Dokumen ini memberikan penjelasan tentang antena UHF yang digunakan untuk penerimaan siaran televisi. Antena UHF adalah antena yang digunakan untuk menerima gelombang elektromagnetik pada frekuensi 300 MHz hingga 3 GHz. Dokumen ini menjelaskan sejarah, pengertian, aplikasi, karakteristik, rumus daya pancar, keuntungan dan kerugian, pola radiasi, dan cara pembuatan antena UHF jenis yagi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemancar radio AM sederhana. Terdiri dari penjelasan tentang proses komunikasi radio, komponen-komponen pemancar radio seperti resistor, kapasitor, transistor, dioda dan induktor, serta jenis-jenis pemancar radio seperti radio siaran, radio amatir dan radio navigasi.
Gelombang radio adalah gelombang elektromagnetik yang diproduksi oleh perubahan muatan listrik pada frekuensi radio. Frekuensi dan panjang gelombangnya tergantung pada jumlah energi yang terlibat, dengan frekuensi tinggi dan panjang gelombang pendek menunjukkan energi yang lebih tinggi. Gelombang radio digunakan untuk mengirim informasi seperti foto, audio dan teks melalui modulasi amplitudo (AM) atau modulasi frekuensi (FM).
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang televisi dan prinsip kerjanya. Televisi bekerja dengan cara menerima gelombang elektromagnetik dan merubahnya menjadi energi akustik dan cahaya. Layar televisi menampilkan gambar dari ribuan titik piksel yang ditembak elektron berenergi tinggi dan dikombinasikan menjadi gambar berwarna.
Bab 4 membahas reproduksi sinyal audio, termasuk sistem radio penerima AM dan FM, prinsip heterodyne yang memungkinkan penerima menerima sinyal dari berbagai stasiun, dan jenis-jenis radio penerima seperti superheterodyne."
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang antena UHF yang digunakan untuk penerimaan siaran televisi. Antena UHF adalah antena yang digunakan untuk menerima gelombang elektromagnetik pada frekuensi 300 MHz hingga 3 GHz. Dokumen ini menjelaskan sejarah, pengertian, aplikasi, karakteristik, rumus daya pancar, keuntungan dan kerugian, pola radiasi, dan cara pembuatan antena UHF jenis yagi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemancar radio AM sederhana. Terdiri dari penjelasan tentang proses komunikasi radio, komponen-komponen pemancar radio seperti resistor, kapasitor, transistor, dioda dan induktor, serta jenis-jenis pemancar radio seperti radio siaran, radio amatir dan radio navigasi.
Gelombang radio adalah gelombang elektromagnetik yang diproduksi oleh perubahan muatan listrik pada frekuensi radio. Frekuensi dan panjang gelombangnya tergantung pada jumlah energi yang terlibat, dengan frekuensi tinggi dan panjang gelombang pendek menunjukkan energi yang lebih tinggi. Gelombang radio digunakan untuk mengirim informasi seperti foto, audio dan teks melalui modulasi amplitudo (AM) atau modulasi frekuensi (FM).
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang televisi dan prinsip kerjanya. Televisi bekerja dengan cara menerima gelombang elektromagnetik dan merubahnya menjadi energi akustik dan cahaya. Layar televisi menampilkan gambar dari ribuan titik piksel yang ditembak elektron berenergi tinggi dan dikombinasikan menjadi gambar berwarna.
Bab 4 membahas reproduksi sinyal audio, termasuk sistem radio penerima AM dan FM, prinsip heterodyne yang memungkinkan penerima menerima sinyal dari berbagai stasiun, dan jenis-jenis radio penerima seperti superheterodyne."
1. Dokumen membahas perbedaan antara modulasi frekuensi (FM) dan amplitudo (AM) untuk transmisi gelombang radio. FM memiliki kelebihan seperti lebih tahan terhadap gangguan, memiliki lebar pita yang lebih lebar, dan fidelitas yang lebih tinggi.
2. Dokumen juga menjelaskan prinsip dasar dari modulasi frekuensi dan amplitudo serta komponen-komponen pada sistem transmisi radio FM seperti exciter
Dokumen tersebut membahas tentang modulasi fase (PM) dan modulasi frekuensi (FM). PM merepresentasikan informasi sebagai variasi fase dari gelombang pembawa, sedangkan FM merepresentasikan informasi sebagai variasi frekuensi gelombang pembawa. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pemodulasian sinyal, khususnya modulasi amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM). AM memodulasi amplitudo gelombang pembawa, sedangkan FM memodulasi frekuensinya. FM lebih tahan gangguan namun membutuhkan lebar pita yang lebih lebar. Secara keseluruhan, dokumen menyimpulkan bahwa FM merupakan teknik modulasi yang lebih baik untuk transmisi audio d
Antena adalah elemen penting dalam alat komunikasi yang berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi gelombang elektromagnetik dan sebaliknya. Jenis antena berbeda-beda tergantung pada fungsi, gain, dan polarisasi, seperti antena dipol yang memiliki polarisasi linear vertikal dan sering digunakan untuk sistem komunikasi dengan cakupan luas. Karakteristik antena seperti pola radiasi dan directivity penting untuk memilih antena yang sesu
Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi ke dalam gelombang pembawa untuk mempermudah transmisi sinyal. Terdapat dua jenis modulasi utama yaitu Amplitude Modulation (AM) dan Frequency Modulation (FM). AM mengubah amplitudo gelombang pembawa sesuai sinyal informasi, sedangkan FM mengubah frekuensi gelombang pembawa berdasarkan amplitudo sinyal informasi. Kedua teknik modulasi ini memungkinkan transmisi sinyal den
Media transmisi radio meliputi berbagai jenis gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk mengirim sinyal dari pemancar ke penerima. Media ini mencakup gelombang VLF hingga EHF dengan panjang gelombang dan kemampuan propagasi yang berbeda-beda. Media radio dapat meliputi transmisi langsung maupun melalui bantuan satelit.
Gelombang radio adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi antara 3 kHz hingga 300 GHz yang berfungsi sebagai media transmisi informasi untuk radio, televisi, telepon seluler, dan perangkat nirkabel lainnya. Gelombang radio dihasilkan oleh oscilator elektronik dan dapat dipantulkan oleh ionosfer bumi untuk mencapai jarak jauh. Ada beberapa jenis gelombang radio seperti AM, FM, gelombang medium, dan mikro yang memiliki
Dokumen tersebut membahas sejarah dan perkembangan radio, mulai dari penemuan gelombang elektromagnetik oleh ilmuwan seperti Maxwell dan Hertz, penemuan radio oleh Marconi, hingga pengembangan teknologi radio oleh Armstrong dengan penemuan amplifier dan FM radio. Dokumen ini juga menjelaskan penggunaan awal radio oleh maritim dan insiden tenggelamnya Titanic.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga jenis modulasi sinyal yaitu Amplitude Modulation (AM), Frequency Modulation (FM), dan Phase Modulation (PM). AM mengubah amplitudo gelombang pembawa, FM mengubah frekuensi gelombang pembawa, sedangkan PM mengubah fase gelombang pembawa. Ketiga jenis modulasi memungkinkan informasi berfrekuensi rendah ditransmisikan melalui gelombang pembawa berfrekuensi tinggi.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang modulasi, yaitu proses perubahan suatu gelombang periodik untuk membawa informasi berfrekuensi rendah. Modulasi diperlukan karena sinyal informasi seperti suara memiliki frekuensi rendah sehingga perlu ditumpangkan pada frekuensi tinggi agar dapat menjangkau area yang lebih luas. Terdapat perbedaan antara modulasi AM, FM, dan PM berdasarkan bagian mana dari gelombang pembawa yang diubah.
Sistem akses ganda memungkinkan lebih dari satu pengguna mengakses saluran transmisi pada saat yang bersamaan dengan menggunakan teknik pembagian frekuensi, waktu atau kode. Teknik ini meliputi FDMA, TDMA dan CDMA.
1. Dokumen membahas perbedaan antara modulasi frekuensi (FM) dan amplitudo (AM) untuk transmisi gelombang radio. FM memiliki kelebihan seperti lebih tahan terhadap gangguan, memiliki lebar pita yang lebih lebar, dan fidelitas yang lebih tinggi.
2. Dokumen juga menjelaskan prinsip dasar dari modulasi frekuensi dan amplitudo serta komponen-komponen pada sistem transmisi radio FM seperti exciter
Dokumen tersebut membahas tentang modulasi fase (PM) dan modulasi frekuensi (FM). PM merepresentasikan informasi sebagai variasi fase dari gelombang pembawa, sedangkan FM merepresentasikan informasi sebagai variasi frekuensi gelombang pembawa. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pemodulasian sinyal, khususnya modulasi amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM). AM memodulasi amplitudo gelombang pembawa, sedangkan FM memodulasi frekuensinya. FM lebih tahan gangguan namun membutuhkan lebar pita yang lebih lebar. Secara keseluruhan, dokumen menyimpulkan bahwa FM merupakan teknik modulasi yang lebih baik untuk transmisi audio d
Antena adalah elemen penting dalam alat komunikasi yang berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi gelombang elektromagnetik dan sebaliknya. Jenis antena berbeda-beda tergantung pada fungsi, gain, dan polarisasi, seperti antena dipol yang memiliki polarisasi linear vertikal dan sering digunakan untuk sistem komunikasi dengan cakupan luas. Karakteristik antena seperti pola radiasi dan directivity penting untuk memilih antena yang sesu
Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi ke dalam gelombang pembawa untuk mempermudah transmisi sinyal. Terdapat dua jenis modulasi utama yaitu Amplitude Modulation (AM) dan Frequency Modulation (FM). AM mengubah amplitudo gelombang pembawa sesuai sinyal informasi, sedangkan FM mengubah frekuensi gelombang pembawa berdasarkan amplitudo sinyal informasi. Kedua teknik modulasi ini memungkinkan transmisi sinyal den
Media transmisi radio meliputi berbagai jenis gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk mengirim sinyal dari pemancar ke penerima. Media ini mencakup gelombang VLF hingga EHF dengan panjang gelombang dan kemampuan propagasi yang berbeda-beda. Media radio dapat meliputi transmisi langsung maupun melalui bantuan satelit.
