Kajian 1 kastrat konservatif bem psikologi ui 2011
1. PUTRI YANG DITUKAR PUTRI YANG DITUKAR PU CINTA FITRI CINTA FITRI CINTA FIT CINTA FITRI TERMEHEK-MEHEKREALIGI TERMEHEK-MEHEK Psychological Effects And Influences of Television Kastrat
2. What About Television? Televisimerupakanhiburantermurahdanbisadinikmatioleh siapasaja. Televisidipandanglebihreal, walaupuninibisaberbedadenganrealitas yang ada. Bukulebihdipandangsebagaifiksi. Melalui TV,usaha mental untukmenggaliinformasilebihsedikitdibandingkandenganbuku Anakdarisosial-ekonomirendahmemandang TV lebihakuratdalammenggambarkanrealitasdibandingkananaksosial-ekonomimenengah.
3. Ibarat dua sisi mata uang, media pada dasarnya memberikan dampak positif maupun negatif. Hasil observasi non-sistematis dan content analysis yang dilakukan Kastrat, diketahui lebih banyakdampaknegatif yang diberikantelevisikepadamasyarakat dibandingkan dampak positifnya. Saat ini acara-acara yang mengandung kekerasan(sarkas, slapstik,sinetron) diterima secara wajar sebagai bagian dari berbagai acara yang ada ditelevisi.
4. Prosentase Genre Acara TV Di Indonesia *Hasil Content analysis (analisis isi) Bidang Kastrat BEM Psikologi UI terhadap proporsi acara berdasarkan genre, pada 6 stasiun televisi besar nasional (RCTI, SCTV, GLOBAL TV, METRO TV, TV ONE, dan MNC TV) di Indonesia.
5. Media Effects and Influences Data kuantitatif hasil penelitian Bidang Kajian Strategis (KASTRAT) BEM Psikologi UI, menunjukkan bahwa opera sabun, berita, reality show, danaudience partisipation, termasuk ke dalam empat besar kategori acara yang paling sering disiarkan oleh televisi. Proporsi ini dapat memberikan dampak positif apabila konten dari kategori acara diatas berisi konten-konten yang positif, seperti perilaku prososial, sikap empati, dan kooperatif yang dapat dicontoh oleh anak-anak. Hal ini sejalan dengan hasil eksperimen yang dilakukan oleh Baran, Chase, & Courtright (1979), mengungkapkan bahwa 81% anak-anak yang menonton acara yang mengajarkan sikap kooperatif, lebih cepat menawarkan pertolongan kepada orang lain dibandingkan kelompok anak yang tidak dipertontonkan acara yang berisi sikap kooperatif ini.
6. Agenda Setting Selain itu, ada agenda settingtertentu yang digunakan oleh media dalam menggiring opini publik atau pengalihan isu. Fokus utama agenda setting adalah penyensoran berita, dimana informasi yang sensitif terkait pemilik media/otoritas tertentu yang bekerja sama dengan pemilik media, akan ditekan oleh pemilik media. Pendekatan ini melihat berita sebagai refleksi dari minat pemilik media.
7. Media Effects and Influences Mc Combs (1925) dalam Giles (2003) mengungkapkan bahwa media hanyamencetak25% dariinformasi sebenarnya. Data hasil penelitian Kastrat BEM Psikologi UI dengan metode content analysis, memperlihatkan bahwa presentase berita dibandingkan kategori lainnya cukup besar, yaitu 18 % atau menempati posisi kedua terbesar setelah Opera Sabun. Hal tersebut dapat digunakan oleh pemilik media untuk menggiring opini publik, terutama mereka yang menanggapi berita tidak secara kritis atau reaktif.
8. Sumber: Giles, D. (2003). Media Psychology. Laurence Erlbaum Associates Publisher: London www.google.com