Al-Quran memiliki beberapa keistimewaan sebagai panduan hidup umat Islam. Keistimewaan utamanya adalah dipermudahkan untuk dihafal sehingga terjaga keasliannya, lengkap dan sempurna tanpa kecacatan, serta menjadi sumber ilmu yang diperlukan manusia di dunia dan akhirat. Salah satu keistimewaan Al-Quran adalah memberikan pahala bagi yang membacanya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian jenayah minum arak menurut Islam. Minum arak dilarang karena mengandung dosa besar berdasarkan al-Quran. Orang Islam yang terbukti minum arak dapat dihukum sebanyak 40 kali sebat.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis nasikh dan mansukh dalam Al-Quran berdasarkan pendapat ulama. Terdapat empat jenis nasikh, yaitu nasikh hukum dan bacaan, nasikh hukum tanpa bacaan, nasikh bacaan tanpa hukum, dan pendapat ulama tentang nasikh Al-Quran dengan hadis. Dokumen ini juga memberikan contoh-contoh ayat Al-Quran yang mengalami nasikh beserta hikmah di baliknya.
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar ilmu aqidah Islam, meliputi definisi aqidah, nama-nama ilmu terkait, pokok bahasan, sumber utama seperti Al-Quran dan hadis, serta contoh dalil-dalil Al-Quran, hadis, dan akal.
Dokumen tersebut membahas konsep nasakh dalam fiqh, yang merujuk pada penghapusan hukum syarak yang sebelumnya dengan adanya dalil syarak baru. Dibahas pengertian nasakh secara bahasa dan istilah, dalil-dalilnya, syarat-syarat nasakh, cara mengetahuinya, dan masa berlakunya.
Al-Quran memiliki beberapa keistimewaan sebagai panduan hidup umat Islam. Keistimewaan utamanya adalah dipermudahkan untuk dihafal sehingga terjaga keasliannya, lengkap dan sempurna tanpa kecacatan, serta menjadi sumber ilmu yang diperlukan manusia di dunia dan akhirat. Salah satu keistimewaan Al-Quran adalah memberikan pahala bagi yang membacanya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian jenayah minum arak menurut Islam. Minum arak dilarang karena mengandung dosa besar berdasarkan al-Quran. Orang Islam yang terbukti minum arak dapat dihukum sebanyak 40 kali sebat.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis nasikh dan mansukh dalam Al-Quran berdasarkan pendapat ulama. Terdapat empat jenis nasikh, yaitu nasikh hukum dan bacaan, nasikh hukum tanpa bacaan, nasikh bacaan tanpa hukum, dan pendapat ulama tentang nasikh Al-Quran dengan hadis. Dokumen ini juga memberikan contoh-contoh ayat Al-Quran yang mengalami nasikh beserta hikmah di baliknya.
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar ilmu aqidah Islam, meliputi definisi aqidah, nama-nama ilmu terkait, pokok bahasan, sumber utama seperti Al-Quran dan hadis, serta contoh dalil-dalil Al-Quran, hadis, dan akal.
Dokumen tersebut membahas konsep nasakh dalam fiqh, yang merujuk pada penghapusan hukum syarak yang sebelumnya dengan adanya dalil syarak baru. Dibahas pengertian nasakh secara bahasa dan istilah, dalil-dalilnya, syarat-syarat nasakh, cara mengetahuinya, dan masa berlakunya.
Perbincangan Isu-isu Sembelihan Dari Segi Hukum (Fiqh Ibadah)Norizan Hassan
Penyembelihan merupakan topik penting dalam hukum Islam yang melibatkan berbagai isu seperti penggunaan teknologi modern, penyembelihan oleh ahli kitab, dan penggunaan mesin. Dokumen ini membahas berbagai pendapat ulama tentang halal atau haramnya daging hasil penyembelihan tersebut dengan mempertimbangkan syarat-syarat yang ditetapkan syara'. Kesimpulannya, penggunaan teknik modern dan ahli kitab dibenarkan as
Dokumen tersebut membahas tentang solat fardu dalam Islam. Solat fardu adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan lima kali sehari oleh setiap Muslim dewasa dan sehat. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, waktu, syarat, rukun, dan hikmah dari solat fardu serta penghayatan terhadap solat.
Dokumen tersebut membahas tentang hadis sebagai sumber hukum kedua dalam Islam setelah Al-Quran. Terdapat empat sumber hukum utama dalam Islam yaitu Al-Quran, hadis, ijmak, dan qias. Hadis digunakan untuk memahami isi Al-Quran dan kitab-kitab hadis utama seperti Shahih Bukhari dan Muslim.
Dokumen tersebut membahasikan konsep aqidah Islam, peranan syahadah dan rukun iman dalam membentuk keyakinan seseorang. Ia juga menjelaskan implikasi yang timbul akibat kekuatan atau kelemahan ikatan aqidah terhadap hati, lisan dan perbuatan seseorang.
