SlideShare a Scribd company logo
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
1
KEBENARAN AL QUR’AN
JILID (4) Empat
Ikhtisar
Judul Buku : Kebenaran Al Qur’an Jilid 4
Penerbit : Yayasan Al Mu’min Jakarta
Alamat : Jl. Beringin Jaya No. 8 Ceger Cipayung Jakarta Timur
Telp./Fax: (021) 8444866
Download : http:www.isroatifillah.com
E-mail : ypamj@isroatifillah.com
Lisensi
Buku ini dapat diperbanyak dan disebarluaskan kepada siapa saja dan oleh siapa saja dalam
bentuk apapun sepanjang tidak merubah isi didalamnya dan tidak untuk tujuan komersial.
Isi Buku
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
2
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al Qur’an) kepada hamba-Nya, dan Dia
tidak menjadikan (Al Qur’an) menyimpang baginya. (Q.S I8 : 1).
(Al Qur’an) lurus untuk memberi peringatan akan siksaan yang sangat keras dari sisi-Nya, dan
memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bahwasanya
bagi mereka telah (di sediakan) pahala yang baik. (Q.S I8 : 2).
Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. (Q.S I8 : 3).
Dan (dalam Al Qur’an itu) telah sempurna kalimat Tuhanmu dengan kebenaran dan keadilan.
(Dan seorangpun) tidak ada yang dapat merubah (apa yang telah Allah tetapkan) pada kalimat-
Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. 6 : 115).
Katakanlah : “ Telah datang kebenaran dan kebathilan pasti lenyap, sesungguhnya yang bathil-
bathil (pasti) lenyap. “(Q.S. 17 : 81).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
3
Dan (kebenaran) itu Kami turunkan dari Al Qur’an (agar) ia menjadi obat dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman, dan bagi orang-orang zalim tidak menambah (keuntungan) kecuali
kerugian. (Q.S. 17 : 82).
Dan dengan Al Qur’an itu Kami turunkan kebenaran, dan dengan (membawa) kebenaran itulah
dia turun (memberi peringatan), dan tidaklah Kami mengutus kamu kecuali (sebagai) pembawa
kabar gembira dan pemberi peringatan. (Q.S. 17 : 105).
Dan Al Qur’an itu Kami (turunkan dengan) terpisah-pisah, supaya kamu membacakannya kepada
manusia dengan berangsur-angsur, dan supaya Kami menurunkannya terus menerus. (Q.S. 17 :
106).
(Ingat !) kebenaran itu dari Tuhanmu, maka jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang
ragu. (Q.S 2 : 147).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
4
Dan bacalah apa yang Tuhanmu wahyukan kepadamu dari Kitab (Al Qur’an), (karena)
seorangpun tidak ada yang dapat merubah kalimat-Nya, dan kamu tidak akan mendapat tempat
berlindung selain dari pada-Nya. (Q.S. 18 : 27).
Dan Kami tidak mengutus para Rosul kecuali sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi
peringatan, akan tetapi orang-orang kafir mereka membantah yang (haq) dengan yang bathil,
agar dengan yang (bathil itu) mereka dapat melenyapkan yang hak, dan mereka menjadikan
ayat-ayat-Ku dan apa yang di peringatkan kepada mereka itu (sebagai bahan) olok-olokan. (Q.S.
18 : 56).
Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang di peringatkan dengan ayat-ayat Tuhannya
lalu ia berpaling dari padanya, dan ia melupakan apa yang telah di kerjakan oleh tangannya
(sesudah perbuatannya itu di peringatkan) ? (Dan yang demikian itu) sesungguhnya Kami telah
menjadikan tutup atas hati mereka dan sumbat di telinga mereka, dan jika kamu menyeru
mereka kepada petunjuk (Kami) mereka tidak memahaminya, maka jika demikian (tentu)
mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya. (Q.S. 18 : 57).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
5
Dan Tuhanmu Maha Pengampun lagi mempunyai rahmat ; jika Dia hendak menyiksa mereka
karena perbuatan mereka, tentu Dia menyegerakan azab kepada mereka, akan tetapi bagi
mereka ada waktu yang tertentu ; (maka apabila telah datang waktunya), mereka tidak akan
mendapat tempat berlindung selain dari pada-Nya. (Q.S. 18 : 58).
(Ingat !) Kami menurunkan Al Qur’an atasmu bukan supaya kamu celaka. (Q.S. 20 : 2).
Melainkan (Kami menurunkan Al Qur’an atasmu supaya kamu memberi) peringatan kepada
orang-orang yang takut (celaka dari azab Kami). (Q.S. 20 : 3).
(Dan Al Qur’an benar-benar) di turunkan dari (Allah) Yang telah menciptakan bumi dan langit
yang tinggi. (Q.S. 20 : 4).
Kebatilan tidak datang kepada (Al Qur’an baik) dari depannya dan tidak (pula) dari
belakangnya, (Al Qur’an) di turunkan dari (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. (Q.S
41 : 42).
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Bersama ini semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada kita, dan bersama ini
semoga Allah melimpahkan Rahmat dan Barokah-Nya kepada kita, dan bersama ini semoga
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
6
Allah melindungi kita dari gangguan syaitan yang terkutuk, dan bersama ini semoga Allah
menetapkan kasih sayang-Nya kepada kita selama-lamanya. Dan dengan seiring Rahmat dan
kasih sayang-Nya itu mari kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah Tuhan semesta
alam Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Dan semoga Allah melimpahkan salam hormat kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW, dan kepada para Anbiya, para Utusan-Nya, keluarganya dan kepada
sahabatnya sekalian. Amin, amin, amin ya Robbal ‘alamin. Amma Ba’du.
(Ya Allah) ya Tuhanku, perkenankanlah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang Engkau
anugerahkan atasku dan atas kedua orang tuaku, bahwasanya aku hendak beramal sholeh yang
Engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan orang-orang
sholeh.“
“ Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku (dalam mengerjakan
perintah-Mu ini). Dan lepaskanlah (perkataan-Mu) dari tali ikatan lisanku ini, (supaya mereka
mengerti terhadap apa yang Engkau bicarakan kepada mereka dengan melalui) perkataanku ini,
(karena sesungguhnya aku hanya menyampaikan perkataan-Mu yang Engkau perintahkan
kepadaku). Dan jadikanlah untukku seorang pembantu yang dari keluargaku. (Yaitu) Harun
saudaraku (supaya dia membacakan ayat-ayat Engkau kepada mereka). Dan teguhkanlah
kekuatanku dengan dia. Dan jadikanlah dia sekutuku dalam urusanku ini (supaya aku dan dia
sama-sama satu urusan dalam mengerjakan perintah-Mu. Dan) supaya kami banyak bertasbih
kepada Engkau. Dan (supaya) kami banyak mengingat Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha
Melihat terhadap apa yang kami (kerjakan). Maha Suci Engkau ya Tuhan kami, sungguh tidak
ada pengetahuan bagi kami kecuali apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami (dengan Al
Qur’an), sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.“
Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan,
Sebelum kami mengemukakan apa yang hendak kami sampaikan kepada saudara-
saudara, maka terlebih dahulu kami mohon ma’af yang sebesar-besarnya atas kelancangan
kami ini, yang mana bahwa kami telah lancang mengirimkan surat ini kepangkuan saudara-
saudara dengan tanpa kabar berita yang dari sebelumnya. Akan tetapi karena keadaan waktu
yang sangat sempit bagi kami untuk mengunjungi saudara-saudara, maka kami lakukan
menjalankan perintah Allah itu dengan cara seperti ini. Maka itu ma’afkanlah kami, karena
yang demikian itu bukanlah kami menghinakan saudara-saudara, dan bukan pula kami tidak
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
7
menghormati saudara-saudara dengan penghormatan yang sebagaimana mestinya, akan tetapi
yang demikian itu hanya karena keadaan waktu saja yang tidak mencukupi bagi kami, kalau
kami menjalankan perintah Allah itu dengan mengunjungi saudara-saudara.
Oleh karena itu kami kirimkan surat ini ke pangkuan saudara-saudara untuk menunaikan
perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepada kami dengan melalui ayat-ayat-Nya, yaitu
supaya kami menyampaikan amanat Allah kepada saudara kami di mana saja berada, maka
terimalah apa yang Allah amanatkan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya itu.
Akan tetapi sebelum dan sesudahnya tidak lupa kami mohon ma’af yang sebesar-
besarnya, apabila ada perkataan kami yang tidak berkenan di hati saudara-saudara atau apa
saja kesalahan kami yang terdapat dalam surat ini. Karena kesalahan itu bukanlah sesuatu yang
kami sengaja melakukannya dan bukan pula sesuatu yang kami inginkan, melainkan itu hanya
semata-mata dari kebodohan kami sendiri. Maka itu semoga saudara-saudara sudi kiranya
mema’afkan segala kesalahan kami yang terdapat dalam surat ini.
Dan mari kita terima apa yang Allah amanatkan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-
Nya itu, karena dengannya itu Allah akan menyempurnakan pekerjaan kita yang telah kita
kerjakan dari perintah-Nya, sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-
Nya yang firman-Nya :
Dan sesungguhnya Tuhanmu kepada masing-masingpun tentu akan menyempurnakan pekerjaan
mereka, (karena) sesungguhnya Dia Maha Mengetahui terhadap apa yang telah mereka
kerjakan. (Q.S 11 : 111).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
8
Maka berlaku luruslah kamu sebagaimana yang telah di perintahkan kepadamu dan kepada
orang-orang yang telah bertaubat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S 11 : 112).
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang zalim, maka (karena itu) kamu akan d
isentuh api neraka, dan bagimu tidak mempunyai seorang penolong dari selain Allah, kemudian
kamu tidak di beri pertolongan. (Q.S 11 : 113).
Dan dirikanlah sholat pada kedua tepi siang dan dari sebagian malam, sesungguhnya perbuatan
yang baik itu akan menghapus perbuatan yang buruk. (Dan) yang demikian itu peringatan bagi
orang-orang yang mau mengingat (Allah dalam sholatnya). (Q.S 11 : 114).
Dan bersabarlah kamu (dalam sholatmu) karena sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan
pahala orang-orang yang berbuat baik. (Q.S 11 : 115).
Maka mengapa dari peninggalan ummat-ummat sebelum kamu itu tidak ada orang-orang yang
mempunyai (kesadaran), lalu mereka melarang (membuat) kerusakan di muka bumi, kecuali
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
9
sebagian kecil diantara orang-orang itu yang telah Kami selamatkan dari mereka. Dan orang-
orang zalim itu mereka hanya mengikuti apa yang mereka senangi dari padanya, dan mereka
orang-orang yang berdosa. (Q.S 11 : 116).
Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan (penduduk) suatu negeri dengan (berbuat) aniaya,
sedang penduduknya orang-orang yang berbuat baik (kepada-Nya). (Q.S 11 : 117).
Dan kalau Tuhanmu menghendaki niscaya Dia jadikan manusia itu ummat yang satu, (akan
tetapi) mereka senantiasa berselisih. (Q.S 11 : 118).
Kecuali orang yang di beri rahmat Tuhanmu, dan untuk itulah Dia menciptakan mereka, dan
kalimat Tuhanmu telah sempurna.“ Sungguh neraka jahannam itu akan Aku penuhi dari jin dan
manusia semuanya.” (Q.S 11 : 119).
Dan dari sebagian berita para Rosul masing-masing telah Kami ceritakan kepadamu, (dan)
dengannya itu apa yang telah Kami teguhkan hatimu, dan dalam (surah) ini telah datang
kebenaran kepadamu, dan pengajaran serta peringatan bagi orang-orang yang beriman. (Q.S 11
: 120).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
10
Dan katakanlah kepada orang-orang yang tidak beriman : ” Bekerjalah kamu menurut
kemampuanmu, sesungguhnya kami-pun bekerja (pula). “(Q.S 11 : 121).
Dan tunggulah, sesungguhnya kami-pun sedang menunggu. (Q.S 11 : 122).
Dan kepunyaan Allah kegaiban di langit dan di bumi, dan kepada-Nya-lah seluruh perkara di
kembalikan. Maka sembahlah Dia dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan Tuhanmu tidaklah lalai
dari apa yang kamu kerjakan. (Q.S 11 : 123).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan
melalui ayat-ayat-Nya, yaitu bahwa Allah kepada kita masing-masing tentu akan
menyempurnakan pekerjaan kita dalam mengerjakan perintah-Nya, karena sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui terhadap kesalahan kita yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya itu. Maka
berlaku luruslah kita dalam mengerjakan perintah-Nya, atau berlaku benarlah kita dalam
mengerjakan perintah-Nya, yaitu benar sebagaimana yang telah Allah tunjukan kepada kita dari
perintahkan-Nya. Dan janganlah perbuatan kita dalam mengerjakan perintah-Nya itu
melampaui batas dari petunjuk Allah, sesudah Allah mengingatkan kesalahan kita dan memberi
petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintah-Nya, karena sesungguhnya Allah Maha
Melihat terhadap apa yang kita kerjakan dari perintah-Nya itu.
Dan sungguh bagaimana pekerjaan kita yang kita kerjakan dari perintah Allah itu akan
sempurna atau benar sebagaimana yang telah Allah tunjukan kepada kita dari perintah-Nya itu,
seandainya perbuatan kita dalam mengerjakan perintah Allah itu melampaui batas dari
petunjuk Allah yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Maka janganlah
kita dalam mengerjakan perintah Allah itu cenderung kepada orang-orang zalim yang
melampaui batas dalam mengerjakan perintah Allah, karena mereka mengerjakan perintah
Allah itu mengikuti keinginan hawa nafsu mereka sendiri. bukan mengikuti petunjuk Allah yang
telah Allah perintahkan kepada mereka dengan ayat-ayat-Nya. Dan seandainya kita dalam
mengerjakan perintah Allah itu mengikuti keinginan hawa nafsu mereka bukan mengikuti
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
11
petunjuk Allah, maka jika demikian tentu kita akan di sentuh api neraka, dan bagi kita tidak
mempunyai penolong dari selain Allah, kemudian Allah tidak akan menolong kita.
Dan yang demikian itu karena Allah telah menyuruh kita, agar kita mendirikan sholat
pada kedua tepi siang, yaitu pada waktu subuh dan magrib, dan dari sebagian malam, yaitu
pada waktu isya. Dan sholat pada waktu duhur dan asyar maka Allah perintahkan kepada kita
pada kalimat yang lain, dan demikian pula sholat sunat tahajud pada waktu tengah malam.
Adapun yang demikian itu karena Allah menurunkan ayat-ayat-Nya itu secara terpisah-pisah,
supaya kita membacanya dan mengerjakan perintah-Nya itu secara beransur-ansur, dan
sesungguhnya perbuatan yang baik itu akan menghapus perbuatan yang buruk. Dan yang
demikian itu Allah mengingatkan kita bagi siapa yang mau mengingat Allah dalam melakukan
sholat.
Maka janganlah kita sholat cenderung kepada orang-orang zalim dengan mengikuti
sholat mereka, karena sholat mereka itu mengikuti keinginan hawa nafsu mereka sendiri. bukan
mengikuti petunjuk Allah. Adapun yang demikian itu karena Allah telah menerangkan kepada
kita, bahwa sepeninggalan Rosul-Rosul itu datanglah penggantinya yang mensia-siakan sholat,
dan sholat mereka itu mengikuti hawa nafsu mereka sendiri, bukan mengikuti petunjuk Allah,
maka mereka bakal menemui kesesatan mereka dalam melakukan shalat.
Oleh karena itu janganlah kita sholat mengikuti keinginan hawa nafsu mereka, karena
jika demikian tentu kita sholat akan kesulitan untuk mengingat Allah, sedang sholat husus
untuk mengingat Allah. Dan jangan pula kita sholat mengikuti keinginan hawa nafsu kita
sendiri, karena jika demikian tentu kita sholat banyak yang kita ingat dari selain Allah, sedang
Allah menyuruh kita supaya kita berlaku lurus kepada Allah dalam melakukan sholat, yaitu
supaya kita sholat meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada Allah, karena sholat husus
untuk mencurahkan rasa hati dan ingatan kita kepada Allah.
Maka bersabarlah kita dalam sholat, dan janganlah kita sholat tergesa-gesa ingin segera
selesai, yaitu seperti sholatnya orang yang mengikuti apa yang ia senangi dari kehidupan dunia
ini, sehingga sholatnya tergesa-gesa ingin selesai, supaya ia segera kembali kepada apa yang ia
senangi dari kehidupan dunia ini. Maka bersabarlah kita dalam sholat, sehingga kita mengetahui
kepada siapa kita bicara dan kepada siapa kita ruku dan kepada siapa kita sujud menyembah.
Kemudian apabila kita telah mengetahui bahwa rasa, hati dan ingatan kita itu telah lurus
tercurah kepada Allah, maka bicaralah kita kepada Allah dan rukulah kita kepada-Nya, dan
sujudlah kita kepada Allah menyembah-Nya, karena sesungguhnya Allah tidak akan mensia-
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
12
siakan pahala amal orang-orang yang berbuat baik kepada-Nya, yaitu baik sebagaimana yang
telah Allah tunjukan kepada kita dari perintah-Nya itu.
Maka mengapa dari peninggalan ummat-ummat sebelum kita yang sholatnya mengikuti
keinginan hawa nafsu mereka itu tidak ada yang mempunyai kesadaran untuk memperbaiki
sholatnya, lalu mereka melarang membuat kerusakan dalam sholatnya di muka bumi, kecuali
sebagian kecil diantara orang-orang itu yang telah Allah selamatkan dari mereka. Dan orang-
orang zalim itu mereka hanya mengikuti apa yang mereka senangi dari pada kehidupan dunia
ini, yaitu apabila mereka diajak kepada apa yang mereka senangi dalam kehidupan dunia ini,
mereka ikut, dan apabila mereka diajak mengerjakan perintah Allah dengan mengikuti
petunjuk-Nya, mereka menolak dengan tidak mau mengerjakannya, dan mereka orang-orang
yang berdosa. Maka apakah mereka tidak menyenangi mengerjakan perintah Allah dengan
mengikuti petunjuk-Nya itu ? Dan yang demikian itu Allah mengingatkan kita, karena Allah tidak
akan membinasakan penduduk suatu negeri dengan berbuat aniaya, sedang penduduknya
orang-orang yang berbuat baik kepada Allah dengan mengerjakan perintah-Nya.
Dan kalau Allah menghendaki niscaya Allah jadikan manusia itu ummat yang satu
keta’atan, yang semuanya hanya menta’ati perintah Allah, akan tetapi mereka senantiasa
berselisih pengetahuan, karena mereka telah terlebih dahulu mengambil pengetahuan yang lain
sebelum mereka mengambil pengetahuan yang dari sisi Allah, maka mereka senantiasa
berselisih pengetahuan apabila mereka hendak mengerjakan perintah Allah.
Kecuali orang yang di beri rahmat Allah, dan untuk itulah Allah menciptakan mereka,
karena Allah tidaklah menciptakan jin dan manusia melainkan mereka supaya menyembah Allah
dengan mengerjakan segala perintah-Nya, dan kalimat pembicaran Allah dalam Al Qur’an telah
sempurna yang tidak ada kekurangan sedikitpun. Maka mari kita kerjakan apa yang telah Allah
perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya itu, dan janganlah kita kafir tidak percaya
kepada pembicaraan Allah dengan melalui ayat-ayat-Nya itu, sehingga kita tidak mau
mengerjakan perintah-Nya. Adapun yang demikian itu karena Allah telah mengancam orang-
orang kafir, bahwa neraka jahannam itu akan Allah penuhi dari jin dan manusia yang kafir
semuanya. Dan apa yang Allah katakan itu adalah benar.
Maka mari kita berlaku lurus kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya,
karena Allah tidaklah menciptakan kita melainkan kita supaya menyembah Allah dengan
mengerjakan segala perintah-Nya. Dan sebagian dari berita para Rosul masing-masing telah
Allah ceritakan kepada kita, supaya kita mengambil contoh dari padanya, dan dengannya itu
Allah teguhkan hati kita, supaya kita tidak ada keraguan apabila kita hendak mengerjakan
perintah Allah sebagaimana yang telah di kerjakan para Rosul. dan dalam Al Qur’an itu telah
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
13
datang kebenaran kepada kita, dan pengajaran serta peringatan bagi orang-orang yang
beriman. Dan kebenaran itu Allah turunkan dari Al Qur’an agar ia menjadi obat, yaitu tadinya
kita keraguan sekarang kita tidak ada keraguan untuk mengerjakan perintah Allah yang telah
Allah tunjukan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya itu, dan yang demikian itu sebagai rahmat
bagi kita yang beriman kepada Allah dan kepada ayat-ayat-Nya, sehingga kita bangkit mau
menyembah Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya.
Wahai saudaraku yang seagama, katakanlah kepada orang-orang yang tidak beriman : ”
Kerjakanlah apa yang telah Allah perintahkan kepadamu dengan menurut kemampuanmu,
sesungguhnya kamipun mengerjakannya pula. Dan tunggulah, sesungguhnya kamipun sedang
menunggu. Dan kepunyaan Allah kegaiban di langit dan di bumi, dan kepada-Nya-lah seluruh
perkara di kembalikan. Maka sembahlah Allah dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan Allah
tidaklah lalai dari apa yang kamu kerjakan.
Adapun yang demikian itu, karena Allah telah menentukan bahwa neraka jahannam itu
akan Allah penuhi dari jin dan manusia yang kafir semuanya. maka mari kita sembah Allah
dengan mengerjakan segala perintah-Nya, Dan janganlah kita mengatakan, bahwa kita tidak
akan masuk neraka kecuali hanya beberapa hari yang tertentu, kemudian sesudah itu kita akan
di keluarkan dari neraka, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya yang firman-Nya :
Dan mereka berkata : “ Sekali-kali kami tidak akan disentuh api neraka, kecuali hanya
beberapa hari yang tertentu.” Katakanlah : “ Sudahkah kamu mengambil janji dari sisi Allah
sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu mengatakan kepada Allah apa
yang kamu tidak mengetahui ?.” (Q.S 2 : 80).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
14
Sebenarnya, barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan ia telah di liputi kesalahannya,
maka mereka itulah yang menjadi penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya (selama-
lamanya). (Q.S 2 : 81).
Dan orang-orang yang beriman dan mereka beramal sholeh, mereka itulah yang menjadi
penghuni sorga, mereka kekal di dalamnya (selama-lamanya). (Q.S 2 : 82).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan
melalui ayat-ayat-Nya. Maka janganlah kita mengatakan, bahwa kita tidak akan di sentuh api
neraka, atau kita tidak akan masuk neraka kecuali hanya beberapa hari yang tertentu.” Karena
yang demikian itu apakah kita sudah mengambil janji dari sisi Allah sehingga Allah tidak akan
memungkiri janji-Nya, ataukah kita mengatakan kepada Allah apa yang kita sendiri tidak
mengetahui ?.”
Maka janganlah kita mengatakan hal itu, karena itu hanya mengada-adakan saja,
adapun yang demikian itu karena Allah telah menerangkan kepada kita, sebenarnya barang
siapa diantara kita ada yang mengerjakan kejahatan dan ia telah di liputi kesalahannya, maka
mereka itulah yang menjadi penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya yang
tidak akan di keluarkan dari neraka. Dan orang-orang yang beriman dan mereka beramal
sholeh, maka mereka itulah yang menjadi penghuni sorga, mereka kekal di dalamnya selama-
lamanya.
Maka mari kita dirikan sholat untuk mengingat Allah dan menyembah-Nya, dan
tunaikanlah zakat, dan apa saja dari kebaikan yang kita dahulukan untuk kesenangan kita di
akhirat nanti, maka itu pasti kita mendapatinya di sisi Allah, sesungguhnya Allah Maha Melihat
apa yang kita kerjakan dari perintah-Nya itu. Dan janganlah kita berangan-angan masuk sorga
sebelum kita Islam menyerahkan diri kepada Allah dan berbuat baik kepada-Nya dengan
mengerjakan segala perintahkan-Nya. yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita
dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
15
Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat, dan apa saja dari kebaikan yang kamu dahulukan
untuk (kesenanganmu di akhirat nanti, maka itu) pasti kamu mendapatinya di sisi Allah,
sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S 2 : 110).
Dan mereka berkata : “ Sekali-kali tidak ada yang masuk sorga, kecuali orang Yahudi atau
Nasrani.” Itulah angan-angan mereka. Katakanlah : “ Tunjukkanlah bukti-bukti kebenaranmu
(untuk masuk sorga), jika kamu orang-orang yang benar.” (Q.S 2 : 111).
Sebenarnya, barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah dan berbuat baik, maka baginya
telah (di sediakan) pahala di sisi Tuhannya, dan tidak ada kekhawatiran atas mereka (untuk
masuk sorga) dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q.S 2 : 112).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
16
Dan orang-orang Yahudi berkata : “ Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan
sebagai (bukti untuk kebenaran mereka masuk sorga),” dan orang-orang Nasrani-pun berkata :
” Orang-orang Yahudi itu tidak mempunyai suatu pegangan sebagai (bukti untuk kebenaran
mereka masuk sorga),” padahal mereka telah membaca Al Kitab. Dan orang-orang yang tidak
mengetahui-pun mereka berkata seperti yang di ucapkan mereka. Maka pada hari kiamat Allah
akan mengadili (perkara) diantara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan dalam
(pengetahuan)nya. (Q.S 2 : 113).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya, maka mari kita dirikan sholat untuk mengingat Allah dan menyembah-Nya, dan mari
kita tunaikan zakat, dan apa saja dari kebaikan yang kita dahulukan untuk kesenangan kita di
akhirat nanti, maka itu pasti kita mendapatinya di sisi Allah, sesungguhnya Allah Maha Melihat
terhadap apa yang kita kerjakan dari perintah-Nya itu.
Dan Allah menerangkan kepada kita bahwa mereka berkata : “ Sekali-kali tidak ada
yang masuk sorga, kecuali orang Yahudi atau Nasrani.” Itulah angan-angan mereka. Katakanlah
: “ Tunjukkanlah bukti-bukti kebenaranmu untuk masuk sorga, jika kamu orang-orang yang
benar akan masuk sorga.”
Kemudian orang-orang Yahudi berkata : “ Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai
suatu pegangan sebagai bukti untuk kebenaran mereka masuk sorga,” dan orang-orang
Nasrani-pun berkata : ” Orang-orang Yahudi itu tidak mempunyai suatu pegangan sebagai bukti
