SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Download to read offline
1
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP LUAS BANGUN
DATAR MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PADA SISWA KELAS IV SDN KALISALEH
KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG
TAHUN 2010
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh:
HARTOYO
NIM X9707009
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
2
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP LUAS BANGUN
DATAR MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PADA SISWA KELAS IV SDN KALISALEH
KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG
TAHUN 2010
Oleh:
HARTOYO
NIM X9707009
Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
3
PERSETUJUAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan
dihadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta,
Dosen Pembimbing, Supervisor,
. Drs. Hasan Mahfud,M.Pd Aedi Bejo, Spd
NIP 19590515 198703 1 002 NIP 19630827 198405 1 002
4
5
PENGESAHAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan
Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk
memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari : Kamis
Tanggal : 24 Juni 2010
Tim Penguji Laporan
Nama Terang tanda tangan
Ketua : Drs Sukarno, M.Pd .........................
Sekretaris : Taufiq Lilo, S.T, M.T ..........................
Anggota I : Drs Hasan Mahfud, M.Pd .........................
AnggotaII : Dr. Suwarto WA, M.Pd .........................
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.
Nip.196007271987021001
6
ABSTRAK
Hartoyo, UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP LUAS
BANGUN DATAR MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA
SISWA KELAS IV SDN KALISALEH KECAMATAN BELIK KABUPATEN
PEMALANG TAHUN 2010. PTK, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2010.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) meningkatkan cara menerapkan
pembelajaran Ilmu Matematika di kelas IV sekolah dasar pada materi konsep luas
bangun datar jajargenjang. (2) mengkaji kendala yang dihadapi guru dalam
menerapkan pembelajaran Matematika tentang luas bangun datar jajargenjang. (3)
mencari solusi yang tepat untuk mengatasi kendala yang dihadapi guru dalam
menerapkan pembelajaran Matematika pada materi pemahaman tentang luas
bangun datar jajargenjang. (4) meningkatkan pembelajaran Matematika pada
materi luas bangun datar jajargenjang dapat ditingkatkan melalui Pendekatan
Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) pada siswa kelas IV SD
Negeri Kalisaleh.
Variable yang menjadi sasaran pembelajaran dalam penelitian tindakan
kelas ini adalah pemahaman luas bangun datar jajargenjang pada siswa kelas IV
SD Negeri Kalisaleh.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian penelitian tindakan kelas dengan
model siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai populasi adalah siswa kelas
IV SD Negeri Kalisaleh. Teknik pengumpulan data variable peningkatan
pemahaman luas bangun datar jajargenjang dengan menggunakan Pendekatan
Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) adalah observasi,
pencatatan arsip dan dokumen, tes, dan perekaman. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah model analisis interaktif
Hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dua siklus dengan hasil :
Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) dapat
meningkatkan pemahaman konsep luas bangun datar pada siswa kelas IV SD
Negeri Kalisaleh Kecamatan Belik Kabupaten PemalangTahun 2010.
7
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur hanya untuk Allah SWT semata dimana dengan
perkenan-Nya dengan segala rahmat, taufiq, hidayah, dan pertolongan-Nya semata
laporan penelitian tindakan kelas ini dapat penulis selesaikan.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan sebagai bagian
dari tugas akhir untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Banyaknya hambatan yang timbul dalam menyelesaikan penulisan laporan
tugas akhir yang berupa laporan penelitian tindakan kelas ini merupakan salah
satu tantangan tersendiri yang harus penulis atasi, namun berkat bantuan dan
pertolongan dari berbagai pihak akhirnya segala kesulitan yang ada dapat penulis
tasi. Untuk itu dalam laporan ini tidak ada yang dapat kami sampaikan atas segala
bentuk bantuan yang telah penulis terima kecuali ucapan terima kasih, khususnya
kepada yang terhormat :
1. Prof.Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.
2. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd. selaku ketua Program PJJ PGSD Jurusan Ilmu
Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.
3. Drs. Hasan Mahfud,M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan
dalam penyusunan laporan akhir Penelitian Tindakan Kelas.
4. Semua pihak yang telah membantu secara moril maupun materiil dalam proses
penyelesaian laporan Penelitian Tindakan Kelas yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Demikian laporan ini kami susun dengan segala kelebihan dan
kekurangannya, semata-mata kami mintakan masukan, saran, dan kritik yang
membangun bagi perkembangan dunia pendidikan khususnya tentang Penelitian
Tindakan Kelas yang menjadi tugas penulis pada tugas akhir ini.
8
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................... ii
Halaman Persetujuan..................................................................................... iii
Halaman Pengesahan .................................................................................... iv
Abstrak.......................................................................................................... v
Kata Pengantar.............................................................................................. vi
Daftar Isi ....................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................... 1
C. Pembatasan Masalah ......................................................... 2
D. Rumusan Masalah ............................................................. 2
E. Tujuan Penelitian .............................................................. 3
F. Manfaat Penelitian ............................................................ 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................... 5
A. Kajian Teori ..................................................................... 5
B. Temuan Hasil Penelitian yang relevan .............................. 13
C. Kerangka Berpikir ............................................................. 13
D. Hipotesis Tindakan ........................................................... 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................. 16
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 16
B. Obyek dan Sumber............................................................. 16
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 16
D. Teknik Analisis Data ......................................................... 17
E. Indikator Kinerja ............................................................... 17
F. Prosedur Penelitian ........................................................... 17
9
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 20
A. Diskripsi Pran Siklus ......................................................... 20
B. Hasil Siklus I ..................................................................... 22
C. Hasil Siklus II .................................................................... 24
D. Analisis Situasi .................................................................. 26
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 28
A. Kesimpulan ....................................................................... 28
B. Saran .................................................................................. 28
Daftar Pustaka .............................................................................................. 30
Lampiran ..................................................................................................... 31
A. Lampiran ........................................................................... 31
B. Personalia Peneliti ............................................................. 48
C. Curriculum Vitae Peneliti ................................................. 49
D. Data Penelitian .................................................................. 50
10
BAB I
PENDAHULUAN
G. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi
modern memliki peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan
daya pikir manusia. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi masa
depan diperlukan penguasaan Matematika sejak dini. Pembelajaran
Matematika di sekolah dasar bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
bernalar melalui penyelidikan, eksplorasi dan eksperimen, serta melatih cara
berpikir yang sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten. Kemampuan ini
membutuhkan pemikiran yang dapat dikembangkan melalui proses
pembelajaran dengan pendekatan inovatif yang relevan. Dalam setiap
kesempatan pembelajaran Matematika hendaknya dimulai dengan
pengenalan masalah yang sesuai dengan dunia anak. Dengan mengajukan
masalah yang sedang berkembang, siswa dapat secara bertahap dibimbing
agar menguasai konsep Matematika. Untuk meningkatkan keefektifan
pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan, guru seharusnya
menggunakan pendekatan inovatif yang sesuai dengan materi pelajaran.
Namun kenyataan di lapangan tujuan pembelajaran Matematika belum
dapat dicapai secara optimal. Nilai yang dicapai siswa masih dibawah KKM
yang ditentukan. Hal ini disebabkan materi pelajaran cukup banyak, waktu
yang disediakan terlalu sedikit pemahaman konsep belum dikuasai siswa
dan proses pembelajaran belum sesuai dengan tujuan pembelajaran.
H. Identifikasi masalah
Permasalahan yang ada di sekolah ada beberapa faktor, diantaranya
faktor siswa dan faktor guru. Pada faktor siswa diantaranya adalah pada saat
proses pembelajaran belum kelihatan aktif, semangat siswa menurun dan
11
pemahaman konsep pada materi pembelajaran rendah. Sehingga proses
pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Di samping itu
2
faktor lingkungan siswa juga masih kurang mendukung akan belajar siswa,
karena masih banyak orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan
anaknya. Siswa kurang perhatian saat belajar di rumah.
Disamping faktor siswa permasalahan itu datangnya dari faktor guru,
yang mana dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode
ceramah saja. Penanaman konsep masih terlalu abstrak, dan pendekatan
pembelajaran inovatif belum diterapkan. Sehingga pada proses pembelajaran
yang dilakukan belum sesuai dengan pembelajaran yang inovatif. Disamping
itu kegiatan guru di luar sekolah sangat padat sehingga sering meninggalkan
sekolah untuk mengikuti kegiatan di luar sekolah.
I. Pembatasan Masalah
Proses pembelajaran Matematika dapat mencapai hasil yang maksimal
sesuai dengan tujuan yang diharapkan apabila guru dapat menanamkan
konsep materi pembelajaran secara riil dan memilih pendekatan inovatif
yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
Bertolak dari sejumlah permasalahan yang ada di lapangan dan
keinginan untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika, peneliti
berusaha melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Upaya
Meningkatkan Pemahaman Konsep Luas Bangun Datar melalui Pendekatan
Kontekstual pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kalisaleh Kecamatan Belik
Kabupaten Pemalang Tahun 2010.”
J. Rumusan Masalah dan Pemecahannya
a. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, penelitian
tindakan kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apakah Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-
CTL) dapat meningkatkan pemahaman konsep luas bangun datar pada
3
siswa kelas IV SD Negeri Kalisaleh Kecamatan Belik Kabupaten
PemalangTahun 2010 ?
b. Pemecahan masalah
Berdasarkan teori pendekatan inovatif, permasalahan yang terjadi di
kelas IV SD Negeri Kalisaleh tahun 2010 perlu diselesaikan dengan
Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL)
dalam pembelajaran konsep luas bangun datar.
K. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan pemaham-
an konsep luas bangun datar melalui Pendekatan Kontekstual (Contextual
Teaching and Learning-CTL) pada siswa kelas IV SD Negeri Kalisaleh
Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang Tahun 2010.
L. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat penelitian yang dilakukan antara lain
a. Bagi Siswa
i. Dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam pem-
belajaran Matematika.
ii. Dapat meningkatkan kemampuan pemahaman Konsep Luas