Naskh merupakan ilmu penting dalam memahami Al-Quran. Ia berkaitan dengan pembatalan hukum lama dan digantikan dengan hukum baru. Terdapat beberapa jenis naskh seperti al-Quran menasnkh al-Quran, al-Sunnah menasnkh al-Quran, dan beberapa jenis naskh lain.
Dokumen tersebut membahas tentang maksud ihsan dan ibadah dalam Islam. Ihsan didefinisikan sebagai beribadah kepada Allah seakan melihat-Nya, walaupun tidak dapat melihat. Ibadah bermakna taat, tunduk, dan merendah diri kepada Allah. Ibadah dibagi menjadi khusus seperti shalat dan umum seperti pekerjaan yang dilakukan untuk mencari ridho Allah. Semua amalan harus dilakukan dengan
perbezaan maqasid dan wasail : syariah sem2 STPM 2016HAWA Rahmat
Dokumen tersebut membahas perbezaan antara Maqasid dan Wasa'il dalam konteks syariah. Maqasid merujuk kepada tujuan dan objektif pensyariatan hukum agar memberi kemaslahatan kepada manusia. Wasa'il pula merupakan penghubung untuk mencapai Maqasid. Terdapat kaitan antara Maqasid dan Wasa'il di mana Wasa'il bertindak untuk menyampaikan kepada tujuan syariah sama ada yang di
Surah Al-Sajdah membahasikan tiga poin utama: 1) penegasan hari kiamat dan balasan, 2) larangan sombong dan perintah bersyukur, dan 3) penjelasan tentang penciptaan manusia dari tanah liat. Surah ini dinamakan berdasarkan ayat yang membahas sujud.
51814316 32807005-koleksi-tazkirah-pendek-untuk-guru-agama-pegawai-ppd-jpn-dllSto Pa
1. Seorang alimulama menceritakan kisahnya mengenai seorang yang berpakaian koyak yang menggantikannya menjadi imam solat di masjidnya ketika sakit.
2. Ia kemudian menceritakan kisah seorang pengembala kambing yang dianggap sebagai wali Allah oleh penduduk desa karena ternakannya yang tak pernah berkurang walaupun dijual.
3. Namun ternyata pengembala itu tidak
Teks ini membahas tentang pengorbanan keluarga Nabi Ibrahim a.s. Teks menjelaskan tentang dugaan Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya Nabi Ismail, dan perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk meninggalkan istri dan anaknya di tanah tandus. Teks juga menyoroti pengajaran dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan keluarganya sebagai teladan umat manusia.
Ringkasan biodata dan kehidupan Nabi Muhammad SAW dalam 3 kalimat:
Nabi Muhammad SAW lahir di Mekkah pada tahun 570 M, dibesarkan oleh keluarga dan menjadi pedagang sebelum menerima wahyu pertama pada usia 40 tahun, kemudian beliau menyebarkan ajaran Islam dan melakukan hijrah ke Madinah untuk mendirikan negara Islam pertama.
Dokumen tersebut membahas mengenai syarat-syarat solat qasar dan jamak bagi orang yang sedang bermusafir. Ia menjelaskan bahwa orang musafir dapat menqasarkan solat menjadi dua rakaat, menjamakkan dua solat, atau melakukan keduanya. Dokumen tersebut juga menyertakan contoh lafaz niat untuk solat qasar dan jamak.
Makalah ini membahas tentang studi pendidikan Al-Quran. Pertama, membahas tujuan mempelajari studi Al-Quran seperti memahami isi Al-Quran, pedoman penafsiran, mempelajari cara mufassir, dan mempertahankan kesucian Al-Quran. Kedua, membahas sejarah pembukuan Al-Quran pada masa Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Utsman bin Affan. Ketiga, menjelaskan tujuan Al-Quran diturunk
Perbincangan Isu-isu Sembelihan Dari Segi Hukum (Fiqh Ibadah)Norizan Hassan
Penyembelihan merupakan topik penting dalam hukum Islam yang melibatkan berbagai isu seperti penggunaan teknologi modern, penyembelihan oleh ahli kitab, dan penggunaan mesin. Dokumen ini membahas berbagai pendapat ulama tentang halal atau haramnya daging hasil penyembelihan tersebut dengan mempertimbangkan syarat-syarat yang ditetapkan syara'. Kesimpulannya, penggunaan teknik modern dan ahli kitab dibenarkan as
Dokumen tersebut membahas tentang solat fardu dalam Islam. Solat fardu adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan lima kali sehari oleh setiap Muslim dewasa dan sehat. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, waktu, syarat, rukun, dan hikmah dari solat fardu serta penghayatan terhadap solat.
Dokumen tersebut membahas tentang hadis sebagai sumber hukum kedua dalam Islam setelah Al-Quran. Terdapat empat sumber hukum utama dalam Islam yaitu Al-Quran, hadis, ijmak, dan qias. Hadis digunakan untuk memahami isi Al-Quran dan kitab-kitab hadis utama seperti Shahih Bukhari dan Muslim.
