SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Galaksi 
Oleh 
Kelompok 1
Galaksi 
• Galaksi adalah sebuah sistem masif yang terikat gaya gravitasi yang terdiri 
atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang 
neutron dan lubang hitam), gas dan debu medium antarbintang, dan 
materi gelap–komponen yang penting namun belum begitu 
dimengerti.[1][2] Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias 
(γαλαξίας), yang berarti "seperti susu," yang merujuk pada galaksi Bima 
Sakti (bahasa Inggris: Milky Way [jalan susu]). Galaksi yang ada berkisar 
dari galaksi katai dengan hanya sepuluh juta (107) bintang[3] hingga galaksi 
raksasa dengan seratus triliun (1014) bintang,[4] yang semuanya 
mengorbit pada pusat massa galaksi masing-masing. Matahari adalah salah 
satu bintang dalam galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan 
semua benda yang mengorbit Matahari.
• Tiap galaksi memiliki jumlah sistem bintang dan gugus 
bintang yang beragam, demikian juga jenis awan 
antarbintangnya. Di antara galaksi-galaksi ini tersebar 
medium antarbintang berupa gas, debu, dan sinar kosmis. 
Lubang hitam supermasif terdapat di pusat sebagian besar 
galaksi. Diperkirakan lubang hitam supermasif inilah 
penyebab utama inti galaksi aktif yang ditemukan pada 
sebagian galaksi. Galaksi Bima Sakti diketahui memiliki 
setidaknya satu lubang hitam supermasif.
• Secara historis galaksi dikelompokkan berdasarkan bentuk terlihatnya atau biasa 
disebut morfologi visualnya. Bentuk yang umum adalah galaksi eliptis, yang 
memiliki profil cahaya berbentuk elips. Galaksi spiral adalah galaksi berbentuk 
cakram dengan lengan galaksi yang melengkunng dan berisi debu. Galaksi dengan 
bentuk yang tak beraturan atau tidak biasa disebut galaksi tak beraturan dan 
biasanya disebabkan karena gangguan oleh tarikan gravitasi galaksi tetangga. 
Interaksi yang demikian antara galaksi-galaksi yang berdekatan dapat 
menyebabkan penggabungan, yang terkadang meningkatkan jumlah pembentukan 
bintang hingga menghasilkan galaksi starburst. 
• Kemungkinan terdapat lebih dari 170 miliar (1,7 × 1011) galaksi dalam alam 
semesta teramati. Sebagian besar berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec dan 
biasanya dipisahkan oleh jarak beberapa juta parsec (atau megaparsec). Ruang 
antargalaksi diisi oleh gas tipis dengan kerapatan massa kurang dari satu atom per 
meter kubik. Sebagian besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah hirarki 
himpunan yang disebut kelompok dan gugus, yang pada gilirannya membentuk 
himpunan yang lebih besar yang disebut gugus raksasa. Dalam skala terbesar 
himpunan-himpunan ini umumnya tersusun dalam lapisan dan untaian yang 
dikelilingi oleh kehampaan yang sangat luas. 
• Meskipun belum dipahami secara menyeluruh, materi gelap kemungkinan 
menyusun sekitar 90% dari massa sebagian besar galaksi.[butuh rujukan] Data 
pengamatan menunjukkan lubang hitam supermasif kemungkinan ada di pusat 
dari banyak (kalau tidak semua) galaksi.
Sejarah pengamatan 
• Pengetahuan bahwa kita hidup di dalam 
sebuah galaksi dan bahwa terdapat banyak 
galaksi lainnya, diperoleh seiring dengan 
penemuan-penemuan kita tentang Bima Sakti 
dan nebula-nebula lainnya di langit malam.
Bima Sakti 
• Filsuf Yunani Democritus (450–370 SM) mengemukakan bahwa pita kabut putih di 
langit malam hari yang dikenal sebagai Bima Sakti kemungkinan terdiri dari bintang-bintang 
yang sangat jauh jaraknya. Namun Aristoteles (384–322 SM), memercayai 
bahwa pita tersebut disebabkan oleh "kobaran hembusan napas yang menyala-nyala 
dari banyak bintang besar yang berjarak dekat satu sama lain" dan bahwa "kobaran 
ini terjadi di bagian atas atmosfer, yaitu di wilayah dunia yang selalu diisi dengan 
gerakan surgawi." Filsuf neoplatonis Olympiodorus Junior (± 495–570) kritis terhadap 
pandangan ini secara ilmiah, beralasan bahwa jika memang benar Bima Sakti berada 
di wilayah sublunar (terletak antara bumi dan bulan), maka harusnya ia terlihat 
berbeda pada waktu dan tempat yang berbeda di bumi, dan ia seharusnya memiliki 
paralaks, yang ternyata tidak. Dalam pandangannya, Bima Sakti terletak jauh di 
angkasa. Pendapat ini akan sangat berpengaruh nantinya di dalam dunia Islam.
• Menurut Mohani Muhammad, astronom Arab Ibnu Haitham (965–1037) 
adalah orang yang melakukan usaha-usaha pertama dalam mengamati 
dan mengukur paralaks Bima Sakti, dan ia menjadi "berkeyakinan kuat 
bahwa karena Bima Sakti tidak memiliki paralaks, pastilah jaraknya sangat 
jauh dari bumi dan bukannya berada dalam atmosfer." Astronom Persia Al- 
Biruni (973–1048) mengemukakan bahwa Bima Sakti merupakan 
"kumpulan yang tak terhitung jumlahnya dari bagian-bagian yang bersifat 
seperti bintang nebula."Astronom Andalusia Ibnu Bajjah (dikenal di barat 
dengan nama latin "Avempace", meninggal 1138) mengemukakan bahwa 
Bima Sakti dibentuk oleh banyak bintang yang saling hampir bersentuhan 
satu dengan yang lain sehingga tampak menjadi seperti gambar 
sinambung akibat pengaruh pembiasan dari material sublunar, mengutip 
hasil pengamatannya terhadap konjungsi antara Jupiter dan Mars sebagai 
bukti bahwa hal tersebut dapat terjadi jika dua objek saling berdekatan. 
Pada abad ke-14, ilmuwan kelahiran Suriah Ibnu Qayyim, mengemukakan 
bahwa Bima Sakti merupakan "bintang-bintang kecil yang tak terhitung 
jumlahnya saling berdesakan dalam alam bintang-bintang tetap".
• Bukti nyata bahwa Bima Sakti terdiri atas banyak bintang, datang pada tahun 1610 ketika 
astronom Italia Galileo Galilei menggunakan sebuah teleskop untuk mempelajari Bima 
Sakti dan menemukan bahwa Bima Sakti tersusun atas bintang-bintang redup dalam 
jumlah yang luar biasa banyaknya. Pada tahun 1750 astronom Inggris Thomas Wright, 
dalam bukunya An original theory or new hypothesis of the Universe (Teori asli atau 
hipotesis baru tentang Alam Semesta), berspekulasi (namun benar) bahwa Bima Sakti 
kemungkinan adalah sebuah badan berputar dari bintang-bintang dalam jumlah besar 
yang diikat oleh gaya gravitasi, serupa dengan tata surya namun dalam skala yang jauh 
lebih besar. Piringan bintang yang dihasilkan dapat terlihat sebagai pita di langit dari sudut 
pandang kita dalam piringan tersebut. Dalam risalah pada tahun 1755, Immanuel Kant 
mengembangkan ide Wright tentang struktur Bima Sakti. 
• Bentuk Bima Sakti yang disimpulkan dari hitungan bintang oleh William Herscel pada 
tahun 1785; tata surya dianggap berada di dekat pusat galaksi. 
• Usaha pertama untuk menggambarkan bentuk Bima Sakti dan letak matahari di dalamnya 
dilakukan oleh William Herschel pada tahun 1785 dengan cara menghitung secara hati-hati 
jumlah bintang yang ada di berbagai wilayah langit yang beda. Dia menghasilkan 
sebuah diagram bentuk Bima Sakti dengan tata surya terletak dekat dengan pusatnya. 
Menggunakan pendekatan yang lebih baik, Jacobus Kapteyn pada tahun 1920 sampai 
pada kesimpulan berupa sebuah gambar galaksi elipsoid kecil (dengan garis tengah kira-kira 
15 kiloparsec) dengan matahari terletak dekat dengan pusat galaksi. Metode yang 
berbeda oleh Harlow Shapley berdasarkan pengatalogan gugus bola menghasilkan 
gambar yang sangat jauh berbeda: sebuah piringan pipih dengan garis tengah kira-kira 
70 kiloparsec dan matahari terletak jauh dari pusat galaksi. Kedua analisis tersebut gagal 
memperhitungkan penyerapan cahaya oleh debu antarbintang yang ada di bidang galaksi, 
namun setelah Robert Julius Trumpler menghitung efek ini pada tahun 1930 dengan 
mempelajari gugus terbuka, gambaran terkini galaksi tuan rumah kita, Bima Sakti, terlahir.
Galaksi Bima Sakti
Pembedaan dari nebula lainnya 
• Pada abad ke-10, astronom Persia As-Sufi membuat pengamatan 
yang tercatat paling awal terhadap galaksi Andromeda, 
menggambarkannya sebagai "awan kecil". As-Sufi yang 
menerbitkan temuannya dalam Kitab Bintang-Bintang Tetap pada 
tahun 964, juga mengenali Awan Magellan Besar yang dapat dilihat 
dari Yaman, walau bukan dari Isfahan; dan galaksi ini tidak akan 
dilihat oleh orang Eropa hingga perjalanan Magellan pada abad ke- 
16. Galaksi Andromeda ditemukan kembali secara terpisah oleh 
Simon Marius pada tahun 1612. Hanya kedua galaksi inilah galaksi 
di luar Bima Sakti yang mudah dilihat dengan mata telanjang, 
menjadikan keduanya sebagai galaksi-galaksi pertama yang diamati 
dari bumi. Pada tahun 1750 Thomas Wright dalam bukunya An 
original theory or new hypothesis of the Universe (Teori asli atau 
hipotesis baru tentang Alam Semesta), berspekulasi (namun benar) 
bahwa Bima Sakti adalah sebuah badan berputar dari bintang-bintang, 
dan bahwa beberapa nebula yang tampak di malam hari 
bisa jadi merupakan Bima Sakti yang lain.
• Menuju akhir abad ke-18, Charles Messier menghimpun sebuah katalog yang berisi 
109 nebula (objek angkasa dengan tampilan berkabut) yang paling terang, yang 
kemudian diikuti dengan sebuah katalog yang lebih besar yang berisi 5.000 nebula 
disusun oleh William Herschel. Pada tahun 1845, Lord Rosse membangun sebuah 
teleskop baru yang mampu membedakan nebula elips dan spiral. Dia juga berhasil 
membedakan titik-titik sumber cahaya tunggal di beberapa nebula ini. 
• Pada tahun 1912 Vesto Slipher membuat penelitian dengan spektrografi terhadap 
nebula-nebula spiral paling terang untuk menentukan apakah mereka terbuat dari 
bahan-bahan kimia yang diharapkan ada dalam sebuah sistem planet. Namun 
Slipher menemukan bahwa nebula spiral memiliki geseran merah yang tinggi, 
menunjukkan bahwa mereka sedang bergerak menjauh dengan kecepatan yang 
