SlideShare a Scribd company logo
PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WAHANA WIRAWAN
NISSAN TB SIMATUPANG
Oleh : Yudho Wibowo
ABTRAK
PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(dibawah bimbingan Dr. Ir. R. Boedi Hasmanto, M.S.)
Penelitian ini mengkaji tentang masalah kinerja karyawan yang ditemukan mengalami
penurunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kasus dan memperoleh bukti yang
empiris serta kesimpulan berkaitan dengan pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja
karyawan pada PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang.
Penelitian ini menggunakan disain Kuantitatif dengan pengujian hipotesis teknik survei,
kuesioner memakai skala likert dengan skor 1-5. Populasi adalah 123 karyawan, penentuan sampel
dengan mengunakan rumus slovin sehingga sampel yang diperoleh adalah 95. Teknik analisa data:
(1) uji validitas dan reliabilitas; (2) model korelasi sederhana dan berganda (R); (3) koefisien
determinasi (R2
); (4) model regresi sederhana dan berganda; (5) pengujian hipotesis dengan uji
parsial (uji-t) dan uji simultan (uji-F). Hasil pengujian hipotesis dan analisa sebagai berikut:
1. Variabel kompensasi (X1) berpengaruh positif terhada kinerja karyawan (Y). Berdasarkan
uji-t diperoleh hasil t hitung sebesar 4,123 dan ttabel sebesar 1,986. Dari hasil uji-t , maka
Hipotesis awal adanya pengaruh positif dan signifikan antara kompensasi (X1) dan kinerja
karyawan (Y) dapat diterima. dari pengujian regresi secara parsial, maka persamaan antara
variabel kompensasi (X1) dan kinerja karyawan (Y) adalah Y = 50,817 + 0,372 X1.
2. Variabel motivasi (X2) berpengaruh positif terhada kinerja karyawan (Y). Berdasarkan uji-t
diperoleh hasil t hitung sebesar 6,551 dan ttabel sebesar 1,986. Dari hasil uji-t , maka Hipotesis
awal adanya pengaruh positif dan signifikan antara motivasi (X2) dan kinerja karyawan (Y)
dapat diterima. dari pengujian regresi secara parsial, maka persamaan antara variabel
motivasi (X2) dan kinerja karyawan (Y) adalah Y = 43,101 + 0,466 X2.
3. Variabel kompensasi (X1) dan variabel motivasi (X2) secara bersama-sama berpengaruh
positif terhada kinerja karyawan (Y). Berdasarkan uji-F diperoleh hasil F hitung sebesar
23,239 dan Ftabel sebesar 3,905. Dari hasil uji-F , maka Hipotesis awal adanya pengaruh
positif dan signifikan antara kompensasi (X1) dan motivasi (X2) dan kinerja karyawan (Y)
dapat diterima. Dari pengujian regresi secara simultan, maka persamaan antara variabel
kompensasi (X1) dan variabel motivasi (X2) dan kinerja karyawan (Y) adalah Y = 42,715 +
0,014 X1 + 0,458 X2.
Dari hasil penelitian ini disaran kan agar PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang ,
untuk mengkaji ulang pemberian gaji dan insentif kepada karyawan yang masih dirasa masih
kurang, memberikan penghargaan kepada karyawan yang mencapai target kerja baik berupa
materiil maupun non materiil, serta membentuk sebuah forum yang tujuannya untuk meningkatkan
kerjasama antara karyawan.
Kata kunci : kompensasi, motivasi dan kinerja
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Latar Belakang Masalah
Perusahaan atau organisasi memiliki
berbagai macam instrumen dalam mencapai
tujuannya. Instrumen-instrumen tersebut
antara lain sumber daya manusia, bahan baku,
teknologi dan modal. Dari berbagai macam
instrumen tersebut yang paling penting adalah
sumber daya manusia. Dimana manusia
berperan penting dalam menjalankan roda
perusahaan atau organisasi. Dalam
menjalankan sebuah perusahaan atau
organisasi harus didukung dengan sumber
daya manusia yang berkompeten dan
berkualitas. Dengan sumber daya manusia
yang kompeten dan berkualitas membantu
perusahaan atau organisasi beradaptasi dan
memperkuat diri untuk bersaing serta dapat
menjawab tantangan dimasa yang akan
datang.
Keberhasilan suatu perusahaan atau
organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja
individu karyawannya. Setiap perusahaan atau
organisasi akan berusaha untuk selalu
meningkatkan kinerja karyawannya, dengan
harapan tercapainya tujuan perusahaan atau
organisasi secara optimal. Salah satu cara
yang dilakukan perusahaan dalam
meningkatkan kinerja karyawan, misalnya
dengan melalui pendidikan, pelatihan,
pemberian kompensasi yang layak, motivasi
dan menciptakan lingkungan kerja yang baik
dan nyaman.
Salah satu hal yang mempengaruhi
kinerja adalah kompensasi terhadap
karyawan. Hasibuan (2007:118), berpendapat
kompensasi adalah semua pendapatan yang
berbentuk uang, barang langsung atau tidak
langsung yang diterima karyawan sebagai
imbalan atas jasa yang diberikan kepada
perusahaan. Sebuah perusahaan atau
organisasi memberikan kompensasi kepada
karyawan dengan harapan prestasi dan kinerja
karyawan serta tujuan perusahaan atau
organisasi bisa tercapai secara optimal.
Kompensasi sangat diharapkan oleh seorang
karyawan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Selain penting buat karyawan,
pemberian kompensasi juga penting untuk
kelangsungan hidup suatu perusahaan atau
organisasi. Sebab dengan pemberian
kompensasi yang sesuai, sumber daya
manusia dalam perusahaan akan merasa puas
dan nyaman bekerja diperusahaan tersebut.
Kompensasi juga sebagai pengikat karyawan
untuk bertahan dalam perusahaan atau
organisasi. Jika perusahaan tidak
memperhatikan dengan baik pemberian
kompensasi kepada karyawan, tidak mustahil
karyawan akan meninggalkan perusahaan
atau organisasi dan mencari perusahaan yang
bisa memberikan kompensasi yang sesuai
dengan yang diharapkan.
Tidak hanya faktor kompensasi saja
yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan
kinerja karyawan akan tetapi faktor lain
seperti motivasi harus diperhatikan oleh
sebuah perusahaan. Sumber daya terpenting
dalam perusahaan adalah sember daya
manusia atau karyawan, karena karyawan
memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang
sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sebaliknya karyawan mempunyai
berbagai kebutuhan yang ingin dipenuhinya.
Keinginan para karyawan untuk memenuhi
kebutuhan inilah yang menjadi motivasi
seseorang untuk melakukan sesuatu termasuk
pekerjaan.
Motivasi merupakan sesuatu
kekuatan yang pontensial yang dimiliki oleh
setiap manusia, yang dapat berkembang
sendiri atau dikembangkan oleh faktor luar.
Bilamana sebuah perusahaan dapat
mengoptimalkan motivasi kepada karyawan,
maka kinerja yang akan dihasilkan oleh
karyawan akan lebih baik. Motivasi seorang
karyawan untuk bekerja biasanya merupakan
hal yang rumit, karena motivasi itu
melibatkan faktor-faktor individual dan
organisasional. Motivasi setiap karyawan
akan berbeda tergantung tingkat pendidikan
dan kondisi ekonominya. Orang yang tingkat
pendidikannya lebih tinggi maka sumber
motivasinya pun berbeda, tidak semata-mata
ditentukan oleh sarana motivasi tradisional,
seperti otoritas formal dan negative,
melainkan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Terpenuhinya kompensasi dan
pemberian motivasi yang baik terhadap
karyawan akan meningkatkan kinerja para
karyawan. Kinerja merupakan hasil kerja atau
prestasi kerja yang telah dilakukan oleh
seseorang. Namun sebenarnya kinerja
memiliki makna yang luas, bukan hanya hasil
kerja, tetapi bagaimana proses pekerjaan itu
berlangsung. Menurut Hasibuan dalam Hadari
Nawawi (2006:64) kinerja adalah hasil kerja
yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya,
berdasarkan kecakapan, pengalaman,
kesungguhan dan waktu. Oleh karena itu,
salah satu cara untuk meningkatkan kinerja
karyawan adalah dengan menghubungkan
antara kompensasi dan motivasi karyawan.
Di era-globalisasi saat ini, persaingan
antara perusahaan satu dengan yang lainnya
semakin ketat. Perusahaan dihadapkan pada
tantangan untuk dapat mempertahankan dan
meningkatkan bisnis yang dijalaninnya. PT
Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang
salah satu anak perusahaan PT Indomobil
Group Tbk, dan merupakan dealer authorize
terbesar di JABODETABEK. Perusahaan ini
bergerak dalam bidang penjualan kendaraan
sedang dan perbaikan serta perawatan
kendaraan. Berdasarkan kondisi saat ini, di
PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang
diduga terdapat permasalahan yang berkaitan
dengan kompensasi dan motivasi kerja
terhadap karyawannya. Kompensasi dan
motivasi kepada karyawan oleh PT Wahana
Wirawan Nissan TB Simatupang masih
kurang dan kinerja yang dicapai juga sedikit
menurun. Oleh sebab itu, saya ingin
melakukan penelitian yang berkaitan uraian
diatas dengan judul β€œ PENGARUH
KOMPENSASI DAN MOTIVASI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT
WAHANA WIRAWAN NISSAN TB
SIMATUPANG β€œ.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang
dikemukakan diatas , maka penulis dapat
mengidentifikasikan bahwa permasalahan
yang terjadi pada PT Wahana Wirawan
Nissan TB Simatupang adalah sebagai
berikut:
1. Kedisiplinan karyawan terhadap waktu
kerja masih kurang.
2. Kurangnya motivasi oleh PT Wahana
Wirawan Nissan TB Simatupang kepada
karyawan.
3. Kinerja yang ditunjukan karyawan masih
belum optimal.
4. Kurangnya penghargaan yang diberikan
oleh PT Wahana Wirawan Nissan TB
Simatupang kepada karyawan yang
kinerjanya baik.
5. Diduga adanya kompensasi yang tidak
sesuai harapan karyawan terhadap kinerja
yang diberikan kepada perusahaan.
6. Rendahnya tingkat tanggung jawab
karyawan kepada tugas yang dibebankan.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka
penyusunan skripsi ini dibatasi dalam
pembahasannya. Hal tersebut dalam
pembatasan ini agar tidak melebar kearah
yang tidak jelas. Pembatasan masalah tersebut
dapat dilihat pada uraian dibawah ini.
1. Menurur Hadari Nawawi (2001:61),
kompensasi adalah kegiatan untuk
menghargai usaha, jasa dan/atau prestasi
sumber daya manusia yang telah
memberikan kontribusi melalui
pelaksanaan pekerjaannya dalam mencapai
tujuan organisasi atau perusahaan.
2. Menurut Sedarmayanti (2008:233),
motivasi adalah kesediaan mengeluarkan
tingkat upaya tinggi kerah tujuan
organisasi yang dikondisikan oleh
kemampuan upaya itu untuk memenuhi
kebutuan individual.
3. Menurut Hasibuan (2003:94) kinerja
adalah suatu hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapannya,
pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.
4. Penelitian ini dilakukan di PT Wahana
Wirawan Nissan TB Simatupang yang
beralamat di jalan RA. Kartini Kav II Blok
S No. 7 Jakarta Selatan. Sebagai responden
dalam penelitian ini adalah semua
karyawan PT Wahana Wirawan. Periode
pengambilan data penelitian ini dilakukan
selama tiga bulan, terhitung dari 1
November 2014 sampai dengan 30 Januari
2014.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
dan identifikasi masalah, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap
kinerja karyawan?
2. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap
kinerja karyawan?
3. Bagaimana pengaruh kompensasi dan
motivasi secara simultan terhadap kinerja
karyawan?
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh
kompensasi terhadap kinerja karyawan.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh
motivasi tehadap kinerja karyawan.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh
kompensasi dan motivasi secara simultan
terhadap kinerja karyawan.
Manfaat penelitian ini dikategorikan
menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan
manfaat praktis. Secara teoritis manfaat
penelitian ini dapat menambah ilmu
pengetahuan tentang manajemen sumber daya
manusia pada umumnya dan secara khusus
tentang kompensasi, motivasi dan kinerja
karyawan. Sedangkan manfaat secara praktis
adalah dapat diperolehnya informasi
mengenai pengaruh kompensasi dan motivasi
terhadap kinerja karyawan PT Wahana
Wirawan Nissan TB Simtupang serta
memberikan saran-saran untuk membuat
sebuah kebijakan.
Kerangka Berfikir
Dalam mewujudkan tujuan-
tujuannya setiap perusahaan berupaya
mengembangkan sumber daya manusiauntuk
meningkatkan kinerja. Dalam konteks
pengembangan sumber daya manusia,
kompensasi dan motivasi adalah salah satu
faktor dalam pengembangan sumber daya
manusia terutama dalam pengembangan
kemampuan intelektual dan kepribadian
manusia.
Kompensasi adalah kegiatan untuk
menghargai usaha, jasa dan/atau prestasi
sumber daya manusia yang telah memberikan
kontribusi melalui pelaksanaannya dalam
mencapai tujuan organisasi atau perusahaan,
Nawawi (2001:61). Adapun komponen-
komponen dari kompensasi yaitu, gaji,
insentif, tunjangan, dan fasilitas, Herman
Sofyandi (2008:215).
Stephen P. Robbins dalam Candra
Sadewa menyatakan motivasi sebagai proses
yang menyebabkan intensitas (intensity), arah
(direction) dan usaha terus menerus
(persistence) individu menuju pencapaian
tujuan. Adapun indikator-indikator motivasi
sesuai dengan teori Frederick Herzberg adalah
sebagai berikut prestasi (achievment),
pengakuan (recognotion), pekerjaan itu
sendiri (the work it self), tanggung jawab
(responsibilities), pengembangan
(advencement).
Kinerja adalah hasil kerja yang telah
diselesaikan oleh individu sesuai tanggung
jawab pekerjaan itu sendiri. Indikator kinerja
dikutip dari Sudarmanto (2009:12) yaitu
kualitas, kuantitas, waktu, dan kerjasama.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian manajemen
Manajemen berasal dari kata to
manage yang berarti mengatur. Manajemen
hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Manajemen yang baik akan
memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat. Pengaturan untuk
pencapaian tujuan perusahaan dilakukan
melalui proses dan diatur sesuai urutan
fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan
penggendalian. Adapun unsur-unsur
manajemen terdiri dari : man, money,
methode, machine, materials, dan market,
biasa disingkat 6M. Untuk lebih jelas tentang
pengertian manajemen, penulis mengutip
beberapa definisi manajemen dari para ahli
sebagai berikut:
a. Menurut Hasibuan (2010:1-2), manajemen
merupakan ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Menurut G.R. Terry dalam Hasibuan
(1996:2), mendefinisikan manajemen
sebagai berikut:
Manajemen adalah suatu proses yang khas
yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran yang telah ditentukan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber daya lainnya.
Pengertian manajemen sumber daya
manusia
Berdasarkan asal katanya, manajemen asal
dari kata management yang merupakan
bentuk nouns dari kata kerja to manage yang
bermakna mengatur, mengurus,
melaksanakan, dan mengelola, sehingga
manajemen adalah pengurusan, pengaturan,
pelaksanaan, dan pengelolahan. Kata sumber
daya manusia merujuk pada manusia sebagai
sumber daya. Apabila keduanya digabungkan,
maka manajemen sumber daya manusia dapat
dijabarkan sebagai pengelola manusia sebagai
sumber daya. Menurut Hasibuan (2010:10)
menyatakan definisi manajemen sumber daya
manusia sebagai berikut: Manajemen sumber
daya mausia adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar
efektif dan efisien membantu terwujudnya
tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat. Menurut Hasibuan (2010:10)
menyatakan definisi manajemen sumber daya
manusia sebagai berikut: Manajemen sumber
daya mausia adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar
efektif dan efisien membantu terwujudnya
tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat.
Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya
Manusia
Setiap fungsi-fungsi manajemen
sumber daya manusia selalu berkaitan antara
fungsi satu dengan yang lainnya. Berdasarkan
tugas dari MSDM tersebut, maka MSDM
memiliki tugas-tugas yang dikelompokkan ke
dalam tiga fungsi , yaitu fungsi manejerial,
fungsi operasional, dan fungsi kedudukan
MSDM dalam pencapaian tujuan organisasi
secara terpadu.
a. Fungsi manajerial MSDM memiliki
keterkaitan erat dengan kegiatan sebagai
berikut:
1) Perencanaan
Perencanaan adalah merencanakan tenaga
kerja secara efektif serta efisien agar sesuai
dengan kebutuhan perusahaan dalam
membantu terwujudnya tujuan.
2) Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk
mengorganisasi semua karyawan dengan
menetapkan pembagian kerja, hubungan
kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan
koordinasi dalam bagan organisasi.
3) Pengarahan
Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan
semua karyawan agar mau bekerjasama
dan bekerja efektif serta efesien dalam
membantu tercapainya tujuan perusahaan.
4) Pengendalian
Pengendalian adalah kegiatan
mengendalikan semua karyawan agar
mentaati peraturan-peraturan perusahaan
dan bekerja sesuai dengan rencana.
b. Fungsi operasional MSDM memiliki
keterkaitan dengan kegiatan sebagai
berikut:
1) Pengadaan
Pengadaan adalah proses penarikan,
seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi
untuk mendapatkan karyawan yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan
yang baik akan membantu terwujudnya
tujuan.
2) Pengembangan
Pengambangan adalah proses peningkatan
keterampilan teknis, teoritis, konseptual,
dan moral karyawan melalui pendidikan
dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan
yang diberikan harus sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan masa kini maupun
masa depan.
3) Kompensasi
Kompensasi adalah pemberian balas jasa
langsung dan tidak langsung, uang atau
barang kepada karyawan sebagai imbalan
jasa yang diberikan kepada perusahaan.
4) Pengintegrasian
Pengintegrasian adalah kegiatan untuk
mempersatukan kepentingan perusahaan
dan kebutuhan karyawan, agar tercipta
kerjasama yang serasi dan saling
menguntungkan.
5) Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan untuk
memelihara atau meningkatkan kondisi
fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar
mereka tetap mau bekerja sama sampai
pensiun.
6) Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi
manajemen sumber daya manusia yang
terpenting dan kunci terwujudnya tujuan
karena tanpa disiplin yang baik sulit
terwujud tujuan yang maksimal.
Kedisiplinan adalah keinginan dan
kesadaran untuk mentaati peraturan-
peraturan dan norma-norma sosial.
7) Pemberhentian
Pemberhentian adalah putusnya hubungan
kerja seseorang dari suatu perusahaan.
c. Fungsi kedudukan MSDM dalam
pencapaian tujuan organisasi perusahaan
secara terpadu, merupakan upaya-upaya
yang bersifat intergratif sebagai bagian
dari strategi MSDM dalam rangka untuk
tujuan-tujuan organisasi.
Tujuan Manajemen Sumber Daya
Manusia
Tujuan manajemen sumber daya
manusia secara tepat sangatlah sulit untuk
dirumuskan karena sifatnya bervariasi dan
tergantung pada tahap perkembangan yang
terjadi masing-masing organisasi. Menurut
Chwayus dalam Jusuf Irianto (2001:6-7)
tujuan manajemen sumber daya manusia
sebagai berikut:
a. Memberi pertimbangan manajemen dalam
membuat kebijakan SDM untuk
memastikan bahwa organisasi memiliki
pekerja yang bermotivasi dan berkinerja
tinggi, memiliki pekerja yang selalu siap
mengatasi perubahan dan memenuhi
kewajiban pemekerjaan secara legal.
b. Mengimplementasikan dan menjaga semua
kebijakan dan prosedur SDM yang
memungkinkan organisasi mampu
mencapai tujuannya.
c. Membantu dalam pengembangan arah
keseluruhan organisasi dan strategi,
khususnya yang berkaitan dengan
implikasi SDM.
d. Memberi dukungan dan kondisi yang akan
membantu manajer lini mencapai
tujuannya.
Pengertian kompensasi
Kompensasi telah menjadi isu sentral dalam
manajemen sumber daya manusia. Sistem
kompensasi ini harus dikelola secara serius
dan tepat oleh perusahaan. Apabila tidak
dikelola secara baik bisa mengakibatkan pay
dissatisfaction yaitu perasaan ketidakpuasan
karyawan atas balas jasa yang diterimanya.
Sebaliknya apabila dikelola secara baik maka
sistem kom-pensasi akan membantu
perusahaan untuk mempertahankan
produktivitas, dan membantu perusahaan
mewujudkan tujuan-tujuan dan visi yang
ingin diraih. Menurut, Hasibuan (2010:118)
mengemukakan bahwa kompensasi sebagai
berikut, Kompensasi adalah semua
pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung atau tidak langsung, yang diterima
karyawan sebagai imbalan atas jasa yang
diberikan kepada perusahaan. Berikut ini
adalah penjelasan tentang indikator-indikator
tentang kompensasi baik kompensasi
langsung maupun tidak langsung.
1) Gaji
Menurut Rivai dalam Kadarisman (2012:316),
gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang
diterima karyawan/pegawai sebagai
konsekuensi dari statusnya sebagai seorang
pegawai yang memberikan kontribusi dalam
pencapaian tujuan perusahaan/ organisasi.
2) Insentif
Menurut Hariandja dalam Kadarisman
(2012:184), menjelaskan pengertian insentif
sebagai berikut: Insentif diartikan sebagai
bentuk pembayaran yang dikaitkan kinerja
dan gainsharing, sebagai pembagian
keuntungan bagi karyawan akibat
peningkatan produktivitas atau penghematan
biaya.
3) Tunjangan
Menurut Wungu dan Brotoharsojo dalam
Kadarisman (2012:229), menyatakan bahwa
tunjangan adalah komponen imbalan jasa atau
penghasilan yang tidak terkait langsung
dengan berat ringannya tugas jabatan dan
prestasi kerja pegawai atau merupakan
indirect compensation.
4) Fasilitas
Fasilitas disini mengenai hal-hal yang
diberikan oleh perusahaan kepada karyawan
diluar dari gaji, upah, insentif, dan tunjangan,
misalnya keamanan dan kesehatan lingkungan
kerja.
Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin movere yang
berarti dorongan atau menggerakan. Menurut
arti katanya, motivasi atau motivation berarti
pemberian motif, penimbulan motive atau hal
yang menimbulkan dorongan atau keadaan
yang menimbulkan dorongan. Motivasi dapat
pula diartikan faktor yang mendorong orang
untuk bertindak dengan cara tertentu.
Menurut Hasibuan (2010:143), definisi
motivasi sebagai berikut: Motivasi adalah
pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau
bekerjasama, bekerja efektif, dan terintegrasi
dengan segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan.
Sebagai indikator Motivasi sebagai berikut:
1) Prestasi
Agar karyawan berprestasi dalam bekerja,
maka pemimpin harus mempelajari
bawahannya dan pekerjaannya dengan
memberikan kesempatan kepadanya agar
bawahan dapat berusaha mencapai hasil.
Kesempatan tersebut harus sedemikian rupa
sehingga orang-orang berkembang sendiri.
Selanjutnya agar pemimpin memberi
semangat pada para bawahannya sehingga
bawahan mau berusaha mengerjakan sesuatu
yang dirasa bawahan tidak dapat dikuasainya.
Bila bawahan telah berhasil mengerjakan
pekerjaannya, pemimpin harus menyatakan
keberhasilan itu.
2) Pengakuan
Sebagai lanjutan keberhasilan pelaksanaan
pemimpin harus memberi pernyataan
pengakuan akan keberhasilan tersebut.
Pengakuan terhadap keberhasilan bawahan
dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
3) Pekerjaan itu sendiri
Pemimpin membuat usaha-usaha yang nyata
dan meyakinkan agar bawahan mengerti akan
pentingnya pekerjaan yang dilakukannya dan
berusaha menghindarkan kebosanan dalam
pekerjaan serta mengusahakan agar setiap
bawahaan sudah tepat dalam pekerjaannya.
4) Tanggung jawab
Agar tanggung jawab benar-benar menjadi
faktor motivator bagi bahawan, maka
pemimpin harus menghindari supervisi ketat
dengan membiarkan bawahan bekerja sendiri
sepanjang pekerjaan itu memungkinkan dan
menerapkan prinsip partisipasi.
Diterapkannya prinsip partisipasi membuat
bawahan sepenuhnya merncanakan dan
melaksanakan pekerjaannya.
5) Pengembangan potensi individu
Pengembangan merupakan salah satu faktor
motivator bagi bawahan. Agar faktor ini
benar- benar berfungsi sebagai motivator
maka pemimpin dapat memulainya dengan
melatih bawahannya untuk pekerjaan yang
lebih bertanggung jawab. Bila ini sudah
dilakukan, selanjutnya pemimpin memberi
rekomendasi tentangan bawahan yang siap
untuk pengembangan, untuk menaikan
pangkatnya atau dikirim mengikuti
pendidikan dan pelatihan.
Pengertian kinerja
Kinerja akan selalu menjadi isu aktual dalam
organisasi karena apapun organisasinya
kinerja merupakan pertanyaan kunci terhadap
efektivitas atau keberhasilan dari suatu
organisasi atau perusahaan. Organisasi atau
perusahaan yang berhasil dan efektif
merupakan organisasi dengan individu yang
didalamnya memiliki kinerja baik. Banyak
organisasi atau perusahaan yang berhasil
ditopang oleh kinerja sumber daya manusia.
Sebaliknya, tidak sedikit organisasi yang
gagal karena faktor kinerja sumber daya
manusia. Menurut Payaman J. Simanjuntak
(2011:1), kinerja adalah tingkat pencapaian
atas pelaksanaan tugas tertentu. Indikator
kinerja sebagai berikut:
a) Kualitas, yaitu; tingkat kesalahan,
kerusakan, kecermatan.
b) Kuantitas, yaitu; jumlah pekerjaan yang
dihasilkan.
c) Waktu, yaitu; tingkat ketidakhadiran,
waktu kerja efektif/ jam kerja hilang.
d) Kerjasama dengan orang lain dalam
bekerja.
HIPOTESIS PENELITIAN
Menurut Sugiono (2002:64),
hipotesis merupakan jawaban sementara
berdasarkan teori-teori terhadap yang masih
bersifat pra-duga yang masih harus dibuktikan
kebenarannya. Dikatakan sementara, karena
jawaban yang diberikan baru berdasarkan
pada teori yang relevan, belum didasarkan
pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data.
Berdasarkan uraian diatas maka
dapat dinyatakan bahwa hipotesis penelitian
sebagai berikut:
1. π»π‘œ1= 0, artinya tidak ada pengaruh yang
signifikan antara kompensasi terhadap kinerja
karyawan.
π»π‘Ž1 β‰  0, artinya adanya pengaruh yang
signifikan antara kompensasi terhadap kinerja
karyawan.
2. Ho2 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang
signifikan antara motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan.
Ha2 β‰  0, artinya adanya pengaruh yang
signifikan antara motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan.
3. Ho3= 0, artinya tidak ada pengaruh yang
