Studi kasus ini membahas asuhan kebidanan pada ibu hamil bernama Ny. P umur 24 tahun dengan usia kehamilan 32 minggu 1 hari yang mengalami ketidaknyamanan trimester III. Tujuannya adalah memahami dan memberikan asuhan kebidanan yang tepat kepada ibu tersebut. Penulis melakukan pengkajian data dasar, interpretasi data, antisipasi masalah potensial, tindakan segera, intervensi, implementasi, dan evaluasi untuk member
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Kti propyta sedayu
1. 1
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.P UMUR 24 TAHUN G1P0A0
USIAKEHAMILAN 32 MINGGU 1 HARI DENGAN
KETIDAK NYAMANAN TRIMESTER III
DI BPS RIZA FAULINA S, S.ST
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh :
PROPYTA SEDAYU
201207174
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
2. 2
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.P UMUR 24 TAHUN G1P0A0
USIAKEHAMILAN 32 MINGGU 1 HARI DENGAN
KETIDAK NYAMANAN TRIMESTER III
DI BPS RIZA FAULINA S, S.ST
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ilmiah Ini Di Buat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Mendapatkan Gelar Profesi Ahli Madya Kebidanan Prodi D III Kebidanan
Akbid Adila Bandar Lampung
Disusun Oleh :
PROPYTA SEDAYU
201207174
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
i
3. 3
LEMBAR PENGESAHAN
Di terima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan Adila pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 09 Juli 2015
Penguji I Penguji II
Zendry Julistya, S.Kep.,M.Kes Ervina Irawati Harianja, S.SiT
NIK : 2015501065 NIK : 2009111020
Direktur Akademi Kebidanan Adila
Bandar Lampung
dr. Wazni Adila, MPH
NIK : 201041008
ii
4. 4
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.P UMUR 24 TAHUN G1 P0A0
USIA KEHAMILAN 32 MINGGU 1 HARI DENGAN
KETIDAKNYAMANANTRIMESTER III
DI BPS RIZA FAULINA S,S.ST
BANDARLAMPUNG
TAHUN 2015
Propyta Sedayu, Puspita Dewi,S.ST.M.Kes, Tri Riwayati Ningsih, S.ST
INTISARI
Kehamilan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu kehamilan pada trimester I, trimester II, dan
trimester III. Dimana kehamilan trimester III adalah tahap penyesuaian. Pada kehamilan
ini informasi yang perlu disampaikan adalah hasil kesejahteraan janin dalam kandungan
serta ketidaknyamanan yang akan dialamioleh ibu pada trimester III. Ketidaknyamanan
yang dirasakan sepertinyeri pinggang yang disebabkan karena adanya tarikan pada saraf,
sering kencing pada malam hari disebabkan karena adanya peningkatan sensitivitas pada
kandung kemih,kram pada kaki dan tangan disebabkan karena penurunan kalsium dan
alkalosis. Tujuan informasi ini agar ibu mengetahui tentang ketidaknyamanan trimester
III dan penanganannya. Tujuan studi kasus ini mampu memahami dan memberikan
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil terhadap Ny.P Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32
Minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan TM III, di BPS Riza Fulina Sofyan, S.ST, Haji
Mena Bandar Lampung Tahun 2015. Metode yang digunakan penulisan deskriptif,
Teknik memperoleh data yaitu data primer dan sekunder. Dengan cara wawancara
langsung dengan klien. Hasil dari studi kasus ini penulis mampu memberikan Asuhan
Kebidanan Ibu Hamil dengan Penatalaksanaan Ketidaknyamanan TM III.Saran
diharapkan ibu hamil mau bekerjasama dan mau mengikuti anjuran yang diberikan oleh
bidan.
Kata kunci : Ibu hamil, Ketidaknyamanan Trimester III
Kepustakaan : 10 Referensi
Jumlah halaman : 112 halaman
iii
5. 5
CURICULUM VITAE
Nama : Propyta Sedayu
Nim : 201207174
Tempat/tanggal lahir : Wonorejo, 10 juli 1993
Alamat : B 3 Sp 3 Wonorejo, Kec.Penawar Aji, Kab.
Tulang Bawang
Institusi : Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung
Angkatan : VII
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. TK Hosana Terpadu, Kec. Penawar Aji Tahun 1999 s/d 2000
2. SDN 01 Karya Makmur, Kab. Tulang Bawang Tahun 2000 s/d 2006
3. SMP PGRI Wonorejo Tahun 2006 s/d 2009
4. SMA Taman Firdaus,Kab. Tulang Bawang Tahun 2009 s/d 2012
5. D III Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung Lulus Tahun 2015
iv
6. 6
Motto
Orang sukses adalah orang yg tidak
pernah berpikir dirinya kalah,ketika ia terpukul
jatuh (GAGAL) ia bangkit kembali,belajar dari
kesalahannya dan bergerak maju menuju inovasi yg
lebih baik .
Propyta Sedayu
v
7. 7
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas Rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Studi kasus ini, dan dibalik penyelesaian
tugas ini tidak lupa penulis memberikan persembahan kepada orang-orang yang
telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
1. Puji syukur kehadirat ALLAH yang maha kuasa sehingga dapat
terselesaikannya Study Kasus
2. Terima kasih buat keluarga besar tercinta yang selalu memberikan
semangat dan mendo’akan setiap kegiatan apapun yang terbaik bagi
penulis serta selalu mengharapkan setiap keberhasilan yang penulis
lakukan.
3. Rekan- rekanku tercinta Akbid ADILA khususnya tingkat III yang selalu
mendukung hingga terselesaikan tugas akhir ini.
4. Almamaterku tercinta Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung
sebagai tempat penulis menuntut ilmu selama tiga tahun.
5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimah kasih
atas partisipasi dan dukungannya selama penulis menyelesaikan tugas
akhir Diploma Kebidanan ini.
vi
8. 8
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan study kasus ini tepat pada waktunya
dengan judul “ Asuhan Kebidanan Pada Ny. P Umur 24 Tahun G1 P0A0 Usia
Kehamilan 32 Minggu 1 Hari Dengan Ketidaknyamanantrimester III di BPS
Riza Faulina S, S.ST Bandar Lampung Tahun 2015” Dalam kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan,
bimbingan serta dorongan semangat yang di berikan sehingga penulis haturkan
kepada :
1. dr. Wazni Adila, MPH selaku direktur Akademi Kebidanan Adila.
2. Puspita Dewi,S.ST.M.Kes, selaku pembimbung I study kasus
3. Tri Riwayati Ningsih, S.ST selaku pembimbing II study kasus
4. Riza Faulina Sofyan, S.ST selaku pemilik BPS
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan study kasus ini
Penulis menyadari dalam penyusunan Study Kasus ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan baik dari segi materi maupun dari teknis penulisannya, untuk itu
keritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan untuk perbaikan
dimasa mendatang.
Bandar Lampung, April 2015
Penulis
vii
9. 9
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN JUDUL.......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................ iii
INTISARI........................................................................................... iv
CURICULUM VITAE....................................................................... v
MOTTO ............................................................................................ vi
PERSEMBAHAN .............................................................................. vii
KATA PENGANTAR........................................................................ viii
DAFTAR ISI...................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah .............................................................. 2
1.3.Tujuan Penulis.................................................................... 2
1.4.Ruang Lingkup .................................................................. 4
1.5.Manfaat Penulisan .............................................................. 4
1.6.Metodelogi Dan Tehnik Memperoleh Data......................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori Medis ........................................................ 8
2.2 Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan..................................... 45
2.3 Landasan Hukum Kewenangan Bidan................................ 62
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian.......................................................................... 67
3.2 Matriks............................................................................... 79
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian.......................................................................... 91
4.2 Interpretasi Data................................................................. 97
4.3 Antisipasi Masalah Potensial .............................................. 99
4.4 Tindakan Segera................................................................. 99
4.5 Intervensi ........................................................................... 100
4.6 Implementasi...................................................................... 103
4.7 Evaluasi.............................................................................. 107
viii
10. 10
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................ 110
5.2 Saran.................................................................................. 112
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
11. 11
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 TFU menurut penambahan per tiga jari.........................................21
Tabel 2.2 TFU menurut penambahan per tiga jari..........................................28
Tabel 2.3 Komponen pertambahan berat badan ibu selama hamil..................33
Tabel 3.1 Matriks..........................................................................................79
x
12. 12
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Izin Permohonan Pengambilan Data
Lampiran 2 : Surat Balasan Pengambilan Data Serta Melakukan Asuhan
Lampiran 3 : Jadwal Penelitian
Lampiran 4 : SAP dan Leaflet
Lampiran 5 : Dokumentasi
Lampiran 6 : Lembar konsul
xi
13. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Proses kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah, hal ini
perlu di yakini oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga ketika
memberikan asuhan kepada ibu, pendekatan yang dilakukan lebih cenderung
kepada bentuk pelayanan promotif. Realisasi yang paling mudah dilakukan
adalah pelaksanaan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada ibu
dengan materi mengenai pemantauan kesehatan ibu hamil dan
penatalaksanaan ketidaknyamanan selama hamil.
(Ari Sulistyawati, 2012:h.2).
Untuk melakukan asuhan antenatal yang baik, diperlukan pengetahuan dan
kemampuan untuk mengenali perubahan fisiologik yang terkait dengan proses
kehamilan. Perubahan tersebut mencakup perubahan produksi dan pengaruh
hormonal serta perubahan anatomik dan fisiologik selama kehamilan.
(Prawirohardjo, 2010:h.213).
Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai
derajat kesehatan suatu bangsa, oleh karena itu pemerintah sangat
menekankan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui
program-progam kesehatan. Dalam pelaksanaan program kesehatan sangat
dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, sehingga apa yang menjadi
tujuan dapat tercapai. Bidan sebagai salah satu sumber daya manusia bidang
kesehatan merupakan ujung tombak atau orang yang berada di garis terdepan
14. 2
yang berhubungan langsung dengan wanita sebagai sasaran program. Dengan
program yang cukup besar ini maka sangat penting kiranya bagi bidan untuk
senantiasa meningkatkan kompetensi melalui pemahaman mengenai asuhan
bayi (Sulistyawati, 2012, h.1).
Berdasarkan hasil prasurvei yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 09
April 2015 di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST terdapat 15 ibu hamil, dan dari 15
ibu hamil terdapat 1 orang ibu hamil yang mengalami ketidaknyamanan trimester
III. Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul ”Asuhan
Kebidanan Ibu Hamil Terhadap Ny, P Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan
32 Minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan,
S.ST, Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah yaitu
“Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Terhadap Ny. P Umur 24 Tahun
G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan TM III di
BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST, Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015”?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum.
Mampu memahami dan memberikan asuhan kebidanan ibu hamil
terhadap Ny.P Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1
hari dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan,
S.ST, Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015.
15. 3
1.3.2 Tujuan khusus
1.3.2.1 Mampu melakukan pengkajian data dasar terhadap Ny.P Umur
24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan
ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST,
Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3.2.2 Mampu melaksanakan interpretasi data untuk menentukan
diagnosa masalah dan kebutuhan ibu hamil terhadap Ny.P Umur
24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan
ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST,
Haji Mena Bandar Lampung.
1.3.2.3 Mampu mengantisipasi masalah Ny.P Umur 24 Tahun G1P0A0
usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan TM III
di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST, Haji Mena Bandar Lampung
Tahun 2015.
1.3.2.4 Mampu melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi terhadap
Ny. P umur 24 tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 32 minggu 1 hari
dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan,
S.ST, Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3.2.4 Mampu merencanakan tindakan yang akan dilakukan terhadap Ny.P
Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan
ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST, Haji
Mena Bandar Lampung Tahun 2015.
16. 4
1.3.2.5 Mampu melaksanakan tindakan sesuai perencanaan Ny.P Umur
24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan
ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST,
Haji Mena Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3.2.6 Mampu mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan terhadap Ny.P
Umur 24 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 Minggu 1 hari dengan
ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST, Haji
Mena Bandar Lampung Tahun 2015.
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Sasaran
Ibu hamil dengan ketidaknyamanan TM III di BPS Riza Faulina
Sofyan, S.ST, Haji Mena Bandar Lampung tahun 2015.
1.4.2 Tempat penelitian
BPS Riza Faulina Sofyan, S.ST. Haji Mena Bandar Lampung tahun 2015.
1.4.3 Waktu penelitian
Penelitian dilakuakn sejak tanggal 09-15 April 2015
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian studi kasus ini diharapkan bermanfaat bagi :
1.5.1 Institusi Pendidikan
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumen dan sumber
informasi mahasiswi kebidanan Adila Bandar Lampung sehingga
menjadikan sumber ilmu bagi pembaca.
17. 5
1.5.2 Lahan praktek
Dapat dijadikan gambaran informasi sehingga dapat meningkatkan
menejemen asuhan kebidanan terhadap ibu hamil dengan
ketidaknyamanan trimester III.
1.5.3 Bagi masyarakat
Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ketidaknyamanan
dan bagaimana cara mengatasi ketidaknyamanan pada trimester III.
1.5.4 Bagi peneliti
Penulis dapat mempraktekan ilmu yang didapat sewaktu kuliah dan
memberikan asuhan kebidanan terhadap ibu dengan ketidaknyamanan
trimester III.
