Raden Ajeng Kartini lahir pada tahun 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Ia dididik di rumah karena tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah. Kartini gemar membaca dan belajar sendiri, serta ingin memajukan pendidikan wanita. Ia menulis surat pada teman-teman di Belanda dan mendirikan sekolah untuk wanita di Rembang. Kartini meninggal pada usia 25 tahun, namun warisannya berupa sekolah-sekolah K
Raden Ajeng Kartini adalah seorang tokoh emansipasi wanita Indonesia yang menulis surat-surat untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Surat-suratnya kemudian diterbitkan dan memengaruhi pandangan masyarakat Belanda serta menginspirasi gerakan kebangkitan nasional Indonesia. Ia juga mendirikan sekolah-sekolah untuk perempuan di berbagai daerah di Indonesia.
Raden Adjeng Kartini adalah tokoh perempuan Indonesia yang berjuang untuk emansipasi wanita. Ia lahir di Jepara pada tahun 1879 dan meninggal di Rembang pada tahun 1904. Kartini dikenal karena pemikirannya tentang pendidikan untuk perempuan dan hak-hak mereka yang tertuang dalam surat-suratnya. Ia ingin membebaskan perempuan dari kungkungan adat dan memungkinkan mereka mendapat pendidikan serta kebebasan ber
Tugas ini membahas biografi R.A. Kartini sebagai pelopor emansipasi wanita di Indonesia. Kartini lahir pada tahun 1879 dari keluarga terpandang namun tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah. Dia memperjuangkan pendidikan untuk wanita dengan mendirikan sekolah-sekolah. Kartini meninggal pada tahun 1904 namun warisannya terus memberikan inspirasi bagi kaum wanita.
Raden Adjeng Kartini adalah tokoh perempuan Indonesia yang berperan besar dalam memperjuangkan emansipasi wanita. Ia menulis surat-surat yang mengungkapkan pemikirannya tentang kondisi sosial dan hak-hak perempuan pribumi di Jawa pada masanya. Surat-surat tersebut kemudian diterbitkan menjadi buku yang menginspirasi pergerakan kebangkitan nasional Indonesia. Kartini juga berperan dalam pendirian sekolah-sekol
Raden Ajeng Kartini adalah seorang tokoh emansipasi wanita Indonesia yang menulis surat-surat untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Surat-suratnya kemudian diterbitkan dan memengaruhi pandangan masyarakat Belanda serta menginspirasi gerakan kebangkitan nasional Indonesia. Ia juga mendirikan sekolah-sekolah untuk perempuan di berbagai daerah di Indonesia.
Raden Adjeng Kartini adalah tokoh perempuan Indonesia yang berjuang untuk emansipasi wanita. Ia lahir di Jepara pada tahun 1879 dan meninggal di Rembang pada tahun 1904. Kartini dikenal karena pemikirannya tentang pendidikan untuk perempuan dan hak-hak mereka yang tertuang dalam surat-suratnya. Ia ingin membebaskan perempuan dari kungkungan adat dan memungkinkan mereka mendapat pendidikan serta kebebasan ber
Tugas ini membahas biografi R.A. Kartini sebagai pelopor emansipasi wanita di Indonesia. Kartini lahir pada tahun 1879 dari keluarga terpandang namun tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah. Dia memperjuangkan pendidikan untuk wanita dengan mendirikan sekolah-sekolah. Kartini meninggal pada tahun 1904 namun warisannya terus memberikan inspirasi bagi kaum wanita.
Raden Adjeng Kartini adalah tokoh perempuan Indonesia yang berperan besar dalam memperjuangkan emansipasi wanita. Ia menulis surat-surat yang mengungkapkan pemikirannya tentang kondisi sosial dan hak-hak perempuan pribumi di Jawa pada masanya. Surat-surat tersebut kemudian diterbitkan menjadi buku yang menginspirasi pergerakan kebangkitan nasional Indonesia. Kartini juga berperan dalam pendirian sekolah-sekol
Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Indonesia. Ia berasal dari keluarga bangsawan di Jepara namun menginginkan pendidikan dan kesetaraan bagi perempuan. Kartini berkorespondensi dengan sahabat-sahabat Belanda dan mengungkapkan pemikirannya tentang kondisi sosial dan emansipasi perempuan lewat surat-suratnya. Surat-surat Kartini kemudian diterbitkan menjadi buku yang menginspirasi gerakan
Raden Ajeng Kartini lahir pada 1879 di Jepara dan tumbuh dalam keluarga bangsawan yang taat pada adat. Meskipun ingin belajar lebih lanjut, ia dilarang oleh orangtuanya dan dipaksa menikah. Kartini kemudian berjuang untuk pendidikan dan emansipasi wanita melalui pembentukan sekolah dan surat-menyurat dengan teman-temannya. Ide-idenya telah memotivasi perjuangan kaum wanita Indonesia.
