan
keluhannya.
86
4.Jelaskan pada ibu
tentang pola istirahat
5.Jelaskan pada ibu
tentang pola nutrisi ibu
hamil TM III
6.Jelaskan pada ibu tanda
bahaya TM III
7.Jelaskan pada ibu
tentang tanda-tanda
persalinan
4. Menjelaskan kembali ibu
tentang istirahat yang cukup
yaitu tidur malam 6-8 jam,
dan siang hari 1-2 jam
5. Menjelaskan
kembalitentang pola nutrisi
ibu hamil pada TM III yaitu
ibu mengurangi makanan
yang mengandung
karbohidrat ( nasi, jagung,
kentang) dan tetap
mengkonsumsi protein
(daging, tempe, tahu) dan
mengkonsumsi banyak
kalsium (susu)
6. Menjelaskan kembali pada
ibu tanda bahaya TM III,
seperti janin tidak bergerak
selama 24 jam, keluar
darah dari vagina, demam
tinggi, penglihatan kabur,
keluar air-air dari jalan
lahir, kaki, tangan dan muka
bengkak.
7. Menjelaskan kembali pada
ibu tanda-tanda persalinan
yaitu keluar lendir
bercampur darah, keluar air
dari vagina, nyeri pinggang
menjalar sampai keperut
bagian bawah, his yang
semakin lama, sering, kuat
dan teratur.
4. Ibu telah bersedia untuk
istirahat yang cukup.
5. Ibu telah memenuhi
kebutuhan nutrisinya .
6. Ibu telah mengetahui tanda
bahaya TM III
7. Ibu telah mengetahui
tanda-tanda persalinan.
87
15-04-2015
pukul : 15.00
WIB
DS :
- Ibu mengatakan
nyeri pinggang
dan sering BAK
pada malam
hari sudah tidak
ada dan kram
pada kaki masih
ada
DO :
Keadaan umu
baik
TD : 120/80
Mmhg
N : 80x/i
RR: 20x/i
S :36,5 C
- Leopold I :
pada bagian
fundus teraba
lunak, bulat,
tidak melenting
yaitu bokong
DX :
Ny. P usia 24
tahun G1P0A0
usia kehamilan 33
minggu.
Masalah :
Tidak ada
Kebutuhan :
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
8.Jelaskan tentang
persiapan persalinan
1.Evaluasi tentang kondisi
ibu dan janinnya saat ini
2.Evaluasi pada ibu
tentang keluhan dan
penyebabnya
8. Menjelaskan kembali
persiapan persalinan ibu
daan bayi. Persiapan ibu
seperti kain ibu, baju ibu,
celana dalam, pembalut,
gurita. Persiapan bayi
seperti baju bayi, bedong
bayi, popok bayi, topi bayi,
sarung tangan dan kaki
bayi. Dan mempersiapkan
dana,kendaraan dan donor
darah
1.Mengevaluasi ibu bahwa
kondisi ubu dalam keadaan
baik dengan hasil
pemeriksaan:
TD : 100/70 mmHg
R : 22 x/menit
N : 82 x/menit
T: 36,50
C
2.Mengevaluasi tentang
keluhan yang dialami adalah
hal yang normal seperti nyeri
pinggang itu disebabkan
Lordosis dorsolumbal dapat
menyebabkan nyeri akibat
tarikan pada saraf atau
kompresi akar saraf.
Sering BAK malam hari itu
dusebabkan oleh
Peningkatan sensitivitas
kandung kemih dan pada
tahap selanjutnya merupakn
akibat kompresi pada
kandung kemih.
Kram pada kaki diakibatkan
8. Ibu mengetahui tentang
persiapan persalinan.
1. Ibu mengerti keadaannya
saat ini dalam keadaan
baik
2. Ibu mengetahui tentang
keluhan dan penyebabnya
88
janin.
- Leopold II:
Pada bagian
kanan perut ibu
teraba tahanan
keras, datar
yaitu punggung
janin, bagian
kiri perut ibu
teraba bagian
kecil yaitu
ekstremitas
janin.
- Leopold III :
Pada bagian
terbawah perut
ibu, teraba
bulat, keras,
melenting yaitu
kepala janin.
- Leopold IV :
kepala belum
masuk PAP
(Konvergen)
- DJJ : (+) 142x/i
3.Evaluasi pada ibu
tentang penatalaksaan
nyeri pinggang, sering
BAK, dan kram pada
kaki
4.Evaluasi kembali pada
ibu tentang pola istirahat
oleh penurunan kalsium dan
alkalosis terjadi akibat
perubahan masa sistem
pernafasan tekanan uterus
pada saraf, latihan dan
sirkulasi buruk pada tungkai.
3.Mengevaluasi pada ibu
tentang penatalaksanaan nyeri
punggung: Gunakan
mekanisme tubuh yang baik
untuk mengangkat barang
yang jatuh, misalnya dengan
jongkok, lebarkan kaki dan
letakkan satu kaki sedikit
didepan
Senam hamil
Menjelaskan kembali pada
ibu penatalaksanaan sering
BAK pada malam hari:
Perbanyak minum pada waktu
siang hari Jangan kurangi
minum pada malam hari
kecuali mengganggu tidur dan
mengalami kelelahan
Berbaring miring kiri saat
tidur untuk meningkatkan
dieresis menjelaskan pada ibu
tentang penatalaksanaan kram
kaki yaitu beri kompres
hangat pada kaki konsumsi
cukup kalsium istirahat cukup
4.Mengevaluasi ibu tentang
istirahat yang cukup yaitu
tidurmalam 6-8 jam, dan
siang hari 1-2 jam
3. Ibu mengetahui cara
penatalaksanaan nyeri
pinggang,sering kencing
dan kram pada kaki
4. Ibu telah memenuhi
istirahat yang cukup
89
5.Evaluasi pada ibu
tentang pola nutrisi ibu
hamil pada TM 3
6.Evaluasi kepada ibu
tanda bahaya TM III
7.Tanyakan kepada Ibu
tanda-tanda persalinan
8.Evaluasi pada ibu
tentang persiapan
persalinan
5.Mengevaluasi tentang pola
nutrisi ibu hamil pada TM III
yaitu ibu mengurangi
makanan yang mengandung
karbohidrat ( nasi, jagung,
kentang) dan tetap
mengkonsumsi protein
(daging, tempe, tahu) dan
mengkonsumsi banyak
kalsium (susu)
6.Mengevaluasi pada ibu tanda
bahaya TM III, seperti janin
tidak bergerak selama 24 jam,
keluar darah dari vagina,
demam tinggi, penglihatan
kabur, keluar air-air dari jalan
lahir, kaki, tangan dan muka
bengkak.
7.Menjelaskan kembali pada
ibu tanda-tanda persalinan
yaitu keluar lendir bercampur
darah, keluar air dari vagina,
nyeri pinggang menjalar
sampai keperut bagian bawah,
his yang semakin lama,
sering, kuat dan teratur
8.Mengevaluasi persiapan
persalinan ibu dan bayi.
Persiapan ibu seperti kain ibu,
baju ibu, celana dalam,
pembalut, gurita. Persiapan
bayi seperti baju bayi, bedong
bayi, popok bayi, topi bayi,
sarung tangan dan kaki bayi.
Dan mempersiapkan dana,
kendaraan dan donor darah.
5. Ibu mengerti tentang pola
nutrisi ibu hamil TM III
6. Ibu mengetahui tanda
bahaya TM III
7. Ibu mengetahui tanda-
tanda persalinan
8. Ibu mengetahui persiapan
persalinan
90
9.Evaluasi tentang
kunjungan ulang
9.Mengevaluasi tentang
kunjungan ulang ibu, yaitu
pada mulai pada tanggal 10-
15 april 2015
9. Ibu melakukan secara rutin
kunjungan ulang.
94
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
Pada pengkajian yang dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang
keadaan pasien pada Ny.P umur 24 tahun G1 P0 A0 usia kehamilan 32
minggu 1 hari didapatkan hasil yaitu sebagai berikut :
Data Subjektif
4.1.1 Nama
a. Menurut tinjauan teori
Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari agar
tidak keliru dalam memberikan penanganan
b. Menurut tinjauan kasus
Dari tinjauan kasus nama ibu adalah Ny. P
c. pembahasan
pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan
karna dengan menganamnesa nama lengkap pasien, bidan tidak
mengalami kekeliruan dalam memberikan penanganan
4.1.2 Umur
a. Menurut tinjauan teori
Umur dikatakan berpengaruh / memiliki resiko jika <20 tahun
karena alat-alat reproduksi belum matang dan psikis yang belum
siap dan >35 tahun rentan sekali terjadi komplikasi-komplikasi
95
dalam kehamilan dan perdarahan dalam masa nifas, jadi usia
reproduktif (subur) seorang wanita yang baik dalam siklus
reproduksi berkisar dari usia 20-35 tahun. (Manuaba, et all, 2010;
h. 75).
b. Menurut tinjauan kasus
Pada tinjauan kasus didapatkan umur Ny.P 24 tahun.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ditemukan
adanya kesenjangan. Hal ini terlihat dari Ny.P yang hamil diusia 24
tahun yang termasuk dalam siklus reproduktif. yang berarti organ-
organ reproduksinya telah benar-benar siap dan matang untuk
memulai suatu proses kehamilan.
4.1.3 Agama
a. Menurut tinjauan teori
Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk membimbing
atau mengarahkan pasien dalam berdoa
b. Menurut tinjauan kasus
Dari tinjauan kasus tersebut agama yang dianut Ny. P adalah
agama islam.
c. Pembahasan
Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan
larena dengan menganamnesa agama pasien, bidan dapat
96
memberikan asuhan dan mengarahkan pasien sesuai dengan
agamanya yaitu agama islam.
4.1.4 Suku
a. Menurut tinjauan teori
Dalam mengkaji suku ini berpengaruh pada adat istiadat atau
kebiasaan sehari-hari.
b. Menurut tinjauan kasus
Dari tinjauan kasus tersebut suku Ny.P adalah suku Kalimantan
c. Pembahasan
Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan
karena dengan melakukan anamnesasuku pasien bidan dapat
mengetahui adat istiadat dan kebiasaan pasien yang dapat
mempengaruhi kehamilannya. .
4.1.5 Pendidikan
a. Menurut tinjauan teori
Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui
sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat
memberikan konseling sesuai dengan penddidikannya.
Menurut tinjauan kasus
Pendidikan terakhir Ny. P adalah jenjang S1
b. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak terdapat
kesenjangan antara tinjauan kasus dan teori. Karena Pendidikan
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayu

More Related Content

What's hot (19)

Kti desi hatalia
Kti desi hataliaKti desi hatalia
Kti desi hatalia
 
Kti dwi fransiska
Kti dwi fransiskaKti dwi fransiska
Kti dwi fransiska
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by nyAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
 
Kti yesi triyani safitri
Kti yesi triyani safitriKti yesi triyani safitri
Kti yesi triyani safitri
 
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUSASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
 
Kti febrina diah ramadhani
Kti febrina diah ramadhaniKti febrina diah ramadhani
Kti febrina diah ramadhani
 
Ktiindahsetianingrum
KtiindahsetianingrumKtiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
 
Kti pdf
Kti pdf Kti pdf
Kti pdf
 
Kti suci nala
Kti suci nalaKti suci nala
Kti suci nala
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Resti fiks fdf
Resti fiks fdfResti fiks fdf
Resti fiks fdf
 
Kti eva seno safitri
Kti eva seno safitriKti eva seno safitri
Kti eva seno safitri
 
Kti endang satuni
Kti endang satuniKti endang satuni
Kti endang satuni
 
Kti ketut agustina wati
Kti ketut agustina watiKti ketut agustina wati
Kti ketut agustina wati
 
Kti siti maysaroh
Kti siti maysarohKti siti maysaroh
Kti siti maysaroh
 
Kti dewi purnama sari
Kti dewi purnama sariKti dewi purnama sari
Kti dewi purnama sari
 
Kti dewi purnama sari
Kti dewi purnama sariKti dewi purnama sari
Kti dewi purnama sari
 
Kti
KtiKti
Kti
 

Similar to Kti propyta sedayu (20)

Kti epit desmawati
Kti epit desmawatiKti epit desmawati
Kti epit desmawati
 
Ktiindahsetianingrum
KtiindahsetianingrumKtiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
 
Kti merisya
Kti merisyaKti merisya
Kti merisya
 
Kti lilis anggraini
Kti lilis anggrainiKti lilis anggraini
Kti lilis anggraini
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
Kti shely merina
Kti  shely merinaKti  shely merina
Kti shely merina
 
