SlideShare a Scribd company logo
PELAYANAN PROFESIONAL
KURIKULUM 2004




      MODEL PELATIHAN DAN
    PENGEMBANGAN SILABUS




      DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
               Jakarta, 2003
Katalog dalam Terbitan


Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan Penelitian
dan Pengembangan
Departemen Pendidikan Nasional
         Pelayanan Profesional Kurikulum 2004
         Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus, - Jakarta:
Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas: 2003
iv, 48 hal.




2
KATA PENGANTAR

Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon oleh kinerja
pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Mutu pendidikan yang
demikian itu sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang
cerdas dan berkehidupan yang damai, terbuka, dan berdemokrasi, serta
mampu bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan seluruh warga negara Indonesia. Dalam pada itu, kinerja
pendidikan menuntut adanya pembenahan dan penyempurnaan terhadap
aspek substantif yang mendukungnya, yakni kurikulum.

Pusat kurikulum Balitbang Depdiknas telah menyiapkan seperangkat
kurikulum yang disebut dengan “Kurikulum 2004”. Sebelum kurikulum
ini diberlakukan secara nasional telah dilakukan rintisan pelaksanaan (pilot
mini) di beberapa sekolah kemudian dilanjutkan dengan perluasan rintisan
pelaksanaan di sejumlah sekolah yang lebih banyak. Rintisan dan perluasan
rintisan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan tentang kekuatan dan
kelemahan perangkat yang telah disusun sebagai bahan penyempurnaan.

Perangkat kurikulum 2004 terdiri atas Kerangka Dasar, Standar Kompetensi
Bahan Kajian, dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Perangkat Kurikulum
2004 juga didukung oleh perangkat layanan profesional yang terdiri atas
(1) Pemahaman terhadap Kurikulum 2004, (2) Model Sistem Penyampaian
Kurikulum, (3) Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif, (4) Pengelolaan
Kurikulum di Tingkat Sekolah, (5) Model Pelatihan dan Pengembangan
Silabus.



                                                  Jakarta, November 2003
                                                  Kepala Pusat Kurikulum



                                                    Dr. H. Siskandar, MA




                                                                           3
DAFTAR ISI

BAB. I.     APA DAN MENGAPA SILABUS DIKEMBANGKAN? ...............                                   6
            A. Mengapa Silabus Perlu Dikembangkan? ...........................                      6
            B. Apa Pengertian Silabus? ....................................................         7
            C. Apa Tujuan Penulisan Pedoman Ini? ................................                   8
            D. Siapa Sasaran Pedoman Ini? ..............................................            8

BAB. II. BAGAIMANA MEKANISME PENGEMBANGAN SILABUS? ...                                            10
         A. Apa Peran dan Tanggung Jawab Lembaga Kependidikan? ...                                10
         B. Bagaimana Membentuk Tim Pengembang Silabus? ..........                                11
         C. Apa Tahapan Pengembangan Silabus? .............................                       11

BAB. III. APA KOMPONEN DAN FORMAT SILABUS? ........................ 14
          A. Apa Komponen Silabus? ................................................. 14
          B. Bagaimana Format Penyajian Silabus? ............................ 21

BAB. IV. BAGAIMANA MENYUSUN PENGALAMAN BELAJAR? ...... 24
         A. Bagaimana Menjabarkan Kompetensi Dasar Ke Pengalaman
            Belajar? .............................................................................. 24

BAB. V. BAGAIMANA MENYUSUNAN PEMBELAJARAN TEMATIS? ...                                            26
        A. Apa Pengertian Pembelajaran Tematis? ...........................                       26
        B. Bagaimana Strategi Pembelajaran Tematis? .....................                         26
        C. Apa Ciri-ciri Pembelajaran Tematis? ...............................                    26
        D. Apa Kekuatan Pembelajaran Tematis? .............................                       27
        E. Apa Peran Tema? .............................................................          27
        F Apa Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembelajaran
         .
           Tematis? ...........................................................................   28
        G. Bagaimana Langkah-langkah Menyusun Pembelajaran
           Tematis? ...........................................................................   28

BAB. VI. MODEL PELATIHAN PENGEMBANGAN SILABUS DI
         DAERAH ................................................................................ 30
         A. Materi Pelatihan .............................................................. 30
         B. Model Pelatihan ............................................................... 30


4
C.    Penatar .............................................................................    31
             D.    Petatar ..............................................................................   31
             E.    Waktu Pelatihan ...............................................................          31
             F.    Pelaksanaan Pelatihan ......................................................             31
             G.    Kriteria Petatar Pelaksana Pendidikan .............................                      32
             H.    Persiapan Pelatihan ..........................................................           34
             I.    Contoh Program Pelatihan ...............................................                 34

BAB. VII. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PENGEMBANG SILABUS ..                                                    36
          A. Pusat ...................................................................................      36
          B. Dinas Pendidikan Propinsi ...............................................                      36
          C. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ...................................                            36
          D. Sekolah ............................................................................           37

LAMPIRAN: Model Silabus ..................................................................                  38




                                                                                                             5
1          APA DAN MENGAPA SILABUS
               DIKEMBANGKAN?


A. Mengapa Silabus Perlu Dikembangkan?

    Pemberlakuan Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang
    Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan
    wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini
    diikuti dengan perubahan pengelolaan pendidikan dari bersifat
    sentralistik ke desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan
    ini diwujudkan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang
    Sistem Pendidikan Nasional. Selanjutnya tuntutan globalisasi dalam
    bidang pendidikan juga perlu dipertimbangkan agar hasil
    pendidikan nasional dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara-
    negara maju.

    Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu
    didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan
    pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan
    siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian,
    daerah atau sekolah memiliki kewenangan untuk merancang dan
    menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman
    belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan suatu proses belajar
    dan mengajar.

    Seiring dengan adanya upaya untuk memberdayakan peran serta
    daerah dan masyarakat dalam pengelolaan pendidikan, Pemerintah
    telah memberlakukan otonomi dalam bidang pendidikan yang
    diwujudkan dalam PP No. 25 tahun 2000 pasal 2 ayat 2 yang
    menyatakan bahwa pemerintah (Pusat) memiliki kewenangan dalam
    menyusun kurikulum dan penilaian hasil belajar secara nasional, hal-
    hal yang berhubungan dengan implementasinya dikembangkan dan
    dikelola oleh pelaksana di daerah terutama di daerah tingkat II dan
    sekolah. Pemerintah Pusat mengembangkan antara lain (1)
    Kompetensi Dasar dan materi pelajaran pokok, (2) kalender
    pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun dan pedoman-


6
Apa dan Mengapa Silabus Dikembangkan?



   pedoman pelaksanaannya. Sementara para pengelola dan pengembang
   di daerah diharapkan dapat (1) mengembangkan menjabarkan
   kompetensi dan materi pelajaran pokok mengacu pada standar
   nasional, menyusun kurikulum muatan lokal (2) menyusun dan
   menetapkan petunjuk pelaksanaan kalender pendidikan dan jam
   belajar (3) menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan
   penilaian hasil belajar yang didasarkan pada ketetapan pemerintah
   secara nasional.

   Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah memiliki ruang gerak
   yang luas untuk melakukan modifikasi dan mengembangkan variasi
   penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi, dan
   kebutuhan daerah serta kondisi siswa.

   Kebijakan di atas juga diharapkan dapat memenuhi tuntutan masyarakat
   melalui program reformasi yang menginginkan adanya perubahan
   mendasar dalam sistem pendidikan, baik secara konseptual maupun
   aturan-aturan pelaksanaannya.

   Dari aspek kurikulum, banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh
   daerah, karena sebagian besar kebijakan yang berkaitan dengan
   implementasi kurikulum dilakukan oleh daerah. Daerah perlu
   menyusun silabus dengan cara melakukan penjabaran dan
   penyesuaian Kompetensi Dasar tersebut ke dalam bentuk rencana
   pembelajaran yang memuat materi setempat yang relevan, serta
   penyusunan kurikulum daerah yang sesuai dengan kondisi,
   kebutuhan serta potensi setempat.


B. Apa Pengertian Silabus?

   Silabus merupakan acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran,
   pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembagan penilaian hasil
   belajarnya. Silabus berisikan komponen dasar yang dapat menjawab
   permasalahan berikut:
   • Apa yang akan dibelajarkan?
   • Bagaimana cara membelajarkannya?
   • Bagaimana cara memenuhi target pencapaian hasil belajarnya?


                                                                               7
Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus



C. Apa Tujuan Penulisan Pedoman Ini?

     Tujuan Penyusunan Pedoman Umum Pengembangan Silabus ini adalah
     untuk memberikan penjelasan tentang prosedur dan cara menjabarkan
     Kompetensi Dasar menjadi uraian pembelajaran materi serta
     penilaiannya.


D. Siapa Sasaran Pedoman Ini?

     Pedoman Penyusunan Silabus ini diperuntukkan bagi para pelaksana
     pendidikan atau pihak-pihak terkait yang memiliki kepentingan tertentu
     terhadap kemajuan hasil belajar siswa. Pengembangan silabus ini dapat
     dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok, atau
     dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan setempat.

     1. Guru
        Sebagai penyandang profesi pendidik memiliki tangung jawab
        langsung terhadap kemajuan belajar siswa, guru diharapkan mampu
        mengembangkan silabus yang sesuai dengan kompetensi mengajar
        secara mandiri. Kelebihan lainnya, guru lebih mengenal karakteristik
        siswa dan kondisi sekolah serta lingkungannya.

     2. Kelompok Guru di Sekolah
        Apabila guru yang bersangkutan belum mampu mengembangkan
        silabus sendiri, maka pihak sekolah berupaya untuk membentuk
        kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang
        akan digunakan oleh sekolah tersebut.

     3. Kelompok Kerja Guru (MGMP/PKG)
        Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara
        mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui
        forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus
        yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/
        PKG setempat.

     4. Dinas Pendidikan
        Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus


8
Apa dan Mengapa Silabus Dikembangkan?



dengan mengkoordinasikan dan menyertakan para ahli didaktik-
metodik, ahli mata pelajaran, tim perekayasa kurikulum, tokoh
masyarakat, instansi pemerintah, instansi swasta termasuk
perusahaan dan industri, perguruan tinggi, dan para guru untuk
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah
yang ada di wilayahnya.




                                                                     9
2           BAGAIMANA MEKANISME
                 PENGEMBANGAN SILABUS?


A. Apa Peran dan Tanggung Jawab Lembaga Kependidikan?

     a. Sekolah
        Dalam pengelolaan kurikulum berbasis sekolah, pihak sekolah
        mempunyai peran dan tanggung jawab yang terkait dengan peran
        dan tanggung jawab pihak lainnya dalam bidang pendidikan di
        daerah yang bersangkutan, misalnya:
        • Menyusun silabus sendiri, atau
        • Menggunakan model silabus yang disusun oleh sekolah lain atau
        • Berkoordinasi dengan Dinas Kabupaten/Kota untuk menyusun
            silabus.

     b. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
        • Mengusahakan tersedianya sumber dana pada tingkat
           kabupaten/kota yang dialokasikan untuk penyusunan, evaluasi,
           dan perbaikan silabus.
        • Membuat rambu-rambu pengembangan silabus yang sesuai
           dengan kebutuhan daerah yang bersangkutan.
        • Membentuk tim pengembang silabus pada tingkat kabupaten/kota.
        • Mengkaji silabus yang dibuat oleh sekolah.
        • Mendistribusikan silabus ke sekolah-sekolah yang tidak
           menyusun silabus.
        • Melakukan supervisi, penilaian, dan monitoring mulai dari penyusunan
           sampai dengan pelaksanaannya termasuk perangkat silabus.

     c.   Dinas Pendidikan Provinsi
          • Menjadi fasilitator pembentukan, pelatihan, dan pembinaan Tim
             Pengembang Silabus pada tingkat kabupaten/kota.
          • Memberikan layanan operasional pelaksanaan KBK dan
             penyusunan silabus bagi seluruh kabupaten/kota.
          • Memantau penyusunan dan implementasi silabus pada tingkat
             kabupaten/kota.


10
Bagaimana Mekanisme Pengembangan Silabus?



       •   Memberikan dukungan sumber-sumber daya pendidikan yang
           diperlukan bagi penyusunan silabus.
       •   Mengusahakan dana secara rutin untuk kegiatan penyusunan
           silabus, penilaian, dan monitoring silabus.

   d. Tingkat Pusat
      • Memberikan pelayanan kepada Tim Perekayasa Kurikulum di daerah.
      • Menyelenggarakan workshop dan seminar peningkatan mutu
          pelaksanaan kurikulum.


B. Bagaimana Membentuk Tim Pengembang Silabus?

   Pembentukan tim pengembang atau penyusun silabus mutlak perlu
   dilakukan terlebih dahulu untuk memenuhi kriteria mutu silabus yang
   dapat dipertanggung jawabkan. Anggota tim dipilih berdasarkan pada
   kriteria dan tes tertentu yang dibuat secara khusus untuk menjaring
   orang yang memiliki kemampuan menjadi penyusun silabus.

   Pengembang yang direkrut sebagai anggota tim dapat terdiri atas spesialis
   kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli metodik/didaktik, ahli penilaian,
   psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional
   kantor dinas pendidikan, dan perwakilan orang tua siswa.

   Tim tersebut bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pendidikan
   Kabupaten/Kota/Sekolah sesuai dengan mekanisme kerja yang berlaku
   di daerah masing-masing.


C. Apa Tahapan Pengembangan Silabus?

   a. Perencanaan
      Tim yang ditugaskan untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlu
      mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakaan atau
      referensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus. Pencarian
      informasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkat
      teknologi dan informasi seperti multimedia dan internet.


                                                                               11
Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus



     b. Pelaksanaan
        Dalam penyusunan silabus, terlebih dahulu perlu menganalisis
        seluruh perangkat KBK sebagai berikut:

          Pertama: memahami keseluruhan konteks Kurikulum Berbasis
          Kompetensi (KBK), telaah perangkat Kebijakan KBK yang
          mendeskripsikan tentang hakikat KBK, struktur KBK, dan
          pelaksanaan KBK.

          Kedua: menentukan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan
          Materi Pokok dengan menggunakan perangkat kurikulum yang
          memuat 4 komponen utama, yaitu: Standar Kompetensi, Kompetensi
          Dasar, Materi Pokok, dan Indikator.

          Ketiga: menentukan cara atau kegiatan pembelajaran siswa dengan
          mengacu pada perangkat Kegiatan Belajar Mengajar yang
          mendeskripsikan model-model pembelajaran.

          Keempat: menentukan cara dan alat penilaian menggunakan
          perangkat Penilaian Berbasis Kelas yang menyajikan dan
          mendeskripsikan tentang sistem penilaian yang sesuai dengan misi
          KBK.

          Kesesuaian silabus yang akan disusun ditetapkan oleh tim
          pengembang dengan memperhatikan desain, pendekatan, ruang
          lingkup, organisasi materi, organisasi pengalaman belajar, dan
          alokasi waktu yang sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi
          dan komponennya.

     c.   Perbaikan
          Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan
          pembelajaran. Para pengkaji dapat terdiri atas para spesialis
          kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli metodik/didaktik, ahli
          penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf
          profesional kantor dinas pendidikan, perwakilan orang tua siswa,
          dan siswa itu sendiri.



12
Bagaimana Mekanisme Pengembangan Silabus?



d. Pemantapan
   Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan
   untuk memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi kriteria
   dengan cukup baik dapat segera disampaikan kepada Kepala Dinas
   Pendidikan dan komunitas sekolah lainnya.

e. Penilaian Silabus
   Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan
   menggunakan model-model penilaian kurikulum yang selama ini
   sudah banyak digunakan.




                                                                          13
3          APA KOMPONEN DAN FORMAT SILABUS?


A. Apa Komponen Silabus?

     Silabus merupakan seperangkat rencana dan pelaksanakan pembelajaran
     dan penilaian. Oleh karena itu, silabus harus disusun secara sistematis
     dan berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk
     memenuhi target pencapaian Kompetensi Dasar. Beberapa komponen
     silabus minimal yang dapat membantu dan memandu para guru dalam
     mengelola pembelajaran, antara lain:

     1. Standar Kompetensi
        Standar Kompetensi merupakan kemampuan dasar yang harus
        dimiliki oleh siswa dalam suatu mata pelajaran. Penempatan
        Standar Kompetensi pada silabus dimaksudkan untuk memandu
        guru atau pengembang silabus dalam menjabarkan Kompetensi
        Dasar menjadi pengalaman belajar, sehingga rangkaian kegiatan
        belajar siswa tidak menyimpang dari koridor kemampuan siswa
        yang ingin dicapai.

     2. Kompetensi Dasar
        Penempatan komponen Kompetensi Dasar dalam silabus sangat
        penting, hal ini berguna untuk mengingatkan para guru seberapa
        jauh tuntutan target kompetensi yang harus dicapainya. Di dalam
        komponen Kompetensi Dasar ini juga dimuat hasil belajar, yaitu
        pernyataan unjuk kerja yang diharapkan setelah peserta didik
        mengalami pembelajaran dalam kompetensi tertentu.

     3. Indikator
        Indikator merupakan Kompetensi Dasar yang lebih spesifik. Apabila
        serangkaian indikator dalam satu Kompetensi Dasar sudah dapat
        dicapai oleh siswa, berarti target Kompetensi Dasar tersebut sudah
        terpenuhi.


14
Apa Komponen dan Format Silabus?



4. Materi Pokok
   Materi Pokok adalah bagian dari struktur keilmuan suatu bahan
   kajian yang dapat berupa pengertian konseptual, gugus isi atau
   konteks, proses, bidang ajar, dan keterampilan. Penempatan Materi
   Pokok di dalam silabus berfungsi sebagai payung dari setiap uraian
   materi yang disajikan dalam pengalaman belajar siswa.

5. Pengalaman Belajar
   Pengalaman belajar memuat rangkaian kegiatan yang harus
   dilakukan oleh siswa secara berurutan untuk mencapai Kompetensi
   Dasar. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting
   artinya bagi materi-materi yang memerlukan prasyarat tertentu.
   Selain itu, pendekatan pembelajaran yang bersifat spiral (mudah ke
   sukar; konkret ke abstrak; dekat ke jauh) juga memerlukan urutan
   pembelajaran yang terstruktur.

   Rumusan pernyataan dalam pengalaman belajar minimal
   mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan
   pengalaman belajar siswa, yaitu: kegiatan siswa dan materi.

   Contoh:

   •   Mengamati pertumbuhan tanaman berakar serabut


       kegiatan siswa                   materi



   •   Mendiskusikan pengaruh aktivitas gunung berapi terhadap
       kehidupan penduduk


       kegiatan siswa                        materi




                                                                         15
Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus



          Beberapa syarat penting yang harus dipenuhi dalam pemilihan
          kegiatan siswa dan materi pembelajaran sebagai berikut:

          a. Kegiatan Siswa
             Dalam memilih kegiatan siswa yang akan digunakan dalam
             pembelajaran sebaiknya dipertimbangkan hal-hal berikut ini:
             • Hendaknya memberikan peluang bagi siswa untuk mencari,
                 mengolah dan menemukan sendiri pengetahuan, di bawah
                 bimbingan guru.
             • Merupakan pola yang mencerminkan ciri khas dalam
                 pengembangan keterampilan dasar mata pelajaran yang
                 bersangkutan. Misalnya observasi di lingkungan sekitar,
                 penyelidikan, eksperimen, pemecahan masalah, simulasi,
                 wawancara dengan nara sumber, pengembangan teknologi,
                 penggunaan peta dan foto, pemanfaatan kliping.
             • Disesuaikan dengan ragam sumber belajar dan sarana belajar
                 yang tersedia.
             • Bervariasi dengan mengkombinasikan antara kegiatan
                 belajar perseorangan, pasangan, kelompok, dan klasikal
             • Memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual
                 siswa seperti bakat, kemampuan, minat, latar belakang
                 keluarga, sosial-ekonomi dan budaya, serta masalah khusus
                 yang dihadapi siswa yang bersangkutan.

          Pembelajaran berbasis kompetensi merupakan program
          pembelajaran yang dirancang untuk menggali potensi dan
          pengalaman belajar siswa agar mampu memenuhi pencapaian
          kompetensi yang telah ditetapkan. Sebagai konsekuensi dari
          pembelajaran berbasis kompetensi ini, materi pembelajaran yang
          dipilih haruslah yang bermakna, yakni yang memberikan kecakapan
          untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
          dengan mengunakan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
          telah dipelajarinya, sehingga siswa terhindar dari materi-materi yang
          tidak menunjang pencapaian kompetensi.

          Agar siswa belajar secara aktif, guru perlu menciptakan strategi yang
          tepatguna, sedemikian rupa, sehingga siswa mempunyai motivasi


16
Apa Komponen dan Format Silabus?



yang tinggi untuk belajar. Motivasi yang seperti ini akan dapat
tercipta kalau guru dapat meyakinkan siswa akan kegunaan materi
pelajaran bagi kehidupan nyata siswa. Demikian juga, guru harus
punya sensitifitas yang tinggi dan dapat menciptakan situasi sehingga
materi pelajaran selalu tampak menarik, tidak membosankan.

b. Materi
   Agar penjabaran dan penyesuaian Kemampuan Dasar tidak meluas
   dan melebar, maka perlu diperhatikan kriteria untuk menseleksi
   materi yang perlu diajarkan. Kriteria tersebut antara lain:

    1) Sahih (Valid)
       Materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-
       benar telah teruji kebenaran dan kesahihannya. Pengertian
       ini juga berkaitan dengan keaktualan materi, sehingga
       materi yang diberikan dalam pembelajaran tidak ketinggalan
       jaman dan memberikan kontribusi untuk pemahaman ke
       depan.

    2) Tingkat Kepentingan (Significance)
       Dalam memilih materi di sini perlu dipertimbangkan
       pertanyaan berikut: Sejauh mana materi tersebut penting
       dipelajari? Penting untuk siapa? Dimana dan mengapa
       penting?. Dengan demikian, materi yang dipilih untuk
       diajarkan tentunya memang yang benar-benar diperlukan
       oleh siswa.

    3) Kebermanfaatan (utility)
       Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik secara akademis
       maupun non akademis. Bermanfaat secara akademis artinya
       guru harus yakin bahwa materi yang diajarkan dapat
       memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan
       yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang
       pendidikan berikutnya. Bermanfaat secara non akademis
       maksudnya adalah bahwa materi yang diajarkan dapat
       mengembangkan kecakapan hidup (life skills) dan sikap
       yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari


                                                                       17
Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus



               4) Layak dipelajari (learnability)
                  Materinya memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek
                  tingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah, atau tidak terlalu
                  sulit), maupun aspek kelayakannya terhadap pemanfaatan
                  bahan ajar dan kondisi setempat.

               5) Menarik minat (interest)
                  Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat
                  memotivasi siswa untuk mempelajarinya lebih lanjut. Setiap
                  materi yang diberikan kepada siswa harus mampu
                  menumbuhkembangkan rasa ingin tahu, sehingga
                  memunculkan dorongan untuk mengembangkan sendiri
                  kemampuan mereka.

     6. Alokasi Waktu
        Untuk merencanakan pembelajaran, lamanya waktu yang
        diperlukan untuk menguasai Kompetensi Dasar yang ingin dicapai
        perlu ditentukan alokasi waktunya. Penentuan besarnya alokasi
        waktu ini tergantung kepada jumlah minggu efektif dan alokasi
        waktu mata pelajaran dengan mempertimbangkan jumlah,
        keluasan dan ke dalaman Kompetensi Dasar, serta tingkat
        kepentingannya dengan keadaan dan kebutuhan setempat. Alokasi
        waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan
        waktu yang dibutuhkan oleh siswa untuk menguasai satu
        Kompetensi Dasar.

     7. Sumber/Bahan/Alat
        a. Sumber
           Sumber belajar yang strategis bagi guru adalah buku, brosur,
           majalah, surat kabar, poster, lembar informasi lepas, naskah
           brosur, peta, foto dan lingkungan sekitar.

               Lingkungan sebagai sumber belajar dapat dibedakan menjadi:
               a) Lingkungan alam seperti bentang alam yang berupa gunung,
                   danau, pantai, laut, sungai, dan lain-lain.
               b) Lingkungan sosial misalnya keluarga, rukun tetangga, desa,
                   kota, pasar, dan sebagainya.


18
Apa Komponen dan Format Silabus?



     c) Lingkungan budaya dapat berupa candi, adat istiadat dan
        sebagainya.

     Pembelajaran yang baik memerlukan sebanyak mungkin sumber
     belajar untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. Penentuan
     materi pelajaran dan sumber belajar harus dipilih, disaring dan
     diselaraskan dengan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai.

b. Bahan
   Bahan yang dimaksud di sini adalah bahan-bahan yang
   diperlukan dalam praktikum atau proses pembelajaran lainnya.
   Bahan-bahan yang digunakan tentunya harus sesuai dengan
   karakteristik mata pelajaran.

c.   Alat
     Alat bantu belajar berfungsi memudahkan terjadinya proses
     pembelajaran. Oleh karena itu hendaknya dipilih alat bantu yang
     memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
     (1) Menarik perhatian dan minat siswa.
     (2) Meletakkan dasar-dasar untuk memahami sesuatu hal secara
         konkrit yang sekaligus mencegah atau mengurangi verbalisme.
     (3) Merangsang tumbuhnya pengertian dan atau usaha
         pengembangan nilai-nilai.
     (4) Berguna dan berfungsi ganda.
     (5) Sederhana, mudah digunakan dan dirawat, dapat dibuat
         sendiri oleh guru atau diambil dari lingkungan sekitarnya.

     Salah satu prinsip belajar menyatakan bahwa makin banyak alat
     bantu pembelajaran dimanfaatkan secara tepat dalam
     pembelajaran, makin besar daya serap siswa terhadap materi
     yang dipelajarinya. Dengan demikian, dalam pembelajaran guru
     harus menggunakan berbagai alat bantu pembelajaran dan
     memanfaatkannya secara tepat. Memanfaatkan alat bantu
     pembelajaran secara tepat artinya dapat memilih alat yang cocok
     dengan materi yang dibahas dan mendemonstrasikan alat
     tersebut pada saat yang tepat, sehingga dapat berfungsi
     memperjelas informasi/konsep yang sedang dibicarakan.


                                                                       19
Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus



     8. Penilaian
        Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
        menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
        siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
        sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
        keputusan.

          Pemilihan bentuk penilaian dalam silabus, seperti: penilaian tertulis
          (paper and pencil), produk (product), unjuk kerja (performance),
          proyek (project), dan portofolio (portfolio) harus memperhatikan
          kemampuan-kemampuan yang dapat mendorong kemampuan
          penalaran dan kreativitas siswa serta sesuai dengan ciri khas dari
          mata pelajaran yang bersangkutan.

          Penulisan bentuk penilaian harus disertai dengan aspek-aspek yang
          akan dinilai sehingga memudahkan dalam pembuatan soal-soalnya.

          Contoh penulisan pada kolom penilaian.
                                           Penilaian
            a. Tertulis
               Pengetahuan siswa tentang:
               • Konsep wilayah
               • Aglomerasi industri
            b. Produk
               Keterampilan siswa membuat peta sebaran industri

          Beberapa kriteria atau hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
          penilaian antara lain:
          • Penilaian harus mencakup tiga aspek kemampuan, yaitu:
              pengetahuan, keterampilan, dan sikap
          • Menggunakan berbagai cara penilaian pada waktu kegiatan
              belajar sedang berlangsung, misalnya: mendengarkan, observasi,
              mengajukan pertanyaan, mengamati hasil kerja siswa,
              memberikan tes.
          • Pemilihan cara dan bentuk penilaian berdasarkan atas tuntutan
              kompetensi dasar.


20
Apa Komponen dan Format Silabus?



      •   Mengacu kepada tujuan dan fungsi penilaian, misalnya
          pemberian umpan balik, pemberian informasi kepada siswa
          tentang tingkat keberhasilan belajarnya, memberikan laporan
          kepada orang tua.
      •   Mengacu kepada prinsip diferensiasi, yakni memberikan
          peluang kepada siswa untuk menunjukkan apa yang diketahui,
          yang dipahami, dan mampu dilakukannya.
      •   Tidak bersifat diskriminasif (tidak memilih-milih mana siswa yang
          berhasil dan mana yang gagal dalam menerima pembelajaran).


B. Bagaimana Format Penyajian Silabus

   Dalam menyajikan silabus, ada beberapa hal penting yang perlu
   mendapat perhatian, yaitu: aspek keterbacaan, keterkaitan antar
   komponen, dan kepraktisan penggunaannya. Silabus harus mudah
   dibaca dan dipahami, baik oleh guru yang mengembangkannya maupun
   oleh guru lain yang akan menggunakannya. Penentuan format silabus
   tidak dibakukan, guru bebas menentukan format mana yang akan
   digunakannya. Berikut ini contoh format silabus.




                                                                             21
Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus



     Contoh Format Silabus

     Format Narasi

                                                     SILABUS

       Nama Sekolah              :   ...............................................
       Mata Pelajaran            :   ...............................................
       Kelas                     :   ...............................................
       Semester                  :   ...............................................
       Standar Kompetensi : ....................................................................
       Kompetensi Dasar                     : ....................................................................
       Materi Pokok                         : ....................................................................
       Pengalaman Belajar :
       • .......................................................................................................
         .......................................................................................................
       • .......................................................................................................
         .......................................................................................................
       Indikator
       • ....................................................................
       • ....................................................................
       • ....................................................................
       Penilaian
       1. Tertulis
          Pengetahuan siswa tentang
          • ....................................................................
          • ....................................................................
       2. Unjuk Kerja
          Keterampilan siswa
          • ....................................................................
          • ....................................................................
       Alokasi Waktu                        : ...................................... Jam pelajaran
       Sumber/Bahan/Alat                    : ....................................................................


22
Apa Komponen dan Format Silabus?



Format Kolom

                                           SILABUS

Mata Pelajaran          : ...............................................
Kelas                   : ...............................................
Semester                : ...............................................

Standar Kompetensi : 1. .......................................................................


Kompetensi Materi           Pengalaman Alokasi Sumber/
                  Indikator                            Penilaian
  Dasar    Pokok              Belajar  Waktu Bahan




                                                                                                 23
4          BAGAIMANA MENYUSUN PENGALAMAN
                BELAJAR?


A. Bagaimana Menjabarkan Kompetensi Dasar Ke Pengalaman Belajar?

     Dalam penyusunan pengalaman belajar perlu memperhatikan
     Kompetensi Dasar yang akan dijabarkan. Untuk mengetahui keluasan
     atau ke dalaman cakupan Kemampuan Dasar dapat digunakan jaringan
     topik/tema/konsep. Kompetensi Dasar yang terlalu luas/dalam cakupan
     materinya perlu dijabarkan menjadi lebih dari satu pengalaman belajar.
     Sedangkan Kompetensi Dasar yang tidak terlalu rumit mungkin dapat
     dijabarkan ke dalam satu pengalaman belajar.

     Beberapa cara yang disarankan dalam menjabarkan Kompetensi Dasar
     menjadi pengalaman belajar, yaitu:
     1. Pengalaman belajar disusun berdasarkan atas satu tuntutan Kompetensi
        secara utuh.

                                   Kompetensi




                Indikator                               Indikator




                            Pengalaman belajar
                            • Melakukan percobaan
                              ……………………….


