SlideShare a Scribd company logo
بسم الله الرحمن الرحيم 
Fitnah Dunia 
Jama’ah Jumat rahimakumullah 
1 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
Mari kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Ta‟ala dengan ketakwaan yang 
sebenar-benarnya, yaitu mengamalkan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan 
Rasul-Nya shallallahu „alaihi wa sallam serta menjauhi apa yang dilarang oleh- 
Nya dan Rasul-Nya shallallahu „alaihi wa sallam. 
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda: 
"Sesungguhnya dunia ini manis lagi hijau (indah), dan sesungguhnya Allah 
menjadikan kamu pengelolanya. Dia akan melihat apa yang kamu kerjakan, 
maka berhati-hatilah kamu terhadap dunia dan berhati-hatilah terhadap 
wanita, karena fitnah yang pertama kali menimpa bani Israil adalah karena 
wanita." (HR. Muslim) 
Jamaah Jumat rahimani wa rahimakumullah 
Jika Anda sering berjalan-jalan, terutama ke dataran tinggi dan pegunungan, 
tentu Anda akan melihat lebih jelas indahnya dunia. Bumi yang kita tempati ini 
penuh dengan keindahan dan hal yang sangat menarik. Di sana ada 
pemandangan yang indah, ada sungai-sungai, ada air terjun, ada pepohonan 
yang lebat, udara yang sejuk, gunung-gunung yang tinggi dan lain-lain. 
Melihat pemandangan yang indah dan menyenangkan itu, pernah terlintas dalam 
hati kita -mungkin juga Anda- keinginan untuk membangun rumah di tempat 
yang indah tersebut; tinggal bersama keluarga. Kita bayangkan, kita ingin pergi 
ke kota untuk bekerja agar dapat mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya 
yang kemudian dapat kita gunakan untuk membangun rumah di tempat yang 
indah tersebut. Namun terkadang kita berfikir dan berfikir lagi, jika kita 
melakukannya apakah kita akan hidup kekal di sana dan aman dari mara bahaya, 
kemudian bagaimana nantinya kita mencari rezeki? Belum lagi dengan sarana-sarana 
yang kurang lengkap tidak seperti di kota. 
2 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
Sadarlah kita bahwa kesenangan dunia tidak sempurna; ada hidup dan ada mati, 
ada muda dan ada tua, ada senang dan ada sedih, ada sehat dan ada sakit, ada 
rasa aman dan rasa takut serta keterbatasan lainnya. Lebih dari itu, untuk 
memperoleh kesenangan dunia harus diraih dengan kerja keras dan usaha. 
Kemudian kita membandingkan keadaan dunia dengan akhirat; yakni surga, 
ternyata jauh berbeda. Kita mendapatkan dalam Alquran dan sunah tentang 
kenikmatan yang diperoleh penghuni surga, ternyata benar-benar sempurna. 
Pemandangannya yang indah sampai tidak terbayangkan oleh hati, belum 
pernah dilihat oleh mata, dan belum pernah didengar oleh telinga. Penghuninya 
kekal dan tidak akan mati, mereka tetap muda dan tidak akan tua, mereka 
bersaudara tidak bermusuh-musuhan, mereka tetap senang dan tidak pernah 
sedih, mereka tetap sehat dan tidak pernah sakit, mereka senantiasa memperoleh 
keamanan dan tidak pernah tertimpa rasa takut dan kekhawatiran. Apa yang 
mereka inginkan ada di hadapan tanpa perlu bekerja keras dan berusaha, belum 
lagi dengan makanan dan minuman enak yang dihidangkan, bidadari yang 
bermata jeli dan kesenangan lainnya yang amat sempurna. Tentunya hal ini 
diperuntukkan bagi mereka yang beriman dan beramal shalih ketika di dunia. 
Mudah-mudahan kita semua dimasukkan Allah ke dalam surga, aamiin yaa 
Rabbal 'alamin. 
Hadirin jamaah Jumat „azzaniyallahu wa iyyakum 
Kesenangan seperti inilah kesenangan yang sesungguhnya dan kenikmatan yang 
pantas untuk dikejar. 
"Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba." (QS. Al 
Muthaffifin: 26) 
Namun sangat disayangkan, sedikit sekali di antara kita yang mengejarnya, 
bahkan kebanyakan dari kita lebih rela mengejar kesenangan dunia yang fana' 
ini, meninggalkan negeri yang kekal abadi. 
3 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
"Tetapi kamu memilih kehidupan duniawi.--- Padahal kehidupan akhirat 
adalah lebih baik dan lebih kekal." (QS. Al A'laa: 16-17) 
Tidak perlu jauh-jauh untuk membuktikannya, cobalah kita keluar rumah dan 
memperhatikan orang-orang di sekitar kita –bahkan mungkin diri kita seperti 
itu-, kita akan menyaksikan bahwa yang ada di benak kita pada umumnya 
adalah cita-cita agar kita bisa hidup enak di dunia ini, tanpa berpikir lagi tentang 
akhirat; mau bahagia atau tidak, yang penting bisa hidup enak di dunia. 
Kita rela memeras akal dan pikiran serta membanting tulang sejak bangun tidur 
hingga tidur kembali hanya bertujuan untuk memperoleh kesenangan yang 
sesaat ini; itu pun jika dapat dan maut belum datang. Lebih dari itu, mereka 
tidak menyisakan sedikit pun waktunya untuk akhirat walau beberapa menit, 
untuk beribadah, untuk shalat berjamaah, untuk menambah dengan amalan 
sunat, untuk membaca Alquran, untuk berdzikr, untuk bersedekah, untuk 
berbakti kepada orang tua, untuk menyambung tali silaturrahim dan 
mengerjakan ibadah lainnya. 
Seruan azan ibarat angin yang berlalu, ucapan hayya 'alash shalaah-hayya 'alal 
falah (marilah kita shalat-marilah menuju kebahagiaan) masuk ke telinga kanan 
dan keluar lewat telinga kiri. Kita tidak mengetahui, mengapa mereka seperti 
ini, masjid-masjid yang ada menjadi sepi, kalau pun ada hanya beberapa orang 
saja. Entah mengapa mereka tidak menyadari bahwa hidup di dunia hanya 
sementara. Padahal adakah manusia yang hidup selamanya di dunia ini? Kalau 
pun ada manusia yang diberi umur yang panjang, cobalah perhatikan akhirnya, 
ia akan tetap meninggal juga, 
"Sesungguhnya kamu akan mati dan Sesungguhnya mereka akan mati (pula)." 
(QS. Az Zumar: 30) 
4 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
Jika demikian jamaah Jumat sekalian, apa persiapan yang sudah kita lakukan 
menghadapi kematian yang sudah pasti, yang tidak melihat keadaan orang yang 
dijemputnya; masih muda atau sudah tua, sehat atau sakit, kaya atau miskin? 
"Di mana saja kamu berada, kematian akan menjemput kamu, meskipun kamu 
di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh." (QS. An Nisaa': 78) 
Apakah harta-benda yang kita persiapkan menghadapi kematian, padahal ia 
tidak akan ikut ke dalam kubur. Apakah keluarga yang kita persiapkan, padahal 
keluarga tidak mendampingi kita di alam kubur ataukah amal? Ya, amal itulah 
yang mendampingi kita di dalam kubur. 
Rasulullah shallalllahu „alaihi wa sallam bersabda: 
“Anak Adam akan berkata, “Hartaku, hartaku”, lalu dikatakan, “Hai anak 
Adam, bukankah harta yang kamu miliki itu sudah kamu makan lalu habis atau 
kamu pakai lalu rusak dan yang kamu sedekahkan, itulah yang kamu bawa.” 
(HR. Muslim) 
Jamaah Jumat rahimakumullah 
Memang tidak mengapa bekerja keras untuk meraih kehidupan yang layak di 
dunia, namun yang jadi masalah adalah jika berlebihan sampai tidak 
menyisakan waktu untuk akhirat, dan seperti inilah kenyataan yang kita lihat. 
Kita sangat sedih ketika melihat mereka yang miskin dan hidup dalam 
kekurangan, kemudian ditambah dengan meninggalkan shalat, penghasilan 
mereka dalam sehari tidak seberapa namun anehnya berani meninggalkan shalat. 
Padahal apa lagi yang bisa diharap jika seseorang sudah meninggalkan shalat – 
selain tobat-?! Kita khawatir -bukan bermaksud memvonis- mereka tergolong 
orang yang sengsara dunia-akhirat atau diistilahkan dengan "sudah jatuh 
5 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
tertimpa tangga"; –hadaanallah wa iyyahum ajma'iin-. Dalam Alquran 
disebutkan: 
"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"---Mereka 
menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan 
shalat, (QS. Al Muddatstsir: 42-43) 
Saudaraku, dunia merupakan tempat beramal; ia adalah kesempatan terakhir 
yang setelahnya bukan kesempatan, yang ada hanyalah balasan terhadap amal 
yang dikerjakan. 
Saudaraku, dunia merupakan jembatan menuju akhirat, keadaan kita di akhirat 
tergantung keadaan kita di dunia, barangsiapa yang beramal salih ketika di dunia 
maka ia akan beruntung di akhirat dan barangsiapa yang malah mengisi 
hidupnya dengan kemaksiatan, maka ia akan merasakan kerugian dan 
penyesalan di akhirat. Ketika itu, penyesalan tidak berguna lagi. Ketika itu, 
memperbaiki diri tidak berguna lagi, yang ada hanyalah nikmat atau azab, 
“Di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta 
keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang 
menipu." (QS. Al Hadiid: 20) 
Inginkah Anda pulang ke akhirat mendapatkan nikmat atau Anda lebih memilih 
siksa daripada nikmat! Itu terserah Anda, kita hanya bisa mengingatkan. 
Saudaraku, jamaah Jumat rahimakumullah 
Mumpung Anda masih diberi kesempatan hidup oleh Allah, maka perbaikilah 
dirimu sekarang juga. Al Fudhail pernah berkata kepada seseorang: "Sudah 
berapa lama kamu menjalani hidup?" ia menjawab: "Enam puluh tahun." 
6 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
Fudhail berkata: "Sudah enam puluh tahun Anda mengadakan perjalanan 
menuju Tuhanmu, dan sebentar lagi kamu akan sampai", orang itu berkata: 
"Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun", 
Fudhail berkata: "Tahukah Anda maksud ucapan "Innaa lillahi wa innaa ilaihi 
raaji'uun"? Sesungguhnya barangsiapa yang mengetahui bahwa dirinya adalah 
hamba Allah dan akan kembali kepada-Nya, maka hendaknya ia meyakini 
bahwa dirinya akan dihadapkan. Siapa saja yang meyakini bahwa dirinya akan 
dihadapkan, maka hendaknya ia mengetahui bahwa dirinya akan ditanya, maka 
persiapkanlah jawaban terhadap pertanyaan itu." 
Orang itu pun bertanya, "Lalu bagaimana jalan keluarnya?" Fudhail menjawab: 
"Mudah" orang itu bertanya: "Apa itu?" Fudhail menjawab: "Kamu perbaiki 
amalmu sekarang, niscaya amalmu di masa lalu akan diampuni. Hal itu, karena 
jika kamu malah memperburuk amalmu di masa sekarang, maka kamu akan 
diberi hukuman berdasarkan amal burukmu yang dahulu dan yang sekarang, dan 
amalan yang diperhatikan adalah amalan di akhir hayatnya." 
Khutbah Kedua 
7 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
Fitnah Dunia 
Saudaraku jamaah Jumat rahimakumullah, 
Hidup di dunia penuh dengan godaan. Godaan dunia ibarat sebuah arus yang 
deras, yang membawa pergi dan menghanyutkan apa saja yang ada di hadapan. 
Kemudian tahukah kamu, ke arah mana arus itu membawa pergi? Jurang; ke 
sanalah arahnya. 
Tetapi wahai saudaraku, jurang ini bukanlah jurang yang ringan. Ia adalah 
jurang yang paling dalam dan di bawahnya terdapat api yang membakar, itulah 
jurang neraka –wal 'iyaadz billah-. Oleh karena itu, Nabi kita shallallahu „alaihi 
wa sallam mengingatkan agar kita tetap waspada terhadap godaan dunia yang 
sangat menyilaukan, demikian juga mengingatkan kita agar berhati-hati terhadap 
godaan wanita. 
Belum lagi dengan godaan syubhat yang dicetuskan oleh iblis, banyak amal 
yang menjadi sia-sia karena syubhat yang disodorkannya; ia tunjukkan kepada 
manusia sesuatu yang nampaknya baik, padahal tidak ada kebaikan di dalamnya. 
Inilah rahasia mengapa Allah mewajibkan membaca surat Al Fatihah di dalam 
shalat di setiap rakaat, karena butuhnya kita terhadap hidayah dan taufiq-Nya 
dalam meniti hidup yang penuh cobaan dan godaan ini di samping keadaan hati 
yang lemah mudah berbalik. 
Jamaah Jumat „azzaniyallhu wa iyyakum 
Shalat merupakan pegangan yang paling kuat agar seseorang tidak terbawa oleh 
arus fitnah (godaan) yang begitu deras. 
8 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
Tidakkah Anda memperhatikan, bahwa dalam surat Al Fatihah terdapat ayat 
yang berbunyi "Ihdinash shiraathal mustaqiim", di sana Anda meminta kepada 
Allah agar ditunjukkan mana jalan yang lurus, meminta juga kepada-Nya agar 
dibantu menempuh jalan yang lurus itu serta meminta kepada-Nya agar dapat 
beristiqamah di atasnya hingga akhir hayat. Maka beruntunglah mereka yang 
tetap mendirikan shalat, karena mereka masih memiliki pegangan, mereka masih 
memiliki hubungan dengan Allah Ta‟ala Sang Pencipta. Rasulullah shallallahu 
„alaihi wa sallam bersabda: 
لاَ تَتْرُكْ صَلاَةً مَكْتُوْبَةً مُتَعَمِّدًا فَمَنْ تَرَكَهَا مُتَعَمِّدًا فَقَدْ بَرِئَتْ مِنْهُ الذِّمَّةُ 
"Janganlah kamu meninggalkan shalat fardhu dengan sengaja. Barangsiapa 
yang meninggalkannya dengan sengaja, maka hubungannya telah lepas." 
(Hasan lighairih, HR. Ibnu Majah dan Baihaqi, lihat Shahihut Targhib wat 
Tarhib no. 567) 
9 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
Marwan bin Musa 
10 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
11 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
Aplikasi Yufid: 
Lihat aplikasi lainnya Developed by: di www.yufid.org
www.pengusahamuslim.com 
PengusahaMuslim.com Network

