SlideShare a Scribd company logo
Laporan Praktikum
Bedah dan Anestesi Kelompok 1
Afifah Nabila
Adam Cesare Diaryo
Bima Ramadhan
Elsa Ahadtri Septiana
Kelas :
A1
2
Electrosurgery Unit
(ESU)
PENGERTIAN ESU
3
Alat electrosurgenry unit (ESU) adalah alat bedah yang
memanfaatkan frekuensi tinggi dengan arus ac yang
berguna melakukan sayatan ataupun penutupan luka.
Esu dirancang menggunakan elektoda aktif dan
elektroda pasif untuk mode monopolar, sedangkan
untuk mode bipolar menggunakan satu elektroda yang
berfungsi sebagai aktif dan elektroda pasif secara
bersamaan.
FUNGSI ESU
▰ Beberapa mode yang ada pada electro
surgery unit adalah mode monopolar dan
bipolar. Mode ini memiliki 2 fungsi yaitu
fungsi cutting dan coagulation. Fungsi
cutting adalah melakukan sayatan atau
pemotongan dan fungsi coagulation
adalah melakukan penggumpalan darah
pada jaringan atau penutupan luka.
4
▰ Eletrosurgical Unit (ESU) adalah alat kesehatan bedah yang bekerja dengan
memanfaatkan arus listrik berfrekuensi tinggi. ESU mempunyai prinsip yaitu
mengalirkan arus listrik melalui suatu jaringan. Saat penggunaan Electrosurgical Unit
(ESU), memanfaatkan arus listrik dengan frekuensi tinggi yang berfungsi
memaksimalkan efek panas (thermal) dan mencegah efek faradic dan efek elektrolit,
karena itu dianjurkan menggunakan frekuensi diatas 300 KHz. Efek dari
Electrosurgical Unit (ESU) terbagi 3, yaitu :
PRINSIP KERJA ESU
5
EFEK ESU TERBAGI 3
▰ Efek thermal
▰ Efek thermal
adalah efek
panas karena
arus yang sangat
tinggi.
▰ Efek Elektrolit
▰ Efek elektrolit
adalah efek
penguapan
hingga adanya
asap yang terjadi
karena panas
yang terkena
cairan tubuh.
▰ Efek Faradik
▰ Efek Faradik
adalah efek
percikan api.
6
▰ POWER: Menghidupkan atau mematikan alat
▰ RECALL: mengingat data terakhir dan pengaturan daya yang terakhir digunakan
setelah sistem dihidupkan
▰ CUT: Kontrol cut kode warna kuning. Tampilan CUTTING menunjukkan daya
pengaturan. Panah 'up' tombol akan meningkatkan pengaturan daya 7
BAGIAN
BAGIAN
ESU
8
COAG: Kontrol coag kode warna biru.
Bipolar: Kontrol Bipolar adalah kode warna hijau. Mode bipolar dapat
diaktifkan dengan baik switching tangan perangkat, atau dengan
footswitch bipolar.
8
BAGIAN
BAGIAN
ESU
9
Volume Control: Tingkat volume diatur dari pabrik untuk semua alarm. Control
volume untuk cutting dan nada COAG dapat ditingkatkan dengan memutar tombol
searah jarum jam.
Monopolar Footswitch Connector: dua pedal footswitch dihubungkan oleh konektor
ke dalam wadah yang tepat.
9
BAGIAN
BAGIAN
ESU
10
Bipolar Footswitch Connector: satu pedal footswitch dihubungkan oleh konektor ke
dalam wadah yang tepat.
Kabel Listrik Konektor: kabel daya yang disediakan dengan generator dimasukkan di
sini untuk memberikan daya pada unit.
Grounding Lug: disediakan untuk grounding tambahan bila diperlukan.
Fuse Box: Jika sekering telah rusak ganti dengan ukuran sekering tepat 10
BAGIAN
BAGIAN
ESU
PENGOPERASIAN ESU
▰ Sebelum menghidupkan ESU bersihkan ESU dan
bagian-bagiannya dari debu dan kotoran lainnya.
Pastikan bahwa tidak ada barang apapun diatas
ESU terutama cairan
▰ Pastikan bahwa semua accessories dalam kondisi
baik dan telah terpasang dengan baik
▰ Masukkan kabel power ESU ke stop kontak listrik di
dinding. Pastikan kabel power telah tertancap
dengan mantap di stop kontak, apabila stop kontak
tidak ada ground, hubungkan ESU dengan ground 11
PENGOPERASIAN ESU
▰ Hidupkan ESU dengan menekan power
▰ Atur daya/dosis yang diinginkan dengan menekan
tombol up/down, baik untuk cutting maupun
coagulation. Lakukan pemilihan efek yang
diinginkan untuk cutting dan mode yang diinginkan
untuk coagulating, bila memang dibutuhkan
▰ ESU siap digunakan, setelah netral elektroda
terpasang ke pasien dengan baik
▰ Rapikan kembali ESU beserta semua accessoris 12
PEMELIHARAAN ESU
▰ Nama Alat : Electrosurgical
Unit (ESU)
▰ Merk : Geister
▰ Type : ESU-X 400 HT
▰ Daftar Inventaris Aksesoris
13
NO AKSESORIS ADA TIDAK
KONDISI
BAIK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
BERAT
1 Kabel power √ - √ - -
2 Tombol on/off √ - √ - -
3 Elektroda aktif jarum √ - √ - -
Elektroda aktif pisau √ - - √ -
Elektroda aktif bola √ - √ - -
Elektroda aktif lingkar pita - √ - - -
Elektroda pasif √ - √ - -
4 Foot switch √ - √ - -
5 Tombol memory √ - √ - -
6 Tombol mode bipolar √ - √ - -
7 Tombol mode monopolar √ - √ - -
14
PEMELIHARAAN ESU
▰ Nama Alat : Electrosurgical
Unit (ESU)
▰ Merk : Geister
▰ Type : ESU-X 400 HT
▰ Tabel Pemeliharaan
14
NO TANGGAL PEMELIHARAAN Selasa, 22 April 2022 Selasa, 24 Mei 2022
1 Kabel power Bagus
2 Tombol on/off Bagus
3 Fuse Bagus
4 Elektroda aktif jarum Bagus
Elektroda aktif pisau Bagus
Elektroda aktif bola Bagus
Elektroda aktif lingkar pita Tidak ada
Elektroda pasif Bagus
5 Foot switch Bagus
6 Tombol memory Bagus
7 Tombol mode bipolar Bagus
8 Tombol mode monopolar Bagus
15
15
PEMELIHARAAN ESU
Nama Alat : Electrosurgical Unit
(ESU)
Merk : DELTRONIX
Type : B-3300 SM
Daftar Inventaris Aksesoris
15
NO AKSESORIS ADA TIDAK
KONDISI
BAIK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
BERAT
1 Kabel power √ - √ - -
2 Tombol on/off √ - √ - -
3 Elektroda aktif jarum √ - √ - -
Elektroda aktif pisau √ - √ - -
Elektroda aktif bola - √ - - -
Elektroda aktif lingkar pita - √ - - -
Elektroda pasif √ - √ - -
4 Foot switch √ - √ - -
5 Tombol memory - √ - - -
6 Tombol mode bipolar √ - - - -
7 Tombol mode monopolar √ - - - -
16
16
PEMELIHARAAN ESU
Nama Alat : Electrosurgical Unit
(ESU)
Merk : DELTRONIX
Type : B-3300 SM
Daftar Inventaris Aksesoris
16
NO TANGGAL PEMELIHARAAN Selasa, 22 April 2022 Selasa, 24 Mei 2022
1 Kabel power Bagus
2 Tombol on/off Bagus
3 Fuse Bagus
4 Elektroda aktif jarum Bagus
Elektroda aktif pisau Bagus
Elektroda aktif bola Tidak ada
Elektroda aktif lingkar pita Tidak ada
Elektroda pasif Bagus
Foot switch Bagus
5 Tombol memory Bagus
6 Tombol mode bipolar Bagus
7 Tombol mode monopolar Bagus
17
PEMELIHARAAN ESU
Chassis / Housing - Periksa bagian luar unit untuk kebersihan dan kondisi fisik umum.
Pemasangan / Pengencang - Jika perangkat dipasang pada dudukan atau troli, periksa
kondisi pemasangan.
Steker AC - Periksa steker listrik AC dari kerusakan.
Kabel Saluran - Periksa kabelnya dari kerusakan & tekukan yang berlebihan.
Fuse – Periksa fuse secara berkala
Konektor - Periksa semua kabel ESU untuk kelengkapan yang tepat dan kontak yang
kuat dari konektor.
Probe - Pastikan bahwa memeriksa kondisi fisik mereka. Untuk probe sekali pakai,
periksa tanggal kedaluwarsa.
Indikator / Layar - Konfirmasikan pengoperasian semua indikator pada unit bahwa
semua segmen fungsi tampilan digital dan fungsi Alarm.
Sinyal Suara - Operasikan perangkat untuk mengaktifkan sinyal yang dapat didengar.
Pelabelan - Periksa label yang diperlukan, dan kartu instruksi ada. 17
PERBAIKAN ESU
▰ Periksa ESU untuk kerusakan fisik
▰ Pastikan semua kabel aksesori terhubung dengan benar
▰ Periksa kondisi kabel daya, jangan sampai kabelnya rusak, retak atau
terkena kawat apa pun jika tidak segera ganti yang sama
▰ Periksa sekering ESU. Harus dipasang dengan benar di dalam soket
sekering. Periksa korosi dan kerusakan jika demikian mengganti peringkat
sekering yang sama seperti yang disebutkan dalam manual dan pada ESU
18
PERBAIKAN ESU
▰ Lepaskan koneksi kabel daya dan periksa apakah ada kerusakan atau
penyumbatan stopkontak footswitch. Jika ditemukan ganti panel belakang
atau konektor panel belakang
▰ Periksa kontak instrumen bipolar, monopolar dan elektroda pasif di panel
depan .Jika terjadi kerusakan ganti panel depan atau konektor panel depan
19
SUCTION PUMP
• Pengertian Suction Pump
Suction Pump merupakan alat kesehatan yang
berfungsi untuk menghisap cairan yang tidak
dibutuhkan oleh tubuh pada proses operasi, seperti
darah, isi lambung, dan sebagainya. Kemudian
cairan yang dihisap ditampung kesebuah wadah
penampung/tabung, yang diakibatkan oleh sistem
penghisap pada motor kompresor, karena sifat udara
cenderung mengisi ruang yang kosong maka udara
akan terus masuk ke tabung sesuai dengan hisapan
yang dilakukan.
• Fungsi Suction Pump
Fungsi dari Suction Pump ini untuk membantu mengeluarkan cairan yang ada di dalam tubuh
pasien yang tidak berfungsi, bahkan dapat membahayakan kesehatan pasien. Seperti cairan di
dalam paru-paru, lendir di tenggorokan dan cairan yang ada di usus atau lambung. Suction Pump