         Cara ini dilakukan apabila Kompetensi Dasar yang akan dijabarkan tidak
         terlalu luas atau tidak dalam cakupan materinya, sehingga memungkinkan
         untuk menguraikannya dalam satu unit pengalaman belajar.


24
Bagaimana Menyusun Pengalaman Belajar?



2. Pembelajaran disusun berdasarkan atas satu atau lebih Indikator
   dalam satu Kompetensi


                                           Kompetensi




               Indikator              Indikator        Indikator              Indikator



      Pengalaman belajar                      Pengalaman belajar
      • ...............................       • ...............................
      • ...............................       • ...............................


   Cara ini ditempuh dengan berpedoman kepada Indikator
   pencapaian. Kadang satu indikator membutuhkan banyak waktu
   dalam pembelajarannya, sehingga perlu dibuatkan dalam satu unit
   pembelajaran yang utuh. Atau dapat pula terjadi beberapa Indikator
   yang saling berkaitan dan tidak terlalu luas atau dalam dibuatkan
   dalam satu unit pembelajaran sekaligus.




                                                                                          25
5          BAGAIMANA MENYUSUN PEMBELAJARAN
                TEMATIS?


A. Apa Pengertian Pembelajaran Tematis?

     Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang
     melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman
     yang bermakna kepada siswa. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat
     dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar
     mengajar. Pembelajaran tematik hanya dijajarkan pada siswa sekolah
     dasar kelas rendah (kelas 1 dan 2), karena pada umumnya mereka masih
     melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik), perkembangan
     fisiknya tidak pernah bisa dipisahkan dengan perkembangan mental,
     sosial, dan emosional.


B. Bagaimana Strategi Pembelajaran Tematis?

     1. Bersahabat, menyenangkan, dan bermakna bagi anak
     2. Dalam menanamkan konsep atau pengetahuan dan keterampilan,
        anak tidak harus di-drill, tetapi ia belajar melalui pengalaman
        langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah
        dipahami. Bentuk pembelajaran ini dikenal dengan pembelajaran
        terpadu, dan pembelajarannya sesuai dengan kebutuhan dan
        perkembangan anak


C. Apa Ciri-ciri Pembelajaran Tematis?

     1. Berpusat pada anak
     2. Memberikan pengalaman langsung pada anak
     3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
     4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
        pembelajaran
     5. Bersifat fleksibel


26
Bagaimana Menyusun Pembelajaran Tematis?



   6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan
      kebutuhan anak


D. Apa Kekuatan Pembelajaran Tematis?

   1. Pengalaman dan kegiatan belajar yang relevan dengan tingkat
      perkembangan dan kebutuhan anak
   2. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak
   3. hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan
      bermakna,
   4. mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan
      permasalahan yang dihadapi, dan
   5. menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerjasama, toleransi,
      komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.


E. Apa Peran Tema?

   1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik
      tertentu
   2. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan
      berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama
   3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
   4. Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan
      mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi anak
   5. Anak lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi
      disajikan dalam konteks tema yang jelas
   6. Anak lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi
      dalam situasi yang nyata, misalnya bertanya, bercerita, menulis
      deskripsi, menulis surat, dan sebagainya untuk mengembangkan
      keterampilan berbahasa, sekaligus untuk mempelajari mata pelajaran
      lain
   7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan
      secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2
      atau 3 kali pertemuan. Waktu selebihnya dapat digunakan untuk
      kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan


                                                                              27
Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus



     Contoh:
                                      Pendidikan Kesenian:
                                    - Melagukan nyanyian
                                      “Bangun Tidur”
                                    - Menggambar atau
        Bahasa Indonesia:             mewarnai
     - Bercerita kegiatan
                                                                  Matematika:
       sehari-hari
                                                             - Menjumlah dan
     - Menyimak cerita guru
                                           DIRI SENDIRI:       mengurang dikaitkan
     - Membaca teks pendek
                                                               dengan kehidupan
     - Menggambar dan
                                                               sehari-hari
       menulis tentang
       dirinya
                                      Pendidikan Jasmani:
                                    - Memahami kebersihan
                                      diri dan berolahraga


F Apa Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembelajaran Tematis?
 .

     •    Pembelajaran tematis dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan
          belajar-mengajar menjadi lebih bermakna dan utuh
     •    Dalam pelaksanaan pembelajaran tematis perlu mempertimbangkan
          antara lain alokasi waktu setiap tema, memperhitungkan banyak
          dan sedikitnya bahan yang ada di lingkungan
     •    Pilihlah tema yang terdekat dengan anak
     •    Lebih mengutamakan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dari pada tema


G. Bagaimana Langkah-Langkah Menyusun Pembelajaran Tematis?

     1. Pelajari Kompetensi Dasar pada kelas dan cawu yang sama dari setiap
        mata pelajaran
     2. Pilihlah tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi
        tersebut untuk setiap kelas dan cawu.
        Pilihan Tema: Diri Sendiri; Keluarga; Lingkungan; Tempat Umum;
        Pengalaman; Budi Pekerti; Kegemaran; Tumbuhan; Hiburan;
        Binatang; Transportasi; Kesehatan; K3; Makanan; Pendidikan;
        Pekerjaan; Peristiwa; Parawisata; Kejadian Sehari-hari; Pertanian;
        Negara; Komunikasi


28
Bagaimana Menyusun Pembelajaran Tematis?



3. Buatlah “Matriks Hubungan Kompetensi Dasar dengan Tema”.
   Dalam langkah ini penyusun memperkirakan dan menentukan
   Kompetensi Dasar pada suatu mata pelajaran cocok dikembangkan
   dengan tema apa. Langkah ini dilakukan untuk semua mata
   pelajaran. Perhatikan contoh!
4. Buatlah pemetaan pembelajaran tematis. Pemetaan ini dapat dibuat
   dalam bentuk matriks atau jaringan topik. Dalam pemetaan ini akan
   terlihat kaitan antara tema dengan Kompetensi Dasar dari setiap
   mata pelajaran.
5. Susunlah silabus berdasarkan matriks/jaringan topik pembelajaran
   tematis.

Catatan:
a. Silabus disusun sesuai dengan format silabus mata pelajaran
b. Dalam menyusun silabus, ciptakan berbagai kegiatan yang sesuai
   dengan kompetensi dan tema. Kegiatan-kegiatan itu misalnya:
       mengadakan kunjungan ke lingkungan sekitar: pertanian, pasar,
       warung, pabrik.
       Membawa narasumber ke sekolah, misalnya polisi, dokter, pak
       pos, tukang sayur, dan lain-lain.
       Memanfaatkan cerita dari buku atau majalah anak-anak.
c. Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang tidak bisa dikaitkan
   dalam pembelajaran tematis dibuatkan silabus tersendiri.




                                                                          29
6         MODEL PELATIHAN PENGEMBANGAN
               SILABUS DI DAERAH


A. Materi Pelatihan

     Paket Kebijakan
     1. Kerangka Dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi
     2. Standar Kompetensi, Kompetensi Lulusan, Kompetensi Lintas
        Kurikulum, Kompetensi Mata Pelajaran
     3. Penilaian Berbasis Kelas
     4. Kegiatan Belajar Mengajar
     5. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah

     Paket Pelaksanaan Pendidikan
     1. Kerangka Dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi
     2. Standar Kompetensi, Kompetensi Lulusan, Kompetensi Lintas
        Kurikulum, Kompetensi Mata Pelajaran
     3. Penilaian Berbasis Kelas
     4. Kegiatan Belajar Mengajar
     5. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Kelas
     6. Penyusunan Program Pembelajaran Tematik Kelas I dan II SD
     7. Penyusunan Silabus Mata Pelajaran

     Paket Pemantauan dan Penilaian
     1. Penyusunan Desain Pemantauan
     2. Penyusunan Kisi-kisi dan Instrumen Pemantauan
     3. Pengolahan Data
     4. Penyusunan Laporan Pemantauan
     5. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum
     6. Penyusunan Program Tindak Lanjut


B. Model Pelatihan

     1. Tatap muka


30
Model Pelatihan Pengembangan Silabus Di Daerah



   2. Simulasi
   3. Micro teaching


C. Penatar

   1. Tim Perekayasa Kurikulum
   2. Kepala Sekolah/Guru dari sekolah Piloting KBK


D. Petatar

   1.  Kepala Dinas
   2.  Kasub Dinas
   3.  Kasi Dinas
   4.  Kepala Sekolah
   5.  Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
   6.  Guru
   7.  Ketua Yayasan Lembaga Penyelenggara Pendidikan
   8.  Wakil Ketua Yayasan Bidang Kurikulum Lembaga Penyelenggara
       Pendidikan
   9. Anggota DPRD Komisi Pendidikan
   10. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)


E. Waktu Pelatihan

   1. Maksimal 2 (dua) hari bagi para Pejabat/Kepala Sekolah
   2. Maksimal 4 (empat) hari bagi Guru


F. Pelaksanaan Pelatihan

   1. Bagi Guru sebaiknya pada waktu libur sekolah
   2. Bagi Pejabat/Kepala Sekolah sesuai dengan kesepakatan




                                                                               31
Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus



G. Kriteria Petatar Pelaksana Pendidikan

     Petatar dari unsur pelaksana pendidikan (Kepala Sekolah, Wakil Kepala
     Sekolah Bidang Kurikulum, Ketua Yayasan, Wakil Ketua Yayasan Bidang
     Kurikulum, Guru, dan Komite Sekolah) yaitu berasal dari sekolah
     dengan kriteria sebagai berikut:

     1. Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal
        • Jumlah siswa dalam satu kelas tidak lebih dari 25 anak
        • Mendapat dukungan dari Komite Sekolah/Yayasan
        • Menggunakan berbagai buku referensi dalam kegiatan belajar
           mengajar
        • Mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Propinsi dan/atau
           Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
        • Kepala Sekolah dan guru mempunyai keinginan untuk
           memahami dan menguasai Kurikulum Berbasis Kompetensi
        • Memiliki 1 (satu) orang guru yang berijazah SPGTK/D II PGTK/
           S1 PAUD.

     2. Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
        • Jumlah siswa dalam satu kelas tidak lebih dari 40 anak
        • Mendapat dukungan dari Komite Sekolah/Yayasan
        • Menggunakan berbagai buku referensi dalam kegiatan belajar
           mengajar
        • Mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Propinsi dan/atau
           Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
        • Kepala Sekolah dan guru mempunyai keinginan untuk
           memahami dan menguasai Kurikulum Berbasis Kompetensi
        • Memiliki guru-guru yang aktif di kelompok kerja guru (KKG)
        • Memiliki lebih dari 2 (dua) orang guru yang berijazah S1
        • Memiliki seorang tenaga administrasi yang mampu membantu
           pengelolaan pelaksanaan kurikulum.

     3. Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah
        • Jumlah siswa dalam satu kelas tidak lebih dari 40 anak
        • Mendapat dukungan dari Komite Sekolah/Yayasan
        • Menggunakan berbagai buku referensi dalam kegiatan belajar mengajar


32
Model Pelatihan Pengembangan Silabus Di Daerah



   •   Mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Propinsi dan/atau
       Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
   •   Kepala Sekolah dan guru mempunyai keinginan untuk
       memahami dan menguasai Kurikulum Berbasis Kompetensi
   •   Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang guru setiap bidang
       studi yang bekerja secara penuh dan memiliki kualifikasi (latar
       belakang pendidikan, pengalaman, dan kemampuan) yang
       sesuai dengan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya
   •   Memiliki guru-guru yang aktif di musyawarah guru mata
       pelajaran (MGMP)
   •   Memiliki lebih dari 3 (tiga) orang guru yang berijazah S1
   •   Memiliki sekurang-kurangnya 2 (dua) orang tenaga administrasi
       yang membantu pengelolaan administratif pelaksanaan
       kurikulum.

4. Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah
   • Jumlah siswa dalam satu kelas tidak lebih dari 40 anak
   • Mendapat dukungan dari Komite Sekolah/Yayasan
   • Menggunakan berbagai buku referensi dalam kegiatan belajar
      mengajar
   • Mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Propinsi dan/atau
      Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
   • Kepala Sekolah dan guru mempunyai keinginan untuk
      memahami dan menguasai Kurikulum Berbasis Kompetensi
   • Memiliki lebih banyak guru yang berijazah S1
   • Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang guru setiap bidang
      studi untuk setiap jenjang kelas yang bekerja secara penuh dan
      memiliki kualifikasi (latar belakang pendidikan, pengalaman,
      dan kemampuan) yang sesuai dengan bidang studi yang menjadi
      tanggung jawabnya
   • Memiliki guru-guru yang aktif di musyawarah guru mata
      pelajaran (MGMP)
   • Memiliki lebih dari 3 (tiga) orang guru yang berijazah S1
   • Memiliki sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang tenaga administrasi
      yang membantu pengelolaan administratif pelaksanaan
      kurikulum.



                                                                             33
Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus



H. Persiapan Pelatihan

     1.   Penentuan Tujuan Pelatihan
     2.   Penentuan Materi Pelatihan
     3.   Penentuan Pelatih/Penatar
     4.   Penentuan Peserta Pelatihan/Petatar
     5.   Penentuan Alat dan Bahan
     6.   Penentuan Tempat Pelatihan
     7.   Penentuan Jadwal/Program Pelatihan
     8.   Penentuan Biaya dan Sumber Dana


I. Contoh Program Pelatihan

             JENIS                     MATERI                   PESERTA
      Paket Kebijakan           1.    Kerangka Dasar       1.  Kepala Dinas
                                      Kurikulum            2.  Kasub Dinas
                                      Berbasis             3.  Kasi Dinas
                                      Kompetensi           4.  Kepala Sekolah
                                2.    Standar              5.  Wakil Kepala Sekolah
                                      Kompetensi,              Bidang Kurikulum
                                      Kompetensi           6. Ketua Yayasan
                                      Lulusan,                 Lembaga
                                      Kompetensi Lintas        Penyelenggara
                                      Kurikulum,               Pendidikan
                                      Kompetensi Mata      7. Wakil Ketua Yayasan
                                      Pelajaran                Bidang Kurikulum
                                3.    Penilaian Berbasis       Lembaga
                                      Kelas                    Penyelenggara
                                4.    Kegiatan Belajar         Pendidikan
                                      Mengajar             8. Anggota DPRD Komisi
                                5.    Pengelolaan              Pendidikan
                                      Kurikulum            9. Lembaga Swadaya
                                      Berbasis Sekolah         Masyarakat (LSM)
                                                           10. Tim Perekayasa
                                                               Kurikulum Kab. /Kota
                                                           11. Ketua Dewan
                                                               Pendidikan
                                                           12. Ketua Komite Sekolah




34
Model Pelatihan Pengembangan Silabus Di Daerah




     JENIS               MATERI                       PESERTA
Paket Pelaksana    1.   Kerangka Dasar         1.   Wakil Kepala Sekolah
Pendidikan              Kurikulum                   Bidang Kurikulum
                        Berbasis               2.   Guru
                        Kompetensi             3.   Wakil Ketua Yayasan
                   2.   Kurikulum dan               Bidang Kurikulum
                        Hasil Belajar          4.   Tim Perekayasa
                   3.   Penilaian Berbasis          Kurikulum Kab./Kota
                        Kelas
                   4.   Kegiatan Belajar
                        Mengajar
                   5.   Pengelolaan
                        Kurikulum
                        Berbasis Kelas
                   6.   Penyusunan
                        Program
                        Pembelajaran
                        Tematik Kelas I
                        dan II SD
                   7.   Penyusunan
                        Silabus Mata
                        Pelajaran

Paket Pemantauan   1.   Penyusunan             1.   Tim Perekayasa
dan Penilaian           Desain                      Kurikulum Kab. /Kota
                        Pemantauan
                   2.   Penyusunan Kisi-
                        kisi dan Instrumen
                        Pemantauan
                   3.   Pengolahan Data
                   4.   Penyusunan
                        Laporan
                        Pemantauan
                   5.   Evaluasi
                        Pelaksanaan
                        Kurikulum
                   6.   Penyusunan
                        Program Tindak
                        Lanjut




                                                                              35
7         PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
               PENGEMBANGAN SILABUS


A. Pusat

     1. Memberikan pelayanan kepada Tim Perekayasa Kurikulum di daerah
     2. Menyelenggarakan workshop dan seminar peningkatan mutu
        pelaksanaan kurikulum.

