SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
HUKUM TATA NEGARA
Munafrizal Manan, S.H., S.Sos., M.Si., M.IP.
Sejarah HTN Indonesia
Pokok Bahasan:
Sejarah UUD Indonesia
Reformasi Konstitusi
Sejarah UUD Indonesia
 Sejak Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus
1945 hingga sekarang, naskah UUD yang
pernah berlaku secara resmi adalah:
1. UUD 1945
2. UUD RIS 1949
3. UUDS 1950
4. UUD 1945 beserta Penjelasannya
5. UUD NRI Tahun 1945 setelah Perubahan
Lanjutan…
 Tahap sejarah konstitusi Indonesia telah
melewati 6 tahap perkembangan, yaitu:
1. Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
2. Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950
3. Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
4. Periode 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999
5. Periode 19 Oktober 1999 – 10 Agustus 2002
6. Periode 10 Agustus 2002 – sampai sekarang
Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
 Pada periode ini berlaku UUD 1945  Oendang-
Oendang Dasar  UUD 1945 asli
 UUD 1945 merupakan hasil rancangan yang disusun
oleh BPUPKI
 BPUPKI (Dokuritsu Zyumbi Tyoozakai) dibentuk dan
dilantik oleh Pemerintah Balatentara Jepang pada
tanggal 28 Mei 1945
Lanjutan…
 Pembentukan BPUPKI sebagai wujud janji Jepang,
melalui Perdana Menteri Jepang Koiso di depan DPR
Jepang, yang akan memberikan kemerdekaan
Indonesia di kemudian hari
 Tujuan janji itu agar bangsa Indonesia mau
membantu balatentara Jepang melawan sekutu 
saat itu posisi Jepang terpukul mundur oleh tentara
sekutu
Lanjutan…
 BPUPKI beranggota 62 orang
 Dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat sebagai Ketua
dan R.P. Saroso sebagai Wakil Ketua
 Masa sidang pertama BPUPKI dari tanggal 29 Mei
1945 hingga 1 Juni 1945  Ir. Soekarno dan Mr.
Moh. Yamin menyampaikan pidato tentang dasar
falsafah Indonesia merdeka
 Masa sidang kedua BPUPKI dari tanggal 10 Juli
1945 hingga 17 Juli 1945  dibahas dan disusun
batang tubuh RUUD
Lanjutan…
 Tanggal 22 Juni 1945 disepakati dokumen Piagam
Jakarta (Jakarta Charter) yang akan dipakai sebagai
Pembukaan UUD
 Piagam Jakarta ditandatangani oleh 9 orang tokoh
bangsa, yaitu: Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Mr.
A.A. Maramis, Abikusno Subardjo, Wachid Hasyim,
dan Mr. Mohammad Yamin
 Piagam Jakarta memuat pokok pikiran tentang negara
Indonesia merdeka dan 7 kata yang berbunyi “dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para
pemeluk-pemeluknya”
Lanjutan…
 BPUPKI ternyata tidak hanya sekadar menyelidiki
usaha persiapan kemerdekaan, tetapi sampai
menyusun RUUD
 Dibentuk Panitia Hukum Dasar, yang beranggota 19
orang dan diketuai oleh Ir. Soekarno, untuk
menyusun RUUD
 Panitia Hukum Dasar membentuk Panitia Kecil, yang
diketuai oleh Prof. Mr. Dr. Soepomo, untuk
menyiapkan draf RUUD
Lanjutan…
 Tanggal 13 Juli 1945 Panitia Kecil telah melaporkan
hasil tugasnya kepada Panitia Hukum
 Setelah beberapa kali sidang, tanggal 16 Juli 1945
BPUPKI kemudian menyetujui hasil kerja Panitia
dijadikan sebagai RUUD
 BPUPKI selesai melaksanakan tugasnya, kemudian
Balatentara Jepang membentuk PPKI
 Tugas PPKI yaitu menyiapkan segala sesuatu untuk
kemerdekaan Indonesia
Lanjutan…
 Anggota PPKI berjumlah 21 orang
 Ketua PPKI adalah Ir. Soekarno, dan Wakil Ketua
yaitu Drs. Mohammad Hatta
 PPKI merencanakan memulai sidang tanggal 9
Agustus 1945 dan berakhir tanggal 24 Agustus 1945
 Rencana jadwal sidang tidak dapat dilaksanakan
karena tanggl 6 Agustus dan 9 Agustus 194 Jepang
dibom atom oleh Sekutu dan kemudian menyerah
kepada Sekutu
Lanjutan…
 Sesudah Jepang kalah perang, keberadaan PPKI
tidak dapat lagi dikaitkan dengan Pemerintah
Balatentara Jepang  berlangsung masa
kekosongan kekuasaan dan hukum
 Tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan
 Keanggotaan PPKI ditambah 5 orang anggota
sehingga menjadi 26 orang anggota
Lanjutan…
 Tanggal 18 Agustus 1945 PPKI menggelar sidang
untuk mengesahkan RUUD menjadi UUD dengan
perubahan kecil  menghapus 7 kata Piagam
Jakarta
 Pada saat disahkan oleh PPKI tanggal 18
Agustus 1945, nama yang dipakai yaitu Oendang-
Oendang Dasar  belum ditambahkan sebutan
1945 dibelakangnya
Lanjutan…
 UUD 1945 disusun dan disahkan dalam waktu yang
singkat/kilat  Soekarno menyebutnya sebagai
revolutie grondwet
 Naskah UUD 1945 disiapkan hanya dalam 11 hari
sidang  Sidang Pertama 4 hari dan Sidang Kedua 7
hari
 Jika hari-hari libur dihitung, maka UUD 1945 disusun
hanya dalam 49 hari saja
Lanjutan…
 UUD 1945 tidak disusun dan disahkan oleh
pembentuk UUD yang mendapat mandat langsung
dari rakyat, tetapi hanya oleh sejumlah tokoh bangsa
 UUD 1945 diakui memiliki kekuatan hukum yang sah
karena muncul dari keberhasilan revolusi/perjuangan
kemerdekaan yang dapat dipertahankan eksistensinya
(Prof. Ismail Sunny  Hans Kelsen dan Ivor Jennings)
