Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari lebih dari satu pola kalimat. Terdapat beberapa jenis kalimat majemuk, yaitu setara, rapatan, bertingkat, dan campuran. Kalimat majemuk dibedakan berdasarkan hubungan antar pola kalimatnya.
Kalimat majemuk adalah bentuk kalimat yang terdiri dari dua kalimat atau lebih yang digabungkan. Terdapat beberapa jenis kalimat majemuk, yaitu kalimat majemuk setara, rapatan, bertingkat, dan campuran. Kalimat majemuk memiliki ciri penggabungan atau perluasan kalimat inti yang menghasilkan pola baru dengan perubahan intonasi.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kalimat, termasuk kalimat tunggal, kalimat majemuk setara, dan kalimat majemuk bertingkat. Unsur-unsur kalimat dijelaskan sebagai subjek, predikat, objek, dan keterangan. Contoh soal juga disertakan untuk membedakan jenis-jenis kalimat.
Kata penghubung merupakan kata yang digunakan untuk menghubungkan bagian-bagian kalimat atau menghubungkan kalimat. Terdapat dua jenis kata penghubung yaitu intrakalimat dan antarkalimat. Kata penghubung intrakalimat berfungsi menghubungkan unsur-unsur dalam kalimat sedangkan antarkalimat menghubungkan kalimat. Kata penghubung antarkalimat umumnya ditulis dengan huruf besar dan diikuti t
Kalimat majemuk adalah bentuk kalimat yang terdiri dari dua kalimat atau lebih yang digabungkan. Terdapat beberapa jenis kalimat majemuk, yaitu kalimat majemuk setara, rapatan, bertingkat, dan campuran. Kalimat majemuk memiliki ciri penggabungan atau perluasan kalimat inti yang menghasilkan pola baru dengan perubahan intonasi.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kalimat, termasuk kalimat tunggal, kalimat majemuk setara, dan kalimat majemuk bertingkat. Unsur-unsur kalimat dijelaskan sebagai subjek, predikat, objek, dan keterangan. Contoh soal juga disertakan untuk membedakan jenis-jenis kalimat.
Kata penghubung merupakan kata yang digunakan untuk menghubungkan bagian-bagian kalimat atau menghubungkan kalimat. Terdapat dua jenis kata penghubung yaitu intrakalimat dan antarkalimat. Kata penghubung intrakalimat berfungsi menghubungkan unsur-unsur dalam kalimat sedangkan antarkalimat menghubungkan kalimat. Kata penghubung antarkalimat umumnya ditulis dengan huruf besar dan diikuti t
Bab III membahas kata hubung kalimat dalam logika matematika. Terdapat lima jenis kata hubung kalimat yaitu negasi, konjungsi, disjungsi, kondisional, dan bikondisional. Setiap kata hubung kalimat memiliki arti tersendiri dalam menghubungkan pernyataan sederhana menjadi pernyataan majemuk. Kata hubung kalimat digunakan untuk melakukan pembuktian dalam logika.
Dokumen tersebut membahas tentang kata penghubung dalam bahasa Indonesia. Kata penghubung berfungsi untuk menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Terdapat berbagai jenis kata penghubung seperti kata penghubung penggabungan, waktu, tujuan, dan lainnya. Kata penghubung ditempatkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf.
Dokumen tersebut membahas tentang kata penghubung dalam bahasa Indonesia. Kata penghubung berfungsi untuk menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Terdapat berbagai jenis kata penghubung seperti kata penghubung penggabungan, waktu, tujuan, dan lainnya. Kata penghubung ditempatkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kata penghubung dan fungsinya dalam membentuk kalimat dan paragraf. Jenis-jenis kata penghubung yang dijelaskan meliputi kata penghubung penggabungan, pertentangan, waktu, tujuan, syarat, dan lain-lain beserta contoh-contoh penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis frasa dalam bahasa Indonesia, yang mencakup pengertian frasa, kategori frasa berdasarkan jenis kata dan fungsi, konstruksi frasa, struktur frasa, frasa ambigu, dan soal-soal terkait frasa.
