SlideShare a Scribd company logo
IS?!J!TH/{J
RADIS TENTANG AZAN
DITINJAU DAR' SEGI SEJARAH:
Kajian Masalah Azan Subuh dan Jumat
Oleh:
HASANI AHMAD SYAMSURI
NI11: 101034021060
JURUSAN TAFSIR MADIS
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1426 H.l2005 M.
HADIS TENTANG AZAN
DITlNJAli DARI SEGI SE.JARAH:
Kajian Masalah Azan Subuh dan .'umat
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ushulliddin dan Filsafat
.Iurllsan Tafsir Hadis Untuk Memenllhi
Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Teologi Islam (S.Th.!)
Oleh:
HASANI AHMAD SYAMSURI
NIM: 101034021060
Di Bawah Bimbingan ,
Pembimbing I,
~I-'Dr. H. Ahmad Luthfi Fathlillah, M.A.
NIP. 150316214
Pembimbing 1I,
Drs. Blistamin. MBA.
NIP. !50 289 320
.H.JRUSAN TAFSIR HADIS
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (urN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
142611.12005 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul HADIS TENTANG AZAN DITINJAU DARf SEGI
SEJAR<H: Kajian Masalah Azan Subull dan Jumat telah diujikan dalam sidang
munaqasyall Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UTN) Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 14 Februari 2005. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata I (S 1) pada jurusan
Tafsir Hadis.
Jakarta. 14 Februari 2005
Sidang Munaqasyall:
Ketua Merangkap Anggota,
Drs. ~allruddin AR.
P. 15020234]
Anggota:
H. Maulana, M.. Ag.
NIP. 150293221
Sekretaris MeJngkap Anggota,
~~
Edwin Syarif, M.Ag.
NIP. 150283 228
Dr. H. Ahmad Luthfi FathuHall, M.A.
NIP. 1503]6214
Drs. Bustamin, MBA
NIP. ]50289320
LEMBAR I'ERSEMBAHAN
J)eJtgdlf $egeJtdjJ CillFa
KIt;;erSelftPdlrKalf Kdrlfd /l1l
BJldF Oral1g Tndhl ;A./fdlrdl1t1d Alrlftdtl$lfdlftSJlrItldlf Ip;flfth $JII1drllfdl~
KdKdl1t1d Tercllftd TJldd SPd, Tafrj;l Sf.., Tddl H Zd/if#! Arlfiit $JI/?kl
AdK Terc/ittd Dedi IrdWdlf,
'Kary,;:*.JI Adddlr J)ocllffH- Kdrlfdhl Ada/dlr;erilr Pdlfa/fIftJl'
MOTTO
...A//tll! tlKtllf II1fllflltggiKtllf ortllfg-ortllfg Iftllfg /JertlKtI/ chlf /Jeri/lI111 tiitl!1ftlrtlll111
titllf ortllfg-Ortilfg Iftllfg tii/Jeri 1111111 jJfJlfgflFtll!lIt11f /Je/JertljJti tirJrqdF_
(Q$. A/-M&dtitlltll! (58), /I)
"Tiook,lab la;9ak bagi oral'/{} ~l1fJ fJeraka{ /)an beri{mu beristirabat (Oalam
mencari i{mu) til1fJ!JfA{kan negerimu oan berke.lanafabJ kelak el'/{}kau akan
menemukan peJ1{Jf¥ll1ti oral1(J1JTal'/{} ~t1{J etl(Jk.au tiJ1(j(Jt![kan. Bersusab
pa~fabJ karena sesuJ1{Jguhn;9a ketil'/{}gian Oerajat kebioupan brH1;9a hisa
Oicapai i1e~n kesusabpa~an" (Imam S~a~Ji)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. yang menguasai
langit dan bumi serta seisinya, yang telah memberikan taufiq, hidayah dan inayah-
Nya serta menitipkan kekuatan kepada penulis. Sehingga, dapat menyelesaikan
skripsi ini. Salawat serta salam senantiasa terJimpah kepada Nabi Muhammad Saw.
beserta para keluarga, sahabat, dan umat Islam yang selalu mengikuti sunnahnya.
Azan merupakan alunan dan nada musikal yang sangat spekrakuler yang
membangkitkan gairah keislaman yang mampu menggugah hati sanubari untuk
bersimpuh di hadapan-Nya. Banyak pengalaman yang bisa dijadikan I'tibar. bahwa
tidak sedikit orang masuk Islam lantaran mendengar alunan azan. Kalau kita
perhatikan, lafal azan ternyata mengandung nilai aqidah (ketauhidan), persaksian
bar.,va tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, juga
mengajak menuju kemenangan.
Berawal dari aktifitas keseharian penuJis sebagai Mua::in di Masjid Fathullah
UIN Syahid dan obrolan santai dengan Sekjur Tafsir Hadis, maka terinspirasilah
judul yang penulis angkat pada skripsi ini. Sehingga bisa dirampungkan dengan baik.
Tidak dapat dipungkiri bahwa proses awal penulisan skripsi ini, telah banyak
melibatkan banyak pihak yang secara langsung dan tidak langsung ikut berpartisipasi
membangun pondasi teori dan data. Sehingga., skripsi ini conat seksai sebagaimana
mestinya. Maka, penlliis selayaknya mengabdikan blldi baik kepada pam pihak yang
telah membantu, dengan ungkapan terima kasih yang tidak terhingga.
Kepada pihak dekanat dan jajarannya, penulis menf,'llcapkan terima kasih
khususnya kepada Bapak Dr.H.Amsal Bakhtiar, M.A. selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin dan Filsafatjuga kepada Bapak Drs. Zahruddin AR, MMSi selaku Ketua
Jurusan beserta Bapak Drs. Bustamin, MBA selaku Sekertaris Jurusan. Sebagai pihak
yang ditunjuk selaku pembimbing dan pengarah kepada penulis, penghargaan dan
ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Bapak Dr. H. Ahmad Luthfi FathuJlah,
M.A., selaku pembimbing I, dan Bapak Drs. Bustamin, MBA., selaku pembimbing II,
atas kearifan dan keluangan waktunya untuk mendiskusikan hal-hal yang penting
dalam skripsi ini.
Kepada Bapak Prof Dr. H. Fathurrahman Rauf beserta keluarga terutama
neng EJly dan bang Cecep N.S., S.Sos.l., penulis berterima kasih atas dukungan
moralnya, sehingga memotifasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan teina kasih kepada Prof Dd-L Abdul Aziz Dahlan dan
Drs.H. MU'allimi, M.A, yang telah bersedia menjadi pembimbing lepas sehingga
penulis dapat berdiskusi dengan beliau dan mendapat beberapa rujukan penting dalam
rangka l11eral11pungkan skripsi ini.
Penulisjuga menghaturkan terima kasih kepada stafPerpustakaan Utal11a UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat,
perpustakaan Fakultas Dakwah dan KOl11unikasi dan perpustakaan Iman Jama'
Jakarta atas tel11pat nyaman yang diberikan kepada penulis untuk membaca dan
mencari rujukan penting. Ucapkan terima kasih penulis sampaikan kepada Ust.
Muharram, S.Ag. yang telah membantu penulis dalall1 mell1bacakan berbagai sumber
primer yang penulis butuhkan.
Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada keluarga besar K.H.
Hasbullah Qomar selaku pengasuh PONPES BANUL QOMAR, terutama Kang
Muktillah, S.Ag., yang telah ll1engantarkan penulis dengan tulus dan ikhlas ke
gerbang peradaban yakni di kampus UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Kawan-kawan di kelas TH-A, khususnya kawan-kawan seperjuangan Farid,
Deden, Amri, Jaza, H.Rizki, H.Zaini, Deni, Endoy, Derpi, Indra terimakasih atas
pinjaman bukunya, dan lain-lain. Teman-tell1an di Himpunan Qori-qoriah Mahasiswa
(HIQMA): Arif, Jajang, Asnal, Kamal, lsti, Jim, dan lain-lain. Teman-teman
Lembaga Tahfiz dan Ta'lill1 al-Quran (LTTQ): Dicki, Farid, Hasbi, Rokim, Nizar,
Husnul dan lain-lain. Teman-teman di Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Asep,
Chotib, Kamal, dan lain-lain. Teman-teman di KM',C (Keluarga Mahasiswa Serang
Cilegon) Rizlll, Adi, Amar, Amas, Chimong dan lain-lain. Teman-teman AlumniMA
AI-Khairiyah Karang Tengah Cilegon Mahjul, Ani, Mahmudi, Ipul, lebih khusus buat
Eti yang telah banyak ngasih perhatian dan menemani suka duka penulis dalam
merampungkan skripsi ini. Kawan-kawan di masjid Fathullah yang tergabung dalam
remaja Masjid FathulIah: Wahid, Latif, Ami, Rahman, Hadir, Muksid, Salman, Takin
dan lain-lain. Rekan karyawan masjid: Erwin, J'be, Daus, Leli, Niman, Aie, rekan
muazin Na:lan~ J::n Tauflq. Rahmat makasih komputernya. Juga pengurus ma~jid
Fathullah Bapak Dedi Nursyamsi, M. Hum, Drs. Muchsin dan lain-lain yang telah
me'11berikan semangat untuk terus berkiprah dan berkarva dilingkungan lebih !uas.
Tidak kurang rasa syukur penulis haturkan kepada: Kakanda kang Fuad, S.Pd.. kang
Tafriji, S.E., kang Fadi!. kang H. Zainul, kang Subki serta adik penulis Dedi Irawan
yang kegigihannya dalam belajar dan bekerja memberikan semangat bagi penulis
untuk tems maj u dan berkarya.
Akhirnya rasa syukur dan bakti penulis haturkan kepada Ayahanda Ahmad
Syamsuri dan lbunda Sunariyah yang tak henti-hentinya memberikan dorongan dan
motifasi serta doa yang tulus bagi keberhasilan penulis dalam mengukir kehidupan
yang berguna dan herharga. Kasih sayang, nasihat, dan bimbingan mereka selama ini
telah memberikan niat dan tekad penulis untuk tems maju dan berguna bagi kciuarga.
nusa, bangsa dan agama.
Dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis menyadari bahwa adanya
kekurangan dalam penyusunan skripsi. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik
kOl1stuktifdan saran pemb8U yang bersifat membangull guna perbaikan untuk masa
yang akan datang. Semoga Allah Swt. memberikan balasan dan rida-Nya kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini. Penulis
berharap bahwa skripsi ini, dapat memberikan kemanfaatan dan kontribusi yang baik
bagi perkembangan keilmuan. Sehingga, dapat bennanfaat bagi penulis dan para
pembaca. Amin.
Jakarta, 05 Muharram 1426 H.
14 Februari 2005 M.
Penulis,
Hasani Ahmad Svamsuri
DAFTAR lSI
Lembar Peugesahan
KatJl Pengantar .
Daftar isi v
BAB I. Pendahuluan 1
A. Latar Belakang Masalah .
B. Tujuan Penelitian ..
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah .
D. Metodologi Penelitian ..
8
9
9
E. Sistematika Penulisan 10
BAB II. Pengel·tian dan Sejarah Azan 12
A. Pengertian Azan .
B. Sejarah Azan .
C. Ketitamaan Azan .
13
30
BAB Ill. Hadis-Hadis Tentang Azan 40
A Hadis-Hadis tentang Azan Subuh . 40
1. Hadis-Hadis Yang Terdapat Dalam Kitab Sahih Af-Bukhari 40
2. Hadis-Hadis Yang Terdapat Pada Kitab Sunan An-Nasa'i 46
B. I-Iadis-Hadis Tentang Azan Jumai . 48
I. Hadis-Hadis Yang Terdapat Dalam Kitab Swum an-Nasa', . 48
2. Hadis-Hadis Yang Terdapat Dalam Kitab Swum Abu Daud... 5)
3. Hadis-Hadis Yang Terdapat Dalam Kitab ,,?a~li~l A/-Bukhari.. 54
4. Hadis-Hadis Yang Terdapat Dalam Kitab Jami' Af-Tirmizi.... 55
5. Hadis-Hadis Yang Terdapat Dalam Kitab Sunan /bnu Majah. 56
BAB VI. Analisa Mengenai Azan Subuh dan Jumat 59
A. Azan Subuh Pada Masa Rasulullah, Sahabat dan Kini 59
I. Azan Subuh Pada Masa Rasulullah ... '" 59
2. Azan Subuh Pada Masa Sahabat ... . .. 61
3. Azan Subuh Pada Masa Sekarang. 62
B. Azan Jumat Pada Masa RasuI, Sahabat dan Kini 63
I. AZlin Jumat Pada Masa Rasulullah '" , 64
2. Azan Jumat Pada Masa Sahabat '" 65
3. Azan Jwnat Pada Masa Kini 66
BAB V Pellutuff 68
A. Kesimpulan 68
B. Saran-Saran . 69
DAFTAR PUSTAKA 71
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Konsonan
Fonem konsonan bahasa .'rob yang dalan SISlem lu!isan Arab dilambangkan
dengml hIlmI', dalam transliterasi ifll scbagian dllrunbmlgkan dengan hurur dan
sebagiannya dilambangkan dengan [,ulela, elml sebagiwl lagi dengan hurtlf d::.~ l,u,uJ
sekaJigus.
Di bawah ini haftar huruf Arab ilu dan transliterasinya dengan huruf latin.
(I) = A (.» = T
(Y) = B (.t) = 7:
(.,,) =T C0 -'. -
(,.,,) = S U=G
(0=J P)= F
(u = J:l (J) = Q
CU=Kh i.,) - K- -
(,) = D (J) = L
(;) = z (:) = M
()) = R (.) = N
(j) >= Z (,) = w
c-) = S O=H
U) =Sy 0='
(c"') = ~ (.,;) = y
C.» = l?
B. Vokal Tunggal (Pendek) C. Vokal Rangkap (Diftong)
=a
=i
=u
o
D. Vokal Panjang (Maddiih)
(I~) =a
C,;-) = 1
,/
~) -l'.....) =u
= aw
:= ay
E. Kata Sandang (JI)
(JI) = al
(J!I) = al-sy
BABI
HADIS TENTANG AZAN, DlTlNJAU DARI SEGI SEJARAH;
KAJIAN MASALAH AZAN SUBUH DAN .JUMAT
A. Latar Belalmng Masalah
Ketika berbicara tentang Islam, paling tidak terdapat tiga bidang kajian yang
mesti dibedakan, yaitu: pertama, teks orisinil Islam, yakni al-Quran dan hadis sahih
dari Nabi; kedua, pemikiran Islam yang dianggap sebagai bentuk interpretasi atas teks
orisinil yang dapat ditemukan dalam empat disiplin pokok wacana Islam: hukum,
teoIogi, fiIsafat dan tasawuf; dan ketiga, perwujudan praktek sosio-historis yang
berbeda.'
Islam mengatur berbagai aspek kehidupan manusia baik di bidang ekonomi,
politik, kebudayaan, sosial dan lain-lain. Juga berusaha rnengatur kehidupan manusia. ,.
Unsur pokok dalam hal ini adalah mengatur waktu. Islam merupakan satu-satunya
ajaran yang paling kuat untuk membahagiakan manusia di dunia dan akhirat.2
Secara
universal, Islam diyakini sebagai satu tatanan yang memberikan acuan normallve
terhadap seluruh aspek kehidupan manusia. Keabsahan ajarannya telah terbukti dalam
setiap percaturan dinamika sejarah dan peradaban manusia. Dunia, secara perlahan
1 Nashr Hamid Abu Zayd, AI-QlIr 'all dan Hermf!!1elllik dan Keklfasaall; KOll/rojersi dan
Peilggllgalail Hermeileu/ik AI-Qur'ail, (lelj.), (Bandung: RQiS, 2003), Cet. Ke-I, h. 85
2 Syekh Mohammad bin lameel Zeeno, Bimhingail f.Jam Uil/uk Pribadi dan Ma.}t1rakm.
(lerj.), (Jakarta: CX Dam! Hag, 1994), Cel. Ke-I, h. 14-15
2
memberikan legitimasi bahwa Islam, sebagai din merupakan sumbu kebudayaan umat
manusla.
Perkembangan zaman dengan seperangkat kemajuannya teiah mempengaruhi
tatanan kehidupan manusia, cara hidup, sistem interaksi, Iransjormasi sosial budaya
serta sistem nilai yang dianut oleh anggota masyarakat.
Pengetahuan tentang proses-prsoses sosial memungkinkan seseorang untuk
memperoleh pengertian mengenai segi yang dinamis dari masyarakat atau gerak
masyarakat.J
Tidak terkecuali dalam masalah 1m, bagaimana manusia
mengimplikasikan dan melibatkan diri daJam inleraksi verlikal, hubungan dengan
Tuhan, pencipta dan pengatur kehidupan. Keadaan demikian ini akan mempengaruhi
inlensilas perilaku keseharian.
Universalitas Islam telah menumbuhkan image yang beragam (heterogen)
terhadap pemahaman umat Di kalangan urnat Islam ·sendiri, kita melihat adanya
keleluasaan pemahaman terhadap ayat-ayat qauliyah dan kauniyah, baik yang tertera
dalam lileralur tuntunan al-Qur'an dan as-Sunnah, maupun yang berupa tanda-tanda
alam yang sarat perubahan ini. Satu ayat kemasyarakatan misalnya, telah menelorkan
pemahaman yang berbeda. Pada sisi lain, bagian ini tidak jarang membawa kekuatan
yang mampu memecahbelah persatuan umat4
, Soerjono Soekanto, Sosiologi Sua/II Pengalllar, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2002), eet. ,~e­
12. h. 59
.. A. Chadri Romli, Pel'J1lasalahall Shalal .fum 'al: Mengkaji Kembali Berbagai Pelldapat
UfamG danlllfadzhab Fiqih Sepl/lar Ibadah Jam 'at Mem~iu Kepada Kesatuall Pemahaman Komekstual
Dalam Pelaks""aill1l1ya. (Surabaya: Pustaka Progressi!; 1996), cet.ke-6, h. !
3
Sisi terakhir iniIah yang akhir-akhir ini masih berada dalam bingkai
perbincangan yang tidak lUntas.
Azan menurut bahasa adalah pemberitahuan5
Sebagaimana tlrman Allah
sebagai berikut:
Artinya: Dan (inilah) suatu pemberitahuan dari Allah dan RasuI-Nya ... (Q.S. At-
Taubah (9):3)
Dalam ayat lain, Allah juga berfirman:
Artinya: Dan beritahukanlah (serukanIah) kepada manusia untuk mengerjakan haji...
(Q.S. AI-Hajj (22): 27)
Denpn azan tercapailah seruan untuk berjamaah dan mengumandangkan
symr Islam. Imam Qurtubi dan lain-lain berkata yang dikutip oleh Sayyid Sabiq
dalam Fiqhus-Sunnah:
"Walau kalimat-kalimatnya tidak banyak, tapi azan l11engand,mg soal-soal
aqidah, karena ia dimulai dengan takbir dan mel11uat tentang wuj ud Allah dan
kesel11purnaan-Nya. Kel11udian diiringi dengan tauhid dan menyingkirkan
syarikat, lalu menetapkan kerasuIan Muhammad Saw. serta seruan untuk
patuh dan taat sebagai akibat pengakuan risaIah karena ia tidak mungkin
dikenal kecuali dengan tuntutan Rasul. Dan setelah itu diserukannya
kemenangan, yakni kebahagiaan yang kekal lagi abadi, dimana terdapat
isyarat mengenai kampung akhi~at, kel11udian beberapa kalimat diulang
sebagai penegasan dan penguatan.
5 Abduffehman al-Jaziri, Kilah al-Fiqh 'ala Mazailih al-Arha 'ail, (Beirut: Darul Fikr,tt). jilid
I, h. 310
(, Sayyid Sabiq. Fiqh as- SIII/llah. (Beirut Daml Fikr, 1971), eet. Ke-5, jilid t, h. 94
4
Azan, dalam berbagai versi, merupakan bagian dari fenomena ini. la tidak
dapat dihindarkan lagi, selal u terbentur dengan tradisi, kondisi dan komunitas yang
ada. Sehingga tidak jarang, pelaksanaannya cenderung beragam, baik yang
berhubungan dengan tempat, waktu, syarat sah, rukun dan sebagainya. Misalnya dua
kali azan subuh. Azan itu hendaklah pada awal waktu, tanpa memajukan atau
mengundurkannya, kecuali azan pada waktu fajar, maka disyariatkan memajukannva
dari awal waktu, jika dapat dibedakan di antara azan peIiama dan yang kedua hingga
te~iadi kekeliruan.
Sabda Nabi sebagai benkut:
::.,f 4. .:.r .ili ~ Y. ~-oJ .:.r y ~ y.1 .:.r ~.A ;;. W..' Y. .ili ¥ l;j:A"..
,. -- -- " " -;;"" .;;
.J jl '" ~  ,
~~14 4? ly.fo'lJ ~ ,J,lI 011y' ":l'j"! 01»:JIb ~J ~.illl.j-P.ill JJ-')
,
7~ ~r :41 JUli 4? -#~14 ":l ~ ~) <JS') :J1.9 I:' ·«rp::. rry./ ,
Artinya: Telah bercerita kepada kami Abdullah bin Musall!L"nah dari Malik dan ibn
Sihab bin Salim bin Abdullah dan bapaknya bahwasannya Rasulullah Saw.
bersabda: "Sesunguhnya Bilal azan di waktu malam, maka makan dan
minumlah kamu sampai azan pula Ibnu Umi MaktuO!, kemudian Rasulullah
bersabda kembali: Umi Maktum adalah seorang yang bUla yang tidak
menyeru kecuali dikatakan baginya: waktu subuh telah tiba waktu subuh
lelah tiba". (H.R. Bukhari)
Dari hadis di alas, kelihatan bahwa di zaman Rasulullah menggunakan dua
kali azan subuh yaitu pertama azan pada awal waktu dan sebelum waktu. Sepeni
yang dilakukan di Makkah dan di Madinah. Namun pada proses sejarah, hal di atas
7 Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim ibn Mugirah bin Bardizbah aJ-
Bukhari. Sahil' Bukhari. (Riyad: Darus-Salam, J999), .iuz I. cet. Ke-2, h J02
5
tidak berjalan dengan mulus. Seiring dengan berjalannya waktu, di kalangan
masyarakat masih terdapat perbedaan-perbedaan eara yang 10k pelak menimbulkan
perselisililm bahkan perpeeahan. Sehingga, membutuhkan penjeiasan dan
pembahasan yang akan mampu memberi lampu penerang di kalangan masyarakat.
Jelasnya bahwa ada dua cara pelaksanaan azan pada salat subuh. Pertama
adalah dua kali: azan pertama dilakukan sebelum masuk waktu subuh dan yang yang
kedua azan dilakukan setelah masuk waktu salat subuh. Hal inilah sesuai dengan
yang dipraktikkan pada masa Rasulullah Saw. dan sesuai oengan hadis. Seperti yang
di lakukan di Makkah dan di Madinah. Sedangkan yang kedua menggunakan satu
kali azan yaitu ketika sudah masuk waktu subuh. Seperti yang dilakukan di
Indonesia.
Selain hal di atas, disyariatkan bagi muazin untuk raswib yakni mengucapkan
as-shalatu khwrun minan-naum (salat itu lebih baik dari pada tidur) ketika v'aktu
azan subuh, setelah lafaz hayya 'alaifalah8
Menurut Ibnu Ruslan yang dikutip oleh AI-Kahlani mengatakan bahwa
ucapan as-shalalu khairun minan-naum hanya pada azan pertama pada waktu subuh,
karena azan pertama itu untuk membangunkan orang-orang yang sedang tidur.
Adapun azan kedua, maka itu sebagai pemberitahuan tentang masuknya azan subuh
dan sebagai ajakan untuk menunaikan salat subuh9
" Sayyid Sabiq, j')qhus-Sullllah, 01'. cil., h. 96
9 As-Sayyid AI-Imam Muhammad bin Ismail AI-Kahlani, Sullulus-Salam, (Bandung: Dahlan,
It),juzl,h 120
6
Berdasarkan hal ini, bahwa lafaz as-.yafatu khairul1 minal1-l1aUI1l itu bukan
lafaz azan yang disyariatkan untuk mengajak orang unluk menunaikan salat dan
untuk memberitahukan masuknya salat subuh. Jadi, lafaz itu sama dengan lafaz- lafaz
lasbih (pujian dan tasbih) yang biasa diucapkan orang pada masa akhir-akhir ini,
sebagai pengganti azan pertama itu.
Begilupun dengan azan JumaL Azan Jumal, sebagaimana dikelengahkan
dalam pembahasannya, lidak terlepas dari kerangka ini. DaliI-daliI qat'i tentang
masalah ini baik yang bersumber dari aI-Quran maupun as-Sunah, termasuk fatv/a-
fatwa sahabat telah memperkaya perbedaan persepsi dan pendapat para fuqaha '.
Perbedaan-perbedaan tersebut lidak terlepas dari fenomena di atas (baca: kemajuan
dan perkembangan zaman), di samping interpretasi mereka, misalnya tentang latar
belakang sejarah disyariatkannya salat Jumat, jumlah minimal jamaah Jumat, azan
Jumat dan sebagainya.
Sebetulnya pada zaman Rasulullah Saw. azan pada hari Jumat itu
dikumandangkan hanya satu kali, yaitu setelah khatib yang sekaligus menjadi imam
duduk di atas mimbar, sebagaimana disebutkan dalam hadis RasuI:
, . .
~l..w .:>IS'» J.i ~j .:r. ,-:-,W.:f Zff'jJ .:f '-:-'~ '.Jr0<I W::"'" J.i f-" W.,l.:>-
-" - " . . . l' '"
7
Artinya: Adam telah bercerita kepada kami ia berkata: telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abi Za'b dari Juhri dari Sa'ib bin Yazid ia berkata: "Adalah azan
Jumat itu pada mulanya ketika imam telah duduk di atas mimbar. Oemikian
itu terjadi pada masa Nabi Saw., juga pada zaman Abu Bakar dan Umar
R.A.. Lalu ketika tiba masa Usman R.A., manusia bertambah banyak
jumlahnya, beliau memprakarsai tambahan azan yang ketiga, di atas
Zaura'." (H.R. Bukhari)
Secara substansial, banyak persoalan di seputar salat Jumat ini yang masih
diperselisihkan oleh para Fuqalla. Oi antaranya, boleh dilaksanakan lebih dari satu
salat Jumat dalam satu kampung, wajibnya mengahadiri salat Jumat, dan sebagainya.
Contoh-contoh di ata~, masih diperselisihkan oleh para ji/qalla. Oi sinilah
reinterpretasi terhadap ketentuan-ketentuan normative dan Ilistoris (Jatar belakang
sejarah) perlu dilakukan, sehingga se1alu menjadi bagian integral, tidak kaku,
sekaligus sebagai refleksi kebutuhan manusia terhadap Tuhannya. Bukan bahkan'
sebaliknya, sesuaiu yang asing dan hanya membuang-buang waktu, utamanya dalam
kehidupan yang serba rasional im. Tidak sekedar itu azan merupakan rutinitas yang
bemuansa sosial sangat tinggi yang diharapkan mampu menggalang dan mempererat
tali ukhuwah Islamiyah yang hampir diabaikan oleh pemahaman para pemeluknya
(umat Islam).
10 fhid.. h. 146
8
Atas dasar inilah yang mendorong penulis untuk menuangkan dalam skripsi
dengan judul: "Hadis Tentang Azan Ditinjall Dari Segi Sejarah; Kaji:lO Masalah
Azan Subuh dan .Jumat".
B. Tujuan l'enelitian
Setiap tindakan yang dilakukan pasti memiliki maksud dan tujuan tertentu.
Demikian halnya dengan penulisan skripsi ini yang memiliki tujuan-tujuan sebagai
berikut:
I. Untuk memenuhi syarat memperoleh gelar saIJana Strata Satu (S I) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Untuk mengetahui hadis-hadis tentang azan ditinjau dari segi sejarah.
3. Untuk mempelajari hadis-hadis tidak cukup dengan hanya melihat teIjemahan
saja, tetapi dengan mengkaji dan mendalami, akan memba'Na kita terhadap
makna yang terkandung dalam hadis seCal'a mendalam.
4. Untuk menambah dan memberikan intbnnasi yang benar dan mendalam
mengenai hadis tentang azan subuh dan Jumat ditinjau dari sejarah.
5. Menambah literatur khazanah intelektual khususnya tentang hadis-hadis
tentang azan.
9
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
I. Pembatasan Masalah
Kajian ini hanya menyoroti dua kali azan subuh dan Jumat ditinjau dan segi
sejarah. Dua kali azan Jumat yang kami maksud adalah azan Rasul yang sekali,
kemudian ditambah dengan azan Jumat yang ditambah oleh Usman. Dengan
demikian selain dari azan subuh dan Jumat tidak tennasuk dalam kajian skripsi ini,
yang dikaji dari kitab-kitab hadis karya para ulama yang asli dan otentik, yang penulis
batasi hanya kitab af-ku/ub as-Sit/all. Kitab-kitab hadis karya para ulama inilah yang
penulis jadikan sebagai sumber primer (pokok) untuk mengkaji hadis tentang azan
ditinjau dari sejarah; kajian masalah azan subuh dan jumat. Dengan tanpa adanya
kritik sanad dan matan.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis rumuskan masalahnya
sebagai berikut: Bagaimana tinjauan hadis tentang azan subuh dan Jumat ditinjau
dari segi sejarah?
D. Metodologi Penelitian
l. Pengumpulan Data
Penulisan skripsi ini didasarkan pada suatu pembahasan yang menggunakan
metode penelitian kepustakaan (library research) yaitu suatu metode yang dilakukan
Jengan mencari dall mengumpulkan li/eratur yang relevan dengan pokok
10
pennasalahan (data primer) dan juga dengan literatur yang mendukung (data
sekunder) dalam skripsi ini sebagai pelengkap.
2. Metode Pembahasan
Dalam pembahasannya, skripsi ini menggunakan pendekatan deskriplij
ana/ilis. Yaitu sebuah pendekatan yang diarahkan untuk memaparkan masalah
dengan menguraikan gagasan primer yang terdapat di dalamnya yang kemudian
dianalisis.
3. Teknik Penulisan
Adapun teknik penulisan dalam skripsi ini, penulis berpedoman pada buku
"Pedoman Penulisan Skr;psi, Tesis dan Diserlasi" yang diterbitkan oleh UrN Jakarta
Press, cet ke-2, tahun 2002.
E. Sistematika Pwulisan
Untuk mempennudah dalam membabas skripsi ini, maka skripsi ini ditulis
dalam lima bab yang masing-masing bab terdiri dari pasal-pasal yang terkait kuat
antara yang satu dengan yang lainnya, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab pertama adalah pendahuluan. Bab ini berisi tentang latar belakang
masalab, tujuan penelitian, pembatasan dan perumusan masalab, metodologi
penelitian, dan sisternatika penulisaan.
Bab kedua membicarakan masalab pengertian dan sejarah azan, vpng terdiri
dari: pengertian azan, sejarah azan, dan keutamaan azan.
11
Bab ketiga memuat tentang badis-hadis tentang azan. Oalam bab ini memuat
dua pokok permasalahan. Yaitu: pertama mengenai hadis-hadis tentang azan subuh,
yang kemudian di bagi lagi menjadi dua bagian. Yaitu: hadis-hadis yang terdapat
dalam kitab Sahih af-Bukhari dan hadis-hadis yang terdapat pada Sunan an-Nasal.
kedua memuat hadis-hadis tentang azan Jumat, yang kami bagi lagi menjadi lima
bagian: yaitu: pertama hadis-hadis yang terdapat pada Sunan an-Nasai, kedua hadis-
hadis yang terdapat pada Sunan Abu lJaud, ketiga memuat tentang hadis-hadis yang
terdapat pada :'jahih Bukhari, keempat memuat tentang hadis-hadis yang terdapat
pada Jami' al-Tirmi=i dan yang kelima memuat tentang hadis-hadis yang terdapat
pada SUI/an Ibnu Majah.
Bab keempat adalah bab inti yang mengurai tentang analisa mengenai azan
subuh dan Jumat. Oalam bab ini memuat dua pokok pennasaJahan. Yaitu: azan subuh
pada masa Rasulullah, Sahabat dan sekarang, yang mencakup tiga sub bagian: yaitu
azan subuh pada masa Rasulullah, azan subuh pada masa sahabat, dan azan subuh
pada masa sekarang. Kedua mengenai a7..aI1 Jumat pada masa Rasulullah, sahabatdan
kini. yang dibagi lagi dalam sub bagian yang mertcakup: azan Jumat pada masa
Rasulullah, azan Jumat pada masa sahabat, dan azan Jumat pacta masa kini.
Bab kelima merupakan bab penutup yang bensi kesimpulan yang ditarik dari
pembahasan dari bab-bab sebelumnya. Oalam rangka menjawab masalah pokok yang
telah dirumuskan di bagian pendahuluan dan juga memuat saran-saran konslruktil
BAB II
PENGERTIAN DAN SEJAJRAH AZAN
Asal makna azan adalah memberitahukan, yang dimaksud disini ialah
memberitahukan waktu salat telah tiba, dengan lafaz yang telah ditentukan oleh
syara '. Oalam lafaz azan itu terdapat pengertian yang mengandung beberapa maksud
penting, yaitu sebagai akidah, seperti adanya Allah yang Maha Besar bersifat Esa,
tidak ada sekutu baginya, serta menerangkan bahwa Nabi Muhammad Saw. adalah
utusan-Nya. Kita diajak untuk mentaati perintah-Nya, yakni mengerjakan salat,
kemudian diajarkan pula kemenangan dunia dan akhirat. Akhirnya diakhiri dengan
kalimat tauhid.
Azan dimaksudkan untuk memberitahukan bahwa waktu salat telah tiba dan
menyeru untuk melakukan salat beIjamaah. Selain itu lmtuk mensyiarkan agama
Islam di muka umuml
Oi bawah ini akan penulis uraikan lebih jauh tentang pengertian azan menurut
para pakar, baik dari segi bahasa maupun istilah. Kemudian penulis elaborasikan
kembali dari pendapat-pendapat para pakar tersebut. Selain itu juga, mengurai
tentang sejarah azan lengkap, yang bersumber dari hadis-hadis yang penulis ambil
dari al-kulub as-Sillah. Oi bagian yang lain, penulis juga mengurai tentang
keutamaan-keutamaan !l;3n lengkap dengan hadis-hadisnya yang penulis rujuk dari
al-kulubu as-Sillah juga.
I Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam. (Bandung CV Sinar Bam, 200 I), cet ke-34, h. 53
13
A. Pengertian Aun
Azan menurut pengertian lugawl (etimologi) berarti al-l'lam yang
mengandung pengertian pemberitahuao, misalkan al-i'lam bis-.yalal yang artinya
azan. Sedangkan u3:ina-i:':nan wa u::anan berarti memperkenankan, membolehkan,
•
memberi izin. Lain lagi dengan al-a:':in yang sarna dengan al-Mua::in (yang berazan)
mengandung tiga pengertian yakni: pertama al-ka(il artinya yang menanggung, kedua
a:':-:':a'im artinya pemimpin, ketiga al-hajib artinya pengantar masuk orang yang akan
menghadap.2
Dalam Kamus Konlemporer, azan mengandung banyak sekali makna.
