Dokumen ini membahas tentang pengertian konflik dan kekerasan serta penyebab dan dampak dari kekerasan. Konflik didefinisikan sebagai pertentangan antara dua hal atau lebih, dan terdapat lima bentuk konflik khusus yaitu personal, rasial, antar kelas sosial, politik, dan internasional. Kekerasan adalah bentuk lanjutan dari konflik sosial yang dapat berupa kekerasan langsung maupun tidak langsung. Penyebab kekeras
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ipsRista airen
materi kelas XI ips mengenai sub bab kelompok sosial yang telah di ringkas sedemikian rupa untuk memenuhi tugas sekaligus untuk mempermudah pemahaman dan belajar.
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ipsRista airen
materi kelas XI ips mengenai sub bab kelompok sosial yang telah di ringkas sedemikian rupa untuk memenuhi tugas sekaligus untuk mempermudah pemahaman dan belajar.
Konflik berskala besar di Indonesia secara statistik bisa dikatakan telah berakhir. Namun, jika meninjau kekerasan yang terjadi di Indonesia selama 5 tahun terakhir, berbagai faktor yang memicu dan mendorong beragam konflik tersebut belum sepenuhnya ditangani dan persoalan konflik lama kerap memicu insiden kekerasan yang baru. Data statistik Conflict and Development Program yang dikembangkan oleh World Bank, mencatat munculnya tren kekerasan baru yang cukup mengkhawatirkan yaitu: 1) kekerasan terkait dengan ketidakpuasan rakyat terhadap demokratisasi dan penyelenggaraan Pemilukada serta, 2) kekerasan rutin baik berupa bentrokan antar kelompok geng (preman), pengeroyokan terhadap pencuri, atau pertikaian masalah lahan yang terjadi di beberapa kawasan di Indonesia. Tren ini berpotensi menciptakan budaya kekerasan, siklus balas dendam, dan menipiskan kepercayaan pada institusi negara.
2. Pengertian Konflik
Kata “konflik” berasal dari bahasa Latin “configure” yang artinya saling
memukul. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konflik didefinisikan
sebagai percekcokkan, perselisihan, atau pertentangan. Dengan demikian, secara
sederhana, konflik merujuk pada adanya dua hal atau lebih yang bersebrangan,
tidak selaras, dan bertentangan.
3. Soerjono Soekanto menyebutkan lima bentuk khusus konflik atau pertentangan
yang terjadi dalam masyarakat.
1. Konflik pribadi
2. Konflik rasial
3. Konflik antara kelas-kelas sosial
4. Konflik politik
5. Konflik internasional
4. Kekerasan adalah bentuk lanjutan dari konflik sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), kekerasan didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau
kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan
kerusakan fisik atau barang orang lain.
5. Dalam kehidupan sehari-hari, kekerasan identik dengan tindakan melukai orang
lain dengan sengaja, membunuh, atau memperkosa. Kekerasan seperti itu sering
disebut sebagai kekerasan langsung (direct violence). Kekerasan juga
menyangkut tindakan-tindakan seperti mengekang, mengurangi atau
meniadakan hak seseorang, mengintimidasi, memfitnah, dan menteror orang
lain. Jenis kekerasan yang terakhir disebut kekerasan tidak langsung (indirect
violence)
6.
7.
8. a. Adanya keinginan untuk mendapatkan sesuatu.
b. Kontrol sosial tidak berfungsi.
c. Munculnya permasalahan yang memicu permusuhan.
d. Individu tidak dapat mengendalikan emosi.
e. Adanya prasangka buruk terhadap pihak lain.
9. Dampak Kekerasan
a. Bisa menyebabkan seseorang mengalami trauma yang sulit dihilangkan.
b. Takut berhadapan dengan pelaku kekerasan atau bahkan orang lain.
c. Bisa merusak kondisi kejiwaan atau depresi.
d. Bisa meninggalkan bekas luka fisik yang sulit dihilangkan.
e. Membuat emosi menjadi tidak stabil.