Peraturan ini mengatur tentang Norma Penghitungan Penghasilan Neto untuk menentukan penghasilan neto Wajib Pajak orang pribadi dan badan. Norma ini diterapkan bagi Wajib Pajak yang tidak memenuhi syarat pembukuan atau tidak mau memperlihatkan bukti pembukuan. Peraturan ini menetapkan daftar persentase norma penghitungan berdasarkan wilayah dan jenis usaha serta petunjuk penggunaannya.
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...Roko Subagya
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-38/PJ/2009 TENTANG BENTUK FORMULIR SSP
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-38/PJ/2009 TENTANG BENTUK FORMULIR SSP
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...Roko Subagya
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
Undang-undang ini mengatur tentang pengampunan pajak di Indonesia. Pengampunan pajak memberikan penghapusan pajak yang belum dibayar dan sanksi terkait bagi wajib pajak yang mengungkapkan harta mereka dan membayar uang tebusan tertentu. Tarif uang tebusan berkisar antara 0,5-10% tergantung pada jenis dan lokasi harta serta periode pengungkapan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pener
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanRoko Subagya
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
Peraturan ini mengatur tentang Norma Penghitungan Penghasilan Neto untuk menentukan penghasilan neto Wajib Pajak orang pribadi dan badan. Norma ini diterapkan bagi Wajib Pajak yang tidak memenuhi syarat pembukuan atau tidak mau memperlihatkan bukti pembukuan. Peraturan ini menetapkan daftar persentase norma penghitungan berdasarkan wilayah dan jenis usaha serta petunjuk penggunaannya.
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...Roko Subagya
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-38/PJ/2009 TENTANG BENTUK FORMULIR SSP
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-38/PJ/2009 TENTANG BENTUK FORMULIR SSP
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...Roko Subagya
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
Undang-undang ini mengatur tentang pengampunan pajak di Indonesia. Pengampunan pajak memberikan penghapusan pajak yang belum dibayar dan sanksi terkait bagi wajib pajak yang mengungkapkan harta mereka dan membayar uang tebusan tertentu. Tarif uang tebusan berkisar antara 0,5-10% tergantung pada jenis dan lokasi harta serta periode pengungkapan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pener
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanRoko Subagya
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
Dokumen tersebut membahas tentang pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan. PPN dikenakan dengan dasar pengenaan sebesar 20% dari biaya yang dikeluarkan untuk membangun, kecuali harga tanah. PPN terutang setiap bulan dan laporan disampaikan setiap akhir masa pajak. Terdapat ketentuan mengenai penyetoran, pelaporan, verifikasi, dan
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...Roko Subagya
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORMULIRNYA
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORMULIRNYA
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORMULIRNYA
Peraturan Daerah ini mengubah tarif Pajak Bumi dan Bangunan dari semula 0,3% menjadi 0,1-0,2% tergantung nilai jual objek pajaknya. Peraturan ini juga mengatur tentang prosedur penghitungan, pembayaran, sanksi administrasi pajak, serta wewenang Bupati untuk menerbitkan beberapa dokumen terkait pajak daerah.
Dokumen tersebut merupakan peraturan Menteri Keuangan tentang penghapusan sanksi administrasi berupa bunga bagi wajib pajak yang melunasi utang pajak sebelum tanggal 1 Januari 2016 yang timbul sebelum 1 Januari 2015. Peraturan ini menjelaskan syarat dan ketentuan pengajuan permohonan penghapusan sanksi administrasi bunga kepada Direktur Jenderal Pajak.