Kti ida farida
Kti ida faridaKti ida farida
Kti ida farida
 
Kti dina rianti
Kti dina riantiKti dina rianti
Kti dina rianti
 
Kti endang satuni
Kti endang satuniKti endang satuni
Kti endang satuni
 
Kti rika agustina
Kti rika agustinaKti rika agustina
Kti rika agustina
 
Kti italia
Kti italiaKti italia
Kti italia
 
Kti viona martin
Kti viona martinKti viona martin
Kti viona martin
 
Kti italia
Kti italiaKti italia
Kti italia
 
Kti fika
Kti fikaKti fika
Kti fika
 
Kti dian eka putri
Kti  dian eka putriKti  dian eka putri
Kti dian eka putri
 
Kti laila maharani
Kti laila maharaniKti laila maharani
Kti laila maharani
 
Kti intan widari
Kti intan widariKti intan widari
Kti intan widari
 
Kti vidia setyowati
Kti vidia setyowatiKti vidia setyowati
Kti vidia setyowati
 

Recently uploaded

PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 

Recently uploaded (20)

tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 

Kti propyta sedayu

  • 1. 1 ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.P UMUR 24 TAHUN G1P0A0 USIAKEHAMILAN 32 MINGGU 1 HARI DENGAN KETIDAK NYAMANAN TRIMESTER III DI BPS RIZA FAULINA S, S.ST BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Disusun Oleh : PROPYTA SEDAYU 201207174 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015
  • 2. 2 ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.P UMUR 24 TAHUN G1P0A0 USIAKEHAMILAN 32 MINGGU 1 HARI DENGAN KETIDAK NYAMANAN TRIMESTER III DI BPS RIZA FAULINA S, S.ST BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Karya Tulis Ilmiah Ini Di Buat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Profesi Ahli Madya Kebidanan Prodi D III Kebidanan Akbid Adila Bandar Lampung Disusun Oleh : PROPYTA SEDAYU 201207174 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 i
  • 3. 3 LEMBAR PENGESAHAN Di terima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan Adila pada: Hari : Kamis Tanggal : 09 Juli 2015 Penguji I Penguji II Zendry Julistya, S.Kep.,M.Kes Ervina Irawati Harianja, S.SiT NIK : 2015501065 NIK : 2009111020 Direktur Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung dr. Wazni Adila, MPH NIK : 201041008 ii
  • 4. 4 ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.P UMUR 24 TAHUN G1 P0A0 USIA KEHAMILAN 32 MINGGU 1 HARI DENGAN KETIDAKNYAMANANTRIMESTER III DI BPS RIZA FAULINA S,S.ST BANDARLAMPUNG TAHUN 2015 Propyta Sedayu, Puspita Dewi,S.ST.M.Kes, Tri Riwayati Ningsih, S.ST INTISARI Kehamilan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu kehamilan pada trimester I, trimester II, dan trimester III. Dimana kehamilan trimester III adalah tahap penyesuaian. Pada kehamilan ini informasi yang perlu disampaikan adalah hasil kesejahteraan janin dalam kandungan serta ketidaknyamanan yang akan dialamioleh ibu pada trimester III. Ketidaknyamanan yang dirasakan sepertinyeri pinggang yang disebabkan karena adanya tarikan pada saraf, sering kencing pada malam hari disebabkan karena adanya peningkatan sensitivitas pada kandung kemih,kram pada kaki dan tangan disebabkan karena penurunan kalsium dan alkalosis. Tujuan informasi ini agar ibu mengetahui tentang ketidaknyamanan trimester III dan penanganannya. Tujuan studi kasus ini mampu memahami dan memberikan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil terhadap Ny.P Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan TM III, di BPS Riza Fulina Sofyan, S.ST, Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015. Metode yang digunakan penulisan deskriptif, Teknik memperoleh data yaitu data primer dan sekunder. Dengan cara wawancara langsung dengan klien. Hasil dari studi kasus ini penulis mampu memberikan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III.Saran diharapkan ibu hamil mau bekerjasama dan mau mengikuti anjuran yang diberikan oleh bidan. Kata kunci : Ibu hamil, Ketidaknyamanan Trimester III Kepustakaan : 10 Referensi Jumlah halaman : 112 halaman iii
  • 5. 5 CURICULUM VITAE Nama : Propyta Sedayu Nim : 201207174 Tempat/tanggal lahir : Wonorejo, 10 juli 1993 Alamat : B 3 Sp 3 Wonorejo, Kec.Penawar Aji, Kab. Tulang Bawang Institusi : Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung Angkatan : VII RIWAYAT PENDIDIKAN 1. TK Hosana Terpadu, Kec. Penawar Aji Tahun 1999 s/d 2000 2. SDN 01 Karya Makmur, Kab. Tulang Bawang Tahun 2000 s/d 2006 3. SMP PGRI Wonorejo Tahun 2006 s/d 2009 4. SMA Taman Firdaus,Kab. Tulang Bawang Tahun 2009 s/d 2012 5. D III Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung Lulus Tahun 2015 iv
  • 6. 6 Motto Orang sukses adalah orang yg tidak pernah berpikir dirinya kalah,ketika ia terpukul jatuh (GAGAL) ia bangkit kembali,belajar dari kesalahannya dan bergerak maju menuju inovasi yg lebih baik . Propyta Sedayu v
  • 7. 7 PERSEMBAHAN Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas Rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan Studi kasus ini, dan dibalik penyelesaian tugas ini tidak lupa penulis memberikan persembahan kepada orang-orang yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. 1. Puji syukur kehadirat ALLAH yang maha kuasa sehingga dapat terselesaikannya Study Kasus 2. Terima kasih buat keluarga besar tercinta yang selalu memberikan semangat dan mendo’akan setiap kegiatan apapun yang terbaik bagi penulis serta selalu mengharapkan setiap keberhasilan yang penulis lakukan. 3. Rekan- rekanku tercinta Akbid ADILA khususnya tingkat III yang selalu mendukung hingga terselesaikan tugas akhir ini. 4. Almamaterku tercinta Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung sebagai tempat penulis menuntut ilmu selama tiga tahun. 5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimah kasih atas partisipasi dan dukungannya selama penulis menyelesaikan tugas akhir Diploma Kebidanan ini. vi
  • 8. 8 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan study kasus ini tepat pada waktunya dengan judul “ Asuhan Kebidanan Pada Ny. P Umur 24 Tahun G1 P0A0 Usia Kehamilan 32 Minggu 1 Hari Dengan Ketidaknyamanantrimester III di BPS Riza Faulina S, S.ST Bandar Lampung Tahun 2015” Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan, bimbingan serta dorongan semangat yang di berikan sehingga penulis haturkan kepada : 1. dr. Wazni Adila, MPH selaku direktur Akademi Kebidanan Adila. 2. Puspita Dewi,S.ST.M.Kes, selaku pembimbung I study kasus 3. Tri Riwayati Ningsih, S.ST selaku pembimbing II study kasus 4. Riza Faulina Sofyan, S.ST selaku pemilik BPS 5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan study kasus ini Penulis menyadari dalam penyusunan Study Kasus ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi materi maupun dari teknis penulisannya, untuk itu keritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan untuk perbaikan dimasa mendatang. Bandar Lampung, April 2015 Penulis vii
  • 9. 9 DAFTAR ISI JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN JUDUL.......................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN................................................................ iii INTISARI........................................................................................... iv CURICULUM VITAE....................................................................... v MOTTO ............................................................................................ vi PERSEMBAHAN .............................................................................. vii KATA PENGANTAR........................................................................ viii DAFTAR ISI...................................................................................... ix DAFTAR TABEL .............................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ................................................................... 1 1.2.Rumusan Masalah .............................................................. 2 1.3.Tujuan Penulis.................................................................... 2 1.4.Ruang Lingkup .................................................................. 4 1.5.Manfaat Penulisan .............................................................. 4 1.6.Metodelogi Dan Tehnik Memperoleh Data......................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori Medis ........................................................ 8 2.2 Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan..................................... 45 2.3 Landasan Hukum Kewenangan Bidan................................ 62 BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian.......................................................................... 67 3.2 Matriks............................................................................... 79 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengkajian.......................................................................... 91 4.2 Interpretasi Data................................................................. 97 4.3 Antisipasi Masalah Potensial .............................................. 99 4.4 Tindakan Segera................................................................. 99 4.5 Intervensi ........................................................................... 100 4.6 Implementasi...................................................................... 103 4.7 Evaluasi.............................................................................. 107 viii
  • 10. 10 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ........................................................................ 110 5.2 Saran.................................................................................. 112 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix
  • 11. 11 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 TFU menurut penambahan per tiga jari.........................................21 Tabel 2.2 TFU menurut penambahan per tiga jari..........................................28 Tabel 2.3 Komponen pertambahan berat badan ibu selama hamil..................33 Tabel 3.1 Matriks..........................................................................................79 x
  • 12. 12 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat Izin Permohonan Pengambilan Data Lampiran 2 : Surat Balasan Pengambilan Data Serta Melakukan Asuhan Lampiran 3 : Jadwal Penelitian Lampiran 4 : SAP dan Leaflet Lampiran 5 : Dokumentasi Lampiran 6 : Lembar konsul xi
  • 13. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Proses kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah, hal ini perlu di yakini oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga ketika memberikan asuhan kepada ibu, pendekatan yang dilakukan lebih cenderung kepada bentuk pelayanan promotif. Realisasi yang paling mudah dilakukan adalah pelaksanaan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada ibu dengan materi mengenai pemantauan kesehatan ibu hamil dan penatalaksanaan ketidaknyamanan selama hamil. (Ari Sulistyawati, 2012:h.2). Untuk melakukan asuhan antenatal yang baik, diperlukan pengetahuan dan kemampuan untuk mengenali perubahan fisiologik yang terkait dengan proses kehamilan. Perubahan tersebut mencakup perubahan produksi dan pengaruh hormonal serta perubahan anatomik dan fisiologik selama kehamilan. (Prawirohardjo, 2010:h.213). Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan suatu bangsa, oleh karena itu pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui program-progam kesehatan. Dalam pelaksanaan program kesehatan sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai. Bidan sebagai salah satu sumber daya manusia bidang kesehatan merupakan ujung tombak atau orang yang berada di garis terdepan
  • 14. 2 yang berhubungan langsung dengan wanita sebagai sasaran program. Dengan program yang cukup besar ini maka sangat penting kiranya bagi bidan untuk senantiasa meningkatkan kompetensi melalui pemahaman mengenai asuhan bayi (Sulistyawati, 2012, h.1). Berdasarkan hasil prasurvei yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 09 April 2015 di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST terdapat 15 ibu hamil, dan dari 15 ibu hamil terdapat 1 orang ibu hamil yang mengalami ketidaknyamanan trimester III. Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul ”Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Terhadap Ny, P Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST, Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015. 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah yaitu “Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Terhadap Ny. P Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST, Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015”? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum. Mampu memahami dan memberikan asuhan kebidanan ibu hamil terhadap Ny.P Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST, Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015.
  • 15. 3 1.3.2 Tujuan khusus 1.3.2.1 Mampu melakukan pengkajian data dasar terhadap Ny.P Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST, Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015. 1.3.2.2 Mampu melaksanakan interpretasi data untuk menentukan diagnosa masalah dan kebutuhan ibu hamil terhadap Ny.P Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST, Haji Mena Bandar Lampung. 1.3.2.3 Mampu mengantisipasi masalah Ny.P Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST, Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015. 1.3.2.4 Mampu melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi terhadap Ny. P umur 24 tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 32 minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST, Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015. 1.3.2.4 Mampu merencanakan tindakan yang akan dilakukan terhadap Ny.P Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST, Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015.