juga digunakan saat proses operasi untuk menghisap cairan darah dan nanah yang keluar dari
tubuh pasien. Juga pasca operasi terkadang masih mengeluarkan darah. Sedangkan, diruang
perawatan pasien, suction pump digunakan untuk menghisap lendir dalam mulut dan
tenggorokan.
• Prinsip Kerja Suction Pump
• Penghisapan yang dihasilkan menggunakan pompa hisap.
- Pompa didukung oleh motor listrik.
- Pompa menggerakkan piston ke atas dan ke bawah
- Piston melekat pada diafragma kedap udara
- Menarik udara melalui katup udara satu arah untuk mengurangi tekanan.
• Mengurangi tekanan cairan dari pasien melalui tubing.
- Cairan tetap dalam botol sampai dibuang
- Katup mencegah cairan masuk ke motor.
• Kecepatan motor menentukan kekuatan isap.
• Bagian Bagian Suction Pump
1. Kabel power
2. Tombol power
3. Indikator kondisi baterai
4. Indikator sumber daya
5. Indikator daya vakum
6. Manometer
7. Penghubung tabung
8. Input tabung pasien
9. Tabung
• Pengoperasian Suction Pump
• Letakkan unit di dekat pasien
• Sambungkan dengan jala jala tegangan AC (Jangan menggunakan kabel sambung)
• Pasang tabung hisap pertama dari kontrol pompa hisap ke outlet botol penampung
• Pasang tabung hisap kedua ke inlet botol penampung
• Periksa semua komponen dan koneksi agar tersambung dengan pas
• Nyalakan suction pump (on/off switch)
• Crimp tubing berasal dari inlet botol penampung
Untuk menguji berbagai suction
• Sesuaikan penyedotan ke tingkat yang diinginkan saat mengamati pengukur vakum
• Memulai prosedur penyedotan
• Pemeliharaan Suction Pump
Alat 1
Nama Alat : Suction Pump
Daftar Inventaris Aksesoris
NO AKSESORIS ADA TIDAK
KONDISI
BAIK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
BERAT
1 Kabel power √ - √ - -
2 Tombol on/off √ - √ - -
3 Pressure regulator √ - √ - -
4 Power indicator √ - √ - -
5 Manometer √ - √ - -
6 Tabung √ - √ - -
7 Selang √ - √ - -
8 Katup √ - √ - -
9 Motor √ - √ - -
10 Pompa √ - √ - -
Tabel Pemeliharaan
NO Aksesoris Selasa, 22 April 2022 Selasa, 24 Mei 2022
1 Kabel power Bagus
2 Tombol on/off Bagus
3 Pressure regulator Bagus
4 Power indicator Bagus
5 Manometer Bagus
6 Tabung Bagus
7 Selang Bagus
8 Katup Bagus
9 Motor Bagus
10 Pompa Bagus
Alat 2
Nama Alat : Suction Pump Battery
Daftar Inventaris Aksesoris
NO AKSESORIS ADA TIDAK
KONDISI
BAIK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
BERAT
1 Kabel power √ - - - √
2 Tombol on/off √ - √ - -
3 Pressure regulator √ - - √ -
4 Power indicator √ - - √ -
5 Manometer √ - - √ -
6 Tabung √ - √ - -
7 Selang √ - √ - -
8 Katup √ - √ - -
9 Motor √ - - - √
10 Pompa √ - - - √
11 Baterai √ - - - √
Tabel Pemeliharaan
NO TANGGAL Selasa, 24 April 2022 Selasa, 24 Mei 2022
1. Kabel power Tidak bagus
2 Tombol on/off Bagus
3 Pressure regulator Tidak bagus
4 Power indicator Tidak bagus
5 Manometer Tidak bagus
6 Tabung Bagus
7 Selang Bagus
8 Katup Bagus
9 Motor Tidak bagus
10 Pompa Tidak bagus
11 Baterai Tidak bagus
 Harian
• Bersihkan filter
• Bersihkan ventilasi udara
• Bersihkan tabung, tubing, komponen lain yang bersentuhan dengan cairan pasien antara setiap
penggunaan dalam larutan air, deterjen, dan disinfektan
• Ganti filter bakteri bila kotor atau berubah warna
• Periksa botol penampung dari keretakan, pecah dan kerusakan lainnya
• Pastikan ada beberapa stock untuk penggantian bakteri filter
• Periksa katup apung bergerak bebas
 1-3 bulan
• Bersihkan dan ganti filter udara
• Bersihkan sikat pada motor seperlunya
• Periksa kabel power dan colokannya
• Pastikan vakum bekerja pada berbagai tekanan isap jika ada kontrol / tombol
• Verifikasi bahwa katup overflow (katup mengambang) berfungsi dengan baik ketika wadah diisi
dengan air
• Ketahanan pembumian antara sasis dan pin ground tidak boleh melebihi 0,5
• Pemeliharaan Suction Pump
• Perbaikan Suction Pump
 Paling umum: Penyumbatan, Kebocoran, Kegagalan Motor
 Kebocoran:
• Kebocoran tabung
• Jar / tutup bocor (kemungkinan cincin katup rusak)
 Penyumbatan tabung atau kaku
 Bagian yang sering hilang / rusak :
• Motor
• Power supply
• Tidak ada botol penampung
• Tidak ada filter
• Penyumbatan pada filter bakteri
 Float valve menutupi jalur udara karena botol penampung penuh
 Tekanan / suction tidak memadai
• Ventilasi terhalang
• Tombol suction control tersetting pada posisi low
• Diafragma perlu dibersihkan atau diganti
• Sikat perlu dibersihkan
• Motor perlu diberikan pelumas
• Trouble Shooting
NO KESALAHAN PENYEBAB
KEMUNGKINAN
SOLUSI
1 Mesin tidak berjalan Tidak ada tegangan pada
socket utama
Periksa power switch pada posisi ON. Periksa daya listrik
ada di soket menggunakan peralatan yang diketahui
berfungsi. Hubungi teknisi listrik untuk rewiring jika daya
tidak ada.
Fuse Putus Periksa kebocoran atau kawat yang menyebabkan sekering
putus dan memperbaiki ini. Ganti sekering dengan tegangan
dan nilai arus yang benar.
Kerusakan pada kabel
listrik
Coba kabel pada peralatan lain. Hubungi tukang listrik
untuk diperbaiki jika diperlukan
Kerusakan kabel internal Hubungi ahli listrik
2 Aliran fluida yang
buruk, pengukur
tekanan rendah
Tabung / segel / botol
bocor atau terputus
Tutup tabung yang berbeda atau bengkok. Ketika
pengukur tekanan berubah, titik kebocoran telah
dilewati. Tabung atau segel yang rusak diganti.
Katup saluran udara
terhalang
Bersihkan outlet katup
Katup kontrol macet Operasikan katup kontrol melalui jangkauan penuh. Kirim
untuk diperbaiki jika macet
kesalahan internal atau
kontrol
Hubungi teknisi
3 Aliran fluida yang
buruk, pengukur
tekanan tinggi
Filter atau tabung yang
terblokir (tdk dapat
mengalirkan udara dan
cairan)
Putuskan setiap tabung satu per satu. Ketika aliran udara
dihentikan, penyumbatan telah dilewati. Ganti filter atau
buka blokir tabung
• Trouble Shooting
4 Filter berubah warna Katup apung rusak Ganti filter, bersihkan atau ganti katup apung
5 Sengatan listrik Kesalahan pemasangan
kabel
Perbaiki hubungan pemasangan kabel. Hubungi tukang
listrik.
6 Pengisapan manual
macet
Internal slider macet Hubungi teknisi untuk diperbaiki
• Trouble Shooting
MEJA OPERASI
PENGERTIAN
MEJA OPERASI ADALAH MEJA TEMPAT PASIEN BERBARING
SELAMA OPERASI BEDAH
FUNGSI MEJA OPERASI
1. Meningkatkan Tingkat Efektivitas dan Keberhasilan Operasi Setiap meja operasi
selalu dilengkapi dengan adanya sebuah lampu operasi di desain sedemikian
rupa yang memiliki resolusi tinggi tentu membuat kegiatan operasi bisa lebih
mudah karena adanya penerangan dari lampu tersebut.
2. Meningkatkan Tingkat Efektivitas dan Keberhasilan Operasi Setiap meja operasi
selalu dilengkapi dengan adanya sebuah lampu operasi di desain sedemikian
rupa yang memiliki resolusi tinggi tentu membuat kegiatan operasi bisa lebih
mudah karena adanya penerangan dari lampu tersebut.
3. Menjadi Salah Satu Syarat Prosedural Pelaksanaan Sebuah Operasi
Pembedahan Pada umumnya meja operasi dibuat dengan standar dan
kelengkapan khusus untuk melakukan operasi pembedahan. Kelengkapan yang
harus ada di dalam meja operasi adalah termasuk pada bagian yang ada di
dalam meja operasi .
PRINSIP KERJA MEJA OPERASI
 Pergerakan naik atau turun meja operasi digerakan dengan sistim
hydrooulik yang terdapat di dasar meja. Katup dan pompa hidraulik
dikontrol secara elektrik dengan menggunakan konrol gantung tombol
tekan genggam.
SISTEM
HIDROLIK
BAGIAN BAGIAN MEJA OPERASI
1. Matras yaitu alas atau tempat pasien untuk berbaring
2. Pengatur posisi yaitu semacam control untuk mengubah posisi meja operasi baik itu naik
turun, dimiringkan kanan atau kiri, dll.
3. System hidrolik atau elektriknya yaitu system yang digunakan untuk perubahan pergerakan
naik atau turun pada meja operasi
4. Rem yaitu berfungsi untuk mengunci pergerakan pada roda meja operasi agar dapat berhenti
dan tidak berubah.
5. Aksesoris seperti penyangga kepala yaitu bagian tambahan seperti bantalan pada kepala, dll.
PENGOPERASIAN MEJA OPERASI
 Periksa kelengkapan meja operasi
 Tekan tombol power switch “ON” pada meja operasi
 Lakukan settingan posisi meja operasi dengan menggunakan remote
atua control panel pada meja operasi
 Pastikan meja operasi dalam keadaan normal
 Setelah selesai menggunakan tekan tombol switch “OF”
 Untuk meja operasi manual maka sama seperti diatas prosedurnya
namun dalam ingin mengubah posisi meja operasi maka kita harus
memompa sendiri menggunakan kaki yang terdapat dibawah meja
operasi, juga untuk menggubah kemiringan maka dilakukan juga
