Qaedah fiqh adalah perkara penting yang boleh membantu ummah dalah membuat keputusan dengan baik dan menghampiri ajaran Islam. Ianya adalah petunjuk dan pertimbangan yang asal dari alQuran dan Sunnah Nabi saw
Hujah kepada anti-Hadith:
Dalam firman Allah Azza Wa Jalla:
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb-Mu dan jangalah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selainNya, amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran daripada-Nya (Al-Araf: 3).
Qaedah fiqh adalah perkara penting yang boleh membantu ummah dalah membuat keputusan dengan baik dan menghampiri ajaran Islam. Ianya adalah petunjuk dan pertimbangan yang asal dari alQuran dan Sunnah Nabi saw
Hujah kepada anti-Hadith:
Dalam firman Allah Azza Wa Jalla:
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb-Mu dan jangalah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selainNya, amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran daripada-Nya (Al-Araf: 3).
2. Gun Gun Abdul Basit
TTL : Garut, 05 Maret 1974
Alamat : Perum Cijati Asri Jayawaras Tarogong Kidul Garut
HP : 081320713937
Pendidikan
1. S1 Tafsir Hadits IAIN SUKA Jogjakarta
2. S2 Ilmu Hadits UIN SGD Bandung
3. S3 Hukum Islam UIN SGD Bandung
Pekerjaan
1. Guru Pesantren Persatuan Islam Tarogong
2. Dosen STAIPI Garut
4. Muqaddimah
َ
لَ
عََ
َل َ
كُّبَ
ر َاءَ
ش ْ
وَلو
َ
و ًةَّ
ُمأ َ
َّاسنال
ًةَ
دِ
اح
َ
يِ
فِلَتُْ
ُم َ
نوُلاَ
زَي الَ
و
.
الِإ
ْ
نَ
م
َ
كِبَ
ر ُةَ
مِلَ
ك ْ
تََّ
َتَ
و ْ
مُ
هَ
قَلَ
خ َ
كِلَ
ذِلَ
و َ
كُّبَ
ر َ
مِ
حَ
ر
ِْ
اَل َ
نِ
م َ
َّمنَ
هَ
ج َّ
َنألْ
َمأل
ِ
َّةن
يِعَْ
َْجأ ِ
َّاسنالَ
و
.
هود
118
-
119
Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang
satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang
yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan
mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan:
sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan
manusia (yang durhaka) semuanya. Q.S. Hud 118-119
5. Fiqih Ikhtilaf adalah adab dalam menyikapi
perbedaan. Dan yang paling baik dalam menyikapi
hal tersebut ialah umat Islam yang hidup pada
masa Sahabat, Tabiin, dan orang-orang yang
mendapatkan petunjuk. Sebab, perbedaan itu tiada
sama sekali memberikan madharat bagi mereka
5
6. Ikhtilaf : Sunnah Alamiah
● Pergantian malam dan siang
● Pergantian musim
● Perbedaan ras manusia
● Perbedaan partai politik
● Perbedaan ORMAS
● Perbedaan madzhab fiqih
● Perbedaan dalam rumah tangga
8. 1
-
اآلخر إليه ذهب ما خالف إىل احدو كليذهب أن
( .
امل املصباح
نري
)
Setiap orang berbeda pendapat dengan orang lain. (Al-
Misbah al-Munir)
2
-
منازعة
جتري
بي
املتعارضي؛
لتحقيق
حق
أو
إلبطال
اب
طل
.
(
يفاترالتع
)
Saling berbantahan yang terjadi antara dua pihak
untuk membuktikan kebenaran atau membatalkan
kebatilan. (At-Ta’rifat)
Secara istilah
9. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) kata ikhtilaf ini
diartikan sebagai perbedaan
pendapat atau perselisihan
pikiran.
10. Dalam konteks agama Islam,
perbedaan pendapat sering
terjadi karena ada perbedaan
ijtihad di kalangan ulama.
11. Ruang lingkup ijtihad
1. Teks yang berpredikat qat’iy tsubût (pasti datangnya)
namun zanniy dilâlah (petunjuknya relatif).
2. Teks yang berpredikat zanniy tsubût (datangnya relatif)
meskipun qat‘iy dilâlah (pasti petunjuknya).
3. Teks yang berpredikat zanniy tsubût (datangnya relatif) dan
zanniy dilâlah (petunjuknya relatif).
4. Realitas atau peristiwa yang tidak ditegaskan dalam teks
keagamaan, baik dari al-Qur’an, al-Sunnah, maupun ijma’.
Lahan keempat membentang hingga hari kiamat.
12. Ikhtilaf yang diharamkan
Ikhtilaf pada nas yang sudah qat‘iy tsubût
dan qat’iy dilâlah-nya yang tidak memiliki
multitafsir. Bahkan para ulama telah
sepakat (ijma’) di dalamnya. Hal ini
dimaksudkan untuk menjaga kemurnian
prinsip agama Islam yang berlaku
universal, dan sebagai rahmah li al-‘âlamîn.
17. Dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata: "Saya pernah berada di majlis
dari majlisnya orang-orang Anshar, tiba-tiba Abu Musa datang dalam
keadaan kalut, lalu dia berkata: "Aku (tadi) meminta izin kepada
Umar hingga tiga kali, namun ia tidak memberiku izin, maka aku
hendak kembali pulang, lalu Umar bertanya: "Apa yang membuatmu
hendak kembali pulang?" jawabku: "Aku (tadi) meminta izin hingga
tiga kali, namun aku tidak diberi izin, maka aku hendak kembali
pulang, karena Rasulullah SAW bersabda: "Apabila salah seorang dari
kalian meminta izin, namun tidak diberi izin, hendaknya ia kembali
pulang."