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAANRoko Subagya
Peraturan ini mengatur tentang tata cara pencabutan Surat Pernyataan oleh Wajib Pajak dalam kaitannya dengan pengampunan pajak. Wajib Pajak dapat mencabut Surat Pernyataan jika memiliki penghasilan di bawah batasan tertentu atau hanya memiliki harta warisan/hibahan yang bukan objek pengampunan pajak. Pencabutan dilakukan dengan menyampaikan surat pencabutan ke KPP dan dapat
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanRoko Subagya
Panduan ini menjelaskan kewajiban bendahara pemerintah dalam memungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) atas pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah dari pengusaha kena pajak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Panduan ini juga menjelaskan tata cara pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPN dan PPnBM oleh bendahara pemerint
Dokumen tersebut membahas tentang dasar hukum, definisi, subjek dan objek pajak, perhitungan, tata cara pelunasan, kewajiban pemotong dan pihak yang menyetor sendiri pajak penghasilan atas penghasilan dari persewaan tanah dan/atau bangunan menurut peraturan perpajakan Indonesia. Dokumen tersebut juga memberikan contoh pengisian surat setoran pajak dan surat pemberitahuan tahunan bagi subjek pajak terkait
PP NO. 46 TAHUN 2013TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...Amrul Rizal
PP No. 46/2013 mengatur ketentuan PPh untuk penghasilan usaha dengan omzet di bawah Rp4,8 miliar. Kebijakan ini bertujuan memberikan kemudahan perpajakan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kontribusi perpajakan. Objek pajaknya adalah penghasilan usaha seperti toko dan jasa dengan omzet di bawah batas, sedangkan yang tidak dikenai antara lain penghasilan pekerjaan bebas dan
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online Roko Subagya
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap IIIRoko Subagya
Lembaran ini saya buat dalam rangka tugas sosialisasi perpajakan. Kami menyampaikan informasi atau mungkin sekelumit informasi tentang amnesti pajak indonesia, yang sekarang telah memasuki Periode III. Kami harap, kesadaran Warga Negara Indonesia semakin meningkat dengan adanya sosialisasi yang dilaksanakan oleh kami sebagai petugas pajak
Makalah ini membahas konsep dasar, dasar hukum, variabel-variabel, dan tata cara perhitungan Pajak Penghasilan Badan menurut peraturan perpajakan Indonesia. Termasuk penjelasan tentang tarif PPh Badan, fasilitas untuk UMKM, dan contoh perhitungan PPh Badan. Juga dijelaskan tata cara pelaporan SPT dan pembayaran PPh Badan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengisian SPT Tahunan bagi koperasi dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp4,8 miliar berdasarkan PP Nomor 46 Tahun 2013. Koperasi Lancar Jaya contohnya yang memiliki peredaran Rp1,5 miliar pada 2013 wajib melaporkan PPh menggunakan peraturan tersebut untuk tahun 2014.
Peraturan Menteri Keuangan ini mengatur tentang tata cara penghitungan, penyetoran, dan pelaporan pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima wajib pajak dengan peredaran bruto tertentu. Wajib pajak tersebut dikenai pajak penghasilan yang bersifat final dengan tarif 1% dari peredaran bruto per bulan. Kompensasi kerugian dapat dilakukan sampai 5 tahun pajak berikutnya.
[Ringkasan]
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang pengenaan Pajak Penghasilan bersifat final untuk Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu dari penghasilan usaha. Tarif Pajak Penghasilannya adalah 1% dari peredaran bruto per bulan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan. PPN dikenakan dengan dasar pengenaan sebesar 20% dari biaya yang dikeluarkan untuk membangun, kecuali harga tanah. PPN terutang setiap bulan dan laporan disampaikan setiap akhir masa pajak. Terdapat ketentuan mengenai penyetoran, pelaporan, verifikasi, dan
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...Roko Subagya
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORMULIRNYA
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORMULIRNYA
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORMULIRNYA
Peraturan Daerah ini mengubah tarif Pajak Bumi dan Bangunan dari semula 0,3% menjadi 0,1-0,2% tergantung nilai jual objek pajaknya. Peraturan ini juga mengatur tentang prosedur penghitungan, pembayaran, sanksi administrasi pajak, serta wewenang Bupati untuk menerbitkan beberapa dokumen terkait pajak daerah.
Dokumen tersebut merupakan peraturan Menteri Keuangan tentang penghapusan sanksi administrasi berupa bunga bagi wajib pajak yang melunasi utang pajak sebelum tanggal 1 Januari 2016 yang timbul sebelum 1 Januari 2015. Peraturan ini menjelaskan syarat dan ketentuan pengajuan permohonan penghapusan sanksi administrasi bunga kepada Direktur Jenderal Pajak.