Bangun Datar yang sangat berguna untuk meningkatkan
pemahaman kompetensi lanjutan yang relevan dengan
kompetensi yang telah dikuasai.
iii. Dapat meningkatkan prestasi hasil belajar pada mata pelajaran
Matematika yang selama ini belum sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
b. Bagi Guru
i. Sebagai sumbangan pemikiran guru dalam pembelajaran
Matematika.
4
ii. Menemukan solusi dalam meningkatkan pemahaman konsep
Matematika melalui Pendekatan Kontekstual (Contextual
Teaching and Learning-CTL).
c. Bagi Sekolah
i. Memberi masukan kepada kepala sekolah dalam usaha
menggunakan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning-CTL) dalam pembelajaran agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
ii. Memberi masukan kepada kepala sekolah agar kreatif
menggunakan pendekatan inovatif agar tujuan sekolah dan tujuan
pendidikan dapat tercapai.
iii. Dapat meningkatkan potensi lulusan dan kredibilitas sekolah.
5
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian Teori
a. Pendekatan
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
kita terhadap sesuatu, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya
mewadai, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode tertentu
dengan cakupan teoritis tertentu ( Akhmad Sudrajat, 2008 )
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap sesuatu, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya
mewadai, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode tertentu
dengan cakupan teoritis tertentu. Dari pendekatan yang telah
ditetapkan selanjutnya diturunkan kedalam strategi ( Newman dan
Logan ( Abin Syamsudin Makmun, 2003 ) )
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat peneliti simpulkan
bahwa pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap sesuatu, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya
mewadai, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode tertentu
dengan cakupan teoritis tertentu Pendekatan Kontekstual
(Contextual Teaching and Learning-CTL)
a. Hakikat Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning-CTL)
Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning-CTL) adalah konsep belajar yang mendorong guru
untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi
6
dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya serat penerapan
6
nya dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan siswa diperoleh
dari usaha siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan
keterampilan baru ketika ia belajar (Nurhadi, 2002:1).
Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning-CTL) adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan
menolong para siswa melihat makna di dalam materi akademik
yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek
akademik dengan konteks keadaan pribadi, sosial dan budaya
mereka. Untuk mencapai tujuan ini, sistem tersebut meliputi
tujuh komponen berikut : (1). Membuat keterkaitan-keterkaitan
yang bermakna; (2). Melakukan pekerjaan yang berarti; (3).
Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri; (4). Melakukan
kerja sama; (5). Membantu individu untuk tumbuh dan
berkembang; (6). Berpikir kritis dan kreatif untuk mencapai
standar yang tinggi; (7). Menggunakan penilaian autentik
(Johnson, 2002:1).
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat peneliti
simpulkan bahwa Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching
and Learning-CTL) adalah suatu proses pembelajaran secara
alamiah dalam bentuk kegiatan siswa yang menghungkan antara
materi yang diajarkan dengan dunia nyata siswa, hubungan
antara pengetahuan yang dimiliki siswa pada penerapan kehidup-
an sehari-hari, mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keteram-
pilan baru serta mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahu-
an di benak mereka sendiri bukan transfer pengetahuan dan
menghafal.
b. Langkah Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning-CTL)
7
Secara sederhana langkah penerapan pendekatan konteks-
tual dalam kelas adalah sebagai berikut:
1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih
bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri
dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keteram-
pilan barunya!
2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua
topik!
3) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya!
4) Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok kecil)!
5) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran!
6) Lakukan refleksi diakhir pertemuan!
7) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara!
c. Ciri kelas yang menggunakan Pendekatan Kontekstual
(Contextual Teaching and Learning-CTL)
Pengalaman nyata, kerja sama saling menunjang, gembira
belajar dengan bergairah, pembelajaran terintegrasi, mengguna-
kan berbagai sumber, siswa aktif dan kritis, menyenangkan dan
tidak membosankan, sharing dengan teman dan guru kreatif.
d. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-
CTL) mempunyai beberapa keunggulan diantaranya :
1) Proses pembelajaran berjalan secara alamiah
2) Materi yang diajarkan sesuai dengan dunia nyata siswa
3) Siswa mampu menghubungkan pengetahuan yang dimiliki
pada penerapan kehidupan sehari-hari
4) Siswa dapat melakukan pembelajaran yang diatur sendiri
5) Siswa dapat melakukan pekerjaan yang berarti
6) Siswa dapat melakukan kerja sama
7) Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif
8
e. Karakteristik Pendekatan Kontekstual (Teaching and
Learning-CTL)
Kerjasama, saling menunjang, menyenangkan, tidak mem-
bosankan, belajar dengan bergairah, pembelajaran terintegrasi,
menggunakan berbagai sumber, siswa aktif Sharing dengan
teman, siswa kritis guru kreatif, dinding dan lorong-lorong penuh
dengan hasil kerja siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor dan
lain-lain, laporan kepada orang tua bukan hanya rapor tetapi hasil
karya siswa, laporan hasil pratikum, karangan siswa dan lain-lain
f. Penerapan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching
and Learning-CTL) di Kelas
Pendekatan Kontekstual dapat diterapkan dalam kurikulum
apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun
keadaannya. Pendekatan Kontekstual dalam kelas cukup mudah.
Secara garis besar, langkahnya sebagai berikut ini. Kembangkan
pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara
bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan
keterampilan barunya
b. Pengertian Pemahaman
Em Zul, Fajri dan Ratu Aprilia Senja (2008: 697-608) menyata-
kan bahwa pemahaman berasal dari kata paham yang artinya mengerti
benar, sedangkan pemahaman adalah proses perbuatan cara mema-
hami.
Debdikbud (1994:74) dinyatakan bahwa pemahaman adalah
suatu proses, cara memahami atau cara mempelajari baik-baik supaya
paham dan pengetahuannya banyak.
Poesprodjo (1987:52-53) menyatakan bahwa pemahaman bukan
kegiatan berfikir semata, melainkan memindahkan letak dari dalam
9
berdiri di situasi/ dunia orang lain. Mengalami kembali situasi yang
dijumpai pribadi lain di dalam erlebnis (sumber pengetahuan tentang
hidup, kegiatan melakukan pengalaman pikiran), pengalaman yang
terhayati. Pemahaman merupakan suatu kegiatan berfikir secara diam-
diam, menemukan dirinya dalam orang lain.
W.S. Winkel (1996:246) mengatakan bahwa pemahaman adalah
mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan
yang dipelajari.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat peneliti simpulan
bahwa pemahaman adalah proses mengetahui melalui ekspresi yang di
berikan melalui indra supaya mengerti benar.
c. Konsep Bangun Datar
Konsep bangun datar terdiri dari dua kata dasar yaitu konsep dan
bangun datar.
i. Pengertian Konsep
Banks (1977:85) menyatakan bahwa konsep merupakan
suatu kata atau pernyataan abstrak yang berguna untuk me-
ngelompokkan ide atau peristiwa.
Isaack (2004:29) menyatakan bahwa konsep adalah suatu
istilah pengungkapan abstrak yang digunakan untuk mengklasifi-
kasikan atau mengkategorikan satu kelompok dari suatu benda,
gagasan atau peristiwa.
Nyi Mas Aisyah (2008:6-12) menyatakan konsep adalah
pengertian yang dapat digunakan atau memungkinkan seseorang
untuk mengelompokkan, menggolongkan sesuatu obyek. Suatu
konsep dapat dibatasi dengan suatu ungkapan yang disebut
definisi. Misalnya Konsep luas bangun datar.
10
Berdasar pendapat para ahli di atas, maka dapat peneliti
simpulkan bahwa konsep adalah suatu ungkapan untuk me-
ngelompokkan gagasan atau ide.
iv. Pengertian Bangun datar
Kurikulum (2004:3) menyatakan bahwa bangun datar
dalam arti Matematika adalah istilah bangun-bangun geometri
dan bangun-bangun datar. Bangun-bangun geometri itu diantara-
nya titik, ruas garis, garis, sudut, kurva, segitiga, bangun bersisi
empat, lingkaran, kerucut, bola, tabung, kubus dan sebagainya.
Bangun datar adalah bangun yang digambar (dilukis) pada
permukaan datar.
Bangun datar merupakan sebutan bangun-bangun dua
dimensi. Jenis bangun datar bermacam-macam antara lain per-
segi, persegi panjang, segi tiga, jajar genjang, trapesium, layang-
layang, belah ketupat dan lingkaran (http://id.wikipe-
dia.org/wiki/bangundatar, 2010).
Menurut Kurikulum 2006, ruang lingkup mata pelajaran
matematika pada satuan pendidikan meliputi aspek-aspek
bilangan, geometri dan pengukuran dan pengolahan data.
Pengukuran dan geometri terdiri dari: (a). Mengidentifikasi
bangun datar dan bangun ruang menurut sifat, unsur dan
kesebangunannya; (b). Melakukan operasi hitung yang melibat-
kan keliling, luas, volume dan satuan pengukuran; (c). menaksir
ukuran (panjang, luas, volume) dari benda atau bangun geometri;
(d). menentukan dan menggambarkan letak titik atau benda
dalam sistem koordinat.
Bangun datar dalam arti matematika disini adalah istilah
bangun-bangun geometri dan bangun-bangun datar. Bangun-
bangun geometri itu diantaranya titik, garis, ruas garis, sudut,
11
kurva, segi tiga, bangun bersisi empat, lingkaran, kerucut, bola
tabung, dan sebagainya.
Berdasar pendapat diatas dapat peneliti simpulkan bahwa
yang disebut bangun datar adalah bangun dua dimensi yang
digambar (dilukis) pada permukaan datar dan mempunyai sisi-
sisi.
Menurut Kurikulum 2006 (BSNP) materi bangun datar
yang disampaikan pada Sekolah Dasar kelas IV dalam Standar
Kompetensi adalah menggunakan konsep keliling dan luas
bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah, dan yang
akan dibahas adalah jajargenjang.
v. Jajargenjang
Jajargenjang adalah bangun datar, bersegi empat, dan sisi-
sisinya saling berhadap-hadapan dan sama panjang. Perhatikan
gambar di bawah ini:
A
D
B
C
Gambar di atas adalah jajargenjang ABCD. Gambar
jajargenjang ini dibentuk dari sebuah segitiga ABD dan
bayangannya CBD, juga dapat dari sebuah segitiga BCA dan
bayangannya DCA pada setengah putaran titik P.
Panjang rusuk AB sejajar dan sama panjang dengan rusuk
DC. Panjang rusuk AD juga sejajar dan sama panjang dengan
rusuk BC.
12
Ciri-ciri jajargenjang, yaitu:
(1) Sisi-sisinya yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
AB sama panjang dan sejajar dengan DC
AD sama panjang dan sejajar dengan BC
(2) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
Sudut A sama besar dengan sudut C
Sudut B sama besar dengan sudut D
(3) Mempunyai du diagonal yang berpotongan disatu titik dan
saling membagi dua sama panjang.
Panjang garis AP sama dengan panjang garis PC
Panjang garis BP sama dengan panjang garis PD
(4) Mempunyai dua simetri putar.
(5) Tidak mempunyai simetri lipat (simetri balik)
Luas daerah jajargenjang
A
D
B
B
a
Dimana :
L = a x t
L = luas
a = alas, yaitu panjang rusuk AB
t = tinggi
Dapat juga mencari luas jajargenjang dengan cara memotong-
motong dan menggabungkan bangun jajargenjang menjadi
bangun persegi panjang, seperti :
13
p
l
x
p
l x
Dimana :
p = panjang
l = lembar
Dengan demikian akan terbentuk bangun persegi panjang,
sehingga : L = p x l
Kesimpulan :
Luas jajargenjang ini dapat dicari dengan pendekatan persegi
panjang.
vi. Pengertian Konsep bangun datar
Berdasar pendapat diatas dapat peneliti simpulkan bahwa
yang disebut konsep bangun datar adalah suatu ungkapan untuk
mendifinisikan bangun datar.
B. Penelitian yang relevan
Peneliti sebelum melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, telah
mempelajari hasil penelitiannya Agus Sasono, mahasiswa S1 PGSD
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
14
Adapun Judul Penelitian Tindakan Kelas tersebut adalah
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN
PENGUASAAN MATERI BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI GULON TAHUN 2006/2007.
Kesimpulan isi Penelitian Tindakan Kelas tersebut adalah dengan
penguasaan materi bangun datar dapat meningkatakan prestasi belajar
Matematika siswa Kelas V SD Negeri Gulon Tahun 2006/2007.
