1. Tulisan ini membahas penggunaan bahasa Indonesia yang benar berdasarkan EYD dan PUPI.
2. Kemampuan berbahasa seseorang ditentukan oleh penggunaan kata dan ejaan yang tepat, bukan status sosialnya.
3. Contoh kata serapan dari bahasa asing yang benar dalam bahasa Indonesia adalah 'praktik', 'November', dan 'fotokopi'.
1. Nominator dan nomine
Nominator berarti orang yang mengusulkan calon pemenang, sedangkan nomine berarti orang yang dicalonkan sebagai pemenang.
2. Pemimpin dan pimpinan
Pemimpin berarti orang yang memimpin atau petunjuk, sedangkan pimpinan berarti hasil dari proses memimpin atau kumpulan para pemimpin.
3. Masing-masing, tiap-tiap, dan beberapa istilah lainnya
Memberikan penj
Bab pertama membahas pengertian bahasa Indonesia baku dan nonbaku. Bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa Indonesia yang bentuknya telah dikodifikasi, diterima, dan dijadikan model oleh masyarakat Indonesia secara luas. Sedangkan bahasa Indonesia nonbaku adalah ragam yang tidak dikodifikasi, tidak diterima sebagai model, dan dipakai di lingkungan tidak resmi. Bab ini juga membahas perkembangan bahasa Indonesia baku dan nonbaku seiring dengan ko
Cerpen ini membahas perjalanan penulis menjadi seorang vegetarian dan menemukan kebebasan dalam pembatasan. Meskipun menjadi vegetarian membatasi pilihan makanan, penulis merasa lebih bebas karena tidak terjebak dalam pola konsumsi berlebihan. Pembatasan pilihan makanan justru membuat penulis menikmati hidup dengan makna yang lebih mendalam.
1. Cerita pendek ini menceritakan pengalaman-pengalaman sinkronisitas yang dialami penulis, seperti bertemu plat nomor mobil yang mengingatkan pada mantan pacar dan membaca tulisan di truk yang sesuai dengan bacaannya.
2. Sinkronisitas diartikan sebagai kebetulan yang memiliki makna, di mana semesta bergerak bersama pikiran dan memberi konfirmasi melalui hal-hal kecil.
3. Pandangan reduksionisme yang mendominasi sains
1. Nominator dan nomine
Nominator berarti orang yang mengusulkan calon pemenang, sedangkan nomine berarti orang yang dicalonkan sebagai pemenang.
2. Pemimpin dan pimpinan
Pemimpin berarti orang yang memimpin atau petunjuk, sedangkan pimpinan berarti hasil dari proses memimpin atau kumpulan para pemimpin.
3. Masing-masing, tiap-tiap, dan beberapa istilah lainnya
Memberikan penj
Bab pertama membahas pengertian bahasa Indonesia baku dan nonbaku. Bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa Indonesia yang bentuknya telah dikodifikasi, diterima, dan dijadikan model oleh masyarakat Indonesia secara luas. Sedangkan bahasa Indonesia nonbaku adalah ragam yang tidak dikodifikasi, tidak diterima sebagai model, dan dipakai di lingkungan tidak resmi. Bab ini juga membahas perkembangan bahasa Indonesia baku dan nonbaku seiring dengan ko
Cerpen ini membahas perjalanan penulis menjadi seorang vegetarian dan menemukan kebebasan dalam pembatasan. Meskipun menjadi vegetarian membatasi pilihan makanan, penulis merasa lebih bebas karena tidak terjebak dalam pola konsumsi berlebihan. Pembatasan pilihan makanan justru membuat penulis menikmati hidup dengan makna yang lebih mendalam.
1. Cerita pendek ini menceritakan pengalaman-pengalaman sinkronisitas yang dialami penulis, seperti bertemu plat nomor mobil yang mengingatkan pada mantan pacar dan membaca tulisan di truk yang sesuai dengan bacaannya.
2. Sinkronisitas diartikan sebagai kebetulan yang memiliki makna, di mana semesta bergerak bersama pikiran dan memberi konfirmasi melalui hal-hal kecil.
3. Pandangan reduksionisme yang mendominasi sains
Cerpen ini membahas gerakan satu orang satu pohon untuk menanam pohon di Bandung guna mengganti pohon-pohon yang ditebang. Cerita dimulai dengan pengamatan penulis saat melihat banyak pohon palem yang ditebang di sepanjang jalan menuju Bandung. Kemudian diceritakan bagaimana banyak pohon besar yang ditebang untuk pembangunan kota tanpa penanaman pohon pengganti. Akhirnya penulis mengajak masyarakat untuk
Cerita pendek ini menceritakan pertemuan penulis dengan seekor penyu bernama Endang yang terluka parah. Penulis membeli Endang beserta seekor penyu kecil lainnya untuk dilepaskan kembali ke laut sebagai bagian dari upacara budha yaitu fang shen. Cerita ini mengangkat tema pentingnya menghargai hak hidup semua makhluk dan mengurangi kekerasan terhadap hewan.
Cerpen ini membahas tentang kompetisi genetika yang mendorong perempuan untuk selalu berusaha menjadi lebih cantik demi mendapatkan pasangan. Iklan pemutih kulit mengaitkan putih kulit dengan kebahagiaan padahal faktor lain seperti kecocokan pribadi jauh lebih penting. Manusia memiliki akal budi yang memungkinkan untuk menyadari dan mengatasi dorongan genetik, sehingga tidak perlu ter
Cerpen ini membahas tentang kemungkinan kiamat alam yang sudah semakin dekat berdasarkan bukti-bukti dari peradaban kuno, perubahan iklim ekstrem, dan melemahnya medan magnet Bumi. Respon manusia terhadap ancaman ini dinilai masih lamban dibandingkan perkembangan masalahnya. Kita perlu mengubah gaya hidup dan bertindak sekarang untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Cerita ini menceritakan perjalanan hidup pencerita yang menganut kepercayaan yang berbeda dengan kebanyakan warga desanya. Dia menjalin persahabatan dengan Karina setelah membantunya melatih tari untuk lomba. Namun kemudian muncul kelompok orang baru di desa yang mulai menciptakan ketegangan.
Cerita ini menceritakan pertengkaran antara seorang penulis, tokoh ciptaannya yaitu seorang pengamen, dan inspirasi sang penulis yaitu Mang Inspirasi. Mereka bertengkar karena berbeda pendapat dalam menentukan kata kunci untuk cerita, antara "khayalan" dan "obsesi". Pertengkaran ini mengganggu Mbah Jingan dan sang hati. Cerita berakhir dengan pesan untuk saling menghargai dan mengapresiasi hasil kerja
Cerpen ini membahas tentang dominasi citra dalam kebudayaan modern dan bagaimana citra menjadi pusat perhatian manusia. Citra dapat mempengaruhi perilaku manusia dan membentuk identitas diri seseorang. Oleh karena itu, penting untuk menyadari lapisan citra yang melekat pada diri dan mempertanyakannya agar dapat menemukan diri yang sebenarnya.
Cerpen ini menceritakan kisah seorang gadis berusia 10 tahun yang kehilangan ayahnya (daddy) akibat penyakit yang dideritanya. Ayahnya merupakan satu-satunya keluarga yang dimiliki gadis tersebut. Gadis ini rela menjual salah satu ginjalnya demi biaya pengobatan ayahnya, namun ayahnya tetap meninggal dunia. Gadis ini kemudian harus belajar untuk mandiri setelah kehilangan s
Cerpen ini membahas gerakan satu orang satu pohon untuk menanam pohon di Bandung guna mengganti pohon-pohon yang ditebang. Cerita dimulai dengan pengamatan penulis saat melihat banyak pohon palem yang ditebang di sepanjang jalan menuju Bandung. Kemudian diceritakan bagaimana banyak pohon besar yang ditebang untuk pembangunan kota tanpa penanaman pohon pengganti. Akhirnya penulis mengajak masyarakat untuk
Cerita pendek ini menceritakan pertemuan penulis dengan seekor penyu bernama Endang yang terluka parah. Penulis membeli Endang beserta seekor penyu kecil lainnya untuk dilepaskan kembali ke laut sebagai bagian dari upacara budha yaitu fang shen. Cerita ini mengangkat tema pentingnya menghargai hak hidup semua makhluk dan mengurangi kekerasan terhadap hewan.
Cerpen ini membahas tentang kompetisi genetika yang mendorong perempuan untuk selalu berusaha menjadi lebih cantik demi mendapatkan pasangan. Iklan pemutih kulit mengaitkan putih kulit dengan kebahagiaan padahal faktor lain seperti kecocokan pribadi jauh lebih penting. Manusia memiliki akal budi yang memungkinkan untuk menyadari dan mengatasi dorongan genetik, sehingga tidak perlu ter
Cerpen ini membahas tentang kemungkinan kiamat alam yang sudah semakin dekat berdasarkan bukti-bukti dari peradaban kuno, perubahan iklim ekstrem, dan melemahnya medan magnet Bumi. Respon manusia terhadap ancaman ini dinilai masih lamban dibandingkan perkembangan masalahnya. Kita perlu mengubah gaya hidup dan bertindak sekarang untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Cerita ini menceritakan perjalanan hidup pencerita yang menganut kepercayaan yang berbeda dengan kebanyakan warga desanya. Dia menjalin persahabatan dengan Karina setelah membantunya melatih tari untuk lomba. Namun kemudian muncul kelompok orang baru di desa yang mulai menciptakan ketegangan.
Cerita ini menceritakan pertengkaran antara seorang penulis, tokoh ciptaannya yaitu seorang pengamen, dan inspirasi sang penulis yaitu Mang Inspirasi. Mereka bertengkar karena berbeda pendapat dalam menentukan kata kunci untuk cerita, antara "khayalan" dan "obsesi". Pertengkaran ini mengganggu Mbah Jingan dan sang hati. Cerita berakhir dengan pesan untuk saling menghargai dan mengapresiasi hasil kerja
Cerpen ini membahas tentang dominasi citra dalam kebudayaan modern dan bagaimana citra menjadi pusat perhatian manusia. Citra dapat mempengaruhi perilaku manusia dan membentuk identitas diri seseorang. Oleh karena itu, penting untuk menyadari lapisan citra yang melekat pada diri dan mempertanyakannya agar dapat menemukan diri yang sebenarnya.
Cerpen ini menceritakan kisah seorang gadis berusia 10 tahun yang kehilangan ayahnya (daddy) akibat penyakit yang dideritanya. Ayahnya merupakan satu-satunya keluarga yang dimiliki gadis tersebut. Gadis ini rela menjual salah satu ginjalnya demi biaya pengobatan ayahnya, namun ayahnya tetap meninggal dunia. Gadis ini kemudian harus belajar untuk mandiri setelah kehilangan s
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
1. Cermatkah Anda Berbahasa Indonesia?
Dalam tulisan ini saya tidak bermaksud menggurui Anda, melainkan kita bersama-sama secara objektif
mencermati penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan kita sehari-hari, khususnya dalam situasi
formal. Dalam hal ini kita mengacu kepada segala ketentuan yang ditetapkan berdasarkan Pedoman
Ejaan Umum Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah
(PUPI).
Sebelum kita masuk ke bagian inti pembicaraan, kita harus sepakat dulu bahwa kecermatan berbahasa
Indonesia seseorang itu bukan ditentukan oleh pangkat, pendidikan, gelar, ataupun jabatan yang
disandangnya, melainkan ditentukan oleh sejauh mana yang bersangkutan menggunakan bahasa
Indonesia sesuai dengan ketentuan di atas tadi, yakni EYD dan PUPI. Contoh kecil saja, seorang siswa SD
kelas 5 setelah mempelajari kosakata baku dalam bahasa Indonesia akan memilih kata 'praktik',
'November', dan 'fotokopi' dalam setiap tulisan atau ucapannya. Sebaliknya, seorang profesor yang
memegang jabatan penting dalam pemerintahan, sebagai Menteri misalnya, cenderung memilih yang
lain, yakni 'praktek', 'Nopember', dan 'foto copy', dalam tulisan atau ucapannya. Lalu, timbul
pertanyaan: Siapakah yang benar di antara kedua orang tadi? Siswa SD atau sang profesor?
Menghadapi situasi semacam ini kita harus berpedoman kepada ketentuan yang berlaku.
Kita tahu bersama bahwa ketiga kata tadi berasal dari bahasa Inggris, yakni 'practice, practical',
'November', dan 'photocopy'. Berdasarkan ketentuan yang ada, maka kata-kata tersebut diserap ke
dalam bahasa Indonesia sebagai berikut.
1. Kata 'practice' menjadi 'praktis' (c -> diikuti konsonan berbunyi k menjadi -> k, c -> diikuti vokal -> e
berbunyi -> s menjadi -> s; sedangkan 'practical' diserap menjadi 'praktik' atau 'praktikal' (dua kata yang
berbeda). Sedangkan huruf /i/ tetap menjadi /i/, tidak diubah menjadi /e/.
2. Kata 'November' berasal dari bahasa Inggris 'November'. Huruf 'v' dalam bahasa Inggris tetap
dipertahankan atau diserap sebagai /v/ dalam bahasa Indonesia, dan bukan diubah menjadi /p/ atau /f/.
Contoh lain kata 'vitamin' (bahasa Inggris) tetap menjadi -> 'vitamin' (bahasa Indonesia), vaccin ->
vaksin, dan verbal -> verbal.
3. Kata 'fotokopi' berasal dari bahasa Inggris 'photocopy'. Sesuai dengan ketentuan yang ada huruf /ph/
(bahasa Inggris) diserap menjadi 'f' dalam bahasa Indonesia. Huruf /c/ diikuti vokal o (bunyi k) menjadi
/k/, dan /y/ berbunyi /i/ menjadi /i/.
Berdasarkan uraian di atas, maka jelaslah bagi kita bahwa kata yang benar adalah 'praktik', 'November',
dan 'fotokopi' seperti yang digunakan oleh siswa kelas 5 SD tadi, sedangkan kata 'praktek', 'Nopember',
dan foto copy' yang digunakan sang profesor tadi adalah salah (nonbaku).
2. Berdasarkan ketentuan dalam EYD dan PUPI, berikut ini saya daftarkan bentuk kata-kata yang benar
(baku) dan yang tidak tepat (nonbaku) dalam bahasa Indonesia.
Daftar kata baku terletak di sebelah kiri, sedangkan kata nonbaku berada di sebelah kanan.
DAFTAR KATA BAKU DAN KATA NONBAKU
BAHASA INDONESIA
No. Baku Nonbaku No. Baku Nonbaku
1 masjid Mesjid 151 alangan halangan
2 amal saleh amal salih 152 beralangan berhalangan
3 salat solat, shalat 153 iba ibah
4 akhirat Akherat 154 mengiba menghiba
5 Al-Quran Al-Qur'an, Alquran 155 andal handal
6 Al-Fatihah Al-Fatehah 156 andalan handalan
7 kabar khabar 157 mengandalkan menghandalkan
8 teladan tauladan 158 sewa sewah
9 setan syetan; syaitan 159 gaji 'upah' gajih
10 miliar milyar; miliard 160 gajih 'lemak' gaji
11 triliun triliyun 161 sutera sutra
12 mulia mulya 162 indera indra
13 standar standard 163 tenteram tentram
14 standardisasi standarisasi 164 terampil trampil
3. 15 olahraga olah raga 165 keterampilan ketrampilan
16 mungkir pungkir 166 karena karna
17 memungkiri mempungkiri 167 sandera sandra
18 popular populer 168 jenderal jendral
19 memopularkan mempopulerkan 169 keterangan ketrangan
20 ekstrakurikular ekstrakurikuler 170 rezeki rezki; rejeki
21 hadir hadlir 171 keraton kraton
22 bakti bhakti 172 keroncong kroncong
23 bumi bhumi 173 kesatria ksatria
24 darma dharma 174 cenderung cendrung
25 batin bathin 175 justru justeru
26 hadis hadist 176 putra putera
27 sanawiah tsanawiah, tsanawiyah 177 putri puteri
28 aliah aliyah 178 Inggris Inggeris
29 ibtidaiah ibtidaiyah 179 Prancis
Perancis
30 Muhammadiah Muhammadiyah 180 Sumatra Sumatera
31 Nahdatul Ulama Nahdlatul Ulama 181 Pekanbaru Pekan Baru
32 Ramadan Ramadhan 182 tribune tribun
33 Senin Senen 183 faksimile faksimil
34 praktik praktek 184 perilaku pri laku
4. 35 zaman jaman 185 kerasan krasan
36 zakat jakat 186 tata kerama tata krama
37 izin ijin, idzin 187 sepak bola sepakbola
38 analisis analisa 188 bulu tangkis bulutangkis
39 frase frasa 189 bola voli bolavoli; voleybal
40 metode metoda 190 kerja sama kerjasama
41 survei survai 191 tata bahasa tatabahasa
42 materai meterai, materei 192 tata tertib tatatertib; tata tertip
43 hipotesis hipotesa 193 ibu kota ibukota
44 sintensis sintesa 194 media massa mass media
45 hierarki hirarki, hierakhi 195 batu bara batubara
46 konduite kondite 196 mata air mataair
47 varietas varitas 197 kata benda katabenda
48 karier karir 198 surat kabar suratkabar
49 istirahat isterahat 199 titik sudut titiksudut
50 syariat syareat 200 suaka alam suakaalam
51 nasihat nasehat 201 suaka politik suakapolitik
52 rida 'rela' reda 202 pasal fasal
53 kaidah kaedah 203 pikir fikir
54 malaikat malaekat 204 pihak fihak
55 akhirat akherat 205 napas nafas
6. 77 kategori katagori 227 pengekspor pengexport
78 episode episoda 228
importer;
pengimpor
importir; pengimport
79 sukarela suka rela 229 esai esei
80 manasuka mana suka 230 saksama seksama
81 sukacita suka cita 231 klausa klause
82 dukacita duka cita 232 kuitansi kwitansi
83 barangkali barang kali 233 kuintal kwintal
84 acapkali acap kali 234 kualitas kwalitas
85 saputangan sapu tangan 235 kuantitas kwantitas
86 bumiputra bumi putra, bumiputera 236 frekuensi frekwensi
87 mancanegara manca negara 237 persen prosen
88 pariwisata parawisata; pari wisata 238 persentase prosentase
89 margasatwa marga satwa 239 konsekuensi konsekwensi
90 lokakarya loka karya 240 kuadrat kwadrat
91 matahari mata hari 241 tobat taubat
92 lokaria loka ria 242 anggota anggauta
93 pascasarjana
pasca sarjana;
paskasarjana
243 teladan tauladan
94 narasumber nara sumber 244 handai tolan handai taulan
95 tunawisma tuna wisma 245 aurat orat
96 syahbandar syah bandar; sahbandar 246 hewan khewan
7. 97 akilbalig akil balig; akilbalik 247 ahli akhli
98 sutradara sutra dara 248 syukur sukur
99 peribahasa peri bahasa 249 mensyukuri menyukuri
100 paramasastara
parama sastra;
paramasastera
250 arasy aras
101 kilogram kilo gram 251 Eropa Eropah
102 prasarana pra-sarana; pra sarana 252 syair sair
103 fotokopi foto kopi; foto copy 253 masykur maskur
104 fatamorgana fata morgana 254 bermusyawarat bermusyawarah
105 semifinal semi final; semipinal 255 permusyawaratan permusyawarahan
106 nonformal non formal 256 kongres konggres
107 supersonik super sonik 257 khawatir kuatir; hawatir
108 autobiografi otobiografi; auto biografi 258 sistem; sistematis sistim; sistimatis
109 malapetaka mala petaka 259 kendaraan kenderaan
110 autosugesti otosugesti; auto sugesti 260 definisi defenisi
111 Pancasila Panca Sila 261 ideologi idiologi
112 pascapanen pasca panen; paskapanen 262 desain disain
113 ekawarna eka warna 263
desainer
'pendesain'
disainer
114 Saptamarga Sapta Marga 264 disertasi desertasi
115 multinasional multi nasional 265 Khalik Halik; Kalik
116 caturkarya catur karya 266 ikhtisar ihtisar
8. 117 swakarya swa karya 267 ikhtiar ihtiar
118 Trikora Tri Kora 268 khusus kusus, husus
119 serbaguna serba guna 269 teknik tehnik; tekhnik
120 nonblok non blok 270 teknologi tehnologi; tekhnologi
121 adakalanya ada kalanya 271 energi enersi
122 alhamdulillah alhamdu lillah 272 subjek subyek
123 astagfirullah astag firullah 273 subjektif subyektif
124 bilamana bila mana 274 objek obyek
125 belasungkawa bela sungkawa 275 objektif obyektif
126 daripada dari pada 276 objektivitas objektifitas
127 beasiswa bea siswa 277 adjektiva ajektif
128 hulubalang hulu balang 278 memerkosa memperkosa
129 padahal pada hal 279 mengilat mengkilat
130 Segitiga segi tiga 280 ubah rubah; obah
131 tegaklurus tegak lurus 281 perubahan perobahan
132 sediakala sedia kala 282 mengubah merubah; merobah
133 silaturahmi sila turahmi; silahturahmi 283 memperkukuh memperkokoh
134 istirahat isterahat 284 Roboh rubuh
135 sukaria suka ria 285 Berjuang berjoang
136 titimangsa titi mangsa 286 ujung tombak ujung tumbak
137 kacamata kaca mata 287 cacat cacad
9. 138 kasatmata kasat mata 288 Derajat derajad
139 utang hutang 289 nekad nekat
140 berutang berhutang 290 menaati mentaati
141 imbau himbau 291 Menerapkan menterapkan
142 mengimbau menghimbau 292 Menafsirkan mentafsirkan
143 impit himpit 293 Menerjemahkan menterjemahkan
144 mengimpit menghimpit 294 mengkritik
mengeritik;
mengeritik
145 rapi rapih 295 Memprotes memrotes
146 paro 'bagian' paroh; paruh 296 apotek apotik
147
separo 'satu
bagian'
separoh; separuh 297 Apoteker apotiker
148 kadar 'ukuran' kedar 298 atlet; atletik atlit; atlitik
149
sekadar 'satu
ukuran'
sekedar 299 telefon Telepon
150 Silakan silahkan 300 Jumat Jum'at
1. Kata masjid berasal dari bahasa Arab, masjidun, yang kita serap secara utuh sebagai nomina dengan
menghilangkan akhiran -un, menjadi masjid, bukan mesjid (huruf /a/ tetap dipertahankan menjadi /a/,
tidak diubah menjadi /e/). Kata-kata lain yang kita serap dengan cara yang sama, di antaranya adalah:
madrasah,berasal dari bahasa Arab, madrasatun; dan
daftar, berasal dari bahasa Arab, daftarun.
2. Kata salat, berasal dari bahasa Arab, shalat, yang kita serap menjadi salat (bukan: shalat atau solat).
Bahasa Indonesia tidak mengenal huruf kembar /sh-/, /bh-/, /dh-/, /dl-/, /th-/, dan /ts-/. Karena itu,
kata-kata yang diserap dari bahasa asing, misalnya dari bahasa Arab, Sanskerta, Inggris, dan Belanda
yang mengandung huruf-huruf kembar seperti di atas disesuaikan dengan fonem atau huruf yang ada
dalam bahasa Indonesia dengan menyesuaikan bentuk tulisan dan/atau bunyi yang paling mendekati
10. atau sama dengan kata aslinya.
Berdasarkan pedoman di atas, maka kita dapat menentukan bentuk kata baku (benar) sebagai
berikut.
• salat, bukan: shalat, sholat;
• Ramadan, bukan: Ramadhan atau Ramadlan;
• bumi, bukan: bhumi;
• bakti, bukan: bhakti;
• batin, bukan: bathin;
• darma, bukan: dharma;
• Selasa, bukan: Tselasa atau Tsalata;
• hadir, bukan: hadlir;
• hadirin, bukan: hadlirin;
• Sanawiah, bukan Tsanawiah
• ateis, bukan: atheis;
• tema, bukan: thema.
• hadis, bukan: hadist.
3. Kata miliar berasal dari bahasa Inggris, milliard, yang kita serap ke dalam bahasa Indonesia menjadi
miliar, bukan miliard, milyard, atau milyar. Banyak pengguna bahasa, seperti wartawan (media massa),
tokoh birokrat dan pemerintah, mahasiswa, guru, dosen, serta pegawai dan petugas di dunia perbankan
yang tidak menyadari dan melakukan banyak kesalahan terhadap pemakaian kata seperti ini.
Kata milliard, kita serap menjadi miliar, dengan melakukan penyesuaian sebagai berikut.
• Huruf kembar /ll/ kita sesuaikan dengan fonem bahasa Indonesia menjadi satu /l/.
Perhatikan:
milliard --> menjadi miliar (satu /l/)
trilliun --> menjadi triliun (satu /l/)
professor --> menjadi profesor (satu /s/)
wasalam --> menjadi wasalam (satu /s/)
accu --> menjadi aki (satu /k/), bukan akki (dua /kk/)
Kecuali:
mass media --> menjadi media massa (dua /ss/), karena dalam bahasa Indonesia sudah terdapat kata
masa (satu /s/), yang berbeda maknanya dengan massa (dua /ss/).
• Huruf /i/ tetap dipertahankan menjadi /i/ (bukan diubah menjadi /y/).
Perhatikan:
milliard --> miliar (/i/ tetap menjadi /i/, tidak diubah menjadi /y/ (milyar [salah]);
11. trilliun --> triliun, bukan: trilyun (salah);
• Gugus konsonan –rd karena dalam bahasa Indonesia tidak dikenal gugus konsonan akhir –rd, maka
diserap menjadi –r.
Perhatikan:
milliard --> menjadi miliar, bukan: miliard (salah)
president --> menjadi presiden, bukan: president (salah)
standard --> menjadi standar, bukan: standard (salah)
Di samping itu, kita juga menyerap bentuk kata turunannya secara utuh, sebagai berikut.
standardization --> menjadi standardisasi, bukan standarisasi (standar + -isasi [salah])
presidential --> menjadi presidensial, bukan presidenial (presiden + -ial [salah])
4. Kata-kata asing yang masuk dan diserap ke dalam bahasa Indonesia sedapat mungkin disesuaikan
dengan kaidah, ejaan, dan pengucapan Indonesia. Misalnya kata standard (Inggris) diserap ke dalam
bahasa Indonesia menjadi standar (benar), bukan standard (salah) karena dalam bahasa Indonesia tidak
dikenal gugus konsonan akhir -rd. Contoh lain, president (Inggris) diserap ke dalam bahasa Indonesia
menjadi presiden (benar), bukan president (salah). Test (Inggris) diserap menjadi tes (bahasa Indonesia).
argument (Inggris) --> argumen (Indonesia)
accen (Inggris) --> aksen (Indonesia)
wajh (Arab) --> wajah (Indonesia)
contest (Inggris) --> kontes(Indonesia)
optimist (Inggris) --> optimis (Indonesia)
science (Inggris) --> sains (Indonesia)
success (Inggris) --> sukses (Indonesia)
Kata-kata asing yang sudah sesuai dengan kaidah, ejaan, atau pola ucapan lidah Indonesia, sedapat
mungkin diserap secara utuh dengan penyesuaian seperlunya.
Contoh:
umur (Arab) --> umur (Indonesia)
popular (Inggris) --> popular (Indonesia), bukan: populer (salah).
12. extracurricular (Inggris) --> ekstrakurikular (Indonesia), bukan: ekstrakurikuler (salah)
telephone (Inggris) --> telefon (Indonesia), bukan: telepon (salah)
practice (Inggris) --> praktik atau praktis (Indonesia), bukan: praktek atau praktes (salah)
modern (Inggris) --> modern (Indonesia), bukan: moderen (salah)
congress (Inggris) --> kongres (Indonesia), bukan: konggres (salah)
kangaroo (Inggris) --> kanguru (Indonesia), bukan: kangguru (salah)
risk (Inggris) --> risiko (Indonesia), bukan: resiko (salah)
survey (Inggris) --> survei (Indonesia), bukan: survai (salah)
phrase (Inggris) --> frase (Indonesia), bukan: frasa (salah)
method (Inggris) --> metode (Indonesia), bukan: metoda (salah)
November (Inggris) --> November (Indonesia), bukan: Nopember (salah)
February (Inggris) --> Februari (Indonesia), bukan: Pebruari (salah)
5. Kata-kata yang sudah menyatu dan dianggap padu dituliskan serangkai. Contoh: olahraga, matahari,
segitiga, kacamata, peribahasa, adakalanya, darmawisata, beasiswa, saputangan, dukacita, sukacita,
manasuka, daripada, kepada, silaturahmi, sediakala, wasalam, bilamana, saripati, padahal, bagaimana,
kasatmata, fatamorgana, halalbihahal, malapetaka, sukarela, barangkali, bumiputra, lokakarya,
syahbandar, akilbalig, mancanegara, barangsiapa, perilaku, titimangsa, dan kasatmata.
6. Kata dasar yang ada dalam bahasa Indonesia adalah mungkir, bukan pungkir (salah). Dari kata dasar
mungkir bisa diturunkan kata-kata berimbuhan, seperti memungkiri, dimungkiri, pemungkiran. Banyak
pengguna bahasa yang begitu latah menggunakan bentuk yang salah, misalnya dipungkiri, karena
mereka tidak menyadari atau memang tidak mengindahkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar dalam berkomunikasi.
7. Kata popular (Inggris) diserap secara utuh ke dalam bahasa Indonesia, yakni popular (benar), bukan
populer (salah). Dari kata popular dapat diturunkan bentuk berimbuhan, seperti memopularkan (benar),
dipopularkan, dan pemopularan.
8. Kata hadir diserap dari bahasa Arab, hadlir. Dari kata hadir dapat dibentuk berbagai bentuk kata
berimbuhan, misalnya kehadiran, dihadirkan, menghadiri, dan dihadiri. Selain kata hadir, kita juga
menyerap bentuk lain, yakni hadirin dan hadirat.
9. Kata yang benar adalah bakti, bukan: bhakti (salah). Baca catatan no.2 di atas. Dari kata dasar bakti
kita dapat membentuk bentuk turunannya: berbakti, membaktikan, dibaktikan, dan pembaktian.
13. 10. Bentuk yang benar adalah hadis, bukan: hadist (salah). Kata ini diserap dari bahasa Arab. Baca
catatan no. 2.
11. Bentuk akhiran yang kita serap dari bahasa Arab adalah -iah, bukan: iyah (salah). Misalnya: alamiah,
Islamiah, dan ilmiah. Dari bentuk ini secara tata asas lahirlah bentuk kata-kata lain, seperti aliah,
sanawiah, ibtidaiah, dan Muhammadiah.
12. Bentuk yang benar adalah praktik, bukan praktek (salah). Kata ini diserap dari kata practice (bahasa
Inggris), yang diindonesiakan menjadi dua kata, yakni praktik (nomina) dan praktis (adjektiva).
13. Kata-kata serapan yang mengandung huruf /z/ tetap dipertahankan sebagai /z/ (khususnya dari
bahasa Arab), tidak diubah menjadi /j/. Contoh: zaman, izin, dan zakat.
14. Bentuk akhiran yang kita serap dari bahasa asing, khususnya Inggris, adalah -sis, bukan -sa (salah).
Karena itu, bentuk kata-kata yang benar adalah analisis, bukan: analisa (salah), sintesis, elektolisis,
metamorfosis, fotosintesis, dan hipotesis.
15. Bentuk yang benar adalah frase, bukan: frasa (salah). Kata ini diserap dari bahasa Inggris, phrase.
16. Bentuk yang benar adalah hipotesis, bukan: hipotesa (salah). Baca catatan no. 14.
17. Bentuk yang benar adalah istirahat, bukan isterahat (salah).
18. Bentuk yang benar adalah asas, yang bermakna 'fondasi' atau 'dasar'. Dari kata dasar ini diturunkan
beberapa bentuk berimbuhan dan paduan lain, misalnya hak asasi (hak yang mendasar; hak yang sangat
fundamental). Taat asas artinya mengikuti pola dasar yang telah dibakukan atau ditetapkan.
19. Bentuk dan ucapan yang benar adalah /pascasarjana/, bukan: paskasarjana (salah). Banyak
pengguna bahasa, termasuk di dalamnya wartawan televisi dan radio yang sering salah menggunakan
atau mengucapkan kata ini. Mereka melafalkan huruf /c/ sebagai /k/ seperti halnya bahasa asing,
khususnya bahasa Inggris. Anggapan dan ucapan seperti itu tentu saja salah, karena kata pasca-,
merupakan unsur serapan dari bahasa Sanskerta, bukan dari bahasa Inggris. Kata pasca- bermakna
'sesudah', misalnya pascapanen, yakni masa sesudah panen, saat di mana para petani sudah memanen
hasil sawah mereka.
20. Bentuk yang benar adalah fotokopi, bukan: photo copy, foto copy, atau foto kopi (salah). Kata ini
diserap dari bahasa Inggris, photocopy (satu kata), yang disesuaikan bentuk penulisan dan
pengucapannya.
21. Kata-kata atau bentuk kata-kata yang menyerupai imbuhan dan tidak dapat berdiri sendiri ditulis
serangkai dengan kata yang dilekatinya.
Misalnya:
pra-, dwi-, eka-, semi-, bi-, non-, pan-, maha-, super-, serba-, antar-, anti-, tuna-, adi-, auto-, multi,
panca-, catur-, tri-, nir-, tan-, pro-, sub-, poli-, re-, swa-, tele-, trans-, ultra-, mono-, pasca-, tak-, dan
mala-.
14. Contoh:
prasejarah, praduga, prasangka; dwiwarna, dwipurwa, dwifungsi; ekawarna, ekabahasa, ekatunggal;
semifinal, semipermanen, semikonduktor, semiloka; bikameral, bilingual, bilateral; nonformal, nonblok,
nonpribumi, nonbaku, nonaktif; pan-Amerika, pan-Islam; mahasiswa, mahaputra, mahameru,
mahaguru, mahakuasa; supersonik, superbusa, supermodern, superego; serbabisa, serbatahu,
serbaneka; antarpulau, antarprovinsi, antarbangsa; antipeluru, antinuklir, antiperang; tunanetra,
tunarungu, tunawisma, tunadaksa; adikodrati, adipati, adikarya; autosugsti, autobiografi, autodiktik;
multiguna, multifungsi, multinasional, multilateral; pancaindera, Pancasila, pancaroba; caturwarga,
caturkarya; tritura, Trikora, tridarma, trisakti; nirguna, nirlaba, nirgelar, nirbatas, nirguna, nirfungsi;
tanwujud, tankarya; proaktif, pro-Barat, propartai; subseksi, subbagian, subtopik, subsumatif,
submaritim; poligami, poliandri, polisemi; reaksi, reproduksi, reorganisasi, rekonstruksi; swadaya,
swakarya, swakerta, swadesi, swalayan, swasembada, swakelola; telefon, telepati, telegraf, telegram,
televisi, telekomunikasi, telefoto, teleskop; transmisi, transmigrasi, transportasi, transaksi, transkripsi;
ultramodern, ultraviolet, ultranasionalis; monogami, monoteisme, monoton, monopoli, monolog,
monogram, monokrom; pasperang, pascasarjana, pascapanen, pascajual; takproduktif, takjelas,
takbaku, takresmi, takpasti; malapetaka, malapraktik, malaguna, malagizi, dan malafungsi.
22. Kata-kata tertentu yang tidak mengandung huruf atau fonem /h/ tetap dipertahankan. Contoh:
utang (benar), bukan hutang (salah), rapi, sila, silakan, imbau, isap, impit, paro 'bagian', separo
'sebagian', Eropa, sewa, gaji 'upah', andal, andalan, musna, alangan, pengalang.
23. Bentuk yang benar adalah sekadar, bukan: sekedar (salah). Kata ini berasal dari kata dasar 'kadar' ,
yang beraarti 'ukuran'. Jadi, sekadar berarti 'seukuran, satu ukuran. Ala kadarnya bermakna 'seukuran;
apa adanya'.
24.
26. Penulisan nama kota atau tempat yang benar adalah Pekanbaru, bukan: Pekan Baru (salah).
Berdasarkan bentuk ini, secara taat asas kita dapat membentuk dan menuliskan nama kota dan tempat
sebagai berikut.
• Palangkaraya, bukan: Palangka Raya;
• Banjarmasin, bukan: Banjar Masin;
• Banjarbaru, bukan: Banjar Baru;
• Bandarlampung, bukan: Bandar Lampung;
• Pangkalpinang, bukan: Pangkal Pinang;
• Tanjungpinang, bukan: Tanjung Pinang;
• Ujungpandang, bukan: Ujung Pandang (sekarang: Makassar);
• Jayapura, bukan: Jaya Pura;
• Kotabaru, bukan: Kota Baru;
• Batudaapantai, bukan: Batudaa Pantai;
15. • Bonepantai, bukan: Bone Pantai;
• Bonebolango, bukan: Bone Bolango;
• Bukittinggi, bukan: Bukit Tinggi;
• Batusangkar, bukan: Batu Sangkar;
• Padangpanjang, bukan: Padang Panjang.
Akan tetapi, jika nama kota atau tempat tersebut diikuti oleh kata-kata yang menunjukkan lokasi,
misalnya utara, selatan, timur, dan barat, maka penulisan dipisahkan.
Contoh:
Jawa Barat, bukan: Jawabarat (salah),
Sulawesi Utara,
Lampung Selatan,
Palu Barat.