1.6 Metode dan Teknik Memperoleh Data.
1.6.1 Metodologi penelitian
Survei deskriptif dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya
bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang
terjadi di dalam suatu populasi tertentu. Survei deskriptif juga dapat
didefinisikan suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan
atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi dalam masyarakat.
Dalam bidang kesehatan masyarakat survey deskriptif digunakan untuk
menggambarkan atau memotret masalah kesehatan serta terkait dengan
kkesehatan sekelompok penduduk atau orang yang tinggal dalalm
komunitas dalam komunitas tertentu.
18. 6
1.6.2 Tehnik memperoleh data
Untuk memperoleh data, tehnik yang digunakan sebagai berikut:
1.6.2.1 Data primer
Data primer adalah data yang di dapat oleh peneliti secara
langsung, untuk mendapatkan data primer ini peneliti
menggunakan cara yaitu:
1. Wawancara
Adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan
data, dimana penelitian mendapatkan keterangan atau
pendirian secara lisan dari seseorang sasaran penelitian.
(Notoadmodjo, 2010. h. 35 dan 139 )
Wawancara dilakukan dengan cara :
a. Auto anamnesis adalah anamnesis yang di lakukan kepada
pasien langsung, jadi data yang diperoleh adalah data
primer, karena langsung dari sumbernya.
Prinsipnya menggunakan cara-cara yang sama dengan
pengkajian yaitu inspeksi, palpasi, dan auskultasi.
b. Allo anamnesis adalah anamnesis yang di lakukan pada
keluarga pasien, untuk memperoleh tentang pasien
(Ari Sulistyawati, 2009.h.166)
19. 7
1.6.2.2 Data Sekunder
1. Studi kepustakaan
Adalah bahan-bahan pustaka merupakan hal yang sangat
penting dalam menunjang latar belakang teoritis dari suatu
penelitian dari buku-buku, laporan – laporan penelitian,
majalah – majalah ilmiah, jurnal, ddan sebagainya
2. Studi dokumentasi
Adalah semua bentuk dokumen baik yang diterbitkan
maupun yang tidak diterbitkan, yang ada dibawah tanggung
jawab instansi resmi, misalnya laporan, statistik, catatan-
catatan didalam kartu klinik (Notoatmodjo, 2005; h.62-63).
20. 8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Teori Medis
2.1.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuaan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan
atau 9 bulan menurut kalender internasional (Prawiroharjo, 2010;h
213).
Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan
yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat
fisiologis bukan patologis. Oleh karenanya, asuhan yang diberikan
pun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi.
(Vivian Nanny Lia Dewi, 2011.h;12)
Proses kehamilan adalah matarantai yang berkesinambungan dan
terdiri dari ovulasi pelepasan ovum sehingga terjadi migrasi
spermatozoa dan ovum, kemudian terjadi konsepsi dan pertumbuhan
zigot, kemudian terjadi nidasi pada uterus dan pembentukan plasenta
dan tahap akhir tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Manuaba, 2010. h. 95)
21. 9
2.1.2 Tujuan Asuhan kehamilan
Tujuan asuhan kehamilan sebagai berikut
2.1.2.1 Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan
ibu dan tumbuh kembang janin.
2.1.2.2 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,
mental, serta social ibu dan bayi.
2.1.2.3 Menemukan secara dini adanya masalah atau gangguan dan
kemungkinan komplikasi yang terjadi selama masa
kehamilan.
2.1.2.4 Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat,
baik ibu maupun bayi, dengan trauma seminimal mungkin.
2.1.2.5 Mempetsiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI
eksklusif berjalan normal.
2.1.2.6 Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan
baik dengan memelihara bayi agar dapat tumbuh dan
berkembang secara normal.
(Ari Sulistyawati, 2012 ;h.4)
2.1.3 Standar Asuhan Kehamilan
2.1.3.1 Kunjungan Ante natal care (ANC) minimal :
1. Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu)
2. Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27
minggu)
22. 10
3. Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28-40
minggu)
2.1.3.2 Pelayanan standar
Terdapat enam standar dalam pelayanan antenatal dari 25
standar pelayanan kebidanan seperti berikut ini:
1. Standar 3: identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi
dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan
penyuluhan dan motifasi pada ibu.
2. Standar 4: pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal
pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan
janin.
3. Standar 5 : Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara
seksama dan melakukan palpasi untuk pemeriksaan usia
kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah,
memeriksa posisi bagian terendah janin dan masuknya
kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari
kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu
23. 11
4. Standar 6: Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan penemuan
penanganan dan atau rujukan semua kasus anemia pada
kehamilan semua dengan ketentuan yang berlaku.
5. Standar 7: Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan.
Bidan dapat menemukan secra dini setiap kenaikan
tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta
gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan
yang tepat dan menrujuknya.
6. Standar 8: persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil
suami serta keluarga pada trimester ketiga untuk
memastikan persiapan persalinan yang berih dan aman
serta suasana yang menyenangkan.
(Ina Kuswanti, 2014 : h.9).
Pelayanan atau asuhan standar minimal “7T“
1. Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan
Pertambahan berat badan dan pengukuran tinggi
badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan
masa tubuh (BMI : Boddy Masa Indeks) dimana
metode ini untuk menentukan pertambahan berat
badan yang optimal selama masa kehamilan, karena
merupakan hal yang penting mengetahui BMI wanita
24. 12
hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan
yang normal 11,5-16 kg. Adapun tinggi badan
menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal
tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain
yaitu <145 cm.
2. Ukur tekanan darah
Tekanan darah perlu di ukur untuk mengetahui
perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan,
tekanan darah yang adekuat perlu untuk
mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah
sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg pada saat
awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi
hipertensi.
3. Ukur tinggi fundus uteri
Apabila usia kehamilan dibawah 24 minggu
pengukuran dilakukan dengan jari, tetapi apabila
kehamilan diatas 24 minggu memakai pengukuran Mc
Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus
memakai cm dari atas simfisis ke fundus uteri
kemudian ditentukan sesuai rumusnya.
4. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) lengkap
Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan
umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama
25. 13
diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang
ke dua diberikan 4 minggu kemudian. Akan tetapi
untuk memaksimalkan perlindungan maka di bentuk
program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil.
5. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama
kehamilan
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah
mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan
menaikan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlu
menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari, kebutuhannya
meningkat secara signifikan pada trimester II karena
absorpsi usus yang tinggi. Fe diberikan satu tablet
sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang,
diberikan sebanyak 90 tablet semasa kehamilan.
Tablet zat sebaiknya tidak diminum bersama teh atau
kopikarena akan mengganggu penyerapan. Jika
ditemukan / diduga anemia berikan 2-3 tablet zat besi
per hari. Selain hemoglobin untuk mengetahui kadar
Hb yang dilakukan 2 kali selama masa kehamilan
yaitu pada saat kunjungan awal dan pada saat usia
kehamilan 28 minggu atau lebih sering jika ada tanda-
tanda anemia.
26. 14
6. Tes terhadap penyakit menular seksual
Menganjurkan untuk pemeriksaan infeksi menular
seksual (IMS) lain pada kecurigaan adanya resiko
IMS.
7. Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah)
Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi,
riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan
nifas, biopsikososial, dan pengetahuan klien.
(Rukiyah, 2009 : h.6-8)
2.1.4 Konsepsi Fertilisasi dan Implantasi
2.1.4.1 Konsepsi
Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan
sperma sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan.
Konsepsi ini dapat terjadi jika terpenuhi beberapa
kriteria, yaitu sebagai berikut:
a. Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi
wanita.
b. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat
pada saat ovulasi.
c. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal
dan sehat selama ejakulasi.
Agar terjadi kehamilan sebaiknya senggama dilakukan
sebelum tepat di hari wanita ovulasi karena sperma dapat
27. 15
hidup sampai tiga hari di dalam vagina, sedangkan ovum
hanya bertahan 12-24 jam setelah dikeluarkan dari
ovarium (ovulasi). Kapan wanita mengalami ovulasi
dapat dikenali melalui bentuk cairan vagina yang keluar.
Jika terlihat bening, banyak, licin, maka kemungkinan
besar wanita dalam keadaan subur. Cairan vagina secara
bertahan akan menjadi kental dan berwarna putih keruh
setelah melewati masa ovulasi. Selain mengamati
karakter cairan vagina, ovulasi pada hari ke-12 sampai
ke-14 siklus menstruasi. Namun cara ini kurang dapat
digunakan pada wanita dengan siklus menstruasi tidak
teratur. Diperkirakan ada 300 juta sperma yang
dikeluarkan saat ejakulasi dan yang dapat ditampung
oleh bagian belakang vagina, namun dalam
perjalanannya hanya beberapa ribu saja yang dapat
mencapai tuba fallopi. Lingkungan vagina yang asam
dan adanya daya fagosit dari uterus membuat sebagian
besar sperma tidak mampu untuk bertahan hidup, yang
akhirnya dikeluarkan lagi melalui vagina.
2.1.4.2 Fertilisasi
Merupakan kelanjutan dari proses konseps, yaitu sperma
bertemu dengan ovum, terjadi penyatuan sperma dengan
ovum, sampai dengan terjadi perubahan fisik dan
28. 16
kimiawi ovum-sperma sehingga menjadi sebuah
kehamilan. Gambaran proses konsepsi sampai dengan
fertilisasi adalah sebagai berikut.
Berikut adalah fase-fase dalam konsepsi sampai dengan
fertilisasi.
a. Sperma memasuki vagina
Sperma diejakulasikan di forniks vagina saat koitus,
menuju ke ampula tuba sebagai tempat fertilisasi.
b. Proses kapasitasi
Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih
kuat untuk mencapai ampula tuba.
c. Reaksi akromosom
Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase
dan tripsin agar biar menembus lapisan oosit/ovum.
d. Sperma memasuki zona pellusida dan corona radiata
Zat yang dikeluarkan melalui reaksi akromosom akan
mengencerkan corona radiate dan zoba pellusida.
e. Reaksi granula kortikal
Granula kortikol merupakan sel-sel granulose yang
berada disekitar oosit yang akan menutup setelah satu
buah sperma masuk ke dalam oosit, sehingga
mencegah sperma yang lain untuk masuk.
29. 17
f. Fertilisasi
Kepala sperma membesar dan inti sel sperma
membentuk pronukleus pria. Inti sel ovum
membentuk pronukleus wanita.
Kedua pronukleus berfusi : dalam proses ini akhirnya
kedua pronukleus bersatu dan membentuk zigot yang
terdiri atas bahan genetik dari wanita dan pria. Dalam
beberapa jam setelah konsepsi, mulailah terjadi
proses pembelahan zigot. Segera setelah pembelahan
sel terjadi, maka pembelahan - pembelahan
selanjutnya akan berjalan dengan lancar dan akhirnya
dalam waktu tiga hari terbentuk suatu kelompok sel-
sel yang sama besarnya, disebut morulla.
2.1.4.3. Implantasi (Nidasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi
ke dalam endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu
simpai, disebut trofoblast, yang mampu menghancurkan
atau mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai
rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam fase
sekresi. jaringan endometrium banyak mengandung
nutrisi untuk buah kehamilan. Blastula dengan bagian
yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan
30. 18
mudah masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil
yang kemudian sembuh menutup lagi.
Itulah sebabnya kadang-kadang pada saat nidasi terjadi
sedikit perdarahan akibat luka desidua yang disebut
dengan tanda Hartman. Umumnya nidasi terjadi pada
dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat
fundus uteri (Ari Sulistyawati, 2012 ;h.35-37).
2.1.5 Menentukan Usia Kehamilan
2.1.5.1 Metode kalender
Metede kalender adalah metode yang seringkali
dipergunakan oleh tenaga kesehatan dilapangan
perhitungannya sesuai dengan rumus yang
direkomendasikan dari neagle yaitu dihitung dari tanggal
haid terakhir hari ditambah 7, bulan ditambah 9/dikurang
3 tahun ditambah 1/tidak.
Lama rata-rata kehamilan adalah 266 hari setelah terjadi
fertilisasi ovum atau (pada siklus haid 28 hari), 280 hari
atau 40 minggu atau 9 bulan 7 hari, sejak hari pertama
masa haid normal yang terakhir.
Contohnya : hari pertama haid normal, 2 februari (2
bulan); tambahkan angka 7 pada hari dan 9 pada bulan
untuk menentukan perkiraan tanggal persalinan, yaitu 9
november (11 bulan) (pada tahun yang sama). Hari
31. 19
pertama haid normal terakhir, 27 September (9 bulan);
tambahkan angka 7 pada hari dan 9 pada bulan untuk
menentukan perkiraan tanggal persalinan, yaitu 4 juli (7
bulan) (pada tahun berikutnya).