Ayat inti merupakan ayat dasar yang membentuk ayat-ayat lain. Ayat inti terdiri daripada subjek dan predikat sederhana tanpa tambahan unsur dan merupakan ayat penyata atau tunggal. Proses pengguguran dapat menghilangkan unsur-unsur tertentu dalam ayat seperti subjek dan predikat.
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemukdwikar92
Makalah ini membahas tentang hubungan antara kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa, sedangkan kalimat majemuk terdiri dari dua klausa atau lebih. Kalimat tunggal dibedakan menjadi verbal, nominal, dan adjektival, sedangkan kalimat majemuk dibedakan menjadi setara dan tidak setara. Makalah ini juga membahas mengenai hubungan antara k
Dokumen tersebut membahas tentang sinonim dan antonim. Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama sedangkan antonim adalah kata-kata yang bermakna bertolak belakang. Diberikan pula contoh-contoh soal tentang penggunaan sinonim dan antonim dalam kalimat.
Materi 3 noun phrase dan subject verb agreementDIAH KOHLER
Teks tersebut membahas tentang noun phrase dan subject-verb agreement. Noun phrase adalah kelompok kata yang diakhiri dengan kata benda, yang terdiri dari penjelas seperti determiners, adjective, noun, dan verb. Teks juga menjelaskan berbagai jenis penjelas dan contoh-contohnya. Subject-verb agreement membahas tentang kesesuaian antara subject dan verb dalam sebuah kalimat berdasarkan jumlahnya, seperti jika subject singular maka verb juga harus
Kalimat terdiri dari beberapa unsur seperti frase, klausa, dan kalimat. Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih. Klausa terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap dan intonasi akhir. Terdapat beberapa jenis kalimat seperti tunggal, majemuk, inti, luas, dan transformasi.
Kalimat terdiri dari beberapa unsur seperti frase, klausa, dan kalimat. Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih. Klausa terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap dan intonasi akhir. Terdapat beberapa jenis kalimat seperti tunggal, majemuk, inti, luas, dan transformasi.
Teks ini membahas tentang target pembelajaran mengenai penulisan dan presentasi teks ceramah, termasuk menentukan unsur dan aspek kebahasaan teks ceramah, menulis kerangka teks ceramah, mempresentasikan dan merevisi kerangka teks ceramah, serta mengomentari dan memperbaiki teks ceramah teman.
Bab III membahas kata hubung kalimat dalam logika matematika. Terdapat lima jenis kata hubung kalimat yaitu negasi, konjungsi, disjungsi, kondisional, dan bikondisional. Setiap kata hubung kalimat memiliki arti tersendiri dalam menghubungkan pernyataan sederhana menjadi pernyataan majemuk. Kata hubung kalimat digunakan untuk melakukan pembuktian dalam logika.
Dokumen tersebut membahas tentang kata penghubung dalam bahasa Indonesia. Kata penghubung berfungsi untuk menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Terdapat berbagai jenis kata penghubung seperti kata penghubung penggabungan, waktu, tujuan, dan lainnya. Kata penghubung ditempatkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf.
Dokumen tersebut membahas tentang kata penghubung dalam bahasa Indonesia. Kata penghubung berfungsi untuk menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Terdapat berbagai jenis kata penghubung seperti kata penghubung penggabungan, waktu, tujuan, dan lainnya. Kata penghubung ditempatkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kata penghubung dan fungsinya dalam membentuk kalimat dan paragraf. Jenis-jenis kata penghubung yang dijelaskan meliputi kata penghubung penggabungan, pertentangan, waktu, tujuan, syarat, dan lain-lain beserta contoh-contoh penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis frasa dalam bahasa Indonesia, yang mencakup pengertian frasa, kategori frasa berdasarkan jenis kata dan fungsi, konstruksi frasa, struktur frasa, frasa ambigu, dan soal-soal terkait frasa.