  • 16. 4 1.3.2.5 Mampu melaksanakan tindakan sesuai perencanaan Ny.P Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST, Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015. 1.3.2.6 Mampu mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan terhadap Ny.P Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST, Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015. 1.4 Ruang Lingkup 1.4.1 Sasaran Ibu hamil dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST, Haji Mena Bandar Lampung tahun 2015. 1.4.2 Tempat penelitian BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST. Haji Mena Bandar Lampung tahun 2015. 1.4.3 Waktu penelitian Penelitian dilakuakn sejak tanggal 09-15 April 2015 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian studi kasus ini diharapkan bermanfaat bagi : 1.5.1 Institusi Pendidikan Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumen dan sumber informasi mahasiswi kebidanan Adila Bandar Lampung sehingga menjadikan sumber ilmu bagi pembaca.
  • 17. 5 1.5.2 Lahan praktek Dapat dijadikan gambaran informasi sehingga dapat meningkatkan menejemen asuhan kebidanan terhadap ibu hamil dengan ketidaknyamanan trimester III. 1.5.3 Bagi masyarakat Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ketidaknyamanan dan bagaimana cara mengatasi ketidaknyamanan pada trimester III. 1.5.4 Bagi peneliti Penulis dapat mempraktekan ilmu yang didapat sewaktu kuliah dan memberikan asuhan kebidanan terhadap ibu dengan ketidaknyamanan trimester III. 1.6 Metode dan Teknik Memperoleh Data. 1.6.1 Metodologi penelitian Survei deskriptif dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu. Survei deskriptif juga dapat didefinisikan suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Dalam bidang kesehatan masyarakat survey deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau memotret masalah kesehatan serta terkait dengan kkesehatan sekelompok penduduk atau orang yang tinggal dalalm komunitas dalam komunitas tertentu.
  • 18. 6 1.6.2 Tehnik memperoleh data Untuk memperoleh data, tehnik yang digunakan sebagai berikut: 1.6.2.1 Data primer Data primer adalah data yang di dapat oleh peneliti secara langsung, untuk mendapatkan data primer ini peneliti menggunakan cara yaitu: 1. Wawancara Adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, dimana penelitian mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang sasaran penelitian. (Notoadmodjo, 2010. h. 35 dan 139 ) Wawancara dilakukan dengan cara : a. Auto anamnesis adalah anamnesis yang di lakukan kepada pasien langsung, jadi data yang diperoleh adalah data primer, karena langsung dari sumbernya. Prinsipnya menggunakan cara-cara yang sama dengan pengkajian yaitu inspeksi, palpasi, dan auskultasi. b. Allo anamnesis adalah anamnesis yang di lakukan pada keluarga pasien, untuk memperoleh tentang pasien (Ari Sulistyawati, 2009.h.166)
  • 19. 7 1.6.2.2 Data Sekunder 1. Studi kepustakaan Adalah bahan-bahan pustaka merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang latar belakang teoritis dari suatu penelitian dari buku-buku, laporan – laporan penelitian, majalah – majalah ilmiah, jurnal, ddan sebagainya 2. Studi dokumentasi Adalah semua bentuk dokumen baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan, yang ada dibawah tanggung jawab instansi resmi, misalnya laporan, statistik, catatan- catatan didalam kartu klinik (Notoatmodjo, 2005; h.62-63).
  • 20. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Teori Medis 2.1.1 Pengertian Kehamilan Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuaan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional (Prawiroharjo, 2010;h 213). Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis bukan patologis. Oleh karenanya, asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi. (Vivian Nanny Lia Dewi, 2011.h;12) Proses kehamilan adalah matarantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan ovum sehingga terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, kemudian terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, kemudian terjadi nidasi pada uterus dan pembentukan plasenta dan tahap akhir tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010. h. 95)
  • 21. 9 2.1.2 Tujuan Asuhan kehamilan Tujuan asuhan kehamilan sebagai berikut 2.1.2.1 Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang janin. 2.1.2.2 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, serta social ibu dan bayi. 2.1.2.3 Menemukan secara dini adanya masalah atau gangguan dan kemungkinan komplikasi yang terjadi selama masa kehamilan. 2.1.2.4 Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat, baik ibu maupun bayi, dengan trauma seminimal mungkin. 2.1.2.5 Mempetsiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI eksklusif berjalan normal. 2.1.2.6 Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dengan memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal. (Ari Sulistyawati, 2012 ;h.4) 2.1.3 Standar Asuhan Kehamilan 2.1.3.1 Kunjungan Ante natal care (ANC) minimal : 1. Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu) 2. Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27 minggu)
  • 22. 10 3. Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28-40 minggu) 2.1.3.2 Pelayanan standar Terdapat enam standar dalam pelayanan antenatal dari 25 standar pelayanan kebidanan seperti berikut ini: 1. Standar 3: identifikasi ibu hamil Bidan melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan motifasi pada ibu. 2. Standar 4: pemeriksaan dan pemantauan antenatal Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin. 3. Standar 5 : Palpasi abdominal Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk pemeriksaan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu
  • 23. 11 4. Standar 6: Pengelolaan anemia pada kehamilan Bidan melakukan tindakan pencegahan penemuan penanganan dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan semua dengan ketentuan yang berlaku. 5. Standar 7: Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan. Bidan dapat menemukan secra dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan menrujuknya. 6. Standar 8: persiapan persalinan Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil suami serta keluarga pada trimester ketiga untuk memastikan persiapan persalinan yang berih dan aman serta suasana yang menyenangkan. (Ina Kuswanti, 2014 : h.9). Pelayanan atau asuhan standar minimal “7T“ 1. Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan Pertambahan berat badan dan pengukuran tinggi badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa tubuh (BMI : Boddy Masa Indeks) dimana metode ini untuk menentukan pertambahan berat badan yang optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting mengetahui BMI wanita
  • 24. 12 hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang normal 11,5-16 kg. Adapun tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain yaitu <145 cm. 2. Ukur tekanan darah Tekanan darah perlu di ukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hipertensi. 3. Ukur tinggi fundus uteri Apabila usia kehamilan dibawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan diatas 24 minggu memakai pengukuran Mc Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus memakai cm dari atas simfisis ke fundus uteri kemudian ditentukan sesuai rumusnya. 4. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) lengkap Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama
  • 25. 13 diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang ke dua diberikan 4 minggu kemudian. Akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka di bentuk program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil. 5. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlu menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari, kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimester II karena absorpsi usus yang tinggi. Fe diberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang, diberikan sebanyak 90 tablet semasa kehamilan. Tablet zat sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopikarena akan mengganggu penyerapan. Jika ditemukan / diduga anemia berikan 2-3 tablet zat besi per hari. Selain hemoglobin untuk mengetahui kadar Hb yang dilakukan 2 kali selama masa kehamilan yaitu pada saat kunjungan awal dan pada saat usia kehamilan 28 minggu atau lebih sering jika ada tanda- tanda anemia.
  • 26. 14 6. Tes terhadap penyakit menular seksual Menganjurkan untuk pemeriksaan infeksi menular seksual (IMS) lain pada kecurigaan adanya resiko IMS. 7. Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah) Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, biopsikososial, dan pengetahuan klien. (Rukiyah, 2009 : h.6-8) 2.1.4 Konsepsi Fertilisasi dan Implantasi 2.1.4.1 Konsepsi Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan. Konsepsi ini dapat terjadi jika terpenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut: a. Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita. b. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi. c. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama ejakulasi. Agar terjadi kehamilan sebaiknya senggama dilakukan sebelum tepat di hari wanita ovulasi karena sperma dapat
  • 27. 15 hidup sampai tiga hari di dalam vagina, sedangkan ovum hanya bertahan 12-24 jam setelah dikeluarkan dari ovarium (ovulasi). Kapan wanita mengalami ovulasi dapat dikenali melalui bentuk cairan vagina yang keluar. Jika terlihat bening, banyak, licin, maka kemungkinan besar wanita dalam keadaan subur. Cairan vagina secara bertahan akan menjadi kental dan berwarna putih keruh setelah melewati masa ovulasi. Selain mengamati karakter cairan vagina, ovulasi pada hari ke-12 sampai ke-14 siklus menstruasi. Namun cara ini kurang dapat digunakan pada wanita dengan siklus menstruasi tidak teratur. Diperkirakan ada 300 juta sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi dan yang dapat ditampung oleh bagian belakang vagina, namun dalam perjalanannya hanya beberapa ribu saja yang dapat mencapai tuba fallopi. Lingkungan vagina yang asam dan adanya daya fagosit dari uterus membuat sebagian besar sperma tidak mampu untuk bertahan hidup, yang akhirnya dikeluarkan lagi melalui vagina. 2.1.4.2 Fertilisasi Merupakan kelanjutan dari proses konseps, yaitu sperma bertemu dengan ovum, terjadi penyatuan sperma dengan ovum, sampai dengan terjadi perubahan fisik dan
  • 28. 16 kimiawi ovum-sperma sehingga menjadi sebuah kehamilan. Gambaran proses konsepsi sampai dengan fertilisasi adalah sebagai berikut. Berikut adalah fase-fase dalam konsepsi sampai dengan fertilisasi. a. Sperma memasuki vagina Sperma diejakulasikan di forniks vagina saat koitus, menuju ke ampula tuba sebagai tempat fertilisasi. b. Proses kapasitasi Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat untuk mencapai ampula tuba. c. Reaksi akromosom Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan tripsin agar biar menembus lapisan oosit/ovum. d. Sperma memasuki zona pellusida dan corona radiata Zat yang dikeluarkan melalui reaksi akromosom akan mengencerkan corona radiate dan zoba pellusida. e. Reaksi granula kortikal Granula kortikol merupakan sel-sel granulose yang berada disekitar oosit yang akan menutup setelah satu buah sperma masuk ke dalam oosit, sehingga mencegah sperma yang lain untuk masuk.
  • 29. 17 f. Fertilisasi Kepala sperma membesar dan inti sel sperma membentuk pronukleus pria. Inti sel ovum membentuk pronukleus wanita. Kedua pronukleus berfusi : dalam proses ini akhirnya kedua pronukleus bersatu dan membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari wanita dan pria. Dalam beberapa jam setelah konsepsi, mulailah terjadi proses pembelahan zigot. Segera setelah pembelahan sel terjadi, maka pembelahan - pembelahan selanjutnya akan berjalan dengan lancar dan akhirnya dalam waktu tiga hari terbentuk suatu kelompok sel- sel yang sama besarnya, disebut morulla. 2.1.4.3. Implantasi (Nidasi) Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai, disebut trofoblast, yang mampu menghancurkan atau mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam fase sekresi. jaringan endometrium banyak mengandung nutrisi untuk buah kehamilan. Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan
  • 30. 18 mudah masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh menutup lagi. Itulah sebabnya kadang-kadang pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua yang disebut dengan tanda Hartman. Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri (Ari Sulistyawati, 2012 ;h.35-37). 2.1.5 Menentukan Usia Kehamilan 2.1.5.1 Metode kalender Metede kalender adalah metode yang seringkali dipergunakan oleh tenaga kesehatan dilapangan perhitungannya sesuai dengan rumus yang direkomendasikan dari neagle yaitu dihitung dari tanggal haid terakhir hari ditambah 7, bulan ditambah 9/dikurang 3 tahun ditambah 1/tidak. Lama rata-rata kehamilan adalah 266 hari setelah terjadi fertilisasi ovum atau (pada siklus haid 28 hari), 280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan 7 hari, sejak hari pertama masa haid normal yang terakhir. Contohnya : hari pertama haid normal, 2 februari (2 bulan); tambahkan angka 7 pada hari dan 9 pada bulan untuk menentukan perkiraan tanggal persalinan, yaitu 9 november (11 bulan) (pada tahun yang sama). Hari