Dokumen tersebut membahasikan konsep aqidah Islam, peranan syahadah dan rukun iman dalam membentuk keyakinan seseorang. Ia juga menjelaskan implikasi yang timbul akibat kekuatan atau kelemahan ikatan aqidah terhadap hati, lisan dan perbuatan seseorang.
Naskh merupakan ilmu penting dalam memahami Al-Quran. Ia berkaitan dengan pembatalan hukum lama dan digantikan dengan hukum baru. Terdapat beberapa jenis naskh seperti al-Quran menasnkh al-Quran, al-Sunnah menasnkh al-Quran, dan beberapa jenis naskh lain.
Dokumen tersebut membahas tentang maksud ihsan dan ibadah dalam Islam. Ihsan didefinisikan sebagai beribadah kepada Allah seakan melihat-Nya, walaupun tidak dapat melihat. Ibadah bermakna taat, tunduk, dan merendah diri kepada Allah. Ibadah dibagi menjadi khusus seperti shalat dan umum seperti pekerjaan yang dilakukan untuk mencari ridho Allah. Semua amalan harus dilakukan dengan
perbezaan maqasid dan wasail : syariah sem2 STPM 2016HAWA Rahmat
Dokumen tersebut membahas perbezaan antara Maqasid dan Wasa'il dalam konteks syariah. Maqasid merujuk kepada tujuan dan objektif pensyariatan hukum agar memberi kemaslahatan kepada manusia. Wasa'il pula merupakan penghubung untuk mencapai Maqasid. Terdapat kaitan antara Maqasid dan Wasa'il di mana Wasa'il bertindak untuk menyampaikan kepada tujuan syariah sama ada yang di
Surah Al-Sajdah membahasikan tiga poin utama: 1) penegasan hari kiamat dan balasan, 2) larangan sombong dan perintah bersyukur, dan 3) penjelasan tentang penciptaan manusia dari tanah liat. Surah ini dinamakan berdasarkan ayat yang membahas sujud.
51814316 32807005-koleksi-tazkirah-pendek-untuk-guru-agama-pegawai-ppd-jpn-dllSto Pa
1. Seorang alimulama menceritakan kisahnya mengenai seorang yang berpakaian koyak yang menggantikannya menjadi imam solat di masjidnya ketika sakit.
2. Ia kemudian menceritakan kisah seorang pengembala kambing yang dianggap sebagai wali Allah oleh penduduk desa karena ternakannya yang tak pernah berkurang walaupun dijual.
3. Namun ternyata pengembala itu tidak
Teks ini membahas tentang pengorbanan keluarga Nabi Ibrahim a.s. Teks menjelaskan tentang dugaan Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya Nabi Ismail, dan perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk meninggalkan istri dan anaknya di tanah tandus. Teks juga menyoroti pengajaran dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan keluarganya sebagai teladan umat manusia.
Ringkasan biodata dan kehidupan Nabi Muhammad SAW dalam 3 kalimat:
Nabi Muhammad SAW lahir di Mekkah pada tahun 570 M, dibesarkan oleh keluarga dan menjadi pedagang sebelum menerima wahyu pertama pada usia 40 tahun, kemudian beliau menyebarkan ajaran Islam dan melakukan hijrah ke Madinah untuk mendirikan negara Islam pertama.
Dokumen tersebut membahas mengenai syarat-syarat solat qasar dan jamak bagi orang yang sedang bermusafir. Ia menjelaskan bahwa orang musafir dapat menqasarkan solat menjadi dua rakaat, menjamakkan dua solat, atau melakukan keduanya. Dokumen tersebut juga menyertakan contoh lafaz niat untuk solat qasar dan jamak.
Makalah ini membahas tentang studi pendidikan Al-Quran. Pertama, membahas tujuan mempelajari studi Al-Quran seperti memahami isi Al-Quran, pedoman penafsiran, mempelajari cara mufassir, dan mempertahankan kesucian Al-Quran. Kedua, membahas sejarah pembukuan Al-Quran pada masa Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Utsman bin Affan. Ketiga, menjelaskan tujuan Al-Quran diturunk
Teks tersebut membahas tentang adab terhadap Al-Qur'an, yang meliputi empat poin utama yaitu: 1) Iman kepada Al-Qur'an, 2) Membaca Al-Qur'an, 3) Mempelajari dan merenungkan Al-Qur'an, 4) Mengikuti ajaran Al-Qur'an."
Kitab ini membahas tentang keutamaan membaca dan mengkaji Al-Quran. Terdiri dari sembilan bab yang membahas topik-topik seperti kelebihan orang yang membaca Al-Quran, panduan mengajar dan belajar Al-Quran, serta adab dalam berinteraksi dengan Al-Quran. Tulisan ini ditulis oleh Imam Nawawi, seorang ulama besar abad ke-13, untuk meningkatkan pemahaman umat Islam terhadap Al-Quran.
Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-QuranRidlo Abelian
Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-Quran
"At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran"
Dalam garis besarnya, kitab ini mengandung sembilan bagian dan sebuah mukadimah yang menjelaskan secara ringkas latar-belakang dan kandungan kitab ini secara keseluruhan. Kemudian diteruskan dengan riwayat hidup Imam Nawawi.