lebih tinggi dari kecepatan lepas Bima Sakti. Karena itu disimpulkan bahwa galaksi-galaksi 
tersebut tidak terikat secara gravitasi pada Bima Sakti dan kecil 
kemungkinannya merupakan bagian dari Bima Sakti. 
• Pada tahun 1917, Heber Curtis mengamati bahwa terdapat sebuah bintang baru, S 
Andromedae, dalam "Nebula Andromeda Besar" (sebagaimana Galaksi 
Andromeda, Objek Messier M31 dikenal saat itu). Dengan mencari rekaman foto, 
dia menemukan 11 bintang baru lainnya. Curtis memperhatikan bahwa bintang-bintang 
baru ini rata-rata 10 magnitudo lebih redup dibandingkan dengan bintang-bintang 
baru yang muncul di galaksi kita. Sebagai hasilnya dia dapat menghitung 
perkiraan jaraknya adalah 150,000 parsec. Dia menjadi pendukung hipotesis yang 
disebut "island universes" yang beranggapan bahwa nebula spiral sebenarnya 
adalah galaksi tersendiri.
• Pada tahun 1920, apa yang disebut "Debat Besar" terjadi antara 
Harlow Shapley and Heber Curtis mengenai sifat Bima Sakti, nebula 
spiral dan dimensi alam semesta. Untuk mendukung klaimnya yang 
menyatakan Nebula Andromeda Besar merupakan sebuah galaksi 
luar, Curtis menunjukkan bukti berupa munculnya jalur-jalur gelap 
menyerupai awan debu yang terdapat pada Bima Sakti dan juga 
pergeseran Doppler yang cukup besar. 
• Permasalahan tersebut terselesaikan dengan pasti pada tahun 1922 
ketika astronom Estonia Ernst Öpik memberikan penentuan jarak 
yang mendukung teori bahwa Nebula Andromeda adalah benar 
merupakan sebuah objek luar galaksi yang jauh. Dengan 
menggunakan teleskop 100 inci baru milik Observatorium Gunung 
Wilson, Edwin Hubble berhasil menentukan bahwa bagian luar 
sebagian nebula spiral merupakan kumpulan dari bintang-bintang 
tunggal dan mengidentifikasi beberapa Bintang variabel Chepeid, 
yang memungkinkannya memperkirakan jarak nebula-nebula 
tersebut: mereka terlalu sangat jauh untuk dapat menjadi bagian 
dari Bima Sakti. Pada tahun 1936 Hubble menciptakan sebuah 
sistem klasifikasi untuk galaksi yang masih dipergunakan hingga saat 
ini yakni urutan Hubble.
Penelitian modern 
• Pada tahun 1944, Hendrik van de Hulst memperkirakan akan adanya 
radiasi gelombang mikro dengan panjang gelombang 21 cm yang berasal 
dari gas antarbintang yang berisi atom hidrogen; radiasi ini diamati pada 
tahun 1951. Radiasi ini memungkinkan penelitian yang jauh lebih baik 
terhadap galaksi Bima Sakti, karena radiasi tersebut tidak terpengaruh 
penyerapan oleh debu antarbintang, dan pergeseran Doppler-nya dapat 
digunakan untuk memetakan pergerakan gas tersebut di dalam galaksi. 
Pengamatan ini mendorong terciptanya postulat tentang struktur batang 
yang berputar pada pusat galaksi. Dengan teleskop radio yang 
ditingkatkan, gas hidrogen dapat juga dilacak pada galaksi-galaksi lain. 
• Pada tahun 1970, berdasarkan penelitian Vera Rubin terhadap kecepatan 
rotasi gas dalam galaksi, ditemukan bahwa total massa terlihat (bintang 
dan gas) tidak sesuai dengan kecepatan berputar gas tersebut. Masalah 
perputaran galaksi ini dikira dapat dijelaskan dengan adanya sejumlah 
besar materi gelap yang tak terlihat.
• Sejak tahun 1990-an, Teleskop Angkasa Hubble 
menghasilkan pengamatan yang lebih baik. Di antaranya, 
hasil pengamatan dengan Teleskop Hubble membuktikan 
bahwa materi gelap yang hilang dalam galaksi kita tidak 
mungkin pada dasarnya hanya terdiri dari bintang-bintang 
redup atau kecil. Hubble Deep Field, sebuah foto dengan 
eksposur yang sangat panjang wilayah langit yang relatif 
kosong, memberikan bukti bahwa terdapat kira-kira 125 
miliar (1,25×1011) galaksi di alam semesta. Peningkatan 
dalam teknologi pendeteksian spektrum-spektrum tak 
kasat mata (teleskop radio, kamera inframerah, dan 
teleskop sinar x) memungkinkan pendeteksian galaksi-galaksi 
lain yang tidak terdeteksi sebelumnya oleh teleskop 
Hubble. Secara khusus, survei galaksi dalam zona langka 
galaksi (wilayah langit yang terhalang oleh Bima Sakti) 
berhasil menunjukkan sejumlah galaksi baru.
Pembentukan 
• Model kosmologi yang ada saat ini mengenai alam semesta 
awal didasarkan pada teori Dentuman Besar. Sekitar 
300.000 tahun setelah peristiwa Dentuman Besar, atom-atom 
hidrogen dan helium mulai terbentuk, dalam sebuah 
peristiwa yang disebut rekombinasi. Hampir semua 
hidrogen adalah netral (tidak terionisasi) dan dengan 
mudah menyerap cahaya, serta belum ada bintang yang 
terbentuk. Akibatnya periode ini disebut "Zaman 
Kegelapan". Dari fluktuasi kepadatan (atau 
ketidakseragaman anisotropi) dalam materi purba inilah 
struktur-struktur yang lebih besar mulai muncul. Hasilnya, 
massa materi barionik mulai memadat dalam cincin cahaya 
materi gelap dingin. Struktur-struktur primordial inilah yang 
akhirnya menjadi galaksi yang kita lihat hari ini.
• Bukti tentang kemunculan awal galaksi ditemukan pada tahun 2006, ketika 
diketahui bahwa galaksi IOK-1 memiliki geseran merah yang luar biasa 
tinggi sebesar 6,96, setara dengan jangka waktu hanya 750 juta tahun 
setelah Dentuman Besar. Hal ini menjadikannya sebagai galaksi terjauh 
dan paling purba yang pernah dilihat.[80] Meskipun beberapa ilmuwan 
mengklaim objek lainlah (misalnya galaksi Abell 1835 IR1916) yang 
memiliki geseran merah lebih tinggi (dan karena itu sudah ada pada tahap 
yang lebih awal dalam evolusi alam semesta), namun usia dan komposisi 
IOK-1 ditentukan dengan cara yang lebih dapat diandalkan. Adanya 
protogalaksi yang seawal itu kemunculannya menunjukkan bahwa 
protogalaksi tersebut pastilah berkembang dalam apa yang disebut 
"Zaman Kegelapan". Namun, pada bulan Desember 2012 para astronom 
melaporkan bahwa galaksi UDFj-39546284 adalah galaksi terjauh yang 
diketahui dengan nilai geseran merah 11,9. Galaksi tersebut diperkirakan 
sudah ada sejak sekitar "380 juta tahun" setelah Dentuman Besar (setara 
dengan sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu), dan berjarak kira-kira 13,42 
miliar tahun cahaya.
• Bagaimana proses rinci terbentuknya galaksi seawal itu berlangsung masih 
merupakan sebuah pertanyaan pokok yang belum terjawab dalam 
astronomi. Teori yang ada dapat dibagi dalam dua kategori: dari atas ke 
bawah (top down) atau dari bawah ke atas (bottom-up). Dalam teori top-down 
(seperti model Eggen-Lynden-Bell-Sandage [ELS]), protogalaksi 
terbentuk dalam sebuah runtuhan serentak berskala besar yang 
berlangsung selama kira-kira seratus juta tahun. Dalam teori bottom-up 
(seperti model Searle-Zinn [SZ]), struktur kecil seperti gugus bola 
terbentuk dahulu, lalu kemudian sejumlah struktur tersebut bergabung 
untuk membentuk galaksi yang lebih besar. 
• Begitu protogalaksi mulai terbentuk dan mengerut, bintang-bintang halo 
pertama pun (disebut bintang Populasi III) muncul di dalamnya. Bintang-bintang 
ini tersusun hampir seluruhnya oleh hidrogen dan helium dan 
kemungkinan berukuran masif. Jika memang benar demikian, maka 
bintang-bintang yang sangat besar ini akan menghabiskan pasokan bahan 
bakarnya dengan cepat dan menjadi supernova, melepaskan unsur-unsur 
berat ke medium antarbintang. Bintang-bintang generasi pertama ini 
mengionisasi ulang hidrogen netral sekitarnya, menciptakan gelembung 
ruang yang mengembang yang bisa dengan mudah dilalui cahaya.
Evolusi 
• Dalam masa satu miliar tahun pembentukan galaksi, struktur-struktur 
kunci mulai muncul: gugus-gugus bola, lubang hitam 
supermasif pusat, dan sebuah tonjolan galaksi yang terdiri dari 
bintang Populasi II yang miskin logam sudah terbentuk. Terciptanya 
sebuah lubang hitam supermasif tampaknya memainkan peranan 
penting dalam mengatur pertumbuhan galaksi secara aktif, dengan 
membatasi jumlah materi tambahan yang ditambahkan. Sepanjang 
epos awal ini, galaksi mengalami lonjakan besar pembentukan 
bintang. 
• Selama dua miliar tahun berikutnya, akumulasi materi mengendap 
menjadi piringan galaksi. Sepanjang hidupnya sebuah galaksi akan 
terus menyerap materi yang tertarik dari awan kecepatan tinggi dan 
galaksi katai. Materi tersebut kebanyakan adalah hidrogen dan 
helium. Siklus kelahiran dan kematian bintang perlahan-lahan 
meningkatkan kelimpahan unsur-unsur berat yang akhirnya 
memungkinkan pembentukan planet.
• Evolusi galaksi dapat secara signifikan dipengaruhi oleh interaksi dan tabrakan. 
Penggabungan galaksi merupakan hal yang biasa terjadi selama epos awal, dan 
kebanyakan galaksi dalam masa ini memiliki bentuk yang aneh. Mengingat jarak 
antara bintang-bintang yang berjauhan, sebagian besar sistem bintang pada 
galaksi yang bertabrakan tidak akan terpengaruh. Namun, pelucutan gravitasional 
yang dialami gas dan debu antarbintang pada lengan spiral galaksi akan 
menghasilkan deretan panjang bintang-bintang yang dikenal sebagai ekor tidal. 
Contoh formasi ini dapat dilihat pada NGC 4676 atau Galaksi Antena.[94] 
• Sebagai contoh untuk interaksi yang demikian adalah galaksi Bima Sakti dan galaksi 
Andromeda di dekatnya. Keduanya saling bergerak menuju satu sama lain dengan 
kecepatan kira-kira 130 km/s, dan tergantung pada pergerakan menyisinya, 
keduanya dapat bertabrakan dalam waktu sekitar lima sampai enam juta tahun. 
Meskipun Bima Sakti tidak pernah bertabrakan dengan galaksi sebesar Andromeda 
sebelumnya, bukti akan tabrakan Bima Sakti dengan galaksi katai yang lebih kecil di 
masa lalu semakin banyak. 
• Interaksi skala besar semacam itu jarang terjadi. Seiring dengan berjalannya waktu, 
penggabungan dari dua sistem yang berukuran sama menjadi semakin jarang 
terjadi. Kebanyakan galaksi terang secara fundamental tetap tidak berubah selama 
beberapa miliar tahun terakhir, dan laju bersih pembentukan bintang mungkin 