Gelombang radio adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi antara 3 kHz hingga 300 GHz yang berfungsi sebagai media transmisi informasi untuk radio, televisi, telepon seluler, dan perangkat nirkabel lainnya. Gelombang radio dihasilkan oleh oscilator elektronik dan dapat dipantulkan oleh ionosfer bumi untuk mencapai jarak jauh. Ada beberapa jenis gelombang radio seperti AM, FM, gelombang medium, dan mikro yang memiliki
Dokumen tersebut membahas sejarah dan perkembangan radio, mulai dari penemuan gelombang elektromagnetik oleh ilmuwan seperti Maxwell dan Hertz, penemuan radio oleh Marconi, hingga pengembangan teknologi radio oleh Armstrong dengan penemuan amplifier dan FM radio. Dokumen ini juga menjelaskan penggunaan awal radio oleh maritim dan insiden tenggelamnya Titanic.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga jenis modulasi sinyal yaitu Amplitude Modulation (AM), Frequency Modulation (FM), dan Phase Modulation (PM). AM mengubah amplitudo gelombang pembawa, FM mengubah frekuensi gelombang pembawa, sedangkan PM mengubah fase gelombang pembawa. Ketiga jenis modulasi memungkinkan informasi berfrekuensi rendah ditransmisikan melalui gelombang pembawa berfrekuensi tinggi.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang modulasi, yaitu proses perubahan suatu gelombang periodik untuk membawa informasi berfrekuensi rendah. Modulasi diperlukan karena sinyal informasi seperti suara memiliki frekuensi rendah sehingga perlu ditumpangkan pada frekuensi tinggi agar dapat menjangkau area yang lebih luas. Terdapat perbedaan antara modulasi AM, FM, dan PM berdasarkan bagian mana dari gelombang pembawa yang diubah.
Sistem akses ganda memungkinkan lebih dari satu pengguna mengakses saluran transmisi pada saat yang bersamaan dengan menggunakan teknik pembagian frekuensi, waktu atau kode. Teknik ini meliputi FDMA, TDMA dan CDMA.
This document discusses how the SevOne monitoring solution helps manage enterprise wireless networks. It provides visibility into wireless infrastructure status, device and traffic details across access points. The solution detects problems like exhausted DHCP addresses and alerts when performance deviates from normal baselines. Network administrators can drill down from high-level maps to specific issues, like a saturated DHCP subnet, and gain insights into wireless usage and traffic patterns from features like NetFlow analysis.
The document summarizes the WG Blue Sox basketball academy, which was founded by former NBA player Tariq Abdul-Wahad. The academy teaches players aged 10-16 years old and focuses on skill development over winning. It outlines the target audience of coaches, players, and parents. It then discusses plans to attract an audience through educating them on basketball tips, health and nutrition, and sportsmanship using social media platforms like Instagram and Twitter. It provides an update that the WG Blue Sox community has more than doubled in size through relevant content.
The document discusses the production of a music video and ancillary materials for an A2 media studies coursework project. It explains how the student used conventions from other music videos in the same genre to make their video recognizable, while also challenging conventions to convey a strong message. Feedback from audiences showed that camera angles were most appealing. The student learned they could have made the lighting slightly darker based on one comment. Overall, feedback was very positive. A variety of media technologies were used at different stages, including YouTube for research, Photoshop for creating materials, and Blogger to document the process.
This document describes various mapping functions in Mappings:
- createIf creates target nodes conditionally based on source values.
- removeContexts, splitByValue, and collapseContexts manipulate contexts around source fields.
- replaceValue, exists, sort, sortByKey, mapWithDefault format values during mapping.
- useOneAsMany replicates source fields to match target occurrences.
- formatByExample groups source fields based on another field's values.
Each function is illustrated with examples of its use and effect during mapping.
El documento describe la estructura de un plan de clases efectivo. Explica que un plan de clases debe incluir la identificación del tema, fecha, docente, grupo y lugar de la clase. También debe detallar la metodología, técnicas de enseñanza, preguntas de inicio, medio y cierre, y bibliografía. El plan ayuda a los docentes a organizar y planificar las clases de manera eficiente.
O documento explica as diferenças entre alimentos diet, light e tradicionais. Produtos diet têm um ingrediente totalmente removido, enquanto light têm um ingrediente reduzido em pelo menos 25%. É importante ler rótulos para entender o que pode ou não ser consumido de acordo com necessidades nutricionais.
