SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Konfrontasi Indonesia-Malaysia                                                                                                1



    Konfrontasi Indonesia-Malaysia
                                                 Konfrontasi Indonesia-Malaysia


          Tanggal             1962-1966

          Lokasi              Kalimantan, Asia Tenggara

          Hasil               Perjanjian perdamaian

          Perubahan wilayah   Kalimantan bagian utara (Serawak) jatuh ke tangan Malaysia, pembentukan Konfederasi Malaysia.



                                                          Pihak yang terlibat

              Malaysia                                                   Indonesia
              Britania Raya
              Selandia Baru
              Australia

                                                             Komandan

         Tunku Abdul Rahman                                         Soekarno
         Walter Walker                                              Omar Dani (Panglima Komando Mandala Siaga)
                                                                    Soeharto
                                                                    Jendral A.H Nasution

                                                              Kekuatan

         tidak diketahui                                            tidak diketahui

                                                           Jumlah korban

         239 korban jiwa                                            300 korban jiwa


    Konfrontasi Indonesia-Malaysia atau yang lebih dikenal sebagai Konfrontasi saja adalah sebuah perang mengenai
    masa depan pulau Kalimantan, antara Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962-1966.
    Perang ini berawal dari keinginan Malaysia untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak dengan Persekutuan
    Tanah Melayu pada tahun 1961. Keinginan itu ditentang oleh Presiden Soekarno yang menganggap Malaysia
    sebagai "boneka" Britania.


    Latar belakang
    Pada 1961, Kalimantan dibagi menjadi empat administrasi. Kalimantan, sebuah provinsi di Indonesia, terletak di
    selatan Kalimantan. Di utara adalah Kerajaan Brunei dan dua koloni Inggris; Sarawak dan Britania Borneo Utara,
    kemudian dinamakan Sabah. Sebagai bagian dari penarikannya dari koloninya di Asia Tenggara, Inggris mencoba
    menggabungkan koloninya di Kalimantan dengan Semenanjung Malaya untuk membentuk Malaysia.
    Rencana ini ditentang oleh Pemerintahan Indonesia; Presiden Soekarno berpendapat bahwa Malaysia hanya sebuah
    boneka Inggris, dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga
    mengancam kemerdekaan Indonesia. Filipina juga membuat klaim atas Sabah, dengan alasan daerah itu memiliki
    hubungan sejarah dengan Filipina melalui Kesultanan Sulu.
    Di Brunei, Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) memberontak pada 8 Desember 1962. Mereka mencoba
    menangkap Sultan Brunei, ladang minyak dan sandera orang Eropa. Sultan lolos dan meminta pertolongan Inggris.
    Dia menerima pasukan Inggris dan Gurkha dari Singapura. Pada 16 Desember, Komando Timur Jauh Inggris
    (British Far Eastern Command) mengklaim bahwa seluruh pusat pemberontakan utama telah diatasi, dan pada 17
    April 1963, pemimpin pemberontakan ditangkap dan pemberontakan berakhir.
Konfrontasi Indonesia-Malaysia                                                                                                                       2


    Filipina dan Indonesia resminya setuju untuk menerima pembentukan Malaysia apabila mayoritas di daerah yang
    ribut memilihnya dalam sebuah referendum yang diorganisasi oleh PBB. Tetapi, pada 16 September, sebelum hasil
    dari pemilihan dilaporkan. Malaysia melihat pembentukan federasi ini sebagai masalah dalam negeri, tanpa tempat
    untuk turut campur orang luar, tetapi pemimpin Indonesia melihat hal ini sebagai perjanjian yang dilanggar dan
    sebagai bukti imperialisme Inggris.



   “
      Sejak demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur, ketika para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Soekarno,
      membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Tunku Abdul Rahman—Perdana Menteri Malaysia saat itu—dan memaksanya untuk
      menginjak Garuda, amarah Soekarno terhadap Malaysia pun meledak.

                                                                                                                                               [1]
    Soekarno yang murka karena hal itu mengutuk tindakan Tunku yang menginjak-injak lambang negara Indonesia
    dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia.
    Soekarno memproklamirkan gerakan Ganyang Malaysia melalui pidato beliau yang amat bersejarah, berikut ini:



   “                                                                                                                                        ”
            Kalau kita lapar itu biasa
            Kalau kita malu itu juga biasa
            Namun kalau kita lapar atau malu itu karena , kurang ajar!
            Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!
            Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu
            Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang tak
            mau diinjak-injak harga dirinya.
            Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan
            kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.
            Yoo...ayoo... kita... Ganjang...
            Ganjang... Malajsia
            Ganjang... Malajsia
            Bulatkan tekad
            Semangat kita badja
            Peluru kita banjak
            Njawa kita banjak
            Bila perlu satoe-satoe!
            Soekarno.




    Perang
    Pada 20 Januari 1963, Menteri Luar Negeri Indonesia Soebandrio mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap
    bermusuhan terhadap Malaysia. Pada 12 April, sukarelawan Indonesia (sepertinya pasukan militer tidak resmi) mulai
    memasuki Sarawak dan Sabah untuk menyebar propaganda dan melaksanakan penyerangan dan sabotase. Tanggal 3
    Mei 1963 di sebuah rapat raksasa yang digelar di Jakarta, Presiden Sukarno mengumumkan perintah Dwi Komando
    Rakyat (Dwikora) yang isinya:
    • Pertinggi ketahanan revolusi Indonesia
    • Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak dan Sabah, untuk menghancurkan Malaysia
    Pada 27 Juli, Sukarno mengumumkan bahwa dia akan meng-"ganyang Malaysia". Pada 16 Agustus, pasukan dari
    Rejimen Askar Melayu DiRaja berhadapan dengan lima puluh gerilyawan Indonesia.
    Meskipun Filipina tidak turut serta dalam perang, mereka memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia.
    Federasi Malaysia resmi dibentuk pada 16 September 1963. Brunei menolak bergabung dan Singapura keluar di
    kemudian hari.
Konfrontasi Indonesia-Malaysia                                                                                            3


    Ketegangan berkembang di kedua belah pihak Selat Malaka. Dua hari kemudian para kerusuhan membakar kedutaan
    Britania di Jakarta. Beberapa ratus perusuh merebut kedutaan Singapura di Jakarta dan juga rumah diplomat
    Singapura. Di Malaysia, agen Indonesia ditangkap dan massa menyerang kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur.
    Di sepanjang perbatasan di Kalimantan, terjadi peperangan perbatasan; pasukan Indonesia dan pasukan tak resminya
    mencoba menduduki Sarawak dan Sabah, dengan tanpa hasil.
    Pada 1964 pasukan Indonesia mulai menyerang wilayah di Semenanjung Malaya. Di bulan Mei dibentuk Komando
    Siaga yang bertugas untuk mengkoordinir kegiatan perang terhadap Malaysia (Operasi Dwikora). Komando ini
    kemudian berubah menjadi Komando Mandala Siaga (Kolaga). Kolaga dipimpin oleh Laksdya Udara Omar Dani
    sebagai Pangkolaga. Kolaga sendiri terdiri dari tiga Komando, yaitu Komando Tempur Satu (Kopurtu)
    berkedudukan di Sumatera yang terdiri dari 12 Batalyon TNI-AD, termasuk tiga Batalyon Para dan satu batalyon
    KKO. Komando ini sasaran operasinya Semenanjung Malaya dan dipimpin oleh Brigjen Kemal Idris sebaga
    Pangkopur-I. Komando Tempur Dua (Kopurda) berkedudukan di Bengkayang, Kalimantan Barat dan terdiri dari 13
    Batalyon yang berasal dari unsur KKO, AURI, dan RPKAD. Komando ini dipimpin Brigjen Soepardjo sebagai
    Pangkopur-II. Komando ketiga adalah Komando Armada Siaga yang terdiri dari unsur TNI-AL dan juga KKO.
    Komando ini dilengkapi dengan Brigade Pendarat dan beroperasi di perbatasan Riau dan Kalimantan Timur.
    Di bulan Agustus, enam belas agen bersenjata Indonesia ditangkap di Johor. Aktivitas Angkatan Bersenjata
    Indonesia di perbatasan juga meningkat. Tentera Laut DiRaja Malaysia mengerahkan pasukannya untuk
    mempertahankan Malaysia. Tentera Malaysia hanya sedikit saja yang diturunkan dan harus bergantung pada pos
    perbatasan dan pengawasan unit komando. Misi utama mereka adalah untuk mencegah masuknya pasukan Indonesia
    ke Malaysia. Sebagian besar pihak yang terlibat konflik senjata dengan Indonesia adalah Inggris dan Australia,
    terutama pasukan khusus mereka yaitu Special Air Service(SAS). Tercatat sekitar 2000 pasukan khusus Indonesia
    (Kopassus) tewas dan 200 pasukan khusus Inggris/Australia (SAS) juga tewas setelah bertempur di belantara
    kalimantan (Majalah Angkasa Edisi 2006).
    Pada 17 Agustus pasukan terjun payung mendarat di pantai barat daya Johor dan mencoba membentuk pasukan
    gerilya. Pada 2 September 1964 pasukan terjun payung didaratkan di Labis, Johor. Pada 29 Oktober, 52 tentara
    mendarat di Pontian di perbatasan Johor-Malaka dan ditangkap oleh pasukan Resimen Askar Melayu DiRaja dan
    Selandia Baru dan bakinya ditangkap oleh Pasukan Gerak Umum Kepolisian Kerajaan Malaysia di Batu 20, Muar,
    Johor.
    Ketika PBB menerima Malaysia sebagai anggota tidak tetap. Sukarno menarik Indonesia dari PBB pada tanggal 20
    Januari 1965 dan mencoba membentuk Konferensi Kekuatan Baru (Conference of New Emerging Forces, Conefo)
    sebagai alternatif.
    Sebagai tandingan Olimpiade, Soekarno bahkan menyelenggarakan GANEFO (Games of the New Emerging Forces)
    yang diselenggarakan di Senayan, Jakarta pada 10-22 November 1963. Pesta olahraga ini diikuti oleh 2.250 atlet dari
    48 negara di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Selatan, serta diliput sekitar 500 wartawan asing.
    Pada Januari 1965, Australia setuju untuk mengirimkan pasukan ke Kalimantan setelah menerima banyak
    permintaan dari Malaysia. Pasukan Australia menurunkan 3 Resimen Kerajaan Australia dan Resimen Australian
    Special Air Service. Ada sekitar empat belas ribu pasukan Inggris dan Persemakmuran di Australia pada saat itu.
    Secara resmi, pasukan Inggris dan Australia tidak dapat mengikuti penyerang melalu perbatasan Indonesia. Tetapi,
    unit seperti Special Air Service, baik Inggris maupun Australia, masuk secara rahasia (lihat Operasi Claret).
    Australia mengakui penerobosan ini pada 1996.
    Pada pertengahan 1965, Indonesia mulai menggunakan pasukan resminya. Pada 28 Juni, mereka menyeberangi
    perbatasan masuk ke timur Pulau Sebatik dekat Tawau, Sabah dan berhadapan dengan Resimen Askar Melayu Di
    Raja dan Kepolisian North Borneo Armed Constabulary.
    Pada 1 Juli 1965, militer Indonesia yang berkekuatan kurang lebih 5000 orang melabrak pangkalan Angkatan Laut
    Malaysia di Sampurna. Serangan dan pengepungan terus dilakukan hingga 8 September namun gagal. Pasukan
Konfrontasi Indonesia-Malaysia                                                                                                           4


    Indonesia mundur dan tidak penah menginjakkan kaki lagi di bumi Malaysia. Peristiwa ini dikenal dengan
    "Pengepungan 68 Hari" oleh warga Malaysia.


    Akhir konfrontasi
    Menjelang akhir 1965, Jendral Soeharto memegang kekuasaan di Indonesia setelah berlangsungnya G30S/PKI. Oleh
    karena konflik domestik ini, keinginan Indonesia untuk meneruskan perang dengan Malaysia menjadi berkurang dan
    peperangan pun mereda.
    Pada 28 Mei 1966 di sebuah konferensi di Bangkok, Kerajaan Malaysia dan pemerintah Indonesia mengumumkan
    penyelesaian konflik. Kekerasan berakhir bulan Juni, dan perjanjian perdamaian ditandatangani pada 11 Agustus dan
    diresmikan dua hari kemudian.


    Referensi dan bacaan lebih lanjut
    • (en) Easter, D. Britain and the Confrontation with Indonesia, 1961-1965, (2004, London) I.B.Tauris, ISBN
      1-85043-623-1
    • (en) Jones, M. Conflict and Confrontation in South East Asia, 1961-1965: Britain, the United States and the
      Creation of Malaysia. (2002, Cambridge) Cambridge University Press. ISBN 0-521-80111-7
    • (en) Mackie, J.A.C. Konfrontasia: the Indonesia-Malaysia Dispute 1963-1966'. (1974, Kuala Lumpur) Oxford
      University Press.
    • (en) Subritzky, J. Confronting Sukarno: British, American, Australian and New Zealand Diplomacy in the
       Malaysian-Indonesian Confrontation, 1961-1965, (2000, London) Palgrave. ISBN 0-312-22784-1


    Lihat pula
    • Sejarah Indonesia
    • Sejarah Malaysia
    • Sejarah militer Inggris
    • Pengeboman MacDonald House


    Referensi
    [1] Artikel Kompas bertajuk "Sukarno, Malaysia, dan PKI" tanggal Sabtu, 29 September 2007 (http:// www2. kompas.com/ kompas-cetak/
        0709/ 29/ opini/ 3873018.htm)
Sumber dan Kontributor Artikel                                                                                                                                                                 5



    Sumber dan Kontributor Artikel
    Konfrontasi Indonesia-Malaysia Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=2960562 Kontributor: *drew, Aday, Aditreeslime, Ali Munir, Andri.h, Arkwatem, Bahalwan2002,
    BayuAH, Bennylin, Borgx, Gombang, Hayabusa future, Mabuti01, Meursault2004, Mimihitam, Mssetiadi, Rintojiang, Roscoe x, Serenity, Stephensuleeman, Teddy s, Willy2000, 64 suntingan
    anonim




    Sumber Gambar, Lisensi dan Kontributor
    Berkas:Flag of Malaysia.svg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Flag_of_Malaysia.svg Lisensi: Public Domain Kontributor: User:SKopp
    Berkas:Flag of the United Kingdom.svg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Flag_of_the_United_Kingdom.svg Lisensi: Public Domain Kontributor: User:Zscout370
    Berkas:Flag of New Zealand.svg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Flag_of_New_Zealand.svg Lisensi: Public Domain Kontributor: Adambro, Arria Belli, Bawolff,
    Bjankuloski06en, ButterStick, Denelson83, Donk, EugeneZelenko, Fred J, Fry1989, Hugh Jass, Ibagli, Jusjih, Klemen Kocjancic, Mamndassan, Mattes, Nightstallion, O, Peeperman, Poromiami,
    Reisio, Rfc1394, Shizhao, Tabasco, Transparent Blue, Väsk, Xufanc, Zscout370, 34 suntingan anonim
    Berkas:Flag of Australia.svg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Flag_of_Australia.svg Lisensi: Public Domain Kontributor: Ian Fieggen
    Berkas:Flag of Indonesia.svg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Flag_of_Indonesia.svg Lisensi: Public Domain Kontributor: User:Gabbe, User:SKopp




    Lisensi
    Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0 Unported
    http:// creativecommons. org/ licenses/ by-sa/ 3. 0/

More Related Content

What's hot

Konflik Yugoslavia
Konflik YugoslaviaKonflik Yugoslavia
Konflik YugoslaviaRMadjid
 
Presentasi pembebasan Irian Barat
Presentasi pembebasan Irian BaratPresentasi pembebasan Irian Barat
Presentasi pembebasan Irian BaratNaufal Mu'afa
 
Peran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian Dunia
Peran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian DuniaPeran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian Dunia
Peran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian DuniaQorry Annisya
 
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan Ulul Azmi Lomuber Rezqi
 
Bab 3 pergerakan nasional
Bab 3  pergerakan nasional  Bab 3  pergerakan nasional
Bab 3 pergerakan nasional Irma Suryani
 
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1Rani Insani
 
perang bali
perang baliperang bali
perang baliDEDI3060
 
Bab 5. Peristiwa Kontemporer Dunia.pptx
Bab 5. Peristiwa Kontemporer Dunia.pptxBab 5. Peristiwa Kontemporer Dunia.pptx
Bab 5. Peristiwa Kontemporer Dunia.pptxrun2san
 
Materi 2: Berakhirnya Politik Apartheid di Afrika Selatan
Materi 2: Berakhirnya Politik Apartheid di Afrika SelatanMateri 2: Berakhirnya Politik Apartheid di Afrika Selatan
Materi 2: Berakhirnya Politik Apartheid di Afrika Selatankirana1004
 
3. PERAN AKTIF BANGSA INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx
3. PERAN AKTIF BANGSA  INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx3. PERAN AKTIF BANGSA  INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx
3. PERAN AKTIF BANGSA INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptxRafaGibraltar1
 
Ppt sejarah
Ppt sejarahPpt sejarah
Ppt sejarahDini33
 

What's hot (20)