Adapun kesembilan bagian yang menjadi inti kitab ini adalah:
• KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI AL-QUR’AN
• KELEBIHAN ORANG YANG MEMBACA AL-QUR’AN
• MENGHORMATI DAN MEMULIAKAN GOLONGAN ALQUR’AN
• PANDUAN MENGAJAR DAN BELAJAR AL-QUR’AN
• PANDUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN
• ADAB DAN ETIKA MEMBACA AL-QUR’AN
• ADAB BERINTERAKSI DENGAN AL-QUR’AN
• AYAT DAN SURAT YANG DIUTAMAKAN MEMBACANYA PADA WAKTU-WAKTU TERTENTU
• RIWAYAT PENULISAN MUSHAF AL-QUR’AN
Kitab ini membahas adab dalam berinteraksi dengan Al-Quran, mencakup keutamaan membaca dan mengkaji Al-Quran, kelebihan orang yang membacanya, menghormati pembaca Al-Quran, panduan mengajar dan belajar Al-Quran, serta adab membacanya pada waktu-waktu tertentu. Tulisan ini ditulis oleh Imam Nawawi dan membahas topik-topik penting berkaitan dengan sikap yang tepat dalam memperlakukan kit
Makalah ini membahas tentang Al-Qur'an yang mencakup 3 poin utama:
1. Pengertian Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.
2. Proses turunnya Al-Qur'an secara bertahap kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.
3. Kodifikasi Al-Qur'an yang meliputi penghafalan dan penulisan Al-Qur'an secara keseluruhan.
Dokumen tersebut membahas tentang taklid buta dan pentingnya mengikuti dalil dalam agama Islam. Ringkasannya adalah: (1) Taklid buta tanpa memperhatikan dalil dilarang dalam Islam karena bisa menyesatkan, (2) Para imam juga mengingatkan umat untuk selalu mengikuti dalil al-Quran dan sunnah, bukan mengikuti pendapat buta. (3) Taklid hanya boleh dilakukan jika seseorang sudah berusaha
Kitab ini membahas adab dalam berinteraksi dengan Al-Quran, meliputi keutamaan membaca dan menghafal Al-Quran, panduan mengajar dan belajar Al-Quran, serta etika membaca dan menyimpan Al-Quran. Terdiri dari sembilan bab utama dan mukadimah, kitab ini menjelaskan pentingnya menghormati Al-Quran sebagai kitab suci Islam.
Makalah ini membahas sumber ajaran agama Islam yaitu Al-Quran. Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman hidup. Al-Quran memuat ajaran-ajaran tentang akidah, ibadah, akhlak, hukum-hukum, kisah-kisah nabi, dan peringatan. Al-Quran berfungsi sebagai petunjuk, pemisah antara yang benar dan salah, serta obat bagi penyak
Teks tersebut membahas sejarah turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad. Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad di Gua Hira pada malam senin tanggal 17 Ramadhan tahun ke-41 sejak kelahirannya. Al-Quran kemudian diturunkan secara bertahap dari Langit Maha Tinggi kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril selama 20-25 tahun.
Dokumen tersebut membahas tentang kemukjizatan Al-Quran dari berbagai perspektif. Terdapat berbagai pendapat ulama tentang jumlah dan aspek kemukjizatan Al-Quran, antara lain keindahan bahasa, kandungan ilmu pengetahuan, pemberitahuan perkara ghaib, dan ketelitian syariatnya. Al-Quran diakui sebagai mukjizat yang tak terkalahkan oleh manusia.
[Ringkasan]
1) Al-Quran menggalakkan budaya berfikir dan mengkaji dengan mengajak umat Islam untuk merenungi ciptaan Allah s.w.t dan mencari penjelasan saintifik di sebalih kejadian alam.
2) Para ilmuan Islam masa lampau seperti Ibnu Khaldun dan Ibnu Sina menjadikan budaya berfikir sebagai asas dalam pencarian ilmu mereka, yang membawa kepada penemuan-penemuan hebat.
3) Gagasan Al-Quran len
Agama mengambil bagian pada saat-saat yang paling penting dan pada pengalaman hidup. Agama merayakan kelahiran, menandai pergantian jenjang masa dewasa, mengesahkan perkawinan, serta kehidupan keluarga, dan melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju kehidupan yang akan datang. Bagi juataan manusia, agama berada dalam kehidupan mereka pada saat-saat yang paling khusus maupun pada saat-saat yang paling mengerikan. agama juga memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan kita.
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan beragama.
Agama mengambil bagian pada saat-saat yang paling penting dan pada pengalaman hidup. Agama merayakan kelahiran, menandai pergantian jenjang masa dewasa, mengesahkan perkawinan, serta kehidupan keluarga, dan melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju kehidupan yang akan datang. Bagi juataan manusia, agama berada dalam kehidupan mereka pada saat-saat yang paling khusus maupun pada saat-saat yang paling mengerikan. agama juga memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan kita.