Misalnya: A3:ina Ii dengan makna sama 'a artinya memperbolehkan, mengizinkan,
A3:ina i1a au Ii dengan makna islama 'a; a:':ina bi bima 'na 'alima artinya mengerti,
mengetahui; A:':ina hi semakna dengan dalla 'ala qarbi hadisi kaza artinya hampir,
diambang; azana hi semakna dengan a 'alama artinya memberitahukan,
menginformasikan; ada juga a:':ana bi semakna dengan au.lyaka an artinya hampir,
diambang; sedang a3::':ana da 'a i1as-salah dengan arti mengazani, mengajak salat3
Sedangkan menurut istilah (terminologi), azan dalam Kamus ISlilah Fiqih
adalah panggilan yang disernkan kepada kaum muslimin untuk mengerjakan salat,
atau sernan tanda masuknya salat fardu·
2 Ahmad Warson Munawir, a:-J,4UllGwir Kamus Arab-IndoNesia, (Surabaya: Pustaka
Progresif, 1997) eet. Ke-14, h. 15
3 Afabi! Al~ Ahmad Zuhdi Muhdlar, AI- 'Isri, Kamlls KOl1/emporer Arab-Indonesia,
(Yogyakal1a: Multi Karya Grafika, 1999), h 70
"M. Abdul Mujib, et.al., Kamlls IslJlah Ficflh. (Jakal1a Pustaka Firdaus, 1995). cet Ke-2, h. 4
14
Menurut as-Sayyid ai-Imam Muhammad bin Ismail al-Kahlani azan menurut
istilah adalah pemberitahuan tentang masuknya waktu salat dengan lafaz-Iafaz yang
khusus5
Sayyid Sabiq dalam Fiqhus-Sunnah mengartikan azan menurut istilah adalah
pemberitahuan tentang masuknya waktu salat dengan lafaz-Iafaz tertentu6
Hal inipun
senada dengan pengertian yang diberikan oleh Muhammad Jawad Mughniyah, ia
mengartikan azan menurut istilah adalah menginformasikan (memberitahukan)
tentang waktu-waktu salat dengan kata-kata tertentu7
As-Syaukani juga mengartikan azan adalah pemberitahuan tentang masuknya
waktu salat dengan lafaz-Iafaz yang telah ditentukan yakni, lafaz yang memuat
tentang permasalahan aqidah8
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, azan adalah seruan untuk
mengajak orang untuk melakukan salat.9
Dari beberapa definisi di atas, definisi dalam Kamus Isrilah Fiqih lebih
menekankan kepada seruan untuk salat fardu. Definisi as-Sayyid aI-Imam
Muhammad bin Ismail al-Kahlani, Sayyid SaIJiq, dan Muhammad Jawad Mugniyah
nampaknya sarna, yakni sarna-sarna mengandung seruan dengan lafaz yang
ditentukan. Maksud dari lafaz yang ditentukan di sini adalah lafaz-Iafaz yang sudah
5 as-Sayyid aI-Imam Muhammad hin Ismail al-Kahlani, SlIbllllis-Salam. (Bandung: Dahlan,
tt),juz I, h. lIS
6 Sayyid Sabiq, hd?!ls-Snnnah. (Beirut: Darul-Fikr), cet. Ke-5, jilid I. h 94
7 Muhammad lawad Mugniyah, Nqih Lima Mazhab: .fa fari, Hanaji..laliki, 5}'aji'l, dan
Hambali, (Ierj'), (Jakarta: f'T Lentera Basritama, 1999), cet. ke-4, h. 96
, Muhammad Ali bin Muhamad as-Syaukani, Nailnl-Anlar, (Beirut: Darul Fikr, 1994), .iuz f,
h. 9
9 Depdikbud, Kamns Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta' Balai Pustaka, 1988), cet ke-l. h 60
15
disyariatkan dalam teks-teks hadis tanpa menambah dan mengurangi; definisi as-
Syaukani selain mengandung seruan dengan lafaz-lafaz yang khusus, ia lebih
menukik lagi, yaitu lafaz yang mengandung nilai akidah. Sedangkan dalam Kamus
Bahasa Indonesia tampak lebih ke pokok pennasalahan yakni panggilan untuk
mengajak orang untuk melakukan salat. Namun masing-masing dari definisi tersebut,
menyebutkan sesuatu yang prinsip, dan di sinilah titik temu mereka, yaitu seruan
untuk melakukan salat.
B. Sejarah Azan
Telaah historis hadis atau telaah sebablo wurudul-hadis berarti telaah tentang
sebab-sebab Nabi menuturkan sabdanya. II T"laah terhadap sejarah ini sangat penting,
karena dengannya hadis Nabi akan dapat dipahami secara proporsional. Menurut
Imam Jalaluddin (w. 911 H.), sebab-sebab historis munculnya hadis ltu dapat
dikategorikan mel1jadi tiga: Pertama historis yang berupa ayat al-Quran, kedua sebab
yang berupa hadis dan yang ketiga sebab yang berkaitan dengan sahabat.12
10 Dalam kamus af-Mu:iam a/-Wasil, sebab diartikan dengan a/-hab! (tali) atau sejarah yaitu
sesuatu yang menghubungkan pada yang lam. Ibrahim Anit, et.al., a/-Mli :iam a/-Wasil, (up.: Angkasa,
1972), h 411
II Endang Soetari, Jlmli Hadis, (Bandung: Ama! Bhakti Press, 1997), h. 211. kajian tentang
hislonl hadis dirintis oleh Abu Hamid b;n Kajnah al-Jaban, kemudian disusul oleh Abu Hafs Umar
bin Muhammad bin Raja'l al-Ukhbun (380 H.-458 H.). Ibrahim bin Muahmmad Kamaludin (terkenal
dengan Abu Hamjah al-Husaini) (1054-1120) .iuga menulli~ sebuah kitab tentang kajian ini yaitu: "a/-
Bayan wa a/-Tasr(f.1i ashab a/-Wlirud 'ai-Hadis", Fathurrahman, Ikhlisar Mlisla/ahIlI-Hadis,
(Bandung PT Al-Ma'arif,1978), cet. Ke-2, h. 286-289, TM. Hasbi as-Siddiqi, Pokok-pokok IImli
Dirayah Hadis II, (Jakarta: Bulan Bintang: 1994), h.296
12 Jalaluddin as-Suyuti, a/-Lllma 'fi asbab a/-Wurud a/-Hadis, (Beimt: Daml Fikr, tth), h. 18-
19
16
Disyariatkan azan pertama yaitu dari hijrah Nabi ke Madinah. Sedangkan
diperintahkan (disyariatkannya) menurut Syiah adalah bahwa Malaikat fibril yang
membawa turun dari Allah kepada Rasul yang mulia. Sedangkan rnenurut Sunni
adalah Abdullah bin Zaid bennimpi ada orang yang mengajarinya kemudian
diceritakan mimpinya itu kepada Rasulullah, lalu Rasul memastikan untuk
memenuhinya. 13
Sepanjang riwayat-riwayat yang penulis temukan, dapat diketahui bahwa azan
itu sendiri mulai disyariatkan pada tahun pertama Hijriyah.
14
Kalau dulu di tanah
Makkah azan sembunyi-sembunyi di celah-celah bukit di luar kota. Di Madinah
setiap waktu berdengunglah suara Bilal menyeru keagungan Allah, lima kali dalam
sehari semalam dari mulai fajar, suara Bilal dari atas rumah yang agak tinggi di dekat
masjid. 15
Oi samping masjid, ada sebuah rumah kepunyaan seorang dari Banun-Najjar
yang lebih tinggi dari masjid. Bilal naik ke atas rumah itu lalu menyeru azan. Dengan
13 Muhammad Jawad Mugniyah, l'iqih Lima Mazhab:.Ia :fari, Hallafi, Maliki, .s:vafi 'I dall
Hambali, (Ielj'), loc.cil.
l4 Lihat: SlIbllllis-Salam; "Kewajiban azan ini setelah Hijrah ke Madinah pada tahun pertama
hijrah. Akan tetapi tertera beberapa hadis yang menunjukkan bahwa azan itu dimulai disyariatkan
sejak di Makkah, akan tetapi yang benar adalah pendapat yang pertama. AI-Imam Muhammad bin
Ismail al-Kahlani, SlIbllllis-Salam, loc. cit, lihat pula Kilab al-Fiqh 'ala Mazahibil-Arba 'ah: "Azan
itu disyariatkan pada tahun pertama hijrah di Madinah Munawarah". Ahdur-Rahman al-Jaziri, Kilab
al-hqh, (Beirut: Darul-fikr, ttl, jilid I, h. 310., liha! juga di A. Chodri R"mli, Permcmdahan Salal
.Il1mal: Mengkqji Kembali Berbagai Pelldapal (llama dan Madzhab Fiq;h ~eplilar Ibadah .111m 'al
Memrjll Kepada Kesaillan Pemahaman Komekslllal Dalam Pelaksallaannya, (Surahaya. Pustaka
Progressif, 1996), cet ke-6, h.1
lS Rus'an, Lililasall Sejarah Islam di Zaman 1Iaslllllllah Saw., (Singapura: Pustaka Nasional,
1982), cet ke-I, h. 99
17
hal itu, rasa takut yang membayangi kaum muslimin ketika itu berubah menjadi aman
dan tentram. Yasrib kini menjadi Madinalur-Rasul (kota Rasll lullah).16
Jauh setelah itu, pada tahun kedelapan Hijriyah, ternyata azan juga pernah
dikumandangkan pertama kali di atas Ka'bah atas perintah Nabi Saw., untuk
memanggil orang-orang supaya mengerjakan salat bersama-sama di dalam masjid.
BiIaJ segera mengumandangkan azan di atas ka'bah dengan suara yang nyaring dan
terdengar oleh seluruh penduduk Makkah. Kaum muslimin yang mendengar suam
azan itu laiu berduyun-duyun ke masjid dan mengerjakan salat bersama-sallla.
Kejadian itu setelah penghancuran berhaia-berhaia yang dipuja dan dipuji oleh
seIuruh bangsa Arab pada umumnya dan kaulll Quraisy pada khususnya.
17
Adapun sebab-sebabnya ialah sebagailllana dinyatakan dalam beberapa hadis
berikut:
#? :JI.9 f:j}: ::r. Uyl :JI.9 ;31)) ~ W~ :JI.9 0'Y..j ::r. ~jJ- L..;j~
, '
.- ~ " . - " " ,f
'->f';; ~) :~ JW .~~ ~} ~ 1.9}. J! :~ JI.9J ,~)I..a.:.l ~}U
16 Husain, Haikal, Sejarah Hid/lp Muhammad Saw. (lelj),(Jakarta: PT Tintamas Indonesia.
1996),cel. Ke-19, h. 206-207
17 Moenawar Chalil, Kelel1gkapal1 Tarikh Nabi Muhammad, (Jakarta: Gema Insani Press,
2001), cet Ke-I, jilid 4, h. 247
18
Artinya: Mahmud bin Gailan menceritakan kepada kami ia berkata: telah
menceritakan kepada kami Abdur-Razak ia berkata: Ibnu Juraj memberikan
kabar kepada kami ia berkata: Natl' memberikan kabar kepadaku
bahwasannya Ibnu Umar berkata: Adalah dahulu kaum muslimin ketika
datang di Madinah berkumpul dan mengira-ngirakan waktu salat dan tidak
ada seoranf,'pun yang menyerukannya. Maka pada suatu hari yang lain maka
mereka membicarakannya lagi, dan di antara mereka ada yang mengatakan:
"Pergunakanlah lonceng seperti loncengnya orang Nasrani". Sebagian
mereka menganjurkan: "Iebih baik tanduk seperti serunai (terompet) orang
Yahudi·'. Maka berkatalah Umar: mengapa tidak disuruh saja seseorang
untuk menyerukan salat? Lalu Rasulullah Saw. bersabda: "Hai Bilal,
bangkitlah'" maka Bilalpun menyerukan (azan) untuk salat.
Hadis di atas, merupakan hadis yang mengurai awal mula kejadian sebelum
Islam mensyariatkan adanya azan. Nampaknya budaya pada waktu itu yang
'lerkembang adalah budaya Yahudi dan Nasrani. Sehingga, teks hadis itupun
menyebut-nyebut kaum Yahudi dan Nasrani. Beda kaum, beda pula Nabinya dan
beda pula kebudayaannya. Tradisi yang ada ketika itu adalah tradisi memanggil untuk
bersembahyang, gaya Yahudi yaitu memanggil dengan terompet. Begitu juga dengan
Nasrani. Cara yang dipakai oleh Nasrani waktu itu adalah dengan menggunakan
lonceng.
Hal ini temyata, membekas di relung kaum muslimin pada waktu itu.
Sehingga ada sahabat yang mengusulkan tradisi tadi dipakai d:llam Islam. Namun
18 Imam Abi Abdilah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim ibn Mughirah bin Bardizbah al-
Bukhari. Sahih Bukhari, (Riyad Darns-Salam, ]999), .iuz I, eel ke-2, h.1 00
19
Rasul menolak dan memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan seruan salat
(azan). Perintah itu kemudian diteruskan lagi dengan menyuruh Bilal untuk
menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamat sebagaimana Rasulullah bersabda:
" .f. g " " . 1
.."...;1y- ~'jJ -J1y- "I..GJIll:>- WJ.:,- ~}} I ~ W..l?- ;;;-.;. :r. wl.r>- WJ.:,-
: , ' " '" ,
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Imran bin Muyassarah. Telah
menceritakan kepada kami Abdul Waris. Telah menceritakan kepada kami
Khalid al-haza dari Abi Qilabah dari Anas ia berkata: "Ingatlah neraka dan
Naqush/lonceng kemudian mereka mengingat orang Yahudi dan Nasrani
kemudian diperintahkan Bilal untuk menggenapkan azan dan
mengganjilkan iqama!J". (H.R. Bukhari)
Hadis di atas menegaskan bahwa perintah untuk menggenapkan azan dan
mengganjilkan iqamah.
Dalam hadis lain, sebelum menetapkan untuk mengumandangkan azan,
temyata terjadi perdp.batan yang cukup panjang sebagaimana hadis di bawah iill:
J (l...... . 1 " .- " " .-
Ja.illJ) ill ~ ;). wJ~ ~J?J C .df: ;). 'S::,?I :~j .J)] ¥ 8:G-
.- .- " ' " "
0;;;4 ,0;.~~ ~.4JI I;,.j ~ 0~ 0lS"' :J~ 4)( ~.:J;. J. Jill ~ ::;.
" .- " " " " "
19 Ibid
20
/ /
2°ii~1.1 ,:l~
Artinya: Ishak bin Ibrahim al-Hanzali menceritakan kepada kami, telah menceritakan
kcpada kami Muhammad bin Bakr, Muhammad bin Rafi' menceritakan
kepada kami, Abdur-Razak menceritakan kepada kami keduanya berkata:
menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dan telah menceritakan kepadaku
Harun bin Abdullah ia berkata: "TeIah menceritakan kepada kami Hajjaj bin
Muhammad" ia berkata: "Telah berkata Ibnu Juraih, menceritakan kepaku
Nafi' Maula Ibnu Vmar dari Abdullah bin Vmar bahwasannya Ia berkata:
"Adalah dahulu kaum muslimin ketika datang Ji Madinah berkumpul dan
mengira-ngirakan waktu salat dan tidak ada seorangpun yang
menyerukannya. Maka pada suatu hari yang lain maka mereka
membicarakannya lagi, dan diantara mereka ada yang mengatakan:
"pergunakanlah lonceng seperti loncengnya orang Nasrani". Sebagian
mereka menganjurkan: "Lebih baik tanduk seperti serunai (terompet) orang
Yahudi". Maka berkatalah Vmar: mengapa tidak disuruh saja seseorang
untuk menyerukan salat? Lalu Rasulullah Saw. bersabda: "Hai Bilal,
bangkitlah!" maka Bilal pun menyerukan (azan) untuk salat". (H.R.
Muslim)
Hadis di atas, rnenunjukkan disyariatkan azan pertama ka!i ada!ah di Madinah
ketika hijrah. Pada wak"1U itu teIjadi kegalauan sahabat, karena sesampainya mereka
ke Madinah belurn ada penetapan untuk menyeru salat. Perbincanganpun mulai
terjadi hingga berlarut-Iarut. Pada diskusi tersebut ada yang mengusulkan pakai
terompet dan lonceng akan tetapi ital itu tidak ada dalam tradisi Islam. Sampai Vmar
20 Imam Abil Husain Muslim ibn al-Hatiaj bin Muslim al-Qusyairy an-Naisabury, Sailiil
Muslim. (Riyad: Darussalam, 1998), cet. t, h 161
21
mengusulkan untuk meminta seseorang untuk menyeru (azan). Maka Rasul pun
tanggap sehingga menyuruh Bilal untuk azan.
Oalam tradisi Islam temyata azan itu adalah mulai sejak Abdullah bin Zaid
dikarunia mimpi dan Allah sebagaimana hadis di bawah ini:
J ~ ;y. 3G>,..:•.f ::r. ~ WJ.:.- i/-' WJ.:.- .s}~I ~ J ~ ::r. ~ 8J.:.-
... .-" '" ., ...
~f LJ» J~ ~, ~ -4; J luI ~ J ~ :yo ~~;'l (~J~I J) ~I;l
,.. '" " ... "" / ; ,,--
~ :JIi <dll, ~QJ <~ J,j A ~ jfj <~ ~j.:P ~fJ .s::d' 4r~ <J~ t"" / " . , . " . . - l'
Artinya: Sa'id bin Yahya bin Sa'id al..Qawi telah menceritakan kepada kami,
menceritakan pula bapaknya kapada kami, mencentakan kepada kami
Muhammad bin Abdullah bin Zaid dari ayahnya ia berkata: Oi suatu subuh
(pagi), kami mendatangi Rasulullah Saw., lantas aku menceritakan suatu
mimpi kepada Rasulullah lalu beliau berkata: "Sesungguhnya ini adalah
mimpi yang benar, berdirilah bersama-sama dengan Bilal karena dia
mempunyai suara yang bagus dan nafas yang lebih panjang darimu, pergilah
bersamanya dan ajarkan ia (sesuai dengan apa yang dimimpimu), suruhlah
ia mengumandangkannya!". Maka tatkala Umar bin Khatab mendengar
panggilan (seruan) Bilal tersebut, maka ia hersegera menemui Rasulullah
Saw., sambil mengangkat sarungnya (bersiap untuk salat) lalu ia berkata·
11 Imam ai-Hafiz Abi 'Isa Muhammad bin 'Isa bin Surah ibn Musa at-Tirmizi, Jami' Gl-
llrmizi, (Riyad: Danlssahun, 1999), eel. Ke-1, h. 52-53
22
Wahai Rasulullah, demi zat yang mengutusmu dengan bekal kebenaran,
sungguh akupun bermimpi mendengar seman seperti seman Bilal ini maka
Rasulullah Saw. bersabda: "Segala puji bagi Allah", maka dengan kejadian
ini Rasulullah kemudian menetapkan (seman untuk salat)" (H.R. Timlizi)
Dari hadis di atas inilah, Rasulullah menetapkan lafuz-Iafaz azan sebagai
mana yang telah dimimpikan oleh Abdullah bin Zaid dan Rasul membenarkannya.
Temyata ketika Bilal mengumandangkan azan, Umar tersentak dengan kalimat-
kalimat azan itu, beliau sebenamya telah memimpikan terlebih dahulu dibanding
dengan Abdullah bin Zaid, akan tetapi Umar tidak menceritakannya kepada Nabi.
Abu 'lsa berkata: bahwa derajat hadis ini adalah hasan sahih22
Menumt penyusun kitab at-Turmizi: "kami tidak menemukan hadis lain dari
Nabi yang sahih kecuali hadis ini (yang membahas soal mula azan).
Abdullah bin Zaid bin 'Asim al-Muzani adalah sahabat yang banyak
memperoleh hadis-hadis dari Nabi, dan beliau adalah paman dari 'Ubbad bin Tamin.
Dalam hadis lain, Rasulullah Saw. bersabda sebagai herikut:
;). JIi :JIi .~ ;). t.G;..;. 81?- ~ -1-1.;. (~ J.) ~ yil -;j..l.>-
~ ""... --... "
22 Hasan sahih adalah istilah yang di pakai oleh at-Tirmizi. Men'.<fUl Ibnu as-Salah: bahIVa
hadis itu mempunyai dua sanad, yakni: pertanJa bersanad hasan dan kedua bersanad sahih. Pendapat
lain mengatakan, bahwa diantara kedua kalimat itu terdapat huruf penghuhung yang telah di buang.
yaitu au jika demikian, maka hadis tersebut mempunyai satu sanad saja, tctapi ularna berlainan
menilainya. Fatchur Rahman, lkhflsar Mus/nlah al-Hadi.', op.ci/. h. 109
23
J ,.." _" ,..,.. ,. ;::....1- "',.. '" ~ ,.. ,.. ...
.ill JJ""') JIl9 :JIi ~O~4 ":?~Gt ~) ~'p~j ~JI :(,-:-,1.l:::.?J ~) ~ JIl9
Artinya: Abu Bakr bin Nasr bin Abi Nadr telah menceritakan kepada kami,
menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad ia berkata: Ibnu Juraij
berkata: telah memberi kabar kepada kami Natl' dari lbnu Umar ia berkata:
'"Ketika kaum Muslimin memasuki kota Madinah dan mereka berkumpul,
bersiap-siap hendak melaksanakan salat, tidak ada yang mengumandangkan
panggilan (untuk azan), maka suatu waktu mereka membahas tentang hal
itu, sebagian l11ereka mengusulkan untuk l11embunyikan lonceng (sebagai
pertanda panggilan salat) sebagail11ana dilakukan oleh kaum Nasrani.
Sebagian lagi berpendapat untuk l11el11bunyikan terol11pet seperti yang
dilakukan kaul11 Yabudi". Lantas Umar berkata: "Apakab tidak sebaiknya
kalian l11enyurub seseorang untuk l11engul11andangkam panggilan salat?"
maka Rasulullab kemudian bersabda: "Wahai Bilal, berdirilab,
kumandangkan seruan untl'k sala!"! (RR. Tirmizi)
Menurut Ibnu Umar badis ini adalah hasan sahih.
Dalam hadis yang lain yang lebih lengkap, Rasul pernah berkeinginan untuk
menjadikan loncellg dan terompet sebagai aIatuntuk memanggil salat sebagaimana
hadis di bawah ini:
.~:,;J W-:'" ~ ~ 8:G- .~J.J w~ ..;. .e.G. :;. ~ ,.1;''- y. wb-
r ." ;:J -- '" ~
J .ill 4- J ~ :f '~4;j ~;'l ~ ~ 8:G- .JG..:..1 ~ ~ 8:G-- - / / / / . " " , , . . ....
231hid
14
'" " , ' : / / . . '" J. . . . . . . J
lJliy 4l&- ~) ~f) :JIl .~GJ J ~J ;;. .ill: ~ ~Jt9 .~ V"}8~
", " . ; , . . -:;
.; '" 0.1 '" , , ' " .- ,- "'- " ' ' - ' ' .. y 0)
JIj ~-;. I..4J :~ ~~,) :.r- ?- J.S- ~~f ').91 :JIi j~ Jl ~ ,-:?~lSf :~
... "':::: ." '" "''' ....
~ .illI ~ .ill J.?) Jf jS>- '~J ;;. .ill ~ tfJ J~ .:.ill ~l ;.51 ~
'" -;! '" .- ..
'" ,. '" VI,. " '" 0".-' " ' " '" .- r
1Jj.:;& .sJ,lf ;;~ ,J~ ~~J ,4l&- ~t9 ~ J1 J~ to t}:-j '~)J .sf)
'" ... ... ... ....- '" ",. ~ ,.
2" Imam ai-Hafiz Abi AbdiJiah Muhammad bin Yazid ar-Rabi'l Ibnu Majah al-Quzwini,
SUI/al/ fbl/I/ AI<'1ab, (Riy,d: DaruS'alam, I999), cd 1, h '00
25
Artinya: Menceritakan kepada kami Abu 'Ubaid, Muhammad bin Ubaid bin Maimun
aI-Madani, menceritakan Muhamad bin Salamah al-Harrani, menceritakan
Muhammad bin Ishak, menceritakan kepada kami Muhammad bin Ibrahim
at-Taimy, dmi Muhammad bin Abdillah bin laid dari ayahnya la berkata:
"Rasulullah Saw. pernah berkeinginan untuk menjadikan terompet (selJagai
alat pemanggil untuk salat) dan menyuruh". Maka Abdullah bin laid
diperlihatkan suatu mimpi, dia bercerita: "Aku melihat (dalam mimpiku)
seorang laki-laki yang mengenakan dua pakaian berwarna hijau, laki-Iaki
itu membawa sebuah lonceng. Aku bertanya kepadanya: "Wahai hamba
Allah, apakah lonceng itu akan kau jual?" aku jawab: "Aku hendak
mengumandangkan untuk memanggil orang salat" lantas ia berkata lagi:
"Maukah engkau aku tunjukkan cara yang lebih baik dari itu?" aku
menjawab: "Apakah itu?" dia berkata: "Ucapkanlah olehmu:"
:'f *"f .81 ~! ;J! ~ jf :~f ,8 ~1 ;J! ~ jf ;;.f .;.s-[ 81 ,;.s-f 8 ,;.s-f 8 ,;.s-f 8
~ ~ " "
" " , " " . . ! " .. " . , . . , "
eft :;- .~')(aJ JS- :;- ,~')(aJ1 JS- :;- .;1J J':-~ ~ Ji ;0,. ';1J J':-~ ~
8 ~~;J~ ~ .~( 8 ,:;51 8 'r)W eft:;- 'r)'.:;)1
Maka kemudian Abdullah bin laid keluar dari rumahnya dan menemui
Rasulullah Saw. dan menceritakan kepada Beliau tentang mimpinya. Ia
berkata: "Wahai Rasulullah, aku bermimpi melihat seorang laki-Iaki yang
mengenakan dua pakaian hijau sedang membawa lonceng.... Abdullah
meoceritakannya hingga tuntas... Iantas Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya teman kalian ini telah bennimpi yang benar, maka pergilah
engkau bersama Bilal ke Masjid, ajarilkisahkan padanya, dan suruh ia
mengumandangkan "eruan tersebut, karena suara Bilal lebih baik darimu".
Abdullah bin laid selanjutnya bertutur: "Maka keluarlah aku bersama Bilal
menuju masjid maka lantas akusampaikan kepadanya kaliamat-kaliamat
tersebut dan Bilal mengumandangkannya. Kala itu rupanya Umar
mendengar suara seruan itu, maka ia bergegas mendatangi Rasulullah dan
berkata: "Wahai Rasulullah, Demi Allah, akupun telah bennimpi seperti
mimpinya Abdullah bin laid". (H.R. Ibnu Majah)
Abu Ubaid berkata: "Abu Bakar al-Hakami menceritakan padaku bahwa
Abdullah bin Zaid berujar (sebagai tanda syukumya). "Aku benar-benar
menyanjungkan puji bagi Allah atas peristiwa azan ini, tatkala datang kepadaku, sang
pemberi kabar gembira, utusan Albh, maka muliakan ia, sang pembeli kabar, yang
telah datang kepadaku di waktu malam.
26
Hadis di atas penjelasannya sama dengan hadis-hadis yang sebelumnya.
Yaitu mengisahkan sejarah azan. Hadis ini, dianggap lebih rinei dibanding hadis
sebelumnya. Misalkan Malaikat yang mengajari Abdullah bin laid itu memakai dua
baju hijau dan berdialog dengan Abdullah bin laid. Sampai Abdullah bin laid
mengisahkan kepada Rasul.
Rasulpun pernah meminta pendapat kepada sahabat mengenai eara
mamanggil untuk menentukan waktu salat sampai Abdullah bin laid mendatangi
beliau untuk meneeritakan mimpinya sebagaimana hadis berikut:
J ~:) ~ ~ ,~I 8:G- .~I~I ill .¥ J .l.lG>- ::,; ~ 1.-.;j:J.:..
.- ,., " / / , , " ...... ",
:.t8 j(;,~o.•1~J ~ .ill ~ ~ ~I 4.1~,~c. ~ ,:;}jJ1.:f ,J~l
,.. ... " ~ ,.,. " , . . - "
~ "J " " ... ... .. '" "". $... " " . .-
.ill ~ :tJ J~ )~~ ::,.. Jk-j ;u;,lJ ~ ~J.:J :;)~ .l5j~ ~ :.:,.. MP.. " ' " ... -- -" / /
.~ ~J ~ .ill ~ ill! J;'j :;)~~ J);j .yk;J ::,; ~J ,..4:) ::,;" ... ..- ,:
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Khalid bin Abdillah al-
Wasiti, bapaknya telah meneeritakan kepada kami dan Abdurrahman bin
Ishak dari luhri, dari Salim, dari ayahnya: "Bahwasanya Rasulullah Saw.
meminta pendapat kepada Sahabat tentang eerita yang paling tepat untuk
panggilan 'l!!at, mereka mengusuJkan untuk menggunakan terompet, tetapi
Nabi m<!Iolliknya dengan alasan itu adalah adat Yahudi, lalu mereka
mengusulkan menggunakan loneeng, Nabi juga tidak setuju dengan alasan,
25 Ibid h. 101
27
itu adat Nasrani. Maka diperlihatkanlah bentuk pangilan azan pada malam
itu (melalui mimpi) seorang Sahabat dari goIongan Ansor yang dikenaI
dengan Abdullah bin Zaid dan juga (lewat mimpinya) Vmar bin Khattab
pada maIam itu pula Abdullah bin Zaid ai-Ansari mengetuk pintu (datang
kepada) Rasulullah untuk menceritakannya, dan Rasulullah kemudian
menyuruh Bilal untuk mengumandangkan seruan tersebut". (H.R.Ibnu
Majah)
Az-Zuhri menjelaskan bahwa Bilal menambahkan kalimat "~rJ ::,.. J?- j~'"
pada azan salat subuh, dan RasuIuIlah saw. kemudian menyetujuinya.
Hadis di bawah ini juga mengenai perdebatan sahabat untuk menentukan
panggiIan masuk waktu. Sebagaimana hadis di bawah ini:
J~ ~~ J lAJt _~ 1;. ~ ':?~~ ~J ~~ ~J~ ~~ i:t~
'" '" '" '" .. '"
Artinya: Menceritakan kepada kami Muhammad bin Ismail dan Ibrahim bin Hasan
keduanya berkata: "Hajjaj teIah mencentakan kepada kami ia berkata": !bnu
Juraij telah berkata": "Telah mengabarkan kepadaku Nat] dan Abdullah bin
Vmar bahwasannya ia berkata: "j("tika kaum Muslim memasuki kota
26 Imam ai-HafIZ Abi Abdur-Rahman Ahmad bin Syu'aib bin Ali ibnu Sunan an-Nasai
Sunan an-Nami. (Riyad: Darns-Salam, 1999), cet Ke-I. h. 85-86
28
Madinah dan mereka berkwnpul, bersiap-siap hendak melaksanakan salat,
tidak ada yang mengumandangkan panggilan (untuk salat), maka suatu
waktu mereka membahas hal itu. Sebagian mereka mengusulkan untuk
mel11bunyikan lonceng (sebagai panggialn salat) sebagaimana yang
dilakukan kaul11 Nasrani. Sebagian lagi berargumen agar membunyikan
terol11pet seperti yang dilakukan kaum Yahudi. Lantas Umar berkata: "Apa
tidak sebaiknya kalian menyuruh seseorang untuk mengumandangkan
panggilan untuk salat?" maka Rasulullah Saw kemudian bersabda: "Wahai
Bilal, berdirilah kumandangkan seruan untuk salat!" (RR. Nasa'i)
Pada hadis di bawah terdapat beberapa l11asukan kepada Nabi dari para
sahabat berkenaan dengan cara menyeru untuk azan. Ada yang mengusulkan untuk
menancapkan bendera, dengan lonceng dan terompet, namun Nabi tidak
menyetujuinya sebagaimana hadis di bawah ini:
~ ~ ~ "
W..l;>- <:iii - ~f ;Q:. c....l;>-J - y Jif ;y. ~~} J ~I .;.;. ;y. ~4f- .....;.1..l;>-
-- , '" -' ..,. " . !
.~/)~I }f ::,.. ~ :J~ <r}81 4J JS'jJ :JIi .~.*ll :,.or ::,.. ~ :JjJ
'" '" . . . . - ' '"
// " " , '" J ""''' J
o?t9 rL-J rL-J."lP.illI.}-P.ill1 Jr"J JS- 1:W :JIi ....wlj iJl~~1 ZsJIb
.-- .,. -- :::
29
/ / / / / 0 '" / 1 ; 1 " CI '"  . . -
';J:- 01S"J :Ji.9 .01')~ ~1)i.9..:;.JI ~lir ')J 01l:a.tj ~U::;.J JJ .J.l JJ"""J! :Jw.. -:;- ... '" .,;/ ...
Jw ,~~ ..4) ;y. .ih~ y;·a~'., :Jw l.r?J 0l ~;::o 1.4 :45 Jw ~J
~ " '" ...
<:,,,,  ' J. ,,/-:;' /,.. / / ..-
27j.)~ ~J ~ .J.l ~ .J.l JJ"""J~ ~; ...;.4ji 01S" zr ~J.l
.. 1''''
Artinya: Telah menceritakan kepada kami 'Ubad bin Musa al-Khataly dan Ziyad bin
Ayyub keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Husyaim dari
Abi Yasir ia berkata: "Telah berkata Ziyad", menceritakan kepada kami
Abu Yasir dari Abi 'Umair bin Anas dari 'Umumah (seorang sahahat
Ansar) berkata: "Nabi memberikan perhatianlmemikirkan tentang
bagaimana cara mengumpulkan orang untuk salat, ada yang mengusulkan
kepada Beliau "Tancapbn bendera saja ya Rasul, ketika datang waktu
salat, apabila orang-orang telah melihat bendera tersebut, maka mereka
saling memberitahu kepada yang lainnya bahwa waktu salat telah tiba, akan
tetapi Nabi tidak tertarik dengan usulan ini. Akan tetapi ada lagi yang
mengusulkan menggunakan terompet yakni terompet Yahudi Nabipun
belum tertarik dengan usulan ini, karena itu adat Yahudi, kemudian ada lagi
yang mengusulkan pengunaan lonceng, kata Nabi im adat Nasrani. Setelah
itu Abdullah bin Zaid berlalu dari Rasul dan beliau sangat concern dengan
keinginan Rasulullah tersebut, hingga beliau dianUl,lTahi mimpi tentang azan
dalam tidumya. Maka setelah bangun dari tidumya, Abdullah bin Zaid
bergegas menuju Rasulullah seraya menceritakan mimpinya: "Wahai
Rasulullah, tatkala aku dalam keadaan tidur dan terjaga, datanglah
seseorang, lalu menunjukkanlmemperdengarkan kepadaku bentuk azan.