B. Dinas Pendidikan Propinsi

     1. Menjadi fasilitator pembentukan, pelatihan, dan pembinaan Tim
        Pengembang Silabus pada tingkat kabupaten/kota
     2. Memberikan layanan operasional pelaksanaan KBK dan penyusunan
        silabus bagi seluruh kabupaten/kota
     3. Memantau penyusunan dan implementasi silabus pada tingkat
        kabupaten/kota
     4. Memberikan dukungan sumber-sumber daya pendidikan yang
        diperlukan bagi penyusunan silabus
     5. Mengusahakan dana secara rutin untuk kegiatan penyusunan
        silabus, penilaian, dan monitoring silabus.


C. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

     1. Menyediakan tersedianya sumber dana pada tingkat kabupaten/kota
        yang dialokasikan untuk penyusunan, evaluasi, dan perbaikan
        silabus
     2. Membuat rambu-rambu pengembangan silabus yang sesuai dengan
        kebutuhan daerah yang bersangkutan
     3. Membentuk tim pengembang silabus pada tingkat kabupaten/kota
     4. Mengkaji silabus yang dibuat oleh sekolah yang mampu
        membuatnya sendiri
     5. Mendistribusikan silabus ke sekolah-sekolah yang tidak menyusun
        silabus


36
Peran dan Tanggung Jawab Pengembangan Silabus



   6. Melakukan supervisi, penilaian, dan monitoring mulai dari
      penyusunan sampai dengan pelaksanaannya termasuk perangkat
      silabus.


D. Sekolah

   1. Menyusun silabus sendiri, atau
   2. Menggunakan silabus, atau model silabus yang disusun oleh sekolah
      lain atau pihak lain.
   3. Berkoordinasi dengan Dinas Kabupaten/Kota untuk menyusun
      silabus.




                                                                              37
Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus                                                                                                                                    Lampiran




                                                                                     SILABUS

LAMPIRAN
MATA PELAJARAN                   :   BAHASA INDONESIA
JENJANG                          :   SD DAN MADRASAH IBTIDAIYAH
KELAS                            :   IV (EMPAT)
UNIT KE-                         :   1
TEMA                             :   PERISTIWA

                STANDAR                KOMPETENSI                                                                                ALOKASI       SUMBER/
 ASPEK                                                INDIKATOR         MATERI POKOK         PENGALAMAN BELAJAR                                                    PENILAIAN
               KOMPETENSI                DASAR                                                                                   WAKTU       BAHAN/ALAT
 Berbicara. Mampu              Mendeskripsikan      • Menjelaskan ciri- Deskripsi tentang   1. Bertanya jawab atau bertukar     6 jam        Benda di sekitar   Tes unjuk kerja:
            mengungkapkan      benda atau             ciri seseorang    benda atau             pengalaman mengenai tema         pelajaran.   orang disekitar.   Kemampuan siswa
            pikiran, pendapat, seseorang.             atau bagian       seseorang.          2. Mendengarkan contoh cara                                         dalam
            gagasan, dan                              benda secara                             mendeskripsikan seseorang                                        mendeskripsikan
            perasaan secara                           rinci dengan                             atau benda.                                                      benda atau
            lisan.                                    bahasa yang                           3. Mendeskripsikan benda-benda                                      seseorang.
                                                      runtut dan                               sederhana yang ada di sekitar
                                                      mudah dipahami.                          (bola, buku, jam, sepatu, dll)
                                                    • menentukan                               berdasarkan bentuk, warna,
                                                      nama benda atau                          kegunaan, bahan yang dibuat
                                                      seseorang yang                           dengan bahasa yang runtut dan
                                                      dideskripsikan.                          mudah dipahami.
                                                                                            4. Mendeskripsikan seseorang
                                                                                               (teman, guru, tokoh idola)
                                                                                               berdasarkan ciri-ciri fisik atau
                                                                                               sifat dengan bahasa yang runtut
                                                                                               dan mudah dipahami.
                                                                                            5. Menentukan nama benda/
                                                                                               seseorang berdasarkan
                                                                                               pendeskripsian teman atau
                                                                                               guru.




38                                                                                                                                                                                 39
Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus                                                                                                                                     Lampiran




                STANDAR                KOMPETENSI                                                                                    ALOKASI     SUMBER/
 ASPEK                                                    INDIKATOR         MATERI POKOK           PENGALAMAN BELAJAR                                              PENILAIAN
               KOMPETENSI                DASAR                                                                                       WAKTU     BAHAN/ALAT
 Menulis. Mampu                      Menulis deskripsi. • Mendeskrip-       Deskripsi benda   6.   Membaca contoh tulisan                      Contoh           Produk:
          mengekspresikan                                 sikan secara      atau seseorang.        deskripsi tentang benda atau                deskripsi        Kemampuan siswa
          berbagai pikiran,                               tertulis                                 seseorang.                                  sederhana.       dalam
          gagasan,                                        seseorang/benda                     7.   Mendiskusikan cara-cara                                      mengungkapkan
          pendapat, dan                                   dengan kalimat                           menulis deskripsi.                                           gagasan dalam
          perasaan dalam                                  yang runtut.                        8.   Menulis deskripsi tentang                                    bentuk tulisan.
          berbagai ragam                                                                           benda berdasarkan bentuk,
          tulisan.                                                                                 warna, kegunaan, atau bahan
                                                                                                   pembuatan dengan bahasa
                                                                                                   yang mudah dimengerti
                                                                                                   dengan atau tanpa bimbingan
                                                                                                   guru.
                                                                                              9.   Menulis deskripsi tentang
                                                                                                   seseorang berdasarkan ciri-ciri
                                                                                                   fisiknya dengan kalimat yang
                                                                                                   runtut dan memperhatikan
                                                                                                   penggunaan EYD dan tanda
                                                                                                   baca.

 Membaca. Mampu membaca Membaca dongeng • Menyebutkan                       Dongeng atau      10. Membaca dongeng atau cerita                  Dongeng atau     Tes Unjuk Kerja:
          dan mengapresiasi atau cerita rakyat   tempat-tempat              cerita rakyat.        rakyat.                                      cerita rakyat.   Kemampuan siswa
          ragam sastra anak. dan menjelaskan     kejadian dalam                               11. Menyebutkan tempat-tempat                                     dalam menjelaskan
                             isinya.             dongeng.                                         kejadian dalam dongeng atau                                   isi dongeng atau
                                               • Menyebutkan                                      cerita rakyat.                                                cerita rakyat.
                                                 tokoh-tokoh                                  12. Menyebutkan tokoh-tokoh
                                                 dalam dongeng.                                   yang ada dalam dongeng atau
                                                                                                  cerita rakyat.




40                                                                                                                                                                                  41
Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus                                                                                                                                    Lampiran




                                                                                       SILABUS

MATA PELAJARAN                         :   SAINS
JENJANG                                :   SMP DAN MADRASAH TSANAWIYAH
KELAS                                  :   VII
STANDAR KOMPETENSI                     :   Mengaplikasikan konsep keanekaragaman makhluk
                                           hidup berdasarkan ciri-ciri kehidupan

                                                                                                                                   ALOKASI       SUMBER/
  KOMPETENSI DASAR                     MATERI POKOK                 INDIKATOR                     PENGALAMAN BELAJAR                                            PENILAIAN
                                                                                                                                   WAKTU       BAHAN/ALAT
 2.2 Mengelompokkan                 Pengelompokkan        • Mendeskripsikan pentingnya          • Mengamati berbagai macam        5 jam        • Buku teks    • Tes tertulis:
     makhluk hidup                  makhluk hidup           dilakukan klasifikasi makhluk         makhluk hidup yang mewakili     pelajaran.   • CD room,       Pengetahuan
                                                            hidup                                 5 kingdom.                                     internet.      siswa tentang
                                                          • Membuat perbandingan ciri-ciri      • Membandingkan ciri masing-                   • Berbagai       kingdom,
                                                            khusus tiap kingdom dalam sistem      masing kingdom dan memberi 2                   media          klasifikasi, dan
                                                            5 kingdom                             contohnya.                                     informasi      kunci
                                                          • Memberikan 2 contoh dari masing-    • Mengamati dan                                  lainnya.       determinasi.
                                                            masing kingdom                        membandingkan hewan yang                     • Lingkungan
                                                          • Membedakan hewan yang satu            ada di sekitarnya berdasarkan                  sekitar.     • Unjuk Kerja:
                                                            dengan hewan lainnya berdasarkan      ciri khusus yang dimilikinya.                                 Kemampuan
                                                            ciri-ciri khusus yang dimilikinya   • Mengamati dan                                                 membandingkan
                                                          • Membedakan tumbuhan yang satu         membandingkan tumbuhan                                        hewan dan
                                                            dengan yang lainnya berdasarkan       yang ada di sekitarnya                                        tumbuhan
                                                            ciri-ciri khusus yang dimilikinya     berdasarkan ciri khusus yang                                  berdasarkan ciri-
                                                          • Menyusun kunci determinasi            dimilikinya.                                                  ciri khusus.
                                                            sederhana                           • Mengklasifikasikan beberapa
                                                                                                  hewan dan tumbuhan
                                                                                                  berdasarkan kunci determinasi
                                                                                                  sederhana.
                                                                                                • Membuat kunci determinasi
                                                                                                  sederhana berdasarkan ciri-ciri
                                                                                                  yang dimiliki tumbuhan
                                                                                                  ataupun hewan.




42                                                                                                                                                                                 43
Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus                                                                                                                                 Lampiran




                                                                                  SILABUS

MATA PELAJARAN     : GEOGRAFI
JENJANG            : SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN
                     MADRASAH ALIYAH
KELAS              :X
STANDAR KOMPETENSI : 1. Menganalisis gejala alam fisik dan perkem-
                        bangan bentuk muka bumi serta pelestariannya
                                                                                                                          ALOKASI       SUMBER/
  KOMPETENSI DASAR                         INDIKATOR              MATERI POKOK           PENGALAMAN BELAJAR                                                 PENILAIAN
                                                                                                                          WAKTU       BAHAN/ALAT
 1.2. Menafsirkan pola dan • Membuat peta berdasarkan hasil    Peta tematik dan citra   • Mendiskusikan cara pembuatan 10 jam         • Peta/foto        Tertulis
      ciri kenampakan alam   pengukuran jarak dan arah         penginderaan jauh          peta secara sederhana dengan   pelajaran.     udara/citra      Pengetahuan siswa
      dan budaya pada        dengan menggunakan alat bantu                                menggunakan meteran dan                       satelit.         tentang:
      berbagai peta dan      meteran dan kompas.                                          kompas                                      • Kompas,          - denah, peta, foto
      media citra.         • Melakukan klasifikasi data,                                • Tugas kelompok (di luar tatap                 meteran,            udara, citra
                             tabulasi dan membuat grafik.                                 muka): membuat denah                          penggaris,          satelit.
                           • Membuat peta tematik dengan                                  lingkungan sekolah.                           busur derajat.   - Ciri-ciri dan pola
                             menggunakan simbol                                         • Membaca peta rupa muka                      • Data jumlah         kenampakan alam
                             perbandingan (titik, garis, dan                              bumi/foto udara untuk                         penduduk per        pada peta/foto
                             luasan).                                                     mengetahui kondisi fisik,                     kabupaten /         udara/citra satelit.
                           • Menafsirkan pola dan ciri                                    sosial-ekonomi suatu wilayah                  data frekuensi   Kecermatan siswa
                             kenampakan alam dari hasil                                 • Mencari informasi tentang                     penerbangan      dalam mengklasifi-
                             pemetaan/ interpretasi citra.                                jumlah penduduk per                           antar bandar     kasi data dan
                                                                                          kabupaten di propinsi setempat                udara di         membuat simbolnya.
                                                                                          (Tugas PR )                                   Indonesia.
                                                                                        • Membuat simbul perbandingan                                    Proyek:
                                                                                          (titik, garis, luasan)                                         - Tugas kelompok:
                                                                                          berdasarkan data hasil                                            membuat Denah
                                                                                          klassifikasi dan tabulasi                                         sekolah.
                                                                                          Contoh.

                                                                                                Padat


                                                                                                Agak padat


                                                                                                Jarang




44                                                                                                                                                                            45
Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus                                                                                               Lampiran




                                                                                                         ALOKASI     SUMBER/
  KOMPETENSI DASAR                         INDIKATOR   MATERI POKOK   PENGALAMAN BELAJAR                                        PENILAIAN
                                                                                                         WAKTU     BAHAN/ALAT
                                                                      • Membuat peta tematik
                                                                        menggunakan data hasil
                                                                        klasifikasi dan simbolnya.
                                                                      • Menggunakan peta rupa
                                                                        bumi/ foto udara untuk
                                                                        mengenal pola dan ciri dari
                                                                        kenampakan alam yang ada.
                                                                      • Tugas individual: membuat
                                                                        tulisan/ ulasan tentang
                                                                        kondisi suatu daerah
                                                                        berdasarkan interpretasi peta/
                                                                        foto udara.




46                                                                                                                                          47
Kutipan Pasal 44
     Sanksi Pelanggaran Undang - undang Hak Cipta 1987

     1.   Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau
          memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu,
          dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
          dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta
          rupiah).

     2.   Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
          mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau
          barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud
          dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
          (lima) tahun dan/atau paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima
          puluh juta rupiah).



48

More Related Content

What's hot

26 rencana kerja sekolah
26 rencana kerja sekolah26 rencana kerja sekolah
26 rencana kerja sekolah
Ujang Kasah
 
Buku Guru PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2018
Buku Guru PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2018Buku Guru PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2018
Buku Guru PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2018
Muhamad Yogi
 
Model pengembangan dick and carrey
Model pengembangan dick and carreyModel pengembangan dick and carrey
Model pengembangan dick and carrey
EDUCATIONAL TECHNOLOGY
 
membaca permulaan dan lanjutan
membaca permulaan dan lanjutanmembaca permulaan dan lanjutan
membaca permulaan dan lanjutan
AjengIlla
 
pppt indonesia modul 7.pptx
pppt indonesia modul 7.pptxpppt indonesia modul 7.pptx
pppt indonesia modul 7.pptx
AlpandiPratama19
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususMakalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Dedy Wiranto
 
Modul10-pembuatan-media-video-pembelajaran
Modul10-pembuatan-media-video-pembelajaranModul10-pembuatan-media-video-pembelajaran
Modul10-pembuatan-media-video-pembelajaran
saloute
 
Materi Hikayat Bahasa Indonesia
Materi Hikayat Bahasa IndonesiaMateri Hikayat Bahasa Indonesia
Materi Hikayat Bahasa Indonesia
Adetya Preteers
 
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpenPresentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Hesta Anggia Sari
 
Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi
Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasiKaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi
Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi
Fatmalasari3
 
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktspPerbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktspChi'onk Pemimpin
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Dhiekha Nak Minang
 
Rpp novel menulis
Rpp novel menulisRpp novel menulis
Rpp novel menulis
MiftahulJannah316
 
pdf Materi IPA kelas 1
pdf Materi IPA kelas 1pdf Materi IPA kelas 1
pdf Materi IPA kelas 1
linamayasari03
 
Penilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guruPenilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guru
Musfaul Bait Part II
 
pembelajaran terpadu model Webbed
pembelajaran terpadu model Webbedpembelajaran terpadu model Webbed
pembelajaran terpadu model Webbed
rizka_pratiwi
 
Materi SMP Bahasa Indoensia Teks Prosedur kd 3.5 dan 4.5.pptx
Materi SMP Bahasa Indoensia Teks Prosedur kd 3.5 dan 4.5.pptxMateri SMP Bahasa Indoensia Teks Prosedur kd 3.5 dan 4.5.pptx
Materi SMP Bahasa Indoensia Teks Prosedur kd 3.5 dan 4.5.pptx
EviSahara1
 
5. pedoman pendampingan
5. pedoman pendampingan5. pedoman pendampingan
5. pedoman pendampingan
Otto Ono Gallery
 
Standar pembiayaan operasional smp
Standar pembiayaan operasional smpStandar pembiayaan operasional smp
Standar pembiayaan operasional smp
MA'ARIF NU CILACAP
 

What's hot (20)

26 rencana kerja sekolah
26 rencana kerja sekolah26 rencana kerja sekolah
26 rencana kerja sekolah
 
Buku Guru PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2018
Buku Guru PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2018Buku Guru PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2018
Buku Guru PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2018
 
Model pengembangan dick and carrey
Model pengembangan dick and carreyModel pengembangan dick and carrey
Model pengembangan dick and carrey
 
membaca permulaan dan lanjutan
membaca permulaan dan lanjutanmembaca permulaan dan lanjutan
membaca permulaan dan lanjutan
 
Pembelajaran Berbicara
Pembelajaran BerbicaraPembelajaran Berbicara
Pembelajaran Berbicara
 
pppt indonesia modul 7.pptx
pppt indonesia modul 7.pptxpppt indonesia modul 7.pptx
pppt indonesia modul 7.pptx
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususMakalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
 
Modul10-pembuatan-media-video-pembelajaran
Modul10-pembuatan-media-video-pembelajaranModul10-pembuatan-media-video-pembelajaran
Modul10-pembuatan-media-video-pembelajaran
 
Materi Hikayat Bahasa Indonesia
Materi Hikayat Bahasa IndonesiaMateri Hikayat Bahasa Indonesia
Materi Hikayat Bahasa Indonesia
 
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpenPresentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
 
Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi
Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasiKaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi
Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi
 
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktspPerbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
 
Rpp novel menulis
Rpp novel menulisRpp novel menulis
Rpp novel menulis
 
pdf Materi IPA kelas 1
pdf Materi IPA kelas 1pdf Materi IPA kelas 1
pdf Materi IPA kelas 1
 
Penilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guruPenilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guru
 
pembelajaran terpadu model Webbed
pembelajaran terpadu model Webbedpembelajaran terpadu model Webbed
pembelajaran terpadu model Webbed
 
Materi SMP Bahasa Indoensia Teks Prosedur kd 3.5 dan 4.5.pptx
Materi SMP Bahasa Indoensia Teks Prosedur kd 3.5 dan 4.5.pptxMateri SMP Bahasa Indoensia Teks Prosedur kd 3.5 dan 4.5.pptx
Materi SMP Bahasa Indoensia Teks Prosedur kd 3.5 dan 4.5.pptx
 
5. pedoman pendampingan
5. pedoman pendampingan5. pedoman pendampingan
5. pedoman pendampingan
 
Standar pembiayaan operasional smp
Standar pembiayaan operasional smpStandar pembiayaan operasional smp
Standar pembiayaan operasional smp
 

Similar to Kbk 03. pengembangan silabus

Kbk 02. sistem penyampaian kurikulum
Kbk 02. sistem penyampaian kurikulumKbk 02. sistem penyampaian kurikulum
Kbk 02. sistem penyampaian kurikulumJasmin Jasin
 
KBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektifKBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektif
Jasmin Jasin
 
KBK 05. pengelolaan kurikulum di sekolah
KBK 05. pengelolaan kurikulum di sekolahKBK 05. pengelolaan kurikulum di sekolah
KBK 05. pengelolaan kurikulum di sekolah
Jasmin Jasin
 
Model pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidupModel pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidup
Iyizz Hatikecil
 
Pengembangan Silabus
Pengembangan SilabusPengembangan Silabus
Pengembangan Silabus
H Mutadi S Pd M ED
 
Kajian kebijakan kur sd
Kajian kebijakan kur sdKajian kebijakan kur sd
Kajian kebijakan kur sd
arifin
 
KTSP 2008
KTSP 2008KTSP 2008
KTSP 2008
isa said
 
Pengembangan diri smp
Pengembangan diri smpPengembangan diri smp
Pengembangan diri smp
DaengMacora66
 
48340570 model-pembelajaran-tematik-kelas-awal-sd
48340570 model-pembelajaran-tematik-kelas-awal-sd48340570 model-pembelajaran-tematik-kelas-awal-sd
48340570 model-pembelajaran-tematik-kelas-awal-sdGhok An Aan
 
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian BerkelanjutanBuku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Online
 
Buku 4
Buku 4  Buku 4
Ktsp sulit-dilaksanakan
Ktsp sulit-dilaksanakanKtsp sulit-dilaksanakan
Ktsp sulit-dilaksanakan
Ketut Swandana
 
040 Model P Diri
040 Model P Diri040 Model P Diri
040 Model P Diri
Ismail Hamim
 
Diklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranDiklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaran
FKIP UHO
 
Kbk sd a. pendidikan agama islam
Kbk sd a. pendidikan agama islamKbk sd a. pendidikan agama islam
Kbk sd a. pendidikan agama islam
Jasmin Jasin
 
Pedoman beban kerja guru tik 6 oktober 2014
Pedoman beban kerja guru tik 6 oktober 2014Pedoman beban kerja guru tik 6 oktober 2014
Pedoman beban kerja guru tik 6 oktober 2014
Abdul Majid
 
Supervisi dan pkg
Supervisi dan pkg   Supervisi dan pkg
Supervisi dan pkg
SMAN1TelukjambeBarat
 
1. PERSIAPAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pdf
1. PERSIAPAN  IMPLEMENTASI  KURIKULUM MERDEKA.pdf1. PERSIAPAN  IMPLEMENTASI  KURIKULUM MERDEKA.pdf
1. PERSIAPAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pdf
IcaLalityaKusuma
 
Pedoman beban kerja guru tik 2014
Pedoman beban kerja guru tik 2014 Pedoman beban kerja guru tik 2014
Pedoman beban kerja guru tik 2014
laztorino
 

Similar to Kbk 03. pengembangan silabus (20)

Kbk 02. sistem penyampaian kurikulum
Kbk 02. sistem penyampaian kurikulumKbk 02. sistem penyampaian kurikulum
Kbk 02. sistem penyampaian kurikulum
 
KBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektifKBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektif
 
Kbm yang-efektif
Kbm yang-efektifKbm yang-efektif
Kbm yang-efektif
 
KBK 05. pengelolaan kurikulum di sekolah
KBK 05. pengelolaan kurikulum di sekolahKBK 05. pengelolaan kurikulum di sekolah
KBK 05. pengelolaan kurikulum di sekolah
 
Model pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidupModel pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidup
 
Pengembangan Silabus
Pengembangan SilabusPengembangan Silabus
Pengembangan Silabus
 
Kajian kebijakan kur sd
Kajian kebijakan kur sdKajian kebijakan kur sd
Kajian kebijakan kur sd
 
KTSP 2008
KTSP 2008KTSP 2008
KTSP 2008
 
Pengembangan diri smp
Pengembangan diri smpPengembangan diri smp
Pengembangan diri smp
 
48340570 model-pembelajaran-tematik-kelas-awal-sd
48340570 model-pembelajaran-tematik-kelas-awal-sd48340570 model-pembelajaran-tematik-kelas-awal-sd
48340570 model-pembelajaran-tematik-kelas-awal-sd
 
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian BerkelanjutanBuku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
 
Buku 4
Buku 4  Buku 4
Buku 4
 
Ktsp sulit-dilaksanakan
Ktsp sulit-dilaksanakanKtsp sulit-dilaksanakan
Ktsp sulit-dilaksanakan
 
040 Model P Diri
040 Model P Diri040 Model P Diri
040 Model P Diri
 
Diklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranDiklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaran
 
Kbk sd a. pendidikan agama islam
Kbk sd a. pendidikan agama islamKbk sd a. pendidikan agama islam
Kbk sd a. pendidikan agama islam
 
Pedoman beban kerja guru tik 6 oktober 2014
Pedoman beban kerja guru tik 6 oktober 2014Pedoman beban kerja guru tik 6 oktober 2014
Pedoman beban kerja guru tik 6 oktober 2014
 
Supervisi dan pkg
Supervisi dan pkg   Supervisi dan pkg
Supervisi dan pkg
 
1. PERSIAPAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pdf
1. PERSIAPAN  IMPLEMENTASI  KURIKULUM MERDEKA.pdf1. PERSIAPAN  IMPLEMENTASI  KURIKULUM MERDEKA.pdf
1. PERSIAPAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pedoman beban kerja guru tik 2014
Pedoman beban kerja guru tik 2014 Pedoman beban kerja guru tik 2014
Pedoman beban kerja guru tik 2014
 

More from Jasmin Jasin

Michigan curriculumframework
Michigan curriculumframeworkMichigan curriculumframework
Michigan curriculumframework
Jasmin Jasin
 
Kbk sma a. ekonomi
Kbk sma a. ekonomiKbk sma a. ekonomi
Kbk sma a. ekonomi
Jasmin Jasin
 
Kbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristenKbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristen
Jasmin Jasin
 
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikKbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikJasmin Jasin
 
Kbk sma a. pendidikan agama islam
Kbk sma a. pendidikan agama islamKbk sma a. pendidikan agama islam
Kbk sma a. pendidikan agama islamJasmin Jasin
 
Kbk sma e. pendidikan agama buddha
Kbk sma e. pendidikan agama buddhaKbk sma e. pendidikan agama buddha
Kbk sma e. pendidikan agama buddha
Jasmin Jasin
 
Kbk sma d. pendidikan agama hindu
Kbk sma d. pendidikan agama hinduKbk sma d. pendidikan agama hindu
Kbk sma d. pendidikan agama hindu
Jasmin Jasin
 
Kbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologiKbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologiJasmin Jasin
 
Kbk sma 13. kimia
Kbk sma 13. kimiaKbk sma 13. kimia
Kbk sma 13. kimia
Jasmin Jasin
 
Kbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaKbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaJasmin Jasin
 
Kbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologiKbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologi
Jasmin Jasin
 
Kbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografiKbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografiJasmin Jasin
 
Kbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarahKbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarahJasmin Jasin
 
Kbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmaniKbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmaniJasmin Jasin
 
Kbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenianKbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenianJasmin Jasin
 
Kbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaKbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematika
Jasmin Jasin
 
Kbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggrisKbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggris
Jasmin Jasin
 
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesiaKbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Jasmin Jasin
 
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraanKbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Jasmin Jasin
 
Kbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilanKbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilanJasmin Jasin
 

More from Jasmin Jasin (20)

Michigan curriculumframework
Michigan curriculumframeworkMichigan curriculumframework
Michigan curriculumframework
 
Kbk sma a. ekonomi
Kbk sma a. ekonomiKbk sma a. ekonomi
Kbk sma a. ekonomi
 
Kbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristenKbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristen
 
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikKbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
 
Kbk sma a. pendidikan agama islam
Kbk sma a. pendidikan agama islamKbk sma a. pendidikan agama islam
Kbk sma a. pendidikan agama islam
 
Kbk sma e. pendidikan agama buddha
Kbk sma e. pendidikan agama buddhaKbk sma e. pendidikan agama buddha
Kbk sma e. pendidikan agama buddha
 
Kbk sma d. pendidikan agama hindu
Kbk sma d. pendidikan agama hinduKbk sma d. pendidikan agama hindu
Kbk sma d. pendidikan agama hindu
 
Kbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologiKbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologi
 
Kbk sma 13. kimia
Kbk sma 13. kimiaKbk sma 13. kimia
Kbk sma 13. kimia
 
Kbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaKbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisika
 
Kbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologiKbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologi
 
Kbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografiKbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografi
 
Kbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarahKbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarah
 
Kbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmaniKbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmani
 
Kbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenianKbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenian
 
Kbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaKbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematika
 
Kbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggrisKbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggris
 
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesiaKbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
 
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraanKbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
 
Kbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilanKbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilan
 

Kbk 03. pengembangan silabus

  • 1. PELAYANAN PROFESIONAL KURIKULUM 2004 MODEL PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SILABUS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, 2003
  • 2. Katalog dalam Terbitan Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional Pelayanan Profesional Kurikulum 2004 Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus, - Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas: 2003 iv, 48 hal. 2
  • 3. KATA PENGANTAR Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon oleh kinerja pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Mutu pendidikan yang demikian itu sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan berkehidupan yang damai, terbuka, dan berdemokrasi, serta mampu bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh warga negara Indonesia. Dalam pada itu, kinerja pendidikan menuntut adanya pembenahan dan penyempurnaan terhadap aspek substantif yang mendukungnya, yakni kurikulum. Pusat kurikulum Balitbang Depdiknas telah menyiapkan seperangkat kurikulum yang disebut dengan “Kurikulum 2004”. Sebelum kurikulum ini diberlakukan secara nasional telah dilakukan rintisan pelaksanaan (pilot mini) di beberapa sekolah kemudian dilanjutkan dengan perluasan rintisan pelaksanaan di sejumlah sekolah yang lebih banyak. Rintisan dan perluasan rintisan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan tentang kekuatan dan kelemahan perangkat yang telah disusun sebagai bahan penyempurnaan. Perangkat kurikulum 2004 terdiri atas Kerangka Dasar, Standar Kompetensi Bahan Kajian, dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Perangkat Kurikulum 2004 juga didukung oleh perangkat layanan profesional yang terdiri atas (1) Pemahaman terhadap Kurikulum 2004, (2) Model Sistem Penyampaian Kurikulum, (3) Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif, (4) Pengelolaan Kurikulum di Tingkat Sekolah, (5) Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus. Jakarta, November 2003 Kepala Pusat Kurikulum Dr. H. Siskandar, MA 3
  • 4. DAFTAR ISI BAB. I. APA DAN MENGAPA SILABUS DIKEMBANGKAN? ............... 6 A. Mengapa Silabus Perlu Dikembangkan? ........................... 6 B. Apa Pengertian Silabus? .................................................... 7 C. Apa Tujuan Penulisan Pedoman Ini? ................................ 8 D. Siapa Sasaran Pedoman Ini? .............................................. 8 BAB. II. BAGAIMANA MEKANISME PENGEMBANGAN SILABUS? ... 10 A. Apa Peran dan Tanggung Jawab Lembaga Kependidikan? ... 10 B. Bagaimana Membentuk Tim Pengembang Silabus? .......... 11 C. Apa Tahapan Pengembangan Silabus? ............................. 11 BAB. III. APA KOMPONEN DAN FORMAT SILABUS? ........................ 14 A. Apa Komponen Silabus? ................................................. 14 B. Bagaimana Format Penyajian Silabus? ............................ 21 BAB. IV. BAGAIMANA MENYUSUN PENGALAMAN BELAJAR? ...... 24 A. Bagaimana Menjabarkan Kompetensi Dasar Ke Pengalaman Belajar? .............................................................................. 24 BAB. V. BAGAIMANA MENYUSUNAN PEMBELAJARAN TEMATIS? ... 26 A. Apa Pengertian Pembelajaran Tematis? ........................... 26 B. Bagaimana Strategi Pembelajaran Tematis? ..................... 26 C. Apa Ciri-ciri Pembelajaran Tematis? ............................... 26 D. Apa Kekuatan Pembelajaran Tematis? ............................. 27 E. Apa Peran Tema? ............................................................. 27 F Apa Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembelajaran . Tematis? ........................................................................... 28 G. Bagaimana Langkah-langkah Menyusun Pembelajaran Tematis? ........................................................................... 28 BAB. VI. MODEL PELATIHAN PENGEMBANGAN SILABUS DI DAERAH ................................................................................ 30 A. Materi Pelatihan .............................................................. 30 B. Model Pelatihan ............................................................... 30 4
  • 5. C. Penatar ............................................................................. 31 D. Petatar .............................................................................. 31 E. Waktu Pelatihan ............................................................... 31 F. Pelaksanaan Pelatihan ...................................................... 31 G. Kriteria Petatar Pelaksana Pendidikan ............................. 32 H. Persiapan Pelatihan .......................................................... 34 I. Contoh Program Pelatihan ............................................... 34 BAB. VII. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PENGEMBANG SILABUS .. 36 A. Pusat ................................................................................... 36 B. Dinas Pendidikan Propinsi ............................................... 36 C. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ................................... 36 D. Sekolah ............................................................................ 37 LAMPIRAN: Model Silabus .................................................................. 38 5
  • 6. 1 APA DAN MENGAPA SILABUS DIKEMBANGKAN? A. Mengapa Silabus Perlu Dikembangkan? Pemberlakuan Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini diikuti dengan perubahan pengelolaan pendidikan dari bersifat sentralistik ke desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan ini diwujudkan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selanjutnya tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan juga perlu dipertimbangkan agar hasil pendidikan nasional dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara- negara maju. Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah atau sekolah memiliki kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan suatu proses belajar dan mengajar. Seiring dengan adanya upaya untuk memberdayakan peran serta daerah dan masyarakat dalam pengelolaan pendidikan, Pemerintah telah memberlakukan otonomi dalam bidang pendidikan yang diwujudkan dalam PP No. 25 tahun 2000 pasal 2 ayat 2 yang menyatakan bahwa pemerintah (Pusat) memiliki kewenangan dalam menyusun kurikulum dan penilaian hasil belajar secara nasional, hal- hal yang berhubungan dengan implementasinya dikembangkan dan dikelola oleh pelaksana di daerah terutama di daerah tingkat II dan sekolah. Pemerintah Pusat mengembangkan antara lain (1) Kompetensi Dasar dan materi pelajaran pokok, (2) kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun dan pedoman- 6
  • 7. Apa dan Mengapa Silabus Dikembangkan? pedoman pelaksanaannya. Sementara para pengelola dan pengembang di daerah diharapkan dapat (1) mengembangkan menjabarkan kompetensi dan materi pelajaran pokok mengacu pada standar nasional, menyusun kurikulum muatan lokal (2) menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan kalender pendidikan dan jam belajar (3) menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan penilaian hasil belajar yang didasarkan pada ketetapan pemerintah secara nasional. Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah memiliki ruang gerak yang luas untuk melakukan modifikasi dan mengembangkan variasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi, dan kebutuhan daerah serta kondisi siswa. Kebijakan di atas juga diharapkan dapat memenuhi tuntutan masyarakat melalui program reformasi yang menginginkan adanya perubahan mendasar dalam sistem pendidikan, baik secara konseptual maupun aturan-aturan pelaksanaannya. Dari aspek kurikulum, banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh daerah, karena sebagian besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasi kurikulum dilakukan oleh daerah. Daerah perlu menyusun silabus dengan cara melakukan penjabaran dan penyesuaian Kompetensi Dasar tersebut ke dalam bentuk rencana pembelajaran yang memuat materi setempat yang relevan, serta penyusunan kurikulum daerah yang sesuai dengan kondisi, kebutuhan serta potensi setempat. B. Apa Pengertian Silabus? Silabus merupakan acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembagan penilaian hasil belajarnya. Silabus berisikan komponen dasar yang dapat menjawab permasalahan berikut: • Apa yang akan dibelajarkan? • Bagaimana cara membelajarkannya? • Bagaimana cara memenuhi target pencapaian hasil belajarnya? 7
  • 8. Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus C. Apa Tujuan Penulisan Pedoman Ini? Tujuan Penyusunan Pedoman Umum Pengembangan Silabus ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang prosedur dan cara menjabarkan Kompetensi Dasar menjadi uraian pembelajaran materi serta penilaiannya. D. Siapa Sasaran Pedoman Ini? Pedoman Penyusunan Silabus ini diperuntukkan bagi para pelaksana pendidikan atau pihak-pihak terkait yang memiliki kepentingan tertentu terhadap kemajuan hasil belajar siswa. Pengembangan silabus ini dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok, atau dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan setempat. 1. Guru Sebagai penyandang profesi pendidik memiliki tangung jawab langsung terhadap kemajuan belajar siswa, guru diharapkan mampu mengembangkan silabus yang sesuai dengan kompetensi mengajar secara mandiri. Kelebihan lainnya, guru lebih mengenal karakteristik siswa dan kondisi sekolah serta lingkungannya. 2. Kelompok Guru di Sekolah Apabila guru yang bersangkutan belum mampu mengembangkan silabus sendiri, maka pihak sekolah berupaya untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut. 3. Kelompok Kerja Guru (MGMP/PKG) Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/ PKG setempat. 4. Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus 8
  • 9. Apa dan Mengapa Silabus Dikembangkan? dengan mengkoordinasikan dan menyertakan para ahli didaktik- metodik, ahli mata pelajaran, tim perekayasa kurikulum, tokoh masyarakat, instansi pemerintah, instansi swasta termasuk perusahaan dan industri, perguruan tinggi, dan para guru untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah yang ada di wilayahnya. 9
  • 10. 2 BAGAIMANA MEKANISME PENGEMBANGAN SILABUS? A. Apa Peran dan Tanggung Jawab Lembaga Kependidikan? a. Sekolah Dalam pengelolaan kurikulum berbasis sekolah, pihak sekolah mempunyai peran dan tanggung jawab yang terkait dengan peran dan tanggung jawab pihak lainnya dalam bidang pendidikan di daerah yang bersangkutan, misalnya: • Menyusun silabus sendiri, atau • Menggunakan model silabus yang disusun oleh sekolah lain atau • Berkoordinasi dengan Dinas Kabupaten/Kota untuk menyusun silabus. b. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota • Mengusahakan tersedianya sumber dana pada tingkat kabupaten/kota yang dialokasikan untuk penyusunan, evaluasi, dan perbaikan silabus. • Membuat rambu-rambu pengembangan silabus yang sesuai dengan kebutuhan daerah yang bersangkutan. • Membentuk tim pengembang silabus pada tingkat kabupaten/kota. • Mengkaji silabus yang dibuat oleh sekolah. • Mendistribusikan silabus ke sekolah-sekolah yang tidak menyusun silabus. • Melakukan supervisi, penilaian, dan monitoring mulai dari penyusunan sampai dengan pelaksanaannya termasuk perangkat silabus. c. Dinas Pendidikan Provinsi • Menjadi fasilitator pembentukan, pelatihan, dan pembinaan Tim Pengembang Silabus pada tingkat kabupaten/kota. • Memberikan layanan operasional pelaksanaan KBK dan penyusunan silabus bagi seluruh kabupaten/kota. • Memantau penyusunan dan implementasi silabus pada tingkat kabupaten/kota. 10
  • 11. Bagaimana Mekanisme Pengembangan Silabus? • Memberikan dukungan sumber-sumber daya pendidikan yang diperlukan bagi penyusunan silabus. • Mengusahakan dana secara rutin untuk kegiatan penyusunan silabus, penilaian, dan monitoring silabus. d. Tingkat Pusat • Memberikan pelayanan kepada Tim Perekayasa Kurikulum di daerah. • Menyelenggarakan workshop dan seminar peningkatan mutu pelaksanaan kurikulum. B. Bagaimana Membentuk Tim Pengembang Silabus? Pembentukan tim pengembang atau penyusun silabus mutlak perlu dilakukan terlebih dahulu untuk memenuhi kriteria mutu silabus yang dapat dipertanggung jawabkan. Anggota tim dipilih berdasarkan pada kriteria dan tes tertentu yang dibuat secara khusus untuk menjaring orang yang memiliki kemampuan menjadi penyusun silabus. Pengembang yang direkrut sebagai anggota tim dapat terdiri atas spesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli metodik/didaktik, ahli penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional kantor dinas pendidikan, dan perwakilan orang tua siswa. Tim tersebut bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Sekolah sesuai dengan mekanisme kerja yang berlaku di daerah masing-masing. C. Apa Tahapan Pengembangan Silabus? a. Perencanaan Tim yang ditugaskan untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlu mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakaan atau referensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus. Pencarian informasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi seperti multimedia dan internet. 11
  • 12. Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus b. Pelaksanaan Dalam penyusunan silabus, terlebih dahulu perlu menganalisis seluruh perangkat KBK sebagai berikut: Pertama: memahami keseluruhan konteks Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), telaah perangkat Kebijakan KBK yang mendeskripsikan tentang hakikat KBK, struktur KBK, dan pelaksanaan KBK. Kedua: menentukan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Materi Pokok dengan menggunakan perangkat kurikulum yang memuat 4 komponen utama, yaitu: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Materi Pokok, dan Indikator. Ketiga: menentukan cara atau kegiatan pembelajaran siswa dengan mengacu pada perangkat Kegiatan Belajar Mengajar yang mendeskripsikan model-model pembelajaran. Keempat: menentukan cara dan alat penilaian menggunakan perangkat Penilaian Berbasis Kelas yang menyajikan dan mendeskripsikan tentang sistem penilaian yang sesuai dengan misi KBK. Kesesuaian silabus yang akan disusun ditetapkan oleh tim pengembang dengan memperhatikan desain, pendekatan, ruang lingkup, organisasi materi, organisasi pengalaman belajar, dan alokasi waktu yang sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi dan komponennya. c. Perbaikan Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Para pengkaji dapat terdiri atas para spesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli metodik/didaktik, ahli penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional kantor dinas pendidikan, perwakilan orang tua siswa, dan siswa itu sendiri. 12
  • 13. Bagaimana Mekanisme Pengembangan Silabus? d. Pemantapan Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi kriteria dengan cukup baik dapat segera disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan komunitas sekolah lainnya. e. Penilaian Silabus Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan menggunakan model-model penilaian kurikulum yang selama ini sudah banyak digunakan. 13
  • 14. 3 APA KOMPONEN DAN FORMAT SILABUS? A. Apa Komponen Silabus? Silabus merupakan seperangkat rencana dan pelaksanakan pembelajaran dan penilaian. Oleh karena itu, silabus harus disusun secara sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target pencapaian Kompetensi Dasar. Beberapa komponen silabus minimal yang dapat membantu dan memandu para guru dalam mengelola pembelajaran, antara lain: 1. Standar Kompetensi Standar Kompetensi merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa dalam suatu mata pelajaran. Penempatan Standar Kompetensi pada silabus dimaksudkan untuk memandu guru atau pengembang silabus dalam menjabarkan Kompetensi Dasar menjadi pengalaman belajar, sehingga rangkaian kegiatan belajar siswa tidak menyimpang dari koridor kemampuan siswa yang ingin dicapai. 2. Kompetensi Dasar Penempatan komponen Kompetensi Dasar dalam silabus sangat penting, hal ini berguna untuk mengingatkan para guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang harus dicapainya. Di dalam komponen Kompetensi Dasar ini juga dimuat hasil belajar, yaitu pernyataan unjuk kerja yang diharapkan setelah peserta didik mengalami pembelajaran dalam kompetensi tertentu. 3. Indikator Indikator merupakan Kompetensi Dasar yang lebih spesifik. Apabila serangkaian indikator dalam satu Kompetensi Dasar sudah dapat dicapai oleh siswa, berarti target Kompetensi Dasar tersebut sudah terpenuhi. 14
  • 15. Apa Komponen dan Format Silabus? 4. Materi Pokok Materi Pokok adalah bagian dari struktur keilmuan suatu bahan kajian yang dapat berupa pengertian konseptual, gugus isi atau konteks, proses, bidang ajar, dan keterampilan. Penempatan Materi Pokok di dalam silabus berfungsi sebagai payung dari setiap uraian materi yang disajikan dalam pengalaman belajar siswa. 5. Pengalaman Belajar Pengalaman belajar memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa secara berurutan untuk mencapai Kompetensi Dasar. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi materi-materi yang memerlukan prasyarat tertentu. Selain itu, pendekatan pembelajaran yang bersifat spiral (mudah ke sukar; konkret ke abstrak; dekat ke jauh) juga memerlukan urutan pembelajaran yang terstruktur. Rumusan pernyataan dalam pengalaman belajar minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu: kegiatan siswa dan materi. Contoh: • Mengamati pertumbuhan tanaman berakar serabut kegiatan siswa materi • Mendiskusikan pengaruh aktivitas gunung berapi terhadap kehidupan penduduk kegiatan siswa materi 15
  • 16. Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus Beberapa syarat penting yang harus dipenuhi dalam pemilihan kegiatan siswa dan materi pembelajaran sebagai berikut: a. Kegiatan Siswa Dalam memilih kegiatan siswa yang akan digunakan dalam pembelajaran sebaiknya dipertimbangkan hal-hal berikut ini: • Hendaknya memberikan peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah dan menemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru. • Merupakan pola yang mencerminkan ciri khas dalam pengembangan keterampilan dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Misalnya observasi di lingkungan sekitar, penyelidikan, eksperimen, pemecahan masalah, simulasi, wawancara dengan nara sumber, pengembangan teknologi, penggunaan peta dan foto, pemanfaatan kliping. • Disesuaikan dengan ragam sumber belajar dan sarana belajar yang tersedia. • Bervariasi dengan mengkombinasikan antara kegiatan belajar perseorangan, pasangan, kelompok, dan klasikal • Memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswa seperti bakat, kemampuan, minat, latar belakang keluarga, sosial-ekonomi dan budaya, serta masalah khusus yang dihadapi siswa yang bersangkutan. Pembelajaran berbasis kompetensi merupakan program pembelajaran yang dirancang untuk menggali potensi dan pengalaman belajar siswa agar mampu memenuhi pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Sebagai konsekuensi dari pembelajaran berbasis kompetensi ini, materi pembelajaran yang dipilih haruslah yang bermakna, yakni yang memberikan kecakapan untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dengan mengunakan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang telah dipelajarinya, sehingga siswa terhindar dari materi-materi yang tidak menunjang pencapaian kompetensi. Agar siswa belajar secara aktif, guru perlu menciptakan strategi yang tepatguna, sedemikian rupa, sehingga siswa mempunyai motivasi 16
  • 17. Apa Komponen dan Format Silabus? yang tinggi untuk belajar. Motivasi yang seperti ini akan dapat tercipta kalau guru dapat meyakinkan siswa akan kegunaan materi pelajaran bagi kehidupan nyata siswa. Demikian juga, guru harus punya sensitifitas yang tinggi dan dapat menciptakan situasi sehingga materi pelajaran selalu tampak menarik, tidak membosankan. b. Materi Agar penjabaran dan penyesuaian Kemampuan Dasar tidak meluas dan melebar, maka perlu diperhatikan kriteria untuk menseleksi materi yang perlu diajarkan. Kriteria tersebut antara lain: 1) Sahih (Valid) Materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar- benar telah teruji kebenaran dan kesahihannya. Pengertian ini juga berkaitan dengan keaktualan materi, sehingga materi yang diberikan dalam pembelajaran tidak ketinggalan jaman dan memberikan kontribusi untuk pemahaman ke depan. 2) Tingkat Kepentingan (Significance) Dalam memilih materi di sini perlu dipertimbangkan pertanyaan berikut: Sejauh mana materi tersebut penting dipelajari? Penting untuk siapa? Dimana dan mengapa penting?. Dengan demikian, materi yang dipilih untuk diajarkan tentunya memang yang benar-benar diperlukan oleh siswa. 3) Kebermanfaatan (utility) Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik secara akademis maupun non akademis. Bermanfaat secara akademis artinya guru harus yakin bahwa materi yang diajarkan dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan berikutnya. Bermanfaat secara non akademis maksudnya adalah bahwa materi yang diajarkan dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skills) dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari 17
  • 18. Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus 4) Layak dipelajari (learnability) Materinya memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah, atau tidak terlalu sulit), maupun aspek kelayakannya terhadap pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat. 5) Menarik minat (interest) Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajarinya lebih lanjut. Setiap materi yang diberikan kepada siswa harus mampu menumbuhkembangkan rasa ingin tahu, sehingga memunculkan dorongan untuk mengembangkan sendiri kemampuan mereka. 6. Alokasi Waktu Untuk merencanakan pembelajaran, lamanya waktu yang diperlukan untuk menguasai Kompetensi Dasar yang ingin dicapai perlu ditentukan alokasi waktunya. Penentuan besarnya alokasi waktu ini tergantung kepada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran dengan mempertimbangkan jumlah, keluasan dan ke dalaman Kompetensi Dasar, serta tingkat kepentingannya dengan keadaan dan kebutuhan setempat. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu yang dibutuhkan oleh siswa untuk menguasai satu Kompetensi Dasar. 7. Sumber/Bahan/Alat a. Sumber Sumber belajar yang strategis bagi guru adalah buku, brosur, majalah, surat kabar, poster, lembar informasi lepas, naskah brosur, peta, foto dan lingkungan sekitar. Lingkungan sebagai sumber belajar dapat dibedakan menjadi: a) Lingkungan alam seperti bentang alam yang berupa gunung, danau, pantai, laut, sungai, dan lain-lain. b) Lingkungan sosial misalnya keluarga, rukun tetangga, desa, kota, pasar, dan sebagainya. 18
  • 19. Apa Komponen dan Format Silabus? c) Lingkungan budaya dapat berupa candi, adat istiadat dan sebagainya. Pembelajaran yang baik memerlukan sebanyak mungkin sumber belajar untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. Penentuan materi pelajaran dan sumber belajar harus dipilih, disaring dan diselaraskan dengan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai. b. Bahan Bahan yang dimaksud di sini adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam praktikum atau proses pembelajaran lainnya. Bahan-bahan yang digunakan tentunya harus sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. c. Alat Alat bantu belajar berfungsi memudahkan terjadinya proses pembelajaran. Oleh karena itu hendaknya dipilih alat bantu yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Menarik perhatian dan minat siswa. (2) Meletakkan dasar-dasar untuk memahami sesuatu hal secara konkrit yang sekaligus mencegah atau mengurangi verbalisme. (3) Merangsang tumbuhnya pengertian dan atau usaha pengembangan nilai-nilai. (4) Berguna dan berfungsi ganda. (5) Sederhana, mudah digunakan dan dirawat, dapat dibuat sendiri oleh guru atau diambil dari lingkungan sekitarnya. Salah satu prinsip belajar menyatakan bahwa makin banyak alat bantu pembelajaran dimanfaatkan secara tepat dalam pembelajaran, makin besar daya serap siswa terhadap materi yang dipelajarinya. Dengan demikian, dalam pembelajaran guru harus menggunakan berbagai alat bantu pembelajaran dan memanfaatkannya secara tepat. Memanfaatkan alat bantu pembelajaran secara tepat artinya dapat memilih alat yang cocok dengan materi yang dibahas dan mendemonstrasikan alat tersebut pada saat yang tepat, sehingga dapat berfungsi memperjelas informasi/konsep yang sedang dibicarakan. 19
  • 20. Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus 8. Penilaian Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Pemilihan bentuk penilaian dalam silabus, seperti: penilaian tertulis (paper and pencil), produk (product), unjuk kerja (performance), proyek (project), dan portofolio (portfolio) harus memperhatikan kemampuan-kemampuan yang dapat mendorong kemampuan penalaran dan kreativitas siswa serta sesuai dengan ciri khas dari mata pelajaran yang bersangkutan. Penulisan bentuk penilaian harus disertai dengan aspek-aspek yang akan dinilai sehingga memudahkan dalam pembuatan soal-soalnya. Contoh penulisan pada kolom penilaian. Penilaian a. Tertulis Pengetahuan siswa tentang: • Konsep wilayah • Aglomerasi industri b. Produk Keterampilan siswa membuat peta sebaran industri Beberapa kriteria atau hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian antara lain: • Penilaian harus mencakup tiga aspek kemampuan, yaitu: pengetahuan, keterampilan, dan sikap • Menggunakan berbagai cara penilaian pada waktu kegiatan belajar sedang berlangsung, misalnya: mendengarkan, observasi, mengajukan pertanyaan, mengamati hasil kerja siswa, memberikan tes. • Pemilihan cara dan bentuk penilaian berdasarkan atas tuntutan kompetensi dasar. 20
  • 21. Apa Komponen dan Format Silabus? • Mengacu kepada tujuan dan fungsi penilaian, misalnya pemberian umpan balik, pemberian informasi kepada siswa tentang tingkat keberhasilan belajarnya, memberikan laporan kepada orang tua. • Mengacu kepada prinsip diferensiasi, yakni memberikan peluang kepada siswa untuk menunjukkan apa yang diketahui, yang dipahami, dan mampu dilakukannya. • Tidak bersifat diskriminasif (tidak memilih-milih mana siswa yang berhasil dan mana yang gagal dalam menerima pembelajaran). B. Bagaimana Format Penyajian Silabus Dalam menyajikan silabus, ada beberapa hal penting yang perlu mendapat perhatian, yaitu: aspek keterbacaan, keterkaitan antar komponen, dan kepraktisan penggunaannya. Silabus harus mudah dibaca dan dipahami, baik oleh guru yang mengembangkannya maupun oleh guru lain yang akan menggunakannya. Penentuan format silabus tidak dibakukan, guru bebas menentukan format mana yang akan digunakannya. Berikut ini contoh format silabus. 21
  • 22. Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus Contoh Format Silabus Format Narasi SILABUS Nama Sekolah : ............................................... Mata Pelajaran : ............................................... Kelas : ............................................... Semester : ............................................... Standar Kompetensi : .................................................................... Kompetensi Dasar : .................................................................... Materi Pokok : .................................................................... Pengalaman Belajar : • ....................................................................................................... ....................................................................................................... • ....................................................................................................... ....................................................................................................... Indikator • .................................................................... • .................................................................... • .................................................................... Penilaian 1. Tertulis Pengetahuan siswa tentang • .................................................................... • .................................................................... 2. Unjuk Kerja Keterampilan siswa • .................................................................... • .................................................................... Alokasi Waktu : ...................................... Jam pelajaran Sumber/Bahan/Alat : .................................................................... 22
  • 23. Apa Komponen dan Format Silabus? Format Kolom SILABUS Mata Pelajaran : ............................................... Kelas : ............................................... Semester : ............................................... Standar Kompetensi : 1. ....................................................................... Kompetensi Materi Pengalaman Alokasi Sumber/ Indikator Penilaian Dasar Pokok Belajar Waktu Bahan 23
  • 24. 4 BAGAIMANA MENYUSUN PENGALAMAN BELAJAR? A. Bagaimana Menjabarkan Kompetensi Dasar Ke Pengalaman Belajar? Dalam penyusunan pengalaman belajar perlu memperhatikan Kompetensi Dasar yang akan dijabarkan. Untuk mengetahui keluasan atau ke dalaman cakupan Kemampuan Dasar dapat digunakan jaringan topik/tema/konsep. Kompetensi Dasar yang terlalu luas/dalam cakupan materinya perlu dijabarkan menjadi lebih dari satu pengalaman belajar. Sedangkan Kompetensi Dasar yang tidak terlalu rumit mungkin dapat dijabarkan ke dalam satu pengalaman belajar. Beberapa cara yang disarankan dalam menjabarkan Kompetensi Dasar menjadi pengalaman belajar, yaitu: 1. Pengalaman belajar disusun berdasarkan atas satu tuntutan Kompetensi secara utuh. Kompetensi Indikator Indikator Pengalaman belajar • Melakukan percobaan ………………………. Cara ini dilakukan apabila Kompetensi Dasar yang akan dijabarkan tidak terlalu luas atau tidak dalam cakupan materinya, sehingga memungkinkan untuk menguraikannya dalam satu unit pengalaman belajar. 24
  • 25. Bagaimana Menyusun Pengalaman Belajar? 2. Pembelajaran disusun berdasarkan atas satu atau lebih Indikator dalam satu Kompetensi Kompetensi Indikator Indikator Indikator Indikator Pengalaman belajar Pengalaman belajar • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... Cara ini ditempuh dengan berpedoman kepada Indikator pencapaian. Kadang satu indikator membutuhkan banyak waktu dalam pembelajarannya, sehingga perlu dibuatkan dalam satu unit pembelajaran yang utuh. Atau dapat pula terjadi beberapa Indikator yang saling berkaitan dan tidak terlalu luas atau dalam dibuatkan dalam satu unit pembelajaran sekaligus. 25
  • 26. 5 BAGAIMANA MENYUSUN PEMBELAJARAN TEMATIS? A. Apa Pengertian Pembelajaran Tematis? Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Pembelajaran tematik hanya dijajarkan pada siswa sekolah dasar kelas rendah (kelas 1 dan 2), karena pada umumnya mereka masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik), perkembangan fisiknya tidak pernah bisa dipisahkan dengan perkembangan mental, sosial, dan emosional. B. Bagaimana Strategi Pembelajaran Tematis? 1. Bersahabat, menyenangkan, dan bermakna bagi anak 2. Dalam menanamkan konsep atau pengetahuan dan keterampilan, anak tidak harus di-drill, tetapi ia belajar melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah dipahami. Bentuk pembelajaran ini dikenal dengan pembelajaran terpadu, dan pembelajarannya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak C. Apa Ciri-ciri Pembelajaran Tematis? 1. Berpusat pada anak 2. Memberikan pengalaman langsung pada anak 3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas 4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran 5. Bersifat fleksibel 26
  • 27. Bagaimana Menyusun Pembelajaran Tematis? 6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan anak D. Apa Kekuatan Pembelajaran Tematis? 1. Pengalaman dan kegiatan belajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak 2. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak 3. hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna, 4. mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, dan 5. menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. E. Apa Peran Tema? 1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu 2. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama 3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan 4. Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi anak 5. Anak lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas 6. Anak lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi dalam situasi yang nyata, misalnya bertanya, bercerita, menulis deskripsi, menulis surat, dan sebagainya untuk mengembangkan keterampilan berbahasa, sekaligus untuk mempelajari mata pelajaran lain 7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 kali pertemuan. Waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan 27
  • 28. Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus Contoh: Pendidikan Kesenian: - Melagukan nyanyian “Bangun Tidur” - Menggambar atau Bahasa Indonesia: mewarnai - Bercerita kegiatan Matematika: sehari-hari - Menjumlah dan - Menyimak cerita guru DIRI SENDIRI: mengurang dikaitkan - Membaca teks pendek dengan kehidupan - Menggambar dan sehari-hari menulis tentang dirinya Pendidikan Jasmani: - Memahami kebersihan diri dan berolahraga F Apa Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembelajaran Tematis? . • Pembelajaran tematis dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar menjadi lebih bermakna dan utuh • Dalam pelaksanaan pembelajaran tematis perlu mempertimbangkan antara lain alokasi waktu setiap tema, memperhitungkan banyak dan sedikitnya bahan yang ada di lingkungan • Pilihlah tema yang terdekat dengan anak • Lebih mengutamakan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dari pada tema G. Bagaimana Langkah-Langkah Menyusun Pembelajaran Tematis? 1. Pelajari Kompetensi Dasar pada kelas dan cawu yang sama dari setiap mata pelajaran 2. Pilihlah tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut untuk setiap kelas dan cawu. Pilihan Tema: Diri Sendiri; Keluarga; Lingkungan; Tempat Umum; Pengalaman; Budi Pekerti; Kegemaran; Tumbuhan; Hiburan; Binatang; Transportasi; Kesehatan; K3; Makanan; Pendidikan; Pekerjaan; Peristiwa; Parawisata; Kejadian Sehari-hari; Pertanian; Negara; Komunikasi 28
