SlideShare a Scribd company logo
18
KONDISI UMUM
Menurut Statistika Daerah Kecamatan Lembang (2013), Kecamatan
Lembang berada pada Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Secara
geografis Kecamatan Lembang terletak diantara 107o
1.10’ BT — 107o
4.40’ BT
dan 6o
3.73’ LS — 7o
1.031’ LS dengan luas wilayah 95.58 Km2
. Wilayah
Kecamatan Lembang merupakan salah satu kawasan yang berdekatan dengan
potensi hazard Gunung Tangkuban Perahu yang memiliki batas wilayah sebagai
berikut:
a) Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Subang.
b) Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten
Bandung.
c) Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Parompong
d) Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kota Bandung
Kondisi umum Kecamatan Lembang dibagi menjadi dua yaitu aspek
biofisik dan aspek sosial. Aspek bio fisik memaparkan tentang kondisi fisik yang
berkaitan dengan ruang lingkup pengembangan kawasan Kecamatan Lembang
serta menjelaskan tentang kondisi alami secara spasial yang berkaitan dengan
fungsi hutan dalam upaya mitigasi. Aspek sosial memaparkan tentang kondisi
sosial yang mempengaruhi tentang perkembangan masyarakat pada Kecamatan
Lembang. Secara khusus kondisi umum di Kecamatan Lembang menjelaskan
keadaan kawasan yang berpengaruh kepada segi kebencanaan. Peta administrasi
Kecamatan Lembang disajikan pada Gambar 6.
Sumber: AlbumPeta RTRW BAPPEDA Bandung Barat. (2009).
Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang
19
Aspek Biofisik
Topografi
Kecamatan Lembang adalah wilayah administrasi yang berada dalam
kawasan kaki Gunung Tangkuban Perahu. Keberadaan Gunung Tangkuban
Perahu sangat mempengaruhi bentuk topografi kecamatan lembang. Bentukan
geografis Kecamatan Lembang terdiri dari dua bentukan yaitu lereng atau
punggung bukit dan dataran. Bentukan geografis tersebut disajikan pada Tabel 8.
Bentukan geografis tersebut secara detil dijelaskan dalam topografi
Kecamatan Lembang. Topografi merupakan komponen dasar analisis tapak
dengan tujuan untuk mendefinisikan kesesuaian lahan terhadap aktifitas manusia.
Komponen topografi yang mendasar adalah kemiringan dan ketinggian lahan yang
mengandung potensi bahaya. Potensi bahaya tersebut ditentukan dengan nilai nilai
pada setiap tingkatan kemiringan dan ketinggian. Secara spasial wilayah
Kecamatan Lembang memiliki kemiringan lahan yang berbeda sebagai berikut,
persentase kemiringan lebih dari 40%, persentase kemiringan 15–25 dan
persentase kemiringan 0–8%. Persentase kemiringan lebih dari 40% memiliki
kawasan yang paling luas sehingga menempatkan wilayah lembang sebagai
daerah rawan bencana. Keadaan kemiringan Kecamatan Lembang disajikan dalam
Gambar 7. Dengan berbagai macam topografi yang ada pada bentukan kawasan di
Kecamatan Lembang maka bermacam—macam pula penggunaan lahannya.
Penggunaan lahan berdasarkan desa di Kecamatan Lembang disajikan pada Tabel
9.
Tabel 8 Data bentuk geografis berdasarkan desa di Kecamatan Lembang
No Desa
Pesisir/Tepi
laut
Bukan pesisir
Lembah/Daerah
aliran sungai
Lereng/
Punggung
bukit
Dataran
1 Gudang Kahuripan - - √ -
2 Wangunsari - - √ -
3 Pagerwangi - - √ -
4 Mekarwangi - - √ -
5 Langensari - - - √
6 Kayuambon - - - √
7 Lembang - - - √
8 Cikahuripan - - √ -
9 Sukajaya - - √ -
10 Jayagiri - - √ -
11 Cibogo - - - √
12 Cikole - - √ -
13 Cikidang - - √ -
14 Wangunharja - - √ -
15 Cibodas - - - √
16 Suntenjaya - - √ -
Jumlah - - 11 5
Sumber : Kecamatan Lembang Dalam Angka. (2013).
20
Sumber: RTRW Kabupaten Bandung Barat. (2009).
Gambar 7 Peta kemiringan Kecamatan Lembang
Tabel 9 Struktur penggunaan lahan menurut desa di Kecamatan Lembang
No Desa
Lahan pertanian sawah (ha) Lahan
pertanian
bukan
sawah
(Ha)
Lahan
Non
pertanian
(Ha)
Luas
Desa
(Ha)
Lahan
berpengai
ran teknis
Lahan
pertanian
nonteknis
Lahan
tidak
berpeng
airan
1 Gudang Kahuripan - - - 241.5 213.2 454.7
2 Wangunsari - - - 257.98 121.3 379.3
3 Pagerwangi - - - 257 158.5 415.5
4 Mekarwangi - - - 240.2 83.6 323.8
5 Langensari - - - 210 259.1 469.1
6 Kayuambon - - - 31.3 148.9 180.2
7 Lembang - - - 35.8 284.8 320.6
8 Cikahuripan - - - 687.8 61.4 749.2
9 Sukajaya - - - 463.3 94.6 557.9
10 Jayagiri - - - 937.9 36.1 974
11 Cibogo - - - 234.2 180.6 423.8
12 Cikole - - - 147 195.9 342.9
13 Cikidang - - 280.8 207.6 35.4 523.8
14 Wangunharja - - - 421.5 60.9 482.4
15 Cibodas - - - 890.8 21.6 912.4
16 Suntenjaya - - - 467.8 108.7 576.5
Jumlah - - 280.85740.68 2064.6 8086.08
Sumber :Kecamatan Lembang DalamAngka. (2013).
21
Hidrogeologi
Keadaan geologi di Kecamatan Lembang merupakan material batuan yang
berasal dari Gunung Tangkuban Perahu dan gunung–gunung kecil di sekitarnya.
Profil geologi tersebut meliputi tuf campuran yang berasal dari Gunung
Tangkuban Perahu dan Gunung Dano, tuf yang berasal dari Gunung Tangkuban
Perahu, endapan gunung berapi, dan batuan yang berasal dari aliran lava. Tuf atau
tufa adalah batuan yang dihasilkan oleh endapan gas pyroclastic atau awan panas
yang terfragmentasi selama erupsi gunung berlangsung dan memiliki struktur
berupa abu. Endapan gunung berapi yang tak dapat diuraikan adalah batuan
batuan hasil dari aktivitas pendinginan magma gunung berapi dan waktu
pendinginan magma yang bervariasi juga mempengaruhi variasi jenis batuan
tersebut. Batuan yang berasal dari lava terbentuk oleh aktivitas pendinginan
magma yang mengalir di sepanjang jalurnya. Keadaan geologi Kecamatan
Lembang disajikan pada Gambar 8.
Tanah di Kecamatan Lembang sangat dipengaruhi pada keadaan kawasan
yang merupakan kawasan vulkanis. Jenis tanah pada Kecamatan Lembang
sebagian besar adalah andosol coklat, regosol coklat, latosol coklat, regosol
kelabu, dan litosol. Persebaran jenis tanah pada Kecamatan Lembang dapat
disajikan pada Gambar 9.
Sumber: RTRW Kabupaten Bandung Barat. (2009).
Gambar 8 Peta geologi Kecamatan Lembang
22
Secara kasat mata spasial keadaan hidrologi Kecamatan Lembang tidak
memiliki badan air yang besar dan terpusat melainkan banyak sungai kecil beserta
alirannya. Pemenuhan kebutuhan air bersih rumahtangga merupakan komponen
kesejahteraan rumahtangga. Menurut Statistika Daerah Kecamatan Lembang
(2013), rumahtangga yang menggunakan sumber air minum yang berasal dari air
kemasan dan ledeng merupakan jumlah terbesar yaitu mencapai 15 308
rumahtangga, diikuti oleh sumur terlindung dan air tidak bersih masing—masing
sebesar 12 016 rumah tangga dan 7 228 rumahtangga, mata air terlindung sebersar
6.424 rumahtangga dan Pompa air sebesar 5 271 rumahtangga. Sedangkan
menurut Data Statistika Kecamatan Lembang Tahun (2012), sumber air minum
rumah tangga terbesar ada pada mata air terlindung sebesar 24 674.
Sumber air penduduk di Kecamatan Lembang bertopang pada aliran air
tanah yang di pengaruhi oleh kualitas kemampuan penyerapan air hujan oleh
Gunung Tangkuban Perahu. Zona sumber air yang memancar yang disajikan
dalam Gambar 10.
Iklim
Kecamatan Lembang mempunyai iklim yang sejuk dengan suhu rata–rata
20.04°C, persentase kelembaban rata–rata 84.63% dan curah hujan 160.58 mm
selama sepuluh tahun terakhir. Keseluruhan data iklim disajikan dalam Gambar 11,
Gambar 12, dan Gambar 13.
Sumber: RTRW Kabupaten Bandung Barat. (2009).
Gambar 9 Peta jenis tanah Kecamatan Lembang
23
Sumber: Bappeda Kabupaten Bandung Barat. (2010).
Gambar 11 Kelembaban rata–rata dari Tahun 2002–2011
80.00
81.00
82.00
83.00
84.00
85.00
86.00
87.00
88.00
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Kelembaban
Rata
Rata
(%)
Tahun
Sumber: RTRW Kabupaten Bandung Barat. (2009).
Gambar 10 Peta sumber air Kecamatan Lembang
24
Kawasan Hutan
Kecamatan Lembang memiliki beberapa kawasan hutan yaitu hutan lindung,
hutan rakyat, taman hutan raya, dan taman wisata alam. Masing–masing fungsi
jenis kawasan hutan adalah untuk meningkatkan keanekaragaman hayati, sebagai
habitat fauna, sebagai tempat koleksi flora dan pepohonan, sebagai tempat
rekreasi masyarakat, dan lain–lain. Dalam pendekatan mitigasi, hutan bisa
menjadi buffer bencana dan juga sumber bencana sekunder, tergantung dari letak
lokasi hutan pada saat erupsi gunung berapi terjadi. Kawasan hutan Kecamatan
Lembang dapat di jelaskan pada Gambar 14.