More Related Content

What's hot

(4)doa doa pilihan
(4)doa doa pilihan(4)doa doa pilihan
(4)doa doa pilihan
M naim
 
Renungan pelajar islam
Renungan pelajar islamRenungan pelajar islam
Renungan pelajar islam
'Nur Effendi
 
Doa pengantin
Doa pengantinDoa pengantin
Doa pengantin
Rafeah Ramli
 
Himpunan doa pilihan dalam al quran
Himpunan doa pilihan dalam al quranHimpunan doa pilihan dalam al quran
Himpunan doa pilihan dalam al quran
TasniimAbdRahman
 
Panduan umroh
Panduan umrohPanduan umroh
Panduan umroh
Ihsan Muhamad
 
Khutbah nikah
Khutbah nikahKhutbah nikah
Khutbah nikah
Shidik Saragih
 
Khutbah nikah farisa
Khutbah nikah farisaKhutbah nikah farisa
Khutbah nikah farisa
Muhsin Hariyanto
 
48. do'a imam as pada hari korban (idul adha) dan hari jumat
48. do'a imam as pada hari korban (idul adha) dan hari jumat48. do'a imam as pada hari korban (idul adha) dan hari jumat
48. do'a imam as pada hari korban (idul adha) dan hari jumat
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Ratib syekh abdul qadir jailani dan syekh shazili
Ratib syekh abdul qadir jailani dan syekh shaziliRatib syekh abdul qadir jailani dan syekh shazili
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surga
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surgaAku tidak-lebih-dulu-ke-surga
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surganovas agita
 
Tidak Lebih Dulu Ke Surga
Tidak Lebih Dulu Ke SurgaTidak Lebih Dulu Ke Surga
Tidak Lebih Dulu Ke SurgaENESAKUZUKA
 
Aku dan surga
Aku dan surgaAku dan surga
Aku dan surgacentronet
 
Aku & surga
Aku & surgaAku & surga
Aku & surga
aleales95
 
Aku dan surga
Aku dan surgaAku dan surga
Aku dan surga
rofieq
 
Aku Dan Surga(Renungan)
Aku Dan Surga(Renungan)Aku Dan Surga(Renungan)
Aku Dan Surga(Renungan)k4m4l
 
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surga
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surgaAku tidak-lebih-dulu-ke-surga
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surga
ppaigandusari
 
Doa
DoaDoa
Sebuah renungan (aku & surga)
Sebuah renungan (aku & surga)Sebuah renungan (aku & surga)
Sebuah renungan (aku & surga)Sirajuddin Putra
 

What's hot (19)

(4)doa doa pilihan
(4)doa doa pilihan(4)doa doa pilihan
(4)doa doa pilihan
 
Renungan pelajar islam
Renungan pelajar islamRenungan pelajar islam
Renungan pelajar islam
 
Doa pengantin
Doa pengantinDoa pengantin
Doa pengantin
 
Kumpulan doa umroh
Kumpulan doa umrohKumpulan doa umroh
Kumpulan doa umroh
 
Himpunan doa pilihan dalam al quran
Himpunan doa pilihan dalam al quranHimpunan doa pilihan dalam al quran
Himpunan doa pilihan dalam al quran
 
Panduan umroh
Panduan umrohPanduan umroh
Panduan umroh
 
Khutbah nikah
Khutbah nikahKhutbah nikah
Khutbah nikah
 
Khutbah nikah farisa
Khutbah nikah farisaKhutbah nikah farisa
Khutbah nikah farisa
 
48. do'a imam as pada hari korban (idul adha) dan hari jumat
48. do'a imam as pada hari korban (idul adha) dan hari jumat48. do'a imam as pada hari korban (idul adha) dan hari jumat
48. do'a imam as pada hari korban (idul adha) dan hari jumat
 
Ratib syekh abdul qadir jailani dan syekh shazili
Ratib syekh abdul qadir jailani dan syekh shaziliRatib syekh abdul qadir jailani dan syekh shazili
Ratib syekh abdul qadir jailani dan syekh shazili
 
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surga
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surgaAku tidak-lebih-dulu-ke-surga
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surga
 
Tidak Lebih Dulu Ke Surga
Tidak Lebih Dulu Ke SurgaTidak Lebih Dulu Ke Surga
Tidak Lebih Dulu Ke Surga
 
Aku dan surga
Aku dan surgaAku dan surga
Aku dan surga
 
Aku & surga
Aku & surgaAku & surga
Aku & surga
 
Aku dan surga
Aku dan surgaAku dan surga
Aku dan surga
 
Aku Dan Surga(Renungan)
Aku Dan Surga(Renungan)Aku Dan Surga(Renungan)
Aku Dan Surga(Renungan)
 
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surga
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surgaAku tidak-lebih-dulu-ke-surga
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surga
 
Doa
DoaDoa
Doa
 
Sebuah renungan (aku & surga)
Sebuah renungan (aku & surga)Sebuah renungan (aku & surga)
Sebuah renungan (aku & surga)
 

Similar to Fitnah dunia

WISE WORDS-Kata-Kata Hikmah untuk perbaikan diri
WISE WORDS-Kata-Kata Hikmah untuk perbaikan diriWISE WORDS-Kata-Kata Hikmah untuk perbaikan diri
WISE WORDS-Kata-Kata Hikmah untuk perbaikan diri
Ketua LBM MWC NU Lenteng dan Wakil Ketua Ansor lenteng bagian MDS RA
 
Asas hidup tauhid
Asas hidup tauhidAsas hidup tauhid
Asas hidup tauhid
amirulbahri86
 
Bahaya pandangan materialistis
Bahaya pandangan materialistisBahaya pandangan materialistis
Bahaya pandangan materialistis
Abyanuddin Salam
 
Makalah khutbah agama
Makalah khutbah agamaMakalah khutbah agama
Makalah khutbah agama
Salsa Fariza
 