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran Matematika pada pemahaman konsep luas bangun datar
masih rendah. Hal ini disebabkan dalam proses pembelajaran guru masih
menggunakan metode ceramah saja. Penanaman konsep masih terlalu
abstrak, pendekatan pembelajaran yang inovatif belum diterapkan. Disam-
ping itu minat siswa dalam proses pembelajaran sangat kurang, siswa
kelihatan pasif dan kurang bergairah, sehingga proses pembelajaran tidak
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pembelajaran pemahaman konsep luas bangun datar dapat meningkat
dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, apabila guru menggunakan
Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL).
Pendekatan Kontekstual adalah suatu proses pendekatan pembelajaran
secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa yang menghungkan antara
materi yang diajarkan dengan dunia nyata siswa, hubungan antara
pengetahuan yang dimiliki siswa pada penerapan kehidupan sehari-hari,
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru serta mendorong
siswa mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri bukan
transfer pengetahuan dan menghafal.
Dengan menggunakan Pendekatan Kontekstual maka pemahaman
konsep luas bangun datar akan meningkat dan pembelajaran akan berhasil
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
15
Berdasar teori dan kerangka berfikir diatas dapat digambarkan skema
sebagai berikut :
Kondisi
Awal
Metode ceramah
Penanaman
konsep abstrak
1.
2.
Pemahaman konsep
luas bangun datar
rendah
Tindakan
Menggunakan
Pendekatan
Kontekstual
Kondisi
Akhir
Pemahaman Konsep
Luas Bangun Datar
Meningkat
Siklus II
Siklus I
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas hipotesis
tindakan dalam penelitian tindakan kelas adalah: “Pendekatan Kontekstual
(Contextual Teaching and Learning-CTL) dapat meningkatkan pemahaman
konsep bangun datar siswa kelas IV SD Negeri Kalisaleh Kecamatan Belik
Kabupaten Pemalang tahun 2010.”
16
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri Kalisaleh Kecamatan Belik
Kabupaten Pemalang.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian selama 4 bulan dimulai bulan Januari
2010 sampai dengan April 2010.
2. Obyek dan Sumber
a. Obyek penelitian
Penggunaan pendekatan CTL pada pembelajaran konsep luas bangun
datar mata pelajaran Matematika.
b. Sumber Data
Data yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini
sebagian besar berupa data kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dari
berbagai sumber:
a. Nara sumber terdiri dari guru dan siswa kelas IV SDN Kalisaleh
Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang.
b. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran
c. Tes hasil belajar
3. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk dan sumber data yang dimanfaatkan dalam Penelitian
Tindakan Kelas, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
17
a. Wawancara
17
b. Observasi
c. Tes tertulis
4. Teknik Analisis Data
Dalam Penelitian tindakan Kelas ini, teknik analisis data yang digunakan
adalah teknik deskriptif. Data yang dianalisis berupa rata-rata dan prosentase
hasil belajar siswa. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan
diagram.
5. Indikator Kinerja
Untuk mengetahui keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti
menetapkan indikator kinerja:
a. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa kemampuan menghitung luas
bangun datar di atas nilai KKM yang ditetapkan yaitu 70.
b. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak 75%
6. Prosedur Penelitian
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua siklus.
Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini setiap siklus meliputi:
Perencanaan Tindakan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi dan Refleksi.
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
1) Guru menyusun RPP dengan menggunakan model Pendekatan
Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL)
2) Menyediakan alat dan media
3) Membuat instrumen observasi
4) Membuat lembar evaluasi pembelajaran
18
18
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru menerapkan RPP dengan menggunakan Pendekatan
Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) pada
konsep luas bangun datar.
2) Siswa aktif belajar konsep luas bangun datar dengan meng-
gunakan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning-CTL).
c. Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan oleh peneliti dan supervisor.
Tugas supervisor adalah mengamati kegiatan guru dan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
Peneliti melakukan diskusi dengan supervisor tentang obser-
vasi, evaluasi dan refleksi Siklus I. Hasil evaluasi dan refleksi siklus
I digunakan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan pada siklus
II.
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, peneliti mengadakan
perbaikan RPP terutama peran guru dalam proses pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Peneliti menerapkan RPP perbaikan siklus I.
2) Siswa lebih aktif belajar konsep luas bangun datar dengan
menggunakan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching
and Learning-CTL).
c. Observasi
Pelaksanaan observasi hampir sama siklus II. Peneliti dan
supervisor mengamati kegiatan-kegiatan guru dan siswa selama
proses pembelajaran.
19
d. Evaluasi dan Refleksi
Peneliti melakukan diskusi dengan supervisor tentang
observasi, evaluasi dan refleksi Siklus II. Jika hasil evaluasi dan
refleksi siklus II belum memenuhi indikator kinerja penelitian maka
dilanjutkan dengan rekomendasi, namun jika sudah memenuhi
indikator kinerja penelitian maka dapat diakhiri pada siklus II.
Berdasarkan prosedur penelitian di atas penelitian dilaksana-
kan dengan gambar seperti bagan di bawah ini:
Siklus I
Peren-
canaan
Peren-
canaan
Tindakan
Tindakan
Observasi
Observasi
Refleksi
RefleksiSiklus II
20
20
20
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Diskripsi Pra Siklus
Daftar Nilai pada Pra Siklus Sebagai Berikut :
No Nis Nilai
1 1878 52
2 1907 68
3 1908 66
4 1909 54
5 1910 72
6 1918 74
7 1920 73
8 1926 73
9 1929 68
10 1930 68
11 1932 70
12 1933 57
13 1934 59
14 1935 60
15 1936 61
16 1937 87
17 1938 62
18 1939 80
19 1942 80
20 1943 67
21 1945 77
22 1948 52
21
21
23 1949 59
24 1951 74
25 1953 69
26 1954 50
27 1955 77
28 1060 56
29 1962 74
30 2008 67
31 2011 61
32 2019 53
33 2020 40
Rata-rata 65,45
Rentang Nilai Pra Siklus
Rentang nilai Prekwensi
< 49 1
50 - 59 9
60 - 69 11
70 - 79 9
80 - 89 3
90 - 100 0
Diagram Pra Siklus
22
22
0
2
4
6
8
10
12
<49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100
Series1
Series2
Series3
22
B. Hasil Siklus I
Daftar Nilai Siklus I Sebagai Berikut :
No Nis Nilai
1 1878 80
2 1907 100
3 1908 60
4 1909 60
5 1910 80
6 1918 70
7 1920 80
8 1926 100
9 1929 70
10 1930 40
11 1932 50
12 1933 90
13 1934 60
14 1935 80
15 1936 70
16 1937 70
17 1938 70
18 1939 70
19 1942 90
20 1943 70
21 1945 100
22 1948 50
23 1949 80
24 1951 70
25 1953 40
23
26 1954 100
27 1955 100
28 1060 50
29 1962 80
30 2008 80
31 2011 90
32 2019 70
33 2020 30
Rata-rata 73,9
Rentang Nilai Siklus I
Rentang nilai Prekwensi
< 49 4
50 - 59 3
60 - 69 3
70 - 79 9
80 - 89 7
90 - 100 7
Diagram Siklus I
24
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
<45 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100
Series 1
Series 2
Series 3
C. Hasil Siklus II
Daftar Nilai Siklus II Sebagai Berikut :
No Nis Nilai
1 1878 93
2 1907 100
3 1908 73
4 1909 86
5 1910 93
6 1918 73
7 1920 86
8 1926 100
9 1929 80
10 1930 66
11 1932 73
12 1933 100
13 1934 86
25
14 1935 86
15 1936 80
16 1937 73
17 1938 80
18 1939 73
19 1942 100
20 1943 80
21 1945 100
22 1948 73
23 1949 93
24 1951 70
25 1953 73
26 1954 100
27 1955 100
28 1060 73
29 1962 93
30 2008 86
31 2011 100
32 2019 73
33 2020 66
Rata-rata 84,5
Rentang Nilai Siklus II
Rentang nilai Prekwensi
< 49 0
50 - 59 0
60 - 69 2
70 - 79 9
26
80 - 89 10
90 - 100 12
Diagram Siklus II
0
2
4
6
8
10
12
14
< 49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100
Series1
Series2
Series3
Series4
Series5
Series6
D. Analisis Situasi
Pada pra siklus nilai rerata siswa 65,45 ketuntasan belajar siswa 36,3
%. Sedangkan pelaksanaan PTK pada siklus I nilai rerata yang didapat
siswa siswa 73,9 dengan ketuntasan belajar siswa 72,7 %. Sedangkan
pelaksanaan PTK pada siklus II hasil nilai rerata siswa 84,5 dan ketuntasa
belajar siswa 93,9 %. Dengan demikian ketuntasan belajar siswa ada
kenaikan yang signifikan seperti pada tabel dan diagram nilai dibawah ini.
Tabel Hasil nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
No NIS Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 1878 52 80 93
27
2 1907 68 100 100
3 1908 66 60 73
4 1909 54 60 86
5 1910 72 80 93
6 1918 74 70 73
7 1920 73 80 86
8 1926 73 100 100
9 1929 68 70 80
10 1930 68 40 66
11 1932 70 50 73
12 1933 57 90 100
13 1934 59 60 86
14 1935 60 80 86
15 1936 61 70 80
16 1937 87 70 73
17 1938 62 70 80
18 1939 80 70 73
19 1942 80 90 100
20 1943 67 70 80
21 1945 77 100 100
22 1948 52 50 73
23 1949 59 80 93
24 1951 74 70 70
25 1953 69 40 73
26 1954 50 100 100
27 1955 77 100 100
28 1060 56 50 73
29 1962 74 80 93
28
30 2008 67 80 86
31 2011 61 90 100
32 2019 53 70 73
33 2020 40 30 66
Rata-rata 65,45 73,9 84,5
Diagram nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
0
20
40
60
80
100
1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr
Rerata Pra Siklus
Rerata Siklus I
Rerata Siklus II
28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pendekatan Kontekstual dapat meningkatkan pemahaman konsep luas
bangun datar pada siswa kelas IV SD Negeri Kalisaleh Kecamatan Belik
Kabupaten Pemalang tahun 2010. Dengan bukti :
a. Hasil Pelaksanaan Siklus I siswa yang mencapai nilai diatas KKM 72, 7
% dengan rerata nilai 73,9
b. Hasil Siklus II siswa yang mencapai nilai diatas KKM 93,9 % dengan
rata-rata nilai 84,5
B. Saran
1. Saran untuk Penelitian Lanjut
Penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu
disempurnakan. Oleh sebab itu, kepada peneliti lain yang akan
mengadakan penelitian lanjut sejenis disarankan :
a. Menyusun perencanaan dan perancangan yang matang dan sistematis
agar benar-benar dapat diperoleh hasil yang lebih optimal.
b. Memberikan penekanan pada segi-segi observasi dan interpretasi
sehingga perekflesian hasil observasi dari satu siklus dapat ditindak
lanjuti pada siklus berikutnya.
2. Saran untuk Penerapan Hasil Penelitian
a. Saran untuk Guru
1. Para guru, khususnya guru mata pelajaran Matematika dapat
menerapkan Pendekatan Kontekstual dalam rangka peningkatan
motivasi belajar siswa dan pemahaman konsep luas bangun datar.
29
2. Para guru, khususnya guru Matematika perlu lebih meningkatkan
pemahaman dan wawasan tentang Pendekatan Kontekstua sehingga
dalam pengimplementasiannya dapat berjalan lebih efektif
30
3. Para guru, khususnya guru Matematika senantiasa dapat
memberikan keteladanan dan motivasi demi peningkatan
pemahaman konsep luas bangun datar.
b. Saran untuk Kepala Sekolah
1. Kepala Sekolah perlu lebih mengupayakan peningkatan
profesionalisme guru ( melalui pelatihan-pelatihan ) yang berkaitan
dengan model-model pembelajaran, khususnya mengenai
implementasi Pendekatan Kontekstual.
2. Kepala Sekolah perlu mengupayakan tersedianya fasilitas-fasilitas
yang dapat menopang terselenggaranya kegiatan pemebelajaran
dengan menggunakan Pendekatan Kontekstual.
c. Saran untuk Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga agar dapat
memfasilitasi terselenggaranya pelatihan-pelatihan bagi
penegembangan profesionalisme guru, khususnya yang berkaitan
dengan teknik-teknik dan model pendekatan.
31
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin, Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jogjakarta: Ar-Ruzz.Media Group.
Depdiknas, 2006. Permendiknas No 22 Standar Isi. Jakarta: Depdiknas
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pemalang, 2006. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Pemalang: SD Negeri
Kalisaleh.
Drs. Sugiyanto, M.Si, M.Si, 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif,
Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru (PGSD) Rayon 13.
Herawan, Asep Heri, 2007. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran,
Jakarta: Universitas Terbuka.
Lise Chamisijatin, dkk. 2008. Pengembangan Kurikulum SD. Jakarta: Dirjen
Dikti, Depdiknas.
M. Djauhar Siddiq, dkk. 2008. Bahan Ajar Cetak Pengembangan Bahan
Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti, Depdiknas.
Mark K. Smith, dkk. 2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran. Yogyakarta:
Mirza Media Pustaka
Mikarsa, Hera Lestari, Taufik Agus, Prianto Puji Lestari, 2007. Pendidikan Anak
di SD. Jakarta: Universitas terbuka.
Nurhadi, 2003. CTL dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

