Sistem Pembangkit Listrik
Generator mengubah energi mekanis pada poros turbin menjadi energi listrik, melalui transformator penaik tegangan (step-up transformer).
Energi listrik dikirim melalui saluran transmisi bertegangan tinggi menuju pusat beban.
Peningkatan tegangan dimaksudkan untuk mengurangi jumlah arus yang mengalir pada saluran transmisi.
Dengan demikian saluran transmisi bertegangan tinggi akan membawa aliran arus yang rendah dan berarti mengurangi rugi panas (heat loss) I² . R yang menyertainya.
Elemen pokok sistem tenaga dapat dilihat pada diagram blok sistem pembangkit dibawah ini :
PRINSIP KERJA LISTRIK TENAGA AIR:
Pembangkitan tenaga air adalah suatu bentuk perubahan tenaga dari tenaga air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik, dengan menggunakan turbin air dan generator. Daya (power) yang dihasilkan dapat dihitung berdasarkan rumus berikut :
Dimana:
P = Tenaga yang dikeluarkan secara teoristis
H= Tinggi jatuh air efektif (m); Q= Debit air (m3/s)
Alat utama yang dibutuhkan pada pembangkit listrik tenaga air adalah:
Turbin, dan
Generator.
Struktur Alat Utama PLTA
CARA KERJA LISTRIK TENAGA AIR:
Air yang telah ditampung di dalam bendungan dialirkan melalui dasar bendungan sehingga membentuk air terjun
Air terjun inilah yang dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin karena air akan menabrak sudu - sudu turbin sehingga membuat turbin menjadi berputar.
Turbin ini terhubung secara langsung dengan generator, sehingga bila turbin bergerak secara berputar, maka secara otomatis generator juga akan ikut bergerak berputar.
Selama bergerak berputar, generator ini akan menghasilkan listrik. Listrik kemudian dialirkan ke rumah-rumah pelanggan.
Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik. Sistem tenaga listrik yang baik adalah sistem tenaga yang dapat melayani beban secara kontinyu, tegangan dan frekwensi yang konstan, fluktuasi tegangan dan frekuensi yang terjadi harus berada pada batas toleransi yang diizinkan agar peralatan listrik konsumen dapat bekerja dengan baik dan aman
Untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi para pelangggan, berbagai peralatan listrik ini dihubungkan satu sama lain dan secara keseluruhan membentuk suatu sistem tenaga listrik. Oleh karena itu dibutuhkan stabilitas pada operasi sistem tenaga listrik agar para pelanggan bisa menikmati tenaga listrik tanpa ada gangguan.
Sistem Pembangkit Listrik
Generator mengubah energi mekanis pada poros turbin menjadi energi listrik, melalui transformator penaik tegangan (step-up transformer).
Energi listrik dikirim melalui saluran transmisi bertegangan tinggi menuju pusat beban.
Peningkatan tegangan dimaksudkan untuk mengurangi jumlah arus yang mengalir pada saluran transmisi.
Dengan demikian saluran transmisi bertegangan tinggi akan membawa aliran arus yang rendah dan berarti mengurangi rugi panas (heat loss) I² . R yang menyertainya.
Elemen pokok sistem tenaga dapat dilihat pada diagram blok sistem pembangkit dibawah ini :
PRINSIP KERJA LISTRIK TENAGA AIR:
Pembangkitan tenaga air adalah suatu bentuk perubahan tenaga dari tenaga air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik, dengan menggunakan turbin air dan generator. Daya (power) yang dihasilkan dapat dihitung berdasarkan rumus berikut :
Dimana:
P = Tenaga yang dikeluarkan secara teoristis
H= Tinggi jatuh air efektif (m); Q= Debit air (m3/s)
Alat utama yang dibutuhkan pada pembangkit listrik tenaga air adalah:
Turbin, dan
Generator.
Struktur Alat Utama PLTA
CARA KERJA LISTRIK TENAGA AIR:
Air yang telah ditampung di dalam bendungan dialirkan melalui dasar bendungan sehingga membentuk air terjun
Air terjun inilah yang dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin karena air akan menabrak sudu - sudu turbin sehingga membuat turbin menjadi berputar.
Turbin ini terhubung secara langsung dengan generator, sehingga bila turbin bergerak secara berputar, maka secara otomatis generator juga akan ikut bergerak berputar.
Selama bergerak berputar, generator ini akan menghasilkan listrik. Listrik kemudian dialirkan ke rumah-rumah pelanggan.
Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik. Sistem tenaga listrik yang baik adalah sistem tenaga yang dapat melayani beban secara kontinyu, tegangan dan frekwensi yang konstan, fluktuasi tegangan dan frekuensi yang terjadi harus berada pada batas toleransi yang diizinkan agar peralatan listrik konsumen dapat bekerja dengan baik dan aman
Untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi para pelangggan, berbagai peralatan listrik ini dihubungkan satu sama lain dan secara keseluruhan membentuk suatu sistem tenaga listrik. Oleh karena itu dibutuhkan stabilitas pada operasi sistem tenaga listrik agar para pelanggan bisa menikmati tenaga listrik tanpa ada gangguan.
Proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu system distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan atau mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
distribusi tenaga listrik adalah menghubungkan antara konsumen atau pemakai tenaga listrik (industri atau perumahan ) dengan sumber daya besar (bulk power source), sedangkan dalam penyalurannya terdapat masalah bagaimana menyalurkan daya ke konsumen dengan cara sebaik-baiknya, mengingat hal tersebut diatas, maka suatu sistem distribusi dengan bagian-bagiannya dapat mempunyai susunan atau bentuk yang berbeda-beda.
Sistem ini menggunakan banyak ujung runcing (point discharge) di mana tiap bagian benda yang runcing akan memindahkan muatan listrik dari benda itu sendiri ke molekul udara di sekitarnya. Sistem ini mengakibatkan turunnya beda potensial antara awan dengan bumi sehingga mengurangi kemampuan awan untuk melepaskan muatan listrik.
Nilai Pentanahan Tower, harus dibuat sekecil mungkin agar tidak menimbulkan tegangan tower yang tinggi yang pada akhirnya dapat mengganggu sistem penyaluran: Sistem 70kV : maksimal 5 Ohm, Sistem 150kV: maksimal 10 Ohm, dan Sistem 500kV : maksimal 15 Ohm.
Jenis Pentanahan, terdapat beberapa jenis pentanahan, antara lain : Electroda Bar, suatu rel logam yang ditanam di dalam tanah. Pentanahan ini paling sederhana dan efektif, dimana nilai tahanan tanah adalah rendah. Electroda Plat: plat logam yang ditanam di dalam tanah secara horisontal atau vertikal. Pentanahan ini umumnya untuk pengamanan terhadap petir. Counter Poise Electrode: suatu konduktor yang digelar secara horisontal di dalam tanah. Pentanahan ini dibuat pada daerah. yang nilai tahanan tanahnya tinggi, atau untuk memperbaiki nilai tahanan pentanahan. Mesh Electrode: yaitu sejumlah konduktor yang digelar secara horisontal di tanah yang umumnya cocok untuk daerah kemiringan.Nilai Pentanahan Tower, harus dibuat sekecil mungkin agar tidak menimbulkan tegangan tower yang tinggi yang pada akhirnya dapat mengganggu sistem penyaluran: Sistem 70kV : maksimal 5 Ohm, Sistem 150kV: maksimal 10 Ohm, dan Sistem 500kV : maksimal 15 Ohm.
Jenis Pentanahan, terdapat beberapa jenis pentanahan, antara lain : Electroda Bar, suatu rel logam yang ditanam di dalam tanah. Pentanahan ini paling sederhana dan efektif, dimana nilai tahanan tanah adalah rendah. Electroda Plat: plat logam yang ditanam di dalam tanah secara horisontal atau vertikal. Pentanahan ini umumnya untuk pengamanan terhadap petir. Counter Poise Electrode: suatu konduktor yang digelar secara horisontal di dalam tanah. Pentanahan ini dibuat pada daerah. yang nilai tahanan tanahnya tinggi, atau untuk memperbaiki nilai tahanan pentanahan. Mesh Electrode: yaitu sejumlah konduktor yang digelar secara horisontal di tanah yang umumnya cocok untuk daerah kemiringan.Petir akan menyambar semua benda yang dekat dengan awan. Atau dengan kata lain benda yang tinggi akan mempunyai peluang yang besar tersambar petir. Transmisi tenaga listrik di darat dianggap lebih efektif menggunakan saluran udara dengan mempertimbangkan faktor teknis dan ekonomisnya. Tentu saja saluran udara ini akan menjadi sasaran sambaran petir langsung. Apalagi saluran udara yang melewati perbukitan sehingga memiliki jarak yang lebih dekat dengan awan dan mempunyai peluang yang lebih besar untuk disambar petir.