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan beragama.
Agama mengambil bagian pada saat-saat yang paling penting dan pada pengalaman hidup. Agama merayakan kelahiran, menandai pergantian jenjang masa dewasa, mengesahkan perkawinan, serta kehidupan keluarga, dan melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju kehidupan yang akan datang. Bagi juataan manusia, agama berada dalam kehidupan mereka pada saat-saat yang paling khusus maupun pada saat-saat yang paling mengerikan. agama juga memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan kita.
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan beragama.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai materi Al-Qur'an yang meliputi sejarah turunnya Al-Qur'an, pengertian Al-Qur'an dari berbagai sudut, fungsi Al-Qur'an, dan pembagian surat-surat Al-Qur'an menjadi Makkiyah dan Madaniyah.
Dokumen tersebut membahas tentang adab-adab dalam membaca Al-Qur'an, yang mencakup niat ikhlas, mengamalkan ajaran Al-Qur'an, selalu mengingat dan memperbaharui bacaan Al-Qur'an, serta larangan mengatakan telah lupa terhadap ayat-ayat Al-Qur'an. Dokumen ini juga membahas hukum bagi seseorang yang menghafal Al-Qur'an namun kemudian melupakannya akibat
Similar to Kaedah Pelupusan Teks atau Bahan Al Quran Mengikut Syarak (20)
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Kaedah Pelupusan Teks atau Bahan Al Quran Mengikut Syarak
1. PANDUAN UMUM BAGI MENDIDIK MASYARAKAT MEMULIAKAN AL-QUR’ÂN
KAEDAH PELUPUSAN TEKS
ATAU BAHAN AL-QUR’ÂN
MENGIKUT SYARAᶜ
BAHAGIAN PENYELIDIKAN & PEMBANGUNAN
JABATAN AGAMA ISLAM SELANGOR
2. KEPERLUAN MENGIKUT KAEDAH YANG BETUL
Adab dengan Al-Qur’ān
1. Menjaga Akidah umat Islam negeri Selangor
2. Memenuhi tuntutan fardhu kifāyah
3. Menerapkan aktiviti pelupusan sebagai ibadah
4. Menjaga kesucian dan kemuliaan Al-Qur’ān dan ḥadith
5. Selaras dengan keputusan dan kehendak fatwa
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
3. DALIL KEMULIAAN AL-QUR’AN
Sesungguhnya Kamilah yang
menurunkan Al-Quran, dan Kamilah
yang memelihara dan menjaganya.
(Surah al-Ḥijr ayat 9)
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
4. Daripada Abi Ruqayyah bin Aus al-Dariy RA, bahawa Rasulullah SAW bersabda:
َانلُق ،َةحْيِّصَّنال ُينِّالد:َلاَق ؟ َْنمِّل:ِّهِّتَّماَعَو َنْيِّمِّل ْسُمال ِّةَّمِّئَألو ،ِّهِّلو َُسرِّلَو ،ِّهِّبَاتِّكَلو ، َّ ِّّلِلْم
Maksudnya: “Agama itu merupakan nasihat.” Kami bertanya: "Untuk siapa?" Sabda baginda: "(Mereka yang ikhlas) kepada Allah,
(mereka yang tunduk dan patuh) kepada Kitab-Nya, Rasul-Nya, kepada para pemimpin orang Islam dan masyarakat keseluruhannya.”
Riwayat Muslim (no: 55), Abu Daud (no: 4946), dan al-Nasaie (no: 4197)
Antara cara yang terbaik untuk melupuskan bahan-bahan yang mempunyai kehormatan tersebut ialah dengan membakarnya.
Sebahagian yang lain berkata, hendaklah dibakar dan dikumpulkan abunya dan dibuang ditempat yang selamat seperti di laut atau
ditanam ke dalam tanah. Sebahagian orang meletakkan pada gua-gua yang dijaga dengan elok seperti yang berlaku di Pakistan.
Walaupun begitu, saya mencadangkan supaya dikumpulkan setempat dan dibakar serta menanamnya selepas itu. Hal ini berdasarkan
tindakan khalifah Islam ketiga Uthman bin Affan RA, ketika menyatukan umat Islam di atas satu mushaf, beliau membakar mushaf-
mushaf lain yang menyalahinya. Perbuatan tersebut dilakukan dengan disaksikan oleh para sahabat R.Anhum. Ibn Batthal mengatakan,
bahawa perintah Uthman RA supaya dibakar helaian-helaian dan mushaf-mushaf al-Quran sewaktu isu mengumpulkan al-Quran,
menunjukkan bahawa kitab-kitab yang tertulis nama-nama Allah SWT boleh dibakar, dengan tujuan untuk memuliakannya, menjaganya
dari dipijak oleh kaki-kaki manusia, dan memeliharanya dari dibuang di atas tanah.
