SlideShare a Scribd company logo
No 4 ( 4-10-2016 )
KESULTANAN DI PONTIANAK
Enirahayu120@gmail.com
Abstrak
Kata Kunci: ...., ...., ....., ...., ....,
A.Pendahuluan
Kesultanan Pontianak merupakan salah satu bentuk kesultanan di Kalimantan Barat, dimana
kesultanan ini dirintis dan didirikan oleh dinasti campuran antara Arab, Dayak, Melayu dan
Bugis. Kesultanan Pontianak berdiri pada 23 Oktober 1771 bersamaan 27 Rajab 1185 H, ini
merupakan kesultanan yang terakhir dibangun dalam lintasan sejarah Kalimantan Barat.
Dikatakan demikian, karena tidak ada kesultanan atau kerajaan lainnya, selain kesultanan ini,
yang berdiri pada periode atau tarikh yang sama dengan atau lebih akhir maupun setelah
tanggal kehadiran Kesultanan Pontianak (Al Qadrie, 2006:2).1
Kesultanan termuda ini memiliki banyak keunikan sebagai warisan sejarah Nusantara.
Karena meskipun kesultanan ini lebih akhir atau paling penghujung, tetapi telah menjadi
pemersatu, unggul dan juru kunci serta memimpin kesultanan lainnya di kawasan Kalimantan
Barat serta sangat diperhitungkan oleh kesultanan lainnya di kawasan Nusantara. Secara
geografis, letak yang strategis inilah yang memungkinkan Kesultanan Pontianak memiliki
keuntungan dalam segi politis dan geostrategis, baik ke luar berkaitan dengan terciptanya
hubungan akrab, saling menguntungkan dengan kesultanan lainnya di Nusantara, maupun ke
dalam berkaitan dengan diakuinya Pontianak secara implisit sebagai kekuatan hegemoni
dikawasan yang saat ini kita kenal dengan Kalimantan Barat.
B.Kerangka Teori dan Metode
C.Pembahasan
1. Kedatangan Islam di Pontianak
Kedatangan pelaut-pelaut Arab, Persia, dan Gujarat di Kalimantan Barat telah
memperlihatkan kepada penduduk setempat mengenai tradisi besar, yaitu agama Islam.
Agama Islam masuk ke Kalimantan Barat bermula dari utara yaitu Johor dan Bintan,
kemudian dari Brunei melalui aliran Sungai Sambas dan berpusat di Kerajaan Sambas. Dari
Sanbas inilah kemudian menyebar ke Singkawang, Mempawah, Pontianak, menyusuri Sungai
Kapuas (Nurcahyani dkk,1999:84-85). Masuknya Islam ke sini tidak terlepas dari adanya
peran dari pedagang muslim. Mengingat waktu itu interaksi yang dilakukan dengan negeri-
negeri luar adalah melalui jalur perdagangan. Meskipun aktivitas pedagang muslim adalah
menjual dan membeli barang dagangan, akan tetapi meraka juga menyebarkan atau
memperkenalkan ajaran-ajaran Islam kepada orang-orang diwilayah asing
(Tjandrasasmita,2009:21). Hal tersebut dikarenakan dalam Islam tidak ada pendeta yang
dianggap magis dan keramat seperti dalam kekristenan Katolik. Setiap pedagang muslim
bebas memperkenalkan ajaran Islam kepada siapapun. Oleh karena itu, perkembangan Islam
relatif cepat di Kalimantan Barat. Setelah dari Pontianak, agama Islam berkembang ke daerah
Landak, dan Islam yang berkembang di daerah Mempawah menyebar ke daerah
Kubu,Tayan,dan sekitarnya. Sedangkan menurut Effendi (dalam Nurcahyani dkk, 1999:85),
di daerah Ketapang Islam masuk dari Palembang kemudian menyusuri Sungai Pawan
menyebar ke sekitarnya dan terus menuju ke pedalaman sebelah utara ke arah Sanggau dan
Sintang, juga di daerah Sukadana dan Teluk Melano.
2. Berdirinya Kesultanan Pontianak
Kesulatanan Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman al Qadrie pada 23 Oktober
1771.Kesultanan Pontianak juga dikenal dengan nama Kesultanan Al Qadriah, mengingat
peletak dasarnya dari Dinasti Al Qadri. Dimana ayahanda Syariff Abdurrahman yakni
Sayyid Husein Al Qadrieadalah seorang ulama besar keturunan sayyid dan penyiar agama
Islam yang berasal dari kota kecil Tirm Hadraulmaut atau yang sekarang dikenal dengan
nama Yaman Selatan. Setelah 3 bulan wafatnya ayahanda pada tahun 1184 H di Mempawah,
Sultan Syarif Abdurrahman Bersama keluarga dan pengikutnya ia menebas hutan dan
membangun pemukiman di tepi pertemuan Sungai Kapuas Besar , Sungai Kapuas Kecil, dan
Sungai Landak. Ia mengajak keluarga dan pengikutnya untuk meninggalkan Mempawah,
kemudian mereka berangkat dengan menggunakan 14 kapal atau perahu yang bernama “
Kakap”. Di malam gelap berhentilah mereka untuk menunggu hari siang. Tempat
peristirahatan mereka oleh penduduk dinamai dengan sebutan “ Kelapa tinggi segedong”.
Hampir- hampir mereka mendirikan pusat kerajaannya di tempat ini.Karena tidak sesuai
dengan maksud Abdurrahman, maka berangkatlah mereka memutar haluan masuk sungai
Kapuas Kecil.Sepanjang menyusuri sungai Kapuas Kecil di daerah Batu Layang, tak henti-
hentinya gangguan mahluk-mahluk halus , alias hantu pontianak yang menakutkan, itu adalah
salah satu gangguan yang menghambat perjalanan mereka. Syarif Abdurrahman yang berani,
kemudian mengambil sikap tegas, untuk melanjutkan perjalanan harus berhenti menunggu
hari siang.
Besok paginya, Syarif Aburrahman menembakan peluru meriamnya. Ia berkata “ dimana
peluru ini jatuh, disitulah kota kerajaan kita di bangun”. Selain dari membangun Ibu Kota , ia
pun bermaksud untuk mengusir hantu-hantu Pontianak pengganggu itu. Peluru telah
berangkat mendahului mereka, sekarang mereka mengikutinya. Peluru telah ditemukan
dimana Masjid Jami’ Sultan Pontianak saat ini berdiri. Pertama-tama mereka mendirikan
masjid untuk berbakti. Kemudian membangun keraton. Menurut pendapat Syarif
Abdurrahman, tempat inilah yang paling tepat, baik untuk strategis perang maupun
perdagangan. Ditetapkanlah tempat ini menjadi Ibu Kota kerajaannya, yang saat ini kita kenal
dengan Pontianak. Di lokasi itu sekarang berdiri kerajaan Qadariah. Enam tahun kemudian,
Abdurrahman memproklamasikan berdirinya kerajaan islam bernama Kesultanan Pontianak.
3. Raja-Raja yang Pernah Menjabat di Kesultanan Pontianak
4.Kehidupan Masyarakat Kesultanan Pontianak
a. Keadaan Sosial
Kota Pontianak sering disebut sebagai pintu gerbang daerah Kalimantan Barat karena
letaknya yang strategis berada di jalur lalu lintas laut internasional yang menghubungkan
wilayah Nusantara melalui Selat Malaka. Dengan demikian, kepududukan di Pontianak
bersifat heterogen, karena kota Pontianak menjadi kota migrasi, dan juga tempat urbanisasi
penduduk dari daerah. Ada tiga faktor yang menyebabkan kota Pontianak menjadi pilihan
untuk bermigrasi yaitu, yang pertama sebagai pusat pemerintahan Kalimantan Barat, kedua
sebagai kota dagang, dan ketiga sebagai kota pelabuhan. Penduduk yang berurbanisasi di
Kalimantan Barat semakin bertambah tiap tahun, sementar disisi lain perkembangan kota