OC 6 NIKMAT YANG DI HITUNG.pptx
OC 6 NIKMAT YANG DI HITUNG.pptxOC 6 NIKMAT YANG DI HITUNG.pptx
OC 6 NIKMAT YANG DI HITUNG.pptx
fateynaimi
 
ISLAM PERJALANAN HIDUP MANUSIA.pptx
ISLAM PERJALANAN HIDUP MANUSIA.pptxISLAM PERJALANAN HIDUP MANUSIA.pptx
ISLAM PERJALANAN HIDUP MANUSIA.pptx
AnswlSaka
 
Apa Arti Hidup
Apa Arti HidupApa Arti Hidup
Apa Arti Hidup
Diana Eka
 
Mengapa Aku Ada.pptx
Mengapa Aku Ada.pptxMengapa Aku Ada.pptx
Mengapa Aku Ada.pptx
HardikaKhusnulia
 
Ratiban haji 2018
Ratiban haji 2018Ratiban haji 2018
Ratiban haji 2018
Drs. HM. Yunus
 
Dua kali hidup
Dua kali hidup Dua kali hidup
Dua kali hidup
Eko Supriyadi
 
6.4.2012
6.4.20126.4.2012
6.4.2012
almuttaqinmn
 
Bisakah syurga dicapai dengan usaha minimalis
Bisakah syurga dicapai dengan usaha minimalis Bisakah syurga dicapai dengan usaha minimalis
Bisakah syurga dicapai dengan usaha minimalis
forsilam
 
Program ibadah
Program ibadahProgram ibadah
Program ibadah
Yasirecin Yasir
 
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docxSKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
SitiAzziraIdris
 
KITAB TAUBAT
KITAB TAUBATKITAB TAUBAT
KITAB TAUBAT
andri zulfikar
 
Usia dan dosa
Usia dan dosaUsia dan dosa
Usia dan dosa
Muhsin Hariyanto
 
usia manusia
usia   manusiausia   manusia
usia manusia
Helmon Chan
 
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
Jajat Sudrajat
 
1. Agar Hidup Menjadi Berkah.docx
1. Agar Hidup Menjadi Berkah.docx1. Agar Hidup Menjadi Berkah.docx
1. Agar Hidup Menjadi Berkah.docx
SudharmonoAbdulLathi
 

Similar to Fitnah dunia (20)

WISE WORDS-Kata-Kata Hikmah untuk perbaikan diri
WISE WORDS-Kata-Kata Hikmah untuk perbaikan diriWISE WORDS-Kata-Kata Hikmah untuk perbaikan diri
WISE WORDS-Kata-Kata Hikmah untuk perbaikan diri
 
Asas hidup tauhid
Asas hidup tauhidAsas hidup tauhid
Asas hidup tauhid
 
Bahaya pandangan materialistis
Bahaya pandangan materialistisBahaya pandangan materialistis
Bahaya pandangan materialistis
 
Makalah khutbah agama
Makalah khutbah agamaMakalah khutbah agama
Makalah khutbah agama
 
OC 6 NIKMAT YANG DI HITUNG.pptx
OC 6 NIKMAT YANG DI HITUNG.pptxOC 6 NIKMAT YANG DI HITUNG.pptx
OC 6 NIKMAT YANG DI HITUNG.pptx
 
ISLAM PERJALANAN HIDUP MANUSIA.pptx
ISLAM PERJALANAN HIDUP MANUSIA.pptxISLAM PERJALANAN HIDUP MANUSIA.pptx
ISLAM PERJALANAN HIDUP MANUSIA.pptx
 
Apa Arti Hidup
Apa Arti HidupApa Arti Hidup
Apa Arti Hidup
 
Mengapa Aku Ada.pptx
Mengapa Aku Ada.pptxMengapa Aku Ada.pptx
Mengapa Aku Ada.pptx
 
Ratiban haji 2018
Ratiban haji 2018Ratiban haji 2018
Ratiban haji 2018
 
Dua kali hidup
Dua kali hidup Dua kali hidup
Dua kali hidup
 
6.4.2012
6.4.20126.4.2012
6.4.2012
 
Usia dan dosa
Usia dan dosaUsia dan dosa
Usia dan dosa
 
Bisakah syurga dicapai dengan usaha minimalis
Bisakah syurga dicapai dengan usaha minimalis Bisakah syurga dicapai dengan usaha minimalis
Bisakah syurga dicapai dengan usaha minimalis
 
Program ibadah
Program ibadahProgram ibadah
Program ibadah
 
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docxSKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
 
KITAB TAUBAT
KITAB TAUBATKITAB TAUBAT
KITAB TAUBAT
 
Usia dan dosa
Usia dan dosaUsia dan dosa
Usia dan dosa
 
usia manusia
usia   manusiausia   manusia
usia manusia
 
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
 
1. Agar Hidup Menjadi Berkah.docx
1. Agar Hidup Menjadi Berkah.docx1. Agar Hidup Menjadi Berkah.docx
1. Agar Hidup Menjadi Berkah.docx
 

More from Akhi Setiawan

Buku panduan-axioo-pico
Buku panduan-axioo-picoBuku panduan-axioo-pico
Buku panduan-axioo-pico
Akhi Setiawan
 
