4. Fixed Mindset
Pola pikir tetap dimana bakat adalah
hal mutlak
Bakat atau kemampuan dalam diri
seseorang tidak bisa dikembangkan
atau dirubah sama sekali
Orang-orang dengan pola pikir tetap
tidak bisa berkembang
Misalnya ada orang lain jago dalam
matematika dan Anda tidak mampu maka
sudah tidak ada usaha lainnya. Merasa
tidak mampu jadi mau diapakan lagi tanpa
adanya usaha karena merasa percuma.
Jika komunikasi kurang bagus, maka
kontak ndak optimal sehingga ndak
mungkin untuk merekrut anggota baru.
5. Fixed Mindset
Orang-orang dengan cara berpikir
seperti ini selalu saja fokus ke hasil
daripada proses yang sudah dilalui
orang lain
Orang-orang fixed mindset cenderung
menghindari berbagai tantangan yang
ada di depan mata.
Mudah menyerah ketika semua terasa
mustahil untuk dikerjakan meskipun
belum dicoba maksimal.
Selalu berkecil hati saat mendapatkan
penolakan atau kegagalan yang
membuat mereka sulit untuk
berkembang
6. Growth Mindset
Menyadari kalau kualitas seseorang bisa didapatkan
lewat usaha.
Sangat menghargai proses sehingga tidak pernah
takut mengalami kegagalan
Saat mengalami kegagalan justru merasa kalau mereka
mendapatkan pengalaman baru untuk lebih
mengembangkan diri
Skill dan kecerdasan intelektual yang dimiliki
dipercaya dapat terus berkembang seiring dengan
kerja keras, usaha serta ketekunan mereka
Misal: jika seseorang kurang dalam hal matematika,
dengan belajar yang tekun dan benar, maka akan
menjadi jago dalam matematika seperti orang lain
Jika kurang mampu kontak dan rekrut, maka belajar
mengupgrade kekurangan dan mencoba.
7. Growth Mindset
Ketika ada tantangan mereka tidak
menghindar justru malah mencari tantangan
itu sendiri
Mereka mau berkembang di bawah tekanan
sekalipun sehingga mampu membuatnya
semakin hebat dan kuat mental
Pada saat melakukan satu kesalahan mereka
tidak fokus pada kesalahan tersebut namun
justru melakukan intropeksi diri
Selalu mencintai apapun yang dilakukan
dengan penuh sukacita dan Bahagia
Tidak pernah iri dengan kesuksesan orang
lain namun mencari inspirasi dari apa yang
orang lain dapatkan
Mengingatkan bahwa penunjukan menjadi AJM bukan krn intelektualnya, tp krn ketaatannya kpd Allah. Banyak AJM yg merasa minder, rendah diri di hadapan syabab senior krn kemampuannya yg kurang, masih muda, masih baru, shg tidak harus fight dan optimal dalam menjalankan amanah dan mencukupkan dengan kondisi yang ada.
Selalu melihat hasil, misal AJM lain bs sukses krn mhswa atau sarjana atau pendidikannya bagus atau dr keluarga yg bagus. Tidak mau melihat bagaimana prosesnya menjadi sukses. Kalau diberi tantangan dan amanah meletan bukan militan. Kalau gagal langsung menyerah ndak mau mengevaluasi dg baik dan memperbaiki serta mencoba lagi. Ndak mau membuat plan A, plan B dan seterusnya untuk fight mencapai tujuan.
Intinya mengarahkan peserta bahwa semuanya bs mendapatkan dan menjalankan amanah dengan baik untuk mencapai tujuan dakwah karena mau belajar dari kesalahan dan kegagalan, mau mencoba dg upaya terbaik, mau melakukan instrospeksi diri jika gagal dan mau menjadi pemimpin berkarakter mubdiah.
Contoh fixed mindset: Kebiasaan pemimpin ketika melihat kondisi lingkungan dan system yg dihadapinya banyak terdapat masalah, maka focus dakwahnya di arahkan kepada menyelesaikan masalah. Bukan kepada tujuan utama.
Contoh growth mindset: Seharusnya adalah memetakan masalah dakwah yg sebenarnya (aktifitas pengembangan mhlyh) untuk diarahkan mencapai tujuan. Masalah cabang muncul karena masalah utama tidak diselesaikan.
Menjelaskan cita2/tujuan utama dakwah yg sebenarnya
Slide ini untuk mengarahkan peserta agar serius dan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai tujuan/cita2
Fokus pada lingkaran yang dikuasai. Sehingga tujuan utama itu perlu serius dicapai. Bagaimana langkah2nya? Ada pada slide2 berikutnya
Contoh growth mindset: program rekrutmen biasanya mencukupkan dengan membuat kolam2 opini, namun tidak menambahkan aktifitas kontak untuk rekrutmen.Ini jg meluruskan aktifitas rekrutmen adalah dengan kontak dan daurah.
Menangkap paus relatif lebih sulit, lama dan jumlahnya sedikit. Namun besar dan nilainya tinggi.Menangkap ikan badut, relatif lebih mudah, cepat, lebih murah dan jumlahnya banyak, sekalipun nilainya jauh lebih kecil disbanding paus.