More Related Content

What's hot

Pengaruh pola asuh orang tua terhadap
Pengaruh pola asuh orang tua terhadapPengaruh pola asuh orang tua terhadap
Pengaruh pola asuh orang tua terhadapRas Moammar
 
PGSD UMS a510070034 cover proposal ptk catatan terbimbing
PGSD UMS a510070034 cover proposal ptk catatan terbimbingPGSD UMS a510070034 cover proposal ptk catatan terbimbing
PGSD UMS a510070034 cover proposal ptk catatan terbimbingPrapto Ari Perwira
 
Skripsimatematikadaripdf 101107125826-phpapp02
Skripsimatematikadaripdf 101107125826-phpapp02Skripsimatematikadaripdf 101107125826-phpapp02
Skripsimatematikadaripdf 101107125826-phpapp02Tendra Tarigan
 
Modul pembelajaran sains bm thn 4
Modul pembelajaran sains bm thn 4Modul pembelajaran sains bm thn 4
Modul pembelajaran sains bm thn 4FREE FILE DOWNLOAD
 
Makalah pembuatan alat praktikum modulus puntir
Makalah pembuatan alat praktikum modulus puntirMakalah pembuatan alat praktikum modulus puntir
Makalah pembuatan alat praktikum modulus puntirSulistiyo Wibowo
 
Kisi kisi ostn_smk_2011_prov_ja_teng
Kisi kisi ostn_smk_2011_prov_ja_tengKisi kisi ostn_smk_2011_prov_ja_teng
Kisi kisi ostn_smk_2011_prov_ja_tengPristiadi Utomo
 
Kartu soal uas x fisika 2013 2014
Kartu soal uas x fisika 2013 2014Kartu soal uas x fisika 2013 2014
Kartu soal uas x fisika 2013 2014Lalu Gede Sudarman
 
Kisi-Kisi Olimpiade Sains Nasional SMK 2015
Kisi-Kisi Olimpiade Sains Nasional SMK 2015Kisi-Kisi Olimpiade Sains Nasional SMK 2015
Kisi-Kisi Olimpiade Sains Nasional SMK 2015Nayantaka Husna Hartono
 
Ukbm 3.3 fisika fluida statis
Ukbm 3.3 fisika fluida statisUkbm 3.3 fisika fluida statis
Ukbm 3.3 fisika fluida statisradar radius
 
2. rpp dan penilaian kd 3.3 fluida statis tekanan hidrostatis
2. rpp dan penilaian kd 3.3  fluida statis tekanan hidrostatis2. rpp dan penilaian kd 3.3  fluida statis tekanan hidrostatis
2. rpp dan penilaian kd 3.3 fluida statis tekanan hidrostatisika kusmiyati
 

What's hot (20)

Skripsi
Skripsi Skripsi
Skripsi
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap
Pengaruh pola asuh orang tua terhadapPengaruh pola asuh orang tua terhadap
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap
 
PGSD UMS a510070034 cover proposal ptk catatan terbimbing
PGSD UMS a510070034 cover proposal ptk catatan terbimbingPGSD UMS a510070034 cover proposal ptk catatan terbimbing
PGSD UMS a510070034 cover proposal ptk catatan terbimbing
 
Skripsimatematikadaripdf 101107125826-phpapp02
Skripsimatematikadaripdf 101107125826-phpapp02Skripsimatematikadaripdf 101107125826-phpapp02
Skripsimatematikadaripdf 101107125826-phpapp02
 
Ayunan balistik
Ayunan balistikAyunan balistik
Ayunan balistik
 
Doc 32
Doc 32Doc 32
Doc 32
 
1.bagian awal
1.bagian awal1.bagian awal
1.bagian awal
 
Modul pembelajaran sains bm thn 4
Modul pembelajaran sains bm thn 4Modul pembelajaran sains bm thn 4
Modul pembelajaran sains bm thn 4
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
Ghghghgh
GhghghghGhghghgh
Ghghghgh
 
Makalah pembuatan alat praktikum modulus puntir
Makalah pembuatan alat praktikum modulus puntirMakalah pembuatan alat praktikum modulus puntir
Makalah pembuatan alat praktikum modulus puntir
 
Rpp fisika semseter 1
Rpp fisika semseter 1Rpp fisika semseter 1
Rpp fisika semseter 1
 
Kisi kisi ostn_smk_2011_prov_ja_teng
Kisi kisi ostn_smk_2011_prov_ja_tengKisi kisi ostn_smk_2011_prov_ja_teng
Kisi kisi ostn_smk_2011_prov_ja_teng
 
Kartu soal uas x fisika 2013 2014
Kartu soal uas x fisika 2013 2014Kartu soal uas x fisika 2013 2014
Kartu soal uas x fisika 2013 2014
 
Kisi-Kisi Olimpiade Sains Nasional SMK 2015
Kisi-Kisi Olimpiade Sains Nasional SMK 2015Kisi-Kisi Olimpiade Sains Nasional SMK 2015
Kisi-Kisi Olimpiade Sains Nasional SMK 2015
 
Fis 12-keseimbangan-benda-tegar
Fis 12-keseimbangan-benda-tegarFis 12-keseimbangan-benda-tegar
Fis 12-keseimbangan-benda-tegar
 
Ukbm 3.3 fisika fluida statis
Ukbm 3.3 fisika fluida statisUkbm 3.3 fisika fluida statis
Ukbm 3.3 fisika fluida statis
 
2. rpp dan penilaian kd 3.3 fluida statis tekanan hidrostatis
2. rpp dan penilaian kd 3.3  fluida statis tekanan hidrostatis2. rpp dan penilaian kd 3.3  fluida statis tekanan hidrostatis
2. rpp dan penilaian kd 3.3 fluida statis tekanan hidrostatis
 
Rpp kd 3.1.
Rpp kd 3.1.Rpp kd 3.1.
Rpp kd 3.1.
 