Julkisuuden henkilön käyttö osana markkinointistrategiaaSampo Luoto
Tässä esityksessä kerrotaan miten julkisuuden henkilöiden käyttö markkinoinnissa vaikuttaa brändiin kliinisestä psykologiasta tutun klassisen ehdollistumisen teorian kautta. Jos haluat tietää mitä yhteistä on Kiira Korvella ja Pavlovin koiralla lukaise tämä lyhyt esitys.
Dokumen tersebut membahas tentang materi ujian skor mata ujian teknik radio yang mencakup frekuensi dan panjang gelombang, definisi spektrum frekuensi radio, propagasi gelombang radio, elemen-elemen sistem radio, model komunikasi, dan jenis-jenis antena.
Komunikasi dengan gelombang radio merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Hampir semua peralatan komunikasi memanfaatkan gelombang radio sebagai media transmisi. Sistem komunikasi menggunakan spektrum frekuensi radio yang berbeda, seperti frekuensi tinggi, frekuensi sangat tinggi, dan gelombang mikro. Komunikasi broadcast memancarkan sinyal dari menara pemancar ke radio penerima melalui udara bebas.
TUGAS SISTRAN_FADIL WIJAYA_1955031013.pptxFadilWijaya
Dokumen tersebut membahas tentang propagasi gelombang radio. Terdapat beberapa model propagasi seperti ground wave propagation, sky wave propagation, dan space wave propagation. Dokumen juga menjelaskan tentang loss in free space, multipath propagation, dan fading yang dapat terjadi pada komunikasi radio.
Dokumen tersebut membahas prinsip kerja produksi siaran radio dan televisi. Ia menjelaskan tiga unsur utama yaitu studio, transmitter, dan penerima, serta bagaimana sinyal suara dan gambar diproduksi di studio, dikirim melalui transmitter, dan diterima oleh penerima untuk menghasilkan suara dan gambar.
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang elektromagnetik, mulai dari pengertian, contoh alat yang bekerja menggunakan gelombang elektromagnetik, percobaan yang membuktikan adanya gelombang elektromagnetik, hingga spektrum dan sifat-sifat gelombang elektromagnetik serta penerapannya dalam teknologi modern."
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang radio, yang merupakan bentuk radiasi elektromagnetik yang terbentuk dari modulasi gelombang osilator dengan gelombang audio. Gelombang radio bergerak pada frekuensi antara 100.000 Hz hingga 100.000.000.000 Hz dan dibedakan menjadi gelombang panjang, pendek dan menengah. Gelombang radio dipancarkan dan dipantulkan oleh lapisan ionosfer untuk ditangkap penerima sinyal. Pesawat radio AM
Dokumen tersebut membahas tentang modulasi amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM). Modulasi AM memodulasi amplitudo gelombang pembawa sesuai sinyal informasi, sementara modulasi FM memodulasi frekuensi gelombang pembawa. Dokumen ini juga menjelaskan komponen-komponen penerima radio AM dan FM serta frekuensi yang digunakan dalam siaran radio AM dan FM.
Workshop tentang teknologi wireless LAN dan penerapannya dalam rangka Dies Natalis Universitas Trisakti di FabLab Trisakti, Gedung E Lantai 8 Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan pengirim dan penerima informasi, termasuk media terpandu seperti kabel tembaga, serat optik, dan tak terpandu seperti gelombang mikro, satelit, radio. Dibahas pula cara kerja dan kelebihan kelemahan masing-masing media.
Dokumen tersebut membahas tentang radio pemancar, radio penerima, frekuensi audio dan frekuensi radio, pembagian frekuensi berdasarkan panjang gelombang, gelombang radio, pesawat pemancar radio, pesawat penerima radio straight dan heterodyne, serta komponen-komponen pokok pesawat penerima radio.
ELEMEN KOMUNIKASI RADIO DAN SPEKTRUM FREKUENSIRahmad Dedy
Tiga elemen utama sistem komunikasi radio yakni perangkat pendukung seperti stasiun dasar dan seluler, spektrum frekuensi yang digunakan, serta modulasi sinyal radio seperti OFDM untuk mengompresi lebar pita. Faktor lain seperti propagasi, atenuasi, dan line of sight memengaruhi kuat sinyal yang diterima.
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiSigit Muhammad
Media transmisi digunakan untuk mengirim dan menerima data antara pengirim dan penerima melalui berbagai jenis media seperti kabel, udara, atau ruang hampa. Ada dua jenis transmisi data, yaitu analog dan digital, yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda dalam pengiriman sinyalnya.
Dokumen tersebut membahas pengertian radio dan penyiaran radio, termasuk definisi hukum, konsep dasar, karakteristik, teknik produksi, bentuk gelombang, dan perbedaan antara sistem AM dan FM. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang teknologi radio dan penyiaran serta cara kerjanya.
1. Frekuensi ultra tinggi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Frekuensi ultra tinggi dalam bahasa inggris disebut Ultra High Frequency (UHF) merupakan
gelombang elektromagnetik dengan frekuensi antara 300 MHz sampai dengan 3 GHz (3.000
MHz). Panjang gelombang berkisar dari satu sampai 10 desimeter atau sekitar 10 cm sampai 1
meter, sehingga UHF juga dikenal sebagai gelombang desimeter. Gelombang radio dengan
frekuensi di atas pita UHF adalah super high frequency atau frekuensi super tinggi (SHF) dan
extremely high frequency atau frekuensi ekstrim tinggi (EHF). Sedangkan sinyal frekuensi yang
lebih rendah termasuk ke dalam very high frequency atau frekuensi sangat tinggi (VHF).
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah
2 Penggunaan
3 Karakteristik
4 Keuntungan dan kerugian
5 Perbedaan UHF dengan VHF
o 5.1 Daya pancar
o 5.2 Gain Antenna
o 5.3 Biaya
o 5.4 Kualitas
6 UHF di Indonesia
o 6.1 Prinsip perencanaan frekuensi TV UHF di Indonesia
o 6.2 Pengelompokkan kanal TV UHF di Indonesia
7 Referensi
8 Pranala Luar
[sunting] Sejarah
Pada tahun 1864, James Clerk Maxwell menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik yang
cepat mempengaruhi antara medan magnet listrik dan menyebar dengan kecepatan cahaya.
Maxwell menyatakan bahwa cahaya seperti gelombang yang pada dasarnya merupakan
fenomena elektromagnetik. Dengan demikian, dia berpendapat bahwa cahaya adalah suatu
bentuk radiasi elektromagnetik.
Heinrich Rudolf Hertz adalah seorang fisikawan Jerman yang memperjelas dan memperluas teori
elektromagnetik cahaya yang telah diajukan oleh Maxwell. Dia adalah orang pertama yang
2. menunjukkan adanya gelombang elektromagnetik dengan membangun sebuah alat untuk
menghasilkan dan mendeteksi gelombang VHF dan UHF. Hertz mengembangkan antena
penerima gelombang VHF dan UHF.
[sunting] Penggunaan
UHF dan VHF adalah pita frekuensi yang paling umum digunakan untuk transmisi sinyal
televisi. Selain untuk siaran televisi, pita UHF juga bisa digunakan untuk hal-hal lain, yaitu:
Telepon seluler yang mampu mengirim dan menerima dalam spektrum UHF.
UHF banyak digunakan oleh badan-badan pelayanan publik untuk komunikasi radio dua
arah, biasanya menggunakan modulasi frekuensi narrowband. Modem radio narrowband
menggunakan frekuensi UHF untuk komunikasi data jarak jauh misalnya untuk
pengawasan dan pengendalian jaringan distribusi tenaga listrik.
Siaran radio.
Operator radio amatir.
Global Positioning System.
Mendeteksi luahan parsial. Luahan parsial terjadi karena geometri tajam diciptakan
dalam peralatan berisolasi tegangan tinggi. Keuntungan deteksi UHF adalah dapat
digunakan untuk melokalisasi sumber pembuangannya. Sedangkan kelemahannya adalah
sangat sensitif terhadap kebisingan eksternal. Metode pendeteksian UHF ini mulai
digunakan untuk transformator distribusi yang besar, terutama untuk Wi-Fi, Bluetooth
dan transfer energi nirkabel lainnya.
Beberapa identifikasi frekuensi radio menggunakan UHF yang umumnya dikenal sebagai
UHFID atau Ultra-HighFID (Ultra-High Frequency Identification). Contoh
sederhananya dan yang sering kita lihat adalah alat bertenaga baterai kecil seperti yang
digunakan untuk membuka pintu mobil dari jarak jauh.
Semua frekuensi dalam pita UHF digunakan untuk menembus radar, serta frekuensi pada
pita VHF. Umumnya, semakin rendah frekuensi, semakin besar kedalaman penetrasi
sinyal radar. Frekuensi 250 Mhz, 500 MHz dan 100 MHz biasanya digunakan untuk
geofisika arkeologi, sedangkan frekuensi di bawah 100 MHz digunakan untuk geofisika
geologi dan pertambangan.
[sunting] Karakteristik
Pengiriman dan penerimaan sinyal TV dan radio dipengaruhi oleh banyak variabel. Atmosfer
kelembaban, angin, matahari, penghalang fisik seperti gunung dan bangunan, dan cuaca
sepanjang hari akan memiliki efek pada transmisi sinyal dan degradasi penerimaan sinyal.
Semua gelombang radio sebagian diserap oleh uap air atmosfer. Jika penyerapan Atmosfer
berkurang, maka hal ini akan melemahkan kekuatan sinyal radio jarak jauh. Pengaruh ini
meningkatkan penurunan kualitas saat beralih dari sinyal VHF ke sinyal UHF. Sinyal UHF
umumnya lebih rusak oleh kelembaban yang lebih rendah daripada sinyal VHF.
Lapisan atmosfer bumi, ionosfer, diisi dengan partikel bermuatan yang dapat memantulkan
beberapa gelombang radio. Pengguna radio amatir menggunakan kualitas dari ionosfer ini untuk
3. membantu frekuensi rendah. Sinyal UHF tidak memiliki kemampuan untuk memanfaatkan apa
yang dibawa sepanjang ionosfer tetapi sinyal UHF dapat terpantul dari partikel-partikel
bermuatan rendah ke titik lain di bumi untuk mencapai jarak yang lebih jauh.
[sunting] Keuntungan dan kerugian
Keuntungan utama dari pita UHF adalah gelombang fisik yang pendek mampu dihasilkan oleh
frekuensi tinggi. Ukuran antena transmisi dan penerimaan, tergantung oleh ukuran gelombang
radio. Antena UHF adalah sedikit gemuk dan pendek. Memasang antena yang lebih kecil sudah
mampu digunakan untuk frekuensi yang lebih tinggi.
Kerugian utama dari UHF adalah dibatasinya jangkauan siaran dan penerimaan, sering disebut
sebagai line-of-sight (jarak pandang) antara antena transmisi stasiun TV dan antena penerimaan
pelanggan.
[sunting] Perbedaan UHF dengan VHF
Perbedaan antena UHF dan VHF pada dasarnya terletak pada ukurannya. Frekuensi UHF jauh
lebih tinggi daripada VHF, jadi antena yang digunakan lebih kecil. Perbedaan transmisi VHF dan
UHF hanya pada area frekuensi mereka berasal.
[sunting] Daya pancar
Besarnya daya pancar akan mempengaruhi besarnya sinyal penerimaan siaran televisi di suatu
tempat tertentu pada jarak tertentu dari stasiun pemancar televisi. Semakin tinggi daya pancar
semakin besar level kuat medan penerimaan siaran televisi. Namun demikian besarnya
penerimaan siaran televisi tidak hanya dipengaruhi oleh besarnya daya pancar.
Besarnya daya pancar yang diperlukan untuk menjangkau sasaran pada jarak tertentu
dipengaruhi antara lain oleh besarnya frekuensi, ketinggian antena pemancar dan antena
penerima, profil antara lokasi pemancar dengan lokasi penerima, serta besarnya level kuat medan
yang diharapkan dapat diterima oleh pesawat penerima. Apabila dinyatakan dalam rumus, dapat
kita lihat dengan jelas parameter-parameter yang berpengaruh pada penerimaan sinyal siaran
televisi :
Pfs(db) = Po(db) + Gant Tx(db) – Apl(db) + Gant Rx(db)
Pfs(db) : Level Field Strength dalam satuan dB (level kuat medan)
Po(db) : Power Output pemancar dalam satuan dB (besarnya frekuensi)
Gant Tx(db) : Gain antena pemancar dalam satuan dB (ketinggian antena pemancar)
Apl(db) : Attenuation Path Loss dalam satuan dB (redaman ruang)
4. Gant Rx(db) : Gain antena penerima dalam satuan dB (ketinggian antenna penerima)
Untuk menganalisa perbedaan kebutuhan daya pancar antara pemancar VHF dengan UHF dapat
dilakukan perhitungan dengan menggunakan grafik rumus propagasi gelombang pada "free
space" dengan variable-variable sebagai berikut :
Jarak pemancar dengan penerima = 20 Km
Antara pemancar dan penerima tidak ada halangan dan ketinggian antena pemancar dan
penerima tidak diperhitungkan
Frekuensi VHF = 200Mhz dan UHF = 500Mhz
Pfs = Field strength untuk VHF = 75dbuV/m = -30dBm/Z = 50Ohm
Pfs = Field strength untuk UHF = 80dBuV/m = -27dBm/Z = 50Ohm
Gant = Gain antena = 10dB
Po = power output pemancar
Po(db) = Pfs(db) – Gant(db) + 32,5(db) + (20logD(km))(db) + (20logF(Mhz))(db)
Dengan data sebagaimana tersebut diatas, dapat dihitung kebutuhan power output VHF yang
dapat menjangkau sasaran sejauh 20 Km adalah sebagai berikut :
Po(db) = Pfs(db) – Gant(db) + 32,5(db) + (20logD(km))(db) + (20logF(Mhz))(db)
Po(db) = -32bdm – 10db + 32,5db + 20log20 + 20log200
Po(db) = -32bdm – 10db + 32,5db + 26db + 46db
Po(db) = 62,5 dbm = 2,5dbk = 1,8KW
Sedangkan untuk pemancar UHF diperlukan power output sebesar :
Po(db) = Pfs(db) – Gant(db) + 32,5(db) + (20logD(km))(db) + (20logF(Mhz))(db)
Po(db) = -27bdm – 10db + 32,5db + 20log20 + 20log500
Po(db) = -27bdm – 10db + 32,5db + 26db + 54db
Po(db) = 75,5 dbm = 15,5dbk = 35KW
5. Dengan data sebagaimana tersebut diatas dan dengan menggunakan standar CCIR, besarnya
daya pancar dapat dihitung sebagai berikut :
Perhitungan Daya Pancar Pemancar VHF
1 Kw atau 0 dbk ERP pada jarak 20 Km dengan ketinggian antena pemancar 150 meter
dapat diperoleh field strength sebesar 63 dbuV/m. Dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa untuk mendapatkan field strength sebesar 75 dbuV/m pada jarak 20 Km
diperlukan ERP sebesar 12 dBk dan dengan menggunakan antena pemancar dengan gain
10 dB, power output pemancar VHF yang diperlukan sebesar 2 dBk atau 1,58 KW
Perhitungan Daya Pancar Pemancar UHF
1 KW atau 0 dbk ERP pada jarak 20 Km dengan ketinggian antena pemancar 150 meter
dapat diperoleh Field Strength sebesar 61 dbuV/m. Dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa untuk mendapatkan field strength sebesar 19 dbk, dan dengan menggunakan
antena pemancar dengan Gain 10 dB, power output pemancar UHF yang diperlukan
adalah sebesar 9dbk atau 8 KW.
Dari uraian tersebut diatas dapat disampaikan bahwa untuk mendapatkan kualitas penerimaan
gambar dan suara yang baik pada jarak yang sama diperlukan daya pancar yang lebih tinggi
apabila menggunakan pemancar UHF daripada menggunakan pemancar VHF.
[sunting] Gain Antenna
Besarnya gain antena dipengaruhi oleh jumlah dan susunan antena serta frekuensi yang
digunakan. Antena pemancar UHF tidak mungkin digunakan untuk pemancar TV VHF dan
sebaliknya, karena akan menimbulkan gangguan yang tinggi. Sedangkan antena penerima VHF
dapat saja untuk menerima sinyal UHF dan sebaliknya, namun gain antenanya akan sangat
mengecil dari yang seharusnya.
[sunting] Biaya
Penggunaan pemancar UHF membutuhkan biaya yang jauh lebih besar daripada menggunakan
pemancar VHF untuk menjangkau daerah yang sama. Hal ini sangat wajar karena untuk
menjangkau sasaran tertentu pemancar UHF memerlukan daya yang 5 kali lebih besar daripada
daya pemancar VHF.
[sunting] Kualitas
Kualitas hasil pencaran dari pemancar VHF dibandingkan dengan kualitas hasil pancaran dari
pemancar UHF adalah sama asalkan keduanya memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang telah
ditentukan. Perbedaan yang mungkin terjadi hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat
ukur.
6. Banyak orang mengira kalau UHF adalah teknologi baru yang lebih baik, anggapan ini salah.
Teknologi dan prinsip yang digunakan pada sistem operasinya sama. Selama masih sedikit
pengguna sistem wireless UHF maka salah satu keuntungan menggunakan operasi UHF ini
adalah sedikit kemungkinan mengalami gangguan sehingga membuat siaran UHF lebih tajam
dan jelas.
[sunting] UHF di Indonesia
UHF dan VHF biasanya digunakan untuk transmisi sinyal televisi. Di Indonesia sebagian besar
stasiun televisi menggunakan gelombang radio UHF, baik stasiun swasta maupun negeri.
Sebelumnya TVRI menggunakan pemancar VHF untuk menjangkau daerah di Indonesia. Setelah
muncul televisi swasta, dalam hal ini adalah RCTI, maka digunakanlah pemacar UHF agar
mampu menjangkau jarak yang lebih luas. Televisi swasta lainnya yang muncul setelah itu pun
menggunakan UHF sebagai pemancar karena jangkauan siarannya yang nasional. Seiring
majunya industri penyiaran di Indonesia, akhirnya TVRI pun melakukan perubahan frekuensi
dari VHF ke UHF, walaupun sampai sekarang masih terdapat beberapa daerah yang
menggunakan pemancar VHF.
Hampir semua kanal frekuensi VHF digunakan TVRI mencakup sekitar 80% wilayah Indonesia.
Sedangkan pita UHF, rencama frekuensi awal (tahun 90-an) adalah 7 kanal frekuensi di setiap
wilayah di Indonesia. Akibat kebijakan Departemen Penerangan tahun 1998 (5 TV swasta
nasional baru), akhirnya diberikan 11 kanal frekuensi untuk Ibu Kota Provinsi. Penambahan
kanal ini disebut dengan existing.
Dasar perencanaan eksisting pemancar TV siaran ini adalah agar mendapatkan cakupan wilayah
layanan yang seluas-luasnya (dapat meliputi beberapa wilayah kabupaten/kodya, bahkan bisa
meliputi beberapa provinsi), meningkatkan potensi ekonomi serta jumlah penonton. Namun
kondisi existing ini kemudian memunculkan banyak masalah, antara lain:
Dalam wilayah layanan yang sama, namun lokasi tower berbeda-beda
Wilayah layanan pemancar TVRI dan TV swasta tumpang tindih.
Sejumlah TV lokal diberikan izin oleh Pemerintah Daerah, frekuensinya tidak terencana
dengan baik
Untuk menanggulangi masalah existing ini, pada tahun 2003 diberlakukan peraturan pembatasan
kanal frekuensi UHF TV dan diadakan pengelompokkan kanal UHF. Hal ini menyebakan
terjadinya perubahan frekuensi UHF di Indonesia berubah agar tidak terjadi lagi benturan.
[sunting] Prinsip perencanaan frekuensi TV UHF di Indonesia
Kanal UHF: Ch. 22-62 (41 kanal)
Dalam satu wilayah layanan yang sama, untuk TV analog:
1. Tidak bisa adjacent channel (kanal sebelahnya)
2. Hindari selisih kanal 9, image-channel interference
3. Kombinasi kanal genap dan kanal ganjil saja
7. Jumlah maksimum teoritis dalam satu wilayah layanan terisolasi adalah 41:2 = 20-21
kanal. Tetapi tidak bisa semuanya digunakan, karena diperlukan untuk mengakomodasi
daerah layanan sekitarnya, serta juga untuk jatah gap filler. Gap filler pemancar daya
pancar kecil untuk menutup blank spot karena ada halangan (gunung, gedung tinggi,
dsb).
Di ibu kota propinsi, sepanjang memungkinkan, jumlah maksimum, dengan
mempertimbangkan 7 kanal untuk jatah daerah sekitar lokasi tersebut, adalah maksimum
menjadi 14 kanal(mengambil jatah daerah yg bersebelahan)
Dari 14 kanal, perlu dipertimbangkan 2 kanal untuk jatah TV digital.
Catatan: Ch.22-25, di beberapa daerah digunakan penyelenggara selular analog NMT-
470 (Mobisel). Perlu dikaji seksama agar tidak interferensi. Hal ini dapat mengurangi
jumlah kanal yang dapat digunakan.
[sunting] Pengelompokkan kanal TV UHF di Indonesia
Pada intinya frekuensi UHF di Indonesia berbeda-beda. Namun, terdapat pengelompokkan yang
disesuaikan per daerah di Indonesia, seperti di bawah ini
Channel Group Ch. UHF Ch. UHF Ch. UHF Ch. UHF Ch. UHF Ch. UHF Ch. UHF
A 22 24 26 28 30 32 34
D 23 25 27 29 31 33 35
B 36 38 40 42 44 46 48
E 37 39 41 43 45 47 39
C 50 52 54 56 58 60 62
F 51 53 55 57 59 61 63
Pengelompokan dasar dalam 6 grup (A,B,C,D,E,F) untuk kebutuhan 7 saluran di tiap wilayah.
Untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 7 saluran per wilayah dapat mengambil jatah saluran dari
wilayah tetangga. Konsekuensi logis jika tidak dapat dilakukan pengulangan saluran frekuensi
yang sama, akan mengurangi jatah saluran frekuensi di wilayah tetangga tersebut.
Sesuai pola dasar (7 kanal utama) – Group kanal
1. Ditentukan wilayah layanan sesuai dengan master plan atau rencana induk TV UHF.
2. Dipilih lokasi pemancar yang sesuai
3. Dihitung ERP pemancar yang tidak menyebabkan melebihi batasan yang ditentukan.
Di luar pola dasar (7 kanal utama) - Penambahan kanal untuk pemancar berdaya pancar
besar
1. Dalam keadaan yang memaksa di satu wilayah siaran dapat ditambah saluran baru di luar
7 (tujuh) saluran yang telah direncanakan.
8. 2. Dengan digunakannya saluran yang direncanakan untuk wilayah lain mengakibatkan
berkurangnya jumlah saluran, atau bahkan tidak ada lagi saluran yang bisa digunakan di
wilayah tersebut. Hal ini mengandung konsekuensi bahwa jumlah stasiun pemancar baru
yang bisa dibangun di daerah tersebut akan berkurang dari 7 saluran yang disediakan,
sehingga mungkin perlu dilakukan seleksi atau pertimbangan lain yang lebih luas bagi
penyelenggara siaran yang mengajukan usulan baru.
Contoh pengelompokkan wilayah Jabotabek dan Bandung
Jabotabek : Group D, E, & F (23, 27, 29, 31, 37, 39, 41, 43, 45, 47, 49, 51, 53, 57)
Bandung : Group B & C (36, 38, 40, 42, 44, 46, 48, 50, 52, 54, 56, 58, 60, 62)
lebih jelas tentang pembagian channel UHF yang ada di Indonesia, bisa dilihat daftar stasiun
televisi regional di Indonesia.