Gelombang suara dihasilkan oleh modalitas ini didapat dari bahan piezoelektrik yang dialiri arus bolak balik dengan frekuensi tinggi (1 Mhz dan 3 Mhz), bahan piezo yang dialiri arus frekuensi tinggi akan bergetar (compression-decompress/rarefaction) secara cepat sesuai dengan frekuensi arus yang dialirkan. Gelombang yang dihasilkan dikenal sebagai gelombang longitudinal, gelombang longitudinal merupakan rangkaian kompresi-peregangan (compression-rarefaction) sesuai arah gelombang.
Gelombang suara dihasilkan oleh modalitas ini didapat dari bahan piezoelektrik yang dialiri arus bolak balik dengan frekuensi tinggi (1 Mhz dan 3 Mhz), bahan piezo yang dialiri arus frekuensi tinggi akan bergetar (compression-decompress/rarefaction) secara cepat sesuai dengan frekuensi arus yang dialirkan. Gelombang yang dihasilkan dikenal sebagai gelombang longitudinal, gelombang longitudinal merupakan rangkaian kompresi-peregangan (compression-rarefaction) sesuai arah gelombang.
Konsep pemberian efek thermal pada jaringan dalam yang tidak dapat dijangkau oleh infrared dan modalitas lain dapat dilakukan oleh modalitas yang memiliki arus dengan frekuensi tinggi dalam satuan Megacycle, modalitas arus frekuensi tinggi yang sering dipakai dalam praktik klinis fisioterapi adalah Short Wave Diathermy (SWD) dan Micro Wave Diathermy (MWD).
Elektrisitas sangat sering di deskripsikan oleh kekuatan arus, frekuensi arus, kuatnya voltase dan tahanan. Terdapat hubungan erat antara arus, voltase dan tahanan sebagaimana ditunjukkan pada hukum “Ohm”
1. Arus berbanding sama/proporsional terhadap voltase, meningkatknya voltase ketika tahanan menetap konstan akan meningkat pula kekuatan arusnya
2. Arus berbanding terbalik terhadap tahanan, meningkatnya tahanan ketika voltase menetap/konstan akan menurunkan kekuatan arus
Konsep pemberian efek thermal pada jaringan dalam yang tidak dapat dijangkau oleh infrared dan modalitas lain dapat dilakukan oleh modalitas yang memiliki arus dengan frekuensi tinggi dalam satuan Megacycle, modalitas arus frekuensi tinggi yang sering dipakai dalam praktik klinis fisioterapi adalah Short Wave Diathermy (SWD) dan Micro Wave Diathermy (MWD).
Elektrisitas sangat sering di deskripsikan oleh kekuatan arus, frekuensi arus, kuatnya voltase dan tahanan. Terdapat hubungan erat antara arus, voltase dan tahanan sebagaimana ditunjukkan pada hukum “Ohm”
1. Arus berbanding sama/proporsional terhadap voltase, meningkatknya voltase ketika tahanan menetap konstan akan meningkat pula kekuatan arusnya
2. Arus berbanding terbalik terhadap tahanan, meningkatnya tahanan ketika voltase menetap/konstan akan menurunkan kekuatan arus
Secara umum pengertian Switch Gear adalah suatu unit peralatan listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan rangkaian listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik.
Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board) dan sedangkan untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low Voltage Main Distribution Board).
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
Tugas Pertemuan 5 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Addo Suryo 062.13.027
Andrew Jussac 062.13.029
Rio Afdhala 062.13.019
Thesar Pramanda 062.13.033
Sistem Kelistrikan
Mata Kuliah
Sistem Catu Daya
Definisi Sistem kelistrikan terdiri dari 2 kata, yaitu “sistem” merupakan rangkaian atau kumpulan dari sebuah kesatuan, dan “listrik” adalah sumber energi yang di salurkan melalui kabel.
Jadi, sistem kelistrikan adalah suatu kumpulan atau rangkaian dari kesatuan energi yang saling terhubung untuk menggerakan suatu komponen tersebut.
Secara umum sistem tenaga listrik dapat dikatakan terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:
a. pembangkit tenaga listrik,
b. penyaluran tenaga listrik dan
c. distribusi tenaga listrik.
Sistem tenaga listrik modern merupakan sistem yang komplek yang terdiri dari pusat pembangkit, saluran transmisi dan jaringan distribusi yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari pusat pembangkit ke pusat pusat beban.
Untuk memenuhi tujuan operasi sistem tenaga listrik, ketiga bagian yaitu pembangkit, penyaluran dan distribusi tersebut satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan seperti terlihat pada gambar 2.1.
