Hati nurani merupakan topik utama dalam filsafat etika. Ia berperan penting dalam menentukan struktur dan arah moralitas seseorang. Ada dua bentuk hati nurani, yaitu retrospektif yang menilai perbuatan masa lalu dan prospektif yang mengarahkan tindakan masa depan. Pembangunan karakter bangsa melalui pendidikan yang berkualitas diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia berkualitas pula.

1. 1
Hati Nurani
Hosea Theopani Dolok Saribu
STT Mawar Saron Lamping Jl. Cimangguk, RT.01/RW.02, Ujung Gunu. Ilir, Kec. Menggala,
Kab. Tulang Bawang, Lampung 34693
E-mail: theoab2091@gmail.com
Abstrak
Meneliti doktrin, prinsip, dan moral secara kritis dan logis adalah inti dari hati nurani.
Moralitas, atau ajaran yang berlaku dalam masyarakat, merupakan topik utama kajian hati
nurani. Ada berbagai tempat di mana moralitas berasal, termasuk akal, agama, hukum, dan
perilaku yang diterima. Selain itu, tidak mungkin memisahkan peran hati nurani dalam
menentukan struktur dan arah moralitas. Akibatnya, salah satu topik kajian dalam filsafat etika
adalah hati nurani. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna di bumi kita. Manusia
seperti itu, menurut “Ibnu Arabi, bukan hanya karena mereka adalah khalifah Allah di muka
bumi, diciptakan menurut rupa-Nya, tetapi juga karena mereka adalah mazaz (penampakan
atau letak aktualitas) sifat-sifat Allah, termasuk sifat-sifat-Nya yang maha lengkap dan maha
agung dan yang sempurna”. Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas,
pembangunan nasional yang berkualitas harus dimulai dari pendidikan. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi memulai serangkaian episode belajar
mandiri untuk memberikan semua anak di Indonesia alat yang mereka butuhkan untuk menjadi
pembelajar mandiri. Melalui belajar mandiri diharapkan generasi muda bangsa mampu
berkembang menjadi generasi yang mampu menjawab permasalahan zaman sekarang dengan
menciptakan profil siswa berpancasila sendiri. Oleh karena itu, kemandirian belajar
diharapkan berdampak pada kualitas pendidikan dengan memberikan keleluasaan kepada
seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk membuat kurikulum yang sesuai dengan
daerah, universitas atau kelas masing-masing.
Kata Kunci; Hati nurani, bentuk hati nurani, sifat hati nurani
Abstract
Examining moral doctrines, principles, and ideals critically and logically is the essence of ethics.
Morality, or the teachings that apply in society, is the main topic of ethical studies. Morality originates
in various places, including reason, religion, law, and accepted behavior. In addition, it is impossible
to separate the conscience's role in determining morality's structure and direction. As a result, one of
the topics of study in ethical philosophy is conscience. Humans are God's most perfect creation on our
earth. Humans are like that, according to Ibn Arabi, not only because they are Allah's caliphs on earth,
created in His likeness, but also because they are the mazes (appearance or location of actuality) of
Allah's attributes, including His supreme attributes. complete and sublime and perfect. To produce
quality human resources, quality national development must start with education. The Ministry of
Education and Culture, Research and Technology started a series of self-learning episodes to give all
children in Indonesia the tools they need to become independent learners. Through independent
learning, it is hoped that the nation's young generation will be able to develop into a generation that
can answer today's problems by creating student profiles with their own Pancasila principles.
Therefore, learning independence is expected to impact the quality of education by providing flexibility
to all education stakeholders to create a curriculum appropriate to their respective regions,
universities, or classes.
Keywords: Conscience, form of conscience, nature of conscience

