SlideShare a Scribd company logo
Cermatkah Anda Berbahasa Indonesia?
Dalam tulisan ini saya tidak bermaksud menggurui Anda, melainkan kita bersama-sama secara objektif
mencermati penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan kita sehari-hari, khususnya dalam situasi
formal. Dalam hal ini kita mengacu kepada segala ketentuan yang ditetapkan berdasarkan Pedoman
Ejaan Umum Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah
(PUPI).
Sebelum kita masuk ke bagian inti pembicaraan, kita harus sepakat dulu bahwa kecermatan berbahasa
Indonesia seseorang itu bukan ditentukan oleh pangkat, pendidikan, gelar, ataupun jabatan yang
disandangnya, melainkan ditentukan oleh sejauh mana yang bersangkutan menggunakan bahasa
Indonesia sesuai dengan ketentuan di atas tadi, yakni EYD dan PUPI. Contoh kecil saja, seorang siswa SD
kelas 5 setelah mempelajari kosakata baku dalam bahasa Indonesia akan memilih kata 'praktik',
'November', dan 'fotokopi' dalam setiap tulisan atau ucapannya. Sebaliknya, seorang profesor yang
memegang jabatan penting dalam pemerintahan, sebagai Menteri misalnya, cenderung memilih yang
lain, yakni 'praktek', 'Nopember', dan 'foto copy', dalam tulisan atau ucapannya. Lalu, timbul
pertanyaan: Siapakah yang benar di antara kedua orang tadi? Siswa SD atau sang profesor?
Menghadapi situasi semacam ini kita harus berpedoman kepada ketentuan yang berlaku.
Kita tahu bersama bahwa ketiga kata tadi berasal dari bahasa Inggris, yakni 'practice, practical',
'November', dan 'photocopy'. Berdasarkan ketentuan yang ada, maka kata-kata tersebut diserap ke
dalam bahasa Indonesia sebagai berikut.
1. Kata 'practice' menjadi 'praktis' (c -> diikuti konsonan berbunyi k menjadi -> k, c -> diikuti vokal -> e
berbunyi -> s menjadi -> s; sedangkan 'practical' diserap menjadi 'praktik' atau 'praktikal' (dua kata yang
berbeda). Sedangkan huruf /i/ tetap menjadi /i/, tidak diubah menjadi /e/.
2. Kata 'November' berasal dari bahasa Inggris 'November'. Huruf 'v' dalam bahasa Inggris tetap
dipertahankan atau diserap sebagai /v/ dalam bahasa Indonesia, dan bukan diubah menjadi /p/ atau /f/.
Contoh lain kata 'vitamin' (bahasa Inggris) tetap menjadi -> 'vitamin' (bahasa Indonesia), vaccin ->
vaksin, dan verbal -> verbal.
3. Kata 'fotokopi' berasal dari bahasa Inggris 'photocopy'. Sesuai dengan ketentuan yang ada huruf /ph/
(bahasa Inggris) diserap menjadi 'f' dalam bahasa Indonesia. Huruf /c/ diikuti vokal o (bunyi k) menjadi
/k/, dan /y/ berbunyi /i/ menjadi /i/.
Berdasarkan uraian di atas, maka jelaslah bagi kita bahwa kata yang benar adalah 'praktik', 'November',
dan 'fotokopi' seperti yang digunakan oleh siswa kelas 5 SD tadi, sedangkan kata 'praktek', 'Nopember',
dan foto copy' yang digunakan sang profesor tadi adalah salah (nonbaku).
Berdasarkan ketentuan dalam EYD dan PUPI, berikut ini saya daftarkan bentuk kata-kata yang benar
(baku) dan yang tidak tepat (nonbaku) dalam bahasa Indonesia.
Daftar kata baku terletak di sebelah kiri, sedangkan kata nonbaku berada di sebelah kanan.
DAFTAR KATA BAKU DAN KATA NONBAKU
BAHASA INDONESIA
No. Baku Nonbaku No. Baku Nonbaku
1 masjid Mesjid 151 alangan halangan
2 amal saleh amal salih 152 beralangan berhalangan
3 salat solat, shalat 153 iba ibah
4 akhirat Akherat 154 mengiba menghiba
5 Al-Quran Al-Qur'an, Alquran 155 andal handal
6 Al-Fatihah Al-Fatehah 156 andalan handalan
7 kabar khabar 157 mengandalkan menghandalkan
8 teladan tauladan 158 sewa sewah
9 setan syetan; syaitan 159 gaji 'upah' gajih
10 miliar milyar; miliard 160 gajih 'lemak' gaji
11 triliun triliyun 161 sutera sutra
12 mulia mulya 162 indera indra
13 standar standard 163 tenteram tentram
14 standardisasi standarisasi 164 terampil trampil
15 olahraga olah raga 165 keterampilan ketrampilan
16 mungkir pungkir 166 karena karna
17 memungkiri mempungkiri 167 sandera sandra
18 popular populer 168 jenderal jendral
19 memopularkan mempopulerkan 169 keterangan ketrangan
20 ekstrakurikular ekstrakurikuler 170 rezeki rezki; rejeki
21 hadir hadlir 171 keraton kraton
22 bakti bhakti 172 keroncong kroncong
23 bumi bhumi 173 kesatria ksatria
24 darma dharma 174 cenderung cendrung
25 batin bathin 175 justru justeru
26 hadis hadist 176 putra putera
27 sanawiah tsanawiah, tsanawiyah 177 putri puteri
28 aliah aliyah 178 Inggris Inggeris
29 ibtidaiah ibtidaiyah 179 Prancis
Perancis
30 Muhammadiah Muhammadiyah 180 Sumatra Sumatera
31 Nahdatul Ulama Nahdlatul Ulama 181 Pekanbaru Pekan Baru
32 Ramadan Ramadhan 182 tribune tribun
33 Senin Senen 183 faksimile faksimil
34 praktik praktek 184 perilaku pri laku
35 zaman jaman 185 kerasan krasan
36 zakat jakat 186 tata kerama tata krama
37 izin ijin, idzin 187 sepak bola sepakbola
38 analisis analisa 188 bulu tangkis bulutangkis
39 frase frasa 189 bola voli bolavoli; voleybal
40 metode metoda 190 kerja sama kerjasama
41 survei survai 191 tata bahasa tatabahasa
42 materai meterai, materei 192 tata tertib tatatertib; tata tertip
43 hipotesis hipotesa 193 ibu kota ibukota
44 sintensis sintesa 194 media massa mass media
45 hierarki hirarki, hierakhi 195 batu bara batubara
46 konduite kondite 196 mata air mataair
47 varietas varitas 197 kata benda katabenda
48 karier karir 198 surat kabar suratkabar
49 istirahat isterahat 199 titik sudut titiksudut
50 syariat syareat 200 suaka alam suakaalam
51 nasihat nasehat 201 suaka politik suakapolitik
52 rida 'rela' reda 202 pasal fasal
53 kaidah kaedah 203 pikir fikir
54 malaikat malaekat 204 pihak fihak
55 akhirat akherat 205 napas nafas
56 ijazah ijasah, izasah 206 topan tofan
57 jenazah jenasah 207 paham faham
58 takzim taksim 208 lembap lembab
59 risiko resiko 209 kelembapan kelembaban
60 nazar najar, nasar 211 lenyap lenyab
61 azimat ajimat 211 pasif pasip
62 khazanah khasanah 212 misi missi
63 horizontal horisontal 213 profesor professor
64 zamrut jamrut, jambrut 214 wasalam wassalam; wa salam
65 zakat fitrah jakat fitrah 215 takwa taqwa
66 asas azas 216 ketakwaan ketaqwaan
67 asasi azasi, azazi 217 umat ummat
68 hak asasi hak azasi 218 tamat tammat
69 sah 'resmi' syah 219 aki akki
70 syah 'kepala, raja' sah 220 sunah sunnah
71 insaf insyaf 221 sunat sunnat
72 insya Allah insah Allah 222 atmosfer atmosfir
73 sahabat syahabat 223 ionosfer ionosfir
74 syahadat sahadat 224 stratosfer statosfir
75
sarat "penuh,
padat'
syarat 225 biosfer biosfir
76 syarat 'permintaan' sarat 226 eksporter eksportir; exportir
77 kategori katagori 227 pengekspor pengexport
78 episode episoda 228
importer;
pengimpor
importir; pengimport
79 sukarela suka rela 229 esai esei
80 manasuka mana suka 230 saksama seksama
81 sukacita suka cita 231 klausa klause
82 dukacita duka cita 232 kuitansi kwitansi
83 barangkali barang kali 233 kuintal kwintal
84 acapkali acap kali 234 kualitas kwalitas
85 saputangan sapu tangan 235 kuantitas kwantitas
86 bumiputra bumi putra, bumiputera 236 frekuensi frekwensi
87 mancanegara manca negara 237 persen prosen
88 pariwisata parawisata; pari wisata 238 persentase prosentase
89 margasatwa marga satwa 239 konsekuensi konsekwensi
90 lokakarya loka karya 240 kuadrat kwadrat
91 matahari mata hari 241 tobat taubat
92 lokaria loka ria 242 anggota anggauta
93 pascasarjana
pasca sarjana;
paskasarjana
243 teladan tauladan
94 narasumber nara sumber 244 handai tolan handai taulan
95 tunawisma tuna wisma 245 aurat orat
96 syahbandar syah bandar; sahbandar 246 hewan khewan
97 akilbalig akil balig; akilbalik 247 ahli akhli
98 sutradara sutra dara 248 syukur sukur
99 peribahasa peri bahasa 249 mensyukuri menyukuri