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAANRoko Subagya
Peraturan ini mengatur tentang tata cara pencabutan Surat Pernyataan oleh Wajib Pajak dalam kaitannya dengan pengampunan pajak. Wajib Pajak dapat mencabut Surat Pernyataan jika memiliki penghasilan di bawah batasan tertentu atau hanya memiliki harta warisan/hibahan yang bukan objek pengampunan pajak. Pencabutan dilakukan dengan menyampaikan surat pencabutan ke KPP dan dapat
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanRoko Subagya
Panduan ini menjelaskan kewajiban bendahara pemerintah dalam memungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) atas pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah dari pengusaha kena pajak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Panduan ini juga menjelaskan tata cara pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPN dan PPnBM oleh bendahara pemerint
Dokumen tersebut membahas tentang dasar hukum, definisi, subjek dan objek pajak, perhitungan, tata cara pelunasan, kewajiban pemotong dan pihak yang menyetor sendiri pajak penghasilan atas penghasilan dari persewaan tanah dan/atau bangunan menurut peraturan perpajakan Indonesia. Dokumen tersebut juga memberikan contoh pengisian surat setoran pajak dan surat pemberitahuan tahunan bagi subjek pajak terkait
PP NO. 46 TAHUN 2013TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...Amrul Rizal
PP No. 46/2013 mengatur ketentuan PPh untuk penghasilan usaha dengan omzet di bawah Rp4,8 miliar. Kebijakan ini bertujuan memberikan kemudahan perpajakan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kontribusi perpajakan. Objek pajaknya adalah penghasilan usaha seperti toko dan jasa dengan omzet di bawah batas, sedangkan yang tidak dikenai antara lain penghasilan pekerjaan bebas dan
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online Roko Subagya
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap IIIRoko Subagya
Lembaran ini saya buat dalam rangka tugas sosialisasi perpajakan. Kami menyampaikan informasi atau mungkin sekelumit informasi tentang amnesti pajak indonesia, yang sekarang telah memasuki Periode III. Kami harap, kesadaran Warga Negara Indonesia semakin meningkat dengan adanya sosialisasi yang dilaksanakan oleh kami sebagai petugas pajak
Makalah ini membahas konsep dasar, dasar hukum, variabel-variabel, dan tata cara perhitungan Pajak Penghasilan Badan menurut peraturan perpajakan Indonesia. Termasuk penjelasan tentang tarif PPh Badan, fasilitas untuk UMKM, dan contoh perhitungan PPh Badan. Juga dijelaskan tata cara pelaporan SPT dan pembayaran PPh Badan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengisian SPT Tahunan bagi koperasi dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp4,8 miliar berdasarkan PP Nomor 46 Tahun 2013. Koperasi Lancar Jaya contohnya yang memiliki peredaran Rp1,5 miliar pada 2013 wajib melaporkan PPh menggunakan peraturan tersebut untuk tahun 2014.
Peraturan Menteri Keuangan ini mengatur tentang tata cara penghitungan, penyetoran, dan pelaporan pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima wajib pajak dengan peredaran bruto tertentu. Wajib pajak tersebut dikenai pajak penghasilan yang bersifat final dengan tarif 1% dari peredaran bruto per bulan. Kompensasi kerugian dapat dilakukan sampai 5 tahun pajak berikutnya.
[Ringkasan]
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang pengenaan Pajak Penghasilan bersifat final untuk Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu dari penghasilan usaha. Tarif Pajak Penghasilannya adalah 1% dari peredaran bruto per bulan.
[Ringkasan]
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang pengenaan Pajak Penghasilan bersifat final untuk Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu dari penghasilan usaha. Tarif Pajak Penghasilannya adalah 1% dari peredaran bruto per bulan. Peraturan ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak tertentu dalam penghitungan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan dasar hukum Pajak Penghasilan Pasal 21 serta perubahan Peraturan Menteri Keuangan terkini mengenai kenaikan batasan Penghasilan Tidak Kena Pajak. Perubahan peraturan ini menyebabkan kenaikan batasan Penghasilan Tidak Kena Pajak dan penyesuaian perhitungan serta pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21.
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty -superandrosa
Peraturan ini mengatur tentang surat keterangan domisili bagi subjek pajak dalam negeri Indonesia dalam rangka penerapan persetujuan penghindaran pajak berganda. Wajib pajak dapat memperoleh surat keterangan domisili jika memenuhi kriteria subjek pajak dalam negeri dan telah menyampaikan SPT masa atau tahunan. Permohonan diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak melalui KPP domisili dengan format tertentu
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...Yudhi Aldriand
Peraturan Menteri Keuangan ini mengatur pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak. Wajib Pajak dapat memperoleh pengampunan pajak dengan mengungkapkan harta dan membayar uang tebusan melalui surat pernyataan harta. Pengampunan pajak meliputi kewajiban perpajakan sampai akhir tahun pajak 2015 yang belum atau belum sepenuhnya diselesaikan.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan Pajak Penghasilan Badan, termasuk norma penghitungan penghasilan neto, penghasilan tidak kena pajak, dan penggabungan penghasilan dari dalam dan luar negeri dalam menghitung pajak terutang."