  • 31. 19 pertama haid normal terakhir, 27 September (9 bulan); tambahkan angka 7 pada hari dan 9 pada bulan untuk menentukan perkiraan tanggal persalinan, yaitu 4 juli (7 bulan) (pada tahun berikutnya). 2.1.5.2 Quickening (goyang anak) Kadang-kadang riwayat haid tidak pasti, terutama kalau wanita hamil itu tidak ingat tanggalnya, baru saja menghentikan pemakaian kontrasepsi oral atau kehamilan terjadi sebelumnya haidnya kembali setelah kehamilan sebelumnya. Pada kasus-kasus semacam ini, kita harus menanyakan saat ini merasakan quickening (gerakan anak yang terasa pertama kali) dan kemudian mencatat tanggalnya. Tanggal atau saat quickening kemudian ditambah 5 bulan kalender agar kita dapat memperoleh tanggal perkiraan persalinan. Atau ditambahkan 4,5 bulan dari waktu ibu merasakan gerakan janin hidup “feeling life” (qickening). 2.1.5.3 Tinggi Fundus Tinggi fundus uteri, dengan dibandingkan terhadap berbagai titik patokan, diukur setiap kali kunjungan. Pertumbuhan uterus akan terus terjadi dan dapat diperkirakan sehingga tinggi fundus uteri merupakan pedoman yang baik untuk menentukan usia kehamilan.
  • 32. 20 Mengukur tinggi fundus juga dapat dilakukan dengan metode lain yaitu : a. Menurut Speigelberg: dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simfisis; menurut Mc Donald : adalah modifikasi speigelber, yaitu jarak fundus dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam bulan; b. Menurut ahfeld : “ukuran kepala-bokong” = 0,5 panjang sebenarnya bila diukur jarak kepala-bokong adalah 20cm, maka tua kehamilan adalah 8 bulan; Rumus Johnson Tausak : menentukan taksiran berat janin adalah : BB = (Mc Donald-12) x155 Menentukan umur kehamilan dilihat dari tinggi fundus uteri (TFU) menurut Speigelberg : 22-28 minggu : 24-25 cm diatas simfisis 28 minggu : 26,7 cm diatas simfisis 30 minggu : 29,5-30 cm diatas simfisis 32 minggu : 29,5-30 cm diatas simfisis 34 minggu : 31 cm diatas simfisis 36 minggu : 32 cm diatas simfiis 38 minggu : 33 cm diatas simfisis 40 minggu : 37,7 cm diatas simfisis (Rukiyah, 2009 ; h 31-33)
  • 33. 21 Tabel 2.1 TFU Menurut penambahan per tiga jari Usia Kehamilan (minggu) Tinggi Fundus Uteri (TFU) 12 3 jari di atas simfisis 16 Pertengahan pusat-simfisis 20 3 jari dibawah simfisis 24 Setinggi pusat 28 3 jari diatas pusat 32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px) 36 3 jari dibawah prosesus xiphoideus (px) 40 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px) 2.1.6 Tanda-tanda Kehamilan 2.1.6.1. Tanda Pasti Kehamilan a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ) b. Terasa gerak janin c. Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio d. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin (>16 ming) (Ari Sulistyawati, 2012 ;h.60 dan 83). 2.1.6.2. Tanda Dugaan Kehamilan a. Reaksi kehamilan positif Dasar dari tes kehamilan adalah pemeriksaan hormone Choriorlik gonadotropin sub unit beta (beta heg) dalam urine. Jika terjadi kehamilan terjadi reaksi antigen-antibodi dengan beta heg, sebagai inti gen beta heg dapat di deteksi dalam darah dan urine mulai
  • 34. 22 enam hari setelah implantasi (penanaman embrio di dalam rongga rahim). Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya Human Chorionic Gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pagi hari. Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat membantu membuat diagnosis kehamilan sedini- dininya. Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,20 C sampai 37,80 C adalah salah satu tanda adanya kehamilan. Gejala ini sering di pakai dalam pemeriksaan kemandulan. b. Uterus membesar perubahan bentuk 1) Tanda hegar Tanda hegar tanda ini terdapat pada dua pertiga kasus dan biasanya muncul pada minggu keenam dan sepuluh serta terlihat lebih awal pada perempuan yang hamilnya berulang. Pada pemeriksaan bimanual (du tengah), segmen bawah uterus terasa lebih lembek. Tanda ini sulit diketahui pada pasien gemuk atau dinding abdomen yang tegang
  • 35. 23 2) Tanda Chadwick Biasanya muncul pada minggu kedelapan dan terlihat lebih jelas pada wanita yang hamil berulang kedelapan dan terlihat lebih jelas pada wanita yang hamil berulang tanda ini berupa perubahan warna.warna pada vagina dan vulva menjadi merah dan agak kebiruan timbul karena adanya vaskularisasi pada daerah tersebut. 3) Tanda Goodel Biasanya muncul pada minggu ke enam dan terlihat lebih awal pada wanita yang hamilnya berulang tanda ini berupa serviks menjadi lebih lunak dan jika di lakukan pemeriksaan dengan speculum, serviks terlihat berwarna lebih kelabu kehitaman 4) Tanda piscaseek Uterus membesar secara simetris menjauhi garis tengah tubuh (setengah bagian terasa lebih keras dari yang lainnya) bagian yang lebih besar tersebut terdapat pada tempat melekatnya (implantasi) tempat kehamilan. Sejalan denagn bertambahnya usia kehamilan, pembesaran uterus menjadi semakin simetris.
  • 36. 24 5) Tanda Braxton Hick (His palsu). 2.1.6.3 Tanda Tidak Pasti Kehamilan a. Amenorhea Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjad pembentukan folikel de graaf dan ovulasi, mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus neagle dapat ditentukan perkiraan persalinan, Amenorea (tidak haid), gejala ini sangat penting diketahui tanggal pertama haod terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi. b. Mual dan Muntah Pengaruh esterogen dan progesterone terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan, menimbulkan mual dan muntah terutama pada pagi hari yang disebut morning sickness, akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang. Nausea (enek) dan emesis (muntah), dimana enek pada umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang- kadang oleh emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness. Dalam batas-batas tertentu ini masih fisiologik. Bila melampaui sering, dapat
  • 37. 25 mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis gravidarum. c. Mengidam Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu), sering terjadi pada bulan-bulan pertama tetapi menghilangkan dengan makin tuanya kehamilan. d. Pingsan Pingsan sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-tempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan. Hilang sesudah kehamilan 16 minggu. e. Mamae menjadi tegang dan membesar Mamae menjadi tegang dan membesar, kaeadaan ini disebabkan pengaruh esterogen dan progesterone yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae. Glandula montgometri tampak lebih jelas. f. Anoreksia Anoreksia (tidak nafsu makan), pada bulan-bulan pertama tetapi setelah nafsu makan timbul lagi. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk dua orang, sehingga kenaikkan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.
  • 38. 26 g.Sering miksi Sering kencing terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala ini bisa timbul lagi karena janin mulai masuk rongga panggul dan menekan kembali kandung kencing. h. Konstipasi/Obstipasi Terjadi karena tonus otot menurun karena disebabkan oleh pengaruh hormone steroid. Pigmentasi karena hormone steroid plasenta. Pigmen kulit terdapat pembesaran payudara, disertai dengan hyper pigmentasi putting susu dan areola (daerah kehitaman disekitar putting susu), mammae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini keadaan ini disebabkan pengaruh esterogen dan progesterone yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae. Glandula montgometri tampak lebih jelas. Sekitar wajah adanya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit, dinding perut terdapat striae lipid atau albican dan alba menjadi nigra, sekitar payudara hiperpigmentasi pada areola mammae pembesaran
  • 39. 27 kelenjar montgometry. Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mammae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih hitam. i. Hipertropi dari papilla gusi (epulis) Tanda berupa pembengkakan pada gusi. Gusi tampak bengkak karena peningkatan jumlah pembuluh darah disekitar gusi, epulis adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae. Sering terjadi pada triwulan pertama. j. Perubahan pada perut Uterus berada pada rongga panggul sampai minggu ke 12 lalu uterus mulai diraba di atas simfisis (Rukiyah, 2009.h;77-81). 2.1.7 Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Ibu Hamil a. System Reproduksi 1. Uterus Ukuran pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000cc. Hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhamn janin .Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi
  • 40. 28 otot polos rahim, serabut kolagennya menjadi higroskopik, dan endometrium menjadi desidua. Jika penambahan ukuran TFU per tiga dapat dilihat dalam table dibawah ini. Tabel 2.2 TFU Menurut penambahan per tiga jari Usia kehamilan (minggu) Tinggi fundus uteri (TFU) 12 3 jari diatas simpisis 16 Pertengahan pusat – simpisis 20 3 jari dibawah pusat 24 Setinggi pusat 28 3 jari diatas pusat 32 Pertengahan pusat – prosesus xiphoideus (px) 36 3 jari dibawah pusat-prosesus xiphoideus (px) 40 Pertrngahan pusat dan prosesus xipoideus (px) Sumber : Sulistyawati, 2012;h.59-60 2. Ovarium Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron (Nurul Jannah, 2012, h;90). 3. Vagina dan vulva Akibat pengaruh hormone estrogen, vagina dan vulva mengalami perubahan pula. Sampai minggu ke 8 terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebuh merah, agak kebiruan (lividae), tanda ini disebut Chadwick warna portio pun tampak lividae. Hormone kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama persalinan dengan memproduksi mukosa vagina yang
  • 41. 29 tebal, jaringan otot longgar, hipertropi otot polos dan pemanjangan vagina (Ina Kuswanti, 2014 hal.79 dan 80). 4. Serviks uteri Serviks uteri dalam kehamilan juga mengalami perubahan karena hormone estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat. Jaringan ikat pada serviks ini mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen dan dengan adanya hipervaskularisasi serta meningkatnya suplai darah maka konsistensi serviks menjadi lunak yang disebut tanda goodell. Selama minggu-minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan oedema dan kongesti panggul. Akibatnya uterus, serviks dan isthmus melunak secara progrestif dan serviks menjadi kebiruan (tanda Chadwick), perlunakan isthmus menyebabkan antefleksi uterus berlebihan selama tiga bulan pertama kehamilan b. Sistem Gastrointestinal Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah, sehingga terjadi seembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesterone. Wanita hamil mengalami rasa panas di dada (Heartburn) dan sendawa, yang kemungkinan karena makanan lebih lama berada di dalam
  • 42. 30 lambung dank arena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah yang kemungkinan isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan (Ari Sulistyawati, 2012.h.63). c. System Integumen Topeng kehamilan (gcloasma gravidarum) adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak dikulit kening dan pipi. Peningkatan pigmentasi juga terjadi disekeliling putingsus, sedangkan diperut bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap yaitu spider angioma (pembuluh darah kecil yang member gambaran seperti laba-laba) bisa muncul dikulit dan biasanya di atas pinggang. Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robekan serabbut elastic di bawah kulit, sehingga menimbulkan striae gravidarum/striae lividae. d. Payudara Payudara sebagai organ target unutk proses laktasi mengalami banyak perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir. Beberapa perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai berikut. 1. Selama kehamilan payudara bertambah besar dan tegang 2. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi jaringan kelenjar alveoli. 3. Bayangan vena-vena lebih membiru.
  • 43. 31 4. Hiperpigmentasi pada areola dan putingsusu. 5. Kalau diperas akan keluar air kolostrum berwarna kuning. e. System Endokrin Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior memproduksi LH dan FSH merangsang folikel de graaf untuk menjadi matang dan berpindah ke permukaan ovarium di mana ia dilepaskan. Folikel yang kosong dikenal sebagai korpus luteum dirangsang oleh LH untuk memproduksi progesterone. Progesterone dan estrogen merangsang proliferasi dan desidua (lapisan dalam uterus) dalam upaya mempersiapkan implantasi jika kehamilan terjadi. Plasenta, yang terbentuk secara sempurna dan berfungsi 10 minggu setelah pembuahan terjadi, akan mengambil alih tugas korpus luteum untuk memproduksi estrogen dan progesterone (Ary Sulistiyawati, 2011; h.63-66) f. Sistem Kardioveskuler Perubahan yang terjadi pada jantung, yang khas denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10 sampai 15 denyut permenit pada kehamilan karena diafragma semakin naik terus selama kehamilan. Jantung digeserb kekiri dan keatas, sementara pada waktu yang sama organ ini agak berputar pada sumbu panjangnya, akibatnya apeks jantung digerakan agak kelateral keposisinya pada keadaan tidak hamil normal dan
  • 44. 32 membesarnya ukuran bayangan jantung ditemukan pada radiogra, luasnya perubahan-perubahan ini dipengaruhi oleh ukuran dan posisi uterus, kekuatan otot-otot abdomen dan komfigurasi abdomen dan toraks (Rukiyah, 2009; h. 50). Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai dari usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 16-28 minggu. Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah kerahim. Janin yang terus tumbuh, menyebabkan darah lebih banyak dikirim kerahim ibu. Pada akhir usia kehamilan, rahim menerima seperlima dari seluruh darah dari ibu. (Ari Sulistyawati, 2012 : h. 61) g. System Pernapasan Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang rahim dan pembentukan hormone progesterone menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit berbeda dari biasanya. Wanita hamil bernapas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan untuk dirinya. Lingkar dada wanita hamil agak membesar. Lapisan saluran pernapasan menerima lebih banyak darah dan menjadi agak tersumbatoleh penumpukan darah (kongesti)
