fiqih tentang masjid bagaimana cara memakmurkannya
1. Oleh :
KH. M. SHIDDIQ AL JAWI, S.Si, MSI
DOSEN STEI HAMFARA JOGJA
2019
FIQIH MASJID
(
اإلسالمية الشريعة في المسجد أحكام
)
2. POKOK BAHASAN
1. PENGERTIAN MASJID
2. HUKUM MEMBANGUN MASJID
3. KEUTAMAAN MASJID
4. PENGERTIAN MEMAKMURKAN MASJID
(‘IMAARATUL MASJID)
5. CAKUPAN FIQIH MASJID
6. STUDI KASUS : NON MUSLIM
MEMAKMURKAN MASJID
7. STUDI KASUS : MEMBAWA ANAK KECIL KE
MASJID
3. POKOK BAHASAN
8. STUDI KASUS : ZAKAT UNTUK MEMBANGUN
MASJID, BOLEHKAH?
9. STUDI KASUS : PEREMPUAN YANG HAID
DUDUK DI MASJID
10. STUDI KASUS : POSISI MASJID SEBAGAI
WAKIL DALAM PENYEMBELIHAN BINATANG
KURBAN.
5. Pengertian Masjid
المسجد
في
اللغة
:
بيت
الةّصال
,
وموضع
السجود
من
بدن
اإلنس
ان
والجمع
مساجد
Masjid menurut arti bahasa Arab (lughah) :
rumah untuk sholat, atau tempat sujud dari
badan manusia. Bentuk jamaknya : masaajid.
المسجد
في
االصطالح
:
فّعر
بتعريفات
كثيرة
منها
(1)
هاّنأ
(
مساجد
)
هي
البيوت
ةّيالمبن
الةّصلل
فيها
ّ
لل
فه
ي
خالصة
له
سبحانه
ولعبادته
Adapun masjid menurut istilah, ada banyak
definisi, di antaranya :
(1) masjid adalah rumah yang dibangun untuk
sholat dan dan ibadah di dalamnya lillahi
ta’ala.
7. Pengertian Masjid
(
(4
المسجد
هو
المكان
الذي
أعد
للصالة
فيه
على
الدوام
(4) Masjid adalah tempat yang disiapkan untuk
sholat di dalamnya secara terus menerus.
(Rawwas Qa’ah Jie, Mu’jam Lughat Al Fuqoha`,
hlm. 1411).
Kesimpulan :
Definisi masjid menurut istilah adalah :
المسجد
هو
المكان
أّيالمه
لواتّصلل
الخمس
فيه
على
الدوام
“Masjid adalah tempat yang disiapkan untuk
sholat lima waktu di dalamnya secara terus
menerus.”
8. Pengertian Masjid
Istilah lain yang terkait :
(1) Al Jaami’ (atau masjid Jaami’(, adalah
masjid yang dilakukan sholat Jumat di
dalamnya.
(2) Musholla, dalam istilah Arab, adalah
lapangan yang digunakan untuk sholat Hari
Raya (Idul Fitri or Idul Adha)
Tidak diberlakukan hukum masjid pada
musholla dalam pengertian istilah Arab
Musholla, dalam istilah Indonesia, adalah
tempat sholat yang ukurannya kecil.
Diberlakukan sbg masjid jika digunakan untuk
sholat lima waktu bagi masyarakat umum.
10. Hukum Membangun Masjid
Membangun masjid bagi suatu komunitas
muslim seperti kampung, desa, kota, dsb
hukumnya adalah fardhu kifayah.
Dalam kitab Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah
disebutkan :
يجب
بناء
المساجد
في
األمصار
والقرى
ّلوالمحا
-
جمع
ةّلمح
-
ونحوها
حسب
الحاجة
وهو
من
فروض
الكفاية
.
Wajib hukumnya membangun masjid-masjid
di kota, desa, atau kampung, dsb sesuai
kebutuhan, dan ini termasuk fardhu kifayah.
(Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah, Juz 37,hlm. 155)
11. Hukum Membangun Masjid
Dalilnya adalah firman Allah SWT :
يِف
وتُيُب
َِنذَأ
ُ َ
للا
نَأ
َعَفْرُت
َرَكْذُيَو
ِف
اَهي
ُهُمْسا
ُحِّبَسُي
ُهَل
اَهيِف
ِب
ُِّودُغْلا
ِلاَص ْ
اْلَو
Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang
telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut
nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan
waktu petang. (QS An Nuur : 36).