Makalah ini membahas biografi singkat RA Kartini, termasuk latar belakang, riwayat hidup, dan upayanya memperjuangkan pendidikan bagi kaum wanita di Indonesia pada awal abad ke-20. Kartini lahir di Jepara tahun 1879 dari keluarga bangsawan dan mendapat pendidikan formal hingga usia 12 tahun. Ia kemudian belajar mandiri dan berusaha membuka sekolah bagi wanita di Rembang setelah menikah. Kartini dianggap
Raden Adjeng Kartini (1879-1904) adalah tokoh perempuan Indonesia yang memperjuangkan emansipasi wanita. Ia berasal dari keluarga bangsawan di Jepara tetapi mendapat pendidikan Barat. Kartini menulis surat-surat yang memuat gagasannya untuk memajukan pendidikan dan hak-hak wanita di Indonesia, dan surat-surat ini kemudian diterbitkan dan memmpengaruhi pergerakan perempuan. Ia menikah pada usia 24
Raden Adjeng Kartini adalah pahlawan nasional Indonesia yang memperjuangkan kesetaraan gender. Ia lahir di Jepara pada tahun 1879 dalam keluarga bangsawan dan belajar di sekolah Belanda hingga usia 12 tahun. Kartini kemudian belajar secara otodidak dan menulis surat untuk memperjuangkan pendidikan dan hak-hak perempuan. Ia menikah pada tahun 1903 dan membuka sekolah untuk perempuan di Rembang sebelum mening
Dewi Sartika adalah salah satu pahlawan wanita di Indonesia. Ia berjuang untuk kaum wanita, untuk meningkatkan harkat dan martabat wanita, sehingga tercapai persamaan derajat.
RA. Kartini adalah pahlawan wanita di Indonesia. Beliau terkenal dengan semboyan "habis gelap terbitlah terang" yang memperjuangkan hak-hak kaum wanita dalam kehidupan masyarakat kala itu.
R.A. Kartini berupaya memperjuangkan pendidikan bagi kaum wanita di Indonesia pada abad ke-19 karena menyadari bahwa pendidikan akan membuka pandangan masyarakat bahwa kaum wanita memiliki hak yang sama untuk berperan dalam pembangunan bangsa, dan kaum wanita membutuhkan pendidikan untuk membangun kepercayaan diri serta menghadapi tantangan masa depan.
Buku-buku milik Aldo Zirsov yang dikirim dari Amerika Serikat ke Indonesia hilang di pelabuhan. Buku-buku tersebut akhirnya muncul di beberapa toko buku bekas di Indonesia, terutama di Reading Lights Bandung. Aldo berusaha mencari keberadaan buku-bukunya dan menemui beberapa pembeli yang masih menyimpan buku-bukunya. Meski sebagian besar pembeli tidak mau menjual kembali buku tersebut, Aldo tetap bersyukur
Balai Pustaka merupakan angkatan sastra Indonesia pada 1920-1942 yang dikenal dengan angkatan Siti Nurbaya. Angkatan ini memproduksi karya sastra berbahasa Melayu umum melalui penerbit Balai Pustaka dengan tema utama menentang adat istiadat seperti kawin paksa. Sastrawan terkenalnya antara lain Marah Roesli, Merari Siregar, dan Mohammad Yamin.
Dokumen tersebut membahas tentang Angkatan Balai Pustaka pada sastra Indonesia yang berkembang pada tahun 1920-an. Angkatan ini ditandai dengan tema-tema seperti pertentangan antara kaum tua dan muda, kawin paksa, dan masalah-masalah sosial lainnya. Sastrawan-sastrawan seperti Marah Rusli, Tulis Sutan Sati, dan I Gusti Njoman Pandji Tisna menghasilkan karya-karya sastra se
Dokumen tersebut membahas tentang kontroversi seputar Raden Ajeng Kartini sebagai pejuang emansipasi wanita di Indonesia, termasuk keraguan terhadap keaslian surat-surat Kartini dan penetapannya sebagai pahlawan nasional. Dokumen tersebut juga berisi kutipan penting dari surat-surat Kartini serta nasihat-nasihat bijak yang diungkapkan olehnya.
Raden Adjeng Kartini adalah tokoh perempuan Indonesia yang berjuang untuk kesetaraan gender dan pendidikan bagi perempuan pribumi pada abad ke-19. Ia menulis surat-surat yang mengungkapkan pandangannya tentang kondisi perempuan Jawa dan cita-citanya memperjuangkan pendidikan bagi kaum wanita. Walaupun menghadapi berbagai kendala, Kartini tetap gigih memperjuangkan emansipasi wanita hingga menjadi pelopor
Kartini adalah perempuan Indonesia pertama yang berjuang untuk emansipasi wanita. Surat-suratnya yang diterbitkan pada 1911 membahas pemikirannya tentang pendidikan wanita, kritik terhadap adat istiadat yang membatasi kebebasan wanita, dan harapannya untuk memajukan kondisi sosial wanita pribumi di Jawa pada masanya. Surat-suratnya menginspirasi gerakan kebangkitan nasional Indonesia dan menjadi simbol perjuangan pere
Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Indonesia. Ia berasal dari keluarga bangsawan di Jepara namun menginginkan pendidikan dan kesetaraan bagi perempuan. Kartini berkorespondensi dengan sahabat-sahabat Belanda dan mengungkapkan pemikirannya tentang kondisi sosial dan emansipasi perempuan lewat surat-suratnya. Surat-surat Kartini kemudian diterbitkan menjadi buku yang menginspirasi gerakan
Raden Ajeng Kartini lahir pada 1879 di Jepara dan tumbuh dalam keluarga bangsawan yang taat pada adat. Meskipun ingin belajar lebih lanjut, ia dilarang oleh orangtuanya dan dipaksa menikah. Kartini kemudian berjuang untuk pendidikan dan emansipasi wanita melalui pembentukan sekolah dan surat-menyurat dengan teman-temannya. Ide-idenya telah memotivasi perjuangan kaum wanita Indonesia.
Makalah ini membahas biografi singkat RA Kartini, termasuk latar belakang, riwayat hidup, dan upayanya memperjuangkan pendidikan bagi kaum wanita di Indonesia pada awal abad ke-20. Kartini lahir di Jepara tahun 1879 dari keluarga bangsawan dan mendapat pendidikan formal hingga usia 12 tahun. Ia kemudian belajar mandiri dan berusaha membuka sekolah bagi wanita di Rembang setelah menikah. Kartini dianggap
Raden Adjeng Kartini (1879-1904) adalah tokoh perempuan Indonesia yang memperjuangkan emansipasi wanita. Ia berasal dari keluarga bangsawan di Jepara tetapi mendapat pendidikan Barat. Kartini menulis surat-surat yang memuat gagasannya untuk memajukan pendidikan dan hak-hak wanita di Indonesia, dan surat-surat ini kemudian diterbitkan dan memmpengaruhi pergerakan perempuan. Ia menikah pada usia 24
Raden Adjeng Kartini adalah pahlawan nasional Indonesia yang memperjuangkan kesetaraan gender. Ia lahir di Jepara pada tahun 1879 dalam keluarga bangsawan dan belajar di sekolah Belanda hingga usia 12 tahun. Kartini kemudian belajar secara otodidak dan menulis surat untuk memperjuangkan pendidikan dan hak-hak perempuan. Ia menikah pada tahun 1903 dan membuka sekolah untuk perempuan di Rembang sebelum mening
Dewi Sartika adalah salah satu pahlawan wanita di Indonesia. Ia berjuang untuk kaum wanita, untuk meningkatkan harkat dan martabat wanita, sehingga tercapai persamaan derajat.
RA. Kartini adalah pahlawan wanita di Indonesia. Beliau terkenal dengan semboyan "habis gelap terbitlah terang" yang memperjuangkan hak-hak kaum wanita dalam kehidupan masyarakat kala itu.
R.A. Kartini berupaya memperjuangkan pendidikan bagi kaum wanita di Indonesia pada abad ke-19 karena menyadari bahwa pendidikan akan membuka pandangan masyarakat bahwa kaum wanita memiliki hak yang sama untuk berperan dalam pembangunan bangsa, dan kaum wanita membutuhkan pendidikan untuk membangun kepercayaan diri serta menghadapi tantangan masa depan.
Buku-buku milik Aldo Zirsov yang dikirim dari Amerika Serikat ke Indonesia hilang di pelabuhan. Buku-buku tersebut akhirnya muncul di beberapa toko buku bekas di Indonesia, terutama di Reading Lights Bandung. Aldo berusaha mencari keberadaan buku-bukunya dan menemui beberapa pembeli yang masih menyimpan buku-bukunya. Meski sebagian besar pembeli tidak mau menjual kembali buku tersebut, Aldo tetap bersyukur
Balai Pustaka merupakan angkatan sastra Indonesia pada 1920-1942 yang dikenal dengan angkatan Siti Nurbaya. Angkatan ini memproduksi karya sastra berbahasa Melayu umum melalui penerbit Balai Pustaka dengan tema utama menentang adat istiadat seperti kawin paksa. Sastrawan terkenalnya antara lain Marah Roesli, Merari Siregar, dan Mohammad Yamin.
Dokumen tersebut membahas tentang Angkatan Balai Pustaka pada sastra Indonesia yang berkembang pada tahun 1920-an. Angkatan ini ditandai dengan tema-tema seperti pertentangan antara kaum tua dan muda, kawin paksa, dan masalah-masalah sosial lainnya. Sastrawan-sastrawan seperti Marah Rusli, Tulis Sutan Sati, dan I Gusti Njoman Pandji Tisna menghasilkan karya-karya sastra se
Dokumen tersebut membahas tentang kontroversi seputar Raden Ajeng Kartini sebagai pejuang emansipasi wanita di Indonesia, termasuk keraguan terhadap keaslian surat-surat Kartini dan penetapannya sebagai pahlawan nasional. Dokumen tersebut juga berisi kutipan penting dari surat-surat Kartini serta nasihat-nasihat bijak yang diungkapkan olehnya.
Raden Adjeng Kartini adalah tokoh perempuan Indonesia yang berjuang untuk kesetaraan gender dan pendidikan bagi perempuan pribumi pada abad ke-19. Ia menulis surat-surat yang mengungkapkan pandangannya tentang kondisi perempuan Jawa dan cita-citanya memperjuangkan pendidikan bagi kaum wanita. Walaupun menghadapi berbagai kendala, Kartini tetap gigih memperjuangkan emansipasi wanita hingga menjadi pelopor
Kartini adalah perempuan Indonesia pertama yang berjuang untuk emansipasi wanita. Surat-suratnya yang diterbitkan pada 1911 membahas pemikirannya tentang pendidikan wanita, kritik terhadap adat istiadat yang membatasi kebebasan wanita, dan harapannya untuk memajukan kondisi sosial wanita pribumi di Jawa pada masanya. Surat-suratnya menginspirasi gerakan kebangkitan nasional Indonesia dan menjadi simbol perjuangan pere
Mengenang Raden Ayu Kartini, Salah Satu Pelopor Emansipasi Kaum Wanita Indone...viperantodwi
Raden Ayu Kartini lahir pada tahun 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Ia dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita Indonesia yang berjuang untuk memberikan hak pendidikan dan kesetaraan gender bagi kaum wanita. Berkat perjuangannya, sekolah-sekolah untuk wanita didirikan di berbagai daerah di Indonesia, dan hari kelahirannya yaitu tanggal 21 April dirayakan sebagai Hari Kartini. Kartini meninggal pada tahun 1904 di
Dokumen tersebut membahas tentang kontroversi seputar kepahlawanan Raden Ajeng Kartini. Terdapat keraguan terhadap keaslian surat-surat Kartini dan penetapannya sebagai pahlawan nasional. Dokumen juga mengutip beberapa kutipan bijak dari surat-surat Kartini tentang emansipasi wanita dan pandangannya terhadap masyarakat.
Dokumen ini membahas tentang latar belakang keluarga dan kehidupan RA Kartini, perjuangannya untuk emansipasi wanita dan pendidikan di Indonesia, serta hasil karyanya berupa surat-suratnya. Kartini lahir di Jepara tahun 1879 dari keluarga bangsawan. Ia berjuang untuk memberikan pendidikan kepada wanita dan memperjuangkan kedudukan wanita yang setara dengan laki-laki di masyarakat. Kartini dikenang akan sur
R.A. Kartini adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang memperjuangkan hak-hak perempuan. Ia lahir di Jepara pada 1879 dan mendapat pendidikan di sekolah Belanda. Kartini menikah pada 1903 dan mendirikan sekolah untuk anak perempuan serta usaha kerajinan, namun meninggal dunia pada usia 25 tahun.
Dokumen ini membahas tentang perjuangan Raden Ajeng Kartini sebagai pejuang emansipasi wanita di Indonesia pada abad ke-19. Kartini lahir pada tahun 1879 dan mengungkapkan pemikirannya tentang perjuangan kaum perempuan melalui surat-suratnya kepada teman-teman di Belanda. Surat-surat ini kemudian diterbitkan dalam sebuah buku pada tahun 1911. Kartini dikenang sebagai sosok yang memperjuangkan pendid
Artikel ini membahas kebijakan nasional yang menetapkan Hari Kartini pada tanggal 21 April sebagai diskriminatif karena hanya memperingati peran perempuan Jawa saja. Seharusnya jika ingin setara, perlu ada juga peringatan hari untuk perempuan pahlawan nasional lainnya dari etnis non-Jawa. Keputusan Presiden yang menetapkan ini dikeluarkan pada masa Orde Lama tanpa landasan filosofis yang objektif.
Resensi berkisar merah ahmad tohari grade 10 saDarmapatni
Belajar membuat resensi buku yang kedua di Sampoerna Academy TA 2015/2016. Proses yang butuh banyak diskusi dan pengetahuan umum tentang latar belakang waktu novel ini ditulis.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
1. Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan
yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan
sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orangtuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan. Kartini
kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak berani karena takut dianggap anak durhaka.
Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya
yang kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok (pembantunya).
Akhirnya membaca menjadi kegemarannya, tiada hari tanpa membaca. Semua buku, termasuk surat kabar
dibacanya. Kalau ada kesulitan dalam memahami buku-buku dan surat kabar yang dibacanya, ia selalu
menanyakan kepada Bapaknya. Melalui buku inilah, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa (Belanda,
yang waktu itu masih menjajah Indonesia). Timbul keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak
hanya didapur tetapi juga harus mempunyai ilmu. Ia memulai dengan mengumpulkan teman-teman wanitanya
untuk diajarkan tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Ditengah kesibukannya ia tidak berhenti membaca
dan juga menulis surat dengan teman-temannya yang berada di negeri Belanda. Tak berapa lama ia menulis surat
pada Mr.J.H Abendanon. Ia memohon diberikan beasiswa untuk belajar di negeri Belanda.
Beasiswa yang didapatkannya tidak sempat dimanfaatkan Kartini karena ia dinikahkan oleh orang tuanya dengan
Raden Adipati Joyodiningrat. Setelah menikah ia ikut suaminya ke daerah Rembang. Suaminya mengerti keinginan
Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang
kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.
Ketenarannya tidak membuat Kartini menjadi sombong, ia tetap santun, menghormati keluarga dan siapa saja,
tidak membedakan antara yang miskin dan kaya.
Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, Soesalit Djojoadhiningrat, lahir pada tanggal 13 September 1904.
Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa
Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.. Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan
Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah
lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer,
seorang tokoh Politik Etis. Setelah Kartini wafat, Mr.J.H Abendanon memngumpulkan dan membukukan surat-
surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya di Eropa. Buku itu diberi judul “DOOR
DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
2. • Habis Gelap Terbitlah Terang
Sampul buku versi Armijn Pane.
Pada 1922, oleh Empat Saudara, Door Duisternis Tot Licht disajikan dalam bahasa Melayu dengan judul
Habis Gelap Terbitlah Terang; Boeah Pikiran. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pustaka. Armijn Pane, salah
seorang sastrawan pelopor Pujangga Baru, tercatat sebagai salah seorang penerjemah surat-surat Kartini ke
dalam Habis Gelap Terbitlah Terang. Ia pun juga disebut-sebut sebagai Empat Saudara.
Pada 1938, buku Habis Gelap Terbitlah Terang diterbitkan kembali dalam format yang berbeda dengan
buku-buku terjemahan dari Door Duisternis Tot Licht. Buku terjemahan Armijn Pane ini dicetak sebanyak
sebelas kali. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa dan bahasa
Sunda. Armijn Pane menyajikan surat-surat Kartini dalam format berbeda dengan buku-buku sebelumnya.
Ia membagi kumpulan surat-surat tersebut ke dalam lima bab pembahasan. Pembagian tersebut ia lakukan
untuk menunjukkan adanya tahapan atau perubahan sikap dan pemikiran Kartini selama berkorespondensi.
Pada buku versi baru tersebut, Armijn Pane juga menciutkan jumlah surat Kartini. Hanya terdapat 87 surat
Kartini dalam "Habis Gelap Terbitlah Terang". Penyebab tidak dimuatnya keseluruhan surat yang ada
dalam buku acuan Door Duisternis Tot Licht, adalah terdapat kemiripan pada beberapa surat. Alasan lain
adalah untuk menjaga jalan cerita agar menjadi seperti roman. Menurut Armijn Pane, surat-surat Kartini
dapat dibaca sebagai sebuah roman kehidupan perempuan. Ini pula yang menjadi salah satu penjelasan
mengapa surat-surat tersebut ia bagi ke dalam lima bab pembahasan.
Silsilah RA Kartini
Disusun oleh:Muhammad Jafar Alhabsyi