 UUD 1945 lahir dari hasil perubahan melaui cara
verfassungwandlung  dengan cara diluar ketentuan
UUD berlaku (istimewa), yaitu revolusi
Lanjutan…
 UUD 1945 merupakan UUD sementara, meskipun
tidak disebut eksplisit sebagai UUD sementara
 Pasal III ayat (2) Aturan Tambahan UUD 1945
menyebutkan akan dibentuk MPR
 Menurut Pasal 3 UUD 1945 MPR bertugas
menetapkan UUD,
 Sifat kesementaraan UUD 1945 berakhir jika MPR
menjadikan UUD 1945 sebagai UUD tetap  tidak
pernah dilakukan selama masa Orde Lama dan
Orde Baru
Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950
 Pada periode ini berlaku UUD 1949  UUD RIS 
Konstitusi RIS
 Belanda ingin kembali menguasai Indonesia 
Belanda melakukan Agresi I (1947) dan Agresi II
(1948)
 Belanda ingin meruntuhkan kesatuan RI dengan
membentuk negara-negara bagian
 PBB kemudian turun tangan melerai konflik RI-
Belanda  diadakan KMB tanggal 23 Agustus 1949
– 2 November 1949 di Den Haag
Lanjutan…
 Salah satu hasil KMB yaitu pembentukan Negara RIS
dengan 16 Negara Bagian
 Maka diperlukan UUD baru  disusun RUUD Negara
RIS oleh delegasi RI dan delegasi BFO (Bijeenkomst
voor Federal Overleg)
 RUUD Negara RIS diterima kedua belah pihak dan
mulai berlaku tanggal 27 Desember 1949
 RI hanya merupakan salah satu bagian dalam Negara
RIS
 UUD RIS berbeda banyak dengan UUD 1949, baik
susbtansi materi maupun jumlah pasal
Lanjutan…
 UUD 1945 menjadi hanya berlaku untuk wilayah
Negara Bagian RI
 RI terikat dengan UUD RIS karena RI adalah bagian
RIS
 UUD RIS bersifat sementara karena harus
diganti/diubah dengan UUD tetap yang dibuat oleh
Konstituante
 Pasal 186 UUD RIS memerintahkan Konstituante
bersama-sama dengan Pemerintah segera
menetapkan konstitusi RIS
Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
 Pada periode ini berlaku UUD 1950  UUD
Sementara 1950
 Negara RIS tidak bertahan lama (hanya 8 bulan)
 Beberapa Negara Bagian RIS bergabung kembali
dalam Negara Kesatuan RI
 Pasal 44 UUD RIS menyatakan bahwa Negara
Bagian dapat bergabung ke Negara Bagian lain
 Negara Keatuan RI yang didirikan kembali
merupakan kelanjutan dari Negara RI 17 Agustus
1945
Lanjutan…
 Maka diperlukan kembali UUD baru untuk mengganti
UUD RIS
 Dibentuk Panitia bersama untuk menyusun RUUD
 Tanggal 12 Agustus 1945 disahkan UUD oleh Badan
Komite Nasional Pusat dan kemudian disahkan oleh
DPR dan Senat RIS tanggal 14 Agustus 1950
 UUD 1950 mulai resmi berlaku tanggal 17 Agustus
1950
Lanjutan…
 Prosedur perubahan UUD berdasarkan Pasal 190,
Pasal 127a, dan Pasal 191 ayat (2) UUD RIS, yaitu
pasal-pasal tentang perubahan UUD  cara
perubahan verfassungsanderung
 Isi UUD 1950 hampir sama persis dengan UUD RIS
 hanya menghapus segala hal tentang negara
federal
 Secara formil, UUD 1950 merupakan perubahan dari
UUD RIS 1949; secara substansial, yang terjadi
adalah penggantian UUD
Lanjutan…
 UUD 1950 merupakan UUD sementara  disebut
jelas pada Pasal 134 UUD 1950
 Konstituante bersama-sama dengan Pemerintah
diharuskan menyusun UUD RI yang bersifat tetap
 Pada Desember 1955 diselenggarakaqn Pemilu
memilih anggota Konstituante yang bertugas
menyusun UUD  dibentuk tanggal 10 November
1956
 Anggota Konstituante yaitu 514 orang dipilih dan 29
orang diangkat dari golongan minoritas  jumlah total
543 orang anggota
Lanjutan…
 Setelah bersidang selama 2,5 tahun, Konstituante
belum berhasil mengesahkan UUD baru
 Voting pengesahan UUD baru tidak pernah kuorum
2/3 dari anggota Konstituante sebagaimana
disyaratkan oleh Pasal 137 ayat (2) UUD 1950
 Tiga kali voting tanpa pernah mencapai kuorum,
meskipun suara mayoritas telah dicapai
 Yang tersisa dari pekerjaan Konstituante yaitu soal
dasar negara  golongan Islam & golongan
kebangsaan belum mencapai kompromi
Lanjutan…
 Presiden Soekarno pada tanggal 22 April 1959 atas nama
Pemerintah menganjurkan agar Konstituante menetapkan
saja UUD 1945 sebagai UUD yang tetap bagi RI
 Anjuran Presiden Soekarno ditolak oleh Konstituante
 Sebagian anggota Konstituante tidak mau lagi menghadiri
sidang
 Pada saat Konstituante sedang reses, Mayjend A.H.
Nasution mengumumkan keadaan darurat (SOB)  rapat
umum dilarang dan pers disensor
Lanjutan…
 Pada 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengumumkan
Dekrit Presiden  membubarkan Konstituante &
memberlakukan kembali UUD 1945
 Sejak tahun 1959 mulai resmi digunakan nama UUD
1945 dan Penjelasan UUD 1945
 Keabsahan Dekrit Presiden menuai pro dan kontra,
namun secara de facto sebagian besar rakyat
Indonesia tidak menolak Dekrit Presiden
 Anggota legislatif hasil Pemilu 1955 menerima Dekrit
Presiden
Lanjutan…
 Studi oleh Adnan Buyung Nasution menjelaskan,
sebetulnya Konstituante tidak gagal melaksanakan
tugasnya, tetapi sengaja digagalkan agar dapat
kembali ke UUD 1945
 Ketika Dekrit Presiden diumumkan, Konstituante
sedang reses dan hampir selesai tugasnya