18. Maka Umar pun berkata: "Demi Allah, sungguh kamu
harus memberiku satu bukti yang jelas, " (kata Abu Musa)
"Apakah di antara kalian ada yang pernah mendengarnya
dari Nabi SAW?" lalu Ubay bin Ka'ab angkat bicara: "Demi
Allah, tidaklah ada orang yang akan bersamamu melainkan
orang yang paling muda di antara mereka, sedangkan
akulah orang yang paling muda." Lalu aku pergi
bersamanya menemui Umar, dan aku pun memberitahukan
kepada Umar bahwa Nabi SAW berkata seperti itu." H.R.
Bukhari & Muslim
20. Imam Syafi’I rahimahullah pernah
berkata kepada Imam Ahmad, “ Jika ada
hadits shahih di sisimu, tolong
beritahu kami, supaya kami bisa rujuk
kepadanya.”
24. 1. Perbedaan data dan informasi yang diterima.
Perbedaan data ini mengingat fasilitas dan
koleksi Hadîts yang berbeda, serta literatur yang
belum merata.
25. 2. Perbedaan data yang diterima tentang keshahîhan atau
kedha’îfan satu Hadîts. Mengingat literatur yang belum merata,
sehingga mungkin saja seseorang meyakini suatu Hadîts itu
shahîh berdarakan kitab yang ada padanya, sementara data
tentang kedha’îfannya belum sampai kepadanya karena terdapat
dalam kitab yang lain.
26. 3. Perbedaan titik tolak dalam mengambil
satu kesimpulan. Maksudnya dalam masalah
agama, ada sebagian yang bertitik tolak
kepada nash al-Qur’ân dan al-Sunnah,
sementara yang lain bertitik tolak dari
madzhab, tempat, organisasi, akal, perasaan
atau tradisi.
27. 4. Perbedaan pemahaman atau persepsi dalam
memahami nash yang telah disepakati
keshahîhannya. Isi kandungan al-Qur’ân dan al-
Sunnah tidak selamanya qath’i dilâlah, tetapi ada
juga yang zhannî dilalah. Maka dalam mengambil
kesimpulan dari nash yang zhannî dilâlah
memungkinkan terjadi perbedaan pendapat.
30. gerakan jari telunjuk saat posisi tasyahud
1. Mazhab Hanafi berpendapat bahwa isyarat telunjuk pada Tasyahud diangkat
ketika mengucapkan lafadz "Laa" pada kalimat "Asyhadu an Laa Ilaha
illallah,". Dan diturunkan kembali pada lafadz "illallah". Setelah kalimat ini
selesai, jari tidak digerak-gerakkan hingga akhir salam.
2. Mazhab Maliki berpendapat bahwa isyarat telunjuk pada Tasyahud diangkat
dari sejak awal Tasyahud hingga akhir dan digerakkan ke kanan dan ke kiri.
3. Mazhab Syafii, isyarat telunjuk pada Tasyahud diangkat ketika mengucapkan
lafadz "illallah" pada kalimat "Asyhadu an Laa Ilaha illallah," sampai akhir
salam dan jari telunjuk tidak digerak-gerakkan hingga akhir salam.
4. Mazhab Hanbali berpendapat bahwa isyarat telunjuk pada Tasyahud
diangkat dari sejak awal Tasyahud hingga akhir dan digerakkan ketika ada
lafadzul jalalah (lafadz Allah) saja.
30
31. Hukum Rokok
1. Menururt MUI (2009) : merokok haram hukumnya
di tempat umum, untuk ibu-ibu hamil, dan anak-
anak.
2. Muhammadiyah (2010) : merokok secara syariah
Islam masuk dalam kategori haram.
3. Persis (1998) : hukum merokok adalah makruh.
4. NU (2011) : hukum merokok dan rokok adalah
makruh dan mubah.
31
33. Pertama, menyadari perbedaan
masalah furû‘ sebagai kemestian,
rahmat, dan keleluasaan. Dengan
menyadari hal ini, dapat diambil sikap
yang tepat dan benar dalam merespon
perbedaan-perbedaan masalah furû‘.
33
34. Kedua, menggarap masalah-masalah besar yang
dihadapi umat. Yusuf al-Qaradhawi
mengungkapkan, masalah besar yang dihadapi
umat Islam saat ini meliputi ketertinggalan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan peradaban,
ketimpangan sosial ekonomi, kediktatoran dan
kesewenang-wenangan politik, pembaratan dan
ghazw al-fikr, permusuhan dan pendudukan
Zionisme, perpecahan dan persengketaan di dunia
Arab dan Islam, serta dekadensi moral.
34
35. Ketiga, menelaah pendapat para ulama.
Keempat, mengikuti manhaj
pertengahan dan meninggalkan sikap
berlebihan dalam agama.
Kelima, mengutamakan muhkamât,
bukan mutasyâbihât.
35
36. Keenam, tidak memastikan dan menolak dalam
masalah-masalah ijtihâdiyyah.
Ketujuh, membatasi pengertian dan istilah.
Kedelapan, bekerjasama dalam masalah yang
disepakati.
Kesembilan, saling toleransi dalam masalah yang
diperselisihkan.
Dan kesepuluh, menahan diri dari orang yang
mengucapkan lâ ilâha illallâh.
36