2.1.5.2 Quickening (goyang anak)
Kadang-kadang riwayat haid tidak pasti, terutama kalau
wanita hamil itu tidak ingat tanggalnya, baru saja
menghentikan pemakaian kontrasepsi oral atau
kehamilan terjadi sebelumnya haidnya kembali setelah
kehamilan sebelumnya. Pada kasus-kasus semacam ini,
kita harus menanyakan saat ini merasakan quickening
(gerakan anak yang terasa pertama kali) dan kemudian
mencatat tanggalnya. Tanggal atau saat quickening
kemudian ditambah 5 bulan kalender agar kita dapat
memperoleh tanggal perkiraan persalinan. Atau
ditambahkan 4,5 bulan dari waktu ibu merasakan
gerakan janin hidup “feeling life” (qickening).
2.1.5.3 Tinggi Fundus
Tinggi fundus uteri, dengan dibandingkan terhadap
berbagai titik patokan, diukur setiap kali kunjungan.
Pertumbuhan uterus akan terus terjadi dan dapat
diperkirakan sehingga tinggi fundus uteri merupakan
pedoman yang baik untuk menentukan usia kehamilan.
32. 20
Mengukur tinggi fundus juga dapat dilakukan dengan
metode lain yaitu :
a. Menurut Speigelberg: dengan jalan mengukur tinggi
fundus uteri dari simfisis; menurut Mc Donald :
adalah modifikasi speigelber, yaitu jarak fundus
dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan
dalam bulan;
b. Menurut ahfeld : “ukuran kepala-bokong” = 0,5
panjang sebenarnya bila diukur jarak kepala-bokong
adalah 20cm, maka tua kehamilan adalah 8 bulan;
Rumus Johnson Tausak : menentukan taksiran berat
janin adalah : BB = (Mc Donald-12) x155
Menentukan umur kehamilan dilihat dari tinggi fundus
uteri (TFU) menurut Speigelberg :
22-28 minggu : 24-25 cm diatas simfisis
28 minggu : 26,7 cm diatas simfisis
30 minggu : 29,5-30 cm diatas simfisis
32 minggu : 29,5-30 cm diatas simfisis
34 minggu : 31 cm diatas simfisis
36 minggu : 32 cm diatas simfiis
38 minggu : 33 cm diatas simfisis
40 minggu : 37,7 cm diatas simfisis
(Rukiyah, 2009 ; h 31-33)
33. 21
Tabel 2.1 TFU Menurut penambahan per tiga jari
Usia Kehamilan
(minggu)
Tinggi Fundus Uteri (TFU)
12 3 jari di atas simfisis
16 Pertengahan pusat-simfisis
20 3 jari dibawah simfisis
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px)
36 3 jari dibawah prosesus xiphoideus (px)
40 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px)
2.1.6 Tanda-tanda Kehamilan
2.1.6.1. Tanda Pasti Kehamilan
a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
b. Terasa gerak janin
c. Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong
kehamilan, ada gambaran embrio
d. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin
(>16 ming) (Ari Sulistyawati, 2012 ;h.60 dan 83).
2.1.6.2. Tanda Dugaan Kehamilan
a. Reaksi kehamilan positif
Dasar dari tes kehamilan adalah pemeriksaan
hormone Choriorlik gonadotropin sub unit beta (beta
heg) dalam urine. Jika terjadi kehamilan terjadi reaksi
antigen-antibodi dengan beta heg, sebagai inti gen
beta heg dapat di deteksi dalam darah dan urine mulai
34. 22
enam hari setelah implantasi (penanaman embrio di
dalam rongga rahim).
Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya
Human Chorionic Gonadotropin pada kehamilan
muda adalah air kencing pertama pagi hari. Dengan
tes kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat
membantu membuat diagnosis kehamilan sedini-
dininya.
Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus
antara 37,20
C sampai 37,80
C adalah salah satu tanda
adanya kehamilan. Gejala ini sering di pakai dalam
pemeriksaan kemandulan.
b. Uterus membesar perubahan bentuk
1) Tanda hegar
Tanda hegar tanda ini terdapat pada dua pertiga kasus
dan biasanya muncul pada minggu keenam dan
sepuluh serta terlihat lebih awal pada perempuan yang
hamilnya berulang. Pada pemeriksaan bimanual (du
tengah), segmen bawah uterus terasa lebih lembek.
Tanda ini sulit diketahui pada pasien gemuk atau
dinding abdomen yang tegang
35. 23
2) Tanda Chadwick
Biasanya muncul pada minggu kedelapan dan terlihat
lebih jelas pada wanita yang hamil berulang
kedelapan dan terlihat lebih jelas pada wanita yang
hamil berulang tanda ini berupa perubahan
warna.warna pada vagina dan vulva menjadi merah
dan agak kebiruan timbul karena adanya vaskularisasi
pada daerah tersebut.
3) Tanda Goodel
Biasanya muncul pada minggu ke enam dan terlihat
lebih awal pada wanita yang hamilnya berulang tanda
ini berupa serviks menjadi lebih lunak dan jika di
lakukan pemeriksaan dengan speculum, serviks
terlihat berwarna lebih kelabu kehitaman
4) Tanda piscaseek
Uterus membesar secara simetris menjauhi garis
tengah tubuh (setengah bagian terasa lebih keras dari
yang lainnya) bagian yang lebih besar tersebut
terdapat pada tempat melekatnya (implantasi) tempat
kehamilan. Sejalan denagn bertambahnya usia
kehamilan, pembesaran uterus menjadi semakin
simetris.
36. 24
5) Tanda Braxton Hick (His palsu).
2.1.6.3 Tanda Tidak Pasti Kehamilan
a. Amenorhea
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjad
pembentukan folikel de graaf dan ovulasi, mengetahui
tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus neagle
dapat ditentukan perkiraan persalinan, Amenorea (tidak
haid), gejala ini sangat penting diketahui tanggal
pertama haod terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya
kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan
terjadi.
b. Mual dan Muntah
Pengaruh esterogen dan progesterone terjadi
pengeluaran asam lambung yang berlebihan,
menimbulkan mual dan muntah terutama pada pagi hari
yang disebut morning sickness, akibat mual dan muntah
nafsu makan berkurang.
Nausea (enek) dan emesis (muntah), dimana enek pada
umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan,
disertai kadang- kadang oleh emesis. Sering terjadi
pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim
disebut morning sickness. Dalam batas-batas tertentu
ini masih fisiologik. Bila melampaui sering, dapat
37. 25
mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut
hiperemesis gravidarum.
c. Mengidam
Mengidam (menginginkan makanan atau minuman
tertentu), sering terjadi pada bulan-bulan pertama tetapi
menghilangkan dengan makin tuanya kehamilan.
d. Pingsan
Pingsan sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat
ramai. dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-tempat
ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan. Hilang
sesudah kehamilan 16 minggu.
e. Mamae menjadi tegang dan membesar
Mamae menjadi tegang dan membesar, kaeadaan ini
disebabkan pengaruh esterogen dan progesterone yang
merangsang duktuli dan alveoli di mammae. Glandula
montgometri tampak lebih jelas.
f. Anoreksia
Anoreksia (tidak nafsu makan), pada bulan-bulan
pertama tetapi setelah nafsu makan timbul lagi.
Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian
makan untuk dua orang, sehingga kenaikkan tidak
sesuai dengan tuanya kehamilan.
38. 26
g.Sering miksi
Sering kencing terjadi karena kandung kencing pada
bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus
yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya
keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar
keluar rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala ini
bisa timbul lagi karena janin mulai masuk rongga
panggul dan menekan kembali kandung kencing.
h. Konstipasi/Obstipasi
Terjadi karena tonus otot menurun karena disebabkan
oleh pengaruh hormone steroid. Pigmentasi karena
hormone steroid plasenta. Pigmen kulit terdapat
pembesaran payudara, disertai dengan hyper pigmentasi
putting susu dan areola (daerah kehitaman disekitar
putting susu), mammae menjadi tegang dan membesar,
keadaan ini keadaan ini disebabkan pengaruh esterogen
dan progesterone yang merangsang duktuli dan alveoli
di mammae. Glandula montgometri tampak lebih jelas.
Sekitar wajah adanya melanophore stimulating
hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi
kulit, dinding perut terdapat striae lipid atau albican
dan alba menjadi nigra, sekitar payudara
hiperpigmentasi pada areola mammae pembesaran
39. 27
kelenjar montgometry. Pigmentasi kulit terjadi pada
kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan
dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang
berlebihan, dikenal sebagai kloasma gravidarum.
Areola mammae juga menjadi lebih hitam karena
didapatkan deposit pigmen yang berlebihan. Daerah
leher menjadi lebih hitam.
i. Hipertropi dari papilla gusi (epulis)
Tanda berupa pembengkakan pada gusi. Gusi tampak
bengkak karena peningkatan jumlah pembuluh darah
disekitar gusi, epulis adalah suatu hipertrofi papilla
ginggivae. Sering terjadi pada triwulan pertama.
j. Perubahan pada perut
Uterus berada pada rongga panggul sampai minggu ke
12 lalu uterus mulai diraba di atas simfisis (Rukiyah,
2009.h;77-81).
2.1.7 Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Ibu Hamil
a. System Reproduksi
1. Uterus
Ukuran pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x
25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000cc. Hal ini
memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhamn janin
.Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi
40. 28
otot polos rahim, serabut kolagennya menjadi higroskopik, dan
endometrium menjadi desidua. Jika penambahan ukuran TFU per
tiga dapat dilihat dalam table dibawah ini.
Tabel 2.2 TFU Menurut penambahan per tiga jari
Usia kehamilan
(minggu)
Tinggi fundus uteri (TFU)
12 3 jari diatas simpisis
16 Pertengahan pusat – simpisis
20 3 jari dibawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat – prosesus xiphoideus (px)
36 3 jari dibawah pusat-prosesus xiphoideus (px)
40 Pertrngahan pusat dan prosesus xipoideus (px)
Sumber : Sulistyawati, 2012;h.59-60
2. Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum
graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil
alih pengeluaran estrogen dan progesteron (Nurul Jannah,
2012, h;90).
3. Vagina dan vulva
Akibat pengaruh hormone estrogen, vagina dan vulva
mengalami perubahan pula. Sampai minggu ke 8 terjadi
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak
lebuh merah, agak kebiruan (lividae), tanda ini disebut
Chadwick warna portio pun tampak lividae.
Hormone kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi
selama persalinan dengan memproduksi mukosa vagina yang
41. 29
tebal, jaringan otot longgar, hipertropi otot polos dan
pemanjangan vagina (Ina Kuswanti, 2014 hal.79 dan 80).
4. Serviks uteri
Serviks uteri dalam kehamilan juga mengalami perubahan
karena hormone estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih
banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak mengandung
jaringan ikat. Jaringan ikat pada serviks ini mengandung
kolagen. Akibat kadar estrogen dan dengan adanya
hipervaskularisasi serta meningkatnya suplai darah maka
konsistensi serviks menjadi lunak yang disebut tanda goodell.
Selama minggu-minggu awal kehamilan, peningkatan aliran
darah uterus dan limfe mengakibatkan oedema dan kongesti
panggul. Akibatnya uterus, serviks dan isthmus melunak
secara progrestif dan serviks menjadi kebiruan (tanda
Chadwick), perlunakan isthmus menyebabkan antefleksi uterus
berlebihan selama tiga bulan pertama kehamilan
b. Sistem Gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan
usus bagian bawah, sehingga terjadi seembelit atau konstipasi.
Sembelit semakin berat karena gerakan otot didalam usus
diperlambat oleh tingginya kadar progesterone. Wanita hamil
mengalami rasa panas di dada (Heartburn) dan sendawa, yang
kemungkinan karena makanan lebih lama berada di dalam
42. 30
lambung dank arena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian
bawah yang kemungkinan isi lambung mengalir kembali ke
kerongkongan (Ari Sulistyawati, 2012.h.63).
c. System Integumen
Topeng kehamilan (gcloasma gravidarum) adalah bintik-bintik
pigmen kecoklatan yang tampak dikulit kening dan pipi.
Peningkatan pigmentasi juga terjadi disekeliling putingsus,
sedangkan diperut bawah bagian tengah biasanya tampak garis
gelap yaitu spider angioma (pembuluh darah kecil yang
member gambaran seperti laba-laba) bisa muncul dikulit dan
biasanya di atas pinggang.
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
robekan serabbut elastic di bawah kulit, sehingga
menimbulkan striae gravidarum/striae lividae.
d. Payudara
Payudara sebagai organ target unutk proses laktasi mengalami
banyak perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir.
Beberapa perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah
sebagai berikut.
1. Selama kehamilan payudara bertambah besar dan tegang
2. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi jaringan
kelenjar alveoli.
3. Bayangan vena-vena lebih membiru.
43. 31
4. Hiperpigmentasi pada areola dan putingsusu.
5. Kalau diperas akan keluar air kolostrum berwarna kuning.
e. System Endokrin
Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior
memproduksi LH dan FSH merangsang folikel de graaf untuk
menjadi matang dan berpindah ke permukaan ovarium di mana
ia dilepaskan. Folikel yang kosong dikenal sebagai korpus
luteum dirangsang oleh LH untuk memproduksi progesterone.