100 paramasastara
parama sastra;
paramasastera
250 arasy aras
101 kilogram kilo gram 251 Eropa Eropah
102 prasarana pra-sarana; pra sarana 252 syair sair
103 fotokopi foto kopi; foto copy 253 masykur maskur
104 fatamorgana fata morgana 254 bermusyawarat bermusyawarah
105 semifinal semi final; semipinal 255 permusyawaratan permusyawarahan
106 nonformal non formal 256 kongres konggres
107 supersonik super sonik 257 khawatir kuatir; hawatir
108 autobiografi otobiografi; auto biografi 258 sistem; sistematis sistim; sistimatis
109 malapetaka mala petaka 259 kendaraan kenderaan
110 autosugesti otosugesti; auto sugesti 260 definisi defenisi
111 Pancasila Panca Sila 261 ideologi idiologi
112 pascapanen pasca panen; paskapanen 262 desain disain
113 ekawarna eka warna 263
desainer
'pendesain'
disainer
114 Saptamarga Sapta Marga 264 disertasi desertasi
115 multinasional multi nasional 265 Khalik Halik; Kalik
116 caturkarya catur karya 266 ikhtisar ihtisar
117 swakarya swa karya 267 ikhtiar ihtiar
118 Trikora Tri Kora 268 khusus kusus, husus
119 serbaguna serba guna 269 teknik tehnik; tekhnik
120 nonblok non blok 270 teknologi tehnologi; tekhnologi
121 adakalanya ada kalanya 271 energi enersi
122 alhamdulillah alhamdu lillah 272 subjek subyek
123 astagfirullah astag firullah 273 subjektif subyektif
124 bilamana bila mana 274 objek obyek
125 belasungkawa bela sungkawa 275 objektif obyektif
126 daripada dari pada 276 objektivitas objektifitas
127 beasiswa bea siswa 277 adjektiva ajektif
128 hulubalang hulu balang 278 memerkosa memperkosa
129 padahal pada hal 279 mengilat mengkilat
130 Segitiga segi tiga 280 ubah rubah; obah
131 tegaklurus tegak lurus 281 perubahan perobahan
132 sediakala sedia kala 282 mengubah merubah; merobah
133 silaturahmi sila turahmi; silahturahmi 283 memperkukuh memperkokoh
134 istirahat isterahat 284 Roboh rubuh
135 sukaria suka ria 285 Berjuang berjoang
136 titimangsa titi mangsa 286 ujung tombak ujung tumbak
137 kacamata kaca mata 287 cacat cacad
138 kasatmata kasat mata 288 Derajat derajad
139 utang hutang 289 nekad nekat
140 berutang berhutang 290 menaati mentaati
141 imbau himbau 291 Menerapkan menterapkan
142 mengimbau menghimbau 292 Menafsirkan mentafsirkan
143 impit himpit 293 Menerjemahkan menterjemahkan
144 mengimpit menghimpit 294 mengkritik
mengeritik;
mengeritik
145 rapi rapih 295 Memprotes memrotes
146 paro 'bagian' paroh; paruh 296 apotek apotik
147
separo 'satu
bagian'
separoh; separuh 297 Apoteker apotiker
148 kadar 'ukuran' kedar 298 atlet; atletik atlit; atlitik
149
sekadar 'satu
ukuran'
sekedar 299 telefon Telepon
150 Silakan silahkan 300 Jumat Jum'at
1. Kata masjid berasal dari bahasa Arab, masjidun, yang kita serap secara utuh sebagai nomina dengan
menghilangkan akhiran -un, menjadi masjid, bukan mesjid (huruf /a/ tetap dipertahankan menjadi /a/,
tidak diubah menjadi /e/). Kata-kata lain yang kita serap dengan cara yang sama, di antaranya adalah:
madrasah,berasal dari bahasa Arab, madrasatun; dan
daftar, berasal dari bahasa Arab, daftarun.
2. Kata salat, berasal dari bahasa Arab, shalat, yang kita serap menjadi salat (bukan: shalat atau solat).
Bahasa Indonesia tidak mengenal huruf kembar /sh-/, /bh-/, /dh-/, /dl-/, /th-/, dan /ts-/. Karena itu,
kata-kata yang diserap dari bahasa asing, misalnya dari bahasa Arab, Sanskerta, Inggris, dan Belanda
yang mengandung huruf-huruf kembar seperti di atas disesuaikan dengan fonem atau huruf yang ada
dalam bahasa Indonesia dengan menyesuaikan bentuk tulisan dan/atau bunyi yang paling mendekati
atau sama dengan kata aslinya.
Berdasarkan pedoman di atas, maka kita dapat menentukan bentuk kata baku (benar) sebagai
berikut.
• salat, bukan: shalat, sholat;
• Ramadan, bukan: Ramadhan atau Ramadlan;
• bumi, bukan: bhumi;
• bakti, bukan: bhakti;
• batin, bukan: bathin;
• darma, bukan: dharma;
• Selasa, bukan: Tselasa atau Tsalata;
• hadir, bukan: hadlir;
• hadirin, bukan: hadlirin;
• Sanawiah, bukan Tsanawiah
• ateis, bukan: atheis;
• tema, bukan: thema.
• hadis, bukan: hadist.
3. Kata miliar berasal dari bahasa Inggris, milliard, yang kita serap ke dalam bahasa Indonesia menjadi
miliar, bukan miliard, milyard, atau milyar. Banyak pengguna bahasa, seperti wartawan (media massa),
tokoh birokrat dan pemerintah, mahasiswa, guru, dosen, serta pegawai dan petugas di dunia perbankan
yang tidak menyadari dan melakukan banyak kesalahan terhadap pemakaian kata seperti ini.
Kata milliard, kita serap menjadi miliar, dengan melakukan penyesuaian sebagai berikut.
• Huruf kembar /ll/ kita sesuaikan dengan fonem bahasa Indonesia menjadi satu /l/.
Perhatikan:
milliard --> menjadi miliar (satu /l/)
trilliun --> menjadi triliun (satu /l/)
professor --> menjadi profesor (satu /s/)
wasalam --> menjadi wasalam (satu /s/)
accu --> menjadi aki (satu /k/), bukan akki (dua /kk/)
Kecuali:
mass media --> menjadi media massa (dua /ss/), karena dalam bahasa Indonesia sudah terdapat kata
masa (satu /s/), yang berbeda maknanya dengan massa (dua /ss/).
• Huruf /i/ tetap dipertahankan menjadi /i/ (bukan diubah menjadi /y/).
Perhatikan:
milliard --> miliar (/i/ tetap menjadi /i/, tidak diubah menjadi /y/ (milyar [salah]);
trilliun --> triliun, bukan: trilyun (salah);
• Gugus konsonan –rd karena dalam bahasa Indonesia tidak dikenal gugus konsonan akhir –rd, maka
diserap menjadi –r.
Perhatikan:
milliard --> menjadi miliar, bukan: miliard (salah)
president --> menjadi presiden, bukan: president (salah)
standard --> menjadi standar, bukan: standard (salah)
Di samping itu, kita juga menyerap bentuk kata turunannya secara utuh, sebagai berikut.
standardization --> menjadi standardisasi, bukan standarisasi (standar + -isasi [salah])
presidential --> menjadi presidensial, bukan presidenial (presiden + -ial [salah])
4. Kata-kata asing yang masuk dan diserap ke dalam bahasa Indonesia sedapat mungkin disesuaikan
dengan kaidah, ejaan, dan pengucapan Indonesia. Misalnya kata standard (Inggris) diserap ke dalam
bahasa Indonesia menjadi standar (benar), bukan standard (salah) karena dalam bahasa Indonesia tidak
dikenal gugus konsonan akhir -rd. Contoh lain, president (Inggris) diserap ke dalam bahasa Indonesia
menjadi presiden (benar), bukan president (salah). Test (Inggris) diserap menjadi tes (bahasa Indonesia).
argument (Inggris) --> argumen (Indonesia)
accen (Inggris) --> aksen (Indonesia)
wajh (Arab) --> wajah (Indonesia)
contest (Inggris) --> kontes(Indonesia)
optimist (Inggris) --> optimis (Indonesia)
science (Inggris) --> sains (Indonesia)
success (Inggris) --> sukses (Indonesia)
Kata-kata asing yang sudah sesuai dengan kaidah, ejaan, atau pola ucapan lidah Indonesia, sedapat
mungkin diserap secara utuh dengan penyesuaian seperlunya.
Contoh:
umur (Arab) --> umur (Indonesia)
popular (Inggris) --> popular (Indonesia), bukan: populer (salah).
extracurricular (Inggris) --> ekstrakurikular (Indonesia), bukan: ekstrakurikuler (salah)
telephone (Inggris) --> telefon (Indonesia), bukan: telepon (salah)
practice (Inggris) --> praktik atau praktis (Indonesia), bukan: praktek atau praktes (salah)
modern (Inggris) --> modern (Indonesia), bukan: moderen (salah)
congress (Inggris) --> kongres (Indonesia), bukan: konggres (salah)
kangaroo (Inggris) --> kanguru (Indonesia), bukan: kangguru (salah)
risk (Inggris) --> risiko (Indonesia), bukan: resiko (salah)
survey (Inggris) --> survei (Indonesia), bukan: survai (salah)
phrase (Inggris) --> frase (Indonesia), bukan: frasa (salah)