mencapai puncaknya juga pada kira-kira sepuluh miliar tahun yang lalu.
Jenis dan bentuk 
• Galaksi dapat dikelompokkan dalam tiga jenis 
utama: eliptis, spiral dan tak beraturan. 
Gambaran yang lebih lengkap mengenai jenis 
galaksi berdasarkan bentuknya bisa didapatkan 
dalam sistem klasifikasi Hubble. Karena sistem 
klasifikasi Hubble hanya berdasarkan pada 
pengamatan visual, klasifikasi ini mungkin 
melewatkan beberapa karakteristik penting dari 
galaksi, seperti laju pembentukan bintang (di 
galaksi starburst) dan aktivitas inti galaksi (di 
galaksi aktif).
Eliptis 
• Sistem klasifikasi Hubble membedakan galaksi eliptis berdasarkan tingkat 
keelipsannya, dari E0 yang hampir berupa lingkaran, hingga E7 yang sangat 
lonjong. Galaksi dalam kategori ini memiliki bentuk dasar elipsoid, 
sehingga tampak elips dari berbagai sudut pandang. Galaksi tipe ini 
tampak memiliki sedikit struktur dan sedikit materi antarbintang, sehingga 
galaksi demikian memiliki sedikit gugus terbuka dan laju pembentukan 
bintang yang lambat. Galaksi tipe ini didominasi oleh bintang tua yang 
beredar mengelilingi pusat gravitasi dengan arah yang acak. Bintang-bintang 
dalam galaksi ini memiliki sedikit unsur-unsur berat karena 
pembentukan bintang sudah berhenti setelah lonjakan awalnya. Dalam hal 
tersebut, galaksi tipe ini mirip dengan gugus bola.[48] 
• Galaksi-galaksi terbesar di alam semesta berbentuk galaksi eliptis raksasa. 
Kebanyakan galaksi eliptis dipercayai terbentuk akibat interaksi antar 
galaksi yang menyebabkan tabrakan atau penggabungan.[49] Galaksi 
starburst merupakan akibat dari tabrakan yang demikian dan dapat 
menyebabkan pembentukan galaksi eliptis.
Contoh: 
- Galaksi eliptis raksasa ESO 325-G004
Spiral 
• Galaksi spiral terdiri dari sebuah piringan bintang-bintang yang berotasi, materi antarbintang, 
serta sebuah tonjolan pusat yang terdiri dari bintang-bintang tua. Selain itu, terdapat lengan-lengan 
spiral terang yang menjulur dari tonjolan pusat. Dalam sistem klasifikasi Hubble, 
galaksi spiral digolongkan sebagai tipe S, diikuti sebuah huruf (a, b, atau c) yang menunjukkan 
tingkat kerapatan dari lengan spiral dan ukuran dari tonjolan pusat. Galaksi Sa memiliki 
lengan spiral yang samar dan bergulung rapat, serta tonjolan pusat yang relatif besar. 
Sedangkan galaksi Sc memiliki lengan spiral yang jelas dan melebar serta tonjolan pusat yang 
relatif kecil. Galaksi spiral dengan lengan yang tidak jelas terkadang disebut galaksi spiral 
flocculent. Sedang galaksi dengan lengan yang jelas dan menonjol disebut galaksi spiral grand 
design. 
• Dalam galaksi spiral, lengannya membentuk pola seperti spiral logaritmis, pola yang secara 
teoritis terbentuk karena adanya gangguan terhadap massa bintang yang berputar seragam. 
Dalam teori gelombang kepadatan lengan spiral ini diperkirakan berisi materi berkepadatan 
tinggi. Saat bintang melewati salah satu lengan galaksi kecepatannya dipengaruhi oleh gaya 
gravitasi daerah yang kepadatan materinya lebih tinggi, dan kembali normal saat bintang 
sudah melewatinya. Efek ini mirip dengan "gelombang" pelambatan mobil di jalan raya yang 
penuh mobil. Lengan galaksi terlihat jelas karena kepadatan materi yang tinggi 
memungkinkan pembentukan bintang sehingga terdapat banyak bintang muda dan terang di 
sana.
• Sebagian besar galaksi spiral memiliki kumpulan bintang berbentuk 
batang lurus yang memanjang keluar dari sisi daerah inti dan 
kemudian bergabung dengan struktur lengan spiral. Dalam sistem 
klasifikasi Hubble, galaksi ini dikategorikan sebagai SB, dan diikuti 
huruf (a, b atau c) yang mengindikasikan bentuk lengan spiralnya 
(serupa dengan penggolongan galaksi spiral biasa). Batang galaksi 
diperkirakan merupakan struktur sementara yang disebabkan oleh 
gelombang materi berkepadatan tinggi dari inti galaksi, atau karena 
interaksi pasang surut dengan galaksi lain. Banyak galaksi spiral 
berbatang yang berinti aktif, kemungkinan karena adanya gas yang 
menuju ke inti melalui lengan spiral. 
• Galaksi Bima Sakti merupakan galaksi spiral berbatang ukuran 
besar[56] dengan diameter sekitar 30 kiloparsec dan ketebalan 
sekitar satu kiloparsec. Bima Sakti memiliki sekitar 200 miliar 
(2×1011)[57] bintang dengan massa total sekitar 600 miliar 
(6×1011) kali massa Matahari.
Contoh: 
- NGC 1300(Spiral berbatang) 
- Spiral Galaxy Messier 51/ NGC 5194(Spiral tanpa batang) 
Galaksi Pusaran (kiri), sebuah galaksi 
spiral tanpa batang. 
NGC 1300, contoh galaksi spiral berbatang.
Bentuk lain 
• Galaksi ganjil (peculiar galaxy) merupakan galaksi yang memiliki 
sifat-sifat yang tidak biasa karena interaksi pasang surut dengan 
galaksi lain. Contohnya adalah galaksi cincin, yang memiliki struktur 
mirip cincin berisi bintang dan materi antarbintang yang 
mengelilingi inti kosong. Galaksi cincin diperkirakan terbentuk saat 
galaksi kecil melewati inti galaksi yang lebih besar. Kejadian tersebut 
mungkin pernah dialami galaksi Andromeda yang memiliki 
beberapa struktur mirip cincin jika diamati pada spektrum 
inframerah.
• Galaksi lentikular merupakan bentuk pertengahan yang memiliki 
sifat baik dari galaksi eliptis maupun galaksi spiral, dan 
dikategorikan sebagai tipe S0 dan memiliki lengan spiral yang 
samar-samar serta halo berisi bintang yang berbentuk eliptis. 
(Galaksi lentikular berbatang masuk dalam klasifikasi Hubble SB0). 
• Selain yang disebutkan dalam klasifikasi di atas, terdapat beberapa 
galaksi yang tidak dapat langsung digolongkan ke dalam bentuk 
eliptis atau spiral. Kelompok ini digolongkan sebagai galaksi iregular. 
Galaksi iregular tipe Irr-I memiliki semacam struktur, namun tidak 
jelas masuk dalam salah satu klasifikasi Hubble. Galaksi iregular tipe 
Irr-II tidak memiliki struktur apapun yang mirip klasifikasi Hubble, 
dan kemungkinan pernah terganggu oleh galaksi lain. Contoh 
terdekat galaksi (katai) iregular adalah Awan Magellan.
NGC 5866 adalah contoh galaksi 
lentikular. 
Obyek Hoag, merupakan galaksi cincin.
Galaksi Katai 
• Meski galaksi eliptis dan spiral terlihat sangat menonjol, namun sepertinya 
sebagian besar galaksi di alam semesta merupakan galaksi katai. Galaksi 
katai tampak relatif kecil jika dibandingkan dengan galaksi lain, kira-kira 
hanya seperseratus dari ukuran Bima Sakti dan hanya berisi beberapa 
miliar bintang. Bahkan beberapa galaksi katai ultra-kompak baru-baru ini 
ditemukan yang hanya berukuran 100 parsec panjangnya.[63] 
• Beberapa galaksi katai dapat mengitari sebuah galaksi tunggal yang lebih 
besar; Bima Sakti sendiri memiliki sedikitnya selusin satelit yang demikian, 
dengan perkiran 300–500 lagi belum ditemukan.[64] Galaksi katai dapat 
juga diklasifikasikan lagi menjadi eliptis, spiral, atau tak beraturan. Karena 
galaksi katai eliptis kecil hanya memiliki sedikit kemiripan dengan galaksi 
eliptis besar, maka mereka lebih sering disebut galaksi sferoid katai. 
• Sebuah penelitian terhadap 27 galaksi tetangga Bima Sakti, menemukan 
bahwa setiap galaksi katai memiliki massa pusat kurang lebih 10 juta 
massa matahari terlepas dari apakah galaksi tersebut memiliki seribu atau 
sejuta bintang. Hal ini mendorong pada kesimpulan bahwa galaksi 
sebagian besarnya terdiri dari materi gelap, dan bahwa ukuran 
minimumnya mungkin menunjukkan keberadaan semacam materi gelap 
hangat, yang tak mampu melakukan peleburan gravitasi dalam skala kecil.
Galaksi katai ESO 540-31 berjarak lebih dari 11 juta 
tahun cahaya dari bumi, di rasi bintang Cetus. 
NGC 1705, contoh 
galaksi katai kompak 
biru yang dekat. 
Gambar dari Teleskop 
Angkasa Hubble. 
Galaksi katai Phoenix adalah 
galaksi katai tidak beraturan, 
berisi bintang muda di daerah 
dalam dan yang lebih tua di 
pinggirannya.
Starburst 
• Bintang diciptakan dalam galaksi dari cadangan gas dingin yang berbentuk awan molekul 
raksasa. Galaksi-galaksi yang membentuk bintang dengan laju yang luar biasa dikenal sebagai 
galaksi starburst. Namun galaksi-galaksi yang demikian akan memakan habis cadangan gasnya 
dalam rentang waktu yang jauh lebih pendek dari umur galaksi itu sendiri. Karena itu, 
aktivitas pembentukan bintang biasanya hanya berlangsung selama sekitar 10 juta tahun; 
sebuah jangka waktu yang relatif pendek dalam sejarah hidup sebuah galaksi. Galaksi 
starburst lebih sering dijumpai dalam masa-masa awal alam semesta, dan saat ini masih 
menyumbang sebesar sekitar 15% dari total laju pembentukan bintang. 
• Galaksi starburst ditandai oleh adanya konsentrasi gas penuh debu dan kemunculan bintang-bintang 
yang baru dibentuk, termasuk bintang-bintang masif yang mengionisasi awan-awan 
molekul di sekitarnya dan membentuk wilayah-wilayah H II. Bintang-bintang masif ini 
menghasilkan ledakan supernova, yang mengakibatkan menyebarnya sisa-sisa supernova dan 
berinteraksi dengan kuat dengan gas-gas di sekitarnya. Hal ini memicu reaksi berantai 
pembentukan bintang yang menyebar ke seluruh wilayah galaksi yang berisi gas. Hanya ketika 
gas yang tersedia sudah hampir habis atau menyebar, maka aktivitas pembentukan bintang 
berhenti. 
• Galaksi starburst sering diasosiasikan dengan galaksi-galaksi yang sedang bergabung atau 
berinteraksi. Contoh dasar dari interaksi yang menghasilkan galaksi starburst adalah M82, 
yang tadinya berpapasan dengan galaksi M81 yang lebih besar. Galaksi tak beraturan sering 
kali memiliki titik-titik aktivitas pembentukan bintang yang tersebar.
M82, contoh utama 
galaksi starburst, 
mengalami 
peningkatan 10 kali 
lipat dalam laju 
pembentukan 
bintang dibandingkan 
dengan galaksi yang 
"normal".
Galeri Foto 
Galaksi Triangulum(M33).
Galaksi di Alam Semesta

