Analisis beban kerja dilakukan untuk menentukan jumlah dan jenis pekerjaan yang harus diselesaikan dalam satu tahun berdasarkan norma waktu dan volume kerja. Hasil analisis digunakan untuk perencanaan SDM, penilaian kinerja, dan penyempurnaan sistem organisasi.
Workload Analysis can be undertaken to determine the optimal manpower requirement for the Organization. This can also provide the vital strategic inputs to Recruitment in bringing in the necessary right fit (in terms of skill sets, timing, and placement). Other benefit of doing workload analysis is to polish up current organization structure and Company’s business process.
The right man on the right place, at the right time and on the right job. Manpower Planning is necessary to provide the Organization with a robust Workforce Plan of Human Capital that is required for both, current and future needs to execute strategic business goals.
Workload Analysis can be undertaken to determine the optimal manpower requirement for the Organization. This can also provide the vital strategic inputs to Recruitment in bringing in the necessary right fit (in terms of skill sets, timing, and placement). Other benefit of doing workload analysis is to polish up current organization structure and Company’s business process.
The right man on the right place, at the right time and on the right job. Manpower Planning is necessary to provide the Organization with a robust Workforce Plan of Human Capital that is required for both, current and future needs to execute strategic business goals.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. KELOMPOK 9
Devi maulana fauzi 19134620002
Faridatul hasanah 19134620006
Tarisha andhea pramesti 19134620021
Muhammad fikri fahmi 19134620024
Nur auly humaizah 19134620027
3. ANALISIS BEBAN KERJA
DASAR HUKUM :
1. PERMENDAGRI No. 12 tahun 2008 Tentang pedoman analisis
beban kerja di lingkungan departemen dalam negeri dan
pemerintah daerah
2. KEPMENPAN NO. KEP/75/M.PAN/2004 : Beban kerja adalah
sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang harus dicapai
dalam satuan waktu tertentu.
3. PERKA BKN NO. 19 TAHUN 2011 Beban kerja ditetapkan
berdasarkan tugas dan fungsi unit organisasi yang diuraikan
menjadi rincian tugas yang diselesaikan pada jangka waktu
tertentu.
4. BEBAN KERJA
Beban Kerja merupakan banyaknya jenis pekerjaan yang
harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan profesional dalam
1(satu) tahun di fasilitas pelayanan kesehatan.
5. ANALISIS BEBAN KERJA
Analisis Beban Kerja adalah suatu teknik untuk menentukan
jumlah dan jenis pekerjaan
suatu unit organisasi / pemegang jabatan yang
dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode
tertentu
6. KEGUNAAN
Penataan/penyempurnaan struktur organisasi;
Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja;
Penyusunan rencana kebutuhan riil pegawai sesuai
beban kerja
Penilaian kinerja dengan metode Sasaran Kerja
Pegawai
Program seleksi, rotasi, dan promosi pegawai dari
unit yang kelebihan pegawai ke unit yang
kekurangan pegawai;
7. METODE ABK
KUESIONER
Daftar pertanyaan terbuka tentang uraian/rincian tugas
Tugas tambahan sesuai renja/renstra
WAWANCARA
Panduan wawancara terbuka tentang uraian / rincian
tugas dan tugas tambahan
Sampel / seluruh pegawai
METODE PENGAMATAN LANGSUNG
Lembar observasi (check list)
Lokasi tempat kerja.
8. CONTOH KEGIATAN
Kegiatan di unit kerja rekam medis dan informasi
kesehatan meliputi rangkaian kegiatan antara lain :
1. Penamaan
2. Penomoran
3. Registrasi
4. Distribusi
5. Penataan
6. Analisis
7. Dan lain sebagainya
10. Kegiatan rutin
1. Pendaftaran (Penamaan dan Penomoran)
Kegiatan ini dimulai dari menerima kartu identitas
pasien, wawancara, cek data identitas pasien,
menyiapkan rekam medis, pemberian informasi
(general consent) sampai rekam medis siap dikirim
ke klinik yang dituju pasien.
2. Distribusi
Kegiatan ini dimulai dari pemilahan rekam medis
yang akan dikirim ke klinik, disusun dan siap
dikirim oleh petugas distribusi sampai ke petugas
klinik yang dituju.
11. Lanjutan…
3. Penerimaan
Kegiatan ini dimulai dari menerima rekam medis yang
dikirim oleh petugas rawat jalan atau petugas ruangan
rawat inap yang pasiennya telah keluar rumah sakit.
Rekam medis diterima oleh petugas penerimaan.
4. Penataan
Kegiatan ini dimulai sejak membuka rekam medis untuk
pemeriksaan kelengkapan data pasien termasuk identitas
pasien, hasil pemeriksaan, hasil tindakan dan kerapihan
susunan formulir rekam medis sesuai ketentuan rumah
sakit. Jika ada penggantian kerusakan sampul rekam
medis.
5. Analisis
Melakukan analisis kuantitatif kelengkapan formulir rekam
medis baik dari pasien rawat jalan, Instalasi Gawat
Darurat (IGD) dan rawat inap.
12. 6. Klasifikasi
Kegiatan ini dimulai dari membuka sampul rekam medis,
membaca diagnose penyakit dan melakukan analisis data
dan kelengkapan penunjang diagnose dan tindakannya.
Membuka buku International Classification of Diseases dari
WHO untuk menetapkan kode penyakit dan tindakan,
hingga memasukkan kode ke sistem di komputer.
13. Kegiatan tidak rutin
1. Penggabungan rekam medis (pencocokan data dalam rekam
medis sampai data kesehatan pasien digabung dalam satu
map rekam medis)
2. Permintaan data kesehatan pasien (dimulai dari menerima
permintaan, mengecek persyaratan permintaan data
kesehatan sampai data pasien yang diminta disiapkan untuk
pasien
3. Pemusnahan rekam medis (pemilahan rekam medis inaktif,
proses pemusnahan dokumen rekam medis
4. Audit rekam medis (pengecekan data, pemeriksaan
kelengkapan data sampai penyusunan hasil untuk bahan
laporan ke pimpinan)
14. ASPEK ANALISIS BEBAN KERJA
1. Norma Waktu (Variabel Tetap)
Merupakan waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan
tugas/kegiatan. Norma waktu adalah waktu yang wajar dan nyata-
nyata dipergunakan secara efektif dengan kondisi normal oleh seorang
pemangku jabatan untuk menyelesaikan satu tahapan proses
penyelesaian pekerjaan Perubahan norma waktu dapat terjadi karena :
a. Perubahan kebijakan;
b. Perubahan peralatan;
c. Perubahan kualitas SDM;
d. Perubahan organisasi, sistem dan prosedur.
15. ASPEK ANALISIS BEBAN KERJA
2.Volume Kerja (Variabel Tidak Tetap)
Merupakan alat ukur dalam melakukan analisis beban kerja.
Volume kerja diperoleh dari target pelaksanaan tugas untuk
memperoleh hasil kerja. Volume kerja adalah sekumpulan
tugas/pekerjaan yang harus/dapat diselesaikan dalam waktu
satu tahun.
16. ASPEK ANALISIS BEBAN KERJA
3.Jam Kerja Efektif
Merupakan alat ukur dalam melakukan analisis beban kerja.
Jam kerja kantor adalah jam kerja formal yang ditetapkan
sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.
Adapun waktu kerja efektif (menit) adalah jam kerja yang
harus digunakan untuk berproduksi/menjalankan tugas,
yaitu jam kerja kantor dikurangi waktu luang. Waktu luang
adalah jam kerja yang diperkenankan untuk dipergunakan
secara tidak produktif.
17. TAHAPAN ANALISIS BEBAN KERJA
1.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan:
a. Formulir isian
b. wawancara;
c. pengamatan langsung; dan
d. referensi.
18. TAHAPAN ANALISIS BEBAN KERJA
2.Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan:
a. rekapitulasi jumlah beban kerja jabatan;
b. perhitungan kebutuhan pejabat/pegawai, tingkat
efisiensi jabatan dan prestasi kerja jabatan.
c. rekapitulasi kebutuhan pejabat/pegawai, tingkat
efisiensi unit dan prestasi kerja unit.
3.Penelaahan hasil olahan data dilakukan untuk
memperoleh hasil yang akurat dan objektif serta sesuai
dengan kondisi nyata.
4.Hasil analisis beban kerja ditetapkan oleh pejabat yang
ditunjuk.
19. MANFAAT ANALISIS BEBAN KERJA
Hasil dan manfaat analisis beban kerja seperti tertuang
dalam pasal 20 Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No.
12 tahun 2008:
a.efektivitas dan efisiensi jabatan serta efektivitas dan
efisiensi unit kerja
b.prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit
c. jumlah kebutuhan pegawai/pejabat
d.jumlah beban kerja jabatan dan jumlah beban kerja
unit
e. standar norma waktu kerja
20. Lanjutan…
Manfaat hasil analisis beban kerja dapat dipergunakan
untuk keperluan sebagai berikut :
a.Penataan/penyempurnaan struktur organisasi;
b.Penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit;
c. Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja;
d.Sarana peningkatan kinerja kelembagaan;