قال
ابن
كثير
:
وقال
قتادة
:
هي
هذه
المساجد
أمر
ّ
للا
سبحانه
وتعالى
ببنائها
وعمارتها
ورفعها
وتطهيرها
Ibnu Katsir berkata,”…Qatadah berkata,’(yang
dimaksud rumah-rumah) ini adalah masjid-
masjid, yang Allah SWT telah memerintahkan
untuk membangunnya, memakmurkannya,
meninggikannya, dan menyucikannya.” (Tafsir
Ibnu Katsir, Juz 3, hlm. 292)
13. Keutamaan Masjid
Banyak hadits-hadits yang memuji atau
menjelaskan keutamaan masjid, termasuk
keutamaan memakmurkan atau
membersihkannya.
Di antaranya
(1) Sabda Rasulullah SAW :
من
بنى
مسجدا
يبتغي
به
وجه
ّ
للا
بنى
ّ
للا
له
مثله
في
ال
ةّنج
“Barangsiapa membangun sebuah masjid
yang dengannya dia mencari ridha Allah,
maka Allah akan membangunkan baginya
rumah semisalnya di surga.” (HR Bukhari dan
Muslim)
14. Keutamaan Masjid
(2) Dari ‘Aisyah RA :
وعن
عائشة
رضي
ّ
للا
عنها
قالت
:
«
ّإن
رسول
ّ
للا
ىّلص
ّ
للا
عليه
مّلوس
أمر
بالمساجد
أن
تبنى
في
الدور
وأن
رّهتط
بّيوتط
Dari ‘Aisyah RA, dia berkata : “Sesungguhnya
Rasulullah telah memerintahkan untuk
membangun masjid-masjid di kampung-
kampung, untuk membersihkannya dan
mewangikannya. (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi)
16. Memakmurkan Masjid
Perintah memakmurkan masjid terdapat
dalam firman Allah SWT :
اَمَنِإ
ُرُمْعَي
َد ِاجَسَم
ِ ّ
للا
ْنَم
َنَمآ
ِ ّ
اللِب
ِم ْوَيْلا َو
ِ
ر ِاْلخ
َماَقَأ َو
َالَصال
َة
ىَتآَو
َةاَكَالز
ْمَلَو
َ
شْخَي
َالِإ
َ ّ
للا
ىَسَعَف
َل ْوُأ
ََِئئـ
نَأ
ْاوُنُوكَي
َنِم
َتْهُمْلا
َينِد
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid
Allah ialah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan Hari kemudian, serta tetap
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan
tidak takut (kepada siapapun) selain kepada
Allah, maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang
yang mendapat petunjuk.”(QS At Taubah : 18)
19. Memakmurkan Masjid
Jadi, yang dimaksud aktivitas
memakmurkan masjid (’imaratul masajid)
adalah segala kegiatan yang terkait dengan
kemaslahatan masjid, baik kegiatan fisik
(hissiyah) maupun non fisik (ma’nawiyah).
Kegiatan fisik contohnya membangun
masjid, memperbaiki bagian-bagian masjid
yang rusak, memasang lampu
penerangannya, melayani jamaahnya, dan
menjaga kebersihannya.
20. Memakmurkan Masjid
Sedang kegiatan non fisik contohnya
mengerjakan sholat jamaah di dalamnya,
mengangkat imam dan muadzinnya,
mengadakan i’tikaf di dalamnya, berdzikir
di dalamnya, mengadakan berbagai
majelis pengajian di dalamnya, seperti
pengajian tafsir Al-Qur`an, pengajian hadis
Nabi SAW, pengajian fikih, dan
sebagainya.
21. Memakmurkan Masjid
Termasuk memakmurkan masjid adalah
mencegah segala penyimpangan,
ketidakpantasan, atau kegaduhan di dalam
masjid.
Misalnya mencegah perempuan yang haid
berdiam di masjid, mencegah jual beli di
masjid, mencegah suara gaduh di masjid
yang mengganggu orang shalat, seperti suara
orang mengaji Al-Qur`an yang terlalu keras,
suara dering HP, atau teriakan anak-anak, dan
sebagainya.
(Muhammad Al-Arfaj, Al-Masyru’ wa Al-Mamnu’ fi Al-
Masjid, hal. 15; Sa’id Al-Qahthani, Al-Masajid, hal. 20;
Abdullah Al-’Askar, Ahkam Hudhur Al-Masjid, hal. 16-
17).
23. Cakupan Fiqih Masjid
Cakupan Fiqih Masjid adalah
Pertama, hukum-hukum memakmurkan
masjid
Kedua, hukum-hukum lain yang terkait
masjid,
Misal :
Hukum berjual beli di masjid
Hukum mengumumkan barang hilang di
masjid
Hukum perempuan yang sedang haid duduk
di dalam masjid
Hukum orang yang junub berada di masjid,
dsb
24. Cakupan Fiqih Masjid
Untuk Cakupan Fiqih Masjid silakan :
(1) Lihat kitab Al Mausuah Al
Fiqhiyyah, Juz 37, entry Masjid, hlm.
154 dst
(2) Llihat kitab-kitab fiqih yang
terkait masjid
(Kitab bisa dicopy)