Organel inti sel, badan Golgi, dan lisosom semua berperan penting dalam fungsi ekskresi dan pencernaan sel. Inti sel berisi DNA genetik dan berperan dalam pembelahan sel. Badan Golgi membentuk vesikula ekskresi dan memodifikasi protein. Lisosom mencerna bahan yang diendositosiskan ke dalam sel.
Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel hewan. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase.
Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel hewan. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase.
Menjelaskan mengenai semua hal tentang sel tumbuhan, organelnya, pertanyaan kenapa vakuola tumbuhan sangat besar, tidak adanya sentriol, peran mikrotubula, organel lengkap, fungsi vakuola lengkap, fungsi fungsi yang ada dan tidak lisosom, autolisis, fagositosis, autofagi, dan seterusnya
penjelasan mengenai kelengkapan sel inti sel membran inti
organel tumbuhan dan fungsi dibahas
membran mitokondria sebgaia semiautonom
Menjelaskan mengenai semua hal tentang sel tumbuhan, organelnya, pertanyaan kenapa vakuola tumbuhan sangat besar, tidak adanya sentriol, peran mikrotubula, organel lengkap, fungsi vakuola lengkap, fungsi fungsi yang ada dan tidak lisosom, autolisis, fagositosis, autofagi, dan seterusnya
penjelasan mengenai kelengkapan sel inti sel membran inti
organel tumbuhan dan fungsi dibahas
membran mitokondria sebgaia semiautonom
Tugas UAS MEDTEK UIN Jakarta TA 2014/20151206951234
Enzim merupakan senyawa organik atau katalis protein yang dihasilkan oleh sel dan berperan sebagai katalisator yang dinamakan biokatalisator. Jadi, enzim dapat mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel. Meskipun senyawa katalis dapat berubah pada reaksi awal, pada reaksi akhir molekul katalis akan kembali ke bentuk semula.Walaupun enzim dibuat di dalam sel, tetapi untuk bertindak sebagai katalis tidak harus berada di dalam sel. Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi atau zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter dan suatu reaksi kimia yang berlangsung dengan bantuan enzim memerlukan energi yang lebih rendah. Jadi enzim juga berfungsi menurunkan energi aktivasi. Reaksi yang dapat dikendalikan oleh enzim antara lain respirasi, fotosintesis, pertumbuhan, dan perkembangan, kontraksi otot, pencernaan dan fiksasi nitrogen.
PAPER
BAGIAN DAN FUNGSI SEL
S1 KEPERAWATAN
Kelompok 2 :
1. Kharisma Ladynda
2. Ade Panji Nugroho
3. Lutfi Tri Khusniyati
4. Sellvy Kurniasih
5. Yahya Syaiful Rizal
6. Ginta Septiana
7. Ahmad Faqih Fawaid
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2015
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi,
kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel
yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel. Organel
ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan
banyak dijumpai pada organ tubuh yang
melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi
dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama
Camillo Golgi.
3. Struktur badan golgi
Struktur Aparatus Golgi lebih mirip kantung-
kantung pipih yang tersusun bertumpuk dan
dibatasi membran. Masing-masing tumpukan
biasanya tersusun atas 3 hingga 7 sakulus atau
kantung. Tiap tumpukan akan tampak cembung
menghadap ke inti sel dan cekung menghadap
bagian luar sel. Bagian dalam apparatus golgi
tersusun atas sisterna dengan sejumlah lubang
atau disebut dengan fenestrasi. Untuk sakulus
bagian atas mempunyai fenestra di bagian tepi.
4.
5.
6. Fungsi badan golgi
Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama
pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-
bahan lain.
Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama
seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi
bagian dari membran plasma.
Membentuk dinding sel tumbuhan
Tempat untuk memodifikasi protein
Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
Untuk membentuk lisosom
Membentuk Akrosom pada spermatozoa
8. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat
membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna
untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada
berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun
1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada
semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini
memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti
protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase,
fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut
aktif pada pH 5.
9. Ciri-ciri Lisosom
Berupa membran kantung kecil
Berbentuk agak bulat dan dibatasi membran tunggal
Umumnya berdiameter 1.5 mikron
Terdapat hampir pada semua sel eukariotik
Hanya terdapat pada sel hewan
10. Struktur Lisosom
Lisosom berupa vesikel kecil yang terdiri dari hampir
50 jenis enzim dan dibungkus oleh membran yang
berasal dari Badan Golgi.
11. Fungsi Lisosom
1. Mencerna dan menyingkirkan sisa sel, benda asing
dan bakteri.
2. Memperbarui organel maupun sel.
3. Regresi dan penghancur jaringan
12. Cara Kerja Lisosom
Dengan melakukan endositosis dan eksositosis. Pertama lisosom meng-endositosis sisa
sel, benda asing, atau bakteri yang terdapat di dalam sel. Kemudian zat tersebut
dicerna menggunakan enzim hidrolitik.
Enzim hidrolitik ini bersifat merusak sehingga jika lisosom tidak dibungkus oleh
membran, sel tersebut akan rusak. Hasil pencernaan ini berupa komponen sederhana
seperti asam amino, asam lemak, dan glukosa yang dikeluarkan secara eksositosis.
Lisosom yang di dalamnya hanya mengandung enzim (belum melakukan pencernaan
intra sel) disebut lisosom primer, lisosom yang mengandung enzim dan zat yang dicerna
disebut lisosom sekunder, sedangkan lisosom yang sudah tidak terpakai (yang sudah
melakukan pencernaan) disebut badan residual.
Jika dijumpai zat yang tidak bisa dicerna biasanya akan dieksositosis atau yang jarang
terjadi adalah tertumpuk di dalam sel (penuaan sel). Terkadang dijumpai lisosom yang
tidak bisa mensintesis enzim atau hilangnya enzim yang menyebabkan penimbunan
senyawa yang harusnya dicerna dan mengakibatkan gangguan aktivitas sel normal,
misalnya penyakit Tay Sachs pada saraf. Tay Sachs adalah penyakit keturunan yang
ditandai dengan hilangnya sebuah enzim pada lisosom. Secara normal enzim tersebut memecah
membran
glikolipid yang disebut gangliosida yang terutama terdapat di sel saraf. Akibatnya gangliosida tidak
bisa
dicerna dan menimbun penimbunan ini menyebabkan sel saraf tidak berfungsi secara efektif.
13. Inti sel / nukleus
Nukleus merupakan organ terbesar sel, dengan ukuran
diameter antara 10-20 nm. Nukleus memiliki bentuk bulat atau lonjong.
Hampir semua sel memiliki nukleus, karena nukleus ini berperan
penting dalam aktivitas sel, terutama dalam melakukan sintesis
protein. Namun ada beberapa sel yang tidak memiliki nukleus antara
lain sel eritrosit dan sel trombosit. Pada kedua sel ini aktivitas
metabolisme terbatas dan tidak dapat melakukan pembelahan.
Biasanya sebuah sel hanya memiliki satu nukleus saja, yang terletak di
tengah. Namun ada sel-sel yang memiliki inti lebih dari satu yaitu pada
sel parenkim hati dan sel otot jantung, yang memiliki dua buah nukleus.
Adapun pada sel otot rangka terdapat banyak nukleus. Komposisi
nukleus terdiri atas membran nukleus, matriks, dan anak inti.
14. Elemen struktural utama nukleus adalah membran inti, suatu
membran ganda fosfolipid yang membungkus keseluruhan organel dan
memisahkan bagian inti dengan sitoplasma sel, serta lamina inti, suatu
struktur dalam nukleus yang memberi dukungan mekanis seperti
sitoskeleton yang menyokong sel secara keseluruhan.
Secara garis besar, membran inti terdiri atas tiga bagian
yaitu :
Membran luar
Ruang perinuklear.
Membran dalam.
15. Membran luar dari nukleus berkesinambungan dengan
retikulum endoplasma (RE) kasar yang bertaburan dengan ribosom.
Sifat membran inti yang tak permeabel terhadap sebagian besar
molekul membuat nukleus memerlukan pori inti agar molekul dapat
bergerak melintasi membran. Pori nukleus bagaikan terowongan yang
terletak pada membran nukleus yang berfungsi menghubungkan
nukleoplasma dengan sitosol.
16.
17. Struktur inti sel
a. Membran Nukleus (Karioteka)
Susunan molekul membran ini sama dengan susunan molekul
membran sel, yaitu berupa lipoprotein. Membran inti juga dilengkapi
dengan pori-pori yang dapat memungkinkan hubungan antara
nukleoplasma dan sitoplasma. Pori-pori ini berperan dalam
memindahkan materi antara inti sel dan sitoplasmanya. Membran inti
hanya bisa dilihat dengan jelas dengan menggunakan mikroskop
elektron. Membran inti terdiri atas dua selaput yaitu selaput luar dan
selaput dalam. Selaput luar mengandung ribosom pada sisi yang
menghadap sitoplasma dan sering kali berhubungan dengan membran
retikulum endoplasma.
18. b. Matriks (Nukleoplasma)
Nukleoplasma adalah cairan inti (karyotin) yang bersifat
transparan dan semisolid (kental). Nukleoplasma mengandung
kromatin, granula, nukleoprotein, dan senyawa kimia kompleks. Pada
saat pembelahan sel, benang kromatin menebal dan memendek serta
mudah menyerap zat warna disebut kromosom. Benang kromatin
tersusun atas protein dan DNA. Di dalam benang DNA inilah tersimpan
informasi kehidupan. DNA akan mentranskripsi diri (mengopi diri)
menjadi RNA yang selanjutnya akan dikeluarkan ke sitoplasma.
19. c. Anak Inti (Nukleolus)
Nukleolus atau anak inti tersusun atas fosfoprotein,
orthosfat, DNA, dan enzim. Nukleolus terbentuk pada saat terjadi
proses transkripsi (sintesis RNA) di dalam nukleus. Jika transkripsi
berhenti, nukleolus menghilang atau mengecil. Jadi, nukleolus bukan
merupakan organel yang tetap.
20. Fungsi inti sel
1) Pengatur pembelahan sel.
2) Pengendali seluruh kegiatan sel, misalnya dengan memasukkan RNA
dan unit ribosom ke dalam sitoplasma.
3) Pembawa informasi genetik.
Di dalam nukleolus banyak terkandung kromosom, yaitu
benang-benang halus DNA. Kromosom tersebut berfungsi untuk:
1) menentukan ciri-ciri yang dimilikisel;
2) mengatur bentuk sel;
3) menentukan generasi selanjutnya.
DNA tersusun dalam kromosom yang terdapat pada nukleoplasma,
sedangkan tempat sintesis RNA terjadi pada nukleolus.