Protokol routing dapat berupa static routing di mana rute ditentukan secara manual, atau dynamic routing di mana router belajar sendiri rute terbaik berdasarkan informasi yang diterima. RIP adalah protokol dynamic distance-vector yang menentukan rute terbaik berdasarkan jumlah hop, sedangkan BGP dan OSPF lebih fleksibel dalam menentukan metrik rute.
1. Dokumen tersebut membahas beberapa protokol routing utama termasuk Distance Vector seperti RIP dan Link State seperti OSPF beserta karakteristik dan perbandingannya. 2. Terdapat pembahasan mengenai Interior Gateway Protocol seperti IGRP, EIGRP, dan OSPF yang biasanya digunakan untuk routing internal. 3. Dokumen ini juga membedakan Interior Routing Protocol dan Exterior Routing Protocol seperti BGP yang digunakan untuk routing antar sistem otonom.
Routing protocol adalah protokol komunikasi antar router untuk berbagi informasi tentang jaringan dan koneksi. Ada beberapa jenis routing protocol seperti RIP, OSPF, EIGRP, dan BGP yang bekerja berdasarkan prinsip distance vector dan link state. Setiap protocol memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu yang sesuai untuk jenis jaringan dan skala yang berbeda.
Routing protocol adalah protokol komunikasi antar router untuk berbagi informasi tentang jaringan dan koneksi. Ada dua jenis routing protocol yaitu interior routing protocol untuk dalam satu autonomous system dan exterior routing protocol untuk antar autonomous system. Contoh interior routing protocol adalah RIP, OSPF, EIGRP, sedangkan contoh exterior routing protocol adalah BGP."
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis protokol routing dan karakteristiknya. Protokol routing membantu router bertukar informasi tentang topologi jaringan untuk membangun tabel routing. Terdapat tiga kelas protokol routing yaitu distance vector, link state, dan exterior gateway protocol. Beberapa protokol yang dijelaskan antara lain RIP, OSPF, EIGRP, IGRP, dan BGP.
Router dinamis dapat secara otomatis membentuk rute berdasarkan konfigurasi dan menyesuaikan rute jika terjadi perubahan topologi. Protokol routing dinamik seperti RIP, OSPF, EIGRP, dan BGP secara otomatis membagi informasi rute antar router dan memilih rute terbaik berdasarkan jarak atau kapasitas jaringan. IS-IS adalah protokol routing berbasis standar ISO untuk jaringan antarnegara.
Dokumen tersebut membahas tentang protokol routing dan beberapa jenis protokol routing yang umum digunakan seperti RIP, OSPF, EIGRP, BGP. Protokol-protokol tersebut memiliki karakteristik berbeda seperti algoritma yang digunakan (distance vector, link state), cakupan area (internal/external), dan tujuan utama membangun tabel routing.
1. Dokumen tersebut membahas beberapa protokol routing utama termasuk Distance Vector seperti RIP dan Link State seperti OSPF beserta karakteristik dan perbandingannya. 2. Terdapat pembahasan mengenai Interior Gateway Protocol seperti IGRP, EIGRP, dan OSPF yang biasanya digunakan untuk routing internal. 3. Dokumen ini juga membedakan Interior Routing Protocol dan Exterior Routing Protocol seperti BGP yang digunakan untuk routing antar sistem otonom.
Routing protocol adalah protokol komunikasi antar router untuk berbagi informasi tentang jaringan dan koneksi. Ada beberapa jenis routing protocol seperti RIP, OSPF, EIGRP, dan BGP yang bekerja berdasarkan prinsip distance vector dan link state. Setiap protocol memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu yang sesuai untuk jenis jaringan dan skala yang berbeda.
Routing protocol adalah protokol komunikasi antar router untuk berbagi informasi tentang jaringan dan koneksi. Ada dua jenis routing protocol yaitu interior routing protocol untuk dalam satu autonomous system dan exterior routing protocol untuk antar autonomous system. Contoh interior routing protocol adalah RIP, OSPF, EIGRP, sedangkan contoh exterior routing protocol adalah BGP."
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis protokol routing dan karakteristiknya. Protokol routing membantu router bertukar informasi tentang topologi jaringan untuk membangun tabel routing. Terdapat tiga kelas protokol routing yaitu distance vector, link state, dan exterior gateway protocol. Beberapa protokol yang dijelaskan antara lain RIP, OSPF, EIGRP, IGRP, dan BGP.
Router dinamis dapat secara otomatis membentuk rute berdasarkan konfigurasi dan menyesuaikan rute jika terjadi perubahan topologi. Protokol routing dinamik seperti RIP, OSPF, EIGRP, dan BGP secara otomatis membagi informasi rute antar router dan memilih rute terbaik berdasarkan jarak atau kapasitas jaringan. IS-IS adalah protokol routing berbasis standar ISO untuk jaringan antarnegara.
Dokumen tersebut membahas tentang protokol routing dan beberapa jenis protokol routing yang umum digunakan seperti RIP, OSPF, EIGRP, BGP. Protokol-protokol tersebut memiliki karakteristik berbeda seperti algoritma yang digunakan (distance vector, link state), cakupan area (internal/external), dan tujuan utama membangun tabel routing.
Static dan dynamic routing digunakan untuk menentukan jalur pengiriman data dalam jaringan. Static routing mengharuskan admin untuk secara manual mengkonfigurasi tabel routing dan merubahnya ketika terjadi perubahan jalur, sedangkan dynamic routing menggunakan protokol untuk mengkonfigurasi tabel routing secara otomatis. Dokumen ini membahas perbedaan static dan dynamic routing dalam Cisco Packet Tracer beserta contoh konfigurasinya.
Routing dinamis adalah metode routing yang membentuk rute secara otomatis berdasarkan perubahan topologi jaringan. Routing dinamis memiliki keuntungan seperti hanya mengenal alamat yang terhubung langsung dan tidak perlu mengkonfigurasi semua router ketika ada perubahan. Protokol routing dinamis meliputi RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Routing adalah proses pengiriman data antar host di jaringan yang berbeda melalui router dengan menggunakan tabel routing. Ada tiga jenis routing yaitu static, default, dan dynamic routing, dimana dynamic routing lebih fleksibel karena secara otomatis mengupdate tabel berdasarkan perubahan topologi jaringan. Contoh protokol dynamic routing adalah RIP, OSPF, EIGRP, dan EGP.
Makalah ini membahas tentang routing dinamis dan protokol routing dinamis. Routing dinamis merupakan mekanisme penentuan rute secara otomatis berdasarkan informasi yang diperbarui secara terus menerus mengikuti perubahan topologi jaringan. Beberapa protokol routing dinamis yang dijelaskan meliputi RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP beserta kelebihan dan kekurangannya.
RIP adalah protokol routing distance-vector yang menentukan jalur berdasarkan jumlah hop. Protokol ini cocok untuk jaringan kecil karena memiliki batasan 16 hop dan melakukan update routing setiap 30 detik. RIP menggunakan beberapa timer seperti routing update, router invalid, hold down, dan router flush untuk mengelola informasi routing.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Routing adalah proses pencarian jalur terbaik untuk mengirimkan paket dari sumber ke tujuan melalui jaringan. Ada beberapa jenis protokol routing seperti RIP, OSPF, EIGRP, dan BGP yang digunakan untuk menukar informasi routing antar router. Protokol routing membantu menghindari looping paket dengan beberapa metode seperti route poisoning, split horizon, dan holddown timer.
Makalah ini membahas tentang routing dan macam-macam routing pada jaringan komputer. Secara singkat, routing adalah proses penentuan jalur terbaik untuk mengirimkan paket data dari sumber ke tujuan melalui router. Ada dua jenis routing, yaitu static routing yang menentukan jalur secara manual, dan dynamic routing yang menentukan jalur secara otomatis berdasarkan informasi dari router lain. Contoh protokol dynamic routing adalah RIP, OSPF, IGRP,
Makalah ini membahas tentang static dan dynamic routing serta contoh kasusnya. Static routing dilakukan secara manual sedangkan dynamic routing menggunakan protokol routing untuk berbagi informasi antar router secara otomatis. Beberapa contoh protokol dynamic routing adalah RIP, IGRP, EIGRP, OSPF, dan IS-IS.
Routing merupakan proses dimana suatu router memindahkan paket ke jaringan tujuan berdasarkan alamat IP. Terdapat dua jenis routing yaitu statis dan dinamis, dimana statis dikonfigurasi secara manual sedangkan dinamis menggunakan protokol routing untuk berbagi informasi secara otomatis.
Dokumen tersebut membahas tentang static routing dan dynamic routing. Static routing menggunakan konfigurasi manual sedangkan dynamic routing dapat menyesuaikan secara otomatis terhadap perubahan topologi jaringan. Terdapat beberapa protokol routing utama seperti RIP, OSPF, EIGRP, dan BGP yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda seperti penggunaan metric dan frekuensi update.
Static dan dynamic routing digunakan untuk menentukan jalur pengiriman data dalam jaringan. Static routing mengharuskan admin untuk secara manual mengkonfigurasi tabel routing dan merubahnya ketika terjadi perubahan jalur, sedangkan dynamic routing menggunakan protokol untuk mengkonfigurasi tabel routing secara otomatis. Dokumen ini membahas perbedaan static dan dynamic routing dalam Cisco Packet Tracer beserta contoh konfigurasinya.
Routing dinamis adalah metode routing yang membentuk rute secara otomatis berdasarkan perubahan topologi jaringan. Routing dinamis memiliki keuntungan seperti hanya mengenal alamat yang terhubung langsung dan tidak perlu mengkonfigurasi semua router ketika ada perubahan. Protokol routing dinamis meliputi RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Routing adalah proses pengiriman data antar host di jaringan yang berbeda melalui router dengan menggunakan tabel routing. Ada tiga jenis routing yaitu static, default, dan dynamic routing, dimana dynamic routing lebih fleksibel karena secara otomatis mengupdate tabel berdasarkan perubahan topologi jaringan. Contoh protokol dynamic routing adalah RIP, OSPF, EIGRP, dan EGP.
Makalah ini membahas tentang routing dinamis dan protokol routing dinamis. Routing dinamis merupakan mekanisme penentuan rute secara otomatis berdasarkan informasi yang diperbarui secara terus menerus mengikuti perubahan topologi jaringan. Beberapa protokol routing dinamis yang dijelaskan meliputi RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP beserta kelebihan dan kekurangannya.
RIP adalah protokol routing distance-vector yang menentukan jalur berdasarkan jumlah hop. Protokol ini cocok untuk jaringan kecil karena memiliki batasan 16 hop dan melakukan update routing setiap 30 detik. RIP menggunakan beberapa timer seperti routing update, router invalid, hold down, dan router flush untuk mengelola informasi routing.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Routing adalah proses pencarian jalur terbaik untuk mengirimkan paket dari sumber ke tujuan melalui jaringan. Ada beberapa jenis protokol routing seperti RIP, OSPF, EIGRP, dan BGP yang digunakan untuk menukar informasi routing antar router. Protokol routing membantu menghindari looping paket dengan beberapa metode seperti route poisoning, split horizon, dan holddown timer.
Makalah ini membahas tentang routing dan macam-macam routing pada jaringan komputer. Secara singkat, routing adalah proses penentuan jalur terbaik untuk mengirimkan paket data dari sumber ke tujuan melalui router. Ada dua jenis routing, yaitu static routing yang menentukan jalur secara manual, dan dynamic routing yang menentukan jalur secara otomatis berdasarkan informasi dari router lain. Contoh protokol dynamic routing adalah RIP, OSPF, IGRP,
Makalah ini membahas tentang static dan dynamic routing serta contoh kasusnya. Static routing dilakukan secara manual sedangkan dynamic routing menggunakan protokol routing untuk berbagi informasi antar router secara otomatis. Beberapa contoh protokol dynamic routing adalah RIP, IGRP, EIGRP, OSPF, dan IS-IS.
Routing merupakan proses dimana suatu router memindahkan paket ke jaringan tujuan berdasarkan alamat IP. Terdapat dua jenis routing yaitu statis dan dinamis, dimana statis dikonfigurasi secara manual sedangkan dinamis menggunakan protokol routing untuk berbagi informasi secara otomatis.
Dokumen tersebut membahas tentang static routing dan dynamic routing. Static routing menggunakan konfigurasi manual sedangkan dynamic routing dapat menyesuaikan secara otomatis terhadap perubahan topologi jaringan. Terdapat beberapa protokol routing utama seperti RIP, OSPF, EIGRP, dan BGP yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda seperti penggunaan metric dan frekuensi update.
Makalah ini membahas tentang routing, termasuk pengertian routing, jenis-jenis routing (static dan dynamic routing), dan protokol dynamic routing seperti RIP, IGRP, OSPF, BGP, dan EIGRP. Static routing dilakukan secara manual sedangkan dynamic routing dapat menghitung jalur secara otomatis berdasarkan perubahan topologi jaringan.
Routing adalah protokol yang digunakan oleh router untuk menentukan rute terbaik dalam pengiriman paket antar jaringan. Terdapat dua jenis routing, yaitu routing statis yang dikonfigurasi secara manual oleh administrator, dan routing dinamis yang mempelajari rute secara otomatis dari router lain. Protokol routing membantu router bertukar informasi tentang topologi jaringan untuk membangun tabel routing.
Makalah ini membahas tentang manajemen jaringan komputer khususnya routing. Terdapat penjelasan mengenai pengertian router dan routing, fungsi tabel routing, jenis-jenis routing seperti static dan dynamic routing, serta bentuk routing berdasarkan pengiriman paket data seperti routing langsung.
Dokumen tersebut membahas tentang protokol routing, yang merupakan aturan untuk menukar informasi routing antar router guna membentuk tabel routing agar paket data dapat diarahkan dengan benar ke tujuan. Protokol routing dibagi menjadi interior dan eksterior, serta berdasarkan operasi routing menjadi distance vector dan link state.
Router digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda. Dokumen ini menjelaskan konsep routing dan protokol routing seperti RIP dan OSPF yang digunakan router untuk berbagi informasi tentang jaringan-jaringan lain sehingga dapat memilih jalur terpendek untuk mengirim paket data.
Dokumen tersebut membahas protokol routing antara lain RIP, OSPF, EIGRP, dan BGP yang digunakan untuk menentukan jalur paket antar sistem otonom dan internet. Protokol interior seperti RIP dan OSPF digunakan untuk pertukaran informasi routing di dalam sistem otonom, sedangkan BGP digunakan untuk pertukaran informasi antar sistem otonom di internet.
1. STATIC ROUTING
Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute(catatan: seperti
rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika
diubah secara manual oleh administrator.
DYNAMIC ROUTING
Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari
sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh
paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan
kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran
yang didapatkan oleh router.
PENGERTIAN RIP
RIP adalah protokol routing dinamik yang berbasis distance vector. RIP menggunakan protokol UDP
pada port 520 untuk mengirimkan informasi routing antar router. RIP menghitung routing terbaik
berdasarkan perhitungan HOP. RIP membutuhkan waktu untuk melakukan converge. RIP membutuhkan
power CPU yang rendah dan memory yang kecil daripada protokol yang lainnya.
1) Merupakan protocol routing yang digunakan secara luas di Internet.
2) Memanfaatkan broadcast address untuk distribusi informasi routing.
3) Menentukan rute terbaik dengan “hop count” terkecil.
4) Update routing dilakukan secara terus menerus.
KARAKTERISTIK RIP
a. Menggunakan algoritma distance-vector (Bellman Ford).
b. Dapat menyebabkan routing loop.
c. Diameter jaringan terbatas.
d. Lambat mengetahui perubahan jaringan.
e. Menggunakan metrik tunggal.
2. KETERBATASAN RIP
METRIC: Hop Count
RIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum tentu hop count yang rendah
menggunakan protokol LAN yang bagus, dan bisa saja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
Hop Count Limit
RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. hal ini digunakan untuk mencegah loop pada jaringan.
Classful Routing Only
RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak dapat mengatur classless routing.
CARA KERJA RIP
1. Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway.
2. Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerima update routing .
3. Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table .
4. Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan.
5. Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway tersebut dalam
waktu tertentu.
6. Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat broadcast di setiap
network yang terhubung
BGP (Border Gateway Protocol)
Kecanggihan dan kerumitan BGP sebenarnya dapat diperjelas intinya dengan beberapa karakteristik
kunci. Berikut ini adalah karakteristik routing protokol BGP yang menandakan ciri khasnya:
1. BGP adalah Path Vector routing protocol yang dalam proses menentukan rute-rute terbaiknya
selalu mengacu kepada path yang terbaik dan terpilih yang didapatnya dari router BGP yang lainnya.
2. Routing table akan dikirim secara penuh pada awal dari sesi BGP, update selanjutnya hanya
bersifat incremental atau menambahi dan mengurangi routing yang sudah ada saja.
3. Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port TCP nomor 179.
4. Koneksi antar-peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive secara periodik.
5. Kegagalan menemukan sinyal keepalive, routing update, atau sinyal-sinyal notifikasi lainnya pada
sebuah router BGP dapat memicu perubahan status BGP peer dengan router lain, sehingga mungkin
saja akan memicu update-update baru ke router yang lain.
3. 6. Metrik yang digunakan BGP untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan dapat
dimodifikasi dengan sangat fleksibel. Ini merupakan sumber kekuatan BGP yang sebenarnya.
Metrik-metrik tersebut sering disebut dengan istilah Attribute.
7. Penggunaan sistem pengalamatan hirarki dan kemampuannya untuk melakukan manipulasi aliran
traffic membuat routing protokol BGP sangat skalabel untuk perkembangan jaringan dimasa
mendatang.
8. BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat informasi prefix-prefix routing yang
diterimanya dari router BGP lain. Prefixprefix ini juga disertai dengan informasi atributnya yang
dicantumkan secara spesifik di dalamnya.
9. BGP memungkinkan Anda memanipulasi traffic menggunakan attribute-attributenya yang cukup
banyak. Attribute ini memiliki tingkat prioritas untuk dijadikan sebagai acuan.
OSPF (Open Shortest Path First)
Karakteristik Open Shortest Path First (OSPF):
1. Menggunakan Algoritma link-state
2. Membutuhkan waktu CPU dan memori yang besar
3. Tidak menyebabkan routing loop
4. Dapat membentuk heirarki routing menggunakan konsep area
5. Cepat mengetahui perubahan pada jaringan
6. Dapat menggunakan beberapa metric
7. Metricnya berdasarkan nilai cost (bandwidth)
8. Tidak dibatasi oleh masalah banyaknya hop count
9. Default administrative distance = 110