IRSYAD AL-FATWA KE-12:
Melupuskan Al-Quran Lama
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
5. Kedua: Mazhab Maliki dan Syafi’i berpendapat, hendaklah dibakar.
Hujah bagi pendapat yang kedua ini adalah berdasarkan tindakan Saidina
Uthman yang memerintahkan untuk membakar mushaf yang lain yang
berbeza dengan mushaf yang ditulis, dan perbuatan tersebut telah
disaksikan oleh ramai Sahabat. Kisah ini telah diriwayatkan oleh Imam al-
Bukhari dalam Sahihnya no. 4988. Mus’ab bin Sa’d berkata : “Aku
mendapati ramai orang yang mana menyaksikan peristiwa arahan Saidina
Uthman supaya mushaf-mushaf yang lain dibakar. Perbuatan tersebut
menjadi kehairanan bagi mereka tetapi tidak seorang pun dari kalangan
mereka mengingkarinya.” Diriwayatkan oleh Abu Bakr bin Abi Daud dalam
bukunya Kitab al-Masahif halaman 41.
Ibn Battal berkata: “Perintah Saidina Uthman supaya membakar semua
mashaf ketika dihimpunkan al-Quran menandakan keharusan membakar
kitab-kitab yang terpada padanya Asma’ullah (nama-nama Allah). Yang
demikian, sebagai kemuliaan baginya dan pemeliharaan daripada dipijak
dengan kaki serta dicampakkannya pada mana-mana tempat.” Lihat
Syarah Sahih al-Bukhari 10/226.
Imam al-Suyuti berkata “Apabila perlu kepada melupuskan sebagian
kertas mushaf dengan sebab basah atau rosak, maka tidak harus
diletakkannya pada mana-mana tempat sekalipun tinggi kerana boleh jadi
akan jatuh dan dipijak. Begitu juga tidak harus mengoyaknya kerana
memisahkan huruf-huruf dan kalam tersebut. Justeru, kalau dibakarnya
dengan api, maka tidak mengapa. Ini kerana perbuatan Saidina Uthman
yang membakar semua mushaf dan tiada seorangpun yang
mengingkarinya.” Lihat al-Itqan fi Ulum al-Qur’an 2/1187
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
Mazhab Hanafi
dan Hanbali
Mazhab Maliki
dan Syafi’i
6. Tarjih
Selepas meneliti dua pandangan di atas samada menanamnya atau membakarnya, saya melihat
bahawa adalah diharuskan kedua-duanya kerana ia bermatlamat untuk memuliakan al-Qur’an
atau mushaf.
Walaupun begitu, saya lebih cenderung kepada hujahan mazhab Syafi’i dan Maliki yang memilih
dengan cara membakar. Perbuatan sahabat seperti Saidna Uthman yang merupakan ijtihad
daripadanya dan juga selepas itu tidak diingkari oleh mana-mana sahabat menjadi hujah yang
kuat kepada perbuatan tersebut untuk mengharuskan pembakarannya. Ini kerana ianya memang
rosak disebabkan banjir dan alangkah baiknya selepas itu, debu yang berbaki, ditanam kerana
mengambil pendapat yang pertama dari mazhab Hanafi dan juga Hanbali.
Alhamdulillah, mutakhir ini telah wujud alat yang moden dalam menghancurkan kertas sehingga
menjadi seperti debu atau serpihan halus dan tidak kekal lagi walaupun kalimah dan huruf secara
zahir. Kemudian ianya dibakar pula dan kemudian ditanam, maka sudah tentu lebih selamat
dalam memuliakan al-Qur’an daripada dihina atau dipijak.
Begitu juga terpakai dalam isu ini berkenaan dengan nama-nama Allah, kitab-kitab hadith atau
kitab-kitab agama yang mengandungi nama Allah yang hendaklah kita muliakan di mana cara
pelupusannya dibuat sebagaimana dilupuskan mushaf seperti di atas.
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
9. PELUPUSAN TEKS ATAU BAHAN AL QUR’AN
1. “Pelupusan” bermaksud perihal (perbuatan dan sebagainya) melupuskan. Ia
termasuklah mentiadakan atau memusnahkan bahan-bahan yang
mengandungi ayat suci Al-Qur’an.
2. “Ayat Al-Qur’an” meliputi mana-mana bahagian ayat Al-Qur’an dalam
bahasa Arab.
3. “Bahan Al-Qur’an” ertinya sesuatu dokumen yang mengandungi mana-mana
ayat Al-Qur’an, selain daripada suatu ‘teks Al-Qur’an’ sebagaimana yang
ditakrifkan dalam seksyen ini.
TAKRIFAN
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
10. • MUZAKARAH JAWATANKUASA FATWA MAJLIS KEBANGSAAN BAGI
HAL EHWAL UGAMA ISLAM MALAYSIA KALI KE-30
yang bersidang pada 22 Aug 1992 telah memutuskan bahawa:
Al-Quran yang rosak, koyak, yang tidak lagi boleh dibaca dan yang bukan
resam uthmani hendaklah dilupuskan. Kaedah pelupusan ialah dibakar di
tempat yang dikawal dan ditanam ditempat yang dikawal. Kerja-kerja
pelupusan hendaklah dipertanggungjawabkan kepada Urusetia atau Majlis
dan Jabatan Agama Islam Negeri-Negeri. Dan dilakukan dengan cara
tersembunyi demi mengelakkan salah faham orang ramai.
PUNCA KUASA
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
11. samb.
Cara pembakaran adalah seperti berikut:
a) Bahan yang mengandungi ayat-ayat Al-Qur’an yang dibakar hendaklah menyeluruh tanpa
tertinggal mana-mana bahagian yang tidak terbakar.
b) Bahan-bahan atau debu yang mengandungi ayat-ayat suci Al-Qur’an yang telah dibakar
hendaklah dipastikan dikumpul supaya tidak ditiup angin atau bersepah.
c) Bahan yang telah dibakar hendaklah ditanam pada tempat yang bersih atau tempat yang
tidak dilalui oleh orang atau dibuang ke dalam laut/sungai yang mengalir airnya.
d) Kerja-kerja pembakaran hendaklah dikawal selia oleh pegawai Jabatan Agama Islam atau
pihak yang mahu melupuskan bahan-bahan tersebut.
*Termasuk dalam panduan ini ialah hadith-hadith Nabi Muhammad S.‘A.W. dan doa-doa yang
mengandungi gabungan ayat-ayat suci Al-Qur’an atau nama-nama Allah di dalamnya.
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
12. • AKTA PENCETAKAN TEKS AL-QURAN (APTQ) 1986
*Seksyen 11 (1) Bahan buangan daripada pencetakan teks Al-Qur’an
atau bahan Al-Qur’an telah memperuntukkan bahawa; “Seseorang yang
mencetak sesuatu teks Al-Qur’an atau bahan Al-Qur’an hendaklah
mengambil semua langkah yang perlu untuk memastikan bahawa apa-apa
bahan buangan yang di atasnya tercetak atau terdapat sesuatu Ayat Al-
Qur’an dimusnahkan dengan serta-merta dengan membakarnya di suatu
tempat bertutup yang tidak dapat dimasuki oleh orang awam dan tidak
meninggalkan premis pencetakan itu dengan apa-apa cara pun, kecuali
semasa ia dipindahkan ke suatu tempat untuk dimusnahkan sebagaimana
yang tersebut dahulu”.
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
13. Etika Pemakaian Pengendali Aktiviti Pelupusan
Pemakaian Peracikan Pembakaran
Lelaki Perempuan Lelaki Perempuan
Pakaian Sopan
(Menutup Aurat)
Apron Kanvas atau Pakaian Khas
Sarung Tangan Sarung Tangan Kain Sarung Tangan Getah
Penutup Hidung
(Mask)
Jika Perlu Perlu
Kasut Jika Perlu Perlu (Bertutup)
Pengendali hendaklah beragama Islam dan sentiasa dalam keadaan berwuduk setiap kali mengendalikan aktiviti pelupusan
Petugas wanita hendaklah suci daripada hadas besar
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
14. Contoh sarung tangan
kain (Fiber)
Contoh apron kanvas atau
pakaian khas
Contoh sarung
tangan getah
Contoh Keperluan
Pengendali Aktiviti
Pelupusan
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
16. PROSEDUR PEMBAKARAN
• Rancang aktiviti pelupusan melalui pembakaran sekurang-kurangnya 3 bulan lebih awal.
• Dapatkan kebenaran bertulis daripada Jabatan Alam Sekitar (JAS)* daerah masing-masing.
• Tempat pembakaran perlu ditempatkan di kawasan yang luas dan terkawal dari laluan orang ramai.
• Bahan-bahan yang mudah terbakar perlu dijauhkan daripada tempat pembakaran tersebut.
• Kertas-kertas yang sudah diracik perlu dibakar di dalam tempat yang bertutup agar kertas tersebut tidak
ditiup angin atau bersepah.
• Kertas-kertas yang telah dibakar tersebut perlu diperhatikan agar proses pembakaran tersebut adalah
secara menyeluruh.
* sumber dari Jabatan Alam Sekitar (JAS)
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
17. PEMBUANGAN ABU
• Abu dikepal menjadi pes bata (sekiranya boleh) iaitu dimasukkan dalam bekas yang sesuai
dan dicampurkan dengan air mengikut sukatan yang bersesuaian dengan saiz bekas atau
dikepal menjadi bulat dan dikeringkan.
• Abu kasar juga boleh dikumpulkan di dalam plastik atau karung yang bersesuaian dan pastikan
tiada abu tercicir.
