SlideShare a Scribd company logo
NASEHAT RAMADHAN
1445 H
Oleh: Ayyash Amin Wahyu H, S.Pd
Musim kebaikan
ُ‫ﻥ‬‫َﺎ‬‫ﻀ‬َ‫ﻣ‬َ‫ﺭ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﻛ‬َ‫ﺀ‬‫َﺎ‬‫ﺟ‬ ْ‫ﺪ‬َ‫ﻗ‬
،
ٌ‫ﻙ‬َ‫ﺭ‬‫َﺎ‬‫ﺒ‬ُ‫ﻣ‬ ٌ‫ﺮ‬ْ‫ﻬ‬َ‫ﺷ‬
،
ِ‫ﺻ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﻜ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ُ‫ﻪ‬‫ﺍﻟﻠ‬ َ‫ﺽ‬َ‫ﺮ‬َ‫ﺘ‬ْ‫ﻓ‬‫ﺍ‬
ُ‫ﻪ‬َ‫ﻣ‬‫َﺎ‬‫ﻴ‬
،
ِ‫ﺔ‬َّ‫ﻨ‬َ‫ﺠ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ُ‫ﺏ‬‫َﺍ‬‫ﻮ‬ْ‫ﺑ‬َ‫ﺃ‬ ِ‫ﻪ‬‫ِﻴ‬‫ﻓ‬ ُ‫ﺢ‬َ‫ﺘ‬ْ‫ﻔ‬ُ‫ﺗ‬
،
ِ‫ﻢ‬‫ِﻴ‬‫ﺤ‬َ‫ﺠ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ُ‫ﺏ‬‫َﺍ‬‫ﻮ‬ْ‫ﺑ‬َ‫ﺃ‬ ِ‫ﻪ‬‫ِﻴ‬‫ﻓ‬ ُ‫ﻖ‬َ‫ﻠ‬ْ‫ﻐ‬ُ‫ﺗ‬َ‫ﻭ‬
،
ُ‫ﻦ‬‫ِﻴ‬‫ﻃ‬‫َﺎ‬‫ﻴ‬َّ‫ﺸ‬‫ﺍﻟ‬ ِ‫ﻪ‬‫ِﻴ‬‫ﻓ‬ ُّ‫ﻞ‬َ‫ﻐ‬ُ‫ﺗ‬َ‫ﻭ‬
،
َ‫ﻟ‬ ِ‫ﻪ‬‫ِﻴ‬‫ﻓ‬
ٍ‫ﺮ‬ْ‫ﻬ‬َ‫ﺷ‬ ِ‫ﻒ‬ْ‫ﻟ‬َ‫ﺃ‬ ْ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ٌ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺧ‬ ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻠ‬ْ‫ﻴ‬
،
َ‫ﻡ‬ِ‫ﺮ‬ُ‫ﺣ‬ ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬
َ‫ﻡ‬ِ‫ﺮ‬ُ‫ﺣ‬ ْ‫ﺪ‬َ‫ﻘ‬َ‫ﻓ‬ ‫َﺎ‬‫ﻫ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺧ‬
“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah
mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka
padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di
dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan.
Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR.
Ahmad, shahih).
Persiapan Sebelum Ramadhan
1. Bergembira dalam menyambutnya,
2. Melakukan persiapan untuk berpuasa serta
bertekad menghidupkan bulan tersebut
3. Pokok dari itu adalah persiapan ILMU
Kenapa bulan puasa itu di namakan
Ramadhan
• Pertama, LI SYIDDATI ROMDHO’ (karena panasnya dan
teriknya matahari di bulan Ramadhan)
• Kedua, LIANNAHU YARMUTU SAYYI’ATI BIL
HASANAAT. (mampu membakar dosa dan kemaksiatan )
Keutamaan yang dimiliki bulan Ramadhan
• Pertama, Bulan ini mampu menghapuskan dosa
• Kedua, Allah melipat gandakan setiap kebaikan dengan
kelipatan yang tidak pernah Allah ceritakan kepada kita
berapakali melipat gandakan.
• Syaikh Utsaimin menjawab LI ADZOMIL JAZZA’ MINAT
TO’AH FI RAMADHAN (karena besarnya Pahala ketaatan
pada bulan Ramadhan)
ALUMNI RAMADHAN
1. MUTTAQIN
2. CELAKA
3. ORANG PALING BURUK
PERSIAPAN MENYAMBUT RAMADHAN
(syaikh syingkiti)
Pertama:
Mempersiapkan Iman/Aqidah
ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫م‬َّ‫د‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ر‬ِ‫ف‬ُ‫غ‬ ‫ا‬ً‫ب‬‫ا‬َ‫س‬ِ‫ت‬ْ‫اح‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ن‬‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫إ‬ َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬َ‫ر‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫ص‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
ِ‫ه‬ِِْ‫ن‬ََ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan
mengharapkan pahala niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah
berlalu.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA)
Iman: tunduk, patuh, menerima, berserah diri kepada SEMUA
ketetapan Allah dan Rasul-Nya
Iman yang Sempurna
Iman yang sempurnya adalah yang terhindar dari
sifat
1. Kesyirikan
2. Kekufuran
3. kemunafikan
Kedua, memperbanyak istighfar di bulan
sebelum ramadhan
• Imam syingkiti mengatakan “kalau pengin diringankan dari
yang berat, dilapangkan dari yang sempit, dimudahkan dari
yang berat dan sulit, maka banyaklah kita bertaubat kepada
Allah.”
• Kemaksiatan mengurangi satu kenikmatan ibadah
• Taubat itu mengembalikan nikmatnya ibadah
Ketiga, fahami Ilmunya
• Allah sangat senang jika di ibadahi dengan ilmu
• Kenali ilmu-ilmu ttg Ramadhan
• - Penentuan awal Ramadhan - Sedekah
• - Syarat, rukun, pembatal Puasa - memberi orang yang berbuka Puasa
• - Tarawih + Lailatul Qadr Niat Puasa - menjaga Lisan dan anggota badan
• - Berdo’a, istighfar sebelum subuh - menahan diri dari keburukan
• - Sahur+iftor - iktikaf
• - Membaca Al-Qur’an - Umrah
• - Zakat fithri
Ketiga, fahami Ilmunya
• Persiapkan amalan andalan di Ramadhan di bulan Sya’ban
1. Puasa
2. Sedekah
3. Baca al-Qur’an
Keempat, AL IKDADU BIL MAALI.
mempersiapkan dengan harta yang terbaik
Karna ada satu amalan yang gak bisa maksimalkan amalan ini keculai di bulan ramadhan
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ٍ
‫َّاس‬‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫ْن‬‫ب‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬
:
ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ِ
‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫د‬ َ‫و‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ‫سلم‬ ‫و‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ُّ‫ى‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ان‬َ‫ك‬
، َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬ َ‫ر‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ُ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫د‬ َ‫و‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ، ِ
‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬
، ُ‫ل‬‫ي‬ ِ
‫ْر‬‫ب‬ ِ‫ج‬ ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ ِ‫ح‬
“Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu, ia mengisahkan: “Dahulu Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia paling dermawan masalah kebaikan (harta benda),
dan kedermawanan beliau mencapai puncaknya pada bulan Ramadhan di saat berjumpa dengan
Malaikat Jibril. (Muttafaqun ‘alaih)
ْ‫ج‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ص‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ِ‫ه‬ ِ
‫ر‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ‫ا‬ً‫م‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ص‬ َ‫ر‬َّ‫ط‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
‫ا‬ًًْ‫ي‬ََ ِ‫م‬ِ‫ئ‬‫ا‬ََّّ‫ال‬ ِ
‫ر‬
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa
tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no.
807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits
ini shahih)
• Kelima, perbanyaklah berdo’a agar sampai ker ramadhan
• Diriwayatkan dari Yahya bin Abi Katsir – seorang ulama tabi’in –, bahwa
beliau mengatakan, Diantara doa sebagian sahabat ketika datang
Ramadhan,
• َ‫س‬َ‫ت‬ َ‫و‬ َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬ َ‫ر‬ ‫ـي‬ِ‫ل‬ ْ‫م‬ِِّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬ َ‫ر‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ي‬ِ‫ـ‬‫ن‬ْ‫م‬ِِّ‫ل‬َ‫س‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫لل‬َ‫ا‬
ً‫ل‬َّ‫ب‬َ‫ق‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ه‬ْ‫م‬َّ‫ل‬
• “Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah
Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.”
(Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)