pontianak justru kurang menarik minat bagi suku Dayak. Hal ini disebabkan karena adanya
pandangan dari suku Dayak bahwa hakekat dari pada hidup adalah sebagai petani. Untuk itu,
mereka lebih tertarik mencari lahan pertanian di daerah pedalaman, yang belum banyak
dihuni orang.
Penyebaran agama Islam oleh suku Melayu dari Malaka dan Sumatera didukung oleh suku-
suku lain seperti bangsa Semit, Saud, India, dan Pakistan, bertujuan untuk mengislamkan
suku bangsa pedalaman (Dayak ). Di Kalimantan Barat sebagian suku bangsa Dayak yang
telah menganut agama Islam secara spontanitas tergabung di dalam suku bangsa pesisir yaitu
Melayu. Akibat langsung dari Islamisasi tersebut adalah sebagian suku bangsa pedalaman
tersebut melepaskan identitasnya dari orang “Dayak”, menjadi orang “Melayu”.
Kota Pontianak yang berada di persimpangan sungai, membagi wilayahnya menjadi beberapa
bagian, yaitu Pontianak Timur, dan Utara, di sebelah timur Sungai Kapuas, Pontianak Barat
dan Selatan di sisi lain. Dari pembagian wilayah menyebabkan adanya kecenderungan dalam
sistim pelapisan sosial. Di sebelah timur pelapisan sosial cenderung didasarkan pada agama
dan keturunan. Keluarga raja yang bergelar Syarif maupun Syarifa menduduki lapisan atas,
sedang rakyat biasa menduduki tempat kedua atau lapisan bawah. Sedangkan wilayah
sebenarnya cenderung memandang penguasa sebagai lapisan atas, alim ulama tokoh
masyarakat dan orang-orang kaya sebagai golongan menengah. Golongan bawah diduduki
petani, pedagang kecil, buruh dan lain-lainnya.
Pelapisan mulai mengalami perubahan dengan kedatangan pemerintah Jepang. Pemerintah
pendudukan Jepang berada di strata atas beserta dengan pengikutnya, kemudian kelas bawah
ditempati oleh pribumi.
b. Keadaan Ekonomi
c. Keadaan Budaya
Salah satu dasar budaya yang penting adalah agama. Unsur ini sangat penting bagi
masyarakat pribumi, terutama untuk meniti hidup dalam mencapai kebahagiaan baik metrial
maupun spiritual. Di daerah kota maupun pedesaan-pedesaan Kalimantan Barat, sebagian
besar penduduknya beragama Islam, sedang di daerah pedalaman yang agak jauh dari sungai,
kebanyakan menganut kepercayaan tradisional (animisme), yaitu percaya kepada roh dan
sebagian kecil beragama Kristen.
Di dalam masyarakat tradisional, nilai-nilai kharismatik dari seorang raja masih sangat di
junjung tinggi, sehingga apa yang dilakukan raja akan menjadi panutannya. Maka tidak heran
apabila raja atau pemuka agama masuk Islam, secara spontan rakyat akan mengikutinya.
Sementara itu, di daerah pedalaman masih banyak yang menganut kepercayaan animisme dan
dinamisme yang sampai sekarang masih terus berkembang. Namun, dalam perkembangannya
kedua kepercayaan ini yaitu Islam dan kepercayaan tradisional berjalan dengan damai.
Mereka sangat menghormati satu sama lain, begitu juga hubungan antara penganut islam
dengan penganut agam lain dapat berjalan berdampingan.
Dengan demikian, maka pada dasarnya sistim kebudayaan di Kalimantan Barat dapat dibagi
menjadi tiga : ( Effendi M.1982 : 10)
1.Sistim Budaya Penduduk Asli
Sebelum Islam masuk ke Kalimantan Barat, penduduk asli telah memiliki unsur-unsur
budaya tersendiri yang mengatur kehidupan mereka , yang sering disebut “sistim budaya
etnis”.
2. Sistim Budaya Hindu/Budha
Sistim ini berlaku di kalangan kerajaan-kerajaan tradisional sebelum kedatangan Islam di
Kalimantan Barat. Sistem kerajaan Hindu/Budha ini pernah hidup di kerajaan Tanjungpura,
Sintang, Sanggau, dan lain-lain.
3. Sistim Budaya Islam
Budaya Islam memasuki kerajaan setelah masuknya budaya Hindu dan Budha. Masuknya
budaya Islam dengan mudah dapat diterima oleh masyarakat, karena agama Islam tidak
mengenal apa yang disebut starata atau tingkatan sosial dalam kehidupan masyarakat.
Dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan Islam, membuat agama ini berkembang pesat
di kota kota seperti Pontianak, Sintang, Sanggau, Sambas, Mempawah, dan Ketapang.
Di Pontianak sendiri, karena penduduknya yang bersifat heterogen, maka kebudayaannya pun
sangat beragam. Masing-masing suku hidup dengan budayanya sendiri. Perkembangan
budaya daerah dapat dilihat dari banyaknya didirikan sanggar-sanggar tari Dayak maupun
Melayu din Pontianak. Ditambah lagi upaya pemerintah untuk tetap melestarikan upacara-
upacara tradisional daerah seperti Naik Dango, Gawai, Balenggang tumbang apam, Robo’-
robo’, dan sebagainya.
1.Dalam Bidang Kesenian
Kesenian yang bernafaskan Islam mulai dikenal oleh penduduk yang mulai memeluk agama
Islam, seperti:
a. Membaca berzanji, yaitu membaca solawat dengan iringan rebana dan kemudian radat dan
zapin, merupakan perwujudan seni yang mempunyai unsur keagamaan.
b. Menenun, merupakan salah satu bentuk hasil karya seni dari suku Melayu yang berdiam di
daerah pantai maupun suku Dayak di pedalaman. Perbedaannya terletak pada bahan yang
ditenun atau corak dan motif yang ditenun.
c. Cap kerajaan bertuliskan huruf-huruf Arab adalah huruf-huruf resmi kerajaan.
d. Simbol keislaman di Kerajaan Pontianak ini biasa dilihat dari adanya Masjid
Jami’Abdurrahman.
Sementara itu, peninggalan-peninggalan yang bisa kita temui dari Kerajaan Pontianak ini
adalah sebagai berikut:
a. Keraton Kadriah
Didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie bin Al Habib Husain Alqadrie ketika
beliau membuka pemukiman baru.
b. Masjid Jami’Abdurrahman
Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Abdurrahman. Pada masa pemerintahan
Sultan Syarif Usman dibangun kembali dan tetap dijadikan masjid kesultanan. Demi
mengabadikan Abdurrahman sebagai pembuatnya, maka dijadikanlah namanya sebagai nama
masjid itu. Terdrir dari enam tiang kokoh yang melambangkan rukun iman, dan 4 atap yang
melambangkan sahabat nabi. Menurut Zein (1999: 317), Masjid Jami’ Abdurrahaman selain
dijadikan tempat ibadah, juga dijadikan sebagai tempat penyebaran dan penggalian ilmu-ilmu
Islam.
D.Penutup
1.Kesimpulan
2.Saran
Daftar Pustaka :
Lisyawati Nurcahyani, Pembayun Sulistyorini dan Hasanudin, 1999. Kota Pontianak
Sebagai Bandar Dagang di Jalur Sutra, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
RI.
Wahab Sambasi, Sejarah Peradaban Islam, (Pontianak : Stain Pontianak Pres, 2011),
hlm. 218.
Alqadrie, Syarif Ibrahim dan Pandil Sastrowardoyo, 1984.Sejarah Sosial Daerah
Kotamadya Pontianak.Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI

More Related Content

What's hot

Penyebaran Islam di Indonesia
Penyebaran Islam di IndonesiaPenyebaran Islam di Indonesia
Penyebaran Islam di IndonesiaHIA Class.
 
Kerajaan palembang SUMATERA SELATAN, letak geografis, politik sosial ekonominya,
Kerajaan palembang SUMATERA SELATAN, letak geografis, politik sosial ekonominya,Kerajaan palembang SUMATERA SELATAN, letak geografis, politik sosial ekonominya,
Kerajaan palembang SUMATERA SELATAN, letak geografis, politik sosial ekonominya,FitriHastuti2
 
Kerajaan Tradisional di Indonesia
Kerajaan Tradisional di IndonesiaKerajaan Tradisional di Indonesia
Kerajaan Tradisional di IndonesiaFina Defisa
 
Kerajaan Islam di Kalimantan
Kerajaan Islam di KalimantanKerajaan Islam di Kalimantan
Kerajaan Islam di Kalimantanhariri lail
 
Kerajaan melayu dan sriwijaya
Kerajaan melayu dan sriwijayaKerajaan melayu dan sriwijaya
Kerajaan melayu dan sriwijayaTjoetnyak Izzatie
 
Sebab sebab runtuhnya kerajaan di indonesia
Sebab sebab runtuhnya kerajaan di indonesiaSebab sebab runtuhnya kerajaan di indonesia
Sebab sebab runtuhnya kerajaan di indonesiaEdy Setiyawan
 
Sejarah kerajaan islam di indonesia
Sejarah kerajaan islam di indonesiaSejarah kerajaan islam di indonesia
Sejarah kerajaan islam di indonesiaLaksmi_Perwira
 
KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI SUMATRA
KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI SUMATRAKERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI SUMATRA
KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI SUMATRAAlya Titania Annisaa
 
sejarah perkembangan kerajaan-kerajaan islam di indonesia
sejarah perkembangan kerajaan-kerajaan islam di indonesiasejarah perkembangan kerajaan-kerajaan islam di indonesia
sejarah perkembangan kerajaan-kerajaan islam di indonesiajiran muhammad
 