Dikatakan pula bahwa Umar bin Khatab pun telah bermimpi tentang hal itu
sebelumnya, akan tetapi ia menyimpan mimpinya itu selama 20 hari. Maka
kemudian tatkala akhimya ia bercerita juga kepada Rasulullah Saw" Rasul
27 Imam ai-Hafiz Abi Daud Sulaiman bin al-Asy'ab as-Sujas!ani aJ-Izdi, SlIlIall Abi Dalld,
(Riyad: Dams-Salam, 1999), Juz I, h. 335-336
30
berkata kepadanya: "Mengapa engkau tidak menceritakan mimpl ltu
kepadaku? Umar me!;jawab: Abdullah bin laid telan lebih dahulu
menceritakannya kepadamu, sehingga aku maluJsungkan untuk
menceritakannya kepadamu. Lalu Rasulullah Saw. berkata: "Wahai Bilal,
berdirilah, lalu kau simak apa yang telah diperintahkan/dituntunkan kepada
Abdullah bin laid dalam mimpinya, lakukan seperti itu. Lalu Bilalpun
mengurnandangkan azan. Abu Basir berkata: Abu Umar menceritakan
kepadaku bahwa kaum ansor menduga seandainya saat itu Abdullah bin
laid tidak dalam keadaan sakit niscaya Rasulullah akan menyuruhnya
untuk mengurnandangkan azan". (H.R. Daud)
Dari hadis-hadis di atas, sangat kelihatan sekali nuansa hadis yang bi al-
ma 'na. Narnun semua itu masih bisa ditolerir, karen sumbemya satu yaitu dari Nabi.
Namun kemudian diceritakan kernbali oleh para sahabat. Hal inilah yang
rnenimbulkan hadis-hadis bemuansa ma 'nawi.
C. Keutamaan Azan
Mengenai keutarnaan azan dan para muazin banyak sekali diterima hadis,
penulis cantumkan hanya dari kitab al-kulUb as-Sittalrdi antaranya sebagai berikut:
1. Dari Talhah bin Yahya dari parnannya Rasul ullah Saw. bersabda:
<'" <'" "" I;> __ J , , , '"
:jlj ~ ~ ,~J. ~ ~ ,o~ 8J? :./;of J..illl ~:;. ~ ~~
, , ~ ,;; "''' "
28 Imam Abil Husain Muslim ibn al-HaJjaj bin Muslim al-Qusyairy an-Naisabury, op. cit., h.
163-164
31
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdillah bin Numair:
telah menceritakan kepada kami hambanya, dari Talhah bin Yahya, dari
pamannya ia berkata: "Suatu ketika tatkala aku sedang berada di dekat
Muawiyah bin Abi Sufyan, datang Muazin yang menyeru untuk salat, lalu
Muawiyah berujar: "Para Muazain adalah orang-orang yang lehemya
nampak paling panjang pada hari kiamat". (H.R. Muslim)
As-Syaukani memaknai "ll~f ~~I J:,j.i " yaitu banyaknya manuSIa yang
mengharap pahala kepada rahmat Allah dan ~~f dimaknai dengan pahala. 29
2. Dari Isa bin Talhah Rasulullah Saw. bersabda:
,
.30~~.:~ '~J
Artinya: Dan Ishak bin Mansur telah menceritakan hadis kepadaku: telah
menceritakan kepada kami Abu Amir: menceritakan kepada kami Sufyan
dari Talhah bin Yahya, dari 'Isa bin Talhah ia berkata: Aku mendengar
Muawiyah ia berkata: Rasulullah pemah pemah bersabda seperti redaksi
yang di atas. (H.R. Muslim)
3. Dari Jabir, Rasulullah Saw. bersabda:
c.;,,~., :JIi fiG;- ;;. ,;;,,)'., ~f ;;:. ,p~ .Y- ,("y.j: ci~ :.Jf~1 :JIiJ'" fJ '" " " '" .r "..
29 Muhamad Ali bin Muhamad as-Syaukani, op.cil., h. II.
30 Ibid.
l' ....)........
31~ 4,))'1';;j
,
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id, 'Usman bin Abi
Syaibah dan Ishak bin Ibrahim ia berkata kepada Ishak telah menceritakan
kepada kami dan ia berkata: Kedua yang lain: telah menceritakan kepada
kami Jarir dari A'mas dari Abi Sufyan, dari Jabir, ia berkata: "Aku
mendengar Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungl,'llhnya setan itu ketika
mendengar suara azan, ia kabur ke tempat yang namanya Rauha. Sulaiman
berkata: "Aku bertanya kepada Rasul, dimanakah letak Rauha itu? Lalu
dijawab: "Suatu tempat yang jaraknya dari Madinah terhitung 36 mil".
(H.R. Muslim)
4. Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda:
~~~ ~;i;ll ~ I~~ ~k:-7,J ~~» :Jti ~J 4,,-L>- .i» J..P ~ ~ i).;
i4~! ~ ~~ <)"~Ji &j ~ ~~ ,~j:.P ~~ ~ ? ,1j:P JJ JG--f
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Juhair bin Harb
dan Ishak bin Ibrahim dari A'amasy dari Abi Saleh dari Abi Hurairah, dari
Nabi Saw. beliau bersabda: "Sesungguhnya setan itu tatkala mendengar
azan, maka ia Iari terbirit-birit sambiI terkentut-kentut sehingga ia tidak
mendengar Iagi suara azan, apabila azan telah berhenti ia kembali
mcnggoda, bila mendengar iqamah ia kabur lagi hingg~ tidak mendengar
" Il!id
.': Ibid
33
suara iqamah itu, apabila selesai iqamah ia kembali lagi menggoda orang
yang akan salat". (H.R, Muslim)
5. Dari Abu Hurairah Rasululiah bersabda:
,j:@ '., d- ,(.ill, .¥ ;). ~) llG;. 8~ :~Jh .)1;, :;. ~ ~ ~rJ..:,-
"" " . " . " . " , .. .. -:: ". ".
Artinya: Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Bayan al-Wusta: menceritakan
kepada kami Khalid yaitu Ibnu Abdillah dari Suhail, dari bapaknya,dari
Abu Hurairah ia berkata: "Rasulullah Saw. bersabda: "Bila seorang Muazin
mengumandangkan azan, maka setan lari terbirit-birit bagai dilempar
kerikil". (H.R. Muslim)
6. Dari Haris Rasulullah Saw bersabda:
:J~ J.,I-~ ~~ ~~:u ,~ ;.. ~ .wG..l ~ ~ -,?.J J?-t.? J~ .~I.t.. ". ." .. .. "" .... ""
. . . . .. "" " " . " 0 J .".. " . 0 . " ..
J~ ,O~1.t ~8 uJ4> ;;.:'.'" ~l ::fjj '~J ~ jj, ~ ~ ~'jl' Y.... "" "" " " . " . . . "
34 ;/~ 4lj Jj ,O~~1.t Zp;' ~l
." ..." ."
33 Ibid
34 Ibid.
34
Artinya: Menceritakan kepadaku Umayah bin Bustam: telah menceritakan kepada
kami Yazid yakni Ibnu Zurai' Telah menceritakan kepada kami Rauh dari
Suhail ia berkata: "Ayahku mengutusku untuk datang ke Bani Harisah,
bersama seorang sahabatku, lantas ada seseorang memanggil-manggil
namanya dari balik dinding. Lalu aku menyuruh sahabatku itu naik ke atas
dinding tapi ia tidak melihat seorangpun disitu, aku kemudian menceritakan
kejadian ini kepada ayahku, lalu ayahku berkata: "Kalau aku tahu kau akan
mengalami seperti ini, niscaya aku tidak akan menyuruhmu, tapi bila kamu
mendengar suara-suara misterius maka hendaknya kumandangkan saja
azan, karena aku pemah mendengar dari Abu Hurairah bahwa ia berkata:
"Bahwa Rasulullah pernah bersabda: "Sesungguhnya setan bila mendengar
panggilan salat, kabur terbirit-birit bagai dilempar kerikil." (H.R. Muslim)
7. DaTi Abu l-Iurairah Rasulullah Saw. bersabda:
Artinya: Qutaibah bin Sa'id tetah menceritakan kepada kami: telah menceritakan
kepada kami al-Mugirah yakni al-Hizami dari Abi Zinad dari A'raj dari
Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda: "Bila suara azan
dikumandangkan, setan lari sambiI terkentut-kentut, sehingga ia tidak lagi
mendengar suara azan itu, bila suara azan telah berhenti maka ia datang
lagi, bila salat akan dilaksanakan lagi ia kabur lagi. Bila salat telah seiesai ia
datang lag! sambil menggoda diantara fikiran dan hati manusia. setan
membisikkan: Ingat ini, ingal illl, hingga yang tadinya lupa jadi teringat
ketika salat, sehingga orang yang salat menjadi ragu sudah berapa rakaat ia
salat" (H.R. Muslim)
" ihid
35
8. Dari Abu Hurairah Rasulullah Saw. bersabda:
Artinya: Muhammad bin Rafi' menceritakan kepada kami: telah mencertikan kepada
kami Abdur-Razak: menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin
Munabbah dari Abu Hurairah beliau meriwayatkan hadis yang sama dari
., ,. ¢ ) .- --
Nabi Saw. kecuali ada perbedaan pada lafaz: ~ J:> c?~J:; J~ ;":)1 Jk; ~
(I-f.R. Muslim)
9. Dari Ibnu Abbas Rasulullah Saw. bersabda:
r-J ~ .ill .;.... ~ 0 V"~ JI .Y' ~~~ ~
"I... ... J. i'
7 J~ ::,. ~l'-;' :u :.:...;£ ~
-' -- ......
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Humaid ar-Razi
menceritakan kepada kami Abu Tumailah, menceritakan kerada kami Abu
Hamzah dari Jabir dari Mujahid dari Ibnu Abbas bahwasannya Nabi Saw.
bersabda: "Barang siapa yang azan selama tujuh tahun lamanya dengan
mengharap rida Allah, maka ia akan dibebaskan dari api Neraka" (BooR
Tirmizi)
Menurut Abu [sa hadis [bnu Abbas ini adalah hadis garib. 38
36 Ibid h 165
J71ma~1 a'!-Hafiz Abi 'Isa Muhammad bin 'Isa bin Surah ibn Musa at-Tinnizi, oc.cIt. h. 57-58
Jr-: Hadis Gharih adalah hadis yang dalam sanadnya terdapat seseorang yang menyendJri
dalam meriwayatkannya, dimana saja penyendirian dalam sanad itu terjadi. Fatchur-Rahman, op.cit. h.
77
36
10. Dari Abu Said Rasulullah Saw bersabda:
~l :~ ;. J J~ :J~ ,~ ."sii P J o}.i ~tS'j ,~f ~ ,a.~,a:w. ."sii
--- .;; '" " ' ; ; " " -' '" '" -' ...
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sabah. Telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah, dari Abdullah bin Abdur-
Rahman bin Abi Sa'sa'ah, dari Bapaknya, dan bapaknya berada di Hijir
Abi Sa'id, berkata Abu Sa'id kepadaku: Apabila engkau berada di Bawadi,
maka keraskan suaramu ketika azan, karena aku mendengar Rasulullah
Saw. bersabda: Tidaklah jin, manusia, pohon dan batu yang mendengarkan
azan kecuali ia menyaksikan kebenaran kalimat azan itu". (H.R. Ubnu
Majah)
II. Dari Abu Hurairah Rasulullah Saw bersabda:
). J  '" '" -' ,..,.- -' .-
:JA ~J ~.ih ~:illl J;") ~ :J~ o)'JA ~ ~ ,~~ ~
". J -' " ",.J .. -' ... "", "
~ ~..:;>:.t o~i JAw,j '..r!~j ~) JS' ~ Yii::''';'J .J;j~ .,s:LO ~ ~ 0~~
-- .; ,;:.... l' ..-
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah. Telah
menceritakan kepada kami Syababah. Telah menceritakan kepada kami
'9 Imam ai-Hafiz Abi Abdillah Muhammad bin Yazid ar-Rabi'l Ibnu Majah aJ-Quzwini, op.
Cll.. h 104
.1() Ibid.
:.7
Syu'bah, dari Musa bin Abi Usman, dari Abi Yahya, dari Abi Hurairah ia
berkata: "Aku mendengar Rasulullah Sa.','. bersabda: "Seorang Muazin akan
diampuni dosanya selBma sepanjang azannya dan tumt beristigfar untuknya
setiap dahan yang kering dan basah. Dan orang yang menghadiri s21at akan
memperoleh dua puluh lima macam kebaikan dan akan dihapuskan segala
kesalahannya diantara azan dan salatnya". (H.R. Ibnu Majah)
12. Dari Isa bin Talhah Rasulullah Saw. bersabda:
__ J ( l " / / ,,-'
8:G- ,.:.>(0'., 8:G-'f~;'18:G- :':i1.9 ')J..,i:o;;' ~G..:..1J ')~;;' ~ WJ.:,-
-:: ,.- -;: " ""
.,. <) _ _ " " . , . " ,,__ ,,0.,. y C)
WI:;';'., -1-1 ~ ~)w ~ :JI.9 ;GJ1, J ~ ;;:. ,~ J ;GJ1, ;;:. ,.:.>~;~
" --... " . . . "
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar, dan Ishak bin
Mansur, keduanya berkata: "Telah menceritakan kepada kami Abu Amir,
telah menceritakan kepada kami Suiyan, telah menceritakan kepada kami
Usman, dari Talhah bin Yahya, dari Isa bin Talhah ia berkata: "Saya
mendengar Muawiyah bin Abu Sufyan berkata: "Rasulullah Saw. bersabda:
"Para Muazin adalah orang-orang yang lehernya (nampak) paling panjang
pada hari kiamal". (H.R. lbnu Majah)
13. Dari lbnu Abbas Rasulullah Saw bersabda:
"",  ... .J ... " . . - " " " " ...
.:.>.)~» :~) ~ .:ill J..P .ill J;'j J@ :JI.9 d~ Jl J ,M.f.s-:';' ,':'>.il
'" ... "" ..." ...--
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Usman bin Abi Syaibah. Telah
menceritakan kepada kami Husain bin Isa, saudara Sulaim al-Qari, dali
41 Ibid.
42 Ibid.
38
Hakam bin Aban, dari Ikrimah, dari Ibnu Abas ia berkata: "Rasulullah Saw.
bersabda: "Hendaklah menjadi seorang Muazin orang yang bagus suaranya
diantara kamu, dan menjadi imam orang yang paling bagus bacaannya".
(l-J.R. Ibnu Majah)
14. Dari Ibnu Abbas Rasullah Saw bersabda:
"'~ , , - ' / / / 0 ,, __ .--
.ill! J;"j JIi :JIi '""'~ J.I ,y, ,~~ ~ 'fiG:- ~ di;";-;( 8~ .J.n J.
-- "'" -" -- .p '" ;;:. -- "
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib. Telah menceritakan kepada
kami Mukhtar bin Gassan. Telah menceritakan kepada kami Hafs bin Umar
al-Azraq al-Barjami, dari Jabir, dari Ikrimah, dari Ibnu Abas ia berkata:
"Rasulullah Saw. bersabda: "Barang siapa yang azan selama tujuh tahun
lamanya dengan mengharap rida Allah maka ia akan dibebasbn dari api
neraka". (H.R. Ibnu Majah)
15. Dari Ibnu Umar Rasulullah Saw. bersabda:
.,. .-- " "'" <> < > - "
·dL:.<> :;. 4lJ1 ~ ;j..l:<- :':l1J .J~I 'Ji' :;. ::,.:....;Jlj ,~ :;. ~ ;j~
~ " " ..-
r '" J " ".-J " ' " v'j
y:.;" 0y~ ~ljl J5JJ y.:,...;.. 0;"" ,~Y.. JS'<1 ..- -- -" -:;
4~ Ibid
39
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya, dan Hasan bin Ali
al-Khalal. fa berkata: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin SaJih.
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayub, dari Ibnu Juraij, dari
Nafi', dari Ibnu Umar bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda: "Barang
siapa yang berazan selama dua beias tahun, maka ditetapkan baginya surga
dan pada setiap hari azannya enam puluh kebaikan dan setiap iqamahnya
tiga puluh macam kebaikan" (H.R. fbnu Majah)44
16. Dari Abu Hurairah Rasulullah Saw. bersabda:
) ,,'" ", '"
~1 ? <1-.) ~~4 yJi ~~ ? ,J) ~I..GI ~ ~~ ,;j.~WI ~ '.I to?
Artinya: Abdullah bin Yusuftelah menceritakan kepada kami, ia berkata: Malik dari
Abi Zinad dari Abi A'raj dari Abi Hurairah telah menceritakan kepada saya,
bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda: ketika dikumandangkan azan,
syetan lari terbirit-birit sambil mengelurakan kentut sehingga ia tidak
mendengarkan azan lagi. Apabila selesai ~'zan maka ia kembali lagi, sampai
jika dipanggil untuk salat maka ia kabur lagi, sampai jika seorang menguap
maka ia datang sehingga terlintas antara seorang dengan dirinya, ia
mengatakan: Ingat]ah ini, ingatlah ini, l11engapa kau tidak l11engingatnyary
Sehingga seorang menjadi lupa sudah berapa jUl111ah rakaat salatnya". (H.R.
Bukhari)
44 Ibid
"' Imam Abi AbdilJah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim ibn Mughirah bin Bardizbah al-
Bukhari, op. cil, h. J0 J
BABHI
HADI8-HADIS TENTANG AZAN
A. Hadis-Hadis Tentang Azan Subub
1. Hadis-Hadis Yang Terdapat dalam Kitab $a(1i~1 al-Bukhari
.y. .ill-¥ Y' )I.::!~ .y. .ill-¥ Y' ..:.J.l..> Uy :JIj ~y.. ::r. .ill~ WJ.:,. -,
, ,
Artinya: Abdullah bin Yusuf telah berceritan kepada kami ia berkata: Telah
menceritakan kepada kami Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin
Umar, bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda: "Bahwasannya Bilal
berazan di malam hari, maka makan dan minumlah kamu, sehingga Umi
Maktum menyuarakan azannya". (H.R. Bukhari)
Hadis di atas termaktub pada kitab :'ia~iI! al-Bukhari, kitab al-aian, bab aI-
aian ba'da al-fajr, hadis yang ke 620.
:JIj ~ .y. .ilI -¥ Y' C!U Y' :::..u..> j)9" :JIj ~Q....,y.. ::r. ~ ~ WJ.:,. - ~
'" .... '" ::; ...
I I,,,am Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim ibn Mughirah bin Bardizbah al-
Bukhuri, Sahih Bllkhari, (Riyad: Darns-Salam: 1999), juz I, cet ke-2, h. 102-103
2 Ibid, h. 102
41
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf ia berkata: Telah
mencent2kan kepada kami Malik dan Nafi' dan Abdullah bin Umar ia
berkata: "Hafsah bercerita kepadaku bahwa Rasulullah Saw. apabila
Muazin selesai mengumandangkan "zan subuh beliau salat dua rakaat yang
singkal sebe!ulll salat subuh dilaksanakan". (H.R. Bukhari)
Hadis di alas tennaktub pada kitab $a~il! al-Bukhart, kitab al-azan, bab a/-
azan ba 'da al:fajr, hadis yang ke 6 J7.
Artinya: Telah Illencerilakan kepada kami Abu Bu'uilll ia berkata: Telah
menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya dari Abi SaJamah dari
Aisyah: "Bahwa Nabi Saw. Salat dua rakaat yang singkat (ringan) antara
azan dan lqamah pada salat subuh". (H.R. Muslim)
Hadis di atas tennaktub pada kitab Sahih al-Bukhari, kilab al-azan, bab a/-
azan ba 'da a/:fav, hadis yang ke 619.
__ ... . 1 . . - __
.:J~ iJ ,f ::.s4~:iJ .:J~ .;j~ :J19 ~j .;j~ :J19 JJy.. ~ 2 .;j~ - t
-' -
42
4J.l~) 4. r.:r »10 { '-'>f~1 J} .JI~l ~~
, , ,
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Vunus ia berkata: Telah
mencentakan kepada kami Zuhair ia berkata: "Telah mencentakan kepada
kami Sulaiman at-Taimy dari Abi Usman an-Nahdy dari Abdillah bin
Mas'ud dan Nabi Saw. beliau bersabda: "Janganlah menghalangi kamu atau
salah seorang kamu atas azan Bilal dari sahumya karena ia azan pada
malam han. Anjuran itu untuk membangunkan dan memperingatkan bagi
yang tidur. Dan tidaklah menunjukan waktu subuh atau fajar. Rasulullah
mengatakan dengan jari-jarinya dan mengangkatnnya ke atas dan mengetuk
ke bawah menurut Zuhail dengan telunjuknya salah satu di antara yang dua
kemudian memanjangkan ke kanan dan ke kiri". (H.R. Bukhari)
Hadis di atas termaktub pada kitab Sahih af-Bukhari. kilah af-aiall. bah af-
aiall ba 'da Jf~lajr, hadis yang ke 621.
~  / 1
~ .y. ~.R.l1 r.:r w1:>- ;.hl :,_.s. J19 hl....> y.1 Uj?-I ;J19 ~~l w1:>- -0
~ " . " " ""
:J19 ~) ~ 1» ~ 1» Jr-) ~f ,~ .y.1 r.:r t!U r.:r) ,~~ r.:r, ,
Artinya: Telah mellceritakan kepada kami Ishak ia berkata: Telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah, Ubaidullah berkata: Telah mellceritakan kepada
kapl! dari al-Qasim bin Muhammad dari Aisyah, dan dan Nafi' dan ibnu
Umar, bahwasallnya Rasulullah Saw. bersabda: Dan telah menceritakan
4 ibid h. 103
5 ibid
43
kepadaku Yusuf bin [sa a[-Marwazi ia berkata: Telah menceritakan kepada
kami al-Fadl ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin
Umar dari Qasim bin Muhammad dari Aisyah dari Nabi Saw. beliau
bersabda: "Sesungguhnya Rilal bcrazan di waktu malam maka makan dan
minumlah kalian sampai Umi Maktum berazan untuk salat" (f-LR. Bukhari)
Mengamati kelima hadis di atas, penulis menyimpulkan bahwa hadis pertama
dari kandungan matannya memberikan intonnasi bahwa azan itu hendaknya pada
awal waktu, tanpa memajukan atau mengundurkannya, kecuali azan waktu fajar,
maka disyariatkan memajukan dan awal waktu, untuk membedakan mana azan yang
pertama dan yang kedua, sehingga tidak terjadi kekeliruan. Hal ini terIihat dari
kandungan hadis di atas yang menggunakan dua orang muazin sebagai pertanda
masuk dan tidaknya waktu. Oi dalam teks hadis disebutkan bahwa yang
mengumandangkan azan sebe[um fajar adalah Bilal dan azan subuh adalah Umi
Maktum.
4. :.r .ill~ -:r. f...... :.r y ~ -:r.:.r .illt.o :;. ~:J..... ::r. .i;.;I ~ WJ;... . "
" " " " " .;: , , " ? '"
, ,
~,.".,.,....,r:.u J~ I.?' ~.)14 ':l ~r"JJ,;.) ,:'''S'J :J.9 { .«~p:. ~r::r.Zp14. ,
Artinya: Te[ah bercerita kepada kami Abdullah bin Musallamah dari Malik dari ibn
Sihab bin Salim bin Abdullah dari bapaknya bahwasannya Rasulullah Saw.
bersabda: "Sesungllhny~, Bilal a7.an di waktu malam, maka makan dan
minumlah kamu sampai azan pula [bnu Umi Maktum, kemudian Rasulullah
bersabda kembali: Umi Maktum adalah seorang yang buta yang tidak
o Ihid., h. 102
44
menyeru kecuali dikatakan baginya: waktu subuh telah tiba waktu subuh
telah tiba", (H,R, Bukhari)
Hadis di atas tennaktub dalam kitab .>,a~il! Bukhari. kitab al-azan. bab ai-azan
a'ma kana iahuyukhbiruhu, hadis ke 617,
Mengamati keenam hadis di atas, penulis menyimpulkan bahwa hadis pertama
dari kandungan matannya memberikan informasi bahwa azan itu hendaknya pada
awal waktu, tanpa memajukan alau mengundurkannya, kecuali azan waktu fajar,
maka disyariatkan memajukan dari awal waktu, untuk membedakan mana azan yang
pertama dan yang kedua, sehingga tidak terjadi kekeliruan, Hal ini terlihat dari
kandungan hadis di alas yang menggunakan dua orang muazin sebagai pertanda
masuk dan tidaknya waktu, Oi dalam teks hadis disebutkan bahwa yang
mengumandangkan azan sebelum fajar adalah Bilal dan azan subuh adalah Umi
Maktum.
Hadis kedua menjelaskan bagaimana rasul memberikan suri tauladan yaitu
ketika muazin telah selesai mengumandangkan azan, maka Rasulullah Saw. bersegera
menunaikan salat sunah dua rakaat dengan ringan dan singkat. Maksud salat dalam
konteks hadis adalah salat qabliah subuh.
Hadis ketiga ini kandungannya sama dengan hadis nomoI' dua,
Radis keempat lebih menjelaskan kepada azan pertama Bilal yang hanya
membangunkan untuk bersiap-siap menjalankan salat subuh,
HHdis kelima dan keenam mengingatkan kepada semua kalangan, bahwa
ketika Bilal mengumandangkan azan maka jangan sampai takut menghalangi untuk
45
makan 0 sahur. Karena azan Bilal itu merupakan azan yang hanya untuk
mel11bangunkan. Dari hadis tersebut juga, kita l11engetahui bahwa Rasulullah
l11embolehkan para sahabatnya makan dan minum (sahur) di malam-malam bulan
Ramadan. Setelah l11ereka mendengar azan yang dikumandangkan Bilal, karena Umi
Maktumlah yang selalu mengumandangkan azan salat subuh tepat pada waktunya
l11ulai tiba.
Berbeda dengan salat-salat lainnya seperti zuhur, asar, l11agrib dan Isya.
Waktu-waktu salat tersebut bukan l11asanya orang tidur, semua orang pada
kebiasaannya mel11ang tidak tiduL Karena itu tidak diperlukan azan sebe!um waktu
salat tiba, kecuali oleh seseorang muazin yang sudah biasa melakukannya sehari-hari
hingga suaranya dikenal baik oleh penduduk setel11pat. Dengan begitu tidak akan ada
orang menyangka waktu salat telah tiba7
Dari keterangan-keterangan hadis yang diriwayatkan Buk!.ari di atas
menjelaskan, bahwa Bilal azan pada waktu malam itu adalah sebentar sebelum terbit
fajar sadik (fajar tanda masuk waktu subuh), yang antara keduanya hanya kira-kira
maju sekian dan turon sekian. Antara wak'tu itu makan dan minumlah hingga Umi
Maktum mengumandangkan azan. Kalau kita lihat hadis 6 l11enurut riwayat al-
Bukhari adalah demikian: katanya (Ibnu Umar): Ibnu Umi Maktum itu ada!ah
seorang laki-Iab yang buta, dengan tambahan "qala ", as-Syarih l11enjelaskan "Bahwa
yailg berkata itu adalah Ibnu Umar Karena terselip kata-kata Ibnu Umar itu, maka
7 Ylislif AI-Qardawi, h'lwa·jaMa Mlllakhir,(leI1.), (Jakarta: Yayasan aJ-Hamidy, 1996), cet.
Ke-3, h, 313
46
hadis itu disebut hadis Mudra/, demikian kata Az-Zuhri9
• Di dalam hadis itu
terkandung ajaran tentang azan sebelum terbit [ajar sadik, bukan disyariatkan untuk
subuh, karena a7.lln subuh itu disyariatkan untuk memberitahukan masuknya waktu
dan untuk mengajak para pendengamya mengikuti salat subuh.
2. Hadis-Hadis Yang Terdapat Pada Kitab Sunan An-Nasal
, 0
" .J < ) " <) " ' . '" J
.y- ;)y-.o Yo .y- I.l~
... l' ,...".
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ishak bin Ibrahim ia berkata: Telah
menceritakan kepada kami al-Mu'tamir bin Sulaiman dari ayahnya dari Abi
Usman dari Ibnu Mas'ud dari Nabi Saw. beliau bersabda: "Sesungguhnya
Bilal berw.lln di waktu malam untuk membangunkan dan mengingatkan
tidur kalian dan itu tidaklah menunjukkan waktu subuh". (HR An-Nasa'i)
Hadis di atas tem1aktub pada Sunan an-Nasal, kitab al-aian, hadis ke 642,
juga terdapat pada Eja~ll~ Bukharl, kltab aiall, bab aian ba'd al-fafr, hadis ke 621.
8 Menurut Fatchur-Rahman, Mudraj adalah hadis yang disadur dengan sesuatu yang bukan
hadis atas perkiraan, bahwa saduran itu termasuk hadis. Perkataan yang disadur oleh rawi tersebut,
mungkin perkataannya sendiri atau perkataan orang lain, baik sahabat atau tabiin, dimaksudkan untuk
menerangkan makna kalimat-kalimat yang sukar atau mentatlyidkan makna yang mutlak. Saduran
dapat te,jadi pada matan dan sanad. Fatchur-Rahman. Ikhllsar Musthalahul-Hadis, (Bandung: PT al-
Maarif, 1978), cet. Ke-2, h. 161
9 Al-Imam Muhammad bin Ismail al-Kahlani ,II/bulus-Salam, (Bandung: Dahlan, ttl, juz II,
h.124
10 Imam ai-Hafiz Abi Abdur-ibhman Ahmad bin Syu'aib bin Ali ibnu Sunan an-Nasai,
(Riyad: Darus-Salam, 1999), cet ke-I, h. 88
47
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ishak bin Ibrahim ia berkata: Telah
menceritakan kepada kami Yazid ia berkata: Telah menceritakan kepada
kami Humaid dari Anas: Bahwasannya seseorang bertanya kepada
Rasulullah Saw. tentang waktu salat subuh, maka Rasulullah Saw.
menyuruh Bilal untuk berazan ketika terbit fajar, ketika keesokan harinya
Rasul mengakhirkan waktu salat subuh itu sampai warna langit menguning.
Kemudian beliau menyuruh Bilal azan, lalu beliau melaksanakan salat lalu
berkata: "Inilah waktu subuh". (RR. An-Nasa'i)
Hadis di atas termakiub pada Sunan an-Nasai, kitab al-ai:an, hadis ke 643.
Malihat kedua hadis di atas, penulis mengambil inti sari bahwa hadis pertama dari
kandungan matannya tidak jauh berbeda dengan hadis yangdiriwayatkan oleh Imam
Bukhari di atas. Yaitu pada dasamya Bilal mengumandangkan azan hanya bertujuan
untuk membangunkan bukan menunjukkan masuknya waktu subuh. Hadis ini juga
menunjukkan bolehnya azan sebelum waktu, tetapi khusus buat salat suuuh.
Hikmahnya karena adanya dorongan untuk salat subuh di awal waktu.
Hadis kedua berkenaan dengan pertanyaan sahabat yang ingin tahu tentang
waktu salat subuh, maka ketika itu Rasul menyulLlh Biial untuk melaksanakan azan
ketika terbit fajar. Pac!a keesokan harinya Rasul mengakhirkan waktu salat, sampai
111llld
48
warna langit menguning. Kemudian Rasul menyuruh Bilal untuk mengumandangkan
azan. Kemudian Rasul melaksanakan salat dan bersabda "Inilah waktu subuh".
Dari kejadian ini, penulis mengambil analisa bahwa ~7..an yang menunjukkan
waktu subuh adalah azan ketika langit sudah mulai menguning. Terlihat bahwa waktu
Rasul menyuruh Bilal azan pertama itu, sebenarnya waktu subuh belum tiba karena
ada pertanyaan dari sahabat, maka Rasul menyuruh Bilal untuk mengumandangkan
azan. Maka, azan Bilal yang pertama itu adalah sebagai azan untuk membangunkan.
Sedangkan azan yang menunjukkan waktu masuknya salat subuh, adalah azan yang
ketika beliau mengakhirkan waktu subuh. Yaitu ketika lanl,>it mulai menguning.
B. Hadis-Hadis Tentang Azan Jumat
1. Hadis-Hadis Yang Terdapat Pada Kitab Sunan An-Nasai
:J~ y~ JI .:f ~;. ~ ~J :;. 8::G- :J~ ~ :;. ~ up;:.f -,
.;: "'" '" ,:;
12~~ Js-;~ ;- :~~ >,1)jJlJ
, ,
12 Imam ai-Hafiz Abi Abdur-Rahman Ahmad bin Syu'aib bin Ali lbnu Sunan an-Nasai, up.
cit, h. 197
49
Artinya: Telah mencentakan kepada kami Muhammad bin Salamah ia berkata: Telah
mencentakan kepada kami Ibnu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab ia
berkata: Telah mencentakan kepadaku as-Sa'ib bin Yazid: Bahwasannya
azan Jumat itu pada mulanya ketika imam telah duduk di atas mimbar.
Demikian itu terjadi pada masa Nabi Saw., juga pada zaman Abu Bakar dan
Umar RA. Lalu ketika tiba masa khalifah Usman manusia bertambah
banyak jumlahnya, beliau memprakarsai tambahan azan yang ketiga, dan
dilakukan di atas Zaura'." (H.R. Nasa'i)
Hadis di atas termaktub pada Sunan an-Nasai, kilab as-~(;lah, bab al-azan Ii
al-Jumah, hadis ke 1393, juga terdapat pada Sunan Abu Daud, kilab as-'i'alah, bab an-
nida yaum al.:Jumah, hadis ke 1087, Sunan Ibnu Majah, kitab as-~alat, bab maja'afi
azan yaum al-:fumah, hadis ke 1135, Jami at-Tirmizi, kilab al-:fumah, bab ma ja'a fi
azan al-jumah, hadis ke 516, dan ::;al!i~ al-Bukhari. kitab al-:fumah. bab al-azan yaum
al-jumah, hadis ke 912.
....... -'... .J ... ...... '" 1:
~ 8~ :JIj Y# 8~ :JIi ill ~ J ~ ;;. ~ Up;:. -y
'" ... ... ...
i.J.!~t:J1.t ;f Ql» :J~ cp;:.f ~j. J ~I.:JI ~f y~ JI d- dl.:p ;:;........ ... . . . . . . . . . . . . . ... ;: ...
13.«rG~1 ~ 0? ~I ~y. ~~t:J Dl$'j ..I?j 01~';
. . . . . . .... '" ... l'
Artinya: Telah mencentakan kepada kami Muhammad bin Yahya bin Abdullah ia
berkata: Telah mencentakan kepada kami Ya'kub ia berkata: Ayahku telah
mencentakan kepada kami dan Salih dari Ibnu Syihab bahwasannya as-Saib
bin Yazid telah menceritakannya ia berkata: "Bahwasannya Usman
memenntah untuk berazan tiga kali ketika bertambah banyak penduduk
~.1adinah, sementara pada masa Rasulullah Saw. tidak melakukan azan
kecuali dengan azan sekali. adapun azan pada hari jumat adalah ketika
imam telahduduk di atas mimbar". (H.R. An-Nasai)
J3 {bid.
50
Hadis di atas tennaktub pada Sunan an-Nasa'i, kitab as-,~alah, bab al-azan Ii
al-Jumah, hadis ke 1394.
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdil a'ia ia berkata:
Telah menceritakan kepada kami al-Mu'tamirdari ayahnya dari az-Zuhri
dari as-Saib bin Yazid ia berkata: "Bahwasannya Bilal berazan apabila
Rasul telah duduk di atas mimbar pada hari Jumat, bila Rasul telah turun
dari mimbar Bilal beriqama1z. Demikianlah yang terjadi pada masa Abu
Bakar dan Vmar RA.". (HR An-Nasa'i)
Hadis di atas tennaktub pada Sunan an-Nasai, kitab as-Salah, bab al-azan Ii
al-Jumah, hadis ke 1395.
Melihat ketiga hadis di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa hadis· yang
pertama merupakan asal ill ula azan Jumat adalah ketika khatib naik di atas mimbar
dan hal itu pula yang dilakukan oleh Nabi, Abu Bakar dan Vmar, namun dengan
alasan semakin banyaknya manusia, maka Vsman memprakarsai untuk menambah
azan menjadi tiga kali, yang pertama kalinya dilakukan di atas Zaura.
Hadis kedua menjelaskan tentang intruksi Usman untuk menambah 117..an tiga
kali, yaitu azan pertama dilakukan sebelum khatib naik ke atas rmmbar, sedangkan
14 Ibid
51
azan yang kedua yaitu setelah khatib naik ke atas mimbar dan azan yang ketiga
(iqamah) yaitu setelah khatib tumn dari mimbar. Karena terlalu banyaknya manusia
sehingga, banyak yang hendak melakukan salat Jumat ketinggalan. Maka wajar
Usman selaku khalifah yang bijak memprakarsai ijtihad tersebut.
Hadis ketiga dari kandungan matannya menunjukkan tata cara yang dilakukan
oleh Rasulullah Saw. yakni azan dilakukan setelah khatib naik di atas mimbar.
Setelah khatib turun dari mimbar, maka iqamahpun dilakukan. Hal inilah yang ditiru
oleh dua sahabat beliau yakni Abu Bakar dan Umar.
2. Hadis-I-ladis Yang terdapat Pada Kitab Sunan Abi Daud
, , ,
~ffl y~ .,;r.1 ,y :.,JY.. ,y ~J .:r.1 jffl ~~i].1 ~ ;y. ~ oJ..?- -1
-1- " . ; ':.' "
l~..u:) Js- )~ <:: :;~ ,~I)Jjl Js- '4 ~1~ ,c..l8 w~~4 ~.~ ~"i S~;" :,.o(
" " / / " , , '" "
Artinya: Telah mencentakan kepada kami Muhammad bin Salamah al-Murady, Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Yunus dari Thnu Syihab, Telah
menceritakan kepadaku as-Sa'ib bin Yazid: Bahwasannya azan Jumat itu
pada mulanya ketika imam telah duduk di atas mimbar. Demikian itu teIjadi
pada masa Nabi Saw., juga pada zaman Abu Bakar dan Umar RA. Lalu
ketika tiba masa khalifah Usman manusia bertambah banyak jumlahnya,
beliau memprakarsai tambahan azan yang ketiga, dan dilakukan di atas
Zaura' ." (1-1.R. Abu Daud)
15 Imam ai-Hafiz Abi Daud Sulaiman bin al-Asy'ab as-Sujastani al-Izdi. Sunan Abi Dalld,
(Riyad: Dams-Salam. 1999). Juz I, h. 655
52
I-ladis di atas tennaktub pada kitab Sunan Abu Daud, kitab as-,~·alah. bab an-
nida yaurn al-Jum'ah, hadis ke 1087. Sunan an-Nasai, kllab as-.~·alah. bab al-azan Ii
al-Jurnah, hadis ke 1393, Sahih Bukhari, kllab al-Jumah, bab al-azan yawn al-
Jumah, hadis ke 912, .farni' al-lirrniZi, kllab al-J1IInah, bab rna/a'a al-aianj! azan al-
Jurnah, hadis ke 516, Sunan Ibnu Majah, kilab as-ffalah, bab rnaja'afi azan yaurn al-
Jumah, hadis ke 1135.
Artinya: Telah menceritakan kepada kami all-Naqily telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Salamah dari Muhammad bin Ishak dari Zuhry dari Saib
bin Yazid ia berkata: "Adalah berazan dihadapan Rasulullah Saw., ketika ia
telah dudule di atas mimbar pada hari Jumat dekat dengan pintu masjid,
demikianjuga pada masa Abu Bakar dan Umar." (H.R Abu Daud)
Hadis di atas tennaktub pada kitab Suna,1 Abu Daud, kilab as-salah, bab an-
nida yawn al-Jum 'ah, hadis ke 1088.
16 Ibid655-656
53
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Hannad bin as-Siry telah menceritakan
kepada kami hambanya yakni Ibnu Ishak dari Zuhri dari Saib ia berkata:
"Pada masa Rasulullah tidak ada muazin kecuali BilaI". (RR. Daud)
Hadis di atas termaktub pada kitab Sunan Abu Daud, kitab as-salah, bab an-
nida yaum al-Jum'ah, hadis k"l 1089.
,. .J oJ
~ (.Jj» :J~ o?i ! ;-:-:':'i 0 ~;. j. ~CJ ~i 7~ 01 .y- ~~
:.,..;Jj ~J.J.- ..iA Jt:..j «;:Ij ~~~ ~ ~J <l.).Y .ill J..c .ill ~J'""~
18 " ~ ..M~
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya bin Faris, telah
menceritakan kepada kami Yakub bin Ibrahim bin Said, telah menceritakan
kepada kami ayahku dari Salih dari lbnu Syihab bahwasannya Saib bin
Yazid bin Ukhti Namir, ia telah menceritakannya ia berkata: "Pada masa
lbsulullah tidak ada muazin kecuali Bilal". (H.R. Daud)
Hadis di atas tennaktub pada kitab Sunan Abu Daud, kitab as-salah, bab an-
nida yaUin al-Jum'ah, hadis ke 1090.
17 IhiJ.
'"Ibid.
54
Mencennati keel11pat hadis di atas, penulis menyimpulkan bahwa hadis yang
pertama dari kandungan matannya l11erupakan penjelasan tentang awal mula azan
Jumat adalah dilakukan ketika khatib nail< di atas mimbar, itupun berlaku di l11asa
Abu Bakar dan Umar, akan tetapi karena sudah banyak manusia yang hendak
melaksanakan salat jUl11at maka Usman menyuruh untuk mengadakan azan tiga kali
di atas Zaura.
Hadis kedua menjelaskan tentang seseorang yang berazan pada hari Jumat
waktunya yaitu ketika Nabi duduk di atas mimbar dekat dengan pintu masjid,
demikian pula pada masa khalifah Abu Bakar dan Umar.
Sedangkan hadis yang ketiga dan keempat sama-sama menjelaskan tentang
satu-satunya muazin pada masa Rasulullah yaitu Bilal.
3. Hadis-Hadis Yang Terdapat Pada Kitab Sahih Bukhari
J . " , , ~
~ ~f'J ~ w~l.I. ~ ~t;y. y.yJ ¥ .;jJ,;.. :JIi ~ J4.! .;jJ,;..-
-' " " " l'
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim ia berkata: Telah
menccritakan kepada kami Abdullah al-Aziz bin Abi Salamah al-Majisun
dari ZlJhri dari Saib bin Yazid ia berkata: "Bahwasannya yang
menambahkan jumlah azan menjadi tiga kali pada hari Jumat adalah Usman
19 Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim ibn Mughirah bin Bardizbah al-
Bukhari. Sahih BlIkhari, loe. 0/.
55
bin Affan R.A. ketika penduduk Madinah mulai banyak, sementara pada
masa Nabi Saw. azan tidak lebih dari sekali yaitu ketika imam telah duduk
di atas mimba('. (H.R. Bukhari)
Hadis or atas temlaktub dalam kitab ,~'a~li~l Bukhari, kilah al-./;::I1'ah, hah al-
mua::lIll1l-wallldyawlIl1l-.Iumah, hadis ke 913.
Memperhatikan satu hadis di atas, penulis menyimpulkan bahwa hadis ini
dalam matannya menunjukkan kesamaan dengan hadis-hadis sebelumnya vaitu yang
memprakarsai azan liga kali adalah Usman karena banyaknya manusia. Sementara
pada masa Nabi hanya sekali ketika Khatib naik di atas mimbar.
4. Hadrs-Hadis Yang Terdapat Pada kitab .lam!' al- Trrm!I!
,
~;jJ y- '--'~ ~( ,... '.>- j,ci.-..ut:>'- '...
,
,j..17 ' ' ,j...:>- -,
':? .............. - u· .:>2- ,c".:.,o ..:r. ..L3'1
< - < <
"--~ 1iJ ~ 1iJ Jj-") ¥ J.>- 0~~ .:JS'» :J~ ~Y- ..:r. '"-'W y-
; , ) .
.:J~ .jS' ~ ,o')'W2l1 ~ ~} (~JJ) fV.'J t:;- ~ ;J-J j~ h ~J
Artinya Telah mencenlakan kcpada kami Ahmad bin Mani', lclah menccmakan
kepada kaml i tlmad bin Khalid al-Khayat dari lbnu Abi Za'b dan Juhn dari
Saib dari YaZld ia berkata: "Pada masa Rasulullah Saw.. Abu Bakar. d,m
Umar. azan dilakukan kdika Imam telah keluar (menuju mllnbar) dan
!'Iwnah ketika salat, sedangkan pada masa Usman azan di l"mbah riga kali
dan dilakukan dllempal yang bernama Zaura" (f-!.R T1f111IZ1)
Imam <1i-llaj-j;:~ -bi -/sa luhammad bin "!sa bin Surah Ibn lusa a[~ rlnl1i1i .I'll/if' "J
ftrm/;;/. (Rivad- Daru,,-SalaITL !()99 1. eel Kc-l. h 136
Menurut Abu lsa hadis di atas adalah hasan sahih.2I
Hadis di atas tenl1aktub dalam kitab Jami' al-Tmnd, kilab af-Jumah, bab ma
JI.1 'afi azan af-Jumah, hadis ke 516, Sunal1 fbnu Maiah, kilab as-'~'afah, bab maja'a.!i
azan af-Jumah, hadis ke 516, Sunan Abu Daud, kilab Sunan Abu Daud, kilab as-
'~'afah, bab an-nida yaum af-Jumah, hadis ke 1087, ,Ya~7i~7 Bukhari, kilab af-Jumah, af-
a::an vaum af-Jumah, hadis ke 912, ,<"unan an-Nasa'i, kilab as-safah, bab af-azan {;
af-Jul17ah, hadis ke 1393.
Mengamati satu hadis di atas, penulis menyimpulkan bahwa hadis ini dari
kandungan matannya menunjukkan informasi bahwa azan di zaman Rasul, Abu
Bakar, dan Umar adalah sama yaitu ketika khatib yang sekaligus menjadi imam telah
naik ke atas mimbar, dan apabila telah turon dari mimbar, malm diserukanlah iqamah.
Sedangkan pada masa Usman azan ditambah dan dilakukan di atas Zaura'.
5. Hadis-Hadis Yang Terdapat Pada Kitab Sunan Ibnu Majah
__ ./. ... __ 0
.".r..j; 8::G- ..:>Ik.i.l1 ~; :;. :..a.:...f. wl?- -,
~
~I.::.JI ,y. ,~)jll ,y. ,JG..:ul J. ~ :J- ~ ,~~ .I.lG'- .f. 8::G-
,,'" " , , ' " " " '" "
.1-" ./. 1I , , " ,..,.- " '" a '" "', " ,.- , ... .,-
~I) ,:"81 ?J ,':>~'C .:>IS' ~ .~JS' ~J P .f.IJ ,~~I Jj l~lJ ,':>~I
" ' " "
21 Hasan sahih adaJah istilah yang di pakai oleh at-Tirmizi. Menurut Ibnu as-Salah: bahwa
hadis itu mempunyai dua sanad, yakni: pel1ama bersanad hasan dan keuua bersanad sahih. Pendapat
lain mengatakan, bahwa diantara kedua kalimat itu terdapat huruf penghubung yang telah di buang,
yaitu au jika demikian, maka hadis tersebut mempunyai satu sanad saja, tetap! ulama berlainan
menilainya Fatchur Rahman, rkh/isar Mlls/alah al-Hacli.l·, op.ei/. h. J09
57
22~~f
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Musa al-Qattan. Telah
menceritakan kepada kami Jarir. Telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin Said. Telah menceritakan kepada kami Abu Khalid al-Ahmar, semuanya
dari Muhammad bin Ishak, dari Zuhri, dari Said bin Yazid ia berkata: "Pada
masa Rasulullah azan cuma sekali, yaitu ketika imam keluar rnenuju
mimbar dan iqamah, apabila imam telah turun dari mimbar, dernikian pula
pada masa Abu Bakar dan Umar. Adapun pada masa Usman, orang-orang
telah banyak sehingga azan ditarnbah sekali lagi dan dikumandangkan di
snatu tempat yang dekat d~ngan pasar yang bemama Zaura, lalu bila imam
telah keluar menuju mimbar dilakubm azan, dan bila telah selesai,
dilakukan iqamah". (H.R. Ibnu Majah)
Hadis di atas termaktub dalam kitab Sunan Ibnu Majah, kitah as-~'alal, hah
ma ja'a .Ii azan yawn al-Jwnah, hadis ke I135, ,~'a~li~l Bukhari, kilah al-Jumah, al-
aian yawn al-Jumah, hadis ke 912, Sunan an-Nasa'i, kitah as-ijalah, hah al-aian Ii
al-Jumah, hadis ke 1393, Sunan Abu Dau,/, kilah Sunan Abu Daud, kilab as-,yalah,
hab an-nida yawn al-Jumah, hadis ke 1087, Jami' al-Tirmizi, kilah al-Jumah, hab ma
ja 'afi azan al-Jumah, hadis ke 516.
Mengamati hadis di atas, penulis menyimpulkan bahwa hadis ini dari
kandungan matannya tidak jauh beda dengan hadis-hadis sebelumnya. Yakni asal
mula azan adalah sekali. yang bermula aari Rasul, kemudian tradisi ini rnasih
dipegang erat dan dilaksanakan pada masa Abu Bakar sampai tumn ke khalifah
Umar. Bam setelah masa Usman seiring dengan bertambah banyaknya masyarakat
22 Imam ai-Hafiz Abi Abdil!ah Muhammad bin Yazid ar-Rabi'I Ibnu Majah al-Quzwini.
SlIlIalllbllll Majah, (Riyad: Darus-Salam, 1999), eet. Ke-I, h. 159
58
yang menimbulkan jumlah penduduk semakin membengkak, begitupun dengan
tempat tinggal mereka yang jauh dengan masjid. Sedangkan pada waktu itu
bangunan-bangunan masjid belum biloyak, karena masih menganggap masjid yang
pernah dipakai olen Rasul, Tabi'in dan sahabat lainnya itu lebih mulia. Dan disinilah
letak persatuan umat Islam.
Namun dibalik itu membengkaknya jumlah penduduk, jauhnya tempat
tinggal mereka, menimbulkan pemikiran yang gemilang dirasa pada waktu itu, yang
dipandang.sebagai ijtihad yang cukup baik. Sehingga khaliJilh Usmanpun memerintah
untuk menambah azan menjadi tiga kali.
Dari riwayat-riwayat hadis yang dikutip di atas, terlihat ada perbedaan redaksi
(tekstuaI) dari hadis yang bersangkutan. Hal ini memberi petunjuk bahwa hadis yang
menjadi objek penelitian telah diriwayatkan secara makna atau riwayah bit-lila 'na.
Jadi, perbedaan semacam ini, masih dapat dUo/erir sebagai akibat adanya
periwayatan hadis secara makna. Untuk memperlihatkan secara lebih jelas seluruh
sanad hadis yang diteliti, termasuk nama-nama periwayat dan metode periwayatannya
yant digunakan olell periwayat yang bersangkutan.23
2] M. Syuhudi Ismail, Me/od%gl Pelle/i/lilll HodI.' Nabi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1992). h52
BABIV
ANALISA MENGENAI AZAN SUBUH DAN JUMAT
A. Azan Subuh Pada Masa Rasulullah, Sahabat, dan Kini
Azan itu adalah sebesar-besar syiar Islam, senyata-nyata tanda agama; terus
menerus dikekalkan oleh Rasulullah Saw., baik dikala beliau berada di kampung,
maupun dikala beliau dalam safar. Sejak disyari'atkannya pada tahun pertama hijriah,
sampai beliau wafat. Karena itu, disyariatkan kepada tiap-tiap penududuk
menentukan petugas muaiin yang akan mengucapkan lalai azan yang disyariatkan,
diketika waktu salat.1
Karena itu disyariatkan kepada tiap-tiap penduduk kampung, supaya
menentukan seorang muazin yang akan mengumandangkan azan yang disyariatkan,
ketika masul<; waktu salat. Sebagaiman di zaman Rasul mengangkat Bilal sebagai
muazm.
I. Azan Subuh pada Masa Rasulullah
Pada zaman Rasulullah Saw., azan fajar disyariatkan dua kali; sekali sebelum
waktu dan sekali sesudah waktu salat. Sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis
di atas yang telah diriwayatkan oleh Bukhari dan Nasai.
Memperhatikan hadis-hadis tersebut terlihat tradisi yang sangat baik yang
dicontohkan oleh Rasulullah Saw. yaitu dua kali azan yakni sebellim masuk waktu
I T.M. Hasbi ash Shiddieqy, l'edoman Shala!, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), eet. Ke-8, h
304
60
subuh (fajar) dan masuk waktu salat subuh. Kalau kita analisa lebihjauh, tradisi pada
masa Rasul ini temyata menimbulkan kesan yang sangat baik. Misalnya Rasulullah
Saw. melakukan seperti itu, tiada lain demi kemaslahatan umatnya yang selalu taat
menjalankan ibadah Qiyam al-Iail. Rasul mewanti-wanti umatnya terlelap dalam
tidumya setelah men.jalankantahajjud. Maka Rasulullah memerintahkan Bilal untuk
berazall sebelum masuk waktu subuh, supaya orang yang masih tidur itu bangun
untuk mempersiapkan diri untuk salat, yaitu dengan mandi atau wudu. Selain itu,
supaya orang yang sedang tahajjud itu kembali istirahat, agar ia dapat menjalankan
salat subuh dengan tangkas atau untuk makan sahur apabila ia hendak puasa.
Pada zaman Rasul pula, ada dua muazin yang bertugas mengumandangkall
azan yaitu Bilal dan Umi Maktum yang berlainan tugasnya. Bilal bertugas (azan)
untuk membangunkan, sedangkan Umi Maktum azan tatkala sudah masuk waktu
subuh sebagaimana Abdullah bin Umar berkata : Rasulullah Saw. bersabda:
"Sesungguhnya Bilal berazan pada waktu malam, maka makan dan minumlah kalian
sampai kcmudian Umi Maktum berazan untuk salat". (H.R. Bukhari)
Jika azan sebelum waktu tiba, sudah biasa dilakukan oleh Bilal dan Umi
Maktum. Dahulu kaum muslimin Madinah jika mendengar Bilal azan, mereka tahu
bahwa waktu salat subuh belum tiba. Mereka segera bangun, makan, minunl, dan
sahur dan lain-lain. Pada saat mereka mendengar suara azan Umi Maktum, mereka
talm bahwa waktu salat subuh telah tiba. Mulai saat itulah salat sunah qabliyah
dibolehkan, lalu dilanjutkan salat subuh. Meskipun azan boleh dilakukan sebelum
61
fajar, akan tetapi salat qabliyah dan subuh tidak boleh dilakukan sebelum tampak
fajar sadik di ufuk Timur, sebagai tanda waktu subuh benar-benar telah tiba2
lelaslah kiranyabahwa azan pertama boleh dilakukan sebelum tiba waktu
salat subuh, dengan muazin yang telah ditugaskan, sehingga penduduk setempat
sudah mengenal baik suara muazinnya. Disamping itu, hams ada muazin lain yang
akan mengumandangkan azan khusus untuk salat subuh, bila waktu telah tiba.
2. Azan Subuh Pada Masa Sahabat
Azan di masa sahabat, nampaknya tidak jauh berbeda dengan apa yang di
sabdakan oleh Rasulullah yaitu dua kali azan yakni satu kali azan pada malam hari
yaitu sehelum masuk waktu subuh, yang bertujuan untuk membangunkan.
Sedangkan yang kedua adalah azan ketika sudah masuk waktu. Dua kali azan yang
disebut juga al-azanain, yang dimaksud disini adalah azan dan iqamah. Sebagaimana
sabda Rasulullah "bainana kulli azanain !jalah" (antara azan dar, iqamah ada salat
sunnah). Hal ini sesuai dengan kebiasaan bangsa Arab dalam menyebut dua yang
sejenis dan sejalan dengan satu sebutan, seperti al-Walidain (ayah dan ibu) atau
sunnah al-Ummarain (sunah Abu Bakar dan Umar bin Khattab)3
Melihat literatur-literatur yang ada, penulis belum menemukan satuhadispun
yang merubah atau menambah azan subuh. Sehingga penulis mengambil kesimpulan
2 Yusuf A1-Qardawi, Fatwa-jatwa MlUakhir.(terj.), (Jakarta: Yayasan al-Hamidy, 1996), cet.
Ke-3. h. 313-314
3 Abdul Azis Dahlan. et. a!' (F.ditor). ElIsiklopedi hllklllll Islalll, (Jakarta; Ichtiar Barn Van
Roeve. 1996), cet. Ke-l,jilid 1, h. 154
62
bahwa azan yang dilakukan oleh para sahabat adalah sarna dengan apa yang
dilakukan oleh Rasulullah Saw.
3. Azan Subuh Masa Sekarang
Seperti apa yang penulis jelaskan di atas, bahwa penulis tidak menelllukan
hadis atau sahabat Nabipun yang Illerubah dan Illenalllbah azan. Dalam konteks
memahallli azan subuh pada jaman sekarang, penulis melihatnya dari segi sos/O/ogis
dan p/ura/isme dalam beragama. Maka justru penulis bisa menganalisa berangkat dari
sana. Sehingga penulis bisa Illengambil kesimpulan azan subuh yang dilakukan pada
masa sekarang, nampaknya agak berbeda dengan dengan zaman Rasu!. Karena
konteksnya sudah berbeda.
Mayoritas masyarakat menggunakan azan satu kali yaitu: azan ketika sudah
masuk waktu subuh. Hal ini sudah membudaya, sehingga menimbulkan kesan bahwa
azan pada masa Rasulullah hanya sekali padahal tidak, kalau kita membaca teks-teks
hadis. Walaupun masih ada di kalangan masyarakat yang memakai dna kali azan,
itupun minoritas. Berangkat dari analisa tersebut, maka penulis mengambil
kesimpulan bahwa azan yang dilakukan pada masa kini adalah satu kali dengan
alasan sosio-kultural yang sudah berbeda dengan masa Rasu!. Namun pada
pelaksanaannya berbeda dengan masa Rasulullah Saw.
Letak perbedaannya adalah bahwa pada masa Rasulullah Saw. pelaksanaan
azan yang pertama adalah pada waktu sebelum mB3uk waletu subuh dan belum
diperbolehkan salat qabliyah subuh, kemudian azan yang kedua, adaJah ketika sudah
masuk waktu subuh dan diperbolehkan melaksanakan salat qabliyah subuh dan salat
HADIS TENTANG ADZAN DITINJAU DARI SEGI SEJARA; KAJIAN ADZAN SUBUH DAN JUMAT DARI PERSPEKTIF KUTUB AL-SITTAH BY Hasani Ahmad S. Said FUF UIN Jakarta
HADIS TENTANG ADZAN DITINJAU DARI SEGI SEJARA; KAJIAN ADZAN SUBUH DAN JUMAT DARI PERSPEKTIF KUTUB AL-SITTAH BY Hasani Ahmad S. Said FUF UIN Jakarta
HADIS TENTANG ADZAN DITINJAU DARI SEGI SEJARA; KAJIAN ADZAN SUBUH DAN JUMAT DARI PERSPEKTIF KUTUB AL-SITTAH BY Hasani Ahmad S. Said FUF UIN Jakarta
HADIS TENTANG ADZAN DITINJAU DARI SEGI SEJARA; KAJIAN ADZAN SUBUH DAN JUMAT DARI PERSPEKTIF KUTUB AL-SITTAH BY Hasani Ahmad S. Said FUF UIN Jakarta
HADIS TENTANG ADZAN DITINJAU DARI SEGI SEJARA; KAJIAN ADZAN SUBUH DAN JUMAT DARI PERSPEKTIF KUTUB AL-SITTAH BY Hasani Ahmad S. Said FUF UIN Jakarta
HADIS TENTANG ADZAN DITINJAU DARI SEGI SEJARA; KAJIAN ADZAN SUBUH DAN JUMAT DARI PERSPEKTIF KUTUB AL-SITTAH BY Hasani Ahmad S. Said FUF UIN Jakarta
HADIS TENTANG ADZAN DITINJAU DARI SEGI SEJARA; KAJIAN ADZAN SUBUH DAN JUMAT DARI PERSPEKTIF KUTUB AL-SITTAH BY Hasani Ahmad S. Said FUF UIN Jakarta
HADIS TENTANG ADZAN DITINJAU DARI SEGI SEJARA; KAJIAN ADZAN SUBUH DAN JUMAT DARI PERSPEKTIF KUTUB AL-SITTAH BY Hasani Ahmad S. Said FUF UIN Jakarta
HADIS TENTANG ADZAN DITINJAU DARI SEGI SEJARA; KAJIAN ADZAN SUBUH DAN JUMAT DARI PERSPEKTIF KUTUB AL-SITTAH BY Hasani Ahmad S. Said FUF UIN Jakarta
HADIS TENTANG ADZAN DITINJAU DARI SEGI SEJARA; KAJIAN ADZAN SUBUH DAN JUMAT DARI PERSPEKTIF KUTUB AL-SITTAH BY Hasani Ahmad S. Said FUF UIN Jakarta
HADIS TENTANG ADZAN DITINJAU DARI SEGI SEJARA; KAJIAN ADZAN SUBUH DAN JUMAT DARI PERSPEKTIF KUTUB AL-SITTAH BY Hasani Ahmad S. Said FUF UIN Jakarta

More Related Content

What's hot

Ceramah narkoba 1
Ceramah narkoba 1Ceramah narkoba 1
Ceramah narkoba 1
Sholah Uddin
 
Globalisasi dalam islam
Globalisasi dalam islamGlobalisasi dalam islam
Globalisasi dalam islam
SharifahNurAbu
 
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaranPengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaranMarhamah Saleh
 
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)Marhamah Saleh
 
Ushul fiqh hukum taklifi
Ushul fiqh hukum taklifiUshul fiqh hukum taklifi
Ushul fiqh hukum taklifi
Muhammad Ade Riza
 
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
Risa Tsamara
 
Slide sadd al dzar'i
Slide sadd al dzar'iSlide sadd al dzar'i
Slide sadd al dzar'i
zikra husna
 
Pengantar Hukum Pidana dan Pembaharuan Hukum Pidana
Pengantar Hukum Pidana dan Pembaharuan Hukum PidanaPengantar Hukum Pidana dan Pembaharuan Hukum Pidana
Pengantar Hukum Pidana dan Pembaharuan Hukum Pidana
NasiPadang7
 
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannyaPengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannyaAtiekah Pauzi
 
Pengaruh internet terhadap perkembangan remaja
Pengaruh internet terhadap perkembangan remajaPengaruh internet terhadap perkembangan remaja
Pengaruh internet terhadap perkembangan remajaSiska Ika
 
Pengertian seks-bebas
Pengertian seks-bebasPengertian seks-bebas
Pengertian seks-bebas
Waskita Karya
 
Perjanjian nominat dan anominat
Perjanjian nominat dan anominatPerjanjian nominat dan anominat
Perjanjian nominat dan anominat
IAIN Ponorogo
 
Tajwid diagram
Tajwid diagramTajwid diagram
Tajwid diagram
Muhamad Tholib
 
Hukum Ikhtilath (Campur-Baur) Makan Bersama Laki-Laki dan Perempuan Bukan Mahram
Hukum Ikhtilath (Campur-Baur) Makan Bersama Laki-Laki dan Perempuan Bukan MahramHukum Ikhtilath (Campur-Baur) Makan Bersama Laki-Laki dan Perempuan Bukan Mahram
Hukum Ikhtilath (Campur-Baur) Makan Bersama Laki-Laki dan Perempuan Bukan Mahram
Anas Wibowo
 
Al nubuwwah
Al nubuwwahAl nubuwwah
Al nubuwwah
Suhaimi Shafie
 
Kebitaraan Tokoh dalam Tamadun Islam: al-Razi
Kebitaraan Tokoh dalam Tamadun Islam: al-RaziKebitaraan Tokoh dalam Tamadun Islam: al-Razi
Kebitaraan Tokoh dalam Tamadun Islam: al-Razi
KOSPATI UKM
 
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
fissilmikaffah1
 
Buku Kemunculan Tata Dunia Baru Negara Khilafah Islam
Buku Kemunculan Tata Dunia Baru Negara Khilafah IslamBuku Kemunculan Tata Dunia Baru Negara Khilafah Islam
Buku Kemunculan Tata Dunia Baru Negara Khilafah Islam
Anas Wibowo
 
Berusaha secara halal
Berusaha secara halalBerusaha secara halal
Berusaha secara halal
Amin_abdul
 
Survey Penggunaan TIK
Survey Penggunaan TIKSurvey Penggunaan TIK
Survey Penggunaan TIK
literasi digital
 

What's hot (20)

Ceramah narkoba 1
Ceramah narkoba 1Ceramah narkoba 1
Ceramah narkoba 1
 
Globalisasi dalam islam
Globalisasi dalam islamGlobalisasi dalam islam
Globalisasi dalam islam
 
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaranPengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
 
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
 
Ushul fiqh hukum taklifi
Ushul fiqh hukum taklifiUshul fiqh hukum taklifi
Ushul fiqh hukum taklifi
 
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
 
Slide sadd al dzar'i
Slide sadd al dzar'iSlide sadd al dzar'i
Slide sadd al dzar'i
 
Pengantar Hukum Pidana dan Pembaharuan Hukum Pidana
Pengantar Hukum Pidana dan Pembaharuan Hukum PidanaPengantar Hukum Pidana dan Pembaharuan Hukum Pidana
Pengantar Hukum Pidana dan Pembaharuan Hukum Pidana
 
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannyaPengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannya
 
Pengaruh internet terhadap perkembangan remaja
Pengaruh internet terhadap perkembangan remajaPengaruh internet terhadap perkembangan remaja
Pengaruh internet terhadap perkembangan remaja
 
Pengertian seks-bebas
Pengertian seks-bebasPengertian seks-bebas
Pengertian seks-bebas
 
Perjanjian nominat dan anominat
Perjanjian nominat dan anominatPerjanjian nominat dan anominat
Perjanjian nominat dan anominat
 
Tajwid diagram
Tajwid diagramTajwid diagram
Tajwid diagram
 
Hukum Ikhtilath (Campur-Baur) Makan Bersama Laki-Laki dan Perempuan Bukan Mahram
Hukum Ikhtilath (Campur-Baur) Makan Bersama Laki-Laki dan Perempuan Bukan MahramHukum Ikhtilath (Campur-Baur) Makan Bersama Laki-Laki dan Perempuan Bukan Mahram
Hukum Ikhtilath (Campur-Baur) Makan Bersama Laki-Laki dan Perempuan Bukan Mahram
 
Al nubuwwah
Al nubuwwahAl nubuwwah
Al nubuwwah
 
Kebitaraan Tokoh dalam Tamadun Islam: al-Razi
Kebitaraan Tokoh dalam Tamadun Islam: al-RaziKebitaraan Tokoh dalam Tamadun Islam: al-Razi
Kebitaraan Tokoh dalam Tamadun Islam: al-Razi
 
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
 
Buku Kemunculan Tata Dunia Baru Negara Khilafah Islam
Buku Kemunculan Tata Dunia Baru Negara Khilafah IslamBuku Kemunculan Tata Dunia Baru Negara Khilafah Islam
Buku Kemunculan Tata Dunia Baru Negara Khilafah Islam
 
Berusaha secara halal
Berusaha secara halalBerusaha secara halal
Berusaha secara halal
 
Survey Penggunaan TIK
Survey Penggunaan TIKSurvey Penggunaan TIK
Survey Penggunaan TIK
 

Similar to HADIS TENTANG ADZAN DITINJAU DARI SEGI SEJARA; KAJIAN ADZAN SUBUH DAN JUMAT DARI PERSPEKTIF KUTUB AL-SITTAH BY Hasani Ahmad S. Said FUF UIN Jakarta

Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Cha Aisyah
 
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdfSKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
Fa2dili
 
Contoh Kata Pengantar
Contoh Kata PengantarContoh Kata Pengantar
Contoh Kata Pengantar
Man sujana
 
pembuatan yogurt
pembuatan yogurtpembuatan yogurt
pembuatan yogurt
awaluddin366
 
contoh Kata pengantar
contoh Kata pengantarcontoh Kata pengantar
contoh Kata pengantar
Izam Bachtiar
 
Skripsi universitas paramadina_jakarta_fitriyani_kepemimpinan_perempuan_dalam...
Skripsi universitas paramadina_jakarta_fitriyani_kepemimpinan_perempuan_dalam...Skripsi universitas paramadina_jakarta_fitriyani_kepemimpinan_perempuan_dalam...
