SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
MATERIKULIAHKE-4PENGANTARILMUHUKUM
HUKUM SEBAGAI NORMA SOSIAL
BY Lambang Siswandi, S.H., M.H.
Hukumdan
Norma
 Hukum sebagai norma sosial adalah untuk mengatur
kehidupan bermasyarakta. Hukum sebagai tatanan atau
pedoman dalam bertingkah laku manusia dalam hidup
bermasyarakat dalam rangka melindungi kehidupan
bermasyarakat dan lebih lanjut untuk mempertahankan
kehidupan bermasyarakat.
 Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh
Lembaga-Lembaga tertentu, misalnya pemerintah
sehingga dengan tegas dapat melarang serta memaksa
orang untuk dapat berperilaku sesuai dengan keinginan
pembuat peraturan itu sendiri. Pelanggaran terhadap
norma ini berupa sanksi denda sampai hukuman fisik
(dipenjara, hukuman mati)
Proses
Terbentuknya
NormaHukum
 Dalam bermasyarakat, walaupun telah ada norma untuk menjaga
keseimbangan, tetapi norma sebagai pedoman perilaku kerap
dilanggar,maka dibutuhkan norma hukum.
 Norma Hukum mencakup:
 A) Aturannya pasti /tertulis biasanya dalam bentuk UU atau pasal-pasal
 B) Mengikuti semua orang
 C) Memiliki alat penegak aturan
 D) Dibuat oleh Lembaga yang berwenang seperti Lembaga penegak
hukum
 E) Bersifat memaksa
 F) Sanksinya berat
 Sedangkan Norma Sosial sering kali aturannya tidak tertulis cirinya
sebagai berikut:
 A) Ada atau tidaknya alat penegak tidak pasti kadang ada ,kadang tidak
 B) Dibuat oleh Masyarakat
 C) Bersifat tidak terlalu memaksa
 D) Sanksinya ringan
NormaHukum
sebagaiNorma
Primer
 Norma hukum disebut juga sebagai norma primer atau
norma hukum primer karena berisi aturan/patokan
bagaimana cara seseorang harus berperilaku di dalam
masyarakat. Adapun norma hukum sebagai norma primer
:
1. Perintah (Gebod) yaitu kewajiban umum untuk
melakukan sesuatu;
2. Larangan (verbod) yaitu kewajiban umum untuk
melakukan sesuatu;
3. Dispensasi/ pembebasan (Vrijstelling) yaitu pembolehan
untuk tidak melakukan sesuatu yang secara umum
diharuskan; dan
4. Izin (toestemming) yaitu pembolehan untuk melakukan
sesuatu yang secara umum dilarang.
So
 Antara keempat perilaku tersebut terdapat hubungan
logical yaitu hubungan kontraris, hubungan subkontraris,
hubungan subalternasi, dan hubungan kontradiktoris.
Hubungan
Kontraris
 Hubungan Kontraris yaitu perintah dengan larangan.
1. Hubungan dari dua proposisi umum yang berbeda
kualitasnya, yang satu merupakan “perintah” lainnya
“larangan”.
2. Tidak dimungkinkan pada saat yang bersamaan
seseorang itu menjalankan perintah dan larangan.
Misalnya, “Mahasiswa harus bayar SPP, maka mahasiswa
tidak boleh dilarang Bayar SPP.”
Hubungan
Subkontraris
 Hubungan sub kontraris, yaitu izin dengan dispensasi.
1. Hubungan antara dua proposisi yang bersifat khusus
tetapi kualitasnya sama, yaitu sama-sama membolehkan
untuk berbuat sesuatu dan membolehkan untuk tidak
berbuat sesuatu;
2. Seseorang yang diizinkan untuk berbuat sesuatu tapi
boleh tidak berbuat sesuatu.
Misalnya, “Mahasiswa boleh bayar SPP, maka mahasiswa
juga boleh tidak bayar SPP.”
Hubungan
Subalternasi
1. Perintah dengan izin
 Hubungan antara proposisi umum dan khusus untuk berbuat
sesuatu;
 Seseorang yang diperintah untuk berbuat sesuatu pada
dasarnya diizinkan untuk berbuat sesuatu.
Misalnya, “Mahasiswa harus membayar SPP, maka mahasiswa
boleh membayar SPP”.
2. Larangan dengan dispensasi
 Hubungan antara proposisi umum dan khusus untuk tidak
berbuat sesuatu;
 Seseorang dilarang untuk berbuat sesuatu pada dasarnya
boleh tidak berbuat sesuatu
Misalnya, “Mahasiswa dilarang membayar SPP, maka
mahasiswa boleh tidak membayar SPP”.
Hubungan
Kontradiktoris
1. Perintah dengan dispensasi
 Hubungan antara proposisi umum dan khusus yang bersifat
berlawanan;
 Seseorang yang diperintah berbuat sesuatu tapi boleh tidak
berbuat sesuatu.
Misalnya, “Mahasiswa harus membayar SPP, maka boleh tidak
membayar SPP”.
2. Larangan dengan izin
 Hubungan antara proposisi umum dan khusus yang bersifat
berlawanan;
 Seseorang yang dilarang untuk berbuat sesuatu tapi
diizinkan untuk berbuat sesuatu.
Misalnya, “Mahasiswa tidak boleh membayar SPP tetapi
mahasiswa boleh membayar SPP”.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT

More Related Content

Similar to HUKUM SEBAGAI NORMA SOSIAL abi.pptx

Tujuan dan fungsi hukum p kn
Tujuan dan fungsi hukum p knTujuan dan fungsi hukum p kn
Tujuan dan fungsi hukum p kn
hutami mawdy
 

Similar to HUKUM SEBAGAI NORMA SOSIAL abi.pptx (20)

Manusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukumManusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukum
 
Ilmu hukum
Ilmu hukumIlmu hukum
Ilmu hukum
 
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
 
7 2.pdf
7 2.pdf7 2.pdf
7 2.pdf
 
NORMA SOSIAL
NORMA SOSIALNORMA SOSIAL
NORMA SOSIAL
 
Aturan sosial sebagai pengendalian dalam kehidupan bermasyarakat
Aturan sosial sebagai pengendalian dalam kehidupan bermasyarakatAturan sosial sebagai pengendalian dalam kehidupan bermasyarakat
Aturan sosial sebagai pengendalian dalam kehidupan bermasyarakat
 
Hubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga SosialHubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
 
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptxPPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptx
 
Tugas sosiologi 2 k
Tugas sosiologi 2 kTugas sosiologi 2 k
Tugas sosiologi 2 k
 
ELMK3013 Pengenalan kepada Konsep Moral: Panduan tingkah laku moral
ELMK3013 Pengenalan kepada Konsep Moral: Panduan tingkah laku moralELMK3013 Pengenalan kepada Konsep Moral: Panduan tingkah laku moral
ELMK3013 Pengenalan kepada Konsep Moral: Panduan tingkah laku moral
 
Pp sikap yg sesuai dgn hukum
Pp sikap yg sesuai dgn hukumPp sikap yg sesuai dgn hukum
Pp sikap yg sesuai dgn hukum
 
II. Pengertian Hukum.pptx
II. Pengertian Hukum.pptxII. Pengertian Hukum.pptx
II. Pengertian Hukum.pptx
 
98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd
 
Macam macam norma
Macam macam normaMacam macam norma
Macam macam norma
 
Makalah institusi sosial
Makalah institusi sosialMakalah institusi sosial
Makalah institusi sosial
 
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Ethics & Conflict Interest....
 
Tujuan dan fungsi hukum p kn
Tujuan dan fungsi hukum p knTujuan dan fungsi hukum p kn
Tujuan dan fungsi hukum p kn
 
Kuliah 2 (struktur sosial).ppt
Kuliah 2 (struktur sosial).pptKuliah 2 (struktur sosial).ppt
Kuliah 2 (struktur sosial).ppt
 
Tugas peruu cetak
Tugas peruu cetakTugas peruu cetak
Tugas peruu cetak
 
Materi Pembelajaran 1 PPG.pptx
Materi Pembelajaran 1 PPG.pptxMateri Pembelajaran 1 PPG.pptx
Materi Pembelajaran 1 PPG.pptx
 

HUKUM SEBAGAI NORMA SOSIAL abi.pptx

  • 1. MATERIKULIAHKE-4PENGANTARILMUHUKUM HUKUM SEBAGAI NORMA SOSIAL BY Lambang Siswandi, S.H., M.H.
  • 2. Hukumdan Norma  Hukum sebagai norma sosial adalah untuk mengatur kehidupan bermasyarakta. Hukum sebagai tatanan atau pedoman dalam bertingkah laku manusia dalam hidup bermasyarakat dalam rangka melindungi kehidupan bermasyarakat dan lebih lanjut untuk mempertahankan kehidupan bermasyarakat.  Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh Lembaga-Lembaga tertentu, misalnya pemerintah sehingga dengan tegas dapat melarang serta memaksa orang untuk dapat berperilaku sesuai dengan keinginan pembuat peraturan itu sendiri. Pelanggaran terhadap norma ini berupa sanksi denda sampai hukuman fisik (dipenjara, hukuman mati)
  • 3. Proses Terbentuknya NormaHukum  Dalam bermasyarakat, walaupun telah ada norma untuk menjaga keseimbangan, tetapi norma sebagai pedoman perilaku kerap dilanggar,maka dibutuhkan norma hukum.  Norma Hukum mencakup:  A) Aturannya pasti /tertulis biasanya dalam bentuk UU atau pasal-pasal  B) Mengikuti semua orang  C) Memiliki alat penegak aturan  D) Dibuat oleh Lembaga yang berwenang seperti Lembaga penegak hukum  E) Bersifat memaksa  F) Sanksinya berat  Sedangkan Norma Sosial sering kali aturannya tidak tertulis cirinya sebagai berikut:  A) Ada atau tidaknya alat penegak tidak pasti kadang ada ,kadang tidak  B) Dibuat oleh Masyarakat  C) Bersifat tidak terlalu memaksa  D) Sanksinya ringan
  • 4. NormaHukum sebagaiNorma Primer  Norma hukum disebut juga sebagai norma primer atau norma hukum primer karena berisi aturan/patokan bagaimana cara seseorang harus berperilaku di dalam masyarakat. Adapun norma hukum sebagai norma primer : 1. Perintah (Gebod) yaitu kewajiban umum untuk melakukan sesuatu; 2. Larangan (verbod) yaitu kewajiban umum untuk melakukan sesuatu; 3. Dispensasi/ pembebasan (Vrijstelling) yaitu pembolehan untuk tidak melakukan sesuatu yang secara umum diharuskan; dan 4. Izin (toestemming) yaitu pembolehan untuk melakukan sesuatu yang secara umum dilarang.
  • 5. So  Antara keempat perilaku tersebut terdapat hubungan logical yaitu hubungan kontraris, hubungan subkontraris, hubungan subalternasi, dan hubungan kontradiktoris.
  • 6. Hubungan Kontraris  Hubungan Kontraris yaitu perintah dengan larangan. 1. Hubungan dari dua proposisi umum yang berbeda kualitasnya, yang satu merupakan “perintah” lainnya “larangan”. 2. Tidak dimungkinkan pada saat yang bersamaan seseorang itu menjalankan perintah dan larangan. Misalnya, “Mahasiswa harus bayar SPP, maka mahasiswa tidak boleh dilarang Bayar SPP.”
  • 7. Hubungan Subkontraris  Hubungan sub kontraris, yaitu izin dengan dispensasi. 1. Hubungan antara dua proposisi yang bersifat khusus tetapi kualitasnya sama, yaitu sama-sama membolehkan untuk berbuat sesuatu dan membolehkan untuk tidak berbuat sesuatu; 2. Seseorang yang diizinkan untuk berbuat sesuatu tapi boleh tidak berbuat sesuatu. Misalnya, “Mahasiswa boleh bayar SPP, maka mahasiswa juga boleh tidak bayar SPP.”
  • 8. Hubungan Subalternasi 1. Perintah dengan izin  Hubungan antara proposisi umum dan khusus untuk berbuat sesuatu;  Seseorang yang diperintah untuk berbuat sesuatu pada dasarnya diizinkan untuk berbuat sesuatu. Misalnya, “Mahasiswa harus membayar SPP, maka mahasiswa boleh membayar SPP”. 2. Larangan dengan dispensasi  Hubungan antara proposisi umum dan khusus untuk tidak berbuat sesuatu;  Seseorang dilarang untuk berbuat sesuatu pada dasarnya boleh tidak berbuat sesuatu Misalnya, “Mahasiswa dilarang membayar SPP, maka mahasiswa boleh tidak membayar SPP”.
  • 9. Hubungan Kontradiktoris 1. Perintah dengan dispensasi  Hubungan antara proposisi umum dan khusus yang bersifat berlawanan;  Seseorang yang diperintah berbuat sesuatu tapi boleh tidak berbuat sesuatu. Misalnya, “Mahasiswa harus membayar SPP, maka boleh tidak membayar SPP”. 2. Larangan dengan izin  Hubungan antara proposisi umum dan khusus yang bersifat berlawanan;  Seseorang yang dilarang untuk berbuat sesuatu tapi diizinkan untuk berbuat sesuatu. Misalnya, “Mahasiswa tidak boleh membayar SPP tetapi mahasiswa boleh membayar SPP”.