Abu Darda’: Sesungguhnya hamba-hamba Allah yang paling dicintaiNya adalah orang-orang yang mencintai Allah dan berusaha menanamkan rasa cinta kepada Allah dalam jiwa orang lain dan orang-orang yang selalu mengamati matahari, rembulan dan bayangan untuk mengingat Allah swt.
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (TQS Al-'Ashr,103:1-3)
"Jika) hamba Allah berkata,’Yang mana hartaku, yang mana hartaku,” sesungguhnya baginya tiga macam harta; apa yang dia makan lalu lenyap, apa yang dia pakai lalu lusuh, dan apa yang dia infakkan tapi akan tetap tersimpan. Apa saja selain itu, akan lenyap dan meninggalkan manusia.
Abu Darda’: Sesungguhnya hamba-hamba Allah yang paling dicintaiNya adalah orang-orang yang mencintai Allah dan berusaha menanamkan rasa cinta kepada Allah dalam jiwa orang lain dan orang-orang yang selalu mengamati matahari, rembulan dan bayangan untuk mengingat Allah swt.
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (TQS Al-'Ashr,103:1-3)
"Jika) hamba Allah berkata,’Yang mana hartaku, yang mana hartaku,” sesungguhnya baginya tiga macam harta; apa yang dia makan lalu lenyap, apa yang dia pakai lalu lusuh, dan apa yang dia infakkan tapi akan tetap tersimpan. Apa saja selain itu, akan lenyap dan meninggalkan manusia.
Sebelum Anda "Download" Silahkan "Follow" atau Beri "Like" terlebih dahulu. Thx.
Bagi yang membutuhkan INHOUSE TRAINING, Silahkan Hubungi : 0878-7063-5053 (Fast Response). TARIF PELATIHAN SANGAT MURAH !!!
Sebelum Anda "Download" Silahkan "Follow" atau Beri "Like" terlebih dahulu. Thx.
Bagi yang membutuhkan INHOUSE TRAINING, Silahkan Hubungi : 0878-7063-5053 (Fast Response). TARIF PELATIHAN SANGAT MURAH !!!
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. 1 | Keluarga Mawaddah Edisi 4 Th 2017
Tafsir
SOK KUASA?
Allah Maha Berkuasa untuk mencabut nikmat
kesehatan dari hambaNya. Ada seorang yang sedang
berolahraga tenis lapangan, tiba-tiba terjatuh dan sakit
stroke. Ada seorang yang sakit sehingga dokter tidak
memperbolehkannya untuk memakan makanan apa saja
kecuali lewat infus. Seorang yang bergelar Profesor Doktor,
bisa sewaktu-waktu Allah cabut kecerdasannya dengan
hilang ingatan atau menjadi gila, semoga Allah melindungi
kita dari hilangnya kenikmatan.
Begitu pula dengan harta yang dimiliki manusia,
dengan mudah Allah berkuasa untuk mencabut nikmat
kekayaan harta dari hambaNya dan seketika menjadi
orang bangkrut, terlilit hutang yang banyak dan menjadi
miskin.
Imam Hasan Bashri berkata tentang ayat di atas,
“Apakah manusia mengira bahwa tidak ada yang mampu
untuk mengambil harta bendanya?” Imam Qatadah
berkata, “Apakah manusia mengira ia tidak akan ditanya
(di akhirat) tentang harta bendanya, dari mana ia peroleh
dan untuk apa ia belanjakan?”Terkadang harta itu menjadi
musuh dan menyiksa pemiliknya.
Imam Qurthubi berkata tentang ayat di atas,
“Apakah manusia mengira bahwa Allah tidak akan
menghukumNya?”
Bagi semua para pemimpin, hendaknya takut kepada
pembalasan Allah jika ia berbuat zalim kepada orang yang
dipimpinnya.
Abu Mas’ud Al Badri berkata, Aku pernah memukul
pelayankudengancambuk,tiba-tibaakumendengarsuara
dari belakangku,“Ketahuilah wahai Abu Mas’ud!” Aku tidak
memperhatikan suara tersebut karena sedang larut dalam
kemarahan. Ketika sumber suara itu telah mendekat,
ternyata beliau adalah Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam. Beliau bersabda, “Ketahuilah wahai Abu
Mas’ud! Ketahuilah wahai Abu Mas’ud!”. Abu Mas’ud
berkata, “Kemudian aku melemparkan cambuk dari
tanganku.”Lantasbeliaubersabda,“Ketahuilahwahai
Abu Mas’ud!, Sesungguhnya Allah lebih berkuasa
atas dirimu daripada kekuasaanmu atas budakmu
ini.” Abu Mas’ud berkata lagi, Kemudian aku berkata,
“Aku tidak akan memukul seorang budak pun setelah
itu.”(HR. Muslim)
Orang yang membaca ayat dan hadits di atas jika ia
seorang atasan atau majikan, dia tidak akan menzalimi
bawahanataukaryawannya.Jikaiaseorangsuami,iatidak
akan menyakiti istrinya. Jika ia seorang penguasa maka
ia tidak akan bersikap arogan dan menzalimi rakyatnya.