• Keenam, memperbanyak ketaatan di 2 bulan sebelum ramadhan.
• Ketujuh, bikin target amalan di ramadhan
FIKIH RAMADHAN
Oleh: Ayyash Amin Wahyu H, S.Pd
Makna puasa
• Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan Ash
Shiyaam ( ‫الَّيام‬
) atau Ash Shaum ( ‫الَّوم‬
.) Secara
bahasa Ash Shiyam artinya adalah al imsaak ( ‫اإلمساك‬
) yaitu
menahan diri.
• Sedangkan secara istilah, ash shiyaam artinya: beribadah
kepada Allah Ta’ala dengan menahan diri dari makan,
minum dan pembatal puasa lainnya, dari terbitnya fajar
hingga terbenamnya matahari.
Hukum puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan hukumnya wajib berdasarkan firman
Allah Ta’ala:
‫آمنوا‬ ‫الذين‬ ‫أيها‬ ‫يا‬
‫كتب‬
‫ل‬ ‫قبلكم‬ ‫من‬ ‫الذين‬ ‫على‬ ‫تب‬ُ‫ك‬ ‫كما‬ ‫ام‬َ‫ي‬َِّّ‫ال‬ ‫عليكم‬
‫كم‬ِّ‫عل‬
‫قون‬ِّ‫ت‬‫ت‬
“wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalian
bertaqwa” (QS. Al Baqarah: 183
Rukun puasa
1. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa
2. Menepati rentang waktu puasa
Rentang waktu puasa
Puasa dimulai ketika sudah terbit fajar shadiq atau fajar yang kedua. Allah Ta’ala berfirman:
َ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ب‬ َ‫ر‬َْ‫ا‬ َ‫و‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ُ َّ
‫َّللا‬ َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ َ‫و‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ر‬َِ‫ا‬َ‫ب‬ َ‫اآلن‬َ‫ف‬
َ‫ي‬ْ‫ب‬َ‫َأ‬‫ا‬ ُُْ‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫َّن‬‫ي‬َ‫ب‬َ‫ت‬
َ‫و‬ْ‫س‬َ‫َأ‬‫ا‬ ُِْ‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ض‬
ِ
‫ر‬ََْْْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫د‬
“Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan
minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar” (QS. Al Baqarah: 187).
Puasa berakhir ketika terbenam matahari. Allah Ta’ala berfirman:
ِ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫الل‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ام‬َ‫ي‬ ِ
َِّّ‫ال‬ ‫وا‬ُّ‫م‬ِ‫ت‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬
“lalu sempurnakanlah puasa hingga malam” (QS. Al Baqarah: 187).
Syarat Sah Puasa
• Islam
• Baligh
• Berakal
• Muqim (tidak sedang safar
2 marhalah, 84km)
• Suci dari haid dan nifas
• Mampu berpuasa
• Niat
Sunnah-sunnah ketika puasa
• Sunnah-sunnah terkait berbuka puasa
• Disunnahkan menyegerakan berbuka
• Berbuka puasa dengan beberapa butir ruthab (kurma segar), jika tidak ada maka dengan
beberapa butir tamr (kurma kering), jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air putih
• Berdoa ketika berbuka dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah:
‫هللا‬ ‫َاء‬ ‫إن‬ ‫اَأجر‬ ‫وثبت‬ ‫العروق‬ ‫وابتلت‬ ‫الظمأ‬ ‫ذهب‬
• /dzahabazh zhomaa-u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insyaa Allah/
“telah hilang rasa haus, telah basah tenggorokan, dan telah diraih pahala, insya Allah” (HR. Abu Daud,
An Nasa-i, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)
Sunnah-sunnah terkait makan sahur
• Makan sahur hukumnya sunnah muakkadah. Dianggap sudah
makan sahur jika makan atau minum di waktu sahar, walaupun
hanya sedikit. Dan di dalam makanan sahur itu terdapat
keberkahan
• Disunnahkan mengakhirkan makan sahur mendekati waktu
terbitnya fajar, pada waktu yang tidak dikhawatirkan datangnya
waktu fajar ketika masih makan sahur.
• Disunnahkan makan sahur dengan tamr (kurma kering).
•Orang yang berpuasa wajib meninggalkan semua perbuatan
yang diharamkan agama dan dianjurkan untuk memperbanyak
melakukan ketaatan seperti: bersedekah, membaca Al Qur’an,
shalat sunnah, berdzikir, membantu orang lain, i’tikaf, menuntut
ilmu agama, dll
•Membaca Al Qur’an adalah amalan yang lebih dianjurkan untuk
diperbanyak di bulan Ramadhan. Bahkan sebagian salaf tidak
mengajarkan ilmu di bulan Ramadhan agar bisa fokus
memperbanyak membaca Al Qur’an dan mentadabburinya
Orang-orang yang
dibolehkan tidak
berpuasa
Orang sakit yang bisa membahayakan dirinya
jika berpuasa.
• jumhur ulama mengatakan bahwa orang sakit yang boleh meninggalkan puasa adalah yang jika
berpuasa itu dikhawatirkan akan menimbulkan gangguan serius pada kesehatannya.
• Adapun orang yang sakit ringan yang jika berpuasa tidak ada pengaruhnya sama sekali atau
pengaruhnya kecil, seperti pilek, sakit kepala, maka ulama empat madzhab sepakat orang yang
demikian wajib tetap berpuasa dan tidak boleh meninggalkan puasa.
• Terkait adanya kewajiban qadha atau tidak, orang sakit dibagi menjadi 2 macam:
• Orang yang sakitnya diperkirakan masih bisa sembuh, maka wajib meng-qadha ketika sudah mampu
untuk menjalankan puasa. Ulama ijma akan hal ini.
• Orang yang sakitnya diperkirakan tidak bisa sembuh, maka membayar fidyah kepada satu orang miskin
untuk setiap hari yang ditinggalkan. Diqiyaskan dengan keadaan orang yang sudah tua renta tidak mampu
lagi berpuasa. Ini disepakati oleh madzhab fikih yang empat.
Musafir
• Orang yang bersafar boleh meninggalkan puasa Ramadhan, baik perjalanannya sulit dan berat jika
dilakukan dengan berpuasa, maupun perjalanannya ringan dan tidak berat jika dilakukan dengan
berpuasa.
• Namun jika orang yang bersafar itu berniat bermukim di tempat tujuan safarnya lebih dari 4 hari, maka
tidak boleh meninggalkan puasa sejak ia sampai di tempat tujuannya.
• Para ulama khilaf mengenai musafir yang perjalanannya ringan dan tidak berat jika dilakukan dengan
berpuasa, semisal menggunakan pesawat atau kendaraan yang sangat nyaman, apakah lebih utama
berpuasa ataukah tidak berpuasa. Yang lebih kuat, dan ini adalah pendapat jumhur ulama, lebih utama
tetap berpuasa.
• Orang yang hampir selalu bersafar setiap hari, seperti pilot, supir bus, supir truk, masinis, dan
semacamnya, dibolehkan untuk tidak berpuasa selama bersafar, selama itu memiliki tempat tinggal untuk
pulang dan menetap. Pendapat ini dikuatkan oleh Ibnu Taimiyah dan Ibnu Al Utsaimin.
Orang yang sudah tua renta
• Orang yang sudah tua renta dan tidak lagi mampu untuk
berpuasa dibolehkan untuk tidak berpuasa Ramadhan.
Ulama ijma akan hal ini.
• Wajib bagi mereka untuk membayar fidyah kepada satu
orang miskin untuk setiap hari yang ditinggalkan.
Wanita hamil dan menyusui
• Wanita hamil atau sedang menyusui boleh meninggalkan puasa Ramadhan, baik karena ia khawatir
terhadap kesehatan dirinya maupun khawatir terhadap kesehatan si bayi.
• Ulama berbeda pendapat mengenai apa kewajiban wanita hamil dan menyusui ketika meninggalkan
puasa.
• Sebagian ulama berpendapat bagi mereka cukup membayar fidyah tanpa qadha, ini dikuatkan oleh Syaikh Al
Albani.
• Sebagian ulama berpendapat bagi mereka cukup meng-qadha tanpa fidyah, ini dikuatkan oleh Syaikh Ibnu Baz,
Syaikh Ibnu Al Utsaimin, Syaikh Shalih Al Fauzan, Al Lajnah Ad Daimah, juga pendapat Hanafiyah dan Malikiyah.
• Sebagian ulama madzhab juga berpendapat bagi mereka qadha dan fidyah jika meninggalkan puasa karena khawatir
akan kesehatan si bayi.
• Yang lebih rajih –insya Allah– adalah pendapat kedua, bagi mereka wajib qadha saja tanpa fidyah.
Orang yang memiliki sebab-sebab yang
membolehkan tidak berpuasa, diantaranya
• Orang yang pekerjaannya terasa berat. Orang yang demikian tetap wajib meniatkan diri
berpuasa dan wajib berpuasa. Namun ketika tengah hari bekerja lalu terasa sangat berat
hingga dikhawatirkan dapat membahayakan dirinya, boleh membatalkan puasa ketika itu, dan
wajib meng-qadha-nya di luar Ramadhan.
• Orang yang sangat kelaparan dan kehausan sehingga bisa membuatnya binasa. Orang
yang demikian wajib berbuka dan meng-qadha-nya di hari lain.
• Orang yang dipaksa untuk berbuka atau dimasukan makanan dan minuman secara paksa
ke mulutnya. Orang yang demikian boleh berbuka dan meng-qadha-nya di hari lain dan ia
tidak berdosa karenanya.
• Mujahid fi sabilillah yang sedang berperang di medan perang. Dibolehkan bagi mereka
untuk meninggalkan berpuasa
Pembatal-pembatal puasa
• Makan dan minum dengan
sengaja
• Keluar mani dengan
sengaja
• Muntah dengan sengaja
• Keluarnya darah haid dan
nifas
• Menjadi gila atau pingsan
• Riddah (murtad)
• Berniat untuk berbuka
• Merokok
• Jima (bersenggama) di tengah hari puasa. Selain membatalkan puasa dan wajib meng-
qadha puasa, juga diwajibkan menunaikan kafarah membebaskan seorang budak, jika tidak
ada maka puasa dua bulan berturut-turut, jika tidak mampu maka memberi makan 60 orang
miskin.
• Hijamah (bekam) diperselisihkan apakah dapat membatalkan puasa atau tidak. Pendapat
jumhur ulama, hijamah tidak membatalkan puasa. Sedangkan pendapat Hanabilah bekam
dapat membatalkan puasa. Pendapat kedua ini dikuatkan oleh Ibnu Taimiyah, Ibnu Baz dan
Ibnu Al Utsaimin.
• Masalah donor darah merupakan turunan dari masalah bekam. Maka donor darah tidak
membatalkan puasa dengan men-takhrij pendapat jumhur ulama, dan bisa membatalkan
puasa dengan men-takhrij pendapat Hanabilah.
• Inhaler dan sejenisnya berupa aroma yang dimasukan melalui hidung, diperselisihkan
apakah dapat membatalkan puasa atau tidak. Pendapat jumhur ulama ia dapat membatalkan
puasa, sedangkan sebagian ulama Syafi’iyyah dan Malikiyyah mengatakan tidak membatalkan.
Pendapat kedua ini juga dikuatkan oleh Ibnu Taimiyah.
Pembatal Pahala Puasa
• Berkata Dusta (az zuur) “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah
mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no.
1903)
• Berkata lagwu (sia-sia) dan rofats (kata-kata porno) “Puasa bukanlah hanya menahan makan
dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats.
Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang
puasa, aku sedang puasa”.” (HR. Ibnu Majah dan Hakim. Syaikh Al Albani dalam Shohih At
Targib wa At Tarhib no. 1082 mengatakan bahwa hadits ini shohih)
• Melakukan Berbagai Macam Maksiat. Jabir bin ‘Abdillah menyampaikan petuah yang
sangat bagus “Seandainya kamu berpuasa maka hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu
dan lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram serta janganlah kamu menyakiti
tetangga. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari
puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja.” (Lihat Latho’if Al Ma’arif, 1/168, Asy
Syamilah)
Yang bukan merupakan pembatal puasa
sehingga dibolehkan melakukannya
• Mengakhirkan mandi hingga terbit fajar, bagi
orang yang junub atau wanita yang sudah
bersih dari haid dan nifas. Puasanya tetap sah.
• Berkumur-kumur dan istinsyaq (menghirup air
ke hidung)
• Mandi di tengah hari puasa atau
mendinginkan diri dengan air
• Menyicipi makanan ketika ada kebutuhan,
selama tidak masuk ke kerongkongan
• Bercumbu dan mencium istri, bagi orang
yang mampu mengendalikan birahinya
• Memakai parfum dan wangi-wangian
• Menggunakan siwak atau sikat gigi
• Menggunakan celak
• Menggunakan tetes mata
• Menggunakan tetes telinga
• Makan dan minum 5 menit sebelum terbit fajar
yang ditandai dengan adzan shubuh, yang
biasanya disebut dengan waktu imsak. Karena
batas awal rentang waktu puasa adalah ketika
terbit fajar yang ditandai dengan adzan shubuh.
Yang dimakruhkan ketika puasa
• Terlalu dalam dan berlebihan dalam berkumur-kumur dan istinsyaq (menghirup
air ke hidung)
• Puasa wishal, yaitu menyambung puasa selama dua hari tanpa diselingi makan
atau minum sama sekali.
• Menyicipi makanan tanpa ada kebutuhan, walaupun tidak masuk ke
kerongkongan
• Bercumbu dan mencium istri, bagi orang yang tidak mampu mengendalikan
birahinya
• Bermalas-malasan dan terlalu banyak tidur tanpa ada kebutuhan
• Berlebihan dan menghabiskan waktu dalam perkara mubah yang tidak
bermanfaat
Shalat dan Puasa di Daerah yang
Waktu Siang Sangat Lama
• Bagi yang masih mendapati waktu siang di musim panas,
maka hendaklah menjadikan waktu shalat dan puasa dengan
ketetapan yang telah Allah perintahkan (dengan melihat
keadaan matahari, pen.). Inilah asalnya sebagaimana
ditunjukkan dalam berbagai dalil syar’i.
• Untuk daerah yang tidak terbit matahari dalam waktu yang
lama hingga sampai enam bulan lamanya atau matahari
nampak sampai beberapa hari berturut-turut (tidak pernah
tenggelam), maka penentuan waktu shalat dan puasa
dengan melihat negara yang paling dekat yang masih
nampak terbit dan tenggelam matahari dalam 24 jam,
walaupun waktunya nanti berbeda.
Bagi yang mendapati waktu siang
yang terlalu panjang sehingga
sulit untuk mengerjakan shalat
atau dirasakan berat juga untuk
berpuasa, maka boleh baginya
makan dan minum dengan kadar
yang cukup lalu menahan diri
dari sisa hari yang ada. Lantas di
waktu lain dari setahun, puasa
tersebut tetap diqadha’.
Shalat dan Puasa di Daerah yang Waktu
Siang Sangat Lama
Jika ada kaum muslimin yang secara darurat mesti
tinggal di negeri semacam itu, maka hendaklah
bersabar dan mengharap pahala yang berlipat dari
Allah. Namun ia tetap juga berusaha bisa
berpindah ke negeri yang keadaan malam dan
siangnya itu berimbang. Karena asalnya tinggal di
negeri non-muslim semacam itu hanya untuk
keadaan darurat saja, bukan bersifat permanen
(terus menerus). Kalau sifat darurat sudah hilang,
maka hilanglah hukum untuk tinggal di sana.
Jika memungkinkan kaum
muslimin yang berada di
negara semacam itu
berpindah sesuai
kemampuannya ke negara
yang siangnya tidak begitu
panjang di bulan Ramadhan,
lebih-lebih lagi kalau dapat
pindah ke negeri muslim, itu
lebih baik.

More Related Content

Similar to NASEHAT RAMADHAN DAN FIQIH RAMADHAN.pptx

Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4sitisarahrahmania
 
latihan PPT tentang rukun islam dan ramadahan.pptx
latihan PPT tentang rukun islam dan ramadahan.pptxlatihan PPT tentang rukun islam dan ramadahan.pptx
latihan PPT tentang rukun islam dan ramadahan.pptxagusmanto09
 
Makalah fiqih puasa
Makalah fiqih puasaMakalah fiqih puasa
Makalah fiqih puasaNavenAbsurd
 
Fiqih materi "Puasa"
Fiqih materi "Puasa" Fiqih materi "Puasa"
Fiqih materi "Puasa" Audra
 
buku-kegiatan-ramadhan-SMKPH 2023.doc
buku-kegiatan-ramadhan-SMKPH 2023.docbuku-kegiatan-ramadhan-SMKPH 2023.doc
buku-kegiatan-ramadhan-SMKPH 2023.docnurulpratiwi61
 
Fiqih Puasa II 2 PPT For Education.Pptx
Fiqih Puasa II 2  PPT For Education.PptxFiqih Puasa II 2  PPT For Education.Pptx
Fiqih Puasa II 2 PPT For Education.PptxOlafOlafAlvaaulia
 
POWER POINT TTNG PUASA.pptx
POWER POINT TTNG PUASA.pptxPOWER POINT TTNG PUASA.pptx
POWER POINT TTNG PUASA.pptxRizal996674
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxSuarniSuarni5
 
BUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docx
BUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docxBUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docx
BUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docxBarikGhofur
 
Presentasi Agama - PUASA
Presentasi Agama - PUASA Presentasi Agama - PUASA
Presentasi Agama - PUASA Adisa Alifya
 
Bidgar dakwah : doa doa shaum
Bidgar dakwah : doa doa shaumBidgar dakwah : doa doa shaum
Bidgar dakwah : doa doa shaumhayatuna net
 
367316040-Fiks-Ibadah-Puasa-Membentuk-Pribadi-Yang-Bertakwa.pptx
367316040-Fiks-Ibadah-Puasa-Membentuk-Pribadi-Yang-Bertakwa.pptx367316040-Fiks-Ibadah-Puasa-Membentuk-Pribadi-Yang-Bertakwa.pptx
367316040-Fiks-Ibadah-Puasa-Membentuk-Pribadi-Yang-Bertakwa.pptxRadenSalsaFaizFakhri
 
BUKU KEGIATAN RAMADHAN OK BOLAK BALIK CETAK.docx
BUKU KEGIATAN RAMADHAN OK BOLAK BALIK CETAK.docxBUKU KEGIATAN RAMADHAN OK BOLAK BALIK CETAK.docx
BUKU KEGIATAN RAMADHAN OK BOLAK BALIK CETAK.docxSuarniSuarni5
 
Buku Kegiatan Ramadhan - SD.docx
Buku Kegiatan Ramadhan - SD.docxBuku Kegiatan Ramadhan - SD.docx
Buku Kegiatan Ramadhan - SD.docxssuserb565d4
 

Similar to NASEHAT RAMADHAN DAN FIQIH RAMADHAN.pptx (20)

Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 4
 
Ppt fiqih MI kelas 3
Ppt fiqih MI kelas 3Ppt fiqih MI kelas 3
Ppt fiqih MI kelas 3
 
latihan PPT tentang rukun islam dan ramadahan.pptx
latihan PPT tentang rukun islam dan ramadahan.pptxlatihan PPT tentang rukun islam dan ramadahan.pptx
latihan PPT tentang rukun islam dan ramadahan.pptx
 
Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 
Makalah fiqih puasa
Makalah fiqih puasaMakalah fiqih puasa
Makalah fiqih puasa
 
eBookpuasa-edited (eISBN).pdf
eBookpuasa-edited (eISBN).pdfeBookpuasa-edited (eISBN).pdf
eBookpuasa-edited (eISBN).pdf
 
Fiqih materi "Puasa"
Fiqih materi "Puasa" Fiqih materi "Puasa"
Fiqih materi "Puasa"
 
buku-kegiatan-ramadhan-SMKPH 2023.doc
buku-kegiatan-ramadhan-SMKPH 2023.docbuku-kegiatan-ramadhan-SMKPH 2023.doc
buku-kegiatan-ramadhan-SMKPH 2023.doc
 
KHUTBAH_SYABAN_1.pdf
KHUTBAH_SYABAN_1.pdfKHUTBAH_SYABAN_1.pdf
KHUTBAH_SYABAN_1.pdf
 
Fiqih Puasa II 2 PPT For Education.Pptx
Fiqih Puasa II 2  PPT For Education.PptxFiqih Puasa II 2  PPT For Education.Pptx
Fiqih Puasa II 2 PPT For Education.Pptx
 
POWER POINT TTNG PUASA.pptx
POWER POINT TTNG PUASA.pptxPOWER POINT TTNG PUASA.pptx
POWER POINT TTNG PUASA.pptx
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
 
BUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docx
BUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docxBUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docx
BUKU KEGIATAN BULAN RAMADHAN untuk sekolah 2.docx
 
Presentasi Agama - PUASA
Presentasi Agama - PUASA Presentasi Agama - PUASA
Presentasi Agama - PUASA
 
Buku Kegiatan Ramadhan
Buku Kegiatan Ramadhan Buku Kegiatan Ramadhan
Buku Kegiatan Ramadhan
 
Bidgar dakwah : doa doa shaum
Bidgar dakwah : doa doa shaumBidgar dakwah : doa doa shaum
Bidgar dakwah : doa doa shaum
 
367316040-Fiks-Ibadah-Puasa-Membentuk-Pribadi-Yang-Bertakwa.pptx
367316040-Fiks-Ibadah-Puasa-Membentuk-Pribadi-Yang-Bertakwa.pptx367316040-Fiks-Ibadah-Puasa-Membentuk-Pribadi-Yang-Bertakwa.pptx
367316040-Fiks-Ibadah-Puasa-Membentuk-Pribadi-Yang-Bertakwa.pptx
 
BUKU KEGIATAN RAMADHAN OK BOLAK BALIK CETAK.docx
BUKU KEGIATAN RAMADHAN OK BOLAK BALIK CETAK.docxBUKU KEGIATAN RAMADHAN OK BOLAK BALIK CETAK.docx
BUKU KEGIATAN RAMADHAN OK BOLAK BALIK CETAK.docx
 
Buku Kegiatan Ramadhan - SD.docx
Buku Kegiatan Ramadhan - SD.docxBuku Kegiatan Ramadhan - SD.docx
Buku Kegiatan Ramadhan - SD.docx
 

Recently uploaded

PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxmuhammadyudiyanto55
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogorWILDANREYkun
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptDedi Dwitagama
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...haryonospdsd011
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxKurnia Fajar
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusiSusanti94678
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdfLAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdfpkbmattariqpaud
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxlastri261
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaFathan Emran
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaagusmulyadi08
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfTarkaTarka
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxnawasenamerta
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfheridawesty4
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..widyakusuma99
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfUditGheozi2
 

Recently uploaded (20)

PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdfLAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 

NASEHAT RAMADHAN DAN FIQIH RAMADHAN.pptx

  • 1. NASEHAT RAMADHAN 1445 H Oleh: Ayyash Amin Wahyu H, S.Pd
  • 2. Musim kebaikan ُ‫ﻥ‬‫َﺎ‬‫ﻀ‬َ‫ﻣ‬َ‫ﺭ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﻛ‬َ‫ﺀ‬‫َﺎ‬‫ﺟ‬ ْ‫ﺪ‬َ‫ﻗ‬ ، ٌ‫ﻙ‬َ‫ﺭ‬‫َﺎ‬‫ﺒ‬ُ‫ﻣ‬ ٌ‫ﺮ‬ْ‫ﻬ‬َ‫ﺷ‬ ، ِ‫ﺻ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﻜ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ُ‫ﻪ‬‫ﺍﻟﻠ‬ َ‫ﺽ‬َ‫ﺮ‬َ‫ﺘ‬ْ‫ﻓ‬‫ﺍ‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ﻣ‬‫َﺎ‬‫ﻴ‬ ، ِ‫ﺔ‬َّ‫ﻨ‬َ‫ﺠ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ُ‫ﺏ‬‫َﺍ‬‫ﻮ‬ْ‫ﺑ‬َ‫ﺃ‬ ِ‫ﻪ‬‫ِﻴ‬‫ﻓ‬ ُ‫ﺢ‬َ‫ﺘ‬ْ‫ﻔ‬ُ‫ﺗ‬ ، ِ‫ﻢ‬‫ِﻴ‬‫ﺤ‬َ‫ﺠ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ُ‫ﺏ‬‫َﺍ‬‫ﻮ‬ْ‫ﺑ‬َ‫ﺃ‬ ِ‫ﻪ‬‫ِﻴ‬‫ﻓ‬ ُ‫ﻖ‬َ‫ﻠ‬ْ‫ﻐ‬ُ‫ﺗ‬َ‫ﻭ‬ ، ُ‫ﻦ‬‫ِﻴ‬‫ﻃ‬‫َﺎ‬‫ﻴ‬َّ‫ﺸ‬‫ﺍﻟ‬ ِ‫ﻪ‬‫ِﻴ‬‫ﻓ‬ ُّ‫ﻞ‬َ‫ﻐ‬ُ‫ﺗ‬َ‫ﻭ‬ ، َ‫ﻟ‬ ِ‫ﻪ‬‫ِﻴ‬‫ﻓ‬ ٍ‫ﺮ‬ْ‫ﻬ‬َ‫ﺷ‬ ِ‫ﻒ‬ْ‫ﻟ‬َ‫ﺃ‬ ْ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ٌ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺧ‬ ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻠ‬ْ‫ﻴ‬ ، َ‫ﻡ‬ِ‫ﺮ‬ُ‫ﺣ‬ ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬ َ‫ﻡ‬ِ‫ﺮ‬ُ‫ﺣ‬ ْ‫ﺪ‬َ‫ﻘ‬َ‫ﻓ‬ ‫َﺎ‬‫ﻫ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺧ‬ “Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad, shahih).
  • 3. Persiapan Sebelum Ramadhan 1. Bergembira dalam menyambutnya, 2. Melakukan persiapan untuk berpuasa serta bertekad menghidupkan bulan tersebut 3. Pokok dari itu adalah persiapan ILMU
  • 4. Kenapa bulan puasa itu di namakan Ramadhan • Pertama, LI SYIDDATI ROMDHO’ (karena panasnya dan teriknya matahari di bulan Ramadhan) • Kedua, LIANNAHU YARMUTU SAYYI’ATI BIL HASANAAT. (mampu membakar dosa dan kemaksiatan )
  • 5. Keutamaan yang dimiliki bulan Ramadhan • Pertama, Bulan ini mampu menghapuskan dosa • Kedua, Allah melipat gandakan setiap kebaikan dengan kelipatan yang tidak pernah Allah ceritakan kepada kita berapakali melipat gandakan. • Syaikh Utsaimin menjawab LI ADZOMIL JAZZA’ MINAT TO’AH FI RAMADHAN (karena besarnya Pahala ketaatan pada bulan Ramadhan)
  • 6. ALUMNI RAMADHAN 1. MUTTAQIN 2. CELAKA 3. ORANG PALING BURUK
  • 8. Pertama: Mempersiapkan Iman/Aqidah ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫م‬َّ‫د‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ر‬ِ‫ف‬ُ‫غ‬ ‫ا‬ً‫ب‬‫ا‬َ‫س‬ِ‫ت‬ْ‫اح‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ن‬‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫إ‬ َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬َ‫ر‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫ص‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ِ‫ه‬ِِْ‫ن‬ََ “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA) Iman: tunduk, patuh, menerima, berserah diri kepada SEMUA ketetapan Allah dan Rasul-Nya
  • 9. Iman yang Sempurna Iman yang sempurnya adalah yang terhindar dari sifat 1. Kesyirikan 2. Kekufuran 3. kemunafikan
  • 10. Kedua, memperbanyak istighfar di bulan sebelum ramadhan • Imam syingkiti mengatakan “kalau pengin diringankan dari yang berat, dilapangkan dari yang sempit, dimudahkan dari yang berat dan sulit, maka banyaklah kita bertaubat kepada Allah.” • Kemaksiatan mengurangi satu kenikmatan ibadah • Taubat itu mengembalikan nikmatnya ibadah
  • 11. Ketiga, fahami Ilmunya • Allah sangat senang jika di ibadahi dengan ilmu • Kenali ilmu-ilmu ttg Ramadhan • - Penentuan awal Ramadhan - Sedekah • - Syarat, rukun, pembatal Puasa - memberi orang yang berbuka Puasa • - Tarawih + Lailatul Qadr Niat Puasa - menjaga Lisan dan anggota badan • - Berdo’a, istighfar sebelum subuh - menahan diri dari keburukan • - Sahur+iftor - iktikaf • - Membaca Al-Qur’an - Umrah • - Zakat fithri
  • 12. Ketiga, fahami Ilmunya • Persiapkan amalan andalan di Ramadhan di bulan Sya’ban 1. Puasa 2. Sedekah 3. Baca al-Qur’an
  • 13. Keempat, AL IKDADU BIL MAALI. mempersiapkan dengan harta yang terbaik Karna ada satu amalan yang gak bisa maksimalkan amalan ini keculai di bulan ramadhan َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ٍ ‫َّاس‬‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫ْن‬‫ب‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ : ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ِ ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫د‬ َ‫و‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ‫سلم‬ ‫و‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ُّ‫ى‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ، َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬ َ‫ر‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ُ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫د‬ َ‫و‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ، ِ ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ، ُ‫ل‬‫ي‬ ِ ‫ْر‬‫ب‬ ِ‫ج‬ ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ ِ‫ح‬ “Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu, ia mengisahkan: “Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia paling dermawan masalah kebaikan (harta benda), dan kedermawanan beliau mencapai puncaknya pada bulan Ramadhan di saat berjumpa dengan Malaikat Jibril. (Muttafaqun ‘alaih) ْ‫ج‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ص‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ِ‫ه‬ ِ ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ‫ا‬ً‫م‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ص‬ َ‫ر‬َّ‫ط‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬ًًْ‫ي‬ََ ِ‫م‬ِ‫ئ‬‫ا‬ََّّ‫ال‬ ِ ‫ر‬ “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
  • 14. • Kelima, perbanyaklah berdo’a agar sampai ker ramadhan • Diriwayatkan dari Yahya bin Abi Katsir – seorang ulama tabi’in –, bahwa beliau mengatakan, Diantara doa sebagian sahabat ketika datang Ramadhan, • َ‫س‬َ‫ت‬ َ‫و‬ َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬ َ‫ر‬ ‫ـي‬ِ‫ل‬ ْ‫م‬ِِّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬ َ‫ر‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ي‬ِ‫ـ‬‫ن‬ْ‫م‬ِِّ‫ل‬َ‫س‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫لل‬َ‫ا‬ ً‫ل‬َّ‫ب‬َ‫ق‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ه‬ْ‫م‬َّ‫ل‬ • “Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264) • Keenam, memperbanyak ketaatan di 2 bulan sebelum ramadhan. • Ketujuh, bikin target amalan di ramadhan
  • 15. FIKIH RAMADHAN Oleh: Ayyash Amin Wahyu H, S.Pd
  • 16. Makna puasa • Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan Ash Shiyaam ( ‫الَّيام‬ ) atau Ash Shaum ( ‫الَّوم‬ .) Secara bahasa Ash Shiyam artinya adalah al imsaak ( ‫اإلمساك‬ ) yaitu menahan diri. • Sedangkan secara istilah, ash shiyaam artinya: beribadah kepada Allah Ta’ala dengan menahan diri dari makan, minum dan pembatal puasa lainnya, dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
  • 17. Hukum puasa Ramadhan Puasa Ramadhan hukumnya wajib berdasarkan firman Allah Ta’ala: ‫آمنوا‬ ‫الذين‬ ‫أيها‬ ‫يا‬ ‫كتب‬ ‫ل‬ ‫قبلكم‬ ‫من‬ ‫الذين‬ ‫على‬ ‫تب‬ُ‫ك‬ ‫كما‬ ‫ام‬َ‫ي‬َِّّ‫ال‬ ‫عليكم‬ ‫كم‬ِّ‫عل‬ ‫قون‬ِّ‫ت‬‫ت‬ “wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalian bertaqwa” (QS. Al Baqarah: 183
  • 18. Rukun puasa 1. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa 2. Menepati rentang waktu puasa
  • 19. Rentang waktu puasa Puasa dimulai ketika sudah terbit fajar shadiq atau fajar yang kedua. Allah Ta’ala berfirman: َ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ب‬ َ‫ر‬َْ‫ا‬ َ‫و‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ُ َّ ‫َّللا‬ َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ َ‫و‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ر‬َِ‫ا‬َ‫ب‬ َ‫اآلن‬َ‫ف‬ َ‫ي‬ْ‫ب‬َ‫َأ‬‫ا‬ ُُْ‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫َّن‬‫ي‬َ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫و‬ْ‫س‬َ‫َأ‬‫ا‬ ُِْ‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ض‬ ِ ‫ر‬ََْْْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫د‬ “Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar” (QS. Al Baqarah: 187). Puasa berakhir ketika terbenam matahari. Allah Ta’ala berfirman: ِ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫الل‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ام‬َ‫ي‬ ِ َِّّ‫ال‬ ‫وا‬ُّ‫م‬ِ‫ت‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ “lalu sempurnakanlah puasa hingga malam” (QS. Al Baqarah: 187).
  • 20. Syarat Sah Puasa • Islam • Baligh • Berakal • Muqim (tidak sedang safar 2 marhalah, 84km) • Suci dari haid dan nifas • Mampu berpuasa • Niat
  • 21. Sunnah-sunnah ketika puasa • Sunnah-sunnah terkait berbuka puasa • Disunnahkan menyegerakan berbuka • Berbuka puasa dengan beberapa butir ruthab (kurma segar), jika tidak ada maka dengan beberapa butir tamr (kurma kering), jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air putih • Berdoa ketika berbuka dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah: ‫هللا‬ ‫َاء‬ ‫إن‬ ‫اَأجر‬ ‫وثبت‬ ‫العروق‬ ‫وابتلت‬ ‫الظمأ‬ ‫ذهب‬ • /dzahabazh zhomaa-u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insyaa Allah/ “telah hilang rasa haus, telah basah tenggorokan, dan telah diraih pahala, insya Allah” (HR. Abu Daud, An Nasa-i, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)
  • 22. Sunnah-sunnah terkait makan sahur • Makan sahur hukumnya sunnah muakkadah. Dianggap sudah makan sahur jika makan atau minum di waktu sahar, walaupun hanya sedikit. Dan di dalam makanan sahur itu terdapat keberkahan • Disunnahkan mengakhirkan makan sahur mendekati waktu terbitnya fajar, pada waktu yang tidak dikhawatirkan datangnya waktu fajar ketika masih makan sahur. • Disunnahkan makan sahur dengan tamr (kurma kering).
  • 23. •Orang yang berpuasa wajib meninggalkan semua perbuatan yang diharamkan agama dan dianjurkan untuk memperbanyak melakukan ketaatan seperti: bersedekah, membaca Al Qur’an, shalat sunnah, berdzikir, membantu orang lain, i’tikaf, menuntut ilmu agama, dll •Membaca Al Qur’an adalah amalan yang lebih dianjurkan untuk diperbanyak di bulan Ramadhan. Bahkan sebagian salaf tidak mengajarkan ilmu di bulan Ramadhan agar bisa fokus memperbanyak membaca Al Qur’an dan mentadabburinya
  • 25. Orang sakit yang bisa membahayakan dirinya jika berpuasa. • jumhur ulama mengatakan bahwa orang sakit yang boleh meninggalkan puasa adalah yang jika berpuasa itu dikhawatirkan akan menimbulkan gangguan serius pada kesehatannya. • Adapun orang yang sakit ringan yang jika berpuasa tidak ada pengaruhnya sama sekali atau pengaruhnya kecil, seperti pilek, sakit kepala, maka ulama empat madzhab sepakat orang yang demikian wajib tetap berpuasa dan tidak boleh meninggalkan puasa. • Terkait adanya kewajiban qadha atau tidak, orang sakit dibagi menjadi 2 macam: • Orang yang sakitnya diperkirakan masih bisa sembuh, maka wajib meng-qadha ketika sudah mampu untuk menjalankan puasa. Ulama ijma akan hal ini. • Orang yang sakitnya diperkirakan tidak bisa sembuh, maka membayar fidyah kepada satu orang miskin untuk setiap hari yang ditinggalkan. Diqiyaskan dengan keadaan orang yang sudah tua renta tidak mampu lagi berpuasa. Ini disepakati oleh madzhab fikih yang empat.
  • 26. Musafir • Orang yang bersafar boleh meninggalkan puasa Ramadhan, baik perjalanannya sulit dan berat jika dilakukan dengan berpuasa, maupun perjalanannya ringan dan tidak berat jika dilakukan dengan berpuasa. • Namun jika orang yang bersafar itu berniat bermukim di tempat tujuan safarnya lebih dari 4 hari, maka tidak boleh meninggalkan puasa sejak ia sampai di tempat tujuannya. • Para ulama khilaf mengenai musafir yang perjalanannya ringan dan tidak berat jika dilakukan dengan berpuasa, semisal menggunakan pesawat atau kendaraan yang sangat nyaman, apakah lebih utama berpuasa ataukah tidak berpuasa. Yang lebih kuat, dan ini adalah pendapat jumhur ulama, lebih utama tetap berpuasa. • Orang yang hampir selalu bersafar setiap hari, seperti pilot, supir bus, supir truk, masinis, dan semacamnya, dibolehkan untuk tidak berpuasa selama bersafar, selama itu memiliki tempat tinggal untuk pulang dan menetap. Pendapat ini dikuatkan oleh Ibnu Taimiyah dan Ibnu Al Utsaimin.
  • 27. Orang yang sudah tua renta • Orang yang sudah tua renta dan tidak lagi mampu untuk berpuasa dibolehkan untuk tidak berpuasa Ramadhan. Ulama ijma akan hal ini. • Wajib bagi mereka untuk membayar fidyah kepada satu orang miskin untuk setiap hari yang ditinggalkan.
  • 28. Wanita hamil dan menyusui • Wanita hamil atau sedang menyusui boleh meninggalkan puasa Ramadhan, baik karena ia khawatir terhadap kesehatan dirinya maupun khawatir terhadap kesehatan si bayi. • Ulama berbeda pendapat mengenai apa kewajiban wanita hamil dan menyusui ketika meninggalkan puasa. • Sebagian ulama berpendapat bagi mereka cukup membayar fidyah tanpa qadha, ini dikuatkan oleh Syaikh Al Albani. • Sebagian ulama berpendapat bagi mereka cukup meng-qadha tanpa fidyah, ini dikuatkan oleh Syaikh Ibnu Baz, Syaikh Ibnu Al Utsaimin, Syaikh Shalih Al Fauzan, Al Lajnah Ad Daimah, juga pendapat Hanafiyah dan Malikiyah. • Sebagian ulama madzhab juga berpendapat bagi mereka qadha dan fidyah jika meninggalkan puasa karena khawatir akan kesehatan si bayi. • Yang lebih rajih –insya Allah– adalah pendapat kedua, bagi mereka wajib qadha saja tanpa fidyah.
  • 29. Orang yang memiliki sebab-sebab yang membolehkan tidak berpuasa, diantaranya • Orang yang pekerjaannya terasa berat. Orang yang demikian tetap wajib meniatkan diri berpuasa dan wajib berpuasa. Namun ketika tengah hari bekerja lalu terasa sangat berat hingga dikhawatirkan dapat membahayakan dirinya, boleh membatalkan puasa ketika itu, dan wajib meng-qadha-nya di luar Ramadhan. • Orang yang sangat kelaparan dan kehausan sehingga bisa membuatnya binasa. Orang yang demikian wajib berbuka dan meng-qadha-nya di hari lain. • Orang yang dipaksa untuk berbuka atau dimasukan makanan dan minuman secara paksa ke mulutnya. Orang yang demikian boleh berbuka dan meng-qadha-nya di hari lain dan ia tidak berdosa karenanya. • Mujahid fi sabilillah yang sedang berperang di medan perang. Dibolehkan bagi mereka untuk meninggalkan berpuasa
  • 30. Pembatal-pembatal puasa • Makan dan minum dengan sengaja • Keluar mani dengan sengaja • Muntah dengan sengaja • Keluarnya darah haid dan nifas • Menjadi gila atau pingsan • Riddah (murtad) • Berniat untuk berbuka • Merokok • Jima (bersenggama) di tengah hari puasa. Selain membatalkan puasa dan wajib meng- qadha puasa, juga diwajibkan menunaikan kafarah membebaskan seorang budak, jika tidak ada maka puasa dua bulan berturut-turut, jika tidak mampu maka memberi makan 60 orang miskin. • Hijamah (bekam) diperselisihkan apakah dapat membatalkan puasa atau tidak. Pendapat jumhur ulama, hijamah tidak membatalkan puasa. Sedangkan pendapat Hanabilah bekam dapat membatalkan puasa. Pendapat kedua ini dikuatkan oleh Ibnu Taimiyah, Ibnu Baz dan Ibnu Al Utsaimin. • Masalah donor darah merupakan turunan dari masalah bekam. Maka donor darah tidak membatalkan puasa dengan men-takhrij pendapat jumhur ulama, dan bisa membatalkan puasa dengan men-takhrij pendapat Hanabilah. • Inhaler dan sejenisnya berupa aroma yang dimasukan melalui hidung, diperselisihkan apakah dapat membatalkan puasa atau tidak. Pendapat jumhur ulama ia dapat membatalkan puasa, sedangkan sebagian ulama Syafi’iyyah dan Malikiyyah mengatakan tidak membatalkan. Pendapat kedua ini juga dikuatkan oleh Ibnu Taimiyah.
  • 31. Pembatal Pahala Puasa • Berkata Dusta (az zuur) “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903) • Berkata lagwu (sia-sia) dan rofats (kata-kata porno) “Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa”.” (HR. Ibnu Majah dan Hakim. Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1082 mengatakan bahwa hadits ini shohih) • Melakukan Berbagai Macam Maksiat. Jabir bin ‘Abdillah menyampaikan petuah yang sangat bagus “Seandainya kamu berpuasa maka hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram serta janganlah kamu menyakiti tetangga. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja.” (Lihat Latho’if Al Ma’arif, 1/168, Asy Syamilah)
  • 32. Yang bukan merupakan pembatal puasa sehingga dibolehkan melakukannya • Mengakhirkan mandi hingga terbit fajar, bagi orang yang junub atau wanita yang sudah bersih dari haid dan nifas. Puasanya tetap sah. • Berkumur-kumur dan istinsyaq (menghirup air ke hidung) • Mandi di tengah hari puasa atau mendinginkan diri dengan air • Menyicipi makanan ketika ada kebutuhan, selama tidak masuk ke kerongkongan • Bercumbu dan mencium istri, bagi orang yang mampu mengendalikan birahinya • Memakai parfum dan wangi-wangian • Menggunakan siwak atau sikat gigi • Menggunakan celak • Menggunakan tetes mata • Menggunakan tetes telinga • Makan dan minum 5 menit sebelum terbit fajar yang ditandai dengan adzan shubuh, yang biasanya disebut dengan waktu imsak. Karena batas awal rentang waktu puasa adalah ketika terbit fajar yang ditandai dengan adzan shubuh.
  • 33. Yang dimakruhkan ketika puasa • Terlalu dalam dan berlebihan dalam berkumur-kumur dan istinsyaq (menghirup air ke hidung) • Puasa wishal, yaitu menyambung puasa selama dua hari tanpa diselingi makan atau minum sama sekali. • Menyicipi makanan tanpa ada kebutuhan, walaupun tidak masuk ke kerongkongan • Bercumbu dan mencium istri, bagi orang yang tidak mampu mengendalikan birahinya • Bermalas-malasan dan terlalu banyak tidur tanpa ada kebutuhan • Berlebihan dan menghabiskan waktu dalam perkara mubah yang tidak bermanfaat
  • 34. Shalat dan Puasa di Daerah yang Waktu Siang Sangat Lama • Bagi yang masih mendapati waktu siang di musim panas, maka hendaklah menjadikan waktu shalat dan puasa dengan ketetapan yang telah Allah perintahkan (dengan melihat keadaan matahari, pen.). Inilah asalnya sebagaimana ditunjukkan dalam berbagai dalil syar’i. • Untuk daerah yang tidak terbit matahari dalam waktu yang lama hingga sampai enam bulan lamanya atau matahari nampak sampai beberapa hari berturut-turut (tidak pernah tenggelam), maka penentuan waktu shalat dan puasa dengan melihat negara yang paling dekat yang masih nampak terbit dan tenggelam matahari dalam 24 jam, walaupun waktunya nanti berbeda. Bagi yang mendapati waktu siang yang terlalu panjang sehingga sulit untuk mengerjakan shalat atau dirasakan berat juga untuk berpuasa, maka boleh baginya makan dan minum dengan kadar yang cukup lalu menahan diri dari sisa hari yang ada. Lantas di waktu lain dari setahun, puasa tersebut tetap diqadha’.
  • 35. Shalat dan Puasa di Daerah yang Waktu Siang Sangat Lama Jika ada kaum muslimin yang secara darurat mesti tinggal di negeri semacam itu, maka hendaklah bersabar dan mengharap pahala yang berlipat dari Allah. Namun ia tetap juga berusaha bisa berpindah ke negeri yang keadaan malam dan siangnya itu berimbang. Karena asalnya tinggal di negeri non-muslim semacam itu hanya untuk keadaan darurat saja, bukan bersifat permanen (terus menerus). Kalau sifat darurat sudah hilang, maka hilanglah hukum untuk tinggal di sana. Jika memungkinkan kaum muslimin yang berada di negara semacam itu berpindah sesuai kemampuannya ke negara yang siangnya tidak begitu panjang di bulan Ramadhan, lebih-lebih lagi kalau dapat pindah ke negeri muslim, itu lebih baik.