Pak Bachtiar memberikan cara menyusun rencana aksi secara bersama - sama berdasarkan asal desa peserta. Diawali dengan visualisasi impian desa yang diharapkan, kemudian bagaimana cara mencapai impian tersebut. Proses Green Environemental Mapping menggunakan alat bantu berupa potongan majalah, koran, tabloid dan spidol berwarna untuk digunakan sebagai bahan visualisasi yang diletakkan di kertas.
Pak Sujiman menjadi salah satu ikon yang cukup populer di Jawa Timur dengan produk pupuk cair organiknya. Pria asal Lirboyo, Kediri ini membuat sendiri pupuk dan komposter dari sampah-sampah organik. Beliau juga sering memberikan pelatihan mengenai pembuatan pupuk cair organik yang disebut dengan Jussos.
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanNahdya Maulina
Pemanfaatan limbah tahu menjadi biogas telah dilakukan oleh Bapak Ahmad Sidiq, pelaku industri Tahu Proma dari Kabupaten Probolinggo. Beliau memanfaatkan limbah tahu sebagai hasil buangan dari produksi tahunya untuk dialirkan ke rumah-rumah di sekitar pabrik miliknya dengan biaya yang jauh lebih murah daripada membeli gas dari Pertamina.
Pak Sujiman menjadi salah satu ikon yang cukup populer di Jawa Timur dengan produk pupuk cair organiknya. Pria asal Lirboyo, Kediri ini membuat sendiri pupuk dan komposter dari sampah-sampah organik. Beliau juga sering memberikan pelatihan mengenai pembuatan pupuk cair organik yang disebut dengan Jussos.
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanNahdya Maulina
Pemanfaatan limbah tahu menjadi biogas telah dilakukan oleh Bapak Ahmad Sidiq, pelaku industri Tahu Proma dari Kabupaten Probolinggo. Beliau memanfaatkan limbah tahu sebagai hasil buangan dari produksi tahunya untuk dialirkan ke rumah-rumah di sekitar pabrik miliknya dengan biaya yang jauh lebih murah daripada membeli gas dari Pertamina.
Materi ini adalah tugas dari mata kuliah aset bangunan dan lingkungan, dimana kita dapat lebih mengetahui tentang cara pengelolaan sampah yang baik dan benar, serta jenis jenis sampah yang lazim pada umumnya
Materi presentasi pengelolaan sampah warga. Kunci-kunci pengelolaan sampah: pemilahan sampah, pengomposan, dan edukasi yang terus menerus ke warga.
Dr. Isroi
http://isroi.com
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupIda Ayu Lochana Dewi
Permasalahan lingkungan telah disadari sebagai dampak dari aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup, dan pada akhirnya memberikan dampak lanjutan pada kinerja pemenuhan kebutuhan manusia.
Fermentasi Limbah Rumah Tangga NGAPAK MANDIRIKen Kebumen
FERMENTASI KOMPOS NGAPAK MANDIRI
PROGRAM UNGGULAN PAGUYUBAN NGAPAK DALAM MENYELAMATKAN LINGKUNGAN BERUPA PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK TEKNIK MODERN
Pengolahan Sampah Organik Dengan Teknologi Modern/ Fermentasi
Sampah Organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar.
Organik adalah proses yang kokoh dan relatif cepat, maka tanda apa yang kita punya untuk menyatakan bahwa bahan-bahan pokok kehidupan, sebutlah molekul organik, dan planet-planet sejenis, ada juga di suatu tempat di jagad raya? sekali lagi beberapa penemuan baru memberikan rasa optimis yang cukup penting.
Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos)
Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti, Sisa makanan dan sayuran, ampas teh dan kopi, bunga, dagingm ikan, cangkang telur, Roti, daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia.
Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani.
Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik
Masyarakat biasanya masih mernggunakan metode pembuatan kompos dengan cara lama, dengan cara yang dianggp JOROK oleh sebagian masyarakat karena harus menggunakan bahan bahan yg kotor, misalnya penggunaan cacing dan kotoran hewan.
Namun kini Organisasi PAGUYUBAN NGAPAK akan menggunakan Metode yang Modern yang akan menjadi kebiasaan baru dan teknologi baru yang tentunya sangat mudah, Murah, tidak mendatangkan Kecoa, Lalat,Tikus dan sangat bersih Tanpa Alat yang mahal, Tidak Berbahaya dan Hanya membutuhkan 30 Detik Untuk Melakukan. dan di diamkan selama 2 Minggu maka akan menjadi KOmpos Organik.
Adapun jenis Sampah Organik yang tidak bisa di kopos menggunakan Fermentasi adalah, Kotoran Binatang, Popok bayi dan Pembalut, Tulang Besar, Makanan Berkuah, Daging Busuk dan tanaman yang mengandung penyakit.
Estimasi dan prospek PENGOLAHAN SAMPAK ORGANIK NGAPAK MANDIRI Di Lingkungan dan melibatkan 200 warga.