signifikan antara kompensasi dan motivasi
kerja secara bersama-sama terhadap kinerja
karyawan.
Ha3 β‰  0, artinya adanya perngaruh yang
signifikan antara kompensasi dan motivasi
kerja secara besama-sama terhadap kinerja
karyawan.
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT.
Wahana Wirawan Nissan TB. Simatupang
yang berlokasi di jalan RA. Kartini Kav II
Blok S No. 7 Jakarta Selatan 12310. Telepon
Showroom (021) 7654211 dan Workshop
(021) 7653681. Periode penelitian ini
dilakukan pada tanggal 1 November 2014
sampai dengan tanggal 31 Januari 2015
hingga informasi yang berkaitan dengan
penelitian ini terpenuhi.
Populasi dan Sampel
Menurut sugiyono (2011:80),
populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua karyawan
PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang
dengan jumlah karyawan 123 orang.
Menurut sugiyono (2011:81),
menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Dengan menggunakan rumus slovin
maka sampel yang didapat untuk penelitian
ini sebanyak 95 orang/responden dengan
tingkat kesalahan 5%.
Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara
Menurut Dominikus (2013:136), wawancara
adalah cara pengumpulan data yang
digunakan untuk memperoleh informasi
langsung dari sumbernya.
b. Kuesioner (Angket)
Menurut Sugiyono (2011:142), kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau penyataan
tertulis kepada responden untuk
menjawabnya.
c. Observasi
Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono
(2011:145), observasi merupakan suatu proses
yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikologis.
d. Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditujukan untuk
memperoleh data langsung dari tempat
penelitian.
Metode Analisis Data
a. Pengujian validitas
Menurut Arikunto dalam Dominikus
(2013:164), menjelaskan bahwa validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat
keandalan atau kesahihan suatu alat ukur.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur dan mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Untuk
menguji validitas instrumen menggunakan
rumus Pearson Product Moment.
π‘Ÿπ‘₯ 𝑦 =
𝑛 Ξ£π‘‹π‘Œ βˆ’ Σ𝑋 . (Ξ£π‘Œ)
{𝑛. Σ𝑋2 βˆ’ (Σ𝑋)2}. {𝑛. Ξ£π‘Œ2 βˆ’ (Ξ£π‘Œ)2
π‘Ÿπ‘₯ 𝑦 =
Ξ£π‘‹π‘Œ
Σ𝑋2 (Ξ£π‘Œ2)
Dimana:
π‘Ÿπ‘₯ 𝑦 = koefisien korelasi
Σ𝑋 = jumlah skor item
Ξ£Y = jumlah skor total
n = jumlah responden
b. Pengujian reliabilitas
Pengujian realibilitas adalah tingkat
konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur
gejala yang sama. Jika suatu alat ukur dua kali
atau lebih untuk mengukur gejala yang sama
dan hasilnya relatif konsisten, maka alat ukur
tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukan
pada suatu pengertian bahwa instrument dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena intrumen tersebut
sudah baik. Cara yang digunakan untuk
menguji reliabilitas menggunakan rumus
Alpha sebagai berikut:
π‘Ÿ11 =
π‘˜
π‘˜ βˆ’ 1
1 βˆ’
Σ𝑆𝑖
𝑆𝑑
Dimana:
π‘Ÿ11= nilai reliabilitas
𝑆𝑖= jumlah varian skor tiap item
𝑆𝑑= varian total
π‘˜= jumlah item
Untuk menghitung varians skor tiap item
dengan mengunakan rumus:
𝑆𝑖 =
𝑆𝑋𝑖
2
βˆ’
𝑆𝑋𝑖
2
𝑁
𝑁
Dimana:
𝑆𝑖 = π‘£π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘› π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‘π‘–π‘Žπ‘ π‘–π‘‘π‘’π‘š
𝑆𝑋𝑖
2
= π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘˜π‘’π‘Žπ‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π‘–π‘‘π‘’π‘š 𝑋𝑖
𝑆𝑋𝑖
2
= π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘–π‘‘π‘’π‘š 𝑋𝑖 π‘‘π‘–π‘˜π‘’π‘Žπ‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘˜π‘Žπ‘›
𝑁 = π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘Ÿπ‘’π‘ π‘π‘œπ‘›π‘‘π‘’π‘›
Kaidah keputusan: jika π‘Ÿ11>π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti
reliable
Jika π‘Ÿ11<π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti tidak reliable.
TEKNIK ANALISIS DATA
Korelasi dan Regresi sederhana
1) Korelasi Pearson Product Moment
(PPM)
Kegunaanya untuk mengetahui
derajat hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat. Teknik ini
mengunakan data interval dan rasio dengan
ketentuan tertentu. Rumus yang digunakan
korelasi PPM sebagai berikut:
π‘Ÿπ‘₯ 𝑦 =
𝑛 Ξ£π‘‹π‘Œ βˆ’ Σ𝑋 . (Ξ£π‘Œ)
{𝑛. Σ𝑋2 βˆ’ (Σ𝑋)2}. {𝑛. Ξ£π‘Œ2 βˆ’ (Ξ£π‘Œ)2
Dimana:
π‘Ÿπ‘₯ 𝑦 = koefisien korelasi
Σ𝑋 = jumlah skor item
Ξ£Y = jumlah skor total
n = jumlah responden
2) Regresi sederhana
Regresi adalah suatu proses
memperkirakan secara sistematis tentang apa
yang paling mungkin terjadi di masa yang
akan datang berdasarkan informasi masa lalu
dan sekarang yang dimiliki untuk mempekecil
kesalahan. Setiap analisa regresi pasti ada
analisa korelasinya, tetapi sebaliknya analisa
korelasi belum tentu diuji regresi atau
diteruskan dengan analisis regresi. Persamaan
regresi sederhana sebagai berikut:
Ε· = π‘Ž + 𝑏π‘₯
Mencari a dan b:
𝑏 =
𝑛Σπ‘₯𝑦 βˆ’ Ξ£π‘₯Σ𝑦
𝑛Σπ‘₯2 βˆ’ Ξ£π‘₯ 2
π‘Ž =
Σ𝑦 βˆ’ 𝑏Σπ‘₯
𝑛
Dimana:
Ε· = subyek variabel terikat yang
diproyeksikan
π‘Ž = nilai konstanta y jika x = 0
𝑏 = nilai arah sebagai penentu ramalan yang
menunjukan nilai dari y
π‘₯ = variabel bebas
Korelasi dan Regresi berganda
1) Korelasi berganda
Analisa korelasi berganda berfungsi
untuk mencari besarnya pengaruh atau
hubungan antara dua veriabel bebas atau lebih
secara simultan dengan variabel terikat.
rumus korelasi berganda sebagai berikut:
𝑅 π‘₯1 π‘₯2 𝑦
=
π‘Ÿπ‘₯1 𝑦
2 + π‘Ÿπ‘₯2 𝑦
2 βˆ’ 2 π‘Ÿπ‘₯1 𝑦 π‘Ÿπ‘₯2 𝑦 π‘Ÿπ‘₯1 π‘₯2
1 βˆ’ π‘Ÿπ‘₯1 π‘₯2
2
Dimana:
𝑅 π‘₯1 π‘₯2 𝑦 = koefisien korelasi π‘₯1 π‘₯2 𝑦
π‘Ÿπ‘₯1 𝑦 = koefisien korelasiπ‘₯1 𝑦
π‘Ÿπ‘₯2 𝑦 = koefisien korelasiπ‘₯2 𝑦
π‘Ÿπ‘₯1 π‘₯2
= koefisien korelasiπ‘₯1 π‘₯2
2) Regresi berganda
Analisis regresi berganda ialah suatu
alat analisis peramalan nilai pengaruh dua
variabel bebas atau lebih terhadap variabel
terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya
hubungan fungsi atau hubungan kausal antara
dua variabel bebas atau lebih. Persamaan
regresi berganda sebagai berikut:
Ε· = π‘Ž + 𝑏1 π‘₯1 + 𝑏2 π‘₯2
Dimana:
Ε· = variabel terikat
π‘Ž = konstanta y jika x = 0
𝑏1 = nilai arah sebagai penentu ramalan yang
menunjukan nilai dari y yang dipengaruhi
oleh π‘₯1
𝑏2 = nilai arah sebagai penentu ramalan yang
menunjukan nilai dari y yang dipengaruhi
oleh π‘₯2
Nilai kuadrat terkecil π‘Ž, 𝑏1, π‘‘π‘Žπ‘› 𝑏2 dapat
diperoleh dengan memecahkan persamaan
linear simultan.
Σ𝑦 = π‘Žπ‘› + 𝑏1Ξ£π‘₯1 + 𝑏2Ξ£π‘₯2
Ξ£x1y = aΞ£x1 + b1Ξ£x1
2
+ b2Ξ£x1x2
Ξ£π‘₯2 𝑦 = π‘ŽΞ£π‘₯2 + 𝑏1Ξ£π‘₯1 π‘₯2 + 𝑏2Ξ£π‘₯2
2
Mencari π‘Ž, 𝑏1, π‘‘π‘Žπ‘› 𝑏2 adalah:
𝑏1 =
Ξ£π‘₯2
2
Ξ£π‘₯1 𝑦 βˆ’ Ξ£π‘₯1 π‘₯2 Ξ£π‘₯2 𝑦
Ξ£π‘₯1
2
Ξ£π‘₯2
2
βˆ’ Ξ£π‘₯1 π‘₯2
2
𝑏2 =
Ξ£π‘₯1
2
Ξ£π‘₯2 𝑦 βˆ’ Ξ£π‘₯1 π‘₯2 Ξ£π‘₯1 𝑦
Ξ£π‘₯1
2
Ξ£π‘₯2
2
βˆ’ Ξ£π‘₯1 π‘₯2
2
π‘Ž =
Σ𝑦
𝑛
βˆ’ 𝑏1
Ξ£π‘₯1
𝑛
βˆ’ 𝑏2
Ξ£π‘₯2
𝑛
Penghitungan nilai Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi
variabel bebas terhadap variabel terikat, maka
digunakan koefisien determinasi atau
koefisien penentu sebagai berikut:
𝐾𝑑 = π‘Ÿ2
βˆ— 100%
Dimana:
𝐾𝑑 = koefisien determinasi
π‘Ÿ = koefisien korelasi
Besar kecil nilai koefisien determinasi ini
menunjukkan kontribusi variabel bebas
terhadap variabel terikat.
Pengujian hipotesis
a. Uji F-test
Rumus mencari πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” sebagai berikut:
πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” =
𝑅2
𝑛 βˆ’ π‘š βˆ’ 1
π‘š 1 βˆ’ 𝑅2
Dimana:
R = nilai koefisien korelasi berganda
m = jumlah variabel bebas
n = jumlah sampel
πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = nilai F yang dihitung
Kaidah pengujian signifikansi:
Jika πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” β‰₯ πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ , maka tolak Ho artinya
signifikan
πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” ≀ πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ , maka terima Ho artinya
tidak signifikan.
b. Uji t-test
Rumus mencari π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” sebagai berikut:
π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” =
π‘₯1 βˆ’ π‘₯2
𝑆1
𝑛1
+
𝑆2
𝑛2
βˆ’ 2π‘Ÿ
𝑠1
𝑛1
+
𝑠2
𝑛2
Dimana:
π‘Ÿ = nilai korelasi
𝑛 = jumlah sampel
π‘₯1 = rata-rata π‘₯1
π‘₯2 = rata-rata π‘₯2
𝑠1 = standar deviasi π‘₯1
𝑠2 = standar deviasi π‘₯2
𝑆1 = varians π‘₯1
𝑆2 = varians π‘₯2
Kaidah pengujian signifikasi:
jika π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” >π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti valid
Jika π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” <π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti tidak valid.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini
sebanyak 95 orang karyawan disemua level
manajemen dan staf yang representative untuk
dikemukakan sebagai kelayakan responden
dalam memberikan informasi mengenai
identitas diri mulai dari jenis kelamin, usia,
pendidikan, status perkawinan dan lama
bekerja. Lebih jelasnya akan diuraikan
sebagai berikut:
a. Jenis Kelamin
Data Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin
Jenis
Kelamin
Frekuensi
Persentase
( % )
Pria 81 85,26%
Wanita 14 14,74%
Jumlah 95 100%
Sumber : Data primer yang telah diolah
Berdasarkan data yang dikumpulkan
peneliti, telah didapat jumlah
karyawan/responden menurut jenis kelamin
yaitu, 14 orang berjenis kelamin wanita
dengan presentase 14,74% dan 81 orang
berjenis kelamin pria dengan presentase
85,26%
b. Usia
Data Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase (
% )
≀ 30 79 83,16%
31-40 15 15,79%
41-50 1 1,05%
> 50 0 0,00%
Jumlah 95 100%
Sumber : Hasil pengolahan data
Berdasarkan data yang dikumpulkan
peneliti, telah didapat jumlah
karyawan/responden menurut usia yaitu, yang
berusia ≀ 30 tahun berjumlah 79 orang
dengan presentase 83,16%, yang berusia 31-
40 tahun berjumlah 15 orang dengan
presentase 15,79%, yang berusia 41-50 tahun
berjumlah 1 orang dengan presentase 1,05%,
dan tidak ada responden/karyawan yang
umurnya >50 tahun sehingga presentasenya
adalah 0,00%.
c. Pendidikan
Data Responden Berdasarkan
Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase
( % )
SMA/SMK 51 53,68%
Diploma 22 23,16%
S1 21 22,11%
S2 1 1,05%
Jumlah 95 100 %
Sumber : Hasil pengolahan data
Berdasarkan data yang dikumpulkan
peneliti, telah didapat jumlah
karyawan/responden menurut pendidikan
yaitu, 51 orang berpendidikan SMA/SMK
dengan presentase 53,68%, 22 orang
berpendidikan Diploma dengan presentase
23,16%, 21 orang berpendidikan S1 dengan
presentase 22,11% dan 1 orang berpendidikan
S2 dengan presentase 1,05%
d. Status Perkawinan
Data Responden Berdasarkan Status
Perkawinan
Status
Perkawinan
Frekuensi
Presentase
( % )
Nikah 32 33,68%
Belum
Nikah
63 66,32%
Jumlah 95 100%
Sumber : Hasil pengolahan data
Berdasarkan data yang dikumpulkan
peneliti, telah didapat jumlah
karyawan/responden menurut status
perkawinan yaitu, 32 orang berstatus nikah
dengan presentase 33,68% dan 63 orang
berstatus belum nikah dengan presentase
66,32%.
e. Masa Kerja
Tabel 4.5
Data Responden Berdasarkan Masa
Kerja
Masa Frekuensi Presentase
Kerja ( % )
≀ 5 th 61 64,21%
6-10 th 30 31,58%
11-15 th 4 4,21%
16-20 th 0 0,00%
> 20 th 0 0,00%
Jumlah 95 100%
Sumber : Hasil pengolahan data
Berdasarkan data yang dikumpulkan
peneliti, telah didapat jumlah
karyawan/responden menurut masa kerja
yaitu, masa kerja ≀ 5 tahun berjumlah 61
orang dengan presentase 64,21%, masa kerja
6-10 tahun berjumlah 30 orang dengan
presentase 31,58%, masa kerja 11-15 tahun
berjumlah 4 orang dengan presentase 4,21%,
masa kerja 16-20 tahun dan > 20 tahun
berjumlah 0 orang/tidak ada dengan
presentase masing-masing 0,00%.
Analisis Data Hasil Kuesioner
Sesuai dengan tujuan deskriptif
yaitu memberikan gambaran hasil penelitian
secara umum, bagaimana karakteristik subyek
penelitian sehubungan dengan variabel-
variabel yang diteliti.Sebelum melakukan
analisa statistik terlebih dahulu dilakukan
pembobotan terhadap skor masing-masing
variabel. Pembobotan ini dilakukan dengan
memberikan skor total dengan jumlah item
dari variabel yang diberi bobot, melalui
penyataan yang diberikan penulis dalam
kuesioner maka dapat dideskriptifkan setiap
variabel yang diteliti. Dalam pemberian bobot
peneliti menggunakan pembobotan dengan
Skala likert seperti pada table dibawah ini:
Skor Interpretasi Abreviasi
1 Sangat Tidak
Setuju
STS
2 Tidak Setuju TS
3 Ragu-ragu R
4 Setuju S
5 Sangat Setuju SS
a. Analisis Item-Item Variabel
Kompensasi (X1)
Untuk variabel Kompensasi (X1)
peneliti membagikan kepada 95 responden
pada PT Wahana Wirawan Nissan TB
Simatupang, adapun hasil jawaban dari
penyataan-penyataan sebagai berikut:
Tabulasi Presentase Jawaban Responden
Variabel Kompensasi (X1)
No Pernyataan
Alternatif Jawaban
TOTAL
SS S R TS STS
1
Pembayaran gaji disesuaikan
dengan Upah Minimum Regional
(UMR)
23 57 8 5 2 95
24.2% 60.0% 8.4% 5.3% 2.1% 100%
2 Gaji yang saya terima cukup untuk 4 58 22 11 0 95
memenuhi kebutuhan sehari-hari 4.2% 61.1% 23.2% 11.6% 0.0% 100%
3
Insentif yang diberikan sesuai
dengan beban pekerjaan
2 58 24 10 1 95
2.1% 61.1% 25.3% 10.4% 1.1% 100%
4
Tunjangan kesehatan ( BPJS )
yang diberikan membantu dalam
kesehatan karyawan
6 52 30 6 1 95
6.3% 54.7% 31.6% 6.3% 1.1% 100%
5
Pemberian insentif sudah cukup
adil
3 55 31 6 0 95
3.2% 57.9% 32.6% 6.3% 0.0% 100%
6
THR selalu diberikan setiap tahun
sekali
45 43 4 3 0 95
47.4% 45.3% 4.2% 3.2% 0.0% 100%
7
Fasilitas yang disediakan oleh
perusahaan sangat membantu saya
dalam bekerja
5 73 15 2 0 95
5.3% 76.8% 15.8% 2.1% 0.0% 100%
8
Saya merasa puas dengan fasilitas
yang ada di tempat kerja.
2 56 29 8 0 95
2.1% 58.9% 30.5% 8.4% 0.0% 100%
9
Gaji yang diberikan belum sesuai
dengan yang saya harapkan
9 40 25 19 2 95
9.5% 42.1% 26.3% 20.0% 2.1% 100%
10
Pemberian gaji sesuai dengan
jadwalnya dan selalu tepat waktu
23 62 10 0 1 95
24.2% 65.3% 10.5% 0.0% 1.1% 100%
11
Perusahaan selalu memberikan
bonus apabila mencapai target
yang ditentukan
6 18 37 17 17 95
6.3% 18.9% 38.9% 17.9% 17.9% 100%
12
Saya sering mendapatkan bonus
dari perusahaan
0 12 32 28 23 95
0.0% 12.6% 33.7% 29.5% 24.2% 100%
13
Biaya pengobatan selalu
ditanggung oleh perusahaan
18 49 22 5 1 95
18.9% 51.6% 23.2% 5.3% 1.1% 100%
14
Saya mendapatkan tunjangan
jabatan, uang transportasi, uang
makan diri perusahaan
30 51 11 3 0 95
31.6% 53.7% 11.6% 3.2% 0.0% 100%
15
Tunjangan yang diberikan oleh
perusahaan sudah sesuai dengan
harapan.
1 47 29 18 0 95
1.1% 49.5% 30.5% 18.9% 0.0% 100%
16
Pembagian insentif sesuai dengan
jabatan dan beban pekerjaan
6 64 18 7 0 95
6.3% 67.4% 18.9% 7.4% 0.0% 100%
17
Tunjangan-tunjangan yang
diberikan oleh perusahaan
membuat saya lebih semangat
untuk bekerja
6 55 24 9 1 95
6.3% 57.9% 25.3% 9.5% 1.1% 100%
18 Gaji yang diberikan oleh 3 56 28 8 0 95
perusahaan membuat saya lebih
semangat bekerja
3.2% 58.9% 29.5% 8.4% 0.0% 100%
19
Fasilitas yang ada di perusahaan
membuat saya merasa nyaman dan
aman.
4 57 27 7 0 95
4.2% 60.0% 28.4% 7.4% 0.0% 100%
20
Pemberian insentif dapat
mendorong motivasi saya dalam
bekerja
16 65 8 5 0 95
16.8% 68.4% 8.4% 5.3% 0.0% 100%
TOTAL
212 1028 434 177 49 1900
11.2% 54.1% 22.8% 9.3% 2.6% 100%
Untuk mengetahui presentase setiap jawaban
peneliti menghitungnya dengan cara sebagai
berikut:
π‘π‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘
=
π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ π‘π‘’π‘›π‘¦π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Žπ‘›
π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ π‘π‘’π‘›π‘¦π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Žπ‘›
π‘₯ 100%
Presentase SS = (212 / 1900) x 100% = 11.2%
Presentase S = (1028 / 1900) x 100% =
54.1%
Presentase R = (434 / 1900) x 100% = 22.8%
Presantase TS = (177 / 1900) x 100% = 9.3%
Presentase STS = (49 / 1900 ) x 100% = 2.6%
Berdasarkan jawaban dari seluruh
responden yang berjumlah 95 orang dengan
20 pernyataan didapat 212 menjawab β€œSangat
Setuju” dengan presentase 11.2%, 1028
menjawab β€œSetuju” dengan presentase 54.1%,
434 menjawab β€œRagu-Ragu” dengan
presentase 22.8 %, 177 menjawab β€œTidak
Setuju” dengan presentase 9.3% dan 49
menjawab β€œSangat Tidak Setuju” dengan
presentase 2.6%. Maka disimpulkan bahwa
karyawan pada PT Wahana Wirawan Nissan
TB Simatupang menyatakan kepuasan
terhadap Kompensasi yang diberikan oleh
perusahaan. Dari 20 pernyataan diatas yang
mendapatkan respon positif yaitu, item
pernyataan nomor 6 dengan 45 responden
atau 47,4% menyatakan sangat setuju dan
item pernyataan nomor 7 dengan 73
responden atau 76,8% menyatakan setuju.
Sedangkan yang mendapatkan respon negatif
yaitu, item pernyataan nomor 9 dengan 40
responden atau 42,1% menyatakan setuju.
b. Analisis Item-Item Variabel
Motivasi(X2)
Untuk variabel Motivasi (X2)
peneliti membagikan kepada 95 responden
pada PT Wahana Wirawan Nissan TB
Simatupang, adapun hasil jawaban dari
penyataan-penyataan sebagai berikut:
Tabulasi Presentase Jawaban Responden
Variabel Motivasi (X2)
No Pernyataan
Alternatif Jawaban
TOTAL
SS S R TS STS
1
Saya bekerja dengan baik dan keras
disertai bekerja keras agar tercapai
prestasi yang terbaik
34 57 4 0 0 95
35.8% 60.0% 4.2% 0.0% 0.0% 100%
2
Perusahaan memberikan peluang
untuk maju kepada seluruh pegawai
yang potensial
21 54 16 4 0 95
22.1% 56.8% 16.8% 4.2% 0.0% 100%
3
Pimpinan menghargai setiap saran
yang diajukan karyawan untuk
kemajuan bersama
17 56 17 4 1 95
17.9% 58.9% 17.9% 4.2% 1.1% 100%
4
Saya merasa pekerjaan saya tidak
lebih menarik dari kegiatan-kegiatan
saya yang lain
4 28 33 27 3 95
4.2% 29.5% 34.7% 28.4% 3.2% 100%
5
Karyawan diikutsertaakan dalam
penentuan target dan tujuan
perusahaan
3 64 22 6 0 95
3.2% 67.4% 23.2% 6.3% 0.0% 100%
6
Perusahaan mengadakan promosi
kepada karyawan yang berprestasi
19 52 19 5 0 95
20.0% 54.7% 20.0% 5.3% 0.0% 100%
7
Karyawan mendapatkan
pengembangan diri melalui diklat
secara kontinyu
14 46 24 11 0 95
14.7% 48.4% 25.3% 11.6% 0.0% 100%
8
Penghargaan selalu diberikan kepada
karyawan yang berprestasi
12 50 22 10 1 95
12.6% 52.6% 23.2% 10.5% 1.1% 100%
9
Keberhasilan karyawan mendapatkan
pengakuan dari perusahaan
11 49 23 12 0 95
11.6% 51.6% 24.2% 12.6% 0.0% 100%
10
Pimpinan selalu memberikan reward
(penghargaan) kepada karyawan
yang berhasil mencapai targetnya.
9 43 24 18 1 95
9.5% 45.3% 25.3% 18.9% 1.1% 100%
11
Pekerjaan saya tidak penting bagi
kesuksesan perusahaan
5 17 26 37 10 95
5.3% 17.9% 27.4% 38.9% 10.5% 100%
12
Pekerjaan saya memberikan peluang
mempersiapkan kemajuan saya
dimasa depan
18 62 14 1 0 95
18.9% 65.3% 14.7% 1.1% 0.0% 100%
13
Menunjukan kesediaan melakukan
pekerjaan tanpa diperintah atasan
13 70 9 3 0 95
13.7% 73.7% 9.5% 3.2% 0.0% 100%
14
Saya lembur guna menyelesaikan
pekerjaan yang belum selesai
5 66 15 8 1 95
5.3% 69.5% 15.8% 8.4% 1.1% 100%
15
Saya sungguh tertarik kepada
pekerjaan saya
8 64 21 2 0 95
8.4% 67.4% 22.1% 2.1% 0.0% 100%
16
Perusahaan memberikan kesempatan
liburan bersama atau makan bersama
apabila mencapai target yang
18 39 18 19 1 95
18.9% 41.1% 18.9% 20.0% 1.1% 100%
ditentukan
17
Saya bertanggung jawab atas
pekerjaan saya meskipun tidak ada
pimpinan
31 58 5 1 0 95
32.6% 61.1% 5.3% 1.1% 0.0% 100%
18
Saya tidak bosan dengan pekerjaan
saya saat ini
6 59 25 5 0 95
6.3% 62.1% 26.3% 5.3% 0.0% 100%
19
Pimpinan mengucapkan terimakasih
dan memberikan pujian terhadap
keberhasilan karyawannya
13 60 12 9 1 95
13.7% 63.2% 12.6% 9.5% 1.1% 100%
20
Perusahaan selalu memperhatikan
prestasi karyawannya.
11 49 23 11 1 95
11.6% 51.6% 24.2% 11.6% 1.1% 100%
TOTAL
272 1043 372 193 20 1900
14.3% 54.9% 19.6% 10.2% 1.1% 100%
Untuk mengetahui presentase setiap jawaban
peneliti menghitungnya dengan cara sebagai
berikut:
π‘π‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘
=
π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ π‘π‘’π‘›π‘¦π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Žπ‘›
π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ π‘π‘’π‘›π‘¦π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Žπ‘›
π‘₯ 100%
Presentase SS = (272 / 1900) x 100% = 14.3%
Presentase S = (1043 / 1900) x 100% =
54.9%
Presentase R = (372 / 1900) x 100% = 19.6%
Presantase TS = (193 / 1900) x 100% =
10.2%
Presentase STS = (20 / 1900 ) x 100% = 1.1%
Berdasarkan jawaban dari seluruh
responden yang berjumlah 95 orang dengan
20 pernyataan didapat 272 menjawab β€œSangat
Setuju” dengan presentase 14.3%, 1043
menjawab β€œSetuju” dengan presentase 54.9%,
372 menjawab β€œRagu-Ragu” dengan
presentase 19.6 %, 193 menjawab β€œTidak
Setuju” dengan presentase 10.2% dan 20
menjawab β€œSangat Tidak Setuju” dengan
presentase 1.1%. Maka disimpulkan bahwa
Motivasi pada PT Wahana Wirawan Nissan
TB Simatupang terhadap karyawannya sudah
cukup baik. Dari 20 pernyataan diatas yang
mendapatkan respon paling positif yaitu, item
pernyataan nomor 1 dengan 34 responden
atau 35,8% menyatakan sangat setuju dan
item pernyataan nomor 13 dengan 70
responden atau 73,7% menyatakan setuju.
Sedangkan yang mendapatkan respon negatif
yaitu, item pernyataan nomor 16 dengan 19
atau 20,0% menyatakan tidak setuju.
c. Analisis Item-Item Variabel Kinerja
Karyawan (Y)
Untuk variabel Kinerja Karyawan
(Y) peneliti membagikan kepada 95
responden pada PT Wahana Wirawan Nissan
TB Simatupang, adapun hasil jawaban dari
penyataan-penyataan sebagai berikut:
Tabulasi Presentase Jawaban Responden
Variabel Kinerja Karyawan (Y)
No Pernyataan
Altrnatif Jawaban
TOTAL
SS S R TS STS
1
Saya mampu menyelesaikan
pekerjaan lebih banyak dari rekan
kerja yang lain
7 68 19 1 0 95
7.4% 71.6% 20.0% 1.1% 0.0% 100%
2
Pekerjaan yang banyak tidak
membuat kualitas pekerjaan menurun
5 65 19 5 1 95
5.3% 68.4% 20.0% 5.3% 1.1% 100%
3
Saya menggunakan waktu secara
efektif dalam bekerja
5 80 9 1 0 95
5.3% 84.2% 9.5% 1.1% 0.0% 100%
4
Saya selalu mengerjakan pekerjaan
rutin tepat waktu
7 63 18 6 1 95
7.4% 66.3% 18.9% 6.3% 1.1% 100%
5
Karyawan selalu berusaha
meningkatkan mutu dalam bekerja
dengan kemampuan yang dimiliki
untuk mencapai hasil yang terbaik
20 66 7 2 0 95
21.1% 69.5% 7.4% 2.1% 0.0% 100%
6
Selalu mengerjakan sesuai dengan
waktu ditentukan
13 66 12 4 0 95
13.7% 69.5% 12.6% 4.2% 0.0% 100%
7
Rekan kerja saya selalu membantu
ketika saya mengalami kesulitan
14 63 12 6 0 95
14.7% 66.3% 12.6% 6.3% 0.0% 100%
8
Rekan kerja selalu membantu ketika
pekerjaan mereka sudah selesai
11 43 26 10 5 95
11.6% 45.3% 27.4% 10.5% 5.3% 100%
9
Kerjasama antar karyawan
diperusahaan ini sangat kental.
14 37 31 10 3 95
14.7% 38.9% 32.6% 10.5% 3.2% 100%
10
Faktor ketelitian dan kesabaran sangat
menunjang kualitas pekerjaan
28 61 5 0 1 95
29.5% 64.2% 5.3% 0.0% 1.1% 100%
11
Saya bersedia membantu mengerjakan
tugas rekan kerja yang berhalangan
hadir
12 66 13 3 1 95
12.6% 69.5% 13.7% 3.2% 1.1% 100%
12
Kerjasama dalam tim kerja
merupakan cara yang terbaik dalam
menyelesaikan pekerjaan
27 61 5 1 1 95
28.4% 64.2% 5.3% 1.1% 1.1% 100%
13
Saya menggunkan waktu luang untuk
bekerja, bukan untuk melakukan hal
lain
4 56 26 7 2 95
4.2% 58.9% 27.4% 7.4% 2.1% 100%
14
Kualitas kerja yang baik menurut saya
adalah harga mati dalam bekerja
25 59 9 1 1 95
26.3% 62.1% 9.5% 1.1% 1.1% 100%
15
Semakin banyak pekerjaan yang saya
selesaikan, maka kompensasi yang
saya terima akan bertambah
14 38 31 5 7 95
14.7% 40.0% 32.6% 5.3% 7.4% 100%
16 Kualitas kerja yang baik akan 35 52 7 0 1 95
membuat pelanggan merasa puas dan
akan kembali lagi
36.8% 54.7% 7.4% 0.0% 1.1% 100%
17
Saya jarang melakukan kesalahan
dalam bekerja
3 46 41 4 1 95
3.2% 48.4% 43.2% 4.2% 1.1% 100%
18
Dalam bekerja saya senang membantu
rekan kerja yang mengalami kesulitan
9 71 13 1 1 95
9.5% 74.7% 13.7% 1.1% 1.1% 100%
19
Melakukan pekerjaan dengan teliti
dan cermat untuk menghindari
kesalahan yang terjadi
26 63 5 0 1 95
27.4% 66.3% 5.3% 0.0% 1.1% 100%
20 Saya selalu menjaga kualitas kerja
31 63 1 0 0 95
32.6% 66.3% 1.1 0.0% 0.0% 100%
TOTAL
310 1187 309 67 27 1900
16.3% 62.5% 16.3% 3.5% 1.4% 100%
Untuk mengetahui presentase setiap
jawaban peneliti menghitungnya
dengan cara sebagai berikut:
π‘π‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘
=
π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ π‘π‘’π‘›π‘¦π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Žπ‘›
π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ π‘π‘’π‘›π‘¦π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Žπ‘›
π‘₯ 100%
Presentase SS = (310 / 1900) x 100%
= 16.3%
Presentase S = (1187 / 1900) x 100%
= 62.5%
Presentase R = (309 / 1900) x 100% =
16.3%
Presantase TS = (67 / 1900) x 100% =
3.5%
Presentase STS = (27 / 1900 ) x 100%
= 1.4%
Berdasarkan jawaban dari seluruh
responden yang berjumlah 95 orang dengan
20 pernyataan didapat 310 menjawab β€œSangat
Setuju” dengan presentase 16.3%, 1187
menjawab β€œSetuju” dengan presentase 62.5%,
309 menjawab β€œRagu-Ragu” dengan
presentase 16.3 %, 67 menjawab β€œTidak
Setuju” dengan presentase 3.5% dan 27
menjawab β€œSangat Tidak Setuju” dengan
presentase 1.4%. Maka disimpulkan bahwa
Kinerja Karyawan pada PT Wahana Wirawan
Nissan TB Simatupang terhadap karyawannya
sudah cukup baik. Dari 20 pernyataan diatas
yang mendapatkan respon positif yaitu, item
pernyataan nomor 16 dengan 35 responden
atau 36,8% menyatakan sangat setuju dan
item pernyataan nomor 3 dengan 80
responden atau 84.2% menyatakan setuju.
Sedangkan yang mendapatkan respon negatif
yaitu, item pernyataan nomor 8 dan 9 dengan
10 responden atau 10,5% menyatakan tidak
setuju dan item nomor 15 dengan 7 responden
atau 7,4% menyatakan sangat tidak setuju.
Uji Validitas
Berkaitan dengan pengujian
validitas intrumen Arikunto dalam
Dominikus (2013:164) menjelaskan bahwa
validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat keandalan atau
kesahihan suatu alat ukur. Guna untuk
mengetahui hasil analisis uji validitas dari
variabel-variabel penelitian, peneliti
menggunakan komputer program microsoft
office excel 2007 yaitu dengan
mengorelasikan skor item dengan skor
total sehingga diperoleh r hitung kemudian
dilakukan perbandingan dengan r table. Jika
r hitung> r tabel dan nilainya positif maka
dikatakan valid.
1) Uji Validitas Variabel Kompensasi
(X1)
Guna untuk mengetahui kevalidan penyataan-
pernyataan dari instrumen variabel
Kompensasi, peneliti menggunakan komputer
program microsoft office excel 2007 dengan
sampel berjumlah 95 dan pernyataan
berjumlah 20 soal. Adapun hasil uji validitas
instrumen Kompensasi dapat dilihat pada
table sebagai berikut:
Uji Validitas Kompensasi
Pernyataan
Kompensasi
r hitung
r table
n = 95
Ξ± = 0.05
Keterangan
1 0.406 0.202 valid
2 0.474 0.202 valid
3 0.556 0.202 valid
4 0.628 0.202 valid
5 0.466 0.202 valid
6 0.221 0.202 valid
7 0.578 0.202 valid
8 0.640 0.202 valid
9 0.207 0.202 valid
10 0.384 0.202 valid
11 0.625 0.202 valid
12 0.539 0.202 valid
13 0.319 0.202 valid
14 0.313 0.202 valid
15 0.718 0.202 valid
16 0.700 0.202 valid
17 0.688 0.202 valid
18 0.709 0.202 valid
19 0.613 0.202 valid
20 0.501 0.202 valid
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa
untuk masing-masing penyataan pada variabel
Kompensasi (X1) seluruh item terbukti Valid,
karena nilai rhitung lebih besar daripada rtabel.
Dengan nilai rtabel adalah 0.202 yang ada
untuk 95 responden dengan taraf signifikasi
0.05.
2) Uji Validitas Variavel Motivasi (X2)
Guna untuk mengetahui kevalidan penyataan-
pernyataan dari instrumen variabel Motivasi,
peneliti menggunakan komputer program
microsoft office excel 2007 dengan sampel
berjumlah 95 dan pernyataan berjumlah 20
soal. Adapun hasil uji validitas instrumen
Kompensasi dapat dilihat pada table sebagai
berikut:
Uji Validitas Motivasi
Pernyataan
Motivasi
r hitung
r table
n = 95
Ξ± = 0.05
Keterangan
1 0.398 0.202 valid
2 0.722 0.202 valid
3 0.738 0.202 valid
4 0.212 0.202 Valid
5 0.571 0.202 Valid
6 0.733 0.202 Valid
7 0.640 0.202 Valid
8 0.761 0.202 Valid
9 0.762 0.202 Valid
10 0.722 0.202 Valid
11 0.207 0.202 Valid
12 0.584 0.202 Valid
13 0.500 0.202 Valid
14 0.381 0.202 Valid
15 0.415 0.202 Valid
16 0.700 0.202 Valid
17 0.484 0.202 Valid
18 0.507 0.202 Valid
19 0.752 0.202 Valid
20 0.758 0.202 Valid
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa
untuk masing-masing penyataan pada variabel
Motivasi (X2) seluruh item terbukti Valid,
karena nilai rhitung lebih besar daripada rtabel.
Dengan nilai rtabel adalah 0.202 yang ada
untuk 95 responden dengan taraf signifikasi
0.05.
3) Uji Validitas Variabel Kinerja
Karyawan (Y)
Guna untuk mengetahui kevalidan penyataan-
pernyataan dari instrumen variabel Kinerja
Karyawan, peneliti menggunakan komputer
program microsoft office excel 2007 dengan
sampel berjumlah 95 dan pernyataan
berjumlah 20 soal. Adapun hasil uji validitas
instrumen Kompensasi dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
Uji Validitas
Variabel Kinerja Karyawan
Pernyataan Kinerja Karyawan
r hitung
r table
n = 95
Ξ± = 0.05
Keterangan
1 0.266 0.202 Valid
2 0.294 0.202 Valid
3 0.365 0.202 Valid
4 0.257 0.202 Valid
5 0.450 0.202 Valid
6 0.516 0.202 Valid
7 0.472 0.202 Valid
8 0.710 0.202 Valid
9 0.686 0.202 Valid
10 0.621 0.202 Valid
11 0.700 0.202 Valid
12 0.686 0.202 Valid
13 0.530 0.202 Valid
14 0.568 0.202 Valid
15 0.443 0.202 Valid
16 0.747 0.202 Valid
17 0.500 0.202 Valid
18 0.747 0.202 Valid
19 0.673 0.202 Valid
20 0.300 0.202 Valid
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa
untuk masing-masing penyataan pada variabel
Kinerja Karyawan (Y) seluruh item terbukti
Valid, karena nilai rhitung lebih besar daripada
rtabel. Dengan nilai rtabel adalah 0.202 yang ada
untuk 95 responden dengan taraf signifikasi
0.05.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen merupakan
syarat untuk pengujian validitas instrumen.
Instrumen yang valid umumnya reliable,
tetapi reliabilitas perlu dilakukan. Suatu
kuesioner dikatakan reliable atau handal juga
jawaban responden terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Menurut Imam Gojali (2007:132),
Reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu
alat pengukuran suatu gejala/kejadian.
Adapun hasil reliabilitas instrumen sebagai
berikut:
Uji Reliabilitas
Variabel
Uji Reliabilitas
r hitung
r tabel
n = 95
Ξ± = 0.05
Keterangan
Uji Reliabilitas Variabel
Kompensasi (X1)
0.843 0.202 Reliabel
Uji Reliabilitas Variabel
Motivasi (X2)
0.891 0.202 Reliabel
Uji Reliabilitas Variabel
Kinerja Karyawan (Y)
0.861 0.202 Reliabel
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa
masing-masing variabel dikatakan reliable,
karena nilai r hitung lebih besar daripada rtabel
dengan taraf signifikan 0.05. Untuk uji
reliabilitas variabel Kompensasi (X1)
dinyatakan Reliabel karena nilai rhitung > rtabel
dengan nilai 0.843 > 0.202, uji reliabilitas
variabel Motivasi (X2) dinyatakan Reliabel
karena nilai rhitung > rtabel dengan nilai 0.891
> 0.202, dan uji reliabilitas variabel Kinerja
Karyawan (Y) dinyatakan Reliabel karena
nilai rhitung > rtabel dengan nilai 0.861 > 0.202.
Adapun tolak ukur untuk
menginterpretasikan Uji Reliabilitas suatu
instrumen. Tabel Interpretasi Reliabilitas
dikutip dari Arikuntoro (2007:75). Berikut
tabel interpretasi uji reliabilitas:
Interpretasi Reliabilitas
Koefisien
Korelasi
Kriteria
Reliabilitas
0.81 < r ≀ 1.00 Sangat Tinggi
0.61 < r ≀ 0.80 Tinggi
0.41 < r ≀ 0.60 Cukup
0.21 < r ≀ 0.40 Rendah
0.00 < r ≀ 0.20 Sangat Rendah
Dari tabel 4.14 dapat dinyatakan
bahwa instrumen variabel
penelitian dalam kriteria Sangat
Tinggi karena nilai reliabilitas
masing-masing variabel diantara
0.81 < r ≀ 1.00.
Korelasi
Dari pengolahan data mengunakan Komputer
dengan microsoft office excel 2007 , maka
hasil dari korelasi antara variabel sebagai
berikut:
Uji Korelasi
Variabel
Kompensasi
(X1)
Motivasi
(X2)
Kinerja
Karyawan (Y)
Kompensasi (X1) 1 0.686 0.393
Motivasi (X2) 0.686 1 0.562
Kinerja Karyawan
(Y)
0.393 0.562 1
Rx1x2y 0.562
N 95 95 95
Dari tabel diatas, dapat dilihat
hubungan atau korelasi antara variabel
Kompensasi (X1) dengan variabel Kinerja
Karyawan (Y) adalah 0.393. Hal ini
menunjukan bahwa hubungan antara kedua
variabel tersebut Rendah, karena nilai
korelasinya berada dalam range 0.20 – 0.399
dilihat dari tabel 3.2. Sedangkan angka
korelasinya menunjukan nilai positif, artinya
hubungan yang terjadi adalah searah. Apabila
nilai variabel Kompensasi (X1) naik, maka
nilai variabel Kinerja Karyawan (Y) juga
naik. Begitu pula sebaliknya, jika nilai
variabel Kompensasi (X1) turun, maka nilai
variabel Kinerja Karyawan (Y) juga turun.
Untuk nilai hubungan atau korelasi
antara variabel Motivasi (X2) dengan variabel
Kinerja Karyawan (Y) adalah 0.562. Hal ini
menunjukan bahwa hubungan antara kedua
variabel tersebut adalah Sedang, karena nilai
korelasinya berada dalam range 0.40 – 0.599
dilihat dari tabel 3.2. Sedangkan angka
korelasinya menunjukan nilai positif, artinya
hubungan yang terjadi adalah searah. Apabila
nilai variabel Motivasi (X2) naik, maka nilai
variabel Kinerja Karyawan (Y) juga naik.
Begitu pula sebaliknya, jika nilai variabel
Kompensasi (X1) turun, maka nilai variabel
Kinerja Karyawan (Y) juga turun.
Sedangkan untuk hubungan atau
korelasi dari ketiga variabel penelitian yaitu
Kompensasi (X1), Motivasi (X2) dan Kinerja
Karyawan (Y) adalah 0.562. Hal ini
menunjukan bahwa hubungan antara ketiga
variabel tersebut adalah Sedang, karena nilai
korelasinya berada dalam range 0.40 – 0.599
dilihat dari tabel 3.2.
Koefisien Regresi
1) Kompensasi (X1) terhadap Kinerja
Karyawan (Y)
Koefisien Regresi Kompensasi (X1)
terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B
Std.
Error
Beta
(Constant) 50,817 6,570 7,735 ,000
Kompensasi ,372 ,090 ,393 4,123 ,000
Dari tabel 4.15 dapat ditentukan persamaan
regresi antara variabel Kompensasi (X1)
terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).
Persamaan regresi ini digunakan untuk
melakukan prediksi seberapa tinggi nilai
variabel dependen bila nilai variabel
independen dimanupulasi. Adapun persamaan
regresi antara variabel Kompensasi (X1)
terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y)
adalah Y = 50,817 + 0,372X1. Persamaan ini
memiliki arti bahwa besarnya nilai Kinerja
Karyawan saat nilai Kompensasi sama dengan
0 adalah 50,817. Apabila nilai Kompensasi
bertambah 1, maka nilai Kinerja Karyawan
meningkat 0,372.
2) Motivasi (X2) terhadap Kinerja
Karyawan (Y)
Koefisien Regresi Motivasi (X2)
terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B
Std.
Error
Beta
(Constant) 43,101 5,327 8,091 ,000
Motivasi ,466 ,071 ,562 6,551 ,000
Dari tabel 4.16 dapat ditentukan persamaan
regresi antara variabel Motivasi (X2) terhadap
variabel Kinerja Karyawan (Y). Persamaan
regresi ini digunakan untuk melakukan
prediksi seberapa tinggi nilai variabel
dependen bila nilai variabel independen
dimanupulasi. Adapun persamaan regresi
antara variabel Motivasi (X2) terhadap
variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah Y =
43,101 + 0,466X2. Persamaan ini memiliki
arti bahwa besarnya nilai Kinerja Karyawan
saat nilai Kompensasi sama dengan 0 adalah
43,101. Apabila nilai Kompensasi bertambah
1, maka nilai Kinerja Karyawan meningkat
0,466.
3) Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2)
terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Koefisien Regresi Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2)
terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B
Std.
Error
Beta
(Constant) 42,715 6,192 6,899 ,000
Motivasi ,458 ,098 ,552 4,658 ,000
Kompensasi ,014 ,112 ,015 ,124 ,000
Dari tabel 4.15 dapat ditentukan persamaan
regresi antara variabel Kompensasi (X1) dan
variabel Motivasi (X2) terhadap Kinerja
Karyawan (Y). Persamaan regresi ini
digunakan untuk melakukan prediksi seberapa
tinggi nilai variabel dependen bila nilai
varibel independen dimanupulasi. Adapun
persamaan regresi antara Variabel
Kompensasi (X1) dan variabel Motivasi (X2)
terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y)
adalah Y = 42,715 + 0,014 X1 + 0,458X2.
Persamaan ini memiliki arti bahwa besarnya
nilai Kinerja Karyawan saat nilai Kompensasi
dan Motivasi sama dengan 0 adalah 42,715.
Apabila nilai Kompensasi bertambah 1 dan
Motivasi sama dengan 0, maka nilai Kinerja
Karyawan meningkat 0,014. Jika nilai
Kompensasi sama dengan 0 dan nilai
Motivasi bertambah 1, maka nilai Kinerja
Karyawan adalah 0,458. Dan jika kedua
variabel nilainya bertambah 1, maka nilai
Kinerja Karyawan adalah 0,462.
Uji Koefisien Determinasi
1) Pengaruh Kompensasi (X1) terhadap
Kinerja Karyawan (Y)
Koefisien Determinasi Kompensasi (X1)
terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,393
a
,155 ,145 6,94124 1,789
Berdasarkan Tabel diatas, untuk melihat
pengaruh Kompensasi (X1) terhadap Kinerja
Karyawan (Y) ditentukan oleh nilai R2
(R
Square) menunjukan nilai 0.155, berarti
pengaruh variabel Kompensasi (X1) terhadap
Kinerja Karyawan hanya sebesar 0,155 atau
15.5% sedangkan sisanya 0,845 atau 84.5%
dipengaruhi oleh variable lain yang tidak ada
dalam penelitian.
2) Pengaruh Motivasi (X2) terhadap
Kinerja Karyawan (Y)
Berdasarkan Tabel diatas, untuk melihat
pengaruh Motivasi (X2) terhadap Kinerja
Karyawan (Y) ditentukan oleh nilai R2
(R
Square) menunjukan nilai 0.316, berarti
pengaruh variabel Motivasi (X2) terhadap
Kinerja Karyawan hanya sebesar 0,316 atau
31.6% sedangkan sisanya 0,684 atau 68.4%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada
dalam penelitian.
3) Pengaruh
Kompensasi (X1) dan
Motivasi (X2) terhadap
Kinerja Karyawan (Y)
Tabel 4.21
Koefisien Determinasi Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2)
terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,562
a
,316 ,301 6,27784 1,731
Berdasarkan Tabel diatas, untuk melihat
pengaruh Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2)
terhadap Kinerja Karyawan (Y) ditentukan
oleh nilai adjusted R2
(R Square)
menunjukan nilai 0.301, berarti pengaruh
variabel Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2)
secara bersama-sama terhadap Kinerja
Karyawan hanya sebesar 0,301 atau 30,1%
sedangkan sisanya 0,699 atau 69,9%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada
dalam penelitian.
Uji Hipotesis
a. Uji t
Untuk mengetahui signifikan variabel
independen dan dependen menggunakan
persyaratan Uji t. Persyaratan sebagai berikut:
1) Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan
Ha diterima.
2) Jika thitung < ttabel maka Ha ditolak dan Ho
diterima.
Lebih lanjut untuk mengetahui hasil dari Uji t
dapat dilihat tabel dibawah ini:
Uji t Variabel
Tabel 4.20
Koefisien Determinasi Motivasi (X2)
terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,562
a
,316 ,308 6,24452 1,735
Variabel thitu
ng
ttabel Interpret
asi
Kompens
asi (X1)
terdadap
Kinerja
Karyawa
n (Y)
4,1
23
1,9
86
thitung >
ttabel
Motivasi
(X2)
terdadap
Kinerja
Karyawa
n (Y)
6,5
51
1,9
86
thitung >
ttabel
Dari hasil tabel diatas dapat dijelaskan bahwa
pengaruh antara variabel Kompensasi (X1)
terhadap Kinerja Karyawan (Y) adalah
signifikan karena thitung > ttabel yaitu sehingga
Ha diterima dan Ho ditolak, berarti adanya
pengaruh yang signifikan antara Kompensasi
terhadap Kinerja Karyawan. Variabel
Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan
adalah signifikan karena thitung > ttabel yaitu
sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, berarti
adanya pengaruh yang signifikan antara
Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
b. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui signifikan
dua variabel independen secara simultan
terhadap variabel dependen. Dalam penelitian
ini variabel tersebeut adalah Kompensasi (X1)
dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan
(Y). Persyaratan Uji F sebagai berikut:
1) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan
Ha diterima.
2) Jika Fhitung < Ftabel, maka Ha ditolak dan
Ho diterima.
Uji F Variabel
Variabel Fhitu
ng
Ftab
el
Interpre
tasi
Kompen
sasi (X1)
dan
Motivasi
(X2)
secara
simultan
terdadap
Kinerja
Karyawa
n (Y)
21,2
39
3,0
95
Fhitung >
Ftabel
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa
pengaruh antara variabel Kompensasi (X1)
dan variabel Motivasi (X2) secara simultan
terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y)
adalah signifikan, karena Fhitung > Ftabel yaitu
21,239 > 3,095. Berdasarkan persyaratan uji
F, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
adanya pengaruh yang signifikan antara
Kompensasi dan Motivasi secara bersama-
sama terhadap Kinerja Karyawan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kompensasi terhadap
kinerja karyawan, untuk mengetahui pengaruh
motivasi terhadap kinerja karyawan, dan
untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan
motivasi bersama-sama terhadap kinerja
karyawan. Dari bab-bab sebelumnya telah
dilakukan berbagai analisis terhadap variabel-
variabel penelitian. Setelah melakukan
analisis, maka didapatkan hasil penelitian
yang dilakukan pada PT Wahana Wirawan
Nissan TB Simatupang. Berdasarkan
pembahasan hasil penelitian tersebut dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara parsial variabel Kompensasi (X1)
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y)
dengan nilai thitung sebesar 4,123. Jika
dibandingakan dengan ttabel dari sampel
95 dan tingkat signifikan 5% sebesar
1,986, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa thitung > ttabel dengan nilai 4,123 >
1,986, berarti hipotesis awal yaitu,
adanya pengaruh yang signifikan antara
kompensasi terhadap kinerja karyawan
dapat diterima.
Dari uji korelasi diperoleh nilai dari R2
sebesar 0.155, berarti pengaruh variabel
Kompensasi (X1) terhadap Kinerja
Karyawan hanya sebesar 0,155 atau
15.5% sedangkan sisanya 0,845 atau
84.5% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak ada dalam penelitian.
Uji regresi secara parsial, maka diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut: Y =
50,817 + 0,372 X1. Persamaan ini
memiliki arti yaitu, jika kompensasi tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja
karyawan atau nilai kompensasi sama
dengan 0, maka kinerja karyawan masih
memiliki nilai sebesar 50,817. Dan jika
kompensasi mengalami peningkatan
sebesar 1 maka, kinerja karyawan akan
bertambah secara proposional sebesar
0,372.
2. Secara parsial variabel Motivasi (X2)
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y)
dengan nilai thitung sebesar 6,551. Jika
dibandingakan dengan ttabel dari sampel
95 dan tingkat signifikan 5% sebesar
1,986, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa thitung > ttabel dengan nilai 6,551 >
1,986, berarti hipotesis awal yaitu,
adanya pengaruh yang signifikan antara
kompensasi terhadap kinerja karyawan
dapat diterima.
Dari uji korelasi diperoleh nilai dari R2
sebesar 0,316, berarti pengaruh variabel
Motivasi (X2) terhadap Kinerja
Karyawan hanya sebesar 0,316 atau
31,6% sedangkan sisanya 0,684 atau
68,4% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak ada dalam penelitian.
Uji regresi secara parsial, maka diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut: Y =
43,101 + 0,466 X2. Persamaan ini
memiliki arti yaitu, jika motivasi tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja
karyawan atau nilai motivasi sama
dengan 0, maka kinerja karyawan masih
memiliki nilai sebesar 43,101. Dan jika
motivasi mengalami peningkatan sebesar
1 maka, kinerja karyawan akan
bertambah secara proposional sebesar
0,466.
3. Secara simultan variabel Kompensasi
(X1) dan Motivasi (X2) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel
Kinerja Karyawan (Y) dengan nilai Fhitung
sebesar 21,239. Jika dibandingakan
dengan Ftabel dari sampel 95 dan tingkat
signifikan 5% sebesar 3,905, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa Fhitung > Ftabel
dengan nilai 21,239 > 3,905, berarti
hipotesis awal yaitu, adanya pengaruh
yang signifikan antara kompensasi dan
motivasi secara bersama-sama terhadap
kinerja karyawan dapat diterima.
Dari uji korelasi, maka diperoleh nilai
dari adjusted R2
sebesar 0,301, berarti
pengaruh variabel Kompensasi (X1)
terhadap Kinerja Karyawan hanya
sebesar 0,301 atau 30,1% sedangkan
sisanya 0,699 atau 69,9% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak ada dalam
penelitian.
Uji regresi secara simultan maka
diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut: Y = 42,715 + 0,014 X1 + 0,458
X2. Persamaan ini memiliki arti yaitu,
jika kompensasi dan motivasi tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja
karyawan atau nilai kompensasi dan
motivasi sama dengan 0, maka kinerja
karyawan masih memiliki nilai sebesar
42,715. Dan jika kompensasi mengalami
peningkatan sebesar 1 sedangkan
motivasi tidak mengalami peningkatan
atau nilainya adalah 0, maka kinerja
karyawan akan bertambah secara
proposional sebesar 0,014. Dan apabila
yang mengalami peningkatan adalah
motivasi, maka kinerja karyawan akan
bertambah secara proposional sebesar
0,458. Dan jika kedua-duanya mengalai
peningkatan, maka nilai dari kinerja
karyawan bertambah 0,472.
Saran
Berdasarkan hasil analisa data kuesioner yang
telah diolah, maka beberapa saran yang dapat
dipertimbangkan adalah:
1. Variabel Kompensasi (X1)
Berdasarkan hasil analisa
kuesioner variabel Kompensasi (X1) yang
mendapatkan respon negatif yaitu
pernyataan β€œgaji yang diberikan belum
sesuai dengan yang diharapkan oleh
karyawan”. Pernyataan ini mendapatkan
respon 42,1 % menyatakan setuju, ini
menunjukan bahwa karyawan tidak puas
dengan gaji yang mereka terima. Selain
itu pernyataan β€œ saya sering mendapatkan
bonus dari perusahaan” mendapatkan
respon 53,7% tidak setuju dan sangat
tidak setuju. Berarti karyawan merasa
kurang puas terhadap insentif yang
mereka terima terutama hal bonus yang
diberikan. Untuk itu perusahaan perlu
mengaji ulang tentang gaji dan bonus
yang diberikan kepada karyawan.
Sehingga kinerja yang dicapai oleh
karyawan bisa optimal dan berdampak
baik terhadap perusahaan.
2. Variabel Motivasi (X2)
Berdasarkan hasil analisa
kuesioner variabel Motivasi (X2) yang
mendapatkan respon negatif yaitu,
pernyataan β€œpimpinan selalu memberikan
reward (penghargaan) kepada karyawan
yang berhasil mencapai targetnya”,
pernyataan ini mendapatkan respon
48,9% menyatakan tidak setuju.
Menunjukan bahwa perusahaan terutama
pimpinan jarang memberikan
penghargaan kepada karyawan yang telah
mencapi target kerjanya. Dan pernyataan
β€œperusahaan memberikan liburan
bersama apabila mencapai target yang
ditentukan”, pernyataan ini mendapatkan
respon 20% menyatakan tidak setuju.
Menunjukan bahwa perusahaan jarang
memberikan liburan kepada karyawan
meskipun target perusahaan
tercapai.Untuk memperbaiki motivasi
terhadap karyawan sebaiknya perusahaan
memberikan penghargaan terhadap
karyawan yang berprestasi, yang dapat
mencapai target. Penghargaan itu bisa
berupa karyawan teladan dan liburan
bersama-sama. Sehingga karyawan
mendapatkan motivasi untuk lebih baik
bekerja mencapai target perusahaan.
3. Kinerja Karyawan (Y)
Berdasarkan hasil analisa
kuesioner variabel kinerja karyawan (Y)
yang mendapatkan respon negatif yatiu,
pernyataan β€œ kerjasama antara karyawan
diperusahaan ini sangat kental”,
pernyataan ini mendapatkan respon
10.5% menyatakan tidak setuju.
Menunjukan bahwa kerjasama di PT
Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang
masih belum baik. Dan pernyataan
β€œsemakin banyak pekerjaan yang saya
selesaikan, maka kompensasi yang saya
terima akan bertambah”, pernyataan ini
mendapatkan respon 7.4% menyatakan
sangat tidak setuju. Menunjukan bahwa
karyawan mengerjakan banyak pekerjaan
tetapi hasil yang diterima tidak
bertambah, sehingga mereka akan
bermalas-malasan untuk bekerja yang
berdampak pada kinerja mereka yang
menurun. Demi meningkatkan kinerja
karyawan, maka perusahaan harus
memperat kerjasama karyawan seperti
mengadakan forum berbagai bagi semua
karyawan sehingga tercipta suatu
kerjasama. Selain itu, perusahaan harus
memperbaiki sistem kompensasi
sehingga karyawan akan berlomba-lomba
untuk menyelesaikan pekerjaan
sebanyak-banyaknya.
Berdasarkan hasil uji regresi
secara simultan antara kompensasi dan
motivasi terhadap kinerja karyawan,
penulis menyarankan untuk
meningkatkan kinerja karyawan maka
kompensasi dan motivasi harus
ditingkatkan, apabila kedua variabel
tersebut mendukung untuk di tingkatkan.
Tetapi bila hanya salah satu variabel yang
mendukung untuk ditingkatkan nilainya,
maka variabel motivasi yang lebih baik
untuk ditingkatkan dari pada kompensasi
dalam meningkatkan kinerja karyawan.
Sesuai dengan hasil regresi sebagai
berikut : Y = 42,715 + 0,014 X1 + 0,458
X2.
DAFTAR PUSTAKA
Cardoso, G. F. 2003. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Yogjakarta: Andi
Offset.
Fahmi, Irham. 2010. Manajemen Kinerja
Teori dan Aplikasi. Bandung:
Alfabeta.
Hanggraeni, Dewi. 2012. Manajemen Sumber
daya Manusia. Jakarta: LPFEUI.
Hariandja, Efendi. 2002. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.
Hasibuan, Malayu S.P. 1996. Manajemen
Dasar, Pengertian dan Masalah Edisi
Kedua. Jakarta: Gunung Agung.
Hasibuan, Malayu S.P. 2010. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Herman, Sofyandi. 2008. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Irianto, Jusuf. 2001. Tema-tema Pokok
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Surabaya: Insan Cendekia.
Istujanto. 2008. Riset Sumber Daya Manusia
(cara prakris mendeteksi dimensi-
dimensi kerja karyawan). Jakarta:
Gramedia.
Kadarisman, M. 2012. Manajemen
Kompensasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor
Publik. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Manullang, Mariot. 2006. Manajemen
Personalia edisi ke-3. Yogjakarta:
UGM Press.
Moeheriono. 2012. Perencanaan, Aplikasi
dan Pengembangan Bisnis Publik
(indikator kinerja utama). Jakarta:
Rajawali Press.
Mondy, wayne. 2008. Manjemen Sumber
Daya Manusia, Jilid 2 Edisi 10.
Jakarta: Erlangga.
Mondy,Wayne. 2008. Manajemen Sumber
Daya Manusia, Jilid 1 Edisi 10.
Jakarta: Erlangga.
Pangabean, Mutiara. 2002. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Ghallia Indonesia.
Prasetyo, Bambang dan Lina M. Jannah.
2005. Metode Penelitian Kuantitatif.
Jakarta: Rajawali Pers.
Priyatno, Duwi. 2013. Analisis Korelasi,
Regresi, dan Multivariate dengan
SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
Robbins, Stephen P. 2007. Perilaku
Organisasi. Jakarta: Indeks.
Sadewa, Candra. 2013. Tesis, Pengaruh
Kompensasi dan Motivasi Terhadap
Kinerja Karyawan PT Kencana
Unggul Sukses Jakarta.
Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2003. Manajemen
Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan
Administrative dan Operasional.
Jakarta: Bumi Akasara.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta: SIE
YKPN.
Simanjuntak, Payaman J. 2011. Manajemen
dan Evaluasi Kinerja. Jakarta:
LPFEUI.
Siswandi. 2011. Pengantar Manajemen.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional.
Yogyakarta: Andi Offset.
Sudarmanto. 2009. Kinerja dan
Pengembangan SDM (Teori, Dimensi
Pengukuran, dan Implementasi dalam
Organisasi). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung: CV Alfabeta.
Supranto, J. 2008. Statistika: Teori dan
Aplikasi Edisi Ketujuh. Jakarta:
Erlangga.
Tripton. 2010. Manajemen Sumber Daya
Manusia: Perspektif Partnership dan
Kolektivitas. Jakarta: Oryza.
Unaradjan, Dominikus Dolet. 2013. Metode
Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
Universitas Atma Jaya Jakarta.
Walpole, Ronald E. 1995. Pengantar
Statistika Edisi Ketiga. Jakarta:
Gramedia.
Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta:
Rajawali Press.

More Related Content

What's hot

Aat safaat
Aat safaatAat safaat
Aat safaat
aat safaat
Β 
CONTOH TUGAS AKHIR/SKRIPSI PRODI MSDM 2017
CONTOH TUGAS AKHIR/SKRIPSI PRODI MSDM 2017 CONTOH TUGAS AKHIR/SKRIPSI PRODI MSDM 2017
CONTOH TUGAS AKHIR/SKRIPSI PRODI MSDM 2017
pop.art
Β 
Evaluasi kinerja &amp; kompensasi
Evaluasi kinerja &amp; kompensasiEvaluasi kinerja &amp; kompensasi
Evaluasi kinerja &amp; kompensasi
ifat fatiroh
Β 
Tgs mp
Tgs mpTgs mp
Tgs mp
swandi61
Β 
Tgs mp
Tgs mpTgs mp
Tgs mp
s4f385
Β 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
sutrasutra
Β 
Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)
Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)
Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)
DwiPrabowoWidiyanto
Β 
Presentasi Sidang skripsi
Presentasi Sidang skripsi Presentasi Sidang skripsi
Presentasi Sidang skripsi
Slamet Riyadi
Β 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1 pdf 22
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1 pdf 22Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1 pdf 22
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1 pdf 22
riskiaritonang
Β 
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
maureen07
Β 
PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWA...
PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWA...PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWA...
PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWA...
MeiKrisnawati1
Β 
Makalah manajemen kompensasi (tugas 2)
Makalah manajemen kompensasi (tugas 2)Makalah manajemen kompensasi (tugas 2)
Makalah manajemen kompensasi (tugas 2)
DwiPrabowoWidiyanto
Β 
Makalah uas ahad riki yakub
Makalah uas ahad riki yakubMakalah uas ahad riki yakub
Makalah uas ahad riki yakub
AhmadSyibi
Β 
Rangkuman UTS dan UAS
Rangkuman UTS dan UASRangkuman UTS dan UAS
Rangkuman UTS dan UAS
ita nurlita
Β 
Tugas uts asep p
Tugas uts asep pTugas uts asep p
Tugas uts asep p
Ami Gos
Β 
Bab 1 new
Bab 1 newBab 1 new
Bab 1 new
nurul darazat
Β 