method (Inggris) --> metode (Indonesia), bukan: metoda (salah)
November (Inggris) --> November (Indonesia), bukan: Nopember (salah)
February (Inggris) --> Februari (Indonesia), bukan: Pebruari (salah)
5. Kata-kata yang sudah menyatu dan dianggap padu dituliskan serangkai. Contoh: olahraga, matahari,
segitiga, kacamata, peribahasa, adakalanya, darmawisata, beasiswa, saputangan, dukacita, sukacita,
manasuka, daripada, kepada, silaturahmi, sediakala, wasalam, bilamana, saripati, padahal, bagaimana,
kasatmata, fatamorgana, halalbihahal, malapetaka, sukarela, barangkali, bumiputra, lokakarya,
syahbandar, akilbalig, mancanegara, barangsiapa, perilaku, titimangsa, dan kasatmata.
6. Kata dasar yang ada dalam bahasa Indonesia adalah mungkir, bukan pungkir (salah). Dari kata dasar
mungkir bisa diturunkan kata-kata berimbuhan, seperti memungkiri, dimungkiri, pemungkiran. Banyak
pengguna bahasa yang begitu latah menggunakan bentuk yang salah, misalnya dipungkiri, karena
mereka tidak menyadari atau memang tidak mengindahkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar dalam berkomunikasi.
7. Kata popular (Inggris) diserap secara utuh ke dalam bahasa Indonesia, yakni popular (benar), bukan
populer (salah). Dari kata popular dapat diturunkan bentuk berimbuhan, seperti memopularkan (benar),
dipopularkan, dan pemopularan.
8. Kata hadir diserap dari bahasa Arab, hadlir. Dari kata hadir dapat dibentuk berbagai bentuk kata
berimbuhan, misalnya kehadiran, dihadirkan, menghadiri, dan dihadiri. Selain kata hadir, kita juga
menyerap bentuk lain, yakni hadirin dan hadirat.
9. Kata yang benar adalah bakti, bukan: bhakti (salah). Baca catatan no.2 di atas. Dari kata dasar bakti
kita dapat membentuk bentuk turunannya: berbakti, membaktikan, dibaktikan, dan pembaktian.
10. Bentuk yang benar adalah hadis, bukan: hadist (salah). Kata ini diserap dari bahasa Arab. Baca
catatan no. 2.
11. Bentuk akhiran yang kita serap dari bahasa Arab adalah -iah, bukan: iyah (salah). Misalnya: alamiah,
Islamiah, dan ilmiah. Dari bentuk ini secara tata asas lahirlah bentuk kata-kata lain, seperti aliah,
sanawiah, ibtidaiah, dan Muhammadiah.
12. Bentuk yang benar adalah praktik, bukan praktek (salah). Kata ini diserap dari kata practice (bahasa
Inggris), yang diindonesiakan menjadi dua kata, yakni praktik (nomina) dan praktis (adjektiva).
13. Kata-kata serapan yang mengandung huruf /z/ tetap dipertahankan sebagai /z/ (khususnya dari
bahasa Arab), tidak diubah menjadi /j/. Contoh: zaman, izin, dan zakat.
14. Bentuk akhiran yang kita serap dari bahasa asing, khususnya Inggris, adalah -sis, bukan -sa (salah).
Karena itu, bentuk kata-kata yang benar adalah analisis, bukan: analisa (salah), sintesis, elektolisis,
metamorfosis, fotosintesis, dan hipotesis.
15. Bentuk yang benar adalah frase, bukan: frasa (salah). Kata ini diserap dari bahasa Inggris, phrase.
16. Bentuk yang benar adalah hipotesis, bukan: hipotesa (salah). Baca catatan no. 14.
17. Bentuk yang benar adalah istirahat, bukan isterahat (salah).
18. Bentuk yang benar adalah asas, yang bermakna 'fondasi' atau 'dasar'. Dari kata dasar ini diturunkan
beberapa bentuk berimbuhan dan paduan lain, misalnya hak asasi (hak yang mendasar; hak yang sangat
fundamental). Taat asas artinya mengikuti pola dasar yang telah dibakukan atau ditetapkan.
19. Bentuk dan ucapan yang benar adalah /pascasarjana/, bukan: paskasarjana (salah). Banyak
pengguna bahasa, termasuk di dalamnya wartawan televisi dan radio yang sering salah menggunakan
atau mengucapkan kata ini. Mereka melafalkan huruf /c/ sebagai /k/ seperti halnya bahasa asing,
khususnya bahasa Inggris. Anggapan dan ucapan seperti itu tentu saja salah, karena kata pasca-,
merupakan unsur serapan dari bahasa Sanskerta, bukan dari bahasa Inggris. Kata pasca- bermakna
'sesudah', misalnya pascapanen, yakni masa sesudah panen, saat di mana para petani sudah memanen
hasil sawah mereka.
20. Bentuk yang benar adalah fotokopi, bukan: photo copy, foto copy, atau foto kopi (salah). Kata ini
diserap dari bahasa Inggris, photocopy (satu kata), yang disesuaikan bentuk penulisan dan
pengucapannya.
21. Kata-kata atau bentuk kata-kata yang menyerupai imbuhan dan tidak dapat berdiri sendiri ditulis
serangkai dengan kata yang dilekatinya.
Misalnya:
pra-, dwi-, eka-, semi-, bi-, non-, pan-, maha-, super-, serba-, antar-, anti-, tuna-, adi-, auto-, multi,
panca-, catur-, tri-, nir-, tan-, pro-, sub-, poli-, re-, swa-, tele-, trans-, ultra-, mono-, pasca-, tak-, dan
mala-.
Contoh:
prasejarah, praduga, prasangka; dwiwarna, dwipurwa, dwifungsi; ekawarna, ekabahasa, ekatunggal;
semifinal, semipermanen, semikonduktor, semiloka; bikameral, bilingual, bilateral; nonformal, nonblok,
nonpribumi, nonbaku, nonaktif; pan-Amerika, pan-Islam; mahasiswa, mahaputra, mahameru,
mahaguru, mahakuasa; supersonik, superbusa, supermodern, superego; serbabisa, serbatahu,
serbaneka; antarpulau, antarprovinsi, antarbangsa; antipeluru, antinuklir, antiperang; tunanetra,
tunarungu, tunawisma, tunadaksa; adikodrati, adipati, adikarya; autosugsti, autobiografi, autodiktik;
multiguna, multifungsi, multinasional, multilateral; pancaindera, Pancasila, pancaroba; caturwarga,
caturkarya; tritura, Trikora, tridarma, trisakti; nirguna, nirlaba, nirgelar, nirbatas, nirguna, nirfungsi;
tanwujud, tankarya; proaktif, pro-Barat, propartai; subseksi, subbagian, subtopik, subsumatif,
submaritim; poligami, poliandri, polisemi; reaksi, reproduksi, reorganisasi, rekonstruksi; swadaya,
swakarya, swakerta, swadesi, swalayan, swasembada, swakelola; telefon, telepati, telegraf, telegram,
televisi, telekomunikasi, telefoto, teleskop; transmisi, transmigrasi, transportasi, transaksi, transkripsi;
ultramodern, ultraviolet, ultranasionalis; monogami, monoteisme, monoton, monopoli, monolog,
monogram, monokrom; pasperang, pascasarjana, pascapanen, pascajual; takproduktif, takjelas,
takbaku, takresmi, takpasti; malapetaka, malapraktik, malaguna, malagizi, dan malafungsi.
22. Kata-kata tertentu yang tidak mengandung huruf atau fonem /h/ tetap dipertahankan. Contoh:
utang (benar), bukan hutang (salah), rapi, sila, silakan, imbau, isap, impit, paro 'bagian', separo
'sebagian', Eropa, sewa, gaji 'upah', andal, andalan, musna, alangan, pengalang.
23. Bentuk yang benar adalah sekadar, bukan: sekedar (salah). Kata ini berasal dari kata dasar 'kadar' ,
yang beraarti 'ukuran'. Jadi, sekadar berarti 'seukuran, satu ukuran. Ala kadarnya bermakna 'seukuran;
apa adanya'.
24.
26. Penulisan nama kota atau tempat yang benar adalah Pekanbaru, bukan: Pekan Baru (salah).
Berdasarkan bentuk ini, secara taat asas kita dapat membentuk dan menuliskan nama kota dan tempat
sebagai berikut.
• Palangkaraya, bukan: Palangka Raya;
• Banjarmasin, bukan: Banjar Masin;
• Banjarbaru, bukan: Banjar Baru;
• Bandarlampung, bukan: Bandar Lampung;
• Pangkalpinang, bukan: Pangkal Pinang;
• Tanjungpinang, bukan: Tanjung Pinang;
• Ujungpandang, bukan: Ujung Pandang (sekarang: Makassar);
• Jayapura, bukan: Jaya Pura;
• Kotabaru, bukan: Kota Baru;
• Batudaapantai, bukan: Batudaa Pantai;
• Bonepantai, bukan: Bone Pantai;
• Bonebolango, bukan: Bone Bolango;
• Bukittinggi, bukan: Bukit Tinggi;
• Batusangkar, bukan: Batu Sangkar;
• Padangpanjang, bukan: Padang Panjang.
Akan tetapi, jika nama kota atau tempat tersebut diikuti oleh kata-kata yang menunjukkan lokasi,
misalnya utara, selatan, timur, dan barat, maka penulisan dipisahkan.
Contoh:
Jawa Barat, bukan: Jawabarat (salah),
Sulawesi Utara,
Lampung Selatan,
Palu Barat.