  • 45. 33 (Nurul Jannah, 2012;h;106). h. Indeks Masa Tubuh (IMT) dan Berat Badan. Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi badan adalah dengan menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan pangkat 2. Pertambahan berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi selama hamil, oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan. disarankan pada ibu primigravida untuk tidak menaikkan berat badannya lebih dari kg/bulan.Perkiraan peningkatan berat badan yang dianjurkan : 1) 4 kg pada kehamilan trimester I 2) 0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester II sampai III 3) Totalnya sekitar 15 -16 kg selama hamil. Tabel 2.3 Komponen pertambahan berat badan ibu selama hamil Komponen Jumlah (dalam kg) Jaringan ekstrauterine 1 Janin 3- 3,8 Cairan amnion 1 Plasenta 1-1,1 Payudara 0,5 – 2 Tambahan darah 2 – 2,5 Tambahan cairan jaringan 1,5 – 2,5 Tambahan jaringan lemak 2 – 2,5 Total 11,5 – 16 Sumber : Ari Sulistiawati, 2012; h. 68-69.
  • 46. 34 2.1.8 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil 2.1.8.1 Oksigen Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat hamil sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang dikandung. Untuk mencegah hal tersebut dan untuk memenuhi kebutuhan oksigen maka ibu perlu : 1. Latihan nafas melalui senam hamil 2. Tidur dengan bantal yang lebih tinggi 3. Makan tidak terlalu banyak 4. Kurangi dan hentikan merokok 5. Konsul ke dokter bila ada terjadi kelainan atau gangguan pernafasan seperti asma dan lain-lain (Ina Kuswanti, 2014:h. 117) 2.1.8.2 Nutrisi Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus dipenuhi. Kekurangan nutrisi dapat meneyebabkan anemia, abortus, IUGR, inersia uteri, perdarahan pasca perslinan, sedangkan kelebihan makanan karena beranggapan pemenuhan makanan untuk dua orang akan
  • 47. 35 berakibat kegemukan, pre eklamsi, janin terlalu besar (Ari Sulistyawati, 2012:107) 1. Kalori Di Indonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil adalah 2000 KKAL, sedangkan untuk orang hamil dan menyusui masing-masing adalah 2300 dan 2800 Kkal. Kalori ini dipergunakan untuk di produksi energi, bila kurang energi akan diambil dari pembakaran protein yang mestinya dipakai untuk pertumbuhan (Ina Kuswanti, 2014.h.118). 2. Protein Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak 68%. Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan untuk menambah asupan protein menjadi 12% per hari atau 75-100 gram, bahan pangan yang dijadikan sebagai sumber protein sebaiknya bahan pangan dengan nilai biologis yang tinggi seprti daging, ikan, telur, susu, dan untuk protein yang berasal dari tumbuhan nilai biologisnya rendah jadi cukup sepertiga bagian saja. 3. Zat besi Anemia sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat besi, oleh karena itu perlu ditekankan kepada ibu hamil
  • 48. 36 untuk mengkonsumsi zat besi selama hamil dan setelah melahirkan. Kebutuhan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300% (1.040 mg selama hamil) dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama hamil melainkan perlu ditunjang dengan suplemen zat besi. Pemberian suplemen zat besi dapat diberikan sejak minggu ke-12 kehamilan sebesar 30-60 gr setiap hari selama kehamilan dan 6 minggu setelah kelahiran untuk mencegah anemia postpartum. Pemantauan konsumsi suplemen zat besi perlu juga didikuti dengan pemantauan cara minum yang benar karena hal ini akan sangat memengaruhi efektifitas penyerapan zat besi. Vitamin C dan protein hewani merupakan elemen yang sangat membantu dalam penyerapan zat besi, sedangkan kopi, teh, garam kalsium, magnesium dan fitat (terkandung dalam kacang-kacangan) akan menghambat penyerapan zat besi. Namun demikian bukan berarti zat makanan yang menghambat penyerapan zat besi tidak bermanfaat bagi tubuh. Zat-zat ini tetap dikonsumsi namun jangan diminum bersamaan dengan tablet zat besi. Berilah jarak waktu kurang lebih 2 jam dari pemberian zat besi.
  • 49. 37 4. Asam folat Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang meningkat dua kali lipat selam hamil. Asam folat sangat bermanfaat dalam metabolisme normal makanan menjadi energi, pematangan sel darah merah, sintesis DNA, pertumbuhan sel dan pembentukan heme. Jika kekurangan asam folat maka ibu akan menderita anemia megaloblastik dengan gejala diare, depresi, lelah berat dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini terus berlanjutdan tidak segera di tangani maka pada ibu hamil akan terjadi BBLR, ablasio plasenta, dan kelainan bentuk tulang belakang janin.Jenis makanan yang banyak mengandung asam folat adalah ragi, hati, brokoli, sayur berdaun hijau (bayam dan aspiragus), dan kacang-kacangan (kacang kering, kacang kedelai). Sumber lain adalah ikan, daging, buah jeruk, dan telur. Oleh karena asam folat tidak stabil dalam pemanasan, maka dianjurkan untuk memakan sayuran dalam keadaan mentah dengan di cuci sebelumnya agar sisa pestisida dan cacing hilang. Oleh karena ada kekhawatiran asam folat tidak dapat terpenuhi hanya dari asupan makanan, maka Widya Karya Pangan Nasional menganjurkan untuk pemberian suplemen asam folat dengan besaran 280, 660, dan 470 mikrogram untuk
  • 50. 38 trimester 1, 2 dan 3. Asam folat sebaiknya siberikan 28 hari setelah ovulasi atau 28 hari pertama setelah kehamilan karena sum-sum tulang belakang dan otak dibentuk pada minggu pertama kehamilan. 5. Kalsium Metabolisme kalsium selama hamil mengalami perubahan yang sangat berarti. Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5 %. Oleh karena itu, asupan yang optimal perlu di pertimbangkan sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang, sarang burung, sarden dalam kaleng, dan beberapa bahan makanan nabati, seperti sayuran warna hijau tua dan lain- lain. (Ari Sulistiyawati, 2012 h.107-109) 2.1.8.3 Personal hygiene Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan (Ina Kuswanti, 2014:h. 119). 2.1.8.4 Kebutuhan ibu hamil akan seksual Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit seperti berikut :
  • 51. 39 1. Sering abortus dan kelahiran prematur 2. Perdarahan pervaginam 3. Koitus harus dilakukan secara hati-hati terutama pada minggu terakhir kehamilan 4. Bila ketuban sudah pecah, dilarang koitus karena dapat menyebabkan infeksi janin intra uteri. 2.1.8.5 Perawatan payudara Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam perawatan payudara adalah sebagai berikut : 1. Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang mengunakan busa, karena akan menggangu penyerapan keringat di payudara 2. Gunakan bra yang dengan bentuk yang menyangga payudara 3. Bersihkan susu dengan baby oil atau minyak kelapa lalu bilas dengan air hangat 4. Jika ditemukan pengeluaran cairan berwarna kekuningan dari payudara berarti produksi asi sudah dimulai. 2.1.8.6 Eliminasi Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kemih. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon progestrin yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya
  • 52. 40 adalah otot usus. Selain itu desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih hangat ketika lambung dalam keadaan kosong yang berfungsi untuk merangsang gerak peristaltik usus. Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil, terutama pada TM I dan II. Hal tersebut adalah kondisi yang fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamalan terjadi pembesaran uterus yang mendesak kandung kemih sehingga kapasitasnya berkurang. Sedangkan pada TM III terjadi pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan pada kantong kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan untuk mengurangi keluhan sangat tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan dehidrasi. 2.1.8.7 Pekerjaan Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang di jalaninya tidak boleh terlalu berat. Istirahat untuk ibu hamil sangat di anjurkan sesering mungkin. Seorang wanita hamil di sarankan untuk menghentikan aktivitasnya apabila merasakan gangguan dalam kehamilan. Pekerjaan yang membutuhkan aktivitas berat, berdiri dalam waktu yang lama, pekerjaan
  • 53. 41 dalam industri mesin, atau pekerjaan yang memiliki efek samping lingkungan. 2.1.8.8 Lingkungan yang bersih Salah satu pendukung untuk keberlangsungan kehamilan yang bersih, karena kemungkinan terpapar kuman dan zat toksik yang berbahaya bagi ibu dan janin. Lingkungan yang bersih disini adalah termasuk bebas dari polusi udara seperti rokok. Karbon monoksida yang terdapat dalam rokok akan dapat bebas menembus plasenta dan mengurangi kemampuan HB dalam mengikat oksigen. Nikotin merangsang hormon adrenergik yang menyebabkan vasokontriksi menyeluruh, terutama mengurangi perfusi uterus dan mempersempit arteri tali pusat. Ibu hamil sebagai perokok aktif ataupun terpapar asap rokok (perokok pasif) akan terkena dampak yang sama. selain udara prilaku hidup bersih dan sehat perlu juga di laksanakan, seperti menjaga kebersihan diri, makanan yang dimakan, buang air besar di jamban, dan mandi menggunakan air bersih. 2.1.8.9 Sikap tubuh yang baik Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan mengadakan penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran janin, perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser
  • 54. 42 lebih ke belakang di banding sikap tubuh ketika tidak hamil. Keluhan yang sering di alami adalah rasa pegal di punggung dan kram kaki ketika tidur malam hari. Hal yang perlu di perhatikan untuk masalah ini adalah tidak memakai sepatu hak tinggi, posisi tegak saat mengangkat beban, tidur dengan posisi kaki di tinggikan, duduk dengan posisi punggung tegak, dan hindari duduk atau berdiri terlalu lama. 2.1.8.10 Imunisasi Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin, jenis imunisasi yang di berikan adalah tetanus toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus. 2.1.8.11 Persiapan persalinan Beberapa hal yang harus di persiapkan untuk persalinan adalah sebagai berikut : 1. Biaya dan penentuan tempat melahirkan 2. Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambil keputusan jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan 3. Baju ibu dan bayi beserta perlengkapan lainnya serta surat- surat fasilitas kesehatan (ASKES, kartu sehat, jaminan kesehatan, dan lainnya). 4. Pembagian peran saat berada di RS
  • 55. 43 2.1.8.12 Penjelasan tentang tanda bahaya pada kehamilan Beberapa tanda bahaya yang penting untuk di sampaikan kepada pasien dan keluarga adalah sebagai berikut : 1. Perdarahan pervaginam 2. Sakit kepala hebat 3. Masalah penglihatan 4. Bengkak pada muka dan tangan 5. Nyeri perut yang hebat 6. Bayi kurang bergerak seperti biasa (Ari Sulistyawati, 2010: h.119,127,110,120,122 dan 128). 2.1.9 Perubahan, ketidaknyamanan dan kebutuhan fisiologis ibu hamil Dengan adanya kehamilan, maka akan terjadi perubahan pada ibu baik secara fisiologis dan psikologis. Perubahan tersebut sebagian besar aalah karena pengaruh hormon yaitu peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum yang berkembang menjadi korpus graviditas dan dilanjutkan sekresinya oleh plasenta setelah terbentuk sempurna (Hanni, 2011:h.49). Perubahan fisiologis dan ketidaknyamanan Trimester III 1. Sesak nafas a. Perubahan fisiologis Dengan semakin membesarnya uterus, maka akan mengalami desakan pada diafragma sehingga akan mengalami kenaikan 4 cm;
  • 56. 44 terjadi pelebaran sudut toraks dari 68 sampai 103 derajat; peni- ngkatan progesteron menyebabkan peningkatan pusat saraf untuk konsumsi oksigen. b. Tanda kehamilan : tidak ada c. Kebutuhan fisiologis 1) KIE tentang penyebab fisiologis 2) Bantu cara untuk mengatur pernafasan 3) Mendorong postur tubuh yang baik untuk pernafasan, interkostal. 4) Posisi ber baring semi fowler 5) Istirahat teratur, latihan pernafasan, dan senam hamil. 2. Nyeri pinggang dan punggung bagian bawah a. Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf atau kom presi akar saraf. Struktur ligamentum dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat. b. Tanda Kehamilan : HiperLor Dosis c. Kebutuhan fisiologis 1) Gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk meng angkat barang yang jatuh, misalnya dengan jongkok, lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit didepan 2) Hindari sepatu hak ting gi,hindari pekerjaan deng- an beban berat
  • 57. 45 3) Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung 4) Gunakan kasur yang keras untuk tidur 5) Senam hamil 6) Masase daerah pinggang dan punggung. 3. Kram pada kaki a. Perubahan Fisiologis Penurunan kalsium dan alka losis terjadi akibat peruba- han pada sistem pernafasan, tekanan uterus pada saraf, keletihan dan sirkulasi yang buruk pada tungkai. b. Tanda kehamilan : tidak ada c. Kebutuhan fisiologis 1) Kurangi konsumsi fosfor tinggi supaya terjadi relak sasi pada otot-otot kaki. 2) Beri kompres hangat pada kaki. 3) Konsumsi cukup kalsium. 4) Istirahat cukup 4. Kesemutan a. Perubahan fisiologis Perubahan titik pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah besar dan berat wanita mengambil sikap yang dapat menekan saraf ulnar, median, dan skiatik terjadi hiperventilasi. b. Tanda kehamilan : Tidak ada
  • 58. 46 c. Kebutuhan fisiologis 1) KIE tentang penyebab 2) Posisikan postur tubuh de ngan benar 3) Berbaring & merebahkan diri 4) Bangun secara perlahan dari posisi istirahat. 5. Odema a. Perubahan fisiologis Terjadi gangguan sirkulasi darah akibat pembesaran dan penekanan uterus teruta ma pada vena pelvis ketika duduk dan vena cava infe- rior ketika berbaring, pening katan penyerapan kapiler. b. Tanda kehamilan : Tidak ada c. Kebutuhan fisiologis 1) Hindari berdiri terlalu lama 2) Hindari lingkungan yang terlalu ramai dan berdesak - desakan. 3) Hindari posisi tegak lurus dalam waktu yang lama. 4) Istirahat dengan posisi ber baring miring dan kaki agak ditinggikan. 5) Hindari kaos kaki atau stocking yang ketat. 6) Olahraga atau senam hamil