2. 2
Pendahuluan
Etika adalah pemeriksaan kritis dan logis dari prinsip-prinsip moral, ajaran, dan nilai-
nilai. Pokok kajian etika adalah moralitas, yaitu ajaran yang berlaku di masyarakat. Moralitas
memiliki banyak asal yang berbeda, beberapa di antaranya berasal dari akal, dari agama, dari
hukum, dan dari praktik yang sudah mapan. Selanjutnya, kontribusi hati nurani untuk
membangun bentuk dan arah moralitas tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, hati nurani
merupakan salah satu objek kajian dalam filsafat etika. Di dunia ini, manusia adalah ciptaan
Tuhan yang paling ideal. Manusia demikian, menurut Ibnu'Arabi, bukan hanya karena mereka
adalah khalifah Allah di muka bumi, diciptakan menurut rupa-Nya, tetapi juga karena mereka
adalah mazaz (penampakan atau letak aktualitas) sifat-sifat Allah, termasuk sifat-Nya yang
maha lengkap dan maha sempurna. atribut komprehensif. Manusia dipandang sebagai makhluk
yang memiliki beberapa manfaat di antara makhluk hidup lainnya. Ketenangan, kedamaian,
kesehatan, dan kebahagiaan sejati sebenarnya terpusat di hati kita. Bahkan hati kita berfungsi
sebagai jendela siapa kita dan bagaimana kita menjalani hidup kita. Sumber kesejahteraan fisik,
kekuatan mental, kecerdasan emosional, dan panduan untuk membantu orang maju secara
spiritual semuanya dapat ditemukan di dalam hati. Manusia adalah makhluk dengan berbagai
sikap, tingkah laku, dan tingkah laku. Kadang-kadang, perilaku, perilaku, dan sikap manusia
berasal dari manusia, yang, dalam keadaan tertentu dan bersamaan, merupakan organisme yang
kesepian dan sosial. Dia adalah makhluk penyendiri yang mencoba mempertahankan
keberadaannya dan, yang lebih penting baginya, untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan
mengembangkan kemampuannya. Sebagai makhluk sosial, ia bercita-cita untuk dihormati oleh
orang lain, dicintai oleh sesama manusia, berbagi kebahagiaan dengan mereka, menghibur
mereka saat tertekan, dan meningkatkan taraf hidup mereka. Sederhana saja elemen-elemen ini
ada, tetapi sejauh mana seseorang dapat mencapai keseimbangan pribadi dan memberikan
kontribusi positif kepada masyarakat bergantung pada kombinasi unik dari faktor-faktor yang
sering bertentangan satu sama lain karena sifat manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari, ketika kita memiliki pikiran untuk melakukan hal-hal
yang tidak baik, kita akan mengalami bisikan dari satu sisi hati yang menyuruh kita untuk tidak
melakukan niat buruk tersebut. Namun, selang beberapa saat, hati yang lain berbisik
meyakinkan kami untuk terus menjalankan niat hati yang semula. Ketika tujuan awal tidak
terpenuhi, tampak seolah-olah ada konflik di dalam antara mereka yang menginginkannya
terpenuhi dan mereka yang tidak. Manusia adalah makhluk dengan berbagai sikap, tingkah
laku, dan tingkah laku. Dalam satu keadaan dan pada saat yang sama, manusia adalah makhluk

3. 3
yang menyendiri dan makhluk sosial, oleh karena itu tingkah laku, tingkah laku, dan sikap
manusia kadang-kadang dapat bersumber dari manusia. Dia adalah makhluk penyendiri yang
mencoba mempertahankan keberadaannya dan, yang lebih penting baginya, untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri dan mengembangkan kemampuannya. Sebagai makhluk sosial, ia
bercita-cita untuk dihormati oleh orang lain, dicintai oleh orang lain, berbagi kebahagiaan
dengan mereka, menghibur mereka saat tertekan, dan meningkatkan taraf hidup mereka. Kita
harus memperhatikan peringatan hati nurani kita jika kita ingin terhindar dari dosa akibat
perbuatan buruk. Segera kuatkan kesadaran utama kita untuk mengikuti bisikan hati nurani,
yang pasti akan mengarahkan kita untuk melakukan hal yang benar, ketika terjadi konflik
antara hati nurani kita dengan bisikan hati yang mengundang kejahatan. Misalnya, ketika kita
menganggap berbohong untuk menyembunyikan perbuatan buruk kita, hati nurani kita akan
mendorong kita untuk tidak berbohong. Manusia pasti akan selalu bertindak maksiat ketika
memilih untuk tidak mendengarkan hati nuraninya; namun demikian, kami tetap menghargai
hal ini karena hati nurani kami tidak pernah lelah menemani dan membimbing kami sepanjang
hidup kami. Salah satu ungkapan yang paling sering kita dengar adalah “hati nurani.

4. 4
A. Pengertian Hati Nurani
Secara etimologis hati nurani yang dalam bahasa Latin disebut conscientia, berasal dari
akar kata conscire yang berarti “mengetahui bersama” atau “turut mengetahui” perbuatan-
perbuatan moral kita dan menjatuhkan penilaian terhadapnya.1
Kamus Besar Bahasa Indonesia
menggunakan kata hati nurani untuk menunjuk pada kenyataan/fakta.2
Karena itu Hati nurani
berarti “hati yang telah mendapat cahaya Tuhan atau perasaan hati yang murni dan sedalam-
dalamnya”. Maka hati mempunyai arti “sesuatu yang ada di dalam tubuh manusia yang
dianggap sebagai tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian-pengertian”.
Di sini term bahasa Indonesia lebih menonjolkan hati sebagai perasaan dan bukan pengetahuan
sekalipun hati juga ada aspek pengetahuan. Hati tidak saja berarti “pengetahuan” tetapi
“keseluruhan pribadi manusia. Hati nurani adalah suara Tuhan yang bertanya, bersaksi, dan
Berbicara, mengeluarkan perintah dan peringatan, dan mengeluarkan hukuman bagi mereka
yang berbuat dosa. Tetapi karena hati nurani masih merupakan ciptaan dan Tuhan itu mutlak,
hati nurani tidak akan pernah bisa mutlak..3
Kata hati nurani dalam jurnal ini, bukan merujuk kepada hati sebagai organ tubuh
manusia. Hati nurani yang penulis maksudnya, lebih kepada suara hati. Suara hati merupakan
pengingat bagi manusia, berkaitan dengan dalam perbuatan baik dan jahat. Hati nurani sering
dikaitan dengan tempat Roh Kudus bernaung, karena itu firman Tuhan menegaskan kepada
manusia untuk bisa menjaga hati dengan segala kewaspadaan( Ams. 4:23) sebagai penuntun
bagi kita dalam melakukan sebuah keputusan. Yaitu kesadaran moral yang sudah ada di dalam
hati manusia dan mempengaruhi tingkah laku seseorang. Hati nurani erat kaitannya dengan
kesadaran diri tau membedakan mana yang baik dan yang jahat. Hati nurani memiliki beberapa
konsep secara umum seperti jangan berbohong, berdusta, jangan mencuri jangan membunuh
dan lain-lain. Hati nurani sering di sebut dengan suaranya Tuhan.4
1. Bentuk Hati Nurani
Ada dua jenis hati nurani yang berbeda: hati nurani retrospektif dan hati nurani
prospektif. pertama untuk menilai pekerjaan yang telah dilakukan. Sebagai ilustrasi, saya
pernah berbohong kepada seorang teman. Kemudian hati nurani saya menilai kesalahan
terhadap saya. Selain bertepuk tangan, hati nurani retrospektif juga bisa menuduh, mengutuk,
atau menyalahkan. Yang kedua melihat ke masa depan dan menilai tindakan yang akan
1
Jeryy White, Kejujuran Moral Dan Hati Nurani, n.d.
2
Qurais Shihab Cahaya Hati, “Hati Nurani” (n.d.), https://mediaindonesia.com/cahaya-
hati/487742/hati-nurani#:~:text=Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,mendorong seseorang melakukan
kebaikan tersebut.
3
Mumuh Zakaria, “Gambaran Umum Tentang Hati Nurani” (n.d.): 8–30.
4
Makalah-Tentang-Konsep-Hati-Nurani.Html, 2014.

5. 5
dilakukan. Bentuknya mengajak atau mengatakan tidak. Misalnya, ketika seorang hakim
ditawari suap, hati nuraninya akan berkata tidak. Penulis jurnal ini menulis dan menjelaskan
dua macam bentuk hati nurani yaitu, hati nurani retrospektif dan hati nurani prospektik;
1. Hati Nurani Retrospektif adalah menilai perbuatan-perbuatan yang dilakukan yang
telah berlangsung pada masa lampau.5
2. Hati nurani Prospektif adalah perbuatan yang akan dilakukan yang dikelola denga
suara hati nurani, hati nurani prospektif ini menjadi alaram tentang perbuatan yang
akan dilakukan.6
B. Pengertian Suara Hati Dalam Alkitab
Firman Allah adalah sebagai sumber utama dalam Agama Kristen, sebagai pedoman
yang utama setiap orang Kristen, dalam pengajaran tidak boleh bertentangan didalam
pengajaran Alkitab. Dalam pengertian Alkitab dalam Perjanjian Lama (Ibrani) dan Perjanjian
Baru (Yunani) yaitu;
Dalam perjanjian lama dalam pengertian bahasa Ibrani adalah ‫ֵל‬‫ב‬) leb) diartikan sebagai
kesadaran moral suara hati atau hati nurani. Dalam Perjanjian Baru bahasa Yunani συνειδησις
(suneidēsis) yang di terjemahkan dalam artinya suara hati.7
Pada dalam Alkitab memilik tiga
dasar yang pertama hati nurani pemberian dari Allah, Kedua hati nurani pemberian dari Allah
sudah dipengaruni oleh dosa, dan Ketiga Kristus yang membersikan kita dari hati nurani yang
kotor. Dalam hati nurani manusia tentunya memiliki pertolongan yang pertama yaitu yang
bersumber dari Tuhan Yesus Kristus, sebagai seorang Kristen tentu harus memiliki hidup
didalam Kristus.8
1. Sifat Hati Nurani
Dalam bentu hati nurani kita tidak bisa melihat secara objek nyata, tetapi kita bisa
melihatnya dari dalam diri kita, hati nurani sebagai penuntun bagi kita sebagai manusia, yang
mengarahkan kita kepada jalan yang baik jika kita dipersoalkan dengan hal yang tidak baik
tentun pada saat itu kita akan mendengar suara hati itu berkata dengan suara yang lembut untuk
kita tidak melakukan hal yang tidak baik itu.
Dalam sifat hati nurai ini sudah kita singgung sedikit dalam bentuk hati nurani, sifat-
sifat hati nurani ini adalah sifat yang mengarahkan kita pada perbuatan yang baik, di dalam
5
Bennynaftaly97, Makalah Hati Nurani, 2015,
https://agustianaftaly.wordpress.com/2015/06/05/makalah-hati-nurani/.
6
Bennynaftaly97, Makalah Hati Nurani.
7
White, Kejujuran Moral Dan Hati Nurani.
8
Dalam Surat-surat Paulus Dan and Etika Kristen, “ANALISIS PERAN HATI NURANI” 2, no. 2
(2020): 220–238.

6. 6
sifat hati nurani tidaklah mengarahkan kita pada dalam perbuatan yang tidak baik, malahan
sifat hati nurani tidak suka sama sekali dengan perbuatan yang tidak baik, akan tetapi lebih
mendominani dalam melakukan perbuatan yang baik, sifat hati nurani ini juga selanjutnya
memberikan suara yang halus, dimana kita bisa ketahui suara yang halus, pada saat kita
dipertemukan dalam sebuah masalah yang akan kita hadapi, disitulah suara hati akan berkata
dengan suara yang halus, dan memberikan efek getaran pada jantung kita, dalam pengambilan
keputusan tentunya hati nurani berperan sebagai alaram bagi kita untuk mengingatkan kita.
Dalam iman Kristen bentuk dan sifat hati nurani yaitu peranan Roh Kudus pada kita secara
individu, Dialah yang mengarahkan kita dan memberi tahukan kita untuk tidak melakukan
setiap pelanggaran, karena setiap pelanggaran akan menghasilkan dosa dalam diri kita, jika kita
terlalu sering untuk melakukan pelanggaran maka akan lambat laun membuat hubungan kita
dengan Tuhan semakin jauh. Seperti manusia pertama Adam dan Hawa yang melanggar
perintah Tuhan dan mengikuti godaan yang ada, mulai dari situlah rusaknya hubungan manusia
pertama dengan Allah.9
C. Otak Manusia dengan Hati Nurani
Manusia memiliki jenis kecerdasan khusus yang sangat penting untuk bertahan hidup
dan berfungsi sebagai pelengkap dunia fisik dan akhirat. Kecerdasan spiritual adalah
kecerdasan ini. Karena dari sisi pengalaman yang dirasakan, manusia mampu
mengembangkan kecerdasan spiritual. sentimen keagamaan yang mendasar. Kamus Besar
Bahasa Indonesia mendefinisikan kecerdasan sebagai puncak dari perkembangan mental
(termasuk kecerdasan dan ketajaman mental). Spiritual menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia berarti atau bersifat kejiwaan (spiritual, mental). Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa kecerdasan spiritual merupakan salah satu komponen ketajaman akal.
Psikologi berhubungan dengan pikiran manusia. Meski terhubung dengan psikologi,
ternyata masih ada hubungannya dengan otak manusia. Karena otak manusia dalam dunia
ini banyak orang yang selalu mengandalkan otak dari pada hati nurani, orang menjadi jahat
karena terlalu mengandalkan otak. Otak adalah sebagai sumber dalam berpikir setiap
manusia yang ada, otak lah yang merancang masa depan setiap manisia, menciptakan
segala sesuatu yang ada pada saat ini peran otaklah yang ada. Kita melihat dalam sisi lain
otak adalah hal yang penting dalam tubuh manusia, kalau tidak adanya otak makah manusia
9
Rita Susanti, Desma Husni, and Eka Fitriyani, “Perasaan Terluka Membuat Marah,” Jurnal Psikologi
UIN Sultan Syarif Kasim Riau 10, no. Desember (2014): 103–109.

7. 7
tidak mempunyai alat untuk berpikir, merancang, dan melakukan. Dan otak adalah sebagai
sarana yang mencari tahu dalam informasi yang ada dan yang terbatas, bahkan orang yang
jenius atau orang yang pandai juga tidak bisa mengetahui segala yang ada dalam dunia ini.
Dengan hal itu jelas otak memiliki kekurangan dan kelebihan, karena otak juga memiliki
keterbatasan sendiri dan juga dapat merugikan kita dan menguntungkan kita sebagai
manusia. Banyak orang apa yang diyakinkan dalam otak, maka hal yang akan dilakukan
adalah hal yang baik. Kadang kala apa yang dikatakan otak benar tetapi menurut hati nurani
tidak benar, dan otak ini juga justru lebih sering berpikir dalam hal yang tidak baik dan
berbau dalam hal yang negativ demi menguntungkan diri.10
Oleh karena itu menurut pandang penulis hati nurani sebagi peran yang sangat penting
hati nurani tidak lupa untuk menyadarkan kita, sebagai tugas yang melakukan perbuatan
mulia yang tetap setia mengingatkan kita untuk tidak melakukan perbuatan yang tida baik
atau perbuatab jahat. Dalam Alkitab juga mengatakan seperti orang muda yang kaya, dia
yang terlalu mengunakan pola pikirnya yang memberikan keselamatan yang akan dia dapat
dengan cara instan, dengan menolong orang lain denga hartanya dapat menyelamatkan dia
dari hukuman maut. Akan tetapi Tuhan berkata dalam Firmanya “Akulah jalan kebenaran
dan hidup tidak ada siapapun yang datang pada Bapa, kalau tidak melalui Aku, dalam
Firman Tuhan ini sangat jelas Dia mengatakan bahwa jalan keselamatan yang kita dapatkan
hanyalah dari pada-Nya saja. Bukan karena melakukan hal yang baik ataupun menolong
orang lain yang dapat menyelamatkan kita. Perbuatan yang baik adalah sebagai buah dalam
kita percaya pada Tuhan Yesus.
10
Jurnal Keislaman Vol, “10.55210/Humanistika.V9i1.915” 9, no. 1 (2023).

8. 8
KESIMPULAN
Otak, pikiran, dan panca indera manusia semuanya dikendalikan dan diatur oleh hati,
yang juga dikenal sebagai raja. Memang, kekuatan hati ini cukup "kuat" untuk membuat
seseorang berhasil dan bersinar dalam setiap aspek kehidupan. Tindakan seseorang dan Tuhan,
sebagai yang menciptakan semuanya, secara langsung mempengaruhi atau mengikuti dari
tindakan tersebut. Ini adalah dua unsur hati nurani. Untuk menghentikan segala keserakahan,
kemunafikan, iri hati, balas dendam, konflik, permusuhan, dan pembunuhan demi terciptanya
keadilan, kemakmuran/kesejahteraan, dan kedamaian, kita harus menjaga hati nurani kita tetap
terbuka lebar, memperkuat iman dan takwa kita, dan hanya memiliki satu sumber yang benar
ketakutan—Tuhan. Kita juga harus belajar mencintai dan menanamkan rasa welas asih kepada
semua makhluk hidup.
Oleh karena itu, menurut penulis, hati nurani sangatlah penting. Hati nurani tidak
pernah lupa untuk mengingatkan kita akan hal ini, dan merupakan tanggung jawab kita untuk
melakukan perbuatan baik agar diri kita tidak melakukan perbuatan jahat atau negatif. Menurut
Alkitab, seorang pemuda kaya yang terlalu sering menggunakan keyakinannya bahwa
keselamatan seketika itu mungkin dapat menghindari hukuman mati dengan menggunakan
kekayaannya untuk memberi manfaat bagi orang lain. Namun menurut Firman Tuhan, “Akulah
jalan kebenaran dan hidup. Di dalam Firman Tuhan, sangat nyata bahwa Dia menyatakan
bahwa satu-satunya cara kita memperoleh keselamatan hanya melalui Aku. Tidak ada seorang
pun yang dapat menghampiri Bapa selain kalau tidak melalui Aku (Tuhan Yesus).

9. 9
DAFTAR PUSTAKA
Bennynaftaly97. Makalah Hati Nurani, 2015.
https://agustianaftaly.wordpress.com/2015/06/05/makalah-hati-nurani/.
Dan, Dalam Surat-surat Paulus, and Etika Kristen. “ANALISIS PERAN HATI NURANI” 2,
no. 2 (2020): 220–238.
Hati, Qurais Shihab Cahaya. “Hati Nurani” (n.d.). https://mediaindonesia.com/cahaya-
hati/487742/hati-nurani#:~:text=Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,mendorong
seseorang melakukan kebaikan tersebut.
Rita Susanti, Desma Husni, and Eka Fitriyani. “Perasaan Terluka Membuat Marah.” Jurnal
Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau 10, no. Desember (2014): 103–109.
Vol, Jurnal Keislaman. “10.55210/Humanistika.V9i1.915” 9, no. 1 (2023).
White, Jeryy. Kejujuran Moral Dan Hati Nurani, n.d.
Zakaria, Mumuh. “Gambaran Umum Tentang Hati Nurani” (n.d.): 8–30.
Makalah-Tentang-Konsep-Hati-Nurani.Html, 2014.

10. 10

11. 11