Setiap keluarga menghasilkan 1 kg sampah organik per hari. berarti sebulan mendapatkan 30 kg.
30 kg dikalikan 200 maka menghasilkan 6000 kg Per Bulan.
Harga Kompos Organik Rp 2000/ kg
Maka Penghasilan Kita Perbulan 6000 X 2000 = 12.000.000
Dari sampah yang tidak berguna bahkan menjijikan kita sulap menjadi Hal yang bermanfaat untuk lingkungan dan menhasilkan sisi ekonomi yang lumayan.
Kegiatan Ini Real dan bisa dilakukan siapa saja dan kapan saja dimana berada. Hasil kompos sudah ada pembelinya, Jadi jangan takut tentang pemasarannya.
Kompos ibarat multi vitamin bagi tanah dan tanaman Memiliki kandungan hara yang lengkap Dapat menghemat penggunaan pupuk kimia Memperbaiki sifat fisik tanah ( tanah men jadi lebih gembur , Memperbaiki sifat kimia tanah ( meningkatkan nilai KTK / kapasitas.
Sampah selalu menjadi masalah di kota-kota besar di Indonesia. Perilaku masyarakat Indonesia yang tidak bisa membuang sampah pada tempatnya, kemahnya penegakkan hukum, aparatpemerintahan yang tidak amanah menjadi penyebabnya.
Sampah menjadi masalah, karena cara pandang masyarakat tentang sampah yang salah. Kunci penyelesaian masalah sampah adalah merubah paradigma masyarakat tentang sampah. Ini point penting yang sering dilupakan oleh banyak orang.
Gunung sampah bisa menjadi gunung duit jika diperlakukan dengan benar. Sampah bisa menghasilkan, bahkan bisa menjadi sahabat manusia. Sampah bisa menjadi begitu berarti, kalau kita memberi perhatian pada sampah.
Silahkan share presentasi ini. Jadikan Indonesia bersih dari sampah.
http://isroi.com
Materi ini adalah tugas dari mata kuliah aset bangunan dan lingkungan, dimana kita dapat lebih mengetahui tentang cara pengelolaan sampah yang baik dan benar, serta jenis jenis sampah yang lazim pada umumnya
Materi presentasi pengelolaan sampah warga. Kunci-kunci pengelolaan sampah: pemilahan sampah, pengomposan, dan edukasi yang terus menerus ke warga.
Dr. Isroi
http://isroi.com
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupIda Ayu Lochana Dewi
Permasalahan lingkungan telah disadari sebagai dampak dari aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup, dan pada akhirnya memberikan dampak lanjutan pada kinerja pemenuhan kebutuhan manusia.
Fermentasi Limbah Rumah Tangga NGAPAK MANDIRIKen Kebumen
FERMENTASI KOMPOS NGAPAK MANDIRI
PROGRAM UNGGULAN PAGUYUBAN NGAPAK DALAM MENYELAMATKAN LINGKUNGAN BERUPA PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK TEKNIK MODERN
Pengolahan Sampah Organik Dengan Teknologi Modern/ Fermentasi
Sampah Organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar.
Organik adalah proses yang kokoh dan relatif cepat, maka tanda apa yang kita punya untuk menyatakan bahwa bahan-bahan pokok kehidupan, sebutlah molekul organik, dan planet-planet sejenis, ada juga di suatu tempat di jagad raya? sekali lagi beberapa penemuan baru memberikan rasa optimis yang cukup penting.
Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos)
Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti, Sisa makanan dan sayuran, ampas teh dan kopi, bunga, dagingm ikan, cangkang telur, Roti, daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia.
Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani.
Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik
Masyarakat biasanya masih mernggunakan metode pembuatan kompos dengan cara lama, dengan cara yang dianggp JOROK oleh sebagian masyarakat karena harus menggunakan bahan bahan yg kotor, misalnya penggunaan cacing dan kotoran hewan.
Namun kini Organisasi PAGUYUBAN NGAPAK akan menggunakan Metode yang Modern yang akan menjadi kebiasaan baru dan teknologi baru yang tentunya sangat mudah, Murah, tidak mendatangkan Kecoa, Lalat,Tikus dan sangat bersih Tanpa Alat yang mahal, Tidak Berbahaya dan Hanya membutuhkan 30 Detik Untuk Melakukan. dan di diamkan selama 2 Minggu maka akan menjadi KOmpos Organik.
Adapun jenis Sampah Organik yang tidak bisa di kopos menggunakan Fermentasi adalah, Kotoran Binatang, Popok bayi dan Pembalut, Tulang Besar, Makanan Berkuah, Daging Busuk dan tanaman yang mengandung penyakit.
Estimasi dan prospek PENGOLAHAN SAMPAK ORGANIK NGAPAK MANDIRI Di Lingkungan dan melibatkan 200 warga.
Setiap keluarga menghasilkan 1 kg sampah organik per hari. berarti sebulan mendapatkan 30 kg.
30 kg dikalikan 200 maka menghasilkan 6000 kg Per Bulan.
Harga Kompos Organik Rp 2000/ kg
Maka Penghasilan Kita Perbulan 6000 X 2000 = 12.000.000
Dari sampah yang tidak berguna bahkan menjijikan kita sulap menjadi Hal yang bermanfaat untuk lingkungan dan menhasilkan sisi ekonomi yang lumayan.
Kegiatan Ini Real dan bisa dilakukan siapa saja dan kapan saja dimana berada. Hasil kompos sudah ada pembelinya, Jadi jangan takut tentang pemasarannya.
Kompos ibarat multi vitamin bagi tanah dan tanaman Memiliki kandungan hara yang lengkap Dapat menghemat penggunaan pupuk kimia Memperbaiki sifat fisik tanah ( tanah men jadi lebih gembur , Memperbaiki sifat kimia tanah ( meningkatkan nilai KTK / kapasitas.
Sampah selalu menjadi masalah di kota-kota besar di Indonesia. Perilaku masyarakat Indonesia yang tidak bisa membuang sampah pada tempatnya, kemahnya penegakkan hukum, aparatpemerintahan yang tidak amanah menjadi penyebabnya.
Sampah menjadi masalah, karena cara pandang masyarakat tentang sampah yang salah. Kunci penyelesaian masalah sampah adalah merubah paradigma masyarakat tentang sampah. Ini point penting yang sering dilupakan oleh banyak orang.
Gunung sampah bisa menjadi gunung duit jika diperlakukan dengan benar. Sampah bisa menghasilkan, bahkan bisa menjadi sahabat manusia. Sampah bisa menjadi begitu berarti, kalau kita memberi perhatian pada sampah.
Silahkan share presentasi ini. Jadikan Indonesia bersih dari sampah.
http://isroi.com
Slide ini dibuat untuk guru-guru SD Inpres Timika II, Mimika, Papua, untuk materi presentasi program Persiapan Adiwiyata tingkat Kabupaten Mimika, Papua, Indonesia.
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)Pdf Docs
Salah satu proses penting untuk melakukan perubahan adalah melalui pemahaman dan pengetahuan, terutama bagi para kader yang akan menjadi penggerak berbagai kegiatan di masyarakat. Modul ini disusun untuk menjadi materi pelatihan yang menarik dan efektif untuk para kader. Melalui modul ini para kader diharapkan memahami konteks, dasar dan praktik pengelolaan sampah berbasis masyarakat sehingga mampu menyampaikan pesan hidup bersih dan sehat secara efektif kepada masyarakat.
Modul ini disusun oleh Program Jasa Lingkungan (ESP) berdasarkan berbagai referensi dan pengalaman pelaksanaan program Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di beberapa wilayah kerjanya.
MANFAAT PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DENGAN KONSEP MEGALABINOVASI
1. Dapat mengatasi persoalan sampah organik yang apabila tidak dicarikan solusi yang tepat maka akan menjadi beban bagi para pelaku usaha baik itu perusahaan, instansi dan juga bagi lingkungan sekitar.
2. Keberadaan unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep MEGALABINOVASI ini sangat ramah terhadap lingkungan, dikarenakan tidak menimbulkan bau, sehingga dapat di install pada lokasi yang berdekatan dengan warga.
3. Unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep ini sangat unik dan bermanfaat, sehingga dapat menumbuhkan citra yang positif bagi warga sebagai komunitas pecinta lingkungan.
4. Beban pemeliharaan unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep ini sangat ringan, maka secara jangka panjang akan memberikan penghematan beban pengolahan sampah yang cukup signifikan.
5. Konsep ini tidak mengandung unsur kimia dalam proses pengolahannya.
6. Proses yang dihasilkan berupa biogas bertekanan rendah, sehingga sangat aman di gunakan.
7. Desain dari unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep ini dirancang secara customized sesuai citra yang diharapkan sehingga tidak terkesan sebagai tempat pengolahan sampah.