Progesterone dan estrogen merangsang proliferasi dan desidua
(lapisan dalam uterus) dalam upaya mempersiapkan implantasi
jika kehamilan terjadi. Plasenta, yang terbentuk secara
sempurna dan berfungsi 10 minggu setelah pembuahan terjadi,
akan mengambil alih tugas korpus luteum untuk memproduksi
estrogen dan progesterone
(Ary Sulistiyawati, 2011; h.63-66)
f. Sistem Kardioveskuler
Perubahan yang terjadi pada jantung, yang khas denyut nadi
istirahat meningkat sekitar 10 sampai 15 denyut permenit pada
kehamilan karena diafragma semakin naik terus selama
kehamilan. Jantung digeserb kekiri dan keatas, sementara pada
waktu yang sama organ ini agak berputar pada sumbu
panjangnya, akibatnya apeks jantung digerakan agak kelateral
keposisinya pada keadaan tidak hamil normal dan
44. 32
membesarnya ukuran bayangan jantung ditemukan pada
radiogra, luasnya perubahan-perubahan ini dipengaruhi oleh
ukuran dan posisi uterus, kekuatan otot-otot abdomen dan
komfigurasi abdomen dan toraks (Rukiyah, 2009; h. 50).
Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung
meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai dari usia
kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada usia
kehamilan 16-28 minggu.
Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan
terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah kerahim.
Janin yang terus tumbuh, menyebabkan darah lebih banyak
dikirim kerahim ibu. Pada akhir usia kehamilan, rahim
menerima seperlima dari seluruh darah dari ibu.
(Ari Sulistyawati, 2012 : h. 61)
g. System Pernapasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya
ruang rahim dan pembentukan hormone progesterone
menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit berbeda dari biasanya.
Wanita hamil bernapas lebih cepat dan lebih dalam karena
memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan untuk
dirinya. Lingkar dada wanita hamil agak membesar. Lapisan
saluran pernapasan menerima lebih banyak darah dan menjadi
agak tersumbatoleh penumpukan darah (kongesti)
45. 33
(Nurul Jannah, 2012;h;106).
h. Indeks Masa Tubuh (IMT) dan Berat Badan.
Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut
tinggi badan adalah dengan menggunakan indeks massa tubuh
(IMT) dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan pangkat 2.
Pertambahan berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi
selama hamil, oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan.
disarankan pada ibu primigravida untuk tidak menaikkan berat
badannya lebih dari kg/bulan.Perkiraan peningkatan berat
badan yang dianjurkan :
1) 4 kg pada kehamilan trimester I
2) 0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester II sampai III
3) Totalnya sekitar 15 -16 kg selama hamil.
Tabel 2.3 Komponen pertambahan berat badan ibu selama
hamil
Komponen Jumlah (dalam kg)
Jaringan ekstrauterine 1
Janin 3- 3,8
Cairan amnion 1
Plasenta 1-1,1
Payudara 0,5 – 2
Tambahan darah 2 – 2,5
Tambahan cairan jaringan 1,5 – 2,5
Tambahan jaringan lemak 2 – 2,5
Total 11,5 – 16
Sumber : Ari Sulistiawati, 2012; h. 68-69.
46. 34
2.1.8 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
2.1.8.1 Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia
termasuk ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa
terjadi pada saat hamil sehingga akan mengganggu
pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan
berpengaruh pada bayi yang dikandung. Untuk mencegah
hal tersebut dan untuk memenuhi kebutuhan oksigen maka
ibu perlu :
1. Latihan nafas melalui senam hamil
2. Tidur dengan bantal yang lebih tinggi
3. Makan tidak terlalu banyak
4. Kurangi dan hentikan merokok
5. Konsul ke dokter bila ada terjadi kelainan atau
gangguan pernafasan seperti asma dan lain-lain
(Ina Kuswanti, 2014:h. 117)
2.1.8.2 Nutrisi
Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus
dipenuhi. Kekurangan nutrisi dapat meneyebabkan
anemia, abortus, IUGR, inersia uteri, perdarahan pasca
perslinan, sedangkan kelebihan makanan karena
beranggapan pemenuhan makanan untuk dua orang akan
47. 35
berakibat kegemukan, pre eklamsi, janin terlalu besar (Ari
Sulistyawati, 2012:107)
1. Kalori
Di Indonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil
adalah 2000 KKAL, sedangkan untuk orang hamil dan
menyusui masing-masing adalah 2300 dan 2800 Kkal.
Kalori ini dipergunakan untuk di produksi energi, bila
kurang energi akan diambil dari pembakaran protein
yang mestinya dipakai untuk pertumbuhan
(Ina Kuswanti, 2014.h.118).
2. Protein
Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein
sebanyak 68%. Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional
menganjurkan untuk menambah asupan protein
menjadi 12% per hari atau 75-100 gram, bahan pangan
yang dijadikan sebagai sumber protein sebaiknya bahan
pangan dengan nilai biologis yang tinggi seprti daging,
ikan, telur, susu, dan untuk protein yang berasal dari
tumbuhan nilai biologisnya rendah jadi cukup sepertiga
bagian saja.
3. Zat besi
Anemia sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat
besi, oleh karena itu perlu ditekankan kepada ibu hamil
48. 36
untuk mengkonsumsi zat besi selama hamil dan setelah
melahirkan. Kebutuhan zat besi selama hamil
meningkat sebesar 300% (1.040 mg selama hamil) dan
peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan
makanan ibu selama hamil melainkan perlu ditunjang
dengan suplemen zat besi. Pemberian suplemen zat besi
dapat diberikan sejak minggu ke-12 kehamilan sebesar
30-60 gr setiap hari selama kehamilan dan 6 minggu
setelah kelahiran untuk mencegah anemia postpartum.
Pemantauan konsumsi suplemen zat besi perlu juga
didikuti dengan pemantauan cara minum yang benar
karena hal ini akan sangat memengaruhi efektifitas
penyerapan zat besi. Vitamin C dan protein hewani
merupakan elemen yang sangat membantu dalam
penyerapan zat besi, sedangkan kopi, teh, garam
kalsium, magnesium dan fitat (terkandung dalam
kacang-kacangan) akan menghambat penyerapan zat
besi. Namun demikian bukan berarti zat makanan yang
menghambat penyerapan zat besi tidak bermanfaat bagi
tubuh. Zat-zat ini tetap dikonsumsi namun jangan
diminum bersamaan dengan tablet zat besi. Berilah
jarak waktu kurang lebih 2 jam dari pemberian zat besi.
49. 37
4. Asam folat
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang
meningkat dua kali lipat selam hamil. Asam folat sangat
bermanfaat dalam metabolisme normal makanan menjadi
energi, pematangan sel darah merah, sintesis DNA,
pertumbuhan sel dan pembentukan heme. Jika
kekurangan asam folat maka ibu akan menderita anemia
megaloblastik dengan gejala diare, depresi, lelah berat
dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini terus berlanjutdan
tidak segera di tangani maka pada ibu hamil akan terjadi
BBLR, ablasio plasenta, dan kelainan bentuk tulang
belakang janin.Jenis makanan yang banyak mengandung
asam folat adalah ragi, hati, brokoli, sayur berdaun hijau
(bayam dan aspiragus), dan kacang-kacangan (kacang
kering, kacang kedelai). Sumber lain adalah ikan, daging,
buah jeruk, dan telur. Oleh karena asam folat tidak stabil
dalam pemanasan, maka dianjurkan untuk memakan
sayuran dalam keadaan mentah dengan di cuci
sebelumnya agar sisa pestisida dan cacing hilang. Oleh
karena ada kekhawatiran asam folat tidak dapat terpenuhi
hanya dari asupan makanan, maka Widya Karya Pangan
Nasional menganjurkan untuk pemberian suplemen asam
folat dengan besaran 280, 660, dan 470 mikrogram untuk
50. 38
trimester 1, 2 dan 3. Asam folat sebaiknya siberikan 28
hari setelah ovulasi atau 28 hari pertama setelah
kehamilan karena sum-sum tulang belakang dan otak
dibentuk pada minggu pertama kehamilan.
5. Kalsium
Metabolisme kalsium selama hamil mengalami
perubahan yang sangat berarti. Kadar kalsium dalam
darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5 %. Oleh karena
itu, asupan yang optimal perlu di pertimbangkan sumber
utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang,
sarang burung, sarden dalam kaleng, dan beberapa bahan
makanan nabati, seperti sayuran warna hijau tua dan lain-
lain.
(Ari Sulistiyawati, 2012 h.107-109)
2.1.8.3 Personal hygiene
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan
sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri
terutama lipatan kulit dengan cara dibersihkan dengan air dan
dikeringkan (Ina Kuswanti, 2014:h. 119).
2.1.8.4 Kebutuhan ibu hamil akan seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama
tidak ada riwayat penyakit seperti berikut :
51. 39
1. Sering abortus dan kelahiran prematur
2. Perdarahan pervaginam
3. Koitus harus dilakukan secara hati-hati terutama pada
minggu terakhir kehamilan
4. Bila ketuban sudah pecah, dilarang koitus karena dapat
menyebabkan infeksi janin intra uteri.
2.1.8.5 Perawatan payudara
Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam perawatan
payudara adalah sebagai berikut :
1. Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat
dan yang mengunakan busa, karena akan menggangu
penyerapan keringat di payudara
2. Gunakan bra yang dengan bentuk yang menyangga
payudara
3. Bersihkan susu dengan baby oil atau minyak kelapa lalu
bilas dengan air hangat
4. Jika ditemukan pengeluaran cairan berwarna kekuningan
dari payudara berarti produksi asi sudah dimulai.
2.1.8.6 Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan
eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kemih.
Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon progestrin
yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya
52. 40
adalah otot usus. Selain itu desakan usus oleh pembesaran
janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi. Tindakan
pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi
makanan tinggi serat dan banyak minum air putih hangat
ketika lambung dalam keadaan kosong yang berfungsi untuk
merangsang gerak peristaltik usus. Sering buang air kecil
merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil,
terutama pada TM I dan II. Hal tersebut adalah kondisi yang
fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamalan terjadi
pembesaran uterus yang mendesak kandung kemih sehingga
kapasitasnya berkurang. Sedangkan pada TM III terjadi
pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan pada
kantong kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan untuk
mengurangi keluhan sangat tidak dianjurkan karena dapat
menyebabkan dehidrasi.
2.1.8.7 Pekerjaan
Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang di
jalaninya tidak boleh terlalu berat. Istirahat untuk ibu hamil
sangat di anjurkan sesering mungkin. Seorang wanita hamil di
sarankan untuk menghentikan aktivitasnya apabila merasakan
gangguan dalam kehamilan. Pekerjaan yang membutuhkan
aktivitas berat, berdiri dalam waktu yang lama, pekerjaan
53. 41
dalam industri mesin, atau pekerjaan yang memiliki efek
samping lingkungan.
2.1.8.8 Lingkungan yang bersih
Salah satu pendukung untuk keberlangsungan kehamilan yang
bersih, karena kemungkinan terpapar kuman dan zat toksik
yang berbahaya bagi ibu dan janin. Lingkungan yang bersih
disini adalah termasuk bebas dari polusi udara seperti rokok.
Karbon monoksida yang terdapat dalam rokok akan dapat
bebas menembus plasenta dan mengurangi kemampuan HB
dalam mengikat oksigen. Nikotin merangsang hormon
adrenergik yang menyebabkan vasokontriksi menyeluruh,
terutama mengurangi perfusi uterus dan mempersempit arteri
tali pusat. Ibu hamil sebagai perokok aktif ataupun terpapar
asap rokok (perokok pasif) akan terkena dampak yang sama.
selain udara prilaku hidup bersih dan sehat perlu juga di
laksanakan, seperti menjaga kebersihan diri, makanan yang
dimakan, buang air besar di jamban, dan mandi menggunakan
air bersih.
2.1.8.9 Sikap tubuh yang baik
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan
mengadakan penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran
janin, perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang
punggung bertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser
54. 42
lebih ke belakang di banding sikap tubuh ketika tidak hamil.
Keluhan yang sering di alami adalah rasa pegal di punggung
dan kram kaki ketika tidur malam hari. Hal yang perlu di
perhatikan untuk masalah ini adalah tidak memakai sepatu hak
tinggi, posisi tegak saat mengangkat beban, tidur dengan posisi
kaki di tinggikan, duduk dengan posisi punggung tegak, dan
hindari duduk atau berdiri terlalu lama.
2.1.8.10 Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk
mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan
janin, jenis imunisasi yang di berikan adalah tetanus toxoid
(TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus.
2.1.8.11 Persiapan persalinan
Beberapa hal yang harus di persiapkan untuk persalinan adalah
sebagai berikut :
1. Biaya dan penentuan tempat melahirkan
2. Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambil
keputusan jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan
3. Baju ibu dan bayi beserta perlengkapan lainnya serta surat-
surat fasilitas kesehatan (ASKES, kartu sehat, jaminan
kesehatan, dan lainnya).
4. Pembagian peran saat berada di RS
55. 43
2.1.8.12 Penjelasan tentang tanda bahaya pada kehamilan
Beberapa tanda bahaya yang penting untuk di sampaikan
kepada pasien dan keluarga adalah sebagai berikut :
1. Perdarahan pervaginam
2. Sakit kepala hebat
3. Masalah penglihatan
4. Bengkak pada muka dan tangan
5. Nyeri perut yang hebat
6. Bayi kurang bergerak seperti biasa
(Ari Sulistyawati, 2010: h.119,127,110,120,122 dan 128).