More Related Content

More from Sarif Hidayat

Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docxSeorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
Sarif Hidayat
 
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docxSemangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Sarif Hidayat
 
Satu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docxSatu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docx
Sarif Hidayat
 
Samsara.docx
Samsara.docxSamsara.docx
Samsara.docx
Sarif Hidayat
 
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docxPelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Sarif Hidayat
 
Paman Don.docx
Paman Don.docxPaman Don.docx
Paman Don.docx
Sarif Hidayat
 
PACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docxPACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docx
Sarif Hidayat
 
Mirror.docx
Mirror.docxMirror.docx
Mirror.docx
Sarif Hidayat
 
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docxMenyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
Sarif Hidayat
 
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docxMengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
Sarif Hidayat
 
Menembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docxMenembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docx
Sarif Hidayat
 
Malin Kundang.docx
Malin Kundang.docxMalin Kundang.docx
Malin Kundang.docx
Sarif Hidayat
 
Kiamat Memang Sudah Dekat.docx
Kiamat Memang Sudah Dekat.docxKiamat Memang Sudah Dekat.docx
Kiamat Memang Sudah Dekat.docx
Sarif Hidayat
 
Ketika Kita Berbeda.docx
Ketika Kita Berbeda.docxKetika Kita Berbeda.docx
Ketika Kita Berbeda.docx
Sarif Hidayat
 
Isi Batok Kepala Bertengkar.docx
Isi Batok Kepala Bertengkar.docxIsi Batok Kepala Bertengkar.docx
Isi Batok Kepala Bertengkar.docx
Sarif Hidayat
 
Imagosentris.docx
Imagosentris.docxImagosentris.docx
Imagosentris.docx
Sarif Hidayat
 
Harta Karun Untuk Semua.docx
Harta Karun Untuk Semua.docxHarta Karun Untuk Semua.docx
Harta Karun Untuk Semua.docx
Sarif Hidayat
 