PRINSIP KERJA BIODIGESTER DENGAN KONSEP
Memanfaatkan proses pencernaan yang dilakukan oleh bakteri methanogen yang akan menghasilkan gas methana (CH4)
Gas methana yang dihasilkan bisa mencapai hingga 60% dari keseluruhan gas hasil reaktor, sisanya didominasi oleh CO2
Bakteri methanogen bekerja dalam lingkungan yang tidak ada udara (an aerob), sehingga proses ini bisa disebut pencernaan an aerob (an aerob digestion)
Bakteri methanogen akan secara natural berada dalam sampah yang yang mengandung bahan organik, seperti kotoran ternak, manusia dan sampah organik
Proses Pemasukan Sampah Organik Kedalam Biodigester MEGALABINOVASI
Sampah organik dimasukan kedalam lubang input digester
Tambahkan air secukupnya untuk membersihkan lubang input
Kocoklah digester setiap hari untuk meningkatkan kinerja bakteri pengurai
Dilakukan setiap hari dengan jumlah yang disesuaikan
Hindari pemasukan sampah anorganik kedalam digester
Pengelolaan Pupuk Cair Organik
Limbah cair biogas (slurry) akan keluar dari lubang output digester dengan sendirinya, disaat pemasukan sampah organik kedalam lubang input
Slurry ditampung kedalam drum penampung dibiarkan beberapa minggu sebelum digunakan
Slurry atau pupuk cair organik ini akan berbeda kandungan nutrisinya, tergantung dari sampah organik yang dimasukan
Biogas sama dengan sumber energi alternatif, maka asumsinya adalah 1m3 biogas setara dengan :
0,4 Kg LPG
0,52 Lt solar
0,62 Lt minyak tanah
4,7 KWH listrik
3,5 Kg kayu bakar
Asupan sampah 500 Kg/ha ri
Kapasitas Biodigester 54 m3
Produksi biogas perhari ± 12,5 m atau setara 10 Lt Bensin (kondisional
Hubungan sosial adalah hubungan timbal balik yang saling memengaruhi antara individu dengan individu lain, individu dengan kelompok individu, atau kelompok dengan kelompok. Penyelesaian masalah lingkungan perlu kerjasama dengan berbagai pihak, tidak bisa dilakukan sendiri. Bekerjasama artinya kita melakukan hubungan sosial.
Pak Dadang dari Direktorat Kemitraan Lingkungan KLHK menyampaikan definisi, peran dan fungsi kader lingkungan. Sebagai kader lingkungan pemula, peserta diberikan contoh-contoh aktivitas kader lingkungan yang telah berjalan untuk menumbuhkan semangat dari para peserta.
Keunggulan dan Permasalahan Sosial di Permukiman Serta Kearifan LingkunganNahdya Maulina
Prof. Harini Muntasib adalah salah seorang dosen IPB yang aktif bergerak di bidang sosial dan lingkungan hidup. Beliau memberikan warna baru dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup yang diawali dengan pendekatan sosial ke masyarakat.
Ibu Risnani, atau yang disapa dengan panggilan akrab Ibu Riris bekerja di CV Kreatif Indah Alam yang bergerak di bidang pendampingan masyarakat, pembibitan tanaman, industri kreatif, pewarna batik alami, dll. Ibu Riris menjelaskan mengenai cara bertanam hidroponik sebagai solusi dari permasalahan keterbatasan lahan di perkotaan.
Peran Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Konservasi AirNahdya Maulina
Ibu Yulfiah memaparkan materinya secara terperinci dengan urutan yang mudah dipahami oleh masyarakat awam mengenai perjalanan air hujan yang turun di lahan tandus di dataran tinggi dan potensi permasalahan yang dapat terjadi di perairan dataran rendah sampai ke laut.
Kebijakan Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan HidupNahdya Maulina
Presentasi ini mengenai ancaman dan permasalahan lingkungan hidup yang terjadi akibat kegiatan pembangunan khususnya di DAS Brantas. Pada presentasi ini juga memberikan data sebaran Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di Indonesia. IKLH berfungsi sebagai barometer keberlanjutan lingkungan hidup di Indonesia. Inti dari presentasi ini adalah menjelaskan solusi yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
7. SOSIALISASI
Mencari anggota tim untuk
bersama-sama melakukan
GREEN ENVIRONMENTAL
MAPPING di kampung/desa
1
WORKSHOP GREEN
ENVIRONMENT MAPPING
Pembelajaran dan penyamaan
persepsi penggunaan metode
GREEN ENVIRONMENTAL
MAPPING kepada tim kader di
kampung/ desa
2
PENGGALIAN DATA
LAPANGAN
Pelaksanaan penggalian data lapangan
berkeliling kampung/desa untuk pemetaan
permasalahan dan potensi lingkungan hidup
di kampung/desa
3
PEMBUATAN PETA
GREEN ENNVIRONMENT
MAPPING
4
Membuat peta GREEN ENVIRONMENTAL
MAPPING dari hasil penggalian data lapangan,
yang sudah diulas, dinilai, dan didiskusikan
bersama untuk dicarikan alternatif-alternatif
solusi permasalahan
8. DISKUSI WARGA
Dari hasil pemetaan yang telah
dibuat oleh Kader Lingkungan
dan tim, undang warga dan
pimpinan serta perangkat
kelurahan/ desa untuk
membahas bersama-sama
hasil pemetaan GREEN
ENVIRONMENTAL MAPPING,
untuk membuat perencanaan
bersama rencana tindak lanjut,
skala prioritas, waktu
pelaksanaan aksi, pembagian
tugas, kebutuhan penunjang,
pendanaan, dll
5 AKSI
Pelaksanaan aksi berdasarkan
rencana tindak lanjut dari hasil
GREEN ENVIRONMENTAL
MAPPING. Pelaksanaan aksi bisa
dilakukan secara bertahap, sesuai
kebutuhan dan kekuatan yang ada,
dengan tetap mengacu pada peta
GREEN ENVIRONMENTAL
MAPPING
6
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15. 1. ENERGI
Lampu-lampu yang
seringkali lupa dimatikan
pada siang hari di ruang
publik, di kantor
kelurahan/desa, di teras
rumah warga, di halaman
rumah warga
Tempat-tempat yang lampu
penerangannya terlalu
berlebihan
Seringkali lampu dinyalakan
pada siang hari di ruangan
kantor kelurahan/desa atau
bangunan-bangunan publik
yang sebenarnya dapat
disinari oleh matahari
Penggunaan lampu TL atau
lampu pijar yang tidak
hemat energi
dll
16. 1. ENERGI
Lampu-lampu di ruang
publik yang menggunakan
saklar cahaya otomatis
untuk menghidupkan dan
mematikan lampu-lampu
di taman dan ruang publik
Penggunaan lampu-lampu
hemat energi
Sudah ada penggunaan
energi alternatif sebagai
pengganti listrik PLN
Sudah terdapat
pengumuman atau
himbauan kecil yang
mengingatkan warga agar
selalu mematikan lampu
di teras ataupun di
halaman rumah di pagi
hari
dll
17. 2. SAMPAH
Kebiasaan membuang
sampah sembarangan di
lokasi-lokasi tertentu,
sehingga berpotensi
menimbulkan
pencemaran air, udara
dan tanah, sehingga juga
memperbanyak populasi
hewan pembawa penyakit
seperti lalat dan tikus.
Tempat pembuangan
akhir sampah di
kampung/desa belum
tersedia
Pembakaran sampah
kebun atau sampah
rumah tangga di halaman
rumah
Ada rumah-rumah yang
belum memiliki tempat
sampah
dll
18. 2. SAMPAH
Sudah tersedianya ada
pemilahan sampah, seperti
sampah organik dan non
organik, atau pemilihan
sampah kertas-plastik-kaca
Kampung/desa sudah
melakukan proses daur
ulang sampah taman untuk
diolah menjadi pupuk
kompos
Di tempat-tempat yang
berpotensi banyak sampah
(seperti di sekitar warung-
warung) tersedia tempat-
tempat sampah dalam
jumlah yang cukup
Sudah ada aturan yang
dipasang di tempat-tempat
publik larangan membuang
sampah berikut ketentuan
denda atau sanksi bagi yang
melanggar
dll
19. 3.
POLUSI
UDARA
Terdapat bau got atau bau
septitank yang sangat
mengganggu
Di tempat-tempat tertentu
seringkali terjadi bau busuk
dari sampah
Seringkali terjadi asap dapur
dari warung-warung yang
menyengat
Seringkali terjadi bau amis
dari warung-warung
Seringkali sampah dibakar di
pekarangan rumah warga
yang akhirnya mengganggu
warga yang lain
Kurangnya pepohonan
sehingga polusi asap
kendaraan bermotor tidak
tersaring oleh tanaman
dll
20. 3.
POLUSI
UDARA
Adanya himbauan bagi warga
agar mengurangi penggunaan
kendaraan bermotor di dalam
kampung/desa
Letak tempat penampungan
sampah yang agak jauh dari
rumah-rumah warga
Sudah ada pemgumuman
aturan larangan membakar
sampah di halaman rumah
warga
Gerakan tanam pohon di
kampung/desa
Sudah ditanami tanaman-
tanaman yang berbau wangi
seperti kemuning, sedap
malam, kenanga, kantil, bunga
tanjung, di area-area yang
sering berbau busuk, seperti
got dan septitank
Sudah ada program berkala
kerja bakti membersihkan got-
got yang sering berbau
dll
21. 4. AIR
DAN
LIMBAH
CAIR
Adanya pipa PDAM atau kran
air yang bocor
Adanya lokasi-lokasi di mana
air hujan biasanya
menggenang tidak terserap
tanah atau tidak tersalurkan
ke got drainase
Ada lokasi-lokasi di mana
limbah air dari warung-
warung menggenang
Jarak septictank dan sumur
terlalu dekat, sehingga sumur
tercemar
Di dapur warung-warung
maupun di rumah warga
seringkali kebiasaan orang
mencuci piring dengan kran
terbuka
Saluran air buangan buntu
Seringkali kegiatan menyiram
taman dilakukan warga di
siang hari
dll
22. 4. AIR
DAN
LIMBAH
CAIR
Sudah dilakukan kerja bakti
rutin untuk membersihkan got
dan saluran-saluran air
Sudah dibuat biofilter (kolam
filter berisi tanaman air, pasir,
kerikil, arang) untuk menyaring
air buangan dari kamar mandi
agar dapat dimanfaatkan
kembali untuk kolam ikan, atau
untuk mengepel.
Sudah ada program rutin
berkala untuk mengecek
kondisi keran-keran dan pipa-
pipa air
Sudah menggunakan saklar
otomatis untuk menghidupkan
dan mematikan pompa air
dengan menggunakan
pelampung di tandon air, agar
air di tandon tidak meluber
karena lupa dimatikan.
dll
23. 5. TANAH DAN
KONTAMINASI
KIMIA
Kurangnya lahan (tanah) terbuka
hijau seluruh area kantor
kelurahan/desa atau sekolah-
sekolah ditutup dengan paving
Penggunaan pupuk kimia secara
berlebihan untuk memupuk
tanaman di sawah
Tanah terlalu kering sehingga
tanaman tidak dapat tumbuh
subur
Untuk kampung/desa yang
terdapat bengkel atau usaha-
usaha warga yang menghasilkan
limbah cair, seringkali di lokasi-
lokasi tertentu, limbah oli bekas,
bensin, atau limbah cair lainnya
dibuang langsung ke tanah
Rumput dan tanaman tidak
tumbuh subur karena tanahnya
merupakan tanah dari bekas
urugan bekas limbah proyek
konstruksi bangunan, atau terlalu
banyak pasir
dll
24. 5. TANAH DAN
KONTAMINASI
KIMIA
Sudah dibuatnya biopori
di lingkungan kampung/
desa
Kampung/desa sudah
selalu menggunakan
pupuk organik untuk
taman-taman
Limbah cair dan
sejenisnya sudah tidak
dibuang ke tanah secara
langsung
Sudah digunakan paving
berlubang di lingkungan
kantor kelurahan/desa,
bangunan ruang publik,
ataupun sekolah-sekolah
Masih tersedia lahan
kosong untuk serapan air
dll
25. 6. TANAMAN
Ada lahan-lahan kosong tapi
belum ditanami tanaman
Masih sedikit tanaman hias di
dalam rumah-rumah warga
Adanya tanaman yang tidak
terawat
Adanya tanaman yang layu/mati
Adanya tanaman yang tidak
tumbuh subur
Adanya tanaman terserang
hama dan penyakit seperti: bisul
daun, wereng, lalat buah, dll
Di kolam ikan belum ditanami
tanaman air
Di kampung atau desa belum
ada warga yang menanam
tanaman obat
Ada taman yang jauh dari
saluran pipa dan kran air,
sehingga seringkali lupa untuk
melakukan penyiraman
tanaman
dll
26. 6. TANAMAN
Sudah ada tanaman hias
ditanam dalam pot di rumah-
rumah warga maupun di
kantor kelurahan/ desa,
sekolah, dan ruang-ruang
publik
Tanaman hias di ruang-ruang
publik mapun di rumah-
rumah warga sudah tertata
dengan rapi dan indah
Kolam yang ada sudah
ditanami tanaman air
Sudah ada program
penanaman apotek hidup
dan tanaman obat di
kampung/ desa
Sudah ada gerakan tanam
pohon di kampung/ desa
Sudah ditanam tanaman-
tanaman penyerap polusi
udara di rumah-rumah warga
dan di kantor kelurahan/desa
dll
27. 7. RESIKO
Adanya jalan di kampung/
desa yang berlubang dan
membahayakan
Adanya rumah yang berada
di lokasi yang rawan longsor
Adanya jembatan yang
kondisinya rusak
Adanya kantor
kelurahan/desa, sekolah,
bangunan ruang publik,
ataupun rumah-rumah
warga yang atapnya hampir
ambruk
Adanya tangga yang tidak
dilengkapi pegangan tangan
Adanya kabel-kabel listrik
yang mengelupas
Adanya tempat-tempat
yang berpotensi menjadi
genangan air dan menjadi
tempat jentik-jentik nyamuk
berkembangbiak
dll
28. 7. RESIKO
Sudah ada mekanisme
bagaimana pelaporan pada
pihak terkait apabila terdapat
jalan-jalan yang berlubang
dan membahayakan
Sudah ada kebiasaan warga
melakukan kerja bakti untuk
membantu mengamankan
rumah-rumah warga yang
rusak
Pemasangan instalasi listrik
sudah dilakukan oleh tenaga
professional dan diawasi oleh
PLN
Sudah ada pengumuman
peringatan bahaya genangan
air yang bisa menyebabkan
penyakit
Bak kamar mandi yang
menjadi tempat genangan air
sudah diberi obat abate di
dalam bak kamar mandi.
dll
29. 8. KEINDAHAN
Cat tembok atau cat kusen di
kantor kelurahan/desa
terkelupas, lembab, ada
coretan-coretan vandalisme
Taman di lingkungan kelurahan
/ desa kotor, tidak ada tempat
sampah
Pemilihan warna cat tembok
yang kurang menarik
Pemilihan tanaman dan
keaneka ragaman tanaman
yang kurang
Penempatan TPS (Tempat
Pembuangan Sampah) yang
terlalu dekat dengan
pemukiman warga kelurahan /
desa
Tidak adanya pepohonan yang
rindang
Tidak adanya lahan untuk
taman tanaman obat
dll
30. 8. KEINDAHAN
Cat warna tembok sudah
menggunakan warna-warna
yang ceria, misal: putih,
orange, biru, kuning, coklat,
cream
Sudah ada taman yang
dilengkapi gazebo di
lingkungan pemukiman warga
Sudah memilih tanaman hias
yang memiliki fungsi-fungsi
lingkungan hidup
Sudah menata tanaman pohon
dan bunga agar lebih rapi dan
indah dipandang sepanjang
jalan kampung / desa
Sudah menggunakan pot atau
pot gantung sebagai media
pengganti lahan taman di
gang-gang kampung
Sudah melukis tembok luar
rumah (mural) yang bernuansa
lingkungan,
dll
31. 9. EDUKASI,
INFORMASI,
INSPIRASI
Tema lingkungan hidup
ditempel di papan informasi
Poster-poster fakta tentang
sampah dipajang di area
kelurahan / desa
Edukasi tentang dampak
sampah terhadap
lingkungan kelurahan / desa
Penanaman pohon di area
kampung / desa
Pembuatan lubang resapan
dan biopori sebanyak
mungkin
Diadakan lomba lingkungan
hidup antar RT / RW
Diadakan sosialisasi tentang
pemanfaatan limbah
Diadakan penyuluhan yang
berhubungan dengan
lingkungan
Menempel khasiat dari
tanaman obat di papan
informasi warga
dll
32. 9. EDUKASI,
INFORMASI,
INSPIRASI
Informasi tentang sampah
tercantum di masing-masing
tempat sampah
Ada informasi tentang energi
alternatif yang dapat
digunakan
Tips kebersihan tercantum di
papan informasi warga
Informasi tentang pemanasan
global tercantum dengan
gambar-gambar yang menarik
di area lingkungan warga atau
di papan informasi
Tercantum informasi profil
tumbuhan yang ditanam
Informasi tentang jenis-jenis
makanan yang berbahaya,
tercantum di area warung-
warung warga
Informasi cara-cara mengolah
limbah sampah rumah tangga
Informasi tentang jenis dan
manfaat tanaman hias
dll
33. 9. EDUKASI,
INFORMASI,
INSPIRASI
Adanya apotek hidup di kantor
kelurahan / desa, di balai RW,
di sekolah-sekolah, dan di
ruang publik yang tidak
produktif
Pembuatan Bank Sampah di
tiap RT/RW
Dibentuk polisi sampah di tiap
RT/RW
Warga dikembangkan untuk
berbisnis dari sampah
Tempat sampah yang ada di
lingkungan kelurahan / desa
didesain seunik mungkin
Adanya penggunaan energi
alternatif percontohan yang
sederhana seperti tenaga
angin atau tenaga air di
kelurahan / desa
Penerangan jalan kampung
menggunakan lampu LED
Hemat Energy
dll
46. lAMPU SERING
LUPA DIMATIKAN
1
Kondisi:
Lampu teras kelurahan seringkali masih
menyala sampai jam 8 pagi
Penyebab:
Petugas kelurahan baru datang jam 8
pagi
Solusi:
Bisa ditugaskan dengan penjaga malam
untuk mematikan lampu sebelum
pulang (jam 5 pagi)
GREEN ENVIRONMENTAL MAPPING
TAMAN SEBAGAI
AREA RESAPAN AIR
4
Kondisi:
Jumlah taman yang cukup banyak
menjadikan area resapan air
banyak
Ide:
Tanah bisa ditanami rumput agar
selain berfungsi sebagai resapan
air juga indah untuk dipandang.
SAMPAH DAUN
5
Kondisi:
Daun dari pohon sering rontok dan
membuat taman terkesan kotor
Penyebab:
Pohon tsb memang daunnya
mudah
rontok bila tertiup angin
Solusi:
Daun-daun rontok dikumpulkan
bersama sampah dan diproses
menjadi pupuk organik
LAMPU YG
DIGUNAKAN
HEMAT ENERGI
6
Kondisi:
Listrik jadi hemat karena lampu yg
digunakan hemat energi
Ide:
Menambah jumlah lampu hemat
energi di setiap ruang kelas
lainnya
ATAP JEBOL
7
Kondisi:
Atap eternit di depan kamar mandi
membahayakan, jebol sebagian
Penyebab:
Eternit sudah lapuk, karena bila
hujan
terkena bocoran air hujan
Solusi:
Atap eternit harus diganti, karena
membahayakan banyak orang
PETUNJUK
NAMA RUANG
KURANG
8
Kondisi:
Sulitnya menemukan beberapa
ruang .
Penyebab:
Kurangnya petunjuk jalan menuju
beberapa ruang.
Solusi:
Memasang petunjuk jalan di
beberapa sudut jalan yang
strategis
TAMAN ASRI
3
Kondisi:
Taman cukup asri dan sejuk
Ide:
Bisa ditambahkan penanaman
tanaman obat ataupun sayuran
WC UMUM
SERING
MAMPET
2
Kondisi:
Buangan WC sering mampet
Penyebab:
Seringkali ada yang membuang
sampah pembalut di closet WC
Solusi:
Di WC disediakan tempat sampah
dan potongan kertas koran untuk
membungkus sampah pembalut
TAMAN YANG
BERSIH
9
Kondisi:
Banyak taman-taman bersih di
depan beberapa kelas
Ide:
Menambah varian bunga yang ada
di setiap taman
WARGA SERING
BAKAR SAMPAH
SEMBARANGAN
Kondisi:
Warga seringkali membakar
sampah sembarangan sehingga
mengganggu warga yang lain
Penyebab:
Kebiasaan dari dulu
Solusi:
Sampah taman bisa diusulkan
untuk diplah menjadi kompos
10
47. ISSUE: ENERGI
LAMPU SERING
LUPA DIMATIKAN
1
Kondisi:
Lampu teras kelurahan seringkali
masih menyala sampai jam 8 pagi
Penyebab:
Petugas kelurahan baru datang jam 8
pagi
Solusi:
Bisa ditugaskan dengan penjaga
malam untuk mematikan lampu
sebelum pulang (jam 5 pagi)
masalah ringan
masalah sedang
masalah berat
48. ISSUE: ENERGI
TAMAN ASRI
3
Kondisi:
Taman cukup asri dan sejuk
Ide:
Bisa ditambahkan penanaman
tanaman obat ataupun sayuran
sudah mulai
ditemukan potensi
potensi cukup bagus
potensi sangat bagus
49. lAMPU SERING
LUPA DIMATIKAN
1
Kondisi:
Lampu teras kelurahan seringkali masih
menyala sampai jam 8 pagi
Penyebab:
Petugas kelurahan baru datang jam 8
pagi
Solusi:
Bisa ditugaskan dengan penjaga malam
untuk mematikan lampu sebelum
pulang (jam 5 pagi)
GREEN ENVIRONMENTAL MAPPING
TAMAN SEBAGAI
AREA RESAPAN AIR
4
Kondisi:
Jumlah taman yang cukup banyak
menjadikan area resapan air
banyak
Ide:
Tanah bisa ditanami rumput agar
selain berfungsi sebagai resapan
air juga indah untuk dipandang.
SAMPAH DAUN
5
Kondisi:
Daun dari pohon sering rontok dan
membuat taman terkesan kotor
Penyebab:
Pohon tsb memang daunnya
mudah
rontok bila tertiup angin
Solusi:
Daun-daun rontok dikumpulkan
bersama sampah dan diproses
menjadi pupuk organik
LAMPU YG
DIGUNAKAN
HEMAT ENERGI
6
Kondisi:
Listrik jadi hemat karena lampu yg
digunakan hemat energi
Ide:
Menambah jumlah lampu hemat
energi di setiap ruang kelas
lainnya
ATAP JEBOL
7
Kondisi:
Atap eternit di depan kamar mandi
membahayakan, jebol sebagian
Penyebab:
Eternit sudah lapuk, karena bila
hujan
terkena bocoran air hujan
Solusi:
Atap eternit harus diganti, karena
membahayakan banyak orang
PETUNJUK
NAMA RUANG
KURANG
8
Kondisi:
Sulitnya menemukan beberapa
ruang .
Penyebab:
Kurangnya petunjuk jalan menuju
beberapa ruang.
Solusi:
Memasang petunjuk jalan di
beberapa sudut jalan yang
strategis
TAMAN ASRI
3
Kondisi:
Taman cukup asri dan sejuk
Ide:
Bisa ditambahkan penanaman
tanaman obat ataupun sayuran
WC UMUM
SERING
MAMPET
2
Kondisi:
Buangan WC sering mampet
Penyebab:
Seringkali ada yang membuang
sampah pembalut di closet WC
Solusi:
Di WC disediakan tempat sampah
dan potongan kertas koran untuk
membungkus sampah pembalut
TAMAN YANG
BERSIH
9
Kondisi:
Banyak taman-taman bersih di
depan beberapa kelas
Ide:
Menambah varian bunga yang ada
di setiap taman
WARGA SERING
BAKAR SAMPAH
SEMBARANGAN
Kondisi:
Warga seringkali membakar
sampah sembarangan sehingga
mengganggu warga yang lain
Penyebab:
Kebiasaan dari dulu
Solusi:
Sampah taman bisa diusulkan
untuk diplah menjadi kompos
10
Editor's Notes
Keynote kafe ide:
penjaga: presentasikan kepada kelompok lain ttg gagasan dan temuan dari kelompoknya
Pengunjung stand: tanyakan apabila anda belum mengerti, dan memberi saran dan ide utk memperkaya