Konflik Yugoslavia
Konflik YugoslaviaKonflik Yugoslavia
Konflik Yugoslavia
 
Presentasi pembebasan Irian Barat
Presentasi pembebasan Irian BaratPresentasi pembebasan Irian Barat
Presentasi pembebasan Irian Barat
 
Pemberontakan rms
Pemberontakan rmsPemberontakan rms
Pemberontakan rms
 
Peran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian Dunia
Peran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian DuniaPeran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian Dunia
Peran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian Dunia
 
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
 
Bab 3 pergerakan nasional
Bab 3  pergerakan nasional  Bab 3  pergerakan nasional
Bab 3 pergerakan nasional
 
Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan IndonesiaPerhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia
 
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1
 
INTEGRASI TIMOR TIMUR
INTEGRASI TIMOR TIMURINTEGRASI TIMOR TIMUR
INTEGRASI TIMOR TIMUR
 
Kegunaan senyawa karbon
Kegunaan senyawa karbonKegunaan senyawa karbon
Kegunaan senyawa karbon
 
perang bali
perang baliperang bali
perang bali
 
Ppt teladan para tokoh persatuan
Ppt  teladan para tokoh persatuanPpt  teladan para tokoh persatuan
Ppt teladan para tokoh persatuan
 
Bab 5. Peristiwa Kontemporer Dunia.pptx
Bab 5. Peristiwa Kontemporer Dunia.pptxBab 5. Peristiwa Kontemporer Dunia.pptx
Bab 5. Peristiwa Kontemporer Dunia.pptx
 
Materi 2: Berakhirnya Politik Apartheid di Afrika Selatan
Materi 2: Berakhirnya Politik Apartheid di Afrika SelatanMateri 2: Berakhirnya Politik Apartheid di Afrika Selatan
Materi 2: Berakhirnya Politik Apartheid di Afrika Selatan
 
3. PERAN AKTIF BANGSA INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx
3. PERAN AKTIF BANGSA  INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx3. PERAN AKTIF BANGSA  INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx
3. PERAN AKTIF BANGSA INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx
 
Gerakan non blok
Gerakan non blok Gerakan non blok
Gerakan non blok
 
Revolusi perancis
Revolusi perancis Revolusi perancis
Revolusi perancis
 
Apec
Apec Apec
Apec
 
Sejarah Pembentukan ASEAN
Sejarah Pembentukan ASEANSejarah Pembentukan ASEAN
Sejarah Pembentukan ASEAN
 
Ppt sejarah
Ppt sejarahPpt sejarah
Ppt sejarah
 

Similar to Konfrontasi Dengan Malaysia

persitiwa-ganyang-malaysia-1963
persitiwa-ganyang-malaysia-1963persitiwa-ganyang-malaysia-1963
persitiwa-ganyang-malaysia-1963Tank Tonk
 
Sejarah ditiijawabarat-121020064135-phpapp02
Sejarah ditiijawabarat-121020064135-phpapp02Sejarah ditiijawabarat-121020064135-phpapp02
Sejarah ditiijawabarat-121020064135-phpapp02Afifah Rahma
 
Makalah Sejarah - Pertempuran Ambarawa
Makalah Sejarah - Pertempuran AmbarawaMakalah Sejarah - Pertempuran Ambarawa
Makalah Sejarah - Pertempuran AmbarawaPryses Jaklyn
 
KOMITMEN KEBANGSAAN - KOMITMEN KEBANGSAAN.pptx
KOMITMEN KEBANGSAAN - KOMITMEN KEBANGSAAN.pptxKOMITMEN KEBANGSAAN - KOMITMEN KEBANGSAAN.pptx
KOMITMEN KEBANGSAAN - KOMITMEN KEBANGSAAN.pptxmediaipnu5455
 
Materi Lengkap Tokoh tokoh yang mengatasi disintegrasi bangsa Indonesia_SMAN...
Materi Lengkap Tokoh  tokoh yang mengatasi disintegrasi bangsa Indonesia_SMAN...Materi Lengkap Tokoh  tokoh yang mengatasi disintegrasi bangsa Indonesia_SMAN...
Materi Lengkap Tokoh tokoh yang mengatasi disintegrasi bangsa Indonesia_SMAN...SMAN 1 KEJAYAN
 
Proses masuknya jepang ke indonesia
Proses masuknya jepang ke indonesiaProses masuknya jepang ke indonesia
Proses masuknya jepang ke indonesiaNur Ramadhani
 
Pemberontakan DI/TII
Pemberontakan DI/TIIPemberontakan DI/TII
Pemberontakan DI/TIIanastanindya
 
Jepang sebagai saudara tua
Jepang sebagai saudara tuaJepang sebagai saudara tua
Jepang sebagai saudara tuaMarda Kurnia
 
MAPHILINDO ( MALAYSIA - FILIPINA - INDONESIA )
MAPHILINDO ( MALAYSIA - FILIPINA - INDONESIA )MAPHILINDO ( MALAYSIA - FILIPINA - INDONESIA )
MAPHILINDO ( MALAYSIA - FILIPINA - INDONESIA )Muhammad Fateh
 
Indonesia (Sejarah Nama dan Kemaritiman).pptx
Indonesia (Sejarah Nama dan Kemaritiman).pptxIndonesia (Sejarah Nama dan Kemaritiman).pptx
Indonesia (Sejarah Nama dan Kemaritiman).pptxssuser5c3883
 
Perlawanan terhadap sekutu dan belanda
Perlawanan terhadap sekutu dan belandaPerlawanan terhadap sekutu dan belanda
Perlawanan terhadap sekutu dan belandaPurna Senda
 
Ringakasan materi TWK.pdf
Ringakasan materi TWK.pdfRingakasan materi TWK.pdf
Ringakasan materi TWK.pdfssuser6a2adc
 
Kelompok 11 - Kerajaan Singasari
Kelompok 11 - Kerajaan SingasariKelompok 11 - Kerajaan Singasari
Kelompok 11 - Kerajaan SingasariX-MIPA1 SMANCIL
 
Presentasi sejarah XII IPS
Presentasi sejarah XII IPSPresentasi sejarah XII IPS
Presentasi sejarah XII IPSbagoeskhasan
 

Similar to Konfrontasi Dengan Malaysia (20)

persitiwa-ganyang-malaysia-1963
persitiwa-ganyang-malaysia-1963persitiwa-ganyang-malaysia-1963
persitiwa-ganyang-malaysia-1963
 
Bab 10 sni 6
Bab 10 sni 6Bab 10 sni 6
Bab 10 sni 6
 
Sejarah ditiijawabarat-121020064135-phpapp02
Sejarah ditiijawabarat-121020064135-phpapp02Sejarah ditiijawabarat-121020064135-phpapp02
Sejarah ditiijawabarat-121020064135-phpapp02
 
Keajaan singosari
Keajaan singosariKeajaan singosari
Keajaan singosari
 
pertempuran ambarawa
pertempuran ambarawapertempuran ambarawa
pertempuran ambarawa
 
Makalah Sejarah - Pertempuran Ambarawa
Makalah Sejarah - Pertempuran AmbarawaMakalah Sejarah - Pertempuran Ambarawa
Makalah Sejarah - Pertempuran Ambarawa
 
Pertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawaPertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawa
 
KOMITMEN KEBANGSAAN - KOMITMEN KEBANGSAAN.pptx
KOMITMEN KEBANGSAAN - KOMITMEN KEBANGSAAN.pptxKOMITMEN KEBANGSAAN - KOMITMEN KEBANGSAAN.pptx
KOMITMEN KEBANGSAAN - KOMITMEN KEBANGSAAN.pptx
 
Materi Lengkap Tokoh tokoh yang mengatasi disintegrasi bangsa Indonesia_SMAN...
Materi Lengkap Tokoh  tokoh yang mengatasi disintegrasi bangsa Indonesia_SMAN...Materi Lengkap Tokoh  tokoh yang mengatasi disintegrasi bangsa Indonesia_SMAN...
Materi Lengkap Tokoh tokoh yang mengatasi disintegrasi bangsa Indonesia_SMAN...
 
Proses masuknya jepang ke indonesia
Proses masuknya jepang ke indonesiaProses masuknya jepang ke indonesia
Proses masuknya jepang ke indonesia
 
Pemberontakan DI/TII
Pemberontakan DI/TIIPemberontakan DI/TII
Pemberontakan DI/TII
 
Jepang sebagai saudara tua
Jepang sebagai saudara tuaJepang sebagai saudara tua
Jepang sebagai saudara tua
 
MAPHILINDO ( MALAYSIA - FILIPINA - INDONESIA )
MAPHILINDO ( MALAYSIA - FILIPINA - INDONESIA )MAPHILINDO ( MALAYSIA - FILIPINA - INDONESIA )
MAPHILINDO ( MALAYSIA - FILIPINA - INDONESIA )
 
Indonesia (Sejarah Nama dan Kemaritiman).pptx
Indonesia (Sejarah Nama dan Kemaritiman).pptxIndonesia (Sejarah Nama dan Kemaritiman).pptx
Indonesia (Sejarah Nama dan Kemaritiman).pptx
 
Sejarah - Materi Semester 2
Sejarah - Materi Semester 2Sejarah - Materi Semester 2
Sejarah - Materi Semester 2
 
Perlawanan terhadap sekutu dan belanda
Perlawanan terhadap sekutu dan belandaPerlawanan terhadap sekutu dan belanda
Perlawanan terhadap sekutu dan belanda
 
Ringakasan materi TWK.pdf
Ringakasan materi TWK.pdfRingakasan materi TWK.pdf
Ringakasan materi TWK.pdf
 
Kelompok 11 - Kerajaan Singasari
Kelompok 11 - Kerajaan SingasariKelompok 11 - Kerajaan Singasari
Kelompok 11 - Kerajaan Singasari
 
Pemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TIIPemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TII
 
Presentasi sejarah XII IPS
Presentasi sejarah XII IPSPresentasi sejarah XII IPS
Presentasi sejarah XII IPS
 

More from sriyandi djoeweri

Berlatih menyusun-proposal-ptk
Berlatih menyusun-proposal-ptkBerlatih menyusun-proposal-ptk
Berlatih menyusun-proposal-ptksriyandi djoeweri
 
Administrasi manajemen sekolah
Administrasi manajemen sekolahAdministrasi manajemen sekolah
Administrasi manajemen sekolahsriyandi djoeweri
 
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--20061 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006sriyandi djoeweri
 
Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara ata
Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara ataKolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara ata
Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atasriyandi djoeweri
 
Kebijakan pendidikan lingkungan hidup
Kebijakan pendidikan lingkungan hidupKebijakan pendidikan lingkungan hidup
Kebijakan pendidikan lingkungan hidupsriyandi djoeweri
 
Diktat sejarah kelas ix semester ii
Diktat sejarah kelas ix semester iiDiktat sejarah kelas ix semester ii
Diktat sejarah kelas ix semester iisriyandi djoeweri
 
Catatan mengenai historiograpi sekitar peristiwa 1965
Catatan mengenai  historiograpi sekitar peristiwa 1965Catatan mengenai  historiograpi sekitar peristiwa 1965
Catatan mengenai historiograpi sekitar peristiwa 1965sriyandi djoeweri
 
Kebijakan pendidikan gratis 2009
Kebijakan pendidikan gratis 2009Kebijakan pendidikan gratis 2009
Kebijakan pendidikan gratis 2009sriyandi djoeweri
 
Hasil olimpiade geografi tingkat sma se
Hasil olimpiade geografi tingkat sma seHasil olimpiade geografi tingkat sma se
Hasil olimpiade geografi tingkat sma sesriyandi djoeweri
 

More from sriyandi djoeweri (20)

Demokrasi terpimpin
Demokrasi terpimpinDemokrasi terpimpin
Demokrasi terpimpin
 
Daerah Penerima DAK
Daerah Penerima DAKDaerah Penerima DAK
Daerah Penerima DAK
 
Berlatih menyusun-proposal-ptk
Berlatih menyusun-proposal-ptkBerlatih menyusun-proposal-ptk
Berlatih menyusun-proposal-ptk
 
Administrasi manajemen sekolah
Administrasi manajemen sekolahAdministrasi manajemen sekolah
Administrasi manajemen sekolah
 
membongkar-gurita-cikeas
membongkar-gurita-cikeasmembongkar-gurita-cikeas
membongkar-gurita-cikeas
 
bnsp
bnspbnsp
bnsp
 
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--20061 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
 
Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara ata
Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara ataKolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara ata
Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara ata
 
Kebijakan pendidikan lingkungan hidup
Kebijakan pendidikan lingkungan hidupKebijakan pendidikan lingkungan hidup
Kebijakan pendidikan lingkungan hidup
 
Djiaw kie siong
Djiaw kie siongDjiaw kie siong
Djiaw kie siong
 
Diktat sejarah kelas ix semester ii
Diktat sejarah kelas ix semester iiDiktat sejarah kelas ix semester ii
Diktat sejarah kelas ix semester ii
 
Catatan mengenai historiograpi sekitar peristiwa 1965
Catatan mengenai  historiograpi sekitar peristiwa 1965Catatan mengenai  historiograpi sekitar peristiwa 1965
Catatan mengenai historiograpi sekitar peristiwa 1965
 
Catatan g.30.s.pki.1965
Catatan g.30.s.pki.1965Catatan g.30.s.pki.1965
Catatan g.30.s.pki.1965
 
Antara proklamasi
Antara proklamasiAntara proklamasi
Antara proklamasi
 
Demokrasi terpimpin
Demokrasi terpimpinDemokrasi terpimpin
Demokrasi terpimpin
 
Kebijakan pendidikan gratis 2009
Kebijakan pendidikan gratis 2009Kebijakan pendidikan gratis 2009
Kebijakan pendidikan gratis 2009
 
Antara proklamasi
Antara proklamasiAntara proklamasi
Antara proklamasi
 
Timbulnya kata imperialisme
Timbulnya kata imperialismeTimbulnya kata imperialisme
Timbulnya kata imperialisme
 
Perang kemerdekaan
Perang kemerdekaanPerang kemerdekaan
Perang kemerdekaan
 
Hasil olimpiade geografi tingkat sma se
Hasil olimpiade geografi tingkat sma seHasil olimpiade geografi tingkat sma se
Hasil olimpiade geografi tingkat sma se
 

Konfrontasi Dengan Malaysia

  • 1. Konfrontasi Indonesia-Malaysia 1 Konfrontasi Indonesia-Malaysia Konfrontasi Indonesia-Malaysia Tanggal 1962-1966 Lokasi Kalimantan, Asia Tenggara Hasil Perjanjian perdamaian Perubahan wilayah Kalimantan bagian utara (Serawak) jatuh ke tangan Malaysia, pembentukan Konfederasi Malaysia. Pihak yang terlibat Malaysia Indonesia Britania Raya Selandia Baru Australia Komandan Tunku Abdul Rahman Soekarno Walter Walker Omar Dani (Panglima Komando Mandala Siaga) Soeharto Jendral A.H Nasution Kekuatan tidak diketahui tidak diketahui Jumlah korban 239 korban jiwa 300 korban jiwa Konfrontasi Indonesia-Malaysia atau yang lebih dikenal sebagai Konfrontasi saja adalah sebuah perang mengenai masa depan pulau Kalimantan, antara Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962-1966. Perang ini berawal dari keinginan Malaysia untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak dengan Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961. Keinginan itu ditentang oleh Presiden Soekarno yang menganggap Malaysia sebagai "boneka" Britania. Latar belakang Pada 1961, Kalimantan dibagi menjadi empat administrasi. Kalimantan, sebuah provinsi di Indonesia, terletak di selatan Kalimantan. Di utara adalah Kerajaan Brunei dan dua koloni Inggris; Sarawak dan Britania Borneo Utara, kemudian dinamakan Sabah. Sebagai bagian dari penarikannya dari koloninya di Asia Tenggara, Inggris mencoba menggabungkan koloninya di Kalimantan dengan Semenanjung Malaya untuk membentuk Malaysia. Rencana ini ditentang oleh Pemerintahan Indonesia; Presiden Soekarno berpendapat bahwa Malaysia hanya sebuah boneka Inggris, dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia. Filipina juga membuat klaim atas Sabah, dengan alasan daerah itu memiliki hubungan sejarah dengan Filipina melalui Kesultanan Sulu. Di Brunei, Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) memberontak pada 8 Desember 1962. Mereka mencoba menangkap Sultan Brunei, ladang minyak dan sandera orang Eropa. Sultan lolos dan meminta pertolongan Inggris. Dia menerima pasukan Inggris dan Gurkha dari Singapura. Pada 16 Desember, Komando Timur Jauh Inggris (British Far Eastern Command) mengklaim bahwa seluruh pusat pemberontakan utama telah diatasi, dan pada 17 April 1963, pemimpin pemberontakan ditangkap dan pemberontakan berakhir.
  • 2. Konfrontasi Indonesia-Malaysia 2 Filipina dan Indonesia resminya setuju untuk menerima pembentukan Malaysia apabila mayoritas di daerah yang ribut memilihnya dalam sebuah referendum yang diorganisasi oleh PBB. Tetapi, pada 16 September, sebelum hasil dari pemilihan dilaporkan. Malaysia melihat pembentukan federasi ini sebagai masalah dalam negeri, tanpa tempat untuk turut campur orang luar, tetapi pemimpin Indonesia melihat hal ini sebagai perjanjian yang dilanggar dan sebagai bukti imperialisme Inggris. “ Sejak demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur, ketika para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Tunku Abdul Rahman—Perdana Menteri Malaysia saat itu—dan memaksanya untuk menginjak Garuda, amarah Soekarno terhadap Malaysia pun meledak. [1] Soekarno yang murka karena hal itu mengutuk tindakan Tunku yang menginjak-injak lambang negara Indonesia dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia. Soekarno memproklamirkan gerakan Ganyang Malaysia melalui pidato beliau yang amat bersejarah, berikut ini: “ ” Kalau kita lapar itu biasa Kalau kita malu itu juga biasa Namun kalau kita lapar atau malu itu karena , kurang ajar! Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu! Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya. Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat. Yoo...ayoo... kita... Ganjang... Ganjang... Malajsia Ganjang... Malajsia Bulatkan tekad Semangat kita badja Peluru kita banjak Njawa kita banjak Bila perlu satoe-satoe! Soekarno. Perang Pada 20 Januari 1963, Menteri Luar Negeri Indonesia Soebandrio mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia. Pada 12 April, sukarelawan Indonesia (sepertinya pasukan militer tidak resmi) mulai memasuki Sarawak dan Sabah untuk menyebar propaganda dan melaksanakan penyerangan dan sabotase. Tanggal 3 Mei 1963 di sebuah rapat raksasa yang digelar di Jakarta, Presiden Sukarno mengumumkan perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora) yang isinya: • Pertinggi ketahanan revolusi Indonesia • Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak dan Sabah, untuk menghancurkan Malaysia Pada 27 Juli, Sukarno mengumumkan bahwa dia akan meng-"ganyang Malaysia". Pada 16 Agustus, pasukan dari Rejimen Askar Melayu DiRaja berhadapan dengan lima puluh gerilyawan Indonesia. Meskipun Filipina tidak turut serta dalam perang, mereka memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia. Federasi Malaysia resmi dibentuk pada 16 September 1963. Brunei menolak bergabung dan Singapura keluar di kemudian hari.
  • 3. Konfrontasi Indonesia-Malaysia 3 Ketegangan berkembang di kedua belah pihak Selat Malaka. Dua hari kemudian para kerusuhan membakar kedutaan Britania di Jakarta. Beberapa ratus perusuh merebut kedutaan Singapura di Jakarta dan juga rumah diplomat Singapura. Di Malaysia, agen Indonesia ditangkap dan massa menyerang kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur. Di sepanjang perbatasan di Kalimantan, terjadi peperangan perbatasan; pasukan Indonesia dan pasukan tak resminya mencoba menduduki Sarawak dan Sabah, dengan tanpa hasil. Pada 1964 pasukan Indonesia mulai menyerang wilayah di Semenanjung Malaya. Di bulan Mei dibentuk Komando Siaga yang bertugas untuk mengkoordinir kegiatan perang terhadap Malaysia (Operasi Dwikora). Komando ini kemudian berubah menjadi Komando Mandala Siaga (Kolaga). Kolaga dipimpin oleh Laksdya Udara Omar Dani sebagai Pangkolaga. Kolaga sendiri terdiri dari tiga Komando, yaitu Komando Tempur Satu (Kopurtu) berkedudukan di Sumatera yang terdiri dari 12 Batalyon TNI-AD, termasuk tiga Batalyon Para dan satu batalyon KKO. Komando ini sasaran operasinya Semenanjung Malaya dan dipimpin oleh Brigjen Kemal Idris sebaga Pangkopur-I. Komando Tempur Dua (Kopurda) berkedudukan di Bengkayang, Kalimantan Barat dan terdiri dari 13 Batalyon yang berasal dari unsur KKO, AURI, dan RPKAD. Komando ini dipimpin Brigjen Soepardjo sebagai Pangkopur-II. Komando ketiga adalah Komando Armada Siaga yang terdiri dari unsur TNI-AL dan juga KKO. Komando ini dilengkapi dengan Brigade Pendarat dan beroperasi di perbatasan Riau dan Kalimantan Timur. Di bulan Agustus, enam belas agen bersenjata Indonesia ditangkap di Johor. Aktivitas Angkatan Bersenjata Indonesia di perbatasan juga meningkat. Tentera Laut DiRaja Malaysia mengerahkan pasukannya untuk mempertahankan Malaysia. Tentera Malaysia hanya sedikit saja yang diturunkan dan harus bergantung pada pos perbatasan dan pengawasan unit komando. Misi utama mereka adalah untuk mencegah masuknya pasukan Indonesia ke Malaysia. Sebagian besar pihak yang terlibat konflik senjata dengan Indonesia adalah Inggris dan Australia, terutama pasukan khusus mereka yaitu Special Air Service(SAS). Tercatat sekitar 2000 pasukan khusus Indonesia (Kopassus) tewas dan 200 pasukan khusus Inggris/Australia (SAS) juga tewas setelah bertempur di belantara kalimantan (Majalah Angkasa Edisi 2006). Pada 17 Agustus pasukan terjun payung mendarat di pantai barat daya Johor dan mencoba membentuk pasukan gerilya. Pada 2 September 1964 pasukan terjun payung didaratkan di Labis, Johor. Pada 29 Oktober, 52 tentara mendarat di Pontian di perbatasan Johor-Malaka dan ditangkap oleh pasukan Resimen Askar Melayu DiRaja dan Selandia Baru dan bakinya ditangkap oleh Pasukan Gerak Umum Kepolisian Kerajaan Malaysia di Batu 20, Muar, Johor. Ketika PBB menerima Malaysia sebagai anggota tidak tetap. Sukarno menarik Indonesia dari PBB pada tanggal 20 Januari 1965 dan mencoba membentuk Konferensi Kekuatan Baru (Conference of New Emerging Forces, Conefo) sebagai alternatif. Sebagai tandingan Olimpiade, Soekarno bahkan menyelenggarakan GANEFO (Games of the New Emerging Forces) yang diselenggarakan di Senayan, Jakarta pada 10-22 November 1963. Pesta olahraga ini diikuti oleh 2.250 atlet dari 48 negara di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Selatan, serta diliput sekitar 500 wartawan asing. Pada Januari 1965, Australia setuju untuk mengirimkan pasukan ke Kalimantan setelah menerima banyak permintaan dari Malaysia. Pasukan Australia menurunkan 3 Resimen Kerajaan Australia dan Resimen Australian Special Air Service. Ada sekitar empat belas ribu pasukan Inggris dan Persemakmuran di Australia pada saat itu. Secara resmi, pasukan Inggris dan Australia tidak dapat mengikuti penyerang melalu perbatasan Indonesia. Tetapi, unit seperti Special Air Service, baik Inggris maupun Australia, masuk secara rahasia (lihat Operasi Claret). Australia mengakui penerobosan ini pada 1996. Pada pertengahan 1965, Indonesia mulai menggunakan pasukan resminya. Pada 28 Juni, mereka menyeberangi perbatasan masuk ke timur Pulau Sebatik dekat Tawau, Sabah dan berhadapan dengan Resimen Askar Melayu Di Raja dan Kepolisian North Borneo Armed Constabulary. Pada 1 Juli 1965, militer Indonesia yang berkekuatan kurang lebih 5000 orang melabrak pangkalan Angkatan Laut Malaysia di Sampurna. Serangan dan pengepungan terus dilakukan hingga 8 September namun gagal. Pasukan
  • 4. Konfrontasi Indonesia-Malaysia 4 Indonesia mundur dan tidak penah menginjakkan kaki lagi di bumi Malaysia. Peristiwa ini dikenal dengan "Pengepungan 68 Hari" oleh warga Malaysia. Akhir konfrontasi Menjelang akhir 1965, Jendral Soeharto memegang kekuasaan di Indonesia setelah berlangsungnya G30S/PKI. Oleh karena konflik domestik ini, keinginan Indonesia untuk meneruskan perang dengan Malaysia menjadi berkurang dan peperangan pun mereda. Pada 28 Mei 1966 di sebuah konferensi di Bangkok, Kerajaan Malaysia dan pemerintah Indonesia mengumumkan penyelesaian konflik. Kekerasan berakhir bulan Juni, dan perjanjian perdamaian ditandatangani pada 11 Agustus dan diresmikan dua hari kemudian. Referensi dan bacaan lebih lanjut • (en) Easter, D. Britain and the Confrontation with Indonesia, 1961-1965, (2004, London) I.B.Tauris, ISBN 1-85043-623-1 • (en) Jones, M. Conflict and Confrontation in South East Asia, 1961-1965: Britain, the United States and the Creation of Malaysia. (2002, Cambridge) Cambridge University Press. ISBN 0-521-80111-7 • (en) Mackie, J.A.C. Konfrontasia: the Indonesia-Malaysia Dispute 1963-1966'. (1974, Kuala Lumpur) Oxford University Press. • (en) Subritzky, J. Confronting Sukarno: British, American, Australian and New Zealand Diplomacy in the Malaysian-Indonesian Confrontation, 1961-1965, (2000, London) Palgrave. ISBN 0-312-22784-1 Lihat pula • Sejarah Indonesia • Sejarah Malaysia • Sejarah militer Inggris • Pengeboman MacDonald House Referensi [1] Artikel Kompas bertajuk "Sukarno, Malaysia, dan PKI" tanggal Sabtu, 29 September 2007 (http:// www2. kompas.com/ kompas-cetak/ 0709/ 29/ opini/ 3873018.htm)
  • 5. Sumber dan Kontributor Artikel 5 Sumber dan Kontributor Artikel Konfrontasi Indonesia-Malaysia Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=2960562 Kontributor: *drew, Aday, Aditreeslime, Ali Munir, Andri.h, Arkwatem, Bahalwan2002, BayuAH, Bennylin, Borgx, Gombang, Hayabusa future, Mabuti01, Meursault2004, Mimihitam, Mssetiadi, Rintojiang, Roscoe x, Serenity, Stephensuleeman, Teddy s, Willy2000, 64 suntingan anonim Sumber Gambar, Lisensi dan Kontributor Berkas:Flag of Malaysia.svg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Flag_of_Malaysia.svg Lisensi: Public Domain Kontributor: User:SKopp Berkas:Flag of the United Kingdom.svg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Flag_of_the_United_Kingdom.svg Lisensi: Public Domain Kontributor: User:Zscout370 Berkas:Flag of New Zealand.svg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Flag_of_New_Zealand.svg Lisensi: Public Domain Kontributor: Adambro, Arria Belli, Bawolff, Bjankuloski06en, ButterStick, Denelson83, Donk, EugeneZelenko, Fred J, Fry1989, Hugh Jass, Ibagli, Jusjih, Klemen Kocjancic, Mamndassan, Mattes, Nightstallion, O, Peeperman, Poromiami, Reisio, Rfc1394, Shizhao, Tabasco, Transparent Blue, Väsk, Xufanc, Zscout370, 34 suntingan anonim Berkas:Flag of Australia.svg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Flag_of_Australia.svg Lisensi: Public Domain Kontributor: Ian Fieggen Berkas:Flag of Indonesia.svg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Flag_of_Indonesia.svg Lisensi: Public Domain Kontributor: User:Gabbe, User:SKopp Lisensi Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0 Unported http:// creativecommons. org/ licenses/ by-sa/ 3. 0/