Dokumen ini membahas tentang manusia purba di Indonesia khususnya di Sangiran dan Trinil. Situs Sangiran merupakan kompleks situs manusia purba terlengkap di Asia yang menemukan berbagai jenis manusia purba seperti Meganthropus paleojavanicus, sedangkan di Trinil ditemukan fosil Pithecanthropus erectus. Kedua situs ini sangat penting dalam mempelajari perkembangan manusia purba di dunia.
Suku Pamona mendiami wilayah Kabupaten Poso dan Tojo Una-Una di Sulawesi Selatan. Mata pencaharian mereka adalah petani, wiraswasta, dan pegawai negeri. Agama yang dianut adalah Kristen. Budaya mereka meliputi tarian Dero dan upacara Katiana selama kehamilan, serta tradisi mengubur mayat di Gua Latea.
Teks tersebut merangkum perkembangan kehidupan manusia purba di Indonesia mulai dari masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, hingga masa perundagian. Dibahas pula hasil-hasil kebudayaan dari berbagai zaman seperti zaman batu, mesolitikum, neolitikum, zaman logam, serta kebudayaan megalitikum. Teks ini menjelaskan perkembangan kehidupan sosial ekonomi manusia purba di
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1Aulia Safitri
Tugas sejarah Indonesia membahas zaman Paleolitikum atau Zaman Batu Tua antara 50.000-10.000 SM. Manusia Peking dan Jawa telah ada pada masa ini. Dokumen menjelaskan jenis manusia, kebudayaan, dan alat-alat pada zaman tersebut seperti kapak genggam, kapak perimbas, alat dari tulang binatang, dan flakes. Zaman Paleolitikum ditandai dengan gaya hidup berpindah-pindah dan ber
Dokumen ini membahas hasil budaya masyarakat pra-aksara di Indonesia, mulai dari zaman batu, zaman logam, hingga zaman megalitikum. Terdapat alat-alat batu, perunggu, dan besi dari berbagai zaman beserta penyebarannya.
Teknologi batu mulai berkembang dari penggunaan batu sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan dan berfungsi secara serbaguna. Teknologi ini terus berkembang melalui zaman Paleolitikum, Misolitikum, dan Neolitikum hingga zaman perunggu dan besi.
Dokumen ini membahas tentang manusia purba di Indonesia khususnya di Sangiran dan Trinil. Situs Sangiran merupakan kompleks situs manusia purba terlengkap di Asia yang menemukan berbagai jenis manusia purba seperti Meganthropus paleojavanicus, sedangkan di Trinil ditemukan fosil Pithecanthropus erectus. Kedua situs ini sangat penting dalam mempelajari perkembangan manusia purba di dunia.
Suku Pamona mendiami wilayah Kabupaten Poso dan Tojo Una-Una di Sulawesi Selatan. Mata pencaharian mereka adalah petani, wiraswasta, dan pegawai negeri. Agama yang dianut adalah Kristen. Budaya mereka meliputi tarian Dero dan upacara Katiana selama kehamilan, serta tradisi mengubur mayat di Gua Latea.
Teks tersebut merangkum perkembangan kehidupan manusia purba di Indonesia mulai dari masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, hingga masa perundagian. Dibahas pula hasil-hasil kebudayaan dari berbagai zaman seperti zaman batu, mesolitikum, neolitikum, zaman logam, serta kebudayaan megalitikum. Teks ini menjelaskan perkembangan kehidupan sosial ekonomi manusia purba di
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1Aulia Safitri
Tugas sejarah Indonesia membahas zaman Paleolitikum atau Zaman Batu Tua antara 50.000-10.000 SM. Manusia Peking dan Jawa telah ada pada masa ini. Dokumen menjelaskan jenis manusia, kebudayaan, dan alat-alat pada zaman tersebut seperti kapak genggam, kapak perimbas, alat dari tulang binatang, dan flakes. Zaman Paleolitikum ditandai dengan gaya hidup berpindah-pindah dan ber
Dokumen ini membahas hasil budaya masyarakat pra-aksara di Indonesia, mulai dari zaman batu, zaman logam, hingga zaman megalitikum. Terdapat alat-alat batu, perunggu, dan besi dari berbagai zaman beserta penyebarannya.
Teknologi batu mulai berkembang dari penggunaan batu sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan dan berfungsi secara serbaguna. Teknologi ini terus berkembang melalui zaman Paleolitikum, Misolitikum, dan Neolitikum hingga zaman perunggu dan besi.
Menurut sejarawan Indonesia R.P Soeroso, perkembangan kehidupan manusia purba dibagi menjadi empat tahapan berdasarkan pendekatan sosial ekonomi, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masa bercocok tanam, dan masa perundagian. Kebudayaan manusia purba meliputi zaman batu, mesolitik, neolitik, logam, dan
Zaman batu tua (Paleolitikum) dicirikan oleh alat-alat batu yang dibuat secara kasar tanpa diasah. Manusia pada zaman ini hidup sebagai pemburu dan pengumpul makanan. Terdapat dua kebudayaan utama yaitu Kebudayaan Pacitan yang ditemukan di Pacitan dan memproduksi kapak genggam, serta Kebudayaan Ngandong yang meninggalkan alat-alat dari tulang dan batu di daerah Ngandong.
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiaX-MIA5 SMANCIL
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang hasil budaya masyarakat praaksara di Indonesia, mulai dari zaman batu hingga zaman logam.
2. Pada zaman batu dibedakan menjadi zaman batu tua, batu madya, dan batu muda, dengan ciri khas penggunaan alat batu dan tulang.
3. Zaman logam ditandai dengan mampunya masyarakat mengolah logam untuk membuat al
Dokumen tersebut membahas periodesasi kehidupan manusia purba di Indonesia, dimulai dari Zaman Paleolitikum hingga Zaman Logam. Mencakup perkembangan alat batu, pola kehidupan, dan budaya yang berkembang pada setiap zamannya. Zaman Paleolitikum ditandai dengan alat batu yang sangat sederhana, berburu dan mengumpulkan makanan. Zaman Mesolitikum dan Neolitikum mengalami kemajuan dengan alat batu yang le
Dokumen ini membahas tentang pengertian zaman pra-aksara dan kebudayaan pada masa itu, meliputi zaman batu tua, batu madya, batu muda, dan batu besar. Peninggalan kebudayaan zaman tersebut berupa alat dari batu, tulang, dan logam yang digunakan untuk berburu, bercocok tanam, dan kegiatan lain. Dokumen ini juga membahas corak kehidupan masyarakat prasejarah yang terbagi menjadi masa
Dokumen ini membahas tentang alat-alat yang digunakan manusia pada zaman Paleolitikum seperti kapak genggam, kapak perimbas, alat dari tulang binatang, dan flakes yang terbuat dari batu atau tulang untuk berburu, menangkap ikan, dan mengumpulkan makanan. Dokumen ini juga membedakan ciri kebudayaan Pacitan dan Ngandong berdasarkan jenis alat yang ditemukan.
Kebudayaan Pada Masa Prasejarah Indonesianandasyifaf
Kebudayaan pada masa prasejarah Indonesia berkembang melalui beberapa zaman, yaitu zaman batu tua (Paleolitikum), zaman batu tengah (Mesolitikum), zaman batu muda (Neolitikum), zaman batu besar (Megalitikum), dan zaman logam (perunggu). Berbagai kebudayaan berkembang pada setiap zamannya dengan ciri khas alat-alat batu maupun logam tertentu.
Zaman Paleolitikum (50.000-10.000 SM) adalah zaman batu purba di mana manusia seperti Pithecanthropus Erectus dan Homo Soloensis hidup sebagai pemburu-pengumpul dan meninggalkan alat-alat batu sederhana. Masa ini ditandai oleh bergantinya zaman glasial dan interglasial yang memengaruhi iklim dan vegetasi bumi.
Peradaban awal di Kepulauan Indonesia telah berlangsung sejak zaman Paleolitikum dengan kebudayaan Pacitan dan Ngandong yang ditandai dengan penggunaan alat batu seperti kapak genggam. Masyarakat pada zaman ini masih berpindah-pindah mengumpulkan makanan. Zaman Mesolitikum ditandai dengan kebudayaan Kjokkenmoddinger dan Abris sous Roche. Pada zaman Neolitikum masyarakat telah mulai menanam tanaman dan bertern
1. Zaman Paleolitikum berlangsung antara 50.000-10.000 SM pada masa Pleistosen yang ditandai oleh bergantinya zaman glasial dan interglasial.
2. Manusia pada masa ini hidup sebagai pemburu-pengumpul dan berpindah-pindah mengikuti sumber daya, menggunakan alat-alat batu sederhana.
3. Dua kebudayaan utama di Indonesia pada masa itu adalah Kebudayaan Pacitan dan Ngandong yang did
Dokumen tersebut membahas tentang budaya Neolitik di Indonesia, termasuk pengertian Neolitik sebagai zaman revolusi budaya, peninggalan budaya seperti pahat segi panjang, kapak, perhiasan, pakaian dari kulit kayu, dan tembikar. Zaman Neolitik merupakan zaman dimana manusia mulai bercocok tanam dan beternak serta memiliki tempat tinggal tetap.