Pemanfaatan minyak biji kapuk randu
Pemanfaatan minyak biji kapuk randuPemanfaatan minyak biji kapuk randu
Pemanfaatan minyak biji kapuk randu
Akhi Setiawan
 
Pelabelan radioisotop
Pelabelan radioisotopPelabelan radioisotop
Pelabelan radioisotop
Akhi Setiawan
 
Metabolisme karbohidrat (Katabolisme)
Metabolisme karbohidrat (Katabolisme)Metabolisme karbohidrat (Katabolisme)
Metabolisme karbohidrat (Katabolisme)
Akhi Setiawan
 
Metabolisme karbohidrat (Katabolisme)
Metabolisme karbohidrat (Katabolisme)Metabolisme karbohidrat (Katabolisme)
Metabolisme karbohidrat (Katabolisme)Akhi Setiawan
 

More from Akhi Setiawan (6)

Buku panduan-axioo-pico
Buku panduan-axioo-picoBuku panduan-axioo-pico
Buku panduan-axioo-pico
 
Pemanfaatan minyak biji kapuk randu
Pemanfaatan minyak biji kapuk randuPemanfaatan minyak biji kapuk randu
Pemanfaatan minyak biji kapuk randu
 
Proses glikolisis
Proses glikolisisProses glikolisis
Proses glikolisis
 
Pelabelan radioisotop
Pelabelan radioisotopPelabelan radioisotop
Pelabelan radioisotop
 
Metabolisme karbohidrat (Katabolisme)
Metabolisme karbohidrat (Katabolisme)Metabolisme karbohidrat (Katabolisme)
Metabolisme karbohidrat (Katabolisme)
 
Metabolisme karbohidrat (Katabolisme)
Metabolisme karbohidrat (Katabolisme)Metabolisme karbohidrat (Katabolisme)
Metabolisme karbohidrat (Katabolisme)
 

Fitnah dunia

  • 1. بسم الله الرحمن الرحيم Fitnah Dunia Jama’ah Jumat rahimakumullah 1 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
  • 2. Mari kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Ta‟ala dengan ketakwaan yang sebenar-benarnya, yaitu mengamalkan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan Rasul-Nya shallallahu „alaihi wa sallam serta menjauhi apa yang dilarang oleh- Nya dan Rasul-Nya shallallahu „alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya dunia ini manis lagi hijau (indah), dan sesungguhnya Allah menjadikan kamu pengelolanya. Dia akan melihat apa yang kamu kerjakan, maka berhati-hatilah kamu terhadap dunia dan berhati-hatilah terhadap wanita, karena fitnah yang pertama kali menimpa bani Israil adalah karena wanita." (HR. Muslim) Jamaah Jumat rahimani wa rahimakumullah Jika Anda sering berjalan-jalan, terutama ke dataran tinggi dan pegunungan, tentu Anda akan melihat lebih jelas indahnya dunia. Bumi yang kita tempati ini penuh dengan keindahan dan hal yang sangat menarik. Di sana ada pemandangan yang indah, ada sungai-sungai, ada air terjun, ada pepohonan yang lebat, udara yang sejuk, gunung-gunung yang tinggi dan lain-lain. Melihat pemandangan yang indah dan menyenangkan itu, pernah terlintas dalam hati kita -mungkin juga Anda- keinginan untuk membangun rumah di tempat yang indah tersebut; tinggal bersama keluarga. Kita bayangkan, kita ingin pergi ke kota untuk bekerja agar dapat mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya yang kemudian dapat kita gunakan untuk membangun rumah di tempat yang indah tersebut. Namun terkadang kita berfikir dan berfikir lagi, jika kita melakukannya apakah kita akan hidup kekal di sana dan aman dari mara bahaya, kemudian bagaimana nantinya kita mencari rezeki? Belum lagi dengan sarana-sarana yang kurang lengkap tidak seperti di kota. 2 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
  • 3. Sadarlah kita bahwa kesenangan dunia tidak sempurna; ada hidup dan ada mati, ada muda dan ada tua, ada senang dan ada sedih, ada sehat dan ada sakit, ada rasa aman dan rasa takut serta keterbatasan lainnya. Lebih dari itu, untuk memperoleh kesenangan dunia harus diraih dengan kerja keras dan usaha. Kemudian kita membandingkan keadaan dunia dengan akhirat; yakni surga, ternyata jauh berbeda. Kita mendapatkan dalam Alquran dan sunah tentang kenikmatan yang diperoleh penghuni surga, ternyata benar-benar sempurna. Pemandangannya yang indah sampai tidak terbayangkan oleh hati, belum pernah dilihat oleh mata, dan belum pernah didengar oleh telinga. Penghuninya kekal dan tidak akan mati, mereka tetap muda dan tidak akan tua, mereka bersaudara tidak bermusuh-musuhan, mereka tetap senang dan tidak pernah sedih, mereka tetap sehat dan tidak pernah sakit, mereka senantiasa memperoleh keamanan dan tidak pernah tertimpa rasa takut dan kekhawatiran. Apa yang mereka inginkan ada di hadapan tanpa perlu bekerja keras dan berusaha, belum lagi dengan makanan dan minuman enak yang dihidangkan, bidadari yang bermata jeli dan kesenangan lainnya yang amat sempurna. Tentunya hal ini diperuntukkan bagi mereka yang beriman dan beramal shalih ketika di dunia. Mudah-mudahan kita semua dimasukkan Allah ke dalam surga, aamiin yaa Rabbal 'alamin. Hadirin jamaah Jumat „azzaniyallahu wa iyyakum Kesenangan seperti inilah kesenangan yang sesungguhnya dan kenikmatan yang pantas untuk dikejar. "Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba." (QS. Al Muthaffifin: 26) Namun sangat disayangkan, sedikit sekali di antara kita yang mengejarnya, bahkan kebanyakan dari kita lebih rela mengejar kesenangan dunia yang fana' ini, meninggalkan negeri yang kekal abadi. 3 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
  • 4. "Tetapi kamu memilih kehidupan duniawi.--- Padahal kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal." (QS. Al A'laa: 16-17) Tidak perlu jauh-jauh untuk membuktikannya, cobalah kita keluar rumah dan memperhatikan orang-orang di sekitar kita –bahkan mungkin diri kita seperti itu-, kita akan menyaksikan bahwa yang ada di benak kita pada umumnya adalah cita-cita agar kita bisa hidup enak di dunia ini, tanpa berpikir lagi tentang akhirat; mau bahagia atau tidak, yang penting bisa hidup enak di dunia. Kita rela memeras akal dan pikiran serta membanting tulang sejak bangun tidur hingga tidur kembali hanya bertujuan untuk memperoleh kesenangan yang sesaat ini; itu pun jika dapat dan maut belum datang. Lebih dari itu, mereka tidak menyisakan sedikit pun waktunya untuk akhirat walau beberapa menit, untuk beribadah, untuk shalat berjamaah, untuk menambah dengan amalan sunat, untuk membaca Alquran, untuk berdzikr, untuk bersedekah, untuk berbakti kepada orang tua, untuk menyambung tali silaturrahim dan mengerjakan ibadah lainnya. Seruan azan ibarat angin yang berlalu, ucapan hayya 'alash shalaah-hayya 'alal falah (marilah kita shalat-marilah menuju kebahagiaan) masuk ke telinga kanan dan keluar lewat telinga kiri. Kita tidak mengetahui, mengapa mereka seperti ini, masjid-masjid yang ada menjadi sepi, kalau pun ada hanya beberapa orang saja. Entah mengapa mereka tidak menyadari bahwa hidup di dunia hanya sementara. Padahal adakah manusia yang hidup selamanya di dunia ini? Kalau pun ada manusia yang diberi umur yang panjang, cobalah perhatikan akhirnya, ia akan tetap meninggal juga, "Sesungguhnya kamu akan mati dan Sesungguhnya mereka akan mati (pula)." (QS. Az Zumar: 30) 4 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
  • 5. Jika demikian jamaah Jumat sekalian, apa persiapan yang sudah kita lakukan menghadapi kematian yang sudah pasti, yang tidak melihat keadaan orang yang dijemputnya; masih muda atau sudah tua, sehat atau sakit, kaya atau miskin? "Di mana saja kamu berada, kematian akan menjemput kamu, meskipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh." (QS. An Nisaa': 78) Apakah harta-benda yang kita persiapkan menghadapi kematian, padahal ia tidak akan ikut ke dalam kubur. Apakah keluarga yang kita persiapkan, padahal keluarga tidak mendampingi kita di alam kubur ataukah amal? Ya, amal itulah yang mendampingi kita di dalam kubur. Rasulullah shallalllahu „alaihi wa sallam bersabda: “Anak Adam akan berkata, “Hartaku, hartaku”, lalu dikatakan, “Hai anak Adam, bukankah harta yang kamu miliki itu sudah kamu makan lalu habis atau kamu pakai lalu rusak dan yang kamu sedekahkan, itulah yang kamu bawa.” (HR. Muslim) Jamaah Jumat rahimakumullah Memang tidak mengapa bekerja keras untuk meraih kehidupan yang layak di dunia, namun yang jadi masalah adalah jika berlebihan sampai tidak menyisakan waktu untuk akhirat, dan seperti inilah kenyataan yang kita lihat. Kita sangat sedih ketika melihat mereka yang miskin dan hidup dalam kekurangan, kemudian ditambah dengan meninggalkan shalat, penghasilan mereka dalam sehari tidak seberapa namun anehnya berani meninggalkan shalat. Padahal apa lagi yang bisa diharap jika seseorang sudah meninggalkan shalat – selain tobat-?! Kita khawatir -bukan bermaksud memvonis- mereka tergolong orang yang sengsara dunia-akhirat atau diistilahkan dengan "sudah jatuh 5 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
  • 6. tertimpa tangga"; –hadaanallah wa iyyahum ajma'iin-. Dalam Alquran disebutkan: "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"---Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, (QS. Al Muddatstsir: 42-43) Saudaraku, dunia merupakan tempat beramal; ia adalah kesempatan terakhir yang setelahnya bukan kesempatan, yang ada hanyalah balasan terhadap amal yang dikerjakan. Saudaraku, dunia merupakan jembatan menuju akhirat, keadaan kita di akhirat tergantung keadaan kita di dunia, barangsiapa yang beramal salih ketika di dunia maka ia akan beruntung di akhirat dan barangsiapa yang malah mengisi hidupnya dengan kemaksiatan, maka ia akan merasakan kerugian dan penyesalan di akhirat. Ketika itu, penyesalan tidak berguna lagi. Ketika itu, memperbaiki diri tidak berguna lagi, yang ada hanyalah nikmat atau azab, “Di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (QS. Al Hadiid: 20) Inginkah Anda pulang ke akhirat mendapatkan nikmat atau Anda lebih memilih siksa daripada nikmat! Itu terserah Anda, kita hanya bisa mengingatkan. Saudaraku, jamaah Jumat rahimakumullah Mumpung Anda masih diberi kesempatan hidup oleh Allah, maka perbaikilah dirimu sekarang juga. Al Fudhail pernah berkata kepada seseorang: "Sudah berapa lama kamu menjalani hidup?" ia menjawab: "Enam puluh tahun." 6 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
  • 7. Fudhail berkata: "Sudah enam puluh tahun Anda mengadakan perjalanan menuju Tuhanmu, dan sebentar lagi kamu akan sampai", orang itu berkata: "Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun", Fudhail berkata: "Tahukah Anda maksud ucapan "Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun"? Sesungguhnya barangsiapa yang mengetahui bahwa dirinya adalah hamba Allah dan akan kembali kepada-Nya, maka hendaknya ia meyakini bahwa dirinya akan dihadapkan. Siapa saja yang meyakini bahwa dirinya akan dihadapkan, maka hendaknya ia mengetahui bahwa dirinya akan ditanya, maka persiapkanlah jawaban terhadap pertanyaan itu." Orang itu pun bertanya, "Lalu bagaimana jalan keluarnya?" Fudhail menjawab: "Mudah" orang itu bertanya: "Apa itu?" Fudhail menjawab: "Kamu perbaiki amalmu sekarang, niscaya amalmu di masa lalu akan diampuni. Hal itu, karena jika kamu malah memperburuk amalmu di masa sekarang, maka kamu akan diberi hukuman berdasarkan amal burukmu yang dahulu dan yang sekarang, dan amalan yang diperhatikan adalah amalan di akhir hayatnya." Khutbah Kedua 7 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
  • 8. Fitnah Dunia Saudaraku jamaah Jumat rahimakumullah, Hidup di dunia penuh dengan godaan. Godaan dunia ibarat sebuah arus yang deras, yang membawa pergi dan menghanyutkan apa saja yang ada di hadapan. Kemudian tahukah kamu, ke arah mana arus itu membawa pergi? Jurang; ke sanalah arahnya. Tetapi wahai saudaraku, jurang ini bukanlah jurang yang ringan. Ia adalah jurang yang paling dalam dan di bawahnya terdapat api yang membakar, itulah jurang neraka –wal 'iyaadz billah-. Oleh karena itu, Nabi kita shallallahu „alaihi wa sallam mengingatkan agar kita tetap waspada terhadap godaan dunia yang sangat menyilaukan, demikian juga mengingatkan kita agar berhati-hati terhadap godaan wanita. Belum lagi dengan godaan syubhat yang dicetuskan oleh iblis, banyak amal yang menjadi sia-sia karena syubhat yang disodorkannya; ia tunjukkan kepada manusia sesuatu yang nampaknya baik, padahal tidak ada kebaikan di dalamnya. Inilah rahasia mengapa Allah mewajibkan membaca surat Al Fatihah di dalam shalat di setiap rakaat, karena butuhnya kita terhadap hidayah dan taufiq-Nya dalam meniti hidup yang penuh cobaan dan godaan ini di samping keadaan hati yang lemah mudah berbalik. Jamaah Jumat „azzaniyallhu wa iyyakum Shalat merupakan pegangan yang paling kuat agar seseorang tidak terbawa oleh arus fitnah (godaan) yang begitu deras. 8 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
  • 9. Tidakkah Anda memperhatikan, bahwa dalam surat Al Fatihah terdapat ayat yang berbunyi "Ihdinash shiraathal mustaqiim", di sana Anda meminta kepada Allah agar ditunjukkan mana jalan yang lurus, meminta juga kepada-Nya agar dibantu menempuh jalan yang lurus itu serta meminta kepada-Nya agar dapat beristiqamah di atasnya hingga akhir hayat. Maka beruntunglah mereka yang tetap mendirikan shalat, karena mereka masih memiliki pegangan, mereka masih memiliki hubungan dengan Allah Ta‟ala Sang Pencipta. Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda: لاَ تَتْرُكْ صَلاَةً مَكْتُوْبَةً مُتَعَمِّدًا فَمَنْ تَرَكَهَا مُتَعَمِّدًا فَقَدْ بَرِئَتْ مِنْهُ الذِّمَّةُ "Janganlah kamu meninggalkan shalat fardhu dengan sengaja. Barangsiapa yang meninggalkannya dengan sengaja, maka hubungannya telah lepas." (Hasan lighairih, HR. Ibnu Majah dan Baihaqi, lihat Shahihut Targhib wat Tarhib no. 567) 9 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
  • 10. Marwan bin Musa 10 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
  • 11. 11 | D i s a l i n d a r i w w w . k h o t b a h j u m a t . c o m
  • 12. Aplikasi Yufid: Lihat aplikasi lainnya Developed by: di www.yufid.org