Fis 18-lensa-dan-cermin
Fis 18-lensa-dan-cerminFis 18-lensa-dan-cermin
Fis 18-lensa-dan-cermin
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Influencia de la tecnología en la educación
Influencia de la tecnología en la educaciónInfluencia de la tecnología en la educación
Influencia de la tecnología en la educación
 
Vgon 5040 hr
Vgon 5040 hrVgon 5040 hr
Vgon 5040 hr
 
List of participants venise (groupes 1 + 2 + 3)
List of participants   venise (groupes 1 + 2 + 3)List of participants   venise (groupes 1 + 2 + 3)
List of participants venise (groupes 1 + 2 + 3)
 
Salmos e hinos 554
Salmos e hinos 554Salmos e hinos 554
Salmos e hinos 554
 
Carta plaza inolvidable 2011
Carta plaza inolvidable 2011Carta plaza inolvidable 2011
Carta plaza inolvidable 2011
 
Na ladeira
Na ladeiraNa ladeira
Na ladeira
 
Resumen vane
Resumen vaneResumen vane
Resumen vane
 
Meu coração, meu corpo
Meu coração, meu corpoMeu coração, meu corpo
Meu coração, meu corpo
 
Em nome do senhor jesus
Em nome do senhor jesusEm nome do senhor jesus
Em nome do senhor jesus
 
Baião ok
Baião  okBaião  ok
Baião ok
 
Alimentação verso print
Alimentação verso printAlimentação verso print
Alimentação verso print
 
Alma abatida ok
Alma abatida  okAlma abatida  ok
Alma abatida ok
 
Logo2
Logo2Logo2
Logo2
 
Quero ser como criança, te amar pelo que és ok
Quero ser como criança, te amar pelo que és  okQuero ser como criança, te amar pelo que és  ok
Quero ser como criança, te amar pelo que és ok
 
Prilog 1 - IBM osmosmjerka
Prilog 1 - IBM osmosmjerkaPrilog 1 - IBM osmosmjerka
Prilog 1 - IBM osmosmjerka
 
Calentamiento global
Calentamiento globalCalentamiento global
Calentamiento global
 
Mau huong dan su dung thiet bi
Mau huong dan su dung thiet biMau huong dan su dung thiet bi
Mau huong dan su dung thiet bi
 
Inventario
InventarioInventario
Inventario
 
Pao y aleja
Pao y alejaPao y aleja
Pao y aleja
 
Doce espírito santo. ok
Doce espírito santo.  okDoce espírito santo.  ok
Doce espírito santo. ok
 

Similar to LuasBangunDatar

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docx
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docxLAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docx
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docxLailyAlfiMaulida2
 
Proposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografiProposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografiimron_akun
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ipsUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ipsOperator Warnet Vast Raha
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ipsUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ipsOperator Warnet Vast Raha
 
139811108201010171
139811108201010171139811108201010171
139811108201010171sitandsu
 
2011 31-064 Siti Usmawati, Layanan Penempatan dan Penyaluran
2011 31-064 Siti Usmawati, Layanan Penempatan dan Penyaluran2011 31-064 Siti Usmawati, Layanan Penempatan dan Penyaluran
2011 31-064 Siti Usmawati, Layanan Penempatan dan Penyaluransitiusmawati
 
Tupoksi pd iv
Tupoksi pd ivTupoksi pd iv
Tupoksi pd ivFKIP UHO
 
Makalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikanMakalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikanRicky Ramadhan
 
CM PPG Kelas B 2021 Geografi_Analisis Implementasi Kurikulum merdeka
CM PPG Kelas B 2021 Geografi_Analisis Implementasi Kurikulum merdekaCM PPG Kelas B 2021 Geografi_Analisis Implementasi Kurikulum merdeka
CM PPG Kelas B 2021 Geografi_Analisis Implementasi Kurikulum merdekaNurulRahmaAulia1
 
Rancangan Aktualisasi_Darma Arif Wicaksono.pptx
Rancangan Aktualisasi_Darma Arif Wicaksono.pptxRancangan Aktualisasi_Darma Arif Wicaksono.pptx
Rancangan Aktualisasi_Darma Arif Wicaksono.pptxssuserb2b897
 
Laporan ppl biology
Laporan ppl biologyLaporan ppl biology
Laporan ppl biologymaman1453
 
Kbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografiKbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografiJasmin Jasin
 
Fis 01-sistem-satuan-dan-pengukuran
Fis 01-sistem-satuan-dan-pengukuranFis 01-sistem-satuan-dan-pengukuran
Fis 01-sistem-satuan-dan-pengukuranSMA Negeri 9 KERINCI
 

Similar to LuasBangunDatar (20)

Pkp matematika
Pkp matematikaPkp matematika
Pkp matematika
 
KKL BALI Tahun 2013
KKL BALI Tahun 2013KKL BALI Tahun 2013
KKL BALI Tahun 2013
 
4101409015
41014090154101409015
4101409015
 
makalah
makalahmakalah
makalah
 
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docx
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docxLAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docx
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docx
 
Proposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografiProposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografi
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ipsUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ipsUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
 
139811108201010171
139811108201010171139811108201010171
139811108201010171
 
2011 31-064 Siti Usmawati, Layanan Penempatan dan Penyaluran
2011 31-064 Siti Usmawati, Layanan Penempatan dan Penyaluran2011 31-064 Siti Usmawati, Layanan Penempatan dan Penyaluran
2011 31-064 Siti Usmawati, Layanan Penempatan dan Penyaluran
 
Tupoksi pd iv
Tupoksi pd ivTupoksi pd iv
Tupoksi pd iv
 
Makalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikanMakalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikan
 
CM PPG Kelas B 2021 Geografi_Analisis Implementasi Kurikulum merdeka
CM PPG Kelas B 2021 Geografi_Analisis Implementasi Kurikulum merdekaCM PPG Kelas B 2021 Geografi_Analisis Implementasi Kurikulum merdeka
CM PPG Kelas B 2021 Geografi_Analisis Implementasi Kurikulum merdeka
 
Laporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniatiLaporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniati
 
Rancangan Aktualisasi_Darma Arif Wicaksono.pptx
Rancangan Aktualisasi_Darma Arif Wicaksono.pptxRancangan Aktualisasi_Darma Arif Wicaksono.pptx
Rancangan Aktualisasi_Darma Arif Wicaksono.pptx
 
Laporan pkp martia
Laporan  pkp martiaLaporan  pkp martia
Laporan pkp martia
 
Laporan ppl biology
Laporan ppl biologyLaporan ppl biology
Laporan ppl biology
 
Kbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografiKbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografi
 
Laporan ppl
Laporan pplLaporan ppl
Laporan ppl
 
Fis 01-sistem-satuan-dan-pengukuran
Fis 01-sistem-satuan-dan-pengukuranFis 01-sistem-satuan-dan-pengukuran
Fis 01-sistem-satuan-dan-pengukuran
 

LuasBangunDatar

  • 1. 1 UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP LUAS BANGUN DATAR MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALISALEH KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2010 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: HARTOYO NIM X9707009 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
  • 2. 2 UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP LUAS BANGUN DATAR MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALISALEH KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2010 Oleh: HARTOYO NIM X9707009 Laporan Penelitian Tindakan Kelas Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
  • 3. 3 PERSETUJUAN Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta, Dosen Pembimbing, Supervisor, . Drs. Hasan Mahfud,M.Pd Aedi Bejo, Spd NIP 19590515 198703 1 002 NIP 19630827 198405 1 002
  • 4. 4
  • 5. 5 PENGESAHAN Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Hari : Kamis Tanggal : 24 Juni 2010 Tim Penguji Laporan Nama Terang tanda tangan Ketua : Drs Sukarno, M.Pd ......................... Sekretaris : Taufiq Lilo, S.T, M.T .......................... Anggota I : Drs Hasan Mahfud, M.Pd ......................... AnggotaII : Dr. Suwarto WA, M.Pd ......................... Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan, Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Nip.196007271987021001
  • 6. 6 ABSTRAK Hartoyo, UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP LUAS BANGUN DATAR MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALISALEH KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2010. PTK, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) meningkatkan cara menerapkan pembelajaran Ilmu Matematika di kelas IV sekolah dasar pada materi konsep luas bangun datar jajargenjang. (2) mengkaji kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan pembelajaran Matematika tentang luas bangun datar jajargenjang. (3) mencari solusi yang tepat untuk mengatasi kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan pembelajaran Matematika pada materi pemahaman tentang luas bangun datar jajargenjang. (4) meningkatkan pembelajaran Matematika pada materi luas bangun datar jajargenjang dapat ditingkatkan melalui Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) pada siswa kelas IV SD Negeri Kalisaleh. Variable yang menjadi sasaran pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini adalah pemahaman luas bangun datar jajargenjang pada siswa kelas IV SD Negeri Kalisaleh. Bentuk penelitian ini adalah penelitian penelitian tindakan kelas dengan model siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai populasi adalah siswa kelas IV SD Negeri Kalisaleh. Teknik pengumpulan data variable peningkatan pemahaman luas bangun datar jajargenjang dengan menggunakan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) adalah observasi, pencatatan arsip dan dokumen, tes, dan perekaman. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah model analisis interaktif Hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dua siklus dengan hasil : Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) dapat meningkatkan pemahaman konsep luas bangun datar pada siswa kelas IV SD Negeri Kalisaleh Kecamatan Belik Kabupaten PemalangTahun 2010.
  • 7. 7 KATA PENGANTAR Segala puji syukur hanya untuk Allah SWT semata dimana dengan perkenan-Nya dengan segala rahmat, taufiq, hidayah, dan pertolongan-Nya semata laporan penelitian tindakan kelas ini dapat penulis selesaikan. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan sebagai bagian dari tugas akhir untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Banyaknya hambatan yang timbul dalam menyelesaikan penulisan laporan tugas akhir yang berupa laporan penelitian tindakan kelas ini merupakan salah satu tantangan tersendiri yang harus penulis atasi, namun berkat bantuan dan pertolongan dari berbagai pihak akhirnya segala kesulitan yang ada dapat penulis tasi. Untuk itu dalam laporan ini tidak ada yang dapat kami sampaikan atas segala bentuk bantuan yang telah penulis terima kecuali ucapan terima kasih, khususnya kepada yang terhormat : 1. Prof.Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta. 2. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd. selaku ketua Program PJJ PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta. 3. Drs. Hasan Mahfud,M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan dalam penyusunan laporan akhir Penelitian Tindakan Kelas. 4. Semua pihak yang telah membantu secara moril maupun materiil dalam proses penyelesaian laporan Penelitian Tindakan Kelas yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Demikian laporan ini kami susun dengan segala kelebihan dan kekurangannya, semata-mata kami mintakan masukan, saran, dan kritik yang membangun bagi perkembangan dunia pendidikan khususnya tentang Penelitian Tindakan Kelas yang menjadi tugas penulis pada tugas akhir ini.
  • 8. 8 Penyusun DAFTAR ISI Halaman Judul............................................................................................... ii Halaman Persetujuan..................................................................................... iii Halaman Pengesahan .................................................................................... iv Abstrak.......................................................................................................... v Kata Pengantar.............................................................................................. vi Daftar Isi ....................................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1 B. Identifikasi Masalah .......................................................... 1 C. Pembatasan Masalah ......................................................... 2 D. Rumusan Masalah ............................................................. 2 E. Tujuan Penelitian .............................................................. 3 F. Manfaat Penelitian ............................................................ 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................... 5 A. Kajian Teori ..................................................................... 5 B. Temuan Hasil Penelitian yang relevan .............................. 13 C. Kerangka Berpikir ............................................................. 13 D. Hipotesis Tindakan ........................................................... 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................. 16 A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 16 B. Obyek dan Sumber............................................................. 16 C. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 16 D. Teknik Analisis Data ......................................................... 17 E. Indikator Kinerja ............................................................... 17 F. Prosedur Penelitian ........................................................... 17
  • 9. 9 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 20 A. Diskripsi Pran Siklus ......................................................... 20 B. Hasil Siklus I ..................................................................... 22 C. Hasil Siklus II .................................................................... 24 D. Analisis Situasi .................................................................. 26 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 28 A. Kesimpulan ....................................................................... 28 B. Saran .................................................................................. 28 Daftar Pustaka .............................................................................................. 30 Lampiran ..................................................................................................... 31 A. Lampiran ........................................................................... 31 B. Personalia Peneliti ............................................................. 48 C. Curriculum Vitae Peneliti ................................................. 49 D. Data Penelitian .................................................................. 50
  • 10. 10 BAB I PENDAHULUAN G. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern memliki peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi masa depan diperlukan penguasaan Matematika sejak dini. Pembelajaran Matematika di sekolah dasar bertujuan untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui penyelidikan, eksplorasi dan eksperimen, serta melatih cara berpikir yang sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran yang dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran dengan pendekatan inovatif yang relevan. Dalam setiap kesempatan pembelajaran Matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan dunia anak. Dengan mengajukan masalah yang sedang berkembang, siswa dapat secara bertahap dibimbing agar menguasai konsep Matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan, guru seharusnya menggunakan pendekatan inovatif yang sesuai dengan materi pelajaran. Namun kenyataan di lapangan tujuan pembelajaran Matematika belum dapat dicapai secara optimal. Nilai yang dicapai siswa masih dibawah KKM yang ditentukan. Hal ini disebabkan materi pelajaran cukup banyak, waktu yang disediakan terlalu sedikit pemahaman konsep belum dikuasai siswa dan proses pembelajaran belum sesuai dengan tujuan pembelajaran. H. Identifikasi masalah Permasalahan yang ada di sekolah ada beberapa faktor, diantaranya faktor siswa dan faktor guru. Pada faktor siswa diantaranya adalah pada saat proses pembelajaran belum kelihatan aktif, semangat siswa menurun dan
  • 11. 11 pemahaman konsep pada materi pembelajaran rendah. Sehingga proses pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Di samping itu
  • 12. 2 faktor lingkungan siswa juga masih kurang mendukung akan belajar siswa, karena masih banyak orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya. Siswa kurang perhatian saat belajar di rumah. Disamping faktor siswa permasalahan itu datangnya dari faktor guru, yang mana dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah saja. Penanaman konsep masih terlalu abstrak, dan pendekatan pembelajaran inovatif belum diterapkan. Sehingga pada proses pembelajaran yang dilakukan belum sesuai dengan pembelajaran yang inovatif. Disamping itu kegiatan guru di luar sekolah sangat padat sehingga sering meninggalkan sekolah untuk mengikuti kegiatan di luar sekolah. I. Pembatasan Masalah Proses pembelajaran Matematika dapat mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan apabila guru dapat menanamkan konsep materi pembelajaran secara riil dan memilih pendekatan inovatif yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Bertolak dari sejumlah permasalahan yang ada di lapangan dan keinginan untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika, peneliti berusaha melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Luas Bangun Datar melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kalisaleh Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang Tahun 2010.” J. Rumusan Masalah dan Pemecahannya a. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning- CTL) dapat meningkatkan pemahaman konsep luas bangun datar pada
  • 13. 3 siswa kelas IV SD Negeri Kalisaleh Kecamatan Belik Kabupaten PemalangTahun 2010 ? b. Pemecahan masalah Berdasarkan teori pendekatan inovatif, permasalahan yang terjadi di kelas IV SD Negeri Kalisaleh tahun 2010 perlu diselesaikan dengan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) dalam pembelajaran konsep luas bangun datar. K. Tujuan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan pemaham- an konsep luas bangun datar melalui Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) pada siswa kelas IV SD Negeri Kalisaleh Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang Tahun 2010. L. Manfaat Hasil Penelitian Manfaat penelitian yang dilakukan antara lain a. Bagi Siswa i. Dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam pem- belajaran Matematika. ii. Dapat meningkatkan kemampuan pemahaman Konsep Luas Bangun Datar yang sangat berguna untuk meningkatkan pemahaman kompetensi lanjutan yang relevan dengan kompetensi yang telah dikuasai. iii. Dapat meningkatkan prestasi hasil belajar pada mata pelajaran Matematika yang selama ini belum sesuai dengan tujuan pembelajaran. b. Bagi Guru i. Sebagai sumbangan pemikiran guru dalam pembelajaran Matematika.
  • 14. 4 ii. Menemukan solusi dalam meningkatkan pemahaman konsep Matematika melalui Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL). c. Bagi Sekolah i. Memberi masukan kepada kepala sekolah dalam usaha menggunakan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) dalam pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. ii. Memberi masukan kepada kepala sekolah agar kreatif menggunakan pendekatan inovatif agar tujuan sekolah dan tujuan pendidikan dapat tercapai. iii. Dapat meningkatkan potensi lulusan dan kredibilitas sekolah.
  • 15. 5
  • 16. 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Kajian Teori a. Pendekatan Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap sesuatu, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadai, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode tertentu dengan cakupan teoritis tertentu ( Akhmad Sudrajat, 2008 ) Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap sesuatu, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadai, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode tertentu dengan cakupan teoritis tertentu. Dari pendekatan yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan kedalam strategi ( Newman dan Logan ( Abin Syamsudin Makmun, 2003 ) ) Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat peneliti simpulkan bahwa pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap sesuatu, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadai, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode tertentu dengan cakupan teoritis tertentu Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) a. Hakikat Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi
  • 17. 6 dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya serat penerapan
  • 18. 6 nya dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar (Nurhadi, 2002:1). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks keadaan pribadi, sosial dan budaya mereka. Untuk mencapai tujuan ini, sistem tersebut meliputi tujuh komponen berikut : (1). Membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna; (2). Melakukan pekerjaan yang berarti; (3). Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri; (4). Melakukan kerja sama; (5). Membantu individu untuk tumbuh dan berkembang; (6). Berpikir kritis dan kreatif untuk mencapai standar yang tinggi; (7). Menggunakan penilaian autentik (Johnson, 2002:1). Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat peneliti simpulkan bahwa Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) adalah suatu proses pembelajaran secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa yang menghungkan antara materi yang diajarkan dengan dunia nyata siswa, hubungan antara pengetahuan yang dimiliki siswa pada penerapan kehidup- an sehari-hari, mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keteram- pilan baru serta mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahu- an di benak mereka sendiri bukan transfer pengetahuan dan menghafal. b. Langkah Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL)
  • 19. 7 Secara sederhana langkah penerapan pendekatan konteks- tual dalam kelas adalah sebagai berikut: 1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keteram- pilan barunya! 2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik! 3) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya! 4) Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok kecil)! 5) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran! 6) Lakukan refleksi diakhir pertemuan! 7) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara! c. Ciri kelas yang menggunakan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) Pengalaman nyata, kerja sama saling menunjang, gembira belajar dengan bergairah, pembelajaran terintegrasi, mengguna- kan berbagai sumber, siswa aktif dan kritis, menyenangkan dan tidak membosankan, sharing dengan teman dan guru kreatif. d. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning- CTL) mempunyai beberapa keunggulan diantaranya : 1) Proses pembelajaran berjalan secara alamiah 2) Materi yang diajarkan sesuai dengan dunia nyata siswa 3) Siswa mampu menghubungkan pengetahuan yang dimiliki pada penerapan kehidupan sehari-hari 4) Siswa dapat melakukan pembelajaran yang diatur sendiri 5) Siswa dapat melakukan pekerjaan yang berarti 6) Siswa dapat melakukan kerja sama 7) Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif
  • 20. 8 e. Karakteristik Pendekatan Kontekstual (Teaching and Learning-CTL) Kerjasama, saling menunjang, menyenangkan, tidak mem- bosankan, belajar dengan bergairah, pembelajaran terintegrasi, menggunakan berbagai sumber, siswa aktif Sharing dengan teman, siswa kritis guru kreatif, dinding dan lorong-lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor dan lain-lain, laporan kepada orang tua bukan hanya rapor tetapi hasil karya siswa, laporan hasil pratikum, karangan siswa dan lain-lain f. Penerapan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) di Kelas Pendekatan Kontekstual dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan Kontekstual dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar, langkahnya sebagai berikut ini. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya b. Pengertian Pemahaman Em Zul, Fajri dan Ratu Aprilia Senja (2008: 697-608) menyata- kan bahwa pemahaman berasal dari kata paham yang artinya mengerti benar, sedangkan pemahaman adalah proses perbuatan cara mema- hami. Debdikbud (1994:74) dinyatakan bahwa pemahaman adalah suatu proses, cara memahami atau cara mempelajari baik-baik supaya paham dan pengetahuannya banyak. Poesprodjo (1987:52-53) menyatakan bahwa pemahaman bukan kegiatan berfikir semata, melainkan memindahkan letak dari dalam
  • 21. 9 berdiri di situasi/ dunia orang lain. Mengalami kembali situasi yang dijumpai pribadi lain di dalam erlebnis (sumber pengetahuan tentang hidup, kegiatan melakukan pengalaman pikiran), pengalaman yang terhayati. Pemahaman merupakan suatu kegiatan berfikir secara diam- diam, menemukan dirinya dalam orang lain. W.S. Winkel (1996:246) mengatakan bahwa pemahaman adalah mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat peneliti simpulan bahwa pemahaman adalah proses mengetahui melalui ekspresi yang di berikan melalui indra supaya mengerti benar. c. Konsep Bangun Datar Konsep bangun datar terdiri dari dua kata dasar yaitu konsep dan bangun datar. i. Pengertian Konsep Banks (1977:85) menyatakan bahwa konsep merupakan suatu kata atau pernyataan abstrak yang berguna untuk me- ngelompokkan ide atau peristiwa. Isaack (2004:29) menyatakan bahwa konsep adalah suatu istilah pengungkapan abstrak yang digunakan untuk mengklasifi- kasikan atau mengkategorikan satu kelompok dari suatu benda, gagasan atau peristiwa. Nyi Mas Aisyah (2008:6-12) menyatakan konsep adalah pengertian yang dapat digunakan atau memungkinkan seseorang untuk mengelompokkan, menggolongkan sesuatu obyek. Suatu konsep dapat dibatasi dengan suatu ungkapan yang disebut definisi. Misalnya Konsep luas bangun datar.
  • 22. 10 Berdasar pendapat para ahli di atas, maka dapat peneliti simpulkan bahwa konsep adalah suatu ungkapan untuk me- ngelompokkan gagasan atau ide. iv. Pengertian Bangun datar Kurikulum (2004:3) menyatakan bahwa bangun datar dalam arti Matematika adalah istilah bangun-bangun geometri dan bangun-bangun datar. Bangun-bangun geometri itu diantara- nya titik, ruas garis, garis, sudut, kurva, segitiga, bangun bersisi empat, lingkaran, kerucut, bola, tabung, kubus dan sebagainya. Bangun datar adalah bangun yang digambar (dilukis) pada permukaan datar. Bangun datar merupakan sebutan bangun-bangun dua dimensi. Jenis bangun datar bermacam-macam antara lain per- segi, persegi panjang, segi tiga, jajar genjang, trapesium, layang- layang, belah ketupat dan lingkaran (http://id.wikipe- dia.org/wiki/bangundatar, 2010). Menurut Kurikulum 2006, ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan meliputi aspek-aspek bilangan, geometri dan pengukuran dan pengolahan data. Pengukuran dan geometri terdiri dari: (a). Mengidentifikasi bangun datar dan bangun ruang menurut sifat, unsur dan kesebangunannya; (b). Melakukan operasi hitung yang melibat- kan keliling, luas, volume dan satuan pengukuran; (c). menaksir ukuran (panjang, luas, volume) dari benda atau bangun geometri; (d). menentukan dan menggambarkan letak titik atau benda dalam sistem koordinat. Bangun datar dalam arti matematika disini adalah istilah bangun-bangun geometri dan bangun-bangun datar. Bangun- bangun geometri itu diantaranya titik, garis, ruas garis, sudut,
  • 23. 11 kurva, segi tiga, bangun bersisi empat, lingkaran, kerucut, bola tabung, dan sebagainya. Berdasar pendapat diatas dapat peneliti simpulkan bahwa yang disebut bangun datar adalah bangun dua dimensi yang digambar (dilukis) pada permukaan datar dan mempunyai sisi- sisi. Menurut Kurikulum 2006 (BSNP) materi bangun datar yang disampaikan pada Sekolah Dasar kelas IV dalam Standar Kompetensi adalah menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah, dan yang akan dibahas adalah jajargenjang. v. Jajargenjang Jajargenjang adalah bangun datar, bersegi empat, dan sisi- sisinya saling berhadap-hadapan dan sama panjang. Perhatikan gambar di bawah ini: A D B C Gambar di atas adalah jajargenjang ABCD. Gambar jajargenjang ini dibentuk dari sebuah segitiga ABD dan bayangannya CBD, juga dapat dari sebuah segitiga BCA dan bayangannya DCA pada setengah putaran titik P. Panjang rusuk AB sejajar dan sama panjang dengan rusuk DC. Panjang rusuk AD juga sejajar dan sama panjang dengan rusuk BC.
  • 24. 12 Ciri-ciri jajargenjang, yaitu: (1) Sisi-sisinya yang berhadapan sama panjang dan sejajar. AB sama panjang dan sejajar dengan DC AD sama panjang dan sejajar dengan BC (2) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Sudut A sama besar dengan sudut C Sudut B sama besar dengan sudut D (3) Mempunyai du diagonal yang berpotongan disatu titik dan saling membagi dua sama panjang. Panjang garis AP sama dengan panjang garis PC Panjang garis BP sama dengan panjang garis PD (4) Mempunyai dua simetri putar. (5) Tidak mempunyai simetri lipat (simetri balik) Luas daerah jajargenjang A D B B a Dimana : L = a x t L = luas a = alas, yaitu panjang rusuk AB t = tinggi Dapat juga mencari luas jajargenjang dengan cara memotong- motong dan menggabungkan bangun jajargenjang menjadi bangun persegi panjang, seperti :
  • 25. 13 p l x p l x Dimana : p = panjang l = lembar Dengan demikian akan terbentuk bangun persegi panjang, sehingga : L = p x l Kesimpulan : Luas jajargenjang ini dapat dicari dengan pendekatan persegi panjang. vi. Pengertian Konsep bangun datar Berdasar pendapat diatas dapat peneliti simpulkan bahwa yang disebut konsep bangun datar adalah suatu ungkapan untuk mendifinisikan bangun datar. B. Penelitian yang relevan Peneliti sebelum melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, telah mempelajari hasil penelitiannya Agus Sasono, mahasiswa S1 PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
  • 26. 14 Adapun Judul Penelitian Tindakan Kelas tersebut adalah PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENGUASAAN MATERI BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GULON TAHUN 2006/2007. Kesimpulan isi Penelitian Tindakan Kelas tersebut adalah dengan penguasaan materi bangun datar dapat meningkatakan prestasi belajar Matematika siswa Kelas V SD Negeri Gulon Tahun 2006/2007. C. Kerangka Berpikir Pembelajaran Matematika pada pemahaman konsep luas bangun datar masih rendah. Hal ini disebabkan dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah saja. Penanaman konsep masih terlalu abstrak, pendekatan pembelajaran yang inovatif belum diterapkan. Disam- ping itu minat siswa dalam proses pembelajaran sangat kurang, siswa kelihatan pasif dan kurang bergairah, sehingga proses pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pembelajaran pemahaman konsep luas bangun datar dapat meningkat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, apabila guru menggunakan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL). Pendekatan Kontekstual adalah suatu proses pendekatan pembelajaran secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa yang menghungkan antara materi yang diajarkan dengan dunia nyata siswa, hubungan antara pengetahuan yang dimiliki siswa pada penerapan kehidupan sehari-hari, mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru serta mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri bukan transfer pengetahuan dan menghafal. Dengan menggunakan Pendekatan Kontekstual maka pemahaman konsep luas bangun datar akan meningkat dan pembelajaran akan berhasil sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  • 27. 15 Berdasar teori dan kerangka berfikir diatas dapat digambarkan skema sebagai berikut : Kondisi Awal Metode ceramah Penanaman konsep abstrak 1. 2. Pemahaman konsep luas bangun datar rendah Tindakan Menggunakan Pendekatan Kontekstual Kondisi Akhir Pemahaman Konsep Luas Bangun Datar Meningkat Siklus II Siklus I D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas adalah: “Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) dapat meningkatkan pemahaman konsep bangun datar siswa kelas IV SD Negeri Kalisaleh Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang tahun 2010.”
  • 28. 16
  • 29. 16 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kalisaleh Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang. 2. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian selama 4 bulan dimulai bulan Januari 2010 sampai dengan April 2010. 2. Obyek dan Sumber a. Obyek penelitian Penggunaan pendekatan CTL pada pembelajaran konsep luas bangun datar mata pelajaran Matematika. b. Sumber Data Data yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini sebagian besar berupa data kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dari berbagai sumber: a. Nara sumber terdiri dari guru dan siswa kelas IV SDN Kalisaleh Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang. b. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran c. Tes hasil belajar 3. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan bentuk dan sumber data yang dimanfaatkan dalam Penelitian Tindakan Kelas, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
  • 31. 17 b. Observasi c. Tes tertulis 4. Teknik Analisis Data Dalam Penelitian tindakan Kelas ini, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif. Data yang dianalisis berupa rata-rata dan prosentase hasil belajar siswa. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. 5. Indikator Kinerja Untuk mengetahui keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti menetapkan indikator kinerja: a. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa kemampuan menghitung luas bangun datar di atas nilai KKM yang ditetapkan yaitu 70. b. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak 75% 6. Prosedur Penelitian Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua siklus. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini setiap siklus meliputi: Perencanaan Tindakan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi dan Refleksi. 1. Siklus I a. Perencanaan Tindakan 1) Guru menyusun RPP dengan menggunakan model Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) 2) Menyediakan alat dan media 3) Membuat instrumen observasi 4) Membuat lembar evaluasi pembelajaran
  • 32. 18
  • 33. 18 b. Pelaksanaan Tindakan 1) Guru menerapkan RPP dengan menggunakan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL) pada konsep luas bangun datar. 2) Siswa aktif belajar konsep luas bangun datar dengan meng- gunakan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL). c. Observasi Pelaksanaan observasi dilakukan oleh peneliti dan supervisor. Tugas supervisor adalah mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Peneliti melakukan diskusi dengan supervisor tentang obser- vasi, evaluasi dan refleksi Siklus I. Hasil evaluasi dan refleksi siklus I digunakan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan pada siklus II. 2. Siklus II a. Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, peneliti mengadakan perbaikan RPP terutama peran guru dalam proses pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan 1) Peneliti menerapkan RPP perbaikan siklus I. 2) Siswa lebih aktif belajar konsep luas bangun datar dengan menggunakan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning-CTL). c. Observasi Pelaksanaan observasi hampir sama siklus II. Peneliti dan supervisor mengamati kegiatan-kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran.
  • 34. 19 d. Evaluasi dan Refleksi Peneliti melakukan diskusi dengan supervisor tentang observasi, evaluasi dan refleksi Siklus II. Jika hasil evaluasi dan refleksi siklus II belum memenuhi indikator kinerja penelitian maka dilanjutkan dengan rekomendasi, namun jika sudah memenuhi indikator kinerja penelitian maka dapat diakhiri pada siklus II. Berdasarkan prosedur penelitian di atas penelitian dilaksana- kan dengan gambar seperti bagan di bawah ini: Siklus I Peren- canaan Peren- canaan Tindakan Tindakan Observasi Observasi Refleksi RefleksiSiklus II
  • 35. 20
  • 36. 20 20 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Pra Siklus Daftar Nilai pada Pra Siklus Sebagai Berikut : No Nis Nilai 1 1878 52 2 1907 68 3 1908 66 4 1909 54 5 1910 72 6 1918 74 7 1920 73 8 1926 73 9 1929 68 10 1930 68 11 1932 70 12 1933 57 13 1934 59 14 1935 60 15 1936 61 16 1937 87 17 1938 62 18 1939 80 19 1942 80 20 1943 67 21 1945 77 22 1948 52
  • 37. 21 21 23 1949 59 24 1951 74 25 1953 69 26 1954 50 27 1955 77 28 1060 56 29 1962 74 30 2008 67 31 2011 61 32 2019 53 33 2020 40 Rata-rata 65,45 Rentang Nilai Pra Siklus Rentang nilai Prekwensi < 49 1 50 - 59 9 60 - 69 11 70 - 79 9 80 - 89 3 90 - 100 0 Diagram Pra Siklus
  • 38. 22 22 0 2 4 6 8 10 12 <49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100 Series1 Series2 Series3
  • 39. 22 B. Hasil Siklus I Daftar Nilai Siklus I Sebagai Berikut : No Nis Nilai 1 1878 80 2 1907 100 3 1908 60 4 1909 60 5 1910 80 6 1918 70 7 1920 80 8 1926 100 9 1929 70 10 1930 40 11 1932 50 12 1933 90 13 1934 60 14 1935 80 15 1936 70 16 1937 70 17 1938 70 18 1939 70 19 1942 90 20 1943 70 21 1945 100 22 1948 50 23 1949 80 24 1951 70 25 1953 40
  • 40. 23 26 1954 100 27 1955 100 28 1060 50 29 1962 80 30 2008 80 31 2011 90 32 2019 70 33 2020 30 Rata-rata 73,9 Rentang Nilai Siklus I Rentang nilai Prekwensi < 49 4 50 - 59 3 60 - 69 3 70 - 79 9 80 - 89 7 90 - 100 7 Diagram Siklus I
  • 41. 24 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 <45 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100 Series 1 Series 2 Series 3 C. Hasil Siklus II Daftar Nilai Siklus II Sebagai Berikut : No Nis Nilai 1 1878 93 2 1907 100 3 1908 73 4 1909 86 5 1910 93 6 1918 73 7 1920 86 8 1926 100 9 1929 80 10 1930 66 11 1932 73 12 1933 100 13 1934 86
  • 42. 25 14 1935 86 15 1936 80 16 1937 73 17 1938 80 18 1939 73 19 1942 100 20 1943 80 21 1945 100 22 1948 73 23 1949 93 24 1951 70 25 1953 73 26 1954 100 27 1955 100 28 1060 73 29 1962 93 30 2008 86 31 2011 100 32 2019 73 33 2020 66 Rata-rata 84,5 Rentang Nilai Siklus II Rentang nilai Prekwensi < 49 0 50 - 59 0 60 - 69 2 70 - 79 9
  • 43. 26 80 - 89 10 90 - 100 12 Diagram Siklus II 0 2 4 6 8 10 12 14 < 49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100 Series1 Series2 Series3 Series4 Series5 Series6 D. Analisis Situasi Pada pra siklus nilai rerata siswa 65,45 ketuntasan belajar siswa 36,3 %. Sedangkan pelaksanaan PTK pada siklus I nilai rerata yang didapat siswa siswa 73,9 dengan ketuntasan belajar siswa 72,7 %. Sedangkan pelaksanaan PTK pada siklus II hasil nilai rerata siswa 84,5 dan ketuntasa belajar siswa 93,9 %. Dengan demikian ketuntasan belajar siswa ada kenaikan yang signifikan seperti pada tabel dan diagram nilai dibawah ini. Tabel Hasil nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II No NIS Pra Siklus Siklus I Siklus II 1 1878 52 80 93
  • 44. 27 2 1907 68 100 100 3 1908 66 60 73 4 1909 54 60 86 5 1910 72 80 93 6 1918 74 70 73 7 1920 73 80 86 8 1926 73 100 100 9 1929 68 70 80 10 1930 68 40 66 11 1932 70 50 73 12 1933 57 90 100 13 1934 59 60 86 14 1935 60 80 86 15 1936 61 70 80 16 1937 87 70 73 17 1938 62 70 80 18 1939 80 70 73 19 1942 80 90 100 20 1943 67 70 80 21 1945 77 100 100 22 1948 52 50 73 23 1949 59 80 93 24 1951 74 70 70 25 1953 69 40 73 26 1954 50 100 100 27 1955 77 100 100 28 1060 56 50 73 29 1962 74 80 93
  • 45. 28 30 2008 67 80 86 31 2011 61 90 100 32 2019 53 70 73 33 2020 40 30 66 Rata-rata 65,45 73,9 84,5 Diagram nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II 0 20 40 60 80 100 1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr Rerata Pra Siklus Rerata Siklus I Rerata Siklus II
  • 46. 28 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pendekatan Kontekstual dapat meningkatkan pemahaman konsep luas bangun datar pada siswa kelas IV SD Negeri Kalisaleh Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang tahun 2010. Dengan bukti : a. Hasil Pelaksanaan Siklus I siswa yang mencapai nilai diatas KKM 72, 7 % dengan rerata nilai 73,9 b. Hasil Siklus II siswa yang mencapai nilai diatas KKM 93,9 % dengan rata-rata nilai 84,5 B. Saran 1. Saran untuk Penelitian Lanjut Penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu disempurnakan. Oleh sebab itu, kepada peneliti lain yang akan mengadakan penelitian lanjut sejenis disarankan : a. Menyusun perencanaan dan perancangan yang matang dan sistematis agar benar-benar dapat diperoleh hasil yang lebih optimal. b. Memberikan penekanan pada segi-segi observasi dan interpretasi sehingga perekflesian hasil observasi dari satu siklus dapat ditindak lanjuti pada siklus berikutnya. 2. Saran untuk Penerapan Hasil Penelitian a. Saran untuk Guru 1. Para guru, khususnya guru mata pelajaran Matematika dapat menerapkan Pendekatan Kontekstual dalam rangka peningkatan motivasi belajar siswa dan pemahaman konsep luas bangun datar.
  • 47. 29 2. Para guru, khususnya guru Matematika perlu lebih meningkatkan pemahaman dan wawasan tentang Pendekatan Kontekstua sehingga dalam pengimplementasiannya dapat berjalan lebih efektif
  • 48. 30 3. Para guru, khususnya guru Matematika senantiasa dapat memberikan keteladanan dan motivasi demi peningkatan pemahaman konsep luas bangun datar. b. Saran untuk Kepala Sekolah 1. Kepala Sekolah perlu lebih mengupayakan peningkatan profesionalisme guru ( melalui pelatihan-pelatihan ) yang berkaitan dengan model-model pembelajaran, khususnya mengenai implementasi Pendekatan Kontekstual. 2. Kepala Sekolah perlu mengupayakan tersedianya fasilitas-fasilitas yang dapat menopang terselenggaranya kegiatan pemebelajaran dengan menggunakan Pendekatan Kontekstual. c. Saran untuk Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga agar dapat memfasilitasi terselenggaranya pelatihan-pelatihan bagi penegembangan profesionalisme guru, khususnya yang berkaitan dengan teknik-teknik dan model pendekatan.
  • 49. 31 DAFTAR PUSTAKA Baharuddin, Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz.Media Group. Depdiknas, 2006. Permendiknas No 22 Standar Isi. Jakarta: Depdiknas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pemalang, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Pemalang: SD Negeri Kalisaleh. Drs. Sugiyanto, M.Si, M.Si, 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif, Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru (PGSD) Rayon 13. Herawan, Asep Heri, 2007. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka. Lise Chamisijatin, dkk. 2008. Pengembangan Kurikulum SD. Jakarta: Dirjen Dikti, Depdiknas. M. Djauhar Siddiq, dkk. 2008. Bahan Ajar Cetak Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti, Depdiknas. Mark K. Smith, dkk. 2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran. Yogyakarta: Mirza Media Pustaka Mikarsa, Hera Lestari, Taufik Agus, Prianto Puji Lestari, 2007. Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas terbuka. Nurhadi, 2003. CTL dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.