Menurut sejarawan Indonesia R.P Soeroso, perkembangan kehidupan manusia purba dibagi menjadi empat tahapan berdasarkan pendekatan sosial ekonomi, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masa bercocok tanam, dan masa perundagian. Kebudayaan manusia purba meliputi zaman batu, mesolitik, neolitik, logam, dan
Zaman batu tua (Paleolitikum) dicirikan oleh alat-alat batu yang dibuat secara kasar tanpa diasah. Manusia pada zaman ini hidup sebagai pemburu dan pengumpul makanan. Terdapat dua kebudayaan utama yaitu Kebudayaan Pacitan yang ditemukan di Pacitan dan memproduksi kapak genggam, serta Kebudayaan Ngandong yang meninggalkan alat-alat dari tulang dan batu di daerah Ngandong.
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiaX-MIA5 SMANCIL
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang hasil budaya masyarakat praaksara di Indonesia, mulai dari zaman batu hingga zaman logam.
2. Pada zaman batu dibedakan menjadi zaman batu tua, batu madya, dan batu muda, dengan ciri khas penggunaan alat batu dan tulang.
3. Zaman logam ditandai dengan mampunya masyarakat mengolah logam untuk membuat al
Dokumen tersebut membahas periodesasi kehidupan manusia purba di Indonesia, dimulai dari Zaman Paleolitikum hingga Zaman Logam. Mencakup perkembangan alat batu, pola kehidupan, dan budaya yang berkembang pada setiap zamannya. Zaman Paleolitikum ditandai dengan alat batu yang sangat sederhana, berburu dan mengumpulkan makanan. Zaman Mesolitikum dan Neolitikum mengalami kemajuan dengan alat batu yang le
Dokumen ini membahas tentang pengertian zaman pra-aksara dan kebudayaan pada masa itu, meliputi zaman batu tua, batu madya, batu muda, dan batu besar. Peninggalan kebudayaan zaman tersebut berupa alat dari batu, tulang, dan logam yang digunakan untuk berburu, bercocok tanam, dan kegiatan lain. Dokumen ini juga membahas corak kehidupan masyarakat prasejarah yang terbagi menjadi masa
Dokumen ini membahas tentang alat-alat yang digunakan manusia pada zaman Paleolitikum seperti kapak genggam, kapak perimbas, alat dari tulang binatang, dan flakes yang terbuat dari batu atau tulang untuk berburu, menangkap ikan, dan mengumpulkan makanan. Dokumen ini juga membedakan ciri kebudayaan Pacitan dan Ngandong berdasarkan jenis alat yang ditemukan.
Kebudayaan Pada Masa Prasejarah Indonesianandasyifaf
Kebudayaan pada masa prasejarah Indonesia berkembang melalui beberapa zaman, yaitu zaman batu tua (Paleolitikum), zaman batu tengah (Mesolitikum), zaman batu muda (Neolitikum), zaman batu besar (Megalitikum), dan zaman logam (perunggu). Berbagai kebudayaan berkembang pada setiap zamannya dengan ciri khas alat-alat batu maupun logam tertentu.
Zaman Paleolitikum (50.000-10.000 SM) adalah zaman batu purba di mana manusia seperti Pithecanthropus Erectus dan Homo Soloensis hidup sebagai pemburu-pengumpul dan meninggalkan alat-alat batu sederhana. Masa ini ditandai oleh bergantinya zaman glasial dan interglasial yang memengaruhi iklim dan vegetasi bumi.
Peradaban awal di Kepulauan Indonesia telah berlangsung sejak zaman Paleolitikum dengan kebudayaan Pacitan dan Ngandong yang ditandai dengan penggunaan alat batu seperti kapak genggam. Masyarakat pada zaman ini masih berpindah-pindah mengumpulkan makanan. Zaman Mesolitikum ditandai dengan kebudayaan Kjokkenmoddinger dan Abris sous Roche. Pada zaman Neolitikum masyarakat telah mulai menanam tanaman dan bertern
1. Zaman Paleolitikum berlangsung antara 50.000-10.000 SM pada masa Pleistosen yang ditandai oleh bergantinya zaman glasial dan interglasial.
2. Manusia pada masa ini hidup sebagai pemburu-pengumpul dan berpindah-pindah mengikuti sumber daya, menggunakan alat-alat batu sederhana.
3. Dua kebudayaan utama di Indonesia pada masa itu adalah Kebudayaan Pacitan dan Ngandong yang did
Dokumen tersebut membahas tentang budaya Neolitik di Indonesia, termasuk pengertian Neolitik sebagai zaman revolusi budaya, peninggalan budaya seperti pahat segi panjang, kapak, perhiasan, pakaian dari kulit kayu, dan tembikar. Zaman Neolitik merupakan zaman dimana manusia mulai bercocok tanam dan beternak serta memiliki tempat tinggal tetap.
Kerajaan Majapahit memiliki berbagai sumber sejarah seperti prasasti, karya sastra, candi, dan berita asing yang membantu memahami sejarahnya. Setelah Kerajaan Singosari runtuh, Raden Wijaya mendirikan Majapahit. Masa pemerintahan pentingnya adalah Kertajasa Jayawardhana, Jayanegara, Tribhuwanatunggadewi, dan Hayam Wuruk. Struktur birokrasinya dipimpin raja dengan h
Kerajaan Sriwijaya berkembang pada abad ke-7-1477 M di Sumatra dan Semenanjung Malaya berdasarkan prasasti Kedukan Bukit, Kota Kapur, dan Ligor. Letak strategis selat Malaka dan Sunda serta kemajuan perdagangan India-Cina mendorong perkembangannya, meski akhirnya jatuh akibat serangan Jawa, Chola, dan Majapahit.
Dokumen ini membahas tentang perkembangan zaman Batu Muda di Indonesia, termasuk adanya migrasi penduduk dari Proto Melayu dan Yunani selatan, kebudayaan kapak persegi dan lonjong yang ditemukan di berbagai wilayah Indonesia, serta penemuan gerabah di Sumatra dan Jawa yang digunakan sebagai wadah.
The document discusses human migration within the Nusantara archipelago and the characteristics of different ethnic groups. It describes two waves of migration by Melayu peoples to the region, with the first by Proto-Melayu around 2000 BC and the second by Deutro-Melayu around 500 BC. It also outlines some distinguishing physical characteristics of Melanesian peoples compared to Weddoid peoples, such as Melanesians being more robust with darker skin and tightly curled hair versus Weddoids having an average build, dark brown skin, and straight hair.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
3. (Paleotikum)
ZAMAN BATU TUA
Perkembangan kebudayaan pada zaman ini
sangat lambat akibat keadaan alam yang
masih sangat liar dan labil. Zaman ini
berlangsung kurang lebih 600.000 tahun.
Bedasarkan nama tempat penemuannya,
hasil-hasil kebudayaan Zaman Batu Tua di
Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu
Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan
Ngandong
4. ZAMAN BATU TUA (Paleotikum)
Kebudayaan Pacitan
Kebudayaan Pacitan ditemukan oleh Von
koenigswal, pada tahun 1935 di sungai
baksoko,desa punung, pacitan, jawa timur. alat alat
batu pencitaan berupa kapak genggam, yaitu kapak
tak berangkai yang digunakan dengan cara
digenggam.
Selain di Pacitan, alat-alat bantu tersebut
ditemukan pula di Sukabumi (Jawa Barat), Perigi
dan Gombong (Jawa Tengah)
6. Kebudayaan Ngandong
Kebudayaan ngandong ditemukan pula di sangiran, jawa timur
dan cabenge, sulawesi selatan. Ngandong berupa kapak-kapak
genggam dari batu dan alat-alat kecil yang disebut alat serpih
(flake). Selain itu, pada kebudayaan Ngandong ditemukan pula
alat-alat dari tulang dan tanduk. Tradisi alat tulang dan tanduk
ini dilanjutkan pada Zaman Mesolithikum dalam kehidupan di
gua-gua, khususnya di Gua Lawa, Sampung, Ponorogo.
8. ZAMAN BATU
MADYA
Zaman Batu Madya berlangsung pada kala Holosen.
Perkembangaan kebudayaan pada zaman ini
Berlangsung lebih cepat daripada Zaman Batu Tua.
Hal ini disebabkan pendukung zaman ini
Adalah manusia yang cerdas (Homo Sapiens).
Alat-alat Batu yang digunakan dari Zaman Batu Tua
pada Zaman Batu Madya masih terus digunakan
Dan dikembangkan serta mendapat pengaruh dari
Asia Daratan sehingga memunculkan corak
tersendiri
9. 1.Kebudayaan Tulang
Sampung
Penelitian pertama oleh
Van Stein Callenfels (Gua
Lawa, dekat Sampung,
Ponorogo, Jawa Timur)
tahun 1928.
2.Kebudayaan Toala
Diteliti oleh 2 orang
bersaudara, bernama
Fritz Sarasin dan Paul
Sarasin (Lumancong
Sulawesi Selatan) selama
tahun 1893-1896.
3.Kebudayaan Kapak
Genggam Sumatra
Kebudayaan ini berasal
dari kebudayaan Bacson-
Hoabinh daerah Teluk
Tonkin, Indo Cina.
Kemudian meneybar
melalui Malaka dan
Sumatra.
Zaman Batu Madya