Dokumen tersebut membahas tentang routing dan protokol routing pada jaringan komputer. Secara singkat, dibahas tentang pengertian routing, jenis protokol routing seperti static dan dynamic routing, contoh protokol dynamic routing seperti RIP, IGRP, OSPF, serta perbedaan antara distance vector dan link state routing algorithms.
1. Modul ini membahas tentang troubleshooting router dengan menggunakan perintah-perintah seperti show ip route, ping, telnet, dan traceroute untuk menguji konfigurasi router dan konektivitas jaringan melalui model OSI.
Tugas Jaringan Komputer
Kelompok 4:
Anwar Ladiku_10215077
Bondan Abiyoga W.H_10215048
Galih Seto Satri_10215071
M. Rinaldi Hasanudin_10215053
Tri Bayu Kusnadi_10215080
Dokumen tersebut membahas protokol routing antara lain RIP, OSPF, EIGRP, dan BGP yang digunakan untuk menentukan jalur paket antar sistem otonom dan internet. Protokol interior seperti RIP dan OSPF digunakan untuk pertukaran informasi routing di dalam sistem otonom, sedangkan BGP digunakan untuk pertukaran informasi antar sistem otonom di internet.
Dokumen tersebut membahas tentang protokol routing BGP (Border Gateway Protocol) yang merupakan protokol routing antar domain otonom (autonomous system). Dokumen ini menjelaskan pengertian, karakteristik, kelebihan, kekurangan, implementasi, dan tuning atribut BGP.
Dfox - A Day To ShutDown Indonesian Internet Core Routing idsecconf
Dokumen tersebut membahas tentang celah keamanan pada protokol routing Border Gateway Protocol (BGP) dan bagaimana celah tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan serangan man in the middle. Secara khusus dijelaskan tentang cara melakukan hijacking routing antar router BGP dengan memanfaatkan karakteristik routing BGP dan beberapa parameternya seperti prefix lebih spesifik dan pengaturan AS path. Contoh kasus dilengkapi dengan topologi jaringan sembilan
Dokumen tersebut membahas tentang routing dan protokol routing pada jaringan komputer. Secara singkat, dibahas tentang pengertian routing, jenis protokol routing seperti static dan dynamic routing, contoh protokol dynamic routing seperti RIP, IGRP, OSPF, serta perbedaan antara distance vector dan link state routing algorithms.
1. Modul ini membahas tentang troubleshooting router dengan menggunakan perintah-perintah seperti show ip route, ping, telnet, dan traceroute untuk menguji konfigurasi router dan konektivitas jaringan melalui model OSI.
Tugas Jaringan Komputer
Kelompok 4:
Anwar Ladiku_10215077
Bondan Abiyoga W.H_10215048
Galih Seto Satri_10215071
M. Rinaldi Hasanudin_10215053
Tri Bayu Kusnadi_10215080
Dokumen tersebut membahas protokol routing antara lain RIP, OSPF, EIGRP, dan BGP yang digunakan untuk menentukan jalur paket antar sistem otonom dan internet. Protokol interior seperti RIP dan OSPF digunakan untuk pertukaran informasi routing di dalam sistem otonom, sedangkan BGP digunakan untuk pertukaran informasi antar sistem otonom di internet.
Dokumen tersebut membahas tentang protokol routing BGP (Border Gateway Protocol) yang merupakan protokol routing antar domain otonom (autonomous system). Dokumen ini menjelaskan pengertian, karakteristik, kelebihan, kekurangan, implementasi, dan tuning atribut BGP.
Dfox - A Day To ShutDown Indonesian Internet Core Routing idsecconf
Dokumen tersebut membahas tentang celah keamanan pada protokol routing Border Gateway Protocol (BGP) dan bagaimana celah tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan serangan man in the middle. Secara khusus dijelaskan tentang cara melakukan hijacking routing antar router BGP dengan memanfaatkan karakteristik routing BGP dan beberapa parameternya seperti prefix lebih spesifik dan pengaturan AS path. Contoh kasus dilengkapi dengan topologi jaringan sembilan
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Routing adalah proses pengiriman data antar host di jaringan yang berbeda melalui router dengan menggunakan tabel routing. Ada tiga jenis routing yaitu static, default, dan dynamic routing, dimana dynamic routing lebih fleksibel karena secara otomatis mengupdate tabel berdasarkan perubahan topologi jaringan. Contoh protokol dynamic routing adalah RIP, OSPF, EIGRP, dan EGP.
Makalah ini membahas tentang static dan dynamic routing serta contoh kasusnya. Static routing dilakukan secara manual sedangkan dynamic routing menggunakan protokol routing untuk berbagi informasi antar router secara otomatis. Beberapa contoh protokol dynamic routing adalah RIP, IGRP, EIGRP, OSPF, dan IS-IS.
Makalah ini membahas tentang routing statik dan dinamik. Routing statik adalah pembuatan tabel routing secara manual tanpa update otomatis, sedangkan routing dinamik mampu melakukan update secara otomatis dan beradaptasi dengan perubahan topologi jaringan. Beberapa contoh protokol routing dinamik yang dijelaskan adalah RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP beserta kelebihan dan kekurangannya. [/ringkasan]
Makalah ini membahas tentang routing, termasuk pengertian routing, jenis-jenis routing (static dan dynamic routing), dan protokol dynamic routing seperti RIP, IGRP, OSPF, BGP, dan EIGRP. Static routing dilakukan secara manual sedangkan dynamic routing dapat menghitung jalur secara otomatis berdasarkan perubahan topologi jaringan.
Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah:
1. Router berfungsi untuk menghubungkan beberapa jaringan dan membagi alamat IP, dengan bekerja pada lapisan jaringan OSI
2. Ada beberapa jenis router seperti router perangkat keras, router aplikasi, dan router PC
3. Fungsi utama router adalah mentransmisikan informasi antar jaringan dengan mengacu pada tabel routing
Static dan dynamic routing digunakan untuk menentukan jalur pengiriman data dalam jaringan. Static routing mengharuskan admin untuk secara manual mengkonfigurasi tabel routing dan merubahnya ketika terjadi perubahan jalur, sedangkan dynamic routing menggunakan protokol untuk mengkonfigurasi tabel routing secara otomatis. Dokumen ini membahas perbedaan static dan dynamic routing dalam Cisco Packet Tracer beserta contoh konfigurasinya.
Makalah ini membahas tentang routing dan macam-macam routing pada jaringan komputer. Secara singkat, routing adalah proses penentuan jalur terbaik untuk mengirimkan paket data dari sumber ke tujuan melalui router. Ada dua jenis routing, yaitu static routing yang menentukan jalur secara manual, dan dynamic routing yang menentukan jalur secara otomatis berdasarkan informasi dari router lain. Contoh protokol dynamic routing adalah RIP, OSPF, IGRP,
Makalah ini membahas tentang routing dinamis dan protokol routing dinamis. Routing dinamis merupakan mekanisme penentuan rute secara otomatis berdasarkan informasi yang diperbarui secara terus menerus mengikuti perubahan topologi jaringan. Beberapa protokol routing dinamis yang dijelaskan meliputi RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP beserta kelebihan dan kekurangannya.
Routing protocol adalah protokol komunikasi antar router untuk berbagi informasi tentang jaringan dan koneksi. Ada dua jenis routing protocol yaitu interior routing protocol untuk dalam satu autonomous system dan exterior routing protocol untuk antar autonomous system. Contoh interior routing protocol adalah RIP, OSPF, EIGRP, sedangkan contoh exterior routing protocol adalah BGP."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang protokol routing dinamik seperti OSPF dan BGP yang didukung oleh Mikrotik Router OS. OSPF digunakan untuk membentuk informasi routing secara otomatis di dalam autonomous system, sedangkan BGP digunakan untuk berbagi informasi routing antar autonomous system. Dokumen ini juga menjelaskan konfigurasi dasar dan fitur-fitur penting dari OSPF dan BGP seperti area, jaringan, tetangga, tabel routing, peer, dan filter
Protokol routing dapat berupa static routing di mana rute ditentukan secara manual, atau dynamic routing di mana router belajar sendiri rute terbaik berdasarkan informasi yang diterima. RIP adalah protokol dynamic distance-vector yang menentukan rute terbaik berdasarkan jumlah hop, sedangkan BGP dan OSPF lebih fleksibel dalam menentukan metrik rute.
Routing adalah protokol yang digunakan oleh router untuk menentukan rute terbaik dalam pengiriman paket antar jaringan. Terdapat dua jenis routing, yaitu routing statis yang dikonfigurasi secara manual oleh administrator, dan routing dinamis yang mempelajari rute secara otomatis dari router lain. Protokol routing membantu router bertukar informasi tentang topologi jaringan untuk membangun tabel routing.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Routing adalah proses pengiriman data antar host di jaringan yang berbeda melalui router dengan menggunakan tabel routing. Ada tiga jenis routing yaitu static, default, dan dynamic routing, dimana dynamic routing lebih fleksibel karena secara otomatis mengupdate tabel berdasarkan perubahan topologi jaringan. Contoh protokol dynamic routing adalah RIP, OSPF, EIGRP, dan EGP.
Makalah ini membahas tentang static dan dynamic routing serta contoh kasusnya. Static routing dilakukan secara manual sedangkan dynamic routing menggunakan protokol routing untuk berbagi informasi antar router secara otomatis. Beberapa contoh protokol dynamic routing adalah RIP, IGRP, EIGRP, OSPF, dan IS-IS.
Makalah ini membahas tentang routing statik dan dinamik. Routing statik adalah pembuatan tabel routing secara manual tanpa update otomatis, sedangkan routing dinamik mampu melakukan update secara otomatis dan beradaptasi dengan perubahan topologi jaringan. Beberapa contoh protokol routing dinamik yang dijelaskan adalah RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP beserta kelebihan dan kekurangannya. [/ringkasan]
Makalah ini membahas tentang routing, termasuk pengertian routing, jenis-jenis routing (static dan dynamic routing), dan protokol dynamic routing seperti RIP, IGRP, OSPF, BGP, dan EIGRP. Static routing dilakukan secara manual sedangkan dynamic routing dapat menghitung jalur secara otomatis berdasarkan perubahan topologi jaringan.
Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah:
1. Router berfungsi untuk menghubungkan beberapa jaringan dan membagi alamat IP, dengan bekerja pada lapisan jaringan OSI
2. Ada beberapa jenis router seperti router perangkat keras, router aplikasi, dan router PC
3. Fungsi utama router adalah mentransmisikan informasi antar jaringan dengan mengacu pada tabel routing
Static dan dynamic routing digunakan untuk menentukan jalur pengiriman data dalam jaringan. Static routing mengharuskan admin untuk secara manual mengkonfigurasi tabel routing dan merubahnya ketika terjadi perubahan jalur, sedangkan dynamic routing menggunakan protokol untuk mengkonfigurasi tabel routing secara otomatis. Dokumen ini membahas perbedaan static dan dynamic routing dalam Cisco Packet Tracer beserta contoh konfigurasinya.
Makalah ini membahas tentang routing dan macam-macam routing pada jaringan komputer. Secara singkat, routing adalah proses penentuan jalur terbaik untuk mengirimkan paket data dari sumber ke tujuan melalui router. Ada dua jenis routing, yaitu static routing yang menentukan jalur secara manual, dan dynamic routing yang menentukan jalur secara otomatis berdasarkan informasi dari router lain. Contoh protokol dynamic routing adalah RIP, OSPF, IGRP,
Makalah ini membahas tentang routing dinamis dan protokol routing dinamis. Routing dinamis merupakan mekanisme penentuan rute secara otomatis berdasarkan informasi yang diperbarui secara terus menerus mengikuti perubahan topologi jaringan. Beberapa protokol routing dinamis yang dijelaskan meliputi RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP beserta kelebihan dan kekurangannya.
Routing protocol adalah protokol komunikasi antar router untuk berbagi informasi tentang jaringan dan koneksi. Ada dua jenis routing protocol yaitu interior routing protocol untuk dalam satu autonomous system dan exterior routing protocol untuk antar autonomous system. Contoh interior routing protocol adalah RIP, OSPF, EIGRP, sedangkan contoh exterior routing protocol adalah BGP."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang protokol routing dinamik seperti OSPF dan BGP yang didukung oleh Mikrotik Router OS. OSPF digunakan untuk membentuk informasi routing secara otomatis di dalam autonomous system, sedangkan BGP digunakan untuk berbagi informasi routing antar autonomous system. Dokumen ini juga menjelaskan konfigurasi dasar dan fitur-fitur penting dari OSPF dan BGP seperti area, jaringan, tetangga, tabel routing, peer, dan filter
Protokol routing dapat berupa static routing di mana rute ditentukan secara manual, atau dynamic routing di mana router belajar sendiri rute terbaik berdasarkan informasi yang diterima. RIP adalah protokol dynamic distance-vector yang menentukan rute terbaik berdasarkan jumlah hop, sedangkan BGP dan OSPF lebih fleksibel dalam menentukan metrik rute.
Routing adalah protokol yang digunakan oleh router untuk menentukan rute terbaik dalam pengiriman paket antar jaringan. Terdapat dua jenis routing, yaitu routing statis yang dikonfigurasi secara manual oleh administrator, dan routing dinamis yang mempelajari rute secara otomatis dari router lain. Protokol routing membantu router bertukar informasi tentang topologi jaringan untuk membangun tabel routing.
Routing merupakan proses dimana suatu router memindahkan paket ke jaringan tujuan berdasarkan alamat IP. Terdapat dua jenis routing yaitu statis dan dinamis, dimana statis dikonfigurasi secara manual sedangkan dinamis menggunakan protokol routing untuk berbagi informasi secara otomatis.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis protokol routing dan karakteristiknya. Protokol routing membantu router bertukar informasi tentang topologi jaringan untuk membangun tabel routing. Terdapat tiga kelas protokol routing yaitu distance vector, link state, dan exterior gateway protocol. Beberapa protokol yang dijelaskan antara lain RIP, OSPF, EIGRP, IGRP, dan BGP.
1. Modul ini membahas tentang troubleshooting router dengan menggunakan perintah-perintah seperti show ip route, ping, telnet, dan traceroute untuk menguji konfigurasi router dan konektivitas jaringan melalui model OSI.
Dokumen tersebut membahas tentang proses routing pada jaringan komputer, meliputi konsep routing, transmisi data di jaringan lokal dan non-lokal, penggunaan routing statis dan default, serta protokol routing seperti RIP dan OSPF."
1. Jaringan BGP ( Border Gateway Protocol )
Border Gateway Protocol (BGP) adalah sebuah sistem antar autonomous routing protocol.
Sistem autonomous adalah sebuah jaringan atau kelompok jaringan di bawah administrasi umum dan
dengan kebijakan routing umum. BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk Internet
dan merupakan protokol yang digunakan antar penyedia layanan Internet (ISP). Pelanggan jaringan,
seperti perguruan tinggi dan perusahaan, biasanya menggunakan sebuah Interior Gateway Protocol
(IGP) seperti RIP atau OSPF untuk pertukaran informasi routing dalam jaringan mereka. Pelanggan
menyambung ke ISP, dan ISP menggunakan BGP untuk bertukar pelanggan dan rute ISP . Ketika
BGP digunakan antar Autonom System (AS), protokol ini disebut sebagai External BGP (EBGP). Jika
penyedia layanan menggunakan BGP untuk bertukar rute dalam suatu AS, maka protokol disebut
sebagai Interior BGP (IBGP). Gambar1 mengilustrasikan perbedaan ini.
Gambar 1
BGP adalah protokol routing yang sangat kuat dan scalable, seperti yang dibuktikan sesuai
dengan kenyataannya bahwa BGP adalah protokol routing yang digunakan di Internet. Untuk
mencapai skalabilitas pada tingkat ini, BGP menggunakan banyak parameter rute, yang disebut
atribut, untuk menetapkan kebijakan routing dan mempertahankan lingkungan routing yang stabil.
BGP neighbors melakukan pertukaran penuh terhadap informasi routing ketika koneksi TCP
antar neighbors pertama kali dibangun. Ketika perubahan pada tabel routing terdeteksi, maka router
BGP mengirim ke neighbors mereka hanya ke rute yang telah berubah. BGP router tidak
mengirimkan update routing secara berkala, dan update routing BGP hanya menuju ke optimal path
dari jaringan tujuan.
Atribut BGP
Rute-rute dari BGP memiliki sifat-sifat yang terkait yang digunakan untuk menentukan rute
terbaik menuju suatu tujuan bila beberapa jalur ada untuk tujuan tertentu. Sifat-sifat ini disebut
sebagai atribut BGP, dan pemahaman tentang bagaimana pengaruh atribut BGP pilihan rute
diperlukan untuk desain jaringan yang kuat. Bagian ini menjelaskan tentang atribut yang
menggunakan BGP dalam proses seleksi rute:
2. Weight
Local preference
Multi-exit discriminator
Origin
AS_path
Next hop
Community
Weight Attribute
Weight adalah atribut yang didefinisikan oleh Cisco dari lokal ke router. Weight Attribute tidak
ditujukan ke neighboring routers. Jika router menuju ke lebih dari satu rute ke tujuan yang sama, rute
dengan berat tertinggi akan lebih disukai. Dalam Gambar 2, Router A adalah menerima advertisement
untuk jaringan 172.16.1.0 dari router B dan C. Ketika router A menerima advertisement dari Router
B, weight yang terkait di set menjadi 50. Ketika router A menerima iklan dari Router C, weight yang
terkait di set menjadi 100. Kedua jalur untuk jaringan 172.16.1.0 akan ada di tabel routing BGP,
dengan bobot masing-masing. Rute dengan weight tertinggi akan dipasang di IP tabel routing.
Gambar 39-2
Local preference
Atribut local preference ini digunakan untuk memilih titik exit dari sistem autonom (AS)
lokal. Tidak seperti weight atribut, atribut local preference disebarkan di seluruh local AS. Jika ada
beberapa titik exit dari AS, atribut local preference digunakan untuk memilih titik exit rute
tertentu. Dalam Gambar 3, AS 100 adalah menerima dua iklan untuk jaringan 172.16.1.0 dari AS
200. Ketika router A menerima iklan untuk jaringan 172.16.1.0, local preference yang sesuai diatur
50. Ketika Router B menerima iklan untuk jaringan 172.16.1.0, local preference yang sesuai
diatur 100. Nilai-nilai local preference ini akan dipertukarkan antara router A dan B. Karena Router B
3. mempunyai preferensi lokal yang lebih tinggi daripada Router A, Router B akan digunakan sebagai
titik keluar dari AS 100 untuk mencapai jaringan 172.16.1.0 di AS 200.
Gambar 3
Multi-exit discriminator
Multi-exit discriminator(MED) atau atribut metrik digunakan sebagai saran untuk eksternal AS
yang berkaitan dengan rute yang terpilih menuju AS yang mengiklankan metrik.
Istilah saran ini digunakan karena AS eksternal yang menerima MED mungkin menggunakan
atribut BGP lain untuk seleksi rute. Dalam Gambar 4, Router C mengiklankan rute 172.16.1.0 dengan
metrik 10, sementara Rute D mengiklankan 172.16.1.0 dengan metrik 5. Nilai metrik yang lebih
rendah lebih disukai, sehingga AS 100 akan memilih rute ke Router D untuk jaringan 172.16.1.0 di
AS 200. Meds diiklankan di seluruh lokal AS.
4. Gambar 4
Origin Attribute
Origin Attribute menunjukkan bagaimana BGP belajar tentang rute tertentu. Origin
attribute dapat memiliki salah satu dari tiga kemungkinan nilai:
IGP-Rute yang merupakan interior ke originating AS. Nilai ini mengatur kapan perintah
konfigurasi router jaringan digunakan untuk menginject rute ke BGP.
EGP-Rute yang dipelajari melalui Exterior Border Gateway Protocol (EBGP).
Tidak lengkap-Asal dari rute yang tidak diketahui atau dipelajari di beberapa cara lain.
Sebuah asal yang tidak lengkap terjadi ketika rute didistribusikan ke BGP.
Origin Attribute digunakan untuk rute seleksi.
AS_path Attribute
Ketika sebuah iklan rute melewati sistem autonom, maka nomor AS akan ditambahkan ke daftar
terurut sebagai nomor AS yang iklan rute nya telah dilewati. Gambar 5 menunjukkan situasi di mana
rute melewati tiga sistem otonom.
AS 1 berasal dari rute 172.16.1.0 dan mengiklankan rute ini kepada AS 2 dan AS 3, dengan
atribut AS_path sama dengan (1). AS 3 akan mengiklankan kembali ke AS 1 dengan AS-path atribut
(3,1), dan AS 2 akan mengiklankan kembali ke AS 1 dengan AS-path atribut (2,1). AS 1 akan
menolak rute ini ketika nomor AS sendiri terdeteksi di rute iklan. Ini adalah mekanisme yang
digunakan untuk mendeteksi BGP routing loop. AS 2 dan AS 3 menyebarkan rute satu sama lain
dengan nomor ASnya ditambahkan ke AS_path atribut. Rute tersebut tidak akan diinstal dalam tabel
routing IP karena AS 2 dan AS 3 mempelajari rute 172.16.1.0 dari AS 1 dengan daftar AS_path yang
lebih singkat.
5. Gambar 5
Next-Hop Atribut
Next-Hop Atribut EBGP adalah alamat IP yang digunakan untuk mencapai router iklan. Untuk
EBGP peers, next-hop address adalah alamat IP dari hubungan antar peers. Untuk IBGP, next-hop
address dilakukan ke lokal AS, seperti digambarkan pada Gambar 6.
Gambar 6
Router C mengiklankan jaringan 172.16.1.0 dengan next hop 10.1.1.1. Ketika Router A
menjalar rute ini di dalam AS sendiri, informasi next-hop atribut EBGP dipelihara. Jika Router B
tidak mempunyai informasi routing mengenai next-hop, rute akan dibuang. Oleh karena itu, penting
untuk memiliki IGP berjalan di depan AS untuk menyebarkan informasi routing hop.
Community Attribute
Community Attribute menyediakan cara pengelompokan tujuan, yang disebut communities,
dimana keputusan routing (seperti penerimaan, preferensi, dan redistribusi) dapat diterapkan. Peta rute
digunakan untuk mengatur Community Attribute. Community Attribute yang ditetapkan tercantum di
sini:
no-ekspor-Jangan mengiklankan rute ini untuk EBGP peer.
no-advertise-Jangan mengiklankan rute ini untuk setiap peer
internet-iklan rute ini untuk komunitas internet; semua router dalam jaringan termasuknya
Gambar 7 mengilustrasikan community no-expor. AS 1 mengiklankan 172.16.1.0 kepada AS 2
dengan atribut komunitas no-ekspor. AS 2 akan menyebarkan rute di seluruh AS 2, namun tidak akan
mengirim rute ini kepada AS 3 atau eksternal AS lainnya.
6. Gambar 7
Dalam Gambar 8, AS 1 mengiklankan 172.16.1.0 kepada AS 2 dengan atribut komunitas no-
advertise. Router B di AS 2 akan tidak mengiklankan rute ini ke router lainnya.
Gambar 8
Gambar 9 menunjukkan community atribut Internet. Tidak ada keterbatasan ruang lingkup
iklan rute dari AS 1.
7. Caption 9
BGP Path Selection
BGP mungkin menerima beberapa iklan untuk rute yang sama dari beberapa sumber. BGP
memilih hanya satu jalur sebagai jalan terbaik. Ketika jalan dipilih, BGP menempatkan jalan yang
dipilih dalam tabel routing IP dan menyebarkan path ke tetangga-tetangganya. BGP menggunakan
kriteria berikut, dalam urutan yang disajikan, untuk memilih jalan tujuan:
Jika path menetapkan hop berikutnya tidak dapat diakses, maka drop update.
Pilih path dengan weight terbesar.
Jika bobot sama, pilih jalan dengan local preference terbesar.
Jika preferensi lokal adalah sama, pilih path dimana BGP berasal berjalan pada router ini.
Jika tidak ada rute asal, pilih rute terpendek yang memiliki AS_path.
Jika semua jalan AS_path yang sama panjang, pilih path dengan jenis asal terendah (di mana
IGP lebih rendah dari pada EGP, dan EGP lebih rendah daripada yang tidak lengkap).
Jika kode asal yang sama, pilih path dengan atribut MED yang paling rendah.
Jika jalur MED yang sama, pilih path eksternal melalui path internal.
Jika jalan masih sama, pilih jalan melalui IGP tetangga terdekat.
Pilih jalan dengan alamat IP yang paling rendah, seperti yang ditentukan oleh BGP router ID.