What's hot (16)

Aat safaat
Aat safaatAat safaat
Aat safaat
Β 
CONTOH TUGAS AKHIR/SKRIPSI PRODI MSDM 2017
CONTOH TUGAS AKHIR/SKRIPSI PRODI MSDM 2017 CONTOH TUGAS AKHIR/SKRIPSI PRODI MSDM 2017
CONTOH TUGAS AKHIR/SKRIPSI PRODI MSDM 2017
Β 
Evaluasi kinerja &amp; kompensasi
Evaluasi kinerja &amp; kompensasiEvaluasi kinerja &amp; kompensasi
Evaluasi kinerja &amp; kompensasi
Β 
Tgs mp
Tgs mpTgs mp
Tgs mp
Β 
Tgs mp
Tgs mpTgs mp
Tgs mp
Β 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
Β 
Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)
Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)
Makalah evaluasi dan kompensasi(tugas 1)
Β 
Presentasi Sidang skripsi
Presentasi Sidang skripsi Presentasi Sidang skripsi
Presentasi Sidang skripsi
Β 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1 pdf 22
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1 pdf 22Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1 pdf 22
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 1 pdf 22
Β 
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
Β 
PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWA...
PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWA...PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWA...
PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWA...
Β 
Makalah manajemen kompensasi (tugas 2)
Makalah manajemen kompensasi (tugas 2)Makalah manajemen kompensasi (tugas 2)
Makalah manajemen kompensasi (tugas 2)
Β 
Makalah uas ahad riki yakub
Makalah uas ahad riki yakubMakalah uas ahad riki yakub
Makalah uas ahad riki yakub
Β 
Rangkuman UTS dan UAS
Rangkuman UTS dan UASRangkuman UTS dan UAS
Rangkuman UTS dan UAS
Β 
Tugas uts asep p
Tugas uts asep pTugas uts asep p
Tugas uts asep p
Β 
Bab 1 new
Bab 1 newBab 1 new
Bab 1 new
Β 

Viewers also liked

Kuisioner calon kepala madrasah
Kuisioner calon kepala madrasahKuisioner calon kepala madrasah
Kuisioner calon kepala madrasah
Ifik Firdaus
Β 
Imbalan kuesioner
Imbalan kuesionerImbalan kuesioner
Imbalan kuesionerBang Mohtar
Β 
Angket budaya-sekolah
Angket budaya-sekolahAngket budaya-sekolah
Angket budaya-sekolahwigati_isye
Β 
kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
 kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
DIANTO IRAWAN
Β 
Angket
AngketAngket
Angket
Robi Bie Bie
Β 
Intrumen budaya-sekolah
Intrumen budaya-sekolahIntrumen budaya-sekolah
Intrumen budaya-sekolah
sugainanaf
Β 
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...dulkamad
Β 
Kuisioner pada supermarket
Kuisioner pada supermarketKuisioner pada supermarket
Kuisioner pada supermarket
Anggun Puspa
Β 
Kuesioner kinerja dosen
Kuesioner kinerja dosenKuesioner kinerja dosen
Kuesioner kinerja dosenAliTutupohoS
Β 
Kuesioner Kepuasan Kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan
Kuesioner Kepuasan Kerja Dosen dan Tenaga KependidikanKuesioner Kepuasan Kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan
Kuesioner Kepuasan Kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan
Trisnadi Wijaya
Β 
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitianLampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon
Β 

Viewers also liked (11)

Kuisioner calon kepala madrasah
Kuisioner calon kepala madrasahKuisioner calon kepala madrasah
Kuisioner calon kepala madrasah
Β 
Imbalan kuesioner
Imbalan kuesionerImbalan kuesioner
Imbalan kuesioner
Β 
Angket budaya-sekolah
Angket budaya-sekolahAngket budaya-sekolah
Angket budaya-sekolah
Β 
kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
 kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
Β 
Angket
AngketAngket
Angket
Β 
Intrumen budaya-sekolah
Intrumen budaya-sekolahIntrumen budaya-sekolah
Intrumen budaya-sekolah
Β 
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Β 
Kuisioner pada supermarket
Kuisioner pada supermarketKuisioner pada supermarket
Kuisioner pada supermarket
Β 
Kuesioner kinerja dosen
Kuesioner kinerja dosenKuesioner kinerja dosen
Kuesioner kinerja dosen
Β 
Kuesioner Kepuasan Kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan
Kuesioner Kepuasan Kerja Dosen dan Tenaga KependidikanKuesioner Kepuasan Kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan
Kuesioner Kepuasan Kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan
Β 
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitianLampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
Β 

Similar to Jurnal skripsi

Tugas 1 pak ade
Tugas 1 pak adeTugas 1 pak ade
Tugas 1 pak ade
Fuziati
Β 
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Ersha Amanah
Β 
Siti Aniqoh Shofwani, Ahmad Hariyadi.pdf
Siti Aniqoh Shofwani, Ahmad Hariyadi.pdfSiti Aniqoh Shofwani, Ahmad Hariyadi.pdf
Siti Aniqoh Shofwani, Ahmad Hariyadi.pdf
DianaLestari39
Β 
Makalah ke 2
Makalah ke 2Makalah ke 2
Makalah ke 2
MisbaAndrayani
Β 
Uts makalah 1
Uts makalah 1Uts makalah 1
Uts makalah 1
rumintasihombing
Β 
MAKALAH EVAKINKOMP
MAKALAH EVAKINKOMPMAKALAH EVAKINKOMP
MAKALAH EVAKINKOMP
Lisaaa1096
Β 
Uts
UtsUts
Uts
UtsUts
uts
utsuts
Makalah evaluasi
Makalah evaluasi Makalah evaluasi
Makalah evaluasi
srirahayu295
Β 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
RadikaLaksana
Β 
Makalah sebelum UAS
Makalah sebelum UASMakalah sebelum UAS
Makalah sebelum UAS
yuniafriyani
Β 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
indah indah
Β 
PPT skripsi Kholid Abdullah.pptx
PPT skripsi Kholid Abdullah.pptxPPT skripsi Kholid Abdullah.pptx
PPT skripsi Kholid Abdullah.pptx
Muhammadramdhan46
Β 
Makalah rijal ok
Makalah rijal okMakalah rijal ok
Makalah rijal ok
rizalfauzi52
Β 
Makalah evaluasi kinerja marwati 1
Makalah evaluasi kinerja marwati 1Makalah evaluasi kinerja marwati 1
Makalah evaluasi kinerja marwati 1
marwati1
Β 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
magdalena praharani
Β 
Jurnal sdm
Jurnal sdmJurnal sdm
Jurnal sdm
rahmanur98
Β 

Similar to Jurnal skripsi (20)

Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
Β 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
Β 
Tugas 1 pak ade
Tugas 1 pak adeTugas 1 pak ade
Tugas 1 pak ade
Β 
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Β 
Siti Aniqoh Shofwani, Ahmad Hariyadi.pdf
Siti Aniqoh Shofwani, Ahmad Hariyadi.pdfSiti Aniqoh Shofwani, Ahmad Hariyadi.pdf
Siti Aniqoh Shofwani, Ahmad Hariyadi.pdf
Β 
Makalah ke 2
Makalah ke 2Makalah ke 2
Makalah ke 2
Β 
Uts makalah 1
Uts makalah 1Uts makalah 1
Uts makalah 1
Β 
MAKALAH EVAKINKOMP
MAKALAH EVAKINKOMPMAKALAH EVAKINKOMP
MAKALAH EVAKINKOMP
Β 
Uts
UtsUts
Uts
Β 
Uts
UtsUts
Uts
Β 
uts
utsuts
uts
Β 
Makalah evaluasi
Makalah evaluasi Makalah evaluasi
Makalah evaluasi
Β 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
Β 
Makalah sebelum UAS
Makalah sebelum UASMakalah sebelum UAS
Makalah sebelum UAS
Β 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
Β 
PPT skripsi Kholid Abdullah.pptx
PPT skripsi Kholid Abdullah.pptxPPT skripsi Kholid Abdullah.pptx
PPT skripsi Kholid Abdullah.pptx
Β 
Makalah rijal ok
Makalah rijal okMakalah rijal ok
Makalah rijal ok
Β 
Makalah evaluasi kinerja marwati 1
Makalah evaluasi kinerja marwati 1Makalah evaluasi kinerja marwati 1
Makalah evaluasi kinerja marwati 1
Β 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
Β 
Jurnal sdm
Jurnal sdmJurnal sdm
Jurnal sdm
Β 

More from Yudho Wibowo 04Smsma

Balanced scorecard
Balanced scorecardBalanced scorecard
Balanced scorecard
Yudho Wibowo 04Smsma
Β 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
Yudho Wibowo 04Smsma
Β 
Judul
JudulJudul

More from Yudho Wibowo 04Smsma (7)

Balanced scorecard
Balanced scorecardBalanced scorecard
Balanced scorecard
Β 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
Β 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
Β 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
Β 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
Β 
Judul
JudulJudul
Judul
Β 
Lembar persetujuan
Lembar persetujuanLembar persetujuan
Lembar persetujuan
Β 

Recently uploaded

Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
Β 
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfAksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
DenysErlanders
Β 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
Β 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
Β 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
denny404455
Β 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
xtemplat
Β 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
NoegPutra1
Β 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
Β 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
Β 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
Β 
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
vivi211570
Β 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Fathan Emran
Β 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
Kanaidi ken
Β 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Β 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
RizkiArdhan
Β 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
AdeSutisna19
Β 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
WAYANDARSANA1
Β 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
PujiMaryati
Β 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
Β 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
dhenisarlini86
Β 

Recently uploaded (20)

Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Β 
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfAksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Β 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Β 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
Β 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
Β 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
Β 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
Β 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Β 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
Β 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Β 
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
Β 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Β 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
Β 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Β 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Β 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Β 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
Β 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Β 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
Β 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Β 

Jurnal skripsi

  • 1. PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WAHANA WIRAWAN NISSAN TB SIMATUPANG Oleh : Yudho Wibowo ABTRAK PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (dibawah bimbingan Dr. Ir. R. Boedi Hasmanto, M.S.) Penelitian ini mengkaji tentang masalah kinerja karyawan yang ditemukan mengalami penurunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kasus dan memperoleh bukti yang empiris serta kesimpulan berkaitan dengan pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang. Penelitian ini menggunakan disain Kuantitatif dengan pengujian hipotesis teknik survei, kuesioner memakai skala likert dengan skor 1-5. Populasi adalah 123 karyawan, penentuan sampel dengan mengunakan rumus slovin sehingga sampel yang diperoleh adalah 95. Teknik analisa data: (1) uji validitas dan reliabilitas; (2) model korelasi sederhana dan berganda (R); (3) koefisien determinasi (R2 ); (4) model regresi sederhana dan berganda; (5) pengujian hipotesis dengan uji parsial (uji-t) dan uji simultan (uji-F). Hasil pengujian hipotesis dan analisa sebagai berikut: 1. Variabel kompensasi (X1) berpengaruh positif terhada kinerja karyawan (Y). Berdasarkan uji-t diperoleh hasil t hitung sebesar 4,123 dan ttabel sebesar 1,986. Dari hasil uji-t , maka Hipotesis awal adanya pengaruh positif dan signifikan antara kompensasi (X1) dan kinerja karyawan (Y) dapat diterima. dari pengujian regresi secara parsial, maka persamaan antara variabel kompensasi (X1) dan kinerja karyawan (Y) adalah Y = 50,817 + 0,372 X1. 2. Variabel motivasi (X2) berpengaruh positif terhada kinerja karyawan (Y). Berdasarkan uji-t diperoleh hasil t hitung sebesar 6,551 dan ttabel sebesar 1,986. Dari hasil uji-t , maka Hipotesis awal adanya pengaruh positif dan signifikan antara motivasi (X2) dan kinerja karyawan (Y) dapat diterima. dari pengujian regresi secara parsial, maka persamaan antara variabel motivasi (X2) dan kinerja karyawan (Y) adalah Y = 43,101 + 0,466 X2. 3. Variabel kompensasi (X1) dan variabel motivasi (X2) secara bersama-sama berpengaruh positif terhada kinerja karyawan (Y). Berdasarkan uji-F diperoleh hasil F hitung sebesar 23,239 dan Ftabel sebesar 3,905. Dari hasil uji-F , maka Hipotesis awal adanya pengaruh positif dan signifikan antara kompensasi (X1) dan motivasi (X2) dan kinerja karyawan (Y) dapat diterima. Dari pengujian regresi secara simultan, maka persamaan antara variabel kompensasi (X1) dan variabel motivasi (X2) dan kinerja karyawan (Y) adalah Y = 42,715 + 0,014 X1 + 0,458 X2. Dari hasil penelitian ini disaran kan agar PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang , untuk mengkaji ulang pemberian gaji dan insentif kepada karyawan yang masih dirasa masih kurang, memberikan penghargaan kepada karyawan yang mencapai target kerja baik berupa materiil maupun non materiil, serta membentuk sebuah forum yang tujuannya untuk meningkatkan kerjasama antara karyawan. Kata kunci : kompensasi, motivasi dan kinerja
  • 2. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Latar Belakang Masalah Perusahaan atau organisasi memiliki berbagai macam instrumen dalam mencapai tujuannya. Instrumen-instrumen tersebut antara lain sumber daya manusia, bahan baku, teknologi dan modal. Dari berbagai macam instrumen tersebut yang paling penting adalah sumber daya manusia. Dimana manusia berperan penting dalam menjalankan roda perusahaan atau organisasi. Dalam menjalankan sebuah perusahaan atau organisasi harus didukung dengan sumber daya manusia yang berkompeten dan berkualitas. Dengan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi dan memperkuat diri untuk bersaing serta dapat menjawab tantangan dimasa yang akan datang. Keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya. Setiap perusahaan atau organisasi akan berusaha untuk selalu meningkatkan kinerja karyawannya, dengan harapan tercapainya tujuan perusahaan atau organisasi secara optimal. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawan, misalnya dengan melalui pendidikan, pelatihan, pemberian kompensasi yang layak, motivasi dan menciptakan lingkungan kerja yang baik dan nyaman. Salah satu hal yang mempengaruhi kinerja adalah kompensasi terhadap karyawan. Hasibuan (2007:118), berpendapat kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Sebuah perusahaan atau organisasi memberikan kompensasi kepada karyawan dengan harapan prestasi dan kinerja karyawan serta tujuan perusahaan atau organisasi bisa tercapai secara optimal. Kompensasi sangat diharapkan oleh seorang karyawan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain penting buat karyawan, pemberian kompensasi juga penting untuk kelangsungan hidup suatu perusahaan atau organisasi. Sebab dengan pemberian kompensasi yang sesuai, sumber daya manusia dalam perusahaan akan merasa puas dan nyaman bekerja diperusahaan tersebut. Kompensasi juga sebagai pengikat karyawan untuk bertahan dalam perusahaan atau organisasi. Jika perusahaan tidak memperhatikan dengan baik pemberian kompensasi kepada karyawan, tidak mustahil karyawan akan meninggalkan perusahaan atau organisasi dan mencari perusahaan yang bisa memberikan kompensasi yang sesuai dengan yang diharapkan. Tidak hanya faktor kompensasi saja yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kinerja karyawan akan tetapi faktor lain seperti motivasi harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan. Sumber daya terpenting
  • 3. dalam perusahaan adalah sember daya manusia atau karyawan, karena karyawan memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebaliknya karyawan mempunyai berbagai kebutuhan yang ingin dipenuhinya. Keinginan para karyawan untuk memenuhi kebutuhan inilah yang menjadi motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu termasuk pekerjaan. Motivasi merupakan sesuatu kekuatan yang pontensial yang dimiliki oleh setiap manusia, yang dapat berkembang sendiri atau dikembangkan oleh faktor luar. Bilamana sebuah perusahaan dapat mengoptimalkan motivasi kepada karyawan, maka kinerja yang akan dihasilkan oleh karyawan akan lebih baik. Motivasi seorang karyawan untuk bekerja biasanya merupakan hal yang rumit, karena motivasi itu melibatkan faktor-faktor individual dan organisasional. Motivasi setiap karyawan akan berbeda tergantung tingkat pendidikan dan kondisi ekonominya. Orang yang tingkat pendidikannya lebih tinggi maka sumber motivasinya pun berbeda, tidak semata-mata ditentukan oleh sarana motivasi tradisional, seperti otoritas formal dan negative, melainkan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Terpenuhinya kompensasi dan pemberian motivasi yang baik terhadap karyawan akan meningkatkan kinerja para karyawan. Kinerja merupakan hasil kerja atau prestasi kerja yang telah dilakukan oleh seseorang. Namun sebenarnya kinerja memiliki makna yang luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi bagaimana proses pekerjaan itu berlangsung. Menurut Hasibuan dalam Hadari Nawawi (2006:64) kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya, berdasarkan kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu. Oleh karena itu, salah satu cara untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan menghubungkan antara kompensasi dan motivasi karyawan. Di era-globalisasi saat ini, persaingan antara perusahaan satu dengan yang lainnya semakin ketat. Perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan bisnis yang dijalaninnya. PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang salah satu anak perusahaan PT Indomobil Group Tbk, dan merupakan dealer authorize terbesar di JABODETABEK. Perusahaan ini bergerak dalam bidang penjualan kendaraan sedang dan perbaikan serta perawatan kendaraan. Berdasarkan kondisi saat ini, di PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang diduga terdapat permasalahan yang berkaitan dengan kompensasi dan motivasi kerja terhadap karyawannya. Kompensasi dan motivasi kepada karyawan oleh PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang masih kurang dan kinerja yang dicapai juga sedikit menurun. Oleh sebab itu, saya ingin melakukan penelitian yang berkaitan uraian diatas dengan judul β€œ PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT
  • 4. WAHANA WIRAWAN NISSAN TB SIMATUPANG β€œ. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas , maka penulis dapat mengidentifikasikan bahwa permasalahan yang terjadi pada PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang adalah sebagai berikut: 1. Kedisiplinan karyawan terhadap waktu kerja masih kurang. 2. Kurangnya motivasi oleh PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang kepada karyawan. 3. Kinerja yang ditunjukan karyawan masih belum optimal. 4. Kurangnya penghargaan yang diberikan oleh PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang kepada karyawan yang kinerjanya baik. 5. Diduga adanya kompensasi yang tidak sesuai harapan karyawan terhadap kinerja yang diberikan kepada perusahaan. 6. Rendahnya tingkat tanggung jawab karyawan kepada tugas yang dibebankan. Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka penyusunan skripsi ini dibatasi dalam pembahasannya. Hal tersebut dalam pembatasan ini agar tidak melebar kearah yang tidak jelas. Pembatasan masalah tersebut dapat dilihat pada uraian dibawah ini. 1. Menurur Hadari Nawawi (2001:61), kompensasi adalah kegiatan untuk menghargai usaha, jasa dan/atau prestasi sumber daya manusia yang telah memberikan kontribusi melalui pelaksanaan pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. 2. Menurut Sedarmayanti (2008:233), motivasi adalah kesediaan mengeluarkan tingkat upaya tinggi kerah tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi kebutuan individual. 3. Menurut Hasibuan (2003:94) kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapannya, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. 4. Penelitian ini dilakukan di PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang yang beralamat di jalan RA. Kartini Kav II Blok S No. 7 Jakarta Selatan. Sebagai responden dalam penelitian ini adalah semua karyawan PT Wahana Wirawan. Periode pengambilan data penelitian ini dilakukan selama tiga bulan, terhitung dari 1 November 2014 sampai dengan 30 Januari 2014. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan? 2. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan?
  • 5. 3. Bagaimana pengaruh kompensasi dan motivasi secara simultan terhadap kinerja karyawan? Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi tehadap kinerja karyawan. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kompensasi dan motivasi secara simultan terhadap kinerja karyawan. Manfaat penelitian ini dikategorikan menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Secara teoritis manfaat penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan tentang manajemen sumber daya manusia pada umumnya dan secara khusus tentang kompensasi, motivasi dan kinerja karyawan. Sedangkan manfaat secara praktis adalah dapat diperolehnya informasi mengenai pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan PT Wahana Wirawan Nissan TB Simtupang serta memberikan saran-saran untuk membuat sebuah kebijakan. Kerangka Berfikir Dalam mewujudkan tujuan- tujuannya setiap perusahaan berupaya mengembangkan sumber daya manusiauntuk meningkatkan kinerja. Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia, kompensasi dan motivasi adalah salah satu faktor dalam pengembangan sumber daya manusia terutama dalam pengembangan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Kompensasi adalah kegiatan untuk menghargai usaha, jasa dan/atau prestasi sumber daya manusia yang telah memberikan kontribusi melalui pelaksanaannya dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan, Nawawi (2001:61). Adapun komponen- komponen dari kompensasi yaitu, gaji, insentif, tunjangan, dan fasilitas, Herman Sofyandi (2008:215). Stephen P. Robbins dalam Candra Sadewa menyatakan motivasi sebagai proses yang menyebabkan intensitas (intensity), arah (direction) dan usaha terus menerus (persistence) individu menuju pencapaian tujuan. Adapun indikator-indikator motivasi sesuai dengan teori Frederick Herzberg adalah sebagai berikut prestasi (achievment), pengakuan (recognotion), pekerjaan itu sendiri (the work it self), tanggung jawab (responsibilities), pengembangan (advencement). Kinerja adalah hasil kerja yang telah diselesaikan oleh individu sesuai tanggung jawab pekerjaan itu sendiri. Indikator kinerja dikutip dari Sudarmanto (2009:12) yaitu kualitas, kuantitas, waktu, dan kerjasama.
  • 6. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Pengaturan untuk pencapaian tujuan perusahaan dilakukan melalui proses dan diatur sesuai urutan fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan penggendalian. Adapun unsur-unsur manajemen terdiri dari : man, money, methode, machine, materials, dan market, biasa disingkat 6M. Untuk lebih jelas tentang pengertian manajemen, penulis mengutip beberapa definisi manajemen dari para ahli sebagai berikut: a. Menurut Hasibuan (2010:1-2), manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. b. Menurut G.R. Terry dalam Hasibuan (1996:2), mendefinisikan manajemen sebagai berikut: Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Pengertian manajemen sumber daya manusia Berdasarkan asal katanya, manajemen asal dari kata management yang merupakan bentuk nouns dari kata kerja to manage yang bermakna mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola, sehingga manajemen adalah pengurusan, pengaturan, pelaksanaan, dan pengelolahan. Kata sumber daya manusia merujuk pada manusia sebagai sumber daya. Apabila keduanya digabungkan, maka manajemen sumber daya manusia dapat dijabarkan sebagai pengelola manusia sebagai sumber daya. Menurut Hasibuan (2010:10) menyatakan definisi manajemen sumber daya manusia sebagai berikut: Manajemen sumber daya mausia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Menurut Hasibuan (2010:10) menyatakan definisi manajemen sumber daya manusia sebagai berikut: Manajemen sumber daya mausia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Setiap fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia selalu berkaitan antara fungsi satu dengan yang lainnya. Berdasarkan tugas dari MSDM tersebut, maka MSDM memiliki tugas-tugas yang dikelompokkan ke
  • 7. dalam tiga fungsi , yaitu fungsi manejerial, fungsi operasional, dan fungsi kedudukan MSDM dalam pencapaian tujuan organisasi secara terpadu. a. Fungsi manajerial MSDM memiliki keterkaitan erat dengan kegiatan sebagai berikut: 1) Perencanaan Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan. 2) Pengorganisasian Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi. 3) Pengarahan Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif serta efesien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan. 4) Pengendalian Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana. b. Fungsi operasional MSDM memiliki keterkaitan dengan kegiatan sebagai berikut: 1) Pengadaan Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan. 2) Pengembangan Pengambangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan. 3) Kompensasi Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan. 4) Pengintegrasian Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. 5) Pemeliharaan Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun. 6) Kedisiplinan Kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal.
  • 8. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan- peraturan dan norma-norma sosial. 7) Pemberhentian Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan. c. Fungsi kedudukan MSDM dalam pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara terpadu, merupakan upaya-upaya yang bersifat intergratif sebagai bagian dari strategi MSDM dalam rangka untuk tujuan-tujuan organisasi. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Tujuan manajemen sumber daya manusia secara tepat sangatlah sulit untuk dirumuskan karena sifatnya bervariasi dan tergantung pada tahap perkembangan yang terjadi masing-masing organisasi. Menurut Chwayus dalam Jusuf Irianto (2001:6-7) tujuan manajemen sumber daya manusia sebagai berikut: a. Memberi pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan SDM untuk memastikan bahwa organisasi memiliki pekerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi, memiliki pekerja yang selalu siap mengatasi perubahan dan memenuhi kewajiban pemekerjaan secara legal. b. Mengimplementasikan dan menjaga semua kebijakan dan prosedur SDM yang memungkinkan organisasi mampu mencapai tujuannya. c. Membantu dalam pengembangan arah keseluruhan organisasi dan strategi, khususnya yang berkaitan dengan implikasi SDM. d. Memberi dukungan dan kondisi yang akan membantu manajer lini mencapai tujuannya. Pengertian kompensasi Kompensasi telah menjadi isu sentral dalam manajemen sumber daya manusia. Sistem kompensasi ini harus dikelola secara serius dan tepat oleh perusahaan. Apabila tidak dikelola secara baik bisa mengakibatkan pay dissatisfaction yaitu perasaan ketidakpuasan karyawan atas balas jasa yang diterimanya. Sebaliknya apabila dikelola secara baik maka sistem kom-pensasi akan membantu perusahaan untuk mempertahankan produktivitas, dan membantu perusahaan mewujudkan tujuan-tujuan dan visi yang ingin diraih. Menurut, Hasibuan (2010:118) mengemukakan bahwa kompensasi sebagai berikut, Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung, yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Berikut ini adalah penjelasan tentang indikator-indikator tentang kompensasi baik kompensasi langsung maupun tidak langsung. 1) Gaji Menurut Rivai dalam Kadarisman (2012:316), gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan/pegawai sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai seorang pegawai yang memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan perusahaan/ organisasi.
  • 9. 2) Insentif Menurut Hariandja dalam Kadarisman (2012:184), menjelaskan pengertian insentif sebagai berikut: Insentif diartikan sebagai bentuk pembayaran yang dikaitkan kinerja dan gainsharing, sebagai pembagian keuntungan bagi karyawan akibat peningkatan produktivitas atau penghematan biaya. 3) Tunjangan Menurut Wungu dan Brotoharsojo dalam Kadarisman (2012:229), menyatakan bahwa tunjangan adalah komponen imbalan jasa atau penghasilan yang tidak terkait langsung dengan berat ringannya tugas jabatan dan prestasi kerja pegawai atau merupakan indirect compensation. 4) Fasilitas Fasilitas disini mengenai hal-hal yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan diluar dari gaji, upah, insentif, dan tunjangan, misalnya keamanan dan kesehatan lingkungan kerja. Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau menggerakan. Menurut arti katanya, motivasi atau motivation berarti pemberian motif, penimbulan motive atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Motivasi dapat pula diartikan faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu. Menurut Hasibuan (2010:143), definisi motivasi sebagai berikut: Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Sebagai indikator Motivasi sebagai berikut: 1) Prestasi Agar karyawan berprestasi dalam bekerja, maka pemimpin harus mempelajari bawahannya dan pekerjaannya dengan memberikan kesempatan kepadanya agar bawahan dapat berusaha mencapai hasil. Kesempatan tersebut harus sedemikian rupa sehingga orang-orang berkembang sendiri. Selanjutnya agar pemimpin memberi semangat pada para bawahannya sehingga bawahan mau berusaha mengerjakan sesuatu yang dirasa bawahan tidak dapat dikuasainya. Bila bawahan telah berhasil mengerjakan pekerjaannya, pemimpin harus menyatakan keberhasilan itu. 2) Pengakuan Sebagai lanjutan keberhasilan pelaksanaan pemimpin harus memberi pernyataan pengakuan akan keberhasilan tersebut. Pengakuan terhadap keberhasilan bawahan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu: 3) Pekerjaan itu sendiri Pemimpin membuat usaha-usaha yang nyata dan meyakinkan agar bawahan mengerti akan pentingnya pekerjaan yang dilakukannya dan berusaha menghindarkan kebosanan dalam pekerjaan serta mengusahakan agar setiap bawahaan sudah tepat dalam pekerjaannya. 4) Tanggung jawab
  • 10. Agar tanggung jawab benar-benar menjadi faktor motivator bagi bahawan, maka pemimpin harus menghindari supervisi ketat dengan membiarkan bawahan bekerja sendiri sepanjang pekerjaan itu memungkinkan dan menerapkan prinsip partisipasi. Diterapkannya prinsip partisipasi membuat bawahan sepenuhnya merncanakan dan melaksanakan pekerjaannya. 5) Pengembangan potensi individu Pengembangan merupakan salah satu faktor motivator bagi bawahan. Agar faktor ini benar- benar berfungsi sebagai motivator maka pemimpin dapat memulainya dengan melatih bawahannya untuk pekerjaan yang lebih bertanggung jawab. Bila ini sudah dilakukan, selanjutnya pemimpin memberi rekomendasi tentangan bawahan yang siap untuk pengembangan, untuk menaikan pangkatnya atau dikirim mengikuti pendidikan dan pelatihan. Pengertian kinerja Kinerja akan selalu menjadi isu aktual dalam organisasi karena apapun organisasinya kinerja merupakan pertanyaan kunci terhadap efektivitas atau keberhasilan dari suatu organisasi atau perusahaan. Organisasi atau perusahaan yang berhasil dan efektif merupakan organisasi dengan individu yang didalamnya memiliki kinerja baik. Banyak organisasi atau perusahaan yang berhasil ditopang oleh kinerja sumber daya manusia. Sebaliknya, tidak sedikit organisasi yang gagal karena faktor kinerja sumber daya manusia. Menurut Payaman J. Simanjuntak (2011:1), kinerja adalah tingkat pencapaian atas pelaksanaan tugas tertentu. Indikator kinerja sebagai berikut: a) Kualitas, yaitu; tingkat kesalahan, kerusakan, kecermatan. b) Kuantitas, yaitu; jumlah pekerjaan yang dihasilkan. c) Waktu, yaitu; tingkat ketidakhadiran, waktu kerja efektif/ jam kerja hilang. d) Kerjasama dengan orang lain dalam bekerja. HIPOTESIS PENELITIAN Menurut Sugiono (2002:64), hipotesis merupakan jawaban sementara berdasarkan teori-teori terhadap yang masih bersifat pra-duga yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. π»π‘œ1= 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan. π»π‘Ž1 β‰  0, artinya adanya pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan. 2. Ho2 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
  • 11. Ha2 β‰  0, artinya adanya pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. 3. Ho3= 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan. Ha3 β‰  0, artinya adanya perngaruh yang signifikan antara kompensasi dan motivasi kerja secara besama-sama terhadap kinerja karyawan. METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Wahana Wirawan Nissan TB. Simatupang yang berlokasi di jalan RA. Kartini Kav II Blok S No. 7 Jakarta Selatan 12310. Telepon Showroom (021) 7654211 dan Workshop (021) 7653681. Periode penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 November 2014 sampai dengan tanggal 31 Januari 2015 hingga informasi yang berkaitan dengan penelitian ini terpenuhi. Populasi dan Sampel Menurut sugiyono (2011:80), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang dengan jumlah karyawan 123 orang. Menurut sugiyono (2011:81), menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dengan menggunakan rumus slovin maka sampel yang didapat untuk penelitian ini sebanyak 95 orang/responden dengan tingkat kesalahan 5%. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara Menurut Dominikus (2013:136), wawancara adalah cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. b. Kuesioner (Angket) Menurut Sugiyono (2011:142), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya. c. Observasi Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2011:145), observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. d. Dokumentasi Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian. Metode Analisis Data a. Pengujian validitas Menurut Arikunto dalam Dominikus (2013:164), menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur dan mengungkap data dari