Sumber: Bappeda Kabupaten Bandung Barat. (2010).
Gambar 13 Curah hujan rata–rata dari Tahun 2002–2011
0.00
50.00
100.00
150.00
200.00
250.00
300.00
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Curah
Hujan
(mm)
Tahun
Sumber: Bappeda Kabupaten Bandung Barat. (2010).
Gambar 12 Suhu rata–rata dari Tahun 2002–2011
19.00
19.20
19.40
19.60
19.80
20.00
20.20
20.40
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Suhu
Rata–Rata
(ºC)
Tahun
25
Tata Guna Lahan
Penggunaan lahan di Kecamatan Lembang didominasi dengan penggunaan
lahan sebagai lahan pertanian. Sektor pertanian merupakan sector potensi untuk
perekonomian Kecamatan Lembang. Namun bukan sub sector tanaman pangan
yang menjadi unggulan, melainkan budidaya tanaman hortikultura khususnya
tanaman sayuran yang menjadi unggulan di Kecamatan Lembang. Lembang
memberikan kontribusi terhadap produksi sayur mayur yang merupakan andalan
dibidang hortikultura di Kabupaten Bandung Barat.
Kecamatan Lembang juga terkenanl dengan obyek wisata agro tanaman hias.
Penggunaan lahan di Kecamatan Lembang yang paling banyak adalah lahan
pertanian bukan sawah lalu diikuti dengan penggunaan lahan non pertanian dan
lahan pertanian non sawah. Lahanpertanian sawah walaupun ada namun
penggunaannya sudah beralih fungsi menjadi kefungsi lain karena kurangnya
sumber air. Tabel penggunaan lahan di Kecamatan Lembang disajikan dalam
Tabel10.
Alih fungsi lahan adalah masalah yang dikhawatirkan. Pengalihan fungsi
lahan tanpa mengindahkan peraturan yang ada maka pengalihan fungsi lahan
tersebut ilegal. Dalam hal ini, Kecamatan Lembang merupakan kawasan rawan
bencana yang telah diatur dalam peraturan peraturan sehingga pengalihan fungsi
lahan tanpa mengikuti aturan akan menambah tingkat resiko bencana di
Kecamatan Lembang.
Sumber: RTRW Kabupaten Bandung Barat. (2009).
Gambar 14 Peta Kawasan Hutan Kecamatan Lembang
26
Sarana dan Prasarana
Kecamatan Lembang memiliki jalur sirkulasi berupa jalan lokal dan jalan
kolektor serta tiga terminal jenis C. Jalur sirkulasi memiliki peran sebagai jalur
evakuasi warga untuk menjauh dari bahaya. Jalur evakuasi tersebut diperoleh dari
analisis daerah bahaya. Jalur sirkulasi Kecamatan Lembang disajikan dalam
Gambar 15. Jalur sirkulasi Kecamatan lembang memiliki fungsi untuk mobilitas
distribusi antar desa dengan berbagai kepentingan.. Jarak antar desa di Kecamatan
Lembang disajikan dalam Tabel 11.
Masyarakat Kecamatan Lembang menggunakan sarana jenis transportasi
darat. Menurut Kecamatan Lembang dalam angka (2013), Masyarakat Kecamatan
Lembang lebih banyak menggunakan kendaraan motor roda dua yaitu sebanyak
18 252 kepala keluarga. Sedangkan, masyarakat Kecamatan Lembang yang
menggunakan kendaraan bermotor roda empat hanya mencapai 2 711 kepala
keluarga. Sarana infrastruktur jalan terluas pada Kecamatan Lembang sudah
menggunakan lapisan aspal dan beton.
Sarana komunikasi sangat penting dalam hal mitigasi. Hal penting tersebut
menyangkut dengan distribusi pesan informasi yang berhubungan dengan
peringatan dini bahaya bencana dan distribusi barang berupa bantuan ligistik dan
semacamnya untuk menunjang kegiatan evakuasi. Kegiatan koordinasi antar
masyarakat tersebut sangatlah penting dalam upaya mitigasi.
Tabel 10 Struktur penggunaan lahan menurut desa di Kecamatan Lembang
No Desa
Lahan pertanian sawah (ha)
Lahan
pertanian
bukan
sawah
(Ha)
Lahan
Non
pertanian
(Ha)
Luas
Desa
(Ha)
Lahan
berpenga
iran
teknis
Lahan
pertani
an
nontek
nis
Lahan
tidak
berpeng
airan
1 Gudang Kahuripan - - - 241.5 213.2 454.7
2 Wangunsari - - - 257.98 121.3 379.3
3 Pagerwangi - - - 257 158.5 415.5
4 Mekarwangi - - - 240.2 83.6 323.8
5 Langensari - - - 210 259.1 469.1
6 Kayuambon - - - 31.3 148.9 180.2
7 Lembang - - - 35.8 284.8 320.6
8 Cikahuripan - - - 687.8 61.4 749.2
9 Sukajaya - - - 463.3 94.6 557.9
10 Jayagiri - - - 937.9 36.1 974
11 Cibogo - - - 234.2 180.6 423.8
12 Cikole - - - 147 195.9 342.9
13 Cikidang - - 280.8 207.6 35.4 523.8
14 Wangunharja - - - 421.5 60.9 482.4
15 Cibodas - - - 890.8 21.6 912.4
16 Suntenjaya - - - 467.8 108.7 576.5
Jumlah - - 280.8 5740.68 2064.6 8086.08
Sumber :Kecamatan Lembang DalamAngka 2013
27
Sumber: RTRW Kabupaten Bandung Barat. (2009).
Gambar 15 Peta sirkulasi Kecamatan Lembang
Tabel 11 Jarak antar desa di Kecamatan Lembang
Jarak Antar
Desa (Km)
Gudang
Kahuripan
Wangunsari
Pagerwangi
Mekarwangi
Langensari
Kayuambon
Lembang
Cikahuripan
Sukajaya
Jayagiri
Cibogo
Cikole
Cikidang
Wangunharja
Cibodas
Suntenjaya
Gudang
Kahuripan
5.1 8.3 11.3 7.8 5.9 3.5 5.3 5.9 3.4 6.8 9.0 10.6 11.7 12.3 13.1
Wangunsari 5.1 8.8 10.2 8.8 6.9 4.4 7.3 8.1 4.7 7.8 9.8 12 13.5 13.6 14.4
Pagerwangi 8.3 8.8 7.2 5.3 4.4 4.7 7.9 8.6 4.9 5.9 8.2 10.3 10.8 11.4 12.2
Mekarwangi 11.3 10.2 7.2 3.5 5.4 7.8 10.9 11.6 7.9 8.9 10.3 9.7 7.4 7.6 8.4
Langensari 7.8 8.8 5.3 3.5 1.9 4.3 7.6 8.3 4.4 5.4 7.6 5.6 3.9 4.4 5.2
Kayuambon 5.9 6.9 4.4 5.4 1.9 2.4 5.7 6.4 2.5 3.5 5.5 7.8 5.6 6.3 7.1
Lembang 3.5 4.4 4.7 7.8 4.3 2.4 3.3 4.0 0.4 3.4 5.1 8.2 8.4 8.7 9.5
Cikahuripan 5.3 7.3 7.9 10.9 7.6 5.7 3.3 0.7 3.2 6.6 8.8 11 12.5 12.6 13.4
Sukajaya 5.9 8.1 8.6 11.6 8.3 6.4 4.0 0.7 3.9 7.3 9.5 11.7 12.6 12.7 13.5
Jayagiri 3.4 4.7 4.9 7.9 4.4 2.5 0.4 3.2 3.9 3.1 5.3 7.3 8.2 8.2 9.0
Cibogo 6.8 7.8 5.9 8.9 5.4 3.5 3.4 6.6 7.3 3.1 2.2 4.9 5.3 8.6 9.5
Cikole 9.0 9.8 8.2 10.3 7.6 5.5 5.1 8.8 9.5 5.3 2.2 2.7 3.1 5.3 6.1
Cikidang 10.6 12 10.3 9.7 5.6 7.8 8.2 11 11.7 7.3 4.9 2.7 1.2 4.2 4.8
Wangunharja 11.7 13.5 10.8 7.4 3.9 5.6 8.4 12.5 12.6 8.2 5.3 3.1 1.2 3.3 3.9
Cibodas 12.3 13.6 11.4 7.6 4.4 6.3 8.7 12.6 12.7 8.2 8.6 5.3 4.2 3.3 1.2
Suntenjaya 13.1 14.4 12.2 8.4 5.2 7.1 9.5 13.4 13.5 9.0 9.5 6.1 4.8 3.9 1.2
Sumber :Kecamatan Lembang DalamAngka. (2013).
28
Masyarakat Kecamatan Lembang menggunakan telepon kabel sebagai
sarana komunikasi karena tidak adanya telepon umum. Namun, penggunaan
telepon kabel pun tidak merata. Menurut Kecamatan Lembang dalam Angka
(2013),. Dengan melesatnya tingkat kacanggihan teknologi, kegiatanan distribusi
penyampaian pesan dan dilakukan dengan menggunakan alat komunikasi berupa
telepon genggam ataupun telepon kabel. Namun, dalam hal distribusi berupa
barang ataupun dokumen penting masih menggunakan jasa pengiriman PT. Pos
Indonesia (perseroan).Menurut Kecamatan Lembang dalam angka (2013), Jumlah
kantor pos,pos keliling, dan jarak ke kantor pos yang digunakan menurut
desa/kelurahan di Kecamatan Lembang disajikan dalam Tabel 12.
Sarana dan prasana kesehatan memiliki nilai sangat penting baik dalam
kebutuhan biasa maupun dalam kebutuhan yang sangat mendadak. Dalam hal
yang berhubungan dengan mitigasi bencana, sarana dan prasarana kesehatan
dibutuhkan dalam keadaan mendadak untuk menampung para korban bencana
letusan gunung api. Sarana dan prasarana kesehatan menyediakan bahan dan alat
medis yang mendukung minimal memiliki alat paket pertolongan pertama (First
Aid Kit). Sarana dan prasarana kesehatan dalam tingkat regional kecamatan dapat
berupa rumah sakit, rumah bersalin, poliklinik, puskesmas, puskesmas pembantu,
Tabel 12 Jenis sarana dan prasarana komunikasi yang digunakan menurut
desa/kelurahan di Kecamatan Lembang
No
Desa/
Kelurahan
Ruta
telepon
kabel
Telepon
umum
Wartel/
kiospon
Warnet
Kantor
pos
Jarak ke
Kantor
pos
Pos
keliling
1 Gudang
Kahuripan
556 - - 2 1 3 -
2 Wangunsari 263 - - 6 - 6 1
3 Pagerwangi 202 - 4 2 - 3 -
4 Mekarwangi 153 - 2 1 - 4 -
5 Langensari 156 - 1 - - 3 -
6 Kayuambon 827 - 2 8 - 2 -
7 Lembang 280 - 6 25 - - -
8 Cikahuripan 112 - - 2 - 3 -
9 Sukajaya 302 - 1 - - 4 -
10 Jayagiri 1 070 1 7 11 1 - -
11 Cibogo 172 - 3 8 - 2 -
12 Cikole 312 - - 8 - 6 -
13 Cikidang 6 - 1 1 - 8 -
14 Wangunharja 10 - 3 2 - 9 1
15 Cibodas 80 - 1 1 - 9 -
16 Suntenjaya 311 - 1 1 - 13 -
Jumlah 4 812 1 32 78 2 75 2
Sumber :Kecamatan Lembang DalamAngka. (2013).
29
tempat praktek dokter, tempat praktek bidan, posyandu, poliklinik desa (Polindes),
apotek, dan toko obat. Jumlah sarana kesehatan yang berada di desa/kelurahan di
Kecamatan Lembang disajikan dalam Tabel 13.
Dalam ruang lingkup permukiman tedapat sarana dan prasarana umum yang
dapat digunakan sebagai tempat evakuasi karena memiliki kemampuan untuk
menampung massa korban bencana yang banyak. Dengan luasan tertentu, sarana