Undang-undang ini mengatur tentang harmonisasi peraturan perpajakan di Indonesia dengan melakukan perubahan terhadap undang-undang ketentuan umum dan tata cara perpajakan, pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, cukai, serta mengatur program pengungkapan sukarela dan pajak karbon. Tujuannya untuk meningkatkan penerimaan negara guna membiayai pembangunan, menciptakan sistem perpajakan yang lebih
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAKRoko Subagya
[Ringkasan]
Peraturan ini mengatur tentang tata cara pencabutan atas Surat Pernyataan dalam rangka Pengampunan Pajak. Wajib Pajak dapat mencabut Surat Pernyataan dengan menyampaikan surat pencabutan kepada KPP dan memenuhi syarat tertentu. Apabila syarat terpenuhi, Surat Pernyataan dan tanda terimanya menjadi tidak berlaku, namun data yang disampaikan dapat digunakan sebagai basis data perpajakan.
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak memberikan pengampunan atas kewajiban perpajakan Wajib Pajak sampai dengan akhir tahun pajak 2015 yang belum atau belum sepenuhnya diselesaikan, dengan cara mengungkapkan harta dan membayar uang tebusan berkisar antara 0,5-10% tergantung periode pengungkapan dan jenis harta. Tujuan undang-undang ini adalah untuk memperce
Pembukuan sampai dengan sanksi nya -- Accounting TaxFajri A
Pembukuan dan pencatatan merupakan kewajiban bagi wajib pajak untuk menghitung besarnya kewajiban perpajakannya. Wajib pajak badan dan orang pribadi yang melakukan usaha wajib menyelenggarakan pembukuan, sedangkan orang pribadi tanpa usaha wajib pencatatan. Pembukuan dan pencatatan harus dilakukan dengan baik dan sesuai peraturan perpajakan serta disimpan selama 10 tahun di Indonesia.
Peraturan ini mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 243/PMK.03/2014 tentang Surat Pemberitahuan (SPT), termasuk mengatur penyampaian SPT dalam bentuk dokumen elektronik untuk memenuhi kemudahan berusaha dan memberikan kepastian hukum.
Peraturan Menteri Keuangan ini mengatur tentang tata cara pelaporan dan penghitungan pemotongan pajak penghasilan pasal 21 atas penghasilan pegawai dari pemberi kerja dengan kriteria tertentu. Pemberi kerja yang memenuhi kriteria seperti bergerak di bidang tekstil dan mempekerjakan lebih dari 2.000 pegawai dapat melakukan pemotongan pajak penghasilan pasal 21 sebesar 2,5% untuk penghasilan di
PENGARUH INFLASI TERHADAP IMPOR BARANG DI INDONESIAJhonSitumorang1
Dalam makalah ini menjelaskan apa pengaruh inflasi terhadap impor barang yang ada di Indonesia. Dengan rumusan masalah, yakni: "apakah ada pengaruh inflasi terhadap impor barang di Indonesia? ". Dalam makalah ini sudah dijawab terkait dengan apa yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini. Tentunya, pembahasan dalam makalah ini tidak langsung ada, ini diambil dari berbagai buku, artikel, jurnal bahkan dari data data yang terkait seperti Badan Pusat Statistik, dan Bank Indonesia. Semuanya disusun menjadi satu dalam makalah ini hingga selesai.
METODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptx
Kep 536.pj.2000
1. Keputusan Dirjen Pajak KEP-536/PJ./2000 tgl 29 Desember 2000
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR KEP - 536/PJ./2000
TENTANG
NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO BAGI WAJIB PAJAK
YANG DAPAT MENGHITUNG PENGHASILAN NETO DENGAN MENGGUNAKAN NORMA PENGHITUNGAN
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
Menimbang :
bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 14 ayat (2), ayat (3) dan ayat (5) Undang-undang Nomor 7 Tahun
1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun
2000 perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Norma Penghitungan Penghasilan Neto
Bagi Wajib Pajak Yang Dapat Menghitung Penghasilan Neto Dengan Menggunakan Norma Penghitungan;
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3262) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3984);
2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1983 Nomor 50; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 127; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3985);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO BAGI WAJIB
PAJAK YANG DAPAT MENGHITUNG PENGHASILAN NETO DENGAN MENGGUNAKAN NORMA PENGHITUNGAN.