Masuknya islam di Indonesia dan jaringan perdagangan di Indonesia
Masuknya islam di Indonesia dan jaringan perdagangan di IndonesiaMasuknya islam di Indonesia dan jaringan perdagangan di Indonesia
Masuknya islam di Indonesia dan jaringan perdagangan di IndonesiaAfifah Zulianuriauwani
 
Kerajaan samudra pasai
Kerajaan samudra pasaiKerajaan samudra pasai
Kerajaan samudra pasaiFikri Yaqin
 
Kerajaan islam di kalimantan
Kerajaan islam di kalimantanKerajaan islam di kalimantan
Kerajaan islam di kalimantanFikri Fahmi
 
Kerajaan Melayu Tradisional
Kerajaan Melayu TradisionalKerajaan Melayu Tradisional
Kerajaan Melayu TradisionalDino Onid
 
kerajaan maritim hindu budha
kerajaan maritim hindu budhakerajaan maritim hindu budha
kerajaan maritim hindu budhaNurIndahS3
 
Islam dan jaringan perdagangan antar pulau
Islam dan jaringan perdagangan antar pulauIslam dan jaringan perdagangan antar pulau
Islam dan jaringan perdagangan antar pulauMuhammad Danial Machbubi
 
Sejarah kerajaan melayu
Sejarah kerajaan melayuSejarah kerajaan melayu
Sejarah kerajaan melayuYusta tea
 

What's hot (20)

Penyebaran Islam di Indonesia
Penyebaran Islam di IndonesiaPenyebaran Islam di Indonesia
Penyebaran Islam di Indonesia
 
Kesultanan Cirebon
Kesultanan CirebonKesultanan Cirebon
Kesultanan Cirebon
 
Kerajaan palembang SUMATERA SELATAN, letak geografis, politik sosial ekonominya,
Kerajaan palembang SUMATERA SELATAN, letak geografis, politik sosial ekonominya,Kerajaan palembang SUMATERA SELATAN, letak geografis, politik sosial ekonominya,
Kerajaan palembang SUMATERA SELATAN, letak geografis, politik sosial ekonominya,
 
Kerajaan Tradisional di Indonesia
Kerajaan Tradisional di IndonesiaKerajaan Tradisional di Indonesia
Kerajaan Tradisional di Indonesia
 
ISLAM MASUK ISTANA RAJA
ISLAM MASUK ISTANA RAJAISLAM MASUK ISTANA RAJA
ISLAM MASUK ISTANA RAJA
 
Kerajaan Islam di Kalimantan
Kerajaan Islam di KalimantanKerajaan Islam di Kalimantan
Kerajaan Islam di Kalimantan
 
Kerajaan melayu dan sriwijaya
Kerajaan melayu dan sriwijayaKerajaan melayu dan sriwijaya
Kerajaan melayu dan sriwijaya
 
Kerajaan2 islam indonesia
Kerajaan2 islam indonesiaKerajaan2 islam indonesia
Kerajaan2 islam indonesia
 
Sebab sebab runtuhnya kerajaan di indonesia
Sebab sebab runtuhnya kerajaan di indonesiaSebab sebab runtuhnya kerajaan di indonesia
Sebab sebab runtuhnya kerajaan di indonesia
 
Sejarah kerajaan islam di indonesia
Sejarah kerajaan islam di indonesiaSejarah kerajaan islam di indonesia
Sejarah kerajaan islam di indonesia
 
KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI SUMATRA
KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI SUMATRAKERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI SUMATRA
KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI SUMATRA
 
sejarah perkembangan kerajaan-kerajaan islam di indonesia
sejarah perkembangan kerajaan-kerajaan islam di indonesiasejarah perkembangan kerajaan-kerajaan islam di indonesia
sejarah perkembangan kerajaan-kerajaan islam di indonesia
 
Masuknya islam di Indonesia dan jaringan perdagangan di Indonesia
Masuknya islam di Indonesia dan jaringan perdagangan di IndonesiaMasuknya islam di Indonesia dan jaringan perdagangan di Indonesia
Masuknya islam di Indonesia dan jaringan perdagangan di Indonesia
 
Kerajaan samudra pasai
Kerajaan samudra pasaiKerajaan samudra pasai
Kerajaan samudra pasai
 
Kerajaan islam di kalimantan
Kerajaan islam di kalimantanKerajaan islam di kalimantan
Kerajaan islam di kalimantan
 
Kerajaan Melayu Tradisional
Kerajaan Melayu TradisionalKerajaan Melayu Tradisional
Kerajaan Melayu Tradisional
 
Kerajaan Cirebon
Kerajaan CirebonKerajaan Cirebon
Kerajaan Cirebon
 
kerajaan maritim hindu budha
kerajaan maritim hindu budhakerajaan maritim hindu budha
kerajaan maritim hindu budha
 
Islam dan jaringan perdagangan antar pulau
Islam dan jaringan perdagangan antar pulauIslam dan jaringan perdagangan antar pulau
Islam dan jaringan perdagangan antar pulau
 
Sejarah kerajaan melayu
Sejarah kerajaan melayuSejarah kerajaan melayu
Sejarah kerajaan melayu
 

Viewers also liked

Kerajaan Pontianak, Kerajaan Wajo, Kerajaan Ternate
Kerajaan Pontianak, Kerajaan Wajo, Kerajaan TernateKerajaan Pontianak, Kerajaan Wajo, Kerajaan Ternate
Kerajaan Pontianak, Kerajaan Wajo, Kerajaan TernateShakuntala Lunarjati
 
Sejarah Kerajaan Gowa-Tallo dan Bone
Sejarah Kerajaan Gowa-Tallo dan BoneSejarah Kerajaan Gowa-Tallo dan Bone
Sejarah Kerajaan Gowa-Tallo dan Bonedewonggo
 
Presentasi sejarah (Kerajaan Banjar dan Kerajaan Pontianak)
Presentasi sejarah (Kerajaan Banjar dan Kerajaan Pontianak)Presentasi sejarah (Kerajaan Banjar dan Kerajaan Pontianak)
Presentasi sejarah (Kerajaan Banjar dan Kerajaan Pontianak)Waidatin Azizah
 

