SlideShare a Scribd company logo
REFLECTIVE LEARNING
PENCEGAHAN INFEKSI PADA PROSEDUR HAND HYGIENE
DI PMB NY. S, SETU, BEKASI TAHUN 2022
Disusun oleh
EVA KUSUMA
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA RIA HUSADA
JAKARTA 2022
2
Infeksi Nosokomial atau Health-Care Assosiated Infections (HAIs) merupakan salah satu masalah kesehatan yang dialami di
berbagai negara di dunia. Sebagai seorang bidan dituntut bekerja penuh dengan kedisiplinan, ketelitian dan peka terhadap
lingkungan sekitar. Sebagai bidan Saya mendapatkan kesempatan untuk bekerja memberikan pelayanan terhadap Ibu, baik
Ibu hamil, melahirkan, nifas, keluarga berencana dan bayi baru lahir serta para remaja.
Pada suatu pagi datang Ny. B usia 24 Tahun PA akseptor KB suntik datang ke PMB Ny. S ingin melakukan KB suntik 3
bulan, pasien rutin suntik setiap jadwal kunjungan ulang. Ny. B sudah menggunakan KB suntik 3 bulan selama kurang lebih
1 tahun. Sesaat dilakukan anamnesa dan pemeriksaan vital sign, lalu Ny.B masuk keruangan pemeriksaan, sesudah
melakukan penyuntikan bidan lupa mencuci tangan terlebih dahulu. Hal ini merupakan realita yang perlu diwaspadai, petugas
Kesehatan juga perlu mengetahui dan menguasai standar prosedur kerja SOP tentang cara-cara pencegahan infeksi serta
mengetahui dan mengenal sumber penularannya seiring dengan masih tingginya angka kejadian infeksi nosokomial. Dari
kasus tersebut saya harus mempelajari penting nya membiasakan hand hygiene untuk tenaga Kesehatan agar dapat
memberikan pelayanan yg optimal sesuai SOP yang berlaku.
A.DESKRIPSIREFLEKSI
B.TINJAUANLITERATUR
3
Hand hygiene merupakan istilah yang dipakai untuk mencuci tangan, baik menggunakan
antiseptik pencuci tangan ataupun menggunakan hand rub antiseptik. Pada 2009 WHO
mengeluarkan Global Patient Safety Challenge dengan cara Clean Care Is Safe Care yang
merupakan rumusan inovasi strategi dalam penerapan hand hygiene untuk petugas medis
dan petugas kesehatan dengan My Five Moments for Hand hygiene, diantara nya :
 Sebelum kontak dengan pasien
 Sebelum Tindakan antiseptic
 Setelah terkena cairan tubuh pasien
 Setelah kontak dengan pasien
 Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien. (Idris, H., 2022)
03/01/2023 4
faktor yang mempengaruhi pelaksanaan cuci tangan
lima momen antara lain adalah supervisi atau
pengawasan, pengetahuan, pendidikan, kepemimpinan,
fasilitas atau infrastruktur, motivasi, pengalaman dan
pelatihan (Ponco, S.H. and Faridah, V.N., 2016)
.
.kurangnya kepatuhan tenaga kesehatan dalam melakukan hand hygiene
disebabkan karena belum membudayakan hand hygiene sebelum kontak
dengan pasien dengan alasan menganggap risikonya kecil karena
kebanyakan tindakan yang dilakukan non invasif hanya mengganti infus.
Semakin sering tidak melakukan hand hygiene moments satu maka risiko
kontaminasi ke pasien akan semakin meningkat. Siti Marfu’ah (2018)
.
Rendahnya tingkat kepatuhan cuci tangan terjadi baik di negera
berkembang maupun negara sedang berkembang. Alasan
mengapa hal tersebut terjadi bervariasi dan bergantung pada
kondisi dan sumber daya yang tersedia. (Baharuddin, A. (2020).
semakin baik pengetahuan perawat atau bidan maka semakin baik pula
kepatuhan dalam melaksanakan hand hygiene dalam 5 momen. Hal ini
dikarenakan dengan pengetahuan yang dimiliki perawat diharapkan perawat
menyadari pentingnya pencegahan infeksi nosokomial. (Pringgayuda, F 2020)
C.ANALISIS
Dalam memberikan pelayanan yang sesuai standart SOP akan memberikan rasa aman terhadap diri sendiri (bidan)
dan pasien serta sebagai pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk
mendukung upaya perlindungan keselamatan pasien dengan mencegah dan mengurangi risiko terjadinya
penularan infeksi. Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi dilakukan dengan kewaspadaan standar.
Salah satu kewaspadaan standar yang harus dilakukan adalah melaksanakan kebersihan tangan.
Kebiasaan tidak melakukan kebersihan tangan atau mencuci tangan terlebih dahulu sebelum dan sesudah melakukan
Tindakan sangatlah merugikan walaupun anamnesa sudah baik. Kuku petugas harus selalu bersih dan terpotong pendek,
tanpa kuku palsu, tanpa memakai perhiasan cincin. Cuci tangan dengan sabun biasa/antimikroba dan bilas dengan air
mengalir, dilakukan pada saat tangan tampak kotor, terkena kontak cairan tubuh pasien yaitu darah, cairan tubuh
sekresi, ekskresi, kulit yang tidak utuh, ganti verband, dan sebagainya, walaupun telah memakai sarung tangan dan bila
tangan beralih dari area tubuh yang terkontaminasi ke area lainnya yang bersih, walaupun pada pasien yang sama.
D.KESIMPULAN
6
Kegagalan dalam pelaksanaan cuci tangan dipicu oleh keterbatasan fasilitas cuci tangan, seperti: wastafel,
handuk kertas, pengering tangan dan cairan antiseptik. Namun ketika sudah ada fasilitas, kendala
berikutnya adalah kurangnya kesadaran petugas kesehatan untuk melakukan prosedur cuci tangan.
Kepatuhan merupakan bagian dari perilaku individu yang bersangkutan untuk mentaati atau mematuhi
sesuatu, sehingga kepatuhan dalam melaksanakan Standar Prosedur Operasional (SPO) hand hygiene
tergantung dari perilaku bidan itu sendiri. Tenaga Kesehatan haruslah menumbuhkan kesadaran Menjaga
kebersihan tangan dengan baik karena hal tersebut cukup mudah di lakukan dan berfungsi besar dalam
mencegah penularan mikroorganisme serta menurunkan infeksi nosokomial.
DAFTARPUSTAKA
7
Idris, H., 2022. Hand Hygiene: Panduan bagi Petugas Kesehatan. Prenada Media.
Baharuddin, A. (2020). Hubungan Kepatuhan Perawat dengan Penarapan Five Moment Cuci
Tangan Di RSUD Kabupaten Buton Tahun 2020. Window of Public Health Journal, 394-403.
Marfu’ah, S. and Sofiana, L., 2018. Analisis tingkat kepatuhan hand hygiene perawat dalam
pencegahan infeksi nosokomial. Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat, 12(1),
pp.29-37.
Pringgayuda, f., madiyanti, d.a. and nurdianto, n., 2020. hubungan pengetahuan infeksi
nosokomial terhadap kepatuhan hand hygiene perawat bidan di ruang rawat inap rumah sakit
mitra husada. jurnal wacana kesehatan, 5(1), pp.523-530.
Ponco, S.H. and Faridah, V.N., 2016. Penerapan Supervisi Klinis Kepala Ruang Untuk
Meningkatkan Pelaksanaan Cuci Tangan Lima Momen Perawat Pelaksana. SURYA, 8(03), pp.9-
15.
THANKYOU

More Related Content

Similar to HAND HYGIENE-EVA.pptx

PresentationAPD.pptx
PresentationAPD.pptxPresentationAPD.pptx
PresentationAPD.pptx
ssuser047a88
 
PPI-2019.ppt
PPI-2019.pptPPI-2019.ppt
PPI-2019.ppt
SusantiSusanti47
 
Kebersihan tangan dan pecegahan HAIs
Kebersihan tangan dan pecegahan HAIsKebersihan tangan dan pecegahan HAIs
Kebersihan tangan dan pecegahan HAIs
I Putu Cahya Legawa
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
umma16
 
Ppt ria.pptx22
Ppt ria.pptx22Ppt ria.pptx22
Ppt ria.pptx22
sitikomaria5
 
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Masa Pandemi Di Sekolah.pptx
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Masa Pandemi Di Sekolah.pptxPerilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Masa Pandemi Di Sekolah.pptx
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Masa Pandemi Di Sekolah.pptx
AhmadAzizyAssoffah
 
Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19
Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19
Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19
Ninil Jannah
 
PANDUAN HAND HYGIENE-3.docx
PANDUAN HAND HYGIENE-3.docxPANDUAN HAND HYGIENE-3.docx
PANDUAN HAND HYGIENE-3.docx
SuhartiniRahman2
 
HH APD HOPE (1).pdf
HH APD HOPE (1).pdfHH APD HOPE (1).pdf
HH APD HOPE (1).pdf
varioold
 
Teknologi Sosial Media pertemuan 5
Teknologi Sosial Media pertemuan 5Teknologi Sosial Media pertemuan 5
Teknologi Sosial Media pertemuan 5
NabilaOcta
 
PPT Proposal.pptx
PPT Proposal.pptxPPT Proposal.pptx
PPT Proposal.pptx
nurizkianty
 
Tugas teknologi sosial media
Tugas teknologi sosial mediaTugas teknologi sosial media
Tugas teknologi sosial media
Shadiah Lauravia
 
Pedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIAPedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIA
Michael Sihombing
 
Pedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIAPedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIA
Michael Sihombing
 
Pedoman_Manajemen_PPIApdf.pdf
Pedoman_Manajemen_PPIApdf.pdfPedoman_Manajemen_PPIApdf.pdf
Pedoman_Manajemen_PPIApdf.pdf
ElytaSuartika
 
RKK BK 1.docx
RKK BK 1.docxRKK BK 1.docx
RKK BK 1.docx
ekasupratini1
 
PEDOMAN PROGRAM KIA.docx
PEDOMAN PROGRAM KIA.docxPEDOMAN PROGRAM KIA.docx
PEDOMAN PROGRAM KIA.docx
LevensverhaalAbin
 
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...
Anindita Dyah Sekarpuri
 
M6 kb1 infeksi nosokomial
M6 kb1   infeksi nosokomialM6 kb1   infeksi nosokomial
M6 kb1 infeksi nosokomial
ppghybrid4
 

Similar to HAND HYGIENE-EVA.pptx (20)

PresentationAPD.pptx
PresentationAPD.pptxPresentationAPD.pptx
PresentationAPD.pptx
 
PPI-2019.ppt
PPI-2019.pptPPI-2019.ppt
PPI-2019.ppt
 
Kebersihan tangan dan pecegahan HAIs
Kebersihan tangan dan pecegahan HAIsKebersihan tangan dan pecegahan HAIs
Kebersihan tangan dan pecegahan HAIs
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
 
Ppt ria.pptx22
Ppt ria.pptx22Ppt ria.pptx22
Ppt ria.pptx22
 
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Masa Pandemi Di Sekolah.pptx
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Masa Pandemi Di Sekolah.pptxPerilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Masa Pandemi Di Sekolah.pptx
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Masa Pandemi Di Sekolah.pptx
 
Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19
Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19
Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19
 
PPI-1.pptx
PPI-1.pptxPPI-1.pptx
PPI-1.pptx
 
PANDUAN HAND HYGIENE-3.docx
PANDUAN HAND HYGIENE-3.docxPANDUAN HAND HYGIENE-3.docx
PANDUAN HAND HYGIENE-3.docx
 
HH APD HOPE (1).pdf
HH APD HOPE (1).pdfHH APD HOPE (1).pdf
HH APD HOPE (1).pdf
 
Teknologi Sosial Media pertemuan 5
Teknologi Sosial Media pertemuan 5Teknologi Sosial Media pertemuan 5
Teknologi Sosial Media pertemuan 5
 
PPT Proposal.pptx
PPT Proposal.pptxPPT Proposal.pptx
PPT Proposal.pptx
 
Tugas teknologi sosial media
Tugas teknologi sosial mediaTugas teknologi sosial media
Tugas teknologi sosial media
 
Pedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIAPedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIA
 
Pedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIAPedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIA
 
Pedoman_Manajemen_PPIApdf.pdf
Pedoman_Manajemen_PPIApdf.pdfPedoman_Manajemen_PPIApdf.pdf
Pedoman_Manajemen_PPIApdf.pdf
 
RKK BK 1.docx
RKK BK 1.docxRKK BK 1.docx
RKK BK 1.docx
 
PEDOMAN PROGRAM KIA.docx
PEDOMAN PROGRAM KIA.docxPEDOMAN PROGRAM KIA.docx
PEDOMAN PROGRAM KIA.docx
 
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...
 
M6 kb1 infeksi nosokomial
M6 kb1   infeksi nosokomialM6 kb1   infeksi nosokomial
M6 kb1 infeksi nosokomial
 

Recently uploaded

1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 

Recently uploaded (20)

1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 

HAND HYGIENE-EVA.pptx

  • 1. REFLECTIVE LEARNING PENCEGAHAN INFEKSI PADA PROSEDUR HAND HYGIENE DI PMB NY. S, SETU, BEKASI TAHUN 2022 Disusun oleh EVA KUSUMA PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA RIA HUSADA JAKARTA 2022
  • 2. 2 Infeksi Nosokomial atau Health-Care Assosiated Infections (HAIs) merupakan salah satu masalah kesehatan yang dialami di berbagai negara di dunia. Sebagai seorang bidan dituntut bekerja penuh dengan kedisiplinan, ketelitian dan peka terhadap lingkungan sekitar. Sebagai bidan Saya mendapatkan kesempatan untuk bekerja memberikan pelayanan terhadap Ibu, baik Ibu hamil, melahirkan, nifas, keluarga berencana dan bayi baru lahir serta para remaja. Pada suatu pagi datang Ny. B usia 24 Tahun PA akseptor KB suntik datang ke PMB Ny. S ingin melakukan KB suntik 3 bulan, pasien rutin suntik setiap jadwal kunjungan ulang. Ny. B sudah menggunakan KB suntik 3 bulan selama kurang lebih 1 tahun. Sesaat dilakukan anamnesa dan pemeriksaan vital sign, lalu Ny.B masuk keruangan pemeriksaan, sesudah melakukan penyuntikan bidan lupa mencuci tangan terlebih dahulu. Hal ini merupakan realita yang perlu diwaspadai, petugas Kesehatan juga perlu mengetahui dan menguasai standar prosedur kerja SOP tentang cara-cara pencegahan infeksi serta mengetahui dan mengenal sumber penularannya seiring dengan masih tingginya angka kejadian infeksi nosokomial. Dari kasus tersebut saya harus mempelajari penting nya membiasakan hand hygiene untuk tenaga Kesehatan agar dapat memberikan pelayanan yg optimal sesuai SOP yang berlaku. A.DESKRIPSIREFLEKSI
  • 3. B.TINJAUANLITERATUR 3 Hand hygiene merupakan istilah yang dipakai untuk mencuci tangan, baik menggunakan antiseptik pencuci tangan ataupun menggunakan hand rub antiseptik. Pada 2009 WHO mengeluarkan Global Patient Safety Challenge dengan cara Clean Care Is Safe Care yang merupakan rumusan inovasi strategi dalam penerapan hand hygiene untuk petugas medis dan petugas kesehatan dengan My Five Moments for Hand hygiene, diantara nya :  Sebelum kontak dengan pasien  Sebelum Tindakan antiseptic  Setelah terkena cairan tubuh pasien  Setelah kontak dengan pasien  Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien. (Idris, H., 2022)
  • 4. 03/01/2023 4 faktor yang mempengaruhi pelaksanaan cuci tangan lima momen antara lain adalah supervisi atau pengawasan, pengetahuan, pendidikan, kepemimpinan, fasilitas atau infrastruktur, motivasi, pengalaman dan pelatihan (Ponco, S.H. and Faridah, V.N., 2016) . .kurangnya kepatuhan tenaga kesehatan dalam melakukan hand hygiene disebabkan karena belum membudayakan hand hygiene sebelum kontak dengan pasien dengan alasan menganggap risikonya kecil karena kebanyakan tindakan yang dilakukan non invasif hanya mengganti infus. Semakin sering tidak melakukan hand hygiene moments satu maka risiko kontaminasi ke pasien akan semakin meningkat. Siti Marfu’ah (2018) . Rendahnya tingkat kepatuhan cuci tangan terjadi baik di negera berkembang maupun negara sedang berkembang. Alasan mengapa hal tersebut terjadi bervariasi dan bergantung pada kondisi dan sumber daya yang tersedia. (Baharuddin, A. (2020). semakin baik pengetahuan perawat atau bidan maka semakin baik pula kepatuhan dalam melaksanakan hand hygiene dalam 5 momen. Hal ini dikarenakan dengan pengetahuan yang dimiliki perawat diharapkan perawat menyadari pentingnya pencegahan infeksi nosokomial. (Pringgayuda, F 2020)
  • 5. C.ANALISIS Dalam memberikan pelayanan yang sesuai standart SOP akan memberikan rasa aman terhadap diri sendiri (bidan) dan pasien serta sebagai pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk mendukung upaya perlindungan keselamatan pasien dengan mencegah dan mengurangi risiko terjadinya penularan infeksi. Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi dilakukan dengan kewaspadaan standar. Salah satu kewaspadaan standar yang harus dilakukan adalah melaksanakan kebersihan tangan. Kebiasaan tidak melakukan kebersihan tangan atau mencuci tangan terlebih dahulu sebelum dan sesudah melakukan Tindakan sangatlah merugikan walaupun anamnesa sudah baik. Kuku petugas harus selalu bersih dan terpotong pendek, tanpa kuku palsu, tanpa memakai perhiasan cincin. Cuci tangan dengan sabun biasa/antimikroba dan bilas dengan air mengalir, dilakukan pada saat tangan tampak kotor, terkena kontak cairan tubuh pasien yaitu darah, cairan tubuh sekresi, ekskresi, kulit yang tidak utuh, ganti verband, dan sebagainya, walaupun telah memakai sarung tangan dan bila tangan beralih dari area tubuh yang terkontaminasi ke area lainnya yang bersih, walaupun pada pasien yang sama.
  • 6. D.KESIMPULAN 6 Kegagalan dalam pelaksanaan cuci tangan dipicu oleh keterbatasan fasilitas cuci tangan, seperti: wastafel, handuk kertas, pengering tangan dan cairan antiseptik. Namun ketika sudah ada fasilitas, kendala berikutnya adalah kurangnya kesadaran petugas kesehatan untuk melakukan prosedur cuci tangan. Kepatuhan merupakan bagian dari perilaku individu yang bersangkutan untuk mentaati atau mematuhi sesuatu, sehingga kepatuhan dalam melaksanakan Standar Prosedur Operasional (SPO) hand hygiene tergantung dari perilaku bidan itu sendiri. Tenaga Kesehatan haruslah menumbuhkan kesadaran Menjaga kebersihan tangan dengan baik karena hal tersebut cukup mudah di lakukan dan berfungsi besar dalam mencegah penularan mikroorganisme serta menurunkan infeksi nosokomial.
  • 7. DAFTARPUSTAKA 7 Idris, H., 2022. Hand Hygiene: Panduan bagi Petugas Kesehatan. Prenada Media. Baharuddin, A. (2020). Hubungan Kepatuhan Perawat dengan Penarapan Five Moment Cuci Tangan Di RSUD Kabupaten Buton Tahun 2020. Window of Public Health Journal, 394-403. Marfu’ah, S. and Sofiana, L., 2018. Analisis tingkat kepatuhan hand hygiene perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial. Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat, 12(1), pp.29-37. Pringgayuda, f., madiyanti, d.a. and nurdianto, n., 2020. hubungan pengetahuan infeksi nosokomial terhadap kepatuhan hand hygiene perawat bidan di ruang rawat inap rumah sakit mitra husada. jurnal wacana kesehatan, 5(1), pp.523-530. Ponco, S.H. and Faridah, V.N., 2016. Penerapan Supervisi Klinis Kepala Ruang Untuk Meningkatkan Pelaksanaan Cuci Tangan Lima Momen Perawat Pelaksana. SURYA, 8(03), pp.9- 15.