Penguasa ibarat orang tua yang sayang kepada rakyat.
Penguasa yang membaca dan merenungi ayat dan
hadits di atas dia akan menyadari bahwa kekuasaannya
merupakan amanat. Kekuasaan dan jabatan suatu
saat akan lenyap, adapun dampak kezaliman yang
dilakukannya akan langgeng ia rasakan, kecuali jika ia
bertaubat.
Jika Allah sekarang membiarkannya berbuat zalim itu
tanda sedang diulur. Termasuk hukuman Allah kepada
hambaNya ketika ia menganggap bahwa kebatilan yang
dilakukannya sebagai kebenaran dan kebenaran yang
diingkarinya dianggap sebagai kebatilan.
Ya Allah, perlihatkanlah kepada kami kebenaran
sebagai kebenaran dan berilah karunia kepada
kami kemampuan untuk mengikutinya. (Ya Allah),
perlihatkanlah kepada kami kebatilan sebagai kebatilan
dan berilah karunia kepada kami kemampuan untuk
menjauhinya, amin.
Oleh: Fariq Gasim Anuz
Allah berfirman yang artinya,“Apakah dia (manusia) itu mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang
berkuasa atasnya?”(Surat Al Balad 5)
Seorang yang beriman dia akan sadar bahwa dirinya makhluk yang lemah, membutuhkan rahmat Allah, selalu takut
kepada siksaanNya dan menghindari menzalimi orang lain. Seorang yang beriman tidak akan menyombongkan diri
dengan kekuatan fisik, kecerdasan, harta dan atau jabatannya.
3. 1 | Keluarga Mawaddah Edisi 4 Th 20172
Hadist Nabawi
3
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Ada tiga orang yang Allah wajibkan atas diri-Nya untuk
menolong mereka, Orang yang berjihad di jalan Allah,
Budak yang memiliki perjanjian yang berniat memenuhi
perjanjiannya, dan orang yang menikah dengan niat
menjaga kesucian diri dari perzinahan.” [HR. At-Tirmidzi
dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Shahihul Jami’: 3050]
Allah telah menjanjikan kepada para hambanya yang
beriman dengan pertolongan dan bantuan dariNya selama
mereka bertakwa, beriman dan beramal shaleh serta
mengikhlaskan agama hanya kepada Allah Subhanahu
Wata’ala.
Allah Ta’ala berfirman :
“DanAllahtelahberjanjikepadaorang-orangyangberiman
diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh
bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka
berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan
bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka,
dan Dia benar-benar akan merobah (keadaan) mereka,
sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman
sentausa.Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada
mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku” (An-Nur
: 55)
“Danorang-orangyangberjihaduntuk(mencarikeridhaan)
Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka
jalan-jalan Kami.Dan sesungguhnya Allah benar-benar
beserta orang-orang yang berbuat baik”(Al-Ankabut : 69)
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa
dan orang-orang yang berbuat kebaikan” (Al-Ankabut :
128)
Dan Allah telah memberi kekhususan bagi sebagian
orang untuk mendapatkan tambahan pertolongan dan
bantuan dariNya. Di antara mereka adalah orang-orang
yang disebutkan dalam hadits ini, yaitu : orang yang
berjihad di jalan Allah, orang yang menikah yang ingin
menjaga dirinya (dari perbuatan haram) dan mukatib yang
benar-benar ingin membayar tebusan dirinya.
Dalam hadits ini terdapat isyarat yang terkandung
bahwa seorang mukmin, mungkin baginya untuk
melakukan perkara-perkara seperti ini walaupun dia tidak
memiliki sarana yang cukup. Ini karena sangat percayanya
dia terhadap kepastian pertolongan dan bantuan dari
Allah.