Viewers also liked (7)

Kesultanan Pontianak
Kesultanan PontianakKesultanan Pontianak
Kesultanan Pontianak
 
Kerajaan Pontianak, Kerajaan Wajo, Kerajaan Ternate
Kerajaan Pontianak, Kerajaan Wajo, Kerajaan TernateKerajaan Pontianak, Kerajaan Wajo, Kerajaan Ternate
Kerajaan Pontianak, Kerajaan Wajo, Kerajaan Ternate
 
Sejarah Kerajaan Gowa-Tallo dan Bone
Sejarah Kerajaan Gowa-Tallo dan BoneSejarah Kerajaan Gowa-Tallo dan Bone
Sejarah Kerajaan Gowa-Tallo dan Bone
 
Kerajaan Banjar
Kerajaan BanjarKerajaan Banjar
Kerajaan Banjar
 
Presentasi sejarah (Kerajaan Banjar dan Kerajaan Pontianak)
Presentasi sejarah (Kerajaan Banjar dan Kerajaan Pontianak)Presentasi sejarah (Kerajaan Banjar dan Kerajaan Pontianak)
Presentasi sejarah (Kerajaan Banjar dan Kerajaan Pontianak)
 
Sejarah gowa dan tallo
Sejarah gowa dan talloSejarah gowa dan tallo
Sejarah gowa dan tallo
 
Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan Gowa-TalloKerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan Gowa-Tallo
 

Similar to Kesultanan di pontianak eni rahayu versi b

Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belanda
Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belandaMakalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belanda
Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belandajuniska efendi
 
Kerajaan pontianak kelas X
Kerajaan pontianak kelas X Kerajaan pontianak kelas X
Kerajaan pontianak kelas X ttanitaaprilia
 
Tri ramadhanti (511300004)
Tri ramadhanti  (511300004)Tri ramadhanti  (511300004)
Tri ramadhanti (511300004)triramadhanti
 
Rangkuman x semester ii
Rangkuman x semester iiRangkuman x semester ii
Rangkuman x semester iilisna nurmala
 
BAB 2 KESULTANAN MARITIM ISLAM.pptx
BAB 2 KESULTANAN MARITIM ISLAM.pptxBAB 2 KESULTANAN MARITIM ISLAM.pptx
BAB 2 KESULTANAN MARITIM ISLAM.pptxYeniPuspitaSari18
 
KERAJAAN_ISLAM_DI_NTB.pptx
KERAJAAN_ISLAM_DI_NTB.pptxKERAJAAN_ISLAM_DI_NTB.pptx
KERAJAAN_ISLAM_DI_NTB.pptxRADWSELONG
 
KERAJAAN-KERAJAAN MARITIM INDONESIA PADA MASA ISLAM.pptx
KERAJAAN-KERAJAAN MARITIM INDONESIA PADA MASA ISLAM.pptxKERAJAAN-KERAJAAN MARITIM INDONESIA PADA MASA ISLAM.pptx
KERAJAAN-KERAJAAN MARITIM INDONESIA PADA MASA ISLAM.pptxIntanWulandari28
 
Kerajaan misol, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomi
Kerajaan misol, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomiKerajaan misol, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomi
Kerajaan misol, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomiFitriHastuti2
 
sejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnyasejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnyaFitriHastuti2
 
KESULTANAN CIREBON IPS.ppt
KESULTANAN CIREBON IPS.pptKESULTANAN CIREBON IPS.ppt
KESULTANAN CIREBON IPS.pptIsembelSianipar
 
Sejarah kesultanan banten dan cirebon
Sejarah kesultanan banten dan cirebonSejarah kesultanan banten dan cirebon
Sejarah kesultanan banten dan cirebonChoiri Ikhsan
 
Kerajaan Maluku,Papua,dan Nusatenggara
Kerajaan Maluku,Papua,dan NusatenggaraKerajaan Maluku,Papua,dan Nusatenggara
Kerajaan Maluku,Papua,dan NusatenggaraDiennisa Thahira
 
CH7F4
CH7F4CH7F4
CH7F4cgsha
 
Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Sumatera
Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di SumateraStrategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Sumatera
Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di SumateraSuci Indah Ricky Anjaya
 
Tamadun awal asia tenggara
Tamadun awal asia tenggaraTamadun awal asia tenggara
Tamadun awal asia tenggaraisharsmiaa
 
Sejarah islam di indonesia
Sejarah islam di indonesiaSejarah islam di indonesia
Sejarah islam di indonesiaHandhika YP
 
Makalah_Suku_Dayak (1).docx
Makalah_Suku_Dayak (1).docxMakalah_Suku_Dayak (1).docx
Makalah_Suku_Dayak (1).docxharwanefendi
 

Similar to Kesultanan di pontianak eni rahayu versi b (20)

Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belanda
Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belandaMakalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belanda
Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belanda
 
Kerajaan pontianak kelas X
Kerajaan pontianak kelas X Kerajaan pontianak kelas X
Kerajaan pontianak kelas X
 
Peradaban islam di asia tenggara
Peradaban islam di asia tenggaraPeradaban islam di asia tenggara
Peradaban islam di asia tenggara
 
Tri ramadhanti (511300004)
Tri ramadhanti  (511300004)Tri ramadhanti  (511300004)
Tri ramadhanti (511300004)
 
ZOMBIE
ZOMBIEZOMBIE
ZOMBIE
 
Sejarah indonesia
Sejarah indonesiaSejarah indonesia
Sejarah indonesia
 
Rangkuman x semester ii
Rangkuman x semester iiRangkuman x semester ii
Rangkuman x semester ii
 
BAB 2 KESULTANAN MARITIM ISLAM.pptx
BAB 2 KESULTANAN MARITIM ISLAM.pptxBAB 2 KESULTANAN MARITIM ISLAM.pptx
BAB 2 KESULTANAN MARITIM ISLAM.pptx
 