dan prasara umum dapat menjadi ruang evakuasi. Sarana dan prasarana tersebut
berupa tempat olah raga yang memiliki luasan wilayah yang memadai dan
merupakan ruang terbuka yang terbebas dari gedung gedung tinggi yang
berbahaya pada saat terjadinya bencana. Sarana dan prasarana tersebut nantinya
akan menjadi tempat didirikannya tenda tenda pengungsian yang dapat menjadi
tempat sementara bagi pengungsi atau menjadi tempat berlindung sementara dari
guncangan gempa saat erupsi. Sarana dan prasarana tersebut dapat berupa
lapangan sepak bola, lapangan basket, lapangan tenis, lapangan bola voli dan
lapangan bulu tangkis. Jumlah tempat/lapangan kegiatan olahraga menurut
desa/kelurahan di Kecamatan Lembang disajikan dalam Tabel 14.
Tabel 13 Jumlah sarana kesehatan yang berada di desa/kelurahan di Kecamatan
Lembang.
Desa/
Kelurahan
Rumah
sakit
Rumah
ber
salin
Poli
kli
nik
Pus
kes
mas
Pus
kesmas
pem
bantu
Tempat
praktek
dokter
Tempat
praktek
bidan
Pos
yan
du
Po
lin
des
Apo
tek
To
ko
ob
att
Gudang
Kahuripan
1 - - - 1 2 4 14 - - 3
Wangunsari - - - - - 2 2 15 1 - -
Pagerwangi - - 1 - - 1 1 14 1 - --
Mekarwangi - - - - 1 - 1 9 1 - -
Langensari - - - - 1 2 4 16 - 1 -
Kayuambon - 2 1 - - 3 4 11 - - -
Lembang - 2 - 1 - 4 - 14 - 4 -
Cikahuripan - 4 - - - 1 5 10 - - -
Sukajaya - - 2 - 1 - 2 16 1 - 3
Jayagiri - 1 3 1 1 4 3 19 - 2 1
Cibogo - - 1 - - - 4 13 - - -
Cikole - - - 1 - 1 3 16 - 1 2
Cikidang - - 1 - - - 2 11 1 - -
Wangunharja - 1 - - 1 - 2 9 1 - -
Cibodas - - - 1 - - 2 17 1 - -
Suntenjaya - - 1 - - - 3 17 - - -
Jumlah 1 10 10 4 6 20 42 221 7 8 10
Sumber :Kecamatan Lembang DalamAngka. (2013).
30
Menurut Baseline Kegunung Apian Indonesia BNPB (2012), Gunung
Tangkuban Perahu memiliki daya resiko terhadap Kawasan Rawan Bencana
(KRB). KRB Gunung Tangkuban Perahu memiliki radius tertentu maka dari itu
KRB meliputi beberapa wilayah administrasi dalam radius KRB Gunung
Tangkuban Perahu. Penduduk yang terpapar akibat awan panas, lava, dan hujan
abu 3 525 jiwa dan bangunan yang berpotensi terpapar pada KRB Gunung
Tangkuban Perahu sebanyak 2 253 unit bangunan. Dalam hal sarana dan
prasarana Kecamatan Lembang, rumah masyarakat yang berpotensi terpapar
bencana letusan Gunung Tangkuban perahu sebanyak 400 unit, sarana dan
prasaran pendidikan yang berpotensi terpapar sebanyak 3 unit begitu juga dengan
sarana kesehatan di Kecamatan Lembang.
Aspek Sosial
Kepemerintahan
Menurut pandangan sosiologi, struktur sosial atau kepemerintahan sangat
berpengaruh terhadap kepekaan penduduk terhadap bencana. Struktur sosial yang
Tabel 14 Jumlah tempat/lapangan kegiatan olahraga menurut desa/kelurahan di
Kecamatan Lembang
No
Desa/
Kelurahan Sepakbola Bolavoli Bulu tangkis
Bola
basket
Tenis
lapangan
1 Gudang
Kahuripan
1 6 4 - 1
2 Wangunsari - 2 2 - -
3 Pagerwangi 1 8 1 - 1
4 Mekarwangi - 5 4 - -
5 Langensari 1 - 3 - -
6 Kayuambon 3 3 3 3 3
7 Lembang 3 6 4 3 2
8 Cikahuripan 1 5 2 1 -
9 Sukajaya 1 2 2 - -
10 Jayagiri 1 8 6 3 3
11 Cibogo 1 7 - - -
12 Cikole 2 10 3 - 2
13 Cikidang - 1 2 - -
14 Wangunharja 1 1 1 1 -
15 Cibodas 1 8 4 - -
16 Suntenjaya - 1 5 - -
Jumlah 17 82 46 11 12
Sumber :Kecamatan Lembang DalamAngka. (2013).
31
kokoh akan membentuk suatu solidaritas sosial yang kokoh pula. Hal ini akan
membangun koordinasi per individu sehingga kepekaan akan terjadinya bencana
sangat tinggi (pre disaster). Selain itu pula, terbentuknya struktur sosial yang
solid akan membangun mempercepat tingkat penanggulangan bencana ( post
disaster ) (maarif,2010).
Menurut Stastitik Daerah Kecamatan Lembang (2013), bentuk
kepemerintahan yang dimiliki oleh Kecamatan Lembang yaitu 887 Rumah
Tangga, 220 Rukun Warga, 56 Dusun, dan 16 Desa. Data statistik jumlah satuan
lingkungan Rukun Tetangga dan Rukun Warga tersebut mengalami peningkatan
jumlah dari tahun 2012 ke 2013 yaitu sebesar 1.85 persen dan 1.30 persen hal ini
di karenakan terjadi pemekaran wilayah satuan lingkungan setempat. Dalam hal
ini Desa Jayagiri menempati Desa teratas dengan jumlah satuan lingkungan
terbanyak yaitu 19 Rukun Warga dan 96 Rukun Tetangga. Sedangkan, Desa
Kayuambon memiliki satuan lingkungan Rukun Tetangga paling sedikit yaitu 35
RT serta Desa Mekarwangi dan Wangunharja merupakan desa yang memiliki
jumlah satuan lingkungan Rukun Warga paling sedikit dengan jumlah 9 RW.
Dalam hal mitigasi, dinamika kepemerintahan ini sangat penting dalam hal
koordinasi dan komunikasi kesiapan menghadapi bencana yang tepat dan terarah.
Jumlah RT dan RW menurut Desa di Kecamatan Lembang disajikan dalam
Tabel 15.
Kependudukan
Menurut Maarif (2010), Kerentanan penduduk merupakan satu konstruksi
yang kompleks yang meliputi faktor faktor seperti tempat tinggal di daerah rawan
bencana, sumber daya materi, usia, gender, pengetahuan tentang langkah
penyelamatan, modal sosial, kemampuan untuk mengakses dengan lembaga-
Tabel 15 Jumlah RT dan RW menurut Desa di Kecamatan Lembang
Desa Dusun Rukun Warga Rukun Tetangga
Gudang Kahuripan 5 14 58
Wangunsari 4 15 56
Pagerwangi 4 14 69
Mekarwangi 2 9 40
Langensari 3 16 54
Kayuambon 2 11 35
Lembang 4 14 57
Cikahuripan 3 10 58
Sukajaya 4 16 52
Jayagiri 4 19 96
Cibogo 4 13 46
Cikole 4 15 67
Cikidang 5 11 48
Wangunharja 3 9 38
Cibodas 3 17 66
Suntenjaya 2 17 47
Jumlah 56 220 887
Sumber: Statistika Daerah Kecamatan Lembang. (2013).
32
lembaga masyarakat utama. Kerentanan penduduk merupakan salah satu faktor
terjadinya bencana.
Jumlah penduduk di Kecamatan Lembang mencapai 180 526 jiwa.Penduduk
laki laki sebanyka 92 300 jiwa sedangkan penduduk perempuan sebanyak 88 226
jiwa. Perkembangan jumlah penduduk laki laki dan penduduk relatif seimbang
sehingga pencapaian suatu pembangunan daerah dalam peranan gender sangatlah
tidak membedakan gender. Dengan luas wilayah sekitar 95.56 km2
maka
kepadatan penduduk Kecamatan Lembang mencapai 1 889 jiwa/km2
lebih tinggi
di bandingkan kepadatan penduduk di Kabupaten Bandung Barat itu sendiri yaitu
1 193 jiwa/km2
.
Menurut Satistika Daerah Kecamatan Lembang (2013), berdasarkan jumlah
penduduk, Desa Jayagiri merupakan desa dengan jumlah penduduk terbanyak di
Kecamatan Lembang yaitu mencapai sebanyak 11 persen dari jumlah penduduk
Kecamatan Lembang atau sebanyak 19 356 jiwa dan diikuti secara berurutan
dengan Desa Lembang sebanyak 10 persen, Desa Gudang Kahuripan sebanyak 8
persen. Sedangkan, Desa yang memiliki jumlah penduduk terkecil yaitu Desa
Mekarwangi sebanyak 3 persen dari jumlah penduduk Kecamatan Lembang.
Dalam upaya pengurangan resiko bencana, penduduk di tempatkan pada
posisi korban bencana yang harus jamin keselamatan dan keamanannya agar
mengurangi adanya resiko korban jiwa.Persebaran jumlah penduduk Kecamatan
Lembang berdasarkan desa disajikan dalam Tabel 16.
Pemahaman konsep mitigasi pada setiap individu juga sangat penting dalam
upaya penanggulangan bencana. Keadaan pendidikan sangat mencerminkan
dalam pemahaman konsep mitigasi. Jumlah Sekolah di Kecamatan Lembang
disajikan dalam Tabel 17.
Tabel 16 Jumlah penduduk Kecamatan Lembang
Nama Desa Jumlah Penduduk
Gudang Kahuripan 13 829 jiwa
Wangunsari 10 110 jiwa
Pagerwangi 9 164 jiwa
Mekarwangi 5 640 jiwa
Langensari 12 308 jiwa
Kayuambon 8 197 jiwa
Lembang 16 797 jiwa
Cikahuripan 10 576 jiwa
Sukajaya 11 831 jiwa
Jayagiri 18 587 jiwa
Cibogo 10 879 jiwa
Cikole 13 047 jiwa
Cikidang 7 501 jiwa
Wangunharja 7 412 jiwa
Cibodas 10 113 jiwa
Suntenjaya 7 359 jiwa
Jumlah 180 526 jiwa
Sumber: Statistika Daerah Kecamatan Lembang. (2013).
33
Dalam upaya penanggulangan bencana sebagai upaya proaktif di butuhkan
tahap penyebar luasan informasi tentang upaya upaya pencegahan bencana. Cara
terbaik dalam mengantisipasi bencana melalui pendidikan oleh lembaga lembaga
pendidikan. Kecamatan Lembang memiliki jumlah sekolah terdiri 71 TK, 63 SDN,
3 SD Swasta, 5 SLTPN, 15 SLTP Swasta, 1 SMUN, 7 SMU Swasta, 1 SMKN dan
4SMK swasta.
Tabel 17 Jumlah Sekolah di Kecamatan Lembang
Jenis Sekolah Status Jumlah
TK
Negeri -
Swasta 71
SD
Negeri 63
Swasta 3
SLTP
Negeri 5
Swasta 15
SMU
Negeri 1
Swasta 7
SMK
Negeri 4
Swasta -
AKADEMI
Negeri -
Swasta -
Perguruan Tinggi
Negeri -
Swasta -
Ponpes / Diniyah
Negeri -
Swasta 49
Sumber: Statistika Daerah Kecamatan Lembang. (2013).

