Induksi dan generasi kalus keladi tikus secara in vitro
1. INDUKSI DAN GENERASI KALUS KELADI TIKUS SECARA IN VITRO
ABSTRAK
keladi tikus umumnya diperbanyak secara vegetatif sehingga ragam genetiknya
sempit.Penelitian peningkata keragaman genetik pada keladi tikus melalui kultur in vitro telah
dilakukan di laboratorium kultur jaringan,balai penelitian tanaman obat dan aromatik Bogor pada
bulan April sampai Desember 2005.Bahan tanaman yang digunakan adalah daun steril keladi tikus
in vitro.Penelitian terdiri dari dua tahap yaitu induksi dan regenerasi kalu.
PENGERTIAN KOMONITI
Keladi tikus merupakan salah satu jenis tanaman obat yang bermanfaat dalam
menyembuhkan penyakit kanker diantaranya kanker payudara dan kanker rahim ( HEYNE
1987 ),merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak ditemui dipulau Jawa dan tumbuh dengan
baik pada ketinggian 1-300 m diatas pemukaan laut.
Keladi
tikus
umumnya
diperbanyak
secara
vegetatif
dengan
pemisahan
anakan.Pernbanyakan secara vegetatif akan mengurangi pembentukan genotipe-genotipe baru
walaupun menghasilkan bji, persilangan tampaknya jarang terjadi sehingga keragaman dalam jenis
cukup sempit.
MASALAH
Dari sembilan perlakuan yang diuji,hanya dua perlakuan yang memberikan respon
pertumbuhan yaitu2,4-D 1,0 mg/1 + Kinetin 0,1 mg/1 dan 2,4-D 1,0 mg/1 + Kinetin 0,3
mg/1,sedangkan tujuh perlakuan lainnya tidak memberikan respon sama sekali. Penggunan 2,4-D
secara tunggal pada ketika taraf konsentrasi tidak mampu memberikan respon terhadap inisiasi
kalus.
TUJUAN
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh bebrapa taraf konsentrasi auksin dan
sitokonin dalam induksi dan regenerasi kalus keladi tikus in vitro
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari sembilan perlakuan yang diuji,hanya dua perlakuan yang memberikan respon
pertumbuhan yaitu2,4-D 1,0 mg/1 + Kinetin 0,1 mg/1 dan 2,4-D 1,0 mg/1 + Kinetin 0,3
mg/1,sedangkan tujuh perlakuan lainnya tidak memberikan respon sama sekali. Penggunan 2,4-D
secara tunggal pada ketika taraf konsentrasi tidak mampu memberikan respon terhadap inisiasi
2. kalus.Walaupun 2,4-D umum digunakan untuk induksi kalus,namun pada tanaman keladi
tikus,aplikasi zat pengatur tumbuh ini dengan pemberian tunggal belum mampu merangsang sel-sel
untuk berdedifirensiasi membentuk kalus.
Walaupun membutuhkan waktu yg cukup lama, namun eksplan daun mampu membentuk
kalus.umumnya induksi kalus pada kelompok monokotil membutuhkan waktu yang cukup lama .
keladi tikus merupakan tanaman dari kelompok monokotil yang membutuhkan waktu yang lama
untuk proses induksi kalusnya, sekitar delapan sampai sepuluh minggu.
Pada penelitian ini di peroleh kalus dengan tekstrur sebagian remah,agar mudah lepas dan
sebagian remah dan padat. Hasil yg sama ditemui pada tekstur kalus alocasia yang sebagian
remah,mudah lepas dan sebagian remah dan kompak.
Pada umur tiga minggu setelah di subkultur, dengan bertambahnya volume kalus dalam
botol,juga terlihat bakal akar pada kedua asal kalus yg di uji. Kondisi ini menunjukkan bahwa kalus
harus secepatnya di pindahkan dalam media regenerasi untuk menginduksi terbentunya tunas-tunas
baru.
Pada uji pendahuluan terlihat bahwa kalus yang berasal dari perlakuan 2,4-D mg/1+ kinetin
0,1 mg/1 dan asal 2.4-D 1,0 mg/1 + kinetin 0,3 mg/1 tidak mampu memberikan respon
peretumbuhan pada media kontrol (tanpa benzly adenin/BA).tanpa diberikan BA ke dalam media
regenerasi,kalus tidak mampu beregenerasi membentuk tunas baru.
KESIMPULAN
Induksi kalus pada keladi tikus dapat diperoleh pada perlakuan yaitu 2,4-D 1,0 mg/1 +
kenetin 0,1 mg/1 dan 2,4-D 1.0 mg/1 + kinetin 0,3 mg/1 dalam waktu 8 – 10 minggu setelah kultur.