• Hasil pengumpulan abu tersebut boleh dibuang melalui 2 kaedah:
– Tanam di tempat yang bersih dan tempat yang tidak dilalui orang atau binatang; atau
– Buang ke dalam laut atau sungai yang mengalir airnya – sekurang-kurangnya tiga (3) batu
nautika = 5.556 km dari pantai*
*sumber dari Jabatan Pengairan dan Saliran (JPS)
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
18. Perkara Tindakan
Langkah 5 langkah
• kumpul & timbang
• racik & koyak
• bakar
• kepal (bukan mandatori, sekiranya mampu mengawal abu drpd berterbangan)
• buang ke laut
Sumber
• Pengangkutan
• Kuantiti / Masa/ Hari
• Guna tenaga
• lori, bot, kereta
• 5 kg / 8 jam/ 2 hari
• 6 orang
Output Abu
Kaedah pelepasan Buang ke laut
Perancangan pelaksanaan Januari – Jun : Kumpul & timbang
Julai – Disember : Pelupusan
Proses Pelupusan Tradisional (Manual)
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
22. Peralatan:
Tong drum/ bekas bertutup tahan
haba yang sesuai
Tempoh Masa:
7 hingga 8 jam
Syarat Asas:
sehingga abu menjadi putih
Langkah 3:
Bakar
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
24. Langkah 5:
Buang ke laut
Sewa lori/ lain-lain pengangkutan yang sesuai
Sewa bot atau bantuan kerjasama APMM
(3) batu nautika = 5.556 km dari pantai)
*APMM- Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
25. Pembuangan ke laut lepas
(3) batu nautika = 5.556 km
dari pantai)
* Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
26. Relau MAIDAM Terengganu
Pembakaran Mesin Bukan Mekanikal
Contoh Insinerator atau Relau
Relau Jabatan Agama Johor (JAJ)
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
28. Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
TANGGUNGJAWAB TINDAKAN
Pejabat Agama Islam Daerah
(PAID) atau Zon
Menerima dan mengumpulkan teks al-
Qur’an atau bahan al- Qur’an
Pejabat Agama Islam Daerah
(PAID) atau Zon
Merekod data penerimaan dan
pengumpulan (jumlah berat timbangan/
tarikh hantar / maklumat pelanggan)
Pejabat Agama Islam Daerah
(PAID) atau Zon
Pengurusan pembakaran menggunakan
relau
Pejabat Agama Islam Daerah
(PAID) atau Zon
Merekod data pelupusan (jumlah / tarikh /
pengesahan)
PROSES PELUPUSAN TEKS
AL-QUR’AN ATAU BAHAN AL-
QUR’AN
29. Lakaran Grafik Relau
1 Pintu Suapan
2 Pintu Utama
3 Kebuk Pembakaran
4 Takungan Abu
5 Takungan Air Kitar
6 Pam Kitaran Air
7 Kipas Asap
8 Penutup Atas
9 Burner
10 Menara Renjisan
11 Takungan Simpanan Abu
*Hasil akhir pelupusan menggunakan relau ini adalah
partikel abu halus bercampur air. Nisbah partikel abu
halus dan air adalah 3:7
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
30. Abu yang dikumpul akan diletakkan melalui injap pelepasan ke dalam bekas lain sebelum dialirkan ke
dalam laut ataupun sungai
Abu yang terkumpul kemudiannya akan jatuh ke bawah melalui Ash Ducting untuk dikumpulkan di
dalam ruang pengumpulan abu. Air dan abu akan dipisahkan disebabkan perbezaan ketinggian air dan
ruang pengumpulan abu di dalam tangki air
Asap yang terpisah akan disedut oleh kipas dan keluar daripada serombong asap.
Abu akan terpisah daripada asap apabila melalui penapis di mana titisan air berfungsi sebagai
mekanisme untuk memerangkap abu.
Abu hasil dari pembakaran dalam kebuk pembakaran yang tidak terbang akan jatuh ke dalam ruang
pengumpulan abu di dalam tangki air. Abu yang terbang bersama asap akan melalui serobong asap.
Inovasi ABU Kepada CECAIR
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)
31. 1. Pastikan semua ruang penutup atas dan pintu utama ditutup.
2. Pastikan tiada halangan pada pintu suapan.
3. Pastikan tangki air berada pada paras yang dibenarkan dan
ruang takungan abu adalah kosong.
4. Hidupkan sistem penyaluran udara dengan menghidupkan
kipas dan perhatikan operasinya. Perhatikan jika terdapat
sebarang kebocoran.
5. Hidupkan pam bagi menjana sistem renjisan dan buat
pemerhatian terhadap perjalanan sistem adalah dalam situasi
baik untuk beroperasi.
6. Keluarkan burner, hidupkan saluran gas LPG dan letakkan
pada bacaan minima.
7. Nyalakan burner dan masukkan ke dalam kebuk pembakaran.
Perhatikan nyalaan api melalui lubang suapan. Tambahkan
bukaan injap gas jika perlu.
8. Jika semua berjalan dengan baik maka mulakan pembakaran.
9. Suapan hendaklah dilakukan secara berkala dengan kadar 30
kg/jam atau 5 kg bagi setiap 10 minit.
Nota: Petugas perlu sentiasa memantau perjalanan operasi. Jika
kebuk telah cukup panas, gas burner di bahagian bawah boleh
dipadamkan.
KAEDAH OPERASI KEBUK & PROSEDUR PEMBAKARAN
Petugas mengendalikan bahan pelupusan
melalui feeding door
Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS)