Dokumen tersebut membahas pentingnya pelaksanaan hand hygiene bagi tenaga kesehatan dalam upaya pencegahan penularan infeksi, khususnya infeksi nosokomial. Hand hygiene merupakan salah satu standar prosedur operasional penting yang harus dilaksanakan pada lima momen tertentu sebelum dan sesudah kontak dengan pasien. Kepatuhan melakukan hand hygiene dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengetahuan, supervisi, dan keter
Dokumen tersebut membahas pentingnya penerapan hand hygiene dalam menurunkan risiko infeksi di rumah sakit. Hand hygiene dianggap sebagai langkah utama untuk mencegah penyebaran resistensi antimikroba dan mengurangi infeksi terkait pelayanan kesehatan. Namun, kepatuhan petugas kesehatan terhadap praktik hand hygiene masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan kesadaran dan pemantauan
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hubungan pengetahuan dan sikap perawat tentang pencegahan infeksi nosokomial dengan kepatuhan mencuci tangan di rumah sakit Aceh Besar. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan mencuci tangan perawat untuk mencegah penularan infeksi.
Dokumen tersebut membahas pentingnya penerapan hand hygiene dalam menurunkan risiko infeksi di rumah sakit. Hand hygiene dianggap sebagai langkah utama untuk mencegah penyebaran resistensi antimikroba dan mengurangi infeksi terkait pelayanan kesehatan. Namun, kepatuhan petugas kesehatan terhadap praktik hand hygiene masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan kesadaran dan pemantauan
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hubungan pengetahuan dan sikap perawat tentang pencegahan infeksi nosokomial dengan kepatuhan mencuci tangan di rumah sakit Aceh Besar. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan mencuci tangan perawat untuk mencegah penularan infeksi.
Dokumen tersebut membahas program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan, meliputi konsep dasar infeksi, kewaspadaan standar, dan langkah-langkah pencegahan seperti kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri, dan penempatan pasien."
Template bagi petugas kesehatan untuk mempresentasikan kepentingan dan program cuci tangan (higiene tangan) yang ada di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan mereka. Template ini diadaptasi dari WHO, dan bisa digunakan di rumah sakit atau klinik guna mengedukasi petugas kesehatan lainnya. Isi dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Aplikasi PeduliLindungi dirancang untuk membantu pemerintah melacak penyebaran Covid-19 dan mendeteksi kontak erat antar individu. Aplikasi ini kini memiliki tiga fungsi utama yaitu screening kesehatan, sertifikat vaksinasi, dan pemantauan level PPKM daerah. Walaupun penggunaannya tidak wajib, aplikasi ini digunakan untuk memasuki tempat-tempat umum seperti bandara dan transportasi. Sistem PeduliL
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Masa Pandemi Di Sekolah.pptxAhmadAzizyAssoffah
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah pada masa pandemi Covid-19. PHBS merupakan perilaku kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran hidup bersih dan sehat. Penerapan PHBS di sekolah meliputi mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, dan protokol kesehatan lainnya guna mencegah penyebaran virus di lingkun
Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19Ninil Jannah
Pencegahan terhadap COVID-19, menjaga daya tahan tubuh dan imunitas di rumah, pemeriksanaan tes COVID-19, Karantina dan isolasi mandiri di rumah, melawan stigmatisasi tentang COVID-19, layanan resmi informasi COVID-19
Pembelajaran ini membahas pentingnya kebersihan tangan dan penggunaan alat pelindung diri yang tepat dalam pencegahan penularan infeksi di pelayanan kesehatan. Topik utama meliputi pengertian kebersihan tangan, transmisi kuman melalui tangan, serta strategi WHO untuk meningkatkan kepatuhan kebersihan tangan seperti pelatihan rutin dan evaluasi berkelanjutan. Peserta diajak mempraktikkan teknik kebersihan tangan dan
Aplikasi PeduliLindungi sangat berpengaruh dalam mendukung upaya pencegahan penularan COVID-19 di Indonesia dengan memberikan peringatan lokasi risiko, melacak kontak erat, mengunduh sertifikat vaksinasi, dan mengakses hasil tes sehingga memudahkan pemerintah dan instansi dalam mengatur kebijakan seperti PPKM dan memantau pergerakan warga. Aplikasi ini juga berguna bagi masyarakat untuk mengetahui status kesehat
Implementasi interprofessional collaboration (IPC) dalam peningkatan pemberian vaksinasi Covid-19 di RS X. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi IPC dalam peningkatan pemberian vaksin Covid-19 di RS X dengan metode focus group discussion. Hasilnya menunjukkan adanya kerjasama antar tenaga kesehatan dalam memberikan informasi mengenai vaksin, namun perlu ditingkatkan koordinasi pelayanan antar profesi.
Buku pedoman ini membahas program pencegahan penularan HIV dan sifilis dari ibu ke anak, mencakup epidemiologi, strategi pencegahan, pengelolaan program, dan peran berbagai pihak yang terkait. Pedoman ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil untuk mencegah penularan penyakit menular langsung dari ibu ke anak.
Surat penugasan ini memberikan kewenangan klinis kepada dua perawat bidan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada pasien sesuai dengan rincian kewenangan klinis kebidanan mulai 1 Oktober 2022 hingga 1 Oktober 2025.
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...Anindita Dyah Sekarpuri
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancing. Aman dan yakin menyusui bayi dengan tetap memberikan ASI Eksklusif ketika era pandemi Covid 19
Dokumen tersebut membahas program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan, meliputi konsep dasar infeksi, kewaspadaan standar, dan langkah-langkah pencegahan seperti kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri, dan penempatan pasien."
Template bagi petugas kesehatan untuk mempresentasikan kepentingan dan program cuci tangan (higiene tangan) yang ada di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan mereka. Template ini diadaptasi dari WHO, dan bisa digunakan di rumah sakit atau klinik guna mengedukasi petugas kesehatan lainnya. Isi dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Aplikasi PeduliLindungi dirancang untuk membantu pemerintah melacak penyebaran Covid-19 dan mendeteksi kontak erat antar individu. Aplikasi ini kini memiliki tiga fungsi utama yaitu screening kesehatan, sertifikat vaksinasi, dan pemantauan level PPKM daerah. Walaupun penggunaannya tidak wajib, aplikasi ini digunakan untuk memasuki tempat-tempat umum seperti bandara dan transportasi. Sistem PeduliL
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Masa Pandemi Di Sekolah.pptxAhmadAzizyAssoffah
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah pada masa pandemi Covid-19. PHBS merupakan perilaku kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran hidup bersih dan sehat. Penerapan PHBS di sekolah meliputi mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, dan protokol kesehatan lainnya guna mencegah penyebaran virus di lingkun
Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19Ninil Jannah
Pencegahan terhadap COVID-19, menjaga daya tahan tubuh dan imunitas di rumah, pemeriksanaan tes COVID-19, Karantina dan isolasi mandiri di rumah, melawan stigmatisasi tentang COVID-19, layanan resmi informasi COVID-19
Pembelajaran ini membahas pentingnya kebersihan tangan dan penggunaan alat pelindung diri yang tepat dalam pencegahan penularan infeksi di pelayanan kesehatan. Topik utama meliputi pengertian kebersihan tangan, transmisi kuman melalui tangan, serta strategi WHO untuk meningkatkan kepatuhan kebersihan tangan seperti pelatihan rutin dan evaluasi berkelanjutan. Peserta diajak mempraktikkan teknik kebersihan tangan dan
Aplikasi PeduliLindungi sangat berpengaruh dalam mendukung upaya pencegahan penularan COVID-19 di Indonesia dengan memberikan peringatan lokasi risiko, melacak kontak erat, mengunduh sertifikat vaksinasi, dan mengakses hasil tes sehingga memudahkan pemerintah dan instansi dalam mengatur kebijakan seperti PPKM dan memantau pergerakan warga. Aplikasi ini juga berguna bagi masyarakat untuk mengetahui status kesehat
Implementasi interprofessional collaboration (IPC) dalam peningkatan pemberian vaksinasi Covid-19 di RS X. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi IPC dalam peningkatan pemberian vaksin Covid-19 di RS X dengan metode focus group discussion. Hasilnya menunjukkan adanya kerjasama antar tenaga kesehatan dalam memberikan informasi mengenai vaksin, namun perlu ditingkatkan koordinasi pelayanan antar profesi.
Buku pedoman ini membahas program pencegahan penularan HIV dan sifilis dari ibu ke anak, mencakup epidemiologi, strategi pencegahan, pengelolaan program, dan peran berbagai pihak yang terkait. Pedoman ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil untuk mencegah penularan penyakit menular langsung dari ibu ke anak.
Surat penugasan ini memberikan kewenangan klinis kepada dua perawat bidan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada pasien sesuai dengan rincian kewenangan klinis kebidanan mulai 1 Oktober 2022 hingga 1 Oktober 2025.
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...Anindita Dyah Sekarpuri
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancing. Aman dan yakin menyusui bayi dengan tetap memberikan ASI Eksklusif ketika era pandemi Covid 19
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
1. REFLECTIVE LEARNING
PENCEGAHAN INFEKSI PADA PROSEDUR HAND HYGIENE
DI PMB NY. S, SETU, BEKASI TAHUN 2022
Disusun oleh
EVA KUSUMA
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA RIA HUSADA
JAKARTA 2022
2. 2
Infeksi Nosokomial atau Health-Care Assosiated Infections (HAIs) merupakan salah satu masalah kesehatan yang dialami di
berbagai negara di dunia. Sebagai seorang bidan dituntut bekerja penuh dengan kedisiplinan, ketelitian dan peka terhadap
lingkungan sekitar. Sebagai bidan Saya mendapatkan kesempatan untuk bekerja memberikan pelayanan terhadap Ibu, baik
Ibu hamil, melahirkan, nifas, keluarga berencana dan bayi baru lahir serta para remaja.
Pada suatu pagi datang Ny. B usia 24 Tahun PA akseptor KB suntik datang ke PMB Ny. S ingin melakukan KB suntik 3
bulan, pasien rutin suntik setiap jadwal kunjungan ulang. Ny. B sudah menggunakan KB suntik 3 bulan selama kurang lebih
1 tahun. Sesaat dilakukan anamnesa dan pemeriksaan vital sign, lalu Ny.B masuk keruangan pemeriksaan, sesudah
melakukan penyuntikan bidan lupa mencuci tangan terlebih dahulu. Hal ini merupakan realita yang perlu diwaspadai, petugas
Kesehatan juga perlu mengetahui dan menguasai standar prosedur kerja SOP tentang cara-cara pencegahan infeksi serta
mengetahui dan mengenal sumber penularannya seiring dengan masih tingginya angka kejadian infeksi nosokomial. Dari
kasus tersebut saya harus mempelajari penting nya membiasakan hand hygiene untuk tenaga Kesehatan agar dapat
memberikan pelayanan yg optimal sesuai SOP yang berlaku.
A.DESKRIPSIREFLEKSI
3. B.TINJAUANLITERATUR
3
Hand hygiene merupakan istilah yang dipakai untuk mencuci tangan, baik menggunakan
antiseptik pencuci tangan ataupun menggunakan hand rub antiseptik. Pada 2009 WHO
mengeluarkan Global Patient Safety Challenge dengan cara Clean Care Is Safe Care yang
merupakan rumusan inovasi strategi dalam penerapan hand hygiene untuk petugas medis
dan petugas kesehatan dengan My Five Moments for Hand hygiene, diantara nya :
Sebelum kontak dengan pasien
Sebelum Tindakan antiseptic
Setelah terkena cairan tubuh pasien
Setelah kontak dengan pasien
Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien. (Idris, H., 2022)
4. 03/01/2023 4
faktor yang mempengaruhi pelaksanaan cuci tangan
lima momen antara lain adalah supervisi atau
pengawasan, pengetahuan, pendidikan, kepemimpinan,
fasilitas atau infrastruktur, motivasi, pengalaman dan
pelatihan (Ponco, S.H. and Faridah, V.N., 2016)
.
.kurangnya kepatuhan tenaga kesehatan dalam melakukan hand hygiene
disebabkan karena belum membudayakan hand hygiene sebelum kontak
dengan pasien dengan alasan menganggap risikonya kecil karena
kebanyakan tindakan yang dilakukan non invasif hanya mengganti infus.
Semakin sering tidak melakukan hand hygiene moments satu maka risiko
kontaminasi ke pasien akan semakin meningkat. Siti Marfu’ah (2018)
.
Rendahnya tingkat kepatuhan cuci tangan terjadi baik di negera
berkembang maupun negara sedang berkembang. Alasan
mengapa hal tersebut terjadi bervariasi dan bergantung pada
kondisi dan sumber daya yang tersedia. (Baharuddin, A. (2020).
semakin baik pengetahuan perawat atau bidan maka semakin baik pula
kepatuhan dalam melaksanakan hand hygiene dalam 5 momen. Hal ini
dikarenakan dengan pengetahuan yang dimiliki perawat diharapkan perawat
menyadari pentingnya pencegahan infeksi nosokomial. (Pringgayuda, F 2020)
5. C.ANALISIS
Dalam memberikan pelayanan yang sesuai standart SOP akan memberikan rasa aman terhadap diri sendiri (bidan)
dan pasien serta sebagai pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk
mendukung upaya perlindungan keselamatan pasien dengan mencegah dan mengurangi risiko terjadinya
penularan infeksi. Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi dilakukan dengan kewaspadaan standar.
Salah satu kewaspadaan standar yang harus dilakukan adalah melaksanakan kebersihan tangan.
Kebiasaan tidak melakukan kebersihan tangan atau mencuci tangan terlebih dahulu sebelum dan sesudah melakukan
Tindakan sangatlah merugikan walaupun anamnesa sudah baik. Kuku petugas harus selalu bersih dan terpotong pendek,
tanpa kuku palsu, tanpa memakai perhiasan cincin. Cuci tangan dengan sabun biasa/antimikroba dan bilas dengan air
mengalir, dilakukan pada saat tangan tampak kotor, terkena kontak cairan tubuh pasien yaitu darah, cairan tubuh
sekresi, ekskresi, kulit yang tidak utuh, ganti verband, dan sebagainya, walaupun telah memakai sarung tangan dan bila
tangan beralih dari area tubuh yang terkontaminasi ke area lainnya yang bersih, walaupun pada pasien yang sama.
6. D.KESIMPULAN
6
Kegagalan dalam pelaksanaan cuci tangan dipicu oleh keterbatasan fasilitas cuci tangan, seperti: wastafel,
handuk kertas, pengering tangan dan cairan antiseptik. Namun ketika sudah ada fasilitas, kendala
berikutnya adalah kurangnya kesadaran petugas kesehatan untuk melakukan prosedur cuci tangan.
Kepatuhan merupakan bagian dari perilaku individu yang bersangkutan untuk mentaati atau mematuhi
sesuatu, sehingga kepatuhan dalam melaksanakan Standar Prosedur Operasional (SPO) hand hygiene
tergantung dari perilaku bidan itu sendiri. Tenaga Kesehatan haruslah menumbuhkan kesadaran Menjaga
kebersihan tangan dengan baik karena hal tersebut cukup mudah di lakukan dan berfungsi besar dalam
mencegah penularan mikroorganisme serta menurunkan infeksi nosokomial.
7. DAFTARPUSTAKA
7
Idris, H., 2022. Hand Hygiene: Panduan bagi Petugas Kesehatan. Prenada Media.
Baharuddin, A. (2020). Hubungan Kepatuhan Perawat dengan Penarapan Five Moment Cuci
Tangan Di RSUD Kabupaten Buton Tahun 2020. Window of Public Health Journal, 394-403.
Marfu’ah, S. and Sofiana, L., 2018. Analisis tingkat kepatuhan hand hygiene perawat dalam
pencegahan infeksi nosokomial. Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat, 12(1),
pp.29-37.
Pringgayuda, f., madiyanti, d.a. and nurdianto, n., 2020. hubungan pengetahuan infeksi
nosokomial terhadap kepatuhan hand hygiene perawat bidan di ruang rawat inap rumah sakit
mitra husada. jurnal wacana kesehatan, 5(1), pp.523-530.
Ponco, S.H. and Faridah, V.N., 2016. Penerapan Supervisi Klinis Kepala Ruang Untuk
Meningkatkan Pelaksanaan Cuci Tangan Lima Momen Perawat Pelaksana. SURYA, 8(03), pp.9-
15.