  • 29. Bagaimana Menyusun Pembelajaran Tematis? 3. Buatlah “Matriks Hubungan Kompetensi Dasar dengan Tema”. Dalam langkah ini penyusun memperkirakan dan menentukan Kompetensi Dasar pada suatu mata pelajaran cocok dikembangkan dengan tema apa. Langkah ini dilakukan untuk semua mata pelajaran. Perhatikan contoh! 4. Buatlah pemetaan pembelajaran tematis. Pemetaan ini dapat dibuat dalam bentuk matriks atau jaringan topik. Dalam pemetaan ini akan terlihat kaitan antara tema dengan Kompetensi Dasar dari setiap mata pelajaran. 5. Susunlah silabus berdasarkan matriks/jaringan topik pembelajaran tematis. Catatan: a. Silabus disusun sesuai dengan format silabus mata pelajaran b. Dalam menyusun silabus, ciptakan berbagai kegiatan yang sesuai dengan kompetensi dan tema. Kegiatan-kegiatan itu misalnya: mengadakan kunjungan ke lingkungan sekitar: pertanian, pasar, warung, pabrik. Membawa narasumber ke sekolah, misalnya polisi, dokter, pak pos, tukang sayur, dan lain-lain. Memanfaatkan cerita dari buku atau majalah anak-anak. c. Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang tidak bisa dikaitkan dalam pembelajaran tematis dibuatkan silabus tersendiri. 29
  • 30. 6 MODEL PELATIHAN PENGEMBANGAN SILABUS DI DAERAH A. Materi Pelatihan Paket Kebijakan 1. Kerangka Dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi 2. Standar Kompetensi, Kompetensi Lulusan, Kompetensi Lintas Kurikulum, Kompetensi Mata Pelajaran 3. Penilaian Berbasis Kelas 4. Kegiatan Belajar Mengajar 5. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah Paket Pelaksanaan Pendidikan 1. Kerangka Dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi 2. Standar Kompetensi, Kompetensi Lulusan, Kompetensi Lintas Kurikulum, Kompetensi Mata Pelajaran 3. Penilaian Berbasis Kelas 4. Kegiatan Belajar Mengajar 5. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Kelas 6. Penyusunan Program Pembelajaran Tematik Kelas I dan II SD 7. Penyusunan Silabus Mata Pelajaran Paket Pemantauan dan Penilaian 1. Penyusunan Desain Pemantauan 2. Penyusunan Kisi-kisi dan Instrumen Pemantauan 3. Pengolahan Data 4. Penyusunan Laporan Pemantauan 5. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum 6. Penyusunan Program Tindak Lanjut B. Model Pelatihan 1. Tatap muka 30
  • 31. Model Pelatihan Pengembangan Silabus Di Daerah 2. Simulasi 3. Micro teaching C. Penatar 1. Tim Perekayasa Kurikulum 2. Kepala Sekolah/Guru dari sekolah Piloting KBK D. Petatar 1. Kepala Dinas 2. Kasub Dinas 3. Kasi Dinas 4. Kepala Sekolah 5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum 6. Guru 7. Ketua Yayasan Lembaga Penyelenggara Pendidikan 8. Wakil Ketua Yayasan Bidang Kurikulum Lembaga Penyelenggara Pendidikan 9. Anggota DPRD Komisi Pendidikan 10. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) E. Waktu Pelatihan 1. Maksimal 2 (dua) hari bagi para Pejabat/Kepala Sekolah 2. Maksimal 4 (empat) hari bagi Guru F. Pelaksanaan Pelatihan 1. Bagi Guru sebaiknya pada waktu libur sekolah 2. Bagi Pejabat/Kepala Sekolah sesuai dengan kesepakatan 31
  • 32. Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus G. Kriteria Petatar Pelaksana Pendidikan Petatar dari unsur pelaksana pendidikan (Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ketua Yayasan, Wakil Ketua Yayasan Bidang Kurikulum, Guru, dan Komite Sekolah) yaitu berasal dari sekolah dengan kriteria sebagai berikut: 1. Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal • Jumlah siswa dalam satu kelas tidak lebih dari 25 anak • Mendapat dukungan dari Komite Sekolah/Yayasan • Menggunakan berbagai buku referensi dalam kegiatan belajar mengajar • Mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Propinsi dan/atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota • Kepala Sekolah dan guru mempunyai keinginan untuk memahami dan menguasai Kurikulum Berbasis Kompetensi • Memiliki 1 (satu) orang guru yang berijazah SPGTK/D II PGTK/ S1 PAUD. 2. Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah • Jumlah siswa dalam satu kelas tidak lebih dari 40 anak • Mendapat dukungan dari Komite Sekolah/Yayasan • Menggunakan berbagai buku referensi dalam kegiatan belajar mengajar • Mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Propinsi dan/atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota • Kepala Sekolah dan guru mempunyai keinginan untuk memahami dan menguasai Kurikulum Berbasis Kompetensi • Memiliki guru-guru yang aktif di kelompok kerja guru (KKG) • Memiliki lebih dari 2 (dua) orang guru yang berijazah S1 • Memiliki seorang tenaga administrasi yang mampu membantu pengelolaan pelaksanaan kurikulum. 3. Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah • Jumlah siswa dalam satu kelas tidak lebih dari 40 anak • Mendapat dukungan dari Komite Sekolah/Yayasan • Menggunakan berbagai buku referensi dalam kegiatan belajar mengajar 32
  • 33. Model Pelatihan Pengembangan Silabus Di Daerah • Mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Propinsi dan/atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota • Kepala Sekolah dan guru mempunyai keinginan untuk memahami dan menguasai Kurikulum Berbasis Kompetensi • Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang guru setiap bidang studi yang bekerja secara penuh dan memiliki kualifikasi (latar belakang pendidikan, pengalaman, dan kemampuan) yang sesuai dengan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya • Memiliki guru-guru yang aktif di musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) • Memiliki lebih dari 3 (tiga) orang guru yang berijazah S1 • Memiliki sekurang-kurangnya 2 (dua) orang tenaga administrasi yang membantu pengelolaan administratif pelaksanaan kurikulum. 4. Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah • Jumlah siswa dalam satu kelas tidak lebih dari 40 anak • Mendapat dukungan dari Komite Sekolah/Yayasan • Menggunakan berbagai buku referensi dalam kegiatan belajar mengajar • Mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Propinsi dan/atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota • Kepala Sekolah dan guru mempunyai keinginan untuk memahami dan menguasai Kurikulum Berbasis Kompetensi • Memiliki lebih banyak guru yang berijazah S1 • Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang guru setiap bidang studi untuk setiap jenjang kelas yang bekerja secara penuh dan memiliki kualifikasi (latar belakang pendidikan, pengalaman, dan kemampuan) yang sesuai dengan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya • Memiliki guru-guru yang aktif di musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) • Memiliki lebih dari 3 (tiga) orang guru yang berijazah S1 • Memiliki sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang tenaga administrasi yang membantu pengelolaan administratif pelaksanaan kurikulum. 33
  • 34. Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus H. Persiapan Pelatihan 1. Penentuan Tujuan Pelatihan 2. Penentuan Materi Pelatihan 3. Penentuan Pelatih/Penatar 4. Penentuan Peserta Pelatihan/Petatar 5. Penentuan Alat dan Bahan 6. Penentuan Tempat Pelatihan 7. Penentuan Jadwal/Program Pelatihan 8. Penentuan Biaya dan Sumber Dana I. Contoh Program Pelatihan JENIS MATERI PESERTA Paket Kebijakan 1. Kerangka Dasar 1. Kepala Dinas Kurikulum 2. Kasub Dinas Berbasis 3. Kasi Dinas Kompetensi 4. Kepala Sekolah 2. Standar 5. Wakil Kepala Sekolah Kompetensi, Bidang Kurikulum Kompetensi 6. Ketua Yayasan Lulusan, Lembaga Kompetensi Lintas Penyelenggara Kurikulum, Pendidikan Kompetensi Mata 7. Wakil Ketua Yayasan Pelajaran Bidang Kurikulum 3. Penilaian Berbasis Lembaga Kelas Penyelenggara 4. Kegiatan Belajar Pendidikan Mengajar 8. Anggota DPRD Komisi 5. Pengelolaan Pendidikan Kurikulum 9. Lembaga Swadaya Berbasis Sekolah Masyarakat (LSM) 10. Tim Perekayasa Kurikulum Kab. /Kota 11. Ketua Dewan Pendidikan 12. Ketua Komite Sekolah 34
  • 35. Model Pelatihan Pengembangan Silabus Di Daerah JENIS MATERI PESERTA Paket Pelaksana 1. Kerangka Dasar 1. Wakil Kepala Sekolah Pendidikan Kurikulum Bidang Kurikulum Berbasis 2. Guru Kompetensi 3. Wakil Ketua Yayasan 2. Kurikulum dan Bidang Kurikulum Hasil Belajar 4. Tim Perekayasa 3. Penilaian Berbasis Kurikulum Kab./Kota Kelas 4. Kegiatan Belajar Mengajar 5. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Kelas 6. Penyusunan Program Pembelajaran Tematik Kelas I dan II SD 7. Penyusunan Silabus Mata Pelajaran Paket Pemantauan 1. Penyusunan 1. Tim Perekayasa dan Penilaian Desain Kurikulum Kab. /Kota Pemantauan 2. Penyusunan Kisi- kisi dan Instrumen Pemantauan 3. Pengolahan Data 4. Penyusunan Laporan Pemantauan 5. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum 6. Penyusunan Program Tindak Lanjut 35
  • 36. 7 PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PENGEMBANGAN SILABUS A. Pusat 1. Memberikan pelayanan kepada Tim Perekayasa Kurikulum di daerah 2. Menyelenggarakan workshop dan seminar peningkatan mutu pelaksanaan kurikulum. B. Dinas Pendidikan Propinsi 1. Menjadi fasilitator pembentukan, pelatihan, dan pembinaan Tim Pengembang Silabus pada tingkat kabupaten/kota 2. Memberikan layanan operasional pelaksanaan KBK dan penyusunan silabus bagi seluruh kabupaten/kota 3. Memantau penyusunan dan implementasi silabus pada tingkat kabupaten/kota 4. Memberikan dukungan sumber-sumber daya pendidikan yang diperlukan bagi penyusunan silabus 5. Mengusahakan dana secara rutin untuk kegiatan penyusunan silabus, penilaian, dan monitoring silabus. C. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota 1. Menyediakan tersedianya sumber dana pada tingkat kabupaten/kota yang dialokasikan untuk penyusunan, evaluasi, dan perbaikan silabus 2. Membuat rambu-rambu pengembangan silabus yang sesuai dengan kebutuhan daerah yang bersangkutan 3. Membentuk tim pengembang silabus pada tingkat kabupaten/kota 4. Mengkaji silabus yang dibuat oleh sekolah yang mampu membuatnya sendiri 5. Mendistribusikan silabus ke sekolah-sekolah yang tidak menyusun silabus 36
  • 37. Peran dan Tanggung Jawab Pengembangan Silabus 6. Melakukan supervisi, penilaian, dan monitoring mulai dari penyusunan sampai dengan pelaksanaannya termasuk perangkat silabus. D. Sekolah 1. Menyusun silabus sendiri, atau 2. Menggunakan silabus, atau model silabus yang disusun oleh sekolah lain atau pihak lain. 3. Berkoordinasi dengan Dinas Kabupaten/Kota untuk menyusun silabus. 37
  • 38. Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus Lampiran SILABUS LAMPIRAN MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA JENJANG : SD DAN MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS : IV (EMPAT) UNIT KE- : 1 TEMA : PERISTIWA STANDAR KOMPETENSI ALOKASI SUMBER/ ASPEK INDIKATOR MATERI POKOK PENGALAMAN BELAJAR PENILAIAN KOMPETENSI DASAR WAKTU BAHAN/ALAT Berbicara. Mampu Mendeskripsikan • Menjelaskan ciri- Deskripsi tentang 1. Bertanya jawab atau bertukar 6 jam Benda di sekitar Tes unjuk kerja: mengungkapkan benda atau ciri seseorang benda atau pengalaman mengenai tema pelajaran. orang disekitar. Kemampuan siswa pikiran, pendapat, seseorang. atau bagian seseorang. 2. Mendengarkan contoh cara dalam gagasan, dan benda secara mendeskripsikan seseorang mendeskripsikan perasaan secara rinci dengan atau benda. benda atau lisan. bahasa yang 3. Mendeskripsikan benda-benda seseorang. runtut dan sederhana yang ada di sekitar mudah dipahami. (bola, buku, jam, sepatu, dll) • menentukan berdasarkan bentuk, warna, nama benda atau kegunaan, bahan yang dibuat seseorang yang dengan bahasa yang runtut dan dideskripsikan. mudah dipahami. 4. Mendeskripsikan seseorang (teman, guru, tokoh idola) berdasarkan ciri-ciri fisik atau sifat dengan bahasa yang runtut dan mudah dipahami. 5. Menentukan nama benda/ seseorang berdasarkan pendeskripsian teman atau guru. 38 39
  • 39. Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus Lampiran STANDAR KOMPETENSI ALOKASI SUMBER/ ASPEK INDIKATOR MATERI POKOK PENGALAMAN BELAJAR PENILAIAN KOMPETENSI DASAR WAKTU BAHAN/ALAT Menulis. Mampu Menulis deskripsi. • Mendeskrip- Deskripsi benda 6. Membaca contoh tulisan Contoh Produk: mengekspresikan sikan secara atau seseorang. deskripsi tentang benda atau deskripsi Kemampuan siswa berbagai pikiran, tertulis seseorang. sederhana. dalam gagasan, seseorang/benda 7. Mendiskusikan cara-cara mengungkapkan pendapat, dan dengan kalimat menulis deskripsi. gagasan dalam perasaan dalam yang runtut. 8. Menulis deskripsi tentang bentuk tulisan. berbagai ragam benda berdasarkan bentuk, tulisan. warna, kegunaan, atau bahan pembuatan dengan bahasa yang mudah dimengerti dengan atau tanpa bimbingan guru. 9. Menulis deskripsi tentang seseorang berdasarkan ciri-ciri fisiknya dengan kalimat yang runtut dan memperhatikan penggunaan EYD dan tanda baca. Membaca. Mampu membaca Membaca dongeng • Menyebutkan Dongeng atau 10. Membaca dongeng atau cerita Dongeng atau Tes Unjuk Kerja: dan mengapresiasi atau cerita rakyat tempat-tempat cerita rakyat. rakyat. cerita rakyat. Kemampuan siswa ragam sastra anak. dan menjelaskan kejadian dalam 11. Menyebutkan tempat-tempat dalam menjelaskan isinya. dongeng. kejadian dalam dongeng atau isi dongeng atau • Menyebutkan cerita rakyat. cerita rakyat. tokoh-tokoh 12. Menyebutkan tokoh-tokoh dalam dongeng. yang ada dalam dongeng atau cerita rakyat. 40 41
  • 40. Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus Lampiran SILABUS MATA PELAJARAN : SAINS JENJANG : SMP DAN MADRASAH TSANAWIYAH KELAS : VII STANDAR KOMPETENSI : Mengaplikasikan konsep keanekaragaman makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri kehidupan ALOKASI SUMBER/ KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK INDIKATOR PENGALAMAN BELAJAR PENILAIAN WAKTU BAHAN/ALAT 2.2 Mengelompokkan Pengelompokkan • Mendeskripsikan pentingnya • Mengamati berbagai macam 5 jam • Buku teks • Tes tertulis: makhluk hidup makhluk hidup dilakukan klasifikasi makhluk makhluk hidup yang mewakili pelajaran. • CD room, Pengetahuan hidup 5 kingdom. internet. siswa tentang • Membuat perbandingan ciri-ciri • Membandingkan ciri masing- • Berbagai kingdom, khusus tiap kingdom dalam sistem masing kingdom dan memberi 2 media klasifikasi, dan 5 kingdom contohnya. informasi kunci • Memberikan 2 contoh dari masing- • Mengamati dan lainnya. determinasi. masing kingdom membandingkan hewan yang • Lingkungan • Membedakan hewan yang satu ada di sekitarnya berdasarkan sekitar. • Unjuk Kerja: dengan hewan lainnya berdasarkan ciri khusus yang dimilikinya. Kemampuan ciri-ciri khusus yang dimilikinya • Mengamati dan membandingkan • Membedakan tumbuhan yang satu membandingkan tumbuhan hewan dan dengan yang lainnya berdasarkan yang ada di sekitarnya tumbuhan ciri-ciri khusus yang dimilikinya berdasarkan ciri khusus yang berdasarkan ciri- • Menyusun kunci determinasi dimilikinya. ciri khusus. sederhana • Mengklasifikasikan beberapa hewan dan tumbuhan berdasarkan kunci determinasi sederhana. • Membuat kunci determinasi sederhana berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki tumbuhan ataupun hewan. 42 43
  • 41. Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus Lampiran SILABUS MATA PELAJARAN : GEOGRAFI JENJANG : SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN MADRASAH ALIYAH KELAS :X STANDAR KOMPETENSI : 1. Menganalisis gejala alam fisik dan perkem- bangan bentuk muka bumi serta pelestariannya ALOKASI SUMBER/ KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK PENGALAMAN BELAJAR PENILAIAN WAKTU BAHAN/ALAT 1.2. Menafsirkan pola dan • Membuat peta berdasarkan hasil Peta tematik dan citra • Mendiskusikan cara pembuatan 10 jam • Peta/foto Tertulis ciri kenampakan alam pengukuran jarak dan arah penginderaan jauh peta secara sederhana dengan pelajaran. udara/citra Pengetahuan siswa dan budaya pada dengan menggunakan alat bantu menggunakan meteran dan satelit. tentang: berbagai peta dan meteran dan kompas. kompas • Kompas, - denah, peta, foto media citra. • Melakukan klasifikasi data, • Tugas kelompok (di luar tatap meteran, udara, citra tabulasi dan membuat grafik. muka): membuat denah penggaris, satelit. • Membuat peta tematik dengan lingkungan sekolah. busur derajat. - Ciri-ciri dan pola menggunakan simbol • Membaca peta rupa muka • Data jumlah kenampakan alam perbandingan (titik, garis, dan bumi/foto udara untuk penduduk per pada peta/foto luasan). mengetahui kondisi fisik, kabupaten / udara/citra satelit. • Menafsirkan pola dan ciri sosial-ekonomi suatu wilayah data frekuensi Kecermatan siswa kenampakan alam dari hasil • Mencari informasi tentang penerbangan dalam mengklasifi- pemetaan/ interpretasi citra. jumlah penduduk per antar bandar kasi data dan kabupaten di propinsi setempat udara di membuat simbolnya. (Tugas PR ) Indonesia. • Membuat simbul perbandingan Proyek: (titik, garis, luasan) - Tugas kelompok: berdasarkan data hasil membuat Denah klassifikasi dan tabulasi sekolah. Contoh. Padat Agak padat Jarang 44 45
  • 42. Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus Lampiran ALOKASI SUMBER/ KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK PENGALAMAN BELAJAR PENILAIAN WAKTU BAHAN/ALAT • Membuat peta tematik menggunakan data hasil klasifikasi dan simbolnya. • Menggunakan peta rupa bumi/ foto udara untuk mengenal pola dan ciri dari kenampakan alam yang ada. • Tugas individual: membuat tulisan/ ulasan tentang kondisi suatu daerah berdasarkan interpretasi peta/ foto udara. 46 47
  • 43. Kutipan Pasal 44 Sanksi Pelanggaran Undang - undang Hak Cipta 1987 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). 48