KEBIJAKAN HSP Dinkes Prov DKI Jakarta (1).pptxNurulBaeti6
Dokumen tersebut membahas tentang proses sertifikasi penyehatan makanan di Indonesia. Proses ini melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, pengusaha, dan masyarakat untuk memastikan makanan yang dijual memenuhi standar kesehatan dan higienis. Beberapa bentuk sertifikasi yang diberikan antara lain Sertifikat Laik Higiene untuk restoran/rumah makan dan Sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga untuk makanan jajanan.
Dokumen tersebut membahas tentang sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (SPP-IRT) yang diterbitkan oleh dinas kesehatan kota Medan untuk memastikan pangan olahan industri rumah tangga aman, bermutu, dan layak dikonsumsi serta mematuhi peraturan perundang-undangan terkait. Dokumen ini juga menjelaskan tentang proses penerbitan sertifikat, persyaratan produksi pangan yang baik, dan sanksi bagi pelanggaran.
Dokumen ini membahas regulasi dan kebijakan terkait protokol kesehatan di rumah makan, jasaboga, dan usaha sejenis dalam mencegah penyebaran Covid-19, termasuk persyaratan sertifikat laik higiene sanitasi dan pengawasan dari puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota."
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan perundang-undangan terkait higiene sanitasi pangan. Secara garis besar mencakup definisi pangan dan keamanan pangan, persyaratan sanitasi pangan, sanksi pelanggaran, serta undang-undang terkait seperti UU No. 18/2012 tentang Pangan dan PP No. 28/2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyehatan makanan dan minuman di rumah sakit. Beberapa poin utama meliputi dasar hukum dan peraturan terkait, pengendalian faktor kontaminasi makanan dan minuman mulai dari pemilihan bahan, penyimpanan, pengolahan, pengangkutan hingga penyajian, serta uji kualitas dan keamanan pangan secara berkala untuk mencegah penularan penyakit.
Persyaratan higiene sanitasi pangan di sekolah mencakup pengaturan kantin sekolah, pedagang makanan jajanan, dan sarana lainnya agar pangan yang tersedia di lingkungan sekolah aman untuk dikonsumsi siswa. Dinas kesehatan bertugas membina dan mengawasi pemenuhan standar kebersihan pangan melalui pendataan, penyuluhan, sertifikasi penjamah, dan pengawasan rutin.
KEBIJAKAN HSP Dinkes Prov DKI Jakarta (1).pptxNurulBaeti6
Dokumen tersebut membahas tentang proses sertifikasi penyehatan makanan di Indonesia. Proses ini melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, pengusaha, dan masyarakat untuk memastikan makanan yang dijual memenuhi standar kesehatan dan higienis. Beberapa bentuk sertifikasi yang diberikan antara lain Sertifikat Laik Higiene untuk restoran/rumah makan dan Sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga untuk makanan jajanan.
Dokumen tersebut membahas tentang sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (SPP-IRT) yang diterbitkan oleh dinas kesehatan kota Medan untuk memastikan pangan olahan industri rumah tangga aman, bermutu, dan layak dikonsumsi serta mematuhi peraturan perundang-undangan terkait. Dokumen ini juga menjelaskan tentang proses penerbitan sertifikat, persyaratan produksi pangan yang baik, dan sanksi bagi pelanggaran.
Dokumen ini membahas regulasi dan kebijakan terkait protokol kesehatan di rumah makan, jasaboga, dan usaha sejenis dalam mencegah penyebaran Covid-19, termasuk persyaratan sertifikat laik higiene sanitasi dan pengawasan dari puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota."
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan perundang-undangan terkait higiene sanitasi pangan. Secara garis besar mencakup definisi pangan dan keamanan pangan, persyaratan sanitasi pangan, sanksi pelanggaran, serta undang-undang terkait seperti UU No. 18/2012 tentang Pangan dan PP No. 28/2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyehatan makanan dan minuman di rumah sakit. Beberapa poin utama meliputi dasar hukum dan peraturan terkait, pengendalian faktor kontaminasi makanan dan minuman mulai dari pemilihan bahan, penyimpanan, pengolahan, pengangkutan hingga penyajian, serta uji kualitas dan keamanan pangan secara berkala untuk mencegah penularan penyakit.
Persyaratan higiene sanitasi pangan di sekolah mencakup pengaturan kantin sekolah, pedagang makanan jajanan, dan sarana lainnya agar pangan yang tersedia di lingkungan sekolah aman untuk dikonsumsi siswa. Dinas kesehatan bertugas membina dan mengawasi pemenuhan standar kebersihan pangan melalui pendataan, penyuluhan, sertifikasi penjamah, dan pengawasan rutin.
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan di Indonesia. Dokumen menjelaskan bahaya-bahaya pada pangan yaitu bahaya biologis, kimia, dan fisik serta cara-cara pencegahannya. Dokumen juga menyinggung masalah utama keamanan pangan di Indonesia seperti penggunaan bahan berbahaya seperti boraks dan pewarna yang dilarang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makanan merupakan hal penting untuk kesehatan manusia. Diperlukan upaya higiene dan sanitasi makanan untuk mencapai keamanan, kesehatan, dan keselamatan makanan melalui pengendalian faktor lingkungan, makanan, orang, dan peralatan yang dapat menyebabkan penyakit. Enam prinsip pengendalian faktor makanan meliputi pemilihan bahan, penyimpanan, pengolahan, penyimp
Dokumen tersebut memberikan pedoman untuk pengelolaan kantin sekolah yang sehat, meliputi persyaratan sarana prasarana, proses pengolahan dan penyajian makanan, serta pengawasan rutin. Beberapa poin penting adalah tersedianya air bersih mengalir, tempat penyimpanan dan pengolahan makanan yang bersih dan terpisah, serta display makanan yang tertutup.
Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang kursus pelatihan pengendali makanan yang diselenggarakan oleh Perangsang Elit Sdn Bhd. Kursus ini terdiri dari 4 seksi yang membahas pengenalan, kebersihan makanan, keselamatan makanan, dan faktor-faktor keracunan makanan. Kursus ini bertujuan untuk melatih pengendali makanan agar dapat menangani dan mengolah makanan dengan aman dan higienis sesuai dengan peraturan dan undang-und
2. PERMENKES 14 TAHUN 2021 STANDAR SLHS TPP (1).pptxRSEMMAMOJOKERTO
Peraturan ini mengatur standar kegiatan usaha dan produk pada penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis risiko sektor kesehatan (restoran dan jasa boga). Dokumen ini menjelaskan dasar hukum, ruang lingkup, istilah dan definisi, persyaratan umum dan khusus usaha, sertifikasi, dan pengawasan.
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan kesehatan lingkungan di sekolah yang meliputi air bersih, udara bersih, tanah bebas pencemaran, pangan higienis, sarana dan fasilitas sekolah yang memenuhi standar, serta pengelolaan sampah yang baik untuk mencegah penyebaran penyakit. Kualitas lingkungan sekolah perlu dipantau untuk mencapai tujuan pendidikan yang sehat bagi siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan di Kabupaten Sumedang. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain masalah keracunan pangan yang terjadi akibat berbagai faktor, perlunya sertifikasi pangan untuk menjamin keamanan, serta tantangan dalam pembinaan dan pengawasan pangan di daerah tersebut.
Dokumen tersebut membahas peraturan perundang-undangan terkait hygiene sanitasi makanan di Indonesia. Secara garis besar, dibahas tentang tiga pilar tanggung jawab keamanan makanan yaitu pemerintah, pengusaha makanan, dan masyarakat. Juga dijelaskan peraturan kunci seperti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan yang mengatur standar sanitasi dan persyar
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
More Related Content
Similar to kebijakan hsp kantin sekolah......................pdf
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan di Indonesia. Dokumen menjelaskan bahaya-bahaya pada pangan yaitu bahaya biologis, kimia, dan fisik serta cara-cara pencegahannya. Dokumen juga menyinggung masalah utama keamanan pangan di Indonesia seperti penggunaan bahan berbahaya seperti boraks dan pewarna yang dilarang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makanan merupakan hal penting untuk kesehatan manusia. Diperlukan upaya higiene dan sanitasi makanan untuk mencapai keamanan, kesehatan, dan keselamatan makanan melalui pengendalian faktor lingkungan, makanan, orang, dan peralatan yang dapat menyebabkan penyakit. Enam prinsip pengendalian faktor makanan meliputi pemilihan bahan, penyimpanan, pengolahan, penyimp
Dokumen tersebut memberikan pedoman untuk pengelolaan kantin sekolah yang sehat, meliputi persyaratan sarana prasarana, proses pengolahan dan penyajian makanan, serta pengawasan rutin. Beberapa poin penting adalah tersedianya air bersih mengalir, tempat penyimpanan dan pengolahan makanan yang bersih dan terpisah, serta display makanan yang tertutup.
Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang kursus pelatihan pengendali makanan yang diselenggarakan oleh Perangsang Elit Sdn Bhd. Kursus ini terdiri dari 4 seksi yang membahas pengenalan, kebersihan makanan, keselamatan makanan, dan faktor-faktor keracunan makanan. Kursus ini bertujuan untuk melatih pengendali makanan agar dapat menangani dan mengolah makanan dengan aman dan higienis sesuai dengan peraturan dan undang-und
2. PERMENKES 14 TAHUN 2021 STANDAR SLHS TPP (1).pptxRSEMMAMOJOKERTO
Peraturan ini mengatur standar kegiatan usaha dan produk pada penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis risiko sektor kesehatan (restoran dan jasa boga). Dokumen ini menjelaskan dasar hukum, ruang lingkup, istilah dan definisi, persyaratan umum dan khusus usaha, sertifikasi, dan pengawasan.
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan kesehatan lingkungan di sekolah yang meliputi air bersih, udara bersih, tanah bebas pencemaran, pangan higienis, sarana dan fasilitas sekolah yang memenuhi standar, serta pengelolaan sampah yang baik untuk mencegah penyebaran penyakit. Kualitas lingkungan sekolah perlu dipantau untuk mencapai tujuan pendidikan yang sehat bagi siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan di Kabupaten Sumedang. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain masalah keracunan pangan yang terjadi akibat berbagai faktor, perlunya sertifikasi pangan untuk menjamin keamanan, serta tantangan dalam pembinaan dan pengawasan pangan di daerah tersebut.
Dokumen tersebut membahas peraturan perundang-undangan terkait hygiene sanitasi makanan di Indonesia. Secara garis besar, dibahas tentang tiga pilar tanggung jawab keamanan makanan yaitu pemerintah, pengusaha makanan, dan masyarakat. Juga dijelaskan peraturan kunci seperti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan yang mengatur standar sanitasi dan persyar
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
1. DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN
DITJEN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN HIGIENE SANITASI PANGAN DI
SENTRA PANGAN JAJANAN/KANTIN SEKOLAH/MADRASAH
DAN PERGURUAN TINGGI
Tutut Indra Wahyuni, SKM, M.Kes
2. Higiene sanitasi
Pemakaian bahan tambahan yang dilarang
untuk pangan
Allergen
Cemaran biologi, fisika dan kimia
Keracunan pangan
Gula garam lemak
Issue Keamanan Pangan di Sekolah:
4. World Bank, 2018
KERUGIAN
EKONOMI
Pangan yang tidak aman
menyebabkan kerugian ekonomi
sekitar U$ 110 trilyun/tahun
dengan hilangnya produktivitas
dan biaya kesehatan di negara
miskin dan berkembang
8. 5%
37%
12%
4%
2%
11%
29%
KLB Keracunan Pangan Berdasarkan Faktor Risiko Pengelolaan Pangan
Higiene perorangan
Pemasakan
Pemilihan bahan pangan
Penyajian
Penyimpanan bahan pangan
Penyimpanan pangan matang
(blank)
9. 99
2
94
47
110
70
1121
150
343
11
113
48
61
35
308
71
45
30
160
104
7
101
0 200 400 600 800 1000 1200
ACEH
BANGKA BELITUNG
BENGKULU
DKI JAKARTA
GORONTALO
JAMBI
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN UTARA
MALUKU
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
NUSA TENGGARA TIMUR
PAPUA
RIAU
SULAWESI SELATAN
SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN
SUMATERA UTARA
DISTRIBUSI KLB KERACUNAN PANGAN TAHUN 2021 BERDASARKAN JUMLAH
KASUS
Total Kasus: 3130 orang |
Sumber: Kemenkes RI, 2022
11. DERAJAT
KESEHATAN
TEORI H.L. BLUM (1974)
11
Faktor
Lingkungan :
Fisik, Kimia,
Biologi,Sosio
Budaya
Faktor
Perilaku
Faktor
Pelayanan
Kesehatan
Faktor
Genetika
(Keturunan)
Keterkaitan derajat kesehatan dengan kehidupan masyarakat
12. DASAR HUKUM
UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah
UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
PP No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
PP No. 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan
PP No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko
UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Permenkes No. 14 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
Permenkes No. 43 Tahun 2014 tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum
Permenkes No. 2 Tahun 2013 tentang KLB Keracunan Pangan
13. Masa berlaku SLHS
3 Tahun
Label pengawasan/
pembinaan 2 Tahun
Berdasarkan PP 5/2021
dan Permenkes 14/2021,
terkait keamanan pangan
siap saji diatur standar
Sertifikat Laik Higiene
Sanitasi (SLHS) dan label
pengawasan/ pembinaan
higiene sanitasi pangan
14. Jasa boga (KBLI 56210, 56290)
Restoran (KBLI 56101)
TPP Tertentu (KBLI 10391, 10392)
Jasa boga gol A
Jasa boga gol B
Jasa boga gol C
Restoran
Restoran hotel
Industri tahu kedelai
Industri tempe kedelai
Wajib SLHS
Depot Air Minum (DAM) (KBLI 11052)
Rumah makan golongan A1 (KBLI 56102)
Dapur gerai pangan jajanan
Rumah makan golongan A2 (KBLI 56103)
Wajib Label Pengawasan/
Pembinaan HSP
Gerai Pangan jajanan
Gerai pangan jajanan keliling golongan A1
Gerai pangan jajanan keliling golongan A2
Gerai pangan jajanan keliling golongan B
Sentra pangan jajanan/kantin atau usaha
sejenis
TEMPAT PENGELOLAAN PANGAN (TPP)
KBLI
56104)
KBLI 56109)
KBLI
56109)
17. FITUR PENCARIAN SLHS
Fitur yang disediakan untuk melakukan pencarian tempat pengolahan pangan
yang sudah memenuhi syarat laik higiene sanitasi berdasarakan nama TPP
ataupun nomor registrasi sertifikat
18.
19.
20.
21. Pengumuman/Pemberitahuan
TPP yang sudah memiliki SLHS
sebaiknya dipasang/dicantumkan
di tempat yang mudah terlihat
pengunjung pada tempat usaha,
kemasan/produk dan media
promosi
Untuk TPP yang menggunakan
tempat/wadah/kemasan pangan
harus mencantumkan nomor SLHS
pada tempat/wadah/kemasan
pangan
1
2
22.
23.
24.
25. Pada tahun 2020 dan 2021 Kementerian Kesehatan memberikan apresiasi
kepada para pelaku usaha/TPP yang telah menerapkan protokol kesehatan
pencegahan dan pengendalian COVID-19
26. Pedoman Higiene Sanitasi Sentra
Pangan Jajanan/Kantin atau
Sejenisnya dapat diterapkan di
semua lokus
27. DO
SENTRA
PANGAN
JAJANAN/KAN
TIN
Sentra pangan jajanan/kantin atau usaha sejenis
didefinisikan sebagai Tempat Pengelolaan Pangan
(TPP) bagi sekumpulan gerai pangan jajanan dengan
ataupun tanpa proses pemasakan yang dikelola oleh
pemerintah/pemerintah daerah/swasta/ institusi lain
dan memiliki struktur pengelola/penanggung jawab.
Contoh sentra pangan jajanan/kantin di pusat
perbelanjaan, perkantoran, institusi, kantin satuan
pendidikan dan sentra Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM)
28. PERSYARATAN KESEHATAN
1. Bangunan dan Fasilitas Sanitasi
• Bangunan TPP harus berada jauh dari area yang dapat menyebabkan
pencemaran, bangunan terpelihara, mudah dibersihkan dan disanitasi
• Ventilasi udara baik
• Lantai rata dan mudah dibersihkan
• Pencahayaan alam maupun buatan cukup untuk bekerja
• Tersedia sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
• Fasilitas sanitasi yang memadai
• Tempat sampah/limbah terbuat dari bahan yang kuat, tertutup, mudah
dibersihkan
29. 2. Peralatan
Terbuat dari bahan yang kedap air dan tahan karat.
Harus terbuat dari bahan tara pangan (food grade).
Peralatan yang sudah bersih harus disimpan dalam keadaan kering
Harus dibedakan untuk pangan mentah dan pangan matang seperti talenan
dan pisau.
Memiliki tempat penyimpanan pangan beku, dingin, dan hangat sesuai dengan
peruntukannya.
Memiliki meja atau rak untuk persiapan bahan pangan.
Wadah/pengangkut hasil produksi terbuat dari bahan yang kuat
Peralatan personal, peralatan kantor, dll yang tidak diperlukan tidak diletakkan
di area pengolahan pangan.
Bahan kimia (insektisida dan lainnya) tidak disimpan bersebelahan dengan
bahan pangan.
PERSYARATAN KESEHATAN
30. 3. Penjamah Pangan
Harus sehat dan bebas dari penyakit menular (contoh diare, demam tifoid/
tifus, hepatitis A dll).
Penjamah pangan yang sedang sakit tidak diperbolehkan mengolah pangan
Menggunakan perlengkapan pelindung
Berkuku pendek, bersih dan tidak memakai pewarna kuku.
Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan secara berkala
Tidak menggunakan perhiasan dan aksesoris lain
Tidak merokok, bersin, meludah, batuk
Tidak menangani pangan setelah menggaruk-garuk anggota badan
Mengambil pangan matang menggunakan sarung tangan atau alat bantu
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala minimal 1 (satu) kali
dalam setahun di fasilitas pelayanan kesehatan.
Mendapatkan penyuluhan keamanan pangan siap saji.
PERSYARATAN KESEHATAN
31. 4. Pangan
Pengelolaan pangan olahan siap saji harus menerapkan enam prinsip higiene
sanitasi pangan yang terdiri dari:
a. Pemilihan/Penerimaan Bahan Pangan
b. Penyimpanan Bahan Pangan
c. Pengolahan/Pemasakan Pangan
d. Penyimpanan Pangan Matang
e. Pengangkutan Pangan Matang
f. Penyajian Pangan Matang
PERSYARATAN KESEHATAN
33. Label Pengawasan/Pembinaan
Label pengawasan/pembinaan merupakan tanda/bukti seperti
sebuah stiker/label yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan
kab/kota atau Kantor Kesehatan pelabuhan (KKP).
Label pengawasan/pembinaan ini diberikan jika TPP tersebut
sudah memenuhi persyaratan kesehatan pangan olahan siap saji.
34. Ketentuan Label Pengawasan/Pembinaan
Label
pengawasan/pembinaan
berlaku untuk satu lokasi
TPP
Label
pengawasan/pembinaan
diberikan oleh dinas
kesehatan atau KKP
Untuk wilayah
kabupaten/kota, label
pengawasan/pembinaan
dikeluarkan olehdinas
kesehatan.
Untuk wilayah bandar
udara, pelabuhan, lintas
batas darat negara label
pengawasan/pembinaan
dikeluarkan oleh KKP
Setiap
pengelola/pemilik/penanggung
jawab TPP dan penjamah
pangan wajib mengikuti
penyuluhan keamanan pangan
siap saji
35. Lanjutan
Dalam label pengawasan/pembinaan tercantum:
a. Ukuran label 10 cm x 17 cm
b. Logo dinas kesehatan/KKP ada di sebelah kiri atas
c. Logo GERMAS ada di sebelah kanan atas
d. Nomor dan tanggal pemeriksaan ada di sebelah kiri
bawah
e. Tanda tangan pejabat berwenang ada di sebelah
kanan bawah
f. Masa berlaku maksimal 2 (dua) tahun; dan
g. Tulisan memenuhi syarat.
Lay out label pengawasan/pembinaan
36. Tata Cara Pemberian Label Pengawasan
1. Pendataan pedagang oleh dinas kesehatan atau KKP.
2. Dinas kesehatan/KKP melakukan IKL, bila memungkinkan dapat
dilakukan pemeriksaan sampel pangan dengan rapid test atau
pemeriksaan laboratorium.
3. Memberikan penyuluhan keamanan pangan siap saji bagi
pengelola/pemilik/penjamah
37. Model Pengelolaan Sentra Pangan
Sistem Pengelolaan
Pengelolaan terpusat meliputi :
- Fasilitas bangunan, suplai
air,tempat makan, SPAL, dsb
- Kebersihan bersama
- Pengelolaan masing-masing
gerai meliputi peralatan dan
fasilitas sanitasi sesuai
kebutuhan
Sistem Pembayaran
Pembayaran dapat
dilakukan dengan cara:
Menyediakan kasir
Pembayaran non tunai
Memperkerjakan asisten
khusus untuk pembayaran
38. Pengelolaan gedung (Management Building)
Memiliki sumber air yang aman
Fasilitas cuci tangan terdapat air mengalir, sabun dan pengering
SPAL dapur lancar dan memiliki tempat sampah tertutup
memiliki toilet terpisah antara laki-laki dan perempuan
Memiliki media pesan kesehatan, jadwal kebersihan, penerapan KTR
fasilitas K3 (Alarm kebakaran, APAR, rambu jalur evakuasi)
39. Contoh denah sentra pangan
jajanan/kantin dengan
pengelolaan peralatandan
pencucian dan penyimpanan
terpusat
Contoh gerobak dorong sentra pangan
jajanan/kantin
Setiap gerobak disediakan galon/ember/jirigen dan
sejenisnya yang dilengkapi dengan pompa atau
kran air sehingga pencucian peralatan
menggunakan air mengalir yang sifatnya dapat
dipindah-pindahkan sesuai kebutuhan. (Gambar
hanya ilustrasi).
41. PENGAWASAN
Pengawasan
dilakukan
secara internal
dan eksternal
1 2 3 4
Pengawasan
internal dilakukan
oleh
pengelola/pemilik/
penanggung
jawab TPP
Pengawasan
eksternal oleh
dinas
kesehatan
melalui IKL
Pengawasan
eksternal oleh
lintas sektor
terkait sesuai
dengan
kewenangannya
5 6
Dalam rangka
pengawasan (uji
petik) TPP, dinas
kesehatan dapat
berkoordinasi
dengan instansi
terkait
Dinkes atau
organisasi
Perangkat
Daerah (OPD)
lainnya di tingkat
kab/kota
melaporkan hasil
pengawasan/
pembinaan
secara
berjenjang
sampai ke Pusat
42. PEMBINAAN
Pembinaan terhadap
petugas kesling terkait
juknis, advokasi dan
sosialisasi/bimbingan
teknis
1 2 3
Pembinaan
dilakukan secara
berkala, baik
secara terpadu
maupun masing-
masingsesuai
kewenangan
4
Dalam
melaksanakan
pembinaan dapat
melibatkan
organisasi profesi
dan/atauasosiasi
Pembinaan dapat
dilakukan dengan
kegiatan
pemberian
penghargaan
43. INSTITUSI PENGAWAS/PEMBINA
Institusi pengawas/pembina pusat
a. Kementerian Kesehatan
b. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
c. Kementerian Agama
d. Kementerian Dalam Negeri
e. Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif
f. Kementerian Koperasi dan UKM
g. Tim Pembina UKS/M Pusat
Pengawas/pembina provinsi dan kab/kota
a. Dinas Kesehatan
b. Dinas Pendidikan
c. Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi/Kab/Kota
d. Dinas Pariwisata
e. Dinas Koperasi dan UKM
f. Tim Pembina UKS/M
Provinsi/Kab/Kota