2.1.9 Perubahan, ketidaknyamanan dan kebutuhan fisiologis ibu hamil
Dengan adanya kehamilan, maka akan terjadi perubahan pada ibu baik
secara fisiologis dan psikologis. Perubahan tersebut sebagian besar
aalah karena pengaruh hormon yaitu peningkatan hormon estrogen
dan progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum yang berkembang
menjadi korpus graviditas dan dilanjutkan sekresinya oleh plasenta
setelah terbentuk sempurna (Hanni, 2011:h.49).
Perubahan fisiologis dan ketidaknyamanan Trimester III
1. Sesak nafas
a. Perubahan fisiologis
Dengan semakin membesarnya uterus, maka akan mengalami
desakan pada diafragma sehingga akan mengalami kenaikan 4 cm;
56. 44
terjadi pelebaran sudut toraks dari 68 sampai 103 derajat; peni-
ngkatan progesteron menyebabkan peningkatan pusat saraf untuk
konsumsi oksigen.
b. Tanda kehamilan : tidak ada
c. Kebutuhan fisiologis
1) KIE tentang penyebab fisiologis
2) Bantu cara untuk mengatur pernafasan
3) Mendorong postur tubuh yang baik untuk pernafasan,
interkostal.
4) Posisi ber baring semi fowler
5) Istirahat teratur, latihan pernafasan, dan senam hamil.
2. Nyeri pinggang dan punggung bagian bawah
a. Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan
pada saraf atau kom presi akar saraf. Struktur ligamentum dan
otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat
tekanan berat.
b. Tanda Kehamilan : HiperLor Dosis
c. Kebutuhan fisiologis
1) Gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk meng angkat
barang yang jatuh, misalnya dengan jongkok, lebarkan kaki
dan letakkan satu kaki sedikit didepan
2) Hindari sepatu hak ting gi,hindari pekerjaan deng- an beban
berat
57. 45
3) Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung
4) Gunakan kasur yang keras untuk tidur
5) Senam hamil
6) Masase daerah pinggang dan punggung.
3. Kram pada kaki
a. Perubahan Fisiologis
Penurunan kalsium dan alka losis terjadi akibat peruba- han
pada sistem pernafasan, tekanan uterus pada saraf, keletihan
dan sirkulasi yang buruk pada tungkai.
b. Tanda kehamilan : tidak ada
c. Kebutuhan fisiologis
1) Kurangi konsumsi fosfor tinggi supaya terjadi relak sasi
pada otot-otot kaki.
2) Beri kompres hangat pada kaki.
3) Konsumsi cukup kalsium.
4) Istirahat cukup
4. Kesemutan
a. Perubahan fisiologis
Perubahan titik pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah
besar dan berat wanita mengambil sikap yang dapat menekan
saraf ulnar, median, dan skiatik terjadi hiperventilasi.
b. Tanda kehamilan : Tidak ada
58. 46
c. Kebutuhan fisiologis
1) KIE tentang penyebab
2) Posisikan postur tubuh de ngan benar
3) Berbaring & merebahkan diri
4) Bangun secara perlahan dari posisi istirahat.
5. Odema
a. Perubahan fisiologis
Terjadi gangguan sirkulasi darah akibat pembesaran dan
penekanan uterus teruta ma pada vena pelvis ketika duduk dan
vena cava infe- rior ketika berbaring, pening katan penyerapan
kapiler.
b. Tanda kehamilan : Tidak ada
c. Kebutuhan fisiologis
1) Hindari berdiri terlalu lama
2) Hindari lingkungan yang terlalu ramai dan berdesak -
desakan.
3) Hindari posisi tegak lurus dalam waktu yang lama.
4) Istirahat dengan posisi ber baring miring dan kaki agak
ditinggikan.
5) Hindari kaos kaki atau stocking yang ketat.
6) Olahraga atau senam hamil
59. 47
6. Konstipasi
a. Perubahan fisiologis
Usus halus dan usus besar Relaksasi pada usus halus sehingga
penyerapan maka- nan menjadi lebih mak simal. Relaksasi juga
terjadi pada usus besar sehingga penyerapan air menjadi le- bih
lama
b. Tanda kehamilan : tidak ada
c. Kebutuhan fisiologis
1) Tingkatkan intake cairan dan serat dalam diet, misal nya
buah, dan sayuran.
2) Minum air hangat teruta- ma ketika perut kosong.
3) Istirahat cukup
4) Senam hamil.
7. Sering BAK
a. Perubahan fisiologis
Peningkatan sensitivitas kan dung kemih dan pada tahap
selanjutnya merupakan aki- bat kompresi pada kandung kemih.
Pada trimester ke- dua, kandung kemih tertarik keatas dan keluar
dari panggul sejati kearah abdo- men.uretra memanjang sam- pai
7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti
panggul pada masa hamil ditunjukan oleh hiperemia kandung
kemih & uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa
kan- dung kemih mudah luka dan berdarah. Tonus kandung
60. 48
kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung
kemih mencapai 1500 ml. Pada saat yang sama, pembesaran
uterus me nekan kandung kemih,me- nimbulkan rasa ingin berke-
mih walaupun kandung ke- mih hanya terisi sedikit urine.
b. Tanda kehamilan : tidak ada
c. Kebutuhan fisiologis
1) KIE tentang sebab sering BAK
2) Kosongkan kandung ke mih ketika ada dorongan
3) Perbanyak minum pada waktu siang hari
4) Jangan kurangi minum pa da malam hari kecuali me-
ngganggu tidur & mengala mi kelelahan
5) Hindari minum kopi atau teh.
6) Berbaring miring kiri saat tidur untuk mening katkan diuresis
7) Tidak memerlukan pe- ngobatan farmakologis.
(Hanni, 2011: h. 51-66).
2.1.10 Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil TM III.
1. Memberikan penjelasan bahwa yang dirasakan oleh ibu adalah
normal.
2. Menenangkan ibu
3. Membicarakan kembali dengan ibu bagaimana tanda-tanda
persalinan yang sebenarnya
4. Meyakinkan bahwa anda akan selalu berada bersama ibu untuk
membantu melahirkan bayinya (Ina Kuswanti, 2014.h;136)
61. 49
2.2 Teori Manajemen Kebidanan Menurut Varney
2.2.1 Pengertian
Manajemen asuhan kebidanan atau sering disebut manajemen
asuhan kebidanan adalah suatu metode berfikir dan bertindak
secara sistematis dan logis dalam memberi asuhan kebidanan,
agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien maupun
pemberi asuhan.
Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah
yang digunakan sebgai metode untuk mengorganisasikan pikiran
dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan-temuan,
keterampilan, dalam rangkaian tahap-tahap yang logis untuk
pengambilan suatu keputusan yang berfokus terhadap klien.
Manajemen kebidanan diadaptasi dari sebuah konsep yang
dikembangkan oleh Helen Varney dalam buku Varney’s
Midwifery, edisi ketiga tahun 1997, menggambarkan proses
manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari tujuh langkah
yang berturut secara sistematis dan siklik.
(Suryani, Soepardan, 2008; h. 96).
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori, ilmiah, temuan, serta keterampilan
dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu
keputusan yang berfokus pada pasien (Varney, 1997)
62. 50
(Ari Sulistyawati, 2012.h.165).
2.2.2 Langkah dalam manajemen kebidanan menurut Varney
2.2.2.1 Pengkajian data
Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan
kondisi klien. Pengumpulan data dilakukan melalui
anamnesis. Anamnesis dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu
sebagai berikut:
1. Anamnesa
a) Auto anamnesa
Adalah anamnesa yang dilakukan kepada pasien
langsung. Jadi data yang diperoleh adalah data
primer, karena langsung dari sumbernya.
b) Allo anamnesa
Adalah anamnesa yang dilakukan pada keluarga
pasien untuk memperoleh data pasien. Ini
dilakukan pada keadaan darurat ketika pasien tidak
memungkinkan lagi untuk memberikan data yang
akurat.
(Ari Sulistyawati, 2012 ;h. 166).
63. 51
2. Identitas pasien
a) Nama
Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama
panggilan sehari agar tidak keliru dalam
memberikan penanganan (Ambarwati, 2010:131)
b) Usia/tanggal lahir
Agama Umur dikatakan berpengaruh / memiliki
resiko jika <20 tahun karena alat-alat reproduksi
belum matang dan psikis yang belum siap dan
>35 tahun rentan sekali terjadi komplikasi-
komplikasi dalam kehamilan dan perdarahan
dalam masa nifas, jadi usia reproduktif (subur)
seorang wanita yang baik dalam siklus reproduksi
berkisar dari usia 20-35 tahun.
c) Agama
Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut
untuk membimbing atau mengarahkan pasien
dalam berdoa.
d) Pendidikan
Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan
untuk mengetahui sejauh mana tingkat
intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan
konseling sesuai dengan pendidikannya
64. 52
e) Suku
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan
sehari-hari.
f) Pekerjaan
Gunanya untuk mengetahui dan mengukur
tingkat sosial ekonominya karena ini juga
mempengaruhi dalam gizipasien tersebut
g) Alamat
Di tanyakan untuk mempermudah kunjungan
rumah bila di perlukan (Ambarwati, 2010:132).
3. Riwayat pasien
a) Keluhan utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui
keluhan alasan pasien datang ke fasilitas
kesehatan.
b) Riwayat kebidanan
1. Menstruasi
Data ini tidak secara langsung berhubungan
dengan masa nifas, namun dari data yang kita
peroleh kita akan mempunyai gambaran
tentang keadaan dasar dari organ
reproduksinya. Beberapa data yang harus kita
65. 53
peroleh dari riwayat menstruasi antara lain
sebagai berikut :
Menarche adalah usia pertama kali
mengalami menstruasi.
2. Siklus
Siklus menstruasi adalah jarak antara
menstruasi yang dialami dengan menstruasi
berikutnya, dalam hitungan hari. Biasanya
sekitar 23 sampai 32 hari.
3. Volume
Data ini menjelaskan seberapa banyak darah
menstruasi yang dikeluarkan. Kadang kita
akan kesulitan untuk mendapatkan data yang
valid. Sebagai acuan biasanya kita gunakan
kriteria banyak, sedang, dan sedikit. Jawaban
yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat
subjektif, namun kita dapat kaji lebih dalam
lagi dengan beberapa pertanyaan pendukung,
misalnya sampai berapa kali mengganti
pembalut dalam sehari.
4. Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan
yang dirasakan ketika mengalami menstruasi,
66. 54
misalnya nyeri hebat, sakit kepala sampai
pingsan, atau jumlah darah yang keluar
banyak. Ada beberapa keluhan yang
disampaikan oleh pasien menunjuk kepada
diagnosis tertentu.
5. Gangguan kesehatan alat reproduksi
Data ini sangat penting untuk kita kaji karena
akan memberikan petunjuk bagi kita tentang
organ reproduksi pasien. Ada beberapa
penyakit organ reprodsuksi yang berkaitan
erat dengan personal hygiene, atau kebiasaan
lain yang tidak mendukung kesehatan
reproduksinya. Jika didapatkan adanya salah
satu atau beberapa riwayat gangguan
kesehatan alat reproduksi, maka kita harus
waspada akan adanya kemungkinan
gangguan kesehatan alat reproduksi pada
masa postpartum.
(Ari Sulistyawati, 2012 h.166-168).
c) Riwayat obstetric
1. Gravida/Para
2. Tipe golongan darah (ABO dan Rh)
3. Kehamilan yang lalu
67. 55
a) Tanggal terminasi
b) Usia gestasi
c) Tempat lahir
d) Bentuk persalinan (spontan, SC,
forcep, atau vakum ekstraksi
e) Masalah obstetrik, medis dan sosial
yang lain dalam kehamilan
(preeklampsia dan lain-lain), dalam
persalinan (malpresentasi, drip
oksitosin, dan lain-lain), dalam nifas
(perdarahan, infeksi kandungan,
bagaimana laktasi dan lain-lain), berat
lahir bayi, jenis kelamin bayi,
kelainan kongenital bayi dan
komplikasi yang lain seperti ikterus,
status bayi saat lahir (hidup atau
mati), status kehidupan bayi, jika
meninggal apa penyebabnya.
(Hani et all, 2010 h.89).
d) Riwayat kesehatan
Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita
gunakan sebagai “penanda” (warning) akan
adanya penyulit masa hamil. Adanya
68. 56
perubahan fisik dan fisiologis pada masa
hamil yang melibatkan seluruh sistem dalam
tubuh akan mempengaruhi organ yang
mengalami gangguan. Beberapa data penting
tentang riwayat kesehatan pasien yang perlu
kita ketahui adalah pasien pernah atau sedang
menderita penyakit, seperti jantung, diabetes
melitus (DM), ginjal, hipertensi/ hipotensi
dan hepatitis.
4. Status perkawinan
Ini penting untuk dikaji karena dari data ini akan
mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah
tangga pasangan.
a) Respon keluarga terhadap kehamilan ini
Adanya respon yang positif dari keluarga
terhadap kehamilan akan mempercepat proses
adaptasi ibu dalam penerimaan perannya.
b) Adat istiadat / budaya yang berhubungan selama
masa hamil
Adat istiadat perlu dikaji karena hal penting yang
biasa mereka anut, berkaitan dengan masa hamil
adalah menu makanan untuk ibu hamil, misalnya
ibu hamil harus pantang makanan yang berasal
69. 57
dari daging,ikan dan telur. Adat ini sangat
merugikan pasien dan janin karena hal tersebut
justru akan membuat pertumbuhan janin tidak
optimal dan pemulihan kesehatannya akan
terhambat.
c) Pola pemenuhan sehari-hari
a) Pola makan
Ini penting untuk diketahui supaya kita
mendapatkan gambaran bagaimana pasien
mencukupi asupan gizinya selama hamil.
Beberapa hal yang perlu kita tanyakan pada
pasien berkaitan dengan pola makan adalah
sebagai berikut:
1) Menu
Ini dikaitkan dengan pola diet seimbang
bagi ibu hamil. Jika pengaturan menu
makan yang dilakukan oleh pasien
kurang seimbang sehingga ada
kemungkinan beberapa komponen gizi
tidak akan terpenuhi, maka bidan dapat
memberikan pendidikan kesehatan
mengenai penyusunan menu seimbang
bagi ibu.
70. 58
2) Frekuensi
Data ini akan memberi petunjuk bagi kita
tentang seberapa banyak asupan makanan
yang dikonsumsi ibu.
3) Jumlah perhari
Data ini akan memberikan volume atau
seberapa banyak makanan yang ibu
makan dalam waktu satu kali makan
4) Pantangan
Ini juga penting untuk kita kaji karena
ada kemungkinan pasien berpantangan
makanan justru yang sangat mendukung
pemulih fisiknya, misal ikan, telur atau
daging.
5) Pola minum
Kita juga harus dapat memperoleh data
dari kebiasaan pasien dalam memenuhi
kebutuhan cairannya. Hal-hal yang perlu
kita tanyakan kepada pasien tentang pola
minum adalah sebagai berikut :
a. Frekuensi
Kita dapat tanyakan pada pasien
berapa kali ia minum dalam sehari
71. 59
dan dalam sekali minum
menghabiskan berapa gelas.
b. Jumlah per hari
Frekuensi minum dikalikan seberapa
banyak ibu minum dalam sekali
waktu minum akan didapatkan
jumlah asupan cairan dalam sehari.
c. Jenis minuman
Kadang pasien mengosumsi minuman
yang sebenarnya kurang baik untuk
kesehatannya.
5. Pola istirahat
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh
karena itu, bidan perlu menggali kebiasaan istirahat
ibu supaya diketahui hambatan yang mungkin muncul
jika didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan
istirahat.
a) Istirahat malam hari
Rata-rata lama tidur malam yang normal adalah 6-
8 jam
b) Istirahat siang hari
Tidak semua wania mempunyai kebiasaan tidur
siang. Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaika
72. 60
kepada ibu bahwa tidur siang sangat penting
untuk menjaga kesehatan selama hamil. Rata-rata
lama tidur siang yang normal adalah 1-2 jam.
c) Aktivitas sehari-hari
Kita perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien
karena data ini memberikan gambaran tentang
seberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan
pasien dirumah seperti menyapu, memasak,
mengepel dan mencuci.
6. Aktivitas seksual
Walaupun ini adalah hal yang cukup privasi bagi pasien,
namun bidan harus menggali data dari kebiasaan ini,
karena terjadi beberapa kasus dalam aktivitas seksual
yang cukup mengganggu pasien namun tidak tahu
kemana harus berkonsultasi. Bidan menanyakan hal-hal
yang berkaitan dengan aktivitas seksual.
Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan
mengamati keadaan umum pasien secara
keseluruhan.
73. 61
b) Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang
kesadaran pasien, kita dapat melakukan
pengkajian tingkat kesadaran mulai dari keadaan
composmentis (kesadaran maksimal), sampai
dengan koma (pasien tidak dalam keadaan
sadar).
c) Tanda-tanda vital (tekanan darah,nadi,suhu
dan pernapasan)
2) Pemeriksaan fisik (inspeksi)
a) Kepala
b) Telinga
Kebersihan, gangguan pendengaran
c) Mata
Konjungtiva, skelera, kebersihan, kelainan,
gangguan penglihatan (rabun jauh/dekat)
d) Hidung
Kebersihan, polip, alergi debu
e) Mulut
Bibir : warna, integritas jaringan (lembap,
kering atau pecah-pecah), lidah :warna.
Kebersihan, gigi : kebersihan, karies,
74. 62
gangguan pada mulut (bau mulut), (Ari
Sulistyawati, 2012, h:170,172,174-176).
f) Leher
Pembesaran kelenjar limfe dan parotinitis
g) Dada
Bentuk, simetris/tidak, payudara : bentuk,
bentuk masing-masing payudara (seimbang
atau tidak), hiperpigmentasi aerola payudara,
teraba massa, nyeri atau tidak, kolostrum,
keadaan putting : menonjol, datar, atau masuk
kedalam, kebersihan, bentuk bra. Denyut
jantung, gangguan pernafasan (auskultasi) (Ari
Sulistyawati, 2012, h;176).
h) Perut
Bentuk, bekas luka operasi, striae, linea, TFU,
hasil pemeriksaan palpasi, leopold, TBJ, DJJ.
(Ari Sulistyawati, 2010. h. 168, 169, 173, 174,
169-171 dan 174-176)
2.2.2.2 Intrepretasi data dasar
1. Diagnosis kebidanan
Dalam bagian ini yang disimpulakan oleh bidan
antara lain sebagai berikut :
d. Paritas
75. 63
e. Usia kehamilan dalam minggu
f. Keadaan janin
g. Normal atau tidak normal
(Ari Sulistyawati, 2009, h;177)
2. Masalah
Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan
pengalaman klien yang ditemukan dari hasil
pengkajian atau yang menyertai diagnosis.
3. Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien
dan belum teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah
yang didapatkan dengan melakukan analisis data
(Nurul Jannah, 2012:h.204)
2.2.2.3 Diagnosa potensial
Pada langkah ini mengidentifikasikan maslah potensial
berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah
diidentifikasikan. Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan (Soepardan Suryani,
2008 : h.99)
76. 64
2.2.2.4 Tindakan segera
Pada langkah ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap
tindakan segera, melakukan konsultasi, dan kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien.
2.2.2.5 Perencanaan
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa
yang sudah teridentifikasi dari kondisiklien atau dari setiap
masalah yang berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman
antisipasi terhadap wanita tersebut, apa yang diperkirakan
akan terjadi berikutnya,apakah dibutuhkan penyuluhan,
konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-
masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi, kultural,
atau masalah psikologis. Dalam menyusun rencana asuhan
pada wanita hamil, sebenarnya harus disesuaikan dengan
hasil temuan dalam pengkajian data agar lebih tepat
sasaran.
a. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang keadaan
wanita hamil, baik normal maupun tidak normal
b. Beri KIE tentang cara hidup yang baik dalam
kehamilan
c. Beri KIE tentang kecukupan istirahat tentang wanita
hamil
77. 65
d. Beri penjelasan tentang makanan yang diperlukan
dalam kehamilan
e. Beri penjelasan tentang peningkatan menjaga
kebersihan
f. Pada suami juga beri penjelasan untuk hidup yang
harmonis, menjaga fisik dan mental wanita hamil
g. Lakukan pemeriksaan laboratorium yang spesifik
terhadap keluhan
h. Rencanakan tindakan sesuai dengan kebutuhan spesifik
individu
2.2.2.6 Pelaksanaan
Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung
secara efisien dan aman. Pada langkah ini ke enam ini,
rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan
pada langkah ke lima dilaksanakan. Perencanaan ini bisa
dilakukan seluruhnya oleh bidan, sebagaian lagi oleh klien
atau anggota tim lainnya.
2.2.2.7 Evaluasi
Pada langkah evaluasi ini dilakukan evaluasi keefektifan
asuhan yang telah di berikan, hal yang di evaluasi meliputi
apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosis
dan masalah yang telah diidentifikasi, rencana tersebut
78. 66
dapat dianggap efektif jika benar-benar efektif dalam
pelaksanaannya.
(Hani at all, 2010 h.101-103).
2.3 Teori Landasan Hukum
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik
Bidan, kewenangan yang dimiliki bidan meliputi:
1. Kewenangan normal:
a. Pelayanan kesehatan ibu
b. Pelayanan kesehatan anak
c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana
2. Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah
3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak
memiliki dokter
Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh
bidan. Kewenangan ini meliputi:
1. Pelayanan kesehatan ibu
a. Ruang lingkup:
1) Pelayanan konseling pada masa pra hamil
2) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
3) Pelayanan persalinan normal
4) Pelayanan ibu nifas normal
79. 67
5) Pelayanan ibu menyusui
6) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan
b. Kewenangan:
1) Episiotomi
2) Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II
3) Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan
perujukan
4) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
5) Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas
6) Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini (IMD) dan
promosi air susu ibu (ASI) eksklusif
7) Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan
postpartum
8) Penyuluhan dan konseling
9) Bimbingan pada kelompok ibu hamil
10) Pemberian surat keterangan kematian
11) Pemberian surat keterangan cuti bersalin
2. Pelayanan kesehatan anak
a. Ruang lingkup:
1) Pelayanan bayi baru lahir
2) Pelayanan bayi
3) Pelayanan anak balita
4) Pelayanan anak pra sekolah
80. 68
b. Kewenangan:
1) Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk
resusitasi, pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini
(IMD), injeksi vitamin K 1, perawatan bayi baru lahir pada
masa neonatal (0-28 hari), dan perawatan tali pusat
2) Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera
merujuk
3) Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan
perujukan
4) Pemberian imunisasi rutin sesuai program Pemerintah
5) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra
sekolah
6) Pemberian konseling dan penyuluhan
7) Pemberian surat keterangan kelahiran
8) Pemberian surat keterangan kematian
3. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana, dengan kewenangan:
a. Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatanreproduksi
perempuan dan keluarga berencana
b. Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom
Selain kewenangan normal sebagaimana tersebut di atas, khusus
bagi bidan yang menjalankan program Pemerintah mendapat
81. 69
kewenangan tambahan untuk melakukan pelayanan kesehatan
yang meliputi:
1) Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam
rahim, dan memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah
kulit
2) Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit
kronis tertentu (dilakukan di bawah supervisi dokter)
3) Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang
ditetapkan
4) Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang
kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan
penyehatan lingkungan
5) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra
sekolah dan anak sekolah
6) Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas
7) Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan
penyuluhan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS)
termasuk pemberian kondom, dan penyakit lainnya
8) Pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya (NAPZA) melalui informasi dan edukasi
9) Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program
Pemerintah
(http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/171.)
82. 70
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.P UMUR 24 TAHUN G1P0A0
USIA KEHAMILAN 32 MINGGU 1 HARI DENGAN
KETIDAKNYAMANAN TRIMESTER III
DI BPS RIZA FAULINA S, S.ST
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
3.1 Pengkajian
Nama mahasiswa : Propyta Sedayu
Tanggal : 09 April 2015
Jam : 11.00 WIB
A. Data Subjektif
a. Idenditas Pasien
Istri Suami
Nama : Ny. P Tn. H
Umur : 24 Tahun 24 Tahun
Agama : Islam Islam
Suku bangsa : Kalimantan Madiun
Pendidikan : S1 Pendidikan SMA
Pekerjaan : Guru Wiraswasta
Alamat : Jln. Raden Gunawan II Gang Melati I No. 5, Haji
Mena Bandar Lampung
83. 71
b. Anamnesa
1. Alasan kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksakan
kehamilannya.
2. Keluhan : Ibu mengatakan sering nyeri pada
pinggang, sering BAK pada malam hari
dan kram pada kaki
c. Riwayat Kebidana
1. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 Tahun
Siklus : 28 hari
Volume : 2-3 kali/hari ganti pembalut
Keluhan : Tidak ada
2. Kesehatan Reproduksi
Keputihan : Tidak ada
Infeksi : Tidak ada
Gatal karena jamur : Tidak ada
Tumor : Tidak ada
3. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan KB yang lalu
Anak
ke
Kehamilan Persalinan Nifas Ke
Lama Penyulit Penolong Tempat Bb bayi Penyulit Vit A Tablet Fe Alat Kontrasepsi
1 Hamil ini - - - - - - - -
4. Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT : 27 Agustus 2014
TP : 03 Mei 2015
84. 72
Keluhan saat hamil : Tidak ada
Kunjungan ANC : 6 kali
Trimester I : Satu kali pada trimester I
Trimester II : Satu kali pada trimester II
Trimester III : Empat kali pada trimester II
Gerakan janin : Aktif dalam 24 jam terakhir
dirasakan 16 kali
Obat yang dikonsumsi : Tablet Fe
Mengonsumsi jamu-jamuan : Tidak pernah
5. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada
Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada
Alergi obat antibiotik : Tdak ada
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada
Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada
c. Riwayat kesehatan keluarga
d. Keturunan keluarga : Tidak ada
Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada
Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada
85. 73
6. Data Psikososial
a. Riwayat perkawinan
Status pernikahan : Sah
Usia pernikahan : 23 tahun
Lama pernikahan : 1 tahun
b. Respon ibu terhadap kehamilan ini : Ibu bahagia dengan
kehamilan ini
c. Respon keluarga terhadap kehamilan ini : Bahagia dengan
kehamilan ini.
d. Adat istiadat/budaya yang dianut keluarga behubungan dengan
kehamilan : Tidak ada
7. Pola kehidupan sehari-hari
a. Pola Makan
1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3x/hari, 1 porsi
nasi, 1 mangkuk sayur, dan 1 potong lauk,serta minum air
putih 2-3 gelas/hari.