 Presiden Soekarno yang didukung kuat oleh
Mayjen A.H. Nasution lebih menyukai berlakunya
kembali UUD 1945  ada kepentingan politik
Periode 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999
 Sejak Dekrit Presiden hingga sekarang, UUD 1945
berlaku kembali sebagai hukum dasar
 Dekrit Presiden tidak mengubah status UUD 1945
yang masih bersifat sementara karena MPR belum
pernah menetapkan UUD RI yang tetap
 Penjelasan UUD 1945 dimasukkan sebagai bagian
satu-kesatuan dengan Pembukaan dan Batang
Tubuh UUD 1945
Lanjutan…
 Baik pada masa Demokrasi Terpimpin (Presiden
Soekarno) maupun masa Demokrasi Pancasila
(Presiden Soeharto), UUD 1945 tidak secara penuh
dilaksanakan
 Muatan materi UUD 1945 yang singkat, terlalu
fleksibel dan multitafsir, serta cenderung executive
heavy, mudah digunakan untuk memfasilitasi
kekuasaan otoriter
Lanjutan…
 Pemerintah Orde Baru memanfaatkan kelemahan
UUD 1945 dengan cara mempersulit prosedur
untuk mengubah UUD 1945  harus melalui
referendum
 UUD 1945 disakralkan
 Menyadari kelemahan UUD 1945, muncul gagasan
dan tuntutan agar UUD 1945 segera direformasi
Reformasi Konstitusi
 Periode perkembangan konstitusi Indonesia dari
tanggal 19 Oktober 1999 hingga sekarang
merupakan periode reformasi konstitusi
 Reformasi konstitusi (UUD 1945) dapat dilakukan
setelah Presiden Soeharto menyatakan berhenti
sebagai Presiden RI
 Reformasi UUD 1945 berlangsung 4 tahap mulai
dari tahun 1999, 2000, 2001, hingga tahun 2002
Lanjutan…
 Para anggota Panita Ad Hoc Badan Pekerja MPR
melakukan kesepakatan berikut sebelum memulai
melakukan reformasi/perubahan UUD 1945, yaitu:
1. Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945
2. Tetap mempertahankan NKRI
3. Mempertegas Sistem Pemerintahan Presidensial
4. Penjelasan UUD 1945 ditiadakan dan nhall-hal normatif
dalam Penjelasan dimasukkan ke dalam pasal-pasal
5. Perubahan dilakukan dengan cara “adendum”
Lanjutan…
Perubahan Pertama (tahun 1999)
 Disahkan tanggal 19 Agustus 1999
 Berisi perubahan 9 pasal, mengenai 10 butir ketentuan
 Mengurangi kekuasaan eksekutif  masa jabatan presiden
dan wakil presiden dibatasi
 Memperkuat kekuasaan legislatif  memegang kekuasaan
membuat UU; Presiden memperhatikan pertimbangan DPR
dalam mengangkat duta dan memberi grasi dan rehabilitasi
Lanjutan…
Perubahan Kedua (tahun 2000)
 Disahkan tanggal 18 Agustus 2000
 Berkenaan dengan 25 pasal yang berisi 59 butir
ketentuan
 Materi perubahan  memperkuat otonomi daerah,
memperkuat lagi kekuasaan DPR, menambah
rumusan HAM, menyempurnakan pertahanan dan
keamanan, melengkapi atribut negara
Lanjutan…
Perubahan Ketiga (tahun 2001)
 Disahkan tanggal 9 November 2001
 Berkenaan 23 pasal yang berisi 68 butir ketentuan
 Materi perubahan  menyempurnakan pelaksanaan
kedaulatan rakyat, menyesuaikan wewenang MPR,
mengatur pemilihan Presiden dan Wapres secara
langsung, mengatur soal impeachment, membentuk
DPD, mengatur soal Pemilu, meneguhkan wewenang
BPK, membentuk MK dan KY
Lanjutan…
Perubahan Keempat (tahun 2002)
 Disahkan tanggal 10 Agustus 2002
 Menyangkut 18 pasal yang berisi 31 butir ketentuan
 Materi perubahan  menata susunan MPR, menghapus
DPA, merumuskan pemilihan presiden dan wapres
putaran kedua, melengkapi jika presiden dan/atau wapres
berhalangan, menyempurnakan mekanisme perubahan
UUD, merumuskan Aturan Peralihan dan Aturan
Tambahan
Lanjutan…
 Perubahan UUD 1945 mencakup substansi yang
sangat luas dan mendasar
 Perubahan itu telah mengubah potret dan struktur
ketatanegaraan beserta hubungan organ-organ
negara secara radikal
 Perubahan UUD 1945 meliputi lebih dari 300%
isinya
Lanjutan…
 Dalam UUD 1945 asli, terdapat 71 butir ketentuan
yang dirumuskan dalam 37 pasal
 Setelah 4 kali Perubahan UUD 1945, hanya 25
butir ketentuan yang tidak berubah
 Sedangkan 46 butir lainnya telah diubah dan
ditambah sehingga seluruhnya kini menjadi 199
butir ketentuan
 Artinya, kini ada 174 ketentuan baru di samping 25
butir ketentuan yang tidak diubah
Lanjutan…
 UUD 1945 pasca-Perubahan menjadi UUD yang
bersifat tetap, tidak bersifat sementara lagi, karena
telah ditetapkan oleh MPR
 UUD 1945 pasca-Perubahan telah memenuhi prinsip-
prinsip konstitusionalisme modern yang demokratis
karena memuat prinsip:
 Supremasi konstitusi
 Pembatasan dan pembagian kekuasaan yang jelas
 Checks and balances
 Jaminan konstitusional HAM
Sumber Rujukan
 Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara
Indonesia Pasca Reformasi (PT. Bhuana Ilmu
Populer: Jakarta, 2007).
 Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Pengantar
Hukum Tata Negara Indonesia (PSHTN FH UI:
Jakarta, Cetakan Kelima, 1983).
 Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia (PT.
RajaGrafindo Persada: Jakarta, 2005).
 Wirjono Prodjodikoro, Azas-Azas Hukum Tata
Negara di Indonesia (PT. Dian Rakyat: Jakarta,
cetakan keenam, 1989)

More Related Content

Similar to Hukum-Tata-Negara-Pertemuan-6.pptx

Kuliah kewarganegaraan-lima-2012
Kuliah kewarganegaraan-lima-2012Kuliah kewarganegaraan-lima-2012
Kuliah kewarganegaraan-lima-2012Mardoto Sleman
 
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg iniSejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg iniDona Dika
 
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Susfi WiraTama
 
Pp kn kelas vii perumusan uud nri tahun 1945 1
Pp kn kelas vii perumusan uud nri tahun 1945 1Pp kn kelas vii perumusan uud nri tahun 1945 1
Pp kn kelas vii perumusan uud nri tahun 1945 1AlImamIslamicSchool
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiSeptian Muna Barakati
 
DINAMIKA PELAKSANAAN UUD '45 SEJAK AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI SEKARANG
DINAMIKA PELAKSANAAN UUD '45 SEJAK AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI SEKARANGDINAMIKA PELAKSANAAN UUD '45 SEJAK AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI SEKARANG
DINAMIKA PELAKSANAAN UUD '45 SEJAK AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI SEKARANGRifin Sugiarto
 
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanHtn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanNuelnuel11
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiOperator Warnet Vast Raha
 
11 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt111 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt1graceanggoro
 
konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1Achmad Pradana
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiWarnet Raha
 
Makalah perubahan uud
Makalah  perubahan uudMakalah  perubahan uud
Makalah perubahan uudWarnet Raha
 

Similar to Hukum-Tata-Negara-Pertemuan-6.pptx (20)

Kuliah kewarganegaraan-lima-2012
Kuliah kewarganegaraan-lima-2012Kuliah kewarganegaraan-lima-2012
Kuliah kewarganegaraan-lima-2012
 
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg iniSejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
 
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
 
Pp kn kelas vii perumusan uud nri tahun 1945 1
Pp kn kelas vii perumusan uud nri tahun 1945 1Pp kn kelas vii perumusan uud nri tahun 1945 1
Pp kn kelas vii perumusan uud nri tahun 1945 1
 
Makalah uud
Makalah uudMakalah uud
Makalah uud
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
 
Makalah perubahan uud
Makalah  perubahan uudMakalah  perubahan uud
Makalah perubahan uud
 
DINAMIKA PELAKSANAAN UUD '45 SEJAK AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI SEKARANG
DINAMIKA PELAKSANAAN UUD '45 SEJAK AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI SEKARANGDINAMIKA PELAKSANAAN UUD '45 SEJAK AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI SEKARANG
DINAMIKA PELAKSANAAN UUD '45 SEJAK AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI SEKARANG
 
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanHtn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
 
Makalah perubahan uud
Makalah  perubahan uudMakalah  perubahan uud
Makalah perubahan uud
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
 
11 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt111 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt1
 
konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
 
Makalah perubahan uud
Makalah  perubahan uudMakalah  perubahan uud
Makalah perubahan uud
 
Makalah perubahan uud
Makalah  perubahan uudMakalah  perubahan uud
Makalah perubahan uud
 
Makalah perubahan uud
Makalah  perubahan uudMakalah  perubahan uud
Makalah perubahan uud
 

Recently uploaded

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 

Recently uploaded (20)

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 

Hukum-Tata-Negara-Pertemuan-6.pptx

  • 1. HUKUM TATA NEGARA Munafrizal Manan, S.H., S.Sos., M.Si., M.IP.
  • 2. Sejarah HTN Indonesia Pokok Bahasan: Sejarah UUD Indonesia Reformasi Konstitusi
  • 3. Sejarah UUD Indonesia  Sejak Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 hingga sekarang, naskah UUD yang pernah berlaku secara resmi adalah: 1. UUD 1945 2. UUD RIS 1949 3. UUDS 1950 4. UUD 1945 beserta Penjelasannya 5. UUD NRI Tahun 1945 setelah Perubahan
  • 4. Lanjutan…  Tahap sejarah konstitusi Indonesia telah melewati 6 tahap perkembangan, yaitu: 1. Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949 2. Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 3. Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 4. Periode 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999 5. Periode 19 Oktober 1999 – 10 Agustus 2002 6. Periode 10 Agustus 2002 – sampai sekarang
  • 5. Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949  Pada periode ini berlaku UUD 1945  Oendang- Oendang Dasar  UUD 1945 asli  UUD 1945 merupakan hasil rancangan yang disusun oleh BPUPKI  BPUPKI (Dokuritsu Zyumbi Tyoozakai) dibentuk dan dilantik oleh Pemerintah Balatentara Jepang pada tanggal 28 Mei 1945
  • 6. Lanjutan…  Pembentukan BPUPKI sebagai wujud janji Jepang, melalui Perdana Menteri Jepang Koiso di depan DPR Jepang, yang akan memberikan kemerdekaan Indonesia di kemudian hari  Tujuan janji itu agar bangsa Indonesia mau membantu balatentara Jepang melawan sekutu  saat itu posisi Jepang terpukul mundur oleh tentara sekutu
  • 7. Lanjutan…  BPUPKI beranggota 62 orang  Dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat sebagai Ketua dan R.P. Saroso sebagai Wakil Ketua  Masa sidang pertama BPUPKI dari tanggal 29 Mei 1945 hingga 1 Juni 1945  Ir. Soekarno dan Mr. Moh. Yamin menyampaikan pidato tentang dasar falsafah Indonesia merdeka  Masa sidang kedua BPUPKI dari tanggal 10 Juli 1945 hingga 17 Juli 1945  dibahas dan disusun batang tubuh RUUD
  • 8. Lanjutan…  Tanggal 22 Juni 1945 disepakati dokumen Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang akan dipakai sebagai Pembukaan UUD  Piagam Jakarta ditandatangani oleh 9 orang tokoh bangsa, yaitu: Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Mr. A.A. Maramis, Abikusno Subardjo, Wachid Hasyim, dan Mr. Mohammad Yamin  Piagam Jakarta memuat pokok pikiran tentang negara Indonesia merdeka dan 7 kata yang berbunyi “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-pemeluknya”
  • 9. Lanjutan…  BPUPKI ternyata tidak hanya sekadar menyelidiki usaha persiapan kemerdekaan, tetapi sampai menyusun RUUD  Dibentuk Panitia Hukum Dasar, yang beranggota 19 orang dan diketuai oleh Ir. Soekarno, untuk menyusun RUUD  Panitia Hukum Dasar membentuk Panitia Kecil, yang diketuai oleh Prof. Mr. Dr. Soepomo, untuk menyiapkan draf RUUD
  • 10. Lanjutan…  Tanggal 13 Juli 1945 Panitia Kecil telah melaporkan hasil tugasnya kepada Panitia Hukum  Setelah beberapa kali sidang, tanggal 16 Juli 1945 BPUPKI kemudian menyetujui hasil kerja Panitia dijadikan sebagai RUUD  BPUPKI selesai melaksanakan tugasnya, kemudian Balatentara Jepang membentuk PPKI  Tugas PPKI yaitu menyiapkan segala sesuatu untuk kemerdekaan Indonesia
  • 11. Lanjutan…  Anggota PPKI berjumlah 21 orang  Ketua PPKI adalah Ir. Soekarno, dan Wakil Ketua yaitu Drs. Mohammad Hatta  PPKI merencanakan memulai sidang tanggal 9 Agustus 1945 dan berakhir tanggal 24 Agustus 1945  Rencana jadwal sidang tidak dapat dilaksanakan karena tanggl 6 Agustus dan 9 Agustus 194 Jepang dibom atom oleh Sekutu dan kemudian menyerah kepada Sekutu
  • 12. Lanjutan…  Sesudah Jepang kalah perang, keberadaan PPKI tidak dapat lagi dikaitkan dengan Pemerintah Balatentara Jepang  berlangsung masa kekosongan kekuasaan dan hukum  Tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan  Keanggotaan PPKI ditambah 5 orang anggota sehingga menjadi 26 orang anggota
  • 13. Lanjutan…  Tanggal 18 Agustus 1945 PPKI menggelar sidang untuk mengesahkan RUUD menjadi UUD dengan perubahan kecil  menghapus 7 kata Piagam Jakarta  Pada saat disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945, nama yang dipakai yaitu Oendang- Oendang Dasar  belum ditambahkan sebutan 1945 dibelakangnya
  • 14. Lanjutan…  UUD 1945 disusun dan disahkan dalam waktu yang singkat/kilat  Soekarno menyebutnya sebagai revolutie grondwet  Naskah UUD 1945 disiapkan hanya dalam 11 hari sidang  Sidang Pertama 4 hari dan Sidang Kedua 7 hari  Jika hari-hari libur dihitung, maka UUD 1945 disusun hanya dalam 49 hari saja
  • 15. Lanjutan…  UUD 1945 tidak disusun dan disahkan oleh pembentuk UUD yang mendapat mandat langsung dari rakyat, tetapi hanya oleh sejumlah tokoh bangsa  UUD 1945 diakui memiliki kekuatan hukum yang sah karena muncul dari keberhasilan revolusi/perjuangan kemerdekaan yang dapat dipertahankan eksistensinya (Prof. Ismail Sunny  Hans Kelsen dan Ivor Jennings)  UUD 1945 lahir dari hasil perubahan melaui cara verfassungwandlung  dengan cara diluar ketentuan UUD berlaku (istimewa), yaitu revolusi
  • 16. Lanjutan…  UUD 1945 merupakan UUD sementara, meskipun tidak disebut eksplisit sebagai UUD sementara  Pasal III ayat (2) Aturan Tambahan UUD 1945 menyebutkan akan dibentuk MPR  Menurut Pasal 3 UUD 1945 MPR bertugas menetapkan UUD,  Sifat kesementaraan UUD 1945 berakhir jika MPR menjadikan UUD 1945 sebagai UUD tetap  tidak pernah dilakukan selama masa Orde Lama dan Orde Baru
  • 17. Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950  Pada periode ini berlaku UUD 1949  UUD RIS  Konstitusi RIS  Belanda ingin kembali menguasai Indonesia  Belanda melakukan Agresi I (1947) dan Agresi II (1948)  Belanda ingin meruntuhkan kesatuan RI dengan membentuk negara-negara bagian  PBB kemudian turun tangan melerai konflik RI- Belanda  diadakan KMB tanggal 23 Agustus 1949 – 2 November 1949 di Den Haag
  • 18. Lanjutan…  Salah satu hasil KMB yaitu pembentukan Negara RIS dengan 16 Negara Bagian  Maka diperlukan UUD baru  disusun RUUD Negara RIS oleh delegasi RI dan delegasi BFO (Bijeenkomst voor Federal Overleg)  RUUD Negara RIS diterima kedua belah pihak dan mulai berlaku tanggal 27 Desember 1949  RI hanya merupakan salah satu bagian dalam Negara RIS  UUD RIS berbeda banyak dengan UUD 1949, baik susbtansi materi maupun jumlah pasal
  • 19. Lanjutan…  UUD 1945 menjadi hanya berlaku untuk wilayah Negara Bagian RI  RI terikat dengan UUD RIS karena RI adalah bagian RIS  UUD RIS bersifat sementara karena harus diganti/diubah dengan UUD tetap yang dibuat oleh Konstituante  Pasal 186 UUD RIS memerintahkan Konstituante bersama-sama dengan Pemerintah segera menetapkan konstitusi RIS
  • 20. Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959  Pada periode ini berlaku UUD 1950  UUD Sementara 1950  Negara RIS tidak bertahan lama (hanya 8 bulan)  Beberapa Negara Bagian RIS bergabung kembali dalam Negara Kesatuan RI  Pasal 44 UUD RIS menyatakan bahwa Negara Bagian dapat bergabung ke Negara Bagian lain  Negara Keatuan RI yang didirikan kembali merupakan kelanjutan dari Negara RI 17 Agustus 1945
  • 21. Lanjutan…  Maka diperlukan kembali UUD baru untuk mengganti UUD RIS  Dibentuk Panitia bersama untuk menyusun RUUD  Tanggal 12 Agustus 1945 disahkan UUD oleh Badan Komite Nasional Pusat dan kemudian disahkan oleh DPR dan Senat RIS tanggal 14 Agustus 1950  UUD 1950 mulai resmi berlaku tanggal 17 Agustus 1950
  • 22. Lanjutan…  Prosedur perubahan UUD berdasarkan Pasal 190, Pasal 127a, dan Pasal 191 ayat (2) UUD RIS, yaitu pasal-pasal tentang perubahan UUD  cara perubahan verfassungsanderung  Isi UUD 1950 hampir sama persis dengan UUD RIS  hanya menghapus segala hal tentang negara federal  Secara formil, UUD 1950 merupakan perubahan dari UUD RIS 1949; secara substansial, yang terjadi adalah penggantian UUD
  • 23. Lanjutan…  UUD 1950 merupakan UUD sementara  disebut jelas pada Pasal 134 UUD 1950  Konstituante bersama-sama dengan Pemerintah diharuskan menyusun UUD RI yang bersifat tetap  Pada Desember 1955 diselenggarakaqn Pemilu memilih anggota Konstituante yang bertugas menyusun UUD  dibentuk tanggal 10 November 1956  Anggota Konstituante yaitu 514 orang dipilih dan 29 orang diangkat dari golongan minoritas  jumlah total 543 orang anggota
  • 24. Lanjutan…  Setelah bersidang selama 2,5 tahun, Konstituante belum berhasil mengesahkan UUD baru  Voting pengesahan UUD baru tidak pernah kuorum 2/3 dari anggota Konstituante sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 137 ayat (2) UUD 1950  Tiga kali voting tanpa pernah mencapai kuorum, meskipun suara mayoritas telah dicapai  Yang tersisa dari pekerjaan Konstituante yaitu soal dasar negara  golongan Islam & golongan kebangsaan belum mencapai kompromi
  • 25. Lanjutan…  Presiden Soekarno pada tanggal 22 April 1959 atas nama Pemerintah menganjurkan agar Konstituante menetapkan saja UUD 1945 sebagai UUD yang tetap bagi RI  Anjuran Presiden Soekarno ditolak oleh Konstituante  Sebagian anggota Konstituante tidak mau lagi menghadiri sidang  Pada saat Konstituante sedang reses, Mayjend A.H. Nasution mengumumkan keadaan darurat (SOB)  rapat umum dilarang dan pers disensor
  • 26. Lanjutan…  Pada 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengumumkan Dekrit Presiden  membubarkan Konstituante & memberlakukan kembali UUD 1945  Sejak tahun 1959 mulai resmi digunakan nama UUD 1945 dan Penjelasan UUD 1945  Keabsahan Dekrit Presiden menuai pro dan kontra, namun secara de facto sebagian besar rakyat Indonesia tidak menolak Dekrit Presiden  Anggota legislatif hasil Pemilu 1955 menerima Dekrit Presiden
  • 27. Lanjutan…  Studi oleh Adnan Buyung Nasution menjelaskan, sebetulnya Konstituante tidak gagal melaksanakan tugasnya, tetapi sengaja digagalkan agar dapat kembali ke UUD 1945  Ketika Dekrit Presiden diumumkan, Konstituante sedang reses dan hampir selesai tugasnya  Presiden Soekarno yang didukung kuat oleh Mayjen A.H. Nasution lebih menyukai berlakunya kembali UUD 1945  ada kepentingan politik
  • 28. Periode 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999  Sejak Dekrit Presiden hingga sekarang, UUD 1945 berlaku kembali sebagai hukum dasar  Dekrit Presiden tidak mengubah status UUD 1945 yang masih bersifat sementara karena MPR belum pernah menetapkan UUD RI yang tetap  Penjelasan UUD 1945 dimasukkan sebagai bagian satu-kesatuan dengan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945
  • 29. Lanjutan…  Baik pada masa Demokrasi Terpimpin (Presiden Soekarno) maupun masa Demokrasi Pancasila (Presiden Soeharto), UUD 1945 tidak secara penuh dilaksanakan  Muatan materi UUD 1945 yang singkat, terlalu fleksibel dan multitafsir, serta cenderung executive heavy, mudah digunakan untuk memfasilitasi kekuasaan otoriter
  • 30. Lanjutan…  Pemerintah Orde Baru memanfaatkan kelemahan UUD 1945 dengan cara mempersulit prosedur untuk mengubah UUD 1945  harus melalui referendum  UUD 1945 disakralkan  Menyadari kelemahan UUD 1945, muncul gagasan dan tuntutan agar UUD 1945 segera direformasi
  • 31. Reformasi Konstitusi  Periode perkembangan konstitusi Indonesia dari tanggal 19 Oktober 1999 hingga sekarang merupakan periode reformasi konstitusi  Reformasi konstitusi (UUD 1945) dapat dilakukan setelah Presiden Soeharto menyatakan berhenti sebagai Presiden RI  Reformasi UUD 1945 berlangsung 4 tahap mulai dari tahun 1999, 2000, 2001, hingga tahun 2002
  • 32. Lanjutan…  Para anggota Panita Ad Hoc Badan Pekerja MPR melakukan kesepakatan berikut sebelum memulai melakukan reformasi/perubahan UUD 1945, yaitu: 1. Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945 2. Tetap mempertahankan NKRI 3. Mempertegas Sistem Pemerintahan Presidensial 4. Penjelasan UUD 1945 ditiadakan dan nhall-hal normatif dalam Penjelasan dimasukkan ke dalam pasal-pasal 5. Perubahan dilakukan dengan cara “adendum”
  • 33. Lanjutan… Perubahan Pertama (tahun 1999)  Disahkan tanggal 19 Agustus 1999  Berisi perubahan 9 pasal, mengenai 10 butir ketentuan  Mengurangi kekuasaan eksekutif  masa jabatan presiden dan wakil presiden dibatasi  Memperkuat kekuasaan legislatif  memegang kekuasaan membuat UU; Presiden memperhatikan pertimbangan DPR dalam mengangkat duta dan memberi grasi dan rehabilitasi
  • 34. Lanjutan… Perubahan Kedua (tahun 2000)  Disahkan tanggal 18 Agustus 2000  Berkenaan dengan 25 pasal yang berisi 59 butir ketentuan  Materi perubahan  memperkuat otonomi daerah, memperkuat lagi kekuasaan DPR, menambah rumusan HAM, menyempurnakan pertahanan dan keamanan, melengkapi atribut negara
  • 35. Lanjutan… Perubahan Ketiga (tahun 2001)  Disahkan tanggal 9 November 2001  Berkenaan 23 pasal yang berisi 68 butir ketentuan  Materi perubahan  menyempurnakan pelaksanaan kedaulatan rakyat, menyesuaikan wewenang MPR, mengatur pemilihan Presiden dan Wapres secara langsung, mengatur soal impeachment, membentuk DPD, mengatur soal Pemilu, meneguhkan wewenang BPK, membentuk MK dan KY
  • 36. Lanjutan… Perubahan Keempat (tahun 2002)  Disahkan tanggal 10 Agustus 2002  Menyangkut 18 pasal yang berisi 31 butir ketentuan  Materi perubahan  menata susunan MPR, menghapus DPA, merumuskan pemilihan presiden dan wapres putaran kedua, melengkapi jika presiden dan/atau wapres berhalangan, menyempurnakan mekanisme perubahan UUD, merumuskan Aturan Peralihan dan Aturan Tambahan
  • 37. Lanjutan…  Perubahan UUD 1945 mencakup substansi yang sangat luas dan mendasar  Perubahan itu telah mengubah potret dan struktur ketatanegaraan beserta hubungan organ-organ negara secara radikal  Perubahan UUD 1945 meliputi lebih dari 300% isinya
  • 38. Lanjutan…  Dalam UUD 1945 asli, terdapat 71 butir ketentuan yang dirumuskan dalam 37 pasal  Setelah 4 kali Perubahan UUD 1945, hanya 25 butir ketentuan yang tidak berubah  Sedangkan 46 butir lainnya telah diubah dan ditambah sehingga seluruhnya kini menjadi 199 butir ketentuan  Artinya, kini ada 174 ketentuan baru di samping 25 butir ketentuan yang tidak diubah
  • 39. Lanjutan…  UUD 1945 pasca-Perubahan menjadi UUD yang bersifat tetap, tidak bersifat sementara lagi, karena telah ditetapkan oleh MPR  UUD 1945 pasca-Perubahan telah memenuhi prinsip- prinsip konstitusionalisme modern yang demokratis karena memuat prinsip:  Supremasi konstitusi  Pembatasan dan pembagian kekuasaan yang jelas  Checks and balances  Jaminan konstitusional HAM
  • 40. Sumber Rujukan  Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Reformasi (PT. Bhuana Ilmu Populer: Jakarta, 2007).  Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia (PSHTN FH UI: Jakarta, Cetakan Kelima, 1983).  Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia (PT. RajaGrafindo Persada: Jakarta, 2005).  Wirjono Prodjodikoro, Azas-Azas Hukum Tata Negara di Indonesia (PT. Dian Rakyat: Jakarta, cetakan keenam, 1989)