untuk kebenaran mereka masuk sorga,” padahal mereka telah membaca Al Kitab. Maka
bagaimana keimanan mereka terhadap Kitab Allah yang mereka baca, padahal di dalamnya itu
Allah menerangkan kepada mereka untuk pegangan mereka masuk sorga. Dan orang-orang yang
tidak mengetahui-pun mereka berkata seperti yang di ucapkan mereka. Maka pada hari kiamat
Allah akan mengadili perkara diantara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan dalam
pengetahuannya itu.
Maka mari kita baca Kitab itu, sehingga kita mengetahui untuk pegangan kita masuk
sorga, dan yang demikian itu Allah telah menerangkan kepada kita. Sebenarnya, barang siapa
yang menyerahkan diri kepada Allah, dan ia berbuat baik kepada Allah dengan mengerjakan
segala perintah-Nya, maka baginya telah di sediakan pahala di sisi Allah, dan tidak ada
kekhawatiran atas mereka untuk masuk sorga dan tidak pula mereka bersedih hati.
Wahai saudaraku yang seagama, itulah sebagai pegangan kita untuk masuk sorga. Maka
janganlah kita berangan-angan masuk sorga sebelum kita Islam menyerahkan diri kepada Allah
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
17
dan berbuat baik kepada-Nya dengan mengerjakan segala perintahkan-Nya. Dan ingatlah akan
kisah Nabi Ibrahim AS yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yang firman-Nya
:
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim di uji (imannya) dengan beberapa kalimat (dari perintah)
Tuhannya, lalu Ibrahim menunaikannya, Allah berfirman : “ Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan kamu sebagai imam untuk seluruh manusia,” Ibrahim berkata: “(Ya Tuhanku,
jadikan pula) dari keturunanku.” Allah berfirman : “ Janji-Ku tidak mengenai orang-orang
zalim.” (Q.S 2 : 124).
Dan ketika itu Kami jadikan (Baitullah) rumah sebagai tempat berkumpul untuk manusia lagi
aman, dan (ketika itu Kami) jadikan sebagian dari maqam Ibrahim sebagai tempat sholat, dan
Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Isma’il agar mensucikan rumah-Ku untuk orang-orang
yang thawaf, i’tikaf, ruku dan sujud. (Q.S 2 : 125).
Dan ketika itu Ibrahim berdo’a : “ Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa,
dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya siapa diantara mereka yang
beriman kepada Allah dan kepada hari akhirat.” Allah berfirman : “ Dan kepada orang kafirpun
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
18
Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia supaya menjalani siksa neraka, dan itu
seburuk-buruknya tempat kembali.” (Q.S 2 : 126).
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim dan Ismail meninggikan dasar-dasar (pembinaan) Baitullah,
(kemudian sesudah itu dia berdo’a) : “ Ya Tuhan kami, terimalah (amalan) kami, sesungguhnya
Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S 2 : 127).
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang menyerahkan diri kepada Engkau (dengan
ta’at tunduk patuh kepada perintah-Mu), dan (jadikan pula) keturunan kami ummat yang
menyerahkan diri kepada Engkau (dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Mu), dan
tunjukkanlah kepada kami cara-cara untuk peribadatan kami (kepada Engkau), dan terimalah
taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S 2 : 128).
Ya Tuhan kami, utuslah seorang Rosul untuk mereka yang dari (golongan) mereka sendiri,
(supaya) dia membacakan ayat-ayat-Mu kepada mereka dan (supaya) dia mengajarkan Al Kitab
dan Hikmah kepada mereka, dan (supaya) dia mensucikan (kesalahan) mereka (dalam
mengerjakan perintah Engkau), sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S 2
: 129).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah kisah Nabi Ibrahim AS yang telah Allah
terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yaitu bahwa Allah telah menguji iman Nabi
Ibrahim AS dengan beberapa kalimat dari perintah Tuhannya, lalu Ibrahim menunaikannya. Dan
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
19
ketika itu Allah hendak menjadikan Baitullah rumah sebagai tempat berkumpul untuk manusia
lagi aman, dan ketika itu Allah jadikan sebagian dari maqam Ibrahim sebagai tempat sholat,
kemudian ketika itu Allah perintahkan kepada Nabi Ibrahim AS dan kepada Nabi Isma’il AS agar
keduanya mensucikan rumah kepunyaan Allah untuk orang-orang yang thawaf, i’tikaf, ruku dan
sujud menyembah Allah.
Dan sesudah keduanya menyelesaikannya, kemudian Allah berfirman kepada Nabi
Ibrahim AS : “ Sesungguhnya Aku hendak menjadikan kamu sebagai imam untuk seluruh
manusia,” Nabi Ibrahim AS berkata: “Ya Tuhanku, jadikan pula dari keturunanku.” Allah
berfirman : “ Janji-Ku tidak mengenai orang-orang zalim.”
Kemudian Nabi Ibrahim AS mohon kepada Allah : “ Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini
negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya, yaitu
kepada siapa diantara mereka yang beriman kepada Engkau ya Allah dan kepada hari akhirat.”
Allah berfirman : “ Dan kepada orang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku
paksa ia supaya menjalani siksa neraka, dan itu seburuk-buruknya tempat kembali.”
Kemudian sesudah itu Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS berusaha meninggikan dasar-
dasar pembinaan Baitullah, dan sesudah keduanya menyelesaikannya, lalu Nabi Ibrahim AS
mohon kepada Allah : “ Ya Tuhan kami, terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui apa yang telah kami kerjakan.”
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang menyerahkan diri kepada Engkau
dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Mu, dan jadikan pula keturunan kami ummat yang
menyerahkan diri kepada Engkau dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Mu, dan
tunjukkanlah kepada kami cara-cara untuk peribadatan kami kepada Engkau, dan terimalah
taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Ya Tuhan kami, utuslah seorang Rosul untuk mereka yang dari golongan mereka sendiri,
supaya dia membacakan ayat-ayat-Mu kepada mereka dan supaya dia mengajarkan Al Kitab dan
Hikmah kepada mereka, dan supaya dia mensucikan kesalahan mereka dalam mengerjakan
perintah Engkau, sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Wahai saudaraku yang seagama, itulah sebagian dari kisah Nabi Ibrahaim AS yang telah
Allah ceritakan kepada kita, dan dengannya itu Allah teguhkan hati kita, supaya kita tidak ada
keraguan apabila kita hendak mengerjakan perintah Allah, sebagaimana yang telah Nabi
Ibrahim AS kerjakan. Dan dengan ayat-ayat-Nya itu Allah menguji iman kita, sebagaimana Allah
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
20
telah menguji iman Nabi Ibrahim AS yang telah Allah uji imannya dengan beberapa kalimat dari
perintah-Nya. Dan yang demikian itu karena Allah telah menjadikan Nabi Ibrahim AS sebagai
contoh suri tauladan yang baik untuk kita dalam mengerjakan perintah Allah, dan Allah telah
menjadikan Nabi Ibrahim AS sebagai imam untuk seluruh manusia yang patut di ikuti
keta’atannya oleh kita.
Maka mari kita ikuti keta’atan beliau itu, dan janganlah kita membenci agama Nabi
Ibrahim AS, atau membenci keta’atan Nabi Ibrahim AS kepada perintah Allah dengan tidak mau
mengikutinya, sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang
fiman-Nya :
Allah berfirman : Orang yang membenci agama Ibrahim, (maka) orang itu hanya memperbodoh
dirinya sendiri, dan sesungguhnya Kami telah memilih (keta’atan Ibrahim kepada perintah
Kami) untuk (keta’atan manusia) di dunia, dan di akhirat sesungguhnya dia benar-benar
termasuk orang-orang yang sholeh. (Q.S 2 : 130).
(Dan ingatlah) ketika Tuhannya berfirman kepadanya : “ (Hai Ibrahim, mau kepada siapakah
kamu) menyerahkan diri (dengan ta’at tunduk dan patuh) ? “Ibrahim menjawab : “ Aku
menyerahkan diri hanya kepada (Engkau) Tuhan semesta alam, (dan hanya kepada perintah
Engkau-lah aku ta’at tunduk dan patuh.” (Q.S 2 : 131).
Dan (sesudah itu) Ibrahim mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, dan (demikian pula)
Ya’kub (berkata kepada anak-anaknya) : “ Wahai anakku, sesungguhnya Allah telah memilih
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
21
agama untuk (agama)mu, maka janganlah kamu mati, kecuali kamu telah (Islam) menyerahkan
diri (kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya).” (Q.S 2 : 132).
Apakah kamu hadir menyaksikan ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut ? ketika itu dia
berkata kepada anak-anaknya : “ Apa yang kamu sembah sepeninggalku ? “ Mereka menjawab :
“ Kami menyembah Tuhanmu dan Tuhannya nenek moyangmu Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu
menyembah) Tuhan yang Maha Esa dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri (dengan
ta’at tunduk dan patuh kepada perintah-Nya). “(Q.S 2 : 133).
Itu ummat yang telah lalu, bagi mereka apa yang telah mereka usahakan dan bagimu apa yang
telah kamu usahakan, dan kamu tidak akan ditanya tentang apa yang telah mereka kerjakan.
(Q.S 2 : 134).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya. Maka janganlah kita membenci keta’atan Nabi Ibrahim AS kepada perintah Allah
dengan tidak mau mengikutinya, karena yang demikian itu kita hanya memperbodoh diri kita
sendiri, dan yang demikian itu karena Allah telah memilih keta’atan Nabi Ibrahim AS kepada
perintah Allah untuk keta’atan seluruh manusia di dunia, dan di akhirat sesungguhnya Nabi
Ibrahim AS benar-benar termasuk orang-orang yang sholeh. Maka mari kita ikuti keta’atan
beliau itu, mudah-mudahan di akhirat kita termasuk orang-orang yang sholeh sebagamana Nabi
Ibrahim AS.
Dan ingatlah ketika Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim AS: “ Hai Ibrahim, mau
kepada siapakah kamu menyerahkan diri dengan ta’at tunduk dan patuh ? “Nabi Ibrahim AS
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
22
menjawab : “ Aku menyerahkan diri hanya kepada Engkau Tuhan semesta alam, dan hanya
kepada perintah Engkaulah aku ta’at tunduk dan patuh.”
Maka bagaimana, apakah kita mau mengikuti Nabi Ibrahim AS menyerahkan diri kepada
Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya ? Dan yang demikian itu karena Nabi
Ibrahim AS telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, dan demikian pula Nabi Ya’kub
AS berkata kepada anak-anaknya : “ Wahai anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama
untuk agamamu, atau Allah telah memilih keta’atan untuk keta’atanmu kepada Allah, maka
janganlah kamu mati, kecuali kamu telah Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at
tunduk patuh kepada perintah-Nya.” Adapun yang dikatakan ta’at kepada Allah, yaitu apa saja
yang Allah perintahkan kepadamu maka kamu kerjakan. Dan adapun yang dikatakan tunduk
kepada Allah, yaitu kamu tidak membantah perintah Allah walaupun kamu mempunyai alasan
yang benar. Dan adapun yang dikatakan patuh kepada perintah Allah, yaitu kamu tidak
mengerjakan sesuatu selain perintah Allah. Dan untuk itulah Allah menciptakan kamu.
Wahai saudaraku yang seagama, itulah agama pilihan Allah, atau keta’atan pilihan
Allah yang telah Allah pilih untuk keta’atan kita kepada perintah-Nya. Maka bagaimana, apakah
kita mau mengikuti keta’atan Nabi Ibrahim AS itu ? Dan dengannya itu Allah telah
mengingatkan kita, maka janganlah kita mati, kecuali kita telah Islam menyerahkan diri kepada
Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada-Nya.” Adapun yang dikatakan ta’at kepada Allah, yaitu
apa saja yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya maka kita kerjakan. Dan
adapun yang dikatakan tunduk kepada Allah, yaitu kita tidak membantah perintah Allah
walaupun kita mempunyai alasan yang benar. Dan adapun yang dikatakan patuh kepada
perintah Allah, yaitu kita tidak mengerjakan sesuatu selain perintah Allah. Dan untuk itulah
Allah menciptakan kita. Dan yang demikian itu karena Allah tidak mau dipersamakan keta’atan
kita kepada Allah dengan kepada yang lain dalam pengabdian kita kepada-Nya. Maka mari kita
serahkan diri kita kepada Allah untuk mengabdi kepada-Nya dengan mengerjakan segala
perintah-Nya.
Dan ketika Allah memilih agama, atau memilih keta’atan untuk keta’atan kita kepada
perintah-Nya itu kita tidak hadir menyaksikannya. Maka Allah menerangkannya kepada kita,
supaya kita mengetahui agama pilihan Allah, atau keta’atan pilihan Allah yang telah Allah pilih
untuk keta’atan kita kepada perintah-Nya. Maka itu ingatlah oleh kita, dan janganlah kita mati
sebelum kita Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-
Nya.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
23
Dan apakah kita hadir menyaksikan ketika Nabi Ya’qub AS kedatangan tanda-tanda
maut ? ketika itu beliau berkata kepada anak-anaknya : “ Apa yang kamu sembah
sepeninggalku ? “ Mereka menjawab : “ Kami menyembah Allah Tuhanmu dan Tuhannya nenek
moyangmu Ibrahim, Ismail dan Ishak, yaitu menyembah Allah Tuhan yang Maha Esa, dan hanya
kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri dengan ta’at, tunduk, patuh kepada perintah-Nya.”
Itu ummat yang telah lalu, yang Allah ceritakan kepada kita supaya kita mencontoh
pengabdian mereka kepada Allah, karena Allah telah menjadikan mereka sebagai contoh suri
tauladan yang baik untuk pengabdian kita kepada Allah, yaitu seperti Nabi Ibrahim AS dan
anak-anaknya yang telah berusaha mengerjakan segala perintah Allah yang telah Allah
perintahkan kepada mereka dengan ayat-ayat-Nya. Dan pahala untuk mereka Allah berikan
kepada mereka dengan pahala apa yang telah mereka usahakan dari perintah-Nya, dan
demikian pula pahala untuk kita Allah berikan kepada kita dengan pahala apa yang telah kita
usahakan dari perintah-Nya, dan kita tidak akan ditanya tentang apa yang telah mereka
kerjakan.
Adapun yang demikian itu karena Allah hanya menceritakan kepada kita tentang usaha
mereka yang telah berusaha menyembah Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya, dan
demikian pula keturunannya dari sepeninggalan Rosul-Rosul-Nya itu. Dan yang demikian itu
karena mereka telah Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at, tunduk patuh kepada
perintah-Nya, maka sesudah itu apa saja yang Allah perintahkan kepada mereka dengan melalui
ayat-ayat-Nya, mereka kerjakan, dan mereka tidak membantah perintah Allah walaupun
mereka mempunyai alasan yang benar, dan mereka tidak mengerjakan perintah yang lain selain
mengerjakan perintah Allah.
Maka bagaimana keadaan kita dari sepeninggalan Rosul-Rosul itu, apakah kita sama
seperti mereka telah Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at, tunduk patuh kepada
perintah-Nya, dan apakah kita telah berusaha menyembah Allah dengan mengerjakan segala
perintah-Nya ? Dan janganlah kita mengikuti keta’atan yang lain selain mengikuti keta’atan
Nabi Ibrahim AS yang telah Allah pilih untuk keta’atan kita kepada perintah Allah, karena yang
demikian itu Allah mengingatkan kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
24
Dan mereka berkata : “ Jadilah kamu (penganut agama) Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu
mendapat petunjuk.” Katakanlah : “ (Tidak), bahkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang
lurus, dan dia bukan dari golongan orang-orang musyrik.” (Q.S 2 : 135).
Katakanlah : “ Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang telah (Allah) turunkan kepada
kami, dan kepada apa yang telah (Allah) turunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’qub dan
kepada anak cucunya, dan kepada apa yang telah (Allah) berikan kepada Musa dan Isa, dan
kepada apa yang telah diberikan Tuhannya kepada para Nabi, dan kami tidak membeda-
bedakan salah seorang diantara mereka, dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri
(dengan ta’at tunduk dan patuh kepada perintah-Nya).” (Q.S 2 : 136).
Maka jika mereka beriman kepada apa sebagaimana kamu telah beriman kepadanya, maka
sungguh mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka sesungguhnya
mereka sedang dalam perpecahan (agama), maka Allah akan memelihara kamu dari mereka,
dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S 2 : 137).
( Ikutilah ) agama (pilihan) Allah, dan siapakah yang lebih baik (agamanya) dari pada (agama
pilihan) Allah ? (Bahkan yang lain itu) agama celupan, dan hanya kepada-Nya-lah kami
menyembah. (Q.S 2 : 138).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
25
Katakanlah : “Apakah kamu akan berdebat dengan kami tentang (menyembah) Allah ? padahal
Dia Tuhan kami dan Tuhan kamu, dan bagi kami amalan kami dan bagi kamu amalan kamu, dan
kepada-Nya-lah kami (menyembah) dengan ikhlas hati.” (Q.S 2 : 139).
Ataukah kamu mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya itu
(penganut agama) Yahudi atau Nasrani ?, Katakanlah : “ Apakah kamu yang lebih mengetahui
ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan kesaksian
dirinya dari (kesaksian) Allah ? “ Dan Allah tidaklah lengah dari apa yang kamu kerjakan. (Q.S 2
: 140).
Itu ummat yang telah lalu, bagi mereka apa yang telah mereka usahakan, dan bagimu apa yang
telah kamu usahakan, dan kamu tidak akan di tanya tentang apa yang telah mereka kerjakan.”
(Q.S 2 : 141).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah ingatkan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya. Maka janganlah kita mengikuti keta’atan yang lain selain mengikuti keta’atan Nabi
Ibrahim AS yang telah Allah pilih untuk keta’atan kita kepada perintah Allah, adapun yang
demikian karena mereka berkata : “ Jadilah kamu penganut keta’atan Yahudi atau Nasrani,
niscaya kamu mendapat petunjuk.” Katakanlah : “ Tidak, bahkan kami mengikuti keta’atan
Nabi Ibrahim AS yang lurus yang telah Allah pilih untuk keta’atan kami kepada perintah-Nya,
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
26
dan keta’atan itu telah Allah tunjukan kepada kami dengan ayat-ayat-Nya, dan Nabi Ibrahim AS
bukan dari golongan orang-orang musyrik yang mempersamakan keta’atan mereka kepada Allah
dengan keta’atan mereka kepada yang lain.”
Maka mari kita ikuti keta’atan Nabi Ibrahim AS yang lurus yang telah Allah pilih untuk
keta’atan kita kepada perintah-Nya, dan jika kita beriman kepada Allah dan mau mengikuti
agama Nabi Ibrahim AS, mari kita ikralkan kepada Allah dengan mengucapkan :” Ya Allah ya
Tuhan kami, kami beriman kepada Engkau, dan kepada apa yang telah Engkau turunkan kepada
kami dan kepada apa yang telah Engkau turunkan kepada Nabi Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub
dan kepada anak cucunya, dan kepada apa yang telah Engkau berikan kepada Nabi Musa dan
Isa, dan kepada apa yang telah Engkau berikan kepada para Nabi, dan kami tidak membeda-
bedakan salah seorang diantara mereka dan hanya kepada Engkau-lah kami menyerahkan diri
dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Mu.”
Allah berfirman : Jika mereka beriman kepada apa sebagaimana kamu telah beriman
kepadanya, maka sungguh mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka
sesungguhnya mereka sedang dalam perpecahan agama, atau mereka sedang dalam perpecahan
keta’atan yang masing-masing mereka hanya menta’ati keinginan hawa nafsunya, dan jika
demikian maka Allah akan memelihara kamu dari mereka, dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Katakanlah : Ikutilah agama pilihan Allah, dan siapakah yang lebih baik agamanya dari
pada agama pilihan Allah ? Bahkan yang lain itu agama celupan, dan hanya kepada-Allah-lah
kami menyembah. Dan apakah kamu akan berdebat dengan kami tentang menyembah Allah ?
padahal Allah Tuhan kami dan Tuhan kamu, dan bagi kami amalan kami dan bagi kamu amalan
kamu, dan hanya kepada Allah-lah kami menyembah dengan ikhlas hati.”
Apakah kamu mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya itu
penganut agama Yahudi atau Nasrani ?, Katakanlah : “ Apakah kamu yang lebih mengetahui
ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan kesaksian
dirinya kepada Allah ? “ Dan Allah tidaklah lengah dari apa yang kamu kerjakan.
Wahai saudaraku yang seagama, itu ummat yang telah lalu, yang Allah ceritakan
kepada kita supaya kita mengetahui terhadap perbuatan mereka antara yang baik dan yang
buruk, dan supaya kita dapat membedakan mana yang baik dan mana buruk. Dan adapun yang
baik kita jadikan sebagai contoh untuk perbuatan kita dalam mengerjakan perintah Allah, dan
yang buruk kita jadikan sebagai peringatan dari sisi Allah agar kita dapat memperbaiki
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
27
perbuatan kita, supaya apa yang kita kerjakan dari perintah Allah itu baik sebagaimana contoh
yang baik itu. Dan yang demikian itu karena Allah akan memberi pahala kepada kita dengan
apa yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya, dan kita tidak akan ditanya tentang apa yang
telah mereka kerjakan.
Maka janganlah kita menyembunyikan kesaksian diri kita kepada Allah sesudah kita
menyaksikan terhadap perbuatan kita antara yang baik dan yang buruk, karena Allah tidaklah
lengah dari apa yang kita kerjakan. Dan jangan pula kita menyembunyikan apa yang telah Allah
turunkan berupa keterangan dan petunjuk untuk mengerjakan perintah-Nya, sesudah Allah
menerangkan hal itu kepada kita dalam Al Kitab, karena yang demikian itu Allah akan melaknat
kita dan demikian pula semua makhluk yang dapat melaknat, yaitu sebagaimana yang Allah
terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa
keterangan dan petunjuk, sesudah apa yang telah Kami terangkan kepada manusia dalam Al
Kitab, mereka itulah yang di laknat Allah dan di laknat oleh semua (makhluk) yang dapat
melaknat. (Q.S 2 : 159).
Kecuali orang-orang itu bertaubat dan mereka mengadakan perbaikan dan mereka
menerangkan (hal itu kepada manusia), maka kepada mereka itu Aku menerima taubat mereka,
dan sesungguhnya Aku Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S 2 : 160).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
28
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkarinya (dengan tidak mau menerangkan hal itu
kepada manusia) dan mereka mati dalam keadaan ingkar, mereka itulah yang mendapat laknat
Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya. (Q.S 2 : 161).
Mereka kekal dalam laknat, dan siksaan tidak diringankan dari mereka, dan mereka tidak diberi
tangguh. (Q.S 2 : 162).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya. Maka janganlah kita menyembunyikan apa yang telah Allah turunkan berupa
keterangan dan petunjuk untuk mengerjakan perintah-Nya, sesudah Allah menerangkan hal itu
kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, karena seandainya kita berbuat demikian, maka Allah akan
melaknat kita dan demikian pula semua makhluk yang dapat melaknat. Dan yang demikian itu
jika kita telah menyaksikan hal itu dengan membaca ayat-ayat-Nya, atau kita telah mendengar
bahwa Allah telah menerangkan hal itu kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, sedang kita belum
menerangkan hal itu atau kita belum menyampaikan amanat Allah kepada yang hak
menerimanya.
Maka jika demikian bertaubatlah kita kepada Allah, dan mengadakan perbaikan dengan
menerangkan hal itu atau menyampaikan amanat-Nya kepada saudara-saudara kita, maka
sesudah itu Allah menerima taubat kita, karena sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi
Maha Penyayang. Dan janganlah kita mengingkarinya dengan tidak mau menyampaikan amanat-
Nya itu, karena jika kita mengingkarinya, dan kita mati dalam keadaan ingkar, maka kita akan
mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya. Dan kita kekal dalam laknat,
dan siksaan tidak diringankan dari kita, dan kita tidak diberi tangguh.
Oleh karena itu mari kita berbuat baik kepada Allah menolong agama-Nya dengan
menyampaikan amanat-Nya, karena Allah telah menurunkan Al Qur’an kepada hamba-Nya yang
di dalamnya keterangan-keterangan dan petunjuk untuk mengerjakan segala perintah-Nya.
Maka mari kita ikuti apa yang telah Allah turunkan kepada hamba-Nya itu, dan janganlah kita
tidak mau mengikutinya sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya yang
firman-Nya :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
29
Dan apabila dikatakan kepada mereka : “ Ikutilah apa yang telah Allah turunkan.“ mereka
berkata : “ (Tidak), bahkan kami mengikuti apa yang telah kami dapati dari bapak-bapak kami.
“ (Katakanlah) : “ Apakah mereka (akan mengikutinya) walaupun bapak-bapak mereka tidak
mengerti sesuatu apapun dan tidak (pula) mendapat petunjuk ? “(Q.S 2 : 170).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
Nya, maka mari kita ikuti apa yang telah Allah turunkan kepada hamba-Nya. Dan janganlah kita
menolak seperti orang-orang yang tidak mau mengikutinya, karena mereka telah terlebih
dahulu mengikuti apa yang telah mereka dapati dari bapak-bapak mereka, walaupun bapak-
bapak mereka tidak mengerti sesuatu apa-pun tentang apa yang telah Allah turunkan, dan
mereka tidak mendapat petunjuk Allah untuk mengerjakan perintah-Nya itu.
Oleh karena itu mari kita berbuat baik kepada Allah menolong agama-Nya dengan
menyampaikan amanat-Nya, dan janganlah kita menyembunyikan apa yang telah Allah
turunkan dari Al Kitab, karena yang demikian itu celakalah kita. Yaitu sebagaimana yang Allah
terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Allah turunkan dari Al Kitab,
dan mereka menukarnya dengan yang rendah, mereka tidak memakannya masuk kedalam
perutnya melainkan itu bara api, dan pada hari kiamat Allah tidak akan bicara kepada mereka
dan tidak (pula) mensucikan mereka, dan bagi mereka azab yang pedih. (Q.S 2 : 174).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
30
Mereka itulah yang menukar petunjuk (Allah) dengan yang sesat, dan mereka (menukar)
ampunan (Allah) dengan siksaan, maka alangkah tahannya mereka di atas api neraka. (Q.S 2 :
175).
Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah telah menurunkan kebenaran dengan Kitab (Al
Qur’an), dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih dalam (pengetahuan) Kitab (Al Qur’an),
tentu mereka sedang dalam perpecahan (agama, atau mereka sedang dalam perpecahan
keta’atan) yang jauh (keta’atannya dari menta’ati perintah Allah yang telah Allah tunjukan
kepada mereka dalam Al Qur’an). (Q.S 2 : 176).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya, yaitu apabila kita menolong agama Allah dengan menyampaikan amanat-Nya kepada
saudara-saudara kita, maka janganlah kita menyembunyikan apa yang telah Allah turunkan dari
Kitab Al Qur’an, karena seandainya kita menyembunyikannya ketika kita menyampaikan kepada
saudara-saudara kita, kemudian kita menukarnya dengan menyampaikan yang rendah selain
apa yang telah Allah turunkan dari Kitab Al Qur’an, yaitu supaya kita memperoleh rizki dari
padanya, maka tidaklah kita memperoleh rizki dan tidak pula kita memakannya masuk kedalam
perut kita melainkan itu bara api, dan pada hari kiamat Allah tidak akan berbicara kepada kita
dan tidak pula mensucikan kita, dan bagi kita azab yang pedih.
Adapun yang demikian itu karena kita termasuk orang-orang yang tidak dapat di ajak
bicara oleh Allah dengan melalui ayat-ayat-Nya itu, dan tidak pula kita dapat di cegah untuk di
sucikan. Maka jika kita berbuat demikian tentu kita termasuk orang yang menukarkan petunjuk
Allah dengan yang sesat, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan
perintah-Nya itu, dan jika kita berbuat demikan berarti kita telah menukarkan ampunan Allah
dengan siksaan, maka alangkah tahannya kita di atas api neraka. Adapun yang demikian itu
karena Allah tidaklah memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintah-Nya, dan
tidak pula Allah mengingatkan kesalahan kita dalam mengerjakan perintah-Nya, melainkan
Allah hendak memperbaiki pekerjaan kita dalam mengerjakan perintah-Nya, supaya apa yang
kita kerjakan dari perintah-Nya itu sempurna, sebagaimana yang telah Allah tunjukan kepada
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
31
kita dari perintah-Nya, dan sesudah itu Allah akan mengampuni kesalahan kita dalam
mengerjakan perintah-Nya.
Adapun yang demikian itu karena sesungguhnya Allah telah menurunkan kebenaran
dengan melalui Al Qur’an, yaitu bahwa semua apa yang telah Allah terangkan kepada kita
dengan melalui Al Qur’an itu adalah benar, dan kita pasti menyaksikan kejadiannya. Dan
seandainya kita berselisih dalam pengetahuan Al Qur’an, maka yang demikian itu karena kita
sedang dalam perpecahan agama, atau kita sedang dalam perpecahan keta’atan yang jauh
keta’atan kita dari menta’ati perintah Allah yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan Al
Qur’an, yaitu bahwa kita masing-masing hanya menta’ati keinginan hawa nafsu kita sendiri,
bukan menta’ati perintah Allah yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan melalui Al
Qur’an.
Dan yang demikian itu mari kita persaksikan kepada kebenaran yang telah ada bersama
kita. Maka bagaimana seandainya kita sedang mengerjakan perintah seseorang yang namanya
A, lalu datanglah kepada kita orang lain yang mengerjakan perintah seseorang yang namanya B,
kemudian ia mengajak kita agar kita mengerjakan perintah seseorang yang namanya B. Maka
bagaimana, apakah kita tidak berselisih pengetahuan dengannya ? Tentu saja bukan ! Karena
kita sedang mengerjakan perintah seseorang yang namanya A, dan tentu kita akan berfikir, dan
jangan-jangan kita tidak mau menerima ajakannya itu, karena kita sedang menta’ati perintah
seseorang yang namanya A
Akan tetapi seandainya orang yang mengajak kita itu orang yang sama-sama dengan
kita sedang mengerjakan perintah seseorang yang namanya A, maka yang demikian itu kita
tidak berselisih pengetahuan dengannya, melainkan apa yang dia perintahkan kepada kita, kita
kerjakan, karena kita dan dia sama-sama sedang mengerjakan perintah seseorang yang
namanya A. Dan demikian pula apabila kia sama-sama sedang mengerjakan perintah Allah yang
telah Allah perintahkan kepada kita dengan melalui Al Qur’an, maka yang demikian itu tidaklah
mungkin kita akan berselisih pengetahuan, apabila kita ada yang mengajak untuk mengerjakan
perintah Allah.
Sebagai contoh, bahwa kita sama-sama sedang berpuasa pada bulan Ramadhan
menjalankan kewajiban kita yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan melalui ayat-
ayat-Nya, yang firman-Nya :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
32
Wahai orang-orang yang beriman, di wajibkan atasmu berpuasa sebagaimana yang telah di
wajibkan atas orang-orang yang dari sebelum kamu, agar kamu bertakwa. (Q.S 2 : 183).
(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu, maka barang siapa diantara kamu ada yang sakit
atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka puasa), maka hitunglah itu, (dan wajiblah ia berpuasa)
di hari-hari yang lain sebanyak hari yang di tinggalkan. Dan bagi orang-orang yang berat untuk
mengerjakannya (maka bayarlah) fidyah dengan memberi makan kepada seorang yang miskin.
Maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan, maka itu lebih baik baginya. Dan perpuasa itu
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Q.S 2 : 184).
(Yaitu) pada bulan Ramadhan, yang di dalamnya di turunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan dari petunjuk itu, dan Furqon (sebagai pembeda antara yang hak dan
yang bathil). Maka barang siapa diantara kamu ada yang menyaksikan bulan itu, maka
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
33
hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa ada yang sakit atau dalam perjalanan,
(lalu ia berbuka puasa), maka hitunglah itu, (dan berpuasalah ia) di hari-hari yang lain
sebanyak hari yang ditinggalkan. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan Dia tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Dan (yang demikian itu) agar kamu mencukupi bilangannya,
dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas apa yang telah Dia berikan dengan petunjuk itu
kepadamu, supaya kamu bersyukur. (Q.S 2 : 185).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah sebagai contoh, apabila kita sama-sama sedang
berpuasa mengerjakan perintah Allah, maka ketika itu tidaklah kita berselisih pengetahuan,
karena kita sama-sama sedang berpuasa pada bulan Ramadhan menjalankan kewajiban kita
yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya.
Maka mari kita sama-sama menta’ati perintah Allah atas apa yang telah Allah
perintahkan kepada kita dengan melalui Al Qur’an, supaya kita tidak berselisih pengetahuan
sesudah kita sama-sama mengerjakan perintah-Nya itu. Dan janganlah kita ragu terhadap apa
yang Allah perintahkan kepada kita dengan Al Qur’an, karena kalimat pembicaraan Allah dalam
Al Qur’an itu telah sempurna dengan kebenaran dan keadilan, dan seorangpun tidak ada yang
dapat merubah apa yang telah Allah tetapkan pada kalimat-Nya, sebagaimana yang Allah
terangkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya :
Dan kalimat Tuhanmu (dalam Al Qur’an) telah sempurna dengan kebenaran dan keadilan. (Dan
seorangpun) tidak ada yang dapat merubah (apa yang telah Allah tetapkan) pada kalimat-Nya,
dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. 6 : 115).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
Nya, yaitu bahwa kalimat pembicaraan Allah dalam Al Qur’an telah sempurna dengan
kebenaran dan keadilan, dan seorangpun tidak ada yang dapat merubah apa yang telah Allah
tetapkan pada kalimat-Nya, dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui apabila ada yang
merubahnya. Maka apa lagi yang kita ragukan dari Al Qur’an sesudah Allah menerangkan hal itu
kepada kita dengan jelas, yaitu bahwa kalimat pembicaraan Allah dalam Al Qur’an telah
sempurna dengan kebenaran dan keadilan yang sedikitpun sedikitpun tidak ada kekurangan.
Dan yang demikian itu supaya kita tidak ada keraguan apabila kita hendak mengerjakan
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
34
perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan melalui Al Qur’an. Dan Allah
menerangkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya :
Dan tidaklah kamu berada dalam suatu keadaan dan tidak (pula) kamu membaca suatu ayat
dari Al Qur’an, dan tidak (pula) kamu mengerjakan (perintah Kami sesudah kamu
membacanya), melainkan Kami menjadi saksi atas kamu ketika kamu mengerjakannya itu. Dan
(apa yang kamu kerjakan itu) tidaklah luput dari (pengetahuan) Tuhanmu biarpun yang kamu
kerjakan itu hanya seberat zarrah di bumi atau di langit, dan tidak ada yang lebih kecil dan
lebih besar dari (apa yang kamu kerjakan), melainkan itu (ditulis) dalam Kitab yang nyata.
(Q.S. 10 : 61).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
Nya. Maka apa lagi yang kita ragukan dari Al Qur’an sesudah Allah menerangkan kepada kita
dengan jelas ? Yaitu tidaklah kita berada dalam suatu keadaan dan tidak pula kita membaca
suatu ayat dari Al Qur’an, dan tidak pula kita mengerjakan perintah Allah sesudah kita
membacanya, melainkan Allah menjadi saksi atas kita ketika kita mengerjakannya itu. Dan
semua apa yang kita kerjakan dari perintah-Nya itu tidaklah luput dari pengetahuan Allah,
biarpun yang kita kerjakan itu hanya seberat zarrah di bumi atau di langit, dan tidak ada yang
lebih kecil dan lebih besar dari apa yang kita kerjakan, melainkan itu ditulis dalam Kitab yang
nyata.
Maka mari kita kerjakan apa yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan melalui
Al Qur’an, dan cukuplah Allah yang menjadi saksi atas apa yang telah kita kerjakan dari
perintah-Nya itu, jika kita beriman kepada Allah dan kepada Kitab-Nya. Dan mari kita
perkenankan seruan Allah yang menyeru kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
35
Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam seluruhnya, dan janganlah
kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan musuh yang nyata bagimu. (Q.S
2 : 209).
Maka jika kamu tergelincir (oleh perbuatan syaitan) sesudah datang keterangan yang nyata
kepadamu, maka ketahuilah bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S 2 : 210).
(Dan) tidaklah mereka menanti-nantikan (untuk masuk Islam) melainkan itu akan datang
kepada mereka (azab) Allah dalam naungan awan dan Malaikat, dan putuslah perkaranya, dan
kepada Allah-lah kembali segala perkara. (Q.S 2 : 211).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah serukan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya. Maka mari kita semua masuk Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at,
tunduk, patuh kepada perintah-Nya, dan janganlah kita mengikuti langkah-langkah syaitan,
atau janganlah kita mengikuti bisikan syaitan yang membisik-bisik hati kita, agar kita tidak mau
masuk Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at, tunduk, patuh kepada perintah-Nya,
karena sesungguhnya syaitan musuh yang nyata bagi kita.
Dan jika kita telah masuk Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at, tunduk,
patuh kepada perintah-Nya, kemudian kita tergelincir dari jalan Allah oleh perbuatan syaitan,
kerna kita mengikuti bisikan syaitan sesudah datang keterangan yang nyata kepada kita, maka
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
36
mohonlah pertolongan kepada Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
Dan seandainya kita belum masuk Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at,
tunduk, patuh kepada perintah-Nya, maka janganlah kita menanti-nantikan untuk masuk Islam,
atau janganlah kita menangguh-nangguhkan untuk masuk Islam, karena yang demikian itu
tidaklah kita menangguh-nangguhkannya melainkan itu akan datang kepada kita azab Allah
dalam naungan awan, dan Malaikat, dan putuslah perkara urusan kehidupan kita di dunia ini,
dan kepada Allah-lah kembali segala perkara.
Maka mari kita serahkan diri kta kepada Allah untuk mengabdi kepada-Nya dengan
ta’at, tunduk, patuh kepada perintah-Nya. Adapun yang demikian itu karena manusia ummat
yang satu keta’atan, sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya yang
firman-Nya :
Manusia itu ummat yang satu (keta’atan), maka Allah mengutus para Nabi sebagai pembawa
kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah telah menurunkan Kitab bersama mereka
dengan benar, untuk memberi keputusan diantara manusia tentang apa yang mereka
perselisihkan dalam (pengetahuan Kitab). Dan tidak ada yang berselisih dalam (pengetahuan
Kitab), kecuali orang-orang yang telah diberi Al Kitab sesudah datang kepada mereka
keterangan yang nyata, (adapun yang demikian itu) karena diantara mereka ada kedengkian
(yang timbul dari diri mereka sendiri), maka Allah dengan izin-Nya memberi petunjuk kepada
orang-orang yang beriman tentang kebenaran apa yang mereka perselisihkan dalam
(pengetahuan Kitab). Dan Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki kejalan
yang lurus. (Q.S 2 : 214).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
Nya, maka mari kita serahkan diri kta kepada Allah untuk mengabdi kepada-Nya dengan ta’at,
tunduk, patuh kepada perintah-Nya, karena kita ini ummat yang satu keta’atan yang menta’ati
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
37
perintah Allah. Adapun yang demikian itu karena Allah tidaklah menciptakan kita melainkan
kita supaya mengabdi kepada Allah dengan ta’at, tunduk, patuh kepada perintah-Nya.
Maka karena itu Allah mengutus para Nabi sebagai pembawa kabar gembira dan
pemberi peringatan agar kita ingat ! Dan yang demikian itu karena Allah telah menurunkan
Kitab bersama para Nabi dengan benar, yaitu untuk memberi keputusan diantara manusia
tentang apa yang mereka perselisihkan dalam pengetahuan Kitab. Dan tidak ada yang berselisih
dalam pengetahuan kitab, kecuali orang-orang yang telah diberi Al Kitab sesudah datang
kepada mereka keterangan yang nyata. Adapun yang demikian itu karena diantara mereka ada
kedengkian yang timbul dari diri mereka sendiri, maka Allah dengan izin-Nya memberi petunjuk
kepada orang-orang yang beriman tentang kebenaran apa yang mereka perselisihkan dalam
pengetahuan Kitab. Dan Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki kejalan yang
lurus.
Maka janganlah kita berselisih dalam pengetahuan Al Qur’an, karena kita ada
kedengkian terhadap seseorang, dan jangan pula kita berselisih dalam pengetahuan Al Qur’an
karena kita sedang dalam perpecahan keta’atan yang masing-masing kita hanya menta’ati
keinginan hawa nafsu kita sendiri, bukan menta’ati perintah Allah yang telah Allah tunjukan
kepada kita dengan melalui Al Qur’an. Adapun yang demikian itu karena kalimat pembicaraan
Allah dalam Al Qur’an telah sempurna dengan kebenaran dan keadilan yang sedikitpun tidak
ada kekurangan, dan tidak pula akan ada perubahan di dunia dan di akhirat nanti.
Maka janganlah kita berselisih dalam pengetahuan Al Qur’an, sesudah Allah
menjelaskan kepada kita, bahwa kalimat pembicaraan Allah dalam Al Qur’an itu telah
sempurna serta benar. Dan apakah patut kita memperselisihkan yang benar dengan
menyalahkannya itu ? Sungguh kebenaran itu datang dari sisi Allah, dan kebenaran itu Allah
turunkan dari Al Qur’an supaya ia menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman,
yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Katakanlah : “ Telah datang kebenaran dan kebathilan pasti lenyap, sesungguhnya yang bathil-
bathil (pasti) lenyap. “(Q.S. 17 : 81).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
38
Dan (kebenaran) itu Kami turunkan dari Al Qur’an (supaya) ia menjadi obat dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman, dan bagi orang-orang zalim tidak menambah (keuntungan dengan
datangnya kebenaran itu) kecuali kerugian. (Q.S. 17 : 82).
Dan kebenaran itu Kami turunkan dengan Al Qur’an, dan dengan (membawa) kebenaran itulah
dia turun (memberi peringatan), dan tidaklah Kami mengutus kamu kecuali (sebagai) pembawa
kabar gembira dan pemberi peringatan. (Q.S. 17 : 105).
Dan Al Qur’an itu Kami (turunkan dengan) terpisah-pisah, supaya kamu membacakannya kepada
manusia dengan berangsur-angsur, dan supaya Kami menurunkannya terus menerus. (Q.S. 17 :
106).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya. Maka janganlah kita berselisih dalam pengetahuan Al Qur’an, karena Allah telah
mendatangkan kebenaran kepada kita, dan kebathilan pasti lenyap sesungguhnya yang bathil-
bathil pasti lenyap. Adapun yang demikian itu karena kita akan mengetahui tentang kebatilan
kita, atau kita akan mengetahui tentang kesalahan kita dalam mengerjakan perintah Allah,
sesudah Allah memperlihatkan yang benar kepada kita dalam mengerjakan perintah-Nya itu,
dan sesudah itu tentu kita akan memperbaiki peribadatan kita kepada Allah, supaya apa yang
kita kerjakan dari perintah-Nya itu benar sebagaimana yang telah Allah tunjukan kepada kita
dengan ayat-ayat-Nya, dan sesudah itu lenyaplah kebatilan kita atau kesalahan kita dalam
mengerjakan perintah Allah. Yaitu sebagaimana malam kedatangan siang, maka yang gelap itu
lenyaplah menjadi terang benderang.
Dan kebenaran itu Allah turunkan dari Al Qur’an supaya ia menjadi obat dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman, atau kebenaran itu supaya menjadi penyembuh bagi orang yang
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
39
berpenyakit dengki dalam hatinya, sesudah ia melihat kebenaran yang datang dari sisi Allah.
Dan kebenaran itu supaya menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman, agar mereka bangkit
mengerjakan perintah Allah sesudah mereka mengetahui bahwa yang Allah perintahkan kepada
mereka dengan ayat-ayat-Nya itu adalah benar, dan yang demikian itu agar mereka beruntung
di dunia dan di akhirat nanti. Dan bagi orang-orang zalim yang mengingkari ayat-ayat Allah
mereka tidak menambah keuntungan dengan datangnya kebenaran itu kecuali kerugian.
Dan kebenaran itu Allah turunkan dengan Al Qur’an, dan dengan membawa kebenaran
itulah Rosul Allah turun memberi peringatan kepada kita, dan tidaklah Allah mengutus Rosul-
Nya kecuali sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Dan Al Qur’an itu Allah
turunkan dengan terpisah-pisah, supaya Rosul membacakannya kepada kita dengan berangsur-
angsur, dan supaya Allah menurunkannya terus menerus. Segala puji bagi Allah yang telah
menurunkan Kitab Al Qur’an kepada hamba-Nya, dan Allah tidak menjadikan Al Qur’an
menyimpang baginya. sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya
yang firman-Nya :
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al Qur’an) kepada hamba-Nya, dan Dia
tidak menjadikan (Al Qur’an) menyimpang baginya. (Q.S I8 : 1).
(Al Qur’an) lurus untuk memberi peringatan akan siksaan yang sangat keras dari sisi-Nya, dan
memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bahwasanya
bagi mereka telah (di sediakan) pahala yang baik. (Q.S I8 : 2).
Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. (Q.S I8 : 3).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
40
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya, yaitu bahwa Allah telah menurunkan Al Qur’an kepada hamba-Nya, dan Allah tidak
menjadikan Al Qur’an menyimpang untuk kita mengerjakan perintah-Nya. Dan Al Qur’an lurus
untuk memberi peringatan kepada kita akan siksaan yang sangat keras dari sisi Allah, dan Al
Qur’an untuk memberi kabar gembira kepada kita yang beriman dan beramal sholeh,
bahwasanya bagi kita telah di sediakan pahala yang baik. Yaitu sorga yang penuh kenikmatan,
dan kita kekal di dalamnya selama-lamanya.
Maka mari kita beramal sholeh menolong agama Allah dengan menyampaikan amanat-
Nya, agar kita beruntung di dunia dan di akhirat nanti. Ingat ! kebenaran itu dari sisi Allah,
maka jangan sekali-kali kita termasuk orang-orang yang ragu terhadap kebenaran yang telah
Allah tunkan dengan Al Qur’an. Dan bacalah apa yang Allah wahyukan kepada kita dari Kitab Al
Qur’an, sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-
Nya :
Dan bacalah apa yang Tuhanmu wahyukan kepadamu dari Kitab (Al Qur’an), (karena)
seorangpun tidak ada yang dapat merubah kalimat-Nya, dan kamu tidak akan mendapat tempat
berlindung (dari azab Allah) selain dari (perlindungan)-Nya.
Dan tidaklah Kami mengutus para Rosul kecuali mereka sebagai pembawa kabar gembira dan
pemberi peringatan, akan tetapi orang-orang kafir mereka membantah yang (hak) dengan yang
bathil, agar dengan yang (bathil itu) mereka dapat melenyapkan yang hak, dan mereka
menjadikan ayat-ayat-Ku dan apa yang telah di peringatkan kepada mereka itu (sebagai bahan)
olok-olokan. (Q.S. 18 : 56).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
41
Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang di peringatkan dengan ayat-ayat Tuhannya
lalu ia berpaling dari padanya, dan ia melupakan apa yang telah di kerjakan oleh tangannya
(sesudah perbuatannya itu di peringatkan) ? (Dan yang demikian itu) sesungguhnya Kami telah
menjadikan tutup atas hati mereka dan sumbat di telinga mereka, dan jika kamu menyeru
mereka kepada petunjuk (Kami) mereka tidak memahaminya, maka jika demikian (tentu)
mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya. (Q.S. 18 : 57).
Dan Tuhanmu Maha Pengampun lagi mempunyai rahmat ; jika Dia hendak menyiksa mereka
karena perbuatan mereka, tentu Dia menyegerakan azab kepada mereka, akan tetapi bagi
mereka ada waktu yang tertentu ; (maka apabila telah datang waktunya), mereka tidak akan
mendapat tempat berlindung (dari azab Allah) selain dari (perlindungan)-Nya.. (Q.S. 18 : 58).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah perintahkan kepada kita dengan
ayat-ayat-Nya. Maka mari kita baca apa yang Allah wahyukan kepada kita dari Al Qur’an,
karena Al Qur’an itu wahyu Allah yang telah Allah wahyukan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW, dan sekarang beliau telah wafat kembali ke sisi Allah. Maka mari kita baca
apa yang Allah wahyukan kepada kita dari Al Qur’an, karena seorangpun tidak ada yang dapat
merubah kalimat pembicaraan Allah atas apa yang telah Allah tetapkan pada kalimat-Nya itu,
dan kita tidak akan mendapat tempat berlindung dari azab Allah selain dari perlindungan-Nya.
Maka mari kita berbuat baik kepada Allah menolong agama-Nya dengan menyampaikan
amanat-Nya, mudah-mudahan Allah melindungi kita dari azab-Nya. Dan bukankah kita ini
pengikut Nabi besar Muhammad SAW ? Maka mari kita ikut menyampaikan kabar gembira dan
memberi peringatan. Karena tidaklah Allah mengutus junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW, dan tidak pula mengutus para Rosul yang lainnya, kecuali mereka sebagai pembawa kabar
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
42
gembira dan pemberi peringatan, akan tetapi orang-orang kafir mereka selalu membantah yang
haq dengan yang bathil, agar dengan yang bathil itu mereka dapat melenyapkan yang hak, dan
mereka menjadikan ayat-ayat Allah dan apa yang telah di peringatkan kepada mereka itu
sebagai bahan olok-olokan.
Padahal siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang di peringatkan dengan ayat-
ayat Allah lalu ia berpaling dari padanya dan ia melupakan kesalahan yang telah di kerjakan
oleh tangannya sesudah kesalahannya itu di peringatkan ? Dan yang demikian itu karena
sesungguhnya Allah telah menutup hati mereka dan menyubat telinga mereka, dan jika kita
menyeru mereka kepada petunjuk Allah dengan mengatakan : Ikutilah petunjuk Allah apabila
kamu hendak mengerjakan perintah Allah.” Niscaya mereka tidak akan memahaminya, maka
jika demikian tentu mereka tidak akan mendapat petunjuk Allah selama-lamanya.
Oleh karena itu mari kita ikut menyampaikan peringatan dari sisi Allah, karena jangan-
jangan dari sepeninggalan Nabi besar Muhammad SAW itu saudara kita telah kegelapan
terhadap petunjuk Allah untuk mengerjakan perintah-Nya. Dan Allah Maha Pengampun lagi
mempunyai rahmat. Maka mudah-mudahan saudara kita sesudah datang kebenaran kepada
mereka dan peringatan dari sisi Allah itu, mereka bangkit mengerjakan perintah Allah dengan
mengikuti petunjuk-Nya. Dan jika Allah hendak menyiksa mereka karena kesalahan mereka
dalam mengerjakan perintah-Nya, tentulah Allah menyegerakan azab kepada mereka, akan
tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu, maka apabila telah datang waktunya, mereka
tidak akan mendapat tempat berlindung dari azab Allah selain dari perlindungan-Nya.
Maka itu mari kita bangkit ikut menyampaikan peringatan dari sisi Allah, mudah-
mudahan Allah melindungi kita dari azab-Nya. Adapun yang demikian itu karena Allah
mengingatkan kita dengan Al Qur’an itu bukan supaya kita celaka, melainkan Allah
mengingatkan kesalahan kita itu supaya kita memperbaiki peribadatan kita kepada Allah, agar
kita selamat dari azab-Nya. Yaitu sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita dengan
ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