Guruji.docx
Guruji.docxGuruji.docx
Guruji.docx
Sarif Hidayat
 
Ghost Mother.docx
Ghost Mother.docxGhost Mother.docx
Ghost Mother.docx
Sarif Hidayat
 
Cinta yang Tersesat.docx
Cinta yang Tersesat.docxCinta yang Tersesat.docx
Cinta yang Tersesat.docx
Sarif Hidayat
 

More from Sarif Hidayat (20)

Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docxSeorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
 
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docxSemangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
 
Satu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docxSatu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docx
 
Samsara.docx
Samsara.docxSamsara.docx
Samsara.docx
 
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docxPelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
 
Paman Don.docx
Paman Don.docxPaman Don.docx
Paman Don.docx
 
PACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docxPACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docx
 
Mirror.docx
Mirror.docxMirror.docx
Mirror.docx
 
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docxMenyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
 
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docxMengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
 
Menembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docxMenembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docx
 
Malin Kundang.docx
Malin Kundang.docxMalin Kundang.docx
Malin Kundang.docx
 
Kiamat Memang Sudah Dekat.docx
Kiamat Memang Sudah Dekat.docxKiamat Memang Sudah Dekat.docx
Kiamat Memang Sudah Dekat.docx
 
Ketika Kita Berbeda.docx
Ketika Kita Berbeda.docxKetika Kita Berbeda.docx
Ketika Kita Berbeda.docx
 
Isi Batok Kepala Bertengkar.docx
Isi Batok Kepala Bertengkar.docxIsi Batok Kepala Bertengkar.docx
Isi Batok Kepala Bertengkar.docx
 
Imagosentris.docx
Imagosentris.docxImagosentris.docx
Imagosentris.docx
 
Harta Karun Untuk Semua.docx
Harta Karun Untuk Semua.docxHarta Karun Untuk Semua.docx
Harta Karun Untuk Semua.docx
 
Guruji.docx
Guruji.docxGuruji.docx
Guruji.docx
 
Ghost Mother.docx
Ghost Mother.docxGhost Mother.docx
Ghost Mother.docx
 
Cinta yang Tersesat.docx
Cinta yang Tersesat.docxCinta yang Tersesat.docx
Cinta yang Tersesat.docx
 

Recently uploaded

Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
moh3315
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
opkcibungbulang
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 

Recently uploaded (20)

Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 

Daftar kata baku.doc

  • 1. Cermatkah Anda Berbahasa Indonesia? Dalam tulisan ini saya tidak bermaksud menggurui Anda, melainkan kita bersama-sama secara objektif mencermati penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan kita sehari-hari, khususnya dalam situasi formal. Dalam hal ini kita mengacu kepada segala ketentuan yang ditetapkan berdasarkan Pedoman Ejaan Umum Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI). Sebelum kita masuk ke bagian inti pembicaraan, kita harus sepakat dulu bahwa kecermatan berbahasa Indonesia seseorang itu bukan ditentukan oleh pangkat, pendidikan, gelar, ataupun jabatan yang disandangnya, melainkan ditentukan oleh sejauh mana yang bersangkutan menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan di atas tadi, yakni EYD dan PUPI. Contoh kecil saja, seorang siswa SD kelas 5 setelah mempelajari kosakata baku dalam bahasa Indonesia akan memilih kata 'praktik', 'November', dan 'fotokopi' dalam setiap tulisan atau ucapannya. Sebaliknya, seorang profesor yang memegang jabatan penting dalam pemerintahan, sebagai Menteri misalnya, cenderung memilih yang lain, yakni 'praktek', 'Nopember', dan 'foto copy', dalam tulisan atau ucapannya. Lalu, timbul pertanyaan: Siapakah yang benar di antara kedua orang tadi? Siswa SD atau sang profesor? Menghadapi situasi semacam ini kita harus berpedoman kepada ketentuan yang berlaku. Kita tahu bersama bahwa ketiga kata tadi berasal dari bahasa Inggris, yakni 'practice, practical', 'November', dan 'photocopy'. Berdasarkan ketentuan yang ada, maka kata-kata tersebut diserap ke dalam bahasa Indonesia sebagai berikut. 1. Kata 'practice' menjadi 'praktis' (c -> diikuti konsonan berbunyi k menjadi -> k, c -> diikuti vokal -> e berbunyi -> s menjadi -> s; sedangkan 'practical' diserap menjadi 'praktik' atau 'praktikal' (dua kata yang berbeda). Sedangkan huruf /i/ tetap menjadi /i/, tidak diubah menjadi /e/. 2. Kata 'November' berasal dari bahasa Inggris 'November'. Huruf 'v' dalam bahasa Inggris tetap dipertahankan atau diserap sebagai /v/ dalam bahasa Indonesia, dan bukan diubah menjadi /p/ atau /f/. Contoh lain kata 'vitamin' (bahasa Inggris) tetap menjadi -> 'vitamin' (bahasa Indonesia), vaccin -> vaksin, dan verbal -> verbal. 3. Kata 'fotokopi' berasal dari bahasa Inggris 'photocopy'. Sesuai dengan ketentuan yang ada huruf /ph/ (bahasa Inggris) diserap menjadi 'f' dalam bahasa Indonesia. Huruf /c/ diikuti vokal o (bunyi k) menjadi /k/, dan /y/ berbunyi /i/ menjadi /i/. Berdasarkan uraian di atas, maka jelaslah bagi kita bahwa kata yang benar adalah 'praktik', 'November', dan 'fotokopi' seperti yang digunakan oleh siswa kelas 5 SD tadi, sedangkan kata 'praktek', 'Nopember', dan foto copy' yang digunakan sang profesor tadi adalah salah (nonbaku).
  • 2. Berdasarkan ketentuan dalam EYD dan PUPI, berikut ini saya daftarkan bentuk kata-kata yang benar (baku) dan yang tidak tepat (nonbaku) dalam bahasa Indonesia. Daftar kata baku terletak di sebelah kiri, sedangkan kata nonbaku berada di sebelah kanan. DAFTAR KATA BAKU DAN KATA NONBAKU BAHASA INDONESIA No. Baku Nonbaku No. Baku Nonbaku 1 masjid Mesjid 151 alangan halangan 2 amal saleh amal salih 152 beralangan berhalangan 3 salat solat, shalat 153 iba ibah 4 akhirat Akherat 154 mengiba menghiba 5 Al-Quran Al-Qur'an, Alquran 155 andal handal 6 Al-Fatihah Al-Fatehah 156 andalan handalan 7 kabar khabar 157 mengandalkan menghandalkan 8 teladan tauladan 158 sewa sewah 9 setan syetan; syaitan 159 gaji 'upah' gajih 10 miliar milyar; miliard 160 gajih 'lemak' gaji 11 triliun triliyun 161 sutera sutra 12 mulia mulya 162 indera indra 13 standar standard 163 tenteram tentram 14 standardisasi standarisasi 164 terampil trampil
  • 3. 15 olahraga olah raga 165 keterampilan ketrampilan 16 mungkir pungkir 166 karena karna 17 memungkiri mempungkiri 167 sandera sandra 18 popular populer 168 jenderal jendral 19 memopularkan mempopulerkan 169 keterangan ketrangan 20 ekstrakurikular ekstrakurikuler 170 rezeki rezki; rejeki 21 hadir hadlir 171 keraton kraton 22 bakti bhakti 172 keroncong kroncong 23 bumi bhumi 173 kesatria ksatria 24 darma dharma 174 cenderung cendrung 25 batin bathin 175 justru justeru 26 hadis hadist 176 putra putera 27 sanawiah tsanawiah, tsanawiyah 177 putri puteri 28 aliah aliyah 178 Inggris Inggeris 29 ibtidaiah ibtidaiyah 179 Prancis Perancis 30 Muhammadiah Muhammadiyah 180 Sumatra Sumatera 31 Nahdatul Ulama Nahdlatul Ulama 181 Pekanbaru Pekan Baru 32 Ramadan Ramadhan 182 tribune tribun 33 Senin Senen 183 faksimile faksimil 34 praktik praktek 184 perilaku pri laku
  • 4. 35 zaman jaman 185 kerasan krasan 36 zakat jakat 186 tata kerama tata krama 37 izin ijin, idzin 187 sepak bola sepakbola 38 analisis analisa 188 bulu tangkis bulutangkis 39 frase frasa 189 bola voli bolavoli; voleybal 40 metode metoda 190 kerja sama kerjasama 41 survei survai 191 tata bahasa tatabahasa 42 materai meterai, materei 192 tata tertib tatatertib; tata tertip 43 hipotesis hipotesa 193 ibu kota ibukota 44 sintensis sintesa 194 media massa mass media 45 hierarki hirarki, hierakhi 195 batu bara batubara 46 konduite kondite 196 mata air mataair 47 varietas varitas 197 kata benda katabenda 48 karier karir 198 surat kabar suratkabar 49 istirahat isterahat 199 titik sudut titiksudut 50 syariat syareat 200 suaka alam suakaalam 51 nasihat nasehat 201 suaka politik suakapolitik 52 rida 'rela' reda 202 pasal fasal 53 kaidah kaedah 203 pikir fikir 54 malaikat malaekat 204 pihak fihak 55 akhirat akherat 205 napas nafas
  • 5. 56 ijazah ijasah, izasah 206 topan tofan 57 jenazah jenasah 207 paham faham 58 takzim taksim 208 lembap lembab 59 risiko resiko 209 kelembapan kelembaban 60 nazar najar, nasar 211 lenyap lenyab 61 azimat ajimat 211 pasif pasip 62 khazanah khasanah 212 misi missi 63 horizontal horisontal 213 profesor professor 64 zamrut jamrut, jambrut 214 wasalam wassalam; wa salam 65 zakat fitrah jakat fitrah 215 takwa taqwa 66 asas azas 216 ketakwaan ketaqwaan 67 asasi azasi, azazi 217 umat ummat 68 hak asasi hak azasi 218 tamat tammat 69 sah 'resmi' syah 219 aki akki 70 syah 'kepala, raja' sah 220 sunah sunnah 71 insaf insyaf 221 sunat sunnat 72 insya Allah insah Allah 222 atmosfer atmosfir 73 sahabat syahabat 223 ionosfer ionosfir 74 syahadat sahadat 224 stratosfer statosfir 75 sarat "penuh, padat' syarat 225 biosfer biosfir 76 syarat 'permintaan' sarat 226 eksporter eksportir; exportir
  • 6. 77 kategori katagori 227 pengekspor pengexport 78 episode episoda 228 importer; pengimpor importir; pengimport 79 sukarela suka rela 229 esai esei 80 manasuka mana suka 230 saksama seksama 81 sukacita suka cita 231 klausa klause 82 dukacita duka cita 232 kuitansi kwitansi 83 barangkali barang kali 233 kuintal kwintal 84 acapkali acap kali 234 kualitas kwalitas 85 saputangan sapu tangan 235 kuantitas kwantitas 86 bumiputra bumi putra, bumiputera 236 frekuensi frekwensi 87 mancanegara manca negara 237 persen prosen 88 pariwisata parawisata; pari wisata 238 persentase prosentase 89 margasatwa marga satwa 239 konsekuensi konsekwensi 90 lokakarya loka karya 240 kuadrat kwadrat 91 matahari mata hari 241 tobat taubat 92 lokaria loka ria 242 anggota anggauta 93 pascasarjana pasca sarjana; paskasarjana 243 teladan tauladan 94 narasumber nara sumber 244 handai tolan handai taulan 95 tunawisma tuna wisma 245 aurat orat 96 syahbandar syah bandar; sahbandar 246 hewan khewan