More Related Content

What's hot

182930088 galaksi-ppt
182930088 galaksi-ppt182930088 galaksi-ppt
182930088 galaksi-pptSAm JOem
 
Ppt alam semesta dan tata surya
Ppt alam semesta dan tata suryaPpt alam semesta dan tata surya
Ppt alam semesta dan tata suryaVica Abhinayya
 
Jagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksiJagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksieviza
 
Makalah tentang saturnus
Makalah tentang saturnusMakalah tentang saturnus
Makalah tentang saturnusSantos Tos
 
SCES3033 Buruj, Stuktur Matahari & Fenomena Suria
SCES3033 Buruj, Stuktur Matahari & Fenomena SuriaSCES3033 Buruj, Stuktur Matahari & Fenomena Suria
SCES3033 Buruj, Stuktur Matahari & Fenomena Suriarosedainty
 
Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"
Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"
Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"State University of Padang
 
Bintang dan dinamikanya
Bintang dan dinamikanyaBintang dan dinamikanya
Bintang dan dinamikanyaIntan Megawati
 
Tata surya, gerak bumi dan gerak bulan tendik
Tata surya, gerak bumi dan gerak bulan tendikTata surya, gerak bumi dan gerak bulan tendik
Tata surya, gerak bumi dan gerak bulan tendikdidit23
 
Bumi dalam alam semesta
Bumi dalam alam semestaBumi dalam alam semesta
Bumi dalam alam semestaDwi Anom
 
Q. presentasi geografi planet planet
Q. presentasi geografi planet planetQ. presentasi geografi planet planet
Q. presentasi geografi planet planetHadaral Hudanul
 
Galaksi (BAB 12) KSSM FORM 2
Galaksi (BAB 12) KSSM FORM 2Galaksi (BAB 12) KSSM FORM 2
Galaksi (BAB 12) KSSM FORM 2NadiahShahrel
 
Sistem Tata surya
Sistem Tata suryaSistem Tata surya
Sistem Tata suryaSaraswati N
 
Slide powerpoint bumi & alam semesta
Slide powerpoint bumi & alam semestaSlide powerpoint bumi & alam semesta
Slide powerpoint bumi & alam semestaaisyamafiza
 

What's hot (20)

9.2
9.29.2
9.2
 
Powerpoint jagad raya
Powerpoint jagad rayaPowerpoint jagad raya
Powerpoint jagad raya
 
182930088 galaksi-ppt
182930088 galaksi-ppt182930088 galaksi-ppt
182930088 galaksi-ppt
 
Ppt ipba galaksi dan alam semesta
Ppt ipba galaksi dan alam semesta Ppt ipba galaksi dan alam semesta
Ppt ipba galaksi dan alam semesta
 
Jagad raya
Jagad rayaJagad raya
Jagad raya
 
Ppt alam semesta dan tata surya
Ppt alam semesta dan tata suryaPpt alam semesta dan tata surya
Ppt alam semesta dan tata surya
 
Jagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksiJagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksi
 
Makalah tentang saturnus
Makalah tentang saturnusMakalah tentang saturnus
Makalah tentang saturnus
 
SCES3033 Buruj, Stuktur Matahari & Fenomena Suria
SCES3033 Buruj, Stuktur Matahari & Fenomena SuriaSCES3033 Buruj, Stuktur Matahari & Fenomena Suria
SCES3033 Buruj, Stuktur Matahari & Fenomena Suria
 
Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"
Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"
Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"
 
Bintang dan dinamikanya
Bintang dan dinamikanyaBintang dan dinamikanya
Bintang dan dinamikanya
 
Bintang dan matahari
Bintang dan matahariBintang dan matahari
Bintang dan matahari
 
Tata surya dan proses terbentuknya jagat raya
Tata surya dan proses terbentuknya jagat rayaTata surya dan proses terbentuknya jagat raya
Tata surya dan proses terbentuknya jagat raya
 
Tata surya, gerak bumi dan gerak bulan tendik
Tata surya, gerak bumi dan gerak bulan tendikTata surya, gerak bumi dan gerak bulan tendik
Tata surya, gerak bumi dan gerak bulan tendik
 
Bumi dalam alam semesta
Bumi dalam alam semestaBumi dalam alam semesta
Bumi dalam alam semesta
 
Q. presentasi geografi planet planet
Q. presentasi geografi planet planetQ. presentasi geografi planet planet
Q. presentasi geografi planet planet
 
Galaksi (BAB 12) KSSM FORM 2
Galaksi (BAB 12) KSSM FORM 2Galaksi (BAB 12) KSSM FORM 2
Galaksi (BAB 12) KSSM FORM 2
 
Sistem Tata surya
Sistem Tata suryaSistem Tata surya
Sistem Tata surya
 
Slide powerpoint bumi & alam semesta
Slide powerpoint bumi & alam semestaSlide powerpoint bumi & alam semesta
Slide powerpoint bumi & alam semesta
 
Bab 4 IAD
Bab 4 IADBab 4 IAD
Bab 4 IAD
 

Viewers also liked

Viewers also liked (16)

Bintang dan Galaksi
Bintang dan GalaksiBintang dan Galaksi
Bintang dan Galaksi
 
Galaxy / galaksi
Galaxy / galaksiGalaxy / galaksi
Galaxy / galaksi
 
Bintang dan galaksi
Bintang dan galaksiBintang dan galaksi
Bintang dan galaksi
 
Power point bab 9
Power point bab 9Power point bab 9
Power point bab 9
 
Asal mula-alam-semesta
Asal mula-alam-semestaAsal mula-alam-semesta
Asal mula-alam-semesta
 
slaid sistem suria
slaid sistem suriaslaid sistem suria
slaid sistem suria
 
Perkumuhan
PerkumuhanPerkumuhan
Perkumuhan
 
Buruj
BurujBuruj
Buruj
 
Nebulas
NebulasNebulas
Nebulas
 
Sistem suria
Sistem suriaSistem suria
Sistem suria
 
Sistem Suria
Sistem SuriaSistem Suria
Sistem Suria
 
TATA SURYA
TATA SURYATATA SURYA
TATA SURYA
 
MENGENALI PLANET-PLANET DALAM SISTEM SURIA
MENGENALI PLANET-PLANET DALAM SISTEM SURIA    MENGENALI PLANET-PLANET DALAM SISTEM SURIA
MENGENALI PLANET-PLANET DALAM SISTEM SURIA
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Buruj Sains Tahun 5
Buruj Sains Tahun 5Buruj Sains Tahun 5
Buruj Sains Tahun 5
 

Similar to Galaksi di Alam Semesta

Power point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaPower point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaalikaaa1
 
Bab 1 alam semesta
Bab 1 alam semestaBab 1 alam semesta
Bab 1 alam semestaAna Onana
 
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Paarief Udin
 
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepas
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepasSumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepas
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepasAtifah Ruzana Abd Wahab
 
Makalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA IIMakalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA IIShriie Arianti
 
Bumi dan alam semesta
Bumi dan alam semestaBumi dan alam semesta
Bumi dan alam semestaAsti27
 
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)Dhea Yulia Ningsih
 
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.docMAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.docPuskesmasPasundanGar
 
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.docMAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.docPuskesmasPasundanGar
 

Similar to Galaksi di Alam Semesta (20)

Galaksi
GalaksiGalaksi
Galaksi
 
Power point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaPower point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata surya
 
Bab 1 alam semesta
Bab 1 alam semestaBab 1 alam semesta
Bab 1 alam semesta
 
PPT IAD KLMPK 5.pptx
PPT IAD KLMPK 5.pptxPPT IAD KLMPK 5.pptx
PPT IAD KLMPK 5.pptx
 
Overview galaksi
Overview galaksiOverview galaksi
Overview galaksi
 
Ghhh
GhhhGhhh
Ghhh
 
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
 
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepas
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepasSumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepas
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepas
 
Makalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA IIMakalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA II
 
Jagat Raya
Jagat RayaJagat Raya
Jagat Raya
 
Bumi dan alam semesta
Bumi dan alam semestaBumi dan alam semesta
Bumi dan alam semesta
 
TATA SURYA
TATA SURYATATA SURYA
TATA SURYA
 
TATA SURYA
TATA SURYATATA SURYA
TATA SURYA
 
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
 
Alam semesta
Alam semestaAlam semesta
Alam semesta
 
Ipa fisika
Ipa fisikaIpa fisika
Ipa fisika
 
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.docMAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
 
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.docMAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
MAKALAH_BUMI_DAN_TATA_SURYA_KONSEP_DASAR.doc
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Recently uploaded

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 

Recently uploaded (10)