Ketentuan Dasar Dalam Sistem Tenaga Listrik
Menyediakan setiap waktu, tenaga listrik untuk keperluan konsumen
Menjaga nilai kestabilan nilai tegangan, dimana tidak lebih toleransi 10%
Menjaga kestabilan frekuensi, dimana tidak lebih toleransi 0,1 Hz
Harga yang tidak mahal
Standar keamanan (safety)
Respek terhadap lingkungan
Sistem Tenaga Listrik :
Sekumpulan Pusat Listrik dan Gardu Induk (Pusat Beban) yang satu sama lain dihubungkan oleh Jaringan Transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi
Sistem Tenaga listrik terbagi dalam tiga sub system :
Sistem Pembangkitan
Sistem Transmisi
Sistem Distribusi
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. DIATHERMY
Oleh :
Badarudin Hakim (P27838006008)
Bhimo Aryo W. (P27838006009)
Deta Hendra W. (P27838006010)
Dika Latongka (P27838006011)
2. TEORI DASAR
• Menghasilkan gelombang dengan frekuensi
tinggi dan pemanasan untuk terapi.
• Terdapat 2 macam yaitu SWD dengan frekuensi
±27,11Mhz dan MWD 2450MHz.
• Elektroda dilihat dari sifat :
a. Kapasitif : Disc (piringan), pad (bantalan) dan
khusus (vagina, dubur dan ketiak).
b. Induktif : Kabel, diplode, monode, minode,
pengarah.
5. FUNGSI
• Digunakan sebagai alat therapy untuk
mengurangi rasa nyeri.
• Dengan memanfaatkan gelombang
elektromagnetik yang menggunakan
frekuensi tinggi, yang apabila
dipancarkan ke organ tubuh maka akan
menghasilkan panas
7. CARA KERJA BLOCK DIAGRAM
Tegangan dari jala-jala PLN diberikan ke power supply
kemudian dari power supply diberikan ke semua
rangkaian. Setelah rangkaian pembangkit tegangan
tinggi mendapat supply tegangan maka rangkaian
bekerja dan tegangan dari jala-jala PLN dapat diubah
menjaditegangan tinggi oleh trafo tegangan tinggi.
Dari pembangkit tegangan tinggi lalu diisolasikan oleh
rangkaian pembangkit frekuensi tinggi. Pada
rangkaian pasien, frekuensi tinggi diubah menjadi
gelombang elektromagnetik. Dari rangkaian pasien ini
ada feed back ke rangkaian servomant. Rangkaian
servomant ini berfungsi untuk mengontrol besarnya
frekuensi ke pasien agar frekuensi tidak berubah-
ubah. Kemudian di feed back lagi ke rangkaian
pembangkit frekuensi tinggi. Frekuensi dapat diubah-
ubah, misalnya pasien bergerak-gerak sehingga nilai
kapasitansinya juga berubah. Jadi diperlukan
rangkaian servomant.
9. CARA KERJA RANGKAIAN
• Tegangan masuk, ada interlock sebagai
pengaman yang apabila pesawat dalam
keadaan beban lebih (overload) maka switchnya
akan membuka dan memutus supply yang akan
masuk ke pesawat. Jika kita menekan S2 maka
arus listrik dari supply PLN masuk dan
mengaktifkan timer T1 dan indikator P1.1
menyala yang menandakan bahwa primer trafo
T1 mendapat supply.
• Sedangkan sekunder trafo T1 mempunyai
dua gulungan. Gulungan pertama menghasilkan
tegangan 10 volt untuk keperluan pemanasan
filamen pada kedua tube.
10. • Gulungan kedua menghasilkan tegangan
100 volt guna mensupply tegangan tinggi
ke tube sehingga mengasilkan panas.
• Panas yang dihasilkan di Osilasi
sehingga terjadi frekuensi tinggi. C1
berfungsi untuk mesetting frekuensi max,
sedangkan L4,L5,L6 berfungsi untuk
mentransfer frekuensi yang dibangkitkan
dan disalurkan oleh elektroda. C14
berfungsi untuk mengatur panas saat
penggunaan pada pasien.
13. Langkah – Langkah Kerja
– Dilakukan pengecekkan pada kabel
elektroda ternyata masih dalam keadaan
baik
– Dilakukan pengecekkan dan pengukuran
pada komponen – komponennya, ternyata
pada capasitornya tidak berfungsi, maka
harus diganti dengan yang baru