Dokumen tersebut membahas tentang pengeluaran dan saluran distribusi. Ia mendefinisikan distribusi sebagai proses pemindahan barang dari pusat pengeluaran ke konsumen. Dokumen ini juga membincangkan aspek-aspek pengeluaran termasuk perancangan lokasi kilang, susun atur kilang, dan jenis-jenis susun atur.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan, termasuk definisi persediaan, tujuan pengelolaannya, metode-metode manajemen persediaan seperti EOQ, reorder point, safety stock, dan Just in Time, serta contoh penghitungan EOQ menggunakan metode tabel.
Dokumen tersebut membahas tentang inventory atau persediaan, termasuk definisi, jenis, biaya, model pengendalian seperti EOQ dan ABC, serta sistem perencanaan seperti MRP dan contoh perhitungannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengeluaran dan saluran distribusi. Ia mendefinisikan distribusi sebagai proses pemindahan barang dari pusat pengeluaran ke konsumen. Dokumen ini juga membincangkan aspek-aspek pengeluaran termasuk perancangan lokasi kilang, susun atur kilang, dan jenis-jenis susun atur.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan, termasuk definisi persediaan, tujuan pengelolaannya, metode-metode manajemen persediaan seperti EOQ, reorder point, safety stock, dan Just in Time, serta contoh penghitungan EOQ menggunakan metode tabel.
Dokumen tersebut membahas tentang inventory atau persediaan, termasuk definisi, jenis, biaya, model pengendalian seperti EOQ dan ABC, serta sistem perencanaan seperti MRP dan contoh perhitungannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Manajemen persediaan membahas tentang pengelolaan stok bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi untuk mendukung produksi dan penjualan dengan biaya minimum. Model EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pemesanan optimal yang meminimalkan total biaya persediaan.
Manajemen persediaan berfungsi untuk mengatur perolehan, penyimpanan, dan penggunaan persediaan perusahaan. Dokumen ini menjelaskan pentingnya manajemen persediaan, fungsinya, jenis biaya dan metode yang digunakan."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan, termasuk tujuan dan fungsi persediaan, unsur ketidakpastian permintaan dan supplier, biaya yang terkait dengan persediaan seperti biaya pemesanan, penyimpanan, kekurangan persediaan, dan yang terkait kapasitas, serta konsep economic order quantity untuk menghitung kuantitas pemesanan yang paling ekonomis.
7. Inventory Control dalam Optimasi Persediaan_ Materi Pelatihan "MANAJEMEN P...Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan dan pengadaan barang, termasuk perencanaan kebutuhan, manajemen persediaan, pengukuran persediaan, perhitungan EOQ dan ROP, fungsi dan peranan persediaan, serta konsep-konsep seperti Quick Response dan Efficient Consumer Response dalam rantai pasok."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan, termasuk pengertian persediaan, jenis persediaan, faktor yang mempengaruhinya, dan cara menghitung tingkat perputaran persediaan serta economical order quantity untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku yang optimal.
Manajemen Rak dalam Pergudangan_Materi Pelatihan "WAREHOUSING MANAGEMENT"Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen rak gudang dan proses picking barang di gudang, termasuk jenis-jenis rak gudang, aktivitas utama di gudang seperti penerimaan, penyimpanan, penyiapan barang, tantangan dan tips untuk meningkatkan efisiensi proses picking."
Bab 14 membahas manajemen persediaan tradisional dan JIT. Manajemen persediaan tradisional menggunakan model EOQ untuk menentukan kuantitas pesanan optimal, sementara JIT berfokus pada penurunan persediaan dan waktu tunggu melalui sistem tarik, kontrol kualitas ketat, dan sistem Kanban.
1. Dokumen ini membahas pengelolaan piutang usaha dan manajemen persediaan, termasuk metode-metode seperti EOQ, ROP, MRP, dan JIT.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi piutang usaha dan persediaan dijelaskan, seperti kebijakan kredit, biaya penyimpanan, biaya pesanan, tingkat penjualan, dan lainnya.
3. Berbagai teknik pengendalian persediaan seperti sistem ABC
Model EOQ digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal yang meminimalkan total biaya persediaan tahunan. Dokumen menjelaskan komponen biaya yang dipertimbangkan dalam model EOQ serta contoh penerapannya untuk menghitung jumlah pemesanan, frekuensi pemesanan, dan reorder point untuk suatu perusahaan.
Dokumen tersebut membahas pengendalian persediaan obat di rumah sakit. Ia menjelaskan definisi pengendalian persediaan, sistem-sistem pengendalian persediaan, faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan jumlah dan waktu pemesanan persediaan, serta rumus untuk menentukan jumlah pesanan optimal (EOQ) guna meminimalkan biaya total persediaan. Contoh kasus juga diberikan untuk mengil
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan, termasuk teori-teori seperti Economic Order Quantity dan jenis-jenis biaya persediaan. Diberikan contoh kasus untuk menghitung tingkat persediaan optimal, titik pemesanan ulang, biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan total biaya persediaan untuk suatu perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pabrik dan penanganan material, termasuk prinsip-prinsip pembagian pekerjaan dan spesialisasi, estimasi ruang kantor, tata letak kantor, istilah-istilah dan prinsip-prinsip penanganan material, serta analisis dan pemilihan sistem penanganan material yang tepat.
i. Dokumen tersebut membincangkan konsep asas sistem kawalan inventori dan sistem just-in-time
ii. Ia menjelaskan pengelasan item inventori menggunakan sistem ABC dan kaedah menentukan saiz pesanan optimum EOQ
iii. Prinsip dan kelebihan sistem just-in-time dalam pengurusan inventori juga dibincangkan
Perusahaan menghitung EOQ untuk pengadaan bahan baku sebesar 10.000 unit per tahun. EOQ dihitung sebesar 2.000 unit dengan total biaya pengadaan Rp 1.500. Perusahaan akan melakukan pemesanan 5 kali setahun dengan reorder point ketika tersisa 2.000 unit bahan baku.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan gudang yang efektif dan efisien, meliputi aktivitas penerimaan, penyimpanan, pengendalian, pengeluaran barang, dan pelaporan. Hal penting lainnya adalah pengangkutan dan pengiriman barang secara efisien serta penerapan sistem delivery yang memudahkan pelayanan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Manajemen persediaan membahas tentang pengelolaan stok bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi untuk mendukung produksi dan penjualan dengan biaya minimum. Model EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pemesanan optimal yang meminimalkan total biaya persediaan.
Manajemen persediaan berfungsi untuk mengatur perolehan, penyimpanan, dan penggunaan persediaan perusahaan. Dokumen ini menjelaskan pentingnya manajemen persediaan, fungsinya, jenis biaya dan metode yang digunakan."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan, termasuk tujuan dan fungsi persediaan, unsur ketidakpastian permintaan dan supplier, biaya yang terkait dengan persediaan seperti biaya pemesanan, penyimpanan, kekurangan persediaan, dan yang terkait kapasitas, serta konsep economic order quantity untuk menghitung kuantitas pemesanan yang paling ekonomis.
7. Inventory Control dalam Optimasi Persediaan_ Materi Pelatihan "MANAJEMEN P...Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan dan pengadaan barang, termasuk perencanaan kebutuhan, manajemen persediaan, pengukuran persediaan, perhitungan EOQ dan ROP, fungsi dan peranan persediaan, serta konsep-konsep seperti Quick Response dan Efficient Consumer Response dalam rantai pasok."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan, termasuk pengertian persediaan, jenis persediaan, faktor yang mempengaruhinya, dan cara menghitung tingkat perputaran persediaan serta economical order quantity untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku yang optimal.
Manajemen Rak dalam Pergudangan_Materi Pelatihan "WAREHOUSING MANAGEMENT"Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen rak gudang dan proses picking barang di gudang, termasuk jenis-jenis rak gudang, aktivitas utama di gudang seperti penerimaan, penyimpanan, penyiapan barang, tantangan dan tips untuk meningkatkan efisiensi proses picking."
Bab 14 membahas manajemen persediaan tradisional dan JIT. Manajemen persediaan tradisional menggunakan model EOQ untuk menentukan kuantitas pesanan optimal, sementara JIT berfokus pada penurunan persediaan dan waktu tunggu melalui sistem tarik, kontrol kualitas ketat, dan sistem Kanban.
1. Dokumen ini membahas pengelolaan piutang usaha dan manajemen persediaan, termasuk metode-metode seperti EOQ, ROP, MRP, dan JIT.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi piutang usaha dan persediaan dijelaskan, seperti kebijakan kredit, biaya penyimpanan, biaya pesanan, tingkat penjualan, dan lainnya.
3. Berbagai teknik pengendalian persediaan seperti sistem ABC
Model EOQ digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal yang meminimalkan total biaya persediaan tahunan. Dokumen menjelaskan komponen biaya yang dipertimbangkan dalam model EOQ serta contoh penerapannya untuk menghitung jumlah pemesanan, frekuensi pemesanan, dan reorder point untuk suatu perusahaan.
Dokumen tersebut membahas pengendalian persediaan obat di rumah sakit. Ia menjelaskan definisi pengendalian persediaan, sistem-sistem pengendalian persediaan, faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan jumlah dan waktu pemesanan persediaan, serta rumus untuk menentukan jumlah pesanan optimal (EOQ) guna meminimalkan biaya total persediaan. Contoh kasus juga diberikan untuk mengil
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan, termasuk teori-teori seperti Economic Order Quantity dan jenis-jenis biaya persediaan. Diberikan contoh kasus untuk menghitung tingkat persediaan optimal, titik pemesanan ulang, biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan total biaya persediaan untuk suatu perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pabrik dan penanganan material, termasuk prinsip-prinsip pembagian pekerjaan dan spesialisasi, estimasi ruang kantor, tata letak kantor, istilah-istilah dan prinsip-prinsip penanganan material, serta analisis dan pemilihan sistem penanganan material yang tepat.
i. Dokumen tersebut membincangkan konsep asas sistem kawalan inventori dan sistem just-in-time
ii. Ia menjelaskan pengelasan item inventori menggunakan sistem ABC dan kaedah menentukan saiz pesanan optimum EOQ
iii. Prinsip dan kelebihan sistem just-in-time dalam pengurusan inventori juga dibincangkan
Perusahaan menghitung EOQ untuk pengadaan bahan baku sebesar 10.000 unit per tahun. EOQ dihitung sebesar 2.000 unit dengan total biaya pengadaan Rp 1.500. Perusahaan akan melakukan pemesanan 5 kali setahun dengan reorder point ketika tersisa 2.000 unit bahan baku.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan gudang yang efektif dan efisien, meliputi aktivitas penerimaan, penyimpanan, pengendalian, pengeluaran barang, dan pelaporan. Hal penting lainnya adalah pengangkutan dan pengiriman barang secara efisien serta penerapan sistem delivery yang memudahkan pelayanan.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengertian dan jenis-jenis inventory serta biaya-biaya yang terkait, termasuk metode pengendalian inventory seperti continuous review dan periodic review beserta contoh penerapannya. Dibahas pula penentuan reorder level, economic order quantity, dan klasifikasi inventory berdasarkan nilai dan karakteristiknya."
Dokumen tersebut membahas tentang aspek produksi perusahaan, termasuk definisi kegiatan produksi, jenis keputusan yang dihadapi dalam manajemen operasi, tujuan penilaian aspek produksi, dan perencanaan kebutuhan bahan baku.
Dokumen tersebut membahasakan pengurusan inventori di dalam sebuah organisasi. Ia menjelaskan definisi inventori dan pengurusan inventori, jenis-jenis inventori, sistem kawalan inventori, dan langkah-langkah perancangan keperluan inventori. Dokumen ini memberikan panduan untuk mengurus inventori dengan cekap agar kos operasi dapat diminimumkan dan keuntungan dapat ditingkatkan.
1. Dokumen membahas pentingnya pengendalian sediaan dan penghitungan sediaan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi perusahaan.
2. Beberapa teknik pengendalian sediaan yang disebutkan meliputi pengukuran, penentuan tingkat sediaan, dan penggolongan sediaan berdasarkan nilai dan perputaran.
3. Penghitungan sediaan secara berkala diperlukan untuk menilai kekayaan perusahaan dan men
1. Makalah ini membahas tentang pergudangan sebagai aktivitas penting dalam logistik yang berfungsi menyimpan barang untuk produksi dan distribusi.
2. Aktivitas utama dalam pergudangan meliputi pemeriksaan barang masuk, penyimpanan, inventarisasi persediaan, pengendalian persediaan, dan sistem informasi pergudangan.
3. Perancangan tata letak gudang yang baik penting untuk memaksimalkan ruang, peralatan, tenaga kerja, dan ef
1. • NAMA : MUHHAMAT RIZAL
• TEMPAT / TGL LAHIR :PALEMBANG /
17/10/1987
• ASAL : PALEMBANG
• TEMPAT TINGGAL : PAPANGGO II
• AGAMA : ISLAM
• STATUS : SINGLE
• PEKERJAAN : MAHASISWA
2. Tujuan Umum Inventory
Management
• Memaksimalkan pelayanan pada pelanggan
• Memaksimalkan efisiensi pembelian
• Meminimalkan investasi sediaan
• Memaksimalkan profit, dengan cara
menurunkan biaya sediaan
3. Tujuan Khusus Inventory
Management
• Pengendalian availability
• Pengendalian perputaran stock
• Pengendalian lead time
• Pengendalian order
• Pengendalian phisik stock
• Pengelolaan non moving dan dead stock
• Pengelolaan sistem informasi
• Pengendalian kualitas stock
5. Sedangkan sediaan bergerak disini
terbagi atas
• Bergerak cepat (fast moving)
• Bergerak sedang (medium moving)
• Bergerak lambat (slow moving)
6.
7. Prosedur Pengelompokkan Inventori
ke dalam Klas A, B, C.
• Tentukan volume penggunaan per periode waktu biasanya per tahun.
• Kalikan volume penggunaan per periode dari setiap material dengan
biaya per unitnya guna memperoleh nilai total penggunaan biaya per
periode waktu.
• Jumlahkan nilai total penggunaan biaya dari semua material inventori
itu untuk memperoleh nilai total biaya keseluruhan.
• Bagi nilai total penggunaan biaya dari setiap material inventori itu
dengan nilai total penggunaan biaya keseluruhan, untuk menentukan
persentase nilai total penggunaan biaya dari setiap material inventori
itu.
• Daftarkan material-material itu dalam rank persentase nilai total
penggunaan biaya dengan urutan menurun dari terbesar sampai
terkecil
• Klasifikasikan dalam klas A, B dan C dengan kriteria 20% untuk A, 30%
untuk B dan 50 % untuk C.
8. Material Dependen
Material yang terkait dengan material yang lain.
Item-item yang ada dalam struktur produk (bill
of material) untuk membentuk suatu produk
akhir dapat dikatakan sebagai material
dependen.
9. Material Independen
Material yang terpisah tanpa terkait dengan
material yang lain. Produk yang dijual ke pasar
seperti suku cadang (spare parts), service parts,
dikatakan sebagai material indpenden.
10. Tujuan Optimasi Sediaan
• Mengusahakan ketersediaan yang tinggi
• Mengusahakan menekan biaya sediaan
serendah mungkin
• Harus dicari kompromi antara keduanya, yakni
mencari sediaan yang optimum
11. Kuantitas Pesanan Ekonomis (EOQ =
Economic Order Quantity)
Merupakan konsep pengendalian sediaan yang
didefinisikan sebagai jumlah atau kuantitas
barang yang dibeli dengan biaya yang minimal,
dan dapat digunakan bila:
• Harga pembelian per unit konstan
• Barang selalu tersedia di pasar
• Kebutuhan barang relatif stabil
12. Material Requirement Planning (MRP)
• Untuk memenuhi kebutuhan yang lebih
dinamis
• Pemakaian masa lalu dianggap tidak sama
dengan yang akan datang
• Diterapkan pada proses produksi kadangkala
atau berdasarkan pesanan.
13. Langkah Kerja
• Buatlah Daftar Material (Bill of Material) yang
meliputi seluruh komponen baik jenis maupun
jumlahnya, untuk membuat material yang
diinginkan.
• Ledakkan produk, sehingga terurai jadi
komponen-komponen yang paling kecil.
• Menghitung berapa banyak komponen tersebut
dibutuhkan untuk membentuk kesatuan produk.