Skripsi universitas paramadina_jakarta_fitriyani_kepemimpinan_perempuan_dalam...Jamil Jamil
 
MAKALAH TAKMIR MASJID.pdf
MAKALAH TAKMIR MASJID.pdfMAKALAH TAKMIR MASJID.pdf
MAKALAH TAKMIR MASJID.pdf
DMI
 
1 tesis pendahuluan
1 tesis pendahuluan1 tesis pendahuluan
1 tesis pendahuluan
MTs Nurul Huda Sukaraja
 
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah convertedPemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
kelvinnmy
 
Perencanaan Batam sebagai KEK
Perencanaan Batam sebagai KEKPerencanaan Batam sebagai KEK
Perencanaan Batam sebagai KEKnurhadiyati
 
Rahmatul Hijrati, 160402057, FDK, BKI, 085262610576 Ayat ayat taawun.pdf
Rahmatul Hijrati, 160402057, FDK, BKI, 085262610576 Ayat ayat taawun.pdfRahmatul Hijrati, 160402057, FDK, BKI, 085262610576 Ayat ayat taawun.pdf
Rahmatul Hijrati, 160402057, FDK, BKI, 085262610576 Ayat ayat taawun.pdf
ZendiAhmadMaghrobi
 
Ahmad saukani fsh di upload oleh ahyadin
Ahmad saukani fsh di upload oleh ahyadinAhmad saukani fsh di upload oleh ahyadin
Ahmad saukani fsh di upload oleh ahyadin
Ahyadin Rite
 
5-kata pengantar ekonomi pencemaran udara
  5-kata pengantar ekonomi pencemaran udara  5-kata pengantar ekonomi pencemaran udara
5-kata pengantar ekonomi pencemaran udaraFurqaan Hamsyani
 
Critical Review - Disertasi Transmisi Hadis Nusantara (Fatihunnada)
Critical Review - Disertasi Transmisi Hadis Nusantara (Fatihunnada)Critical Review - Disertasi Transmisi Hadis Nusantara (Fatihunnada)
Critical Review - Disertasi Transmisi Hadis Nusantara (Fatihunnada)Fatihunnada
 
Siti Skripsi
Siti SkripsiSiti Skripsi
Siti Skripsi
guest7ca33fa
 
Siti Skripsi
Siti SkripsiSiti Skripsi
Siti Skripsi
guest7ca33fa
 

Similar to HADIS TENTANG ADZAN DITINJAU DARI SEGI SEJARA; KAJIAN ADZAN SUBUH DAN JUMAT DARI PERSPEKTIF KUTUB AL-SITTAH BY Hasani Ahmad S. Said FUF UIN Jakarta (20)

Pemikiran Fazlur rahman
Pemikiran Fazlur rahmanPemikiran Fazlur rahman
Pemikiran Fazlur rahman
 
PDF.puasa.pdf
PDF.puasa.pdfPDF.puasa.pdf
PDF.puasa.pdf
 
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
 
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdfSKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
 
Contoh Kata Pengantar
Contoh Kata PengantarContoh Kata Pengantar
Contoh Kata Pengantar
 
pembuatan yogurt
pembuatan yogurtpembuatan yogurt
pembuatan yogurt
 
contoh Kata pengantar
contoh Kata pengantarcontoh Kata pengantar
contoh Kata pengantar
 
Skripsi universitas paramadina_jakarta_fitriyani_kepemimpinan_perempuan_dalam...
Skripsi universitas paramadina_jakarta_fitriyani_kepemimpinan_perempuan_dalam...Skripsi universitas paramadina_jakarta_fitriyani_kepemimpinan_perempuan_dalam...
Skripsi universitas paramadina_jakarta_fitriyani_kepemimpinan_perempuan_dalam...
 
MAKALAH TAKMIR MASJID.pdf
MAKALAH TAKMIR MASJID.pdfMAKALAH TAKMIR MASJID.pdf
MAKALAH TAKMIR MASJID.pdf
 
1 tesis pendahuluan
1 tesis pendahuluan1 tesis pendahuluan
1 tesis pendahuluan
 
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah convertedPemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
 
Perencanaan Batam sebagai KEK
Perencanaan Batam sebagai KEKPerencanaan Batam sebagai KEK
Perencanaan Batam sebagai KEK
 
Rahmatul Hijrati, 160402057, FDK, BKI, 085262610576 Ayat ayat taawun.pdf
Rahmatul Hijrati, 160402057, FDK, BKI, 085262610576 Ayat ayat taawun.pdfRahmatul Hijrati, 160402057, FDK, BKI, 085262610576 Ayat ayat taawun.pdf
Rahmatul Hijrati, 160402057, FDK, BKI, 085262610576 Ayat ayat taawun.pdf
 
Ahmad saukani fsh di upload oleh ahyadin
Ahmad saukani fsh di upload oleh ahyadinAhmad saukani fsh di upload oleh ahyadin
Ahmad saukani fsh di upload oleh ahyadin
 
5-kata pengantar ekonomi pencemaran udara
  5-kata pengantar ekonomi pencemaran udara  5-kata pengantar ekonomi pencemaran udara
5-kata pengantar ekonomi pencemaran udara
 
05110095
0511009505110095
05110095
 
Critical Review - Disertasi Transmisi Hadis Nusantara (Fatihunnada)
Critical Review - Disertasi Transmisi Hadis Nusantara (Fatihunnada)Critical Review - Disertasi Transmisi Hadis Nusantara (Fatihunnada)
Critical Review - Disertasi Transmisi Hadis Nusantara (Fatihunnada)
 
Gaya kepemimpinan kepsek
Gaya kepemimpinan kepsekGaya kepemimpinan kepsek
Gaya kepemimpinan kepsek
 
Siti Skripsi
Siti SkripsiSiti Skripsi
Siti Skripsi
 
Siti Skripsi
Siti SkripsiSiti Skripsi
Siti Skripsi
 

More from Hasaniahmadsaid

Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Sejarah al-Qur'ab - MRAH - Sabtu 9 Sep 23.pptx
Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Sejarah al-Qur'ab - MRAH - Sabtu 9 Sep 23.pptxDr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Sejarah al-Qur'ab - MRAH - Sabtu 9 Sep 23.pptx
Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Sejarah al-Qur'ab - MRAH - Sabtu 9 Sep 23.pptx
Hasaniahmadsaid
 
Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Dalil-dalil-Perayaan-Maulid-Nabi-Muhammad-S...
Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Dalil-dalil-Perayaan-Maulid-Nabi-Muhammad-S...Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Dalil-dalil-Perayaan-Maulid-Nabi-Muhammad-S...
Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Dalil-dalil-Perayaan-Maulid-Nabi-Muhammad-S...
Hasaniahmadsaid
 
Karya Dr. Hasani Ahmad Said, M.A..pdf
Karya Dr. Hasani Ahmad Said, M.A..pdfKarya Dr. Hasani Ahmad Said, M.A..pdf
Karya Dr. Hasani Ahmad Said, M.A..pdf
Hasaniahmadsaid
 
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdf
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdfCv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdf
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdf
Hasaniahmadsaid
 
Dr- Hasani 04-Jul-2022 22-16-10.pdf
Dr- Hasani 04-Jul-2022 22-16-10.pdfDr- Hasani 04-Jul-2022 22-16-10.pdf
Dr- Hasani 04-Jul-2022 22-16-10.pdf
Hasaniahmadsaid
 
Tafsir Ijmali Tadabur atas Tafsir Surah al-Anfal.pptx
Tafsir Ijmali Tadabur atas Tafsir Surah al-Anfal.pptxTafsir Ijmali Tadabur atas Tafsir Surah al-Anfal.pptx
Tafsir Ijmali Tadabur atas Tafsir Surah al-Anfal.pptx
Hasaniahmadsaid
 
tvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptx
tvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptxtvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptx
tvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptx
Hasaniahmadsaid
 
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdf
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdfCv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdf
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdf
Hasaniahmadsaid
 
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...
Hasaniahmadsaid
 
Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Wearing Veil in Persp...
Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Wearing Veil in Persp...Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Wearing Veil in Persp...
Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Wearing Veil in Persp...
Hasaniahmadsaid
 
Hasani Ahmad Said at. all. - The Review Of Castration Punishment For Pedophil...
Hasani Ahmad Said at. all. - The Review Of Castration Punishment For Pedophil...Hasani Ahmad Said at. all. - The Review Of Castration Punishment For Pedophil...
Hasani Ahmad Said at. all. - The Review Of Castration Punishment For Pedophil...
Hasaniahmadsaid
 
Jurnal IRATDE - Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Weari...
Jurnal IRATDE - Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Weari...Jurnal IRATDE - Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Weari...
Jurnal IRATDE - Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Weari...
Hasaniahmadsaid
 
Hasani Ahmad Said - Jurnal Afkaruna - Kalimatun Sawa‘ - 5761-23418-1-PB.pdf
Hasani Ahmad Said - Jurnal Afkaruna - Kalimatun Sawa‘ - 5761-23418-1-PB.pdfHasani Ahmad Said - Jurnal Afkaruna - Kalimatun Sawa‘ - 5761-23418-1-PB.pdf
Hasani Ahmad Said - Jurnal Afkaruna - Kalimatun Sawa‘ - 5761-23418-1-PB.pdf
Hasaniahmadsaid
 
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...
Hasaniahmadsaid
 
Dr. Hasani AHmad Said, M.A. - Masjid Asmaul Husna - I'jaz Alquran dalam Hal P...
Dr. Hasani AHmad Said, M.A. - Masjid Asmaul Husna - I'jaz Alquran dalam Hal P...Dr. Hasani AHmad Said, M.A. - Masjid Asmaul Husna - I'jaz Alquran dalam Hal P...
Dr. Hasani AHmad Said, M.A. - Masjid Asmaul Husna - I'jaz Alquran dalam Hal P...
Hasaniahmadsaid
 
Masjid al-Bina Senayan - Ketika Usia 40 Tahun - Dr. Hasani Ahmad Said.pptx
Masjid al-Bina Senayan - Ketika Usia 40 Tahun - Dr. Hasani Ahmad Said.pptxMasjid al-Bina Senayan - Ketika Usia 40 Tahun - Dr. Hasani Ahmad Said.pptx
Masjid al-Bina Senayan - Ketika Usia 40 Tahun - Dr. Hasani Ahmad Said.pptx
Hasaniahmadsaid
 
DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI - JEJAK PERADABAN MADINAH ...
DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI  - JEJAK PERADABAN MADINAH ...DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI  - JEJAK PERADABAN MADINAH ...
DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI - JEJAK PERADABAN MADINAH ...
Hasaniahmadsaid
 
DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI KERAGAMAN SERAMBI ISLAMI 19...
DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI KERAGAMAN SERAMBI ISLAMI 19...DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI KERAGAMAN SERAMBI ISLAMI 19...
DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI KERAGAMAN SERAMBI ISLAMI 19...
Hasaniahmadsaid
 
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...
Hasaniahmadsaid
 
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...
Hasaniahmadsaid
 

More from Hasaniahmadsaid (20)

Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Sejarah al-Qur'ab - MRAH - Sabtu 9 Sep 23.pptx
Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Sejarah al-Qur'ab - MRAH - Sabtu 9 Sep 23.pptxDr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Sejarah al-Qur'ab - MRAH - Sabtu 9 Sep 23.pptx
Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Sejarah al-Qur'ab - MRAH - Sabtu 9 Sep 23.pptx
 
Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Dalil-dalil-Perayaan-Maulid-Nabi-Muhammad-S...
Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Dalil-dalil-Perayaan-Maulid-Nabi-Muhammad-S...Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Dalil-dalil-Perayaan-Maulid-Nabi-Muhammad-S...
Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Dalil-dalil-Perayaan-Maulid-Nabi-Muhammad-S...
 
Karya Dr. Hasani Ahmad Said, M.A..pdf
Karya Dr. Hasani Ahmad Said, M.A..pdfKarya Dr. Hasani Ahmad Said, M.A..pdf
Karya Dr. Hasani Ahmad Said, M.A..pdf
 
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdf
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdfCv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdf
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdf
 
Dr- Hasani 04-Jul-2022 22-16-10.pdf
Dr- Hasani 04-Jul-2022 22-16-10.pdfDr- Hasani 04-Jul-2022 22-16-10.pdf
Dr- Hasani 04-Jul-2022 22-16-10.pdf
 
Tafsir Ijmali Tadabur atas Tafsir Surah al-Anfal.pptx
Tafsir Ijmali Tadabur atas Tafsir Surah al-Anfal.pptxTafsir Ijmali Tadabur atas Tafsir Surah al-Anfal.pptx
Tafsir Ijmali Tadabur atas Tafsir Surah al-Anfal.pptx
 
tvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptx
tvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptxtvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptx
tvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptx
 
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdf
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdfCv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdf
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdf
 
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...
 
Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Wearing Veil in Persp...
Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Wearing Veil in Persp...Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Wearing Veil in Persp...
Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Wearing Veil in Persp...
 
Hasani Ahmad Said at. all. - The Review Of Castration Punishment For Pedophil...
Hasani Ahmad Said at. all. - The Review Of Castration Punishment For Pedophil...Hasani Ahmad Said at. all. - The Review Of Castration Punishment For Pedophil...
Hasani Ahmad Said at. all. - The Review Of Castration Punishment For Pedophil...
 
Jurnal IRATDE - Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Weari...
Jurnal IRATDE - Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Weari...Jurnal IRATDE - Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Weari...
Jurnal IRATDE - Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Weari...
 
Hasani Ahmad Said - Jurnal Afkaruna - Kalimatun Sawa‘ - 5761-23418-1-PB.pdf
Hasani Ahmad Said - Jurnal Afkaruna - Kalimatun Sawa‘ - 5761-23418-1-PB.pdfHasani Ahmad Said - Jurnal Afkaruna - Kalimatun Sawa‘ - 5761-23418-1-PB.pdf
Hasani Ahmad Said - Jurnal Afkaruna - Kalimatun Sawa‘ - 5761-23418-1-PB.pdf
 
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...
 
Dr. Hasani AHmad Said, M.A. - Masjid Asmaul Husna - I'jaz Alquran dalam Hal P...
Dr. Hasani AHmad Said, M.A. - Masjid Asmaul Husna - I'jaz Alquran dalam Hal P...Dr. Hasani AHmad Said, M.A. - Masjid Asmaul Husna - I'jaz Alquran dalam Hal P...
Dr. Hasani AHmad Said, M.A. - Masjid Asmaul Husna - I'jaz Alquran dalam Hal P...
 
Masjid al-Bina Senayan - Ketika Usia 40 Tahun - Dr. Hasani Ahmad Said.pptx
Masjid al-Bina Senayan - Ketika Usia 40 Tahun - Dr. Hasani Ahmad Said.pptxMasjid al-Bina Senayan - Ketika Usia 40 Tahun - Dr. Hasani Ahmad Said.pptx
Masjid al-Bina Senayan - Ketika Usia 40 Tahun - Dr. Hasani Ahmad Said.pptx
 
DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI - JEJAK PERADABAN MADINAH ...
DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI  - JEJAK PERADABAN MADINAH ...DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI  - JEJAK PERADABAN MADINAH ...
DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI - JEJAK PERADABAN MADINAH ...
 
DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI KERAGAMAN SERAMBI ISLAMI 19...
DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI KERAGAMAN SERAMBI ISLAMI 19...DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI KERAGAMAN SERAMBI ISLAMI 19...
DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI KERAGAMAN SERAMBI ISLAMI 19...
 
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...
 
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...
 

Recently uploaded

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 

HADIS TENTANG ADZAN DITINJAU DARI SEGI SEJARA; KAJIAN ADZAN SUBUH DAN JUMAT DARI PERSPEKTIF KUTUB AL-SITTAH BY Hasani Ahmad S. Said FUF UIN Jakarta

  • 1. IS?!J!TH/{J RADIS TENTANG AZAN DITINJAU DAR' SEGI SEJARAH: Kajian Masalah Azan Subuh dan Jumat Oleh: HASANI AHMAD SYAMSURI NI11: 101034021060 JURUSAN TAFSIR MADIS FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1426 H.l2005 M.
  • 2. HADIS TENTANG AZAN DITlNJAli DARI SEGI SE.JARAH: Kajian Masalah Azan Subuh dan .'umat Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ushulliddin dan Filsafat .Iurllsan Tafsir Hadis Untuk Memenllhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Teologi Islam (S.Th.!) Oleh: HASANI AHMAD SYAMSURI NIM: 101034021060 Di Bawah Bimbingan , Pembimbing I, ~I-'Dr. H. Ahmad Luthfi Fathlillah, M.A. NIP. 150316214 Pembimbing 1I, Drs. Blistamin. MBA. NIP. !50 289 320 .H.JRUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (urN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 142611.12005 M
  • 3. PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HADIS TENTANG AZAN DITINJAU DARf SEGI SEJAR<H: Kajian Masalah Azan Subull dan Jumat telah diujikan dalam sidang munaqasyall Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UTN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 14 Februari 2005. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata I (S 1) pada jurusan Tafsir Hadis. Jakarta. 14 Februari 2005 Sidang Munaqasyall: Ketua Merangkap Anggota, Drs. ~allruddin AR. P. 15020234] Anggota: H. Maulana, M.. Ag. NIP. 150293221 Sekretaris MeJngkap Anggota, ~~ Edwin Syarif, M.Ag. NIP. 150283 228 Dr. H. Ahmad Luthfi FathuHall, M.A. NIP. 1503]6214 Drs. Bustamin, MBA NIP. ]50289320
  • 4. LEMBAR I'ERSEMBAHAN J)eJtgdlf $egeJtdjJ CillFa KIt;;erSelftPdlrKalf Kdrlfd /l1l BJldF Oral1g Tndhl ;A./fdlrdl1t1d Alrlftdtl$lfdlftSJlrItldlf Ip;flfth $JII1drllfdl~ KdKdl1t1d Tercllftd TJldd SPd, Tafrj;l Sf.., Tddl H Zd/if#! Arlfiit $JI/?kl AdK Terc/ittd Dedi IrdWdlf, 'Kary,;:*.JI Adddlr J)ocllffH- Kdrlfdhl Ada/dlr;erilr Pdlfa/fIftJl'
  • 5. MOTTO ...A//tll! tlKtllf II1fllflltggiKtllf ortllfg-ortllfg Iftllfg /JertlKtI/ chlf /Jeri/lI111 tiitl!1ftlrtlll111 titllf ortllfg-Ortilfg Iftllfg tii/Jeri 1111111 jJfJlfgflFtll!lIt11f /Je/JertljJti tirJrqdF_ (Q$. A/-M&dtitlltll! (58), /I) "Tiook,lab la;9ak bagi oral'/{} ~l1fJ fJeraka{ /)an beri{mu beristirabat (Oalam mencari i{mu) til1fJ!JfA{kan negerimu oan berke.lanafabJ kelak el'/{}kau akan menemukan peJ1{Jf¥ll1ti oral1(J1JTal'/{} ~t1{J etl(Jk.au tiJ1(j(Jt![kan. Bersusab pa~fabJ karena sesuJ1{Jguhn;9a ketil'/{}gian Oerajat kebioupan brH1;9a hisa Oicapai i1e~n kesusabpa~an" (Imam S~a~Ji)
  • 6. KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. yang menguasai langit dan bumi serta seisinya, yang telah memberikan taufiq, hidayah dan inayah- Nya serta menitipkan kekuatan kepada penulis. Sehingga, dapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat serta salam senantiasa terJimpah kepada Nabi Muhammad Saw. beserta para keluarga, sahabat, dan umat Islam yang selalu mengikuti sunnahnya. Azan merupakan alunan dan nada musikal yang sangat spekrakuler yang membangkitkan gairah keislaman yang mampu menggugah hati sanubari untuk bersimpuh di hadapan-Nya. Banyak pengalaman yang bisa dijadikan I'tibar. bahwa tidak sedikit orang masuk Islam lantaran mendengar alunan azan. Kalau kita perhatikan, lafal azan ternyata mengandung nilai aqidah (ketauhidan), persaksian bar.,va tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, juga mengajak menuju kemenangan. Berawal dari aktifitas keseharian penuJis sebagai Mua::in di Masjid Fathullah UIN Syahid dan obrolan santai dengan Sekjur Tafsir Hadis, maka terinspirasilah judul yang penulis angkat pada skripsi ini. Sehingga bisa dirampungkan dengan baik. Tidak dapat dipungkiri bahwa proses awal penulisan skripsi ini, telah banyak melibatkan banyak pihak yang secara langsung dan tidak langsung ikut berpartisipasi membangun pondasi teori dan data. Sehingga., skripsi ini conat seksai sebagaimana mestinya. Maka, penlliis selayaknya mengabdikan blldi baik kepada pam pihak yang telah membantu, dengan ungkapan terima kasih yang tidak terhingga.
  • 7. Kepada pihak dekanat dan jajarannya, penulis menf,'llcapkan terima kasih khususnya kepada Bapak Dr.H.Amsal Bakhtiar, M.A. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafatjuga kepada Bapak Drs. Zahruddin AR, MMSi selaku Ketua Jurusan beserta Bapak Drs. Bustamin, MBA selaku Sekertaris Jurusan. Sebagai pihak yang ditunjuk selaku pembimbing dan pengarah kepada penulis, penghargaan dan ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Bapak Dr. H. Ahmad Luthfi FathuJlah, M.A., selaku pembimbing I, dan Bapak Drs. Bustamin, MBA., selaku pembimbing II, atas kearifan dan keluangan waktunya untuk mendiskusikan hal-hal yang penting dalam skripsi ini. Kepada Bapak Prof Dr. H. Fathurrahman Rauf beserta keluarga terutama neng EJly dan bang Cecep N.S., S.Sos.l., penulis berterima kasih atas dukungan moralnya, sehingga memotifasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan teina kasih kepada Prof Dd-L Abdul Aziz Dahlan dan Drs.H. MU'allimi, M.A, yang telah bersedia menjadi pembimbing lepas sehingga penulis dapat berdiskusi dengan beliau dan mendapat beberapa rujukan penting dalam rangka l11eral11pungkan skripsi ini. Penulisjuga menghaturkan terima kasih kepada stafPerpustakaan Utal11a UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, perpustakaan Fakultas Dakwah dan KOl11unikasi dan perpustakaan Iman Jama' Jakarta atas tel11pat nyaman yang diberikan kepada penulis untuk membaca dan mencari rujukan penting. Ucapkan terima kasih penulis sampaikan kepada Ust.
  • 8. Muharram, S.Ag. yang telah membantu penulis dalall1 mell1bacakan berbagai sumber primer yang penulis butuhkan. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada keluarga besar K.H. Hasbullah Qomar selaku pengasuh PONPES BANUL QOMAR, terutama Kang Muktillah, S.Ag., yang telah ll1engantarkan penulis dengan tulus dan ikhlas ke gerbang peradaban yakni di kampus UIN SyarifHidayatullah Jakarta. Kawan-kawan di kelas TH-A, khususnya kawan-kawan seperjuangan Farid, Deden, Amri, Jaza, H.Rizki, H.Zaini, Deni, Endoy, Derpi, Indra terimakasih atas pinjaman bukunya, dan lain-lain. Teman-tell1an di Himpunan Qori-qoriah Mahasiswa (HIQMA): Arif, Jajang, Asnal, Kamal, lsti, Jim, dan lain-lain. Teman-teman Lembaga Tahfiz dan Ta'lill1 al-Quran (LTTQ): Dicki, Farid, Hasbi, Rokim, Nizar, Husnul dan lain-lain. Teman-teman di Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Asep, Chotib, Kamal, dan lain-lain. Teman-teman di KM',C (Keluarga Mahasiswa Serang Cilegon) Rizlll, Adi, Amar, Amas, Chimong dan lain-lain. Teman-teman AlumniMA AI-Khairiyah Karang Tengah Cilegon Mahjul, Ani, Mahmudi, Ipul, lebih khusus buat Eti yang telah banyak ngasih perhatian dan menemani suka duka penulis dalam merampungkan skripsi ini. Kawan-kawan di masjid Fathullah yang tergabung dalam remaja Masjid FathulIah: Wahid, Latif, Ami, Rahman, Hadir, Muksid, Salman, Takin dan lain-lain. Rekan karyawan masjid: Erwin, J'be, Daus, Leli, Niman, Aie, rekan muazin Na:lan~ J::n Tauflq. Rahmat makasih komputernya. Juga pengurus ma~jid Fathullah Bapak Dedi Nursyamsi, M. Hum, Drs. Muchsin dan lain-lain yang telah me'11berikan semangat untuk terus berkiprah dan berkarva dilingkungan lebih !uas.
  • 9. Tidak kurang rasa syukur penulis haturkan kepada: Kakanda kang Fuad, S.Pd.. kang Tafriji, S.E., kang Fadi!. kang H. Zainul, kang Subki serta adik penulis Dedi Irawan yang kegigihannya dalam belajar dan bekerja memberikan semangat bagi penulis untuk tems maj u dan berkarya. Akhirnya rasa syukur dan bakti penulis haturkan kepada Ayahanda Ahmad Syamsuri dan lbunda Sunariyah yang tak henti-hentinya memberikan dorongan dan motifasi serta doa yang tulus bagi keberhasilan penulis dalam mengukir kehidupan yang berguna dan herharga. Kasih sayang, nasihat, dan bimbingan mereka selama ini telah memberikan niat dan tekad penulis untuk tems maju dan berguna bagi kciuarga. nusa, bangsa dan agama. Dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis menyadari bahwa adanya kekurangan dalam penyusunan skripsi. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik kOl1stuktifdan saran pemb8U yang bersifat membangull guna perbaikan untuk masa yang akan datang. Semoga Allah Swt. memberikan balasan dan rida-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini. Penulis berharap bahwa skripsi ini, dapat memberikan kemanfaatan dan kontribusi yang baik bagi perkembangan keilmuan. Sehingga, dapat bennanfaat bagi penulis dan para pembaca. Amin. Jakarta, 05 Muharram 1426 H. 14 Februari 2005 M. Penulis, Hasani Ahmad Svamsuri
  • 10. DAFTAR lSI Lembar Peugesahan KatJl Pengantar . Daftar isi v BAB I. Pendahuluan 1 A. Latar Belakang Masalah . B. Tujuan Penelitian .. C. Pembatasan dan Perumusan Masalah . D. Metodologi Penelitian .. 8 9 9 E. Sistematika Penulisan 10 BAB II. Pengel·tian dan Sejarah Azan 12 A. Pengertian Azan . B. Sejarah Azan . C. Ketitamaan Azan . 13 30 BAB Ill. Hadis-Hadis Tentang Azan 40 A Hadis-Hadis tentang Azan Subuh . 40 1. Hadis-Hadis Yang Terdapat Dalam Kitab Sahih Af-Bukhari 40 2. Hadis-Hadis Yang Terdapat Pada Kitab Sunan An-Nasa'i 46 B. I-Iadis-Hadis Tentang Azan Jumai . 48 I. Hadis-Hadis Yang Terdapat Dalam Kitab Swum an-Nasa', . 48 2. Hadis-Hadis Yang Terdapat Dalam Kitab Swum Abu Daud... 5)
  • 11. 3. Hadis-Hadis Yang Terdapat Dalam Kitab ,,?a~li~l A/-Bukhari.. 54 4. Hadis-Hadis Yang Terdapat Dalam Kitab Jami' Af-Tirmizi.... 55 5. Hadis-Hadis Yang Terdapat Dalam Kitab Sunan /bnu Majah. 56 BAB VI. Analisa Mengenai Azan Subuh dan Jumat 59 A. Azan Subuh Pada Masa Rasulullah, Sahabat dan Kini 59 I. Azan Subuh Pada Masa Rasulullah ... '" 59 2. Azan Subuh Pada Masa Sahabat ... . .. 61 3. Azan Subuh Pada Masa Sekarang. 62 B. Azan Jumat Pada Masa RasuI, Sahabat dan Kini 63 I. AZlin Jumat Pada Masa Rasulullah '" , 64 2. Azan Jumat Pada Masa Sahabat '" 65 3. Azan Jwnat Pada Masa Kini 66 BAB V Pellutuff 68 A. Kesimpulan 68 B. Saran-Saran . 69 DAFTAR PUSTAKA 71
  • 12. PEDOMAN TRANSLITERASI A. Konsonan Fonem konsonan bahasa .'rob yang dalan SISlem lu!isan Arab dilambangkan dengml hIlmI', dalam transliterasi ifll scbagian dllrunbmlgkan dengan hurur dan sebagiannya dilambangkan dengan [,ulela, elml sebagiwl lagi dengan hurtlf d::.~ l,u,uJ sekaJigus. Di bawah ini haftar huruf Arab ilu dan transliterasinya dengan huruf latin. (I) = A (.» = T (Y) = B (.t) = 7: (.,,) =T C0 -'. - (,.,,) = S U=G (0=J P)= F (u = J:l (J) = Q CU=Kh i.,) - K- - (,) = D (J) = L (;) = z (:) = M ()) = R (.) = N (j) >= Z (,) = w c-) = S O=H U) =Sy 0=' (c"') = ~ (.,;) = y C.» = l?
  • 13. B. Vokal Tunggal (Pendek) C. Vokal Rangkap (Diftong) =a =i =u o D. Vokal Panjang (Maddiih) (I~) =a C,;-) = 1 ,/ ~) -l'.....) =u = aw := ay E. Kata Sandang (JI) (JI) = al (J!I) = al-sy
  • 14. BABI HADIS TENTANG AZAN, DlTlNJAU DARI SEGI SEJARAH; KAJIAN MASALAH AZAN SUBUH DAN .JUMAT A. Latar Belalmng Masalah Ketika berbicara tentang Islam, paling tidak terdapat tiga bidang kajian yang mesti dibedakan, yaitu: pertama, teks orisinil Islam, yakni al-Quran dan hadis sahih dari Nabi; kedua, pemikiran Islam yang dianggap sebagai bentuk interpretasi atas teks orisinil yang dapat ditemukan dalam empat disiplin pokok wacana Islam: hukum, teoIogi, fiIsafat dan tasawuf; dan ketiga, perwujudan praktek sosio-historis yang berbeda.' Islam mengatur berbagai aspek kehidupan manusia baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, sosial dan lain-lain. Juga berusaha rnengatur kehidupan manusia. ,. Unsur pokok dalam hal ini adalah mengatur waktu. Islam merupakan satu-satunya ajaran yang paling kuat untuk membahagiakan manusia di dunia dan akhirat.2 Secara universal, Islam diyakini sebagai satu tatanan yang memberikan acuan normallve terhadap seluruh aspek kehidupan manusia. Keabsahan ajarannya telah terbukti dalam setiap percaturan dinamika sejarah dan peradaban manusia. Dunia, secara perlahan 1 Nashr Hamid Abu Zayd, AI-QlIr 'all dan Hermf!!1elllik dan Keklfasaall; KOll/rojersi dan Peilggllgalail Hermeileu/ik AI-Qur'ail, (lelj.), (Bandung: RQiS, 2003), Cet. Ke-I, h. 85 2 Syekh Mohammad bin lameel Zeeno, Bimhingail f.Jam Uil/uk Pribadi dan Ma.}t1rakm. (lerj.), (Jakarta: CX Dam! Hag, 1994), Cel. Ke-I, h. 14-15
  • 15. 2 memberikan legitimasi bahwa Islam, sebagai din merupakan sumbu kebudayaan umat manusla. Perkembangan zaman dengan seperangkat kemajuannya teiah mempengaruhi tatanan kehidupan manusia, cara hidup, sistem interaksi, Iransjormasi sosial budaya serta sistem nilai yang dianut oleh anggota masyarakat. Pengetahuan tentang proses-prsoses sosial memungkinkan seseorang untuk memperoleh pengertian mengenai segi yang dinamis dari masyarakat atau gerak masyarakat.J Tidak terkecuali dalam masalah 1m, bagaimana manusia mengimplikasikan dan melibatkan diri daJam inleraksi verlikal, hubungan dengan Tuhan, pencipta dan pengatur kehidupan. Keadaan demikian ini akan mempengaruhi inlensilas perilaku keseharian. Universalitas Islam telah menumbuhkan image yang beragam (heterogen) terhadap pemahaman umat Di kalangan urnat Islam ·sendiri, kita melihat adanya keleluasaan pemahaman terhadap ayat-ayat qauliyah dan kauniyah, baik yang tertera dalam lileralur tuntunan al-Qur'an dan as-Sunnah, maupun yang berupa tanda-tanda alam yang sarat perubahan ini. Satu ayat kemasyarakatan misalnya, telah menelorkan pemahaman yang berbeda. Pada sisi lain, bagian ini tidak jarang membawa kekuatan yang mampu memecahbelah persatuan umat4 , Soerjono Soekanto, Sosiologi Sua/II Pengalllar, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2002), eet. ,~e­ 12. h. 59 .. A. Chadri Romli, Pel'J1lasalahall Shalal .fum 'al: Mengkaji Kembali Berbagai Pelldapat UfamG danlllfadzhab Fiqih Sepl/lar Ibadah Jam 'at Mem~iu Kepada Kesatuall Pemahaman Komekstual Dalam Pelaks""aill1l1ya. (Surabaya: Pustaka Progressi!; 1996), cet.ke-6, h. !
  • 16. 3 Sisi terakhir iniIah yang akhir-akhir ini masih berada dalam bingkai perbincangan yang tidak lUntas. Azan menurut bahasa adalah pemberitahuan5 Sebagaimana tlrman Allah sebagai berikut: Artinya: Dan (inilah) suatu pemberitahuan dari Allah dan RasuI-Nya ... (Q.S. At- Taubah (9):3) Dalam ayat lain, Allah juga berfirman: Artinya: Dan beritahukanlah (serukanIah) kepada manusia untuk mengerjakan haji... (Q.S. AI-Hajj (22): 27) Denpn azan tercapailah seruan untuk berjamaah dan mengumandangkan symr Islam. Imam Qurtubi dan lain-lain berkata yang dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus-Sunnah: "Walau kalimat-kalimatnya tidak banyak, tapi azan l11engand,mg soal-soal aqidah, karena ia dimulai dengan takbir dan mel11uat tentang wuj ud Allah dan kesel11purnaan-Nya. Kel11udian diiringi dengan tauhid dan menyingkirkan syarikat, lalu menetapkan kerasuIan Muhammad Saw. serta seruan untuk patuh dan taat sebagai akibat pengakuan risaIah karena ia tidak mungkin dikenal kecuali dengan tuntutan Rasul. Dan setelah itu diserukannya kemenangan, yakni kebahagiaan yang kekal lagi abadi, dimana terdapat isyarat mengenai kampung akhi~at, kel11udian beberapa kalimat diulang sebagai penegasan dan penguatan. 5 Abduffehman al-Jaziri, Kilah al-Fiqh 'ala Mazailih al-Arha 'ail, (Beirut: Darul Fikr,tt). jilid I, h. 310 (, Sayyid Sabiq. Fiqh as- SIII/llah. (Beirut Daml Fikr, 1971), eet. Ke-5, jilid t, h. 94
  • 17. 4 Azan, dalam berbagai versi, merupakan bagian dari fenomena ini. la tidak dapat dihindarkan lagi, selal u terbentur dengan tradisi, kondisi dan komunitas yang ada. Sehingga tidak jarang, pelaksanaannya cenderung beragam, baik yang berhubungan dengan tempat, waktu, syarat sah, rukun dan sebagainya. Misalnya dua kali azan subuh. Azan itu hendaklah pada awal waktu, tanpa memajukan atau mengundurkannya, kecuali azan pada waktu fajar, maka disyariatkan memajukannva dari awal waktu, jika dapat dibedakan di antara azan peIiama dan yang kedua hingga te~iadi kekeliruan. Sabda Nabi sebagai benkut: ::.,f 4. .:.r .ili ~ Y. ~-oJ .:.r y ~ y.1 .:.r ~.A ;;. W..' Y. .ili ¥ l;j:A".. ,. -- -- " " -;;"" .;; .J jl '" ~ , ~~14 4? ly.fo'lJ ~ ,J,lI 011y' ":l'j"! 01»:JIb ~J ~.illl.j-P.ill JJ-') , 7~ ~r :41 JUli 4? -#~14 ":l ~ ~) <JS') :J1.9 I:' ·«rp::. rry./ , Artinya: Telah bercerita kepada kami Abdullah bin Musall!L"nah dari Malik dan ibn Sihab bin Salim bin Abdullah dan bapaknya bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda: "Sesunguhnya Bilal azan di waktu malam, maka makan dan minumlah kamu sampai azan pula Ibnu Umi MaktuO!, kemudian Rasulullah bersabda kembali: Umi Maktum adalah seorang yang bUla yang tidak menyeru kecuali dikatakan baginya: waktu subuh telah tiba waktu subuh lelah tiba". (H.R. Bukhari) Dari hadis di alas, kelihatan bahwa di zaman Rasulullah menggunakan dua kali azan subuh yaitu pertama azan pada awal waktu dan sebelum waktu. Sepeni yang dilakukan di Makkah dan di Madinah. Namun pada proses sejarah, hal di atas 7 Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim ibn Mugirah bin Bardizbah aJ- Bukhari. Sahil' Bukhari. (Riyad: Darus-Salam, J999), .iuz I. cet. Ke-2, h J02
  • 18. 5 tidak berjalan dengan mulus. Seiring dengan berjalannya waktu, di kalangan masyarakat masih terdapat perbedaan-perbedaan eara yang 10k pelak menimbulkan perselisililm bahkan perpeeahan. Sehingga, membutuhkan penjeiasan dan pembahasan yang akan mampu memberi lampu penerang di kalangan masyarakat. Jelasnya bahwa ada dua cara pelaksanaan azan pada salat subuh. Pertama adalah dua kali: azan pertama dilakukan sebelum masuk waktu subuh dan yang yang kedua azan dilakukan setelah masuk waktu salat subuh. Hal inilah sesuai dengan yang dipraktikkan pada masa Rasulullah Saw. dan sesuai oengan hadis. Seperti yang di lakukan di Makkah dan di Madinah. Sedangkan yang kedua menggunakan satu kali azan yaitu ketika sudah masuk waktu subuh. Seperti yang dilakukan di Indonesia. Selain hal di atas, disyariatkan bagi muazin untuk raswib yakni mengucapkan as-shalatu khwrun minan-naum (salat itu lebih baik dari pada tidur) ketika v'aktu azan subuh, setelah lafaz hayya 'alaifalah8 Menurut Ibnu Ruslan yang dikutip oleh AI-Kahlani mengatakan bahwa ucapan as-shalalu khairun minan-naum hanya pada azan pertama pada waktu subuh, karena azan pertama itu untuk membangunkan orang-orang yang sedang tidur. Adapun azan kedua, maka itu sebagai pemberitahuan tentang masuknya azan subuh dan sebagai ajakan untuk menunaikan salat subuh9 " Sayyid Sabiq, j')qhus-Sullllah, 01'. cil., h. 96 9 As-Sayyid AI-Imam Muhammad bin Ismail AI-Kahlani, Sullulus-Salam, (Bandung: Dahlan, It),juzl,h 120
  • 19. 6 Berdasarkan hal ini, bahwa lafaz as-.yafatu khairul1 minal1-l1aUI1l itu bukan lafaz azan yang disyariatkan untuk mengajak orang unluk menunaikan salat dan untuk memberitahukan masuknya salat subuh. Jadi, lafaz itu sama dengan lafaz- lafaz lasbih (pujian dan tasbih) yang biasa diucapkan orang pada masa akhir-akhir ini, sebagai pengganti azan pertama itu. Begilupun dengan azan JumaL Azan Jumal, sebagaimana dikelengahkan dalam pembahasannya, lidak terlepas dari kerangka ini. DaliI-daliI qat'i tentang masalah ini baik yang bersumber dari aI-Quran maupun as-Sunah, termasuk fatv/a- fatwa sahabat telah memperkaya perbedaan persepsi dan pendapat para fuqaha '. Perbedaan-perbedaan tersebut lidak terlepas dari fenomena di atas (baca: kemajuan dan perkembangan zaman), di samping interpretasi mereka, misalnya tentang latar belakang sejarah disyariatkannya salat Jumat, jumlah minimal jamaah Jumat, azan Jumat dan sebagainya. Sebetulnya pada zaman Rasulullah Saw. azan pada hari Jumat itu dikumandangkan hanya satu kali, yaitu setelah khatib yang sekaligus menjadi imam duduk di atas mimbar, sebagaimana disebutkan dalam hadis RasuI: , . . ~l..w .:>IS'» J.i ~j .:r. ,-:-,W.:f Zff'jJ .:f '-:-'~ '.Jr0<I W::"'" J.i f-" W.,l.:>- -" - " . . . l' '"
  • 20. 7 Artinya: Adam telah bercerita kepada kami ia berkata: telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Za'b dari Juhri dari Sa'ib bin Yazid ia berkata: "Adalah azan Jumat itu pada mulanya ketika imam telah duduk di atas mimbar. Oemikian itu terjadi pada masa Nabi Saw., juga pada zaman Abu Bakar dan Umar R.A.. Lalu ketika tiba masa Usman R.A., manusia bertambah banyak jumlahnya, beliau memprakarsai tambahan azan yang ketiga, di atas Zaura'." (H.R. Bukhari) Secara substansial, banyak persoalan di seputar salat Jumat ini yang masih diperselisihkan oleh para Fuqalla. Oi antaranya, boleh dilaksanakan lebih dari satu salat Jumat dalam satu kampung, wajibnya mengahadiri salat Jumat, dan sebagainya. Contoh-contoh di ata~, masih diperselisihkan oleh para ji/qalla. Oi sinilah reinterpretasi terhadap ketentuan-ketentuan normative dan Ilistoris (Jatar belakang sejarah) perlu dilakukan, sehingga se1alu menjadi bagian integral, tidak kaku, sekaligus sebagai refleksi kebutuhan manusia terhadap Tuhannya. Bukan bahkan' sebaliknya, sesuaiu yang asing dan hanya membuang-buang waktu, utamanya dalam kehidupan yang serba rasional im. Tidak sekedar itu azan merupakan rutinitas yang bemuansa sosial sangat tinggi yang diharapkan mampu menggalang dan mempererat tali ukhuwah Islamiyah yang hampir diabaikan oleh pemahaman para pemeluknya (umat Islam). 10 fhid.. h. 146
  • 21. 8 Atas dasar inilah yang mendorong penulis untuk menuangkan dalam skripsi dengan judul: "Hadis Tentang Azan Ditinjall Dari Segi Sejarah; Kaji:lO Masalah Azan Subuh dan .Jumat". B. Tujuan l'enelitian Setiap tindakan yang dilakukan pasti memiliki maksud dan tujuan tertentu. Demikian halnya dengan penulisan skripsi ini yang memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut: I. Untuk memenuhi syarat memperoleh gelar saIJana Strata Satu (S I) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Untuk mengetahui hadis-hadis tentang azan ditinjau dari segi sejarah. 3. Untuk mempelajari hadis-hadis tidak cukup dengan hanya melihat teIjemahan saja, tetapi dengan mengkaji dan mendalami, akan memba'Na kita terhadap makna yang terkandung dalam hadis seCal'a mendalam. 4. Untuk menambah dan memberikan intbnnasi yang benar dan mendalam mengenai hadis tentang azan subuh dan Jumat ditinjau dari sejarah. 5. Menambah literatur khazanah intelektual khususnya tentang hadis-hadis tentang azan.
  • 22. 9 C. Pembatasan dan Perumusan Masalah I. Pembatasan Masalah Kajian ini hanya menyoroti dua kali azan subuh dan Jumat ditinjau dan segi sejarah. Dua kali azan Jumat yang kami maksud adalah azan Rasul yang sekali, kemudian ditambah dengan azan Jumat yang ditambah oleh Usman. Dengan demikian selain dari azan subuh dan Jumat tidak tennasuk dalam kajian skripsi ini, yang dikaji dari kitab-kitab hadis karya para ulama yang asli dan otentik, yang penulis batasi hanya kitab af-ku/ub as-Sit/all. Kitab-kitab hadis karya para ulama inilah yang penulis jadikan sebagai sumber primer (pokok) untuk mengkaji hadis tentang azan ditinjau dari sejarah; kajian masalah azan subuh dan jumat. Dengan tanpa adanya kritik sanad dan matan. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis rumuskan masalahnya sebagai berikut: Bagaimana tinjauan hadis tentang azan subuh dan Jumat ditinjau dari segi sejarah? D. Metodologi Penelitian l. Pengumpulan Data Penulisan skripsi ini didasarkan pada suatu pembahasan yang menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) yaitu suatu metode yang dilakukan Jengan mencari dall mengumpulkan li/eratur yang relevan dengan pokok
  • 23. 10 pennasalahan (data primer) dan juga dengan literatur yang mendukung (data sekunder) dalam skripsi ini sebagai pelengkap. 2. Metode Pembahasan Dalam pembahasannya, skripsi ini menggunakan pendekatan deskriplij ana/ilis. Yaitu sebuah pendekatan yang diarahkan untuk memaparkan masalah dengan menguraikan gagasan primer yang terdapat di dalamnya yang kemudian dianalisis. 3. Teknik Penulisan Adapun teknik penulisan dalam skripsi ini, penulis berpedoman pada buku "Pedoman Penulisan Skr;psi, Tesis dan Diserlasi" yang diterbitkan oleh UrN Jakarta Press, cet ke-2, tahun 2002. E. Sistematika Pwulisan Untuk mempennudah dalam membabas skripsi ini, maka skripsi ini ditulis dalam lima bab yang masing-masing bab terdiri dari pasal-pasal yang terkait kuat antara yang satu dengan yang lainnya, dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab pertama adalah pendahuluan. Bab ini berisi tentang latar belakang masalab, tujuan penelitian, pembatasan dan perumusan masalab, metodologi penelitian, dan sisternatika penulisaan. Bab kedua membicarakan masalab pengertian dan sejarah azan, vpng terdiri dari: pengertian azan, sejarah azan, dan keutamaan azan.
  • 24. 11 Bab ketiga memuat tentang badis-hadis tentang azan. Oalam bab ini memuat dua pokok permasalahan. Yaitu: pertama mengenai hadis-hadis tentang azan subuh, yang kemudian di bagi lagi menjadi dua bagian. Yaitu: hadis-hadis yang terdapat dalam kitab Sahih af-Bukhari dan hadis-hadis yang terdapat pada Sunan an-Nasal. kedua memuat hadis-hadis tentang azan Jumat, yang kami bagi lagi menjadi lima bagian: yaitu: pertama hadis-hadis yang terdapat pada Sunan an-Nasai, kedua hadis- hadis yang terdapat pada Sunan Abu lJaud, ketiga memuat tentang hadis-hadis yang terdapat pada :'jahih Bukhari, keempat memuat tentang hadis-hadis yang terdapat pada Jami' al-Tirmi=i dan yang kelima memuat tentang hadis-hadis yang terdapat pada SUI/an Ibnu Majah. Bab keempat adalah bab inti yang mengurai tentang analisa mengenai azan subuh dan Jumat. Oalam bab ini memuat dua pokok pennasaJahan. Yaitu: azan subuh pada masa Rasulullah, Sahabat dan sekarang, yang mencakup tiga sub bagian: yaitu azan subuh pada masa Rasulullah, azan subuh pada masa sahabat, dan azan subuh pada masa sekarang. Kedua mengenai a7..aI1 Jumat pada masa Rasulullah, sahabatdan kini. yang dibagi lagi dalam sub bagian yang mertcakup: azan Jumat pada masa Rasulullah, azan Jumat pada masa sahabat, dan azan Jumat pacta masa kini. Bab kelima merupakan bab penutup yang bensi kesimpulan yang ditarik dari pembahasan dari bab-bab sebelumnya. Oalam rangka menjawab masalah pokok yang telah dirumuskan di bagian pendahuluan dan juga memuat saran-saran konslruktil
  • 25. BAB II PENGERTIAN DAN SEJAJRAH AZAN Asal makna azan adalah memberitahukan, yang dimaksud disini ialah memberitahukan waktu salat telah tiba, dengan lafaz yang telah ditentukan oleh syara '. Oalam lafaz azan itu terdapat pengertian yang mengandung beberapa maksud penting, yaitu sebagai akidah, seperti adanya Allah yang Maha Besar bersifat Esa, tidak ada sekutu baginya, serta menerangkan bahwa Nabi Muhammad Saw. adalah utusan-Nya. Kita diajak untuk mentaati perintah-Nya, yakni mengerjakan salat, kemudian diajarkan pula kemenangan dunia dan akhirat. Akhirnya diakhiri dengan kalimat tauhid. Azan dimaksudkan untuk memberitahukan bahwa waktu salat telah tiba dan menyeru untuk melakukan salat beIjamaah. Selain itu lmtuk mensyiarkan agama Islam di muka umuml Oi bawah ini akan penulis uraikan lebih jauh tentang pengertian azan menurut para pakar, baik dari segi bahasa maupun istilah. Kemudian penulis elaborasikan kembali dari pendapat-pendapat para pakar tersebut. Selain itu juga, mengurai tentang sejarah azan lengkap, yang bersumber dari hadis-hadis yang penulis ambil dari al-kulub as-Sillah. Oi bagian yang lain, penulis juga mengurai tentang keutamaan-keutamaan !l;3n lengkap dengan hadis-hadisnya yang penulis rujuk dari al-kulubu as-Sillah juga. I Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam. (Bandung CV Sinar Bam, 200 I), cet ke-34, h. 53
  • 26. 13 A. Pengertian Aun Azan menurut pengertian lugawl (etimologi) berarti al-l'lam yang mengandung pengertian pemberitahuao, misalkan al-i'lam bis-.yalal yang artinya azan. Sedangkan u3:ina-i:':nan wa u::anan berarti memperkenankan, membolehkan, • memberi izin. Lain lagi dengan al-a:':in yang sarna dengan al-Mua::in (yang berazan) mengandung tiga pengertian yakni: pertama al-ka(il artinya yang menanggung, kedua a:':-:':a'im artinya pemimpin, ketiga al-hajib artinya pengantar masuk orang yang akan menghadap.2 Dalam Kamus Konlemporer, azan mengandung banyak sekali makna. Misalnya: A3:ina Ii dengan makna sama 'a artinya memperbolehkan, mengizinkan, A3:ina i1a au Ii dengan makna islama 'a; a:':ina bi bima 'na 'alima artinya mengerti, mengetahui; A:':ina hi semakna dengan dalla 'ala qarbi hadisi kaza artinya hampir, diambang; azana hi semakna dengan a 'alama artinya memberitahukan, menginformasikan; ada juga a:':ana bi semakna dengan au.lyaka an artinya hampir, diambang; sedang a3::':ana da 'a i1as-salah dengan arti mengazani, mengajak salat3 Sedangkan menurut istilah (terminologi), azan dalam Kamus ISlilah Fiqih adalah panggilan yang disernkan kepada kaum muslimin untuk mengerjakan salat, atau sernan tanda masuknya salat fardu· 2 Ahmad Warson Munawir, a:-J,4UllGwir Kamus Arab-IndoNesia, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997) eet. Ke-14, h. 15 3 Afabi! Al~ Ahmad Zuhdi Muhdlar, AI- 'Isri, Kamlls KOl1/emporer Arab-Indonesia, (Yogyakal1a: Multi Karya Grafika, 1999), h 70 "M. Abdul Mujib, et.al., Kamlls IslJlah Ficflh. (Jakal1a Pustaka Firdaus, 1995). cet Ke-2, h. 4
  • 27. 14 Menurut as-Sayyid ai-Imam Muhammad bin Ismail al-Kahlani azan menurut istilah adalah pemberitahuan tentang masuknya waktu salat dengan lafaz-Iafaz yang khusus5 Sayyid Sabiq dalam Fiqhus-Sunnah mengartikan azan menurut istilah adalah pemberitahuan tentang masuknya waktu salat dengan lafaz-Iafaz tertentu6 Hal inipun senada dengan pengertian yang diberikan oleh Muhammad Jawad Mughniyah, ia mengartikan azan menurut istilah adalah menginformasikan (memberitahukan) tentang waktu-waktu salat dengan kata-kata tertentu7 As-Syaukani juga mengartikan azan adalah pemberitahuan tentang masuknya waktu salat dengan lafaz-Iafaz yang telah ditentukan yakni, lafaz yang memuat tentang permasalahan aqidah8 Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, azan adalah seruan untuk mengajak orang untuk melakukan salat.9 Dari beberapa definisi di atas, definisi dalam Kamus Isrilah Fiqih lebih menekankan kepada seruan untuk salat fardu. Definisi as-Sayyid aI-Imam Muhammad bin Ismail al-Kahlani, Sayyid SaIJiq, dan Muhammad Jawad Mugniyah nampaknya sarna, yakni sarna-sarna mengandung seruan dengan lafaz yang ditentukan. Maksud dari lafaz yang ditentukan di sini adalah lafaz-Iafaz yang sudah 5 as-Sayyid aI-Imam Muhammad hin Ismail al-Kahlani, SlIbllllis-Salam. (Bandung: Dahlan, tt),juz I, h. lIS 6 Sayyid Sabiq, hd?!ls-Snnnah. (Beirut: Darul-Fikr), cet. Ke-5, jilid I. h 94 7 Muhammad lawad Mugniyah, Nqih Lima Mazhab: .fa fari, Hanaji..laliki, 5}'aji'l, dan Hambali, (Ierj'), (Jakarta: f'T Lentera Basritama, 1999), cet. ke-4, h. 96 , Muhammad Ali bin Muhamad as-Syaukani, Nailnl-Anlar, (Beirut: Darul Fikr, 1994), .iuz f, h. 9 9 Depdikbud, Kamns Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta' Balai Pustaka, 1988), cet ke-l. h 60
  • 28. 15 disyariatkan dalam teks-teks hadis tanpa menambah dan mengurangi; definisi as- Syaukani selain mengandung seruan dengan lafaz-lafaz yang khusus, ia lebih menukik lagi, yaitu lafaz yang mengandung nilai akidah. Sedangkan dalam Kamus Bahasa Indonesia tampak lebih ke pokok pennasalahan yakni panggilan untuk mengajak orang untuk melakukan salat. Namun masing-masing dari definisi tersebut, menyebutkan sesuatu yang prinsip, dan di sinilah titik temu mereka, yaitu seruan untuk melakukan salat. B. Sejarah Azan Telaah historis hadis atau telaah sebablo wurudul-hadis berarti telaah tentang sebab-sebab Nabi menuturkan sabdanya. II T"laah terhadap sejarah ini sangat penting, karena dengannya hadis Nabi akan dapat dipahami secara proporsional. Menurut Imam Jalaluddin (w. 911 H.), sebab-sebab historis munculnya hadis ltu dapat dikategorikan mel1jadi tiga: Pertama historis yang berupa ayat al-Quran, kedua sebab yang berupa hadis dan yang ketiga sebab yang berkaitan dengan sahabat.12 10 Dalam kamus af-Mu:iam a/-Wasil, sebab diartikan dengan a/-hab! (tali) atau sejarah yaitu sesuatu yang menghubungkan pada yang lam. Ibrahim Anit, et.al., a/-Mli :iam a/-Wasil, (up.: Angkasa, 1972), h 411 II Endang Soetari, Jlmli Hadis, (Bandung: Ama! Bhakti Press, 1997), h. 211. kajian tentang hislonl hadis dirintis oleh Abu Hamid b;n Kajnah al-Jaban, kemudian disusul oleh Abu Hafs Umar bin Muhammad bin Raja'l al-Ukhbun (380 H.-458 H.). Ibrahim bin Muahmmad Kamaludin (terkenal dengan Abu Hamjah al-Husaini) (1054-1120) .iuga menulli~ sebuah kitab tentang kajian ini yaitu: "a/- Bayan wa a/-Tasr(f.1i ashab a/-Wlirud 'ai-Hadis", Fathurrahman, Ikhlisar Mlisla/ahIlI-Hadis, (Bandung PT Al-Ma'arif,1978), cet. Ke-2, h. 286-289, TM. Hasbi as-Siddiqi, Pokok-pokok IImli Dirayah Hadis II, (Jakarta: Bulan Bintang: 1994), h.296 12 Jalaluddin as-Suyuti, a/-Lllma 'fi asbab a/-Wurud a/-Hadis, (Beimt: Daml Fikr, tth), h. 18- 19
  • 29. 16 Disyariatkan azan pertama yaitu dari hijrah Nabi ke Madinah. Sedangkan diperintahkan (disyariatkannya) menurut Syiah adalah bahwa Malaikat fibril yang membawa turun dari Allah kepada Rasul yang mulia. Sedangkan rnenurut Sunni adalah Abdullah bin Zaid bennimpi ada orang yang mengajarinya kemudian diceritakan mimpinya itu kepada Rasulullah, lalu Rasul memastikan untuk memenuhinya. 13 Sepanjang riwayat-riwayat yang penulis temukan, dapat diketahui bahwa azan itu sendiri mulai disyariatkan pada tahun pertama Hijriyah. 14 Kalau dulu di tanah Makkah azan sembunyi-sembunyi di celah-celah bukit di luar kota. Di Madinah setiap waktu berdengunglah suara Bilal menyeru keagungan Allah, lima kali dalam sehari semalam dari mulai fajar, suara Bilal dari atas rumah yang agak tinggi di dekat masjid. 15 Oi samping masjid, ada sebuah rumah kepunyaan seorang dari Banun-Najjar yang lebih tinggi dari masjid. Bilal naik ke atas rumah itu lalu menyeru azan. Dengan 13 Muhammad Jawad Mugniyah, l'iqih Lima Mazhab:.Ia :fari, Hallafi, Maliki, .s:vafi 'I dall Hambali, (Ielj'), loc.cil. l4 Lihat: SlIbllllis-Salam; "Kewajiban azan ini setelah Hijrah ke Madinah pada tahun pertama hijrah. Akan tetapi tertera beberapa hadis yang menunjukkan bahwa azan itu dimulai disyariatkan sejak di Makkah, akan tetapi yang benar adalah pendapat yang pertama. AI-Imam Muhammad bin Ismail al-Kahlani, SlIbllllis-Salam, loc. cit, lihat pula Kilab al-Fiqh 'ala Mazahibil-Arba 'ah: "Azan itu disyariatkan pada tahun pertama hijrah di Madinah Munawarah". Ahdur-Rahman al-Jaziri, Kilab al-hqh, (Beirut: Darul-fikr, ttl, jilid I, h. 310., liha! juga di A. Chodri R"mli, Permcmdahan Salal .Il1mal: Mengkqji Kembali Berbagai Pelldapal (llama dan Madzhab Fiq;h ~eplilar Ibadah .111m 'al Memrjll Kepada Kesaillan Pemahaman Komekslllal Dalam Pelaksallaannya, (Surahaya. Pustaka Progressif, 1996), cet ke-6, h.1 lS Rus'an, Lililasall Sejarah Islam di Zaman 1Iaslllllllah Saw., (Singapura: Pustaka Nasional, 1982), cet ke-I, h. 99
  • 30. 17 hal itu, rasa takut yang membayangi kaum muslimin ketika itu berubah menjadi aman dan tentram. Yasrib kini menjadi Madinalur-Rasul (kota Rasll lullah).16 Jauh setelah itu, pada tahun kedelapan Hijriyah, ternyata azan juga pernah dikumandangkan pertama kali di atas Ka'bah atas perintah Nabi Saw., untuk memanggil orang-orang supaya mengerjakan salat bersama-sama di dalam masjid. BiIaJ segera mengumandangkan azan di atas ka'bah dengan suara yang nyaring dan terdengar oleh seluruh penduduk Makkah. Kaum muslimin yang mendengar suam azan itu laiu berduyun-duyun ke masjid dan mengerjakan salat bersama-sallla. Kejadian itu setelah penghancuran berhaia-berhaia yang dipuja dan dipuji oleh seIuruh bangsa Arab pada umumnya dan kaulll Quraisy pada khususnya. 17 Adapun sebab-sebabnya ialah sebagailllana dinyatakan dalam beberapa hadis berikut: #? :JI.9 f:j}: ::r. Uyl :JI.9 ;31)) ~ W~ :JI.9 0'Y..j ::r. ~jJ- L..;j~ , ' .- ~ " . - " " ,f '->f';; ~) :~ JW .~~ ~} ~ 1.9}. J! :~ JI.9J ,~)I..a.:.l ~}U 16 Husain, Haikal, Sejarah Hid/lp Muhammad Saw. (lelj),(Jakarta: PT Tintamas Indonesia. 1996),cel. Ke-19, h. 206-207 17 Moenawar Chalil, Kelel1gkapal1 Tarikh Nabi Muhammad, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), cet Ke-I, jilid 4, h. 247
  • 31. 18 Artinya: Mahmud bin Gailan menceritakan kepada kami ia berkata: telah menceritakan kepada kami Abdur-Razak ia berkata: Ibnu Juraj memberikan kabar kepada kami ia berkata: Natl' memberikan kabar kepadaku bahwasannya Ibnu Umar berkata: Adalah dahulu kaum muslimin ketika datang di Madinah berkumpul dan mengira-ngirakan waktu salat dan tidak ada seoranf,'pun yang menyerukannya. Maka pada suatu hari yang lain maka mereka membicarakannya lagi, dan di antara mereka ada yang mengatakan: "Pergunakanlah lonceng seperti loncengnya orang Nasrani". Sebagian mereka menganjurkan: "Iebih baik tanduk seperti serunai (terompet) orang Yahudi·'. Maka berkatalah Umar: mengapa tidak disuruh saja seseorang untuk menyerukan salat? Lalu Rasulullah Saw. bersabda: "Hai Bilal, bangkitlah'" maka Bilalpun menyerukan (azan) untuk salat. Hadis di atas, merupakan hadis yang mengurai awal mula kejadian sebelum Islam mensyariatkan adanya azan. Nampaknya budaya pada waktu itu yang 'lerkembang adalah budaya Yahudi dan Nasrani. Sehingga, teks hadis itupun menyebut-nyebut kaum Yahudi dan Nasrani. Beda kaum, beda pula Nabinya dan beda pula kebudayaannya. Tradisi yang ada ketika itu adalah tradisi memanggil untuk bersembahyang, gaya Yahudi yaitu memanggil dengan terompet. Begitu juga dengan Nasrani. Cara yang dipakai oleh Nasrani waktu itu adalah dengan menggunakan lonceng. Hal ini temyata, membekas di relung kaum muslimin pada waktu itu. Sehingga ada sahabat yang mengusulkan tradisi tadi dipakai d:llam Islam. Namun 18 Imam Abi Abdilah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim ibn Mughirah bin Bardizbah al- Bukhari. Sahih Bukhari, (Riyad Darns-Salam, ]999), .iuz I, eel ke-2, h.1 00
  • 32. 19 Rasul menolak dan memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan seruan salat (azan). Perintah itu kemudian diteruskan lagi dengan menyuruh Bilal untuk menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamat sebagaimana Rasulullah bersabda: " .f. g " " . 1 .."...;1y- ~'jJ -J1y- "I..GJIll:>- WJ.:,- ~}} I ~ W..l?- ;;;-.;. :r. wl.r>- WJ.:,- : , ' " '" , Artinya: Telah menceritakan kepada kami Imran bin Muyassarah. Telah menceritakan kepada kami Abdul Waris. Telah menceritakan kepada kami Khalid al-haza dari Abi Qilabah dari Anas ia berkata: "Ingatlah neraka dan Naqush/lonceng kemudian mereka mengingat orang Yahudi dan Nasrani kemudian diperintahkan Bilal untuk menggenapkan azan dan mengganjilkan iqama!J". (H.R. Bukhari) Hadis di atas menegaskan bahwa perintah untuk menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamah. Dalam hadis lain, sebelum menetapkan untuk mengumandangkan azan, temyata terjadi perdp.batan yang cukup panjang sebagaimana hadis di bawah iill: J (l...... . 1 " .- " " .- Ja.illJ) ill ~ ;). wJ~ ~J?J C .df: ;). 'S::,?I :~j .J)] ¥ 8:G- .- .- " ' " " 0;;;4 ,0;.~~ ~.4JI I;,.j ~ 0~ 0lS"' :J~ 4)( ~.:J;. J. Jill ~ ::;. " .- " " " " " 19 Ibid
  • 33. 20 / / 2°ii~1.1 ,:l~ Artinya: Ishak bin Ibrahim al-Hanzali menceritakan kepada kami, telah menceritakan kcpada kami Muhammad bin Bakr, Muhammad bin Rafi' menceritakan kepada kami, Abdur-Razak menceritakan kepada kami keduanya berkata: menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah ia berkata: "TeIah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad" ia berkata: "Telah berkata Ibnu Juraih, menceritakan kepaku Nafi' Maula Ibnu Vmar dari Abdullah bin Vmar bahwasannya Ia berkata: "Adalah dahulu kaum muslimin ketika datang Ji Madinah berkumpul dan mengira-ngirakan waktu salat dan tidak ada seorangpun yang menyerukannya. Maka pada suatu hari yang lain maka mereka membicarakannya lagi, dan diantara mereka ada yang mengatakan: "pergunakanlah lonceng seperti loncengnya orang Nasrani". Sebagian mereka menganjurkan: "Lebih baik tanduk seperti serunai (terompet) orang Yahudi". Maka berkatalah Vmar: mengapa tidak disuruh saja seseorang untuk menyerukan salat? Lalu Rasulullah Saw. bersabda: "Hai Bilal, bangkitlah!" maka Bilal pun menyerukan (azan) untuk salat". (H.R. Muslim) Hadis di atas, rnenunjukkan disyariatkan azan pertama ka!i ada!ah di Madinah ketika hijrah. Pada wak"1U itu teIjadi kegalauan sahabat, karena sesampainya mereka ke Madinah belurn ada penetapan untuk menyeru salat. Perbincanganpun mulai terjadi hingga berlarut-Iarut. Pada diskusi tersebut ada yang mengusulkan pakai terompet dan lonceng akan tetapi ital itu tidak ada dalam tradisi Islam. Sampai Vmar 20 Imam Abil Husain Muslim ibn al-Hatiaj bin Muslim al-Qusyairy an-Naisabury, Sailiil Muslim. (Riyad: Darussalam, 1998), cet. t, h 161
  • 34. 21 mengusulkan untuk meminta seseorang untuk menyeru (azan). Maka Rasul pun tanggap sehingga menyuruh Bilal untuk azan. Oalam tradisi Islam temyata azan itu adalah mulai sejak Abdullah bin Zaid dikarunia mimpi dan Allah sebagaimana hadis di bawah ini: J ~ ;y. 3G>,..:•.f ::r. ~ WJ.:.- i/-' WJ.:.- .s}~I ~ J ~ ::r. ~ 8J.:.- ... .-" '" ., ... ~f LJ» J~ ~, ~ -4; J luI ~ J ~ :yo ~~;'l (~J~I J) ~I;l ,.. '" " ... "" / ; ,,-- ~ :JIi <dll, ~QJ <~ J,j A ~ jfj <~ ~j.:P ~fJ .s::d' 4r~ <J~ t"" / " . , . " . . - l' Artinya: Sa'id bin Yahya bin Sa'id al..Qawi telah menceritakan kepada kami, menceritakan pula bapaknya kapada kami, mencentakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Zaid dari ayahnya ia berkata: Oi suatu subuh (pagi), kami mendatangi Rasulullah Saw., lantas aku menceritakan suatu mimpi kepada Rasulullah lalu beliau berkata: "Sesungguhnya ini adalah mimpi yang benar, berdirilah bersama-sama dengan Bilal karena dia mempunyai suara yang bagus dan nafas yang lebih panjang darimu, pergilah bersamanya dan ajarkan ia (sesuai dengan apa yang dimimpimu), suruhlah ia mengumandangkannya!". Maka tatkala Umar bin Khatab mendengar panggilan (seruan) Bilal tersebut, maka ia hersegera menemui Rasulullah Saw., sambil mengangkat sarungnya (bersiap untuk salat) lalu ia berkata· 11 Imam ai-Hafiz Abi 'Isa Muhammad bin 'Isa bin Surah ibn Musa at-Tirmizi, Jami' Gl- llrmizi, (Riyad: Danlssahun, 1999), eel. Ke-1, h. 52-53
  • 35. 22 Wahai Rasulullah, demi zat yang mengutusmu dengan bekal kebenaran, sungguh akupun bermimpi mendengar seman seperti seman Bilal ini maka Rasulullah Saw. bersabda: "Segala puji bagi Allah", maka dengan kejadian ini Rasulullah kemudian menetapkan (seman untuk salat)" (H.R. Timlizi) Dari hadis di atas inilah, Rasulullah menetapkan lafuz-Iafaz azan sebagai mana yang telah dimimpikan oleh Abdullah bin Zaid dan Rasul membenarkannya. Temyata ketika Bilal mengumandangkan azan, Umar tersentak dengan kalimat- kalimat azan itu, beliau sebenamya telah memimpikan terlebih dahulu dibanding dengan Abdullah bin Zaid, akan tetapi Umar tidak menceritakannya kepada Nabi. Abu 'lsa berkata: bahwa derajat hadis ini adalah hasan sahih22 Menumt penyusun kitab at-Turmizi: "kami tidak menemukan hadis lain dari Nabi yang sahih kecuali hadis ini (yang membahas soal mula azan). Abdullah bin Zaid bin 'Asim al-Muzani adalah sahabat yang banyak memperoleh hadis-hadis dari Nabi, dan beliau adalah paman dari 'Ubbad bin Tamin. Dalam hadis lain, Rasulullah Saw. bersabda sebagai herikut: ;). JIi :JIi .~ ;). t.G;..;. 81?- ~ -1-1.;. (~ J.) ~ yil -;j..l.>- ~ ""... --... " 22 Hasan sahih adalah istilah yang di pakai oleh at-Tirmizi. Men'.<fUl Ibnu as-Salah: bahIVa hadis itu mempunyai dua sanad, yakni: pertanJa bersanad hasan dan kedua bersanad sahih. Pendapat lain mengatakan, bahwa diantara kedua kalimat itu terdapat huruf penghuhung yang telah di buang. yaitu au jika demikian, maka hadis tersebut mempunyai satu sanad saja, tctapi ularna berlainan menilainya. Fatchur Rahman, lkhflsar Mus/nlah al-Hadi.', op.ci/. h. 109
  • 36. 23 J ,.." _" ,..,.. ,. ;::....1- "',.. '" ~ ,.. ,.. ... .ill JJ""') JIl9 :JIi ~O~4 ":?~Gt ~) ~'p~j ~JI :(,-:-,1.l:::.?J ~) ~ JIl9 Artinya: Abu Bakr bin Nasr bin Abi Nadr telah menceritakan kepada kami, menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad ia berkata: Ibnu Juraij berkata: telah memberi kabar kepada kami Natl' dari lbnu Umar ia berkata: '"Ketika kaum Muslimin memasuki kota Madinah dan mereka berkumpul, bersiap-siap hendak melaksanakan salat, tidak ada yang mengumandangkan panggilan (untuk azan), maka suatu waktu mereka membahas tentang hal itu, sebagian l11ereka mengusulkan untuk l11embunyikan lonceng (sebagai pertanda panggilan salat) sebagail11ana dilakukan oleh kaum Nasrani. Sebagian lagi berpendapat untuk l11el11bunyikan terol11pet seperti yang dilakukan kaul11 Yabudi". Lantas Umar berkata: "Apakab tidak sebaiknya kalian l11enyurub seseorang untuk l11engul11andangkam panggilan salat?" maka Rasulullab kemudian bersabda: "Wahai Bilal, berdirilab, kumandangkan seruan untl'k sala!"! (RR. Tirmizi) Menurut Ibnu Umar badis ini adalah hasan sahih. Dalam hadis yang lain yang lebih lengkap, Rasul pernah berkeinginan untuk menjadikan loncellg dan terompet sebagai aIatuntuk memanggil salat sebagaimana hadis di bawah ini: .~:,;J W-:'" ~ ~ 8:G- .~J.J w~ ..;. .e.G. :;. ~ ,.1;''- y. wb- r ." ;:J -- '" ~ J .ill 4- J ~ :f '~4;j ~;'l ~ ~ 8:G- .JG..:..1 ~ ~ 8:G-- - / / / / . " " , , . . .... 231hid
  • 37. 14 '" " , ' : / / . . '" J. . . . . . . J lJliy 4l&- ~) ~f) :JIl .~GJ J ~J ;;. .ill: ~ ~Jt9 .~ V"}8~ ", " . ; , . . -:; .; '" 0.1 '" , , ' " .- ,- "'- " ' ' - ' ' .. y 0) JIj ~-;. I..4J :~ ~~,) :.r- ?- J.S- ~~f ').91 :JIi j~ Jl ~ ,-:?~lSf :~ ... "':::: ." '" "''' .... ~ .illI ~ .ill J.?) Jf jS>- '~J ;;. .ill ~ tfJ J~ .:.ill ~l ;.51 ~ '" -;! '" .- .. '" ,. '" VI,. " '" 0".-' " ' " '" .- r 1Jj.:;& .sJ,lf ;;~ ,J~ ~~J ,4l&- ~t9 ~ J1 J~ to t}:-j '~)J .sf) '" ... ... ... ....- '" ",. ~ ,. 2" Imam ai-Hafiz Abi AbdiJiah Muhammad bin Yazid ar-Rabi'l Ibnu Majah al-Quzwini, SUI/al/ fbl/I/ AI<'1ab, (Riy,d: DaruS'alam, I999), cd 1, h '00
  • 38. 25 Artinya: Menceritakan kepada kami Abu 'Ubaid, Muhammad bin Ubaid bin Maimun aI-Madani, menceritakan Muhamad bin Salamah al-Harrani, menceritakan Muhammad bin Ishak, menceritakan kepada kami Muhammad bin Ibrahim at-Taimy, dmi Muhammad bin Abdillah bin laid dari ayahnya la berkata: "Rasulullah Saw. pernah berkeinginan untuk menjadikan terompet (selJagai alat pemanggil untuk salat) dan menyuruh". Maka Abdullah bin laid diperlihatkan suatu mimpi, dia bercerita: "Aku melihat (dalam mimpiku) seorang laki-laki yang mengenakan dua pakaian berwarna hijau, laki-Iaki itu membawa sebuah lonceng. Aku bertanya kepadanya: "Wahai hamba Allah, apakah lonceng itu akan kau jual?" aku jawab: "Aku hendak mengumandangkan untuk memanggil orang salat" lantas ia berkata lagi: "Maukah engkau aku tunjukkan cara yang lebih baik dari itu?" aku menjawab: "Apakah itu?" dia berkata: "Ucapkanlah olehmu:" :'f *"f .81 ~! ;J! ~ jf :~f ,8 ~1 ;J! ~ jf ;;.f .;.s-[ 81 ,;.s-f 8 ,;.s-f 8 ,;.s-f 8 ~ ~ " " " " , " " . . ! " .. " . , . . , " eft :;- .~')(aJ JS- :;- ,~')(aJ1 JS- :;- .;1J J':-~ ~ Ji ;0,. ';1J J':-~ ~ 8 ~~;J~ ~ .~( 8 ,:;51 8 'r)W eft:;- 'r)'.:;)1 Maka kemudian Abdullah bin laid keluar dari rumahnya dan menemui Rasulullah Saw. dan menceritakan kepada Beliau tentang mimpinya. Ia berkata: "Wahai Rasulullah, aku bermimpi melihat seorang laki-Iaki yang mengenakan dua pakaian hijau sedang membawa lonceng.... Abdullah meoceritakannya hingga tuntas... Iantas Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya teman kalian ini telah bennimpi yang benar, maka pergilah engkau bersama Bilal ke Masjid, ajarilkisahkan padanya, dan suruh ia mengumandangkan "eruan tersebut, karena suara Bilal lebih baik darimu". Abdullah bin laid selanjutnya bertutur: "Maka keluarlah aku bersama Bilal menuju masjid maka lantas akusampaikan kepadanya kaliamat-kaliamat tersebut dan Bilal mengumandangkannya. Kala itu rupanya Umar mendengar suara seruan itu, maka ia bergegas mendatangi Rasulullah dan berkata: "Wahai Rasulullah, Demi Allah, akupun telah bennimpi seperti mimpinya Abdullah bin laid". (H.R. Ibnu Majah) Abu Ubaid berkata: "Abu Bakar al-Hakami menceritakan padaku bahwa Abdullah bin Zaid berujar (sebagai tanda syukumya). "Aku benar-benar menyanjungkan puji bagi Allah atas peristiwa azan ini, tatkala datang kepadaku, sang pemberi kabar gembira, utusan Albh, maka muliakan ia, sang pembeli kabar, yang telah datang kepadaku di waktu malam.
  • 39. 26 Hadis di atas penjelasannya sama dengan hadis-hadis yang sebelumnya. Yaitu mengisahkan sejarah azan. Hadis ini, dianggap lebih rinei dibanding hadis sebelumnya. Misalkan Malaikat yang mengajari Abdullah bin laid itu memakai dua baju hijau dan berdialog dengan Abdullah bin laid. Sampai Abdullah bin laid mengisahkan kepada Rasul. Rasulpun pernah meminta pendapat kepada sahabat mengenai eara mamanggil untuk menentukan waktu salat sampai Abdullah bin laid mendatangi beliau untuk meneeritakan mimpinya sebagaimana hadis berikut: J ~:) ~ ~ ,~I 8:G- .~I~I ill .¥ J .l.lG>- ::,; ~ 1.-.;j:J.:.. .- ,., " / / , , " ...... ", :.t8 j(;,~o.•1~J ~ .ill ~ ~ ~I 4.1~,~c. ~ ,:;}jJ1.:f ,J~l ,.. ... " ~ ,.,. " , . . - " ~ "J " " ... ... .. '" "". $... " " . .- .ill ~ :tJ J~ )~~ ::,.. Jk-j ;u;,lJ ~ ~J.:J :;)~ .l5j~ ~ :.:,.. MP.. " ' " ... -- -" / / .~ ~J ~ .ill ~ ill! J;'j :;)~~ J);j .yk;J ::,; ~J ,..4:) ::,;" ... ..- ,: Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Khalid bin Abdillah al- Wasiti, bapaknya telah meneeritakan kepada kami dan Abdurrahman bin Ishak dari luhri, dari Salim, dari ayahnya: "Bahwasanya Rasulullah Saw. meminta pendapat kepada Sahabat tentang eerita yang paling tepat untuk panggilan 'l!!at, mereka mengusuJkan untuk menggunakan terompet, tetapi Nabi m<!Iolliknya dengan alasan itu adalah adat Yahudi, lalu mereka mengusulkan menggunakan loneeng, Nabi juga tidak setuju dengan alasan, 25 Ibid h. 101
  • 40. 27 itu adat Nasrani. Maka diperlihatkanlah bentuk pangilan azan pada malam itu (melalui mimpi) seorang Sahabat dari goIongan Ansor yang dikenaI dengan Abdullah bin Zaid dan juga (lewat mimpinya) Vmar bin Khattab pada maIam itu pula Abdullah bin Zaid ai-Ansari mengetuk pintu (datang kepada) Rasulullah untuk menceritakannya, dan Rasulullah kemudian menyuruh Bilal untuk mengumandangkan seruan tersebut". (H.R.Ibnu Majah) Az-Zuhri menjelaskan bahwa Bilal menambahkan kalimat "~rJ ::,.. J?- j~'" pada azan salat subuh, dan RasuIuIlah saw. kemudian menyetujuinya. Hadis di bawah ini juga mengenai perdebatan sahabat untuk menentukan panggiIan masuk waktu. Sebagaimana hadis di bawah ini: J~ ~~ J lAJt _~ 1;. ~ ':?~~ ~J ~~ ~J~ ~~ i:t~ '" '" '" '" .. '" Artinya: Menceritakan kepada kami Muhammad bin Ismail dan Ibrahim bin Hasan keduanya berkata: "Hajjaj teIah mencentakan kepada kami ia berkata": !bnu Juraij telah berkata": "Telah mengabarkan kepadaku Nat] dan Abdullah bin Vmar bahwasannya ia berkata: "j("tika kaum Muslim memasuki kota 26 Imam ai-HafIZ Abi Abdur-Rahman Ahmad bin Syu'aib bin Ali ibnu Sunan an-Nasai Sunan an-Nami. (Riyad: Darns-Salam, 1999), cet Ke-I. h. 85-86
  • 41. 28 Madinah dan mereka berkwnpul, bersiap-siap hendak melaksanakan salat, tidak ada yang mengumandangkan panggilan (untuk salat), maka suatu waktu mereka membahas hal itu. Sebagian mereka mengusulkan untuk mel11bunyikan lonceng (sebagai panggialn salat) sebagaimana yang dilakukan kaul11 Nasrani. Sebagian lagi berargumen agar membunyikan terol11pet seperti yang dilakukan kaum Yahudi. Lantas Umar berkata: "Apa tidak sebaiknya kalian menyuruh seseorang untuk mengumandangkan panggilan untuk salat?" maka Rasulullah Saw kemudian bersabda: "Wahai Bilal, berdirilah kumandangkan seruan untuk salat!" (RR. Nasa'i) Pada hadis di bawah terdapat beberapa l11asukan kepada Nabi dari para sahabat berkenaan dengan cara menyeru untuk azan. Ada yang mengusulkan untuk menancapkan bendera, dengan lonceng dan terompet, namun Nabi tidak menyetujuinya sebagaimana hadis di bawah ini: ~ ~ ~ " W..l;>- <:iii - ~f ;Q:. c....l;>-J - y Jif ;y. ~~} J ~I .;.;. ;y. ~4f- .....;.1..l;>- -- , '" -' ..,. " . ! .~/)~I }f ::,.. ~ :J~ <r}81 4J JS'jJ :JIi .~.*ll :,.or ::,.. ~ :JjJ '" '" . . . . - ' '" // " " , '" J ""''' J o?t9 rL-J rL-J."lP.illI.}-P.ill1 Jr"J JS- 1:W :JIi ....wlj iJl~~1 ZsJIb .-- .,. -- :::
  • 42. 29 / / / / / 0 '" / 1 ; 1 " CI '" . . - ';J:- 01S"J :Ji.9 .01')~ ~1)i.9..:;.JI ~lir ')J 01l:a.tj ~U::;.J JJ .J.l JJ"""J! :Jw.. -:;- ... '" .,;/ ... Jw ,~~ ..4) ;y. .ih~ y;·a~'., :Jw l.r?J 0l ~;::o 1.4 :45 Jw ~J ~ " '" ... <:,,,, ' J. ,,/-:;' /,.. / / ..- 27j.)~ ~J ~ .J.l ~ .J.l JJ"""J~ ~; ...;.4ji 01S" zr ~J.l .. 1'''' Artinya: Telah menceritakan kepada kami 'Ubad bin Musa al-Khataly dan Ziyad bin Ayyub keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Abi Yasir ia berkata: "Telah berkata Ziyad", menceritakan kepada kami Abu Yasir dari Abi 'Umair bin Anas dari 'Umumah (seorang sahahat Ansar) berkata: "Nabi memberikan perhatianlmemikirkan tentang bagaimana cara mengumpulkan orang untuk salat, ada yang mengusulkan kepada Beliau "Tancapbn bendera saja ya Rasul, ketika datang waktu salat, apabila orang-orang telah melihat bendera tersebut, maka mereka saling memberitahu kepada yang lainnya bahwa waktu salat telah tiba, akan tetapi Nabi tidak tertarik dengan usulan ini. Akan tetapi ada lagi yang mengusulkan menggunakan terompet yakni terompet Yahudi Nabipun belum tertarik dengan usulan ini, karena itu adat Yahudi, kemudian ada lagi yang mengusulkan pengunaan lonceng, kata Nabi im adat Nasrani. Setelah itu Abdullah bin Zaid berlalu dari Rasul dan beliau sangat concern dengan keinginan Rasulullah tersebut, hingga beliau dianUl,lTahi mimpi tentang azan dalam tidumya. Maka setelah bangun dari tidumya, Abdullah bin Zaid bergegas menuju Rasulullah seraya menceritakan mimpinya: "Wahai Rasulullah, tatkala aku dalam keadaan tidur dan terjaga, datanglah seseorang, lalu menunjukkanlmemperdengarkan kepadaku bentuk azan. Dikatakan pula bahwa Umar bin Khatab pun telah bermimpi tentang hal itu sebelumnya, akan tetapi ia menyimpan mimpinya itu selama 20 hari. Maka kemudian tatkala akhimya ia bercerita juga kepada Rasulullah Saw" Rasul 27 Imam ai-Hafiz Abi Daud Sulaiman bin al-Asy'ab as-Sujas!ani aJ-Izdi, SlIlIall Abi Dalld, (Riyad: Dams-Salam, 1999), Juz I, h. 335-336
  • 43. 30 berkata kepadanya: "Mengapa engkau tidak menceritakan mimpl ltu kepadaku? Umar me!;jawab: Abdullah bin laid telan lebih dahulu menceritakannya kepadamu, sehingga aku maluJsungkan untuk menceritakannya kepadamu. Lalu Rasulullah Saw. berkata: "Wahai Bilal, berdirilah, lalu kau simak apa yang telah diperintahkan/dituntunkan kepada Abdullah bin laid dalam mimpinya, lakukan seperti itu. Lalu Bilalpun mengurnandangkan azan. Abu Basir berkata: Abu Umar menceritakan kepadaku bahwa kaum ansor menduga seandainya saat itu Abdullah bin laid tidak dalam keadaan sakit niscaya Rasulullah akan menyuruhnya untuk mengurnandangkan azan". (H.R. Daud) Dari hadis-hadis di atas, sangat kelihatan sekali nuansa hadis yang bi al- ma 'na. Narnun semua itu masih bisa ditolerir, karen sumbemya satu yaitu dari Nabi. Namun kemudian diceritakan kernbali oleh para sahabat. Hal inilah yang rnenimbulkan hadis-hadis bemuansa ma 'nawi. C. Keutamaan Azan Mengenai keutarnaan azan dan para muazin banyak sekali diterima hadis, penulis cantumkan hanya dari kitab al-kulUb as-Sittalrdi antaranya sebagai berikut: 1. Dari Talhah bin Yahya dari parnannya Rasul ullah Saw. bersabda: <'" <'" "" I;> __ J , , , '" :jlj ~ ~ ,~J. ~ ~ ,o~ 8J? :./;of J..illl ~:;. ~ ~~ , , ~ ,;; "''' " 28 Imam Abil Husain Muslim ibn al-HaJjaj bin Muslim al-Qusyairy an-Naisabury, op. cit., h. 163-164
  • 44. 31 Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdillah bin Numair: telah menceritakan kepada kami hambanya, dari Talhah bin Yahya, dari pamannya ia berkata: "Suatu ketika tatkala aku sedang berada di dekat Muawiyah bin Abi Sufyan, datang Muazin yang menyeru untuk salat, lalu Muawiyah berujar: "Para Muazain adalah orang-orang yang lehemya nampak paling panjang pada hari kiamat". (H.R. Muslim) As-Syaukani memaknai "ll~f ~~I J:,j.i " yaitu banyaknya manuSIa yang mengharap pahala kepada rahmat Allah dan ~~f dimaknai dengan pahala. 29 2. Dari Isa bin Talhah Rasulullah Saw. bersabda: , .30~~.:~ '~J Artinya: Dan Ishak bin Mansur telah menceritakan hadis kepadaku: telah menceritakan kepada kami Abu Amir: menceritakan kepada kami Sufyan dari Talhah bin Yahya, dari 'Isa bin Talhah ia berkata: Aku mendengar Muawiyah ia berkata: Rasulullah pemah pemah bersabda seperti redaksi yang di atas. (H.R. Muslim) 3. Dari Jabir, Rasulullah Saw. bersabda: c.;,,~., :JIi fiG;- ;;. ,;;,,)'., ~f ;;:. ,p~ .Y- ,("y.j: ci~ :.Jf~1 :JIiJ'" fJ '" " " '" .r ".. 29 Muhamad Ali bin Muhamad as-Syaukani, op.cil., h. II. 30 Ibid.
  • 45. l' ....)........ 31~ 4,))'1';;j , Artinya: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id, 'Usman bin Abi Syaibah dan Ishak bin Ibrahim ia berkata kepada Ishak telah menceritakan kepada kami dan ia berkata: Kedua yang lain: telah menceritakan kepada kami Jarir dari A'mas dari Abi Sufyan, dari Jabir, ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungl,'llhnya setan itu ketika mendengar suara azan, ia kabur ke tempat yang namanya Rauha. Sulaiman berkata: "Aku bertanya kepada Rasul, dimanakah letak Rauha itu? Lalu dijawab: "Suatu tempat yang jaraknya dari Madinah terhitung 36 mil". (H.R. Muslim) 4. Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda: ~~~ ~;i;ll ~ I~~ ~k:-7,J ~~» :Jti ~J 4,,-L>- .i» J..P ~ ~ i).; i4~! ~ ~~ <)"~Ji &j ~ ~~ ,~j:.P ~~ ~ ? ,1j:P JJ JG--f Artinya: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Juhair bin Harb dan Ishak bin Ibrahim dari A'amasy dari Abi Saleh dari Abi Hurairah, dari Nabi Saw. beliau bersabda: "Sesungguhnya setan itu tatkala mendengar azan, maka ia Iari terbirit-birit sambiI terkentut-kentut sehingga ia tidak mendengar Iagi suara azan, apabila azan telah berhenti ia kembali mcnggoda, bila mendengar iqamah ia kabur lagi hingg~ tidak mendengar " Il!id .': Ibid
  • 46. 33 suara iqamah itu, apabila selesai iqamah ia kembali lagi menggoda orang yang akan salat". (H.R, Muslim) 5. Dari Abu Hurairah Rasululiah bersabda: ,j:@ '., d- ,(.ill, .¥ ;). ~) llG;. 8~ :~Jh .)1;, :;. ~ ~ ~rJ..:,- "" " . " . " . " , .. .. -:: ". ". Artinya: Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Bayan al-Wusta: menceritakan kepada kami Khalid yaitu Ibnu Abdillah dari Suhail, dari bapaknya,dari Abu Hurairah ia berkata: "Rasulullah Saw. bersabda: "Bila seorang Muazin mengumandangkan azan, maka setan lari terbirit-birit bagai dilempar kerikil". (H.R. Muslim) 6. Dari Haris Rasulullah Saw bersabda: :J~ J.,I-~ ~~ ~~:u ,~ ;.. ~ .wG..l ~ ~ -,?.J J?-t.? J~ .~I.t.. ". ." .. .. "" .... "" . . . . .. "" " " . " 0 J .".. " . 0 . " .. J~ ,O~1.t ~8 uJ4> ;;.:'.'" ~l ::fjj '~J ~ jj, ~ ~ ~'jl' Y.... "" "" " " . " . . . " 34 ;/~ 4lj Jj ,O~~1.t Zp;' ~l ." ..." ." 33 Ibid 34 Ibid.
  • 47. 34 Artinya: Menceritakan kepadaku Umayah bin Bustam: telah menceritakan kepada kami Yazid yakni Ibnu Zurai' Telah menceritakan kepada kami Rauh dari Suhail ia berkata: "Ayahku mengutusku untuk datang ke Bani Harisah, bersama seorang sahabatku, lantas ada seseorang memanggil-manggil namanya dari balik dinding. Lalu aku menyuruh sahabatku itu naik ke atas dinding tapi ia tidak melihat seorangpun disitu, aku kemudian menceritakan kejadian ini kepada ayahku, lalu ayahku berkata: "Kalau aku tahu kau akan mengalami seperti ini, niscaya aku tidak akan menyuruhmu, tapi bila kamu mendengar suara-suara misterius maka hendaknya kumandangkan saja azan, karena aku pemah mendengar dari Abu Hurairah bahwa ia berkata: "Bahwa Rasulullah pernah bersabda: "Sesungguhnya setan bila mendengar panggilan salat, kabur terbirit-birit bagai dilempar kerikil." (H.R. Muslim) 7. DaTi Abu l-Iurairah Rasulullah Saw. bersabda: Artinya: Qutaibah bin Sa'id tetah menceritakan kepada kami: telah menceritakan kepada kami al-Mugirah yakni al-Hizami dari Abi Zinad dari A'raj dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda: "Bila suara azan dikumandangkan, setan lari sambiI terkentut-kentut, sehingga ia tidak lagi mendengar suara azan itu, bila suara azan telah berhenti maka ia datang lagi, bila salat akan dilaksanakan lagi ia kabur lagi. Bila salat telah seiesai ia datang lag! sambil menggoda diantara fikiran dan hati manusia. setan membisikkan: Ingat ini, ingal illl, hingga yang tadinya lupa jadi teringat ketika salat, sehingga orang yang salat menjadi ragu sudah berapa rakaat ia salat" (H.R. Muslim) " ihid
  • 48. 35 8. Dari Abu Hurairah Rasulullah Saw. bersabda: Artinya: Muhammad bin Rafi' menceritakan kepada kami: telah mencertikan kepada kami Abdur-Razak: menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbah dari Abu Hurairah beliau meriwayatkan hadis yang sama dari ., ,. ¢ ) .- -- Nabi Saw. kecuali ada perbedaan pada lafaz: ~ J:> c?~J:; J~ ;":)1 Jk; ~ (I-f.R. Muslim) 9. Dari Ibnu Abbas Rasulullah Saw. bersabda: r-J ~ .ill .;.... ~ 0 V"~ JI .Y' ~~~ ~ "I... ... J. i' 7 J~ ::,. ~l'-;' :u :.:...;£ ~ -' -- ...... Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Humaid ar-Razi menceritakan kepada kami Abu Tumailah, menceritakan kerada kami Abu Hamzah dari Jabir dari Mujahid dari Ibnu Abbas bahwasannya Nabi Saw. bersabda: "Barang siapa yang azan selama tujuh tahun lamanya dengan mengharap rida Allah, maka ia akan dibebaskan dari api Neraka" (BooR Tirmizi) Menurut Abu [sa hadis [bnu Abbas ini adalah hadis garib. 38 36 Ibid h 165 J71ma~1 a'!-Hafiz Abi 'Isa Muhammad bin 'Isa bin Surah ibn Musa at-Tinnizi, oc.cIt. h. 57-58 Jr-: Hadis Gharih adalah hadis yang dalam sanadnya terdapat seseorang yang menyendJri dalam meriwayatkannya, dimana saja penyendirian dalam sanad itu terjadi. Fatchur-Rahman, op.cit. h. 77
  • 49. 36 10. Dari Abu Said Rasulullah Saw bersabda: ~l :~ ;. J J~ :J~ ,~ ."sii P J o}.i ~tS'j ,~f ~ ,a.~,a:w. ."sii --- .;; '" " ' ; ; " " -' '" '" -' ... Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sabah. Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah, dari Abdullah bin Abdur- Rahman bin Abi Sa'sa'ah, dari Bapaknya, dan bapaknya berada di Hijir Abi Sa'id, berkata Abu Sa'id kepadaku: Apabila engkau berada di Bawadi, maka keraskan suaramu ketika azan, karena aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Tidaklah jin, manusia, pohon dan batu yang mendengarkan azan kecuali ia menyaksikan kebenaran kalimat azan itu". (H.R. Ubnu Majah) II. Dari Abu Hurairah Rasulullah Saw bersabda: ). J '" '" -' ,..,.- -' .- :JA ~J ~.ih ~:illl J;") ~ :J~ o)'JA ~ ~ ,~~ ~ ". J -' " ",.J .. -' ... "", " ~ ~..:;>:.t o~i JAw,j '..r!~j ~) JS' ~ Yii::''';'J .J;j~ .,s:LO ~ ~ 0~~ -- .; ,;:.... l' ..- Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah. Telah menceritakan kepada kami Syababah. Telah menceritakan kepada kami '9 Imam ai-Hafiz Abi Abdillah Muhammad bin Yazid ar-Rabi'l Ibnu Majah aJ-Quzwini, op. Cll.. h 104 .1() Ibid.
  • 50. :.7 Syu'bah, dari Musa bin Abi Usman, dari Abi Yahya, dari Abi Hurairah ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah Sa.','. bersabda: "Seorang Muazin akan diampuni dosanya selBma sepanjang azannya dan tumt beristigfar untuknya setiap dahan yang kering dan basah. Dan orang yang menghadiri s21at akan memperoleh dua puluh lima macam kebaikan dan akan dihapuskan segala kesalahannya diantara azan dan salatnya". (H.R. Ibnu Majah) 12. Dari Isa bin Talhah Rasulullah Saw. bersabda: __ J ( l " / / ,,-' 8:G- ,.:.>(0'., 8:G-'f~;'18:G- :':i1.9 ')J..,i:o;;' ~G..:..1J ')~;;' ~ WJ.:,- -:: ,.- -;: " "" .,. <) _ _ " " . , . " ,,__ ,,0.,. y C) WI:;';'., -1-1 ~ ~)w ~ :JI.9 ;GJ1, J ~ ;;:. ,~ J ;GJ1, ;;:. ,.:.>~;~ " --... " . . . " Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar, dan Ishak bin Mansur, keduanya berkata: "Telah menceritakan kepada kami Abu Amir, telah menceritakan kepada kami Suiyan, telah menceritakan kepada kami Usman, dari Talhah bin Yahya, dari Isa bin Talhah ia berkata: "Saya mendengar Muawiyah bin Abu Sufyan berkata: "Rasulullah Saw. bersabda: "Para Muazin adalah orang-orang yang lehernya (nampak) paling panjang pada hari kiamal". (H.R. lbnu Majah) 13. Dari lbnu Abbas Rasulullah Saw bersabda: "", ... .J ... " . . - " " " " ... .:.>.)~» :~) ~ .:ill J..P .ill J;'j J@ :JI.9 d~ Jl J ,M.f.s-:';' ,':'>.il '" ... "" ..." ...-- Artinya: Telah menceritakan kepada kami Usman bin Abi Syaibah. Telah menceritakan kepada kami Husain bin Isa, saudara Sulaim al-Qari, dali 41 Ibid. 42 Ibid.
