Dokumen tersebut membahas tentang kontroversi seputar Raden Ajeng Kartini sebagai pejuang emansipasi wanita di Indonesia, termasuk keraguan terhadap keaslian surat-surat Kartini dan penetapannya sebagai pahlawan nasional. Dokumen tersebut juga berisi kutipan penting dari surat-surat Kartini serta nasihat-nasihat bijak yang diungkapkan olehnya.
RA. Kartini adalah pahlawan wanita di Indonesia. Beliau terkenal dengan semboyan "habis gelap terbitlah terang" yang memperjuangkan hak-hak kaum wanita dalam kehidupan masyarakat kala itu.
Makalah ini membahas biografi singkat RA Kartini, termasuk latar belakang, riwayat hidup, dan upayanya memperjuangkan pendidikan bagi kaum wanita di Indonesia pada awal abad ke-20. Kartini lahir di Jepara tahun 1879 dari keluarga bangsawan dan mendapat pendidikan formal hingga usia 12 tahun. Ia kemudian belajar mandiri dan berusaha membuka sekolah bagi wanita di Rembang setelah menikah. Kartini dianggap
Raden Ajeng Kartini adalah seorang tokoh emansipasi wanita Indonesia yang menulis surat-surat untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Surat-suratnya kemudian diterbitkan dan memengaruhi pandangan masyarakat Belanda serta menginspirasi gerakan kebangkitan nasional Indonesia. Ia juga mendirikan sekolah-sekolah untuk perempuan di berbagai daerah di Indonesia.
Raden Ajeng Kartini lahir pada 1879 di Jepara dan tumbuh dalam keluarga bangsawan yang taat pada adat. Meskipun ingin belajar lebih lanjut, ia dilarang oleh orangtuanya dan dipaksa menikah. Kartini kemudian berjuang untuk pendidikan dan emansipasi wanita melalui pembentukan sekolah dan surat-menyurat dengan teman-temannya. Ide-idenya telah memotivasi perjuangan kaum wanita Indonesia.
RA. Kartini adalah pahlawan wanita di Indonesia. Beliau terkenal dengan semboyan "habis gelap terbitlah terang" yang memperjuangkan hak-hak kaum wanita dalam kehidupan masyarakat kala itu.
Makalah ini membahas biografi singkat RA Kartini, termasuk latar belakang, riwayat hidup, dan upayanya memperjuangkan pendidikan bagi kaum wanita di Indonesia pada awal abad ke-20. Kartini lahir di Jepara tahun 1879 dari keluarga bangsawan dan mendapat pendidikan formal hingga usia 12 tahun. Ia kemudian belajar mandiri dan berusaha membuka sekolah bagi wanita di Rembang setelah menikah. Kartini dianggap
Raden Ajeng Kartini adalah seorang tokoh emansipasi wanita Indonesia yang menulis surat-surat untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Surat-suratnya kemudian diterbitkan dan memengaruhi pandangan masyarakat Belanda serta menginspirasi gerakan kebangkitan nasional Indonesia. Ia juga mendirikan sekolah-sekolah untuk perempuan di berbagai daerah di Indonesia.
Raden Ajeng Kartini lahir pada 1879 di Jepara dan tumbuh dalam keluarga bangsawan yang taat pada adat. Meskipun ingin belajar lebih lanjut, ia dilarang oleh orangtuanya dan dipaksa menikah. Kartini kemudian berjuang untuk pendidikan dan emansipasi wanita melalui pembentukan sekolah dan surat-menyurat dengan teman-temannya. Ide-idenya telah memotivasi perjuangan kaum wanita Indonesia.
Tugas ini membahas biografi R.A. Kartini sebagai pelopor emansipasi wanita di Indonesia. Kartini lahir pada tahun 1879 dari keluarga terpandang namun tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah. Dia memperjuangkan pendidikan untuk wanita dengan mendirikan sekolah-sekolah. Kartini meninggal pada tahun 1904 namun warisannya terus memberikan inspirasi bagi kaum wanita.
R.A. Kartini berupaya memperjuangkan pendidikan bagi kaum wanita di Indonesia pada abad ke-19 karena menyadari bahwa pendidikan akan membuka pandangan masyarakat bahwa kaum wanita memiliki hak yang sama untuk berperan dalam pembangunan bangsa, dan kaum wanita membutuhkan pendidikan untuk membangun kepercayaan diri serta menghadapi tantangan masa depan.
Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Indonesia. Ia berasal dari keluarga bangsawan di Jepara namun menginginkan pendidikan dan kesetaraan bagi perempuan. Kartini berkorespondensi dengan sahabat-sahabat Belanda dan mengungkapkan pemikirannya tentang kondisi sosial dan emansipasi perempuan lewat surat-suratnya. Surat-surat Kartini kemudian diterbitkan menjadi buku yang menginspirasi gerakan
Raden Adjeng Kartini adalah tokoh perempuan Indonesia yang berperan besar dalam memperjuangkan emansipasi wanita. Ia menulis surat-surat yang mengungkapkan pemikirannya tentang kondisi sosial dan hak-hak perempuan pribumi di Jawa pada masanya. Surat-surat tersebut kemudian diterbitkan menjadi buku yang menginspirasi pergerakan kebangkitan nasional Indonesia. Kartini juga berperan dalam pendirian sekolah-sekol
Raden Adjeng Kartini adalah tokoh perempuan Indonesia yang berjuang untuk emansipasi wanita. Ia lahir di Jepara pada tahun 1879 dan meninggal di Rembang pada tahun 1904. Kartini dikenal karena pemikirannya tentang pendidikan untuk perempuan dan hak-hak mereka yang tertuang dalam surat-suratnya. Ia ingin membebaskan perempuan dari kungkungan adat dan memungkinkan mereka mendapat pendidikan serta kebebasan ber
Raden Adjeng Kartini (1879-1904) adalah tokoh perempuan Indonesia yang memperjuangkan emansipasi wanita. Ia berasal dari keluarga bangsawan di Jepara tetapi mendapat pendidikan Barat. Kartini menulis surat-surat yang memuat gagasannya untuk memajukan pendidikan dan hak-hak wanita di Indonesia, dan surat-surat ini kemudian diterbitkan dan memmpengaruhi pergerakan perempuan. Ia menikah pada usia 24
Dewi Sartika adalah salah satu pahlawan wanita di Indonesia. Ia berjuang untuk kaum wanita, untuk meningkatkan harkat dan martabat wanita, sehingga tercapai persamaan derajat.
Mengenang Raden Ayu Kartini, Salah Satu Pelopor Emansipasi Kaum Wanita Indone...viperantodwi
Raden Ayu Kartini lahir pada tahun 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Ia dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita Indonesia yang berjuang untuk memberikan hak pendidikan dan kesetaraan gender bagi kaum wanita. Berkat perjuangannya, sekolah-sekolah untuk wanita didirikan di berbagai daerah di Indonesia, dan hari kelahirannya yaitu tanggal 21 April dirayakan sebagai Hari Kartini. Kartini meninggal pada tahun 1904 di
Makalah ini membahas tentang tiga pejuang wanita Indonesia yaitu Martha Christina Tiahahu, Siti Walidah Ahmad Dahlan, dan Maria Walanda Maramis. Ketiganya berjuang melawan penjajah dengan berbagai cara seperti memimpin pasukan, mendirikan organisasi, dan membuka pendidikan bagi kaum wanita."
Dokumen ini membahas tentang perjuangan Raden Ajeng Kartini sebagai pejuang emansipasi wanita di Indonesia pada abad ke-19. Kartini lahir pada tahun 1879 dan mengungkapkan pemikirannya tentang perjuangan kaum perempuan melalui surat-suratnya kepada teman-teman di Belanda. Surat-surat ini kemudian diterbitkan dalam sebuah buku pada tahun 1911. Kartini dikenang sebagai sosok yang memperjuangkan pendid
Dokumen ini membahas perjuangan R.A. Kartini dan Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan di Indonesia. Kartini berjuang untuk pendidikan perempuan agar dapat menjalankan peran sebagai ibu dengan baik, sedangkan Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional yang mendirikan lembaga pendidikan Tamansiswa untuk mendidik nasionalisme siswa. Keduanya memberikan kontribusi besar dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Gerakan Wanita is one of the Biggest organization inn the past. One of personage in Gerakan wanita is R.A Kartini, another personage are Dewi Sartika and Aisyah
Dokumen ini membahas tentang latar belakang keluarga dan kehidupan RA Kartini, perjuangannya untuk emansipasi wanita dan pendidikan di Indonesia, serta hasil karyanya berupa surat-suratnya. Kartini lahir di Jepara tahun 1879 dari keluarga bangsawan. Ia berjuang untuk memberikan pendidikan kepada wanita dan memperjuangkan kedudukan wanita yang setara dengan laki-laki di masyarakat. Kartini dikenang akan sur
Ki Hajar Dewantara adalah pendiri Perguruan Taman Siswa yang memberikan pendidikan bagi pribumi di zaman kolonial. Ia berjuang memajukan pendidikan dan kebangsaan Indonesia melalui tulisan dan organisasi sosial. Hingga akhirnya menjadi Menteri Pendidikan pertama Indonesia.
(Emansipasi) Wanita (Salah Kaprah): Memperingati 108 Tahun Perjuangan Tjoet N...Yayasan Rumah Peneleh
Oleh: Dr. Ari Kamayanti.
Tjoet Njak Dhien menjadi makmum, sedang suaminya imam.
Tjoet Njak Dhien berpendirian teguh atas kebenaran, bahkan menjadi pengingat bagi suaminya.
Tjoet Njak Dhien adalah ibu yang menanamkan nilai-nilai tauhid kepada anak-anak dan pengikutnya.
Tjoet Njak Dhien memimpin perang setelah suaminya wafat.
Tjoet Njak Dhien meninggal dalam keadaan “merdeka” karena
berpegang teguh pada idealismenya.
Tugas ini membahas biografi R.A. Kartini sebagai pelopor emansipasi wanita di Indonesia. Kartini lahir pada tahun 1879 dari keluarga terpandang namun tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah. Dia memperjuangkan pendidikan untuk wanita dengan mendirikan sekolah-sekolah. Kartini meninggal pada tahun 1904 namun warisannya terus memberikan inspirasi bagi kaum wanita.
R.A. Kartini berupaya memperjuangkan pendidikan bagi kaum wanita di Indonesia pada abad ke-19 karena menyadari bahwa pendidikan akan membuka pandangan masyarakat bahwa kaum wanita memiliki hak yang sama untuk berperan dalam pembangunan bangsa, dan kaum wanita membutuhkan pendidikan untuk membangun kepercayaan diri serta menghadapi tantangan masa depan.
Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Indonesia. Ia berasal dari keluarga bangsawan di Jepara namun menginginkan pendidikan dan kesetaraan bagi perempuan. Kartini berkorespondensi dengan sahabat-sahabat Belanda dan mengungkapkan pemikirannya tentang kondisi sosial dan emansipasi perempuan lewat surat-suratnya. Surat-surat Kartini kemudian diterbitkan menjadi buku yang menginspirasi gerakan
Raden Adjeng Kartini adalah tokoh perempuan Indonesia yang berperan besar dalam memperjuangkan emansipasi wanita. Ia menulis surat-surat yang mengungkapkan pemikirannya tentang kondisi sosial dan hak-hak perempuan pribumi di Jawa pada masanya. Surat-surat tersebut kemudian diterbitkan menjadi buku yang menginspirasi pergerakan kebangkitan nasional Indonesia. Kartini juga berperan dalam pendirian sekolah-sekol
Raden Adjeng Kartini adalah tokoh perempuan Indonesia yang berjuang untuk emansipasi wanita. Ia lahir di Jepara pada tahun 1879 dan meninggal di Rembang pada tahun 1904. Kartini dikenal karena pemikirannya tentang pendidikan untuk perempuan dan hak-hak mereka yang tertuang dalam surat-suratnya. Ia ingin membebaskan perempuan dari kungkungan adat dan memungkinkan mereka mendapat pendidikan serta kebebasan ber
Raden Adjeng Kartini (1879-1904) adalah tokoh perempuan Indonesia yang memperjuangkan emansipasi wanita. Ia berasal dari keluarga bangsawan di Jepara tetapi mendapat pendidikan Barat. Kartini menulis surat-surat yang memuat gagasannya untuk memajukan pendidikan dan hak-hak wanita di Indonesia, dan surat-surat ini kemudian diterbitkan dan memmpengaruhi pergerakan perempuan. Ia menikah pada usia 24
Dewi Sartika adalah salah satu pahlawan wanita di Indonesia. Ia berjuang untuk kaum wanita, untuk meningkatkan harkat dan martabat wanita, sehingga tercapai persamaan derajat.
Mengenang Raden Ayu Kartini, Salah Satu Pelopor Emansipasi Kaum Wanita Indone...viperantodwi
Raden Ayu Kartini lahir pada tahun 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Ia dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita Indonesia yang berjuang untuk memberikan hak pendidikan dan kesetaraan gender bagi kaum wanita. Berkat perjuangannya, sekolah-sekolah untuk wanita didirikan di berbagai daerah di Indonesia, dan hari kelahirannya yaitu tanggal 21 April dirayakan sebagai Hari Kartini. Kartini meninggal pada tahun 1904 di
Makalah ini membahas tentang tiga pejuang wanita Indonesia yaitu Martha Christina Tiahahu, Siti Walidah Ahmad Dahlan, dan Maria Walanda Maramis. Ketiganya berjuang melawan penjajah dengan berbagai cara seperti memimpin pasukan, mendirikan organisasi, dan membuka pendidikan bagi kaum wanita."
Dokumen ini membahas tentang perjuangan Raden Ajeng Kartini sebagai pejuang emansipasi wanita di Indonesia pada abad ke-19. Kartini lahir pada tahun 1879 dan mengungkapkan pemikirannya tentang perjuangan kaum perempuan melalui surat-suratnya kepada teman-teman di Belanda. Surat-surat ini kemudian diterbitkan dalam sebuah buku pada tahun 1911. Kartini dikenang sebagai sosok yang memperjuangkan pendid
Dokumen ini membahas perjuangan R.A. Kartini dan Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan di Indonesia. Kartini berjuang untuk pendidikan perempuan agar dapat menjalankan peran sebagai ibu dengan baik, sedangkan Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional yang mendirikan lembaga pendidikan Tamansiswa untuk mendidik nasionalisme siswa. Keduanya memberikan kontribusi besar dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Gerakan Wanita is one of the Biggest organization inn the past. One of personage in Gerakan wanita is R.A Kartini, another personage are Dewi Sartika and Aisyah
Dokumen ini membahas tentang latar belakang keluarga dan kehidupan RA Kartini, perjuangannya untuk emansipasi wanita dan pendidikan di Indonesia, serta hasil karyanya berupa surat-suratnya. Kartini lahir di Jepara tahun 1879 dari keluarga bangsawan. Ia berjuang untuk memberikan pendidikan kepada wanita dan memperjuangkan kedudukan wanita yang setara dengan laki-laki di masyarakat. Kartini dikenang akan sur
Ki Hajar Dewantara adalah pendiri Perguruan Taman Siswa yang memberikan pendidikan bagi pribumi di zaman kolonial. Ia berjuang memajukan pendidikan dan kebangsaan Indonesia melalui tulisan dan organisasi sosial. Hingga akhirnya menjadi Menteri Pendidikan pertama Indonesia.
(Emansipasi) Wanita (Salah Kaprah): Memperingati 108 Tahun Perjuangan Tjoet N...Yayasan Rumah Peneleh
Oleh: Dr. Ari Kamayanti.
Tjoet Njak Dhien menjadi makmum, sedang suaminya imam.
Tjoet Njak Dhien berpendirian teguh atas kebenaran, bahkan menjadi pengingat bagi suaminya.
Tjoet Njak Dhien adalah ibu yang menanamkan nilai-nilai tauhid kepada anak-anak dan pengikutnya.
Tjoet Njak Dhien memimpin perang setelah suaminya wafat.
Tjoet Njak Dhien meninggal dalam keadaan “merdeka” karena
berpegang teguh pada idealismenya.
Dokumen tersebut merupakan biografi singkat tentang pahlawan nasional Pattimura yang mencakup informasi tentang latar belakang, jasa, dan perlawanannya melawan penjajahan Belanda di Maluku sebelum akhirnya wafat karena dihukum gantung.
Sultan Hasanuddin adalah raja Gowa ke-16 yang berjuang melawan penjajahan Belanda. Ia berulang kali menyerang balik pasukan Belanda namun akhirnya kalah dan menandatangani Perjanjian Bongaya pada 1667. Walaupun mengalami kekalahan, Sultan Hasanuddin tetap tidak mau tunduk pada Belanda hingga akhir hayatnya.
Buku biografi berisi riwayat hidup dan prestasi tokoh tertentu yang ditulis untuk memberikan teladan akan kerja keras dan pengorbanan dalam meraih kesuksesan. Membaca biografi dapat menumbuhkan kesadaran diri, rasa bangga terhadap pahlawan, dan pengalaman berharga.
This document discusses the celebration of Maulid, the birthday of the Prophet Muhammad. It provides historical context for the origins and purpose of Maulid celebrations among Muslims. It describes how Maulid began during the Fatimid caliphate and was carried out to boost fighting spirit against Crusaders. The document emphasizes that Maulid celebrations are meant to honor the Prophet Muhammad as a model for Islamic teachings and leadership. It also discusses the importance of being well-mannered according to Islamic principles toward Allah, the Prophet, beliefs, oneself, parents, community, and homeland.
Pangeran Antasari (1797-1862) adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Kalimantan Selatan. Ia memimpin perlawanan rakyat Banjar melawan penjajahan Belanda. Pangeran Antasari menerima gelar Panembahan Amirudin Khalifatul Mukminin pada 1862 untuk memimpin perjuangan mengusir Belanda. Ia meninggal dalam pertempuran melawan Belanda pada 1862.
1. BJ Habibie merupakan insinyur pesawat terbang berbakat asal Indonesia yang meraih gelar master dan doktor dari Jerman. Ia berkarir cemerlang di industri pesawat terbang Jerman hingga menjabat wakil presiden perusahaan.
2. Habibie kembali ke Indonesia atas permintaan Soeharto dan berperan besar dalam pengembangan teknologi penerbangan di tanah air. Ia dikenal sebagai bapak teknologi Indonesia.
Makalah ini membahas tentang perjuangan Raja Sisingamangaraja XII dari Toba melawan kolonialisme Belanda sejak tahun 1876 hingga akhir hayatnya pada 1907. Ia memimpin perlawanan rakyat Batak selama 30 tahun melawan aneksasi Belanda atas tanah airnya. Perjuangan dan strateginya meliputi konsolidasi kekuatan, kerja sama dengan Aceh, serta perang gerilya sektoral yang melawan penjajahan asing.
Ir. Soekarno adalah Presiden pertama Republik Indonesia yang lahir pada 1901. Ia berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan merumuskan Pancasila dan teks proklamasi kemerdekaan pada 1945. Setelah kemerdekaan, Soekarno terus memimpin Indonesia hingga akhirnya menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto pada 1967.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut menjelaskan delapan jenis neraka dan siksaan yang menanti penghuninya berdasarkan perbuatan mereka di dunia, seperti neraka Hawiyah untuk orang-orang yang ringan dosanya, neraka Jahim untuk orang-orang musyrik, dan neraka Jahanam sebagai neraka paling dalam siksaannya.
Cut Nyak Dhien adalah pahlawan wanita nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan penjajahan Belanda pada Perang Aceh. Ia lahir pada tahun 1848 di Lampadang, Kesultanan Aceh, dan meninggal pada tahun 1908 di Sumedang, Hindia Belanda. Cut Nyak Dhien memimpin perlawanan rakyat Aceh karena tidak menerima penghinaan dan serangan Belanda terhadap Aceh. Pada akhirnya, Cut Nyak Dhien yang telah tua dan but
Teks tersebut meringkas biografi singkat BJ Habibie, mulai dari masa kecil hingga menjadi presiden ketiga Indonesia. Habibie menunjukkan minat dalam ilmu pengetahuan sejak kecil, belajar di ITB dan Jerman untuk menjadi insinyur pesawat terbang. Ia berkarir di industri pesawat Jerman sebelum dipanggil pulang oleh Soeharto untuk membangun industri strategis di Indonesia. Habibie menjadi menteri riset hingga akhirnya
Kartini adalah perempuan Indonesia pertama yang berjuang untuk emansipasi wanita. Surat-suratnya yang diterbitkan pada 1911 membahas pemikirannya tentang pendidikan wanita, kritik terhadap adat istiadat yang membatasi kebebasan wanita, dan harapannya untuk memajukan kondisi sosial wanita pribumi di Jawa pada masanya. Surat-suratnya menginspirasi gerakan kebangkitan nasional Indonesia dan menjadi simbol perjuangan pere
Artikel ini membahas kebijakan nasional yang menetapkan Hari Kartini pada tanggal 21 April sebagai diskriminatif karena hanya memperingati peran perempuan Jawa saja. Seharusnya jika ingin setara, perlu ada juga peringatan hari untuk perempuan pahlawan nasional lainnya dari etnis non-Jawa. Keputusan Presiden yang menetapkan ini dikeluarkan pada masa Orde Lama tanpa landasan filosofis yang objektif.
Raden Adjeng Kartini adalah pahlawan nasional Indonesia yang memperjuangkan kesetaraan gender. Ia lahir di Jepara pada tahun 1879 dalam keluarga bangsawan dan belajar di sekolah Belanda hingga usia 12 tahun. Kartini kemudian belajar secara otodidak dan menulis surat untuk memperjuangkan pendidikan dan hak-hak perempuan. Ia menikah pada tahun 1903 dan membuka sekolah untuk perempuan di Rembang sebelum mening
Raden Adjeng Kartini adalah tokoh perempuan Indonesia yang berjuang untuk kesetaraan gender dan pendidikan bagi perempuan pribumi pada abad ke-19. Ia menulis surat-surat yang mengungkapkan pandangannya tentang kondisi perempuan Jawa dan cita-citanya memperjuangkan pendidikan bagi kaum wanita. Walaupun menghadapi berbagai kendala, Kartini tetap gigih memperjuangkan emansipasi wanita hingga menjadi pelopor
Raden Ajeng Kartini lahir pada tahun 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Ia dididik di rumah karena tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah. Kartini gemar membaca dan belajar sendiri, serta ingin memajukan pendidikan wanita. Ia menulis surat pada teman-teman di Belanda dan mendirikan sekolah untuk wanita di Rembang. Kartini meninggal pada usia 25 tahun, namun warisannya berupa sekolah-sekolah K
Biografi Moh Hatta dalam 3 kalimat:
Moh Hatta lahir pada tahun 1902 di Sumatera Barat dan merupakan salah satu pendiri Indonesia. Ia mendapat pendidikan agama sejak kecil dan pendidikan formal hingga tahun 1917. Moh Hatta menikah pada tahun 1945 dan meninggal pada tahun 1980 di Jakarta.
