Dokumen tersebut merangkum sejarah konstitusi Indonesia mulai dari proklamasi kemerdekaan hingga reformasi. Terdapat 6 periode perkembangan konstitusi yaitu: periode UUD 1945, UUD RIS 1949, UUD Sementara 1950, pemulihan UUD 1945, Orde Baru, hingga reformasi. UUD 1945 disusun dalam waktu singkat untuk memproklamasikan kemerdekaan namun belum pernah ditetapkan sebagai konstitusi tetap.
3. Sejarah UUD Indonesia
Sejak Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus
1945 hingga sekarang, naskah UUD yang
pernah berlaku secara resmi adalah:
1. UUD 1945
2. UUD RIS 1949
3. UUDS 1950
4. UUD 1945 beserta Penjelasannya
5. UUD NRI Tahun 1945 setelah Perubahan
4. Lanjutan…
Tahap sejarah konstitusi Indonesia telah
melewati 6 tahap perkembangan, yaitu:
1. Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
2. Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950
3. Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
4. Periode 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999
5. Periode 19 Oktober 1999 – 10 Agustus 2002
6. Periode 10 Agustus 2002 – sampai sekarang
5. Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
Pada periode ini berlaku UUD 1945 Oendang-
Oendang Dasar UUD 1945 asli
UUD 1945 merupakan hasil rancangan yang disusun
oleh BPUPKI
BPUPKI (Dokuritsu Zyumbi Tyoozakai) dibentuk dan
dilantik oleh Pemerintah Balatentara Jepang pada
tanggal 28 Mei 1945
6. Lanjutan…
Pembentukan BPUPKI sebagai wujud janji Jepang,
melalui Perdana Menteri Jepang Koiso di depan DPR
Jepang, yang akan memberikan kemerdekaan
Indonesia di kemudian hari
Tujuan janji itu agar bangsa Indonesia mau
membantu balatentara Jepang melawan sekutu
saat itu posisi Jepang terpukul mundur oleh tentara
sekutu
7. Lanjutan…
BPUPKI beranggota 62 orang
Dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat sebagai Ketua
dan R.P. Saroso sebagai Wakil Ketua
Masa sidang pertama BPUPKI dari tanggal 29 Mei
1945 hingga 1 Juni 1945 Ir. Soekarno dan Mr.
Moh. Yamin menyampaikan pidato tentang dasar
falsafah Indonesia merdeka
Masa sidang kedua BPUPKI dari tanggal 10 Juli
1945 hingga 17 Juli 1945 dibahas dan disusun
batang tubuh RUUD
8. Lanjutan…
Tanggal 22 Juni 1945 disepakati dokumen Piagam
Jakarta (Jakarta Charter) yang akan dipakai sebagai
Pembukaan UUD
Piagam Jakarta ditandatangani oleh 9 orang tokoh
bangsa, yaitu: Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Mr.
A.A. Maramis, Abikusno Subardjo, Wachid Hasyim,
dan Mr. Mohammad Yamin
Piagam Jakarta memuat pokok pikiran tentang negara
Indonesia merdeka dan 7 kata yang berbunyi “dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para
pemeluk-pemeluknya”
9. Lanjutan…
BPUPKI ternyata tidak hanya sekadar menyelidiki
usaha persiapan kemerdekaan, tetapi sampai
menyusun RUUD
Dibentuk Panitia Hukum Dasar, yang beranggota 19
orang dan diketuai oleh Ir. Soekarno, untuk
menyusun RUUD
Panitia Hukum Dasar membentuk Panitia Kecil, yang
diketuai oleh Prof. Mr. Dr. Soepomo, untuk
menyiapkan draf RUUD
10. Lanjutan…
Tanggal 13 Juli 1945 Panitia Kecil telah melaporkan
hasil tugasnya kepada Panitia Hukum
Setelah beberapa kali sidang, tanggal 16 Juli 1945
BPUPKI kemudian menyetujui hasil kerja Panitia
dijadikan sebagai RUUD
BPUPKI selesai melaksanakan tugasnya, kemudian
Balatentara Jepang membentuk PPKI
Tugas PPKI yaitu menyiapkan segala sesuatu untuk
kemerdekaan Indonesia
11. Lanjutan…
Anggota PPKI berjumlah 21 orang
Ketua PPKI adalah Ir. Soekarno, dan Wakil Ketua
yaitu Drs. Mohammad Hatta
PPKI merencanakan memulai sidang tanggal 9
Agustus 1945 dan berakhir tanggal 24 Agustus 1945
Rencana jadwal sidang tidak dapat dilaksanakan
karena tanggl 6 Agustus dan 9 Agustus 194 Jepang
dibom atom oleh Sekutu dan kemudian menyerah
kepada Sekutu
12. Lanjutan…
Sesudah Jepang kalah perang, keberadaan PPKI
tidak dapat lagi dikaitkan dengan Pemerintah
Balatentara Jepang berlangsung masa
kekosongan kekuasaan dan hukum
Tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan
Keanggotaan PPKI ditambah 5 orang anggota
sehingga menjadi 26 orang anggota
13. Lanjutan…
Tanggal 18 Agustus 1945 PPKI menggelar sidang
untuk mengesahkan RUUD menjadi UUD dengan
perubahan kecil menghapus 7 kata Piagam
Jakarta
Pada saat disahkan oleh PPKI tanggal 18
Agustus 1945, nama yang dipakai yaitu Oendang-
Oendang Dasar belum ditambahkan sebutan
1945 dibelakangnya
14. Lanjutan…
UUD 1945 disusun dan disahkan dalam waktu yang
singkat/kilat Soekarno menyebutnya sebagai
revolutie grondwet
Naskah UUD 1945 disiapkan hanya dalam 11 hari
sidang Sidang Pertama 4 hari dan Sidang Kedua 7
hari
Jika hari-hari libur dihitung, maka UUD 1945 disusun
hanya dalam 49 hari saja
15. Lanjutan…
UUD 1945 tidak disusun dan disahkan oleh
pembentuk UUD yang mendapat mandat langsung
dari rakyat, tetapi hanya oleh sejumlah tokoh bangsa
UUD 1945 diakui memiliki kekuatan hukum yang sah
karena muncul dari keberhasilan revolusi/perjuangan
kemerdekaan yang dapat dipertahankan eksistensinya
(Prof. Ismail Sunny Hans Kelsen dan Ivor Jennings)
UUD 1945 lahir dari hasil perubahan melaui cara
verfassungwandlung dengan cara diluar ketentuan
UUD berlaku (istimewa), yaitu revolusi
16. Lanjutan…
UUD 1945 merupakan UUD sementara, meskipun
tidak disebut eksplisit sebagai UUD sementara
Pasal III ayat (2) Aturan Tambahan UUD 1945
menyebutkan akan dibentuk MPR
Menurut Pasal 3 UUD 1945 MPR bertugas
menetapkan UUD,
Sifat kesementaraan UUD 1945 berakhir jika MPR
menjadikan UUD 1945 sebagai UUD tetap tidak
pernah dilakukan selama masa Orde Lama dan
Orde Baru
17. Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950
Pada periode ini berlaku UUD 1949 UUD RIS
Konstitusi RIS
Belanda ingin kembali menguasai Indonesia
Belanda melakukan Agresi I (1947) dan Agresi II
(1948)
Belanda ingin meruntuhkan kesatuan RI dengan
membentuk negara-negara bagian
PBB kemudian turun tangan melerai konflik RI-
Belanda diadakan KMB tanggal 23 Agustus 1949
– 2 November 1949 di Den Haag
18. Lanjutan…
Salah satu hasil KMB yaitu pembentukan Negara RIS
dengan 16 Negara Bagian
Maka diperlukan UUD baru disusun RUUD Negara
RIS oleh delegasi RI dan delegasi BFO (Bijeenkomst
voor Federal Overleg)
RUUD Negara RIS diterima kedua belah pihak dan
mulai berlaku tanggal 27 Desember 1949
RI hanya merupakan salah satu bagian dalam Negara
RIS
UUD RIS berbeda banyak dengan UUD 1949, baik
susbtansi materi maupun jumlah pasal
19. Lanjutan…
UUD 1945 menjadi hanya berlaku untuk wilayah
Negara Bagian RI
RI terikat dengan UUD RIS karena RI adalah bagian
RIS
UUD RIS bersifat sementara karena harus
diganti/diubah dengan UUD tetap yang dibuat oleh
Konstituante
Pasal 186 UUD RIS memerintahkan Konstituante
bersama-sama dengan Pemerintah segera
menetapkan konstitusi RIS
20. Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
Pada periode ini berlaku UUD 1950 UUD
Sementara 1950
Negara RIS tidak bertahan lama (hanya 8 bulan)
Beberapa Negara Bagian RIS bergabung kembali
dalam Negara Kesatuan RI
Pasal 44 UUD RIS menyatakan bahwa Negara
Bagian dapat bergabung ke Negara Bagian lain
Negara Keatuan RI yang didirikan kembali
merupakan kelanjutan dari Negara RI 17 Agustus
1945
21. Lanjutan…
Maka diperlukan kembali UUD baru untuk mengganti
UUD RIS
Dibentuk Panitia bersama untuk menyusun RUUD
Tanggal 12 Agustus 1945 disahkan UUD oleh Badan
Komite Nasional Pusat dan kemudian disahkan oleh
DPR dan Senat RIS tanggal 14 Agustus 1950
UUD 1950 mulai resmi berlaku tanggal 17 Agustus
1950
22. Lanjutan…
Prosedur perubahan UUD berdasarkan Pasal 190,
Pasal 127a, dan Pasal 191 ayat (2) UUD RIS, yaitu
pasal-pasal tentang perubahan UUD cara
perubahan verfassungsanderung
Isi UUD 1950 hampir sama persis dengan UUD RIS
hanya menghapus segala hal tentang negara
federal
Secara formil, UUD 1950 merupakan perubahan dari
UUD RIS 1949; secara substansial, yang terjadi
adalah penggantian UUD
23. Lanjutan…
UUD 1950 merupakan UUD sementara disebut
jelas pada Pasal 134 UUD 1950
Konstituante bersama-sama dengan Pemerintah
diharuskan menyusun UUD RI yang bersifat tetap
Pada Desember 1955 diselenggarakaqn Pemilu
memilih anggota Konstituante yang bertugas
menyusun UUD dibentuk tanggal 10 November
1956
Anggota Konstituante yaitu 514 orang dipilih dan 29
orang diangkat dari golongan minoritas jumlah total
543 orang anggota
24. Lanjutan…
Setelah bersidang selama 2,5 tahun, Konstituante
belum berhasil mengesahkan UUD baru
Voting pengesahan UUD baru tidak pernah kuorum
2/3 dari anggota Konstituante sebagaimana
disyaratkan oleh Pasal 137 ayat (2) UUD 1950
Tiga kali voting tanpa pernah mencapai kuorum,
meskipun suara mayoritas telah dicapai
Yang tersisa dari pekerjaan Konstituante yaitu soal
dasar negara golongan Islam & golongan
kebangsaan belum mencapai kompromi
25. Lanjutan…
Presiden Soekarno pada tanggal 22 April 1959 atas nama
Pemerintah menganjurkan agar Konstituante menetapkan
saja UUD 1945 sebagai UUD yang tetap bagi RI
Anjuran Presiden Soekarno ditolak oleh Konstituante
Sebagian anggota Konstituante tidak mau lagi menghadiri
sidang
Pada saat Konstituante sedang reses, Mayjend A.H.
Nasution mengumumkan keadaan darurat (SOB) rapat
umum dilarang dan pers disensor
26. Lanjutan…
Pada 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengumumkan
Dekrit Presiden membubarkan Konstituante &
memberlakukan kembali UUD 1945
Sejak tahun 1959 mulai resmi digunakan nama UUD
1945 dan Penjelasan UUD 1945
Keabsahan Dekrit Presiden menuai pro dan kontra,
namun secara de facto sebagian besar rakyat
Indonesia tidak menolak Dekrit Presiden
Anggota legislatif hasil Pemilu 1955 menerima Dekrit
Presiden
27. Lanjutan…
Studi oleh Adnan Buyung Nasution menjelaskan,
sebetulnya Konstituante tidak gagal melaksanakan
tugasnya, tetapi sengaja digagalkan agar dapat
kembali ke UUD 1945
Ketika Dekrit Presiden diumumkan, Konstituante
sedang reses dan hampir selesai tugasnya
Presiden Soekarno yang didukung kuat oleh
Mayjen A.H. Nasution lebih menyukai berlakunya
kembali UUD 1945 ada kepentingan politik
28. Periode 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999
Sejak Dekrit Presiden hingga sekarang, UUD 1945
berlaku kembali sebagai hukum dasar
Dekrit Presiden tidak mengubah status UUD 1945
yang masih bersifat sementara karena MPR belum
pernah menetapkan UUD RI yang tetap
Penjelasan UUD 1945 dimasukkan sebagai bagian
satu-kesatuan dengan Pembukaan dan Batang
Tubuh UUD 1945
29. Lanjutan…
Baik pada masa Demokrasi Terpimpin (Presiden
Soekarno) maupun masa Demokrasi Pancasila
(Presiden Soeharto), UUD 1945 tidak secara penuh
dilaksanakan
Muatan materi UUD 1945 yang singkat, terlalu
fleksibel dan multitafsir, serta cenderung executive
heavy, mudah digunakan untuk memfasilitasi
kekuasaan otoriter
30. Lanjutan…
Pemerintah Orde Baru memanfaatkan kelemahan
UUD 1945 dengan cara mempersulit prosedur
untuk mengubah UUD 1945 harus melalui
referendum
UUD 1945 disakralkan
Menyadari kelemahan UUD 1945, muncul gagasan
dan tuntutan agar UUD 1945 segera direformasi
31. Reformasi Konstitusi
Periode perkembangan konstitusi Indonesia dari
tanggal 19 Oktober 1999 hingga sekarang
merupakan periode reformasi konstitusi
Reformasi konstitusi (UUD 1945) dapat dilakukan
setelah Presiden Soeharto menyatakan berhenti
sebagai Presiden RI
Reformasi UUD 1945 berlangsung 4 tahap mulai
dari tahun 1999, 2000, 2001, hingga tahun 2002
32. Lanjutan…
Para anggota Panita Ad Hoc Badan Pekerja MPR
melakukan kesepakatan berikut sebelum memulai
melakukan reformasi/perubahan UUD 1945, yaitu:
1. Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945
2. Tetap mempertahankan NKRI
3. Mempertegas Sistem Pemerintahan Presidensial
4. Penjelasan UUD 1945 ditiadakan dan nhall-hal normatif
dalam Penjelasan dimasukkan ke dalam pasal-pasal
5. Perubahan dilakukan dengan cara “adendum”
33. Lanjutan…
Perubahan Pertama (tahun 1999)
Disahkan tanggal 19 Agustus 1999
Berisi perubahan 9 pasal, mengenai 10 butir ketentuan
Mengurangi kekuasaan eksekutif masa jabatan presiden
dan wakil presiden dibatasi
Memperkuat kekuasaan legislatif memegang kekuasaan
membuat UU; Presiden memperhatikan pertimbangan DPR
dalam mengangkat duta dan memberi grasi dan rehabilitasi
34. Lanjutan…
Perubahan Kedua (tahun 2000)
Disahkan tanggal 18 Agustus 2000
Berkenaan dengan 25 pasal yang berisi 59 butir
ketentuan
Materi perubahan memperkuat otonomi daerah,
memperkuat lagi kekuasaan DPR, menambah
rumusan HAM, menyempurnakan pertahanan dan
keamanan, melengkapi atribut negara
35. Lanjutan…
Perubahan Ketiga (tahun 2001)
Disahkan tanggal 9 November 2001
Berkenaan 23 pasal yang berisi 68 butir ketentuan
Materi perubahan menyempurnakan pelaksanaan
kedaulatan rakyat, menyesuaikan wewenang MPR,
mengatur pemilihan Presiden dan Wapres secara
langsung, mengatur soal impeachment, membentuk
DPD, mengatur soal Pemilu, meneguhkan wewenang
BPK, membentuk MK dan KY
36. Lanjutan…
Perubahan Keempat (tahun 2002)
Disahkan tanggal 10 Agustus 2002
Menyangkut 18 pasal yang berisi 31 butir ketentuan
Materi perubahan menata susunan MPR, menghapus
DPA, merumuskan pemilihan presiden dan wapres
putaran kedua, melengkapi jika presiden dan/atau wapres
berhalangan, menyempurnakan mekanisme perubahan
UUD, merumuskan Aturan Peralihan dan Aturan
Tambahan
37. Lanjutan…
Perubahan UUD 1945 mencakup substansi yang
sangat luas dan mendasar
Perubahan itu telah mengubah potret dan struktur
ketatanegaraan beserta hubungan organ-organ
negara secara radikal
Perubahan UUD 1945 meliputi lebih dari 300%
isinya
38. Lanjutan…
Dalam UUD 1945 asli, terdapat 71 butir ketentuan
yang dirumuskan dalam 37 pasal
Setelah 4 kali Perubahan UUD 1945, hanya 25
butir ketentuan yang tidak berubah
Sedangkan 46 butir lainnya telah diubah dan
ditambah sehingga seluruhnya kini menjadi 199
butir ketentuan
Artinya, kini ada 174 ketentuan baru di samping 25
butir ketentuan yang tidak diubah
39. Lanjutan…
UUD 1945 pasca-Perubahan menjadi UUD yang
bersifat tetap, tidak bersifat sementara lagi, karena
telah ditetapkan oleh MPR
UUD 1945 pasca-Perubahan telah memenuhi prinsip-
prinsip konstitusionalisme modern yang demokratis
karena memuat prinsip:
Supremasi konstitusi
Pembatasan dan pembagian kekuasaan yang jelas
Checks and balances
Jaminan konstitusional HAM
40. Sumber Rujukan
Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara
Indonesia Pasca Reformasi (PT. Bhuana Ilmu
Populer: Jakarta, 2007).
Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Pengantar
Hukum Tata Negara Indonesia (PSHTN FH UI:
Jakarta, Cetakan Kelima, 1983).
Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia (PT.
RajaGrafindo Persada: Jakarta, 2005).
Wirjono Prodjodikoro, Azas-Azas Hukum Tata
Negara di Indonesia (PT. Dian Rakyat: Jakarta,
cetakan keenam, 1989)