KERAJAAN_ISLAM_DI_NTB.pptx
KERAJAAN_ISLAM_DI_NTB.pptxKERAJAAN_ISLAM_DI_NTB.pptx
KERAJAAN_ISLAM_DI_NTB.pptx
 
KERAJAAN-KERAJAAN MARITIM INDONESIA PADA MASA ISLAM.pptx
KERAJAAN-KERAJAAN MARITIM INDONESIA PADA MASA ISLAM.pptxKERAJAAN-KERAJAAN MARITIM INDONESIA PADA MASA ISLAM.pptx
KERAJAAN-KERAJAAN MARITIM INDONESIA PADA MASA ISLAM.pptx
 
Kerajaan misol, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomi
Kerajaan misol, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomiKerajaan misol, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomi
Kerajaan misol, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomi
 
sejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnyasejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kesultanan cirebon politik ekonomi dan letak geografisnya
 
KESULTANAN CIREBON IPS.ppt
KESULTANAN CIREBON IPS.pptKESULTANAN CIREBON IPS.ppt
KESULTANAN CIREBON IPS.ppt
 
Sejarah kesultanan banten dan cirebon
Sejarah kesultanan banten dan cirebonSejarah kesultanan banten dan cirebon
Sejarah kesultanan banten dan cirebon
 
Kerajaan Maluku,Papua,dan Nusatenggara
Kerajaan Maluku,Papua,dan NusatenggaraKerajaan Maluku,Papua,dan Nusatenggara
Kerajaan Maluku,Papua,dan Nusatenggara
 
CH7F4
CH7F4CH7F4
CH7F4
 
Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Sumatera
Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di SumateraStrategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Sumatera
Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Sumatera
 
Tamadun awal asia tenggara
Tamadun awal asia tenggaraTamadun awal asia tenggara
Tamadun awal asia tenggara
 
Sejarah islam di indonesia
Sejarah islam di indonesiaSejarah islam di indonesia
Sejarah islam di indonesia
 
Makalah_Suku_Dayak (1).docx
Makalah_Suku_Dayak (1).docxMakalah_Suku_Dayak (1).docx
Makalah_Suku_Dayak (1).docx
 

Recently uploaded

SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...athayaahzamaulana1
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptxemiliawati098
 
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdfMEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdfKangKarebeth
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...ProfesorCilikGhadi
 
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemikcara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemikvalentinorossi39
 
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XIPpt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XInurulspd912
 
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdfAKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdfhandarlukito811
 

Recently uploaded (7)

SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdfMEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemikcara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
 
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XIPpt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
 
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdfAKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
 