  • 51. 38 Hakam bin Aban, dari Ikrimah, dari Ibnu Abas ia berkata: "Rasulullah Saw. bersabda: "Hendaklah menjadi seorang Muazin orang yang bagus suaranya diantara kamu, dan menjadi imam orang yang paling bagus bacaannya". (l-J.R. Ibnu Majah) 14. Dari Ibnu Abbas Rasullah Saw bersabda: "'~ , , - ' / / / 0 ,, __ .-- .ill! J;"j JIi :JIi '""'~ J.I ,y, ,~~ ~ 'fiG:- ~ di;";-;( 8~ .J.n J. -- "'" -" -- .p '" ;;:. -- " Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib. Telah menceritakan kepada kami Mukhtar bin Gassan. Telah menceritakan kepada kami Hafs bin Umar al-Azraq al-Barjami, dari Jabir, dari Ikrimah, dari Ibnu Abas ia berkata: "Rasulullah Saw. bersabda: "Barang siapa yang azan selama tujuh tahun lamanya dengan mengharap rida Allah maka ia akan dibebasbn dari api neraka". (H.R. Ibnu Majah) 15. Dari Ibnu Umar Rasulullah Saw. bersabda: .,. .-- " "'" <> < > - " ·dL:.<> :;. 4lJ1 ~ ;j..l:<- :':l1J .J~I 'Ji' :;. ::,.:....;Jlj ,~ :;. ~ ;j~ ~ " " ..- r '" J " ".-J " ' " v'j y:.;" 0y~ ~ljl J5JJ y.:,...;.. 0;"" ,~Y.. JS'<1 ..- -- -" -:; 4~ Ibid
  • 52. 39 Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya, dan Hasan bin Ali al-Khalal. fa berkata: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin SaJih. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayub, dari Ibnu Juraij, dari Nafi', dari Ibnu Umar bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda: "Barang siapa yang berazan selama dua beias tahun, maka ditetapkan baginya surga dan pada setiap hari azannya enam puluh kebaikan dan setiap iqamahnya tiga puluh macam kebaikan" (H.R. fbnu Majah)44 16. Dari Abu Hurairah Rasulullah Saw. bersabda: ) ,,'" ", '" ~1 ? <1-.) ~~4 yJi ~~ ? ,J) ~I..GI ~ ~~ ,;j.~WI ~ '.I to? Artinya: Abdullah bin Yusuftelah menceritakan kepada kami, ia berkata: Malik dari Abi Zinad dari Abi A'raj dari Abi Hurairah telah menceritakan kepada saya, bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda: ketika dikumandangkan azan, syetan lari terbirit-birit sambil mengelurakan kentut sehingga ia tidak mendengarkan azan lagi. Apabila selesai ~'zan maka ia kembali lagi, sampai jika dipanggil untuk salat maka ia kabur lagi, sampai jika seorang menguap maka ia datang sehingga terlintas antara seorang dengan dirinya, ia mengatakan: Ingat]ah ini, ingatlah ini, l11engapa kau tidak l11engingatnyary Sehingga seorang menjadi lupa sudah berapa jUl111ah rakaat salatnya". (H.R. Bukhari) 44 Ibid "' Imam Abi AbdilJah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim ibn Mughirah bin Bardizbah al- Bukhari, op. cil, h. J0 J
  • 53. BABHI HADI8-HADIS TENTANG AZAN A. Hadis-Hadis Tentang Azan Subub 1. Hadis-Hadis Yang Terdapat dalam Kitab $a(1i~1 al-Bukhari .y. .ill-¥ Y' )I.::!~ .y. .ill-¥ Y' ..:.J.l..> Uy :JIj ~y.. ::r. .ill~ WJ.:,. -, , , Artinya: Abdullah bin Yusuf telah berceritan kepada kami ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar, bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda: "Bahwasannya Bilal berazan di malam hari, maka makan dan minumlah kamu, sehingga Umi Maktum menyuarakan azannya". (H.R. Bukhari) Hadis di atas termaktub pada kitab :'ia~iI! al-Bukhari, kitab al-aian, bab aI- aian ba'da al-fajr, hadis yang ke 620. :JIj ~ .y. .ilI -¥ Y' C!U Y' :::..u..> j)9" :JIj ~Q....,y.. ::r. ~ ~ WJ.:,. - ~ '" .... '" ::; ... I I,,,am Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim ibn Mughirah bin Bardizbah al- Bukhuri, Sahih Bllkhari, (Riyad: Darns-Salam: 1999), juz I, cet ke-2, h. 102-103 2 Ibid, h. 102
  • 54. 41 Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf ia berkata: Telah mencent2kan kepada kami Malik dan Nafi' dan Abdullah bin Umar ia berkata: "Hafsah bercerita kepadaku bahwa Rasulullah Saw. apabila Muazin selesai mengumandangkan "zan subuh beliau salat dua rakaat yang singkal sebe!ulll salat subuh dilaksanakan". (H.R. Bukhari) Hadis di alas tennaktub pada kitab $a~il! al-Bukhart, kitab al-azan, bab a/- azan ba 'da al:fajr, hadis yang ke 6 J7. Artinya: Telah Illencerilakan kepada kami Abu Bu'uilll ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya dari Abi SaJamah dari Aisyah: "Bahwa Nabi Saw. Salat dua rakaat yang singkat (ringan) antara azan dan lqamah pada salat subuh". (H.R. Muslim) Hadis di atas tennaktub pada kitab Sahih al-Bukhari, kilab al-azan, bab a/- azan ba 'da a/:fav, hadis yang ke 619. __ ... . 1 . . - __ .:J~ iJ ,f ::.s4~:iJ .:J~ .;j~ :J19 ~j .;j~ :J19 JJy.. ~ 2 .;j~ - t -' -
  • 55. 42 4J.l~) 4. r.:r »10 { '-'>f~1 J} .JI~l ~~ , , , Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Vunus ia berkata: Telah mencentakan kepada kami Zuhair ia berkata: "Telah mencentakan kepada kami Sulaiman at-Taimy dari Abi Usman an-Nahdy dari Abdillah bin Mas'ud dan Nabi Saw. beliau bersabda: "Janganlah menghalangi kamu atau salah seorang kamu atas azan Bilal dari sahumya karena ia azan pada malam han. Anjuran itu untuk membangunkan dan memperingatkan bagi yang tidur. Dan tidaklah menunjukan waktu subuh atau fajar. Rasulullah mengatakan dengan jari-jarinya dan mengangkatnnya ke atas dan mengetuk ke bawah menurut Zuhail dengan telunjuknya salah satu di antara yang dua kemudian memanjangkan ke kanan dan ke kiri". (H.R. Bukhari) Hadis di atas termaktub pada kitab Sahih af-Bukhari. kilah af-aiall. bah af- aiall ba 'da Jf~lajr, hadis yang ke 621. ~ / 1 ~ .y. ~.R.l1 r.:r w1:>- ;.hl :,_.s. J19 hl....> y.1 Uj?-I ;J19 ~~l w1:>- -0 ~ " . " " "" :J19 ~) ~ 1» ~ 1» Jr-) ~f ,~ .y.1 r.:r t!U r.:r) ,~~ r.:r, , Artinya: Telah mellceritakan kepada kami Ishak ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah, Ubaidullah berkata: Telah mellceritakan kepada kapl! dari al-Qasim bin Muhammad dari Aisyah, dan dan Nafi' dan ibnu Umar, bahwasallnya Rasulullah Saw. bersabda: Dan telah menceritakan 4 ibid h. 103 5 ibid
  • 56. 43 kepadaku Yusuf bin [sa a[-Marwazi ia berkata: Telah menceritakan kepada kami al-Fadl ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Qasim bin Muhammad dari Aisyah dari Nabi Saw. beliau bersabda: "Sesungguhnya Rilal bcrazan di waktu malam maka makan dan minumlah kalian sampai Umi Maktum berazan untuk salat" (f-LR. Bukhari) Mengamati kelima hadis di atas, penulis menyimpulkan bahwa hadis pertama dari kandungan matannya memberikan intonnasi bahwa azan itu hendaknya pada awal waktu, tanpa memajukan atau mengundurkannya, kecuali azan waktu fajar, maka disyariatkan memajukan dan awal waktu, untuk membedakan mana azan yang pertama dan yang kedua, sehingga tidak terjadi kekeliruan. Hal ini terIihat dari kandungan hadis di atas yang menggunakan dua orang muazin sebagai pertanda masuk dan tidaknya waktu. Oi dalam teks hadis disebutkan bahwa yang mengumandangkan azan sebe[um fajar adalah Bilal dan azan subuh adalah Umi Maktum. 4. :.r .ill~ -:r. f...... :.r y ~ -:r.:.r .illt.o :;. ~:J..... ::r. .i;.;I ~ WJ;... . " " " " " " .;: , , " ? '" , , ~,.".,.,....,r:.u J~ I.?' ~.)14 ':l ~r"JJ,;.) ,:'''S'J :J.9 { .«~p:. ~r::r.Zp14. , Artinya: Te[ah bercerita kepada kami Abdullah bin Musallamah dari Malik dari ibn Sihab bin Salim bin Abdullah dari bapaknya bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungllhny~, Bilal a7.an di waktu malam, maka makan dan minumlah kamu sampai azan pula [bnu Umi Maktum, kemudian Rasulullah bersabda kembali: Umi Maktum adalah seorang yang buta yang tidak o Ihid., h. 102
  • 57. 44 menyeru kecuali dikatakan baginya: waktu subuh telah tiba waktu subuh telah tiba", (H,R, Bukhari) Hadis di atas tennaktub dalam kitab .>,a~il! Bukhari. kitab al-azan. bab ai-azan a'ma kana iahuyukhbiruhu, hadis ke 617, Mengamati keenam hadis di atas, penulis menyimpulkan bahwa hadis pertama dari kandungan matannya memberikan informasi bahwa azan itu hendaknya pada awal waktu, tanpa memajukan alau mengundurkannya, kecuali azan waktu fajar, maka disyariatkan memajukan dari awal waktu, untuk membedakan mana azan yang pertama dan yang kedua, sehingga tidak terjadi kekeliruan, Hal ini terlihat dari kandungan hadis di alas yang menggunakan dua orang muazin sebagai pertanda masuk dan tidaknya waktu, Oi dalam teks hadis disebutkan bahwa yang mengumandangkan azan sebelum fajar adalah Bilal dan azan subuh adalah Umi Maktum. Hadis kedua menjelaskan bagaimana rasul memberikan suri tauladan yaitu ketika muazin telah selesai mengumandangkan azan, maka Rasulullah Saw. bersegera menunaikan salat sunah dua rakaat dengan ringan dan singkat. Maksud salat dalam konteks hadis adalah salat qabliah subuh. Hadis ketiga ini kandungannya sama dengan hadis nomoI' dua, Radis keempat lebih menjelaskan kepada azan pertama Bilal yang hanya membangunkan untuk bersiap-siap menjalankan salat subuh, HHdis kelima dan keenam mengingatkan kepada semua kalangan, bahwa ketika Bilal mengumandangkan azan maka jangan sampai takut menghalangi untuk
  • 58. 45 makan 0 sahur. Karena azan Bilal itu merupakan azan yang hanya untuk mel11bangunkan. Dari hadis tersebut juga, kita l11engetahui bahwa Rasulullah l11embolehkan para sahabatnya makan dan minum (sahur) di malam-malam bulan Ramadan. Setelah l11ereka mendengar azan yang dikumandangkan Bilal, karena Umi Maktumlah yang selalu mengumandangkan azan salat subuh tepat pada waktunya l11ulai tiba. Berbeda dengan salat-salat lainnya seperti zuhur, asar, l11agrib dan Isya. Waktu-waktu salat tersebut bukan l11asanya orang tidur, semua orang pada kebiasaannya mel11ang tidak tiduL Karena itu tidak diperlukan azan sebe!um waktu salat tiba, kecuali oleh seseorang muazin yang sudah biasa melakukannya sehari-hari hingga suaranya dikenal baik oleh penduduk setel11pat. Dengan begitu tidak akan ada orang menyangka waktu salat telah tiba7 Dari keterangan-keterangan hadis yang diriwayatkan Buk!.ari di atas menjelaskan, bahwa Bilal azan pada waktu malam itu adalah sebentar sebelum terbit fajar sadik (fajar tanda masuk waktu subuh), yang antara keduanya hanya kira-kira maju sekian dan turon sekian. Antara wak'tu itu makan dan minumlah hingga Umi Maktum mengumandangkan azan. Kalau kita lihat hadis 6 l11enurut riwayat al- Bukhari adalah demikian: katanya (Ibnu Umar): Ibnu Umi Maktum itu ada!ah seorang laki-Iab yang buta, dengan tambahan "qala ", as-Syarih l11enjelaskan "Bahwa yailg berkata itu adalah Ibnu Umar Karena terselip kata-kata Ibnu Umar itu, maka 7 Ylislif AI-Qardawi, h'lwa·jaMa Mlllakhir,(leI1.), (Jakarta: Yayasan aJ-Hamidy, 1996), cet. Ke-3, h, 313
  • 59. 46 hadis itu disebut hadis Mudra/, demikian kata Az-Zuhri9 • Di dalam hadis itu terkandung ajaran tentang azan sebelum terbit [ajar sadik, bukan disyariatkan untuk subuh, karena a7.lln subuh itu disyariatkan untuk memberitahukan masuknya waktu dan untuk mengajak para pendengamya mengikuti salat subuh. 2. Hadis-Hadis Yang Terdapat Pada Kitab Sunan An-Nasal , 0 " .J < ) " <) " ' . '" J .y- ;)y-.o Yo .y- I.l~ ... l' ,...". Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ishak bin Ibrahim ia berkata: Telah menceritakan kepada kami al-Mu'tamir bin Sulaiman dari ayahnya dari Abi Usman dari Ibnu Mas'ud dari Nabi Saw. beliau bersabda: "Sesungguhnya Bilal berw.lln di waktu malam untuk membangunkan dan mengingatkan tidur kalian dan itu tidaklah menunjukkan waktu subuh". (HR An-Nasa'i) Hadis di atas tem1aktub pada Sunan an-Nasal, kitab al-aian, hadis ke 642, juga terdapat pada Eja~ll~ Bukharl, kltab aiall, bab aian ba'd al-fafr, hadis ke 621. 8 Menurut Fatchur-Rahman, Mudraj adalah hadis yang disadur dengan sesuatu yang bukan hadis atas perkiraan, bahwa saduran itu termasuk hadis. Perkataan yang disadur oleh rawi tersebut, mungkin perkataannya sendiri atau perkataan orang lain, baik sahabat atau tabiin, dimaksudkan untuk menerangkan makna kalimat-kalimat yang sukar atau mentatlyidkan makna yang mutlak. Saduran dapat te,jadi pada matan dan sanad. Fatchur-Rahman. Ikhllsar Musthalahul-Hadis, (Bandung: PT al- Maarif, 1978), cet. Ke-2, h. 161 9 Al-Imam Muhammad bin Ismail al-Kahlani ,II/bulus-Salam, (Bandung: Dahlan, ttl, juz II, h.124 10 Imam ai-Hafiz Abi Abdur-ibhman Ahmad bin Syu'aib bin Ali ibnu Sunan an-Nasai, (Riyad: Darus-Salam, 1999), cet ke-I, h. 88
  • 60. 47 Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ishak bin Ibrahim ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yazid ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Humaid dari Anas: Bahwasannya seseorang bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang waktu salat subuh, maka Rasulullah Saw. menyuruh Bilal untuk berazan ketika terbit fajar, ketika keesokan harinya Rasul mengakhirkan waktu salat subuh itu sampai warna langit menguning. Kemudian beliau menyuruh Bilal azan, lalu beliau melaksanakan salat lalu berkata: "Inilah waktu subuh". (RR. An-Nasa'i) Hadis di atas termakiub pada Sunan an-Nasai, kitab al-ai:an, hadis ke 643. Malihat kedua hadis di atas, penulis mengambil inti sari bahwa hadis pertama dari kandungan matannya tidak jauh berbeda dengan hadis yangdiriwayatkan oleh Imam Bukhari di atas. Yaitu pada dasamya Bilal mengumandangkan azan hanya bertujuan untuk membangunkan bukan menunjukkan masuknya waktu subuh. Hadis ini juga menunjukkan bolehnya azan sebelum waktu, tetapi khusus buat salat suuuh. Hikmahnya karena adanya dorongan untuk salat subuh di awal waktu. Hadis kedua berkenaan dengan pertanyaan sahabat yang ingin tahu tentang waktu salat subuh, maka ketika itu Rasul menyulLlh Biial untuk melaksanakan azan ketika terbit fajar. Pac!a keesokan harinya Rasul mengakhirkan waktu salat, sampai 111llld
  • 61. 48 warna langit menguning. Kemudian Rasul menyuruh Bilal untuk mengumandangkan azan. Kemudian Rasul melaksanakan salat dan bersabda "Inilah waktu subuh". Dari kejadian ini, penulis mengambil analisa bahwa ~7..an yang menunjukkan waktu subuh adalah azan ketika langit sudah mulai menguning. Terlihat bahwa waktu Rasul menyuruh Bilal azan pertama itu, sebenarnya waktu subuh belum tiba karena ada pertanyaan dari sahabat, maka Rasul menyuruh Bilal untuk mengumandangkan azan. Maka, azan Bilal yang pertama itu adalah sebagai azan untuk membangunkan. Sedangkan azan yang menunjukkan waktu masuknya salat subuh, adalah azan yang ketika beliau mengakhirkan waktu subuh. Yaitu ketika lanl,>it mulai menguning. B. Hadis-Hadis Tentang Azan Jumat 1. Hadis-Hadis Yang Terdapat Pada Kitab Sunan An-Nasai :J~ y~ JI .:f ~;. ~ ~J :;. 8::G- :J~ ~ :;. ~ up;:.f -, .;: "'" '" ,:; 12~~ Js-;~ ;- :~~ >,1)jJlJ , , 12 Imam ai-Hafiz Abi Abdur-Rahman Ahmad bin Syu'aib bin Ali lbnu Sunan an-Nasai, up. cit, h. 197
  • 62. 49 Artinya: Telah mencentakan kepada kami Muhammad bin Salamah ia berkata: Telah mencentakan kepada kami Ibnu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab ia berkata: Telah mencentakan kepadaku as-Sa'ib bin Yazid: Bahwasannya azan Jumat itu pada mulanya ketika imam telah duduk di atas mimbar. Demikian itu terjadi pada masa Nabi Saw., juga pada zaman Abu Bakar dan Umar RA. Lalu ketika tiba masa khalifah Usman manusia bertambah banyak jumlahnya, beliau memprakarsai tambahan azan yang ketiga, dan dilakukan di atas Zaura'." (H.R. Nasa'i) Hadis di atas termaktub pada Sunan an-Nasai, kilab as-~(;lah, bab al-azan Ii al-Jumah, hadis ke 1393, juga terdapat pada Sunan Abu Daud, kilab as-'i'alah, bab an- nida yaum al.:Jumah, hadis ke 1087, Sunan Ibnu Majah, kitab as-~alat, bab maja'afi azan yaum al-:fumah, hadis ke 1135, Jami at-Tirmizi, kilab al-:fumah, bab ma ja'a fi azan al-jumah, hadis ke 516, dan ::;al!i~ al-Bukhari. kitab al-:fumah. bab al-azan yaum al-jumah, hadis ke 912. ....... -'... .J ... ...... '" 1: ~ 8~ :JIj Y# 8~ :JIi ill ~ J ~ ;;. ~ Up;:. -y '" ... ... ... i.J.!~t:J1.t ;f Ql» :J~ cp;:.f ~j. J ~I.:JI ~f y~ JI d- dl.:p ;:;........ ... . . . . . . . . . . . . . ... ;: ... 13.«rG~1 ~ 0? ~I ~y. ~~t:J Dl$'j ..I?j 01~'; . . . . . . .... '" ... l' Artinya: Telah mencentakan kepada kami Muhammad bin Yahya bin Abdullah ia berkata: Telah mencentakan kepada kami Ya'kub ia berkata: Ayahku telah mencentakan kepada kami dan Salih dari Ibnu Syihab bahwasannya as-Saib bin Yazid telah menceritakannya ia berkata: "Bahwasannya Usman memenntah untuk berazan tiga kali ketika bertambah banyak penduduk ~.1adinah, sementara pada masa Rasulullah Saw. tidak melakukan azan kecuali dengan azan sekali. adapun azan pada hari jumat adalah ketika imam telahduduk di atas mimbar". (H.R. An-Nasai) J3 {bid.
  • 63. 50 Hadis di atas tennaktub pada Sunan an-Nasa'i, kitab as-,~alah, bab al-azan Ii al-Jumah, hadis ke 1394. Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdil a'ia ia berkata: Telah menceritakan kepada kami al-Mu'tamirdari ayahnya dari az-Zuhri dari as-Saib bin Yazid ia berkata: "Bahwasannya Bilal berazan apabila Rasul telah duduk di atas mimbar pada hari Jumat, bila Rasul telah turun dari mimbar Bilal beriqama1z. Demikianlah yang terjadi pada masa Abu Bakar dan Vmar RA.". (HR An-Nasa'i) Hadis di atas tennaktub pada Sunan an-Nasai, kitab as-Salah, bab al-azan Ii al-Jumah, hadis ke 1395. Melihat ketiga hadis di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa hadis· yang pertama merupakan asal ill ula azan Jumat adalah ketika khatib naik di atas mimbar dan hal itu pula yang dilakukan oleh Nabi, Abu Bakar dan Vmar, namun dengan alasan semakin banyaknya manusia, maka Vsman memprakarsai untuk menambah azan menjadi tiga kali, yang pertama kalinya dilakukan di atas Zaura. Hadis kedua menjelaskan tentang intruksi Usman untuk menambah 117..an tiga kali, yaitu azan pertama dilakukan sebelum khatib naik ke atas rmmbar, sedangkan 14 Ibid
  • 64. 51 azan yang kedua yaitu setelah khatib naik ke atas mimbar dan azan yang ketiga (iqamah) yaitu setelah khatib tumn dari mimbar. Karena terlalu banyaknya manusia sehingga, banyak yang hendak melakukan salat Jumat ketinggalan. Maka wajar Usman selaku khalifah yang bijak memprakarsai ijtihad tersebut. Hadis ketiga dari kandungan matannya menunjukkan tata cara yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. yakni azan dilakukan setelah khatib naik di atas mimbar. Setelah khatib turun dari mimbar, maka iqamahpun dilakukan. Hal inilah yang ditiru oleh dua sahabat beliau yakni Abu Bakar dan Umar. 2. Hadis-I-ladis Yang terdapat Pada Kitab Sunan Abi Daud , , , ~ffl y~ .,;r.1 ,y :.,JY.. ,y ~J .:r.1 jffl ~~i].1 ~ ;y. ~ oJ..?- -1 -1- " . ; ':.' " l~..u:) Js- )~ <:: :;~ ,~I)Jjl Js- '4 ~1~ ,c..l8 w~~4 ~.~ ~"i S~;" :,.o( " " / / " , , '" " Artinya: Telah mencentakan kepada kami Muhammad bin Salamah al-Murady, Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Yunus dari Thnu Syihab, Telah menceritakan kepadaku as-Sa'ib bin Yazid: Bahwasannya azan Jumat itu pada mulanya ketika imam telah duduk di atas mimbar. Demikian itu teIjadi pada masa Nabi Saw., juga pada zaman Abu Bakar dan Umar RA. Lalu ketika tiba masa khalifah Usman manusia bertambah banyak jumlahnya, beliau memprakarsai tambahan azan yang ketiga, dan dilakukan di atas Zaura' ." (1-1.R. Abu Daud) 15 Imam ai-Hafiz Abi Daud Sulaiman bin al-Asy'ab as-Sujastani al-Izdi. Sunan Abi Dalld, (Riyad: Dams-Salam. 1999). Juz I, h. 655
  • 65. 52 I-ladis di atas tennaktub pada kitab Sunan Abu Daud, kitab as-,~·alah. bab an- nida yaurn al-Jum'ah, hadis ke 1087. Sunan an-Nasai, kllab as-.~·alah. bab al-azan Ii al-Jurnah, hadis ke 1393, Sahih Bukhari, kllab al-Jumah, bab al-azan yawn al- Jumah, hadis ke 912, .farni' al-lirrniZi, kllab al-J1IInah, bab rna/a'a al-aianj! azan al- Jurnah, hadis ke 516, Sunan Ibnu Majah, kilab as-ffalah, bab rnaja'afi azan yaurn al- Jumah, hadis ke 1135. Artinya: Telah menceritakan kepada kami all-Naqily telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah dari Muhammad bin Ishak dari Zuhry dari Saib bin Yazid ia berkata: "Adalah berazan dihadapan Rasulullah Saw., ketika ia telah dudule di atas mimbar pada hari Jumat dekat dengan pintu masjid, demikianjuga pada masa Abu Bakar dan Umar." (H.R Abu Daud) Hadis di atas tennaktub pada kitab Suna,1 Abu Daud, kilab as-salah, bab an- nida yawn al-Jum 'ah, hadis ke 1088. 16 Ibid655-656
  • 66. 53 Artinya: Telah menceritakan kepada kami Hannad bin as-Siry telah menceritakan kepada kami hambanya yakni Ibnu Ishak dari Zuhri dari Saib ia berkata: "Pada masa Rasulullah tidak ada muazin kecuali BilaI". (RR. Daud) Hadis di atas termaktub pada kitab Sunan Abu Daud, kitab as-salah, bab an- nida yaum al-Jum'ah, hadis k"l 1089. ,. .J oJ ~ (.Jj» :J~ o?i ! ;-:-:':'i 0 ~;. j. ~CJ ~i 7~ 01 .y- ~~ :.,..;Jj ~J.J.- ..iA Jt:..j «;:Ij ~~~ ~ ~J <l.).Y .ill J..c .ill ~J'""~ 18 " ~ ..M~ Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya bin Faris, telah menceritakan kepada kami Yakub bin Ibrahim bin Said, telah menceritakan kepada kami ayahku dari Salih dari lbnu Syihab bahwasannya Saib bin Yazid bin Ukhti Namir, ia telah menceritakannya ia berkata: "Pada masa lbsulullah tidak ada muazin kecuali Bilal". (H.R. Daud) Hadis di atas tennaktub pada kitab Sunan Abu Daud, kitab as-salah, bab an- nida yaUin al-Jum'ah, hadis ke 1090. 17 IhiJ. '"Ibid.
  • 67. 54 Mencennati keel11pat hadis di atas, penulis menyimpulkan bahwa hadis yang pertama dari kandungan matannya l11erupakan penjelasan tentang awal mula azan Jumat adalah dilakukan ketika khatib nail< di atas mimbar, itupun berlaku di l11asa Abu Bakar dan Umar, akan tetapi karena sudah banyak manusia yang hendak melaksanakan salat jUl11at maka Usman menyuruh untuk mengadakan azan tiga kali di atas Zaura. Hadis kedua menjelaskan tentang seseorang yang berazan pada hari Jumat waktunya yaitu ketika Nabi duduk di atas mimbar dekat dengan pintu masjid, demikian pula pada masa khalifah Abu Bakar dan Umar. Sedangkan hadis yang ketiga dan keempat sama-sama menjelaskan tentang satu-satunya muazin pada masa Rasulullah yaitu Bilal. 3. Hadis-Hadis Yang Terdapat Pada Kitab Sahih Bukhari J . " , , ~ ~ ~f'J ~ w~l.I. ~ ~t;y. y.yJ ¥ .;jJ,;.. :JIi ~ J4.! .;jJ,;..- -' " " " l' Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim ia berkata: Telah menccritakan kepada kami Abdullah al-Aziz bin Abi Salamah al-Majisun dari ZlJhri dari Saib bin Yazid ia berkata: "Bahwasannya yang menambahkan jumlah azan menjadi tiga kali pada hari Jumat adalah Usman 19 Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim ibn Mughirah bin Bardizbah al- Bukhari. Sahih BlIkhari, loe. 0/.
  • 68. 55 bin Affan R.A. ketika penduduk Madinah mulai banyak, sementara pada masa Nabi Saw. azan tidak lebih dari sekali yaitu ketika imam telah duduk di atas mimba('. (H.R. Bukhari) Hadis or atas temlaktub dalam kitab ,~'a~li~l Bukhari, kilah al-./;::I1'ah, hah al- mua::lIll1l-wallldyawlIl1l-.Iumah, hadis ke 913. Memperhatikan satu hadis di atas, penulis menyimpulkan bahwa hadis ini dalam matannya menunjukkan kesamaan dengan hadis-hadis sebelumnya vaitu yang memprakarsai azan liga kali adalah Usman karena banyaknya manusia. Sementara pada masa Nabi hanya sekali ketika Khatib naik di atas mimbar. 4. Hadrs-Hadis Yang Terdapat Pada kitab .lam!' al- Trrm!I! , ~;jJ y- '--'~ ~( ,... '.>- j,ci.-..ut:>'- '... , ,j..17 ' ' ,j...:>- -, ':? .............. - u· .:>2- ,c".:.,o ..:r. ..L3'1 < - < < "--~ 1iJ ~ 1iJ Jj-") ¥ J.>- 0~~ .:JS'» :J~ ~Y- ..:r. '"-'W y- ; , ) . .:J~ .jS' ~ ,o')'W2l1 ~ ~} (~JJ) fV.'J t:;- ~ ;J-J j~ h ~J Artinya Telah mencenlakan kcpada kami Ahmad bin Mani', lclah menccmakan kepada kaml i tlmad bin Khalid al-Khayat dari lbnu Abi Za'b dan Juhn dari Saib dari YaZld ia berkata: "Pada masa Rasulullah Saw.. Abu Bakar. d,m Umar. azan dilakukan kdika Imam telah keluar (menuju mllnbar) dan !'Iwnah ketika salat, sedangkan pada masa Usman azan di l"mbah riga kali dan dilakukan dllempal yang bernama Zaura" (f-!.R T1f111IZ1) Imam <1i-llaj-j;:~ -bi -/sa luhammad bin "!sa bin Surah Ibn lusa a[~ rlnl1i1i .I'll/if' "J ftrm/;;/. (Rivad- Daru,,-SalaITL !()99 1. eel Kc-l. h 136
  • 69. Menurut Abu lsa hadis di atas adalah hasan sahih.2I Hadis di atas tenl1aktub dalam kitab Jami' al-Tmnd, kilab af-Jumah, bab ma JI.1 'afi azan af-Jumah, hadis ke 516, Sunal1 fbnu Maiah, kilab as-'~'afah, bab maja'a.!i azan af-Jumah, hadis ke 516, Sunan Abu Daud, kilab Sunan Abu Daud, kilab as- '~'afah, bab an-nida yaum af-Jumah, hadis ke 1087, ,Ya~7i~7 Bukhari, kilab af-Jumah, af- a::an vaum af-Jumah, hadis ke 912, ,<"unan an-Nasa'i, kilab as-safah, bab af-azan {; af-Jul17ah, hadis ke 1393. Mengamati satu hadis di atas, penulis menyimpulkan bahwa hadis ini dari kandungan matannya menunjukkan informasi bahwa azan di zaman Rasul, Abu Bakar, dan Umar adalah sama yaitu ketika khatib yang sekaligus menjadi imam telah naik ke atas mimbar, dan apabila telah turon dari mimbar, malm diserukanlah iqamah. Sedangkan pada masa Usman azan ditambah dan dilakukan di atas Zaura'. 5. Hadis-Hadis Yang Terdapat Pada Kitab Sunan Ibnu Majah __ ./. ... __ 0 .".r..j; 8::G- ..:>Ik.i.l1 ~; :;. :..a.:...f. wl?- -, ~ ~I.::.JI ,y. ,~)jll ,y. ,JG..:ul J. ~ :J- ~ ,~~ .I.lG'- .f. 8::G- ,,'" " , , ' " " " '" " .1-" ./. 1I , , " ,..,.- " '" a '" "', " ,.- , ... .,- ~I) ,:"81 ?J ,':>~'C .:>IS' ~ .~JS' ~J P .f.IJ ,~~I Jj l~lJ ,':>~I " ' " " 21 Hasan sahih adaJah istilah yang di pakai oleh at-Tirmizi. Menurut Ibnu as-Salah: bahwa hadis itu mempunyai dua sanad, yakni: pel1ama bersanad hasan dan keuua bersanad sahih. Pendapat lain mengatakan, bahwa diantara kedua kalimat itu terdapat huruf penghubung yang telah di buang, yaitu au jika demikian, maka hadis tersebut mempunyai satu sanad saja, tetap! ulama berlainan menilainya Fatchur Rahman, rkh/isar Mlls/alah al-Hacli.l·, op.ei/. h. J09
  • 70. 57 22~~f Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Musa al-Qattan. Telah menceritakan kepada kami Jarir. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Said. Telah menceritakan kepada kami Abu Khalid al-Ahmar, semuanya dari Muhammad bin Ishak, dari Zuhri, dari Said bin Yazid ia berkata: "Pada masa Rasulullah azan cuma sekali, yaitu ketika imam keluar rnenuju mimbar dan iqamah, apabila imam telah turun dari mimbar, dernikian pula pada masa Abu Bakar dan Umar. Adapun pada masa Usman, orang-orang telah banyak sehingga azan ditarnbah sekali lagi dan dikumandangkan di snatu tempat yang dekat d~ngan pasar yang bemama Zaura, lalu bila imam telah keluar menuju mimbar dilakubm azan, dan bila telah selesai, dilakukan iqamah". (H.R. Ibnu Majah) Hadis di atas termaktub dalam kitab Sunan Ibnu Majah, kitah as-~'alal, hah ma ja'a .Ii azan yawn al-Jwnah, hadis ke I135, ,~'a~li~l Bukhari, kilah al-Jumah, al- aian yawn al-Jumah, hadis ke 912, Sunan an-Nasa'i, kitah as-ijalah, hah al-aian Ii al-Jumah, hadis ke 1393, Sunan Abu Dau,/, kilah Sunan Abu Daud, kilab as-,yalah, hab an-nida yawn al-Jumah, hadis ke 1087, Jami' al-Tirmizi, kilah al-Jumah, hab ma ja 'afi azan al-Jumah, hadis ke 516. Mengamati hadis di atas, penulis menyimpulkan bahwa hadis ini dari kandungan matannya tidak jauh beda dengan hadis-hadis sebelumnya. Yakni asal mula azan adalah sekali. yang bermula aari Rasul, kemudian tradisi ini rnasih dipegang erat dan dilaksanakan pada masa Abu Bakar sampai tumn ke khalifah Umar. Bam setelah masa Usman seiring dengan bertambah banyaknya masyarakat 22 Imam ai-Hafiz Abi Abdil!ah Muhammad bin Yazid ar-Rabi'I Ibnu Majah al-Quzwini. SlIlIalllbllll Majah, (Riyad: Darus-Salam, 1999), eet. Ke-I, h. 159
  • 71. 58 yang menimbulkan jumlah penduduk semakin membengkak, begitupun dengan tempat tinggal mereka yang jauh dengan masjid. Sedangkan pada waktu itu bangunan-bangunan masjid belum biloyak, karena masih menganggap masjid yang pernah dipakai olen Rasul, Tabi'in dan sahabat lainnya itu lebih mulia. Dan disinilah letak persatuan umat Islam. Namun dibalik itu membengkaknya jumlah penduduk, jauhnya tempat tinggal mereka, menimbulkan pemikiran yang gemilang dirasa pada waktu itu, yang dipandang.sebagai ijtihad yang cukup baik. Sehingga khaliJilh Usmanpun memerintah untuk menambah azan menjadi tiga kali. Dari riwayat-riwayat hadis yang dikutip di atas, terlihat ada perbedaan redaksi (tekstuaI) dari hadis yang bersangkutan. Hal ini memberi petunjuk bahwa hadis yang menjadi objek penelitian telah diriwayatkan secara makna atau riwayah bit-lila 'na. Jadi, perbedaan semacam ini, masih dapat dUo/erir sebagai akibat adanya periwayatan hadis secara makna. Untuk memperlihatkan secara lebih jelas seluruh sanad hadis yang diteliti, termasuk nama-nama periwayat dan metode periwayatannya yant digunakan olell periwayat yang bersangkutan.23 2] M. Syuhudi Ismail, Me/od%gl Pelle/i/lilll HodI.' Nabi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1992). h52
  • 72. BABIV ANALISA MENGENAI AZAN SUBUH DAN JUMAT A. Azan Subuh Pada Masa Rasulullah, Sahabat, dan Kini Azan itu adalah sebesar-besar syiar Islam, senyata-nyata tanda agama; terus menerus dikekalkan oleh Rasulullah Saw., baik dikala beliau berada di kampung, maupun dikala beliau dalam safar. Sejak disyari'atkannya pada tahun pertama hijriah, sampai beliau wafat. Karena itu, disyariatkan kepada tiap-tiap penududuk menentukan petugas muaiin yang akan mengucapkan lalai azan yang disyariatkan, diketika waktu salat.1 Karena itu disyariatkan kepada tiap-tiap penduduk kampung, supaya menentukan seorang muazin yang akan mengumandangkan azan yang disyariatkan, ketika masul<; waktu salat. Sebagaiman di zaman Rasul mengangkat Bilal sebagai muazm. I. Azan Subuh pada Masa Rasulullah Pada zaman Rasulullah Saw., azan fajar disyariatkan dua kali; sekali sebelum waktu dan sekali sesudah waktu salat. Sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis di atas yang telah diriwayatkan oleh Bukhari dan Nasai. Memperhatikan hadis-hadis tersebut terlihat tradisi yang sangat baik yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. yaitu dua kali azan yakni sebellim masuk waktu I T.M. Hasbi ash Shiddieqy, l'edoman Shala!, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), eet. Ke-8, h 304
  • 73. 60 subuh (fajar) dan masuk waktu salat subuh. Kalau kita analisa lebihjauh, tradisi pada masa Rasul ini temyata menimbulkan kesan yang sangat baik. Misalnya Rasulullah Saw. melakukan seperti itu, tiada lain demi kemaslahatan umatnya yang selalu taat menjalankan ibadah Qiyam al-Iail. Rasul mewanti-wanti umatnya terlelap dalam tidumya setelah men.jalankantahajjud. Maka Rasulullah memerintahkan Bilal untuk berazall sebelum masuk waktu subuh, supaya orang yang masih tidur itu bangun untuk mempersiapkan diri untuk salat, yaitu dengan mandi atau wudu. Selain itu, supaya orang yang sedang tahajjud itu kembali istirahat, agar ia dapat menjalankan salat subuh dengan tangkas atau untuk makan sahur apabila ia hendak puasa. Pada zaman Rasul pula, ada dua muazin yang bertugas mengumandangkall azan yaitu Bilal dan Umi Maktum yang berlainan tugasnya. Bilal bertugas (azan) untuk membangunkan, sedangkan Umi Maktum azan tatkala sudah masuk waktu subuh sebagaimana Abdullah bin Umar berkata : Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya Bilal berazan pada waktu malam, maka makan dan minumlah kalian sampai kcmudian Umi Maktum berazan untuk salat". (H.R. Bukhari) Jika azan sebelum waktu tiba, sudah biasa dilakukan oleh Bilal dan Umi Maktum. Dahulu kaum muslimin Madinah jika mendengar Bilal azan, mereka tahu bahwa waktu salat subuh belum tiba. Mereka segera bangun, makan, minunl, dan sahur dan lain-lain. Pada saat mereka mendengar suara azan Umi Maktum, mereka talm bahwa waktu salat subuh telah tiba. Mulai saat itulah salat sunah qabliyah dibolehkan, lalu dilanjutkan salat subuh. Meskipun azan boleh dilakukan sebelum
  • 74. 61 fajar, akan tetapi salat qabliyah dan subuh tidak boleh dilakukan sebelum tampak fajar sadik di ufuk Timur, sebagai tanda waktu subuh benar-benar telah tiba2 lelaslah kiranyabahwa azan pertama boleh dilakukan sebelum tiba waktu salat subuh, dengan muazin yang telah ditugaskan, sehingga penduduk setempat sudah mengenal baik suara muazinnya. Disamping itu, hams ada muazin lain yang akan mengumandangkan azan khusus untuk salat subuh, bila waktu telah tiba. 2. Azan Subuh Pada Masa Sahabat Azan di masa sahabat, nampaknya tidak jauh berbeda dengan apa yang di sabdakan oleh Rasulullah yaitu dua kali azan yakni satu kali azan pada malam hari yaitu sehelum masuk waktu subuh, yang bertujuan untuk membangunkan. Sedangkan yang kedua adalah azan ketika sudah masuk waktu. Dua kali azan yang disebut juga al-azanain, yang dimaksud disini adalah azan dan iqamah. Sebagaimana sabda Rasulullah "bainana kulli azanain !jalah" (antara azan dar, iqamah ada salat sunnah). Hal ini sesuai dengan kebiasaan bangsa Arab dalam menyebut dua yang sejenis dan sejalan dengan satu sebutan, seperti al-Walidain (ayah dan ibu) atau sunnah al-Ummarain (sunah Abu Bakar dan Umar bin Khattab)3 Melihat literatur-literatur yang ada, penulis belum menemukan satuhadispun yang merubah atau menambah azan subuh. Sehingga penulis mengambil kesimpulan 2 Yusuf A1-Qardawi, Fatwa-jatwa MlUakhir.(terj.), (Jakarta: Yayasan al-Hamidy, 1996), cet. Ke-3. h. 313-314 3 Abdul Azis Dahlan. et. a!' (F.ditor). ElIsiklopedi hllklllll Islalll, (Jakarta; Ichtiar Barn Van Roeve. 1996), cet. Ke-l,jilid 1, h. 154
  • 75. 62 bahwa azan yang dilakukan oleh para sahabat adalah sarna dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. 3. Azan Subuh Masa Sekarang Seperti apa yang penulis jelaskan di atas, bahwa penulis tidak menelllukan hadis atau sahabat Nabipun yang Illerubah dan Illenalllbah azan. Dalam konteks memahallli azan subuh pada jaman sekarang, penulis melihatnya dari segi sos/O/ogis dan p/ura/isme dalam beragama. Maka justru penulis bisa menganalisa berangkat dari sana. Sehingga penulis bisa Illengambil kesimpulan azan subuh yang dilakukan pada masa sekarang, nampaknya agak berbeda dengan dengan zaman Rasu!. Karena konteksnya sudah berbeda. Mayoritas masyarakat menggunakan azan satu kali yaitu: azan ketika sudah masuk waktu subuh. Hal ini sudah membudaya, sehingga menimbulkan kesan bahwa azan pada masa Rasulullah hanya sekali padahal tidak, kalau kita membaca teks-teks hadis. Walaupun masih ada di kalangan masyarakat yang memakai dna kali azan, itupun minoritas. Berangkat dari analisa tersebut, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa azan yang dilakukan pada masa kini adalah satu kali dengan alasan sosio-kultural yang sudah berbeda dengan masa Rasu!. Namun pada pelaksanaannya berbeda dengan masa Rasulullah Saw. Letak perbedaannya adalah bahwa pada masa Rasulullah Saw. pelaksanaan azan yang pertama adalah pada waktu sebelum mB3uk waletu subuh dan belum diperbolehkan salat qabliyah subuh, kemudian azan yang kedua, adaJah ketika sudah masuk waktu subuh dan diperbolehkan melaksanakan salat qabliyah subuh dan salat