Ayat inti merupakan ayat dasar yang membentuk ayat-ayat lain. Ayat inti terdiri daripada subjek dan predikat sederhana tanpa tambahan unsur dan merupakan ayat penyata atau tunggal. Proses pengguguran dapat menghilangkan unsur-unsur tertentu dalam ayat seperti subjek dan predikat.
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemukdwikar92
Makalah ini membahas tentang hubungan antara kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa, sedangkan kalimat majemuk terdiri dari dua klausa atau lebih. Kalimat tunggal dibedakan menjadi verbal, nominal, dan adjektival, sedangkan kalimat majemuk dibedakan menjadi setara dan tidak setara. Makalah ini juga membahas mengenai hubungan antara k
Dokumen tersebut membahas tentang sinonim dan antonim. Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama sedangkan antonim adalah kata-kata yang bermakna bertolak belakang. Diberikan pula contoh-contoh soal tentang penggunaan sinonim dan antonim dalam kalimat.
Materi 3 noun phrase dan subject verb agreementDIAH KOHLER
Teks tersebut membahas tentang noun phrase dan subject-verb agreement. Noun phrase adalah kelompok kata yang diakhiri dengan kata benda, yang terdiri dari penjelas seperti determiners, adjective, noun, dan verb. Teks juga menjelaskan berbagai jenis penjelas dan contoh-contohnya. Subject-verb agreement membahas tentang kesesuaian antara subject dan verb dalam sebuah kalimat berdasarkan jumlahnya, seperti jika subject singular maka verb juga harus
Kalimat terdiri dari beberapa unsur seperti frase, klausa, dan kalimat. Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih. Klausa terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap dan intonasi akhir. Terdapat beberapa jenis kalimat seperti tunggal, majemuk, inti, luas, dan transformasi.
Kalimat terdiri dari beberapa unsur seperti frase, klausa, dan kalimat. Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih. Klausa terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap dan intonasi akhir. Terdapat beberapa jenis kalimat seperti tunggal, majemuk, inti, luas, dan transformasi.
Teks ini membahas tentang target pembelajaran mengenai penulisan dan presentasi teks ceramah, termasuk menentukan unsur dan aspek kebahasaan teks ceramah, menulis kerangka teks ceramah, mempresentasikan dan merevisi kerangka teks ceramah, serta mengomentari dan memperbaiki teks ceramah teman.
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
Kelompok 3 terdiri dari 6 anggota dengan nama dan NIM masing-masing. Dokumen ini membahas tentang pola kalimat dasar, majemuk setara, dan majemuk bertingkat dalam bahasa Indonesia.
BAHASA MELAYU STPM ( PROSES PENERBITAN AYAT )Nazira M
Dokumen tersebut membahasikan proses pembentukan dan transformasi ayat dalam bahasa Melayu. Terdapat tiga proses utama yaitu peluasan, pengguguran, dan pembentukan ayat terbitan. Proses-proses ini melibatkan penambahan atau penghapusan unsur-unsur ayat seperti subjek, predikat, dan keterangan.
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia-sma-121001091636-phpapp02Kak Seta
Frasa merupakan kelompok kata yang membentuk satu kesatuan makna gramatikal, yang terdiri dari dua kata atau lebih. Dokumen menjelaskan pengertian, ciri-ciri, kategori, konstruksi, dan jenis-jenis frasa dalam bahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang frasa dan klausa dalam bahasa Indonesia. Frasa dijelaskan sebagai gabungan dua kata atau lebih yang hanya menduduki satu fungsi dalam kalimat tanpa membentuk makna baru, sedangkan klausa dijelaskan sebagai gabungan kata yang menduduki lebih dari satu fungsi dalam kalimat dan harus memiliki predikat. Jenis-jenis frasa dan klausa juga diuraikan seperti frasa ker
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATRiski Eka
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kalimat dan penulisan ilmiah yang efektif. Termasuk unsur-unsur kalimat, struktur kalimat, jenis-jenis kalimat, dan ciri kalimat yang efektif seperti singkat, padat, dan jelas.
Dokumen tersebut membahas tentang paragraf hubungan perbandingan. Paragraf jenis ini terdiri dari beberapa kalimat yang saling berhubungan menggunakan kata penghubung seperti ibarat, bagai, laksana, yang membandingkan dua hal berdasarkan persamaan atau perbedaannya. Paragraf ini biasanya digunakan untuk membahas dua objek secara perbandingan.
Kalimat berita negatif dan larangan merupakan kalimat yang mengandung penyangkalan atau larangan. Kalimat berita negatif ditandai dengan kata "tidak" atau "bukan" sedangkan kalimat larangan menggunakan kata seperti "jangan", "tidak boleh", atau "dilarang". Kedua jenis kalimat ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang imbuhan asing dalam bahasa Indonesia, terutama dalam pertumbuhan bahasa. Imbuhan-imbuhan tersebut berasal dari bahasa daerah maupun asing seperti Sanskerta, Arab, dan Barat. Dibahas pula macam-macam imbuhan tersebut beserta contoh dan maknanya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai beberapa ukuran penyebaran data seperti jangkauan, simpangan rata-rata, simpangan standar, kuartil, dan persentil beserta contoh perhitungannya.
Dokumen tersebut membahas tentang empat jenis surat niaga, yaitu surat penawaran, surat permintaan penawaran, surat pesanan, dan surat pengaduan. Surat-surat niaga tersebut digunakan dalam transaksi jual beli antara penjual dan pembeli untuk memfasilitasi proses penawaran, permintaan informasi harga dan spesifikasi barang, pemesanan barang, dan pengaduan atas keluhan pembeli.
Surat kuasa dan surat perjanjian merupakan dokumen penting dalam bertransaksi. Surat kuasa digunakan untuk memberikan kuasa kepada orang lain untuk menyelesaikan suatu urusan, sedangkan surat perjanjian digunakan untuk mendokumentasikan kesepakatan antara dua pihak. Dokumen ini harus memuat informasi penting seperti identitas para pihak, objek transaksi, dan hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Dokumen tersebut membahas tentang perluasan kalimat untuk menyatakan keterangan cara, alat, kesertaan, dan saling. Jenis-jenis keterangan tersebut dijelaskan beserta contoh kalimatnya. Keterangan cara menyatakan bagaimana suatu peristiwa terjadi, keterangan alat menyatakan ada atau tidaknya alat, keterangan kesertaan menyatakan ada atau tidaknya orang lain, dan keterangan saling menyatakan perbu
1. Sebagian besar area persawahan dan lahan pertanian mengalami krisis air yang mengakibatkan kerusakan berat pada puluhan ribu hektar tanaman padi di Pantura.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. 2
KALIMAT MAJEMUK
~ Suatu bentuk kalimat luas hasil
penggabungan atau perluasan
kalimat tunggal sehingga membentuk
satu pola kalimat baru di samping
pola yang ada.
3. 3
Ciri-ciri :
1. Ada penggabungan atau perluasan
kalimat-kalimat inti.
2. Perluasannya menghasilkan pola kalimat
baru.
3. Ada perubahan penghentian dalam
intonasi.
4. Mempunyai Subjek dan Predikat lebih
dari sebuah.
5. 5
Kalimat majemuk setara
Kalimat gabung yang hubungan antar
pola-pola kalimat di dalamnya sederajat
atau seharkat.
Ciri-ciri :
1. Kedudukan pola-pola kalimat, sama
derajatnya.
2. Penggabungannya disertai perubahan
intonasi.
3. Berkata tugas/penghubung, pembeda
sifat kesetaraan.
4. Pola umum uraian jabatan kata : S-P+S-P
6. 6
Kalimat majemuk setara dibagi menjadi 5 :
1) Kalimat majemuk setara sejalan
(penambahan/penjumlahan)
Ciri :
a. Intonasi disertai kesenyapan antara.
b. Berkata tugas/penghubung: dan, serta,
lagi pula,tambahan lagi, dan sebagainya.
7. 7
Contoh :
1. Ibu menanak nasi, ayah membaca koran
S P O S P O
dan adik bermain-main di halaman.
S P K
2. Anita belajar di kamar dan adiknya
S P K S
bermain di halaman.
P K
8. 8
2) Kalimat majemuk setara memilih (pemilihan)
Ciri-ciri: a. Ada kesenyapan antara intonasi.
b. Penggunaan kata tugas: atau
Contoh:
1. Kita akan melanjutkan perjalanan, atau
S P O
kita beristirahat.
S P
2. Adik ingin ikut ke kampung, atau adik
S P K Konj. S
ingin tinggal di rumah saja.
P K
9. 9
3. Kalimat majemuk setara perlawanan
Ciri-ciri:
a. Ada kesenyapan antara dalam intonasi.
b. Berkata tugas: tetapi, melainkan,
padahal, sedangkan, dan sebagainya.
10. 10
Contoh:
1. Adiknya peramah, tetapi kakaknya
S P S
pemarah.
P
2. Hujan turun rintik-rintik, sedangkan
S P K
kami harus melanjutkan perjalanan.
S P O
11. 11
4) Kalimat majemuk setara sebab akibat
Ciri-ciri:
a. Ada kesenyapan antara dalam intonasi.
b. Berkata hubung: sebab itu; karena,
karena itu.
12. 12
Contoh:
1. Budi tidak masuk sekolah, sebab itu
S P
pelajarannya tertinggal.
S P
2. Andi malas belajar, karena itu (ia)
S P. S
tidak lulus ujian.
P
13. 13
5. Kalimat majemuk setara menguatkan
(penegasan)
Ciri-ciri:
a. Ada kesenyapan antara intonasi.
b. Berkata hubung: bahkan.
Contoh:
Dia marah-marah bahkan kakaknya pun
S P S
dilawan.
P
14. 14
KALIMAT MAJEMUK RAPATAN
Kalimat majemuk setara yang bagian-
bagiannya dirapatkan, karena kata-kata
atau frasa dalam kalimat tersebut
menduduki jabatan yang sama.
Diperoleh kalimat gabung yang lebih
efektif, jelas dan tegas.
15. 15
Ciri-ciri:
a. Ada kesenyapan antara intonasi.
b. Bagian pola kalimat baru, ada
yang dibuang, sehingga
merupakan kalimat minor.
c. Pola uraian, misalnya S. yang
sama:
S-P + ( ) – P
16. 16
1. Sama subjek
- Sawah itu subur.
- Sawah itu luas.
Sawah itu subur dan luas.
S P P
2. Sama predikat
- Makanan ini lezat.
- Minuman ini lezat.
Makanan dan minuman ini lezat.
S S P
17. 17
3. Sama objek penderita (O1)
- Aku hanya menangkap burung itu.
- Ia menyembelih burung itu.
Aku hanya menangkap burung itu
S P O1
sedangkan ia menyembelihnya.
S P
18. 18
4. Sama predikat dan Objek penyerta (O2)
- Ibu memberi pengemis pakaian.
- Ayah memberi pengemis uang.
Ibu memberi pengemis pakaian
S P O1 O2
sedangkan ayah uang.
S O1
19. 19
5. Sama keterangan
- Dalam liburan ini saya akan bertamasya
ke Bali.
- Dalam liburan ini adik akan tinggal di
rumah paman.
Dalam liburan ini saya akan bertamasya
K S P
ke Bali tetapi adik akan tinggal di rumah
K S P K
paman.
20. 20
KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT
Kalimat tunggal yang bagian-
bagiannya diperluas sehingga
perluasan itu membentuk satu atau
beberapa pola kalimat baru, selain
pola yang sudah ada.
Bagian kalimat yang diperluas
sehingga membentuk pola kalimat
baru itu disebut anak kalimat atau
klausa bawahan.
21. 21
Bagian kalimat yang menduduki fungsi
lebih tinggi atau tetap disebut induk
kalimat atau klausa atasan.
22. 22
Ciri-ciri:
• Ada kesenyapan antara intonasi.
• Perluasan bagian kalimat tunggal
membentuk pola baru.
• Bagian pola kalimat baru menjadi anak
kalimat.
• Bagian yang tetap menjadi induk kalimat.
• Anak kalimat bergantung pada induk
kalimat (bertingkat).
• Nama anak kalimat sesuai dengan bagian
jabatan yang diperluas.
23. 23
1. Anak kalimat perluasan Subjek (S)
- Itu ayahku.
- Yang sedang membaca koran,
ayahku.
2. Anak kalimat perluasan Predikat (P)
- Dia pemalas.
- Dia, orang tak mau bekerja.
3. Anak kalimat perluasan Objek (O)
- Kami telah menduga hal itu.
- Kami telah menduga bahwa ia
terlibat perkelahian itu.
24. 24
4. Anak kalimat perluasan Keterangan (K)
a.- Paman datang sore hari.
- Paman datang saat matahari
tenggelam. (keterangan waktu)
b. Walaupun hujan turun, ia tetap pergi.
(keterangan perlawanan)
c. Anda harus rajin agar nilai Anda bagus.
(keterangan tujuan)
25. 25
d. Karena kakinya sakit, ia tidak datang.
(keterangan sebab)
e. Aku akan datang jika ia mengundang.
(keterangan syarat)
f. Nilainya jelek maka ia dimarahi.
(keterangan akibat)
26. 26
KALIMAT MAJEMUK CAMPURAN
Kalimat majemuk yang di dalamnya
terdapat kombinasi kalimat majemuk
setara atau rapatan dengan kalimat
majemuk bertingkat.
Kalimat yang terdiri atas satu pola utama
dan sekurang-kurangnya dua pola
bawahan atau sekurang-kurangnya dua
pola utama dan satu atau lebih pola
bawahan.
27. 27
Contoh:
a. Kalimat tunggal
Ketika itu, aku dikejutkan oleh halilintar.
ket.W S P O
b. Ketika ayah sedang membaca, dan ibu
S P S
sedang menjahit pakaian, aku dikejutkan,
P O S P
oleh sesuatu yang bergemuruh di angkasa.
S P Ket.tempat
28. 28
1. a. Anak itu sebenarnya tidak bodoh.
b. Anak itu malas membaca buku.
Kalimat majemuk setara hasil
penggabungan kedua kalimat tersebut
yang tepat adalah….
Jawaban:
Anak itu sebenarnya tidak bodoh, tetapi
malas membaca buku.
29. 29
2. a. Tulisan Indra tidak rapi.
b. Saya masih dapat membacanya
dengan jelas.
Kalimat majemuk bertingkat yang tepat
hasil gabungan dari dua kalimat tersebut
adalah….
Jawaban :
Meskipun tulisan Indra tidak rapi, saya
masih dapat membacanya dengan jelas.
30. 30
3. Pagi itu saya di rumah sorang diri.
Ayah pergi ke kantor dan ibu pergi ke
pasar. Tiba-tiba telepon berdering.
Segera kuangkat telepon, ternyata
dari bibi di kampung. Bibi
mengabarkan bahwa nenek sakit
keras….
Kalimat majemuk campuran yang
paling tepat untuk melengkapi
paragraf tersebut adalah….
32. 32
4. Kalimat majemuk bertingkat dengan
anak kalimat pengganti subjek adalah….
a. Ayah seorang yang berjuang pada
masa perang kemerdekaan.
b. Ibu mengunjungi keluarga yang
membesarkannya.
c. Nenek tinggal di ibukota negara
Republik Indonesia.
d. Yang berpakaian seragam SMP itu,
adik saya.
33. 33
5. Bacalah paragraf berikut!
(1) Hani tidak berangkat sekolah hari
ini, karena menemani ibunya ke
rumah sakit.(2) Pemeriksaan
kesehatan ibunya belum juga selesai.
(3) Adiknya di rumah seharian
menunggu ibu dan kakaknya. (4)
Ketika hari mulai senja, Hani dan
ibunya baru sampai di rumah.
34. 34
Kalimat majemuk bertingkat dengan anak
kalimat perluasan keterangan waktu
dalam paragraf tersebut ditandai
nomor….
35. 35
Jawaban:
Kalimat majemuk bertingkat anak kalimat
perluasan keterangan waktu ditandai oleh
kata hubung sejak, sewaktu,ketika,
setelah, sampai, dan manakala.
Ketika hari mulai senja, Hani dan ibunya
baru sampai di rumah.(nomor 4)
36. 36
7. (1) Ketika sampai di depan stasiun, ia
memandangi seluruh kereta yang
lewat. (2) Dia melambai masinis, tetapi
masinis tidak membalas. (3)
Dilambainya penumpang kereta itu,
tetapi mereka tidak juga membalasnya.
(4) Mereka tidak tahu bahwa ia sangat
membutuhkan perhatian.
Kalimat majemuk bertingkat pada
paragraf tersebut terdapat pada kalimat
nomor….
Jawaban: (1) dan (4)
37. 37
8. a. Ibu menulis surat.
b. Surat itu dikirimkannya kepada nenek.
Penggabungan kedua kalimat tunggal
tersebut menjadi kalimat majemuk
setara yang tepat adalah….
Jawaban:
Ibu menulis surat, kemudian surat itu
dikirimkan kepada nenek.
38. 38
9. a. Sampah tidak saja merusak keindahan
lingkungan.
b. Sampah membahayakan pula bagi
kesehatan.
Penggabungan kedua kalimat tunggal
tersebut menjadi kalimat majemuk setara
yang tepat adalah….
Jawaban:
Sampah tidak saja merusak keindahan
lingkungan, tetapi sampah membahayakan
pula bagi kesehatan.
39. 39
10. a. Badannya besar.
b. Ia tidak suka berolahraga.
c. Wajarlah kalau ia sering sakit.
Penggabungan ketiga kalimat tersebut
menjadi kalimat majemuk bertingkat yang
tepat adalah….
Jawaban:
Karena badannya besar, ia tidak suka
berolahraga, maka wajarlah kalau ia sering
sakit.
40. 40
11. a. Ayah pergi ke kantor.
b. Paman datang dari Jakarta.
c. Ibu menyambutnya dengan hangat.
Jawaban:
Ketika ayah pergi ke kantor, paman
datang dari Jakarta dan ibu
menyambutnya dengan hangat.
41. 41
12. a. Bel sekolah berbunyi.
b. Kami masuk ke kelas.
c. Kami belajar.
Kalimat majemuk campuran hasil
penggabungan ketiga kalimat tersebut
yang tepat adalah….
Jawaban:
Setelah bel sekolah berbunyi, kami masuk
ke kelas, kemudian belajar.
42. 42
13. a. Stres bisa muncul di semua tingkatan
usia.
b. Stres merupakan tanggapan
organisme yang lazim muncul.
c. Stres bisa dibangkitkan oleh berbagai
penyebab.
Penggabungan kalimat majemuk
campuran dari ketiga kalimat tersebut
adalah….
43. 43
Jawaban:
Stres bisa muncul di semua tingkatan usia
sebab stres merupakan tanggapan
organisme yang lazim muncul dan stres
bisa dibangkitkan oleh berbagai penyebab
44. 44
14. a. Ayah merasa yakin.
b. Rita akan memenangkan perlombaan.
c. Rita menjadi juara pertama.
Kalimat majemuk campuran hasil
penggabungan ketiga kalimat tersebut
adalah….
Jawaban:
Ayah merasa yakin bahwa Rita akan
memenangkan perlombaan, bahkan
menjadi juara pertama.
45. 45
15. a. Pemerintah menyesuaikan harga BBM.
b. Pemerintah menaikkan tarif dasar
listrik.
c. Harga barang-barang melonjak.
Gabungkan ketiga kalimat tersebut
menjadi kalimat majemuk campuran!