Selama terjadinya pelepasan petir, muatan positif awan akan menginduksi muatan negatif pada saluran tenaga listrik. Muatan negatif tambahan ini akan mengalir dalam 2 arah yang berlawanan sepanjang saluran. Surja ini mungkin akan merusak isolasi saluran at
Pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover) disebut Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Prime mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator.
Mesin diesel sebagai penggerak mula PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator.
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Sistem proteksi pada instalasi penyaluran, dengan ruang lingkup sistem proteksi pada Gardu Induk ( GI ) / Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET ) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) / Saluran Kabel Tegangan Tinggi ( SKTT ) / Saluran Tegangan Extra Tinggi ( SUTET ), harus mampu bekerja sesuai dengan tujuan dan persyaratan serta fungsinya yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi. Karena apabila tidak mampu, akan mengakibatkan kerugian yang besar, dilihat dari segikerusakanyang lebih luas terhadap peralatan instalasi itu sendiri maupun tidak lancarnya penyaluran tenaga listrik.
Proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu system distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan atau mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
distribusi tenaga listrik adalah menghubungkan antara konsumen atau pemakai tenaga listrik (industri atau perumahan ) dengan sumber daya besar (bulk power source), sedangkan dalam penyalurannya terdapat masalah bagaimana menyalurkan daya ke konsumen dengan cara sebaik-baiknya, mengingat hal tersebut diatas, maka suatu sistem distribusi dengan bagian-bagiannya dapat mempunyai susunan atau bentuk yang berbeda-beda.
Sistem ini menggunakan banyak ujung runcing (point discharge) di mana tiap bagian benda yang runcing akan memindahkan muatan listrik dari benda itu sendiri ke molekul udara di sekitarnya. Sistem ini mengakibatkan turunnya beda potensial antara awan dengan bumi sehingga mengurangi kemampuan awan untuk melepaskan muatan listrik.
Nilai Pentanahan Tower, harus dibuat sekecil mungkin agar tidak menimbulkan tegangan tower yang tinggi yang pada akhirnya dapat mengganggu sistem penyaluran: Sistem 70kV : maksimal 5 Ohm, Sistem 150kV: maksimal 10 Ohm, dan Sistem 500kV : maksimal 15 Ohm.
Jenis Pentanahan, terdapat beberapa jenis pentanahan, antara lain : Electroda Bar, suatu rel logam yang ditanam di dalam tanah. Pentanahan ini paling sederhana dan efektif, dimana nilai tahanan tanah adalah rendah. Electroda Plat: plat logam yang ditanam di dalam tanah secara horisontal atau vertikal. Pentanahan ini umumnya untuk pengamanan terhadap petir. Counter Poise Electrode: suatu konduktor yang digelar secara horisontal di dalam tanah. Pentanahan ini dibuat pada daerah. yang nilai tahanan tanahnya tinggi, atau untuk memperbaiki nilai tahanan pentanahan. Mesh Electrode: yaitu sejumlah konduktor yang digelar secara horisontal di tanah yang umumnya cocok untuk daerah kemiringan.Nilai Pentanahan Tower, harus dibuat sekecil mungkin agar tidak menimbulkan tegangan tower yang tinggi yang pada akhirnya dapat mengganggu sistem penyaluran: Sistem 70kV : maksimal 5 Ohm, Sistem 150kV: maksimal 10 Ohm, dan Sistem 500kV : maksimal 15 Ohm.