dengan manual semacam footswitch
PEMELIHARAAN MEJA OPERASI
1. Meja atau matras
 Setelah digunakan, meja operasi harus berada pada tingkat meja, posisi terendah.
 meja operasi setelah digunakan, harus bersih dan kering.
 pad meja operasi dapat menggunakan alkohol 20% dan glutaraldehid 20% untuk pembersihan
dan desinfeksi, setelah disinfeksi harus kering, dan bersihkan percikan di pad.
 Tempatkan bangku ahli anestesi, atau penyangga kuat serupa, di samping meja. Tempatkan
pedal rem pada posisi ‘castor’. Berdiri di sisi meja yang sama dengan penyangga tetapi dengan
tuas pompa di sisi yang berlawanan. Dorong meja sejauh 30 cm lalu tarik kembali. Ini
memastikan bahwa semua kastor mengarah menjauh dari operator.
MATRAS
2. Kastor dan roda
 Bersihkan setiap kastor dan roda dari kotoran, lalu lumasi roda kastor
dan bola roda dengan oli mesin ringan.
3. Rem dan mekanisme rem
 Periksa kerja mekanisme rem dan juga periksa keausan pada bantalan
rem, pinion rem patah atau gigi kuadran dan mainkan pin lancip kuadran.
Periksa sekrup penghenti dari keausan, Pasang bantalan rem baru jika
perlu.
4. Silinder Hidrolik
 Angkat bagian atas meja ke ketinggian maksimum, kemudian tekan
pedal penyetelan ketinggian (pompa hidraulik) sepenuhnya dan periksa
kehalusannya dan tingkat keturunan.
RODA DAN
REM
HIDROLIK
PERBAIKAN MEJA OPERASI
1. Alat mati total
 Catu daya Pengecekan pada catu daya, pastikan kabel terhubung dengan
sumber tegangan, ganti kabel jika salah satu putus atau terjadi short o
2. Elektrik sirkuit/ control panel mati
 Pastikan koneksi kabel baik, tidak ada yang short atau putus Jika masih
mati Ganti modul dengan modul yang baru Meja operasi sulit digerakkan
3. Hidrolik tidak jalan
 Pastikan tidak ada kebocoran oli pada sistem hidrolik, jika terjadi
kebocoran dapat dilakukan penggantian sil pada hidrolik
4. Meja sulit bergerak
 Beri pelumas pada motor penggerak atau poros pada meja operasi
PERSYARATAN YANG ADA PADA MEJA OPERASI
Ada sejumlah fungsi dasar yang harus dipenuhi oleh setiap meja operasi
untuk memenuhi persyaratan yang dibuatnya:
1. Ketinggian meja operasi harus disesuaikan. Ini adalah satu-satunya cara
ahli bedah dapat menyesuaikannya dengan tinggi badan mereka dan
dengan demikian bekerja secara ergonomis.
2. Meja harus dapat dimiringkan ke kiri dan ke kanan untuk memastikan
gambaran rongga tubuh yang lebih baik atau menggunakan gravitasi untuk
menggerakkan organ (misalnya laparoskopi).
3. Segmen meja operasi individu juga harus disesuaikan. Ini adalah satu-
satunya cara untuk memastikan lekukan anatomi tubuh yang diperlukan
dan memungkinkan ekstremitas diposisikan sesuai untuk operasi.
PERSYARATAN YANG ADA PADA MEJA OPERASI
4. Permukaan radiolusen harus sebesar mungkin untuk
memastikan gambar sebesar mungkin tanpa gangguan
5. Lapisan meja juga penting, ini harus lembut dan radiolusen.
Lembut karena harus mendistribusikan tekanan secara
optimal jika tidak, pasien dapat menderita luka tekan yang
mungkin menjadi tanggung jawab staf.
JENIS-JENIS MEJA OPERASI
1. Meja operasi umum untuk operasi normal atau multi-kinerja
 Kebanyakan meja operasi yang tersedia manual, pedal, bermotor.
 Meja operasi tetap
 Karena kolom meja untuk sistem meja operasi stasioner ditambatkan
dengan kuat ke lantai, perangkat medis tambahan yang diperlukan
dapat dengan mudah dibawa ke area operasi dan diposisikan.
Perangkat ini termasuk, misalnya, peralatan x-ray, yang dapat dengan
mudah digeser di bawah bagian atas meja. Peningkatan ruang kaki
karena geometri kaki yang mengganggu tidak lagi ada.
2. Meja operasi ortopedi
 Meja operasi khusus untuk bedah ortopedi dan traumatologi. Ini memiliki
kemungkinan yang berbeda untuk menggunakan posisi normal dan terbalik
dalam berbagai disiplin ilmu bedah.
 Femur Treatment Perawatan kepala tulang paha
 Arm Treatment Perawatan lengan atas
 Shoulder Treatment Posisi pasien untuk artroskopi lutut bahu Posisi pasien
untuk artroskopi lutut.
 Hip Treatment Posisi pasien untuk endoprotesis pinggul total dengan pasien
dalam posisi lateral
 Bilateral Hip Treatment Kemungkinan a.p. pemandangan seluruh panggul
 Spinal Column Treatment Perawatan tulang belakang
3. Meja operasi terbaru yang dilengkapi dengan pilihan remote control IR, control
tangan dengan kabel, dan footswitch membuat pemosisian pasien menjadi lebih
mudah dan lebih cepat.
LAMPU OPERASI
48
Pengertian Lampu
Operasi
Lampu operasi adalah alat
elektromedik yang digunakan
sebagai penerangan dalam
melanjutkan tindakan operasi. Lampu
operasi tidak sama dengan lampu-
lampu pada umumnya.
49
Lampu operasi memerlukan reflector
khusus yang dapat memfokuskan
cahaya sehingga tidak timbul
bayangan dan tepat pada obyek yang
dioperasi
 Lampu Operasi adalah lampu yang berfungsi sebagai
penerangan saat kegiatan operasi berlansung. Lampu
operasi dipasang secara manual dan mobile. Untuk
ruang-ruang tertentu dipasang secara manual, untuk
tindakan rawat jalan digunakan sistem yang mobile.
50
Fungsi Lampu Operasi
 Prinsip kerja dari lampu ini adalah dengan
memanfaatkan tegangan dari PLN untuk menyuplai
lampu yang sebelumnya masuk rangkaian dimer
untuk mengatur intensitas lampu.
 lampu operasi ini memakai lampu khusus yaitu lampu
halogen.
51
Prinsip kerja Lampu Operasi
52
 Sifat dari lampu halogen adalah sebagai
berikut
- Memiliki kepekaan yang
cukup tinggi
- Termasuk zat kimia
- Bukan radio aktif
 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan lampu halogen adalah :
- Tidak boleh disentuh dengan
tangan karena tangan
mengandung keringat
sehingga lampu akan pecah
karena panas.
- Bentuknya ada yang ulir dan
ada yang soket (pemasangan)
Bagian Bagian Lampu Operasi
54
 Kabinet Lampu Operasi sebagai tempat meletakkan
komponen lampu operasi sekaligus sebagai tumpuan
dari lengan lampu yang ditancapkan ke langit-langit
kamar operasi.
1
55
55
 Lengan Lampu Operasi untuk mengarahkan dimana
posisi head light sesuai yang dibutuhkan. Ada 2
lengan yaitu tang bisa berputar 3600(A) dan yang
bergerak ke atas dan bawah dengan membentuk
sudut tertentu dimana porosnya ada di ujung lengan
2
56
56
56
 Modul Kontrol sebagai tempat untuk mengontrol
seberapa besar intensitas dan suhu yang diinginkan,
berbentuk tombol-tombol.
3
57
57
57
 Head Light sebagai tempat pemasangan modul-
modul LED. Berbentuk seperti mangkuk yang tebalik.
4
58
58
58
58
 Lengan Penyangga Head Light sebagai poros head
light agar bisa digerakan memutar dengan sudut
pancar yang diinginkan
5
59
59
59
59
 Modul LED berisi beberapa LED yang dirangkai
menjadi 1 agar mempermudah dalam disribusi daya
serta pengaturan cahayanya. Setiap 1 modul led
terdapat 5 LED. Menggunakan LED khusus yang
6
60
60
60
60
 LED komponen pengubah energy lisrtik menjadi
cahaya.
7
61
61
61
61
61
 Cup LED untuk mengarahkan cahaya LED agar
semuanya terpantul ke bawah
8
62
62
62
62
62
62
 Filter untuk mengurangi panas yang dihasilkan dari
proses pengubahan energy listrik menjadi cahaya.
9
63
63
63
63
63
63
63
 Handle Pengatur Fokus untuk mengarahkan fokus
cahaya lampu operasi
10
 1. Hidupkan lampu dengan menekan tombol On/Off pada saklar yang berada didinding
tembok.
 2. Hidupkan lampu dengan menekan saklar On/Off pada saklar yang berada pada badan
alat/lampu.
 3. Hidupkan monitor dengan menekan saklar On/Off pada saklar yang berada pada badan
control panel.
 4. Pilih resistansi pencerahaan sesuai yang di inginkan yang berada pada badan alat/lampu.
 5. Pilih mode dewasa/anak untuk kapasitas kamera dan monitor yang berada pada control
panel.
 6. Pilih mode pencerahaan kamera yang berada di control panel.
 7. Setelah selesai pemakaian matikan lampu dengan menekan saklar On/Off pada saklar yang
berada pada badan alat/lampu dinding tembok dan juga yang berada dikontrol panel
64
Pengoperasian Lampu Operasi
 LED : Karena led adala komponen penghasil cahaya yang terus
menerus dan selain itu juga terdapat panas. Inilah yang sering
membuat led cepat padam.
 TRAFO : merupakan komponen yang disipasi panasnya terbesar
untuk itu trafo yang sudah berumur lama sering terbakar karena
tidak kuat lagi menehan panas yang dihasilkan dari proses
penurunan tegangan.
 Pengaturan Intensitas : Pengaturan yang terus menerus akan
menyebabkan umur dari pengatur intensitas (potensio) menjadi
pendek karena mengalami
65
Perbaikan Lampu Operasi
66
THANK YOU!
Any questions?