Beberapa Pelajaran:
1) Hadits yang mulia ini menunjukkan bahwa tiga perkara
tersebut adalah urusan-urusan yang berat, kalaulah Allah
tabaraka wa ta’ala tidak menolong seorang hamba maka
ia tidak akan sanggup mengerjakannya, bahkan dalam
seluruh urusan seorang hamba senantiasa membutuhkan
pertolongan Allah‘azza wa jalla.
2)Manayangpalingberat?Ath-Thibirahimahullahberkata,
“Dan yang paling berat adalah menjaga kesucian diri dari
perzinahan, karena itu berarti memutus syahwat alamiah
yang melekat kuat dalam diri seseorang.” [Tuhfatul
Ahwadzi, 5/242]
3) Besarnya pahala amalan-amalan tersebut, dan untuk
meraihnya perlu usaha dan perjuangan.
4)Anjuranmenolongorang-orangyangmengamalkannya,
baik dengan harta maupun dengan apa saja.
5) Orang yang menolong mereka akan mendapatkan
pahala seperti mereka.
orang yang Allah q
akan menolongnya
4. Artikel Keluarga
3 | Keluarga Mawaddah Edisi 4 Th 2017
CINTA SEJATI
S
ering dari suami membanggakan betapa
besar rasa cintanya kepada istrinya, dengan
mendengungkan dan memuji istrinya di siang dan
malam tetapi ketika istrinya ia lihat bermalas-malsan
beribadah, dan melakukan maksiat-maksiat lainnya dia
tidak menasehatinya, maka saksikanlah wahai suami
bahwa ini bukanlah cinta sejati.
Begitu juga dengan sang istri, tetapi andai kita
membuka tutup kebenaran maka akan kita dapati
cintanya hanya bersifat semu belaka dan tidak kekal
karena suaminya mungkin banyak melakukan maksiat
namun ia membiarkannya, padahal
Arti cinta yang paling luhur dan paling tinggi, rasa
manisnya tidak dapat dikecap oleh sedikit orang yang
perasaan mereka mampu melangkahi batas-batas
kehidupan dunia dan membawa cinta mereka naik ke
taman-taman surga. Inilah cinta yang hakiki yang jalan
merengkuhnya tidak diketahui oelh kebanyakan orang,
sehingga mereka tidak merasakan kelezatannya dan
kehilangan keuntungan yang teramat besar.
Wahai para suami yang sholeh jadikanlah istrimu
sebagai mitra setia untuk tolong menolong dan
nasehat-menasehati dalam menegakkan ketaatan
kepada Allah, Sambutlah seruan Rabbmu:
Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa ( al maidah ayat 2)
Begitu juga wanita sangat mempunyai pengaruh
yang besar pada diri laki-laki
Nabi bersabda“aku tidak melihat orang yang akal
dan agamanya kurang, tapi mampu menundukkan
lelaki yang tegas selain salah satu dari kalian (wanita)
wanita yang menimang bayi dalam satu tangannya
dan mereka juga mampu menggoyang dunia dengan
tangan satunya, mereka juga berkata“ dibelakang
setiap laki-laki berpengaruh, ada seorang wanita”
keshalihan umat bergantung pada keshalihan
wanita.
Bukankah Rosululloh memuji suami-istri yang bahu
membahu dalam mentaati Rabbnya, ruku’dan sujud di
tengah gelapnya malam, ketika kebanyakan manusia
terlelap dalam tidurnya
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:“Semoga Allah merahmati
seorang laki-laki yang bangun di malam, hari lalu
dia melaksanakan shalat (malam), kemudian dia
membangunkan istrinya, kalau istrinya enggan
maka dia akan memercikkan air pada wajahnya
(supaya terbangun). Dan semoga Allah merahmati
seorang perempuan yang bangun di malam hari,
lalu dia melaksanakan shalat (malam), kemudian dia
membangunkan suaminya, kalau suaminya enggan
maka dia akan memercikkan air pada wajahnya
(supaya terbangun).
Maka marilah kita sama-sama kita tunjukkan cinta
sejati kita tehadap pasangan kita serta menunaikan
amanah dan hak pasangan, niscaya pertemuan
dengan Allah akan terlaksana.
dari suami kepada istri dan
istri kepada suami
5. Artikel Islami
4 | Keluarga Mawaddah Edisi 4 Th 2017
Penyakit Hati
& Penawarnya
B
oleh jadi salah satu diantara empat penyakit di bawah
ini sedang hinggap di hati Anda, maka perhatikanlah
penawar yg telah ALLAH sediakan bagi Anda.
1. Jika Anda terjerat hawa nafsu liar dan tidak bisa
mengendalikannya, maka lihatlah bagaimana perhatian Anda
terhadap shalat.
Karena nafsu liar timbul dari sikap menyepelekan shalat.
ALLAH q berfirman,
“Kemudian datanglah setelah mereka para pengganti yg
“MENGABAIKAN SHALAT dan MEMPERTURUTKAN SYAHWAT,
maka kelak mereka akan tersesat.”(QS. Maryam (19) : 59)
Kalimat memperturutkan syahwat disebutkan setelah kalimat
mengabaikan shalat, karena ia merupakan buah yang timbul
darinya.
2. Jika hati Anda keras, berperangai buruk, dan Anda merasa
jauh dari hidayah, maka perhatikanlah bagaimana hubungan
Anda dengan kedua orang tua, terutama ibu Anda.
Karena perangai buruk sangat di dominasi oleh sifat durhaka
kepada orang tua.
ALLAH q berfirman,
“Dan aku pun berbakti kepada ibuku, sehingga ALLAH tidak
menjadikanku seorang yang sombong lagi celaka.” (QS.
Maryam (19) : 32)
3. Jika kehidupan Anda terasa sempit, dan perasaan Anda
selalu gusar, maka lihatlah bagaimana perlakuan Anda
terhadap Al-Qur’an.
Karena kesempitan hidup berasal dari jauhnya Anda dari Al-
Qur’an.
ALLAH q berfirman,
“Dan brgsiapa berpaling dari peringatan-KU (Al-Qur’an)
niscaya baginya sungguh penghidupan yang sempit.” (QS.
Thaha (20) : 124)
4. Jika Anda merasa ragu-ragu diatas kebenaran dan
dihinggapi perasaan was-was, maka perhatikanlah diri
Anda, apakah Anda sudah melaksanakan nasihat yang
selama ini telah anyda dengar?
Karena keraguan tumbuh dari penolakan nasihat.
ALLAH q berfirman,
“Dan sesungguhnya jikalau mereka mau melaksanakan
nasihat yang sampai kepada mereka, tentulah yang
demikian lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan
iman mereka.”(QS. An-Nisa (4) : 66)
Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang mau
mengamalkan nasehat ini. Amiin.
4
6. 5 | Keluarga Mawaddah Edisi 4 Th 2017
A
nak adalah aset orang tua dalam mendulang
pahala. Sehingga sangat disayangkan manakala
ada orang tua yang menyia-nyiakan agama dan
akhlak anaknya.
Jika orang tua sudah secara maksimal membimbing dan
mengarahkan anaknya dengan baik, maka insya ALLAH
ia akan tumbuh dewasa menjadi anak yang baik dan
berbakti.
Namun jika orang tuanya meremehkan dan mengabaikan
pendidikan agama dan akhlak anaknya, maka tidak terlalu
mengherankan jika anaknya akan menjadi anak yang tidak
berbakti.
Akan tetapi mungkin saja ada suatu kondisi, dimana orang
tua sudah mengupayakan sebaik mungkin pendidikan
agama dan akhlak anaknya, ternyata demikian anaknya
tidak juga menjadi anak shalih dan berbakti.
Bahkan ia tumbuh dewasa dengan kedurhakaan dan
pembangkangan.
Kondisi seperti inilah yang terjadi kepada Nabi Nuh
dimana beliau diuji oleh ALLAH ALLAH q dengan anak
yang durhaka.
Jika ada orang tua diuji dengan anak-anak semisal ini
-na’udzubillahi mindzalika- maka hendaknya ia melakukan
kiat-kiat berikut ini.
1. Memperbanyak taubat dan istighfar kepada ALLAH,
sebab boleh jadi ujian itu datang karena dosa orang tua
sendiri.
2. Meminta maaf dan berbakti kepada orang tuanya,
Pendidikan Anak
menjadi anak DURHAKA
ketika ia tumbuh
karena kedurhakaan anak kepada orang tua lebih layak
untuk dibalas dengan kedurhakaan anak-anaknya kelak.
Jika orang tuanya sudah meninggal, maka ia benar-benar
bersungguh-sungguh bertaubat dan meminta ampun
kepada ALLAH, serta sering mendoakan ampunan bagi
orang tuanya.
3. Menasihati anak dengan baik-baik, secara empat
mata, cari waktu-waktu dimana nasihat lebih terasa
bermanfaat ketika itu.
4. Introspeksi diri, jangan-jangan cara mendidik orang
tua keliru, atau mungkin orang tua tidak memberikan
perhatian lebih selama ini kepada anak-anaknya.
5. Ajak anak-anak berpikir tentang mudharat yang
akan timbul dari hal-hal buruk yang ia lakukan dengan
cara baik. Mudharatnya untuk diri sendiri, orang tua,
keluarga, dan lingkungan.
6. Jangan berhenti menasihati dan selalu berdoa
kepada ALLAH Dzat yang membolak-balikkan hati, agar
ALLAH memberikan hidayah kepada anak-anak kita.
DURHAKA
7. 6 | Keluarga Mawaddah Edisi 4 Th 2017
Z
aman ketika android belum ada, acara TV masih itu-
itu saja, bahkan sekampung cuma kepala desa yang
punya TV.
Zaman itu justru sangat indah terasa.
Zaman dimana ketika Maghrib tiba, anak-anak berbondong-
bondong pergi ke Masjid, untuk ngaji selepas shalat Maghrib
hingga Isya.
Zaman dimana mengantri ngaji dengan pakYai begitu terasa
kebersamaannya. Zaman yang belum tercampur dengan
musibah internet dan media sosial.
Kini adegan-adegan di zaman tersebut hanya bisa ditemui
di pelosok-pelosok pedesaan, dimana listrik masih dianggap
barang mewah. Atau di kampung-kampung yang tradisi
kesantriannya masih kuat.
Adapun di kota?.
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’un.
Tradisi tersebut telah berubah dengan tradisi menonton
Motivasi Islami
Gerakan
Maghrib-Isya
Mengaji
TV, tradisi bermedsos, tradisi konggres (kongko-kongko
ga beres), makan-makan, jalan-jalan ke mall, dan tradisi
mubazir lainnya.
Sebenarnya menggalakkan kembali tradisi baik di muka itu
masih bisa, namun butuh proses.
Untuk mengawalinya, maka mulailah dari keluarga kita
sendiri. Jadikan waktu antara Maghrib sampai Isya adalah
waktu mengaji keluarga.
Jadikan waktu tersebut sebagai jadwal rutin anak-anak kita
untuk mengaji, membaca Al-Qur’an, membaca buku, dan
belajar.
Diharapkan bahwa seluruh anggota dalam keluarga juga
melakukan hal yang serupa, sehingga tercipta nuansa
agamis dan ilmiah di dalam keluarga.
Bukan tidak mungkin jika hal ini menjadi gerakan serentak
di nusantara, maka akan menjadi titik awal kebangkitan
Islam dan keilmuan kaum muslimin yang sudah begitu lama
tertidur.
8. 7 | Keluarga Mawaddah Edisi 4 Th 2017
Fatwa Ulama
FATWA ULAMA
Pertanyaan :
S: Kadang terjadi, setelah saya berhubungan
dengan suami dan setelah mandi masih keluar
mani sekali lagi setelah beberapa jam. Apakah
saya harus mengulangi mandi jika hal itu terjadi
atau cukup saya menghilangkan bekas mani
tersebut dari pakaian dan saya berwudhu?
Jawaban :
Alhamdulillah
Syekh Utsaimin ditanya seorang penanya
tentang cairan yang keluar setelah mandi
junub, maka dia menjawab,
“Jika sang penanya tersebut keluar cairan
setelah mandi junub dalam keadaan tidak
ada syahwat yang baru lagi, maka itu adalah
cairan yang memang seharusnya keluar dari
sisa junub yang pertama, maka tidak wajib
baginya mandi.Yang diwajibkan baginya hanya
menghilangkannya dan mencuci bagian yang
terkena serta mengulangi wudhunya saja.”
Fatawa Ibnu Utsaimin, 11/222
Dalam penjelasan Zaadul Mustaqni, “Jika
setelah itu keluar lagi, maka dia tidak perlu
mengulanginya.”
Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata,
“Jika seseorang mandi karena keluar mani,
kemudian keluar lagi, maka dia tidak mengulangi
mandinya, dalilnya karena sebab yang sama tidak
mengharuskan dua kali mandi.”
Maksudnya bahwa jika setelah itu keluar mani lagi
tanpa rasa nikmat, maka dia tidak wajib mandi.
Kecuali jika keluar diiringi kenikmatan.
Lihat Syarh Al-Mumti, Ibnu Utsaimin, 1/281.
“
“
Jika seseorang mandi karena
keluar mani, kemudian keluar
lagi, maka dia tidak mengulangi
mandinya, dalilnya karena sebab
yang sama tidak mengharuskan
dua kali mandi.
Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah