1. Dokumen ini membahas pentingnya sedekah dalam Islam dan berbagai pahala yang diperoleh dari bersedekah, baik di dunia maupun akhirat.
2. Beberapa contoh kisah shahabat seperti Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf yang bersedekah dengan sangat besar dijelaskan.
3. Bersedekah dipandang sebagai ibadah yang sangat mulia dan bermanfaat bagi umat Islam.
1. Al Quran merupakan petunjuk yang lurus dan memberi kabar gembira bagi orang-orang mukmin. Nama Al Quran disebut sebanyak 55 kali dalam tiga bentuk dalam Al Quran.
2. Al Kitab merupakan kitab suci yang diturunkan Allah kepada manusia. Nama Al Kitab disebut sebanyak 222 kali dalam tiga bentuk.
3. Al Furqan diturunkan Allah kepada hamba-Nya untuk memberi peringatan kepada seluruh alam
1. Dokumen ini membahas pentingnya sedekah dalam Islam dan berbagai pahala yang diperoleh dari bersedekah, baik di dunia maupun akhirat.
2. Beberapa contoh kisah shahabat seperti Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf yang bersedekah dengan sangat besar dijelaskan.
3. Bersedekah dipandang sebagai ibadah yang sangat mulia dan bermanfaat bagi umat Islam.
1. Al Quran merupakan petunjuk yang lurus dan memberi kabar gembira bagi orang-orang mukmin. Nama Al Quran disebut sebanyak 55 kali dalam tiga bentuk dalam Al Quran.
2. Al Kitab merupakan kitab suci yang diturunkan Allah kepada manusia. Nama Al Kitab disebut sebanyak 222 kali dalam tiga bentuk.
3. Al Furqan diturunkan Allah kepada hamba-Nya untuk memberi peringatan kepada seluruh alam
Penjelasan Bacaan Dalam Solat 2. Bacaan Ta’awwuzBicara Ilmu
Dokumen ini membahas tentang bacaan ta'awwuz dalam solat menurut beberapa hadis Nabi. Ada beberapa hadis yang menyebutkan Rasulullah mengucapkan ta'awwuz dari bisikan, hembusan dan ludah syaitan sebelum membaca Al-Quran. Namun, tidak ada hadis yang secara khusus menyebutkan ucapan ta'awwuz harus diucapkan dalam solat. Ucapan ta'awwuz hanya didasarkan pendapat ulama, bukan d
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian Al-Quran dan Hadis. Al-Quran didefinisikan sebagai kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dan tertulis dalam mushaf. Fungsinya antara lain sebagai petunjuk, penjelas, dan pembeda antara yang benar dan salah. Hadis diartikan sebagai perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh sahabatnya.
Dokumen tersebut memberikan solusi untuk menghilangkan penghambat rezki melalui sholat sunnah Dhuha dan bersedekah. Sholat Dhuha dapat menghapus dosa dan menguatkan rezki dari Allah. Memberikan sedekah secara ikhlas tanpa pamrih dapat membawa pahala besar dan ketenangan jiwa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan bacaan-bacaan dasar shalat mulai dari iftitah, isti'adzah, tasbih saat ruku' dan sujud, hingga doa-doa setelah shalat untuk mengajarkan shalat kepada anak-anak.
1. Gambaran besarnya neraka berdasarkan riwayat Anas bin Malik r.a. tentang sabda Nabi Muhammad saw. bahwa neraka akan didatangkan pada hari kiamat dengan 70.000 tali kekang dan tiap tali ditarik oleh 70.000 malaikat.
2. Kedalaman neraka yang sangat dalam terlihat dari hadits Imam Muslim tentang suara gemuruh yang didengar Nabi saw. dan para sahabat, yang ternyata berasal dari batu yang dilempar ke neraka
1. Hadis tentang kebersihan sebagai bagian dari iman dinilai palsu karena sanadnya lemah.
2. Beberapa varian lain dari hadis tersebut juga dinilai palsu karena sanadnya lemah atau bermasalah.
3. Walaupun demikian, kebersihan tetap dianjurkan dalam Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang keyakinan dan praktik mencari rizki secara halal sesuai ajaran agama. Terdapat penjelasan bahwa rizki hanya bisa diperoleh dengan usaha yang halal dan patuh kepada perintah Allah, serta tidak perlu khawatir karena rizki sudah dijamin oleh Allah. Dokumen juga memberikan contoh-contoh sikap positif dalam menghadapi cobaan mencari nafkah secara halal.
Serambi Islami TVRI - Amalan Yang Mendatangkan Rizki - Dr. Hasani Ahmad said,...Hasaniahmadsaid
Ayat menganjurkan umat Islam untuk berinfak dan menafkahkan hartanya di jalan Allah. Infak dijelaskan sebagai pinjaman kepada Allah yang akan dibalas dengan berlipat ganda. Rezeki hanya ditentukan oleh Allah sehingga umat tidak perlu khawatir kekurangan setelah berinfak.
Al Anam, An Nisa, Taha, At Tahrim, Hud, adab terhadap tetanggaUbaidillah69
1. Ayat Al-Anam menjelaskan perintah untuk meninggalkan orang-orang yang menjadikan agama sebagai bahan candaan dan telah tersesat oleh kehidupan dunia.
2. Ayat An-Nisa memerintahkan ibadah kepada Allah dan berbuat baik kepada orang tua, kerabat, yatim, miskin, tetangga, dan menolak sombong.
3. Ayat At-Tahrim memerintahkan umat Islam menjaga diri dan keluarga d
Bab 1 Rendah Hati, Hemat, dan Hidup Sederhana_STD y.pptxRahmaDina65
Dokumen tersebut membahas tentang sikap rendah hati, hemat, dan hidup sederhana berdasarkan ayat-ayat Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW. Ayat Al-Furqan 25:63 dan Al-Isra' 17:27 mendorong untuk bersikap rendah hati. Hadis dalam Muslim, Tirmizi, Abu Daud, dan Baihaqi menekankan pentingnya hidup hemat dan sederhana.
Dokumen tersebut membahas tentang siapa orang yang beruntung dan rugi menurut ajaran Islam. Orang yang beruntung adalah orang yang beriman dan taat kepada Allah dengan melaksanakan ibadah seperti shalat, puasa, dan zakat. Sebaliknya, orang yang rugi adalah orang yang tidak beriman dan tidak taat kepada Allah serta menyia-nyiakan amal perbuatannya. Oleh karena itu, kita perlu menjadi orang yang beriman
Dokumen tersebut membahas tentang siapa orang yang beruntung dan rugi menurut ajaran Islam. Orang yang beruntung adalah orang yang beriman dan taat kepada Allah dengan melaksanakan ibadah seperti shalat, puasa, dan zakat. Sebaliknya, orang yang rugi adalah orang yang tidak beriman dan tidak taat kepada Allah serta menyia-nyiakan amal perbuatannya. Oleh karena itu, kita perlu menjadi orang yang beriman
Dokumen tersebut membahas tentang siapa orang yang beruntung dan rugi menurut ajaran Islam. Orang yang beruntung adalah orang yang beriman dan taat kepada Allah dengan melaksanakan ibadah seperti shalat, puasa, dan zakat. Sebaliknya, orang yang rugi adalah orang yang tidak beriman dan tidak taat kepada Allah serta menyia-nyiakan amal perbuatannya. Oleh karena itu, kita perlu menjadi orang yang beriman
Penjelasan Bacaan Dalam Solat 2. Bacaan Ta’awwuzBicara Ilmu
Dokumen ini membahas tentang bacaan ta'awwuz dalam solat menurut beberapa hadis Nabi. Ada beberapa hadis yang menyebutkan Rasulullah mengucapkan ta'awwuz dari bisikan, hembusan dan ludah syaitan sebelum membaca Al-Quran. Namun, tidak ada hadis yang secara khusus menyebutkan ucapan ta'awwuz harus diucapkan dalam solat. Ucapan ta'awwuz hanya didasarkan pendapat ulama, bukan d
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian Al-Quran dan Hadis. Al-Quran didefinisikan sebagai kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dan tertulis dalam mushaf. Fungsinya antara lain sebagai petunjuk, penjelas, dan pembeda antara yang benar dan salah. Hadis diartikan sebagai perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh sahabatnya.
Dokumen tersebut memberikan solusi untuk menghilangkan penghambat rezki melalui sholat sunnah Dhuha dan bersedekah. Sholat Dhuha dapat menghapus dosa dan menguatkan rezki dari Allah. Memberikan sedekah secara ikhlas tanpa pamrih dapat membawa pahala besar dan ketenangan jiwa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan bacaan-bacaan dasar shalat mulai dari iftitah, isti'adzah, tasbih saat ruku' dan sujud, hingga doa-doa setelah shalat untuk mengajarkan shalat kepada anak-anak.
1. Gambaran besarnya neraka berdasarkan riwayat Anas bin Malik r.a. tentang sabda Nabi Muhammad saw. bahwa neraka akan didatangkan pada hari kiamat dengan 70.000 tali kekang dan tiap tali ditarik oleh 70.000 malaikat.
2. Kedalaman neraka yang sangat dalam terlihat dari hadits Imam Muslim tentang suara gemuruh yang didengar Nabi saw. dan para sahabat, yang ternyata berasal dari batu yang dilempar ke neraka
1. Hadis tentang kebersihan sebagai bagian dari iman dinilai palsu karena sanadnya lemah.
2. Beberapa varian lain dari hadis tersebut juga dinilai palsu karena sanadnya lemah atau bermasalah.
3. Walaupun demikian, kebersihan tetap dianjurkan dalam Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang keyakinan dan praktik mencari rizki secara halal sesuai ajaran agama. Terdapat penjelasan bahwa rizki hanya bisa diperoleh dengan usaha yang halal dan patuh kepada perintah Allah, serta tidak perlu khawatir karena rizki sudah dijamin oleh Allah. Dokumen juga memberikan contoh-contoh sikap positif dalam menghadapi cobaan mencari nafkah secara halal.
Serambi Islami TVRI - Amalan Yang Mendatangkan Rizki - Dr. Hasani Ahmad said,...Hasaniahmadsaid
Ayat menganjurkan umat Islam untuk berinfak dan menafkahkan hartanya di jalan Allah. Infak dijelaskan sebagai pinjaman kepada Allah yang akan dibalas dengan berlipat ganda. Rezeki hanya ditentukan oleh Allah sehingga umat tidak perlu khawatir kekurangan setelah berinfak.
Al Anam, An Nisa, Taha, At Tahrim, Hud, adab terhadap tetanggaUbaidillah69
1. Ayat Al-Anam menjelaskan perintah untuk meninggalkan orang-orang yang menjadikan agama sebagai bahan candaan dan telah tersesat oleh kehidupan dunia.
2. Ayat An-Nisa memerintahkan ibadah kepada Allah dan berbuat baik kepada orang tua, kerabat, yatim, miskin, tetangga, dan menolak sombong.
3. Ayat At-Tahrim memerintahkan umat Islam menjaga diri dan keluarga d
Bab 1 Rendah Hati, Hemat, dan Hidup Sederhana_STD y.pptxRahmaDina65
Dokumen tersebut membahas tentang sikap rendah hati, hemat, dan hidup sederhana berdasarkan ayat-ayat Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW. Ayat Al-Furqan 25:63 dan Al-Isra' 17:27 mendorong untuk bersikap rendah hati. Hadis dalam Muslim, Tirmizi, Abu Daud, dan Baihaqi menekankan pentingnya hidup hemat dan sederhana.
Dokumen tersebut membahas tentang siapa orang yang beruntung dan rugi menurut ajaran Islam. Orang yang beruntung adalah orang yang beriman dan taat kepada Allah dengan melaksanakan ibadah seperti shalat, puasa, dan zakat. Sebaliknya, orang yang rugi adalah orang yang tidak beriman dan tidak taat kepada Allah serta menyia-nyiakan amal perbuatannya. Oleh karena itu, kita perlu menjadi orang yang beriman
Dokumen tersebut membahas tentang siapa orang yang beruntung dan rugi menurut ajaran Islam. Orang yang beruntung adalah orang yang beriman dan taat kepada Allah dengan melaksanakan ibadah seperti shalat, puasa, dan zakat. Sebaliknya, orang yang rugi adalah orang yang tidak beriman dan tidak taat kepada Allah serta menyia-nyiakan amal perbuatannya. Oleh karena itu, kita perlu menjadi orang yang beriman
Dokumen tersebut membahas tentang siapa orang yang beruntung dan rugi menurut ajaran Islam. Orang yang beruntung adalah orang yang beriman dan taat kepada Allah dengan melaksanakan ibadah seperti shalat, puasa, dan zakat. Sebaliknya, orang yang rugi adalah orang yang tidak beriman dan tidak taat kepada Allah serta menyia-nyiakan amal perbuatannya. Oleh karena itu, kita perlu menjadi orang yang beriman
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
2. 2
Segala puji bagi Allah. Shalawat serta salam semoga tercurah pada Nabi kita Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam.
Tak bosan-bosannya kita memanjatkan puji syukur kepada Allah atas limpahan rahmat dan karunia
sehingga terus berada dalam keadaan sehat wal afiat dan diberi umur panjang. Lebih dari itu semua,
Allah masih memberikan kepada kita nikmat iman dan Islam yang patut kita syukuri dengan
meningkatkan ketakwaan kita pada Allah,
ب ْورْدُكْرَ كْرَكَبَ بَ ل
َدّ لْرَورْبَ ب
َ بَ دُدَابَرَ لّبْ ب ل
ل وارَلَا وارَبَبآ دْْبَلَا ابْيْبَ ابْ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan
janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102).
Allah Ta’ala memerintahkan kepada kita untuk muhasabah diri dengan memperbaiki ketakwaan kita,
مَُدَبَ ب ل
ل لْدّ ب ل
ل وارَلَا بَ دْبْدَ كْبَلْبَ ابَ مٌكِبَ كُرِكَبَكَ بَ ب ل
ل وارَلَا وارَبَبآ دْْبَلَا ابْيْبَ ابْ
وْبرُبْكْبَ ابْدِ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan
apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)
Maksud ayat ini kata Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim,
3. 3
دَابْكَبأا ْبدَ كْرُدْرِكَب د
أ كْرَ كُبَكُا ابَابَ َارُرِكَا بَ ،وارَبُابَرَ كْبَ بُكَبَ كْرُبْرِكَبَ وارَدُابْ
كْرُدقِبُ ىبُبَ كْرُبَبُبَ بَ كْرْدُابْبَ دَ كوبَدَ دُبَدَالَّا
“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab. Lihatlah apa yang telah kalian siapkan untuk diri kalian
berupa amal shalih untuk hari di mana kalian akan kembali dan setiap amal kalian akan dihadapkan
kepada Allah.”
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi akhir zaman, yang telah mendapatkan mukjizat paling
besar dan menjadi pembuka pintu surga, yaitu nabi besar kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,
kepada keluarga, sahabat dan setiap orang yang mengikuti salaf tersebut dengan baik hingga akhir
zaman.
رْكْبََا دل بَ رُبَكْبَ رل ،رُبَكْبَ رل ،رُبَكْبَ رل
Para jama’ah shalat Idulfitri rahimani wa rahimakumullah …
Melakukan Ketaatan Termasuk Rasa Bersyukur
Allah Ta’ala berfirman,
َْبرُرُكْبَ كْرُلُبْبَ بَ كْرْابْبَ ابَ ىبُبَ ب ل
ل َارُقدَبُرَدَ بَ بَلْدْكَا وارُدْكُرَدَ بَ
“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Jika engkau telah menjalankan perintah dengan melakukan ketaatan,
menunaikan yang wajib, meninggalkan yang haram, menjaga batasan Allah, moga dengan menjalankan
seperti itu dapat termasuk orang yang bersyukur.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 2:62).
Dalam Madarij As-Salikin (1:337), Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
4. 4
رُبْبَْا بورَ َدَلَا د
ُكُيَْا يْ د
َ ابْلَدإبَ د
ُبْكَبأا د
ُكِرَُا دِ كبوَ كْدَ ابْلُرْ ي د
َابْبَْا لْبَ
دُبَالََادِ
“Seluruh maksiat termasuk dalam kufur ashghar. Maksiat ini bertolak belakang dengan sikap syukur.
Karena bentuk syukur adalah dengan beramal ketaatan.”
Ibnul Qayyim dalam ‘Uddah Ash-Shabirin wa Dzakhirah Asy-Syakirin (hlm. 187) berkata bahwa rukun
syukur itu ada tiga:
1. Mengakui nikmat itu berasal dari Allah.
2. Memuji Allah atas nikmat tersebut.
3. Meminta tolong untuk menggapai rida Allah dengan memanfaatkan nikmat dalam ketaatan.
Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata,
ْكْ د
ِبَ رُرَابَابَ كْبْدَ رْكَدَْكا باْلَدّ , ْكْدْجكَا بٌدَبَ كْبْدَ رْكَدْكَا بٌكَبَ
ب كورَيََا رُبَ كْبُدِرُ كْبْدَ رْكَدَْا ابْلَدّ , دب كورْيَُا بَ د
ُابَقدَُادِ بُلْبجبَ كْبْدَ ْكَدْكَا بٌكَبَ
“Hari raya Id tidak (hanya) diperuntukkan bagi orang yang memakai pakaian baru. Hari raya Id
diperuntukkan bagi orang yang semakin bertambah taat. Hari raya Id tidak diperuntukkan bagi orang
yang bagus pakaian dan kendaraannya. Hari raya Id diperuntukkan bagi orang yang diampuni dosa-
dosanya.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 484)
Buya Hamka pernah berkata,
"Jika ingin melihat orang Islam maka lihatlah ketika shalat 'id, jika ingin melihat
orang beriman lihatlah ketika shalat subuh."
رْكْبََا دل بَ رُبَكْبَ رل ،رُبَكْبَ رل ،رُبَكْبَ رل
Tantangan Dalam Meneruskan Ketaatan dari Bulan Ramadhan ke Bulan Lainnya
yang ada 11
5. 5
Dalam meneruskan perjuangan Ramadhan, kita dipertemukan dengan kelalaian atau dalam bahasa
arabnya dikenal istilah "ghaflah". Kelalaian terdiri dari 3 jenis:
[1] Kelalaian yang sempurna (ghaflah tammah)
[2] Kelalaian 'Aaridhah (ghaflah ‘aaridhah /kelalaian orang shalih)
[3] Kelalaian Mutakarriroh (ghaflah mutakarriroh/kelalaian orang fasiq)
Yang jenis pertama, ghaflah tammah
Ada kelalaian yang keadaannya layaknya binatang ternak, hanya paham makan, minum, tidur,
bersenang-senang, dan istirahat. Inilah yang Allah sebutkan,
كْرْبَ ى دوكْبَ رُالََا بَ رَابْكَب ك
اأ رُرْكْبَ ابْبْ وْبرُرْكْبْ بَ وْبرْلَبْبَبْ َارُبِبْ دْْبَلَا بَ
“Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan
jahannam adalah tempat tinggal mereka.” (QS. Muhammad: 12). Na’udzu billahi min dzalik, semoga
Allah melindungi kita semua dari sifat semacam ini. Inilah yang disebut dengan ghaflah taammah,
kelalaian yang sempurna ini.
Yang jenis kedua, ghaflah ‘aaridhah
Ada pula kelalaian yang sifatnya terkadang datang, terkadang hilang, seperti yang terjadi pada orang
saleh. Kelalaian yang bisa langsung hilang karena ingat akhirat, kelalaian ini disebut ghaflah ‘aaridhoh.
Dalam ayat disebutkan,
َْبرُ د
ّكَيَ ْرَ ابَدإبَ اَارُلْبَبَ دْأبَكَلَْل ْبدقَ مٌدِ
طأبَ كْرْلْبَ ابَدّ اا كوبَلَل دْْبَلَل لْدّ
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat
kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (QS. Al-A’raf: 201)
Yang jenis ketiga, ghaflah mutakarriroh
Ada juga kelalaian yang ada pada ahli maksiat atau orang fasik yang berulang terus menerus. Kelalaian
seperti ini disebut ghaflah mutakarriroh. Kelalaian semacam ini perlu diingatkan kapan pun sehingga
para ahli maksiat bisa kembali ke jalan yang benar, shirothol mustaqim.
رْكْبََا دل بَ رُبَكْبَ رل ،رُبَكْبَ رل ،رُبَكْبَ رل
6. 6
Meneruskan Amalan yang Baik Ketika Ramadhan
Kita sebagai umat muslim harus menjadikan Islam bukan hanya sebagai status administratif (atau Islam
KTP). Islam harus membudaya dalam jiwa, pikiran, dan perbuatan kita. Kegiatan yang sudah membudaya
dalam Ramadhan kemarin, seyogyanya kita lanjutkan di bulan selanjutnya sampai bertemu dengan
Ramadhan tahun depan. Semoga kita dipertemukan dengan bulan suci Ramadhan tahun depan kembali.
Yang pertama, meneruskan puasa
Membudayakan amalan berpuasa. Di masyarakat ada budaya Islam dalam istilah keilmuan Islam disebut
Living Hadis. Living Hadis adalah budaya masyarakat yang bersumber dari Hadis Nabi dan tidak
menyalahi Sunnah Nabi Muhammad. Ada di antaranya budaya amalan berpuasa bernama "Lebaran
Ketupat/Kupat" atau "Bhada Kupat". Di beberapa wilayah Indonesia, ulama setempat membuat budaya
perayaan lebaran ketupat dengan cara berkumpul makan bersama hidangan yang terdapat ketupat dan
lauk pauknya. Kegiatan ini berbeda dengan lebaran idul Fitri, tidak ada takbiran atau shalat id/khutbah,
kegiatan ini hanya berkumpul dan makan setelah mereka melaksanakan puasa 6 hari di bulan Syawal.
Seperti yang disabdakan oleh Nabi Shalallahu 'alaihi wa salam.
Dari Tsauban, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
رُكْبَ رُبُبَ دُبَبْبَكَادِ بَابَ كْبَ( دُبَلَْا بَابْبَ اْببْ د
ُكَدِكَا بْكْبِ دَلاْبَ بُلَدُ بَابَ كْبَ
)ابْدَابْكَبَ
“Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.
[Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal].” (HR. Ibnu Majah dan
dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil)
Orang yang melakukan satu kebaikan akan mendapatkan sepuluh kebaikan yang semisal. Puasa
ramadhan adalah selama sebulan berarti akan semisal dengan puasa 10 bulan. Puasa syawal adalah
enam hari berarti akan semisal dengan 60 hari yang sama dengan 2 bulan. Oleh karena itu, seseorang
yang berpuasa ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan syawal akan mendapatkan puasa
seperti setahun penuh. (Lihat Syarh An Nawawi ‘ala Muslim, 8/56 dan Syarh Riyadhus Sholihin, 3/465).
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat ini bagi umat Islam. Walaupun di dalam puasa ini
tidak harus berurutan pelaksanaannya dalam bulan Syawal (6 hari boleh berpencar harinya). Namun,
kegiatan ini seperti ajakan (dakwah) untuk berpuasa 6 hari setelah Ramadhan. Kegiatan ini pun sifatnya
7. 7
tidak wajib dan hanya ajakan. Setiap ajakannya sudah mendapatkan pahala dari Allah, terlebih lagi
banyak yang mengaminkan ajakan.
Yang kedua, meneruskan shalat berjama’ah atau memakmurkan masjid
Memakmurkan masjid terlebih lagi untuk kaum laki-laki yang sangat dianjurkan shalat berjama'ah di
masjid. Bagi yang sudah shalat berjama'ah di masjid pada shalat yang 5 waktu, semoga Allah
Memberikan keistiqamahan. Bagi yang yang belum shalat berjama'ah di masjid sebelumnya, saatnya di
Ramadhan ini, selanjutnya momen pasca Ramadhan ini merupakan start yang sangat baik untuk
membudayakan shalat 5 waktu berjamaah di masjid. Ada Living Hadis atau budaya masyarakat Jawa
yang bernama Shalat Arba'in. Shalat Arba'in ini dipelopori seorang 'Ulama bernama Kyai Abda' Abdul
Malik Kali Bening. Shalat Arba'in ini secara bahasa berarti shalat 40. Maksudnya bagaimana?
Shalat Arba'in ini berangkat dari spirit hadis Nabi,
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
دْابَبَابُبِ رُبَ كْبَدَرْ ىبََراأ بَبَُدَكُلََا ُر د
ُكْرْ دُبَابْبَ ىدَ ادَ كوبْ َْبدْبِ كُبَ د ل د
َ ىلُبَ كْبَ
دِابِدقََا ْبدَ مَبَابُبِ بَ د
ُالََا ْبدَ مَبَابُبِ
“Siapa yang melaksanakan shalat karena Allah selama empat puluh hari secara berjamaah, ia tidak luput
dari takbiratul ihram bersama imam, maka ia akan dicatat terbebas dari dua hal yaitu terbebas dari siksa
neraka dan terbebas dari kemunafikan.” (HR. Tirmidzi, no. 241. Syaikh Al-Albani menyatakan bahwa
hadits ini hasan dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 2652)
Kita shalat berjama'ah empat puluh hari tanpa tertinggal (masbuq). Masya Allah. Ini sangat penuh
tantangan bagi kita semua. Ini merupakan challenge yang sangat luar biasa. Ganjarannya pun sangat luar
biasa.
Ada kisah disampaikan oleh Ibnul ‘Imad Al-Aqfahsi (salah seorang ulama Syafi’i) bahwa ada seorang yang
mencuri 400 unta milik Abu Umamah Al-Bahili, juga 40 hamba sahayanya. Ia pun sedih lantas menemui
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan, “Ini barangkali
karena engkau sering luput dari takbiratul ihram bersama imam.” Abu Umamah pun berkata, “Wahai
Rasulullah, jadi seperti itukah akibatnya jika luput dari takbiratul ihram bersama imam?” Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Bahkan itu lebih parah dari hilangnya unta sepenuh bumi.” (Riwayat ini
disebutkan oleh Ibnul ‘Imad Al-Aqfahsi dalam Al-Qaul At-Taam fii Ahkam Al-Ma’mum wa Al-Imam, hlm.
43).
8. 8
رْكْبََا دل بَ رُبَكْبَ رل ،رُبَكْبَ رل ،رُبَكْبَ رل
Jama'ah shalat dan khutbah Shalat 'idul Fitri yang dirahmati Allah…
Semoga dari momentum kemenangan ramadhan, kemenangan di hari Syawal ini. Kita mendapatkan
spirit ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Selain ibadah yang khatib sampaikan tadi seperti
budaya berpuasa di luar Ramadhan dan budaya shalat berjama'ah di masjid, selain itu juga dapat
dilaksanakan misalnya, berbagi dan tolong menolong bagi sesama yang berawal dari spirit sedekah dan
zakat yang kita lakukan di bulan Ramadhan.
Walaupun diri kepada khatib pribadi khususnya, dan para jama’ah umumnya masih banyak kekurangan
dalam melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan. Masih sia-siakan banyak kesempatan di bulan
Ramadhan. Kita dapat bermuhasabah dari ayat,
رْرْكَلْبَ مكْرُدُكَبَ كْدَ ا كوبُبَ كْبْدَلَا رُبْلَ كْرُدَكْبْ الْبَ بَ ةَنّةجَْل ْولُلَُْةَ َْةْ َْلَُْسِةَ َْةْ
رُكّبَ ىأَبَ ُهبْبَ ا كورَبَأا كْبْدَلَا بَ رَ كورُلَُا بَ كورَبْ ىَُبْ ا كورَ د
ِكَرُ بَ رَاالُلضَا بَ رَاابُكْبَكَا
٢١٤ مٌكْ د
ُبَ د ُ
ل بُكّبَ لْدا ط ب
َبا مد ُ
ل
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan)
seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan,
dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya
berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat (QS.
Al-Baqarah: 214).
Semoga Allah Menjaga dan menaungi kita semua, sehingga kita terhindar dari kelalaian yang parah dan
kesia-siaan hidup. Semoga doa-doa kita dapat meneguhkan kita sehingga bisa terus istiqamah ba'da
Ramadhan. Semoga Allah memanjangkan umur kita dalam iman dan amal saleh, hingga diberikan
kepada kita semua husnul khatimah.
Aquulu QauIiy Haadza… Wastaghfirullaha Liiy walakum… Fastaghfiruuhu innahu huwal
ghafuururrahiim…