(Ingat !) Kami menurunkan Al Qur’an atasmu bukan supaya kamu celaka. (Q.S. 20 : 2).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
43
Melainkan (Kami menurunkan Al Qur’an atasmu supaya kamu memberi) peringatan kepada
orang-orang yang takut (celaka dari azab Kami). (Q.S. 20 : 3).
(Dan Al Qur’an benar-benar) di turunkan dari (Allah) Yang telah menciptakan bumi dan langit
yang tinggi. (Q.S. 20 : 4).
Kebatilan tidak datang kepada (Al Qur’an baik) dari depannya dan tidak (pula) dari
belakangnya, (Al Qur’an) di turunkan dari (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. (Q.S
41 : 42).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya. Yaitu bahwa Allah menurunkan Al Qur’an kepada kita bukan supaya kita celaka.
Melainkan Allah menurunkan Al Qur’an kepada kita supaya kita memberi peringatan kepada
saudara-saudara kita yang takut celaka, agar mereka selamat dari azab Allah.
Dan yang demikian itu karena Al Qur’an benar-benar di turunkan dari Allah Yang telah
menciptakan bumi dan langit yang tinggi. Dan kebatilan tidak datang kepada Al Qur’an baik
dari depannya maupun dari belakangnya, dan Al Qur’an benar-benar di turunkan dari Allah
Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. Maka mari kita laksanakan perintah Allah yang
menyuruh kita agar kita memberi peringatan kepada saudara-saudara kita, karena Allah telah
menurunkan Al Qur’an kepada kita dengan benar, sebagaimana yang Allah terangkan kepada
kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
44
Allah telah menurunkan Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan benar, (yaitu) untuk membenarkan
apa yang telah ada diantara kedua tangannya, dan Dia telah menurunkan (Kitab) Taurat dan
Injil. (Q.S 3 : 3).
Dari sebelum (Al Qur’an) menjadi petunjuk untuk manusia, dan Dia telah menurunkan Al
Furqon (sebagai pembeda antara yang hak dan yang batil). Sesungguhnya orang-orang yang
mengingkari ayat-ayat Allah, bagi mereka siksa yang berat, dan Allah Maha Perkasa lagi
mempunyai pembalasan siksa. (Q.S 3 : 4).
(Dan) sesungguhnya (bagi) Allah tidak ada sesuatu yang tersembunyi atas-Nya di bumi dan di
langit. (Q.S 3 : 5).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya. Maka janganlah kita ragu untuk mengerjakan perintah Allah yang telah Allah
perintahkan kepada kita dengan Al Qur’an, karena Allah benar-benar telah menurunkan Al
Qur’an kepada kita untuk membenarkan apa yang telah ada diantara kedua tangan manusia
yang telah menjadi pegangannya, dan yang demikian itu karena Allah telah menurunkan Kitab
Taurat dan Injil dari sebelum Al Qur’an menjadi petunjuk untuk manusia.
Dan Allah telah menurunkan Al Furqon sebagai pembeda antara yang hak dan yang
batil, agar kita dapat membedakan mana yang salah dan mana yang benar dalam mengerjakan
perintah-Nya. Dan yang demikian itu Allah telah menerangkan hal itu kepada kita dan
memberikan contohnya, supaya kita mengetahui mana yang salah dan mana yang benar dalam
mengerjakan perintah-Nya. Maka janganlah kita ragu mengerjakan perintah Allah yang telah
Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya itu, jika apa yang kita kerjakan dari
perintah-Nya itu benar sebaimana yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya.
Adapun yang demikian itu karena sungguh jika kita mengingkari ayat-ayat Allah dengan
tidak mau mengerjakan apa yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya,
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
45
maka bagi kita siksa yang berat, dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai pembalasan siksa. Dan
sesungguhnya bagi Allah tidak ada yang tersembunyi di langit dan di bumi, dan yang demikian
itu Allah telah menerangkan kepada kita, bahwa tidaklah kita berada dalam suatu keadaan dan
tidak pula kita membaca suatu ayat dari Al Qur’an, dan tidak pula kita mengerjakan perintah
Allah sesudah kita membacanya, melainkan Allah menjadi saksi atas kita ketika kita
mengerjakannya itu.
Dan demikian pula apabila kita mengingkarinya dengan tidak mau mengerjakan
perintah Allah dari sesudah kita membaca ayat-ayat-Nya, dan bagi Allah tidak ada yang
tersembunyi dari apa yang kita perbuat dalam kehidupan dunia ini, walaupun apa yang kita
perbuat itu kita sembunyikan dan tidak ada yang lebih kecil dan lebih besar dari apa yang kita
perbuat, melainkan itu ditulis dalam Kitab yang nyata. Maka mari kita kerjakan apa yang telah
Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, karena Allah telah menyuruh kita agar
kita mengingatkan saudara-saudara kita dengan menyampaikan amanat-Nya. Adapun yang
demikian itu karena agama yang di terima di sisi Allah adalah Islam menyerahkan diri kepada
Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya, sebagaimana yang Allah terangkan
kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Sesungguhnya agama (yang di terima) di sisi Allah adalah Islam (menyerahkan diri kepada Allah
dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya). Dan tidak berselisih orang-orang yang di beri
Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan itu kepada mereka, karena diantara mereka ada
kedengkian (yang timbul dari diri mereka sendiri). Dan barang siapa yang mengingkari ayat-ayat
Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat membuat perhitungan. (Q.S 3 : 19).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
46
Maka jika mereka mendebat kamu, maka katakanlah : “ Aku telah menyerahkan diri kepada
Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikuti aku.” Dan katakanlah kepada orang-
orang yang di beri Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi : “ Apakah kamu telah masuk
Islam (menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya) ? ”
maka jika mereka telah masuk Islam, maka tentu mereka telah mendapat petunjuk(nya), dan
jika mereka berpaling, maka sesungguhnya kewajibanmu hanya menyampaikan (amanat Allah),
dan Allah Maha Melihat kepada hamba-hamba-Nya. (Q.S 3 : 20).
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka membunuh para Nabi
dengan tanpa alasan yang benar, dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia agar
berbuat adil, maka ancamlah mereka dengan azab yang pedih. (Q.S 3 : 21).
Mereka itu orang-orang yang lenyap (pahala) amal-amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka
tidak memperoleh para penolong. (Q.S 3 : 22).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya. Yaitu bahwa sesungguhnya agama yang di terima di sisi Allah adalah Islam
menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya. Dan tidaklah
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
47
berselisih orang-orang yang telah di beri Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan itu
kepada mereka, karena diantara mereka ada kedengkian yang timbul dari diri mereka sendiri.
Dan barang siapa yang mengingkari ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat
membuat perhitungan.
Maka janganlah kita berselisih dalam pengetahuan Islam karena kita dengki terhadap
seseorang sehingga kita mengingkari ayat-ayat Allah, dan apakah patut kita dengki terhadap
seseorang kemudian kita mengingkari ayat-ayat Allah ? Maka itu perhitungkanlah oleh kita
karena Allah selalu membuat perhitungan terhadap apa yang kita perbuat. Dan jika ada yang
mendebat kita tentang Islam, maka katakanlah : sesungguhnya aku telah Islam menyerahkan
diri kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya, dan demikian pula orang-
orang yang mengikuti aku.
Dan mari kita ingatkan saudara-saudara kita, apakah mereka telah Islam menyerahkan
diri kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya ? Dan jika mereka telah Islam
menyerahkan diri kepada Allah, tentu mereka telah mendapat petunjuknya, maka bagaimana
tata cara mereka menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-
Nya itu, dan jika mereka berpaling maka sesungguhnya kewajiban kita hanya menyampaikan
amanat Allah, dan Allah Maha Melihat kepada hamba-hamba-Nya yang menyampaikan amanat-
Nya itu.
Dan demikian pula Allah melihat terhadap orang yang berpaling dengan mengingkari
ayat-ayat-Nya itu, dan sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka
membunuh para Nabi dengan tanpa alasan yang benar, atau mereka menghilangkan warisan
para Nabi dengan tidak mau meneruskan apa yang telah Allah perintahkan kepada para Nabi,
dan mereka membunuh orang-orang yang menyuruh manusia agar berbuat adil atau mereka
menghalanginya, maka ancamlah mereka dengan azab yang pedih. Karena mereka orang-orang
yang lenyap pahala amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh para
penolong.
Maka janganlah kita berpaling dengan mengingkari ayat-ayat Allah, dan jangan pula
kita menghilangkan warisan para Nabi dengan tidak mau meneruskan apa yang telah Allah
perintahkan kepada para Nabi. Adapun yang demikian itu karena Allah telah mengambil
perjanjian para Nabi, sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya
yang firman-Nya :
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
48
Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian para Nabi. “ Sungguh apa yang telah Aku
berikan kepadamu dari Al Kitab dan Hikmah (maka itu adalah benar), kemudian (jika) datang
kepadamu seorang Rosul yang membenarkan apa yang telah ada padamu, (apakah) sungguh
kamu beriman kepadanya, dan (apakah) sungguh kamu mau menolongnya ?,” Allah berfirman :
“ Apakah kamu mengakuinya dan (apakah) kamu mengambil perjanjian-Ku itu ?,” Mereka
menjawab : “ Kami mengakui (dan kami mengambil perjanjian-Mu itu).” Allah berfirman : “
Maka saksikanlah dan Aku-pun menjadi saksi bersama kamu.” (QS 3 : 81).
Maka sesudah itu barang siapa berpaling, maka mereka itulah yang fasik. (QS 3 : 82).
Maka apakah mereka akan mencari (agama) dari selain agama (pilihan) Allah ?, padahal segala
apa yang ada di langit dan di bumi (semua) menyerahkan diri kepada-Nya, baik keadaan suka
maupun terpaksa, dan hanya kepada-Nya-lah mereka dikembalikan. (QS 3 : 83).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
49
Katakanlah : “ Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang telah (Allah) turunkan kepada
kami dan kepada apa yang telah (Allah) turunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan
kepada anak cucunya, dan kepada apa yang telah (Allah) berikan kepada Musa dan Isa, dan
kepada apa yang diberikan Tuhannya kepada para Nabi, dan kami tidak membeda-bedakan
salah seorang diantara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri.” (QS 3 : 84).
Dan barang siapa mencari (agama) selain agama Islam, maka tidak diterima (agama)nya, dan di
akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi. (QS 3 : 85).
Bagaimana Allah akan memberi petunjuk kepada kaum yang mengingkarinya sesudah mereka
beriman, padahal mereka mengakui bahwasanya Rosul itu benar, dan dia telah datang kepada
mereka dengan (membawa) keterangan yang nyata. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
kaum yang zalim. (QS 3 : 86).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
50
Mereka itulah yang mendapat balasan bahwasannya Allah akan menimpakan kutukan atas
mereka dan (demikian pula) para malaikat dan manusia seluruhnya. (QS 3 : 87).
Mereka kekal dalam kutukan, (dan) tidak diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka
di beri tangguh. (QS 3 : 88).
Kecuali orang-orang itu bertaubat sesudah (mereka mengingkarinya) dan mereka mengadakan
perbaikan, maka (sesudah itu) sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 3
: 89).
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkarinya sesudah beriman, kemudian mereka bertambah
ingkar, maka sekali-kali tidak diterima taubatnya, dan mereka itulah yang sesat. (QS 3 : 90).
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkarinya dan mereka mati dalam keadaan ingkar, maka
tidak diterima (tebusan) dari seseorang diantara mereka yang menebus dirinya dengan emas
sepenuh bumi, walaupun ia (menambahnya) dengan emas (sebanyak) itu. Dan bagi mereka siksa
yang pedih dan mereka tidak memperoleh penolong. (QS 3 : 91).
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
51
Kamu belum mencapai kebaikan sebelum kamu menafkahkan harta yang kamu cintai, dan apa
saja dari sesuatu yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui dengannya. (QS 3 : 92).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya, yaitu bahwa Allah telah mengambil perjanjian para Nabi, yang ketika itu Allah
berfirman kepada para Nabi : Sungguh apa yang telah Aku berikan kepadamu dari Al Kitab dan
Hikmah maka itu adalah benar, kemudian jika datang kepadamu seorang Rosul yang
membenarkan apa yang telah ada padamu, apakah sungguh kamu beriman kepadanya, dan
apakah sungguh kamu mau menolongnya ?,” Allah berfirman : “ Apakah kamu mengakuinya dan
apakah kamu mengambil perjanjian-Ku itu ?,” Para Nabi menjawab : “ Kami mengakui dan kami
mengambil perjanjian-Mu itu.” Allah berfirman : “ Maka saksikanlah dan Aku-pun menjadi saksi
bersama kamu.” Dan sesudah itu barang siapa berpaling, maka mereka itulah yang fasik.
Wahai saudaraku yang seagama, itulah peninggalan para Nabi dari sesudah para Nabi
wafat, yaitu suatu perjanjian untuk menolong Rosul Allah. Dan yang demikian itu warisan para
Nabi yang Allah berikan kepada siapa yang Dia kehendaki dari pada hamba-hamba-Nya. Maka
apakah kita mau menerima warisan para Nabi itu ? Dan apakah kita beriman kepada Rosul Allah
Nabi besar Muhammad SAW ? Dan apakah kita mau menolong beliau dengan menyampaikan apa
yang telah terputus dari penyampaian para Rosul ? Dan apakah kita mengakui bahwa Rosul Allah
itu adalah benar utusan Allah yang diutus supaya beliau menyampaikan kabar gembira dan
memberi peringatan kepada kaumnya ? Dan apakah kita mau mengambil perjanjian Allah yang
telah diberikan kepada para Nabi itu ? Tentu saja bukan ! Karena yang demikian itu warisan
para Nabi. Dan jika demikian mari kita persaksikanlah kesanggupan kita kepada Allah, karena
sesungguhnya Allah selalu menjadi saksi atas kita. Dan sesudah itu barang siapa diantara kita
ada yang berpaling tidak mau menepati janjinya, maka dialah yang fasik.
Dan bagaimana kita berpaling dari menerima warisan para Nabi, karena itu sesuatu
yang kita harapkan, kecuali kita akan mencari agama lain dari selain agama pilihan Allah, atau
kita akan mencari keta’atan dengan menta’ati perintah yang lain dari selain menta’ati perintah
Allah. Maka apakah kita akan berbuat demikian ? Padahal segala apa yang ada di langit dan di
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
52
bumi semua menyerahkan diri kepada Allah untuk mengabdi kepada-Nya, baik dalam keadaan
suka maupun terpaksa, dan hanya kepada Allah-lah kita di kembalikan.
Maka mari kita terima warisan para Nabi itu, dan mari kita persaksikan kesanggupan kita
kepada Allah bahwa kita sanggup menolong Rosul-Nya, dan mari kita ikralkan kesanggupan kita
dan keimanan kita kepada Allah dengan mengucapkan : “ Ya Allah ya Tuhan kami, kami
beriman kepada Engkau, dan kepada apa yang telah Engkau turunkan kepada kami dan kepada
apa yang telah Engkau turunkan kepada Nabi Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan kepada anak
cucunya, dan kepada apa yang telah Engkau berikan kepada Nabi Musa dan Isa, dan kepada apa
yang telah Engkau berikan kepada para Nabi, dan kami tidak membedakan salah seorang
diantara mereka dan hanya kepada Engkau-lah kami menyerahkan diri untuk mengabdi kepada
Engkau dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Mu.
Allah berfirman : Barang siapa mencari agama selain agama Islam menyerahkan diri
kepada-Ku dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Ku, maka tidak diterima agamanya dan
di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.
Wahai saudaraku yang seagama, janganlah kita mencari agama lain selain agama Islam
menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya, karena Allah
tidak menerima agama yang lain, dan di akhirat kita termasuk orang-orang yang rugi. Dan
bagaimana kita tidak rugi di akhirat nanti, seandainya kita kerja menta’ati perintah yang lain,
bukan menta’ati perintah Allah, adapun yang demikian itu karena kita tidaklah mendapat
pahala dari sisi Allah di akhirat nanti, melainkan kita telah mengerjakan apa yang telah Allah
perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Maka mari kita kerjakan apa yang telah Allah
tunjukan kepada kita dari perintah-Nya itu, agar kita beruntung di dunia dan di akhirat nanti,
dan agar kita termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk Allah.
Dan bagaimana Allah akan memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintah-
Nya, seandainya kita mengingkari perintah Allah dengan tidak mau mengerjakan perintah-Nya.
Dan yang demikian itu mari kita persaksikan kepada kebenaran yang telah ada bersama kita.
Maka bagaimana seandainya kita menyuruh orang lain agar ia mengerjakan perintah kita,
kemudian orang itu tidak mau mengerjakan perintah kita. Maka apakah kita akan memberi
petunjuk kepadanya untuk mengerjakan perintah kita itu ? Tidak mungkin bukan ! Dan demikian
pula Allah. Maka mari kita kerjakan apa yang telah Allah tunjukan kepada kita dari perintah-
Nya itu, agar kita termasuk orang-orang yang mendapat petuntuk Allah.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
53
Adapun yang demikian itu karena Allah tidaklah memberi petunjuk kepada kita untuk
mengerjakan perintah-Nya melainkan itu Allah tunjukan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya,
agar kita dapat mengerjakan perintah-Nya. Maka mari kita kerjakan apa yang telah Allah
tunjukan kepada dengan ayat-ayat-Nya itu, dan janganlah kita mengingkari perintah Allah
sesudah kita beriman kepada Allah, kerena yang demikian itu kita tidak akan mendapat
petunjuk Allah selama-lamanya. Dan bukankah kita mengakui bahwasanya Rosul itu benar, dan
beliau telah datang kepada kita dengan membawa Al Qur’an sebagai bukti keterangan yang
nyata dari sisi Allah ? Dan Allah tidak akan memberi petunjuk kepada kita seandainya kita
berbuat zalim kepada Allah dengan mengingkari perintah-Nya itu.
Maka janganlah kita berbuat zalim kepada Allah dengan mengingkari perintah-Nya itu,
karena seandainya kita berbuat demikian, maka Allah akan membalas kezaliman kita dengan
menimpakan kutukan kepada kita, dan demikian pula para malaikat dan manusia seluruhnya,
dan kita kekal dalam kutukan dan kita tidak di ringankan dari siksaan itu dan tidak pula kita di
beri tangguh. Kecuali kita bertaubat kepada Allah sesudah kita mengingkari perintah-Nya itu,
dan sesudah itu kita mengadakan perbaikan dengan mengerjakan segala perintah-Nya, maka
sesudah itu sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada kita.
Dan sungguh seandainya kita mengingkari perintah Allah sesudah kita beriman kepada-
Nya, kemudian kita bertambah ingkar, maka sekali-kali Allah tidak menerima taubat kita, dan
yang demikian itu tersesatlah kita dari jalan petunjuk Allah yang telah Allah perintahkan
kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Dan sungguh seandainya kita mengingkari perintah Allah
sesudah kita beriman kepada-Nya, kemudian kita mati dalam keadaan ingkar, maka tidak
diterima tebusan dari saudara kita yang menebus diri kita dengan emas sepenuh bumi,
walaupun saudara kita itu menambahnya dengan emas sebanyak itu. Dan bagi kita hanya
siksaan yang pedih dan kita tidak memperoleh penolong.
Maka mari kita kerjakan apa yang telah Allah tunjukan kepada kita dari perintah-Nya itu,
jika kita telah sanggup membantu Rosul-Nya untuk menolong agama Allah dengan
menyampaikan amanat-Nya. Dan kita belum mencapai kebaikan kepada Allah, sebelum kita
berbuat baik kepada Allah dengan menafkahkan harta yang kita cintai dijalan Allah dalam
menolong agama-Nya, dan apa saja dari harta kita yang kita nafkahkan di jalan Allah dalam
menolong agama-Nya, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dengan apa yang kita
nafkahkan di jalan-Nya itu. Dan jika demikian niscaya Allah menggantinya dengan yang lebih
baik dari apa yang kita nafkahkan di jalan perintah-Nya itu.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
54
Dan janganlah kita ada kekhawatiran atas harta kita yang telah luput dari kita di
nafkahkan di jalan peritah Allah, karena Wali-Wali Allah mereka tidak ada kekhawatiran atas
harta mereka yang telah luput dari mereka di nafkahkan di jalan perintah Allah itu, dan mereka
tidak bersedih hati, sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang
firman-Nya :
Ingat !, sesungguhnya Wali-Wali Allah mereka tidak ada kekhawatiran atas (harta mereka yang
telah luput dari) mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Q.S. 10 : 62).
(Mereka itu) orang-orang yang beriman dan mereka bertakwa (kepada Allah). (Q.S. 10 : 63).
Bagi mereka (selalu mendapat) kabar gembira dalam kehidupan dunia, dan (pahala) untuk
(kesenangan) mereka dalam kehidupan akhirat itu tidak ada perobahan (sedikitpun kecuali
sama seperti apa yang telah) Allah (janjikan kepada mereka) pada kalimat-Nya. Dan yang
demikian itu keuntungan yang besar (bagi mereka). (Q.S. 10 : 64).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-
ayat-Nya. maka janganlah kita ada kekhawatiran apabila kita menafkahkan harta yang kita
cintai di jaln Allah, kerena Allah telah memberikan contoh kepada kita dengan menceritakan
bahwa sesungguhnya Wali-Wali Allah mereka tidak ada kekhawatiran atas harta mereka yang
telah luput dari mereka di nafkahkan di jalan perintah Allah, dan mereka tidak bersedih hati.
Adapun yang demikian itu karena mereka orang-orang yang beriman kepada Allah, dan mereka
bertakwa kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya. Maka bagi mereka selalu
mendapat kabar gembira dalam kehidupan dunia, dan pahala untuk kesenangan mereka dalam
kehidupan akhirat itu tidak ada perobahan sedikitpun kecuali sama seperti apa yang telah Allah
janjikan kepada mereka pada kalimat-Nya. Dan yang demikian itu keuntungan yang besar bagi
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
55
mereka. Dan demikian pula bagi kita, apabila kita beriman kepada Allah dan bertakwa kepada-
Nya dengan menafkahkan harta kita dalam mengerjakan perintah-Nya itu.
Maka sekarang mari kita bangkit untuk berbuat baik kepada Allah menolong agama-Nya
dengan menyampaikan amanat-Nya, jika kita sanggup membantu Rosul untuk menolong agama
Allah dengan menyampaikan amanat-Nya, yaitu sebagaimana seruan junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, (niscaya) Dia menolong
kamu dan meneguhkan kedudukanmu. (Q.S 47 : 7).
Dan orang-orang kafir (yang mengingkari ayat-ayat Allah dengan tidak mau menolong agama-
Nya), maka kecelakaanlah bagi mereka, dan Dia akan menyesatkan amal perbuatan mereka.
(Q.S 47 : 8).
(Dan) yang demikian itu karena sesungguhnya mereka benci terhadap apa yang telah Allah
turunkan, maka Dia akan menghapus (pahala) amal perbuatan mereka. (Q.S 47 : 9).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah seruan junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW yang telah Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Maka mari kita tolong
agama Allah, karena Allah akan menolong kita dan meneguhkan kedudukan kita. Dan janganlah
kita mengingkari ayat-ayat Allah dengan tidak mau menolong agama-Nya, karena yang demikian
itu celakalah kita, dan Allah akan menyesatkan amal perbuatan kita. Dan yang demikian itu
karena kita tidak mau menempuh jalan yang lurus yang telah Allah tunjukan kepada kita
dengan ayat-ayat-Nya. Dan janganlah kita benci dengan tidak menyukai terhadap apa yang
telah Allah turunkan dari Al Qur’an, karena Allah akan menghapus pahala amal perbuatan kita
seandainya kita berbuat demikian.
Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat)
56
Maka mari kita perkenankan seruan Nabi besar Muhammad SAW yang telah menyeru
kita agar kita menolong agama Allah dengan menyampaikan amanat-Nya itu, dan berlaku
ta’atlah kita kepada Allah dan kepada Rosul-Nya, sebagaimana yang Allah perintahkan kepada
kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Katakanlah : “ Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kamu dan
Dia akan mengampuni dosa-dosamu, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang .” (Q.S 3
: 31).
Katakanlah : “ Ta’atlah kamu kepada Allah dan Rosul-Nya, lalu jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.” (Q.S 3 : 32).
Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah perintahkan kepada kita dengan
ayat-ayat-Nya. Maka jika kita mencintai Allah, ikutilah seruan Rosul-Nya yang telah menyeru
kita agar kita menolong agama Allah dengan menyampaikan amanat-Nya, niscaya Allah
mencintai kita dan Allah akan mengampuni dosa-dosa kita, dan Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. Maka mari kita berlaku ta’at kepada Allah dan kepada Rosul-Nya, dan
janganlah kita berpaling dengan tidak mau memperkenankan seruan Rosul Allah yang telah
menyeru kita agar kita menolong agama Allah dengan menyampaikan amanat-Nya, karena
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir. Dan jangan pula kita tujukan pandangan
kita hanya kepada kesenangan kehidupan dunia saja, maka sekali-kali tujukanlah pandangan
kita itu kepada kesenangan kehidupan akhirat yang kekal, sebagaimana yang Allah terangkan
kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc

More Related Content

Similar to Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc

Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.docKebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Sarif Hidayat
 

Similar to Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc (20)

Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.docKebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_2.doc
 
Doapadaanak
DoapadaanakDoapadaanak
Doapadaanak
 
5. mempersiapkan keluarga
5. mempersiapkan keluarga5. mempersiapkan keluarga
5. mempersiapkan keluarga
 
Presentasi studi quran
Presentasi studi quranPresentasi studi quran
Presentasi studi quran
 
4 zakat
4 zakat4 zakat
4 zakat
 
002.al baqarah-sapi betina
002.al baqarah-sapi betina 002.al baqarah-sapi betina
002.al baqarah-sapi betina
 
Al baqarah dan terjemahnya
Al baqarah dan terjemahnyaAl baqarah dan terjemahnya
Al baqarah dan terjemahnya
 
3 puasa
3 puasa3 puasa
3 puasa
 
Makrifatullah
 Makrifatullah Makrifatullah
Makrifatullah
 
002.al baqarah-sapi betina
002.al baqarah-sapi betina002.al baqarah-sapi betina
002.al baqarah-sapi betina
 
Doa di dalam al-Quran
Doa di dalam al-QuranDoa di dalam al-Quran
Doa di dalam al-Quran
 
Al mathurat
Al mathuratAl mathurat
Al mathurat
 
Al mathurat
Al mathuratAl mathurat
Al mathurat
 
Ketika allah menyapa kita
Ketika allah menyapa kitaKetika allah menyapa kita
Ketika allah menyapa kita
 
6. do'a imam as pada pagi dan sore
6. do'a imam as pada pagi dan sore6. do'a imam as pada pagi dan sore
6. do'a imam as pada pagi dan sore
 
surah yasin dan terjemahan.pptx
surah yasin dan terjemahan.pptxsurah yasin dan terjemahan.pptx
surah yasin dan terjemahan.pptx
 
Kandungan Qs. Yasin ayat 1-12 (penjelasan).pdf
Kandungan Qs. Yasin ayat 1-12 (penjelasan).pdfKandungan Qs. Yasin ayat 1-12 (penjelasan).pdf
Kandungan Qs. Yasin ayat 1-12 (penjelasan).pdf
 
PELAJARAN 6: Allah swt penguasa mutlak
PELAJARAN 6: Allah swt penguasa mutlakPELAJARAN 6: Allah swt penguasa mutlak
PELAJARAN 6: Allah swt penguasa mutlak
 
Terjemahan surah yasin
Terjemahan surah yasinTerjemahan surah yasin
Terjemahan surah yasin
 
Al quran isi kandungan
Al quran isi kandunganAl quran isi kandungan
Al quran isi kandungan
 

More from Sarif Hidayat (20)

ejaan.ppt
ejaan.pptejaan.ppt
ejaan.ppt
 
EJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.docEJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.doc
 
Daftar kata baku.doc
Daftar kata baku.docDaftar kata baku.doc
Daftar kata baku.doc
 
contoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.pptcontoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.ppt
 
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docxBuku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
 
bahasa baku.pdf
bahasa baku.pdfbahasa baku.pdf
bahasa baku.pdf
 
Vegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docxVegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docx
 
Too Late.docx
Too Late.docxToo Late.docx
Too Late.docx
 
Sinkronisitas.docx
Sinkronisitas.docxSinkronisitas.docx
Sinkronisitas.docx
 
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docxSeorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
 
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docxSemangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
 
Satu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docxSatu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docx
 
Samsara.docx
Samsara.docxSamsara.docx
Samsara.docx
 
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docxPelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
 
Paman Don.docx
Paman Don.docxPaman Don.docx
Paman Don.docx
 
PACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docxPACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docx
 
Mirror.docx
Mirror.docxMirror.docx
Mirror.docx
 
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docxMenyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
 
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docxMengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
 
Menembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docxMenembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docx
 

Kebenaran_Al_Quran_Jilid_4.doc

  • 1. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 1 KEBENARAN AL QUR’AN JILID (4) Empat Ikhtisar Judul Buku : Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 Penerbit : Yayasan Al Mu’min Jakarta Alamat : Jl. Beringin Jaya No. 8 Ceger Cipayung Jakarta Timur Telp./Fax: (021) 8444866 Download : http:www.isroatifillah.com E-mail : ypamj@isroatifillah.com Lisensi Buku ini dapat diperbanyak dan disebarluaskan kepada siapa saja dan oleh siapa saja dalam bentuk apapun sepanjang tidak merubah isi didalamnya dan tidak untuk tujuan komersial. Isi Buku Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
  • 2. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 2 Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al Qur’an) kepada hamba-Nya, dan Dia tidak menjadikan (Al Qur’an) menyimpang baginya. (Q.S I8 : 1). (Al Qur’an) lurus untuk memberi peringatan akan siksaan yang sangat keras dari sisi-Nya, dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bahwasanya bagi mereka telah (di sediakan) pahala yang baik. (Q.S I8 : 2). Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. (Q.S I8 : 3). Dan (dalam Al Qur’an itu) telah sempurna kalimat Tuhanmu dengan kebenaran dan keadilan. (Dan seorangpun) tidak ada yang dapat merubah (apa yang telah Allah tetapkan) pada kalimat- Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. 6 : 115). Katakanlah : “ Telah datang kebenaran dan kebathilan pasti lenyap, sesungguhnya yang bathil- bathil (pasti) lenyap. “(Q.S. 17 : 81).
  • 3. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 3 Dan (kebenaran) itu Kami turunkan dari Al Qur’an (agar) ia menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan bagi orang-orang zalim tidak menambah (keuntungan) kecuali kerugian. (Q.S. 17 : 82). Dan dengan Al Qur’an itu Kami turunkan kebenaran, dan dengan (membawa) kebenaran itulah dia turun (memberi peringatan), dan tidaklah Kami mengutus kamu kecuali (sebagai) pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. (Q.S. 17 : 105). Dan Al Qur’an itu Kami (turunkan dengan) terpisah-pisah, supaya kamu membacakannya kepada manusia dengan berangsur-angsur, dan supaya Kami menurunkannya terus menerus. (Q.S. 17 : 106). (Ingat !) kebenaran itu dari Tuhanmu, maka jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. (Q.S 2 : 147).
  • 4. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 4 Dan bacalah apa yang Tuhanmu wahyukan kepadamu dari Kitab (Al Qur’an), (karena) seorangpun tidak ada yang dapat merubah kalimat-Nya, dan kamu tidak akan mendapat tempat berlindung selain dari pada-Nya. (Q.S. 18 : 27). Dan Kami tidak mengutus para Rosul kecuali sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, akan tetapi orang-orang kafir mereka membantah yang (haq) dengan yang bathil, agar dengan yang (bathil itu) mereka dapat melenyapkan yang hak, dan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan apa yang di peringatkan kepada mereka itu (sebagai bahan) olok-olokan. (Q.S. 18 : 56). Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang di peringatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu ia berpaling dari padanya, dan ia melupakan apa yang telah di kerjakan oleh tangannya (sesudah perbuatannya itu di peringatkan) ? (Dan yang demikian itu) sesungguhnya Kami telah menjadikan tutup atas hati mereka dan sumbat di telinga mereka, dan jika kamu menyeru mereka kepada petunjuk (Kami) mereka tidak memahaminya, maka jika demikian (tentu) mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya. (Q.S. 18 : 57).
  • 5. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 5 Dan Tuhanmu Maha Pengampun lagi mempunyai rahmat ; jika Dia hendak menyiksa mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia menyegerakan azab kepada mereka, akan tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu ; (maka apabila telah datang waktunya), mereka tidak akan mendapat tempat berlindung selain dari pada-Nya. (Q.S. 18 : 58). (Ingat !) Kami menurunkan Al Qur’an atasmu bukan supaya kamu celaka. (Q.S. 20 : 2). Melainkan (Kami menurunkan Al Qur’an atasmu supaya kamu memberi) peringatan kepada orang-orang yang takut (celaka dari azab Kami). (Q.S. 20 : 3). (Dan Al Qur’an benar-benar) di turunkan dari (Allah) Yang telah menciptakan bumi dan langit yang tinggi. (Q.S. 20 : 4). Kebatilan tidak datang kepada (Al Qur’an baik) dari depannya dan tidak (pula) dari belakangnya, (Al Qur’an) di turunkan dari (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. (Q.S 41 : 42). Assalamu’alaikum Wr.Wb. Bersama ini semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada kita, dan bersama ini semoga Allah melimpahkan Rahmat dan Barokah-Nya kepada kita, dan bersama ini semoga
  • 6. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 6 Allah melindungi kita dari gangguan syaitan yang terkutuk, dan bersama ini semoga Allah menetapkan kasih sayang-Nya kepada kita selama-lamanya. Dan dengan seiring Rahmat dan kasih sayang-Nya itu mari kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah Tuhan semesta alam Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dan semoga Allah melimpahkan salam hormat kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, dan kepada para Anbiya, para Utusan-Nya, keluarganya dan kepada sahabatnya sekalian. Amin, amin, amin ya Robbal ‘alamin. Amma Ba’du. (Ya Allah) ya Tuhanku, perkenankanlah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang Engkau anugerahkan atasku dan atas kedua orang tuaku, bahwasanya aku hendak beramal sholeh yang Engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan orang-orang sholeh.“ “ Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku (dalam mengerjakan perintah-Mu ini). Dan lepaskanlah (perkataan-Mu) dari tali ikatan lisanku ini, (supaya mereka mengerti terhadap apa yang Engkau bicarakan kepada mereka dengan melalui) perkataanku ini, (karena sesungguhnya aku hanya menyampaikan perkataan-Mu yang Engkau perintahkan kepadaku). Dan jadikanlah untukku seorang pembantu yang dari keluargaku. (Yaitu) Harun saudaraku (supaya dia membacakan ayat-ayat Engkau kepada mereka). Dan teguhkanlah kekuatanku dengan dia. Dan jadikanlah dia sekutuku dalam urusanku ini (supaya aku dan dia sama-sama satu urusan dalam mengerjakan perintah-Mu. Dan) supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau. Dan (supaya) kami banyak mengingat Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Melihat terhadap apa yang kami (kerjakan). Maha Suci Engkau ya Tuhan kami, sungguh tidak ada pengetahuan bagi kami kecuali apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami (dengan Al Qur’an), sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.“ Wahai hamba-hamba Allah yang dimuliakan, Sebelum kami mengemukakan apa yang hendak kami sampaikan kepada saudara- saudara, maka terlebih dahulu kami mohon ma’af yang sebesar-besarnya atas kelancangan kami ini, yang mana bahwa kami telah lancang mengirimkan surat ini kepangkuan saudara- saudara dengan tanpa kabar berita yang dari sebelumnya. Akan tetapi karena keadaan waktu yang sangat sempit bagi kami untuk mengunjungi saudara-saudara, maka kami lakukan menjalankan perintah Allah itu dengan cara seperti ini. Maka itu ma’afkanlah kami, karena yang demikian itu bukanlah kami menghinakan saudara-saudara, dan bukan pula kami tidak
  • 7. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 7 menghormati saudara-saudara dengan penghormatan yang sebagaimana mestinya, akan tetapi yang demikian itu hanya karena keadaan waktu saja yang tidak mencukupi bagi kami, kalau kami menjalankan perintah Allah itu dengan mengunjungi saudara-saudara. Oleh karena itu kami kirimkan surat ini ke pangkuan saudara-saudara untuk menunaikan perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepada kami dengan melalui ayat-ayat-Nya, yaitu supaya kami menyampaikan amanat Allah kepada saudara kami di mana saja berada, maka terimalah apa yang Allah amanatkan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya itu. Akan tetapi sebelum dan sesudahnya tidak lupa kami mohon ma’af yang sebesar- besarnya, apabila ada perkataan kami yang tidak berkenan di hati saudara-saudara atau apa saja kesalahan kami yang terdapat dalam surat ini. Karena kesalahan itu bukanlah sesuatu yang kami sengaja melakukannya dan bukan pula sesuatu yang kami inginkan, melainkan itu hanya semata-mata dari kebodohan kami sendiri. Maka itu semoga saudara-saudara sudi kiranya mema’afkan segala kesalahan kami yang terdapat dalam surat ini. Dan mari kita terima apa yang Allah amanatkan kepada kita dengan melalui ayat-ayat- Nya itu, karena dengannya itu Allah akan menyempurnakan pekerjaan kita yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya, sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat- Nya yang firman-Nya : Dan sesungguhnya Tuhanmu kepada masing-masingpun tentu akan menyempurnakan pekerjaan mereka, (karena) sesungguhnya Dia Maha Mengetahui terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S 11 : 111).
  • 8. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 8 Maka berlaku luruslah kamu sebagaimana yang telah di perintahkan kepadamu dan kepada orang-orang yang telah bertaubat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S 11 : 112). Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang zalim, maka (karena itu) kamu akan d isentuh api neraka, dan bagimu tidak mempunyai seorang penolong dari selain Allah, kemudian kamu tidak di beri pertolongan. (Q.S 11 : 113). Dan dirikanlah sholat pada kedua tepi siang dan dari sebagian malam, sesungguhnya perbuatan yang baik itu akan menghapus perbuatan yang buruk. (Dan) yang demikian itu peringatan bagi orang-orang yang mau mengingat (Allah dalam sholatnya). (Q.S 11 : 114). Dan bersabarlah kamu (dalam sholatmu) karena sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. (Q.S 11 : 115). Maka mengapa dari peninggalan ummat-ummat sebelum kamu itu tidak ada orang-orang yang mempunyai (kesadaran), lalu mereka melarang (membuat) kerusakan di muka bumi, kecuali
  • 9. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 9 sebagian kecil diantara orang-orang itu yang telah Kami selamatkan dari mereka. Dan orang- orang zalim itu mereka hanya mengikuti apa yang mereka senangi dari padanya, dan mereka orang-orang yang berdosa. (Q.S 11 : 116). Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan (penduduk) suatu negeri dengan (berbuat) aniaya, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat baik (kepada-Nya). (Q.S 11 : 117). Dan kalau Tuhanmu menghendaki niscaya Dia jadikan manusia itu ummat yang satu, (akan tetapi) mereka senantiasa berselisih. (Q.S 11 : 118). Kecuali orang yang di beri rahmat Tuhanmu, dan untuk itulah Dia menciptakan mereka, dan kalimat Tuhanmu telah sempurna.“ Sungguh neraka jahannam itu akan Aku penuhi dari jin dan manusia semuanya.” (Q.S 11 : 119). Dan dari sebagian berita para Rosul masing-masing telah Kami ceritakan kepadamu, (dan) dengannya itu apa yang telah Kami teguhkan hatimu, dan dalam (surah) ini telah datang kebenaran kepadamu, dan pengajaran serta peringatan bagi orang-orang yang beriman. (Q.S 11 : 120).
  • 10. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 10 Dan katakanlah kepada orang-orang yang tidak beriman : ” Bekerjalah kamu menurut kemampuanmu, sesungguhnya kami-pun bekerja (pula). “(Q.S 11 : 121). Dan tunggulah, sesungguhnya kami-pun sedang menunggu. (Q.S 11 : 122). Dan kepunyaan Allah kegaiban di langit dan di bumi, dan kepada-Nya-lah seluruh perkara di kembalikan. Maka sembahlah Dia dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan Tuhanmu tidaklah lalai dari apa yang kamu kerjakan. (Q.S 11 : 123). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya, yaitu bahwa Allah kepada kita masing-masing tentu akan menyempurnakan pekerjaan kita dalam mengerjakan perintah-Nya, karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui terhadap kesalahan kita yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya itu. Maka berlaku luruslah kita dalam mengerjakan perintah-Nya, atau berlaku benarlah kita dalam mengerjakan perintah-Nya, yaitu benar sebagaimana yang telah Allah tunjukan kepada kita dari perintahkan-Nya. Dan janganlah perbuatan kita dalam mengerjakan perintah-Nya itu melampaui batas dari petunjuk Allah, sesudah Allah mengingatkan kesalahan kita dan memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintah-Nya, karena sesungguhnya Allah Maha Melihat terhadap apa yang kita kerjakan dari perintah-Nya itu. Dan sungguh bagaimana pekerjaan kita yang kita kerjakan dari perintah Allah itu akan sempurna atau benar sebagaimana yang telah Allah tunjukan kepada kita dari perintah-Nya itu, seandainya perbuatan kita dalam mengerjakan perintah Allah itu melampaui batas dari petunjuk Allah yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Maka janganlah kita dalam mengerjakan perintah Allah itu cenderung kepada orang-orang zalim yang melampaui batas dalam mengerjakan perintah Allah, karena mereka mengerjakan perintah Allah itu mengikuti keinginan hawa nafsu mereka sendiri. bukan mengikuti petunjuk Allah yang telah Allah perintahkan kepada mereka dengan ayat-ayat-Nya. Dan seandainya kita dalam mengerjakan perintah Allah itu mengikuti keinginan hawa nafsu mereka bukan mengikuti
  • 11. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 11 petunjuk Allah, maka jika demikian tentu kita akan di sentuh api neraka, dan bagi kita tidak mempunyai penolong dari selain Allah, kemudian Allah tidak akan menolong kita. Dan yang demikian itu karena Allah telah menyuruh kita, agar kita mendirikan sholat pada kedua tepi siang, yaitu pada waktu subuh dan magrib, dan dari sebagian malam, yaitu pada waktu isya. Dan sholat pada waktu duhur dan asyar maka Allah perintahkan kepada kita pada kalimat yang lain, dan demikian pula sholat sunat tahajud pada waktu tengah malam. Adapun yang demikian itu karena Allah menurunkan ayat-ayat-Nya itu secara terpisah-pisah, supaya kita membacanya dan mengerjakan perintah-Nya itu secara beransur-ansur, dan sesungguhnya perbuatan yang baik itu akan menghapus perbuatan yang buruk. Dan yang demikian itu Allah mengingatkan kita bagi siapa yang mau mengingat Allah dalam melakukan sholat. Maka janganlah kita sholat cenderung kepada orang-orang zalim dengan mengikuti sholat mereka, karena sholat mereka itu mengikuti keinginan hawa nafsu mereka sendiri. bukan mengikuti petunjuk Allah. Adapun yang demikian itu karena Allah telah menerangkan kepada kita, bahwa sepeninggalan Rosul-Rosul itu datanglah penggantinya yang mensia-siakan sholat, dan sholat mereka itu mengikuti hawa nafsu mereka sendiri, bukan mengikuti petunjuk Allah, maka mereka bakal menemui kesesatan mereka dalam melakukan shalat. Oleh karena itu janganlah kita sholat mengikuti keinginan hawa nafsu mereka, karena jika demikian tentu kita sholat akan kesulitan untuk mengingat Allah, sedang sholat husus untuk mengingat Allah. Dan jangan pula kita sholat mengikuti keinginan hawa nafsu kita sendiri, karena jika demikian tentu kita sholat banyak yang kita ingat dari selain Allah, sedang Allah menyuruh kita supaya kita berlaku lurus kepada Allah dalam melakukan sholat, yaitu supaya kita sholat meluruskan rasa hati dan ingatan kita kepada Allah, karena sholat husus untuk mencurahkan rasa hati dan ingatan kita kepada Allah. Maka bersabarlah kita dalam sholat, dan janganlah kita sholat tergesa-gesa ingin segera selesai, yaitu seperti sholatnya orang yang mengikuti apa yang ia senangi dari kehidupan dunia ini, sehingga sholatnya tergesa-gesa ingin selesai, supaya ia segera kembali kepada apa yang ia senangi dari kehidupan dunia ini. Maka bersabarlah kita dalam sholat, sehingga kita mengetahui kepada siapa kita bicara dan kepada siapa kita ruku dan kepada siapa kita sujud menyembah. Kemudian apabila kita telah mengetahui bahwa rasa, hati dan ingatan kita itu telah lurus tercurah kepada Allah, maka bicaralah kita kepada Allah dan rukulah kita kepada-Nya, dan sujudlah kita kepada Allah menyembah-Nya, karena sesungguhnya Allah tidak akan mensia-
  • 12. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 12 siakan pahala amal orang-orang yang berbuat baik kepada-Nya, yaitu baik sebagaimana yang telah Allah tunjukan kepada kita dari perintah-Nya itu. Maka mengapa dari peninggalan ummat-ummat sebelum kita yang sholatnya mengikuti keinginan hawa nafsu mereka itu tidak ada yang mempunyai kesadaran untuk memperbaiki sholatnya, lalu mereka melarang membuat kerusakan dalam sholatnya di muka bumi, kecuali sebagian kecil diantara orang-orang itu yang telah Allah selamatkan dari mereka. Dan orang- orang zalim itu mereka hanya mengikuti apa yang mereka senangi dari pada kehidupan dunia ini, yaitu apabila mereka diajak kepada apa yang mereka senangi dalam kehidupan dunia ini, mereka ikut, dan apabila mereka diajak mengerjakan perintah Allah dengan mengikuti petunjuk-Nya, mereka menolak dengan tidak mau mengerjakannya, dan mereka orang-orang yang berdosa. Maka apakah mereka tidak menyenangi mengerjakan perintah Allah dengan mengikuti petunjuk-Nya itu ? Dan yang demikian itu Allah mengingatkan kita, karena Allah tidak akan membinasakan penduduk suatu negeri dengan berbuat aniaya, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat baik kepada Allah dengan mengerjakan perintah-Nya. Dan kalau Allah menghendaki niscaya Allah jadikan manusia itu ummat yang satu keta’atan, yang semuanya hanya menta’ati perintah Allah, akan tetapi mereka senantiasa berselisih pengetahuan, karena mereka telah terlebih dahulu mengambil pengetahuan yang lain sebelum mereka mengambil pengetahuan yang dari sisi Allah, maka mereka senantiasa berselisih pengetahuan apabila mereka hendak mengerjakan perintah Allah. Kecuali orang yang di beri rahmat Allah, dan untuk itulah Allah menciptakan mereka, karena Allah tidaklah menciptakan jin dan manusia melainkan mereka supaya menyembah Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya, dan kalimat pembicaran Allah dalam Al Qur’an telah sempurna yang tidak ada kekurangan sedikitpun. Maka mari kita kerjakan apa yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya itu, dan janganlah kita kafir tidak percaya kepada pembicaraan Allah dengan melalui ayat-ayat-Nya itu, sehingga kita tidak mau mengerjakan perintah-Nya. Adapun yang demikian itu karena Allah telah mengancam orang- orang kafir, bahwa neraka jahannam itu akan Allah penuhi dari jin dan manusia yang kafir semuanya. Dan apa yang Allah katakan itu adalah benar. Maka mari kita berlaku lurus kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya, karena Allah tidaklah menciptakan kita melainkan kita supaya menyembah Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya. Dan sebagian dari berita para Rosul masing-masing telah Allah ceritakan kepada kita, supaya kita mengambil contoh dari padanya, dan dengannya itu Allah teguhkan hati kita, supaya kita tidak ada keraguan apabila kita hendak mengerjakan perintah Allah sebagaimana yang telah di kerjakan para Rosul. dan dalam Al Qur’an itu telah
  • 13. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 13 datang kebenaran kepada kita, dan pengajaran serta peringatan bagi orang-orang yang beriman. Dan kebenaran itu Allah turunkan dari Al Qur’an agar ia menjadi obat, yaitu tadinya kita keraguan sekarang kita tidak ada keraguan untuk mengerjakan perintah Allah yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya itu, dan yang demikian itu sebagai rahmat bagi kita yang beriman kepada Allah dan kepada ayat-ayat-Nya, sehingga kita bangkit mau menyembah Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya. Wahai saudaraku yang seagama, katakanlah kepada orang-orang yang tidak beriman : ” Kerjakanlah apa yang telah Allah perintahkan kepadamu dengan menurut kemampuanmu, sesungguhnya kamipun mengerjakannya pula. Dan tunggulah, sesungguhnya kamipun sedang menunggu. Dan kepunyaan Allah kegaiban di langit dan di bumi, dan kepada-Nya-lah seluruh perkara di kembalikan. Maka sembahlah Allah dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan Allah tidaklah lalai dari apa yang kamu kerjakan. Adapun yang demikian itu, karena Allah telah menentukan bahwa neraka jahannam itu akan Allah penuhi dari jin dan manusia yang kafir semuanya. maka mari kita sembah Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya, Dan janganlah kita mengatakan, bahwa kita tidak akan masuk neraka kecuali hanya beberapa hari yang tertentu, kemudian sesudah itu kita akan di keluarkan dari neraka, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya yang firman-Nya : Dan mereka berkata : “ Sekali-kali kami tidak akan disentuh api neraka, kecuali hanya beberapa hari yang tertentu.” Katakanlah : “ Sudahkah kamu mengambil janji dari sisi Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu mengatakan kepada Allah apa yang kamu tidak mengetahui ?.” (Q.S 2 : 80).
  • 14. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 14 Sebenarnya, barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan ia telah di liputi kesalahannya, maka mereka itulah yang menjadi penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya (selama- lamanya). (Q.S 2 : 81). Dan orang-orang yang beriman dan mereka beramal sholeh, mereka itulah yang menjadi penghuni sorga, mereka kekal di dalamnya (selama-lamanya). (Q.S 2 : 82). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya. Maka janganlah kita mengatakan, bahwa kita tidak akan di sentuh api neraka, atau kita tidak akan masuk neraka kecuali hanya beberapa hari yang tertentu.” Karena yang demikian itu apakah kita sudah mengambil janji dari sisi Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kita mengatakan kepada Allah apa yang kita sendiri tidak mengetahui ?.” Maka janganlah kita mengatakan hal itu, karena itu hanya mengada-adakan saja, adapun yang demikian itu karena Allah telah menerangkan kepada kita, sebenarnya barang siapa diantara kita ada yang mengerjakan kejahatan dan ia telah di liputi kesalahannya, maka mereka itulah yang menjadi penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya yang tidak akan di keluarkan dari neraka. Dan orang-orang yang beriman dan mereka beramal sholeh, maka mereka itulah yang menjadi penghuni sorga, mereka kekal di dalamnya selama- lamanya. Maka mari kita dirikan sholat untuk mengingat Allah dan menyembah-Nya, dan tunaikanlah zakat, dan apa saja dari kebaikan yang kita dahulukan untuk kesenangan kita di akhirat nanti, maka itu pasti kita mendapatinya di sisi Allah, sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kita kerjakan dari perintah-Nya itu. Dan janganlah kita berangan-angan masuk sorga sebelum kita Islam menyerahkan diri kepada Allah dan berbuat baik kepada-Nya dengan mengerjakan segala perintahkan-Nya. yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
  • 15. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 15 Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat, dan apa saja dari kebaikan yang kamu dahulukan untuk (kesenanganmu di akhirat nanti, maka itu) pasti kamu mendapatinya di sisi Allah, sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S 2 : 110). Dan mereka berkata : “ Sekali-kali tidak ada yang masuk sorga, kecuali orang Yahudi atau Nasrani.” Itulah angan-angan mereka. Katakanlah : “ Tunjukkanlah bukti-bukti kebenaranmu (untuk masuk sorga), jika kamu orang-orang yang benar.” (Q.S 2 : 111). Sebenarnya, barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah dan berbuat baik, maka baginya telah (di sediakan) pahala di sisi Tuhannya, dan tidak ada kekhawatiran atas mereka (untuk masuk sorga) dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q.S 2 : 112).
  • 16. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 16 Dan orang-orang Yahudi berkata : “ Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan sebagai (bukti untuk kebenaran mereka masuk sorga),” dan orang-orang Nasrani-pun berkata : ” Orang-orang Yahudi itu tidak mempunyai suatu pegangan sebagai (bukti untuk kebenaran mereka masuk sorga),” padahal mereka telah membaca Al Kitab. Dan orang-orang yang tidak mengetahui-pun mereka berkata seperti yang di ucapkan mereka. Maka pada hari kiamat Allah akan mengadili (perkara) diantara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan dalam (pengetahuan)nya. (Q.S 2 : 113). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya, maka mari kita dirikan sholat untuk mengingat Allah dan menyembah-Nya, dan mari kita tunaikan zakat, dan apa saja dari kebaikan yang kita dahulukan untuk kesenangan kita di akhirat nanti, maka itu pasti kita mendapatinya di sisi Allah, sesungguhnya Allah Maha Melihat terhadap apa yang kita kerjakan dari perintah-Nya itu. Dan Allah menerangkan kepada kita bahwa mereka berkata : “ Sekali-kali tidak ada yang masuk sorga, kecuali orang Yahudi atau Nasrani.” Itulah angan-angan mereka. Katakanlah : “ Tunjukkanlah bukti-bukti kebenaranmu untuk masuk sorga, jika kamu orang-orang yang benar akan masuk sorga.” Kemudian orang-orang Yahudi berkata : “ Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan sebagai bukti untuk kebenaran mereka masuk sorga,” dan orang-orang Nasrani-pun berkata : ” Orang-orang Yahudi itu tidak mempunyai suatu pegangan sebagai bukti untuk kebenaran mereka masuk sorga,” padahal mereka telah membaca Al Kitab. Maka bagaimana keimanan mereka terhadap Kitab Allah yang mereka baca, padahal di dalamnya itu Allah menerangkan kepada mereka untuk pegangan mereka masuk sorga. Dan orang-orang yang tidak mengetahui-pun mereka berkata seperti yang di ucapkan mereka. Maka pada hari kiamat Allah akan mengadili perkara diantara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan dalam pengetahuannya itu. Maka mari kita baca Kitab itu, sehingga kita mengetahui untuk pegangan kita masuk sorga, dan yang demikian itu Allah telah menerangkan kepada kita. Sebenarnya, barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, dan ia berbuat baik kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya, maka baginya telah di sediakan pahala di sisi Allah, dan tidak ada kekhawatiran atas mereka untuk masuk sorga dan tidak pula mereka bersedih hati. Wahai saudaraku yang seagama, itulah sebagai pegangan kita untuk masuk sorga. Maka janganlah kita berangan-angan masuk sorga sebelum kita Islam menyerahkan diri kepada Allah
  • 17. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 17 dan berbuat baik kepada-Nya dengan mengerjakan segala perintahkan-Nya. Dan ingatlah akan kisah Nabi Ibrahim AS yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yang firman-Nya : Dan (ingatlah) ketika Ibrahim di uji (imannya) dengan beberapa kalimat (dari perintah) Tuhannya, lalu Ibrahim menunaikannya, Allah berfirman : “ Sesungguhnya Aku hendak menjadikan kamu sebagai imam untuk seluruh manusia,” Ibrahim berkata: “(Ya Tuhanku, jadikan pula) dari keturunanku.” Allah berfirman : “ Janji-Ku tidak mengenai orang-orang zalim.” (Q.S 2 : 124). Dan ketika itu Kami jadikan (Baitullah) rumah sebagai tempat berkumpul untuk manusia lagi aman, dan (ketika itu Kami) jadikan sebagian dari maqam Ibrahim sebagai tempat sholat, dan Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Isma’il agar mensucikan rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, i’tikaf, ruku dan sujud. (Q.S 2 : 125). Dan ketika itu Ibrahim berdo’a : “ Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya siapa diantara mereka yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhirat.” Allah berfirman : “ Dan kepada orang kafirpun
  • 18. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 18 Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia supaya menjalani siksa neraka, dan itu seburuk-buruknya tempat kembali.” (Q.S 2 : 126). Dan (ingatlah) ketika Ibrahim dan Ismail meninggikan dasar-dasar (pembinaan) Baitullah, (kemudian sesudah itu dia berdo’a) : “ Ya Tuhan kami, terimalah (amalan) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S 2 : 127). Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang menyerahkan diri kepada Engkau (dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Mu), dan (jadikan pula) keturunan kami ummat yang menyerahkan diri kepada Engkau (dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Mu), dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara untuk peribadatan kami (kepada Engkau), dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S 2 : 128). Ya Tuhan kami, utuslah seorang Rosul untuk mereka yang dari (golongan) mereka sendiri, (supaya) dia membacakan ayat-ayat-Mu kepada mereka dan (supaya) dia mengajarkan Al Kitab dan Hikmah kepada mereka, dan (supaya) dia mensucikan (kesalahan) mereka (dalam mengerjakan perintah Engkau), sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S 2 : 129). Wahai saudaraku yang seagama, itulah kisah Nabi Ibrahim AS yang telah Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, yaitu bahwa Allah telah menguji iman Nabi Ibrahim AS dengan beberapa kalimat dari perintah Tuhannya, lalu Ibrahim menunaikannya. Dan
  • 19. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 19 ketika itu Allah hendak menjadikan Baitullah rumah sebagai tempat berkumpul untuk manusia lagi aman, dan ketika itu Allah jadikan sebagian dari maqam Ibrahim sebagai tempat sholat, kemudian ketika itu Allah perintahkan kepada Nabi Ibrahim AS dan kepada Nabi Isma’il AS agar keduanya mensucikan rumah kepunyaan Allah untuk orang-orang yang thawaf, i’tikaf, ruku dan sujud menyembah Allah. Dan sesudah keduanya menyelesaikannya, kemudian Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim AS : “ Sesungguhnya Aku hendak menjadikan kamu sebagai imam untuk seluruh manusia,” Nabi Ibrahim AS berkata: “Ya Tuhanku, jadikan pula dari keturunanku.” Allah berfirman : “ Janji-Ku tidak mengenai orang-orang zalim.” Kemudian Nabi Ibrahim AS mohon kepada Allah : “ Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya, yaitu kepada siapa diantara mereka yang beriman kepada Engkau ya Allah dan kepada hari akhirat.” Allah berfirman : “ Dan kepada orang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia supaya menjalani siksa neraka, dan itu seburuk-buruknya tempat kembali.” Kemudian sesudah itu Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS berusaha meninggikan dasar- dasar pembinaan Baitullah, dan sesudah keduanya menyelesaikannya, lalu Nabi Ibrahim AS mohon kepada Allah : “ Ya Tuhan kami, terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui apa yang telah kami kerjakan.” Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang menyerahkan diri kepada Engkau dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Mu, dan jadikan pula keturunan kami ummat yang menyerahkan diri kepada Engkau dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Mu, dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara untuk peribadatan kami kepada Engkau, dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah seorang Rosul untuk mereka yang dari golongan mereka sendiri, supaya dia membacakan ayat-ayat-Mu kepada mereka dan supaya dia mengajarkan Al Kitab dan Hikmah kepada mereka, dan supaya dia mensucikan kesalahan mereka dalam mengerjakan perintah Engkau, sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Wahai saudaraku yang seagama, itulah sebagian dari kisah Nabi Ibrahaim AS yang telah Allah ceritakan kepada kita, dan dengannya itu Allah teguhkan hati kita, supaya kita tidak ada keraguan apabila kita hendak mengerjakan perintah Allah, sebagaimana yang telah Nabi Ibrahim AS kerjakan. Dan dengan ayat-ayat-Nya itu Allah menguji iman kita, sebagaimana Allah
  • 20. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 20 telah menguji iman Nabi Ibrahim AS yang telah Allah uji imannya dengan beberapa kalimat dari perintah-Nya. Dan yang demikian itu karena Allah telah menjadikan Nabi Ibrahim AS sebagai contoh suri tauladan yang baik untuk kita dalam mengerjakan perintah Allah, dan Allah telah menjadikan Nabi Ibrahim AS sebagai imam untuk seluruh manusia yang patut di ikuti keta’atannya oleh kita. Maka mari kita ikuti keta’atan beliau itu, dan janganlah kita membenci agama Nabi Ibrahim AS, atau membenci keta’atan Nabi Ibrahim AS kepada perintah Allah dengan tidak mau mengikutinya, sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang fiman-Nya : Allah berfirman : Orang yang membenci agama Ibrahim, (maka) orang itu hanya memperbodoh dirinya sendiri, dan sesungguhnya Kami telah memilih (keta’atan Ibrahim kepada perintah Kami) untuk (keta’atan manusia) di dunia, dan di akhirat sesungguhnya dia benar-benar termasuk orang-orang yang sholeh. (Q.S 2 : 130). (Dan ingatlah) ketika Tuhannya berfirman kepadanya : “ (Hai Ibrahim, mau kepada siapakah kamu) menyerahkan diri (dengan ta’at tunduk dan patuh) ? “Ibrahim menjawab : “ Aku menyerahkan diri hanya kepada (Engkau) Tuhan semesta alam, (dan hanya kepada perintah Engkau-lah aku ta’at tunduk dan patuh.” (Q.S 2 : 131). Dan (sesudah itu) Ibrahim mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, dan (demikian pula) Ya’kub (berkata kepada anak-anaknya) : “ Wahai anakku, sesungguhnya Allah telah memilih
  • 21. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 21 agama untuk (agama)mu, maka janganlah kamu mati, kecuali kamu telah (Islam) menyerahkan diri (kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya).” (Q.S 2 : 132). Apakah kamu hadir menyaksikan ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut ? ketika itu dia berkata kepada anak-anaknya : “ Apa yang kamu sembah sepeninggalku ? “ Mereka menjawab : “ Kami menyembah Tuhanmu dan Tuhannya nenek moyangmu Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu menyembah) Tuhan yang Maha Esa dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri (dengan ta’at tunduk dan patuh kepada perintah-Nya). “(Q.S 2 : 133). Itu ummat yang telah lalu, bagi mereka apa yang telah mereka usahakan dan bagimu apa yang telah kamu usahakan, dan kamu tidak akan ditanya tentang apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S 2 : 134). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya. Maka janganlah kita membenci keta’atan Nabi Ibrahim AS kepada perintah Allah dengan tidak mau mengikutinya, karena yang demikian itu kita hanya memperbodoh diri kita sendiri, dan yang demikian itu karena Allah telah memilih keta’atan Nabi Ibrahim AS kepada perintah Allah untuk keta’atan seluruh manusia di dunia, dan di akhirat sesungguhnya Nabi Ibrahim AS benar-benar termasuk orang-orang yang sholeh. Maka mari kita ikuti keta’atan beliau itu, mudah-mudahan di akhirat kita termasuk orang-orang yang sholeh sebagamana Nabi Ibrahim AS. Dan ingatlah ketika Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim AS: “ Hai Ibrahim, mau kepada siapakah kamu menyerahkan diri dengan ta’at tunduk dan patuh ? “Nabi Ibrahim AS
  • 22. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 22 menjawab : “ Aku menyerahkan diri hanya kepada Engkau Tuhan semesta alam, dan hanya kepada perintah Engkaulah aku ta’at tunduk dan patuh.” Maka bagaimana, apakah kita mau mengikuti Nabi Ibrahim AS menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya ? Dan yang demikian itu karena Nabi Ibrahim AS telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, dan demikian pula Nabi Ya’kub AS berkata kepada anak-anaknya : “ Wahai anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama untuk agamamu, atau Allah telah memilih keta’atan untuk keta’atanmu kepada Allah, maka janganlah kamu mati, kecuali kamu telah Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya.” Adapun yang dikatakan ta’at kepada Allah, yaitu apa saja yang Allah perintahkan kepadamu maka kamu kerjakan. Dan adapun yang dikatakan tunduk kepada Allah, yaitu kamu tidak membantah perintah Allah walaupun kamu mempunyai alasan yang benar. Dan adapun yang dikatakan patuh kepada perintah Allah, yaitu kamu tidak mengerjakan sesuatu selain perintah Allah. Dan untuk itulah Allah menciptakan kamu. Wahai saudaraku yang seagama, itulah agama pilihan Allah, atau keta’atan pilihan Allah yang telah Allah pilih untuk keta’atan kita kepada perintah-Nya. Maka bagaimana, apakah kita mau mengikuti keta’atan Nabi Ibrahim AS itu ? Dan dengannya itu Allah telah mengingatkan kita, maka janganlah kita mati, kecuali kita telah Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada-Nya.” Adapun yang dikatakan ta’at kepada Allah, yaitu apa saja yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya maka kita kerjakan. Dan adapun yang dikatakan tunduk kepada Allah, yaitu kita tidak membantah perintah Allah walaupun kita mempunyai alasan yang benar. Dan adapun yang dikatakan patuh kepada perintah Allah, yaitu kita tidak mengerjakan sesuatu selain perintah Allah. Dan untuk itulah Allah menciptakan kita. Dan yang demikian itu karena Allah tidak mau dipersamakan keta’atan kita kepada Allah dengan kepada yang lain dalam pengabdian kita kepada-Nya. Maka mari kita serahkan diri kita kepada Allah untuk mengabdi kepada-Nya dengan mengerjakan segala perintah-Nya. Dan ketika Allah memilih agama, atau memilih keta’atan untuk keta’atan kita kepada perintah-Nya itu kita tidak hadir menyaksikannya. Maka Allah menerangkannya kepada kita, supaya kita mengetahui agama pilihan Allah, atau keta’atan pilihan Allah yang telah Allah pilih untuk keta’atan kita kepada perintah-Nya. Maka itu ingatlah oleh kita, dan janganlah kita mati sebelum kita Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah- Nya.
  • 23. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 23 Dan apakah kita hadir menyaksikan ketika Nabi Ya’qub AS kedatangan tanda-tanda maut ? ketika itu beliau berkata kepada anak-anaknya : “ Apa yang kamu sembah sepeninggalku ? “ Mereka menjawab : “ Kami menyembah Allah Tuhanmu dan Tuhannya nenek moyangmu Ibrahim, Ismail dan Ishak, yaitu menyembah Allah Tuhan yang Maha Esa, dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri dengan ta’at, tunduk, patuh kepada perintah-Nya.” Itu ummat yang telah lalu, yang Allah ceritakan kepada kita supaya kita mencontoh pengabdian mereka kepada Allah, karena Allah telah menjadikan mereka sebagai contoh suri tauladan yang baik untuk pengabdian kita kepada Allah, yaitu seperti Nabi Ibrahim AS dan anak-anaknya yang telah berusaha mengerjakan segala perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepada mereka dengan ayat-ayat-Nya. Dan pahala untuk mereka Allah berikan kepada mereka dengan pahala apa yang telah mereka usahakan dari perintah-Nya, dan demikian pula pahala untuk kita Allah berikan kepada kita dengan pahala apa yang telah kita usahakan dari perintah-Nya, dan kita tidak akan ditanya tentang apa yang telah mereka kerjakan. Adapun yang demikian itu karena Allah hanya menceritakan kepada kita tentang usaha mereka yang telah berusaha menyembah Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya, dan demikian pula keturunannya dari sepeninggalan Rosul-Rosul-Nya itu. Dan yang demikian itu karena mereka telah Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at, tunduk patuh kepada perintah-Nya, maka sesudah itu apa saja yang Allah perintahkan kepada mereka dengan melalui ayat-ayat-Nya, mereka kerjakan, dan mereka tidak membantah perintah Allah walaupun mereka mempunyai alasan yang benar, dan mereka tidak mengerjakan perintah yang lain selain mengerjakan perintah Allah. Maka bagaimana keadaan kita dari sepeninggalan Rosul-Rosul itu, apakah kita sama seperti mereka telah Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at, tunduk patuh kepada perintah-Nya, dan apakah kita telah berusaha menyembah Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya ? Dan janganlah kita mengikuti keta’atan yang lain selain mengikuti keta’atan Nabi Ibrahim AS yang telah Allah pilih untuk keta’atan kita kepada perintah Allah, karena yang demikian itu Allah mengingatkan kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
  • 24. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 24 Dan mereka berkata : “ Jadilah kamu (penganut agama) Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk.” Katakanlah : “ (Tidak), bahkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus, dan dia bukan dari golongan orang-orang musyrik.” (Q.S 2 : 135). Katakanlah : “ Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang telah (Allah) turunkan kepada kami, dan kepada apa yang telah (Allah) turunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’qub dan kepada anak cucunya, dan kepada apa yang telah (Allah) berikan kepada Musa dan Isa, dan kepada apa yang telah diberikan Tuhannya kepada para Nabi, dan kami tidak membeda- bedakan salah seorang diantara mereka, dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri (dengan ta’at tunduk dan patuh kepada perintah-Nya).” (Q.S 2 : 136). Maka jika mereka beriman kepada apa sebagaimana kamu telah beriman kepadanya, maka sungguh mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka sesungguhnya mereka sedang dalam perpecahan (agama), maka Allah akan memelihara kamu dari mereka, dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S 2 : 137). ( Ikutilah ) agama (pilihan) Allah, dan siapakah yang lebih baik (agamanya) dari pada (agama pilihan) Allah ? (Bahkan yang lain itu) agama celupan, dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah. (Q.S 2 : 138).
  • 25. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 25 Katakanlah : “Apakah kamu akan berdebat dengan kami tentang (menyembah) Allah ? padahal Dia Tuhan kami dan Tuhan kamu, dan bagi kami amalan kami dan bagi kamu amalan kamu, dan kepada-Nya-lah kami (menyembah) dengan ikhlas hati.” (Q.S 2 : 139). Ataukah kamu mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya itu (penganut agama) Yahudi atau Nasrani ?, Katakanlah : “ Apakah kamu yang lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan kesaksian dirinya dari (kesaksian) Allah ? “ Dan Allah tidaklah lengah dari apa yang kamu kerjakan. (Q.S 2 : 140). Itu ummat yang telah lalu, bagi mereka apa yang telah mereka usahakan, dan bagimu apa yang telah kamu usahakan, dan kamu tidak akan di tanya tentang apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S 2 : 141). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah ingatkan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya. Maka janganlah kita mengikuti keta’atan yang lain selain mengikuti keta’atan Nabi Ibrahim AS yang telah Allah pilih untuk keta’atan kita kepada perintah Allah, adapun yang demikian karena mereka berkata : “ Jadilah kamu penganut keta’atan Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk.” Katakanlah : “ Tidak, bahkan kami mengikuti keta’atan Nabi Ibrahim AS yang lurus yang telah Allah pilih untuk keta’atan kami kepada perintah-Nya,
  • 26. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 26 dan keta’atan itu telah Allah tunjukan kepada kami dengan ayat-ayat-Nya, dan Nabi Ibrahim AS bukan dari golongan orang-orang musyrik yang mempersamakan keta’atan mereka kepada Allah dengan keta’atan mereka kepada yang lain.” Maka mari kita ikuti keta’atan Nabi Ibrahim AS yang lurus yang telah Allah pilih untuk keta’atan kita kepada perintah-Nya, dan jika kita beriman kepada Allah dan mau mengikuti agama Nabi Ibrahim AS, mari kita ikralkan kepada Allah dengan mengucapkan :” Ya Allah ya Tuhan kami, kami beriman kepada Engkau, dan kepada apa yang telah Engkau turunkan kepada kami dan kepada apa yang telah Engkau turunkan kepada Nabi Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan kepada anak cucunya, dan kepada apa yang telah Engkau berikan kepada Nabi Musa dan Isa, dan kepada apa yang telah Engkau berikan kepada para Nabi, dan kami tidak membeda- bedakan salah seorang diantara mereka dan hanya kepada Engkau-lah kami menyerahkan diri dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Mu.” Allah berfirman : Jika mereka beriman kepada apa sebagaimana kamu telah beriman kepadanya, maka sungguh mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka sesungguhnya mereka sedang dalam perpecahan agama, atau mereka sedang dalam perpecahan keta’atan yang masing-masing mereka hanya menta’ati keinginan hawa nafsunya, dan jika demikian maka Allah akan memelihara kamu dari mereka, dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. Katakanlah : Ikutilah agama pilihan Allah, dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada agama pilihan Allah ? Bahkan yang lain itu agama celupan, dan hanya kepada-Allah-lah kami menyembah. Dan apakah kamu akan berdebat dengan kami tentang menyembah Allah ? padahal Allah Tuhan kami dan Tuhan kamu, dan bagi kami amalan kami dan bagi kamu amalan kamu, dan hanya kepada Allah-lah kami menyembah dengan ikhlas hati.” Apakah kamu mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya itu penganut agama Yahudi atau Nasrani ?, Katakanlah : “ Apakah kamu yang lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan kesaksian dirinya kepada Allah ? “ Dan Allah tidaklah lengah dari apa yang kamu kerjakan. Wahai saudaraku yang seagama, itu ummat yang telah lalu, yang Allah ceritakan kepada kita supaya kita mengetahui terhadap perbuatan mereka antara yang baik dan yang buruk, dan supaya kita dapat membedakan mana yang baik dan mana buruk. Dan adapun yang baik kita jadikan sebagai contoh untuk perbuatan kita dalam mengerjakan perintah Allah, dan yang buruk kita jadikan sebagai peringatan dari sisi Allah agar kita dapat memperbaiki
  • 27. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 27 perbuatan kita, supaya apa yang kita kerjakan dari perintah Allah itu baik sebagaimana contoh yang baik itu. Dan yang demikian itu karena Allah akan memberi pahala kepada kita dengan apa yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya, dan kita tidak akan ditanya tentang apa yang telah mereka kerjakan. Maka janganlah kita menyembunyikan kesaksian diri kita kepada Allah sesudah kita menyaksikan terhadap perbuatan kita antara yang baik dan yang buruk, karena Allah tidaklah lengah dari apa yang kita kerjakan. Dan jangan pula kita menyembunyikan apa yang telah Allah turunkan berupa keterangan dan petunjuk untuk mengerjakan perintah-Nya, sesudah Allah menerangkan hal itu kepada kita dalam Al Kitab, karena yang demikian itu Allah akan melaknat kita dan demikian pula semua makhluk yang dapat melaknat, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan dan petunjuk, sesudah apa yang telah Kami terangkan kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itulah yang di laknat Allah dan di laknat oleh semua (makhluk) yang dapat melaknat. (Q.S 2 : 159). Kecuali orang-orang itu bertaubat dan mereka mengadakan perbaikan dan mereka menerangkan (hal itu kepada manusia), maka kepada mereka itu Aku menerima taubat mereka, dan sesungguhnya Aku Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S 2 : 160).
  • 28. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 28 Sesungguhnya orang-orang yang mengingkarinya (dengan tidak mau menerangkan hal itu kepada manusia) dan mereka mati dalam keadaan ingkar, mereka itulah yang mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya. (Q.S 2 : 161). Mereka kekal dalam laknat, dan siksaan tidak diringankan dari mereka, dan mereka tidak diberi tangguh. (Q.S 2 : 162). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya. Maka janganlah kita menyembunyikan apa yang telah Allah turunkan berupa keterangan dan petunjuk untuk mengerjakan perintah-Nya, sesudah Allah menerangkan hal itu kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, karena seandainya kita berbuat demikian, maka Allah akan melaknat kita dan demikian pula semua makhluk yang dapat melaknat. Dan yang demikian itu jika kita telah menyaksikan hal itu dengan membaca ayat-ayat-Nya, atau kita telah mendengar bahwa Allah telah menerangkan hal itu kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, sedang kita belum menerangkan hal itu atau kita belum menyampaikan amanat Allah kepada yang hak menerimanya. Maka jika demikian bertaubatlah kita kepada Allah, dan mengadakan perbaikan dengan menerangkan hal itu atau menyampaikan amanat-Nya kepada saudara-saudara kita, maka sesudah itu Allah menerima taubat kita, karena sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. Dan janganlah kita mengingkarinya dengan tidak mau menyampaikan amanat- Nya itu, karena jika kita mengingkarinya, dan kita mati dalam keadaan ingkar, maka kita akan mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya. Dan kita kekal dalam laknat, dan siksaan tidak diringankan dari kita, dan kita tidak diberi tangguh. Oleh karena itu mari kita berbuat baik kepada Allah menolong agama-Nya dengan menyampaikan amanat-Nya, karena Allah telah menurunkan Al Qur’an kepada hamba-Nya yang di dalamnya keterangan-keterangan dan petunjuk untuk mengerjakan segala perintah-Nya. Maka mari kita ikuti apa yang telah Allah turunkan kepada hamba-Nya itu, dan janganlah kita tidak mau mengikutinya sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya :
  • 29. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 29 Dan apabila dikatakan kepada mereka : “ Ikutilah apa yang telah Allah turunkan.“ mereka berkata : “ (Tidak), bahkan kami mengikuti apa yang telah kami dapati dari bapak-bapak kami. “ (Katakanlah) : “ Apakah mereka (akan mengikutinya) walaupun bapak-bapak mereka tidak mengerti sesuatu apapun dan tidak (pula) mendapat petunjuk ? “(Q.S 2 : 170). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- Nya, maka mari kita ikuti apa yang telah Allah turunkan kepada hamba-Nya. Dan janganlah kita menolak seperti orang-orang yang tidak mau mengikutinya, karena mereka telah terlebih dahulu mengikuti apa yang telah mereka dapati dari bapak-bapak mereka, walaupun bapak- bapak mereka tidak mengerti sesuatu apa-pun tentang apa yang telah Allah turunkan, dan mereka tidak mendapat petunjuk Allah untuk mengerjakan perintah-Nya itu. Oleh karena itu mari kita berbuat baik kepada Allah menolong agama-Nya dengan menyampaikan amanat-Nya, dan janganlah kita menyembunyikan apa yang telah Allah turunkan dari Al Kitab, karena yang demikian itu celakalah kita. Yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Allah turunkan dari Al Kitab, dan mereka menukarnya dengan yang rendah, mereka tidak memakannya masuk kedalam perutnya melainkan itu bara api, dan pada hari kiamat Allah tidak akan bicara kepada mereka dan tidak (pula) mensucikan mereka, dan bagi mereka azab yang pedih. (Q.S 2 : 174).
  • 30. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 30 Mereka itulah yang menukar petunjuk (Allah) dengan yang sesat, dan mereka (menukar) ampunan (Allah) dengan siksaan, maka alangkah tahannya mereka di atas api neraka. (Q.S 2 : 175). Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah telah menurunkan kebenaran dengan Kitab (Al Qur’an), dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih dalam (pengetahuan) Kitab (Al Qur’an), tentu mereka sedang dalam perpecahan (agama, atau mereka sedang dalam perpecahan keta’atan) yang jauh (keta’atannya dari menta’ati perintah Allah yang telah Allah tunjukan kepada mereka dalam Al Qur’an). (Q.S 2 : 176). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya, yaitu apabila kita menolong agama Allah dengan menyampaikan amanat-Nya kepada saudara-saudara kita, maka janganlah kita menyembunyikan apa yang telah Allah turunkan dari Kitab Al Qur’an, karena seandainya kita menyembunyikannya ketika kita menyampaikan kepada saudara-saudara kita, kemudian kita menukarnya dengan menyampaikan yang rendah selain apa yang telah Allah turunkan dari Kitab Al Qur’an, yaitu supaya kita memperoleh rizki dari padanya, maka tidaklah kita memperoleh rizki dan tidak pula kita memakannya masuk kedalam perut kita melainkan itu bara api, dan pada hari kiamat Allah tidak akan berbicara kepada kita dan tidak pula mensucikan kita, dan bagi kita azab yang pedih. Adapun yang demikian itu karena kita termasuk orang-orang yang tidak dapat di ajak bicara oleh Allah dengan melalui ayat-ayat-Nya itu, dan tidak pula kita dapat di cegah untuk di sucikan. Maka jika kita berbuat demikian tentu kita termasuk orang yang menukarkan petunjuk Allah dengan yang sesat, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintah-Nya itu, dan jika kita berbuat demikan berarti kita telah menukarkan ampunan Allah dengan siksaan, maka alangkah tahannya kita di atas api neraka. Adapun yang demikian itu karena Allah tidaklah memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintah-Nya, dan tidak pula Allah mengingatkan kesalahan kita dalam mengerjakan perintah-Nya, melainkan Allah hendak memperbaiki pekerjaan kita dalam mengerjakan perintah-Nya, supaya apa yang kita kerjakan dari perintah-Nya itu sempurna, sebagaimana yang telah Allah tunjukan kepada
  • 31. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 31 kita dari perintah-Nya, dan sesudah itu Allah akan mengampuni kesalahan kita dalam mengerjakan perintah-Nya. Adapun yang demikian itu karena sesungguhnya Allah telah menurunkan kebenaran dengan melalui Al Qur’an, yaitu bahwa semua apa yang telah Allah terangkan kepada kita dengan melalui Al Qur’an itu adalah benar, dan kita pasti menyaksikan kejadiannya. Dan seandainya kita berselisih dalam pengetahuan Al Qur’an, maka yang demikian itu karena kita sedang dalam perpecahan agama, atau kita sedang dalam perpecahan keta’atan yang jauh keta’atan kita dari menta’ati perintah Allah yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan Al Qur’an, yaitu bahwa kita masing-masing hanya menta’ati keinginan hawa nafsu kita sendiri, bukan menta’ati perintah Allah yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan melalui Al Qur’an. Dan yang demikian itu mari kita persaksikan kepada kebenaran yang telah ada bersama kita. Maka bagaimana seandainya kita sedang mengerjakan perintah seseorang yang namanya A, lalu datanglah kepada kita orang lain yang mengerjakan perintah seseorang yang namanya B, kemudian ia mengajak kita agar kita mengerjakan perintah seseorang yang namanya B. Maka bagaimana, apakah kita tidak berselisih pengetahuan dengannya ? Tentu saja bukan ! Karena kita sedang mengerjakan perintah seseorang yang namanya A, dan tentu kita akan berfikir, dan jangan-jangan kita tidak mau menerima ajakannya itu, karena kita sedang menta’ati perintah seseorang yang namanya A Akan tetapi seandainya orang yang mengajak kita itu orang yang sama-sama dengan kita sedang mengerjakan perintah seseorang yang namanya A, maka yang demikian itu kita tidak berselisih pengetahuan dengannya, melainkan apa yang dia perintahkan kepada kita, kita kerjakan, karena kita dan dia sama-sama sedang mengerjakan perintah seseorang yang namanya A. Dan demikian pula apabila kia sama-sama sedang mengerjakan perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan melalui Al Qur’an, maka yang demikian itu tidaklah mungkin kita akan berselisih pengetahuan, apabila kita ada yang mengajak untuk mengerjakan perintah Allah. Sebagai contoh, bahwa kita sama-sama sedang berpuasa pada bulan Ramadhan menjalankan kewajiban kita yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan melalui ayat- ayat-Nya, yang firman-Nya :
  • 32. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 32 Wahai orang-orang yang beriman, di wajibkan atasmu berpuasa sebagaimana yang telah di wajibkan atas orang-orang yang dari sebelum kamu, agar kamu bertakwa. (Q.S 2 : 183). (Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu, maka barang siapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka puasa), maka hitunglah itu, (dan wajiblah ia berpuasa) di hari-hari yang lain sebanyak hari yang di tinggalkan. Dan bagi orang-orang yang berat untuk mengerjakannya (maka bayarlah) fidyah dengan memberi makan kepada seorang yang miskin. Maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan, maka itu lebih baik baginya. Dan perpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Q.S 2 : 184). (Yaitu) pada bulan Ramadhan, yang di dalamnya di turunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan dari petunjuk itu, dan Furqon (sebagai pembeda antara yang hak dan yang bathil). Maka barang siapa diantara kamu ada yang menyaksikan bulan itu, maka
  • 33. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 33 hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa ada yang sakit atau dalam perjalanan, (lalu ia berbuka puasa), maka hitunglah itu, (dan berpuasalah ia) di hari-hari yang lain sebanyak hari yang ditinggalkan. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan Dia tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan (yang demikian itu) agar kamu mencukupi bilangannya, dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas apa yang telah Dia berikan dengan petunjuk itu kepadamu, supaya kamu bersyukur. (Q.S 2 : 185). Wahai saudaraku yang seagama, itulah sebagai contoh, apabila kita sama-sama sedang berpuasa mengerjakan perintah Allah, maka ketika itu tidaklah kita berselisih pengetahuan, karena kita sama-sama sedang berpuasa pada bulan Ramadhan menjalankan kewajiban kita yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan melalui ayat-ayat-Nya. Maka mari kita sama-sama menta’ati perintah Allah atas apa yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan melalui Al Qur’an, supaya kita tidak berselisih pengetahuan sesudah kita sama-sama mengerjakan perintah-Nya itu. Dan janganlah kita ragu terhadap apa yang Allah perintahkan kepada kita dengan Al Qur’an, karena kalimat pembicaraan Allah dalam Al Qur’an itu telah sempurna dengan kebenaran dan keadilan, dan seorangpun tidak ada yang dapat merubah apa yang telah Allah tetapkan pada kalimat-Nya, sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya : Dan kalimat Tuhanmu (dalam Al Qur’an) telah sempurna dengan kebenaran dan keadilan. (Dan seorangpun) tidak ada yang dapat merubah (apa yang telah Allah tetapkan) pada kalimat-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. 6 : 115). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- Nya, yaitu bahwa kalimat pembicaraan Allah dalam Al Qur’an telah sempurna dengan kebenaran dan keadilan, dan seorangpun tidak ada yang dapat merubah apa yang telah Allah tetapkan pada kalimat-Nya, dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui apabila ada yang merubahnya. Maka apa lagi yang kita ragukan dari Al Qur’an sesudah Allah menerangkan hal itu kepada kita dengan jelas, yaitu bahwa kalimat pembicaraan Allah dalam Al Qur’an telah sempurna dengan kebenaran dan keadilan yang sedikitpun sedikitpun tidak ada kekurangan. Dan yang demikian itu supaya kita tidak ada keraguan apabila kita hendak mengerjakan
  • 34. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 34 perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan melalui Al Qur’an. Dan Allah menerangkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya : Dan tidaklah kamu berada dalam suatu keadaan dan tidak (pula) kamu membaca suatu ayat dari Al Qur’an, dan tidak (pula) kamu mengerjakan (perintah Kami sesudah kamu membacanya), melainkan Kami menjadi saksi atas kamu ketika kamu mengerjakannya itu. Dan (apa yang kamu kerjakan itu) tidaklah luput dari (pengetahuan) Tuhanmu biarpun yang kamu kerjakan itu hanya seberat zarrah di bumi atau di langit, dan tidak ada yang lebih kecil dan lebih besar dari (apa yang kamu kerjakan), melainkan itu (ditulis) dalam Kitab yang nyata. (Q.S. 10 : 61). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- Nya. Maka apa lagi yang kita ragukan dari Al Qur’an sesudah Allah menerangkan kepada kita dengan jelas ? Yaitu tidaklah kita berada dalam suatu keadaan dan tidak pula kita membaca suatu ayat dari Al Qur’an, dan tidak pula kita mengerjakan perintah Allah sesudah kita membacanya, melainkan Allah menjadi saksi atas kita ketika kita mengerjakannya itu. Dan semua apa yang kita kerjakan dari perintah-Nya itu tidaklah luput dari pengetahuan Allah, biarpun yang kita kerjakan itu hanya seberat zarrah di bumi atau di langit, dan tidak ada yang lebih kecil dan lebih besar dari apa yang kita kerjakan, melainkan itu ditulis dalam Kitab yang nyata. Maka mari kita kerjakan apa yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan melalui Al Qur’an, dan cukuplah Allah yang menjadi saksi atas apa yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya itu, jika kita beriman kepada Allah dan kepada Kitab-Nya. Dan mari kita perkenankan seruan Allah yang menyeru kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
  • 35. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 35 Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam seluruhnya, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan musuh yang nyata bagimu. (Q.S 2 : 209). Maka jika kamu tergelincir (oleh perbuatan syaitan) sesudah datang keterangan yang nyata kepadamu, maka ketahuilah bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S 2 : 210). (Dan) tidaklah mereka menanti-nantikan (untuk masuk Islam) melainkan itu akan datang kepada mereka (azab) Allah dalam naungan awan dan Malaikat, dan putuslah perkaranya, dan kepada Allah-lah kembali segala perkara. (Q.S 2 : 211). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah serukan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya. Maka mari kita semua masuk Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at, tunduk, patuh kepada perintah-Nya, dan janganlah kita mengikuti langkah-langkah syaitan, atau janganlah kita mengikuti bisikan syaitan yang membisik-bisik hati kita, agar kita tidak mau masuk Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at, tunduk, patuh kepada perintah-Nya, karena sesungguhnya syaitan musuh yang nyata bagi kita. Dan jika kita telah masuk Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at, tunduk, patuh kepada perintah-Nya, kemudian kita tergelincir dari jalan Allah oleh perbuatan syaitan, kerna kita mengikuti bisikan syaitan sesudah datang keterangan yang nyata kepada kita, maka
  • 36. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 36 mohonlah pertolongan kepada Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan seandainya kita belum masuk Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at, tunduk, patuh kepada perintah-Nya, maka janganlah kita menanti-nantikan untuk masuk Islam, atau janganlah kita menangguh-nangguhkan untuk masuk Islam, karena yang demikian itu tidaklah kita menangguh-nangguhkannya melainkan itu akan datang kepada kita azab Allah dalam naungan awan, dan Malaikat, dan putuslah perkara urusan kehidupan kita di dunia ini, dan kepada Allah-lah kembali segala perkara. Maka mari kita serahkan diri kta kepada Allah untuk mengabdi kepada-Nya dengan ta’at, tunduk, patuh kepada perintah-Nya. Adapun yang demikian itu karena manusia ummat yang satu keta’atan, sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-Nya yang firman-Nya : Manusia itu ummat yang satu (keta’atan), maka Allah mengutus para Nabi sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah telah menurunkan Kitab bersama mereka dengan benar, untuk memberi keputusan diantara manusia tentang apa yang mereka perselisihkan dalam (pengetahuan Kitab). Dan tidak ada yang berselisih dalam (pengetahuan Kitab), kecuali orang-orang yang telah diberi Al Kitab sesudah datang kepada mereka keterangan yang nyata, (adapun yang demikian itu) karena diantara mereka ada kedengkian (yang timbul dari diri mereka sendiri), maka Allah dengan izin-Nya memberi petunjuk kepada orang-orang yang beriman tentang kebenaran apa yang mereka perselisihkan dalam (pengetahuan Kitab). Dan Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki kejalan yang lurus. (Q.S 2 : 214). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- Nya, maka mari kita serahkan diri kta kepada Allah untuk mengabdi kepada-Nya dengan ta’at, tunduk, patuh kepada perintah-Nya, karena kita ini ummat yang satu keta’atan yang menta’ati
  • 37. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 37 perintah Allah. Adapun yang demikian itu karena Allah tidaklah menciptakan kita melainkan kita supaya mengabdi kepada Allah dengan ta’at, tunduk, patuh kepada perintah-Nya. Maka karena itu Allah mengutus para Nabi sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan agar kita ingat ! Dan yang demikian itu karena Allah telah menurunkan Kitab bersama para Nabi dengan benar, yaitu untuk memberi keputusan diantara manusia tentang apa yang mereka perselisihkan dalam pengetahuan Kitab. Dan tidak ada yang berselisih dalam pengetahuan kitab, kecuali orang-orang yang telah diberi Al Kitab sesudah datang kepada mereka keterangan yang nyata. Adapun yang demikian itu karena diantara mereka ada kedengkian yang timbul dari diri mereka sendiri, maka Allah dengan izin-Nya memberi petunjuk kepada orang-orang yang beriman tentang kebenaran apa yang mereka perselisihkan dalam pengetahuan Kitab. Dan Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki kejalan yang lurus. Maka janganlah kita berselisih dalam pengetahuan Al Qur’an, karena kita ada kedengkian terhadap seseorang, dan jangan pula kita berselisih dalam pengetahuan Al Qur’an karena kita sedang dalam perpecahan keta’atan yang masing-masing kita hanya menta’ati keinginan hawa nafsu kita sendiri, bukan menta’ati perintah Allah yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan melalui Al Qur’an. Adapun yang demikian itu karena kalimat pembicaraan Allah dalam Al Qur’an telah sempurna dengan kebenaran dan keadilan yang sedikitpun tidak ada kekurangan, dan tidak pula akan ada perubahan di dunia dan di akhirat nanti. Maka janganlah kita berselisih dalam pengetahuan Al Qur’an, sesudah Allah menjelaskan kepada kita, bahwa kalimat pembicaraan Allah dalam Al Qur’an itu telah sempurna serta benar. Dan apakah patut kita memperselisihkan yang benar dengan menyalahkannya itu ? Sungguh kebenaran itu datang dari sisi Allah, dan kebenaran itu Allah turunkan dari Al Qur’an supaya ia menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Katakanlah : “ Telah datang kebenaran dan kebathilan pasti lenyap, sesungguhnya yang bathil- bathil (pasti) lenyap. “(Q.S. 17 : 81).
  • 38. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 38 Dan (kebenaran) itu Kami turunkan dari Al Qur’an (supaya) ia menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan bagi orang-orang zalim tidak menambah (keuntungan dengan datangnya kebenaran itu) kecuali kerugian. (Q.S. 17 : 82). Dan kebenaran itu Kami turunkan dengan Al Qur’an, dan dengan (membawa) kebenaran itulah dia turun (memberi peringatan), dan tidaklah Kami mengutus kamu kecuali (sebagai) pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. (Q.S. 17 : 105). Dan Al Qur’an itu Kami (turunkan dengan) terpisah-pisah, supaya kamu membacakannya kepada manusia dengan berangsur-angsur, dan supaya Kami menurunkannya terus menerus. (Q.S. 17 : 106). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya. Maka janganlah kita berselisih dalam pengetahuan Al Qur’an, karena Allah telah mendatangkan kebenaran kepada kita, dan kebathilan pasti lenyap sesungguhnya yang bathil- bathil pasti lenyap. Adapun yang demikian itu karena kita akan mengetahui tentang kebatilan kita, atau kita akan mengetahui tentang kesalahan kita dalam mengerjakan perintah Allah, sesudah Allah memperlihatkan yang benar kepada kita dalam mengerjakan perintah-Nya itu, dan sesudah itu tentu kita akan memperbaiki peribadatan kita kepada Allah, supaya apa yang kita kerjakan dari perintah-Nya itu benar sebagaimana yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, dan sesudah itu lenyaplah kebatilan kita atau kesalahan kita dalam mengerjakan perintah Allah. Yaitu sebagaimana malam kedatangan siang, maka yang gelap itu lenyaplah menjadi terang benderang. Dan kebenaran itu Allah turunkan dari Al Qur’an supaya ia menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, atau kebenaran itu supaya menjadi penyembuh bagi orang yang
  • 39. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 39 berpenyakit dengki dalam hatinya, sesudah ia melihat kebenaran yang datang dari sisi Allah. Dan kebenaran itu supaya menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman, agar mereka bangkit mengerjakan perintah Allah sesudah mereka mengetahui bahwa yang Allah perintahkan kepada mereka dengan ayat-ayat-Nya itu adalah benar, dan yang demikian itu agar mereka beruntung di dunia dan di akhirat nanti. Dan bagi orang-orang zalim yang mengingkari ayat-ayat Allah mereka tidak menambah keuntungan dengan datangnya kebenaran itu kecuali kerugian. Dan kebenaran itu Allah turunkan dengan Al Qur’an, dan dengan membawa kebenaran itulah Rosul Allah turun memberi peringatan kepada kita, dan tidaklah Allah mengutus Rosul- Nya kecuali sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Dan Al Qur’an itu Allah turunkan dengan terpisah-pisah, supaya Rosul membacakannya kepada kita dengan berangsur- angsur, dan supaya Allah menurunkannya terus menerus. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab Al Qur’an kepada hamba-Nya, dan Allah tidak menjadikan Al Qur’an menyimpang baginya. sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al Qur’an) kepada hamba-Nya, dan Dia tidak menjadikan (Al Qur’an) menyimpang baginya. (Q.S I8 : 1). (Al Qur’an) lurus untuk memberi peringatan akan siksaan yang sangat keras dari sisi-Nya, dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bahwasanya bagi mereka telah (di sediakan) pahala yang baik. (Q.S I8 : 2). Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. (Q.S I8 : 3).
  • 40. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 40 Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya, yaitu bahwa Allah telah menurunkan Al Qur’an kepada hamba-Nya, dan Allah tidak menjadikan Al Qur’an menyimpang untuk kita mengerjakan perintah-Nya. Dan Al Qur’an lurus untuk memberi peringatan kepada kita akan siksaan yang sangat keras dari sisi Allah, dan Al Qur’an untuk memberi kabar gembira kepada kita yang beriman dan beramal sholeh, bahwasanya bagi kita telah di sediakan pahala yang baik. Yaitu sorga yang penuh kenikmatan, dan kita kekal di dalamnya selama-lamanya. Maka mari kita beramal sholeh menolong agama Allah dengan menyampaikan amanat- Nya, agar kita beruntung di dunia dan di akhirat nanti. Ingat ! kebenaran itu dari sisi Allah, maka jangan sekali-kali kita termasuk orang-orang yang ragu terhadap kebenaran yang telah Allah tunkan dengan Al Qur’an. Dan bacalah apa yang Allah wahyukan kepada kita dari Kitab Al Qur’an, sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman- Nya : Dan bacalah apa yang Tuhanmu wahyukan kepadamu dari Kitab (Al Qur’an), (karena) seorangpun tidak ada yang dapat merubah kalimat-Nya, dan kamu tidak akan mendapat tempat berlindung (dari azab Allah) selain dari (perlindungan)-Nya. Dan tidaklah Kami mengutus para Rosul kecuali mereka sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, akan tetapi orang-orang kafir mereka membantah yang (hak) dengan yang bathil, agar dengan yang (bathil itu) mereka dapat melenyapkan yang hak, dan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan apa yang telah di peringatkan kepada mereka itu (sebagai bahan) olok-olokan. (Q.S. 18 : 56).
  • 41. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 41 Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang di peringatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu ia berpaling dari padanya, dan ia melupakan apa yang telah di kerjakan oleh tangannya (sesudah perbuatannya itu di peringatkan) ? (Dan yang demikian itu) sesungguhnya Kami telah menjadikan tutup atas hati mereka dan sumbat di telinga mereka, dan jika kamu menyeru mereka kepada petunjuk (Kami) mereka tidak memahaminya, maka jika demikian (tentu) mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya. (Q.S. 18 : 57). Dan Tuhanmu Maha Pengampun lagi mempunyai rahmat ; jika Dia hendak menyiksa mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia menyegerakan azab kepada mereka, akan tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu ; (maka apabila telah datang waktunya), mereka tidak akan mendapat tempat berlindung (dari azab Allah) selain dari (perlindungan)-Nya.. (Q.S. 18 : 58). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Maka mari kita baca apa yang Allah wahyukan kepada kita dari Al Qur’an, karena Al Qur’an itu wahyu Allah yang telah Allah wahyukan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, dan sekarang beliau telah wafat kembali ke sisi Allah. Maka mari kita baca apa yang Allah wahyukan kepada kita dari Al Qur’an, karena seorangpun tidak ada yang dapat merubah kalimat pembicaraan Allah atas apa yang telah Allah tetapkan pada kalimat-Nya itu, dan kita tidak akan mendapat tempat berlindung dari azab Allah selain dari perlindungan-Nya. Maka mari kita berbuat baik kepada Allah menolong agama-Nya dengan menyampaikan amanat-Nya, mudah-mudahan Allah melindungi kita dari azab-Nya. Dan bukankah kita ini pengikut Nabi besar Muhammad SAW ? Maka mari kita ikut menyampaikan kabar gembira dan memberi peringatan. Karena tidaklah Allah mengutus junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, dan tidak pula mengutus para Rosul yang lainnya, kecuali mereka sebagai pembawa kabar
  • 42. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 42 gembira dan pemberi peringatan, akan tetapi orang-orang kafir mereka selalu membantah yang haq dengan yang bathil, agar dengan yang bathil itu mereka dapat melenyapkan yang hak, dan mereka menjadikan ayat-ayat Allah dan apa yang telah di peringatkan kepada mereka itu sebagai bahan olok-olokan. Padahal siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang di peringatkan dengan ayat- ayat Allah lalu ia berpaling dari padanya dan ia melupakan kesalahan yang telah di kerjakan oleh tangannya sesudah kesalahannya itu di peringatkan ? Dan yang demikian itu karena sesungguhnya Allah telah menutup hati mereka dan menyubat telinga mereka, dan jika kita menyeru mereka kepada petunjuk Allah dengan mengatakan : Ikutilah petunjuk Allah apabila kamu hendak mengerjakan perintah Allah.” Niscaya mereka tidak akan memahaminya, maka jika demikian tentu mereka tidak akan mendapat petunjuk Allah selama-lamanya. Oleh karena itu mari kita ikut menyampaikan peringatan dari sisi Allah, karena jangan- jangan dari sepeninggalan Nabi besar Muhammad SAW itu saudara kita telah kegelapan terhadap petunjuk Allah untuk mengerjakan perintah-Nya. Dan Allah Maha Pengampun lagi mempunyai rahmat. Maka mudah-mudahan saudara kita sesudah datang kebenaran kepada mereka dan peringatan dari sisi Allah itu, mereka bangkit mengerjakan perintah Allah dengan mengikuti petunjuk-Nya. Dan jika Allah hendak menyiksa mereka karena kesalahan mereka dalam mengerjakan perintah-Nya, tentulah Allah menyegerakan azab kepada mereka, akan tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu, maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak akan mendapat tempat berlindung dari azab Allah selain dari perlindungan-Nya. Maka itu mari kita bangkit ikut menyampaikan peringatan dari sisi Allah, mudah- mudahan Allah melindungi kita dari azab-Nya. Adapun yang demikian itu karena Allah mengingatkan kita dengan Al Qur’an itu bukan supaya kita celaka, melainkan Allah mengingatkan kesalahan kita itu supaya kita memperbaiki peribadatan kita kepada Allah, agar kita selamat dari azab-Nya. Yaitu sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : (Ingat !) Kami menurunkan Al Qur’an atasmu bukan supaya kamu celaka. (Q.S. 20 : 2).
  • 43. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 43 Melainkan (Kami menurunkan Al Qur’an atasmu supaya kamu memberi) peringatan kepada orang-orang yang takut (celaka dari azab Kami). (Q.S. 20 : 3). (Dan Al Qur’an benar-benar) di turunkan dari (Allah) Yang telah menciptakan bumi dan langit yang tinggi. (Q.S. 20 : 4). Kebatilan tidak datang kepada (Al Qur’an baik) dari depannya dan tidak (pula) dari belakangnya, (Al Qur’an) di turunkan dari (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. (Q.S 41 : 42). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya. Yaitu bahwa Allah menurunkan Al Qur’an kepada kita bukan supaya kita celaka. Melainkan Allah menurunkan Al Qur’an kepada kita supaya kita memberi peringatan kepada saudara-saudara kita yang takut celaka, agar mereka selamat dari azab Allah. Dan yang demikian itu karena Al Qur’an benar-benar di turunkan dari Allah Yang telah menciptakan bumi dan langit yang tinggi. Dan kebatilan tidak datang kepada Al Qur’an baik dari depannya maupun dari belakangnya, dan Al Qur’an benar-benar di turunkan dari Allah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. Maka mari kita laksanakan perintah Allah yang menyuruh kita agar kita memberi peringatan kepada saudara-saudara kita, karena Allah telah menurunkan Al Qur’an kepada kita dengan benar, sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
  • 44. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 44 Allah telah menurunkan Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan benar, (yaitu) untuk membenarkan apa yang telah ada diantara kedua tangannya, dan Dia telah menurunkan (Kitab) Taurat dan Injil. (Q.S 3 : 3). Dari sebelum (Al Qur’an) menjadi petunjuk untuk manusia, dan Dia telah menurunkan Al Furqon (sebagai pembeda antara yang hak dan yang batil). Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah, bagi mereka siksa yang berat, dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai pembalasan siksa. (Q.S 3 : 4). (Dan) sesungguhnya (bagi) Allah tidak ada sesuatu yang tersembunyi atas-Nya di bumi dan di langit. (Q.S 3 : 5). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya. Maka janganlah kita ragu untuk mengerjakan perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan Al Qur’an, karena Allah benar-benar telah menurunkan Al Qur’an kepada kita untuk membenarkan apa yang telah ada diantara kedua tangan manusia yang telah menjadi pegangannya, dan yang demikian itu karena Allah telah menurunkan Kitab Taurat dan Injil dari sebelum Al Qur’an menjadi petunjuk untuk manusia. Dan Allah telah menurunkan Al Furqon sebagai pembeda antara yang hak dan yang batil, agar kita dapat membedakan mana yang salah dan mana yang benar dalam mengerjakan perintah-Nya. Dan yang demikian itu Allah telah menerangkan hal itu kepada kita dan memberikan contohnya, supaya kita mengetahui mana yang salah dan mana yang benar dalam mengerjakan perintah-Nya. Maka janganlah kita ragu mengerjakan perintah Allah yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya itu, jika apa yang kita kerjakan dari perintah-Nya itu benar sebaimana yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Adapun yang demikian itu karena sungguh jika kita mengingkari ayat-ayat Allah dengan tidak mau mengerjakan apa yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya,
  • 45. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 45 maka bagi kita siksa yang berat, dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai pembalasan siksa. Dan sesungguhnya bagi Allah tidak ada yang tersembunyi di langit dan di bumi, dan yang demikian itu Allah telah menerangkan kepada kita, bahwa tidaklah kita berada dalam suatu keadaan dan tidak pula kita membaca suatu ayat dari Al Qur’an, dan tidak pula kita mengerjakan perintah Allah sesudah kita membacanya, melainkan Allah menjadi saksi atas kita ketika kita mengerjakannya itu. Dan demikian pula apabila kita mengingkarinya dengan tidak mau mengerjakan perintah Allah dari sesudah kita membaca ayat-ayat-Nya, dan bagi Allah tidak ada yang tersembunyi dari apa yang kita perbuat dalam kehidupan dunia ini, walaupun apa yang kita perbuat itu kita sembunyikan dan tidak ada yang lebih kecil dan lebih besar dari apa yang kita perbuat, melainkan itu ditulis dalam Kitab yang nyata. Maka mari kita kerjakan apa yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, karena Allah telah menyuruh kita agar kita mengingatkan saudara-saudara kita dengan menyampaikan amanat-Nya. Adapun yang demikian itu karena agama yang di terima di sisi Allah adalah Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya, sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Sesungguhnya agama (yang di terima) di sisi Allah adalah Islam (menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya). Dan tidak berselisih orang-orang yang di beri Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan itu kepada mereka, karena diantara mereka ada kedengkian (yang timbul dari diri mereka sendiri). Dan barang siapa yang mengingkari ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat membuat perhitungan. (Q.S 3 : 19).
  • 46. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 46 Maka jika mereka mendebat kamu, maka katakanlah : “ Aku telah menyerahkan diri kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikuti aku.” Dan katakanlah kepada orang- orang yang di beri Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi : “ Apakah kamu telah masuk Islam (menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya) ? ” maka jika mereka telah masuk Islam, maka tentu mereka telah mendapat petunjuk(nya), dan jika mereka berpaling, maka sesungguhnya kewajibanmu hanya menyampaikan (amanat Allah), dan Allah Maha Melihat kepada hamba-hamba-Nya. (Q.S 3 : 20). Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka membunuh para Nabi dengan tanpa alasan yang benar, dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia agar berbuat adil, maka ancamlah mereka dengan azab yang pedih. (Q.S 3 : 21). Mereka itu orang-orang yang lenyap (pahala) amal-amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh para penolong. (Q.S 3 : 22). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya. Yaitu bahwa sesungguhnya agama yang di terima di sisi Allah adalah Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya. Dan tidaklah
  • 47. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 47 berselisih orang-orang yang telah di beri Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan itu kepada mereka, karena diantara mereka ada kedengkian yang timbul dari diri mereka sendiri. Dan barang siapa yang mengingkari ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat membuat perhitungan. Maka janganlah kita berselisih dalam pengetahuan Islam karena kita dengki terhadap seseorang sehingga kita mengingkari ayat-ayat Allah, dan apakah patut kita dengki terhadap seseorang kemudian kita mengingkari ayat-ayat Allah ? Maka itu perhitungkanlah oleh kita karena Allah selalu membuat perhitungan terhadap apa yang kita perbuat. Dan jika ada yang mendebat kita tentang Islam, maka katakanlah : sesungguhnya aku telah Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya, dan demikian pula orang- orang yang mengikuti aku. Dan mari kita ingatkan saudara-saudara kita, apakah mereka telah Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya ? Dan jika mereka telah Islam menyerahkan diri kepada Allah, tentu mereka telah mendapat petunjuknya, maka bagaimana tata cara mereka menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah- Nya itu, dan jika mereka berpaling maka sesungguhnya kewajiban kita hanya menyampaikan amanat Allah, dan Allah Maha Melihat kepada hamba-hamba-Nya yang menyampaikan amanat- Nya itu. Dan demikian pula Allah melihat terhadap orang yang berpaling dengan mengingkari ayat-ayat-Nya itu, dan sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka membunuh para Nabi dengan tanpa alasan yang benar, atau mereka menghilangkan warisan para Nabi dengan tidak mau meneruskan apa yang telah Allah perintahkan kepada para Nabi, dan mereka membunuh orang-orang yang menyuruh manusia agar berbuat adil atau mereka menghalanginya, maka ancamlah mereka dengan azab yang pedih. Karena mereka orang-orang yang lenyap pahala amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh para penolong. Maka janganlah kita berpaling dengan mengingkari ayat-ayat Allah, dan jangan pula kita menghilangkan warisan para Nabi dengan tidak mau meneruskan apa yang telah Allah perintahkan kepada para Nabi. Adapun yang demikian itu karena Allah telah mengambil perjanjian para Nabi, sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
  • 48. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 48 Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian para Nabi. “ Sungguh apa yang telah Aku berikan kepadamu dari Al Kitab dan Hikmah (maka itu adalah benar), kemudian (jika) datang kepadamu seorang Rosul yang membenarkan apa yang telah ada padamu, (apakah) sungguh kamu beriman kepadanya, dan (apakah) sungguh kamu mau menolongnya ?,” Allah berfirman : “ Apakah kamu mengakuinya dan (apakah) kamu mengambil perjanjian-Ku itu ?,” Mereka menjawab : “ Kami mengakui (dan kami mengambil perjanjian-Mu itu).” Allah berfirman : “ Maka saksikanlah dan Aku-pun menjadi saksi bersama kamu.” (QS 3 : 81). Maka sesudah itu barang siapa berpaling, maka mereka itulah yang fasik. (QS 3 : 82). Maka apakah mereka akan mencari (agama) dari selain agama (pilihan) Allah ?, padahal segala apa yang ada di langit dan di bumi (semua) menyerahkan diri kepada-Nya, baik keadaan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada-Nya-lah mereka dikembalikan. (QS 3 : 83).
  • 49. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 49 Katakanlah : “ Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang telah (Allah) turunkan kepada kami dan kepada apa yang telah (Allah) turunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan kepada anak cucunya, dan kepada apa yang telah (Allah) berikan kepada Musa dan Isa, dan kepada apa yang diberikan Tuhannya kepada para Nabi, dan kami tidak membeda-bedakan salah seorang diantara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri.” (QS 3 : 84). Dan barang siapa mencari (agama) selain agama Islam, maka tidak diterima (agama)nya, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi. (QS 3 : 85). Bagaimana Allah akan memberi petunjuk kepada kaum yang mengingkarinya sesudah mereka beriman, padahal mereka mengakui bahwasanya Rosul itu benar, dan dia telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan yang nyata. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim. (QS 3 : 86).
  • 50. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 50 Mereka itulah yang mendapat balasan bahwasannya Allah akan menimpakan kutukan atas mereka dan (demikian pula) para malaikat dan manusia seluruhnya. (QS 3 : 87). Mereka kekal dalam kutukan, (dan) tidak diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka di beri tangguh. (QS 3 : 88). Kecuali orang-orang itu bertaubat sesudah (mereka mengingkarinya) dan mereka mengadakan perbaikan, maka (sesudah itu) sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 3 : 89). Sesungguhnya orang-orang yang mengingkarinya sesudah beriman, kemudian mereka bertambah ingkar, maka sekali-kali tidak diterima taubatnya, dan mereka itulah yang sesat. (QS 3 : 90). Sesungguhnya orang-orang yang mengingkarinya dan mereka mati dalam keadaan ingkar, maka tidak diterima (tebusan) dari seseorang diantara mereka yang menebus dirinya dengan emas sepenuh bumi, walaupun ia (menambahnya) dengan emas (sebanyak) itu. Dan bagi mereka siksa yang pedih dan mereka tidak memperoleh penolong. (QS 3 : 91).
  • 51. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 51 Kamu belum mencapai kebaikan sebelum kamu menafkahkan harta yang kamu cintai, dan apa saja dari sesuatu yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dengannya. (QS 3 : 92). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya, yaitu bahwa Allah telah mengambil perjanjian para Nabi, yang ketika itu Allah berfirman kepada para Nabi : Sungguh apa yang telah Aku berikan kepadamu dari Al Kitab dan Hikmah maka itu adalah benar, kemudian jika datang kepadamu seorang Rosul yang membenarkan apa yang telah ada padamu, apakah sungguh kamu beriman kepadanya, dan apakah sungguh kamu mau menolongnya ?,” Allah berfirman : “ Apakah kamu mengakuinya dan apakah kamu mengambil perjanjian-Ku itu ?,” Para Nabi menjawab : “ Kami mengakui dan kami mengambil perjanjian-Mu itu.” Allah berfirman : “ Maka saksikanlah dan Aku-pun menjadi saksi bersama kamu.” Dan sesudah itu barang siapa berpaling, maka mereka itulah yang fasik. Wahai saudaraku yang seagama, itulah peninggalan para Nabi dari sesudah para Nabi wafat, yaitu suatu perjanjian untuk menolong Rosul Allah. Dan yang demikian itu warisan para Nabi yang Allah berikan kepada siapa yang Dia kehendaki dari pada hamba-hamba-Nya. Maka apakah kita mau menerima warisan para Nabi itu ? Dan apakah kita beriman kepada Rosul Allah Nabi besar Muhammad SAW ? Dan apakah kita mau menolong beliau dengan menyampaikan apa yang telah terputus dari penyampaian para Rosul ? Dan apakah kita mengakui bahwa Rosul Allah itu adalah benar utusan Allah yang diutus supaya beliau menyampaikan kabar gembira dan memberi peringatan kepada kaumnya ? Dan apakah kita mau mengambil perjanjian Allah yang telah diberikan kepada para Nabi itu ? Tentu saja bukan ! Karena yang demikian itu warisan para Nabi. Dan jika demikian mari kita persaksikanlah kesanggupan kita kepada Allah, karena sesungguhnya Allah selalu menjadi saksi atas kita. Dan sesudah itu barang siapa diantara kita ada yang berpaling tidak mau menepati janjinya, maka dialah yang fasik. Dan bagaimana kita berpaling dari menerima warisan para Nabi, karena itu sesuatu yang kita harapkan, kecuali kita akan mencari agama lain dari selain agama pilihan Allah, atau kita akan mencari keta’atan dengan menta’ati perintah yang lain dari selain menta’ati perintah Allah. Maka apakah kita akan berbuat demikian ? Padahal segala apa yang ada di langit dan di
  • 52. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 52 bumi semua menyerahkan diri kepada Allah untuk mengabdi kepada-Nya, baik dalam keadaan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada Allah-lah kita di kembalikan. Maka mari kita terima warisan para Nabi itu, dan mari kita persaksikan kesanggupan kita kepada Allah bahwa kita sanggup menolong Rosul-Nya, dan mari kita ikralkan kesanggupan kita dan keimanan kita kepada Allah dengan mengucapkan : “ Ya Allah ya Tuhan kami, kami beriman kepada Engkau, dan kepada apa yang telah Engkau turunkan kepada kami dan kepada apa yang telah Engkau turunkan kepada Nabi Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan kepada anak cucunya, dan kepada apa yang telah Engkau berikan kepada Nabi Musa dan Isa, dan kepada apa yang telah Engkau berikan kepada para Nabi, dan kami tidak membedakan salah seorang diantara mereka dan hanya kepada Engkau-lah kami menyerahkan diri untuk mengabdi kepada Engkau dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Mu. Allah berfirman : Barang siapa mencari agama selain agama Islam menyerahkan diri kepada-Ku dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Ku, maka tidak diterima agamanya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi. Wahai saudaraku yang seagama, janganlah kita mencari agama lain selain agama Islam menyerahkan diri kepada Allah dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya, karena Allah tidak menerima agama yang lain, dan di akhirat kita termasuk orang-orang yang rugi. Dan bagaimana kita tidak rugi di akhirat nanti, seandainya kita kerja menta’ati perintah yang lain, bukan menta’ati perintah Allah, adapun yang demikian itu karena kita tidaklah mendapat pahala dari sisi Allah di akhirat nanti, melainkan kita telah mengerjakan apa yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Maka mari kita kerjakan apa yang telah Allah tunjukan kepada kita dari perintah-Nya itu, agar kita beruntung di dunia dan di akhirat nanti, dan agar kita termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk Allah. Dan bagaimana Allah akan memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintah- Nya, seandainya kita mengingkari perintah Allah dengan tidak mau mengerjakan perintah-Nya. Dan yang demikian itu mari kita persaksikan kepada kebenaran yang telah ada bersama kita. Maka bagaimana seandainya kita menyuruh orang lain agar ia mengerjakan perintah kita, kemudian orang itu tidak mau mengerjakan perintah kita. Maka apakah kita akan memberi petunjuk kepadanya untuk mengerjakan perintah kita itu ? Tidak mungkin bukan ! Dan demikian pula Allah. Maka mari kita kerjakan apa yang telah Allah tunjukan kepada kita dari perintah- Nya itu, agar kita termasuk orang-orang yang mendapat petuntuk Allah.
  • 53. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 53 Adapun yang demikian itu karena Allah tidaklah memberi petunjuk kepada kita untuk mengerjakan perintah-Nya melainkan itu Allah tunjukan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya, agar kita dapat mengerjakan perintah-Nya. Maka mari kita kerjakan apa yang telah Allah tunjukan kepada dengan ayat-ayat-Nya itu, dan janganlah kita mengingkari perintah Allah sesudah kita beriman kepada Allah, kerena yang demikian itu kita tidak akan mendapat petunjuk Allah selama-lamanya. Dan bukankah kita mengakui bahwasanya Rosul itu benar, dan beliau telah datang kepada kita dengan membawa Al Qur’an sebagai bukti keterangan yang nyata dari sisi Allah ? Dan Allah tidak akan memberi petunjuk kepada kita seandainya kita berbuat zalim kepada Allah dengan mengingkari perintah-Nya itu. Maka janganlah kita berbuat zalim kepada Allah dengan mengingkari perintah-Nya itu, karena seandainya kita berbuat demikian, maka Allah akan membalas kezaliman kita dengan menimpakan kutukan kepada kita, dan demikian pula para malaikat dan manusia seluruhnya, dan kita kekal dalam kutukan dan kita tidak di ringankan dari siksaan itu dan tidak pula kita di beri tangguh. Kecuali kita bertaubat kepada Allah sesudah kita mengingkari perintah-Nya itu, dan sesudah itu kita mengadakan perbaikan dengan mengerjakan segala perintah-Nya, maka sesudah itu sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada kita. Dan sungguh seandainya kita mengingkari perintah Allah sesudah kita beriman kepada- Nya, kemudian kita bertambah ingkar, maka sekali-kali Allah tidak menerima taubat kita, dan yang demikian itu tersesatlah kita dari jalan petunjuk Allah yang telah Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Dan sungguh seandainya kita mengingkari perintah Allah sesudah kita beriman kepada-Nya, kemudian kita mati dalam keadaan ingkar, maka tidak diterima tebusan dari saudara kita yang menebus diri kita dengan emas sepenuh bumi, walaupun saudara kita itu menambahnya dengan emas sebanyak itu. Dan bagi kita hanya siksaan yang pedih dan kita tidak memperoleh penolong. Maka mari kita kerjakan apa yang telah Allah tunjukan kepada kita dari perintah-Nya itu, jika kita telah sanggup membantu Rosul-Nya untuk menolong agama Allah dengan menyampaikan amanat-Nya. Dan kita belum mencapai kebaikan kepada Allah, sebelum kita berbuat baik kepada Allah dengan menafkahkan harta yang kita cintai dijalan Allah dalam menolong agama-Nya, dan apa saja dari harta kita yang kita nafkahkan di jalan Allah dalam menolong agama-Nya, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dengan apa yang kita nafkahkan di jalan-Nya itu. Dan jika demikian niscaya Allah menggantinya dengan yang lebih baik dari apa yang kita nafkahkan di jalan perintah-Nya itu.
  • 54. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 54 Dan janganlah kita ada kekhawatiran atas harta kita yang telah luput dari kita di nafkahkan di jalan peritah Allah, karena Wali-Wali Allah mereka tidak ada kekhawatiran atas harta mereka yang telah luput dari mereka di nafkahkan di jalan perintah Allah itu, dan mereka tidak bersedih hati, sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Ingat !, sesungguhnya Wali-Wali Allah mereka tidak ada kekhawatiran atas (harta mereka yang telah luput dari) mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Q.S. 10 : 62). (Mereka itu) orang-orang yang beriman dan mereka bertakwa (kepada Allah). (Q.S. 10 : 63). Bagi mereka (selalu mendapat) kabar gembira dalam kehidupan dunia, dan (pahala) untuk (kesenangan) mereka dalam kehidupan akhirat itu tidak ada perobahan (sedikitpun kecuali sama seperti apa yang telah) Allah (janjikan kepada mereka) pada kalimat-Nya. Dan yang demikian itu keuntungan yang besar (bagi mereka). (Q.S. 10 : 64). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat- ayat-Nya. maka janganlah kita ada kekhawatiran apabila kita menafkahkan harta yang kita cintai di jaln Allah, kerena Allah telah memberikan contoh kepada kita dengan menceritakan bahwa sesungguhnya Wali-Wali Allah mereka tidak ada kekhawatiran atas harta mereka yang telah luput dari mereka di nafkahkan di jalan perintah Allah, dan mereka tidak bersedih hati. Adapun yang demikian itu karena mereka orang-orang yang beriman kepada Allah, dan mereka bertakwa kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya. Maka bagi mereka selalu mendapat kabar gembira dalam kehidupan dunia, dan pahala untuk kesenangan mereka dalam kehidupan akhirat itu tidak ada perobahan sedikitpun kecuali sama seperti apa yang telah Allah janjikan kepada mereka pada kalimat-Nya. Dan yang demikian itu keuntungan yang besar bagi
  • 55. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 55 mereka. Dan demikian pula bagi kita, apabila kita beriman kepada Allah dan bertakwa kepada- Nya dengan menafkahkan harta kita dalam mengerjakan perintah-Nya itu. Maka sekarang mari kita bangkit untuk berbuat baik kepada Allah menolong agama-Nya dengan menyampaikan amanat-Nya, jika kita sanggup membantu Rosul untuk menolong agama Allah dengan menyampaikan amanat-Nya, yaitu sebagaimana seruan junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, (niscaya) Dia menolong kamu dan meneguhkan kedudukanmu. (Q.S 47 : 7). Dan orang-orang kafir (yang mengingkari ayat-ayat Allah dengan tidak mau menolong agama- Nya), maka kecelakaanlah bagi mereka, dan Dia akan menyesatkan amal perbuatan mereka. (Q.S 47 : 8). (Dan) yang demikian itu karena sesungguhnya mereka benci terhadap apa yang telah Allah turunkan, maka Dia akan menghapus (pahala) amal perbuatan mereka. (Q.S 47 : 9). Wahai saudaraku yang seagama, itulah seruan junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Maka mari kita tolong agama Allah, karena Allah akan menolong kita dan meneguhkan kedudukan kita. Dan janganlah kita mengingkari ayat-ayat Allah dengan tidak mau menolong agama-Nya, karena yang demikian itu celakalah kita, dan Allah akan menyesatkan amal perbuatan kita. Dan yang demikian itu karena kita tidak mau menempuh jalan yang lurus yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Dan janganlah kita benci dengan tidak menyukai terhadap apa yang telah Allah turunkan dari Al Qur’an, karena Allah akan menghapus pahala amal perbuatan kita seandainya kita berbuat demikian.
  • 56. Kebenaran Al Qur’an Jilid 4 (Empat) 56 Maka mari kita perkenankan seruan Nabi besar Muhammad SAW yang telah menyeru kita agar kita menolong agama Allah dengan menyampaikan amanat-Nya itu, dan berlaku ta’atlah kita kepada Allah dan kepada Rosul-Nya, sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya : Katakanlah : “ Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kamu dan Dia akan mengampuni dosa-dosamu, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang .” (Q.S 3 : 31). Katakanlah : “ Ta’atlah kamu kepada Allah dan Rosul-Nya, lalu jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.” (Q.S 3 : 32). Wahai saudaraku yang seagama, itulah yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya. Maka jika kita mencintai Allah, ikutilah seruan Rosul-Nya yang telah menyeru kita agar kita menolong agama Allah dengan menyampaikan amanat-Nya, niscaya Allah mencintai kita dan Allah akan mengampuni dosa-dosa kita, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Maka mari kita berlaku ta’at kepada Allah dan kepada Rosul-Nya, dan janganlah kita berpaling dengan tidak mau memperkenankan seruan Rosul Allah yang telah menyeru kita agar kita menolong agama Allah dengan menyampaikan amanat-Nya, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir. Dan jangan pula kita tujukan pandangan kita hanya kepada kesenangan kehidupan dunia saja, maka sekali-kali tujukanlah pandangan kita itu kepada kesenangan kehidupan akhirat yang kekal, sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :