2. Besarnya arus listrik (I) yang mengalir pada
suatu konduktor berbanding lurus dengan
beda potensial ujung-ujung konduktor (V)
dan berbanding terbalik dengan hambatan
konduktor (R).
Beda potensial
ujung-ujung
konduktor
I I
V
R
3. Jika dirumuskan:
Dimana:
I dinyatakan dalam satuan ampere (A)
V dinyatakan dalam satuan volt (V)
R dinyatakan dalam satuan ohm (W)
Atau sering ditulis sebagai:
R
V
I
R
I
V
4. Simbol-simbol di dalam rangkaian
listrik digambarkan sebagai berikut:
Simbol Rangkaian
Sumber tegangan atau
batere
Simbol rangkaian resistor
atau hambatan listrik
Simbol Rangkaian Alat
Ukur Tegangan Listrik
V A
Simbol Rangkaian Alat
Ukur Arus Listrik
Simbol Arah Arus Listrik
pada jalur rangkaian
5. Rangkaian dasar yang
menggunakan beberapa buah
hambatan (resistor)
R1 R2 R3
I I I I
Rangkaian seri yang terdiri dari tiga resistor
I I
R
A B
Tiga buah resistor tersambung seri tersebut dapat digantikan
menjadi sebuah hambatan pengganti R; yaitu
3
2
1 R
R
R
R
rumus subsitusi sebagai berikut
6. rangkaian paralel
I1 I1
I2 I2
I3 I3
R1
R2
R3
I I
Rangkaian paralel yang terdiri dari tiga resistor
A B
Tiga buah resistor tersambung paralel tersebut dapat digantikan menjadi sebuah
hambatan pengganti R; yaitu
I I
R
A B
3
2
1
1
1
1
1
R
R
R
R
rumus substitusi sebagai berikut
7. Contoh: 20 W
30 W
28 W
40 V
A B C
Perhatikan antara titik B dan C
terdapat dua hambatan paralel
20 W dan 30 W, maka dapat
digantikan dengan hambatan
substitusi sebagai;
W
W
W
W
W
W
W
W
W
12
50
600
30
20
30
20
30
1
20
1
1
1
1 2
2
1
x
R
R
R
8. Sehingga bentuk gambar menjadi
28 W
40 V
A C
12 W
Jika hambatan (resistor)
28 W dan hambatan12
W diganti dengan
sebuah hambatan R,
maka gambar akan
menjadi
40 V
40 W
C
A
Maka besarnya arus listrik sebesar:
ampere
A
V
R
V
I 1
1
40
40
W