Jenis Pentanahan, terdapat beberapa jenis pentanahan, antara lain : Electroda Bar, suatu rel logam yang ditanam di dalam tanah. Pentanahan ini paling sederhana dan efektif, dimana nilai tahanan tanah adalah rendah. Electroda Plat: plat logam yang ditanam di dalam tanah secara horisontal atau vertikal. Pentanahan ini umumnya untuk pengamanan terhadap petir. Counter Poise Electrode: suatu konduktor yang digelar secara horisontal di dalam tanah. Pentanahan ini dibuat pada daerah. yang nilai tahanan tanahnya tinggi, atau untuk memperbaiki nilai tahanan pentanahan. Mesh Electrode: yaitu sejumlah konduktor yang digelar secara horisontal di tanah yang umumnya cocok untuk daerah kemiringan.Petir akan menyambar semua benda yang dekat dengan awan. Atau dengan kata lain benda yang tinggi akan mempunyai peluang yang besar tersambar petir. Transmisi tenaga listrik di darat dianggap lebih efektif menggunakan saluran udara dengan mempertimbangkan faktor teknis dan ekonomisnya. Tentu saja saluran udara ini akan menjadi sasaran sambaran petir langsung. Apalagi saluran udara yang melewati perbukitan sehingga memiliki jarak yang lebih dekat dengan awan dan mempunyai peluang yang lebih besar untuk disambar petir.
Selama terjadinya pelepasan petir, muatan positif awan akan menginduksi muatan negatif pada saluran tenaga listrik. Muatan negatif tambahan ini akan mengalir dalam 2 arah yang berlawanan sepanjang saluran. Surja ini mungkin akan merusak isolasi saluran at
Pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover) disebut Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Prime mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator.
Mesin diesel sebagai penggerak mula PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator.
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Sistem proteksi pada instalasi penyaluran, dengan ruang lingkup sistem proteksi pada Gardu Induk ( GI ) / Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET ) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) / Saluran Kabel Tegangan Tinggi ( SKTT ) / Saluran Tegangan Extra Tinggi ( SUTET ), harus mampu bekerja sesuai dengan tujuan dan persyaratan serta fungsinya yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi. Karena apabila tidak mampu, akan mengakibatkan kerugian yang besar, dilihat dari segikerusakanyang lebih luas terhadap peralatan instalasi itu sendiri maupun tidak lancarnya penyaluran tenaga listrik.
Standar Latih Kompetensi Sub Bidang Pemeliharaanenergidutaprima
STANDAR LATIH KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR : 10 TAHUN 2011
TANGGAL : 3 AGUSTUS 2011
NAMA : Abdul Rahman Wahid (1310502022)
DOSEN PENGAMPU : Bapak R. Suryoto Edy Raharjo , S.T,.M.Eng
PROGRAM STUDI : S1 TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVESITAS TIDAR
1. Memasang Unit Generator Pembangkit
Memahami pemasangan unit generator pembangkit
Teknik Pembangkit Listrik
1st
Class
Semester 2
2. Teknologi dan Rekayasa
Perencanaan pembangkitan tenaga
listrik
Hal-hal yang diperhatikan dalam perencanaan
pembangkitan tenaga listrik
a) Perkiraan beban (load forecast)
b) Perencanaan pengembangan (generation planning)
c) Perencanaan penyaluran (transmission planning)
11. Teknologi dan Rekayasa
Gambar menunjukkanGambar menunjukkan
diagram posesdiagram poses
pembangkitan tenagapembangkitan tenaga
listrik, mulai dari tenagalistrik, mulai dari tenaga
primer sampai denganprimer sampai dengan
konsumen (konsumen (consumersconsumers):):
Diagram Proses Pembangkitan Tenaga Listrik
Proses pembangkitan tenaga listrik
(a) Pusat Listrik Tenaga Air
(PLTA).
(b) Pusat Listrik Tenaga
Panas (PLTP).
(c) Pusat Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN).
12. Komponen GeneratorKomponen Generator
Teknologi dan Rekayasa
Bagian – bagian Generator
1) Stator
1. Armatur : armature akan menghasilkan arus/tegangan yang akan
disalurkan ke transmisi/jaringan
2. Inti : tempat medan magnet diinduksikan dan tempat lilitan armatur
3. Frame : tempat inti dan armature berada
4. Terminal : tempat ujumg dari lilitan armatur
5. Sistem pendinginan : pendinginan yang digunakan pada stator
adalah menggunakan media air
14. Teknologi dan Rekayasa
Komponen GeneratorKomponen Generator
Bagian – bagian Generator
2) ROTOR
1. Armatur : Armature menghasilkan medan magnet
2. Inti dan badan rotor : Menghasilkan medan magnet dan tempat
armature berada
3. Sistem pendinginan : Pendinginan yang digunakan pada rotor
adalah menggunakan media gas hydrogen
18. Memasang Unit Generator Pembangkit
Memahami standar pemasangan unit generatorMemahami standar pemasangan unit generator
19. Teknologi dan Rekayasa
Stadarisasi Generator
Untuk keperluan standar ini, generator dibagiUntuk keperluan standar ini, generator dibagi
menjadi 2 tipe :menjadi 2 tipe :
a) Generator Sinkron b) Generator Asinkron
20. kriteria pemilihan generator :
Teknologi dan Rekayasa
kriteria dalam pemilihan generator, diantaranya :kriteria dalam pemilihan generator, diantaranya :
a) Karakteristik voltase selama pengasutan dan operasi
normal seperti halnya setelah perubahan beban, dengan
memperhitungkan faktor daya listrik;
b) Sifat listrik dan mekanik saat hubung pendek;
c) efisiensi;
d) Desain generator dan tipe selungkup;
e) Sifat operasi paralel;
f) Persyaratan pemeliharaan.
21. Teknologi dan Rekayasa
Alat bantu adalah perlengkapan yang ditambahkan ke
genset, perlengkapan tersebut penting agar genset
beroperasi secara baik dan aman seperti:
a) Sistem pengasutan
b) Sistem udara masuk dan gas buang
c) Sistem pendinginan
d) Sistem minyak pelumas
e) Sistem bahan bakar ( termasuk pemurnian bahan bakar, jika dapat
diterapkan )
f) Suplai daya listrik bantu.
a) Sistem pengasutan
b) Sistem udara masuk dan gas buang
c) Sistem pendinginan
d) Sistem minyak pelumas
e) Sistem bahan bakar ( termasuk pemurnian bahan bakar, jika dapat
diterapkan )
f) Suplai daya listrik bantu.
Alat bantu operasi generator
25. Teknologi dan Rekayasa
Konstruksi Generator
Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua
bagian utama, yaitu :
1) Stator, yakni bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolak
balik. Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja
yang berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal
dan name plate pada generator.
26. Teknologi dan Rekayasa
Konstruksi Generator
2) Rotor, yakni bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit
yang menginduksikan ke stator.
29. Teknologi dan Rekayasa
Pengujian rotor dan stator
1. Proof Test
Pengujian yang menggunakan level tegangan yang lebih
tinggi dari pada tegangan kerja.
Pengujian yang menggunakan level tegangan yang lebih
tinggi dari pada tegangan kerja.
Tujuan pengujian ini adalah untuk mencari kelemahan,
dan kemungkinan breakdown.
Contohnya adalah pengujian High Potensial Test.
30. Teknologi dan Rekayasa
Pengujian rotor dan stator
2. Analytical Test
Pengujian dengan menggunakan level tegangan yang
biasanya dibawah tegangan kerja.
Pengujian dengan menggunakan level tegangan yang
biasanya dibawah tegangan kerja.
Beberapa diantaranya jenis – jenis analytical test meliputi :
1. Insulation Resistance Test / Megger Test
2. DC Leakage
3. Dissipation Factor
4. Balancing Voltage Rotor Test
5. Tahanan Dalam (Rd) Rotor
6. Partial Discharge Test
32. Teknologi dan Rekayasa
Sistem Excitacy
Sistem eksitasi pada generator listrik terdiri dari
2 macam, yaitu:
1) Sistem eksitasi dengan menggunakan sikat (brush
excitation) dan
2) Sistem eksitasi tanpa sikat (brushless excitation).
33. Teknologi dan Rekayasa
Sistem Penguat (Exciter)
Saat generator dihubungkan dengan beban akan
menyebabkan tegangan keluaran generator akan
turun, karena medan magnet yang dihasilkan dari
arus penguat relatif konstan. Agar tegangan
generator konstan, maka harus ada peningkatan
arus penguatan sebanding dengan kenaikan beban.
Gambar dibawah ini menunjukkan sistem arus
penguatan pada generator dan karakteristik
tegangan keluarannya.
Saat generator dihubungkan dengan beban akan
menyebabkan tegangan keluaran generator akan
turun, karena medan magnet yang dihasilkan dari
arus penguat relatif konstan. Agar tegangan
generator konstan, maka harus ada peningkatan
arus penguatan sebanding dengan kenaikan beban.
Gambar dibawah ini menunjukkan sistem arus
penguatan pada generator dan karakteristik
tegangan keluarannya.
34. Teknologi dan Rekayasa
Keterangan Gambar:
Garis lengkung 1 : Karakteristik tegangan keluar tanpa beban yang
diperoleh dari medan magnet minimum.
Garis lengkung 2 : Karakteristik tegangan dengan penambahan arus
penguatan maksimum.
Garis lengkung 3 : Karakteristik yang bervariasi dengan mengatur arus
penguatan sesuai kebutuhan beban.
Prinsip Kerja Exciter Generator
35. Teknologi dan Rekayasa
Sistem excitacy dengan sikat
Sistem excitasi menggunakan sikat, sumber tenaga listrik
berasal dari sumber listrik yang berasal dari generator arus
searah (DC) atau generator arus bolak balik (AC) yang
disearahkan terlebih dahulu dengan menggunakan rectifier.
Sistem excitasi menggunakan sikat, sumber tenaga listrik
berasal dari sumber listrik yang berasal dari generator arus
searah (DC) atau generator arus bolak balik (AC) yang
disearahkan terlebih dahulu dengan menggunakan rectifier.
42. Memasang Unit Generator Pembangkit
Melakukan pemasangan dan penyambungan kabel daya pada terminal
generator dan switch gear.
43. Teknologi dan Rekayasa
Apa gunanya switch gear?
Mendistribusikan beban kepanel-panel yang lebih kecil kapasitasnya. Kalau
dibahasa indonesiakan Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga
disebut MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board) dan untuk teg.
Rendahnya disebut LVMDB (Low Voltage Main Distribution Board). Untuk
dilapangan pelaku menggunakan istilah yang berbeda-beda, ada yang
menyebut Distribution Board, Switchgear, MCC, Panel dsb.
45. Teknologi dan Rekayasa
Penutupan dan pembukaan PMT memerlukan gerakan mekanis yang
cepat dan tegas. Hal ini disebabkan apabila gerakan ini lambat dan
raguragu, maka proses pemutusan busur listrik akan mengalami
kegagalan. Untuk mendapatkan gerakan yang cepat dan tegas,
diperlukan suatu mekanisme pemutus tenaga (switchgear) penggerak
berdasarkan energi pegas atau energi udara tekan (pneumatic) atau
energi tekanan minyak (hydraulic).
Mekanisme penggerak PMT
47. Teknologi dan Rekayasa
Untuk menggambarkan proses pengisian penegangan pegas
melalui roda gigi yang ikatannya dengan poros hanya untuk
gerakan satu arah seperti halnya roda rantai sepeda.
Mekanisme penggerak PMT
48. Teknologi dan Rekayasa
Beberapa peralatan pengaman pada system pembangkitan
tenaga listrik antara lain adalah Vacuum Interrupter (VI),
ditunjukkan pada Gambar.
Vacuum Interrupter (VI)
49. Teknologi dan Rekayasa
Macam-macam switchgear antara lain adalah Gas Insulated Switchgear
(GIS) seperti ditunjukkan pada Gambar yang memiliki tegangan kerja
550kV, 300kV, 84kV, dan 72,5kV.
Macam-macam switchgear antara lain adalah Gas Insulated Switchgear
(GIS) seperti ditunjukkan pada Gambar yang memiliki tegangan kerja
550kV, 300kV, 84kV, dan 72,5kV.
Macam-macam switchgear
50. Teknologi dan Rekayasa
Gas Switchgear Combined (GSC), tegangan kerja 550kV, 300 kV, 245 kV, dan 72,5kV
Macam-macam switchgear
51. Teknologi dan Rekayasa
Gas Switchgear Combined (GSC), tegangan kerja 550kV, 300 kV, 245 kV, dan 72,5kV
Macam-macam switchgear
52. Teknologi dan Rekayasa
Gas Switchgear Combined (GSC), tegangan kerja 550kV, 300 kV, 245 kV, dan 72,5kV
Macam-macam switchgear
53. Teknologi dan Rekayasa
Gas Switchgear Combined (GSC), tegangan kerja 550kV, 300 kV, 245 kV, dan 72,5kV
Macam-macam switchgear
54. Teknologi dan Rekayasa
Gas Switchgear Combined (GSC), tegangan kerja 550kV, 300 kV, 245 kV, dan 72,5kV
Macam-macam switchgear