Khutbah Pertama
Refleksi Bulan Syawal
Amalan Sunnah Bulan Syawal
Faedah Puasa Bulan Syawal
Menjaga Spirit Ibadah Setelah Bulan Syawal
1. Membangun Kesadaran
2. Ketaatan adalah Indikator diterimanya sebuah amal
3. Meluruskan Niat
4. Bergaul dengan Ahli Ketaatan
5. Banyak Mengingat Kematian
Khutbah Kedua
Antara Mengqodho’ Puasa Wajib Dan Puasa Syawal
Doa Penutup
A. Dalil-dalil tentang puasa Rojab
• Dalil-dalil tentang puasa Secara umum
Himbauan secara umum untuk memperbanyak puasa kecuali di hari-hari yang diharamkan yang 5 dan bulan Rajab adalah bukan termasuk hari-hari yang diharamkan. Dan juga anjuran-anjuran memperbanyak di hari-hari seperti puasa hari senin, puasa hari kamis, puasa hari-hari putih, puasa Daud dan lain-lain yang itu semua bisa dilakukan , dan puasa tersebut tetap dianjurkan walaupun di bulan Rajab. Berikut ini adalah riwayat-riwayat tentang keutamaan puasa. Hadits Yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori No.5472:
كُلُّ عَمَلِ ابْن أَدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامُ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ
“Semua amal anak adam (pahalanya) untuknya kecuali puasa maka aku langsung yang membalasnya”
Imam Muslim No.1942:
لَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Bau mulutnya orang yang berpuasa itu lebih wangi dari misik menurut Allah kelak di hari qiamat”
Yang dimaksud Alloh akan membalasnya sendiri adalah pahala puasa tidak terbatas hitungan tidak seperti pahala ibadah sholat jama’ah dengan keutamaan sholat jama’ah 27 derajat atau ibadah selain yang 1 kebaikkan dilipatgandakan menjadi 10 kebaikkan.
Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori No.1063 dan Imam Muslim No.1969:
إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ كَانَ يَصُوْمُ يَوْمًا وَ يُفْطِرُ يَوْمًا
“Sesungguhnya paling utamanya puasa adalah puasa saudaraku Nabi Daud, beliau sehari puasa dan sehari buka”
• Dalil-dalil puasa Rajab secara khusus
a. Hadits yang diriwayatkan Imam Muslim
أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ حَكِيْمٍ اْلأَنْصَارِيِّ قَالَ: " سَأَلْتُ سَعِيْدَ بْنَ جُبَيْرٍعَنْ صَوْمِ رَجَبَ ؟ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِيْ رَجَبَ فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يَصُوْمُ"
“Sesungguhnya Ustman Ibn Hakim Al-Anshori, berkata: “Aku bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa di bulan Rajab dan ketika itu kami memang di bulan Rajab”, maka Sa’id menjawab: “Aku mendengar Ibnu ‘Abbas berkata: “Nabi Muhammad SAW berpuasa (di bulan Rajab) hingga kami katakan beliau tidak pernah berbuka di bulan Rajab, dan beliau juga pernah berbuka di bulan Rajab, hingga kami katakan beliau tidak berpuasa di bulan Rajab.”
Dari riwayat tersebut di atas bisa dipahami bahwa Nabi SAW pernah berpuasa di bulan Rajab dengan utuh, dan Na
Presentasi berisi hukum-hukum seputar saum Ramadhan yang diambil dari kitab Tuntunan Puasa berdasarkan Qur'an dan Hadits karya Syekh Mahmud Abdul Latief Uwaidhah.
File presentasi dapat didownload di http://bit.ly/HukumShaumRamadhanOK
A. Dalil-dalil tentang puasa Rojab
• Dalil-dalil tentang puasa Secara umum
Himbauan secara umum untuk memperbanyak puasa kecuali di hari-hari yang diharamkan yang 5 dan bulan Rajab adalah bukan termasuk hari-hari yang diharamkan. Dan juga anjuran-anjuran memperbanyak di hari-hari seperti puasa hari senin, puasa hari kamis, puasa hari-hari putih, puasa Daud dan lain-lain yang itu semua bisa dilakukan , dan puasa tersebut tetap dianjurkan walaupun di bulan Rajab. Berikut ini adalah riwayat-riwayat tentang keutamaan puasa. Hadits Yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori No.5472:
كُلُّ عَمَلِ ابْن أَدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامُ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ
“Semua amal anak adam (pahalanya) untuknya kecuali puasa maka aku langsung yang membalasnya”
Imam Muslim No.1942:
لَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Bau mulutnya orang yang berpuasa itu lebih wangi dari misik menurut Allah kelak di hari qiamat”
Yang dimaksud Alloh akan membalasnya sendiri adalah pahala puasa tidak terbatas hitungan tidak seperti pahala ibadah sholat jama’ah dengan keutamaan sholat jama’ah 27 derajat atau ibadah selain yang 1 kebaikkan dilipatgandakan menjadi 10 kebaikkan.
Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori No.1063 dan Imam Muslim No.1969:
إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ كَانَ يَصُوْمُ يَوْمًا وَ يُفْطِرُ يَوْمًا
“Sesungguhnya paling utamanya puasa adalah puasa saudaraku Nabi Daud, beliau sehari puasa dan sehari buka”
• Dalil-dalil puasa Rajab secara khusus
a. Hadits yang diriwayatkan Imam Muslim
أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ حَكِيْمٍ اْلأَنْصَارِيِّ قَالَ: " سَأَلْتُ سَعِيْدَ بْنَ جُبَيْرٍعَنْ صَوْمِ رَجَبَ ؟ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِيْ رَجَبَ فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يَصُوْمُ"
“Sesungguhnya Ustman Ibn Hakim Al-Anshori, berkata: “Aku bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa di bulan Rajab dan ketika itu kami memang di bulan Rajab”, maka Sa’id menjawab: “Aku mendengar Ibnu ‘Abbas berkata: “Nabi Muhammad SAW berpuasa (di bulan Rajab) hingga kami katakan beliau tidak pernah berbuka di bulan Rajab, dan beliau juga pernah berbuka di bulan Rajab, hingga kami katakan beliau tidak berpuasa di bulan Rajab.”
Dari riwayat tersebut di atas bisa dipahami bahwa Nabi SAW pernah berpuasa di bulan Rajab dengan utuh, dan Na
Presentasi berisi hukum-hukum seputar saum Ramadhan yang diambil dari kitab Tuntunan Puasa berdasarkan Qur'an dan Hadits karya Syekh Mahmud Abdul Latief Uwaidhah.
File presentasi dapat didownload di http://bit.ly/HukumShaumRamadhanOK
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo'a, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan orang-orang yang wafat mendahului kami dengan membawa iman. Dan janganlah Engkau memberikan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.“ (QS. Al-Hasyr: 10)
Diriwayatkan dari Abu Qatadah al-Anshari, bahwa Rasulullah pernah ditanya tentang puasa hari Senin. Maka beliau menjawab, “Pada hari itulah aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku.” (HR. Muslim [1977])
“Memohon datangnya manfaat (kebaikan) atau terhindarnya bahaya (keburukan) kepada Allah SWT dengan menyebut nama seorang Nabi atau Wali untuk memuliakan (ikram) keduanya.” (Al-Hafizh Al-‘Abdari, Al-Syarh Al-Qiyam, Hal.378)
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhanaswajanu
Secara umum, kita dapat mengetahui dengan pasti dan yakin, bahwasanya peristiwa-peristiwa dan kasus-kasus dalam bidang ibadah atau muamalah, tidak terhitung dan tidak terbatas. Kita juga tahu secara pasti bahwa tidak semua kasus ada teksnya bahkan ini tak terpikirkan. Ketika teks-teks itu merupakan sesuatu yang terbatas, sementara fenomena sosial tidak terbatas, maka sesuatu yang tidak terbatas itu tidak bisa tercakup semua oleh yang terbatas. Tentu sudah menjadi keharusan untuk melakukan ijtihad dan qiyas. Sehingga dapat dipastikan akan ada ijtihad dalam setiap persoalan (dari para ahlinya). (Al-Milal wan Nihal, juz I hal 164)
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo'a, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan orang-orang yang wafat mendahului kami dengan membawa iman. Dan janganlah Engkau memberikan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.“ (QS. Al-Hasyr: 10)
Diriwayatkan dari Abu Qatadah al-Anshari, bahwa Rasulullah pernah ditanya tentang puasa hari Senin. Maka beliau menjawab, “Pada hari itulah aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku.” (HR. Muslim [1977])
“Memohon datangnya manfaat (kebaikan) atau terhindarnya bahaya (keburukan) kepada Allah SWT dengan menyebut nama seorang Nabi atau Wali untuk memuliakan (ikram) keduanya.” (Al-Hafizh Al-‘Abdari, Al-Syarh Al-Qiyam, Hal.378)
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhanaswajanu
Secara umum, kita dapat mengetahui dengan pasti dan yakin, bahwasanya peristiwa-peristiwa dan kasus-kasus dalam bidang ibadah atau muamalah, tidak terhitung dan tidak terbatas. Kita juga tahu secara pasti bahwa tidak semua kasus ada teksnya bahkan ini tak terpikirkan. Ketika teks-teks itu merupakan sesuatu yang terbatas, sementara fenomena sosial tidak terbatas, maka sesuatu yang tidak terbatas itu tidak bisa tercakup semua oleh yang terbatas. Tentu sudah menjadi keharusan untuk melakukan ijtihad dan qiyas. Sehingga dapat dipastikan akan ada ijtihad dalam setiap persoalan (dari para ahlinya). (Al-Milal wan Nihal, juz I hal 164)
Puasa sunat ialah puasa yang dikerjakan kerana semata-mata untuk mengharapkan akan keampunan, keridhaan, balasan kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah. Puasa sunat boleh dikerjakan pada bila-bila masa yang diingini jika seseorang itu merasa ia berkemampuan untuk melaksanakannya kecuali pada hari-hari yang telah diharamkan dan pada hari-hari yang makruh berpuasa.
15 hadis palsu dan lemah berkaitan bulan ramadhanaltaf darwish
menerangkan beberapa hadis palsu dan lemahyang diguna pakai pada zaman sekarang atau yang semakin popular hari ini yang secara hakikatnya hadis itu lemah dan palsu...
Manfaat Wudhu & Shalat Bagi Kesehatan Baik Rohani Maupun JasmaniRodliyatamMardliyah1
Wudhu dan Shalat adalah ibadah yang mempunyai manfaat yang luar biasa bagi kesehatan, baik rohani maupun jasmani. Karenanya, marilah kita melanggengkan wudhu.
2. 2
Menjaga Spirit di Bulan Syawal
Daftar Isi Khutbah:
KhutbahPertama
Refleksi Bulan Syawal
Amalan SunnahBulan Syawal
Faedah Puasa Bulan Syawal
Menjaga Spirit Ibadah Setelah BulanSyawal
1. Membangun Kesadaran
2. Ketaatan adalah Indikator diterimanya sebuah amal
3. Meluruskan Niat
4. Bergaul dengan Ahli Ketaatan
5. BanyakMengingat Kematian
Khutbah Kedua
Antara Mengqodho’ Puasa Wajib Dan PuasaSyawal
Doa Penutup
4. 4
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala berkenan menerima puasa kita, shalat kita, sedekah
kitadanseluruhamalshalihyangtelahkitalakukandibulanRamadhankarenamengharap
ridha Allah semata.
BulanSyawalsebenarnyamerupakanbulanyangdiberkahijuga.BulanSyawalmerupakan
salah satudari bulan haji. Ia merupakanbulanketaatan. AllahTa’ala berfirman,
َ
ضَر
َ
ف ن َم
َ
ف ٌ
ات َوم
ُ
لْع َّم ٌرُه
ْ
ش
َ
أ ُّج َ
ح
ْ
ال
ٍرْي
َ
خ ْ
نِم
ْ
وا
ُ
لَع ْف
َ
ت ا َمَو ِ
ج َ
ح
ْ
ال يِف َال َد ِ
ج
َ
الَو
َ
قو ُ
س
ُ
ف
َ
الَو
َ
ث
َ
فَر
َ
ال
َ
ف َّج َ
ح
ْ
ال َّ
نِيهِف
ِ
ابَب
ْ
ل
َ
األ يِل ْو
ُ
أ اَي ِ
نو ُقَّاتَ
وىَو ْقَّالت ِادَّالز َرْي
َ
خ َّ
نِإ
َ
ف
ْ
واُدَّوَز
َ
تَو َُّللا ُه ْم
َ
لْعَي
(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan
(ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat
maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu
kerjakan, Allah Mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal
adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal
sehat! [Al-Baqarah: 197]
Dalam Tafsir Ibnu Abbas dijelaskan bahwa‘Al-hajju asyhurum ma‘luumaatun’ (haji adalah
beberapa bulan yangdimaklumi), yakni pelaksanaan ibadah haji itu terdapat dalam bulan-
bulan yang sudah diketahui. Pada bulan-bulan itu seseorang dapat melaksanakan ihram
untuk berhaji,yaitupada bulan Syawal, Dzulqaidah, dan sepuluhharibulan Dzulhijjah.
Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih al-Munajjid, pernikahan dianjurkan untuk
dilaksanakan di bulan syawal. Demikian juga dengan orang yang ingin mengqodho’ i’tikaf
yang terlewat dibulanRamadhan bisadilakukan di bulanSyawal.
5. 5
Rasulullah ﷺ adalah orang yang bila mengamalkan suatu amalan sunnah, dia akan
menjaga keberlangsungannya secara terusmenerus.
Termasuk dalam hal ini sunnah i’tikaf. Nabi ﷺ pernah sekali terlewat tidak melakukan
i’tikaf pada bulan Ramadhan, laluNabi ﷺberi’tikaf padabulan Syawal.
BilamasukbulanSyawal,parasahabatmulaiberdoakepadaAllahTa’alaagarpuasanyadan
amalan shalih lainnya diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Imam Ibnu Rajab Al
Hanbali menukil sebuah riwayat yangmenyatakan sebagian ulama salaf berkata,
َي ْ
ن
َ
أ ٍرُه
ْ
ش
َ
أ
َ
ةَّت ِ
س َهللا
َ
نْوُع ْدَي َّم
ُ
ث َ
انَض َمَر َرْه
َ
ش ْمُه
َ
غِلَبُي ْ
ن
َ
أ ٍرُه
ْ
ش
َ
أ
َ
ةَّت ِ
س َهللا
َ
نْ
وُع ْدَيوا
ُ
ان
َ
ك
ْمُهْنِم ُه
َ
لَّب
َ
قَت
”DahuluparasahabatberdoakepadaAllahselama6bulanagarAllahmenyampaikan
merekahinggabertemubulanRamadhankemudianberdoakepadaAllahselama6bulan
agarAllahmenerimaRamadhanitudarimereka.”
Amalan Sunnah Bulan Syawal
JamaahJumatrahimakumullah,
Di bulan Syawal disunnahkan untuk melaksanakan puasa selama 6 hari. Puasa tersebut
bisa dilaksanakan secara langsung pada hari kedua syawal secara berturut-turut selama 6
hari langsung sebagaimanapendapat madzhab Syafi’idan Hanafi.
6. 6
Namun bisa pula ditunda pelaksanaannya pada pertengahan bulan atau akhir bulan
sebagaimana pendapat madzhab Hanbali. Yang prinsip, belum keluar dari bulan Syawal
dan jumlahnya sebanyak enam hari.
Hanya saja, penundaan yang terlalu lama kadang bisa mengakibatkan orang terlupa
sehingga ada potensi kehilangan kesempatan untuk melaksanakan puasa sunnah di bulan
Syawal karena kehabisan waktu.
Untuk itu, alangkah baiknya bila seseorang bersegera untuk melaksanakan puasa sunnah
di bulan Syawal selama 6 hari. Ini lebih aman dan lebih menjamin agar tidak kehilangan
keutamaan puasa 6hari di bulan Syawal sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ,
َص ن َم
ِر ْه َّالد ِ
يام ِ
ص
َ
ك َ
كان ، ٍ
الَّ
و
َ
شنِم اًّت ِ
س ُهَعَب
ْ
أت َّم
ُ
ث َ
ضان َمَر َام
”Siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu ia lanjutkan dengan puasa 6 hari di bulan Syawal,
makaiasepertiberpuasasetahunpenuh.” [Hadits riwayat Muslim : 1164]
Dalam sebuah hadits shahih riwayat Imam An-Nasa’i dan Ibnu Majah dari Tsauban
radhiyallahu ‘anhu secara marfu’disebutkan,
َّي
َ
أ
َ
ةَّت ِ
س َامَص ْ
ن َم
اَهِال
َ
ث ْم
َ
أ ُر
ْ
شَع ُه
َ
ل
َ
ف ِةَن َ
س َح
ْ
الِب َاء َج ْ
نَم ، ِةَن َّ
الس َام َم
َ
ت َ
ان
َ
ك ِر
ْ
طِف
ْ
ال َدْعَب ٍ
ام
”Siapayangberpuasaselama6harisetelahIdulFithri,makasempurnalahsatutahun.Siapa
yangmelakukansebuahkebaikanmakabaginya10kalilipatnyapahalanya.”
7. 7
Nabiﷺ menerangkan hal tersebut di dalam sabdanya,
”Siapasajayangberpuasasebulan(penuh)dibulanRamadhan,sepertiberpuasaselama10
bulan dan berpuasa 6 hari di bulan Syawal setelah Idul Fithri maka dengan demikian ia
seperti telah berpuasa selama setahun penuh.
Siapa yang melakukan kebaikan, maka baginya dilipatgandakan balasannya sepuluh kali
lipat.” [Hadits riwayat Imam Ahmad : 22412; Ibnu Majah : 1715 dan Ibnu Khuzaimah :
2115.Dishahihkan oleh al-Albani]
Faedah Puasa Bulan Syawal
Melihatsedemikianbesarkeutamaandari puasaenamhari di bulan syawal,lantasapasaja
kira-kirafaedah dari puasa enam hari dibulan syawalini? diantara faedahnya adalah:
1. Mengganti kekurangan yang terjadi pada puasawajib di bulan Ramadhan.
Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ”Rasulullah
ﷺ bersabda,
ْ
ن
َ
أَ
و َح
َ
ل
ْ
ف
َ
أ ْد
َ
ق
َ
ف ْ
ت َح
ُ
لَص ْ
نِإ
َ
ف ُه
ُ
ت
َ
الَص ِهِل َمَع ْ
نِم ِة َامَيِق
ْ
ال َمْوَي ُدْبَع
ْ
ال ِهِب ُ
ب َ
اس َحُي ا َم َلَّو
َ
أ َّ
نِإ
ْ
ت َد َ
س
َ
ف ْ
نِإَ
و َح َ
ج
َ
خَو َ
اب
َ
خ ْد
َ
ق
َ
ف
ٍ
عُّ
و
َ
ط
َ
ت ْ
نِمي ِدْبَعِل ْل َهواُر
ُ
ظ
ْ
ان : َّل َجَ
و َّزَع ُّ
بَّالر َال
َ
ق ٌءْي
َ
ش ِهِتَيضِر
َ
ف ْ
نِم َ
ص
َ
قَت
ْ
ان ْ
نِإ
َ
ف ، َر ِ
س
صحيح ” في األلباني وصححه ، ) َ
كِل
َ
ذ ى
َ
لَع ِهِل َمَع ُرِئا َ
س
ُ
نو
ُ
كَي َّم
ُ
ث ؟ ِةَيضِر
َ
ف
ْ
ال ْ
نِم َ
ص
َ
قَت
ْ
ان ا َم اَهِب َل َّم
َ
كُي
َ
ف
الترمذي سنن
” .
8. 8
”Sesungguhnyaamalmanusiayangpertamakalidihisabpadaharikiamatadalahshalatnya.
Kalau shalatnya baik maka sungguh dia telah beruntung dan selamat dan jika shalatnya
rusakmakasungguhtelahgagaldanmerugi.
Kalau fardhunya ada sesuatu yang kurang, Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Apakah hamba-
Ku pernah mengerjakan tathawwu’ sehingga disempurnakanlah kekurangan pada shalat
wajib dengan shalat tathawwu”. Kemudian seluruh amal lainnya akan diperhitungkan
sepertiitu.”(DishahihkanolehAl-AlbanidalamShahihSunanTirmidzi)
2. Melaksanakansunnahyang telah ditetapkan oleh Rasulullah ﷺ
3. Membiasakan melakukan ketaatan setelah ketaatan yang lain. Ini merupakan
tanda diterimanya ketaatan sebelumnya karena Allah memberikan taufik
kepada hamba-Nya untuk terus mentaati-Nya setelah melakukan sebuah
ketaatan.
4. Merupakan bentuk syukur kepada Allah atas nikmat menyempurnakan puasa
Ramadhan.
5. Puasa enam hari di bulan Syawal ini merupakan penyempurnaanbagi puasa
setahun sebagaimana dalam hadits,
اَهِال
َ
ث ْم
َ
أ ُر
ْ
شَع ُه
َ
ل
َ
ف ِةَن َ
س َح
ْ
الِب َاء َج ْ
نَم ، ِةَن َّ
الس َام َم
َ
ت َ
ان
َ
ك ِر
ْ
طِف
ْ
ال َدْعَب ٍ
امَّي
َ
أ
َ
ةَّت ِ
س َامَص ْ
ن َم
”Siapayangberpuasaselama6harisetelahIdulFithri,maka sempurnalahsatutahun.Siapa
yangmelakukan sebuah kebaikan maka baginya10 kalilipatnyapahalanya.”
9. 9
6. MendapatkankecintaanAllah danRasul-Nya.
KecintaanAllahdanRasul-Nyabukanlahperkarakecilatausepele.Iamerupakananugerah
yang agungbagi seorang hamba. Bila Allah sudah mencintai seseorang makadia juga akan
mendapatkan rasacinta dari penduduk bumi yang beriman dan beramal shaleh.
Hal ini sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
”Rasulullah ﷺ bersabda,
َّ
نِإ
ُي َّم
ُ
ث ُيلِرْب ِ
ج ُهُّب ِ
حُي
َ
ف َال
َ
ق ُهَّب ِ
ح
َ
أ
َ
فاًن
َ
ال
ُ
ف ُّ
ب ِ
ح
ُ
أيِنِإ َال
َ
ق
َ
ف َيلِرْب ِ
جاَعَدا ًدْبَع َّ
ب َح
َ
أا
َ
ذِإ َ َّ
َّللا
ُلو ُقَي
َ
ف ِاء َم َّ
السيِفي ِادَن
ُه
َ
ل ُعَوضُي َّم
ُ
ث َال
َ
ق ِاء َم َّ
الس ُل ْه
َ
أ ُهُّب ِ
حُي
َ
ف ُوهُّب ِ
ح
َ
أ
َ
فاًن
َ
ال
ُ
ف ُّ
ب ِ
حُي َ َّ
َّللا َّ
نِإ
ِ
ضْر
َ ْ
األ يِف ُلوُب
َ
ق
ْ
ال
”SesungguhnyaAllahjikamencintaiseoranghamba,DiamemanggilJibrillalu
berfirman,”SesungguhnyaAkumencintaisiFulanmakacintailahdia.”Rasulullah ﷺ
bersabda,”MakaJibrilmencintaiorangtersebut.
KemudianJibrilmemanggilpenghunilangitlaluberkata,”SesungguhnyaAllahmencintaisi
FulanmakahendaklahkalianmencintaisiFulan.”Makapenduduklangitmencintaiorang
tersebut.LaluRasulullahﷺbersabda,”Kemudiandiberikanuntuknyapenerimaandi
bumi.”[Haditsriwayat Muslimno.4772]
Dalam sebuahhaditsQudsi yanglain disebutkan bahwa orangyang dicintai oleh Allah
akan mendapatkanbegitu banyak keistimewaan dariAllah Ta’ala. Hal ini sebagaimana
terdapat dalamsebuah haditsyangdikenaldengan sebutan hadits wali.
10. 10
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi ﷺ bersabda:
ْ
اف ا َّمم َّي
َ
إل َّ
ب َأح ٍيء بشي ِدْبَع َّي
َ
إل َ
بَّر
َ
ق
َ
ت وما ، ِ
بْر َبالح ُهُت
ْ
ن
َ
آذ ْد
َ
فق اًّيِول ليىَعاد ن َم : َقال َ َّ
َّللا َّ
إن
،عليه ُ
تْضَر
َ
ت
َّب ِ
ح
ُ
أ ىَّحت ِ
لِفواَّبالن َّي
َ
إل ُ
بَّر
َ
قَتَي ي ِدْبَع ُالزَي وما
الذي ُهَرَصَوب ،به ُع َم ْ
سَي الذي ُهَع ْم َ
س ُ
تْن
ُ
ك :ُهُتْبَب ْأح فإذا ،ُه
يِن
َ
عاذَت ْ
اس ِ
نِئ
َ
ول ،ُهَّنَي ِ
طْع
ُ َ
أل ي ِن
َ
ل
َ
أ َ
س ْ
وإن ،بها ي ِش ْمَي تي
َّ
ال ُه
َ
ل ْجِور ،بها ُ
ش ِ
طْبَي تي
َّ
ال ُه َدَوي ،به ُر ِ
صْبُي
وما ،ُهَّن
َ
يذِع
ُ َ
أل
ُّدَر
َ
ت ُه
ُ
لِفاع أنا ٍيء ش عن ُ
تْدَّدَر
َ
ت
ُه
َ
تَساء َم ُهَر
ْ
أك وأنا َ
تْو
َ
امل ُهَر
ْ
كَي ، ِ
نِم
ْ
ؤ
ُ
امل ِ
س ْف
َ
ن عني ِد
”SungguhAllahberfirman,”Siapasajayangmemusuhiseorangwali-Ku,makasungguhAku
mengumumkan perang terhadapnya. Dan tidaklah seorang hamba mendekatkan diri
kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada perkara-perkara yang Aku
wajibkankepadanya.
Dan seorang hamba senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan melakukan amalan-
amalan sunnah, hingga Aku mencintainya. Dan ketika Aku mencintainya, maka Aku-lah
yang menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, dan penglihatannya yang
dengannya ia melihat, dan tangannya yang dengannya ia memukul, dan kakinya yang
dengannyaiamelangkah.
Jika ia meminta kepada-Ku, Aku benar-benar memberinya. Jika ia minta perlindungan
kepadaku,Akubenar-benarmelindunginya.TidaklahAkuragutentangsesuatuyangmesti
Aku lakukan seperti keraguan-Ku untuk (mencabut) nyawa seorang yang beriman. Dia
tidak menyukai kematian dan Aku tidak ingin menyakitinya.” [Hadits riwayat Al-Bukhari
no. 6502].
11. 11
MenjagaSpirit IbadahSetelah BulanSyawal
JamaahJumatrahimakumullah,
Agar dapat menjaga spirit ibadah di bulan Syawal ini, ada beberapa hal yang dapat
dilakukan:
1. Membangun Kesadaran
Saat memasuki bulan Syawal, kebanyakan orang memang cenderung melemah
semangatnyauntukmelakukanketaatan,khususnyayangberbentukibadahmahdhah.Hal
inibisadilihatdarivolumejumlahorangyanghadirkemasjiduntukshalatlimawaktutidak
sebagaimana saat di bulan Ramadhan.
Demikian pula dengan puasa sunnah di bulan Syawal baik puasa enam hari atau yang
lainnya.
Kecenderungannya adalah tidak ingin lagi merasakan beratnya menanggung derita
menahan lapar dan haus setelah selama satu bulan penuh diwajibkan oleh Allah Ta’ala
untuk melakukannya.
Kecenderungan umum semacam ini karena suasana umum masyarakatnya memang tidak
mendukung, ditambah dengan setan sudah dilepas belenggunya sehingga hambatan yang
munculuntuk berbuat taat menjadi berlipat.
12. 12
Hanya sebagian kecil masyarakat saja yang tetap memiliki kendali terhadap dirinya dan
kesadarannyauntuksenantiasamemeliharaspiritberibadahdibulanRamadhanagartetap
bertahan dibulan-bulan berikutnya.
Karenanya, perlu membangun kesadaran diri sendiri. Sebab, bulan bulan Syawal karena
memanginititik permulaan dari perjalanan 11 bulanke depan.
2. Ketaatan adalah Indikator diterimanyasebuah amal
Selain itu, sebenarnya amalan ketaatan yang berkelanjutan itu sebenarnya merupakan
indikasi atas penerimaan ketaatan tersebut oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini
sebagaimana disebutkan dalamfirman Allah Ta’ala dalam surat AL-Lail: 5-7
ٰ
ىَر ْ
سُي
ْ
لِل ُهُر ِ
سَيُن َ
س
َ
ف ٰ
ىَن ْ
س ُح
ْ
الِب َ
ق َّدَصَو ٰ
ى
َ
قَّاتَ
و ٰ
ى
َ
طْع
َ
أ ْ
ن َم ا َّم
َ
أ
َ
ف
Adapunorangyangmemberikan(hartanyadijalanAllah)danbertakwa,danmembenarkan
adanyapahalayangterbaik(surga),makaKamikelakakanmenyiapkanbaginyajalanyang
mudah.
Saat menerangkan ayat ke 7 yaitu ىَر ْ
سُي
ْ
لِل ُهُر ِّ
ِ
سَي
ُ
ن َ
س
َ
ف (maka Kami kelak akan menyiapkan
baginya jalan yang mudah), Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menukil pendapat
sebagian ulama salafyangmenyatakan:
ا َه َدْعَب
ُ
ة
َ
ئِي َّ
الس ِة
َ
ئِي َّ
الس ِاءَز َج ْ
نِمَو ،ا َه َدْعَب
ُ
ةَن َ
س َالح ِةَن َ
س َالح ِ
ابَ
و
َ
ث ْ
نِم
“Termasuk balasan kebaikan adalah kebaikan setelah itu. Termasuk balasan keburukan
adalahkeburukansetelah itu.”
13. 13
Berdasarkan halini, bila seseorang melaksanakan kebaikan berupa puasa sunnah setelah
dia melaksanakan kebaikan berupa puasa wajib di bulan Ramadhan, maka ini merupakan
salah satuindikasi diterimanya amal shalehtersebut.
Inilah yang menjadi pendapat dari Imam Ibnu Rajab Al Hanbali rahimahullah. Beliau
berkata,
َ
أ
َّ
ن
ُم
َع
َاو
َد
َ
ة
ِ
الص
َي
ِ
ام
َب
ْع
َد
ِ
ص
َي
ِ
ام
َر
َم
َض
َ
ان
َع
َ
ال
َم
ٌ
ة
َع
َ
ل
َ
ق ى
ُب
ْو
ِ
ل
َص
ْو
ِ
م
َر
َم
َض
َ
ان
َ
ف
ِإ
َّ
ن
َهللا
َ
إ
َ
ذ
َ
ت ا
َ
ق
َّب
َل
َع
َم
َل
َع
ْب
ٍد
َو
َّ
ف
َ
ق
ُه
ِل
َع
َم
ٍ
ل
َص
ِ
ال
ٍ
ح
َب
ْع
َد
ُه
َ
ك
َم
َ
قا
َال
َب
ْع
ُض
ُه
ْم
َ
ث:
َ
و
ُ
اب
ْ
ا
َلح
َ
س
َن
ِة
ْ
ا
َلح
َ
س
َن
ُ
ة
َب
ْع
َد
َه
َ
فا
َم
ْ
ن
َع
ِم
َل
َح
َ
س
َن
ً
ة
ُ
ث
َّم
َّات
َب
َع
َه
َبا
ْع
َد
ِب
َح
َ
س
َن
ٍة
َ
ك
َ
ان
َ
ذ
ِل
َ
ك
َع
َ
ال
َم
ً
ة
َع
َ
ل
َ
ق ى
ُب
ْ
و
ِ
ل
ْ
ا
َلح
َ
س
َن
ِة
ْ
ا
ُ
أل
ْو
َ
ل
َ
ك ى
َم
َ
أ ا
َّ
ن
َم
ْ
ن
َع
ِم
َل
َح
َ
س
َن
ً
ة
ُ
ث
َّم
َّات
َب
َع
َه
ِب ا
َ
س
ِي
َ
ئ
ٍة
َ
ك
َ
ان
َ
ذ
ِل
َ
ك
َع
َ
ال
َم
َ
ة
َر
ِد
ْ
ا
َلح
َ
س
َن
ِة
َ
و
َع
َد
ِ
م
َ
ق
ُب
ْ
و
ِل
َه
ا
“Sesungguhnya melakukan puasa kembali setelah puasa Ramadhan merupakan sebuah
tanda bagi diterimanya puasa Ramadhan. Sesungguhnya Allah itu bila menerima amalan
seorang hamba, Allah akan memberi taufik kepadanya untuk melakukan amal shalih
setelahitu.
Halinisebagaimanasebagianulamakatakan,‘Balasandarisuatukebaikanadalahkebaikan
setelah kebaikan tadi.’ Maka, siapa saja yangmelakukansuatukebaikan kemudian setelah
itudiikutidengankebaikanlagi,makaitutandabagiditerimanyaamalyangpertama.
Demikian pula, orang yang melakukan kebaikan kemudian setelah itu diikuti dengan
keburukan, maka itu tanda kebaikan tersebut ditolak dan tidak diterima.” (Lathaif Al-
Ma’arif, hlm. 388).
14. 14
Persoalan ini kemungkinan besar belum dipahami oleh mayoritas kaum Muslimin.
Akibatnya, sebagian besar dari kaum Muslimin kurang peka terhadap kondisi dirinya
sendiri. Jarang bermuhasabah / mengevaluasi dirinya paska melakukan sebuah ketaatan
apakahsemakin baik atau justru semakinburuk.
Bilagrafikkebaikanseseorangcenderungbertambahdariwaktukewaktumakainiindikasi
banyak kebaikannyaditerima oleh Allah Subhanahu waTa’ala.
3. Meluruskan Niat
Bila saat bulan Ramadhan seseorang rajin ke masjid shalat lima waktu namun setelah
Ramadhan sama sekali tidak pernah ke masjid kecuali untuk shalat Jumat, maka ini perlu
dievaluasi, apakah ada niatan yang salah selama melaksanakan shalat di masjid di bulan
Ramadhan?
Sebab, niat yang salah berupa bukan untuk mencari ridha Allah merupakan salah satu
sebabditolaknyaamalshalih.BilaseseorangkemasjidsaatbulanRamadhankarenabukan
hendak meraih ridhaAllah dan mengikuti sunnah Rasul-Nya, berarti adaniatanlainnya.
Kesalahan niat adalah persoalan serius karena ini persoalan tujuan ibadah diperuntukkan
bagi siapa. Bila kemudian Allah tidak memberinya taufik untuk terus melaksanakan shalat
5 waktu di masjid di luar bulan Ramadhanmaka itubisa dimaklumi.
Demikian pula dengan kebaikan lain berupa puasa sunnah di bulan Syawal dan bulan-
bulan lainnya. Bila seseorang sama sekali tidak pernah melaksanakan satu jenis puasa
sunnah pun di luar bulan Ramadhan, maka dikhawatirkan ini merupakan indikasi puasa
15. 15
Ramadhan yang dilakukannya tidak diterima oleh Allah walaupun kewajibannya sudah
tertunaikan.
Artinya, kepayahannya satu bulan bisa jadi tidak mendapatkan balasan apa pun di akhirat
nanti. Ini jelas kerugian besar. Sudah berpayah-payah namun tidak mendapatkan apa pun.
Untuk itulah, penting bagi setiap muslim untuk senantiasa memelihara spirit beribadah
setelah bulan Ramadhan.
4. Bergaul dengan Ahli Ketaatan
Salah satu cara yang bisa dilakukan untukmenjaga spirit ibadah adalah dengan senantiasa
bergaul dengan orang-orang yang suka melakukan ketaatan dan kebaikan serta
bertaqarrub kepada Allah di sepanjangwaktunya, bukanhanyadibulanRamadhan.
Orang-orang yang stabil dalam menjaga kontinyuitas ibadah dan ketaatannya biasanya
sudah memiliki kemampuan untuk menyemangati diri sendiri. Dia tidak memerlukan
dorongan dari luar.Inner spirit sudah mengakarkuatdalam dirinya.
5. Banyak Mengingat Kematian
Sering mengingat kematian merupakan sunnah yang terlupakan. Padahal sunnah dzikrul
maut ini sangat besar pengaruhnya dalam menjaga stabilitas semangat beribadah seorang
muslim. Selain itu, masih adakebaikan lainyangakan didapatkan.
Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,”Rasulullah ﷺ
bersabda,
17. 17
Antara Mengqodho’Puasa Wajib Dan PuasaSyawal
JamaahJumatrahimakumullah,
Dalamkhutbahkeduaini,kamihendakmenjelaskansecararingkastentangpersoalanyang
sering dihadapi umat Islam yaitu tentang hukum berpuasa enam hari di bulan Syawal
namun belum mengganti puasa wajib yang tertinggal karena halangan syar’i di bulan
Ramadhan.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah pernah ditanya bila seorang
wanita memiliki hutang puasa di bulan Ramadhan, apakah boleh baginya untuk
mendahulukan puasa enam hari di bulan Syawal daripada puasa untuk mengganti hutang
puasanyaataukah harus mengganti hutangpuasanyaterlebih dahulu?”
Beliau menjawab, ”Bila wanita tersebut punya kewajiban untuk mengqodho’ (mengganti)
puasaRamadhanmakadiatidakbolehberpuasaenamharidibulanSyawalkecualisetelah
membayarhutang puasanya.
Hal itukarenaNabiﷺ bersabda,
ٍ
الَّو
َ
ش ْ
نِم اًّت ِ
س ُهَعَب
ْ
ت
َ
أ َّم
ُ
ث َ
انَض َمَر َامَص ْ
ن َم
مسلم رواه ، ) ِر ْه َّالد ِ
امَي ِ
ص
َ
ك َ
ان
َ
ك
1164
”SiapayangpuasaRamadhankemudiandiaikutidenganpuasaenamharidibulanSyawal,
makadia seperti puasa setahun.” [Hadits riwayat Muslim no. 1164]
18. 18
Siapa yang masih memiliki kewajiban untuk mengqodho’ puasa Ramadhan berarti dia
belum berpuasa Ramadhan (secara penuh),sehingga dia tidak mendapatkan pahala puasa
enam hari dibulan Syawal kecuali setelah selesai menunaikan qoho’nya.
Andaikandiasumsikanbahwapuasaqodho’tersebutmenghabiskanseluruhbulanSyawal,
misalnya wanita yang sedang nifas dan tidak puasa satu hari pun di bulan Ramadhan,
kemudian segera melaksanakan qodho’ puasa di bulan Syawal dan tidak selesai kecuali
setelah masuk bulan Dzulqa’dah, maka dia boleh melakukan puasa enam hari di bulan
Syawal.
Dia akan mendapatkan pahala puasa di bulan Syawal sebab penundaannya di sini karena
persoalan darurat. Dia orang yang mendapatkan udzur (yaitu berpuasa selama enam hari
dibulanSyawal)sehinggadiatetapmendapatkanpahalapuasaenamharidibulanSyawal.”
[Majmu’ Fatawa 19/20]
Demikian tadi khutbah tentang bulan Syawal. Semoga bisa menambah pengetahuan kita
semuadanbermanfat.Bilaadakebenarandalamkhutbahini,makaitukarenarahmatAllah
semata.Danbilaadakesalahandankekeliruanmakaitudarikamidandarisetan.Allahdan
rasul-Nya berlepas diri darinya.