More Related Content

What's hot

Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Penguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptxPenguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptx
IchsanLuga1
 
Esu
EsuEsu
transistor
transistortransistor
transistor
Maz Kit
 
Presentasi teori life support tentang ventilator
Presentasi teori life support tentang ventilator Presentasi teori life support tentang ventilator
Presentasi teori life support tentang ventilator
Dzul Fiqri
 
Cp1e manual
Cp1e manualCp1e manual
Cp1e manual
Alain Hua
 
Life suport & life saving Equipment
Life suport & life saving EquipmentLife suport & life saving Equipment
Life suport & life saving Equipment
La Ode Hamrin
 
Obat Emergensi dan Anestesi.pdf
Obat Emergensi dan Anestesi.pdfObat Emergensi dan Anestesi.pdf
Obat Emergensi dan Anestesi.pdf
thedoctor43
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Sistem kendali
Sistem kendaliSistem kendali
Sistem kendali
Rudy Dicinta
 
Ventilator dr. adilatri
Ventilator dr. adilatriVentilator dr. adilatri
Ventilator dr. adilatri
Gunk Arie'sti
 
ECG
ECGECG
Switchgear teknik tenaga listrik
Switchgear teknik tenaga listrikSwitchgear teknik tenaga listrik
Switchgear teknik tenaga listrik
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Photo therapy
Photo therapyPhoto therapy
Photo therapy
akbar010
 
Laporan power supply
Laporan power supplyLaporan power supply
Laporan power supply
Remboko Nazar
 
Arus AC dan DC.pdf
Arus AC dan DC.pdfArus AC dan DC.pdf
Arus AC dan DC.pdf
YuliantoCatur2
 
Bedside monitor
Bedside monitorBedside monitor
Bedside monitor
Gunawan Setia
 
PPT Rangkaian Listrik
PPT Rangkaian ListrikPPT Rangkaian Listrik
PPT Rangkaian Listrik
widakamulyantina
 
Defibrillator
DefibrillatorDefibrillator

What's hot (20)

Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 
Penguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptxPenguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptx
 
Esu
EsuEsu
Esu
 
transistor
transistortransistor
transistor
 
Presentasi teori life support tentang ventilator
Presentasi teori life support tentang ventilator Presentasi teori life support tentang ventilator
Presentasi teori life support tentang ventilator
 
Multivibrator
MultivibratorMultivibrator
Multivibrator
 
Cp1e manual
Cp1e manualCp1e manual
Cp1e manual
 
Life suport & life saving Equipment
Life suport & life saving EquipmentLife suport & life saving Equipment
Life suport & life saving Equipment
 
Obat Emergensi dan Anestesi.pdf
Obat Emergensi dan Anestesi.pdfObat Emergensi dan Anestesi.pdf
Obat Emergensi dan Anestesi.pdf
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Sistem kendali
Sistem kendaliSistem kendali
Sistem kendali
 
Ventilator dr. adilatri
Ventilator dr. adilatriVentilator dr. adilatri
Ventilator dr. adilatri
 
ECG
ECGECG
ECG
 
Switchgear teknik tenaga listrik
Switchgear teknik tenaga listrikSwitchgear teknik tenaga listrik
Switchgear teknik tenaga listrik
 
Photo therapy
Photo therapyPhoto therapy
Photo therapy
 
Laporan power supply
Laporan power supplyLaporan power supply
Laporan power supply
 
Arus AC dan DC.pdf
Arus AC dan DC.pdfArus AC dan DC.pdf
Arus AC dan DC.pdf
 
Bedside monitor
Bedside monitorBedside monitor
Bedside monitor
 
PPT Rangkaian Listrik
PPT Rangkaian ListrikPPT Rangkaian Listrik
PPT Rangkaian Listrik
 
Defibrillator
DefibrillatorDefibrillator
Defibrillator
 

Similar to KELOMPOK 1 - LAPORAN PRAKTIKUM BEDAH DAN ANESTESI.pptx

ESU.pptx
ESU.pptxESU.pptx
PPT LAPORAN KP IMAM AJI.pptx
PPT LAPORAN KP IMAM AJI.pptxPPT LAPORAN KP IMAM AJI.pptx
PPT LAPORAN KP IMAM AJI.pptx
BukanOrang6
 
ESOPA ( Elektronik Semi Pompa Air )
ESOPA ( Elektronik Semi Pompa Air )ESOPA ( Elektronik Semi Pompa Air )
ESOPA ( Elektronik Semi Pompa Air )
Fajarrudin
 
Papan Suis Utama (MCB)
Papan Suis Utama (MCB)Papan Suis Utama (MCB)
Papan Suis Utama (MCB)
Akim Abd Aziz
 
Sistem Irigasi Otomatis menggunakan Arduino Uno
Sistem Irigasi Otomatis menggunakan Arduino UnoSistem Irigasi Otomatis menggunakan Arduino Uno
Sistem Irigasi Otomatis menggunakan Arduino Uno
Rizki Verdian
 
K2-ELEKTROPNEUMATIC SYSTEM students handout.ppt
K2-ELEKTROPNEUMATIC SYSTEM students handout.pptK2-ELEKTROPNEUMATIC SYSTEM students handout.ppt
K2-ELEKTROPNEUMATIC SYSTEM students handout.ppt
zharens1
 
Sistem pengapian otomotif
Sistem pengapian otomotifSistem pengapian otomotif
Sistem pengapian otomotif
dedihermanto
 
Gambar&penerangan
Gambar&peneranganGambar&penerangan
Gambar&penerangan
mohdsani ramli
 
Electrical maintenance
Electrical maintenanceElectrical maintenance
Electrical maintenance
muhdhazim404
 
Tugas tune up motor bensin
Tugas tune up motor bensinTugas tune up motor bensin
Tugas tune up motor bensinrahimbesoll
 
Bab 3 ST.pptx
Bab 3 ST.pptxBab 3 ST.pptx
Bab 3 ST.pptx
NilaUtama1
 
Makalah Elektronika Industri
Makalah Elektronika IndustriMakalah Elektronika Industri
Makalah Elektronika Industri
ydwd11
 
Mr fisika
Mr fisikaMr fisika
Mr fisika
Diman Jie
 
Modul cara menggunakan ohm meter
Modul   cara menggunakan ohm meterModul   cara menggunakan ohm meter
Modul cara menggunakan ohm meter
Arief Budianto R
 
3 megger
3 megger3 megger
3 megger
fatur ontot
 
Jenis wayar dan kerja pendawaian
Jenis wayar dan kerja pendawaianJenis wayar dan kerja pendawaian
Jenis wayar dan kerja pendawaian
Renyold Jisli
 
AUTOMATIC GARAGE WITH ARDUINO UNO R3 Interface labview (full version)
AUTOMATIC GARAGE WITH ARDUINO UNO R3 Interface labview (full version)AUTOMATIC GARAGE WITH ARDUINO UNO R3 Interface labview (full version)
AUTOMATIC GARAGE WITH ARDUINO UNO R3 Interface labview (full version)
sylviarosadi05
 
Garasi otomatis menggunakan arduino uno r3 dengan interface labview (full ver...
Garasi otomatis menggunakan arduino uno r3 dengan interface labview (full ver...Garasi otomatis menggunakan arduino uno r3 dengan interface labview (full ver...
Garasi otomatis menggunakan arduino uno r3 dengan interface labview (full ver...
PutriEndah3
 
Garasi otomatis menggunakan arduino uno r3 dengan interface labview (full ver...
Garasi otomatis menggunakan arduino uno r3 dengan interface labview (full ver...Garasi otomatis menggunakan arduino uno r3 dengan interface labview (full ver...
Garasi otomatis menggunakan arduino uno r3 dengan interface labview (full ver...
Fauzan Nurrasyid
 

Similar to KELOMPOK 1 - LAPORAN PRAKTIKUM BEDAH DAN ANESTESI.pptx (20)

ESU.pptx
ESU.pptxESU.pptx
ESU.pptx
 
PPT LAPORAN KP IMAM AJI.pptx
PPT LAPORAN KP IMAM AJI.pptxPPT LAPORAN KP IMAM AJI.pptx
PPT LAPORAN KP IMAM AJI.pptx
 
ESOPA ( Elektronik Semi Pompa Air )
ESOPA ( Elektronik Semi Pompa Air )ESOPA ( Elektronik Semi Pompa Air )
ESOPA ( Elektronik Semi Pompa Air )
 
Papan Suis Utama (MCB)
Papan Suis Utama (MCB)Papan Suis Utama (MCB)
Papan Suis Utama (MCB)
 
Sistem Irigasi Otomatis menggunakan Arduino Uno
Sistem Irigasi Otomatis menggunakan Arduino UnoSistem Irigasi Otomatis menggunakan Arduino Uno
Sistem Irigasi Otomatis menggunakan Arduino Uno
 
K2-ELEKTROPNEUMATIC SYSTEM students handout.ppt
K2-ELEKTROPNEUMATIC SYSTEM students handout.pptK2-ELEKTROPNEUMATIC SYSTEM students handout.ppt
K2-ELEKTROPNEUMATIC SYSTEM students handout.ppt
 
Sistem pengapian otomotif
Sistem pengapian otomotifSistem pengapian otomotif
Sistem pengapian otomotif
 
Gambar&penerangan
Gambar&peneranganGambar&penerangan
Gambar&penerangan
 
Electrical maintenance
Electrical maintenanceElectrical maintenance
Electrical maintenance
 
Tugas tune up motor bensin
Tugas tune up motor bensinTugas tune up motor bensin
Tugas tune up motor bensin
 
Bab 3 ST.pptx
Bab 3 ST.pptxBab 3 ST.pptx
Bab 3 ST.pptx
 
Makalah Elektronika Industri
Makalah Elektronika IndustriMakalah Elektronika Industri
Makalah Elektronika Industri
 
Mr fisika
Mr fisikaMr fisika
Mr fisika
 
Modul cara menggunakan ohm meter
Modul   cara menggunakan ohm meterModul   cara menggunakan ohm meter
Modul cara menggunakan ohm meter
 
3 megger
3 megger3 megger
3 megger
 
3 megger
3 megger3 megger
3 megger
 
Jenis wayar dan kerja pendawaian
Jenis wayar dan kerja pendawaianJenis wayar dan kerja pendawaian
Jenis wayar dan kerja pendawaian
 
AUTOMATIC GARAGE WITH ARDUINO UNO R3 Interface labview (full version)
AUTOMATIC GARAGE WITH ARDUINO UNO R3 Interface labview (full version)AUTOMATIC GARAGE WITH ARDUINO UNO R3 Interface labview (full version)
AUTOMATIC GARAGE WITH ARDUINO UNO R3 Interface labview (full version)
 
Garasi otomatis menggunakan arduino uno r3 dengan interface labview (full ver...
Garasi otomatis menggunakan arduino uno r3 dengan interface labview (full ver...Garasi otomatis menggunakan arduino uno r3 dengan interface labview (full ver...
Garasi otomatis menggunakan arduino uno r3 dengan interface labview (full ver...
 
Garasi otomatis menggunakan arduino uno r3 dengan interface labview (full ver...
Garasi otomatis menggunakan arduino uno r3 dengan interface labview (full ver...Garasi otomatis menggunakan arduino uno r3 dengan interface labview (full ver...
Garasi otomatis menggunakan arduino uno r3 dengan interface labview (full ver...
 

Recently uploaded

Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 

Recently uploaded (20)

Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 

KELOMPOK 1 - LAPORAN PRAKTIKUM BEDAH DAN ANESTESI.pptx

  • 1. Laporan Praktikum Bedah dan Anestesi Kelompok 1 Afifah Nabila Adam Cesare Diaryo Bima Ramadhan Elsa Ahadtri Septiana Kelas : A1
  • 3. PENGERTIAN ESU 3 Alat electrosurgenry unit (ESU) adalah alat bedah yang memanfaatkan frekuensi tinggi dengan arus ac yang berguna melakukan sayatan ataupun penutupan luka. Esu dirancang menggunakan elektoda aktif dan elektroda pasif untuk mode monopolar, sedangkan untuk mode bipolar menggunakan satu elektroda yang berfungsi sebagai aktif dan elektroda pasif secara bersamaan.
  • 4. FUNGSI ESU ▰ Beberapa mode yang ada pada electro surgery unit adalah mode monopolar dan bipolar. Mode ini memiliki 2 fungsi yaitu fungsi cutting dan coagulation. Fungsi cutting adalah melakukan sayatan atau pemotongan dan fungsi coagulation adalah melakukan penggumpalan darah pada jaringan atau penutupan luka. 4
  • 5. ▰ Eletrosurgical Unit (ESU) adalah alat kesehatan bedah yang bekerja dengan memanfaatkan arus listrik berfrekuensi tinggi. ESU mempunyai prinsip yaitu mengalirkan arus listrik melalui suatu jaringan. Saat penggunaan Electrosurgical Unit (ESU), memanfaatkan arus listrik dengan frekuensi tinggi yang berfungsi memaksimalkan efek panas (thermal) dan mencegah efek faradic dan efek elektrolit, karena itu dianjurkan menggunakan frekuensi diatas 300 KHz. Efek dari Electrosurgical Unit (ESU) terbagi 3, yaitu : PRINSIP KERJA ESU 5
  • 6. EFEK ESU TERBAGI 3 ▰ Efek thermal ▰ Efek thermal adalah efek panas karena arus yang sangat tinggi. ▰ Efek Elektrolit ▰ Efek elektrolit adalah efek penguapan hingga adanya asap yang terjadi karena panas yang terkena cairan tubuh. ▰ Efek Faradik ▰ Efek Faradik adalah efek percikan api. 6
  • 7. ▰ POWER: Menghidupkan atau mematikan alat ▰ RECALL: mengingat data terakhir dan pengaturan daya yang terakhir digunakan setelah sistem dihidupkan ▰ CUT: Kontrol cut kode warna kuning. Tampilan CUTTING menunjukkan daya pengaturan. Panah 'up' tombol akan meningkatkan pengaturan daya 7 BAGIAN BAGIAN ESU
  • 8. 8 COAG: Kontrol coag kode warna biru. Bipolar: Kontrol Bipolar adalah kode warna hijau. Mode bipolar dapat diaktifkan dengan baik switching tangan perangkat, atau dengan footswitch bipolar. 8 BAGIAN BAGIAN ESU
  • 9. 9 Volume Control: Tingkat volume diatur dari pabrik untuk semua alarm. Control volume untuk cutting dan nada COAG dapat ditingkatkan dengan memutar tombol searah jarum jam. Monopolar Footswitch Connector: dua pedal footswitch dihubungkan oleh konektor ke dalam wadah yang tepat. 9 BAGIAN BAGIAN ESU
  • 10. 10 Bipolar Footswitch Connector: satu pedal footswitch dihubungkan oleh konektor ke dalam wadah yang tepat. Kabel Listrik Konektor: kabel daya yang disediakan dengan generator dimasukkan di sini untuk memberikan daya pada unit. Grounding Lug: disediakan untuk grounding tambahan bila diperlukan. Fuse Box: Jika sekering telah rusak ganti dengan ukuran sekering tepat 10 BAGIAN BAGIAN ESU
  • 11. PENGOPERASIAN ESU ▰ Sebelum menghidupkan ESU bersihkan ESU dan bagian-bagiannya dari debu dan kotoran lainnya. Pastikan bahwa tidak ada barang apapun diatas ESU terutama cairan ▰ Pastikan bahwa semua accessories dalam kondisi baik dan telah terpasang dengan baik ▰ Masukkan kabel power ESU ke stop kontak listrik di dinding. Pastikan kabel power telah tertancap dengan mantap di stop kontak, apabila stop kontak tidak ada ground, hubungkan ESU dengan ground 11
  • 12. PENGOPERASIAN ESU ▰ Hidupkan ESU dengan menekan power ▰ Atur daya/dosis yang diinginkan dengan menekan tombol up/down, baik untuk cutting maupun coagulation. Lakukan pemilihan efek yang diinginkan untuk cutting dan mode yang diinginkan untuk coagulating, bila memang dibutuhkan ▰ ESU siap digunakan, setelah netral elektroda terpasang ke pasien dengan baik ▰ Rapikan kembali ESU beserta semua accessoris 12
  • 13. PEMELIHARAAN ESU ▰ Nama Alat : Electrosurgical Unit (ESU) ▰ Merk : Geister ▰ Type : ESU-X 400 HT ▰ Daftar Inventaris Aksesoris 13 NO AKSESORIS ADA TIDAK KONDISI BAIK RUSAK RINGAN RUSAK BERAT 1 Kabel power √ - √ - - 2 Tombol on/off √ - √ - - 3 Elektroda aktif jarum √ - √ - - Elektroda aktif pisau √ - - √ - Elektroda aktif bola √ - √ - - Elektroda aktif lingkar pita - √ - - - Elektroda pasif √ - √ - - 4 Foot switch √ - √ - - 5 Tombol memory √ - √ - - 6 Tombol mode bipolar √ - √ - - 7 Tombol mode monopolar √ - √ - -
  • 14. 14 PEMELIHARAAN ESU ▰ Nama Alat : Electrosurgical Unit (ESU) ▰ Merk : Geister ▰ Type : ESU-X 400 HT ▰ Tabel Pemeliharaan 14 NO TANGGAL PEMELIHARAAN Selasa, 22 April 2022 Selasa, 24 Mei 2022 1 Kabel power Bagus 2 Tombol on/off Bagus 3 Fuse Bagus 4 Elektroda aktif jarum Bagus Elektroda aktif pisau Bagus Elektroda aktif bola Bagus Elektroda aktif lingkar pita Tidak ada Elektroda pasif Bagus 5 Foot switch Bagus 6 Tombol memory Bagus 7 Tombol mode bipolar Bagus 8 Tombol mode monopolar Bagus
  • 15. 15 15 PEMELIHARAAN ESU Nama Alat : Electrosurgical Unit (ESU) Merk : DELTRONIX Type : B-3300 SM Daftar Inventaris Aksesoris 15 NO AKSESORIS ADA TIDAK KONDISI BAIK RUSAK RINGAN RUSAK BERAT 1 Kabel power √ - √ - - 2 Tombol on/off √ - √ - - 3 Elektroda aktif jarum √ - √ - - Elektroda aktif pisau √ - √ - - Elektroda aktif bola - √ - - - Elektroda aktif lingkar pita - √ - - - Elektroda pasif √ - √ - - 4 Foot switch √ - √ - - 5 Tombol memory - √ - - - 6 Tombol mode bipolar √ - - - - 7 Tombol mode monopolar √ - - - -
  • 16. 16 16 PEMELIHARAAN ESU Nama Alat : Electrosurgical Unit (ESU) Merk : DELTRONIX Type : B-3300 SM Daftar Inventaris Aksesoris 16 NO TANGGAL PEMELIHARAAN Selasa, 22 April 2022 Selasa, 24 Mei 2022 1 Kabel power Bagus 2 Tombol on/off Bagus 3 Fuse Bagus 4 Elektroda aktif jarum Bagus Elektroda aktif pisau Bagus Elektroda aktif bola Tidak ada Elektroda aktif lingkar pita Tidak ada Elektroda pasif Bagus Foot switch Bagus 5 Tombol memory Bagus 6 Tombol mode bipolar Bagus 7 Tombol mode monopolar Bagus
  • 17. 17 PEMELIHARAAN ESU Chassis / Housing - Periksa bagian luar unit untuk kebersihan dan kondisi fisik umum. Pemasangan / Pengencang - Jika perangkat dipasang pada dudukan atau troli, periksa kondisi pemasangan. Steker AC - Periksa steker listrik AC dari kerusakan. Kabel Saluran - Periksa kabelnya dari kerusakan & tekukan yang berlebihan. Fuse – Periksa fuse secara berkala Konektor - Periksa semua kabel ESU untuk kelengkapan yang tepat dan kontak yang kuat dari konektor. Probe - Pastikan bahwa memeriksa kondisi fisik mereka. Untuk probe sekali pakai, periksa tanggal kedaluwarsa. Indikator / Layar - Konfirmasikan pengoperasian semua indikator pada unit bahwa semua segmen fungsi tampilan digital dan fungsi Alarm. Sinyal Suara - Operasikan perangkat untuk mengaktifkan sinyal yang dapat didengar. Pelabelan - Periksa label yang diperlukan, dan kartu instruksi ada. 17
  • 18. PERBAIKAN ESU ▰ Periksa ESU untuk kerusakan fisik ▰ Pastikan semua kabel aksesori terhubung dengan benar ▰ Periksa kondisi kabel daya, jangan sampai kabelnya rusak, retak atau terkena kawat apa pun jika tidak segera ganti yang sama ▰ Periksa sekering ESU. Harus dipasang dengan benar di dalam soket sekering. Periksa korosi dan kerusakan jika demikian mengganti peringkat sekering yang sama seperti yang disebutkan dalam manual dan pada ESU 18
  • 19. PERBAIKAN ESU ▰ Lepaskan koneksi kabel daya dan periksa apakah ada kerusakan atau penyumbatan stopkontak footswitch. Jika ditemukan ganti panel belakang atau konektor panel belakang ▰ Periksa kontak instrumen bipolar, monopolar dan elektroda pasif di panel depan .Jika terjadi kerusakan ganti panel depan atau konektor panel depan 19
  • 21. • Pengertian Suction Pump Suction Pump merupakan alat kesehatan yang berfungsi untuk menghisap cairan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh pada proses operasi, seperti darah, isi lambung, dan sebagainya. Kemudian cairan yang dihisap ditampung kesebuah wadah penampung/tabung, yang diakibatkan oleh sistem penghisap pada motor kompresor, karena sifat udara cenderung mengisi ruang yang kosong maka udara akan terus masuk ke tabung sesuai dengan hisapan yang dilakukan.
  • 22. • Fungsi Suction Pump Fungsi dari Suction Pump ini untuk membantu mengeluarkan cairan yang ada di dalam tubuh pasien yang tidak berfungsi, bahkan dapat membahayakan kesehatan pasien. Seperti cairan di dalam paru-paru, lendir di tenggorokan dan cairan yang ada di usus atau lambung. Suction Pump juga digunakan saat proses operasi untuk menghisap cairan darah dan nanah yang keluar dari tubuh pasien. Juga pasca operasi terkadang masih mengeluarkan darah. Sedangkan, diruang perawatan pasien, suction pump digunakan untuk menghisap lendir dalam mulut dan tenggorokan.
  • 23. • Prinsip Kerja Suction Pump • Penghisapan yang dihasilkan menggunakan pompa hisap. - Pompa didukung oleh motor listrik. - Pompa menggerakkan piston ke atas dan ke bawah - Piston melekat pada diafragma kedap udara - Menarik udara melalui katup udara satu arah untuk mengurangi tekanan. • Mengurangi tekanan cairan dari pasien melalui tubing. - Cairan tetap dalam botol sampai dibuang - Katup mencegah cairan masuk ke motor. • Kecepatan motor menentukan kekuatan isap.
  • 24. • Bagian Bagian Suction Pump 1. Kabel power 2. Tombol power 3. Indikator kondisi baterai 4. Indikator sumber daya 5. Indikator daya vakum 6. Manometer 7. Penghubung tabung 8. Input tabung pasien 9. Tabung
  • 25. • Pengoperasian Suction Pump • Letakkan unit di dekat pasien • Sambungkan dengan jala jala tegangan AC (Jangan menggunakan kabel sambung) • Pasang tabung hisap pertama dari kontrol pompa hisap ke outlet botol penampung • Pasang tabung hisap kedua ke inlet botol penampung • Periksa semua komponen dan koneksi agar tersambung dengan pas • Nyalakan suction pump (on/off switch) • Crimp tubing berasal dari inlet botol penampung Untuk menguji berbagai suction • Sesuaikan penyedotan ke tingkat yang diinginkan saat mengamati pengukur vakum • Memulai prosedur penyedotan
  • 26. • Pemeliharaan Suction Pump Alat 1 Nama Alat : Suction Pump Daftar Inventaris Aksesoris NO AKSESORIS ADA TIDAK KONDISI BAIK RUSAK RINGAN RUSAK BERAT 1 Kabel power √ - √ - - 2 Tombol on/off √ - √ - - 3 Pressure regulator √ - √ - - 4 Power indicator √ - √ - - 5 Manometer √ - √ - - 6 Tabung √ - √ - - 7 Selang √ - √ - - 8 Katup √ - √ - - 9 Motor √ - √ - - 10 Pompa √ - √ - -
  • 27. Tabel Pemeliharaan NO Aksesoris Selasa, 22 April 2022 Selasa, 24 Mei 2022 1 Kabel power Bagus 2 Tombol on/off Bagus 3 Pressure regulator Bagus 4 Power indicator Bagus 5 Manometer Bagus 6 Tabung Bagus 7 Selang Bagus 8 Katup Bagus 9 Motor Bagus 10 Pompa Bagus
  • 28. Alat 2 Nama Alat : Suction Pump Battery Daftar Inventaris Aksesoris NO AKSESORIS ADA TIDAK KONDISI BAIK RUSAK RINGAN RUSAK BERAT 1 Kabel power √ - - - √ 2 Tombol on/off √ - √ - - 3 Pressure regulator √ - - √ - 4 Power indicator √ - - √ - 5 Manometer √ - - √ - 6 Tabung √ - √ - - 7 Selang √ - √ - - 8 Katup √ - √ - - 9 Motor √ - - - √ 10 Pompa √ - - - √ 11 Baterai √ - - - √
  • 29. Tabel Pemeliharaan NO TANGGAL Selasa, 24 April 2022 Selasa, 24 Mei 2022 1. Kabel power Tidak bagus 2 Tombol on/off Bagus 3 Pressure regulator Tidak bagus 4 Power indicator Tidak bagus 5 Manometer Tidak bagus 6 Tabung Bagus 7 Selang Bagus 8 Katup Bagus 9 Motor Tidak bagus 10 Pompa Tidak bagus 11 Baterai Tidak bagus
  • 30.  Harian • Bersihkan filter • Bersihkan ventilasi udara • Bersihkan tabung, tubing, komponen lain yang bersentuhan dengan cairan pasien antara setiap penggunaan dalam larutan air, deterjen, dan disinfektan • Ganti filter bakteri bila kotor atau berubah warna • Periksa botol penampung dari keretakan, pecah dan kerusakan lainnya • Pastikan ada beberapa stock untuk penggantian bakteri filter • Periksa katup apung bergerak bebas  1-3 bulan • Bersihkan dan ganti filter udara • Bersihkan sikat pada motor seperlunya • Periksa kabel power dan colokannya • Pastikan vakum bekerja pada berbagai tekanan isap jika ada kontrol / tombol • Verifikasi bahwa katup overflow (katup mengambang) berfungsi dengan baik ketika wadah diisi dengan air • Ketahanan pembumian antara sasis dan pin ground tidak boleh melebihi 0,5 • Pemeliharaan Suction Pump
  • 31. • Perbaikan Suction Pump  Paling umum: Penyumbatan, Kebocoran, Kegagalan Motor  Kebocoran: • Kebocoran tabung • Jar / tutup bocor (kemungkinan cincin katup rusak)  Penyumbatan tabung atau kaku  Bagian yang sering hilang / rusak : • Motor • Power supply • Tidak ada botol penampung • Tidak ada filter • Penyumbatan pada filter bakteri  Float valve menutupi jalur udara karena botol penampung penuh  Tekanan / suction tidak memadai • Ventilasi terhalang • Tombol suction control tersetting pada posisi low • Diafragma perlu dibersihkan atau diganti • Sikat perlu dibersihkan • Motor perlu diberikan pelumas
  • 32. • Trouble Shooting NO KESALAHAN PENYEBAB KEMUNGKINAN SOLUSI 1 Mesin tidak berjalan Tidak ada tegangan pada socket utama Periksa power switch pada posisi ON. Periksa daya listrik ada di soket menggunakan peralatan yang diketahui berfungsi. Hubungi teknisi listrik untuk rewiring jika daya tidak ada. Fuse Putus Periksa kebocoran atau kawat yang menyebabkan sekering putus dan memperbaiki ini. Ganti sekering dengan tegangan dan nilai arus yang benar. Kerusakan pada kabel listrik Coba kabel pada peralatan lain. Hubungi tukang listrik untuk diperbaiki jika diperlukan Kerusakan kabel internal Hubungi ahli listrik
  • 33. 2 Aliran fluida yang buruk, pengukur tekanan rendah Tabung / segel / botol bocor atau terputus Tutup tabung yang berbeda atau bengkok. Ketika pengukur tekanan berubah, titik kebocoran telah dilewati. Tabung atau segel yang rusak diganti. Katup saluran udara terhalang Bersihkan outlet katup Katup kontrol macet Operasikan katup kontrol melalui jangkauan penuh. Kirim untuk diperbaiki jika macet kesalahan internal atau kontrol Hubungi teknisi 3 Aliran fluida yang buruk, pengukur tekanan tinggi Filter atau tabung yang terblokir (tdk dapat mengalirkan udara dan cairan) Putuskan setiap tabung satu per satu. Ketika aliran udara dihentikan, penyumbatan telah dilewati. Ganti filter atau buka blokir tabung • Trouble Shooting
  • 34. 4 Filter berubah warna Katup apung rusak Ganti filter, bersihkan atau ganti katup apung 5 Sengatan listrik Kesalahan pemasangan kabel Perbaiki hubungan pemasangan kabel. Hubungi tukang listrik. 6 Pengisapan manual macet Internal slider macet Hubungi teknisi untuk diperbaiki • Trouble Shooting
  • 36. PENGERTIAN MEJA OPERASI ADALAH MEJA TEMPAT PASIEN BERBARING SELAMA OPERASI BEDAH
  • 37. FUNGSI MEJA OPERASI 1. Meningkatkan Tingkat Efektivitas dan Keberhasilan Operasi Setiap meja operasi selalu dilengkapi dengan adanya sebuah lampu operasi di desain sedemikian rupa yang memiliki resolusi tinggi tentu membuat kegiatan operasi bisa lebih mudah karena adanya penerangan dari lampu tersebut. 2. Meningkatkan Tingkat Efektivitas dan Keberhasilan Operasi Setiap meja operasi selalu dilengkapi dengan adanya sebuah lampu operasi di desain sedemikian rupa yang memiliki resolusi tinggi tentu membuat kegiatan operasi bisa lebih mudah karena adanya penerangan dari lampu tersebut. 3. Menjadi Salah Satu Syarat Prosedural Pelaksanaan Sebuah Operasi Pembedahan Pada umumnya meja operasi dibuat dengan standar dan kelengkapan khusus untuk melakukan operasi pembedahan. Kelengkapan yang harus ada di dalam meja operasi adalah termasuk pada bagian yang ada di dalam meja operasi .
  • 38. PRINSIP KERJA MEJA OPERASI  Pergerakan naik atau turun meja operasi digerakan dengan sistim hydrooulik yang terdapat di dasar meja. Katup dan pompa hidraulik dikontrol secara elektrik dengan menggunakan konrol gantung tombol tekan genggam. SISTEM HIDROLIK
  • 39. BAGIAN BAGIAN MEJA OPERASI 1. Matras yaitu alas atau tempat pasien untuk berbaring 2. Pengatur posisi yaitu semacam control untuk mengubah posisi meja operasi baik itu naik turun, dimiringkan kanan atau kiri, dll. 3. System hidrolik atau elektriknya yaitu system yang digunakan untuk perubahan pergerakan naik atau turun pada meja operasi 4. Rem yaitu berfungsi untuk mengunci pergerakan pada roda meja operasi agar dapat berhenti dan tidak berubah. 5. Aksesoris seperti penyangga kepala yaitu bagian tambahan seperti bantalan pada kepala, dll.
  • 40. PENGOPERASIAN MEJA OPERASI  Periksa kelengkapan meja operasi  Tekan tombol power switch “ON” pada meja operasi  Lakukan settingan posisi meja operasi dengan menggunakan remote atua control panel pada meja operasi  Pastikan meja operasi dalam keadaan normal  Setelah selesai menggunakan tekan tombol switch “OF”  Untuk meja operasi manual maka sama seperti diatas prosedurnya namun dalam ingin mengubah posisi meja operasi maka kita harus memompa sendiri menggunakan kaki yang terdapat dibawah meja operasi, juga untuk menggubah kemiringan maka dilakukan juga dengan manual semacam footswitch
