Matriks adjacency dan pelabelan super busur anti ajaib (a,d) berhubungan erat. Skew diagonal pada matriks adjacency menunjukkan bobot busur graf. Graf baru dapat dibangun dengan mengkontraksi subgraf atau menambah simpul.
11. Pelabelan Isomorfik
G = (V, E) G’ = (V’, E’)
l:V→L l’ : V’ → L
f : V → V’
uv E f(u)f(v) E’
l(v) = l’(f(v))
Contoh pelabelan isomorfik:
v2
1 v1 '
1 112'
v
v1
8 v3
9
v3'
6 8 3'
v
v6
11 v4
3
v5
4 v5 '
9 v4 '
4 11
12. Pelabelan Isomorfik
G = (V, E) G’ = (V’, E’)
l:V→L l’ : V’ → L
f : V → V’
uv E f(u)f(v) E’
l(v) = l’(f(v))
Contoh pelabelan tidak isomorfik
2 1 2
1 3
6 3
6 4
12
5 5 4
13. • Sugeng dan Miller (2005) :
Hubungan antara matriks adjacency dan pelabelan simpul
busur antiajaib (a,d) untuk d = 1 serta pelabelan total super
busur anti ajaib (a,d).
• Cavalier (2009) :
Hubungan antara matriks adjacency dan pelabelan Graceful.
14. Permasalahan • Bagaimana kaitan antara matriks adjacency dan PSBAA-
(a,2)?
• Dapatkah dikonstruksi graf PSBAA-(a,2) yang baru
dengan memanfaatkan sifat-sifat matriks adjacency-nya?
Ruang Lingkup Dibatasi untuk graf sederhana berhingga tak berarah.
Metode Studi pustaka yang dikembangkan untuk menganalisa dan
mengkonstruksi teori baru.
Tujuan • Menemukan kaitan antara matriks adjacency dan
PSBAA-(a,2).
• Menemukan cara mengkonstruksi graf SBAA-(a,2) yang
baru dengan memanfaatkan sifat-sifat matriks adjacency-
nya.
15. PENDAHULUAN
Definisi Graf
Matriks Adjacency
Matriks Adjacency dan Skew Diagonal
Pelabelan Graf
Pelabelan Graf
MA dan PSBAA-(a,2)
Isomorfik
Konstruksi Graf Baru
MA dan PSBAA-(a,2) maksimal
Hasil yang diketahui
MA dan PSBAA-(a,2)
bobot busur ganjil/genap
ISI
19. a11 S a12 a13 a14 a1( n 1) a1n
3
a21 a a23 a24 .a2( n 1) a2 n
S4 22
a31 a32 a33 a34 a3( n 1) a3n
a41 S5 a42 a43 a44 a4( n 1) a4 n
a( n 1)1 a( n 1)2 a( n 1)3 a( n 1)4 a( n 1)( n 1) a( n 1) n
S2n-1
an1 an 2 an 3 an 4 an ( n 1) ann
20. PENDAHULUAN
ISI
Matriks Adjacency dan Skew Diagonal
Pelabelan Graf
MA dan PSBAA-(a,2)
Konstruksi Graf Baru
MA dan PSBAA-(a,2) maksimal
MA dan PSBAA-(a,2)
bobot busur ganjil/genap
21. • Memiliki skew diagonal berisi entri “0 “seluruhnya
atau tepat dua entri “1”
• Setiap dua skew diagonal tidak nol yang berurutan
akan diselingi tepat satu skew diagonal nol.
23. PENDAHULUAN
ISI
Matriks Adjacency dan Skew Diagonal
Pelabelan Graf
MA dan PSBAA-(a,2)
Konstruksi Graf Baru
MA dan PSBAA-(a,2) maksimal
MA dan PSBAA-(a,2)
bobot busur ganjil/genap
26. Observasi 1
(a) Banyaknya busur dari suatu graf PSBAA-(a,2)
bobot busur ganjil maksimal adalah |V|-1.
(b) Banyaknya busur dari suatu graf PSBAA-(a,2)
bobot busur genap maksimal adalah |V|-2.
27. PENDAHULUAN
ISI
Matriks Adjacency dan Skew Diagonal
Pelabelan Graf
MA dan PSBAA-(a,2)
Konstruksi Graf Baru
MA dan PSBAA-(a,2) maksimal
Membentuk Graf SBAA-(a,2) yang Setara Bobot Busur
MA dan PSBAA-(a,2)
bobot busur ganjil/genap
Mengkontraksi Suatu Subgraf SBAA-(a,2)
Membentuk Graf SBAA-(a,2) yang Lebih Besar
33. PENDAHULUAN
ISI
Matriks Adjacency dan
Pelabelan Graf
Konstruksi Graf Baru
Membentuk Graf SBAA-(a,2) yang Setara Bobot Busur
Mengkontraksi Suatu Subgraf SBAA-(a,2)
Membentuk Graf SBAA-(a,2) yang Lebih Besar
35. Teorema 3.1
Setiap graf SBAA-(a,2) maksimal memiliki
subgraf SBAA-(a,2) nontrivial yang maksimal.
Bukti
a11 S3 a12 a1k a1(k 1) a1n
a21 S4 a22 a2k a2(k 1) a2n a11S3 a12 a13 a1k
a21 a22 a23 a2 k
Sk S4
ak1 ak2 akk ak(k 1) akn a31 a32 a33 a3k
a(k 1)1 a(k 1)2 a(k 1)k a(k 1)(k 1) a(k 1)n S S2k-1
k
Si+j S2n-1 ak1 ak 2 ak 3 akk
an1 an2 ank an(k 1) ann
A’
A
36. PENDAHULUAN
ISI
Matriks Adjacency dan
Pelabelan Graf
Konstruksi Graf Baru
Membentuk Graf SBAA-(a,2) yang Setara Bobot Busur
Mengkontraksi Suatu Subgraf SBAA-(a,2)
Membentuk Graf SBAA-(a,2) yang Lebih Besar
37. Membentuk Graf SBAA-(a,2) yang Lebih Besar
Menambah Busur pada Graf Awal
Menggabungkan Dua atau Lebih Graf-graf SBAA-(a,2)
Menggabungkan Sekaligus Menambah Simpul dan Busur
38. Teorema 3.2
Sembarang graf SBAA-(a,2) yang tidak
maksimal dapat diperluas menjadi graf SBAA-
(a,2) yang maksimal.
40. Membentuk Graf SBAA-(a,2) yang Lebih Besar
Menambah Busur pada Graf Awal
Menggabungkan Dua atau Lebih Graf-graf SBAA-(a,2)
Menggabungkan Sekaligus Menambah Simpul dan Busur
41. Teorema 3.3
Misalkan G1 dan G2 adalah graf SBAA-(a,2) maksimal
dengan jenis bobot busur yang sama (genap atau ganjil) masing-
masing berorder v dan w. Maka terdapat graf G3 yang merupakan
graf SBAA-(a,2) maksimal berorder v+w yang memuat G1 dan
G2 sebagai subgraf. G3 memiliki jenis bobot busur yang sama
dengan G1 dan G2 dengan tambahan satu busur untuk bobot
busur ganjil dan tambahan dua busur untuk bobot busur genap.
48. Teorema 3.5
Misalkan G1 dan G2 adalah dua graf SBAA-(a.2) bobot busur
ganjil dengan order masing-masing adalah v dan w. Maka terdapat
graf G3 yang merupakan graf SBAA-(a,2) bobot busur ganjil
berorder v+w-1 dan v+w-2 yang memuat G1 dan G2.
Teorema 3.6
Misalkan G1 dan G2 adalah dua graf SBAA-(a.2) bobot busur
genap dengan order masing-masing adalah v dan w. Maka terdapat
graf G3 yang merupakan graf SBAA-(a,2) bobot busur genap
berorder v+w-1 , v+w-2, dan v+w-3 yang memuat G1 dan G2.
49. Gi graf SBAA-(a,2) order vi
Ai , (i = 1, 2, …, p)
A1 0 0
0 A2 0
A
0 0 Ap
58. • Matriks adjacency suatu graf SBAA-(a,2) memiliki karakterisrik
khusus, yaitu merupakan matriks yang simetris dengan skew
diagonal - skew diagonal yang berisi elemen “0” seluruhnya atau
tepat dua elemen “1” dan setiap dua skew diagonal tidak nol yang
berurutan akan diselingi tepat satu skew diagonal nol.
• Matriks adjacency dapat digunakan untuk mengkonstruksi graf
SBAA-(a,2) yang baru dari graf SBAA-(a,2) yang sudah ada, yaitu
dengan membentuk :
1. Graf yang setara bobot busur dengan graf awal
2. Subgraf
3. Graf baru yang lebih besar.
59. K.A. Sugeng and M. Miller. 2005. Relationship between Adjacency
Matrices and Super (a,d)-Edge-Antimagic-Total Labeling of
Graphs. University of Ballarat, Australia.
Cavalier , Charles Michael. 2009. Graceful Labelings. University of
South Carolina, South Carolina.
Gallian, J. A. (2009). A Dynamic Survey of Graph Labeling. The
Electronic Journal of Combinatorics 5 , #DS6.
Rosen, K. H. (2003). Discrete Mathematics and Its Applictions (5
ed.). New York: McGraw-Hill
West, Douglas B. 1996. Introduction to Graph Theory. New Jersey :
Prentice-Hall.