Pasal 1
(1) Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dengan peredaran bruto
sebesar Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) atau lebih dalam 1 (satu) tahun wajib
menyelenggarakan pembukuan.
(2) Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dengan peredaran bruto
di bawah Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) dalam 1 (satu) tahun wajib menyelenggarakan
pencatatan, kecuali Wajib Pajak yang bersangkutan memilih menyelenggarakan Pembukuan.
(3) Wajib Pajak orang pribadi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) yang tidak memilih untuk
menyelenggarakan pembukuan, menghitung penghasilan neto usaha atau pekerjaan bebasnya dengan
menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto.
Pasal 2
(1) Wajib Pajak yang menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 wajib memberitahukan mengenai penggunaan Norma Penghitungan kepada Direktur Jenderal
Pajak paling lama 3 (tiga) bulan sejak awal tahun pajak yang bersangkutan.
(2) Pemberitahuan penggunaan Norma Penghitungan Penghasilan Neto yang disampaikan dalam jangka
2. waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dianggap disetujui kecuali berdasarkan hasil
pemeriksaan ternyata Wajib Pajak tidak memenuhi persyaratan untuk menggunakan Norma
Penghitungan Penghasilan Neto.
(3) Wajib Pajak yang tidak memberitahukan kepada Direktur Jenderal Pajak sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dianggap memilih menyelenggarakan pembukuan.
Pasal 3
(1) Wajib Pajak yang wajib menyelenggarakan pembukuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(1), Wajib Pajak yang memilih menyelenggarakan pembukuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
ayat (2), dan Wajib Pajak yang dianggap memilih menyelenggarakan pembukuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3), yang ternyata tidak atau tidak sepenuhnya menyeIenggarakan
pembukuan, penghasilan netonya dihitung dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan
Neto.
(2) Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan
sebesar 50% (lima puluh persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dibayar dalam tahun
pajak yang bersangkutan.
Pasal 4
(1) Norma penghitungan Penghasilan Neto dikelompokkan menurut wilayah sebagai berikut :
a. 10 (sepuluh) ibukota propinsi yaitu Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang,
Surabaya, Denpasar, Manado, Makassar, dan Pontianak;
b. ibukota propinsi lainnya;
c. daerah lainnya.
(2) Daftar Persentase Penghasilan Neto adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan ini.
Pasal 5
(1) Penghitungan penghasilan neto Wajib Pajak yang mempunyai lebih dari satu jenis usaha atau
pekerjaan bebas, dilakukan terhadap masing-masing jenis usaha dengan memperhatikan
pengelompokan wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.
(2) Penghasilan neto Wajib Pajak yang mempunyai lebih dari satu jenis usaha adalah penjumlahan
penghasilan neto dari masing-masing jenis usaha atau pekerjaan bebas yang dihitung sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 6
(1) Penghasilan neto bagi tiap jenis usaha dihitung dengan cara mengalikan angka persentase Norma
Penghitungan Penghasilan Neto dengan peredaran bruto atau penghasilan bruto dari kegiatan usaha
atau pekerjaan bebas dalam 1 (satu) tahun.
(2) Dalam menghitung besarnya Pajak Penghasilan yang terutang oleh Wajib Pajak orang pribadi,
sebelum dilakukan penerapan tarif umum terlebih dahulu dihitung Penghasilan Kena Pajak dengan
mengurangkan Penghasilan Tidak Kena Pajak dari penghasilan neto sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1).
Pasal 7
Petunjuk penggunaan Norma Penghitungan Penghasilan Neto adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran
II Keputusan ini.
3. Keputusan Dirjen Pajak KEP-536/PJ./2000 - DJP Tax Knowledge Base
Pasal 8
(1) Dengan berlakunya keputusan ini, Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-01/PJ.7/1991
tanggal 9 Januari 1991 dan KEP-02/PJ.7/1991 tanggal 9 Januari 1991 dinyatakan tidak berlaku lagi
(2) Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku untuk Tahun Pajak 2001 dan seterusnya.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini
dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2000
DIREKTUR JENDERAL,
ttd
MACHFUD SIDIK