Raden Ajeng Kartini adalah tokoh wanita Indonesia yang lahir di keluarga bangsawan Jawa pada tahun 1879. Melalui surat-suratnya, Kartini banyak mengungkapkan kondisi kaum wanita pada zamannya dan harapannya untuk meningkatkan derajat kaum wanita. Kartini juga mengungkapkan pemikirannya tentang nasionalisme positif yang didasarkan pada ketuhanan, kebijaksanaan, dan humanitarianisme.
Film Kartini menggambarkan perjuangan tokoh Kartini dalam mendobrak tradisi untuk memajukan pendidikan perempuan di Indonesia pada akhir abad ke-19. Melalui buku dan korespondensi dengan penulis Belanda, Kartini memperluas wawasannya dan berupaya membagikan ilmu kepada perempuan lain, meskipun mendapat perlawanan dari adat istiadat. Dukungan ayah Kartini membantunya terus berjuang hingga berhasil mend
Similar to Kartini pahlawan penuh kontroversi (19)
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
2. KARTINI PAHLAWAN PENUH KONTROVERSI :
DOOR DUISTERNIS TOT LICTH
(HABIS GELAP TERBITLAH TERANG)
3. Biografi singkat : RADEN ADJENG KARTINI
Nama aslinya adalah Raden Ayu Kartini.
Lahir di Jepara, Jawa Tengah, tanggal 21 April 1879.
R.A. Kartini berasal dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa.
Putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat (seorang patih yang di
angkat menjadi bupati Jepara segera setelah Kartini lahir) dan M.A.
Ngasirah (istri pertama, tetapi bukan istri utama).
4. Biografi singkat : RADEN ADJENG KARTINI
Di lihat dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga
Hamengkubuwana VI. Garis keturunan Bupati Sosroningrat bahkan dapat
ditilik kembali ke istana Kerajaan Majapahit.
Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai
Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.
Kartini adalah anak kelima dari sebelas bersaudara kandung dan tiri.
Dan dari kesemua saudara sekandung, Kartini merupakan anak
perempuan tertua.
5. Kartini dan saudaranya. Berdiri (dari kiri): Kartini, Soelastri,
Rukmini, Kardinah. Bawah: Kartinah dan Rawito.
7. Kartini bersama ayah dan tiga saudara perempuan. Dari kiri: Soematri,
Rukmini, Raden Mas Adipasti Ario Sosrodiningrat, Kartini, dan
Kartinah.
8. Kisah hidup : RADEN ADJENG KARTINI
Awalnya ayah Kartini adalah seorang wedana di Mayong.
Ayahnya memutuskan untuk menikah lagi dengan Raden Adjeng
Woerjan
Setelah pernikahan itulah ayah Kartini menjadi bupati Jepara,
menggantikan kedudukan R.A.A. Tjitrowikromo, ayah kandung R.A.
Woerjan.
Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS
(Europese Lagere School).
9. Kisah hidup : RADEN ADJENG KARTINI
Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah
bisa dipingit.
Di rumahnya ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada
teman-temannya yang berasal dari Eropa, yang salah satunya adalah
Rosa Abendanon (Belanda).
Kartini mulai tertarik dengan kemajuan berpikir perempuan Eropa
setelah ia banyak membaca buku, Koran, dan majalah Eropa (De
Hollandsche Lelie).
10. Kisah hidup : RADEN ADJENG KARTINI
Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang
diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket
majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan).
Hingga timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi,
karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status
sosial yang rendah.
11. Kisah hidup : RADEN ADJENG KARTINI
Perhatian Kartini tidak hanya soal emansipasi wanita, tapi juga
masalah social umum.
Buku-buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20 : Max Havelaar
dan Surat-Surat Cinta, karya Multatuli. De Stille Kraacht (Kekuatan
Gaib), karya Louis Coperus. Karya Van Eeden, karya Augusta de Witt,
dan roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan
sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen
Nieder (Letakkan Senjata). Dan semuanya berbahasa Belanda.
12. Kisah hidup : RADEN ADJENG KARTINI
12 November 1903, Kartini menikah dengan K.R.M.
Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat.
Suaminya yang mengerti keinginan Kartini, memberi
Kartini kebebasan dan memberi dukungan untuk
mendirikan sebuah sekolah wanita di sebelah timur
pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang,
sekarang digunakan sebagai Gedung Pramuka.
13. Kisah hidup : RADEN ADJENG KARTINI
13 September 1904, lahir anak pertama sekaligus anak terakhir
Kartini, yang bernama Soesalit Djojoadhiningrat.
17 September 1904, Kartini meninggal di usianya yang ke-25
tahun.
Dia meninggal dalam pangkuan suaminya (menurut cerita para
abdi-dalem yang melihat peristiwa itu, diambil dari banyak
sumber).
Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.
14. Peninggalan : RADEN ADJENG KARTINI
Kartini meninggalkan pengaruh yang cukup besar
di kalangan masyarakat.
Berkat kegigihan Kartini, didirikan Sekolah Wanita
oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912,
menyusul di Surabaya, Yogyakarta, Malang,
Madiun, Cirebon dan daerah lainnya.
Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini".
Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van
Deventer, seorang tokoh Politik Etis asal Belanda.
15. Peninggalan : RADEN ADJENG KARTINI
Pembukuan surat-surat yang pernah
dikirimkan oleh Kartini kepada teman-
temannya di Eropa, oleh Mr. J.H. Abendanon.
Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht
yang secara harfiah berarti, "Dari Kegelapan
Menuju Cahaya".
Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan
pada tahun 1911.
16. Peninggalan : RADEN ADJENG KARTINI
Buku ini dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan terakhir
terdapat tambahan surat Kartini.
1922, Balai Pustaka menerbitkan buku ini dengan judul Habis Gelap
Terbitlah Terang: Boeah Pikiran, yang diterjemahkan oleh Armijn
Pane, seorang sastrawan pujangga baru.
Terbitnya surat-surat Kartini, yang hanya seorang perempuan pribumi,
sangat menarik perhatian masyarakat Belanda.
17. Peninggalan : RADEN ADJENG KARTINI
Dengan pemikiran-pemikirannya, Kartini mulai mengubah pandangan
masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa.
Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga
menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia,
antara lain W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita
Kartini.
18. Buku-buku Kartini :
Habis Gelap Terbitlah Terang
Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk
Bangsanya
Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-
1904
Panggil Aku Kartini Saja
Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri
dan suaminya
Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat
Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903
20. Keraguan terhadap kebenaran surat-surat Kartini
Beberapa kalangan meragukan kebenaran surat-surat Kartini
atau menganggapnya hanya hoax belaka.
Ada dugaan bahwa J.H. Abendanon, Menteri Kebudayaan,
Agama, dan Kerajinan saat itu, merekayasa surat-surat
Kartini.
Kecurigaan ini timbul karena memang buku Kartini terbit saat
pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis di
Hindia Belanda, dan Abendanon termasuk orang yang
berkepentingan dan mendukung politik etis.
21. Keraguan terhadap kebenaran surat-surat Kartini
Hingga saat ini pun sebagian besar naskah asli surat tak diketahui
keberadaannya.
Menurut almarhumah Sulastin Sutrisno, jejak keturunan J.H.
Abendanon pun sukar untuk dilacak Pemerintah Belanda.
22. Penetapan Hari Kartini
Penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar juga sedikit
diperdebatkan.
Pihak yang kontra dengan hal itu, mengusulkan agar tidak hanya merayakan
Hari Kartini saja, namun merayakannya sekaligus dengan Hari Ibu pada
tanggal 22 Desember.
Alasannya adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan wanita
Indonesia lainnya, karena masih banyak pahlawan wanita lain yang tidak
kalah hebat dengan Kartini, seperti Cut Nyak Dhien, Martha Christina
Tiahahu, Dewi Sartika dan lain-lain.
23. Penetapan Hari Kartini
Dan Kartini mendapatkan hari besarnya sendiri dan ditetapkan khusus
oleh pemerintah, sedangkan pahlawan wanita lainnya hanya diperingati
setiap kali Hari Pahlawan.
Pada tanggal 2 Mei 1964, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan
Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, yang menetapkan Kartini
sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir
Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar
yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.
24. Penetapan Hari Kartini
Kartini ditetapkan sebagai pahlawan nasional Indonesia, padahal
tidak benar-benar ikut andil layaknya seorang pahlawan yang turun
ke lapangan untuk berperang melawan penjajah.
Setelah kita membaca kisah Kartini, kita tahu bahwa Kartini hanya
bersurat-suratan dengan teman-teman penanya.
25. Penetapan Hari Kartini
Tentu tanpa adanya peranan dari teman-temannya ini, yang
selanjutnya berinisiatif mempublikasi isi surat-surat Kartini ke dalam
sebuah buku, mustahil Emansipasi Wanita ini terwujud hingga
sekarang ini.
Lain halnya jika pada waktu itu Kartini buka suara, dan berpidato di
depan orang banyak mengenai pemikiran-pemikiran hebatnya ini.
Mungkin gelar pahlawan bisa lebih melekat erat pada namanya.
26. Sikap Pro-Poligami
Sikap Kartini yang pro terhadap
poligami, juga di anggap bertentangan
dengan pandangan kaum feminis
tentang arti emansipasi wanita.
28. Surat Kartini kepada Stella, 18 Agustus 1899
“Bagi saya hanya ada dua macam keningratan, keningratan fikiran
(fikroh) dan keningratan budi (akhlak). Tidak ada manusia yang lebih
gila dan bodoh menurut persepsi saya dari pada melihat orang
membanggakan asal keturunannya. Apakah berarti sudah beramal
sholih orang yang bergelar macam Graaf atau Baron?… Tidaklah dapat
dimengerti oleh pikiranku yang picik ini,…”
29. Surat Kartini kepada Nyonya Abendon, 4 September 1901
“Pergilah, laksanakan cita-citamu. Bekerjalah untuk hari depan.
Bekerjalah untuk kebahagiaan beribu-ribu orang yang tertindas.
Dibawah hukum yang tidak adil dan paham-paham palsu tentang mana
yang baik dan mana yang jahat. Pergi! Pergilah! Berjuang dan
menderitalah, tetapi bekerja untuk kepentingan yang abadi”.
30. Surat Kartini kepada Nyonya Abendon, 10 Juni 1902
“Kami sekali-kali tidak hendak menjadikan murid-murid kami menjadi
orang setengah Eropa atau orang Jawa yang kebarat-baratan”.
31. Surat kartini kepada Nyonya Abendanon, 12 Oktober 1902
“Dan saya menjawab, tidak ada Tuhan kecuali Allah. Kami mengatakan
bahwa kami beriman kepada Allah dan kami tetap beriman kepada-
Nya. Kami ingin mengabdi kepada Allah dan bukan kepada manusia.
Jika sebaliknya tentulah kami sudah memuja orang dan bukan Allah”.
32. Surat Kartini kepada Nyonya Abendanon, 27 Oktober 1902
“Sudah lewat masanya, tadinya kami mengira bahwa masyarakat Eropa
itu benar-benar satu-satunya yang paling baik, tiada taranya. Maafkan
kami, tetapi apakah ibu sendiri menganggap masyarakat Eropa itu
sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa dibalik hal yang indah
dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal-hal yang sama sekali tidak
patut sebagai peradaban?”
33. Surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1901
“Kami disini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak-
anak wanita, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak
wanita itu menjadi saingan laki-laki dalam hidupnya. Tapi karena kami
yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar
wanita lebih cakap melakukan kewajibannya yang diserahkan alam
(sunatullah) sendiri ke dalam tangannya : menjadi ibu, pendidik
manusia yang pertama-tama”.
34. Surat Kartini kepada Nyonya van Kol, 21 Juli 1902
“Moga-moga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat agama
lain memandang agama Islam patut disukai”.
35. Surat kartini kepada Nyonya Abendon, Agustus 1900
“Kita dapat menjadi manusia sepenuhnya, tanpa berhenti menjadi
wanita sepenuhnya”.
37. Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu – satunya hal
yang benar – benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu
sendiri.
Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan, selain menimbulkan
senyum di wajah orang lain, terutama wajah yang kita cintai.
Jangan mengeluhkan hal – hal buruk yang datang dalam hidupmu.
Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yang membiarkannya
datang.
38. Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau
dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan
yang sebenarnya kejam.
Ikhtiar! Berjuanglah membebaskan diri. Jika engkau sudah bebas
karena ikhtiarmu itu, barulah dapat engkau tolong orang lain.
Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum
kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu.
39. Tak peduli seberapa keras kamu mencoba, kamu tak akan
pernah bisa menyangkal apa yang kamu rasa. Jika kamu
memang berharga di mata seseorang, tak ada alasan baginya
untuk mencari seorang yang lebih baik darimu.
Saat suatu hubungan berakhir, bukan berarti 2 orang berhenti
saling mencintai. Mereka hanya berhenti saling menyakiti.
40. Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas,
tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya.
Saat membicarakan org lain Anda boleh saja menambahkan bumbu, tapi
pastikan bumbu yg baik.
Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan
penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang.
Habis gelap terbitlah terang
41. Maka Kesimpulan Dari Emansipasi Wanita Ala Kartini Adalah
"Menjunjung Tinggi Harkat Martabat Kaum Wanita, Dan Juga
Kebebasan Untuk Mengenyam Pendidikan Setinggi-tingginya
Layaknya Kaum Pria Di Masa Itu, Tanpa Melupakan Kodratnya
Sebagai Seorang Wanita."