  • 41. PEMELIHARAAN MEJA OPERASI 1. Meja atau matras  Setelah digunakan, meja operasi harus berada pada tingkat meja, posisi terendah.  meja operasi setelah digunakan, harus bersih dan kering.  pad meja operasi dapat menggunakan alkohol 20% dan glutaraldehid 20% untuk pembersihan dan desinfeksi, setelah disinfeksi harus kering, dan bersihkan percikan di pad.  Tempatkan bangku ahli anestesi, atau penyangga kuat serupa, di samping meja. Tempatkan pedal rem pada posisi ‘castor’. Berdiri di sisi meja yang sama dengan penyangga tetapi dengan tuas pompa di sisi yang berlawanan. Dorong meja sejauh 30 cm lalu tarik kembali. Ini memastikan bahwa semua kastor mengarah menjauh dari operator. MATRAS
  • 42. 2. Kastor dan roda  Bersihkan setiap kastor dan roda dari kotoran, lalu lumasi roda kastor dan bola roda dengan oli mesin ringan. 3. Rem dan mekanisme rem  Periksa kerja mekanisme rem dan juga periksa keausan pada bantalan rem, pinion rem patah atau gigi kuadran dan mainkan pin lancip kuadran. Periksa sekrup penghenti dari keausan, Pasang bantalan rem baru jika perlu. 4. Silinder Hidrolik  Angkat bagian atas meja ke ketinggian maksimum, kemudian tekan pedal penyetelan ketinggian (pompa hidraulik) sepenuhnya dan periksa kehalusannya dan tingkat keturunan. RODA DAN REM HIDROLIK
  • 43. PERBAIKAN MEJA OPERASI 1. Alat mati total  Catu daya Pengecekan pada catu daya, pastikan kabel terhubung dengan sumber tegangan, ganti kabel jika salah satu putus atau terjadi short o 2. Elektrik sirkuit/ control panel mati  Pastikan koneksi kabel baik, tidak ada yang short atau putus Jika masih mati Ganti modul dengan modul yang baru Meja operasi sulit digerakkan 3. Hidrolik tidak jalan  Pastikan tidak ada kebocoran oli pada sistem hidrolik, jika terjadi kebocoran dapat dilakukan penggantian sil pada hidrolik 4. Meja sulit bergerak  Beri pelumas pada motor penggerak atau poros pada meja operasi
  • 44. PERSYARATAN YANG ADA PADA MEJA OPERASI Ada sejumlah fungsi dasar yang harus dipenuhi oleh setiap meja operasi untuk memenuhi persyaratan yang dibuatnya: 1. Ketinggian meja operasi harus disesuaikan. Ini adalah satu-satunya cara ahli bedah dapat menyesuaikannya dengan tinggi badan mereka dan dengan demikian bekerja secara ergonomis. 2. Meja harus dapat dimiringkan ke kiri dan ke kanan untuk memastikan gambaran rongga tubuh yang lebih baik atau menggunakan gravitasi untuk menggerakkan organ (misalnya laparoskopi). 3. Segmen meja operasi individu juga harus disesuaikan. Ini adalah satu- satunya cara untuk memastikan lekukan anatomi tubuh yang diperlukan dan memungkinkan ekstremitas diposisikan sesuai untuk operasi.
  • 45. PERSYARATAN YANG ADA PADA MEJA OPERASI 4. Permukaan radiolusen harus sebesar mungkin untuk memastikan gambar sebesar mungkin tanpa gangguan 5. Lapisan meja juga penting, ini harus lembut dan radiolusen. Lembut karena harus mendistribusikan tekanan secara optimal jika tidak, pasien dapat menderita luka tekan yang mungkin menjadi tanggung jawab staf.
  • 46. JENIS-JENIS MEJA OPERASI 1. Meja operasi umum untuk operasi normal atau multi-kinerja  Kebanyakan meja operasi yang tersedia manual, pedal, bermotor.  Meja operasi tetap  Karena kolom meja untuk sistem meja operasi stasioner ditambatkan dengan kuat ke lantai, perangkat medis tambahan yang diperlukan dapat dengan mudah dibawa ke area operasi dan diposisikan. Perangkat ini termasuk, misalnya, peralatan x-ray, yang dapat dengan mudah digeser di bawah bagian atas meja. Peningkatan ruang kaki karena geometri kaki yang mengganggu tidak lagi ada.
  • 47. 2. Meja operasi ortopedi  Meja operasi khusus untuk bedah ortopedi dan traumatologi. Ini memiliki kemungkinan yang berbeda untuk menggunakan posisi normal dan terbalik dalam berbagai disiplin ilmu bedah.  Femur Treatment Perawatan kepala tulang paha  Arm Treatment Perawatan lengan atas  Shoulder Treatment Posisi pasien untuk artroskopi lutut bahu Posisi pasien untuk artroskopi lutut.  Hip Treatment Posisi pasien untuk endoprotesis pinggul total dengan pasien dalam posisi lateral  Bilateral Hip Treatment Kemungkinan a.p. pemandangan seluruh panggul  Spinal Column Treatment Perawatan tulang belakang 3. Meja operasi terbaru yang dilengkapi dengan pilihan remote control IR, control tangan dengan kabel, dan footswitch membuat pemosisian pasien menjadi lebih mudah dan lebih cepat.
  • 49. Pengertian Lampu Operasi Lampu operasi adalah alat elektromedik yang digunakan sebagai penerangan dalam melanjutkan tindakan operasi. Lampu operasi tidak sama dengan lampu- lampu pada umumnya. 49 Lampu operasi memerlukan reflector khusus yang dapat memfokuskan cahaya sehingga tidak timbul bayangan dan tepat pada obyek yang dioperasi
  • 50.  Lampu Operasi adalah lampu yang berfungsi sebagai penerangan saat kegiatan operasi berlansung. Lampu operasi dipasang secara manual dan mobile. Untuk ruang-ruang tertentu dipasang secara manual, untuk tindakan rawat jalan digunakan sistem yang mobile. 50 Fungsi Lampu Operasi
  • 51.  Prinsip kerja dari lampu ini adalah dengan memanfaatkan tegangan dari PLN untuk menyuplai lampu yang sebelumnya masuk rangkaian dimer untuk mengatur intensitas lampu.  lampu operasi ini memakai lampu khusus yaitu lampu halogen. 51 Prinsip kerja Lampu Operasi
  • 52. 52  Sifat dari lampu halogen adalah sebagai berikut - Memiliki kepekaan yang cukup tinggi - Termasuk zat kimia - Bukan radio aktif  Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan lampu halogen adalah : - Tidak boleh disentuh dengan tangan karena tangan mengandung keringat sehingga lampu akan pecah karena panas. - Bentuknya ada yang ulir dan ada yang soket (pemasangan)
  • 54. 54  Kabinet Lampu Operasi sebagai tempat meletakkan komponen lampu operasi sekaligus sebagai tumpuan dari lengan lampu yang ditancapkan ke langit-langit kamar operasi. 1
  • 55. 55 55  Lengan Lampu Operasi untuk mengarahkan dimana posisi head light sesuai yang dibutuhkan. Ada 2 lengan yaitu tang bisa berputar 3600(A) dan yang bergerak ke atas dan bawah dengan membentuk sudut tertentu dimana porosnya ada di ujung lengan 2
  • 56. 56 56 56  Modul Kontrol sebagai tempat untuk mengontrol seberapa besar intensitas dan suhu yang diinginkan, berbentuk tombol-tombol. 3
  • 57. 57 57 57  Head Light sebagai tempat pemasangan modul- modul LED. Berbentuk seperti mangkuk yang tebalik. 4
  • 58. 58 58 58 58  Lengan Penyangga Head Light sebagai poros head light agar bisa digerakan memutar dengan sudut pancar yang diinginkan 5
  • 59. 59 59 59 59  Modul LED berisi beberapa LED yang dirangkai menjadi 1 agar mempermudah dalam disribusi daya serta pengaturan cahayanya. Setiap 1 modul led terdapat 5 LED. Menggunakan LED khusus yang 6
  • 60. 60 60 60 60  LED komponen pengubah energy lisrtik menjadi cahaya. 7
  • 61. 61 61 61 61 61  Cup LED untuk mengarahkan cahaya LED agar semuanya terpantul ke bawah 8
  • 62. 62 62 62 62 62 62  Filter untuk mengurangi panas yang dihasilkan dari proses pengubahan energy listrik menjadi cahaya. 9
  • 63. 63 63 63 63 63 63 63  Handle Pengatur Fokus untuk mengarahkan fokus cahaya lampu operasi 10
  • 64.  1. Hidupkan lampu dengan menekan tombol On/Off pada saklar yang berada didinding tembok.  2. Hidupkan lampu dengan menekan saklar On/Off pada saklar yang berada pada badan alat/lampu.  3. Hidupkan monitor dengan menekan saklar On/Off pada saklar yang berada pada badan control panel.  4. Pilih resistansi pencerahaan sesuai yang di inginkan yang berada pada badan alat/lampu.  5. Pilih mode dewasa/anak untuk kapasitas kamera dan monitor yang berada pada control panel.  6. Pilih mode pencerahaan kamera yang berada di control panel.  7. Setelah selesai pemakaian matikan lampu dengan menekan saklar On/Off pada saklar yang berada pada badan alat/lampu dinding tembok dan juga yang berada dikontrol panel 64 Pengoperasian Lampu Operasi
  • 65.  LED : Karena led adala komponen penghasil cahaya yang terus menerus dan selain itu juga terdapat panas. Inilah yang sering membuat led cepat padam.  TRAFO : merupakan komponen yang disipasi panasnya terbesar untuk itu trafo yang sudah berumur lama sering terbakar karena tidak kuat lagi menehan panas yang dihasilkan dari proses penurunan tegangan.  Pengaturan Intensitas : Pengaturan yang terus menerus akan menyebabkan umur dari pengatur intensitas (potensio) menjadi pendek karena mengalami 65 Perbaikan Lampu Operasi