  • 12. variabel yang diteliti secara tepat. Untuk menguji validitas instrumen menggunakan rumus Pearson Product Moment. π‘Ÿπ‘₯ 𝑦 = 𝑛 Ξ£π‘‹π‘Œ βˆ’ Σ𝑋 . (Ξ£π‘Œ) {𝑛. Σ𝑋2 βˆ’ (Σ𝑋)2}. {𝑛. Ξ£π‘Œ2 βˆ’ (Ξ£π‘Œ)2 π‘Ÿπ‘₯ 𝑦 = Ξ£π‘‹π‘Œ Σ𝑋2 (Ξ£π‘Œ2) Dimana: π‘Ÿπ‘₯ 𝑦 = koefisien korelasi Σ𝑋 = jumlah skor item Ξ£Y = jumlah skor total n = jumlah responden b. Pengujian reliabilitas Pengujian realibilitas adalah tingkat konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Jika suatu alat ukur dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang sama dan hasilnya relatif konsisten, maka alat ukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena intrumen tersebut sudah baik. Cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas menggunakan rumus Alpha sebagai berikut: π‘Ÿ11 = π‘˜ π‘˜ βˆ’ 1 1 βˆ’ Σ𝑆𝑖 𝑆𝑑 Dimana: π‘Ÿ11= nilai reliabilitas 𝑆𝑖= jumlah varian skor tiap item 𝑆𝑑= varian total π‘˜= jumlah item Untuk menghitung varians skor tiap item dengan mengunakan rumus: 𝑆𝑖 = 𝑆𝑋𝑖 2 βˆ’ 𝑆𝑋𝑖 2 𝑁 𝑁 Dimana: 𝑆𝑖 = π‘£π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘› π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‘π‘–π‘Žπ‘ π‘–π‘‘π‘’π‘š 𝑆𝑋𝑖 2 = π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘˜π‘’π‘Žπ‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π‘–π‘‘π‘’π‘š 𝑋𝑖 𝑆𝑋𝑖 2 = π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘–π‘‘π‘’π‘š 𝑋𝑖 π‘‘π‘–π‘˜π‘’π‘Žπ‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘˜π‘Žπ‘› 𝑁 = π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘Ÿπ‘’π‘ π‘π‘œπ‘›π‘‘π‘’π‘› Kaidah keputusan: jika π‘Ÿ11>π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti reliable Jika π‘Ÿ11<π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti tidak reliable. TEKNIK ANALISIS DATA Korelasi dan Regresi sederhana 1) Korelasi Pearson Product Moment (PPM) Kegunaanya untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Teknik ini mengunakan data interval dan rasio dengan ketentuan tertentu. Rumus yang digunakan korelasi PPM sebagai berikut: π‘Ÿπ‘₯ 𝑦 = 𝑛 Ξ£π‘‹π‘Œ βˆ’ Σ𝑋 . (Ξ£π‘Œ) {𝑛. Σ𝑋2 βˆ’ (Σ𝑋)2}. {𝑛. Ξ£π‘Œ2 βˆ’ (Ξ£π‘Œ)2 Dimana: π‘Ÿπ‘₯ 𝑦 = koefisien korelasi Σ𝑋 = jumlah skor item Ξ£Y = jumlah skor total n = jumlah responden 2) Regresi sederhana Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki untuk mempekecil kesalahan. Setiap analisa regresi pasti ada
  • 13. analisa korelasinya, tetapi sebaliknya analisa korelasi belum tentu diuji regresi atau diteruskan dengan analisis regresi. Persamaan regresi sederhana sebagai berikut: Ε· = π‘Ž + 𝑏π‘₯ Mencari a dan b: 𝑏 = 𝑛Σπ‘₯𝑦 βˆ’ Ξ£π‘₯Σ𝑦 𝑛Σπ‘₯2 βˆ’ Ξ£π‘₯ 2 π‘Ž = Σ𝑦 βˆ’ 𝑏Σπ‘₯ 𝑛 Dimana: Ε· = subyek variabel terikat yang diproyeksikan π‘Ž = nilai konstanta y jika x = 0 𝑏 = nilai arah sebagai penentu ramalan yang menunjukan nilai dari y π‘₯ = variabel bebas Korelasi dan Regresi berganda 1) Korelasi berganda Analisa korelasi berganda berfungsi untuk mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara dua veriabel bebas atau lebih secara simultan dengan variabel terikat. rumus korelasi berganda sebagai berikut: 𝑅 π‘₯1 π‘₯2 𝑦 = π‘Ÿπ‘₯1 𝑦 2 + π‘Ÿπ‘₯2 𝑦 2 βˆ’ 2 π‘Ÿπ‘₯1 𝑦 π‘Ÿπ‘₯2 𝑦 π‘Ÿπ‘₯1 π‘₯2 1 βˆ’ π‘Ÿπ‘₯1 π‘₯2 2 Dimana: 𝑅 π‘₯1 π‘₯2 𝑦 = koefisien korelasi π‘₯1 π‘₯2 𝑦 π‘Ÿπ‘₯1 𝑦 = koefisien korelasiπ‘₯1 𝑦 π‘Ÿπ‘₯2 𝑦 = koefisien korelasiπ‘₯2 𝑦 π‘Ÿπ‘₯1 π‘₯2 = koefisien korelasiπ‘₯1 π‘₯2 2) Regresi berganda Analisis regresi berganda ialah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih. Persamaan regresi berganda sebagai berikut: Ε· = π‘Ž + 𝑏1 π‘₯1 + 𝑏2 π‘₯2 Dimana: Ε· = variabel terikat π‘Ž = konstanta y jika x = 0 𝑏1 = nilai arah sebagai penentu ramalan yang menunjukan nilai dari y yang dipengaruhi oleh π‘₯1 𝑏2 = nilai arah sebagai penentu ramalan yang menunjukan nilai dari y yang dipengaruhi oleh π‘₯2 Nilai kuadrat terkecil π‘Ž, 𝑏1, π‘‘π‘Žπ‘› 𝑏2 dapat diperoleh dengan memecahkan persamaan linear simultan. Σ𝑦 = π‘Žπ‘› + 𝑏1Ξ£π‘₯1 + 𝑏2Ξ£π‘₯2 Ξ£x1y = aΞ£x1 + b1Ξ£x1 2 + b2Ξ£x1x2 Ξ£π‘₯2 𝑦 = π‘ŽΞ£π‘₯2 + 𝑏1Ξ£π‘₯1 π‘₯2 + 𝑏2Ξ£π‘₯2 2 Mencari π‘Ž, 𝑏1, π‘‘π‘Žπ‘› 𝑏2 adalah: 𝑏1 = Ξ£π‘₯2 2 Ξ£π‘₯1 𝑦 βˆ’ Ξ£π‘₯1 π‘₯2 Ξ£π‘₯2 𝑦 Ξ£π‘₯1 2 Ξ£π‘₯2 2 βˆ’ Ξ£π‘₯1 π‘₯2 2 𝑏2 = Ξ£π‘₯1 2 Ξ£π‘₯2 𝑦 βˆ’ Ξ£π‘₯1 π‘₯2 Ξ£π‘₯1 𝑦 Ξ£π‘₯1 2 Ξ£π‘₯2 2 βˆ’ Ξ£π‘₯1 π‘₯2 2 π‘Ž = Σ𝑦 𝑛 βˆ’ 𝑏1 Ξ£π‘₯1 𝑛 βˆ’ 𝑏2 Ξ£π‘₯2 𝑛 Penghitungan nilai Koefisien Determinasi Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat, maka digunakan koefisien determinasi atau koefisien penentu sebagai berikut:
  • 14. 𝐾𝑑 = π‘Ÿ2 βˆ— 100% Dimana: 𝐾𝑑 = koefisien determinasi π‘Ÿ = koefisien korelasi Besar kecil nilai koefisien determinasi ini menunjukkan kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis a. Uji F-test Rumus mencari πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” sebagai berikut: πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = 𝑅2 𝑛 βˆ’ π‘š βˆ’ 1 π‘š 1 βˆ’ 𝑅2 Dimana: R = nilai koefisien korelasi berganda m = jumlah variabel bebas n = jumlah sampel πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = nilai F yang dihitung Kaidah pengujian signifikansi: Jika πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” β‰₯ πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ , maka tolak Ho artinya signifikan πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” ≀ πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ , maka terima Ho artinya tidak signifikan. b. Uji t-test Rumus mencari π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” sebagai berikut: π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = π‘₯1 βˆ’ π‘₯2 𝑆1 𝑛1 + 𝑆2 𝑛2 βˆ’ 2π‘Ÿ 𝑠1 𝑛1 + 𝑠2 𝑛2 Dimana: π‘Ÿ = nilai korelasi 𝑛 = jumlah sampel π‘₯1 = rata-rata π‘₯1 π‘₯2 = rata-rata π‘₯2 𝑠1 = standar deviasi π‘₯1 𝑠2 = standar deviasi π‘₯2 𝑆1 = varians π‘₯1 𝑆2 = varians π‘₯2 Kaidah pengujian signifikasi: jika π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” >π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti valid Jika π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” <π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti tidak valid. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini sebanyak 95 orang karyawan disemua level manajemen dan staf yang representative untuk dikemukakan sebagai kelayakan responden dalam memberikan informasi mengenai identitas diri mulai dari jenis kelamin, usia, pendidikan, status perkawinan dan lama bekerja. Lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut: a. Jenis Kelamin Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase ( % ) Pria 81 85,26% Wanita 14 14,74% Jumlah 95 100% Sumber : Data primer yang telah diolah Berdasarkan data yang dikumpulkan peneliti, telah didapat jumlah karyawan/responden menurut jenis kelamin yaitu, 14 orang berjenis kelamin wanita dengan presentase 14,74% dan 81 orang berjenis kelamin pria dengan presentase 85,26% b. Usia
  • 15. Data Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi Persentase ( % ) ≀ 30 79 83,16% 31-40 15 15,79% 41-50 1 1,05% > 50 0 0,00% Jumlah 95 100% Sumber : Hasil pengolahan data Berdasarkan data yang dikumpulkan peneliti, telah didapat jumlah karyawan/responden menurut usia yaitu, yang berusia ≀ 30 tahun berjumlah 79 orang dengan presentase 83,16%, yang berusia 31- 40 tahun berjumlah 15 orang dengan presentase 15,79%, yang berusia 41-50 tahun berjumlah 1 orang dengan presentase 1,05%, dan tidak ada responden/karyawan yang umurnya >50 tahun sehingga presentasenya adalah 0,00%. c. Pendidikan Data Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Frekuensi Persentase ( % ) SMA/SMK 51 53,68% Diploma 22 23,16% S1 21 22,11% S2 1 1,05% Jumlah 95 100 % Sumber : Hasil pengolahan data Berdasarkan data yang dikumpulkan peneliti, telah didapat jumlah karyawan/responden menurut pendidikan yaitu, 51 orang berpendidikan SMA/SMK dengan presentase 53,68%, 22 orang berpendidikan Diploma dengan presentase 23,16%, 21 orang berpendidikan S1 dengan presentase 22,11% dan 1 orang berpendidikan S2 dengan presentase 1,05% d. Status Perkawinan Data Responden Berdasarkan Status Perkawinan Status Perkawinan Frekuensi Presentase ( % ) Nikah 32 33,68% Belum Nikah 63 66,32% Jumlah 95 100% Sumber : Hasil pengolahan data Berdasarkan data yang dikumpulkan peneliti, telah didapat jumlah karyawan/responden menurut status perkawinan yaitu, 32 orang berstatus nikah dengan presentase 33,68% dan 63 orang berstatus belum nikah dengan presentase 66,32%. e. Masa Kerja Tabel 4.5 Data Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Frekuensi Presentase
  • 16. Kerja ( % ) ≀ 5 th 61 64,21% 6-10 th 30 31,58% 11-15 th 4 4,21% 16-20 th 0 0,00% > 20 th 0 0,00% Jumlah 95 100% Sumber : Hasil pengolahan data Berdasarkan data yang dikumpulkan peneliti, telah didapat jumlah karyawan/responden menurut masa kerja yaitu, masa kerja ≀ 5 tahun berjumlah 61 orang dengan presentase 64,21%, masa kerja 6-10 tahun berjumlah 30 orang dengan presentase 31,58%, masa kerja 11-15 tahun berjumlah 4 orang dengan presentase 4,21%, masa kerja 16-20 tahun dan > 20 tahun berjumlah 0 orang/tidak ada dengan presentase masing-masing 0,00%. Analisis Data Hasil Kuesioner Sesuai dengan tujuan deskriptif yaitu memberikan gambaran hasil penelitian secara umum, bagaimana karakteristik subyek penelitian sehubungan dengan variabel- variabel yang diteliti.Sebelum melakukan analisa statistik terlebih dahulu dilakukan pembobotan terhadap skor masing-masing variabel. Pembobotan ini dilakukan dengan memberikan skor total dengan jumlah item dari variabel yang diberi bobot, melalui penyataan yang diberikan penulis dalam kuesioner maka dapat dideskriptifkan setiap variabel yang diteliti. Dalam pemberian bobot peneliti menggunakan pembobotan dengan Skala likert seperti pada table dibawah ini: Skor Interpretasi Abreviasi 1 Sangat Tidak Setuju STS 2 Tidak Setuju TS 3 Ragu-ragu R 4 Setuju S 5 Sangat Setuju SS a. Analisis Item-Item Variabel Kompensasi (X1) Untuk variabel Kompensasi (X1) peneliti membagikan kepada 95 responden pada PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang, adapun hasil jawaban dari penyataan-penyataan sebagai berikut: Tabulasi Presentase Jawaban Responden Variabel Kompensasi (X1) No Pernyataan Alternatif Jawaban TOTAL SS S R TS STS 1 Pembayaran gaji disesuaikan dengan Upah Minimum Regional (UMR) 23 57 8 5 2 95 24.2% 60.0% 8.4% 5.3% 2.1% 100% 2 Gaji yang saya terima cukup untuk 4 58 22 11 0 95
  • 17. memenuhi kebutuhan sehari-hari 4.2% 61.1% 23.2% 11.6% 0.0% 100% 3 Insentif yang diberikan sesuai dengan beban pekerjaan 2 58 24 10 1 95 2.1% 61.1% 25.3% 10.4% 1.1% 100% 4 Tunjangan kesehatan ( BPJS ) yang diberikan membantu dalam kesehatan karyawan 6 52 30 6 1 95 6.3% 54.7% 31.6% 6.3% 1.1% 100% 5 Pemberian insentif sudah cukup adil 3 55 31 6 0 95 3.2% 57.9% 32.6% 6.3% 0.0% 100% 6 THR selalu diberikan setiap tahun sekali 45 43 4 3 0 95 47.4% 45.3% 4.2% 3.2% 0.0% 100% 7 Fasilitas yang disediakan oleh perusahaan sangat membantu saya dalam bekerja 5 73 15 2 0 95 5.3% 76.8% 15.8% 2.1% 0.0% 100% 8 Saya merasa puas dengan fasilitas yang ada di tempat kerja. 2 56 29 8 0 95 2.1% 58.9% 30.5% 8.4% 0.0% 100% 9 Gaji yang diberikan belum sesuai dengan yang saya harapkan 9 40 25 19 2 95 9.5% 42.1% 26.3% 20.0% 2.1% 100% 10 Pemberian gaji sesuai dengan jadwalnya dan selalu tepat waktu 23 62 10 0 1 95 24.2% 65.3% 10.5% 0.0% 1.1% 100% 11 Perusahaan selalu memberikan bonus apabila mencapai target yang ditentukan 6 18 37 17 17 95 6.3% 18.9% 38.9% 17.9% 17.9% 100% 12 Saya sering mendapatkan bonus dari perusahaan 0 12 32 28 23 95 0.0% 12.6% 33.7% 29.5% 24.2% 100% 13 Biaya pengobatan selalu ditanggung oleh perusahaan 18 49 22 5 1 95 18.9% 51.6% 23.2% 5.3% 1.1% 100% 14 Saya mendapatkan tunjangan jabatan, uang transportasi, uang makan diri perusahaan 30 51 11 3 0 95 31.6% 53.7% 11.6% 3.2% 0.0% 100% 15 Tunjangan yang diberikan oleh perusahaan sudah sesuai dengan harapan. 1 47 29 18 0 95 1.1% 49.5% 30.5% 18.9% 0.0% 100% 16 Pembagian insentif sesuai dengan jabatan dan beban pekerjaan 6 64 18 7 0 95 6.3% 67.4% 18.9% 7.4% 0.0% 100% 17 Tunjangan-tunjangan yang diberikan oleh perusahaan membuat saya lebih semangat untuk bekerja 6 55 24 9 1 95 6.3% 57.9% 25.3% 9.5% 1.1% 100% 18 Gaji yang diberikan oleh 3 56 28 8 0 95
  • 18. perusahaan membuat saya lebih semangat bekerja 3.2% 58.9% 29.5% 8.4% 0.0% 100% 19 Fasilitas yang ada di perusahaan membuat saya merasa nyaman dan aman. 4 57 27 7 0 95 4.2% 60.0% 28.4% 7.4% 0.0% 100% 20 Pemberian insentif dapat mendorong motivasi saya dalam bekerja 16 65 8 5 0 95 16.8% 68.4% 8.4% 5.3% 0.0% 100% TOTAL 212 1028 434 177 49 1900 11.2% 54.1% 22.8% 9.3% 2.6% 100% Untuk mengetahui presentase setiap jawaban peneliti menghitungnya dengan cara sebagai berikut: π‘π‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ = π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ π‘π‘’π‘›π‘¦π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ π‘π‘’π‘›π‘¦π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘₯ 100% Presentase SS = (212 / 1900) x 100% = 11.2% Presentase S = (1028 / 1900) x 100% = 54.1% Presentase R = (434 / 1900) x 100% = 22.8% Presantase TS = (177 / 1900) x 100% = 9.3% Presentase STS = (49 / 1900 ) x 100% = 2.6% Berdasarkan jawaban dari seluruh responden yang berjumlah 95 orang dengan 20 pernyataan didapat 212 menjawab β€œSangat Setuju” dengan presentase 11.2%, 1028 menjawab β€œSetuju” dengan presentase 54.1%, 434 menjawab β€œRagu-Ragu” dengan presentase 22.8 %, 177 menjawab β€œTidak Setuju” dengan presentase 9.3% dan 49 menjawab β€œSangat Tidak Setuju” dengan presentase 2.6%. Maka disimpulkan bahwa karyawan pada PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang menyatakan kepuasan terhadap Kompensasi yang diberikan oleh perusahaan. Dari 20 pernyataan diatas yang mendapatkan respon positif yaitu, item pernyataan nomor 6 dengan 45 responden atau 47,4% menyatakan sangat setuju dan item pernyataan nomor 7 dengan 73 responden atau 76,8% menyatakan setuju. Sedangkan yang mendapatkan respon negatif yaitu, item pernyataan nomor 9 dengan 40 responden atau 42,1% menyatakan setuju. b. Analisis Item-Item Variabel Motivasi(X2) Untuk variabel Motivasi (X2) peneliti membagikan kepada 95 responden pada PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang, adapun hasil jawaban dari penyataan-penyataan sebagai berikut: Tabulasi Presentase Jawaban Responden Variabel Motivasi (X2) No Pernyataan Alternatif Jawaban TOTAL SS S R TS STS
  • 19. 1 Saya bekerja dengan baik dan keras disertai bekerja keras agar tercapai prestasi yang terbaik 34 57 4 0 0 95 35.8% 60.0% 4.2% 0.0% 0.0% 100% 2 Perusahaan memberikan peluang untuk maju kepada seluruh pegawai yang potensial 21 54 16 4 0 95 22.1% 56.8% 16.8% 4.2% 0.0% 100% 3 Pimpinan menghargai setiap saran yang diajukan karyawan untuk kemajuan bersama 17 56 17 4 1 95 17.9% 58.9% 17.9% 4.2% 1.1% 100% 4 Saya merasa pekerjaan saya tidak lebih menarik dari kegiatan-kegiatan saya yang lain 4 28 33 27 3 95 4.2% 29.5% 34.7% 28.4% 3.2% 100% 5 Karyawan diikutsertaakan dalam penentuan target dan tujuan perusahaan 3 64 22 6 0 95 3.2% 67.4% 23.2% 6.3% 0.0% 100% 6 Perusahaan mengadakan promosi kepada karyawan yang berprestasi 19 52 19 5 0 95 20.0% 54.7% 20.0% 5.3% 0.0% 100% 7 Karyawan mendapatkan pengembangan diri melalui diklat secara kontinyu 14 46 24 11 0 95 14.7% 48.4% 25.3% 11.6% 0.0% 100% 8 Penghargaan selalu diberikan kepada karyawan yang berprestasi 12 50 22 10 1 95 12.6% 52.6% 23.2% 10.5% 1.1% 100% 9 Keberhasilan karyawan mendapatkan pengakuan dari perusahaan 11 49 23 12 0 95 11.6% 51.6% 24.2% 12.6% 0.0% 100% 10 Pimpinan selalu memberikan reward (penghargaan) kepada karyawan yang berhasil mencapai targetnya. 9 43 24 18 1 95 9.5% 45.3% 25.3% 18.9% 1.1% 100% 11 Pekerjaan saya tidak penting bagi kesuksesan perusahaan 5 17 26 37 10 95 5.3% 17.9% 27.4% 38.9% 10.5% 100% 12 Pekerjaan saya memberikan peluang mempersiapkan kemajuan saya dimasa depan 18 62 14 1 0 95 18.9% 65.3% 14.7% 1.1% 0.0% 100% 13 Menunjukan kesediaan melakukan pekerjaan tanpa diperintah atasan 13 70 9 3 0 95 13.7% 73.7% 9.5% 3.2% 0.0% 100% 14 Saya lembur guna menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai 5 66 15 8 1 95 5.3% 69.5% 15.8% 8.4% 1.1% 100% 15 Saya sungguh tertarik kepada pekerjaan saya 8 64 21 2 0 95 8.4% 67.4% 22.1% 2.1% 0.0% 100% 16 Perusahaan memberikan kesempatan liburan bersama atau makan bersama apabila mencapai target yang 18 39 18 19 1 95 18.9% 41.1% 18.9% 20.0% 1.1% 100%
  • 20. ditentukan 17 Saya bertanggung jawab atas pekerjaan saya meskipun tidak ada pimpinan 31 58 5 1 0 95 32.6% 61.1% 5.3% 1.1% 0.0% 100% 18 Saya tidak bosan dengan pekerjaan saya saat ini 6 59 25 5 0 95 6.3% 62.1% 26.3% 5.3% 0.0% 100% 19 Pimpinan mengucapkan terimakasih dan memberikan pujian terhadap keberhasilan karyawannya 13 60 12 9 1 95 13.7% 63.2% 12.6% 9.5% 1.1% 100% 20 Perusahaan selalu memperhatikan prestasi karyawannya. 11 49 23 11 1 95 11.6% 51.6% 24.2% 11.6% 1.1% 100% TOTAL 272 1043 372 193 20 1900 14.3% 54.9% 19.6% 10.2% 1.1% 100% Untuk mengetahui presentase setiap jawaban peneliti menghitungnya dengan cara sebagai berikut: π‘π‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ = π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ π‘π‘’π‘›π‘¦π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ π‘π‘’π‘›π‘¦π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘₯ 100% Presentase SS = (272 / 1900) x 100% = 14.3% Presentase S = (1043 / 1900) x 100% = 54.9% Presentase R = (372 / 1900) x 100% = 19.6% Presantase TS = (193 / 1900) x 100% = 10.2% Presentase STS = (20 / 1900 ) x 100% = 1.1% Berdasarkan jawaban dari seluruh responden yang berjumlah 95 orang dengan 20 pernyataan didapat 272 menjawab β€œSangat Setuju” dengan presentase 14.3%, 1043 menjawab β€œSetuju” dengan presentase 54.9%, 372 menjawab β€œRagu-Ragu” dengan presentase 19.6 %, 193 menjawab β€œTidak Setuju” dengan presentase 10.2% dan 20 menjawab β€œSangat Tidak Setuju” dengan presentase 1.1%. Maka disimpulkan bahwa Motivasi pada PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang terhadap karyawannya sudah cukup baik. Dari 20 pernyataan diatas yang mendapatkan respon paling positif yaitu, item pernyataan nomor 1 dengan 34 responden atau 35,8% menyatakan sangat setuju dan item pernyataan nomor 13 dengan 70 responden atau 73,7% menyatakan setuju. Sedangkan yang mendapatkan respon negatif yaitu, item pernyataan nomor 16 dengan 19 atau 20,0% menyatakan tidak setuju. c. Analisis Item-Item Variabel Kinerja Karyawan (Y) Untuk variabel Kinerja Karyawan (Y) peneliti membagikan kepada 95 responden pada PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang, adapun hasil jawaban dari penyataan-penyataan sebagai berikut: Tabulasi Presentase Jawaban Responden Variabel Kinerja Karyawan (Y)
  • 21. No Pernyataan Altrnatif Jawaban TOTAL SS S R TS STS 1 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan lebih banyak dari rekan kerja yang lain 7 68 19 1 0 95 7.4% 71.6% 20.0% 1.1% 0.0% 100% 2 Pekerjaan yang banyak tidak membuat kualitas pekerjaan menurun 5 65 19 5 1 95 5.3% 68.4% 20.0% 5.3% 1.1% 100% 3 Saya menggunakan waktu secara efektif dalam bekerja 5 80 9 1 0 95 5.3% 84.2% 9.5% 1.1% 0.0% 100% 4 Saya selalu mengerjakan pekerjaan rutin tepat waktu 7 63 18 6 1 95 7.4% 66.3% 18.9% 6.3% 1.1% 100% 5 Karyawan selalu berusaha meningkatkan mutu dalam bekerja dengan kemampuan yang dimiliki untuk mencapai hasil yang terbaik 20 66 7 2 0 95 21.1% 69.5% 7.4% 2.1% 0.0% 100% 6 Selalu mengerjakan sesuai dengan waktu ditentukan 13 66 12 4 0 95 13.7% 69.5% 12.6% 4.2% 0.0% 100% 7 Rekan kerja saya selalu membantu ketika saya mengalami kesulitan 14 63 12 6 0 95 14.7% 66.3% 12.6% 6.3% 0.0% 100% 8 Rekan kerja selalu membantu ketika pekerjaan mereka sudah selesai 11 43 26 10 5 95 11.6% 45.3% 27.4% 10.5% 5.3% 100% 9 Kerjasama antar karyawan diperusahaan ini sangat kental. 14 37 31 10 3 95 14.7% 38.9% 32.6% 10.5% 3.2% 100% 10 Faktor ketelitian dan kesabaran sangat menunjang kualitas pekerjaan 28 61 5 0 1 95 29.5% 64.2% 5.3% 0.0% 1.1% 100% 11 Saya bersedia membantu mengerjakan tugas rekan kerja yang berhalangan hadir 12 66 13 3 1 95 12.6% 69.5% 13.7% 3.2% 1.1% 100% 12 Kerjasama dalam tim kerja merupakan cara yang terbaik dalam menyelesaikan pekerjaan 27 61 5 1 1 95 28.4% 64.2% 5.3% 1.1% 1.1% 100% 13 Saya menggunkan waktu luang untuk bekerja, bukan untuk melakukan hal lain 4 56 26 7 2 95 4.2% 58.9% 27.4% 7.4% 2.1% 100% 14 Kualitas kerja yang baik menurut saya adalah harga mati dalam bekerja 25 59 9 1 1 95 26.3% 62.1% 9.5% 1.1% 1.1% 100% 15 Semakin banyak pekerjaan yang saya selesaikan, maka kompensasi yang saya terima akan bertambah 14 38 31 5 7 95 14.7% 40.0% 32.6% 5.3% 7.4% 100% 16 Kualitas kerja yang baik akan 35 52 7 0 1 95
  • 22. membuat pelanggan merasa puas dan akan kembali lagi 36.8% 54.7% 7.4% 0.0% 1.1% 100% 17 Saya jarang melakukan kesalahan dalam bekerja 3 46 41 4 1 95 3.2% 48.4% 43.2% 4.2% 1.1% 100% 18 Dalam bekerja saya senang membantu rekan kerja yang mengalami kesulitan 9 71 13 1 1 95 9.5% 74.7% 13.7% 1.1% 1.1% 100% 19 Melakukan pekerjaan dengan teliti dan cermat untuk menghindari kesalahan yang terjadi 26 63 5 0 1 95 27.4% 66.3% 5.3% 0.0% 1.1% 100% 20 Saya selalu menjaga kualitas kerja 31 63 1 0 0 95 32.6% 66.3% 1.1 0.0% 0.0% 100% TOTAL 310 1187 309 67 27 1900 16.3% 62.5% 16.3% 3.5% 1.4% 100% Untuk mengetahui presentase setiap jawaban peneliti menghitungnya dengan cara sebagai berikut: π‘π‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ = π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ π‘π‘’π‘›π‘¦π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ π‘π‘’π‘›π‘¦π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Žπ‘› π‘₯ 100% Presentase SS = (310 / 1900) x 100% = 16.3% Presentase S = (1187 / 1900) x 100% = 62.5% Presentase R = (309 / 1900) x 100% = 16.3% Presantase TS = (67 / 1900) x 100% = 3.5% Presentase STS = (27 / 1900 ) x 100% = 1.4% Berdasarkan jawaban dari seluruh responden yang berjumlah 95 orang dengan 20 pernyataan didapat 310 menjawab β€œSangat Setuju” dengan presentase 16.3%, 1187 menjawab β€œSetuju” dengan presentase 62.5%, 309 menjawab β€œRagu-Ragu” dengan presentase 16.3 %, 67 menjawab β€œTidak Setuju” dengan presentase 3.5% dan 27 menjawab β€œSangat Tidak Setuju” dengan presentase 1.4%. Maka disimpulkan bahwa Kinerja Karyawan pada PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang terhadap karyawannya sudah cukup baik. Dari 20 pernyataan diatas yang mendapatkan respon positif yaitu, item pernyataan nomor 16 dengan 35 responden atau 36,8% menyatakan sangat setuju dan item pernyataan nomor 3 dengan 80 responden atau 84.2% menyatakan setuju. Sedangkan yang mendapatkan respon negatif yaitu, item pernyataan nomor 8 dan 9 dengan 10 responden atau 10,5% menyatakan tidak setuju dan item nomor 15 dengan 7 responden atau 7,4% menyatakan sangat tidak setuju. Uji Validitas Berkaitan dengan pengujian validitas intrumen Arikunto dalam Dominikus (2013:164) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Guna untuk
  • 23. mengetahui hasil analisis uji validitas dari variabel-variabel penelitian, peneliti menggunakan komputer program microsoft office excel 2007 yaitu dengan mengorelasikan skor item dengan skor total sehingga diperoleh r hitung kemudian dilakukan perbandingan dengan r table. Jika r hitung> r tabel dan nilainya positif maka dikatakan valid. 1) Uji Validitas Variabel Kompensasi (X1) Guna untuk mengetahui kevalidan penyataan- pernyataan dari instrumen variabel Kompensasi, peneliti menggunakan komputer program microsoft office excel 2007 dengan sampel berjumlah 95 dan pernyataan berjumlah 20 soal. Adapun hasil uji validitas instrumen Kompensasi dapat dilihat pada table sebagai berikut: Uji Validitas Kompensasi Pernyataan Kompensasi r hitung r table n = 95 Ξ± = 0.05 Keterangan 1 0.406 0.202 valid 2 0.474 0.202 valid 3 0.556 0.202 valid 4 0.628 0.202 valid 5 0.466 0.202 valid 6 0.221 0.202 valid 7 0.578 0.202 valid 8 0.640 0.202 valid 9 0.207 0.202 valid 10 0.384 0.202 valid 11 0.625 0.202 valid 12 0.539 0.202 valid
  • 24. 13 0.319 0.202 valid 14 0.313 0.202 valid 15 0.718 0.202 valid 16 0.700 0.202 valid 17 0.688 0.202 valid 18 0.709 0.202 valid 19 0.613 0.202 valid 20 0.501 0.202 valid Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa untuk masing-masing penyataan pada variabel Kompensasi (X1) seluruh item terbukti Valid, karena nilai rhitung lebih besar daripada rtabel. Dengan nilai rtabel adalah 0.202 yang ada untuk 95 responden dengan taraf signifikasi 0.05. 2) Uji Validitas Variavel Motivasi (X2) Guna untuk mengetahui kevalidan penyataan- pernyataan dari instrumen variabel Motivasi, peneliti menggunakan komputer program microsoft office excel 2007 dengan sampel berjumlah 95 dan pernyataan berjumlah 20 soal. Adapun hasil uji validitas instrumen Kompensasi dapat dilihat pada table sebagai berikut: Uji Validitas Motivasi Pernyataan Motivasi r hitung r table n = 95 Ξ± = 0.05 Keterangan 1 0.398 0.202 valid 2 0.722 0.202 valid 3 0.738 0.202 valid 4 0.212 0.202 Valid 5 0.571 0.202 Valid 6 0.733 0.202 Valid 7 0.640 0.202 Valid 8 0.761 0.202 Valid
  • 25. 9 0.762 0.202 Valid 10 0.722 0.202 Valid 11 0.207 0.202 Valid 12 0.584 0.202 Valid 13 0.500 0.202 Valid 14 0.381 0.202 Valid 15 0.415 0.202 Valid 16 0.700 0.202 Valid 17 0.484 0.202 Valid 18 0.507 0.202 Valid 19 0.752 0.202 Valid 20 0.758 0.202 Valid Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa untuk masing-masing penyataan pada variabel Motivasi (X2) seluruh item terbukti Valid, karena nilai rhitung lebih besar daripada rtabel. Dengan nilai rtabel adalah 0.202 yang ada untuk 95 responden dengan taraf signifikasi 0.05. 3) Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y) Guna untuk mengetahui kevalidan penyataan- pernyataan dari instrumen variabel Kinerja Karyawan, peneliti menggunakan komputer program microsoft office excel 2007 dengan sampel berjumlah 95 dan pernyataan berjumlah 20 soal. Adapun hasil uji validitas instrumen Kompensasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan Pernyataan Kinerja Karyawan
  • 26. r hitung r table n = 95 Ξ± = 0.05 Keterangan 1 0.266 0.202 Valid 2 0.294 0.202 Valid 3 0.365 0.202 Valid 4 0.257 0.202 Valid 5 0.450 0.202 Valid 6 0.516 0.202 Valid 7 0.472 0.202 Valid 8 0.710 0.202 Valid 9 0.686 0.202 Valid 10 0.621 0.202 Valid 11 0.700 0.202 Valid 12 0.686 0.202 Valid 13 0.530 0.202 Valid 14 0.568 0.202 Valid 15 0.443 0.202 Valid 16 0.747 0.202 Valid 17 0.500 0.202 Valid 18 0.747 0.202 Valid 19 0.673 0.202 Valid 20 0.300 0.202 Valid Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa untuk masing-masing penyataan pada variabel Kinerja Karyawan (Y) seluruh item terbukti Valid, karena nilai rhitung lebih besar daripada rtabel. Dengan nilai rtabel adalah 0.202 yang ada untuk 95 responden dengan taraf signifikasi 0.05. Uji Reliabilitas Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Instrumen yang valid umumnya reliable, tetapi reliabilitas perlu dilakukan. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal juga jawaban responden terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut Imam Gojali (2007:132), Reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukuran suatu gejala/kejadian. Adapun hasil reliabilitas instrumen sebagai berikut:
  • 27. Uji Reliabilitas Variabel Uji Reliabilitas r hitung r tabel n = 95 Ξ± = 0.05 Keterangan Uji Reliabilitas Variabel Kompensasi (X1) 0.843 0.202 Reliabel Uji Reliabilitas Variabel Motivasi (X2) 0.891 0.202 Reliabel Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan (Y) 0.861 0.202 Reliabel Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa masing-masing variabel dikatakan reliable, karena nilai r hitung lebih besar daripada rtabel dengan taraf signifikan 0.05. Untuk uji reliabilitas variabel Kompensasi (X1) dinyatakan Reliabel karena nilai rhitung > rtabel dengan nilai 0.843 > 0.202, uji reliabilitas variabel Motivasi (X2) dinyatakan Reliabel karena nilai rhitung > rtabel dengan nilai 0.891 > 0.202, dan uji reliabilitas variabel Kinerja Karyawan (Y) dinyatakan Reliabel karena nilai rhitung > rtabel dengan nilai 0.861 > 0.202. Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan Uji Reliabilitas suatu instrumen. Tabel Interpretasi Reliabilitas dikutip dari Arikuntoro (2007:75). Berikut tabel interpretasi uji reliabilitas: Interpretasi Reliabilitas Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0.81 < r ≀ 1.00 Sangat Tinggi 0.61 < r ≀ 0.80 Tinggi 0.41 < r ≀ 0.60 Cukup 0.21 < r ≀ 0.40 Rendah 0.00 < r ≀ 0.20 Sangat Rendah Dari tabel 4.14 dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel penelitian dalam kriteria Sangat Tinggi karena nilai reliabilitas masing-masing variabel diantara 0.81 < r ≀ 1.00. Korelasi Dari pengolahan data mengunakan Komputer dengan microsoft office excel 2007 , maka hasil dari korelasi antara variabel sebagai berikut: Uji Korelasi
  • 28. Variabel Kompensasi (X1) Motivasi (X2) Kinerja Karyawan (Y) Kompensasi (X1) 1 0.686 0.393 Motivasi (X2) 0.686 1 0.562 Kinerja Karyawan (Y) 0.393 0.562 1 Rx1x2y 0.562 N 95 95 95 Dari tabel diatas, dapat dilihat hubungan atau korelasi antara variabel Kompensasi (X1) dengan variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah 0.393. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut Rendah, karena nilai korelasinya berada dalam range 0.20 – 0.399 dilihat dari tabel 3.2. Sedangkan angka korelasinya menunjukan nilai positif, artinya hubungan yang terjadi adalah searah. Apabila nilai variabel Kompensasi (X1) naik, maka nilai variabel Kinerja Karyawan (Y) juga naik. Begitu pula sebaliknya, jika nilai variabel Kompensasi (X1) turun, maka nilai variabel Kinerja Karyawan (Y) juga turun. Untuk nilai hubungan atau korelasi antara variabel Motivasi (X2) dengan variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah 0.562. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut adalah Sedang, karena nilai korelasinya berada dalam range 0.40 – 0.599 dilihat dari tabel 3.2. Sedangkan angka korelasinya menunjukan nilai positif, artinya hubungan yang terjadi adalah searah. Apabila nilai variabel Motivasi (X2) naik, maka nilai variabel Kinerja Karyawan (Y) juga naik. Begitu pula sebaliknya, jika nilai variabel Kompensasi (X1) turun, maka nilai variabel Kinerja Karyawan (Y) juga turun. Sedangkan untuk hubungan atau korelasi dari ketiga variabel penelitian yaitu Kompensasi (X1), Motivasi (X2) dan Kinerja Karyawan (Y) adalah 0.562. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara ketiga variabel tersebut adalah Sedang, karena nilai korelasinya berada dalam range 0.40 – 0.599 dilihat dari tabel 3.2. Koefisien Regresi 1) Kompensasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Koefisien Regresi Kompensasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
  • 29. B Std. Error Beta (Constant) 50,817 6,570 7,735 ,000 Kompensasi ,372 ,090 ,393 4,123 ,000 Dari tabel 4.15 dapat ditentukan persamaan regresi antara variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y). Persamaan regresi ini digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanupulasi. Adapun persamaan regresi antara variabel Kompensasi (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah Y = 50,817 + 0,372X1. Persamaan ini memiliki arti bahwa besarnya nilai Kinerja Karyawan saat nilai Kompensasi sama dengan 0 adalah 50,817. Apabila nilai Kompensasi bertambah 1, maka nilai Kinerja Karyawan meningkat 0,372. 2) Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Koefisien Regresi Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 43,101 5,327 8,091 ,000 Motivasi ,466 ,071 ,562 6,551 ,000 Dari tabel 4.16 dapat ditentukan persamaan regresi antara variabel Motivasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y). Persamaan regresi ini digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanupulasi. Adapun persamaan regresi antara variabel Motivasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah Y = 43,101 + 0,466X2. Persamaan ini memiliki arti bahwa besarnya nilai Kinerja Karyawan saat nilai Kompensasi sama dengan 0 adalah 43,101. Apabila nilai Kompensasi bertambah 1, maka nilai Kinerja Karyawan meningkat 0,466. 3) Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
  • 30. Koefisien Regresi Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 42,715 6,192 6,899 ,000 Motivasi ,458 ,098 ,552 4,658 ,000 Kompensasi ,014 ,112 ,015 ,124 ,000 Dari tabel 4.15 dapat ditentukan persamaan regresi antara variabel Kompensasi (X1) dan variabel Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Persamaan regresi ini digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai varibel independen dimanupulasi. Adapun persamaan regresi antara Variabel Kompensasi (X1) dan variabel Motivasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah Y = 42,715 + 0,014 X1 + 0,458X2. Persamaan ini memiliki arti bahwa besarnya nilai Kinerja Karyawan saat nilai Kompensasi dan Motivasi sama dengan 0 adalah 42,715. Apabila nilai Kompensasi bertambah 1 dan Motivasi sama dengan 0, maka nilai Kinerja Karyawan meningkat 0,014. Jika nilai Kompensasi sama dengan 0 dan nilai Motivasi bertambah 1, maka nilai Kinerja Karyawan adalah 0,458. Dan jika kedua variabel nilainya bertambah 1, maka nilai Kinerja Karyawan adalah 0,462. Uji Koefisien Determinasi 1) Pengaruh Kompensasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Koefisien Determinasi Kompensasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 ,393 a ,155 ,145 6,94124 1,789 Berdasarkan Tabel diatas, untuk melihat pengaruh Kompensasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) ditentukan oleh nilai R2 (R Square) menunjukan nilai 0.155, berarti pengaruh variabel Kompensasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan hanya sebesar 0,155 atau
  • 31. 15.5% sedangkan sisanya 0,845 atau 84.5% dipengaruhi oleh variable lain yang tidak ada dalam penelitian. 2) Pengaruh Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Berdasarkan Tabel diatas, untuk melihat pengaruh Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) ditentukan oleh nilai R2 (R Square) menunjukan nilai 0.316, berarti pengaruh variabel Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan hanya sebesar 0,316 atau 31.6% sedangkan sisanya 0,684 atau 68.4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian. 3) Pengaruh Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Tabel 4.21 Koefisien Determinasi Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 ,562 a ,316 ,301 6,27784 1,731 Berdasarkan Tabel diatas, untuk melihat pengaruh Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) ditentukan oleh nilai adjusted R2 (R Square) menunjukan nilai 0.301, berarti pengaruh variabel Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2) secara bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan hanya sebesar 0,301 atau 30,1% sedangkan sisanya 0,699 atau 69,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian. Uji Hipotesis a. Uji t Untuk mengetahui signifikan variabel independen dan dependen menggunakan persyaratan Uji t. Persyaratan sebagai berikut: 1) Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2) Jika thitung < ttabel maka Ha ditolak dan Ho diterima. Lebih lanjut untuk mengetahui hasil dari Uji t dapat dilihat tabel dibawah ini: Uji t Variabel Tabel 4.20 Koefisien Determinasi Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 ,562 a ,316 ,308 6,24452 1,735
  • 32. Variabel thitu ng ttabel Interpret asi Kompens asi (X1) terdadap Kinerja Karyawa n (Y) 4,1 23 1,9 86 thitung > ttabel Motivasi (X2) terdadap Kinerja Karyawa n (Y) 6,5 51 1,9 86 thitung > ttabel Dari hasil tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pengaruh antara variabel Kompensasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) adalah signifikan karena thitung > ttabel yaitu sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, berarti adanya pengaruh yang signifikan antara Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan. Variabel Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan adalah signifikan karena thitung > ttabel yaitu sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, berarti adanya pengaruh yang signifikan antara Motivasi terhadap Kinerja Karyawan b. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui signifikan dua variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel tersebeut adalah Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Persyaratan Uji F sebagai berikut: 1) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2) Jika Fhitung < Ftabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Uji F Variabel Variabel Fhitu ng Ftab el Interpre tasi Kompen sasi (X1) dan Motivasi (X2) secara simultan terdadap Kinerja Karyawa n (Y) 21,2 39 3,0 95 Fhitung > Ftabel Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pengaruh antara variabel Kompensasi (X1) dan variabel Motivasi (X2) secara simultan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah signifikan, karena Fhitung > Ftabel yaitu 21,239 > 3,095. Berdasarkan persyaratan uji F, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti adanya pengaruh yang signifikan antara Kompensasi dan Motivasi secara bersama- sama terhadap Kinerja Karyawan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap
  • 33. kinerja karyawan, untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan, dan untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan motivasi bersama-sama terhadap kinerja karyawan. Dari bab-bab sebelumnya telah dilakukan berbagai analisis terhadap variabel- variabel penelitian. Setelah melakukan analisis, maka didapatkan hasil penelitian yang dilakukan pada PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara parsial variabel Kompensasi (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) dengan nilai thitung sebesar 4,123. Jika dibandingakan dengan ttabel dari sampel 95 dan tingkat signifikan 5% sebesar 1,986, maka dapat diambil kesimpulan bahwa thitung > ttabel dengan nilai 4,123 > 1,986, berarti hipotesis awal yaitu, adanya pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan dapat diterima. Dari uji korelasi diperoleh nilai dari R2 sebesar 0.155, berarti pengaruh variabel Kompensasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan hanya sebesar 0,155 atau 15.5% sedangkan sisanya 0,845 atau 84.5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian. Uji regresi secara parsial, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 50,817 + 0,372 X1. Persamaan ini memiliki arti yaitu, jika kompensasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan atau nilai kompensasi sama dengan 0, maka kinerja karyawan masih memiliki nilai sebesar 50,817. Dan jika kompensasi mengalami peningkatan sebesar 1 maka, kinerja karyawan akan bertambah secara proposional sebesar 0,372. 2. Secara parsial variabel Motivasi (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) dengan nilai thitung sebesar 6,551. Jika dibandingakan dengan ttabel dari sampel 95 dan tingkat signifikan 5% sebesar 1,986, maka dapat diambil kesimpulan bahwa thitung > ttabel dengan nilai 6,551 > 1,986, berarti hipotesis awal yaitu, adanya pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan dapat diterima. Dari uji korelasi diperoleh nilai dari R2 sebesar 0,316, berarti pengaruh variabel Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan hanya sebesar 0,316 atau 31,6% sedangkan sisanya 0,684 atau 68,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian. Uji regresi secara parsial, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 43,101 + 0,466 X2. Persamaan ini memiliki arti yaitu, jika motivasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan atau nilai motivasi sama dengan 0, maka kinerja karyawan masih memiliki nilai sebesar 43,101. Dan jika
  • 34. motivasi mengalami peningkatan sebesar 1 maka, kinerja karyawan akan bertambah secara proposional sebesar 0,466. 3. Secara simultan variabel Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) dengan nilai Fhitung sebesar 21,239. Jika dibandingakan dengan Ftabel dari sampel 95 dan tingkat signifikan 5% sebesar 3,905, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Fhitung > Ftabel dengan nilai 21,239 > 3,905, berarti hipotesis awal yaitu, adanya pengaruh yang signifikan antara kompensasi dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan dapat diterima. Dari uji korelasi, maka diperoleh nilai dari adjusted R2 sebesar 0,301, berarti pengaruh variabel Kompensasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan hanya sebesar 0,301 atau 30,1% sedangkan sisanya 0,699 atau 69,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian. Uji regresi secara simultan maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 42,715 + 0,014 X1 + 0,458 X2. Persamaan ini memiliki arti yaitu, jika kompensasi dan motivasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan atau nilai kompensasi dan motivasi sama dengan 0, maka kinerja karyawan masih memiliki nilai sebesar 42,715. Dan jika kompensasi mengalami peningkatan sebesar 1 sedangkan motivasi tidak mengalami peningkatan atau nilainya adalah 0, maka kinerja karyawan akan bertambah secara proposional sebesar 0,014. Dan apabila yang mengalami peningkatan adalah motivasi, maka kinerja karyawan akan bertambah secara proposional sebesar 0,458. Dan jika kedua-duanya mengalai peningkatan, maka nilai dari kinerja karyawan bertambah 0,472. Saran Berdasarkan hasil analisa data kuesioner yang telah diolah, maka beberapa saran yang dapat dipertimbangkan adalah: 1. Variabel Kompensasi (X1) Berdasarkan hasil analisa kuesioner variabel Kompensasi (X1) yang mendapatkan respon negatif yaitu pernyataan β€œgaji yang diberikan belum sesuai dengan yang diharapkan oleh karyawan”. Pernyataan ini mendapatkan respon 42,1 % menyatakan setuju, ini menunjukan bahwa karyawan tidak puas dengan gaji yang mereka terima. Selain itu pernyataan β€œ saya sering mendapatkan bonus dari perusahaan” mendapatkan respon 53,7% tidak setuju dan sangat tidak setuju. Berarti karyawan merasa kurang puas terhadap insentif yang mereka terima terutama hal bonus yang diberikan. Untuk itu perusahaan perlu mengaji ulang tentang gaji dan bonus yang diberikan kepada karyawan. Sehingga kinerja yang dicapai oleh
  • 35. karyawan bisa optimal dan berdampak baik terhadap perusahaan. 2. Variabel Motivasi (X2) Berdasarkan hasil analisa kuesioner variabel Motivasi (X2) yang mendapatkan respon negatif yaitu, pernyataan β€œpimpinan selalu memberikan reward (penghargaan) kepada karyawan yang berhasil mencapai targetnya”, pernyataan ini mendapatkan respon 48,9% menyatakan tidak setuju. Menunjukan bahwa perusahaan terutama pimpinan jarang memberikan penghargaan kepada karyawan yang telah mencapi target kerjanya. Dan pernyataan β€œperusahaan memberikan liburan bersama apabila mencapai target yang ditentukan”, pernyataan ini mendapatkan respon 20% menyatakan tidak setuju. Menunjukan bahwa perusahaan jarang memberikan liburan kepada karyawan meskipun target perusahaan tercapai.Untuk memperbaiki motivasi terhadap karyawan sebaiknya perusahaan memberikan penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi, yang dapat mencapai target. Penghargaan itu bisa berupa karyawan teladan dan liburan bersama-sama. Sehingga karyawan mendapatkan motivasi untuk lebih baik bekerja mencapai target perusahaan. 3. Kinerja Karyawan (Y) Berdasarkan hasil analisa kuesioner variabel kinerja karyawan (Y) yang mendapatkan respon negatif yatiu, pernyataan β€œ kerjasama antara karyawan diperusahaan ini sangat kental”, pernyataan ini mendapatkan respon 10.5% menyatakan tidak setuju. Menunjukan bahwa kerjasama di PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang masih belum baik. Dan pernyataan β€œsemakin banyak pekerjaan yang saya selesaikan, maka kompensasi yang saya terima akan bertambah”, pernyataan ini mendapatkan respon 7.4% menyatakan sangat tidak setuju. Menunjukan bahwa karyawan mengerjakan banyak pekerjaan tetapi hasil yang diterima tidak bertambah, sehingga mereka akan bermalas-malasan untuk bekerja yang berdampak pada kinerja mereka yang menurun. Demi meningkatkan kinerja karyawan, maka perusahaan harus memperat kerjasama karyawan seperti mengadakan forum berbagai bagi semua karyawan sehingga tercipta suatu kerjasama. Selain itu, perusahaan harus memperbaiki sistem kompensasi sehingga karyawan akan berlomba-lomba untuk menyelesaikan pekerjaan sebanyak-banyaknya. Berdasarkan hasil uji regresi secara simultan antara kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan, penulis menyarankan untuk meningkatkan kinerja karyawan maka kompensasi dan motivasi harus ditingkatkan, apabila kedua variabel tersebut mendukung untuk di tingkatkan.
  • 36. Tetapi bila hanya salah satu variabel yang mendukung untuk ditingkatkan nilainya, maka variabel motivasi yang lebih baik untuk ditingkatkan dari pada kompensasi dalam meningkatkan kinerja karyawan. Sesuai dengan hasil regresi sebagai berikut : Y = 42,715 + 0,014 X1 + 0,458 X2. DAFTAR PUSTAKA Cardoso, G. F. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogjakarta: Andi Offset. Fahmi, Irham. 2010. Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta. Hanggraeni, Dewi. 2012. Manajemen Sumber daya Manusia. Jakarta: LPFEUI. Hariandja, Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo. Hasibuan, Malayu S.P. 1996. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah Edisi Kedua. Jakarta: Gunung Agung. Hasibuan, Malayu S.P. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Herman, Sofyandi. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Irianto, Jusuf. 2001. Tema-tema Pokok Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya: Insan Cendekia. Istujanto. 2008. Riset Sumber Daya Manusia (cara prakris mendeteksi dimensi- dimensi kerja karyawan). Jakarta: Gramedia. Kadarisman, M. 2012. Manajemen Kompensasi. Jakarta: Rajawali Pers. Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Manullang, Mariot. 2006. Manajemen Personalia edisi ke-3. Yogjakarta: UGM Press. Moeheriono. 2012. Perencanaan, Aplikasi dan Pengembangan Bisnis Publik (indikator kinerja utama). Jakarta: Rajawali Press. Mondy, wayne. 2008. Manjemen Sumber Daya Manusia, Jilid 2 Edisi 10. Jakarta: Erlangga. Mondy,Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1 Edisi 10. Jakarta: Erlangga. Pangabean, Mutiara. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghallia Indonesia. Prasetyo, Bambang dan Lina M. Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers. Priyatno, Duwi. 2013. Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media. Robbins, Stephen P. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta: Indeks. Sadewa, Candra. 2013. Tesis, Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT Kencana Unggul Sukses Jakarta. Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan
  • 37. Administrative dan Operasional. Jakarta: Bumi Akasara. Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: SIE YKPN. Simanjuntak, Payaman J. 2011. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: LPFEUI. Siswandi. 2011. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara. Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Andi Offset. Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan SDM (Teori, Dimensi Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: CV Alfabeta. Supranto, J. 2008. Statistika: Teori dan Aplikasi Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga. Tripton. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia: Perspektif Partnership dan Kolektivitas. Jakarta: Oryza. Unaradjan, Dominikus Dolet. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Universitas Atma Jaya Jakarta. Walpole, Ronald E. 1995. Pengantar Statistika Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia. Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Press.