2) Saat hamil :Ibu mengatakan makan 3x/hari, 2 porsi nasi, 2
mangkuk sayur, dan lauk tempe dan sayur secukupnya dan
minum air putih 7-8 gelas/hari.
86. 74
b. Pola Eliminasi
1)Sebelum hamil
BAK
Frekuensi : 3-4 kali/hari
Warna : Kuning jernih dan berbau khas urine,
BAB
Frekuensi : 1-2 kali/hari
Warna : Kuning
Konsistensi : Lembek, berbau khas feses.
2)Saat hamil
BAK
Frekuensi : 6-7 kali/hari,
Warna : Kuning jernih dan berbau khas urine
BAB
Frekuensi : 2-3 kali/hari
Warna : Kuning
Konsistensi : Lembek, berbau khas feses
c. Pola Istirahat
1) Sebelum hamil
Siang : 1-2 jam
Malam : 6-7 jam
2) Saat hamil
Siang : 30 menit
87. 75
Malam : 4-5 jam
d. Aktivitas sehari-hari: Ibu mengatakan sebagai pengajar di SMP
dan ibu juga melakukan aktivitas sehari-hari
layaknya ibu rumah tangga seperti
menyapu, memasak, mengepel dan
mencuci.
e. Personal Hygiene
1) Sebelum hamil : Mandi 3x/hari, keramas 3x/hari, ganti baju
dan celana dalam setiap habis mandi serta
saat lembab.
2) Saat hamil : Mandi 3x/hari, keramas 3x/hari, ganti baju
dan celana dalam setiap habis mandi serta
saat lembab.
f. Aktivitas seksual
Ibu mengatakan sebelum hamil melakukan
hubungan seksual sebanyak 2 kali dalam
seminggu dan pada saat hamil ibu
mengatakan hubungan seksual sebanyak
satu kali dalam seminggu.
B. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum : Baik
2. Keadaan emosional : Stabil
88. 76
3. Kesadaran : Compos Mentis
4. TTV
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5⁰C
5. TB : 167 cm
BB sebelum hamil : 55 kg
BB saat hamil : 70 kg
6. LILA : 25 Cm
7. HPHT : 27 Agustus 2014
8. TP : 03 Mei 2015
b.Pemeriksaan Khusus Kebidanan
Pemeriksaan Fisika
1. Kepala
Bentuk : Simetris
Warna rambut : Hitam
Kebersihan : Bersih, tidak ada ketombe
Rontok : Tidak ada
2. Telinga
Kebersihan : Bersih, tidak ada serumen
Gangguan pendengaran : Tidak ada
89. 77
3. Mata
Simertis : Simetris antara kanan dan kiri
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
Kebersihan : Bersih, tidak ada kotoran
4. Hidung
Simetris : Simetris antara kanan dan kiri
Kebersihan : Bersih, tidak ada secret
Polip : Tidak ada
5. Mulut & Gigi
Bibir : Lembab, tidak terdapat stomatitis
Lidah & Geraham : Lidah bersih dan geraham tidak berlubang.
Gigi : Bersih, tidak terdapat karies
Gusi : Tidak ada pembengkakan dan perdarahan
6. Leher
Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
7. Dada
Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri
Payudara
Simetris : Simetris
Pembesaran : Ada, kanan dan kiri
Keadaan putting : Menonjol
90. 78
Benjolan : Tidak ada
Rasa nyeri : Tidak ada
Hiperpigmentasi : Ada, pada putting susu dan aerola
Pengeluaran : Ada
Kebersihan : Bersih
Gangguan pernafasan : Tidak ada
8. Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
Pembesaran : Ada, sesuai usia kehamilan
Striae : Tidak ada
Acites : Tidak ada
Linea : Nigra
Tumor : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Uterus
Leopold I : TFU 3 jari dibawah proxesus
xypoideus, pada fundus teraba satu
bagian lunak, bulat, tidak melenting
yaitu bokong janin
Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba
tahanan keras, datar dan
memanjang yaitu punggung janin.
91. 79
Pada bagian kiri perut ibu, teraba bagian terkecil
janin yaitu ekstremitas janin
Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu, teraba
bulat, keras, melenting yaitu kepala janin
Leopold IV : Kepala belum masuk PAP (Konvergen)
TFU Mc. Donald : 30 Cm
TBJ (Rumus niswander) = (TFU-7,7) x 100±150 gram
= (30-7,7) x 100±150 gram =
2526/2826gram
DJJ (+), frekuensi 142 kali/ menit, teratur, punctum maksimum
terdengar 2 jari di bawah pusat bagian kanan perut ibu
9. Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Bentuk : Simetris
Oedem : Tidak ada
Kuku jari : Bersih
Ekstremitas Bawah
Bentuk : Simetris
Oedema : Tidak ada
Kuku jari : Bersih
Varices : Tidak ada
Refleks patella : Positif
92. 80
Gangguan : Tidak ada
10.Anogenital
Kebersihan : Bersih
Pengeluaran pervaginam : Tidak ada
Tanda-tanda infeksi vagina : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Oedem : Tidak ada
Kelenjar Bartholini : Tidak ada pembengkakan
11.Anus
Kebersihan : Bersih
Hemoroid : Tidak ada
c. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboraturium
HB : 11 gr%
Protein urine : Negatif
Glukosa urine : Negatif
Pemeriksaan panggul
Distansia kristarum : 28 cm
Distansia Spinarum : 25 cm
Boundeluque : 18 cm
Lingkar panggul : 85 cm
93. 81
Tgl /Jam Pengkajian Interpretasi data
(Diagniosa,
Masalah
Kebutuhan)
DX potensial /
Masalah
Potensial
Antisipasi/
Tindakan
Segera
Intervensi Implementasi Evaluasi
09 – 04 – 2015/
Pukul : 11.00 wib
DS:
- Ibu
mengatakan ini
kehamilan
pertamanya dan
belum pernah
keguguran.
HPHT:
27-08-2014
TP: 03 Mei 2015
- Ibu mengatakan
sering nyeri
pinggang,
sering BAK
pada malam
hari, dan kram
pada kaki.
DO: Keadaan
umum:baik,
TD : 120/80
mmHg,
pemafasan
20x/ menit,
Nadi :
80x/menit,
Temperatur
36,50
C.
Hb : 11 gr%
- Leopold I :
pada bagian
DX:
Ny.P usia 24
tahun G1P0A0
usia kehamilan 32
minggu 1 hari.
Masalah:
Tidak Ada
Kebutuhan :
Menjelaskan
ketidaknyamanan
TM III dan
penatalaksanaan
TM III
Tidak Ada Tidak ada 1. Jelaskan tentang
kondisi ibu dan
janinnya saat ini
2. Jelaskan pada ibu
tentang keluhan dan
penyebabnya
1. Menjelaskan kondisi ibu
saat Ini dalam keadaan baik
sesuai dengan pemeriksaan
fisik yaitu keadaan ibu
baik. TD : 120/80, RR :
20x/menit, N: 800
C, S:
36,5 C dan keadaan
janinnya dalam keadaan
normal
2. Menjelaskan pada ibu
tentang keluhan yang
dialaminya adalah hal yg
normal seperti nyeri
pinggang itu disebabkan
nyeri akibat tarikan pada
saraf atau kompresi akar
saraf. sering BAK malam
hari itu disebabkan
Peningkatan sensitivitas
kandung kemih dan pada
tahap selanjutnya merupakn
akibat kompresi pada
kandung kemih.
Kram pada kaki
diakibatkan oleh penurunan
kalsium dan alkalosis
terjadi akibat perubahan
masa sistem pernafasan,
tekanan uterus pada saraf,
latihan dan sirkulasi buruk
1. Ibu mengerti keadaannya
saat ini dalam keadaan
baik
2. Ibu mengerti bahwa
keluhan yang dialaminya
adalah normal serta
penyebab-penyebabnya
TABEL 3.1
MATRIKS
94. 82
fundus teraba
lunak, bulat,
tidak melenting
yaitu bokong
janin.
- Leopold II :
Pada bagian
kanan perut ibu
teraba tahanan
keras, datar yaitu
punggung janin.
Pada bagian kiri
perut ibu, teraba
bagian kecil
janin yaitu
ekstremitas janin
- Leopold III :
Pada bagian
terbawah perut
ibu, teraba
bulat, keras,
melenting yaitu
kepala janin
- Leopold IV :
kepala belum
masuk PAP
(Konvergen)
- DJJ : (+) 142x/i
3. Jelaskan pada ibu
tentang
penatalaksanaan nyeri
pinggang,sering BAK
pada malam hari dan
kram pada kaki.
4. Anjurkan ibu untuk
istirahat cukup
5. Jelaskan pada ibu
tentang pola nutrisi ibu
pada tungkai.
3. Menjelaskan pada ibu
penatalaksaan nyeri
pinggang: Gunakan
mekanisme tubuh yang
baik untuk mengangkat
barang yang jatuh,
misalnya dengan jongkok,
lebarkan kaki dan letakkan
satu kaki sedikit didepan
dan Senam hamil
Menjelaskan pada ibu
penatalaksanaan sering
BAK pada malam hari :
Perbanyak minum pada
waktu siang hari
Jangan kurangi minum
pada malam hari kecuali
mengganggu tidur dan
mengalami kelelahan
Berbaring miring kiri saat
tidur untuk meningkatkan
dieresis
Menjelaskan pada ibu
tentang penatalaksanaan
kaki kram yaitu
Beri kompres hangat pada
kaki konsumsi cukup
kalsium
Istirahat cukup
4. Menganjurkan ibu untuk
istirahat cukup yaitu
tidur malam 7-8 jam/hari
dan siang 1-2 jam/hari
5. Menjelaskan tentang pola
nutiri ibu hamil pada TM 3
3. Ibu telah mengetahui dan
mengerti tentang
penatalaksanaan
keluhannya
4. Ibu bersedia untuk
istirahat cukup
5. ibu memngetahui tentang
pola nutrisi ibu hamil pada
95. 83
hamil pada TM 3
6. Beritahu kepada ibu
tanda bahaya TM III
7. Beritahu kepada Ibu
tanda-tanda persalinan
8. Beritahu kepada Ibu
persiapan persalinan
yaitu ibu mengurangi
makanan yang mengandung
karbohidrat (nasi, jagung,
kentang) dan tetap
mengkonsumsi protein
(ikan, daging, tempe dan
tahu) zat besi yang
terkandung didalam sayur-
sayuran hijau dan
mengkonsumsi banyak
kalsium yang terkandung
didalam susu untuk
membantu mengurangi
keluhan ibu, dan serat
(buah-buahan)
6. Memberitahu kepada ibu
tanda-tanda bahaya TM III,
seperti janin tidak bergerak
selama 24jam, keluar darah
dari vagina, demam tinggi,
penglihatan kabur, keluar
air-air dari jalan lahir, kaki
tangan dan muka bengkak.
7. Memberitahu kepada Ibu
tanda-tanda persalinan
yaitu keluar lendir
bercampur darah, keluar
air-air dari vagina, nyeri
pinggang yang menjalar
keperut, his yang semakin
lama semakin sering, kuat
dan teratur.
8. Memberitahu kepada ibu
persiapan persalinan ibu
dan bayi, persiapan ibu
terdiri dari : kain ibu, baju
ibu, celana dalam,
TM III
6. Ibu mengetahui tanda
bahaya TM III
7. Ibu mengetahui tanda-
tanda persalinan.
8. Ibu mengetahui tentang
persiapan persalinan.
96. 84
12-04-2015
pukul 12.00 WIB
DS :
- Ibu mengatakan
sering nyeri
pada pinggang,
sering BAK
pada malam
hari dan kram
pada kaki.
DO :
Keadaan ibu
baik
TD:
120/80Mmhg
N : 80x/i
RR : 20x/i
S : 36,5 C
- Leopold I :
pada bagian
fundus teraba
lunak, bulat,
tidak melenting
DX :
Ny. P usia 24
tahun G1P0A0
usia kehamilan 32
minggu 4 hari
Masalah :
Tidak Ada
Kebutuhan :
Menjelaskan
ketidaknyamanan
dan
penatalaksanaan
TM III.
Tidak ada Tidak ada 1.Jelaskan kembali tentang
kondisi ibu dan janinnya
saat ini
2.Jelaskan kembali pada
ibu tentang keluhan dan
penyebabnya
pembalut, gurita ibu.
Persiapan bayi terdiri dari:
baju bayi, bedong bayi,
popok bayi, topi bayi,
sarung tangan dan kaki
bayi. Dan mempersiapkan
Dana, kendaraan dan
persiapan darah untuk ibu.
1. Menjelaskan kembali
kondisi ibu saat ini dalam
keadaan baik sesuai dengan
pemeriksaan fisik yaitu
keadaan ibu baik, TD
:120/80 Mmhg, N: 80x/i,
RR: 20x/i, S: 36,5 C dan
keadaan janiinya dalam
keadaan normal.
2. Menjelaskan kembali
tentang keluhan yang
dialami adalah hal yang
normal seperti nyeri
pinggang itu disebabkan
Lordosis dorsolumbal dapat
menyebabkan nyeri akibat
tarikan pada saraf atau
kompresi akar saraf.
Sering BAK malam hari itu
dusebabkan oleh
Peningkatan sensitivitas
1. Ibu mengerti keadaannya
saat ini dalam keadaan
baik.
2. Ibu telah mengerti keluhan
dan penyebabnya.
97. 85
yaitu bokong
janin.
- Leopold II:
Pada bagian
kanan perut
ibuteraba
tahanan keras,
datar yaitu
punggung janin,
pada bagian kiri
perut ibu teraba
bagian kecil
yaitu ekstremitas
janin.
- Leopold III :
Pada bagian
terbawah perut
ibu, teraba
bulat, keras,
melenting yaitu
kepala janin
- Leopold IV :
kepala belum
masuk PAP
(Konvergen)
- DJJ : (+) 142x/i
3.Jelaskan pada ibu
tentang penatalaksanaan
nyeri pinggang, sering
BAK pada malam hari,
dan kram pada kaki
kandung kemih dan pada
tahap selanjutnya merupakn
akibat kompresi pada
kandung kemih.
Kram pada kaki diakibatkan
oleh penurunan kalsium dan
alkalosis terjadi akibat
perubahan masa sistem
pernafasan tekanan uterus
pada saraf, latihan dan
sirkulasi buruk pada tungkai.
3. Menjelaskan kembali pada
ibu tentang penatalaksanaan
nyeri punggung: Gunakan
mekanisme tubuh yang baik
untuk mengangkat barang
yang jatuh, misalnya
dengan jongkok, lebarkan
kaki dan letakkan satu kaki
sedikit didepan dan
Senam hamil
Menjelaskan kembali pada
ibu penatalaksanaan sering
BAK pada malam
hari:Perbanyak minum pada
waktu siang hari Jangan
kurangi minum pada malam
hari kecuali mengganggu
tidur dan mengalami
kelelahanBerbaring miring
kiri saat tidur untuk
meningkatkan
diuresisMenjelaskan pada
ibu tentang penatalaksanaan
kram kaki yaitu Beri
kompres hangat pada
kakiKonsumsi cukup
kalsiumIstirahat cukup
3. Ibu telah mengetahui
tentang penatalaksanaan
keluhannya.
98. 86
4.Jelaskan pada ibu
tentang pola istirahat
5.Jelaskan pada ibu
tentang pola nutrisi ibu
hamil TM III
6.Jelaskan pada ibu tanda
bahaya TM III
7.Jelaskan pada ibu
tentang tanda-tanda
persalinan
4. Menjelaskan kembali ibu
tentang istirahat yang cukup
yaitu tidur malam 6-8 jam,
dan siang hari 1-2 jam
5. Menjelaskan
kembalitentang pola nutrisi
ibu hamil pada TM III yaitu
ibu mengurangi makanan
yang mengandung
karbohidrat ( nasi, jagung,
kentang) dan tetap
mengkonsumsi protein
(daging, tempe, tahu) dan
mengkonsumsi banyak
kalsium (susu)
6. Menjelaskan kembali pada
ibu tanda bahaya TM III,
seperti janin tidak bergerak
selama 24 jam, keluar
darah dari vagina, demam
tinggi, penglihatan kabur,
keluar air-air dari jalan
lahir, kaki, tangan dan muka
bengkak.
7. Menjelaskan kembali pada
ibu tanda-tanda persalinan
yaitu keluar lendir
bercampur darah, keluar air
dari vagina, nyeri pinggang
menjalar sampai keperut
bagian bawah, his yang
semakin lama, sering, kuat
dan teratur.
4. Ibu telah bersedia untuk
istirahat yang cukup.
5. Ibu telah memenuhi
kebutuhan nutrisinya .
6. Ibu telah mengetahui tanda
bahaya TM III
7. Ibu telah mengetahui
tanda-tanda persalinan.
99. 87
15-04-2015
pukul : 15.00
WIB
DS :
- Ibu mengatakan
nyeri pinggang
dan sering BAK
pada malam
hari sudah tidak
ada dan kram
pada kaki masih
ada
DO :
Keadaan umu
baik
TD : 120/80
Mmhg
N : 80x/i
RR: 20x/i
S :36,5 C
- Leopold I :
pada bagian
fundus teraba
lunak, bulat,
tidak melenting
yaitu bokong
DX :
Ny. P usia 24
tahun G1P0A0
usia kehamilan 33
minggu.
Masalah :
Tidak ada
Kebutuhan :
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
8.Jelaskan tentang
persiapan persalinan
1.Evaluasi tentang kondisi
ibu dan janinnya saat ini
2.Evaluasi pada ibu
tentang keluhan dan
penyebabnya
8. Menjelaskan kembali
persiapan persalinan ibu
daan bayi. Persiapan ibu
seperti kain ibu, baju ibu,
celana dalam, pembalut,
gurita. Persiapan bayi
seperti baju bayi, bedong
bayi, popok bayi, topi bayi,
sarung tangan dan kaki
bayi. Dan mempersiapkan
dana,kendaraan dan donor
darah
1.Mengevaluasi ibu bahwa
kondisi ubu dalam keadaan
baik dengan hasil
pemeriksaan:
TD : 100/70 mmHg
R : 22 x/menit
N : 82 x/menit
T: 36,50
C
2.Mengevaluasi tentang
keluhan yang dialami adalah
hal yang normal seperti nyeri
pinggang itu disebabkan
Lordosis dorsolumbal dapat
menyebabkan nyeri akibat
tarikan pada saraf atau
kompresi akar saraf.
Sering BAK malam hari itu
dusebabkan oleh
Peningkatan sensitivitas
kandung kemih dan pada
tahap selanjutnya merupakn
akibat kompresi pada
kandung kemih.
Kram pada kaki diakibatkan
8. Ibu mengetahui tentang
persiapan persalinan.
1. Ibu mengerti keadaannya
saat ini dalam keadaan
baik
2. Ibu mengetahui tentang
keluhan dan penyebabnya
100. 88
janin.
- Leopold II:
Pada bagian
kanan perut ibu
teraba tahanan
keras, datar
yaitu punggung
janin, bagian
kiri perut ibu
teraba bagian
kecil yaitu
ekstremitas
janin.
- Leopold III :
Pada bagian
terbawah perut
ibu, teraba
bulat, keras,
melenting yaitu
kepala janin.
- Leopold IV :
kepala belum
masuk PAP
(Konvergen)
- DJJ : (+) 142x/i
3.Evaluasi pada ibu
tentang penatalaksaan
nyeri pinggang, sering
BAK, dan kram pada
kaki
4.Evaluasi kembali pada
ibu tentang pola istirahat
oleh penurunan kalsium dan
alkalosis terjadi akibat
perubahan masa sistem
pernafasan tekanan uterus
pada saraf, latihan dan
sirkulasi buruk pada tungkai.
3.Mengevaluasi pada ibu
tentang penatalaksanaan nyeri
punggung: Gunakan
mekanisme tubuh yang baik
untuk mengangkat barang
yang jatuh, misalnya dengan
jongkok, lebarkan kaki dan
letakkan satu kaki sedikit
didepan
Senam hamil
Menjelaskan kembali pada
ibu penatalaksanaan sering
BAK pada malam hari:
Perbanyak minum pada waktu
siang hari Jangan kurangi
minum pada malam hari
kecuali mengganggu tidur dan
mengalami kelelahan
Berbaring miring kiri saat
tidur untuk meningkatkan
dieresis menjelaskan pada ibu
tentang penatalaksanaan kram
kaki yaitu beri kompres
hangat pada kaki konsumsi
cukup kalsium istirahat cukup
4.Mengevaluasi ibu tentang
istirahat yang cukup yaitu
tidurmalam 6-8 jam, dan
siang hari 1-2 jam
3. Ibu mengetahui cara
penatalaksanaan nyeri
pinggang,sering kencing
dan kram pada kaki
4. Ibu telah memenuhi
istirahat yang cukup
101. 89
5.Evaluasi pada ibu
tentang pola nutrisi ibu
hamil pada TM 3
6.Evaluasi kepada ibu
tanda bahaya TM III
7.Tanyakan kepada Ibu
tanda-tanda persalinan
8.Evaluasi pada ibu
tentang persiapan
persalinan
5.Mengevaluasi tentang pola
nutrisi ibu hamil pada TM III
yaitu ibu mengurangi
makanan yang mengandung
karbohidrat ( nasi, jagung,
kentang) dan tetap
mengkonsumsi protein
(daging, tempe, tahu) dan
mengkonsumsi banyak
kalsium (susu)
6.Mengevaluasi pada ibu tanda
bahaya TM III, seperti janin
tidak bergerak selama 24 jam,
keluar darah dari vagina,
demam tinggi, penglihatan
kabur, keluar air-air dari jalan
lahir, kaki, tangan dan muka
bengkak.
7.Menjelaskan kembali pada
ibu tanda-tanda persalinan
yaitu keluar lendir bercampur
darah, keluar air dari vagina,
nyeri pinggang menjalar
sampai keperut bagian bawah,
his yang semakin lama,
sering, kuat dan teratur
8.Mengevaluasi persiapan
persalinan ibu dan bayi.
Persiapan ibu seperti kain ibu,
baju ibu, celana dalam,
pembalut, gurita. Persiapan
bayi seperti baju bayi, bedong
bayi, popok bayi, topi bayi,
sarung tangan dan kaki bayi.
Dan mempersiapkan dana,
kendaraan dan donor darah.
5. Ibu mengerti tentang pola
nutrisi ibu hamil TM III
6. Ibu mengetahui tanda
bahaya TM III
7. Ibu mengetahui tanda-
tanda persalinan
8. Ibu mengetahui persiapan
persalinan
103. 94
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
Pada pengkajian yang dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang
keadaan pasien pada Ny.P umur 24 tahun G1 P0 A0 usia kehamilan 32
minggu 1 hari didapatkan hasil yaitu sebagai berikut :
Data Subjektif
4.1.1 Nama
a. Menurut tinjauan teori
Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari agar
tidak keliru dalam memberikan penanganan
b. Menurut tinjauan kasus
Dari tinjauan kasus nama ibu adalah Ny. P
c. pembahasan
pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan
karna dengan menganamnesa nama lengkap pasien, bidan tidak
mengalami kekeliruan dalam memberikan penanganan
4.1.2 Umur
a. Menurut tinjauan teori
Umur dikatakan berpengaruh / memiliki resiko jika <20 tahun
karena alat-alat reproduksi belum matang dan psikis yang belum
siap dan >35 tahun rentan sekali terjadi komplikasi-komplikasi
104. 95
dalam kehamilan dan perdarahan dalam masa nifas, jadi usia
reproduktif (subur) seorang wanita yang baik dalam siklus
reproduksi berkisar dari usia 20-35 tahun. (Manuaba, et all, 2010;
h. 75).
b. Menurut tinjauan kasus
Pada tinjauan kasus didapatkan umur Ny.P 24 tahun.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ditemukan
adanya kesenjangan. Hal ini terlihat dari Ny.P yang hamil diusia 24
tahun yang termasuk dalam siklus reproduktif. yang berarti organ-
organ reproduksinya telah benar-benar siap dan matang untuk
memulai suatu proses kehamilan.
4.1.3 Agama
a. Menurut tinjauan teori
Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk membimbing
atau mengarahkan pasien dalam berdoa
b. Menurut tinjauan kasus
Dari tinjauan kasus tersebut agama yang dianut Ny. P adalah
agama islam.
c. Pembahasan
Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan
larena dengan menganamnesa agama pasien, bidan dapat
105. 96
memberikan asuhan dan mengarahkan pasien sesuai dengan
agamanya yaitu agama islam.
4.1.4 Suku
a. Menurut tinjauan teori
Dalam mengkaji suku ini berpengaruh pada adat istiadat atau
kebiasaan sehari-hari.
b. Menurut tinjauan kasus
Dari tinjauan kasus tersebut suku Ny.P adalah suku Kalimantan
c. Pembahasan
Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan
karena dengan melakukan anamnesasuku pasien bidan dapat
mengetahui adat istiadat dan kebiasaan pasien yang dapat
mempengaruhi kehamilannya. .
4.1.5 Pendidikan
a. Menurut tinjauan teori
Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui
sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat
memberikan konseling sesuai dengan penddidikannya.
Menurut tinjauan kasus
Pendidikan terakhir Ny. P adalah jenjang S1
b. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak terdapat
kesenjangan antara tinjauan kasus dan teori. Karena Pendidikan