Tiga faktor penyebab kecelakaan kerja terkait pesawat uap dan bejana tekan adalah kesalahan konstruksi peralatan, ketidakpatuhan prosedur operasi, dan kelalaian pekerja dalam menggunakan Alat Pelindung Diri."
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
• FAKTA LAPANGAN
• Peralatan Instalasi Pesawat Uap, Bejana Tekan dan sarana
operasinya, merupakan :
– Bagian sarana industri (barang / jasa) yang memegang
peranan penting
– Peralatan teknik yang mengandung sumber bahaya yang
berpotensi dapat menimbulkan kecelakaan kerja
– Peralatan teknik yang spesifik yang memerlukan kualitas
tinggi baik dari segi teknik peralatan maupun segi
lembaga / SDM yang menanganinya
3. TYPE KECELAKAAN KERJA
TYPE KECELAKAAN KERJA
I. TERKAIT DENGAN PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN
1. Semburan api, air panas, uap, gas, fluida lain
2. Terkena debu berbahaya
3. Pencemaran lingkungan (asap/gas berbahaya)
4. Sentuhan listrik
5. Kebakaran
6. Peledakan, dll
4. FAKTOR INSTALASI / PERALATAN TEKNIK
Konstruksi pesawat / instalasi tidak memenuhi syarat
• Material / proses pembuatan / pemasangan / pemeriksaan /
pengujian
• Adanya kemunduran kualitas / perubahan dimensi pesawat /
instalasi, dll. akibat pemakaian / kondisi operasi yang abnormal
Alat pengaman / perlindungan / perlengkapan tidak memenuhi
syarat atau tidak berfungsi dengan baik
Kondisi operasi tidak sesuai disain
• Tekanan / temperatur / beban melebihi batas maksimal
• Proses operasi tidak sesuai prosedur
Pengisian / pengangkutan / penempatan yang tidak tepat (jenis
protable)
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
5. FAKTOR MANAJEMEN
FAKTOR MANAJEMEN
Tidak melaksanakan syarat-syarat K3
Tidak mengikuti petunjuk pembuat peralatan teknik
Prosedur kerja tidak ada
Administrasi / pengawasan intern kurang baik
FAKTOR MANUSIA / PEKERJA
Sikap kurang baik (sembrono/arogansi)
Kesehatan tak memenuhi syarat
Tidak pakai APD
Pengetahuan teknis/keterampilan kerja kurang, termasuk cara kerja
yang aman
Berbuat menyimpang/keterpaksaan
Lain-lain (keluarga/kecewa)
6. PENGENDALIAN SUMBER BAHAYA
PENGENDALIAN SUMBER BAHAYA
Segala upaya pengendalian yang mendasari sifat preventif
yang dilakukan secara sistimatis dan menyeluruh atas segala
hal yang terkait dengan “Keberadaan” peralatan pesawat
uap dan bejana tekan yaitu mulai dari perencanaan hingga
purna pakai.
7. TUJUAN
TUJUAN
Kondisi Tempat Kerja dan Sumber Produksi :
Aman :
Pesawat / instalasi / peralatan
Tenaga kerja / manusia / lingkungan
Effisien :
Fungsi teknis instalasi / peralatan
Biaya operasi perusahaan
8. DASAR HUKUM
DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 1970
2. Undang-Undang Uap 1930
3. Peraturan Uap 1930
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja :
a). No. Per.01/Men/1982
b). No. Per.02/Men/1982
e). No. Per.01/Men/1988
g). No. Per.02/Men/1992
h). No. Per.04/Men/1995
10. Keputusan Menteri No. Kep. 168/Men/2000
7. Keputusan / Instruksi Menteri
8. Keputusan / Edaran Dirjen / Pedoman Pengawasan
9. Lain-lain (Standard Nasional Atau Standard Internasional / Negara Lain
Yang Dapat Diterima Pemerintah Indonesia)
9. RUANG LINGKUP PENGAWASAN
RUANG LINGKUP PENGAWASAN
Obyek Pengawasan
Tahapan Penanganan Pengawasan
OBJEK PENGAWASAN
OBJEK PENGAWASAN
Instalasi / Peralatan Teknik
Badan Usaha Bidang Tertentu
Tenaga Profesi Khusus
10. 1. Pesawat uap
Ketel uap
Pesawat uap selain ketel uap
Pemanas air
Penguap
Bejana uap
Pengering uap
Mesin / Turbin Uap
2. Pesawat cairan panas
3. Bejana tekan
Botol baja
Bejana transport
Bejana penyimpan
Pesawat Pendingin
4. Bejana penimbun
5. Instalasi pipa
Pipa uap
Pipa air pengisi/buang
Pipa gas, dll
INSTALASI / PERALATAN TEKNIK
INSTALASI / PERALATAN TEKNIK
PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN
12. 1. Penilaian / pengesahan gambar rencana pembuatan / perakitan /
pemasangan
Pengecekan dokumen teknik perencanaan
Penilaian konstruksi instalasi / peralatan yang akan dibuat /
dirakit / dipasang
2. Penilaian / penunjukan perusahaan jasa terkait
Macam jasa
Konstruksi
Inspeksi teknik
Pemenuhan syarat administrasi
Pemenuhan syarat teknis
3. Pengawasan pelaksanaan pembuatan / perakitan / pemasangan
Kelengkapan dokumen teknik
Kondisi / mutu bahan baku komponen
Status welder / fabrikator
Kualitas pengerjaan
Proses pemeriksaan / pengujian
Tertib administrasi
Kegiatan pengawasan pada periode
Kegiatan pengawasan pada periode
pembuatan / perakitan / pemasangan
pembuatan / perakitan / pemasangan
13. 1. Penanganan ijin / pengesahan pemakaian
Dokumen teknik yang diperlukan
Kondisi teknis pesawat/instalasi dan penunjang
Kondisi alat-alat perlengkapan / pengaman yang dipasangkan
Pemeriksaan / pengujian yang diwajibkan
Kegiatan Pengawasan pada periode
Kegiatan Pengawasan pada periode
pemakaian pesawat uap dan bejana tekan
pemakaian pesawat uap dan bejana tekan
2. Pengawasan syarat-syarat pengoperasian
Operator
Pemeriksaan berkala / khusus
Pelaksanaan reparasi / modifikasi
Terjadi mutasi / pindah tempat
pemakaian
Dll
14. 1. Riksa sifat tampak dan dimensi
2. Pengujian tak merusak menurut kebutuhan
3. Pengujian hydrostatik
4. Pengujian dengan tekanan uap (steam test)
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Persiapan yang harus dilakukan oleh Pemilik / Pemakai
1. Penyediaan dokumen teknis terkait
2. Penyiapan pesawat uap / bejana / instalasi aman diperiksa
3. Penyiapan peralatan / tenaga kerja
4. Pemasangan rambu bila perlu / koordinasi dengan pihak lain yang
terkait
5. Penyiapan sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan pemeriksaan
dan pengujian
Pelaksanaan
15. 1. Mengoperasikan pesawat uap, perlengkapan dan sarana penunjangnya
sesuai dengan peraturan keselamatn kerja/standard operasi.
2. Berada di tempat pelayanan sewkatu pesawat uapnya dioperasikan
KEWAJIBAN PEMAKAI DAN OPERATOR
KEWAJIBAN PEMAKAI DAN OPERATOR
I. Pemakai
1. Menjaga / memelihara kondisi pesawat uap / bejana tekan dan
perlengkapannya
2. Melaksanakan syarat-syarat yang tertera pada akte ijin pemakaian /
pengesahan atau perintah pegawai pengawas spesialis
3. Menugasi operator yang sesuai kapasitas boiler dan kelas operator
4. Melapor kepada dinasnaker setempat apabila menemukan cacat
(konstruktif) pada pesawat / bejana / perlengkapannya
5. Menjaga / memperhatikan dokumen teknik / perijinan
Keberadaan
Melapor bila terjadi kehilangan/perubahan
6. Melaporkan ke Dinasnaker setempat bila terjadi peledakan / kecelakaan
atas pesawat uap / bejana tekan / sarana penunjang
II. Operator