Kesultanan di pontianak eni rahayu versi b

  • 1. No 4 ( 4-10-2016 ) KESULTANAN DI PONTIANAK Enirahayu120@gmail.com Abstrak Kata Kunci: ...., ...., ....., ...., ...., A.Pendahuluan Kesultanan Pontianak merupakan salah satu bentuk kesultanan di Kalimantan Barat, dimana kesultanan ini dirintis dan didirikan oleh dinasti campuran antara Arab, Dayak, Melayu dan Bugis. Kesultanan Pontianak berdiri pada 23 Oktober 1771 bersamaan 27 Rajab 1185 H, ini merupakan kesultanan yang terakhir dibangun dalam lintasan sejarah Kalimantan Barat. Dikatakan demikian, karena tidak ada kesultanan atau kerajaan lainnya, selain kesultanan ini, yang berdiri pada periode atau tarikh yang sama dengan atau lebih akhir maupun setelah tanggal kehadiran Kesultanan Pontianak (Al Qadrie, 2006:2).1 Kesultanan termuda ini memiliki banyak keunikan sebagai warisan sejarah Nusantara. Karena meskipun kesultanan ini lebih akhir atau paling penghujung, tetapi telah menjadi pemersatu, unggul dan juru kunci serta memimpin kesultanan lainnya di kawasan Kalimantan Barat serta sangat diperhitungkan oleh kesultanan lainnya di kawasan Nusantara. Secara geografis, letak yang strategis inilah yang memungkinkan Kesultanan Pontianak memiliki keuntungan dalam segi politis dan geostrategis, baik ke luar berkaitan dengan terciptanya hubungan akrab, saling menguntungkan dengan kesultanan lainnya di Nusantara, maupun ke dalam berkaitan dengan diakuinya Pontianak secara implisit sebagai kekuatan hegemoni dikawasan yang saat ini kita kenal dengan Kalimantan Barat. B.Kerangka Teori dan Metode
  • 2. C.Pembahasan 1. Kedatangan Islam di Pontianak Kedatangan pelaut-pelaut Arab, Persia, dan Gujarat di Kalimantan Barat telah memperlihatkan kepada penduduk setempat mengenai tradisi besar, yaitu agama Islam. Agama Islam masuk ke Kalimantan Barat bermula dari utara yaitu Johor dan Bintan, kemudian dari Brunei melalui aliran Sungai Sambas dan berpusat di Kerajaan Sambas. Dari Sanbas inilah kemudian menyebar ke Singkawang, Mempawah, Pontianak, menyusuri Sungai Kapuas (Nurcahyani dkk,1999:84-85). Masuknya Islam ke sini tidak terlepas dari adanya peran dari pedagang muslim. Mengingat waktu itu interaksi yang dilakukan dengan negeri- negeri luar adalah melalui jalur perdagangan. Meskipun aktivitas pedagang muslim adalah menjual dan membeli barang dagangan, akan tetapi meraka juga menyebarkan atau memperkenalkan ajaran-ajaran Islam kepada orang-orang diwilayah asing (Tjandrasasmita,2009:21). Hal tersebut dikarenakan dalam Islam tidak ada pendeta yang dianggap magis dan keramat seperti dalam kekristenan Katolik. Setiap pedagang muslim bebas memperkenalkan ajaran Islam kepada siapapun. Oleh karena itu, perkembangan Islam relatif cepat di Kalimantan Barat. Setelah dari Pontianak, agama Islam berkembang ke daerah Landak, dan Islam yang berkembang di daerah Mempawah menyebar ke daerah Kubu,Tayan,dan sekitarnya. Sedangkan menurut Effendi (dalam Nurcahyani dkk, 1999:85), di daerah Ketapang Islam masuk dari Palembang kemudian menyusuri Sungai Pawan menyebar ke sekitarnya dan terus menuju ke pedalaman sebelah utara ke arah Sanggau dan Sintang, juga di daerah Sukadana dan Teluk Melano. 2. Berdirinya Kesultanan Pontianak Kesulatanan Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman al Qadrie pada 23 Oktober 1771.Kesultanan Pontianak juga dikenal dengan nama Kesultanan Al Qadriah, mengingat peletak dasarnya dari Dinasti Al Qadri. Dimana ayahanda Syariff Abdurrahman yakni Sayyid Husein Al Qadrieadalah seorang ulama besar keturunan sayyid dan penyiar agama Islam yang berasal dari kota kecil Tirm Hadraulmaut atau yang sekarang dikenal dengan nama Yaman Selatan. Setelah 3 bulan wafatnya ayahanda pada tahun 1184 H di Mempawah, Sultan Syarif Abdurrahman Bersama keluarga dan pengikutnya ia menebas hutan dan membangun pemukiman di tepi pertemuan Sungai Kapuas Besar , Sungai Kapuas Kecil, dan
  • 3. Sungai Landak. Ia mengajak keluarga dan pengikutnya untuk meninggalkan Mempawah, kemudian mereka berangkat dengan menggunakan 14 kapal atau perahu yang bernama “ Kakap”. Di malam gelap berhentilah mereka untuk menunggu hari siang. Tempat peristirahatan mereka oleh penduduk dinamai dengan sebutan “ Kelapa tinggi segedong”. Hampir- hampir mereka mendirikan pusat kerajaannya di tempat ini.Karena tidak sesuai dengan maksud Abdurrahman, maka berangkatlah mereka memutar haluan masuk sungai Kapuas Kecil.Sepanjang menyusuri sungai Kapuas Kecil di daerah Batu Layang, tak henti- hentinya gangguan mahluk-mahluk halus , alias hantu pontianak yang menakutkan, itu adalah salah satu gangguan yang menghambat perjalanan mereka. Syarif Abdurrahman yang berani, kemudian mengambil sikap tegas, untuk melanjutkan perjalanan harus berhenti menunggu hari siang. Besok paginya, Syarif Aburrahman menembakan peluru meriamnya. Ia berkata “ dimana peluru ini jatuh, disitulah kota kerajaan kita di bangun”. Selain dari membangun Ibu Kota , ia pun bermaksud untuk mengusir hantu-hantu Pontianak pengganggu itu. Peluru telah berangkat mendahului mereka, sekarang mereka mengikutinya. Peluru telah ditemukan dimana Masjid Jami’ Sultan Pontianak saat ini berdiri. Pertama-tama mereka mendirikan masjid untuk berbakti. Kemudian membangun keraton. Menurut pendapat Syarif Abdurrahman, tempat inilah yang paling tepat, baik untuk strategis perang maupun perdagangan. Ditetapkanlah tempat ini menjadi Ibu Kota kerajaannya, yang saat ini kita kenal dengan Pontianak. Di lokasi itu sekarang berdiri kerajaan Qadariah. Enam tahun kemudian, Abdurrahman memproklamasikan berdirinya kerajaan islam bernama Kesultanan Pontianak. 3. Raja-Raja yang Pernah Menjabat di Kesultanan Pontianak 4.Kehidupan Masyarakat Kesultanan Pontianak
  • 4. a. Keadaan Sosial Kota Pontianak sering disebut sebagai pintu gerbang daerah Kalimantan Barat karena letaknya yang strategis berada di jalur lalu lintas laut internasional yang menghubungkan wilayah Nusantara melalui Selat Malaka. Dengan demikian, kepududukan di Pontianak bersifat heterogen, karena kota Pontianak menjadi kota migrasi, dan juga tempat urbanisasi penduduk dari daerah. Ada tiga faktor yang menyebabkan kota Pontianak menjadi pilihan untuk bermigrasi yaitu, yang pertama sebagai pusat pemerintahan Kalimantan Barat, kedua sebagai kota dagang, dan ketiga sebagai kota pelabuhan. Penduduk yang berurbanisasi di Kalimantan Barat semakin bertambah tiap tahun, sementar disisi lain perkembangan kota pontianak justru kurang menarik minat bagi suku Dayak. Hal ini disebabkan karena adanya pandangan dari suku Dayak bahwa hakekat dari pada hidup adalah sebagai petani. Untuk itu, mereka lebih tertarik mencari lahan pertanian di daerah pedalaman, yang belum banyak dihuni orang. Penyebaran agama Islam oleh suku Melayu dari Malaka dan Sumatera didukung oleh suku- suku lain seperti bangsa Semit, Saud, India, dan Pakistan, bertujuan untuk mengislamkan suku bangsa pedalaman (Dayak ). Di Kalimantan Barat sebagian suku bangsa Dayak yang telah menganut agama Islam secara spontanitas tergabung di dalam suku bangsa pesisir yaitu Melayu. Akibat langsung dari Islamisasi tersebut adalah sebagian suku bangsa pedalaman tersebut melepaskan identitasnya dari orang “Dayak”, menjadi orang “Melayu”. Kota Pontianak yang berada di persimpangan sungai, membagi wilayahnya menjadi beberapa bagian, yaitu Pontianak Timur, dan Utara, di sebelah timur Sungai Kapuas, Pontianak Barat dan Selatan di sisi lain. Dari pembagian wilayah menyebabkan adanya kecenderungan dalam sistim pelapisan sosial. Di sebelah timur pelapisan sosial cenderung didasarkan pada agama dan keturunan. Keluarga raja yang bergelar Syarif maupun Syarifa menduduki lapisan atas, sedang rakyat biasa menduduki tempat kedua atau lapisan bawah. Sedangkan wilayah sebenarnya cenderung memandang penguasa sebagai lapisan atas, alim ulama tokoh masyarakat dan orang-orang kaya sebagai golongan menengah. Golongan bawah diduduki petani, pedagang kecil, buruh dan lain-lainnya.
  • 5. Pelapisan mulai mengalami perubahan dengan kedatangan pemerintah Jepang. Pemerintah pendudukan Jepang berada di strata atas beserta dengan pengikutnya, kemudian kelas bawah ditempati oleh pribumi. b. Keadaan Ekonomi c. Keadaan Budaya Salah satu dasar budaya yang penting adalah agama. Unsur ini sangat penting bagi masyarakat pribumi, terutama untuk meniti hidup dalam mencapai kebahagiaan baik metrial maupun spiritual. Di daerah kota maupun pedesaan-pedesaan Kalimantan Barat, sebagian besar penduduknya beragama Islam, sedang di daerah pedalaman yang agak jauh dari sungai, kebanyakan menganut kepercayaan tradisional (animisme), yaitu percaya kepada roh dan sebagian kecil beragama Kristen. Di dalam masyarakat tradisional, nilai-nilai kharismatik dari seorang raja masih sangat di junjung tinggi, sehingga apa yang dilakukan raja akan menjadi panutannya. Maka tidak heran apabila raja atau pemuka agama masuk Islam, secara spontan rakyat akan mengikutinya. Sementara itu, di daerah pedalaman masih banyak yang menganut kepercayaan animisme dan dinamisme yang sampai sekarang masih terus berkembang. Namun, dalam perkembangannya kedua kepercayaan ini yaitu Islam dan kepercayaan tradisional berjalan dengan damai. Mereka sangat menghormati satu sama lain, begitu juga hubungan antara penganut islam dengan penganut agam lain dapat berjalan berdampingan. Dengan demikian, maka pada dasarnya sistim kebudayaan di Kalimantan Barat dapat dibagi menjadi tiga : ( Effendi M.1982 : 10)
  • 6. 1.Sistim Budaya Penduduk Asli Sebelum Islam masuk ke Kalimantan Barat, penduduk asli telah memiliki unsur-unsur budaya tersendiri yang mengatur kehidupan mereka , yang sering disebut “sistim budaya etnis”. 2. Sistim Budaya Hindu/Budha Sistim ini berlaku di kalangan kerajaan-kerajaan tradisional sebelum kedatangan Islam di Kalimantan Barat. Sistem kerajaan Hindu/Budha ini pernah hidup di kerajaan Tanjungpura, Sintang, Sanggau, dan lain-lain. 3. Sistim Budaya Islam Budaya Islam memasuki kerajaan setelah masuknya budaya Hindu dan Budha. Masuknya budaya Islam dengan mudah dapat diterima oleh masyarakat, karena agama Islam tidak mengenal apa yang disebut starata atau tingkatan sosial dalam kehidupan masyarakat. Dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan Islam, membuat agama ini berkembang pesat di kota kota seperti Pontianak, Sintang, Sanggau, Sambas, Mempawah, dan Ketapang. Di Pontianak sendiri, karena penduduknya yang bersifat heterogen, maka kebudayaannya pun sangat beragam. Masing-masing suku hidup dengan budayanya sendiri. Perkembangan budaya daerah dapat dilihat dari banyaknya didirikan sanggar-sanggar tari Dayak maupun Melayu din Pontianak. Ditambah lagi upaya pemerintah untuk tetap melestarikan upacara- upacara tradisional daerah seperti Naik Dango, Gawai, Balenggang tumbang apam, Robo’- robo’, dan sebagainya. 1.Dalam Bidang Kesenian Kesenian yang bernafaskan Islam mulai dikenal oleh penduduk yang mulai memeluk agama Islam, seperti: a. Membaca berzanji, yaitu membaca solawat dengan iringan rebana dan kemudian radat dan zapin, merupakan perwujudan seni yang mempunyai unsur keagamaan. b. Menenun, merupakan salah satu bentuk hasil karya seni dari suku Melayu yang berdiam di daerah pantai maupun suku Dayak di pedalaman. Perbedaannya terletak pada bahan yang ditenun atau corak dan motif yang ditenun. c. Cap kerajaan bertuliskan huruf-huruf Arab adalah huruf-huruf resmi kerajaan.
  • 7. d. Simbol keislaman di Kerajaan Pontianak ini biasa dilihat dari adanya Masjid Jami’Abdurrahman. Sementara itu, peninggalan-peninggalan yang bisa kita temui dari Kerajaan Pontianak ini adalah sebagai berikut: a. Keraton Kadriah Didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie bin Al Habib Husain Alqadrie ketika beliau membuka pemukiman baru. b. Masjid Jami’Abdurrahman Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Abdurrahman. Pada masa pemerintahan Sultan Syarif Usman dibangun kembali dan tetap dijadikan masjid kesultanan. Demi mengabadikan Abdurrahman sebagai pembuatnya, maka dijadikanlah namanya sebagai nama masjid itu. Terdrir dari enam tiang kokoh yang melambangkan rukun iman, dan 4 atap yang melambangkan sahabat nabi. Menurut Zein (1999: 317), Masjid Jami’ Abdurrahaman selain dijadikan tempat ibadah, juga dijadikan sebagai tempat penyebaran dan penggalian ilmu-ilmu Islam. D.Penutup 1.Kesimpulan 2.Saran
  • 8. Daftar Pustaka : Lisyawati Nurcahyani, Pembayun Sulistyorini dan Hasanudin, 1999. Kota Pontianak Sebagai Bandar Dagang di Jalur Sutra, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Wahab Sambasi, Sejarah Peradaban Islam, (Pontianak : Stain Pontianak Pres, 2011), hlm. 218. Alqadrie, Syarif Ibrahim dan Pandil Sastrowardoyo, 1984.Sejarah Sosial Daerah Kotamadya Pontianak.Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI