Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan usaha koperasi yang mencakup tujuan, strategi, analisis masalah dan solusi, struktur organisasi, modal, dan bagaimana mempertahankan kinerja koperasi sampai target tercapai. Dokumen ini juga menjelaskan unsur-unsur penting dalam perencanaan usaha koperasi seperti konsep bisnis, analisis pasar, dan proyeksi keuangan.
Dokumen tersebut membahas tentang efisiensi, efektivitas, dan produktivitas koperasi. Efisiensi diukur dengan membandingkan input yang digunakan dengan hasil yang dicapai, sedangkan efektivitas diukur dengan membandingkan target output dengan realisasinya. Produktivitas koperasi dilihat dari penggunaan sumber daya dan pendapatan. Dokumen ini juga membahas berbagai jenis pasar dan hubungan antara koperasi dengan pasar.
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,penerapan Good Governance di Mizuno Group,Univers...warinah warinah
Teks tersebut membahas sistem tata kelola perusahaan (good governance) yang diterapkan oleh Grup Mizuno, khususnya terkait audit internal, manajemen risiko, dan sistem manajemen CSR. Grup Mizuno berupaya menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dengan membentuk berbagai komite dan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Dokumen tersebut membahas tentang efisiensi, efektivitas, dan produktivitas koperasi. Efisiensi diukur dengan membandingkan input yang digunakan dengan hasil yang dicapai, sedangkan efektivitas diukur dengan membandingkan target output dengan realisasinya. Produktivitas koperasi dilihat dari penggunaan sumber daya dan pendapatan. Dokumen ini juga membahas berbagai jenis pasar dan hubungan antara koperasi dengan pasar.
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,penerapan Good Governance di Mizuno Group,Univers...warinah warinah
Teks tersebut membahas sistem tata kelola perusahaan (good governance) yang diterapkan oleh Grup Mizuno, khususnya terkait audit internal, manajemen risiko, dan sistem manajemen CSR. Grup Mizuno berupaya menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dengan membentuk berbagai komite dan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Makalah ini membahas tentang teori ekonomi produksi dengan menjelaskan beberapa poin utama seperti bentuk organisasi perusahaan, tujuan perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, fungsi produksi, faktor-faktor produksi, teori produksi dengan satu atau dua faktor yang berubah, serta konsep produksi dalam perspektif Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengendalian manajemen dan perilaku organisasi. Secara ringkas, dibahas definisi perilaku organisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta fungsi dari kontroler dalam mendesain dan mengoperasikan sistem pengendalian manajemen.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis struktur organisasi perusahaan dan strategi bisnis beserta penerapannya, termasuk struktur sederhana, fungsional, multidivisional, strategi keunggulan biaya, pembedaan, biaya rendah terintegrasi, fokus, diversifikasi berhubungan-terbatas, gabungan berhubungan dan tak berhubungan, diversifikasi tak berhubungan, multidomestik, global, dan transnasional. Dokumen menyimpulkan bahwa seti
12, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; impleme...petraaja
Corporate governance dapat didefinisikan sebagai proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan, dengan tujuan akhir meningkatkan nilai/keuntungan pemegang saham (shareholders) dengan sedapat mungkin tetap memperhatikan kepentingan semua pihak yang terkait (stakeholders). Pengertian stakeholders ini dapat di bagi dua yaitu stakeholders utama (primary) dan kedua (secondary). Stakeholders utama yaitu para pemegang saham dan investor, karyawan dan manajer, pelanggan, pemasok, rekanan bisnis, serta masyarakat setempat. Stakeholders kedua yaitu pemerintah, masyarakat umum (khususnya yang kepentingannya terkait dengan perusahaan), institusi-institusi umum, lembaga-lembaga swadaya masyarakat (NGO), media, akademisi, kelompok asosiasi bisnis, dan pesaing.