More Related Content

What's hot

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Penataan Ruang
 
Daya dukung kawasan
Daya dukung kawasanDaya dukung kawasan
Daya dukung kawasan
RatnaDewii4
 
Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor
Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota BogorGambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor
Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor
Ari Ella
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Penataan Ruang
 
Sistem jaringan prasarana utama
Sistem jaringan prasarana utamaSistem jaringan prasarana utama
Sistem jaringan prasarana utama
Ary Ajo
 
Perkembangan Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan ...
Perkembangan Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan ...Perkembangan Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan ...
Perkembangan Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan ...
Oswar Mungkasa
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
bintang purba
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Zonning Text (ITBX).docx
Zonning Text (ITBX).docxZonning Text (ITBX).docx
Zonning Text (ITBX).docx
RayanYudika
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah
Hafida Siti
 
Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola RuangTeori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Sally Indah N
 
rtrw jawa tengah
rtrw jawa tengahrtrw jawa tengah
rtrw jawa tengah
Probolinggo Property
 
Tataruang Wilayah Kota
Tataruang Wilayah KotaTataruang Wilayah Kota
Tataruang Wilayah Kota
Deddy Supriady Bratakusumah
 
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukimanPresentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Bagus ardian
 
Profil das brantas
Profil das brantasProfil das brantas
Profil das brantas
Alif PG
 
Pengelolaan lingkungan hidup
Pengelolaan lingkungan hidupPengelolaan lingkungan hidup
Pengelolaan lingkungan hidup
Ismed Ady
 
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase PerkotaanSistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Joy Irman
 
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
inideedee
 
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidayaPedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Penataan Ruang
 

What's hot (20)

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
 
Daya dukung kawasan
Daya dukung kawasanDaya dukung kawasan
Daya dukung kawasan
 
Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor
Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota BogorGambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor
Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Sistem jaringan prasarana utama
Sistem jaringan prasarana utamaSistem jaringan prasarana utama
Sistem jaringan prasarana utama
 
Perkembangan Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan ...
Perkembangan Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan ...Perkembangan Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan ...
Perkembangan Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan ...
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
 
Zonning Text (ITBX).docx
Zonning Text (ITBX).docxZonning Text (ITBX).docx
Zonning Text (ITBX).docx
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah
 
Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola RuangTeori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
 
rtrw jawa tengah
rtrw jawa tengahrtrw jawa tengah
rtrw jawa tengah
 
Tataruang Wilayah Kota
Tataruang Wilayah KotaTataruang Wilayah Kota
Tataruang Wilayah Kota
 
Tugas Manajemen Survei dan Pemetaan
Tugas Manajemen Survei dan PemetaanTugas Manajemen Survei dan Pemetaan
Tugas Manajemen Survei dan Pemetaan
 
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukimanPresentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
 
Profil das brantas
Profil das brantasProfil das brantas
Profil das brantas
 
Pengelolaan lingkungan hidup
Pengelolaan lingkungan hidupPengelolaan lingkungan hidup
Pengelolaan lingkungan hidup
 
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase PerkotaanSistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
 
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
 
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidayaPedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
 

Similar to KONDISI UMUM. Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang. Sumber_ Album Peta RTRW BAPPEDA Bandung Barat. (2009)..pdf

Bab ii andalalin pg comal baru
Bab ii andalalin pg comal baruBab ii andalalin pg comal baru
Bab ii andalalin pg comal baru
Mohamad Anwar
 
Bab iv kondisi umum
Bab iv kondisi umumBab iv kondisi umum
Bab iv kondisi umum
Ridwan Kurniawan
 
Ekoregion Summary.pptx
Ekoregion Summary.pptxEkoregion Summary.pptx
Ekoregion Summary.pptx
DWIRAHMAWATI86365
 
Profil kesiapsiagaan kabupaten bantul
Profil kesiapsiagaan kabupaten bantulProfil kesiapsiagaan kabupaten bantul
Profil kesiapsiagaan kabupaten bantul
Sapik Bubud
 
Bab II Rpjmd Kabupaten Jember
Bab II Rpjmd Kabupaten JemberBab II Rpjmd Kabupaten Jember
Bab II Rpjmd Kabupaten Jember
Adi T Wibowo
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
M RiendRa Uslani
 
Bab2rpjpd
Bab2rpjpdBab2rpjpd
Bab2rpjpd
Satriyo Ribowo
 
Bab iii Rancang Kota
Bab iii Rancang KotaBab iii Rancang Kota
Bab iii Rancang Kota
Latifah Tio
 
Gambaran umum desa nengkelan
Gambaran umum desa nengkelanGambaran umum desa nengkelan
Gambaran umum desa nengkelan
Operator Warnet Vast Raha
 
95010301 sutiono teorisungai
95010301 sutiono teorisungai95010301 sutiono teorisungai
95010301 sutiono teorisungai
Jack Lubis
 
Bab 3_Gambaran Umum
Bab 3_Gambaran UmumBab 3_Gambaran Umum
Bab 3_Gambaran Umum
Agnes Ayudyaningtyas
 
karakteristik wilayah kabupaten sukabumi
karakteristik wilayah kabupaten  sukabumikarakteristik wilayah kabupaten  sukabumi
karakteristik wilayah kabupaten sukabumi
Yandi H Lukman
 
Kampung tematik klakublik
Kampung tematik klakublikKampung tematik klakublik
Kampung tematik klakublik
baimtangke
 
create
createcreate
create
createcreate
Makalah 10
Makalah 10Makalah 10
Makalah 10
anthonyck Wallz
 
Bab ii ppsp sijunjung
Bab ii ppsp sijunjungBab ii ppsp sijunjung
Bab ii ppsp sijunjung
Metza d'Arch
 
Renja
RenjaRenja
Keberatan penebangan pohon
Keberatan penebangan pohon Keberatan penebangan pohon
Keberatan penebangan pohon
Kang Margino
 

Similar to KONDISI UMUM. Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang. Sumber_ Album Peta RTRW BAPPEDA Bandung Barat. (2009)..pdf (20)

Bab ii andalalin pg comal baru
Bab ii andalalin pg comal baruBab ii andalalin pg comal baru
Bab ii andalalin pg comal baru
 
Bab iv kondisi umum
Bab iv kondisi umumBab iv kondisi umum
Bab iv kondisi umum
 
Ekoregion Summary.pptx
Ekoregion Summary.pptxEkoregion Summary.pptx
Ekoregion Summary.pptx
 
Profil kesiapsiagaan kabupaten bantul
Profil kesiapsiagaan kabupaten bantulProfil kesiapsiagaan kabupaten bantul
Profil kesiapsiagaan kabupaten bantul
 
Bab II Rpjmd Kabupaten Jember
Bab II Rpjmd Kabupaten JemberBab II Rpjmd Kabupaten Jember
Bab II Rpjmd Kabupaten Jember
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
 
Bab2rpjpd
Bab2rpjpdBab2rpjpd
Bab2rpjpd
 
Bab iii Rancang Kota
Bab iii Rancang KotaBab iii Rancang Kota
Bab iii Rancang Kota
 
Gambaran umum desa nengkelan
Gambaran umum desa nengkelanGambaran umum desa nengkelan
Gambaran umum desa nengkelan
 
95010301 sutiono teorisungai
95010301 sutiono teorisungai95010301 sutiono teorisungai
95010301 sutiono teorisungai
 
Bab 3_Gambaran Umum
Bab 3_Gambaran UmumBab 3_Gambaran Umum
Bab 3_Gambaran Umum
 
karakteristik wilayah kabupaten sukabumi
karakteristik wilayah kabupaten  sukabumikarakteristik wilayah kabupaten  sukabumi
karakteristik wilayah kabupaten sukabumi
 
Kampung tematik klakublik
Kampung tematik klakublikKampung tematik klakublik
Kampung tematik klakublik
 
create
createcreate
create
 
create
createcreate
create
 
Makalah 10
Makalah 10Makalah 10
Makalah 10
 
Bab ii ppsp sijunjung
Bab ii ppsp sijunjungBab ii ppsp sijunjung
Bab ii ppsp sijunjung
 
Renja
RenjaRenja
Renja
 
Keberatan penebangan pohon
Keberatan penebangan pohon Keberatan penebangan pohon
Keberatan penebangan pohon
 
Bab 2 bismillah (6-31)
Bab 2 bismillah (6-31)Bab 2 bismillah (6-31)
Bab 2 bismillah (6-31)
 

Recently uploaded

refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 

Recently uploaded (20)

refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 

KONDISI UMUM. Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang. Sumber_ Album Peta RTRW BAPPEDA Bandung Barat. (2009)..pdf

  • 1. 18 KONDISI UMUM Menurut Statistika Daerah Kecamatan Lembang (2013), Kecamatan Lembang berada pada Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis Kecamatan Lembang terletak diantara 107o 1.10’ BT — 107o 4.40’ BT dan 6o 3.73’ LS — 7o 1.031’ LS dengan luas wilayah 95.58 Km2 . Wilayah Kecamatan Lembang merupakan salah satu kawasan yang berdekatan dengan potensi hazard Gunung Tangkuban Perahu yang memiliki batas wilayah sebagai berikut: a) Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Subang. b) Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung. c) Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Parompong d) Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kota Bandung Kondisi umum Kecamatan Lembang dibagi menjadi dua yaitu aspek biofisik dan aspek sosial. Aspek bio fisik memaparkan tentang kondisi fisik yang berkaitan dengan ruang lingkup pengembangan kawasan Kecamatan Lembang serta menjelaskan tentang kondisi alami secara spasial yang berkaitan dengan fungsi hutan dalam upaya mitigasi. Aspek sosial memaparkan tentang kondisi sosial yang mempengaruhi tentang perkembangan masyarakat pada Kecamatan Lembang. Secara khusus kondisi umum di Kecamatan Lembang menjelaskan keadaan kawasan yang berpengaruh kepada segi kebencanaan. Peta administrasi Kecamatan Lembang disajikan pada Gambar 6. Sumber: AlbumPeta RTRW BAPPEDA Bandung Barat. (2009). Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang
  • 2. 19 Aspek Biofisik Topografi Kecamatan Lembang adalah wilayah administrasi yang berada dalam kawasan kaki Gunung Tangkuban Perahu. Keberadaan Gunung Tangkuban Perahu sangat mempengaruhi bentuk topografi kecamatan lembang. Bentukan geografis Kecamatan Lembang terdiri dari dua bentukan yaitu lereng atau punggung bukit dan dataran. Bentukan geografis tersebut disajikan pada Tabel 8. Bentukan geografis tersebut secara detil dijelaskan dalam topografi Kecamatan Lembang. Topografi merupakan komponen dasar analisis tapak dengan tujuan untuk mendefinisikan kesesuaian lahan terhadap aktifitas manusia. Komponen topografi yang mendasar adalah kemiringan dan ketinggian lahan yang mengandung potensi bahaya. Potensi bahaya tersebut ditentukan dengan nilai nilai pada setiap tingkatan kemiringan dan ketinggian. Secara spasial wilayah Kecamatan Lembang memiliki kemiringan lahan yang berbeda sebagai berikut, persentase kemiringan lebih dari 40%, persentase kemiringan 15–25 dan persentase kemiringan 0–8%. Persentase kemiringan lebih dari 40% memiliki kawasan yang paling luas sehingga menempatkan wilayah lembang sebagai daerah rawan bencana. Keadaan kemiringan Kecamatan Lembang disajikan dalam Gambar 7. Dengan berbagai macam topografi yang ada pada bentukan kawasan di Kecamatan Lembang maka bermacam—macam pula penggunaan lahannya. Penggunaan lahan berdasarkan desa di Kecamatan Lembang disajikan pada Tabel 9. Tabel 8 Data bentuk geografis berdasarkan desa di Kecamatan Lembang No Desa Pesisir/Tepi laut Bukan pesisir Lembah/Daerah aliran sungai Lereng/ Punggung bukit Dataran 1 Gudang Kahuripan - - √ - 2 Wangunsari - - √ - 3 Pagerwangi - - √ - 4 Mekarwangi - - √ - 5 Langensari - - - √ 6 Kayuambon - - - √ 7 Lembang - - - √ 8 Cikahuripan - - √ - 9 Sukajaya - - √ - 10 Jayagiri - - √ - 11 Cibogo - - - √ 12 Cikole - - √ - 13 Cikidang - - √ - 14 Wangunharja - - √ - 15 Cibodas - - - √ 16 Suntenjaya - - √ - Jumlah - - 11 5 Sumber : Kecamatan Lembang Dalam Angka. (2013).
  • 3. 20 Sumber: RTRW Kabupaten Bandung Barat. (2009). Gambar 7 Peta kemiringan Kecamatan Lembang Tabel 9 Struktur penggunaan lahan menurut desa di Kecamatan Lembang No Desa Lahan pertanian sawah (ha) Lahan pertanian bukan sawah (Ha) Lahan Non pertanian (Ha) Luas Desa (Ha) Lahan berpengai ran teknis Lahan pertanian nonteknis Lahan tidak berpeng airan 1 Gudang Kahuripan - - - 241.5 213.2 454.7 2 Wangunsari - - - 257.98 121.3 379.3 3 Pagerwangi - - - 257 158.5 415.5 4 Mekarwangi - - - 240.2 83.6 323.8 5 Langensari - - - 210 259.1 469.1 6 Kayuambon - - - 31.3 148.9 180.2 7 Lembang - - - 35.8 284.8 320.6 8 Cikahuripan - - - 687.8 61.4 749.2 9 Sukajaya - - - 463.3 94.6 557.9 10 Jayagiri - - - 937.9 36.1 974 11 Cibogo - - - 234.2 180.6 423.8 12 Cikole - - - 147 195.9 342.9 13 Cikidang - - 280.8 207.6 35.4 523.8 14 Wangunharja - - - 421.5 60.9 482.4 15 Cibodas - - - 890.8 21.6 912.4 16 Suntenjaya - - - 467.8 108.7 576.5 Jumlah - - 280.85740.68 2064.6 8086.08 Sumber :Kecamatan Lembang DalamAngka. (2013).
  • 4. 21 Hidrogeologi Keadaan geologi di Kecamatan Lembang merupakan material batuan yang berasal dari Gunung Tangkuban Perahu dan gunung–gunung kecil di sekitarnya. Profil geologi tersebut meliputi tuf campuran yang berasal dari Gunung Tangkuban Perahu dan Gunung Dano, tuf yang berasal dari Gunung Tangkuban Perahu, endapan gunung berapi, dan batuan yang berasal dari aliran lava. Tuf atau tufa adalah batuan yang dihasilkan oleh endapan gas pyroclastic atau awan panas yang terfragmentasi selama erupsi gunung berlangsung dan memiliki struktur berupa abu. Endapan gunung berapi yang tak dapat diuraikan adalah batuan batuan hasil dari aktivitas pendinginan magma gunung berapi dan waktu pendinginan magma yang bervariasi juga mempengaruhi variasi jenis batuan tersebut. Batuan yang berasal dari lava terbentuk oleh aktivitas pendinginan magma yang mengalir di sepanjang jalurnya. Keadaan geologi Kecamatan Lembang disajikan pada Gambar 8. Tanah di Kecamatan Lembang sangat dipengaruhi pada keadaan kawasan yang merupakan kawasan vulkanis. Jenis tanah pada Kecamatan Lembang sebagian besar adalah andosol coklat, regosol coklat, latosol coklat, regosol kelabu, dan litosol. Persebaran jenis tanah pada Kecamatan Lembang dapat disajikan pada Gambar 9. Sumber: RTRW Kabupaten Bandung Barat. (2009). Gambar 8 Peta geologi Kecamatan Lembang
  • 5. 22 Secara kasat mata spasial keadaan hidrologi Kecamatan Lembang tidak memiliki badan air yang besar dan terpusat melainkan banyak sungai kecil beserta alirannya. Pemenuhan kebutuhan air bersih rumahtangga merupakan komponen kesejahteraan rumahtangga. Menurut Statistika Daerah Kecamatan Lembang (2013), rumahtangga yang menggunakan sumber air minum yang berasal dari air kemasan dan ledeng merupakan jumlah terbesar yaitu mencapai 15 308 rumahtangga, diikuti oleh sumur terlindung dan air tidak bersih masing—masing sebesar 12 016 rumah tangga dan 7 228 rumahtangga, mata air terlindung sebersar 6.424 rumahtangga dan Pompa air sebesar 5 271 rumahtangga. Sedangkan menurut Data Statistika Kecamatan Lembang Tahun (2012), sumber air minum rumah tangga terbesar ada pada mata air terlindung sebesar 24 674. Sumber air penduduk di Kecamatan Lembang bertopang pada aliran air tanah yang di pengaruhi oleh kualitas kemampuan penyerapan air hujan oleh Gunung Tangkuban Perahu. Zona sumber air yang memancar yang disajikan dalam Gambar 10. Iklim Kecamatan Lembang mempunyai iklim yang sejuk dengan suhu rata–rata 20.04°C, persentase kelembaban rata–rata 84.63% dan curah hujan 160.58 mm selama sepuluh tahun terakhir. Keseluruhan data iklim disajikan dalam Gambar 11, Gambar 12, dan Gambar 13. Sumber: RTRW Kabupaten Bandung Barat. (2009). Gambar 9 Peta jenis tanah Kecamatan Lembang
  • 6. 23 Sumber: Bappeda Kabupaten Bandung Barat. (2010). Gambar 11 Kelembaban rata–rata dari Tahun 2002–2011 80.00 81.00 82.00 83.00 84.00 85.00 86.00 87.00 88.00 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Kelembaban Rata Rata (%) Tahun Sumber: RTRW Kabupaten Bandung Barat. (2009). Gambar 10 Peta sumber air Kecamatan Lembang
  • 7. 24 Kawasan Hutan Kecamatan Lembang memiliki beberapa kawasan hutan yaitu hutan lindung, hutan rakyat, taman hutan raya, dan taman wisata alam. Masing–masing fungsi jenis kawasan hutan adalah untuk meningkatkan keanekaragaman hayati, sebagai habitat fauna, sebagai tempat koleksi flora dan pepohonan, sebagai tempat rekreasi masyarakat, dan lain–lain. Dalam pendekatan mitigasi, hutan bisa menjadi buffer bencana dan juga sumber bencana sekunder, tergantung dari letak lokasi hutan pada saat erupsi gunung berapi terjadi. Kawasan hutan Kecamatan Lembang dapat di jelaskan pada Gambar 14. Sumber: Bappeda Kabupaten Bandung Barat. (2010). Gambar 13 Curah hujan rata–rata dari Tahun 2002–2011 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Curah Hujan (mm) Tahun Sumber: Bappeda Kabupaten Bandung Barat. (2010). Gambar 12 Suhu rata–rata dari Tahun 2002–2011 19.00 19.20 19.40 19.60 19.80 20.00 20.20 20.40 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Suhu Rata–Rata (ºC) Tahun
  • 8. 25 Tata Guna Lahan Penggunaan lahan di Kecamatan Lembang didominasi dengan penggunaan lahan sebagai lahan pertanian. Sektor pertanian merupakan sector potensi untuk perekonomian Kecamatan Lembang. Namun bukan sub sector tanaman pangan yang menjadi unggulan, melainkan budidaya tanaman hortikultura khususnya tanaman sayuran yang menjadi unggulan di Kecamatan Lembang. Lembang memberikan kontribusi terhadap produksi sayur mayur yang merupakan andalan dibidang hortikultura di Kabupaten Bandung Barat. Kecamatan Lembang juga terkenanl dengan obyek wisata agro tanaman hias. Penggunaan lahan di Kecamatan Lembang yang paling banyak adalah lahan pertanian bukan sawah lalu diikuti dengan penggunaan lahan non pertanian dan lahan pertanian non sawah. Lahanpertanian sawah walaupun ada namun penggunaannya sudah beralih fungsi menjadi kefungsi lain karena kurangnya sumber air. Tabel penggunaan lahan di Kecamatan Lembang disajikan dalam Tabel10. Alih fungsi lahan adalah masalah yang dikhawatirkan. Pengalihan fungsi lahan tanpa mengindahkan peraturan yang ada maka pengalihan fungsi lahan tersebut ilegal. Dalam hal ini, Kecamatan Lembang merupakan kawasan rawan bencana yang telah diatur dalam peraturan peraturan sehingga pengalihan fungsi lahan tanpa mengikuti aturan akan menambah tingkat resiko bencana di Kecamatan Lembang. Sumber: RTRW Kabupaten Bandung Barat. (2009). Gambar 14 Peta Kawasan Hutan Kecamatan Lembang
  • 9. 26 Sarana dan Prasarana Kecamatan Lembang memiliki jalur sirkulasi berupa jalan lokal dan jalan kolektor serta tiga terminal jenis C. Jalur sirkulasi memiliki peran sebagai jalur evakuasi warga untuk menjauh dari bahaya. Jalur evakuasi tersebut diperoleh dari analisis daerah bahaya. Jalur sirkulasi Kecamatan Lembang disajikan dalam Gambar 15. Jalur sirkulasi Kecamatan lembang memiliki fungsi untuk mobilitas distribusi antar desa dengan berbagai kepentingan.. Jarak antar desa di Kecamatan Lembang disajikan dalam Tabel 11. Masyarakat Kecamatan Lembang menggunakan sarana jenis transportasi darat. Menurut Kecamatan Lembang dalam angka (2013), Masyarakat Kecamatan Lembang lebih banyak menggunakan kendaraan motor roda dua yaitu sebanyak 18 252 kepala keluarga. Sedangkan, masyarakat Kecamatan Lembang yang menggunakan kendaraan bermotor roda empat hanya mencapai 2 711 kepala keluarga. Sarana infrastruktur jalan terluas pada Kecamatan Lembang sudah menggunakan lapisan aspal dan beton. Sarana komunikasi sangat penting dalam hal mitigasi. Hal penting tersebut menyangkut dengan distribusi pesan informasi yang berhubungan dengan peringatan dini bahaya bencana dan distribusi barang berupa bantuan ligistik dan semacamnya untuk menunjang kegiatan evakuasi. Kegiatan koordinasi antar masyarakat tersebut sangatlah penting dalam upaya mitigasi. Tabel 10 Struktur penggunaan lahan menurut desa di Kecamatan Lembang No Desa Lahan pertanian sawah (ha) Lahan pertanian bukan sawah (Ha) Lahan Non pertanian (Ha) Luas Desa (Ha) Lahan berpenga iran teknis Lahan pertani an nontek nis Lahan tidak berpeng airan 1 Gudang Kahuripan - - - 241.5 213.2 454.7 2 Wangunsari - - - 257.98 121.3 379.3 3 Pagerwangi - - - 257 158.5 415.5 4 Mekarwangi - - - 240.2 83.6 323.8 5 Langensari - - - 210 259.1 469.1 6 Kayuambon - - - 31.3 148.9 180.2 7 Lembang - - - 35.8 284.8 320.6 8 Cikahuripan - - - 687.8 61.4 749.2 9 Sukajaya - - - 463.3 94.6 557.9 10 Jayagiri - - - 937.9 36.1 974 11 Cibogo - - - 234.2 180.6 423.8 12 Cikole - - - 147 195.9 342.9 13 Cikidang - - 280.8 207.6 35.4 523.8 14 Wangunharja - - - 421.5 60.9 482.4 15 Cibodas - - - 890.8 21.6 912.4 16 Suntenjaya - - - 467.8 108.7 576.5 Jumlah - - 280.8 5740.68 2064.6 8086.08 Sumber :Kecamatan Lembang DalamAngka 2013
  • 10. 27 Sumber: RTRW Kabupaten Bandung Barat. (2009). Gambar 15 Peta sirkulasi Kecamatan Lembang Tabel 11 Jarak antar desa di Kecamatan Lembang Jarak Antar Desa (Km) Gudang Kahuripan Wangunsari Pagerwangi Mekarwangi Langensari Kayuambon Lembang Cikahuripan Sukajaya Jayagiri Cibogo Cikole Cikidang Wangunharja Cibodas Suntenjaya Gudang Kahuripan 5.1 8.3 11.3 7.8 5.9 3.5 5.3 5.9 3.4 6.8 9.0 10.6 11.7 12.3 13.1 Wangunsari 5.1 8.8 10.2 8.8 6.9 4.4 7.3 8.1 4.7 7.8 9.8 12 13.5 13.6 14.4 Pagerwangi 8.3 8.8 7.2 5.3 4.4 4.7 7.9 8.6 4.9 5.9 8.2 10.3 10.8 11.4 12.2 Mekarwangi 11.3 10.2 7.2 3.5 5.4 7.8 10.9 11.6 7.9 8.9 10.3 9.7 7.4 7.6 8.4 Langensari 7.8 8.8 5.3 3.5 1.9 4.3 7.6 8.3 4.4 5.4 7.6 5.6 3.9 4.4 5.2 Kayuambon 5.9 6.9 4.4 5.4 1.9 2.4 5.7 6.4 2.5 3.5 5.5 7.8 5.6 6.3 7.1 Lembang 3.5 4.4 4.7 7.8 4.3 2.4 3.3 4.0 0.4 3.4 5.1 8.2 8.4 8.7 9.5 Cikahuripan 5.3 7.3 7.9 10.9 7.6 5.7 3.3 0.7 3.2 6.6 8.8 11 12.5 12.6 13.4 Sukajaya 5.9 8.1 8.6 11.6 8.3 6.4 4.0 0.7 3.9 7.3 9.5 11.7 12.6 12.7 13.5 Jayagiri 3.4 4.7 4.9 7.9 4.4 2.5 0.4 3.2 3.9 3.1 5.3 7.3 8.2 8.2 9.0 Cibogo 6.8 7.8 5.9 8.9 5.4 3.5 3.4 6.6 7.3 3.1 2.2 4.9 5.3 8.6 9.5 Cikole 9.0 9.8 8.2 10.3 7.6 5.5 5.1 8.8 9.5 5.3 2.2 2.7 3.1 5.3 6.1 Cikidang 10.6 12 10.3 9.7 5.6 7.8 8.2 11 11.7 7.3 4.9 2.7 1.2 4.2 4.8 Wangunharja 11.7 13.5 10.8 7.4 3.9 5.6 8.4 12.5 12.6 8.2 5.3 3.1 1.2 3.3 3.9 Cibodas 12.3 13.6 11.4 7.6 4.4 6.3 8.7 12.6 12.7 8.2 8.6 5.3 4.2 3.3 1.2 Suntenjaya 13.1 14.4 12.2 8.4 5.2 7.1 9.5 13.4 13.5 9.0 9.5 6.1 4.8 3.9 1.2 Sumber :Kecamatan Lembang DalamAngka. (2013).
  • 11. 28 Masyarakat Kecamatan Lembang menggunakan telepon kabel sebagai sarana komunikasi karena tidak adanya telepon umum. Namun, penggunaan telepon kabel pun tidak merata. Menurut Kecamatan Lembang dalam Angka (2013),. Dengan melesatnya tingkat kacanggihan teknologi, kegiatanan distribusi penyampaian pesan dan dilakukan dengan menggunakan alat komunikasi berupa telepon genggam ataupun telepon kabel. Namun, dalam hal distribusi berupa barang ataupun dokumen penting masih menggunakan jasa pengiriman PT. Pos Indonesia (perseroan).Menurut Kecamatan Lembang dalam angka (2013), Jumlah kantor pos,pos keliling, dan jarak ke kantor pos yang digunakan menurut desa/kelurahan di Kecamatan Lembang disajikan dalam Tabel 12. Sarana dan prasana kesehatan memiliki nilai sangat penting baik dalam kebutuhan biasa maupun dalam kebutuhan yang sangat mendadak. Dalam hal yang berhubungan dengan mitigasi bencana, sarana dan prasarana kesehatan dibutuhkan dalam keadaan mendadak untuk menampung para korban bencana letusan gunung api. Sarana dan prasarana kesehatan menyediakan bahan dan alat medis yang mendukung minimal memiliki alat paket pertolongan pertama (First Aid Kit). Sarana dan prasarana kesehatan dalam tingkat regional kecamatan dapat berupa rumah sakit, rumah bersalin, poliklinik, puskesmas, puskesmas pembantu, Tabel 12 Jenis sarana dan prasarana komunikasi yang digunakan menurut desa/kelurahan di Kecamatan Lembang No Desa/ Kelurahan Ruta telepon kabel Telepon umum Wartel/ kiospon Warnet Kantor pos Jarak ke Kantor pos Pos keliling 1 Gudang Kahuripan 556 - - 2 1 3 - 2 Wangunsari 263 - - 6 - 6 1 3 Pagerwangi 202 - 4 2 - 3 - 4 Mekarwangi 153 - 2 1 - 4 - 5 Langensari 156 - 1 - - 3 - 6 Kayuambon 827 - 2 8 - 2 - 7 Lembang 280 - 6 25 - - - 8 Cikahuripan 112 - - 2 - 3 - 9 Sukajaya 302 - 1 - - 4 - 10 Jayagiri 1 070 1 7 11 1 - - 11 Cibogo 172 - 3 8 - 2 - 12 Cikole 312 - - 8 - 6 - 13 Cikidang 6 - 1 1 - 8 - 14 Wangunharja 10 - 3 2 - 9 1 15 Cibodas 80 - 1 1 - 9 - 16 Suntenjaya 311 - 1 1 - 13 - Jumlah 4 812 1 32 78 2 75 2 Sumber :Kecamatan Lembang DalamAngka. (2013).
  • 12. 29 tempat praktek dokter, tempat praktek bidan, posyandu, poliklinik desa (Polindes), apotek, dan toko obat. Jumlah sarana kesehatan yang berada di desa/kelurahan di Kecamatan Lembang disajikan dalam Tabel 13. Dalam ruang lingkup permukiman tedapat sarana dan prasarana umum yang dapat digunakan sebagai tempat evakuasi karena memiliki kemampuan untuk menampung massa korban bencana yang banyak. Dengan luasan tertentu, sarana dan prasara umum dapat menjadi ruang evakuasi. Sarana dan prasarana tersebut berupa tempat olah raga yang memiliki luasan wilayah yang memadai dan merupakan ruang terbuka yang terbebas dari gedung gedung tinggi yang berbahaya pada saat terjadinya bencana. Sarana dan prasarana tersebut nantinya akan menjadi tempat didirikannya tenda tenda pengungsian yang dapat menjadi tempat sementara bagi pengungsi atau menjadi tempat berlindung sementara dari guncangan gempa saat erupsi. Sarana dan prasarana tersebut dapat berupa lapangan sepak bola, lapangan basket, lapangan tenis, lapangan bola voli dan lapangan bulu tangkis. Jumlah tempat/lapangan kegiatan olahraga menurut desa/kelurahan di Kecamatan Lembang disajikan dalam Tabel 14. Tabel 13 Jumlah sarana kesehatan yang berada di desa/kelurahan di Kecamatan Lembang. Desa/ Kelurahan Rumah sakit Rumah ber salin Poli kli nik Pus kes mas Pus kesmas pem bantu Tempat praktek dokter Tempat praktek bidan Pos yan du Po lin des Apo tek To ko ob att Gudang Kahuripan 1 - - - 1 2 4 14 - - 3 Wangunsari - - - - - 2 2 15 1 - - Pagerwangi - - 1 - - 1 1 14 1 - -- Mekarwangi - - - - 1 - 1 9 1 - - Langensari - - - - 1 2 4 16 - 1 - Kayuambon - 2 1 - - 3 4 11 - - - Lembang - 2 - 1 - 4 - 14 - 4 - Cikahuripan - 4 - - - 1 5 10 - - - Sukajaya - - 2 - 1 - 2 16 1 - 3 Jayagiri - 1 3 1 1 4 3 19 - 2 1 Cibogo - - 1 - - - 4 13 - - - Cikole - - - 1 - 1 3 16 - 1 2 Cikidang - - 1 - - - 2 11 1 - - Wangunharja - 1 - - 1 - 2 9 1 - - Cibodas - - - 1 - - 2 17 1 - - Suntenjaya - - 1 - - - 3 17 - - - Jumlah 1 10 10 4 6 20 42 221 7 8 10 Sumber :Kecamatan Lembang DalamAngka. (2013).
  • 13. 30 Menurut Baseline Kegunung Apian Indonesia BNPB (2012), Gunung Tangkuban Perahu memiliki daya resiko terhadap Kawasan Rawan Bencana (KRB). KRB Gunung Tangkuban Perahu memiliki radius tertentu maka dari itu KRB meliputi beberapa wilayah administrasi dalam radius KRB Gunung Tangkuban Perahu. Penduduk yang terpapar akibat awan panas, lava, dan hujan abu 3 525 jiwa dan bangunan yang berpotensi terpapar pada KRB Gunung Tangkuban Perahu sebanyak 2 253 unit bangunan. Dalam hal sarana dan prasarana Kecamatan Lembang, rumah masyarakat yang berpotensi terpapar bencana letusan Gunung Tangkuban perahu sebanyak 400 unit, sarana dan prasaran pendidikan yang berpotensi terpapar sebanyak 3 unit begitu juga dengan sarana kesehatan di Kecamatan Lembang. Aspek Sosial Kepemerintahan Menurut pandangan sosiologi, struktur sosial atau kepemerintahan sangat berpengaruh terhadap kepekaan penduduk terhadap bencana. Struktur sosial yang Tabel 14 Jumlah tempat/lapangan kegiatan olahraga menurut desa/kelurahan di Kecamatan Lembang No Desa/ Kelurahan Sepakbola Bolavoli Bulu tangkis Bola basket Tenis lapangan 1 Gudang Kahuripan 1 6 4 - 1 2 Wangunsari - 2 2 - - 3 Pagerwangi 1 8 1 - 1 4 Mekarwangi - 5 4 - - 5 Langensari 1 - 3 - - 6 Kayuambon 3 3 3 3 3 7 Lembang 3 6 4 3 2 8 Cikahuripan 1 5 2 1 - 9 Sukajaya 1 2 2 - - 10 Jayagiri 1 8 6 3 3 11 Cibogo 1 7 - - - 12 Cikole 2 10 3 - 2 13 Cikidang - 1 2 - - 14 Wangunharja 1 1 1 1 - 15 Cibodas 1 8 4 - - 16 Suntenjaya - 1 5 - - Jumlah 17 82 46 11 12 Sumber :Kecamatan Lembang DalamAngka. (2013).
  • 14. 31 kokoh akan membentuk suatu solidaritas sosial yang kokoh pula. Hal ini akan membangun koordinasi per individu sehingga kepekaan akan terjadinya bencana sangat tinggi (pre disaster). Selain itu pula, terbentuknya struktur sosial yang solid akan membangun mempercepat tingkat penanggulangan bencana ( post disaster ) (maarif,2010). Menurut Stastitik Daerah Kecamatan Lembang (2013), bentuk kepemerintahan yang dimiliki oleh Kecamatan Lembang yaitu 887 Rumah Tangga, 220 Rukun Warga, 56 Dusun, dan 16 Desa. Data statistik jumlah satuan lingkungan Rukun Tetangga dan Rukun Warga tersebut mengalami peningkatan jumlah dari tahun 2012 ke 2013 yaitu sebesar 1.85 persen dan 1.30 persen hal ini di karenakan terjadi pemekaran wilayah satuan lingkungan setempat. Dalam hal ini Desa Jayagiri menempati Desa teratas dengan jumlah satuan lingkungan terbanyak yaitu 19 Rukun Warga dan 96 Rukun Tetangga. Sedangkan, Desa Kayuambon memiliki satuan lingkungan Rukun Tetangga paling sedikit yaitu 35 RT serta Desa Mekarwangi dan Wangunharja merupakan desa yang memiliki jumlah satuan lingkungan Rukun Warga paling sedikit dengan jumlah 9 RW. Dalam hal mitigasi, dinamika kepemerintahan ini sangat penting dalam hal koordinasi dan komunikasi kesiapan menghadapi bencana yang tepat dan terarah. Jumlah RT dan RW menurut Desa di Kecamatan Lembang disajikan dalam Tabel 15. Kependudukan Menurut Maarif (2010), Kerentanan penduduk merupakan satu konstruksi yang kompleks yang meliputi faktor faktor seperti tempat tinggal di daerah rawan bencana, sumber daya materi, usia, gender, pengetahuan tentang langkah penyelamatan, modal sosial, kemampuan untuk mengakses dengan lembaga- Tabel 15 Jumlah RT dan RW menurut Desa di Kecamatan Lembang Desa Dusun Rukun Warga Rukun Tetangga Gudang Kahuripan 5 14 58 Wangunsari 4 15 56 Pagerwangi 4 14 69 Mekarwangi 2 9 40 Langensari 3 16 54 Kayuambon 2 11 35 Lembang 4 14 57 Cikahuripan 3 10 58 Sukajaya 4 16 52 Jayagiri 4 19 96 Cibogo 4 13 46 Cikole 4 15 67 Cikidang 5 11 48 Wangunharja 3 9 38 Cibodas 3 17 66 Suntenjaya 2 17 47 Jumlah 56 220 887 Sumber: Statistika Daerah Kecamatan Lembang. (2013).
  • 15. 32 lembaga masyarakat utama. Kerentanan penduduk merupakan salah satu faktor terjadinya bencana. Jumlah penduduk di Kecamatan Lembang mencapai 180 526 jiwa.Penduduk laki laki sebanyka 92 300 jiwa sedangkan penduduk perempuan sebanyak 88 226 jiwa. Perkembangan jumlah penduduk laki laki dan penduduk relatif seimbang sehingga pencapaian suatu pembangunan daerah dalam peranan gender sangatlah tidak membedakan gender. Dengan luas wilayah sekitar 95.56 km2 maka kepadatan penduduk Kecamatan Lembang mencapai 1 889 jiwa/km2 lebih tinggi di bandingkan kepadatan penduduk di Kabupaten Bandung Barat itu sendiri yaitu 1 193 jiwa/km2 . Menurut Satistika Daerah Kecamatan Lembang (2013), berdasarkan jumlah penduduk, Desa Jayagiri merupakan desa dengan jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Lembang yaitu mencapai sebanyak 11 persen dari jumlah penduduk Kecamatan Lembang atau sebanyak 19 356 jiwa dan diikuti secara berurutan dengan Desa Lembang sebanyak 10 persen, Desa Gudang Kahuripan sebanyak 8 persen. Sedangkan, Desa yang memiliki jumlah penduduk terkecil yaitu Desa Mekarwangi sebanyak 3 persen dari jumlah penduduk Kecamatan Lembang. Dalam upaya pengurangan resiko bencana, penduduk di tempatkan pada posisi korban bencana yang harus jamin keselamatan dan keamanannya agar mengurangi adanya resiko korban jiwa.Persebaran jumlah penduduk Kecamatan Lembang berdasarkan desa disajikan dalam Tabel 16. Pemahaman konsep mitigasi pada setiap individu juga sangat penting dalam upaya penanggulangan bencana. Keadaan pendidikan sangat mencerminkan dalam pemahaman konsep mitigasi. Jumlah Sekolah di Kecamatan Lembang disajikan dalam Tabel 17. Tabel 16 Jumlah penduduk Kecamatan Lembang Nama Desa Jumlah Penduduk Gudang Kahuripan 13 829 jiwa Wangunsari 10 110 jiwa Pagerwangi 9 164 jiwa Mekarwangi 5 640 jiwa Langensari 12 308 jiwa Kayuambon 8 197 jiwa Lembang 16 797 jiwa Cikahuripan 10 576 jiwa Sukajaya 11 831 jiwa Jayagiri 18 587 jiwa Cibogo 10 879 jiwa Cikole 13 047 jiwa Cikidang 7 501 jiwa Wangunharja 7 412 jiwa Cibodas 10 113 jiwa Suntenjaya 7 359 jiwa Jumlah 180 526 jiwa Sumber: Statistika Daerah Kecamatan Lembang. (2013).
  • 16. 33 Dalam upaya penanggulangan bencana sebagai upaya proaktif di butuhkan tahap penyebar luasan informasi tentang upaya upaya pencegahan bencana. Cara terbaik dalam mengantisipasi bencana melalui pendidikan oleh lembaga lembaga pendidikan. Kecamatan Lembang memiliki jumlah sekolah terdiri 71 TK, 63 SDN, 3 SD Swasta, 5 SLTPN, 15 SLTP Swasta, 1 SMUN, 7 SMU Swasta, 1 SMKN dan 4SMK swasta. Tabel 17 Jumlah Sekolah di Kecamatan Lembang Jenis Sekolah Status Jumlah TK Negeri - Swasta 71 SD Negeri 63 Swasta 3 SLTP Negeri 5 Swasta 15 SMU Negeri 1 Swasta 7 SMK Negeri 4 Swasta - AKADEMI Negeri - Swasta - Perguruan Tinggi Negeri - Swasta - Ponpes / Diniyah Negeri - Swasta 49 Sumber: Statistika Daerah Kecamatan Lembang. (2013).