  • 7. 97 akilbalig akil balig; akilbalik 247 ahli akhli 98 sutradara sutra dara 248 syukur sukur 99 peribahasa peri bahasa 249 mensyukuri menyukuri 100 paramasastara parama sastra; paramasastera 250 arasy aras 101 kilogram kilo gram 251 Eropa Eropah 102 prasarana pra-sarana; pra sarana 252 syair sair 103 fotokopi foto kopi; foto copy 253 masykur maskur 104 fatamorgana fata morgana 254 bermusyawarat bermusyawarah 105 semifinal semi final; semipinal 255 permusyawaratan permusyawarahan 106 nonformal non formal 256 kongres konggres 107 supersonik super sonik 257 khawatir kuatir; hawatir 108 autobiografi otobiografi; auto biografi 258 sistem; sistematis sistim; sistimatis 109 malapetaka mala petaka 259 kendaraan kenderaan 110 autosugesti otosugesti; auto sugesti 260 definisi defenisi 111 Pancasila Panca Sila 261 ideologi idiologi 112 pascapanen pasca panen; paskapanen 262 desain disain 113 ekawarna eka warna 263 desainer 'pendesain' disainer 114 Saptamarga Sapta Marga 264 disertasi desertasi 115 multinasional multi nasional 265 Khalik Halik; Kalik 116 caturkarya catur karya 266 ikhtisar ihtisar
  • 8. 117 swakarya swa karya 267 ikhtiar ihtiar 118 Trikora Tri Kora 268 khusus kusus, husus 119 serbaguna serba guna 269 teknik tehnik; tekhnik 120 nonblok non blok 270 teknologi tehnologi; tekhnologi 121 adakalanya ada kalanya 271 energi enersi 122 alhamdulillah alhamdu lillah 272 subjek subyek 123 astagfirullah astag firullah 273 subjektif subyektif 124 bilamana bila mana 274 objek obyek 125 belasungkawa bela sungkawa 275 objektif obyektif 126 daripada dari pada 276 objektivitas objektifitas 127 beasiswa bea siswa 277 adjektiva ajektif 128 hulubalang hulu balang 278 memerkosa memperkosa 129 padahal pada hal 279 mengilat mengkilat 130 Segitiga segi tiga 280 ubah rubah; obah 131 tegaklurus tegak lurus 281 perubahan perobahan 132 sediakala sedia kala 282 mengubah merubah; merobah 133 silaturahmi sila turahmi; silahturahmi 283 memperkukuh memperkokoh 134 istirahat isterahat 284 Roboh rubuh 135 sukaria suka ria 285 Berjuang berjoang 136 titimangsa titi mangsa 286 ujung tombak ujung tumbak 137 kacamata kaca mata 287 cacat cacad
  • 9. 138 kasatmata kasat mata 288 Derajat derajad 139 utang hutang 289 nekad nekat 140 berutang berhutang 290 menaati mentaati 141 imbau himbau 291 Menerapkan menterapkan 142 mengimbau menghimbau 292 Menafsirkan mentafsirkan 143 impit himpit 293 Menerjemahkan menterjemahkan 144 mengimpit menghimpit 294 mengkritik mengeritik; mengeritik 145 rapi rapih 295 Memprotes memrotes 146 paro 'bagian' paroh; paruh 296 apotek apotik 147 separo 'satu bagian' separoh; separuh 297 Apoteker apotiker 148 kadar 'ukuran' kedar 298 atlet; atletik atlit; atlitik 149 sekadar 'satu ukuran' sekedar 299 telefon Telepon 150 Silakan silahkan 300 Jumat Jum'at 1. Kata masjid berasal dari bahasa Arab, masjidun, yang kita serap secara utuh sebagai nomina dengan menghilangkan akhiran -un, menjadi masjid, bukan mesjid (huruf /a/ tetap dipertahankan menjadi /a/, tidak diubah menjadi /e/). Kata-kata lain yang kita serap dengan cara yang sama, di antaranya adalah: madrasah,berasal dari bahasa Arab, madrasatun; dan daftar, berasal dari bahasa Arab, daftarun. 2. Kata salat, berasal dari bahasa Arab, shalat, yang kita serap menjadi salat (bukan: shalat atau solat). Bahasa Indonesia tidak mengenal huruf kembar /sh-/, /bh-/, /dh-/, /dl-/, /th-/, dan /ts-/. Karena itu, kata-kata yang diserap dari bahasa asing, misalnya dari bahasa Arab, Sanskerta, Inggris, dan Belanda yang mengandung huruf-huruf kembar seperti di atas disesuaikan dengan fonem atau huruf yang ada dalam bahasa Indonesia dengan menyesuaikan bentuk tulisan dan/atau bunyi yang paling mendekati
  • 10. atau sama dengan kata aslinya. Berdasarkan pedoman di atas, maka kita dapat menentukan bentuk kata baku (benar) sebagai berikut. • salat, bukan: shalat, sholat; • Ramadan, bukan: Ramadhan atau Ramadlan; • bumi, bukan: bhumi; • bakti, bukan: bhakti; • batin, bukan: bathin; • darma, bukan: dharma; • Selasa, bukan: Tselasa atau Tsalata; • hadir, bukan: hadlir; • hadirin, bukan: hadlirin; • Sanawiah, bukan Tsanawiah • ateis, bukan: atheis; • tema, bukan: thema. • hadis, bukan: hadist. 3. Kata miliar berasal dari bahasa Inggris, milliard, yang kita serap ke dalam bahasa Indonesia menjadi miliar, bukan miliard, milyard, atau milyar. Banyak pengguna bahasa, seperti wartawan (media massa), tokoh birokrat dan pemerintah, mahasiswa, guru, dosen, serta pegawai dan petugas di dunia perbankan yang tidak menyadari dan melakukan banyak kesalahan terhadap pemakaian kata seperti ini. Kata milliard, kita serap menjadi miliar, dengan melakukan penyesuaian sebagai berikut. • Huruf kembar /ll/ kita sesuaikan dengan fonem bahasa Indonesia menjadi satu /l/. Perhatikan: milliard --> menjadi miliar (satu /l/) trilliun --> menjadi triliun (satu /l/) professor --> menjadi profesor (satu /s/) wasalam --> menjadi wasalam (satu /s/) accu --> menjadi aki (satu /k/), bukan akki (dua /kk/) Kecuali: mass media --> menjadi media massa (dua /ss/), karena dalam bahasa Indonesia sudah terdapat kata masa (satu /s/), yang berbeda maknanya dengan massa (dua /ss/). • Huruf /i/ tetap dipertahankan menjadi /i/ (bukan diubah menjadi /y/). Perhatikan: milliard --> miliar (/i/ tetap menjadi /i/, tidak diubah menjadi /y/ (milyar [salah]);
  • 11. trilliun --> triliun, bukan: trilyun (salah); • Gugus konsonan –rd karena dalam bahasa Indonesia tidak dikenal gugus konsonan akhir –rd, maka diserap menjadi –r. Perhatikan: milliard --> menjadi miliar, bukan: miliard (salah) president --> menjadi presiden, bukan: president (salah) standard --> menjadi standar, bukan: standard (salah) Di samping itu, kita juga menyerap bentuk kata turunannya secara utuh, sebagai berikut. standardization --> menjadi standardisasi, bukan standarisasi (standar + -isasi [salah]) presidential --> menjadi presidensial, bukan presidenial (presiden + -ial [salah]) 4. Kata-kata asing yang masuk dan diserap ke dalam bahasa Indonesia sedapat mungkin disesuaikan dengan kaidah, ejaan, dan pengucapan Indonesia. Misalnya kata standard (Inggris) diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi standar (benar), bukan standard (salah) karena dalam bahasa Indonesia tidak dikenal gugus konsonan akhir -rd. Contoh lain, president (Inggris) diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi presiden (benar), bukan president (salah). Test (Inggris) diserap menjadi tes (bahasa Indonesia). argument (Inggris) --> argumen (Indonesia) accen (Inggris) --> aksen (Indonesia) wajh (Arab) --> wajah (Indonesia) contest (Inggris) --> kontes(Indonesia) optimist (Inggris) --> optimis (Indonesia) science (Inggris) --> sains (Indonesia) success (Inggris) --> sukses (Indonesia) Kata-kata asing yang sudah sesuai dengan kaidah, ejaan, atau pola ucapan lidah Indonesia, sedapat mungkin diserap secara utuh dengan penyesuaian seperlunya. Contoh: umur (Arab) --> umur (Indonesia) popular (Inggris) --> popular (Indonesia), bukan: populer (salah).
  • 12. extracurricular (Inggris) --> ekstrakurikular (Indonesia), bukan: ekstrakurikuler (salah) telephone (Inggris) --> telefon (Indonesia), bukan: telepon (salah) practice (Inggris) --> praktik atau praktis (Indonesia), bukan: praktek atau praktes (salah) modern (Inggris) --> modern (Indonesia), bukan: moderen (salah) congress (Inggris) --> kongres (Indonesia), bukan: konggres (salah) kangaroo (Inggris) --> kanguru (Indonesia), bukan: kangguru (salah) risk (Inggris) --> risiko (Indonesia), bukan: resiko (salah) survey (Inggris) --> survei (Indonesia), bukan: survai (salah) phrase (Inggris) --> frase (Indonesia), bukan: frasa (salah) method (Inggris) --> metode (Indonesia), bukan: metoda (salah) November (Inggris) --> November (Indonesia), bukan: Nopember (salah) February (Inggris) --> Februari (Indonesia), bukan: Pebruari (salah) 5. Kata-kata yang sudah menyatu dan dianggap padu dituliskan serangkai. Contoh: olahraga, matahari, segitiga, kacamata, peribahasa, adakalanya, darmawisata, beasiswa, saputangan, dukacita, sukacita, manasuka, daripada, kepada, silaturahmi, sediakala, wasalam, bilamana, saripati, padahal, bagaimana, kasatmata, fatamorgana, halalbihahal, malapetaka, sukarela, barangkali, bumiputra, lokakarya, syahbandar, akilbalig, mancanegara, barangsiapa, perilaku, titimangsa, dan kasatmata. 6. Kata dasar yang ada dalam bahasa Indonesia adalah mungkir, bukan pungkir (salah). Dari kata dasar mungkir bisa diturunkan kata-kata berimbuhan, seperti memungkiri, dimungkiri, pemungkiran. Banyak pengguna bahasa yang begitu latah menggunakan bentuk yang salah, misalnya dipungkiri, karena mereka tidak menyadari atau memang tidak mengindahkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi. 7. Kata popular (Inggris) diserap secara utuh ke dalam bahasa Indonesia, yakni popular (benar), bukan populer (salah). Dari kata popular dapat diturunkan bentuk berimbuhan, seperti memopularkan (benar), dipopularkan, dan pemopularan. 8. Kata hadir diserap dari bahasa Arab, hadlir. Dari kata hadir dapat dibentuk berbagai bentuk kata berimbuhan, misalnya kehadiran, dihadirkan, menghadiri, dan dihadiri. Selain kata hadir, kita juga menyerap bentuk lain, yakni hadirin dan hadirat. 9. Kata yang benar adalah bakti, bukan: bhakti (salah). Baca catatan no.2 di atas. Dari kata dasar bakti kita dapat membentuk bentuk turunannya: berbakti, membaktikan, dibaktikan, dan pembaktian.
  • 13. 10. Bentuk yang benar adalah hadis, bukan: hadist (salah). Kata ini diserap dari bahasa Arab. Baca catatan no. 2. 11. Bentuk akhiran yang kita serap dari bahasa Arab adalah -iah, bukan: iyah (salah). Misalnya: alamiah, Islamiah, dan ilmiah. Dari bentuk ini secara tata asas lahirlah bentuk kata-kata lain, seperti aliah, sanawiah, ibtidaiah, dan Muhammadiah. 12. Bentuk yang benar adalah praktik, bukan praktek (salah). Kata ini diserap dari kata practice (bahasa Inggris), yang diindonesiakan menjadi dua kata, yakni praktik (nomina) dan praktis (adjektiva). 13. Kata-kata serapan yang mengandung huruf /z/ tetap dipertahankan sebagai /z/ (khususnya dari bahasa Arab), tidak diubah menjadi /j/. Contoh: zaman, izin, dan zakat. 14. Bentuk akhiran yang kita serap dari bahasa asing, khususnya Inggris, adalah -sis, bukan -sa (salah). Karena itu, bentuk kata-kata yang benar adalah analisis, bukan: analisa (salah), sintesis, elektolisis, metamorfosis, fotosintesis, dan hipotesis. 15. Bentuk yang benar adalah frase, bukan: frasa (salah). Kata ini diserap dari bahasa Inggris, phrase. 16. Bentuk yang benar adalah hipotesis, bukan: hipotesa (salah). Baca catatan no. 14. 17. Bentuk yang benar adalah istirahat, bukan isterahat (salah). 18. Bentuk yang benar adalah asas, yang bermakna 'fondasi' atau 'dasar'. Dari kata dasar ini diturunkan beberapa bentuk berimbuhan dan paduan lain, misalnya hak asasi (hak yang mendasar; hak yang sangat fundamental). Taat asas artinya mengikuti pola dasar yang telah dibakukan atau ditetapkan. 19. Bentuk dan ucapan yang benar adalah /pascasarjana/, bukan: paskasarjana (salah). Banyak pengguna bahasa, termasuk di dalamnya wartawan televisi dan radio yang sering salah menggunakan atau mengucapkan kata ini. Mereka melafalkan huruf /c/ sebagai /k/ seperti halnya bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Anggapan dan ucapan seperti itu tentu saja salah, karena kata pasca-, merupakan unsur serapan dari bahasa Sanskerta, bukan dari bahasa Inggris. Kata pasca- bermakna 'sesudah', misalnya pascapanen, yakni masa sesudah panen, saat di mana para petani sudah memanen hasil sawah mereka. 20. Bentuk yang benar adalah fotokopi, bukan: photo copy, foto copy, atau foto kopi (salah). Kata ini diserap dari bahasa Inggris, photocopy (satu kata), yang disesuaikan bentuk penulisan dan pengucapannya. 21. Kata-kata atau bentuk kata-kata yang menyerupai imbuhan dan tidak dapat berdiri sendiri ditulis serangkai dengan kata yang dilekatinya. Misalnya: pra-, dwi-, eka-, semi-, bi-, non-, pan-, maha-, super-, serba-, antar-, anti-, tuna-, adi-, auto-, multi, panca-, catur-, tri-, nir-, tan-, pro-, sub-, poli-, re-, swa-, tele-, trans-, ultra-, mono-, pasca-, tak-, dan mala-.
  • 14. Contoh: prasejarah, praduga, prasangka; dwiwarna, dwipurwa, dwifungsi; ekawarna, ekabahasa, ekatunggal; semifinal, semipermanen, semikonduktor, semiloka; bikameral, bilingual, bilateral; nonformal, nonblok, nonpribumi, nonbaku, nonaktif; pan-Amerika, pan-Islam; mahasiswa, mahaputra, mahameru, mahaguru, mahakuasa; supersonik, superbusa, supermodern, superego; serbabisa, serbatahu, serbaneka; antarpulau, antarprovinsi, antarbangsa; antipeluru, antinuklir, antiperang; tunanetra, tunarungu, tunawisma, tunadaksa; adikodrati, adipati, adikarya; autosugsti, autobiografi, autodiktik; multiguna, multifungsi, multinasional, multilateral; pancaindera, Pancasila, pancaroba; caturwarga, caturkarya; tritura, Trikora, tridarma, trisakti; nirguna, nirlaba, nirgelar, nirbatas, nirguna, nirfungsi; tanwujud, tankarya; proaktif, pro-Barat, propartai; subseksi, subbagian, subtopik, subsumatif, submaritim; poligami, poliandri, polisemi; reaksi, reproduksi, reorganisasi, rekonstruksi; swadaya, swakarya, swakerta, swadesi, swalayan, swasembada, swakelola; telefon, telepati, telegraf, telegram, televisi, telekomunikasi, telefoto, teleskop; transmisi, transmigrasi, transportasi, transaksi, transkripsi; ultramodern, ultraviolet, ultranasionalis; monogami, monoteisme, monoton, monopoli, monolog, monogram, monokrom; pasperang, pascasarjana, pascapanen, pascajual; takproduktif, takjelas, takbaku, takresmi, takpasti; malapetaka, malapraktik, malaguna, malagizi, dan malafungsi. 22. Kata-kata tertentu yang tidak mengandung huruf atau fonem /h/ tetap dipertahankan. Contoh: utang (benar), bukan hutang (salah), rapi, sila, silakan, imbau, isap, impit, paro 'bagian', separo 'sebagian', Eropa, sewa, gaji 'upah', andal, andalan, musna, alangan, pengalang. 23. Bentuk yang benar adalah sekadar, bukan: sekedar (salah). Kata ini berasal dari kata dasar 'kadar' , yang beraarti 'ukuran'. Jadi, sekadar berarti 'seukuran, satu ukuran. Ala kadarnya bermakna 'seukuran; apa adanya'. 24. 26. Penulisan nama kota atau tempat yang benar adalah Pekanbaru, bukan: Pekan Baru (salah). Berdasarkan bentuk ini, secara taat asas kita dapat membentuk dan menuliskan nama kota dan tempat sebagai berikut. • Palangkaraya, bukan: Palangka Raya; • Banjarmasin, bukan: Banjar Masin; • Banjarbaru, bukan: Banjar Baru; • Bandarlampung, bukan: Bandar Lampung; • Pangkalpinang, bukan: Pangkal Pinang; • Tanjungpinang, bukan: Tanjung Pinang; • Ujungpandang, bukan: Ujung Pandang (sekarang: Makassar); • Jayapura, bukan: Jaya Pura; • Kotabaru, bukan: Kota Baru; • Batudaapantai, bukan: Batudaa Pantai;
  • 15. • Bonepantai, bukan: Bone Pantai; • Bonebolango, bukan: Bone Bolango; • Bukittinggi, bukan: Bukit Tinggi; • Batusangkar, bukan: Batu Sangkar; • Padangpanjang, bukan: Padang Panjang. Akan tetapi, jika nama kota atau tempat tersebut diikuti oleh kata-kata yang menunjukkan lokasi, misalnya utara, selatan, timur, dan barat, maka penulisan dipisahkan. Contoh: Jawa Barat, bukan: Jawabarat (salah), Sulawesi Utara, Lampung Selatan, Palu Barat.