PENGARUH PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KAS KOPERASI KARTIKA SULTAN AGENG Retno Auliaika
Koperasi Sultan Ageng Tirtayasa adalah koperasi yang dimiliki anggota TNI-AD. Koperasi ini menjalankan usaha pertokoan bekerja sama dengan Coop Mart dan usaha simpan pinjam (Usipa). Penelitian ini menganalisis pengaruh pengendalian intern dan sistem kas terhadap kinerja keuangan koperasi periode 2016-2018 dengan menggunakan metode kuantitatif dan studi dokumen.
Dokumen tersebut membahas strategi adaptasi lingkungan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan menjelaskan teori pembagian segmen-segmen lingkungan dan ketidakpastian lingkungan yang dihadapi perusahaan."
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dalam bidang keuangan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pengertian etika bisnis dan pentingnya penerapan etika bisnis bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja serta menghindari berbagai masalah. Dokumen juga membahas berbagai faktor yang dapat mendorong timbulnya masalah etika bisnis dan kriteria-kriteria etika yang dibutuhkan dalam manajemen keuangan perus
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang jati diri koperasi yang membedakannya dengan perusahaan lain, diantaranya adalah mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan dan kegotongroyongan serta pendidikan berkelanjutan kepada anggotanya. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya memahami dan menerapkan prinsip-prinsip koperasi serta nilai-nilai dasar
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki bersama untuk kepentingan anggotanya. Koperasi beroperasi berdasarkan prinsip kekeluargaan dan keanggotaan sukarela. Ada berbagai jenis koperasi seperti konsumsi, produksi, dan jasa, serta koperasi dapat dikelompokkan berdasarkan status keanggotaan dan fungsinya. Koperasi berperan penting dalam peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Makalah ini membahas tentang koperasi simpan pinjam dan pengelolaannya. Koperasi simpan pinjam adalah koperasi jasa yang menyediakan layanan simpan dan pinjam bagi anggotanya. Makalah ini menjelaskan tentang pengertian koperasi dan prinsip-prinsipnya, serta teori simpan pinjam yang mencakup pengertian simpan dan pinjam.
Makalah ini membahas tentang teori ekonomi produksi dengan menjelaskan beberapa poin utama seperti bentuk organisasi perusahaan, tujuan perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, fungsi produksi, faktor-faktor produksi, teori produksi dengan satu atau dua faktor yang berubah, serta konsep produksi dalam perspektif Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengendalian manajemen dan perilaku organisasi. Secara ringkas, dibahas definisi perilaku organisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta fungsi dari kontroler dalam mendesain dan mengoperasikan sistem pengendalian manajemen.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis struktur organisasi perusahaan dan strategi bisnis beserta penerapannya, termasuk struktur sederhana, fungsional, multidivisional, strategi keunggulan biaya, pembedaan, biaya rendah terintegrasi, fokus, diversifikasi berhubungan-terbatas, gabungan berhubungan dan tak berhubungan, diversifikasi tak berhubungan, multidomestik, global, dan transnasional. Dokumen menyimpulkan bahwa seti
12, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; impleme...petraaja
Corporate governance dapat didefinisikan sebagai proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan, dengan tujuan akhir meningkatkan nilai/keuntungan pemegang saham (shareholders) dengan sedapat mungkin tetap memperhatikan kepentingan semua pihak yang terkait (stakeholders). Pengertian stakeholders ini dapat di bagi dua yaitu stakeholders utama (primary) dan kedua (secondary). Stakeholders utama yaitu para pemegang saham dan investor, karyawan dan manajer, pelanggan, pemasok, rekanan bisnis, serta masyarakat setempat. Stakeholders kedua yaitu pemerintah, masyarakat umum (khususnya yang kepentingannya terkait dengan perusahaan), institusi-institusi umum, lembaga-lembaga swadaya masyarakat (NGO), media, akademisi, kelompok asosiasi bisnis, dan pesaing.
PENGARUH PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KAS KOPERASI KARTIKA SULTAN AGENG Retno Auliaika
Koperasi Sultan Ageng Tirtayasa adalah koperasi yang dimiliki anggota TNI-AD. Koperasi ini menjalankan usaha pertokoan bekerja sama dengan Coop Mart dan usaha simpan pinjam (Usipa). Penelitian ini menganalisis pengaruh pengendalian intern dan sistem kas terhadap kinerja keuangan koperasi periode 2016-2018 dengan menggunakan metode kuantitatif dan studi dokumen.
Dokumen tersebut membahas strategi adaptasi lingkungan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan menjelaskan teori pembagian segmen-segmen lingkungan dan ketidakpastian lingkungan yang dihadapi perusahaan."
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dalam bidang keuangan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pengertian etika bisnis dan pentingnya penerapan etika bisnis bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja serta menghindari berbagai masalah. Dokumen juga membahas berbagai faktor yang dapat mendorong timbulnya masalah etika bisnis dan kriteria-kriteria etika yang dibutuhkan dalam manajemen keuangan perus
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang jati diri koperasi yang membedakannya dengan perusahaan lain, diantaranya adalah mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan dan kegotongroyongan serta pendidikan berkelanjutan kepada anggotanya. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya memahami dan menerapkan prinsip-prinsip koperasi serta nilai-nilai dasar
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki bersama untuk kepentingan anggotanya. Koperasi beroperasi berdasarkan prinsip kekeluargaan dan keanggotaan sukarela. Ada berbagai jenis koperasi seperti konsumsi, produksi, dan jasa, serta koperasi dapat dikelompokkan berdasarkan status keanggotaan dan fungsinya. Koperasi berperan penting dalam peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Makalah ini membahas tentang koperasi simpan pinjam dan pengelolaannya. Koperasi simpan pinjam adalah koperasi jasa yang menyediakan layanan simpan dan pinjam bagi anggotanya. Makalah ini menjelaskan tentang pengertian koperasi dan prinsip-prinsipnya, serta teori simpan pinjam yang mencakup pengertian simpan dan pinjam.
Buku saku ini membahas mengenai keuangan dan modal koperasi, termasuk fungsi akuntansi koperasi, siklus pencatatan akuntansi koperasi, dan analisis laporan keuangan koperasi. Akuntansi koperasi berfungsi untuk menyajikan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pengurus, anggota, dan pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan koperasi."
Koperasi di Indonesia memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya dan masyarakat secara umum. Koperasi didasarkan pada prinsip-prinsip kekeluargaan dan demokrasi ekonomi serta bertujuan untuk membangun potensi ekonomi anggota.
PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptxIndahSimbolon2
1. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, asas, dan prinsip-prinsip koperasi. Koperasi didefinisikan sebagai perkumpulan orang untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya berdasarkan prinsip-prinsip kerjasama.
2. Terdapat tujuh prinsip koperasi yaitu keanggotaan sukarela dan terbuka, pengelolaan demokratis, pembagian hasil secara adil, pemberian balas jasa terbatas
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang bergerak berdasarkan prinsip ekonomi rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat. Kinerja koperasi diukur dari jumlah koperasi, keanggotaan, volume usaha, permodalan, dan sisa hasil usaha untuk melihat pertumbuhan koperasi di Indonesia.
Manajemen koperasi dan UMKM Pertemuan 2.pptxokfiresti1
Koperasi didefinisikan sebagai organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh anggotanya untuk kepentingan bersama berdasarkan prinsip-prinsip koperasi. Koperasi memiliki karakteristik sebagai organisasi bisnis yang dioperasikan oleh anggota untuk kepentingan bersama berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat dan kekeluargaan. Koperasi dapat berbentuk produsen, konsumen, jasa, dan lain-lain tergantung
1. PERENCANAAN USAHA KOPERASI
Submitted by henry on Thu, 11/12/2009 - 22:04
Perencanaan usaha/bisnis koperasi pada dasarnya adalah sebuah deskripsi tertulis
mengenai masa depan bisnis KOPERASI. Perencanaan Bisnis merupakan kumpulan
dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis koperasi untuk
mempromosikan anggotanya (meningkatkan kesejahteran ekonomi dan social) dengan
memfasilitasikan jasa usaha koperasi ( transaksi barang ataupun jasa dengan
menghasilkan SHU dan menarik bagi anggota koperasi serta pihak-pihak di luar koperasi
sebagai investor, untuk menanamkan modalnya kepada koperasi). Perencanaan Bisnis
umumnya terdiri dari tujuan bisnis, strategi yang digunakan, masalah potensial yang akan
dihadapi dan cara mengatasinya, struktur organisasi, modal, dan bagaimana
mempertahankannya sampai tercapainya harapan-harapan (kebutuhan) anggota
koperasinya serta dari sisi investasi keuangan koperasi mencapai break even point .
Ada tiga bagian dalam Perencanaan Bisnis Koperasi :
1. Konsep bisnis yang menjelaskan secara rinci koperasi sebagai badan usaha,
struktur organisasi, produk dan jasa pelayanan yang dikelola.
2. Market, yang membahas dan menganalisa pasar konsumen potensial.
3. Finansial, meliputi estimasi pendapatan dan arus kas, neraca serta rasio keuangan
lainnya.
Komponen Perencanaan Bisnis Koperasi, terdiri dari:
1. Ringkasan Eksekutif
2. Deskiripsi Usaha/Bisnis
3. Strategi Pasar/Pelayanan
4. Analisa Kompetitif
5. Rencana Desain dan Pengembangan
6. Rencana Operasi dan Manajemen
7. Faktor-faktor keuangan
2. Dalam perkembangannya dewasa ini, untuk memudahkan membuat sebuah Perencanaan
Bisnis dapat didukung oleh tools hasil dari teknologi informasi berupa software.
Penutup
Dari pengalaman dan pandangan yang telah saya kemukakan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa mempertahankan dan mengembangkan koperasi, ternyata jauh lebih
sulit dibandingkan mendirikannya. Pengurus, Pengawas, Pengelola, Karyawan serta
Anggota koperasi, senantiasa akan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang
kompleks, baik yang berasal dari internal koperasi maupun dari lingkungan eksternal
koperasi.
Maka dalam usaha pengembangan organisasi dan bisnis koperasi sebagai badan usaha
yang dilandasi oleh Undang-Undang Dasar 1945 (pasal 33) serta Undang-Undang Nomor
25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, peranan penting perencanaan usaha koperasi yang
dibuat dan dirancang untuk pengembangan organisasi dan usaha koperasi harus
dilaksanakan sesuai dengan kaidah-kaidah dan nilai-nilai jati diri koperasi Indonesia,
sebagai bangun usaha ekonomi yang berwatak social.
Perencanaan usaha koperasi dapat dimulai dari suatu konsep pemikiran (mindset)
bagaimana memperbaiki kinerja koperasi; dan mulai mengindentifikasi untuk
menemukan factor yang menentukan baik buruknya kinerja koperasi untuk diberikan
skala prioritas dalam penjabaran perencanaan sesuai dengan nilai-nilai menejemen
perkoperasian, seperti :
Pertama, membangun dan meningkatkan peran dan partisipasi
anggota.
Anggota Koperasi sebagai modal utama dari koperasi, maju atau mundurnya kinerja
koperasi akan ditentukan oleh peran aktif anggota baik sebagai pemodal (pemilik),
nasabah (konsumen) serta sebagai penerima manfaat atau dengan kata lain Anggota
adalah Raja. Ini adalah realita dalam perkoperasian karena anggota sebagai pemilik
koperasi memberikan makna bahwa anggota memiliki hak penuh menentukan diterima
atau disetujuinya perencanaan usaha yang diajukan oleh Pengurus dan Pengawas dalam
forum Rapat Anggota. Sikap loyal anggota karena memiliki koperasi dapat ditumbuhkan
melalui kegiatan perencanaan usaha koperasi sejak awal, program kegiatan pendidikan
dan pelatihan untuk anggota yang terpola dan berkesinambungan. Hal ini selain
membuka cakrawala wawasan bagi anggota koperasi juga membangun watak koperasi
(budaya) dari anggotanya.
Kedua, membangun kemampuan Pengelola dan kaderisasi.
Pengelola atau pengurus koperasi (termasuk juga jajaran struktural dibawahnya) harus
memiliki kemampuan kepemimpinan, kewirausahaan, professional serta terutama
memiliki kejujuran. Pengurus dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya mampu
3. menghasilkan pelayanan yang dapat memberikan manfaat kepada anggotanya (baik aspek
manfaat fisik, ekonomi maupun manfaat psikologis).
Manajemen koperasi difokuskan menjadi manajemen yang efisien dan efektif, dan
memiliki nilai-nilai manajemen sesuai jati diri koperasi.
Ketiga, memiliki kesehatan keuangan.
Keberhasilan dan kegagalan koperasi dapat dilihat sehat atau tidaknya keuangan
koperasi, tingkat kesehatan keuangan koperasi mencerminkan juga kesehatan usaha,
organisasi, manajemen serta sehatnya kualitas pelayanannya kepada anggota.
Keadaan keuangan dilaporkan secara berkala sesuai kaidah-kaidah akuntansi, terbuka dan
bertanggung jawab. Untuk itu peran aktif Pengawasan oleh Badan Pengawas Koperasi
harus menganut system pengawasan atau pendeteksian dini (early warnin g system),
mengkoreksi dan memperbaiki sedini mungkin masalah keuangan koperasi sebelum
kerugian menjadi beban yang harus dipikul oleh anggota karena kesalahan prosedural
(mismanagement) oleh pengelola.
Keempat, membangun kemitraan antar koperasi dan kemitraan
koperasi dengan pihak Badan Usaha lain.
Menghadapi trend bisnis (era pasar bebas) dan kemajuan teknologi yang semakin pesat,
koperasi sejak dini sudah harus melakukan penyesuaian dan antisipasi pengembangan
usahanya dengan melakukan kerjasama antar koperasi (membangun sinergi) untuk
memiliki bargening position dengan mengutamakan kekuatan pasar (captive market)
anggotanya; karena Keberhasilan hanya dapat diraih secara bersama untuk
Kepentingan yang sama, saat ini momentum untuk mewujudnyatakan kekuatan yang
dimiliki koperasi melalui kerjasama kemitraan.
Mendorong koperasi juga menjalin kerjasama kemitraan dengan pihak lain, seperti Badan
Usaha milik Negara/Daerah, swasta dalam negeri maupun swasta asing, perlu
dilaksanakan secara sungguh-sungguh, agar koperasi dapat dan mampu memasuki
perdagangan international, maupun dapat secara bersama-sama membangun lembaga
keuangan koperasi.
MEMAHAMI NILAI-NILAI KOPERASI DITENGAH ARUS
LIBERALISASI EKONOMI – (Ibnoe Soedjono).
4. Submitted by henry on Tue, 01/26/2010 - 22:29
“MASA DEPAN KOPERASI – CHANCES of
COOPERATIVES IN THE FUTURE”, oleh PROF. HANS-H.
MÜNKNER
- Bahan dan pemikiran bagi kongres ke-100 International Cooperative Alliance
(ICA) di Manchaster, Inggris, September 1995. –
Prof. Hans-H. Munkner, dari University of Marburg, seorang ahli hukum
(perkoperasian) dan guru besar.
Difinisi Koperasi, berdasarkan ICA 1995; sebuah perkumpulan orang-orang yang
bersifat otonom yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan
aspirasi bersama dalam bidang ekonomi, social dan budaya melalui perusahaan yang
dimiliki bersama dan diawasi secara demokratis.
Ciri khas Koperasi yang memiliki watak kembar, sebagai kesatuan social
(kelompok orang yang terorganisir) dan unit ekonomi (perusahaan yang secara
bersama dibiayai, dikelola dan dikendalikan), yang digunakan oleh anggotanya
untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa bersama mereka.
Menghadapi hari depan koperasi beserta tantangan yang ada, koperasi harus tetap
berperan sebagai koperasi, bukan sebagai imitator pesaing-pesaingnya atau berkutat
sekedar untuk dapat hidup terus. Gerakan koperasi, menurut – Munkner – harus
menegakkan kembali kredibilitasnya sebagai kekuatan ekonomi, social dan moral.
Perbedaan-perbedaan yang esensial antara koperasi dan bentuk-bentuk organisasi yang
lain, harus lebih ditekankan daripada disembunyikan.
1. 1. Perkumpulan Koperasi Berdasarkan Kebutuhan Masyarakat.
Hakekat koperasi adalah perkumpulan orang yang berusaha untuk saling
membantu/bekerjasama, bahwa koperasi adalah lembaga dimana individu-individu
menyatukan kekuatan dan potensi ekonominya untuk secara bersama mencapai tujuan,
yang karena keterbatasan sumberdayanya tidak dapat dicapai secara sendiri-sendiri.
1. Disiplin kelompok.
2. Mengambil alih kewajiban-kewajiban dan menyerahkan sumberdayanya kepada
usaha yang dikelola dan diawasi bersama.
3. Pelayananyang diperlukan anggota untuk memecahkan permasalahan yang
dihadapi dilakukan melalui usaha bersama.
1. 2. Perusahaan Koperasi yang sesuai dengan Kecendrungan Saat ini.
5. Gaya manajemen koperasi, yaitu suatu upaya untuk memperkuat ikatan strategis antara
perusahaan dan para pelanggan, yang pada umumnya dianggap sangat penting bagi
keberhasilan usaha ekonomi.
Seberapa Jauh jati diri koperasi ini masih ada didalam pikiran dan kinerja pemimpin
(pengurus pengelola) dan manajer koperasi.???
1. 3. Hanya Model yang Murni Memiliki Masa Depan.
Pada masa kini banyak indikasi bahwa pembangunan koperasi didominasi oleh keinginan
kuat untuk menyesuaikan koperasi sebagai badan usaha pada model perusahaan
(perseroan/coporate) yang berhasil. Keinginan dan kepercayaan ini terhadap
pertumbuhan ekonomi telah mendorong terjadinya erosi kesadaran berkoperasi yang
terus menerus diantara para pengurus, manajer. Karyawan dan anggota koperasi.
Dalam banyak hal, efisiensi perusahaan koperasi diletakan sebagai prioritas utama
sementara nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi dirasakan sebagai beban masa lampau.
Dengan memfokuskan dan mengutamakan pada :
1. Penciptaan kontribusi pasar dan perputaran modal.
2. Pelayanan usaha koperasi dianggap berhasil bila dapat menarik pelanggan
sebanyak-banyaknya (non anggota). Mengutamakan kepuasan pelanggan
ketimbang anggotanya.
3. Meninggalkan model koperasi.
Untuk itu kedepan tanpa kelompok pendukung yang terorganisir, yang berkeinginan
untuk bekerjasama, perusahaan koperasi akan kehilangan keabsahannya dan pada
akhirnya eksistensi (hakekat) keberadaannya.
Koperasi sebagai bentuk organisasi yang spesifik akan memiliki masa depan, bila :
1. Koperasi tetap konsisten terhadap jati diri dan nilai-nilai koperasi (khitahnya),
bahwa koperasi milik dan ketergantungan kepada anggotanya.
2. Mengembangkan pendekatan inovatif untuk memecahkan masalah yang
mendesak pada masa perubahan social, ekonomi dan teknologi yang amat cepat,
dimana baik pasar (globalisasi) maupun Negara tidak mampu menawarkan
pemecahan yang memuaskan; melalui solusi kerjasama/kemitraan antar koperasi.
3. Pengelola/Pengurus harus mengembangkan pelayanan dan produk baru melalui
dialog interaktif dengan anggotanya bahkan mengikut sertakan anggotanya untuk
duduk bersama memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh koperasi.
1. 4. Kejelasan Tujuan dan Sasaran, Persyaratan untuk Berhasil.
Memperbaiki citra usaha serta menjamin keberhasilan dalam menetapkan kembali
peranannya sebagai pembaharu (innovator), koperasi harus memiliki konsep yang jelas,
dimana pengurus dan manajer koperasi harus memiliki jati diri dan prinsip koperasi
dalam memimpin dan mengelola koperasi.
6. Adanya kejelasan bagi anggota dan calon anggota, apa manfaatnya menjadi anggota dan
dengan kondisi yang bagaimana prinsip menolong diri sendiri (self empowerment) dapat
membawa masa depan yang lebih baik bagi mereka.
Semua orang yang terkait harus menyadari bahwa dalam koperasi anggota sebagai orang
perorangan berada di barisan paling depan. Keanggotaan Koperasi harus memberi
manfaat.
Tetap memelihara ikatan yang dekat dengan anggotanya serta menanamkan hubungan
informasi dan komunikasi secara timbal balik.
1. 5. Tanpa Visi, Tanpa Masa Depan
Visi utama koperasi yang jelas dan menyakinkan, yang menyatakan dan menekankan
kekuatannya pada anggota (member based) dan pengawasan oleh anggota (member
controlled), melaksanakan kegiatan hanya dan terutama untuk kepentingan anggota.
Selanjutnya visi koperasi harus menekankan tentang peranan koperasi yang inovatif.
Koperasiwan harus melihat (memiliki sesnse) koperasinya sebagai kemungkinan bentuk
organisasi yang terbaik, dengan mana mereka dapat memperoleh jawaban terhadap
permasalahan yang mengancam kesejahteraan dan bahkan keberadaannya dalam era
yang mengandung perubahan yang amat cepat ini.
1. Unsur-unsur Stuktur Koperasi.
Ketentuan tehnis yang mengatur organisasi koperasi (secara umum) yang dipersyaratkan
oleh elemen/unsure struktur koperasi, dapat diuraikan ketentuan-2 sbb.:
1. Suatu organisasi dengan keanggotaan yang berbeda-beda (terbuka), yang ingin
terus berkembang dari generasi ke generasi, membutuhkan pengakuan sebagai
badan hukum dan pendaftaran, mengikuti ketentuan umum dari sistim politik dan
hukum yang berlaku di suatu Negara.
2. Suatu organisasi yang berorientasi pada orang-orang, yang tidak menginginkan
penekanan pada kekuatan modal, memerlukan ketentuan/peraturan yang
mengkaitkan hak-hak dan kewajiban para anggotanya sebagai orang-orang
daripada modal yang disetor.
3. Suatu organisasi usaha yang ingin tetap berkembang dalam pasar, membutuhkan
modal serta manajemen yang efisien.
4. Suatu organisasi dimana orang-orang ingin bekerjasama dalam suatu kelompok
untuk mecapai kepentingan yang bersama, memerlukan ketentuan yang dapat
mengatur secara seimbang antara manfaat dan pengorbanan dari anggota
perorangan, dan juga ketentuan yang dapat mengatur secara seimbang antara
kepentingan perorangan dan kepentingan kelompok. Ketentuan tentang
“Solidaritas terorganisir” ini harus dihormati oleh semua anggota (pengawasan
social dan/atau perintah pelaksanaan oleh penguasa Negara).
5. Suatu organisasi usaha yang berorientasikan pada pelayanan (orientasi pada
peningkatan kesejahteraan anggota), memerlukan ketentuan khusus untuk
menjamin bahwa pengelola (manajemen) berusaha mencapai tujuan peningkatan
7. kesejahteraan anggota. Manajemen yang diawasi secara demokratis, yang direkrut
dari kalangan anggota, dapat dipetanggungjawabkan kepada anggota serta tunduk
pada pengawasan internal maupun eksternal).
6. Suatu organisasi usaha yang ingin menyatukan sumber daya, penawaran dan
permintaan serta menggunakan manfaat skala ekonomi, perlu membangun
jaringan vertical dan horizontal dengan organisasi serupa (kerjasama antar
koperasi). hdl/koperasiku.com
http://www.koperasiku.com