  • 59. 47 6. Konstipasi a. Perubahan fisiologis Usus halus dan usus besar Relaksasi pada usus halus sehingga penyerapan maka- nan menjadi lebih mak simal. Relaksasi juga terjadi pada usus besar sehingga penyerapan air menjadi le- bih lama b. Tanda kehamilan : tidak ada c. Kebutuhan fisiologis 1) Tingkatkan intake cairan dan serat dalam diet, misal nya buah, dan sayuran. 2) Minum air hangat teruta- ma ketika perut kosong. 3) Istirahat cukup 4) Senam hamil. 7. Sering BAK a. Perubahan fisiologis Peningkatan sensitivitas kan dung kemih dan pada tahap selanjutnya merupakan aki- bat kompresi pada kandung kemih. Pada trimester ke- dua, kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kearah abdo- men.uretra memanjang sam- pai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukan oleh hiperemia kandung kemih & uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kan- dung kemih mudah luka dan berdarah. Tonus kandung
  • 60. 48 kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih mencapai 1500 ml. Pada saat yang sama, pembesaran uterus me nekan kandung kemih,me- nimbulkan rasa ingin berke- mih walaupun kandung ke- mih hanya terisi sedikit urine. b. Tanda kehamilan : tidak ada c. Kebutuhan fisiologis 1) KIE tentang sebab sering BAK 2) Kosongkan kandung ke mih ketika ada dorongan 3) Perbanyak minum pada waktu siang hari 4) Jangan kurangi minum pa da malam hari kecuali me- ngganggu tidur & mengala mi kelelahan 5) Hindari minum kopi atau teh. 6) Berbaring miring kiri saat tidur untuk mening katkan diuresis 7) Tidak memerlukan pe- ngobatan farmakologis. (Hanni, 2011: h. 51-66). 2.1.10 Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil TM III. 1. Memberikan penjelasan bahwa yang dirasakan oleh ibu adalah normal. 2. Menenangkan ibu 3. Membicarakan kembali dengan ibu bagaimana tanda-tanda persalinan yang sebenarnya 4. Meyakinkan bahwa anda akan selalu berada bersama ibu untuk membantu melahirkan bayinya (Ina Kuswanti, 2014.h;136)
  • 61. 49 2.2 Teori Manajemen Kebidanan Menurut Varney 2.2.1 Pengertian Manajemen asuhan kebidanan atau sering disebut manajemen asuhan kebidanan adalah suatu metode berfikir dan bertindak secara sistematis dan logis dalam memberi asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan. Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan sebgai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan-temuan, keterampilan, dalam rangkaian tahap-tahap yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus terhadap klien. Manajemen kebidanan diadaptasi dari sebuah konsep yang dikembangkan oleh Helen Varney dalam buku Varney’s Midwifery, edisi ketiga tahun 1997, menggambarkan proses manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari tujuh langkah yang berturut secara sistematis dan siklik. (Suryani, Soepardan, 2008; h. 96). Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori, ilmiah, temuan, serta keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang berfokus pada pasien (Varney, 1997)
  • 62. 50 (Ari Sulistyawati, 2012.h.165). 2.2.2 Langkah dalam manajemen kebidanan menurut Varney 2.2.2.1 Pengkajian data Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Pengumpulan data dilakukan melalui anamnesis. Anamnesis dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu sebagai berikut: 1. Anamnesa a) Auto anamnesa Adalah anamnesa yang dilakukan kepada pasien langsung. Jadi data yang diperoleh adalah data primer, karena langsung dari sumbernya. b) Allo anamnesa Adalah anamnesa yang dilakukan pada keluarga pasien untuk memperoleh data pasien. Ini dilakukan pada keadaan darurat ketika pasien tidak memungkinkan lagi untuk memberikan data yang akurat. (Ari Sulistyawati, 2012 ;h. 166).
  • 63. 51 2. Identitas pasien a) Nama Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan (Ambarwati, 2010:131) b) Usia/tanggal lahir Agama Umur dikatakan berpengaruh / memiliki resiko jika <20 tahun karena alat-alat reproduksi belum matang dan psikis yang belum siap dan >35 tahun rentan sekali terjadi komplikasi- komplikasi dalam kehamilan dan perdarahan dalam masa nifas, jadi usia reproduktif (subur) seorang wanita yang baik dalam siklus reproduksi berkisar dari usia 20-35 tahun. c) Agama Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa. d) Pendidikan Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya
  • 64. 52 e) Suku Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari. f) Pekerjaan Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat sosial ekonominya karena ini juga mempengaruhi dalam gizipasien tersebut g) Alamat Di tanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila di perlukan (Ambarwati, 2010:132). 3. Riwayat pasien a) Keluhan utama Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui keluhan alasan pasien datang ke fasilitas kesehatan. b) Riwayat kebidanan 1. Menstruasi Data ini tidak secara langsung berhubungan dengan masa nifas, namun dari data yang kita peroleh kita akan mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari organ reproduksinya. Beberapa data yang harus kita
  • 65. 53 peroleh dari riwayat menstruasi antara lain sebagai berikut : Menarche adalah usia pertama kali mengalami menstruasi. 2. Siklus Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi berikutnya, dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23 sampai 32 hari. 3. Volume Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang dikeluarkan. Kadang kita akan kesulitan untuk mendapatkan data yang valid. Sebagai acuan biasanya kita gunakan kriteria banyak, sedang, dan sedikit. Jawaban yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat subjektif, namun kita dapat kaji lebih dalam lagi dengan beberapa pertanyaan pendukung, misalnya sampai berapa kali mengganti pembalut dalam sehari. 4. Keluhan Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika mengalami menstruasi,
  • 66. 54 misalnya nyeri hebat, sakit kepala sampai pingsan, atau jumlah darah yang keluar banyak. Ada beberapa keluhan yang disampaikan oleh pasien menunjuk kepada diagnosis tertentu. 5. Gangguan kesehatan alat reproduksi Data ini sangat penting untuk kita kaji karena akan memberikan petunjuk bagi kita tentang organ reproduksi pasien. Ada beberapa penyakit organ reprodsuksi yang berkaitan erat dengan personal hygiene, atau kebiasaan lain yang tidak mendukung kesehatan reproduksinya. Jika didapatkan adanya salah satu atau beberapa riwayat gangguan kesehatan alat reproduksi, maka kita harus waspada akan adanya kemungkinan gangguan kesehatan alat reproduksi pada masa postpartum. (Ari Sulistyawati, 2012 h.166-168). c) Riwayat obstetric 1. Gravida/Para 2. Tipe golongan darah (ABO dan Rh) 3. Kehamilan yang lalu
  • 67. 55 a) Tanggal terminasi b) Usia gestasi c) Tempat lahir d) Bentuk persalinan (spontan, SC, forcep, atau vakum ekstraksi e) Masalah obstetrik, medis dan sosial yang lain dalam kehamilan (preeklampsia dan lain-lain), dalam persalinan (malpresentasi, drip oksitosin, dan lain-lain), dalam nifas (perdarahan, infeksi kandungan, bagaimana laktasi dan lain-lain), berat lahir bayi, jenis kelamin bayi, kelainan kongenital bayi dan komplikasi yang lain seperti ikterus, status bayi saat lahir (hidup atau mati), status kehidupan bayi, jika meninggal apa penyebabnya. (Hani et all, 2010 h.89). d) Riwayat kesehatan Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai “penanda” (warning) akan adanya penyulit masa hamil. Adanya
  • 68. 56 perubahan fisik dan fisiologis pada masa hamil yang melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan mempengaruhi organ yang mengalami gangguan. Beberapa data penting tentang riwayat kesehatan pasien yang perlu kita ketahui adalah pasien pernah atau sedang menderita penyakit, seperti jantung, diabetes melitus (DM), ginjal, hipertensi/ hipotensi dan hepatitis. 4. Status perkawinan Ini penting untuk dikaji karena dari data ini akan mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah tangga pasangan. a) Respon keluarga terhadap kehamilan ini Adanya respon yang positif dari keluarga terhadap kehamilan akan mempercepat proses adaptasi ibu dalam penerimaan perannya. b) Adat istiadat / budaya yang berhubungan selama masa hamil Adat istiadat perlu dikaji karena hal penting yang biasa mereka anut, berkaitan dengan masa hamil adalah menu makanan untuk ibu hamil, misalnya ibu hamil harus pantang makanan yang berasal
  • 69. 57 dari daging,ikan dan telur. Adat ini sangat merugikan pasien dan janin karena hal tersebut justru akan membuat pertumbuhan janin tidak optimal dan pemulihan kesehatannya akan terhambat. c) Pola pemenuhan sehari-hari a) Pola makan Ini penting untuk diketahui supaya kita mendapatkan gambaran bagaimana pasien mencukupi asupan gizinya selama hamil. Beberapa hal yang perlu kita tanyakan pada pasien berkaitan dengan pola makan adalah sebagai berikut: 1) Menu Ini dikaitkan dengan pola diet seimbang bagi ibu hamil. Jika pengaturan menu makan yang dilakukan oleh pasien kurang seimbang sehingga ada kemungkinan beberapa komponen gizi tidak akan terpenuhi, maka bidan dapat memberikan pendidikan kesehatan mengenai penyusunan menu seimbang bagi ibu.
  • 70. 58 2) Frekuensi Data ini akan memberi petunjuk bagi kita tentang seberapa banyak asupan makanan yang dikonsumsi ibu. 3) Jumlah perhari Data ini akan memberikan volume atau seberapa banyak makanan yang ibu makan dalam waktu satu kali makan 4) Pantangan Ini juga penting untuk kita kaji karena ada kemungkinan pasien berpantangan makanan justru yang sangat mendukung pemulih fisiknya, misal ikan, telur atau daging. 5) Pola minum Kita juga harus dapat memperoleh data dari kebiasaan pasien dalam memenuhi kebutuhan cairannya. Hal-hal yang perlu kita tanyakan kepada pasien tentang pola minum adalah sebagai berikut : a. Frekuensi Kita dapat tanyakan pada pasien berapa kali ia minum dalam sehari
  • 71. 59 dan dalam sekali minum menghabiskan berapa gelas. b. Jumlah per hari Frekuensi minum dikalikan seberapa banyak ibu minum dalam sekali waktu minum akan didapatkan jumlah asupan cairan dalam sehari. c. Jenis minuman Kadang pasien mengosumsi minuman yang sebenarnya kurang baik untuk kesehatannya. 5. Pola istirahat Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena itu, bidan perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui hambatan yang mungkin muncul jika didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan istirahat. a) Istirahat malam hari Rata-rata lama tidur malam yang normal adalah 6- 8 jam b) Istirahat siang hari Tidak semua wania mempunyai kebiasaan tidur siang. Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaika
  • 72. 60 kepada ibu bahwa tidur siang sangat penting untuk menjaga kesehatan selama hamil. Rata-rata lama tidur siang yang normal adalah 1-2 jam. c) Aktivitas sehari-hari Kita perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien karena data ini memberikan gambaran tentang seberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan pasien dirumah seperti menyapu, memasak, mengepel dan mencuci. 6. Aktivitas seksual Walaupun ini adalah hal yang cukup privasi bagi pasien, namun bidan harus menggali data dari kebiasaan ini, karena terjadi beberapa kasus dalam aktivitas seksual yang cukup mengganggu pasien namun tidak tahu kemana harus berkonsultasi. Bidan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas seksual. Data Objektif 1) Pemeriksaan umum a) Keadaan umum Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati keadaan umum pasien secara keseluruhan.
  • 73. 61 b) Kesadaran Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari keadaan composmentis (kesadaran maksimal), sampai dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadar). c) Tanda-tanda vital (tekanan darah,nadi,suhu dan pernapasan) 2) Pemeriksaan fisik (inspeksi) a) Kepala b) Telinga Kebersihan, gangguan pendengaran c) Mata Konjungtiva, skelera, kebersihan, kelainan, gangguan penglihatan (rabun jauh/dekat) d) Hidung Kebersihan, polip, alergi debu e) Mulut Bibir : warna, integritas jaringan (lembap, kering atau pecah-pecah), lidah :warna. Kebersihan, gigi : kebersihan, karies,
  • 74. 62 gangguan pada mulut (bau mulut), (Ari Sulistyawati, 2012, h:170,172,174-176). f) Leher Pembesaran kelenjar limfe dan parotinitis g) Dada Bentuk, simetris/tidak, payudara : bentuk, bentuk masing-masing payudara (seimbang atau tidak), hiperpigmentasi aerola payudara, teraba massa, nyeri atau tidak, kolostrum, keadaan putting : menonjol, datar, atau masuk kedalam, kebersihan, bentuk bra. Denyut jantung, gangguan pernafasan (auskultasi) (Ari Sulistyawati, 2012, h;176). h) Perut Bentuk, bekas luka operasi, striae, linea, TFU, hasil pemeriksaan palpasi, leopold, TBJ, DJJ. (Ari Sulistyawati, 2010. h. 168, 169, 173, 174, 169-171 dan 174-176) 2.2.2.2 Intrepretasi data dasar 1. Diagnosis kebidanan Dalam bagian ini yang disimpulakan oleh bidan antara lain sebagai berikut : d. Paritas
  • 75. 63 e. Usia kehamilan dalam minggu f. Keadaan janin g. Normal atau tidak normal (Ari Sulistyawati, 2009, h;177) 2. Masalah Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis. 3. Kebutuhan Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisis data (Nurul Jannah, 2012:h.204) 2.2.2.3 Diagnosa potensial Pada langkah ini mengidentifikasikan maslah potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasikan. Langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan (Soepardan Suryani, 2008 : h.99)
  • 76. 64 2.2.2.4 Tindakan segera Pada langkah ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan konsultasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. 2.2.2.5 Perencanaan Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisiklien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut, apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya,apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah- masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi, kultural, atau masalah psikologis. Dalam menyusun rencana asuhan pada wanita hamil, sebenarnya harus disesuaikan dengan hasil temuan dalam pengkajian data agar lebih tepat sasaran. a. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang keadaan wanita hamil, baik normal maupun tidak normal b. Beri KIE tentang cara hidup yang baik dalam kehamilan c. Beri KIE tentang kecukupan istirahat tentang wanita hamil
  • 77. 65 d. Beri penjelasan tentang makanan yang diperlukan dalam kehamilan e. Beri penjelasan tentang peningkatan menjaga kebersihan f. Pada suami juga beri penjelasan untuk hidup yang harmonis, menjaga fisik dan mental wanita hamil g. Lakukan pemeriksaan laboratorium yang spesifik terhadap keluhan h. Rencanakan tindakan sesuai dengan kebutuhan spesifik individu 2.2.2.6 Pelaksanaan Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien dan aman. Pada langkah ini ke enam ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke lima dilaksanakan. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan, sebagaian lagi oleh klien atau anggota tim lainnya. 2.2.2.7 Evaluasi Pada langkah evaluasi ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang telah di berikan, hal yang di evaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi, rencana tersebut
  • 78. 66 dapat dianggap efektif jika benar-benar efektif dalam pelaksanaannya. (Hani at all, 2010 h.101-103). 2.3 Teori Landasan Hukum Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan, kewenangan yang dimiliki bidan meliputi: 1. Kewenangan normal: a. Pelayanan kesehatan ibu b. Pelayanan kesehatan anak c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana 2. Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah 3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh bidan. Kewenangan ini meliputi: 1. Pelayanan kesehatan ibu a. Ruang lingkup: 1) Pelayanan konseling pada masa pra hamil 2) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal 3) Pelayanan persalinan normal 4) Pelayanan ibu nifas normal
  • 79. 67 5) Pelayanan ibu menyusui 6) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan b. Kewenangan: 1) Episiotomi 2) Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II 3) Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan 4) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil 5) Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas 6) Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini (IMD) dan promosi air susu ibu (ASI) eksklusif 7) Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan postpartum 8) Penyuluhan dan konseling 9) Bimbingan pada kelompok ibu hamil 10) Pemberian surat keterangan kematian 11) Pemberian surat keterangan cuti bersalin 2. Pelayanan kesehatan anak a. Ruang lingkup: 1) Pelayanan bayi baru lahir 2) Pelayanan bayi 3) Pelayanan anak balita 4) Pelayanan anak pra sekolah
  • 80. 68 b. Kewenangan: 1) Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi, pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini (IMD), injeksi vitamin K 1, perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan perawatan tali pusat 2) Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk 3) Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan 4) Pemberian imunisasi rutin sesuai program Pemerintah 5) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah 6) Pemberian konseling dan penyuluhan 7) Pemberian surat keterangan kelahiran 8) Pemberian surat keterangan kematian 3. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana, dengan kewenangan: a. Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatanreproduksi perempuan dan keluarga berencana b. Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom Selain kewenangan normal sebagaimana tersebut di atas, khusus bagi bidan yang menjalankan program Pemerintah mendapat
  • 81. 69 kewenangan tambahan untuk melakukan pelayanan kesehatan yang meliputi: 1) Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim, dan memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit 2) Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit kronis tertentu (dilakukan di bawah supervisi dokter) 3) Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan 4) Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan penyehatan lingkungan 5) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak sekolah 6) Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas 7) Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pemberian kondom, dan penyakit lainnya 8) Pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) melalui informasi dan edukasi 9) Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program Pemerintah (http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/171.)
  • 82. 70 BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.P UMUR 24 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 32 MINGGU 1 HARI DENGAN KETIDAKNYAMANAN TRIMESTER III DI BPS RIZA FAULINA S, S.ST BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 3.1 Pengkajian Nama mahasiswa : Propyta Sedayu Tanggal : 09 April 2015 Jam : 11.00 WIB A. Data Subjektif a. Idenditas Pasien Istri Suami Nama : Ny. P Tn. H Umur : 24 Tahun 24 Tahun Agama : Islam Islam Suku bangsa : Kalimantan Madiun Pendidikan : S1 Pendidikan SMA Pekerjaan : Guru Wiraswasta Alamat : Jln. Raden Gunawan II Gang Melati I No. 5, Haji Mena Bandar Lampung
  • 83. 71 b. Anamnesa 1. Alasan kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya. 2. Keluhan : Ibu mengatakan sering nyeri pada pinggang, sering BAK pada malam hari dan kram pada kaki c. Riwayat Kebidana 1. Riwayat Menstruasi Menarche : 13 Tahun Siklus : 28 hari Volume : 2-3 kali/hari ganti pembalut Keluhan : Tidak ada 2. Kesehatan Reproduksi Keputihan : Tidak ada Infeksi : Tidak ada Gatal karena jamur : Tidak ada Tumor : Tidak ada 3. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan KB yang lalu Anak ke Kehamilan Persalinan Nifas Ke Lama Penyulit Penolong Tempat Bb bayi Penyulit Vit A Tablet Fe Alat Kontrasepsi 1 Hamil ini - - - - - - - - 4. Riwayat Kehamilan Sekarang HPHT : 27 Agustus 2014 TP : 03 Mei 2015
  • 84. 72 Keluhan saat hamil : Tidak ada Kunjungan ANC : 6 kali Trimester I : Satu kali pada trimester I Trimester II : Satu kali pada trimester II Trimester III : Empat kali pada trimester II Gerakan janin : Aktif dalam 24 jam terakhir dirasakan 16 kali Obat yang dikonsumsi : Tablet Fe Mengonsumsi jamu-jamuan : Tidak pernah 5. Riwayat kesehatan a. Riwayat kesehatan sekarang Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada Alergi obat antibiotik : Tdak ada b. Riwayat kesehatan yang lalu Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada c. Riwayat kesehatan keluarga d. Keturunan keluarga : Tidak ada Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada
  • 85. 73 6. Data Psikososial a. Riwayat perkawinan Status pernikahan : Sah Usia pernikahan : 23 tahun Lama pernikahan : 1 tahun b. Respon ibu terhadap kehamilan ini : Ibu bahagia dengan kehamilan ini c. Respon keluarga terhadap kehamilan ini : Bahagia dengan kehamilan ini. d. Adat istiadat/budaya yang dianut keluarga behubungan dengan kehamilan : Tidak ada 7. Pola kehidupan sehari-hari a. Pola Makan 1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3x/hari, 1 porsi nasi, 1 mangkuk sayur, dan 1 potong lauk,serta minum air putih 2-3 gelas/hari. 2) Saat hamil :Ibu mengatakan makan 3x/hari, 2 porsi nasi, 2 mangkuk sayur, dan lauk tempe dan sayur secukupnya dan minum air putih 7-8 gelas/hari.
  • 86. 74 b. Pola Eliminasi 1)Sebelum hamil BAK Frekuensi : 3-4 kali/hari Warna : Kuning jernih dan berbau khas urine, BAB Frekuensi : 1-2 kali/hari Warna : Kuning Konsistensi : Lembek, berbau khas feses. 2)Saat hamil BAK Frekuensi : 6-7 kali/hari, Warna : Kuning jernih dan berbau khas urine BAB Frekuensi : 2-3 kali/hari Warna : Kuning Konsistensi : Lembek, berbau khas feses c. Pola Istirahat 1) Sebelum hamil Siang : 1-2 jam Malam : 6-7 jam 2) Saat hamil Siang : 30 menit
  • 87. 75 Malam : 4-5 jam d. Aktivitas sehari-hari: Ibu mengatakan sebagai pengajar di SMP dan ibu juga melakukan aktivitas sehari-hari layaknya ibu rumah tangga seperti menyapu, memasak, mengepel dan mencuci. e. Personal Hygiene 1) Sebelum hamil : Mandi 3x/hari, keramas 3x/hari, ganti baju dan celana dalam setiap habis mandi serta saat lembab. 2) Saat hamil : Mandi 3x/hari, keramas 3x/hari, ganti baju dan celana dalam setiap habis mandi serta saat lembab. f. Aktivitas seksual Ibu mengatakan sebelum hamil melakukan hubungan seksual sebanyak 2 kali dalam seminggu dan pada saat hamil ibu mengatakan hubungan seksual sebanyak satu kali dalam seminggu. B. Data Objektif a. Pemeriksaan umum 1. Keadaan umum : Baik 2. Keadaan emosional : Stabil
  • 88. 76 3. Kesadaran : Compos Mentis 4. TTV Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 80 x/menit RR : 20 x/menit Suhu : 36,5⁰C 5. TB : 167 cm BB sebelum hamil : 55 kg BB saat hamil : 70 kg 6. LILA : 25 Cm 7. HPHT : 27 Agustus 2014 8. TP : 03 Mei 2015 b.Pemeriksaan Khusus Kebidanan Pemeriksaan Fisika 1. Kepala Bentuk : Simetris Warna rambut : Hitam Kebersihan : Bersih, tidak ada ketombe Rontok : Tidak ada 2. Telinga Kebersihan : Bersih, tidak ada serumen Gangguan pendengaran : Tidak ada
  • 89. 77 3. Mata Simertis : Simetris antara kanan dan kiri Konjungtiva : Merah muda Sklera : Putih Kebersihan : Bersih, tidak ada kotoran 4. Hidung Simetris : Simetris antara kanan dan kiri Kebersihan : Bersih, tidak ada secret Polip : Tidak ada 5. Mulut & Gigi Bibir : Lembab, tidak terdapat stomatitis Lidah & Geraham : Lidah bersih dan geraham tidak berlubang. Gigi : Bersih, tidak terdapat karies Gusi : Tidak ada pembengkakan dan perdarahan 6. Leher Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran 7. Dada Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri Payudara Simetris : Simetris Pembesaran : Ada, kanan dan kiri Keadaan putting : Menonjol
  • 90. 78 Benjolan : Tidak ada Rasa nyeri : Tidak ada Hiperpigmentasi : Ada, pada putting susu dan aerola Pengeluaran : Ada Kebersihan : Bersih Gangguan pernafasan : Tidak ada 8. Abdomen Bekas luka operasi : Tidak ada Pembesaran : Ada, sesuai usia kehamilan Striae : Tidak ada Acites : Tidak ada Linea : Nigra Tumor : Tidak ada Benjolan : Tidak ada Uterus Leopold I : TFU 3 jari dibawah proxesus xypoideus, pada fundus teraba satu bagian lunak, bulat, tidak melenting yaitu bokong janin Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba tahanan keras, datar dan memanjang yaitu punggung janin.
  • 91. 79 Pada bagian kiri perut ibu, teraba bagian terkecil janin yaitu ekstremitas janin Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu, teraba bulat, keras, melenting yaitu kepala janin Leopold IV : Kepala belum masuk PAP (Konvergen) TFU Mc. Donald : 30 Cm TBJ (Rumus niswander) = (TFU-7,7) x 100±150 gram = (30-7,7) x 100±150 gram = 2526/2826gram DJJ (+), frekuensi 142 kali/ menit, teratur, punctum maksimum terdengar 2 jari di bawah pusat bagian kanan perut ibu 9. Ekstremitas Ekstremitas Atas Bentuk : Simetris Oedem : Tidak ada Kuku jari : Bersih Ekstremitas Bawah Bentuk : Simetris Oedema : Tidak ada Kuku jari : Bersih Varices : Tidak ada Refleks patella : Positif
  • 92. 80 Gangguan : Tidak ada 10.Anogenital Kebersihan : Bersih Pengeluaran pervaginam : Tidak ada Tanda-tanda infeksi vagina : Tidak ada Varices : Tidak ada Oedem : Tidak ada Kelenjar Bartholini : Tidak ada pembengkakan 11.Anus Kebersihan : Bersih Hemoroid : Tidak ada c. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboraturium HB : 11 gr% Protein urine : Negatif Glukosa urine : Negatif Pemeriksaan panggul Distansia kristarum : 28 cm Distansia Spinarum : 25 cm Boundeluque : 18 cm Lingkar panggul : 85 cm
  • 93. 81 Tgl /Jam Pengkajian Interpretasi data (Diagniosa, Masalah Kebutuhan) DX potensial / Masalah Potensial Antisipasi/ Tindakan Segera Intervensi Implementasi Evaluasi 09 – 04 – 2015/ Pukul : 11.00 wib DS: - Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya dan belum pernah keguguran. HPHT: 27-08-2014 TP: 03 Mei 2015 - Ibu mengatakan sering nyeri pinggang, sering BAK pada malam hari, dan kram pada kaki. DO: Keadaan umum:baik, TD : 120/80 mmHg, pemafasan 20x/ menit, Nadi : 80x/menit, Temperatur 36,50 C. Hb : 11 gr% - Leopold I : pada bagian DX: Ny.P usia 24 tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 minggu 1 hari. Masalah: Tidak Ada Kebutuhan : Menjelaskan ketidaknyamanan TM III dan penatalaksanaan TM III Tidak Ada Tidak ada 1. Jelaskan tentang kondisi ibu dan janinnya saat ini 2. Jelaskan pada ibu tentang keluhan dan penyebabnya 1. Menjelaskan kondisi ibu saat Ini dalam keadaan baik sesuai dengan pemeriksaan fisik yaitu keadaan ibu baik. TD : 120/80, RR : 20x/menit, N: 800 C, S: 36,5 C dan keadaan janinnya dalam keadaan normal 2. Menjelaskan pada ibu tentang keluhan yang dialaminya adalah hal yg normal seperti nyeri pinggang itu disebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf atau kompresi akar saraf. sering BAK malam hari itu disebabkan Peningkatan sensitivitas kandung kemih dan pada tahap selanjutnya merupakn akibat kompresi pada kandung kemih. Kram pada kaki diakibatkan oleh penurunan kalsium dan alkalosis terjadi akibat perubahan masa sistem pernafasan, tekanan uterus pada saraf, latihan dan sirkulasi buruk 1. Ibu mengerti keadaannya saat ini dalam keadaan baik 2. Ibu mengerti bahwa keluhan yang dialaminya adalah normal serta penyebab-penyebabnya TABEL 3.1 MATRIKS
  • 94. 82 fundus teraba lunak, bulat, tidak melenting yaitu bokong janin. - Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba tahanan keras, datar yaitu punggung janin. Pada bagian kiri perut ibu, teraba bagian kecil janin yaitu ekstremitas janin - Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu, teraba bulat, keras, melenting yaitu kepala janin - Leopold IV : kepala belum masuk PAP (Konvergen) - DJJ : (+) 142x/i 3. Jelaskan pada ibu tentang penatalaksanaan nyeri pinggang,sering BAK pada malam hari dan kram pada kaki. 4. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup 5. Jelaskan pada ibu tentang pola nutrisi ibu pada tungkai. 3. Menjelaskan pada ibu penatalaksaan nyeri pinggang: Gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat barang yang jatuh, misalnya dengan jongkok, lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit didepan dan Senam hamil Menjelaskan pada ibu penatalaksanaan sering BAK pada malam hari : Perbanyak minum pada waktu siang hari Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali mengganggu tidur dan mengalami kelelahan Berbaring miring kiri saat tidur untuk meningkatkan dieresis Menjelaskan pada ibu tentang penatalaksanaan kaki kram yaitu Beri kompres hangat pada kaki konsumsi cukup kalsium Istirahat cukup 4. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup yaitu tidur malam 7-8 jam/hari dan siang 1-2 jam/hari 5. Menjelaskan tentang pola nutiri ibu hamil pada TM 3 3. Ibu telah mengetahui dan mengerti tentang penatalaksanaan keluhannya 4. Ibu bersedia untuk istirahat cukup 5. ibu memngetahui tentang pola nutrisi ibu hamil pada
  • 95. 83 hamil pada TM 3 6. Beritahu kepada ibu tanda bahaya TM III 7. Beritahu kepada Ibu tanda-tanda persalinan 8. Beritahu kepada Ibu persiapan persalinan yaitu ibu mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat (nasi, jagung, kentang) dan tetap mengkonsumsi protein (ikan, daging, tempe dan tahu) zat besi yang terkandung didalam sayur- sayuran hijau dan mengkonsumsi banyak kalsium yang terkandung didalam susu untuk membantu mengurangi keluhan ibu, dan serat (buah-buahan) 6. Memberitahu kepada ibu tanda-tanda bahaya TM III, seperti janin tidak bergerak selama 24jam, keluar darah dari vagina, demam tinggi, penglihatan kabur, keluar air-air dari jalan lahir, kaki tangan dan muka bengkak. 7. Memberitahu kepada Ibu tanda-tanda persalinan yaitu keluar lendir bercampur darah, keluar air-air dari vagina, nyeri pinggang yang menjalar keperut, his yang semakin lama semakin sering, kuat dan teratur. 8. Memberitahu kepada ibu persiapan persalinan ibu dan bayi, persiapan ibu terdiri dari : kain ibu, baju ibu, celana dalam, TM III 6. Ibu mengetahui tanda bahaya TM III 7. Ibu mengetahui tanda- tanda persalinan. 8. Ibu mengetahui tentang persiapan persalinan.
  • 96. 84 12-04-2015 pukul 12.00 WIB DS : - Ibu mengatakan sering nyeri pada pinggang, sering BAK pada malam hari dan kram pada kaki. DO : Keadaan ibu baik TD: 120/80Mmhg N : 80x/i RR : 20x/i S : 36,5 C - Leopold I : pada bagian fundus teraba lunak, bulat, tidak melenting DX : Ny. P usia 24 tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 minggu 4 hari Masalah : Tidak Ada Kebutuhan : Menjelaskan ketidaknyamanan dan penatalaksanaan TM III. Tidak ada Tidak ada 1.Jelaskan kembali tentang kondisi ibu dan janinnya saat ini 2.Jelaskan kembali pada ibu tentang keluhan dan penyebabnya pembalut, gurita ibu. Persiapan bayi terdiri dari: baju bayi, bedong bayi, popok bayi, topi bayi, sarung tangan dan kaki bayi. Dan mempersiapkan Dana, kendaraan dan persiapan darah untuk ibu. 1. Menjelaskan kembali kondisi ibu saat ini dalam keadaan baik sesuai dengan pemeriksaan fisik yaitu keadaan ibu baik, TD :120/80 Mmhg, N: 80x/i, RR: 20x/i, S: 36,5 C dan keadaan janiinya dalam keadaan normal. 2. Menjelaskan kembali tentang keluhan yang dialami adalah hal yang normal seperti nyeri pinggang itu disebabkan Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf atau kompresi akar saraf. Sering BAK malam hari itu dusebabkan oleh Peningkatan sensitivitas 1. Ibu mengerti keadaannya saat ini dalam keadaan baik. 2. Ibu telah mengerti keluhan dan penyebabnya.
  • 97. 85 yaitu bokong janin. - Leopold II: Pada bagian kanan perut ibuteraba tahanan keras, datar yaitu punggung janin, pada bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil yaitu ekstremitas janin. - Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu, teraba bulat, keras, melenting yaitu kepala janin - Leopold IV : kepala belum masuk PAP (Konvergen) - DJJ : (+) 142x/i 3.Jelaskan pada ibu tentang penatalaksanaan nyeri pinggang, sering BAK pada malam hari, dan kram pada kaki kandung kemih dan pada tahap selanjutnya merupakn akibat kompresi pada kandung kemih. Kram pada kaki diakibatkan oleh penurunan kalsium dan alkalosis terjadi akibat perubahan masa sistem pernafasan tekanan uterus pada saraf, latihan dan sirkulasi buruk pada tungkai. 3. Menjelaskan kembali pada ibu tentang penatalaksanaan nyeri punggung: Gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat barang yang jatuh, misalnya dengan jongkok, lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit didepan dan Senam hamil Menjelaskan kembali pada ibu penatalaksanaan sering BAK pada malam hari:Perbanyak minum pada waktu siang hari Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali mengganggu tidur dan mengalami kelelahanBerbaring miring kiri saat tidur untuk meningkatkan diuresisMenjelaskan pada ibu tentang penatalaksanaan kram kaki yaitu Beri kompres hangat pada kakiKonsumsi cukup kalsiumIstirahat cukup 3. Ibu telah mengetahui tentang penatalaksanaan keluhannya.
  • 98. 86 4.Jelaskan pada ibu tentang pola istirahat 5.Jelaskan pada ibu tentang pola nutrisi ibu hamil TM III 6.Jelaskan pada ibu tanda bahaya TM III 7.Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan 4. Menjelaskan kembali ibu tentang istirahat yang cukup yaitu tidur malam 6-8 jam, dan siang hari 1-2 jam 5. Menjelaskan kembalitentang pola nutrisi ibu hamil pada TM III yaitu ibu mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat ( nasi, jagung, kentang) dan tetap mengkonsumsi protein (daging, tempe, tahu) dan mengkonsumsi banyak kalsium (susu) 6. Menjelaskan kembali pada ibu tanda bahaya TM III, seperti janin tidak bergerak selama 24 jam, keluar darah dari vagina, demam tinggi, penglihatan kabur, keluar air-air dari jalan lahir, kaki, tangan dan muka bengkak. 7. Menjelaskan kembali pada ibu tanda-tanda persalinan yaitu keluar lendir bercampur darah, keluar air dari vagina, nyeri pinggang menjalar sampai keperut bagian bawah, his yang semakin lama, sering, kuat dan teratur. 4. Ibu telah bersedia untuk istirahat yang cukup. 5. Ibu telah memenuhi kebutuhan nutrisinya . 6. Ibu telah mengetahui tanda bahaya TM III 7. Ibu telah mengetahui tanda-tanda persalinan.
  • 99. 87 15-04-2015 pukul : 15.00 WIB DS : - Ibu mengatakan nyeri pinggang dan sering BAK pada malam hari sudah tidak ada dan kram pada kaki masih ada DO : Keadaan umu baik TD : 120/80 Mmhg N : 80x/i RR: 20x/i S :36,5 C - Leopold I : pada bagian fundus teraba lunak, bulat, tidak melenting yaitu bokong DX : Ny. P usia 24 tahun G1P0A0 usia kehamilan 33 minggu. Masalah : Tidak ada Kebutuhan : Tidak ada Tidak ada Tidak ada 8.Jelaskan tentang persiapan persalinan 1.Evaluasi tentang kondisi ibu dan janinnya saat ini 2.Evaluasi pada ibu tentang keluhan dan penyebabnya 8. Menjelaskan kembali persiapan persalinan ibu daan bayi. Persiapan ibu seperti kain ibu, baju ibu, celana dalam, pembalut, gurita. Persiapan bayi seperti baju bayi, bedong bayi, popok bayi, topi bayi, sarung tangan dan kaki bayi. Dan mempersiapkan dana,kendaraan dan donor darah 1.Mengevaluasi ibu bahwa kondisi ubu dalam keadaan baik dengan hasil pemeriksaan: TD : 100/70 mmHg R : 22 x/menit N : 82 x/menit T: 36,50 C 2.Mengevaluasi tentang keluhan yang dialami adalah hal yang normal seperti nyeri pinggang itu disebabkan Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf atau kompresi akar saraf. Sering BAK malam hari itu dusebabkan oleh Peningkatan sensitivitas kandung kemih dan pada tahap selanjutnya merupakn akibat kompresi pada kandung kemih. Kram pada kaki diakibatkan 8. Ibu mengetahui tentang persiapan persalinan. 1. Ibu mengerti keadaannya saat ini dalam keadaan baik 2. Ibu mengetahui tentang keluhan dan penyebabnya
  • 100. 88 janin. - Leopold II: Pada bagian kanan perut ibu teraba tahanan keras, datar yaitu punggung janin, bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil yaitu ekstremitas janin. - Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu, teraba bulat, keras, melenting yaitu kepala janin. - Leopold IV : kepala belum masuk PAP (Konvergen) - DJJ : (+) 142x/i 3.Evaluasi pada ibu tentang penatalaksaan nyeri pinggang, sering BAK, dan kram pada kaki 4.Evaluasi kembali pada ibu tentang pola istirahat oleh penurunan kalsium dan alkalosis terjadi akibat perubahan masa sistem pernafasan tekanan uterus pada saraf, latihan dan sirkulasi buruk pada tungkai. 3.Mengevaluasi pada ibu tentang penatalaksanaan nyeri punggung: Gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat barang yang jatuh, misalnya dengan jongkok, lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit didepan Senam hamil Menjelaskan kembali pada ibu penatalaksanaan sering BAK pada malam hari: Perbanyak minum pada waktu siang hari Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali mengganggu tidur dan mengalami kelelahan Berbaring miring kiri saat tidur untuk meningkatkan dieresis menjelaskan pada ibu tentang penatalaksanaan kram kaki yaitu beri kompres hangat pada kaki konsumsi cukup kalsium istirahat cukup 4.Mengevaluasi ibu tentang istirahat yang cukup yaitu tidurmalam 6-8 jam, dan siang hari 1-2 jam 3. Ibu mengetahui cara penatalaksanaan nyeri pinggang,sering kencing dan kram pada kaki 4. Ibu telah memenuhi istirahat yang cukup
  • 101. 89 5.Evaluasi pada ibu tentang pola nutrisi ibu hamil pada TM 3 6.Evaluasi kepada ibu tanda bahaya TM III 7.Tanyakan kepada Ibu tanda-tanda persalinan 8.Evaluasi pada ibu tentang persiapan persalinan 5.Mengevaluasi tentang pola nutrisi ibu hamil pada TM III yaitu ibu mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat ( nasi, jagung, kentang) dan tetap mengkonsumsi protein (daging, tempe, tahu) dan mengkonsumsi banyak kalsium (susu) 6.Mengevaluasi pada ibu tanda bahaya TM III, seperti janin tidak bergerak selama 24 jam, keluar darah dari vagina, demam tinggi, penglihatan kabur, keluar air-air dari jalan lahir, kaki, tangan dan muka bengkak. 7.Menjelaskan kembali pada ibu tanda-tanda persalinan yaitu keluar lendir bercampur darah, keluar air dari vagina, nyeri pinggang menjalar sampai keperut bagian bawah, his yang semakin lama, sering, kuat dan teratur 8.Mengevaluasi persiapan persalinan ibu dan bayi. Persiapan ibu seperti kain ibu, baju ibu, celana dalam, pembalut, gurita. Persiapan bayi seperti baju bayi, bedong bayi, popok bayi, topi bayi, sarung tangan dan kaki bayi. Dan mempersiapkan dana, kendaraan dan donor darah. 5. Ibu mengerti tentang pola nutrisi ibu hamil TM III 6. Ibu mengetahui tanda bahaya TM III 7. Ibu mengetahui tanda- tanda persalinan 8. Ibu mengetahui persiapan persalinan
  • 102. 90 9.Evaluasi tentang kunjungan ulang 9.Mengevaluasi tentang kunjungan ulang ibu, yaitu pada mulai pada tanggal 10- 15 april 2015 9. Ibu melakukan secara rutin kunjungan ulang.
  • 103. 94 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengkajian Pada pengkajian yang dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang keadaan pasien pada Ny.P umur 24 tahun G1 P0 A0 usia kehamilan 32 minggu 1 hari didapatkan hasil yaitu sebagai berikut : Data Subjektif 4.1.1 Nama a. Menurut tinjauan teori Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan b. Menurut tinjauan kasus Dari tinjauan kasus nama ibu adalah Ny. P c. pembahasan pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan karna dengan menganamnesa nama lengkap pasien, bidan tidak mengalami kekeliruan dalam memberikan penanganan 4.1.2 Umur a. Menurut tinjauan teori Umur dikatakan berpengaruh / memiliki resiko jika <20 tahun karena alat-alat reproduksi belum matang dan psikis yang belum siap dan >35 tahun rentan sekali terjadi komplikasi-komplikasi
  • 104. 95 dalam kehamilan dan perdarahan dalam masa nifas, jadi usia reproduktif (subur) seorang wanita yang baik dalam siklus reproduksi berkisar dari usia 20-35 tahun. (Manuaba, et all, 2010; h. 75). b. Menurut tinjauan kasus Pada tinjauan kasus didapatkan umur Ny.P 24 tahun. c. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ditemukan adanya kesenjangan. Hal ini terlihat dari Ny.P yang hamil diusia 24 tahun yang termasuk dalam siklus reproduktif. yang berarti organ- organ reproduksinya telah benar-benar siap dan matang untuk memulai suatu proses kehamilan. 4.1.3 Agama a. Menurut tinjauan teori Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa b. Menurut tinjauan kasus Dari tinjauan kasus tersebut agama yang dianut Ny. P adalah agama islam. c. Pembahasan Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan larena dengan menganamnesa agama pasien, bidan dapat
  • 105. 96 memberikan asuhan dan mengarahkan pasien sesuai dengan agamanya yaitu agama islam. 4.1.4 Suku a. Menurut tinjauan teori Dalam mengkaji suku ini berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari. b. Menurut tinjauan kasus Dari tinjauan kasus tersebut suku Ny.P adalah suku Kalimantan c. Pembahasan Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan karena dengan melakukan anamnesasuku pasien bidan dapat mengetahui adat istiadat dan kebiasaan pasien yang dapat mempengaruhi kehamilannya. . 4.1.5 Pendidikan a. Menurut tinjauan teori Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan penddidikannya. Menurut tinjauan kasus Pendidikan terakhir Ny. P adalah jenjang S1 b. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus dan teori. Karena Pendidikan