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 

Galaksi di Alam Semesta

  • 2. Galaksi • Galaksi adalah sebuah sistem masif yang terikat gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu medium antarbintang, dan materi gelap–komponen yang penting namun belum begitu dimengerti.[1][2] Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias (γαλαξίας), yang berarti "seperti susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way [jalan susu]). Galaksi yang ada berkisar dari galaksi katai dengan hanya sepuluh juta (107) bintang[3] hingga galaksi raksasa dengan seratus triliun (1014) bintang,[4] yang semuanya mengorbit pada pusat massa galaksi masing-masing. Matahari adalah salah satu bintang dalam galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit Matahari.
  • 3. • Tiap galaksi memiliki jumlah sistem bintang dan gugus bintang yang beragam, demikian juga jenis awan antarbintangnya. Di antara galaksi-galaksi ini tersebar medium antarbintang berupa gas, debu, dan sinar kosmis. Lubang hitam supermasif terdapat di pusat sebagian besar galaksi. Diperkirakan lubang hitam supermasif inilah penyebab utama inti galaksi aktif yang ditemukan pada sebagian galaksi. Galaksi Bima Sakti diketahui memiliki setidaknya satu lubang hitam supermasif.
  • 4. • Secara historis galaksi dikelompokkan berdasarkan bentuk terlihatnya atau biasa disebut morfologi visualnya. Bentuk yang umum adalah galaksi eliptis, yang memiliki profil cahaya berbentuk elips. Galaksi spiral adalah galaksi berbentuk cakram dengan lengan galaksi yang melengkunng dan berisi debu. Galaksi dengan bentuk yang tak beraturan atau tidak biasa disebut galaksi tak beraturan dan biasanya disebabkan karena gangguan oleh tarikan gravitasi galaksi tetangga. Interaksi yang demikian antara galaksi-galaksi yang berdekatan dapat menyebabkan penggabungan, yang terkadang meningkatkan jumlah pembentukan bintang hingga menghasilkan galaksi starburst. • Kemungkinan terdapat lebih dari 170 miliar (1,7 × 1011) galaksi dalam alam semesta teramati. Sebagian besar berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak beberapa juta parsec (atau megaparsec). Ruang antargalaksi diisi oleh gas tipis dengan kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah hirarki himpunan yang disebut kelompok dan gugus, yang pada gilirannya membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut gugus raksasa. Dalam skala terbesar himpunan-himpunan ini umumnya tersusun dalam lapisan dan untaian yang dikelilingi oleh kehampaan yang sangat luas. • Meskipun belum dipahami secara menyeluruh, materi gelap kemungkinan menyusun sekitar 90% dari massa sebagian besar galaksi.[butuh rujukan] Data pengamatan menunjukkan lubang hitam supermasif kemungkinan ada di pusat dari banyak (kalau tidak semua) galaksi.
  • 5. Sejarah pengamatan • Pengetahuan bahwa kita hidup di dalam sebuah galaksi dan bahwa terdapat banyak galaksi lainnya, diperoleh seiring dengan penemuan-penemuan kita tentang Bima Sakti dan nebula-nebula lainnya di langit malam.
  • 6. Bima Sakti • Filsuf Yunani Democritus (450–370 SM) mengemukakan bahwa pita kabut putih di langit malam hari yang dikenal sebagai Bima Sakti kemungkinan terdiri dari bintang-bintang yang sangat jauh jaraknya. Namun Aristoteles (384–322 SM), memercayai bahwa pita tersebut disebabkan oleh "kobaran hembusan napas yang menyala-nyala dari banyak bintang besar yang berjarak dekat satu sama lain" dan bahwa "kobaran ini terjadi di bagian atas atmosfer, yaitu di wilayah dunia yang selalu diisi dengan gerakan surgawi." Filsuf neoplatonis Olympiodorus Junior (± 495–570) kritis terhadap pandangan ini secara ilmiah, beralasan bahwa jika memang benar Bima Sakti berada di wilayah sublunar (terletak antara bumi dan bulan), maka harusnya ia terlihat berbeda pada waktu dan tempat yang berbeda di bumi, dan ia seharusnya memiliki paralaks, yang ternyata tidak. Dalam pandangannya, Bima Sakti terletak jauh di angkasa. Pendapat ini akan sangat berpengaruh nantinya di dalam dunia Islam.
  • 7. • Menurut Mohani Muhammad, astronom Arab Ibnu Haitham (965–1037) adalah orang yang melakukan usaha-usaha pertama dalam mengamati dan mengukur paralaks Bima Sakti, dan ia menjadi "berkeyakinan kuat bahwa karena Bima Sakti tidak memiliki paralaks, pastilah jaraknya sangat jauh dari bumi dan bukannya berada dalam atmosfer." Astronom Persia Al- Biruni (973–1048) mengemukakan bahwa Bima Sakti merupakan "kumpulan yang tak terhitung jumlahnya dari bagian-bagian yang bersifat seperti bintang nebula."Astronom Andalusia Ibnu Bajjah (dikenal di barat dengan nama latin "Avempace", meninggal 1138) mengemukakan bahwa Bima Sakti dibentuk oleh banyak bintang yang saling hampir bersentuhan satu dengan yang lain sehingga tampak menjadi seperti gambar sinambung akibat pengaruh pembiasan dari material sublunar, mengutip hasil pengamatannya terhadap konjungsi antara Jupiter dan Mars sebagai bukti bahwa hal tersebut dapat terjadi jika dua objek saling berdekatan. Pada abad ke-14, ilmuwan kelahiran Suriah Ibnu Qayyim, mengemukakan bahwa Bima Sakti merupakan "bintang-bintang kecil yang tak terhitung jumlahnya saling berdesakan dalam alam bintang-bintang tetap".
  • 8. • Bukti nyata bahwa Bima Sakti terdiri atas banyak bintang, datang pada tahun 1610 ketika astronom Italia Galileo Galilei menggunakan sebuah teleskop untuk mempelajari Bima Sakti dan menemukan bahwa Bima Sakti tersusun atas bintang-bintang redup dalam jumlah yang luar biasa banyaknya. Pada tahun 1750 astronom Inggris Thomas Wright, dalam bukunya An original theory or new hypothesis of the Universe (Teori asli atau hipotesis baru tentang Alam Semesta), berspekulasi (namun benar) bahwa Bima Sakti kemungkinan adalah sebuah badan berputar dari bintang-bintang dalam jumlah besar yang diikat oleh gaya gravitasi, serupa dengan tata surya namun dalam skala yang jauh lebih besar. Piringan bintang yang dihasilkan dapat terlihat sebagai pita di langit dari sudut pandang kita dalam piringan tersebut. Dalam risalah pada tahun 1755, Immanuel Kant mengembangkan ide Wright tentang struktur Bima Sakti. • Bentuk Bima Sakti yang disimpulkan dari hitungan bintang oleh William Herscel pada tahun 1785; tata surya dianggap berada di dekat pusat galaksi. • Usaha pertama untuk menggambarkan bentuk Bima Sakti dan letak matahari di dalamnya dilakukan oleh William Herschel pada tahun 1785 dengan cara menghitung secara hati-hati jumlah bintang yang ada di berbagai wilayah langit yang beda. Dia menghasilkan sebuah diagram bentuk Bima Sakti dengan tata surya terletak dekat dengan pusatnya. Menggunakan pendekatan yang lebih baik, Jacobus Kapteyn pada tahun 1920 sampai pada kesimpulan berupa sebuah gambar galaksi elipsoid kecil (dengan garis tengah kira-kira 15 kiloparsec) dengan matahari terletak dekat dengan pusat galaksi. Metode yang berbeda oleh Harlow Shapley berdasarkan pengatalogan gugus bola menghasilkan gambar yang sangat jauh berbeda: sebuah piringan pipih dengan garis tengah kira-kira 70 kiloparsec dan matahari terletak jauh dari pusat galaksi. Kedua analisis tersebut gagal memperhitungkan penyerapan cahaya oleh debu antarbintang yang ada di bidang galaksi, namun setelah Robert Julius Trumpler menghitung efek ini pada tahun 1930 dengan mempelajari gugus terbuka, gambaran terkini galaksi tuan rumah kita, Bima Sakti, terlahir.
  • 10. Pembedaan dari nebula lainnya • Pada abad ke-10, astronom Persia As-Sufi membuat pengamatan yang tercatat paling awal terhadap galaksi Andromeda, menggambarkannya sebagai "awan kecil". As-Sufi yang menerbitkan temuannya dalam Kitab Bintang-Bintang Tetap pada tahun 964, juga mengenali Awan Magellan Besar yang dapat dilihat dari Yaman, walau bukan dari Isfahan; dan galaksi ini tidak akan dilihat oleh orang Eropa hingga perjalanan Magellan pada abad ke- 16. Galaksi Andromeda ditemukan kembali secara terpisah oleh Simon Marius pada tahun 1612. Hanya kedua galaksi inilah galaksi di luar Bima Sakti yang mudah dilihat dengan mata telanjang, menjadikan keduanya sebagai galaksi-galaksi pertama yang diamati dari bumi. Pada tahun 1750 Thomas Wright dalam bukunya An original theory or new hypothesis of the Universe (Teori asli atau hipotesis baru tentang Alam Semesta), berspekulasi (namun benar) bahwa Bima Sakti adalah sebuah badan berputar dari bintang-bintang, dan bahwa beberapa nebula yang tampak di malam hari bisa jadi merupakan Bima Sakti yang lain.
  • 11. • Menuju akhir abad ke-18, Charles Messier menghimpun sebuah katalog yang berisi 109 nebula (objek angkasa dengan tampilan berkabut) yang paling terang, yang kemudian diikuti dengan sebuah katalog yang lebih besar yang berisi 5.000 nebula disusun oleh William Herschel. Pada tahun 1845, Lord Rosse membangun sebuah teleskop baru yang mampu membedakan nebula elips dan spiral. Dia juga berhasil membedakan titik-titik sumber cahaya tunggal di beberapa nebula ini. • Pada tahun 1912 Vesto Slipher membuat penelitian dengan spektrografi terhadap nebula-nebula spiral paling terang untuk menentukan apakah mereka terbuat dari bahan-bahan kimia yang diharapkan ada dalam sebuah sistem planet. Namun Slipher menemukan bahwa nebula spiral memiliki geseran merah yang tinggi, menunjukkan bahwa mereka sedang bergerak menjauh dengan kecepatan yang lebih tinggi dari kecepatan lepas Bima Sakti. Karena itu disimpulkan bahwa galaksi-galaksi tersebut tidak terikat secara gravitasi pada Bima Sakti dan kecil kemungkinannya merupakan bagian dari Bima Sakti. • Pada tahun 1917, Heber Curtis mengamati bahwa terdapat sebuah bintang baru, S Andromedae, dalam "Nebula Andromeda Besar" (sebagaimana Galaksi Andromeda, Objek Messier M31 dikenal saat itu). Dengan mencari rekaman foto, dia menemukan 11 bintang baru lainnya. Curtis memperhatikan bahwa bintang-bintang baru ini rata-rata 10 magnitudo lebih redup dibandingkan dengan bintang-bintang baru yang muncul di galaksi kita. Sebagai hasilnya dia dapat menghitung perkiraan jaraknya adalah 150,000 parsec. Dia menjadi pendukung hipotesis yang disebut "island universes" yang beranggapan bahwa nebula spiral sebenarnya adalah galaksi tersendiri.
  • 12. • Pada tahun 1920, apa yang disebut "Debat Besar" terjadi antara Harlow Shapley and Heber Curtis mengenai sifat Bima Sakti, nebula spiral dan dimensi alam semesta. Untuk mendukung klaimnya yang menyatakan Nebula Andromeda Besar merupakan sebuah galaksi luar, Curtis menunjukkan bukti berupa munculnya jalur-jalur gelap menyerupai awan debu yang terdapat pada Bima Sakti dan juga pergeseran Doppler yang cukup besar. • Permasalahan tersebut terselesaikan dengan pasti pada tahun 1922 ketika astronom Estonia Ernst Öpik memberikan penentuan jarak yang mendukung teori bahwa Nebula Andromeda adalah benar merupakan sebuah objek luar galaksi yang jauh. Dengan menggunakan teleskop 100 inci baru milik Observatorium Gunung Wilson, Edwin Hubble berhasil menentukan bahwa bagian luar sebagian nebula spiral merupakan kumpulan dari bintang-bintang tunggal dan mengidentifikasi beberapa Bintang variabel Chepeid, yang memungkinkannya memperkirakan jarak nebula-nebula tersebut: mereka terlalu sangat jauh untuk dapat menjadi bagian dari Bima Sakti. Pada tahun 1936 Hubble menciptakan sebuah sistem klasifikasi untuk galaksi yang masih dipergunakan hingga saat ini yakni urutan Hubble.
  • 13. Penelitian modern • Pada tahun 1944, Hendrik van de Hulst memperkirakan akan adanya radiasi gelombang mikro dengan panjang gelombang 21 cm yang berasal dari gas antarbintang yang berisi atom hidrogen; radiasi ini diamati pada tahun 1951. Radiasi ini memungkinkan penelitian yang jauh lebih baik terhadap galaksi Bima Sakti, karena radiasi tersebut tidak terpengaruh penyerapan oleh debu antarbintang, dan pergeseran Doppler-nya dapat digunakan untuk memetakan pergerakan gas tersebut di dalam galaksi. Pengamatan ini mendorong terciptanya postulat tentang struktur batang yang berputar pada pusat galaksi. Dengan teleskop radio yang ditingkatkan, gas hidrogen dapat juga dilacak pada galaksi-galaksi lain. • Pada tahun 1970, berdasarkan penelitian Vera Rubin terhadap kecepatan rotasi gas dalam galaksi, ditemukan bahwa total massa terlihat (bintang dan gas) tidak sesuai dengan kecepatan berputar gas tersebut. Masalah perputaran galaksi ini dikira dapat dijelaskan dengan adanya sejumlah besar materi gelap yang tak terlihat.
  • 14. • Sejak tahun 1990-an, Teleskop Angkasa Hubble menghasilkan pengamatan yang lebih baik. Di antaranya, hasil pengamatan dengan Teleskop Hubble membuktikan bahwa materi gelap yang hilang dalam galaksi kita tidak mungkin pada dasarnya hanya terdiri dari bintang-bintang redup atau kecil. Hubble Deep Field, sebuah foto dengan eksposur yang sangat panjang wilayah langit yang relatif kosong, memberikan bukti bahwa terdapat kira-kira 125 miliar (1,25×1011) galaksi di alam semesta. Peningkatan dalam teknologi pendeteksian spektrum-spektrum tak kasat mata (teleskop radio, kamera inframerah, dan teleskop sinar x) memungkinkan pendeteksian galaksi-galaksi lain yang tidak terdeteksi sebelumnya oleh teleskop Hubble. Secara khusus, survei galaksi dalam zona langka galaksi (wilayah langit yang terhalang oleh Bima Sakti) berhasil menunjukkan sejumlah galaksi baru.
  • 15. Pembentukan • Model kosmologi yang ada saat ini mengenai alam semesta awal didasarkan pada teori Dentuman Besar. Sekitar 300.000 tahun setelah peristiwa Dentuman Besar, atom-atom hidrogen dan helium mulai terbentuk, dalam sebuah peristiwa yang disebut rekombinasi. Hampir semua hidrogen adalah netral (tidak terionisasi) dan dengan mudah menyerap cahaya, serta belum ada bintang yang terbentuk. Akibatnya periode ini disebut "Zaman Kegelapan". Dari fluktuasi kepadatan (atau ketidakseragaman anisotropi) dalam materi purba inilah struktur-struktur yang lebih besar mulai muncul. Hasilnya, massa materi barionik mulai memadat dalam cincin cahaya materi gelap dingin. Struktur-struktur primordial inilah yang akhirnya menjadi galaksi yang kita lihat hari ini.
  • 16. • Bukti tentang kemunculan awal galaksi ditemukan pada tahun 2006, ketika diketahui bahwa galaksi IOK-1 memiliki geseran merah yang luar biasa tinggi sebesar 6,96, setara dengan jangka waktu hanya 750 juta tahun setelah Dentuman Besar. Hal ini menjadikannya sebagai galaksi terjauh dan paling purba yang pernah dilihat.[80] Meskipun beberapa ilmuwan mengklaim objek lainlah (misalnya galaksi Abell 1835 IR1916) yang memiliki geseran merah lebih tinggi (dan karena itu sudah ada pada tahap yang lebih awal dalam evolusi alam semesta), namun usia dan komposisi IOK-1 ditentukan dengan cara yang lebih dapat diandalkan. Adanya protogalaksi yang seawal itu kemunculannya menunjukkan bahwa protogalaksi tersebut pastilah berkembang dalam apa yang disebut "Zaman Kegelapan". Namun, pada bulan Desember 2012 para astronom melaporkan bahwa galaksi UDFj-39546284 adalah galaksi terjauh yang diketahui dengan nilai geseran merah 11,9. Galaksi tersebut diperkirakan sudah ada sejak sekitar "380 juta tahun" setelah Dentuman Besar (setara dengan sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu), dan berjarak kira-kira 13,42 miliar tahun cahaya.
  • 17. • Bagaimana proses rinci terbentuknya galaksi seawal itu berlangsung masih merupakan sebuah pertanyaan pokok yang belum terjawab dalam astronomi. Teori yang ada dapat dibagi dalam dua kategori: dari atas ke bawah (top down) atau dari bawah ke atas (bottom-up). Dalam teori top-down (seperti model Eggen-Lynden-Bell-Sandage [ELS]), protogalaksi terbentuk dalam sebuah runtuhan serentak berskala besar yang berlangsung selama kira-kira seratus juta tahun. Dalam teori bottom-up (seperti model Searle-Zinn [SZ]), struktur kecil seperti gugus bola terbentuk dahulu, lalu kemudian sejumlah struktur tersebut bergabung untuk membentuk galaksi yang lebih besar. • Begitu protogalaksi mulai terbentuk dan mengerut, bintang-bintang halo pertama pun (disebut bintang Populasi III) muncul di dalamnya. Bintang-bintang ini tersusun hampir seluruhnya oleh hidrogen dan helium dan kemungkinan berukuran masif. Jika memang benar demikian, maka bintang-bintang yang sangat besar ini akan menghabiskan pasokan bahan bakarnya dengan cepat dan menjadi supernova, melepaskan unsur-unsur berat ke medium antarbintang. Bintang-bintang generasi pertama ini mengionisasi ulang hidrogen netral sekitarnya, menciptakan gelembung ruang yang mengembang yang bisa dengan mudah dilalui cahaya.
  • 18. Evolusi • Dalam masa satu miliar tahun pembentukan galaksi, struktur-struktur kunci mulai muncul: gugus-gugus bola, lubang hitam supermasif pusat, dan sebuah tonjolan galaksi yang terdiri dari bintang Populasi II yang miskin logam sudah terbentuk. Terciptanya sebuah lubang hitam supermasif tampaknya memainkan peranan penting dalam mengatur pertumbuhan galaksi secara aktif, dengan membatasi jumlah materi tambahan yang ditambahkan. Sepanjang epos awal ini, galaksi mengalami lonjakan besar pembentukan bintang. • Selama dua miliar tahun berikutnya, akumulasi materi mengendap menjadi piringan galaksi. Sepanjang hidupnya sebuah galaksi akan terus menyerap materi yang tertarik dari awan kecepatan tinggi dan galaksi katai. Materi tersebut kebanyakan adalah hidrogen dan helium. Siklus kelahiran dan kematian bintang perlahan-lahan meningkatkan kelimpahan unsur-unsur berat yang akhirnya memungkinkan pembentukan planet.
  • 19. • Evolusi galaksi dapat secara signifikan dipengaruhi oleh interaksi dan tabrakan. Penggabungan galaksi merupakan hal yang biasa terjadi selama epos awal, dan kebanyakan galaksi dalam masa ini memiliki bentuk yang aneh. Mengingat jarak antara bintang-bintang yang berjauhan, sebagian besar sistem bintang pada galaksi yang bertabrakan tidak akan terpengaruh. Namun, pelucutan gravitasional yang dialami gas dan debu antarbintang pada lengan spiral galaksi akan menghasilkan deretan panjang bintang-bintang yang dikenal sebagai ekor tidal. Contoh formasi ini dapat dilihat pada NGC 4676 atau Galaksi Antena.[94] • Sebagai contoh untuk interaksi yang demikian adalah galaksi Bima Sakti dan galaksi Andromeda di dekatnya. Keduanya saling bergerak menuju satu sama lain dengan kecepatan kira-kira 130 km/s, dan tergantung pada pergerakan menyisinya, keduanya dapat bertabrakan dalam waktu sekitar lima sampai enam juta tahun. Meskipun Bima Sakti tidak pernah bertabrakan dengan galaksi sebesar Andromeda sebelumnya, bukti akan tabrakan Bima Sakti dengan galaksi katai yang lebih kecil di masa lalu semakin banyak. • Interaksi skala besar semacam itu jarang terjadi. Seiring dengan berjalannya waktu, penggabungan dari dua sistem yang berukuran sama menjadi semakin jarang terjadi. Kebanyakan galaksi terang secara fundamental tetap tidak berubah selama beberapa miliar tahun terakhir, dan laju bersih pembentukan bintang mungkin mencapai puncaknya juga pada kira-kira sepuluh miliar tahun yang lalu.
  • 20. Jenis dan bentuk • Galaksi dapat dikelompokkan dalam tiga jenis utama: eliptis, spiral dan tak beraturan. Gambaran yang lebih lengkap mengenai jenis galaksi berdasarkan bentuknya bisa didapatkan dalam sistem klasifikasi Hubble. Karena sistem klasifikasi Hubble hanya berdasarkan pada pengamatan visual, klasifikasi ini mungkin melewatkan beberapa karakteristik penting dari galaksi, seperti laju pembentukan bintang (di galaksi starburst) dan aktivitas inti galaksi (di galaksi aktif).
  • 21. Eliptis • Sistem klasifikasi Hubble membedakan galaksi eliptis berdasarkan tingkat keelipsannya, dari E0 yang hampir berupa lingkaran, hingga E7 yang sangat lonjong. Galaksi dalam kategori ini memiliki bentuk dasar elipsoid, sehingga tampak elips dari berbagai sudut pandang. Galaksi tipe ini tampak memiliki sedikit struktur dan sedikit materi antarbintang, sehingga galaksi demikian memiliki sedikit gugus terbuka dan laju pembentukan bintang yang lambat. Galaksi tipe ini didominasi oleh bintang tua yang beredar mengelilingi pusat gravitasi dengan arah yang acak. Bintang-bintang dalam galaksi ini memiliki sedikit unsur-unsur berat karena pembentukan bintang sudah berhenti setelah lonjakan awalnya. Dalam hal tersebut, galaksi tipe ini mirip dengan gugus bola.[48] • Galaksi-galaksi terbesar di alam semesta berbentuk galaksi eliptis raksasa. Kebanyakan galaksi eliptis dipercayai terbentuk akibat interaksi antar galaksi yang menyebabkan tabrakan atau penggabungan.[49] Galaksi starburst merupakan akibat dari tabrakan yang demikian dan dapat menyebabkan pembentukan galaksi eliptis.
  • 22. Contoh: - Galaksi eliptis raksasa ESO 325-G004
  • 23. Spiral • Galaksi spiral terdiri dari sebuah piringan bintang-bintang yang berotasi, materi antarbintang, serta sebuah tonjolan pusat yang terdiri dari bintang-bintang tua. Selain itu, terdapat lengan-lengan spiral terang yang menjulur dari tonjolan pusat. Dalam sistem klasifikasi Hubble, galaksi spiral digolongkan sebagai tipe S, diikuti sebuah huruf (a, b, atau c) yang menunjukkan tingkat kerapatan dari lengan spiral dan ukuran dari tonjolan pusat. Galaksi Sa memiliki lengan spiral yang samar dan bergulung rapat, serta tonjolan pusat yang relatif besar. Sedangkan galaksi Sc memiliki lengan spiral yang jelas dan melebar serta tonjolan pusat yang relatif kecil. Galaksi spiral dengan lengan yang tidak jelas terkadang disebut galaksi spiral flocculent. Sedang galaksi dengan lengan yang jelas dan menonjol disebut galaksi spiral grand design. • Dalam galaksi spiral, lengannya membentuk pola seperti spiral logaritmis, pola yang secara teoritis terbentuk karena adanya gangguan terhadap massa bintang yang berputar seragam. Dalam teori gelombang kepadatan lengan spiral ini diperkirakan berisi materi berkepadatan tinggi. Saat bintang melewati salah satu lengan galaksi kecepatannya dipengaruhi oleh gaya gravitasi daerah yang kepadatan materinya lebih tinggi, dan kembali normal saat bintang sudah melewatinya. Efek ini mirip dengan "gelombang" pelambatan mobil di jalan raya yang penuh mobil. Lengan galaksi terlihat jelas karena kepadatan materi yang tinggi memungkinkan pembentukan bintang sehingga terdapat banyak bintang muda dan terang di sana.
  • 24. • Sebagian besar galaksi spiral memiliki kumpulan bintang berbentuk batang lurus yang memanjang keluar dari sisi daerah inti dan kemudian bergabung dengan struktur lengan spiral. Dalam sistem klasifikasi Hubble, galaksi ini dikategorikan sebagai SB, dan diikuti huruf (a, b atau c) yang mengindikasikan bentuk lengan spiralnya (serupa dengan penggolongan galaksi spiral biasa). Batang galaksi diperkirakan merupakan struktur sementara yang disebabkan oleh gelombang materi berkepadatan tinggi dari inti galaksi, atau karena interaksi pasang surut dengan galaksi lain. Banyak galaksi spiral berbatang yang berinti aktif, kemungkinan karena adanya gas yang menuju ke inti melalui lengan spiral. • Galaksi Bima Sakti merupakan galaksi spiral berbatang ukuran besar[56] dengan diameter sekitar 30 kiloparsec dan ketebalan sekitar satu kiloparsec. Bima Sakti memiliki sekitar 200 miliar (2×1011)[57] bintang dengan massa total sekitar 600 miliar (6×1011) kali massa Matahari.
  • 25. Contoh: - NGC 1300(Spiral berbatang) - Spiral Galaxy Messier 51/ NGC 5194(Spiral tanpa batang) Galaksi Pusaran (kiri), sebuah galaksi spiral tanpa batang. NGC 1300, contoh galaksi spiral berbatang.
  • 26. Bentuk lain • Galaksi ganjil (peculiar galaxy) merupakan galaksi yang memiliki sifat-sifat yang tidak biasa karena interaksi pasang surut dengan galaksi lain. Contohnya adalah galaksi cincin, yang memiliki struktur mirip cincin berisi bintang dan materi antarbintang yang mengelilingi inti kosong. Galaksi cincin diperkirakan terbentuk saat galaksi kecil melewati inti galaksi yang lebih besar. Kejadian tersebut mungkin pernah dialami galaksi Andromeda yang memiliki beberapa struktur mirip cincin jika diamati pada spektrum inframerah.
  • 27. • Galaksi lentikular merupakan bentuk pertengahan yang memiliki sifat baik dari galaksi eliptis maupun galaksi spiral, dan dikategorikan sebagai tipe S0 dan memiliki lengan spiral yang samar-samar serta halo berisi bintang yang berbentuk eliptis. (Galaksi lentikular berbatang masuk dalam klasifikasi Hubble SB0). • Selain yang disebutkan dalam klasifikasi di atas, terdapat beberapa galaksi yang tidak dapat langsung digolongkan ke dalam bentuk eliptis atau spiral. Kelompok ini digolongkan sebagai galaksi iregular. Galaksi iregular tipe Irr-I memiliki semacam struktur, namun tidak jelas masuk dalam salah satu klasifikasi Hubble. Galaksi iregular tipe Irr-II tidak memiliki struktur apapun yang mirip klasifikasi Hubble, dan kemungkinan pernah terganggu oleh galaksi lain. Contoh terdekat galaksi (katai) iregular adalah Awan Magellan.
  • 28. NGC 5866 adalah contoh galaksi lentikular. Obyek Hoag, merupakan galaksi cincin.
  • 29. Galaksi Katai • Meski galaksi eliptis dan spiral terlihat sangat menonjol, namun sepertinya sebagian besar galaksi di alam semesta merupakan galaksi katai. Galaksi katai tampak relatif kecil jika dibandingkan dengan galaksi lain, kira-kira hanya seperseratus dari ukuran Bima Sakti dan hanya berisi beberapa miliar bintang. Bahkan beberapa galaksi katai ultra-kompak baru-baru ini ditemukan yang hanya berukuran 100 parsec panjangnya.[63] • Beberapa galaksi katai dapat mengitari sebuah galaksi tunggal yang lebih besar; Bima Sakti sendiri memiliki sedikitnya selusin satelit yang demikian, dengan perkiran 300–500 lagi belum ditemukan.[64] Galaksi katai dapat juga diklasifikasikan lagi menjadi eliptis, spiral, atau tak beraturan. Karena galaksi katai eliptis kecil hanya memiliki sedikit kemiripan dengan galaksi eliptis besar, maka mereka lebih sering disebut galaksi sferoid katai. • Sebuah penelitian terhadap 27 galaksi tetangga Bima Sakti, menemukan bahwa setiap galaksi katai memiliki massa pusat kurang lebih 10 juta massa matahari terlepas dari apakah galaksi tersebut memiliki seribu atau sejuta bintang. Hal ini mendorong pada kesimpulan bahwa galaksi sebagian besarnya terdiri dari materi gelap, dan bahwa ukuran minimumnya mungkin menunjukkan keberadaan semacam materi gelap hangat, yang tak mampu melakukan peleburan gravitasi dalam skala kecil.
  • 30. Galaksi katai ESO 540-31 berjarak lebih dari 11 juta tahun cahaya dari bumi, di rasi bintang Cetus. NGC 1705, contoh galaksi katai kompak biru yang dekat. Gambar dari Teleskop Angkasa Hubble. Galaksi katai Phoenix adalah galaksi katai tidak beraturan, berisi bintang muda di daerah dalam dan yang lebih tua di pinggirannya.
  • 31. Starburst • Bintang diciptakan dalam galaksi dari cadangan gas dingin yang berbentuk awan molekul raksasa. Galaksi-galaksi yang membentuk bintang dengan laju yang luar biasa dikenal sebagai galaksi starburst. Namun galaksi-galaksi yang demikian akan memakan habis cadangan gasnya dalam rentang waktu yang jauh lebih pendek dari umur galaksi itu sendiri. Karena itu, aktivitas pembentukan bintang biasanya hanya berlangsung selama sekitar 10 juta tahun; sebuah jangka waktu yang relatif pendek dalam sejarah hidup sebuah galaksi. Galaksi starburst lebih sering dijumpai dalam masa-masa awal alam semesta, dan saat ini masih menyumbang sebesar sekitar 15% dari total laju pembentukan bintang. • Galaksi starburst ditandai oleh adanya konsentrasi gas penuh debu dan kemunculan bintang-bintang yang baru dibentuk, termasuk bintang-bintang masif yang mengionisasi awan-awan molekul di sekitarnya dan membentuk wilayah-wilayah H II. Bintang-bintang masif ini menghasilkan ledakan supernova, yang mengakibatkan menyebarnya sisa-sisa supernova dan berinteraksi dengan kuat dengan gas-gas di sekitarnya. Hal ini memicu reaksi berantai pembentukan bintang yang menyebar ke seluruh wilayah galaksi yang berisi gas. Hanya ketika gas yang tersedia sudah hampir habis atau menyebar, maka aktivitas pembentukan bintang berhenti. • Galaksi starburst sering diasosiasikan dengan galaksi-galaksi yang sedang bergabung atau berinteraksi. Contoh dasar dari interaksi yang menghasilkan galaksi starburst adalah M82, yang tadinya berpapasan dengan galaksi M81 yang lebih besar. Galaksi tak beraturan sering kali memiliki titik-titik aktivitas pembentukan bintang yang tersebar.
  • 32. M82, contoh utama galaksi starburst, mengalami peningkatan 10 kali lipat dalam laju pembentukan bintang dibandingkan dengan galaksi yang "normal".
  • 33. Galeri Foto Galaksi Triangulum(M33).