Majalah Aktual edisi 9 memuat berbagai artikel mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia, wawancara dengan politisi wanita Khofifah Indar Parawansa, serta berita dalam dan luar negeri seputar energi, ekonomi, politik, dan internasional.
Festival Seni dan Budaya Islami 2014 diselenggarakan di Taman Sari Banda Aceh selama 3 hari untuk mempublikasikan budaya Islam di Aceh. Festival ini menampilkan berbagai kesenian tradisional dan Islam modern, lomba untuk anak-anak dan remaja, pameran produk halal, serta pertunjukan artis lokal dan nasional. Tujuannya adalah melestarikan budaya Islam Aceh dan memberdayakan generasi muda.
Tiga belas dari 19 penumpang helikopter MI-17 TNI jatuh di Desa Apauping, Malinau tewas. Helikopter jatuh saat akan mengangkut material untuk pembangunan pos perbatasan. Korban terdiri atas 5 TNI dan 8 warga sipil. Enam penumpang selamat terdiri atas 2 TNI dan 4 sipil.
Batubara Aceh Terhadap PAD dan Devisa Negara isyagori
Batubara merupakan sumber daya alam yang sangat berpotensi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan devisa negara. Aceh memiliki cadangan batubara yang besar sekitar 700 juta ton, yang dapat dikelola dengan baik untuk memberikan manfaat ekonomi bagi pemerintah daerah maupun negara. Pertambangan batubara perlu diatur dengan kebijakan yang tepat agar dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat optimal bagi se
Proposal penelitian ini membahas pengaruh kinerja acara Jazz Goes To Campus (JGTC) terhadap keinginan pengunjung untuk datang kembali. Penelitian ini akan menggunakan metode survei dengan kuesioner yang disampaikan kepada 125 pengunjung untuk mengukur tingkat kepuasan dan minat mereka dalam menghadiri acara JGTC berikutnya."
Festival Seni dan Budaya Islami 2014 diselenggarakan di Taman Sari Banda Aceh selama 3 hari untuk mempublikasikan budaya Islam di Aceh. Festival ini menampilkan berbagai kesenian tradisional dan Islam modern, lomba untuk anak-anak dan remaja, pameran produk halal, serta pertunjukan artis lokal dan nasional. Tujuannya adalah melestarikan budaya Islam Aceh dan memberdayakan generasi muda.
Tiga belas dari 19 penumpang helikopter MI-17 TNI jatuh di Desa Apauping, Malinau tewas. Helikopter jatuh saat akan mengangkut material untuk pembangunan pos perbatasan. Korban terdiri atas 5 TNI dan 8 warga sipil. Enam penumpang selamat terdiri atas 2 TNI dan 4 sipil.
Batubara Aceh Terhadap PAD dan Devisa Negara isyagori
Batubara merupakan sumber daya alam yang sangat berpotensi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan devisa negara. Aceh memiliki cadangan batubara yang besar sekitar 700 juta ton, yang dapat dikelola dengan baik untuk memberikan manfaat ekonomi bagi pemerintah daerah maupun negara. Pertambangan batubara perlu diatur dengan kebijakan yang tepat agar dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat optimal bagi se
Proposal penelitian ini membahas pengaruh kinerja acara Jazz Goes To Campus (JGTC) terhadap keinginan pengunjung untuk datang kembali. Penelitian ini akan menggunakan metode survei dengan kuesioner yang disampaikan kepada 125 pengunjung untuk mengukur tingkat kepuasan dan minat mereka dalam menghadiri acara JGTC berikutnya."
Kiran Moravineni has over 3 years of experience working on SAP R/3 projects involving implementation and support. He has expertise in ABAP programming including reports, BAPIs, user exits, and OO-ABAP. Some of his responsibilities have included developing reports, enhancing transactions, creating smart forms, and writing BDC programs. He currently works as an ABAP consultant for Blue Diamond Growers, a large almond processing company.
Perlindungan anak masih menjadi pekerjaan rumah bagi bangsa Indonesia, mengingat masih banyak ditemukan kasus-kasus perlakuan anak yang tidak sewajarnya, di antaranya yang paling memprihatinkan adalah masih terdapatnya anak-anak yang bekerja di sektor pekerjaan terburuk untuk anak, eksploitasi seksual komersial anak (ESKA), dan perdagangan perempuan dan anak (trafficking women and children). Padahal, anak adalah sebuah investasi. Anak harus dilihat sebagai aset bangsa yang harus dilindungi keberadaannya karena masa depan bangsa sangat bergantung pada bagaimana kita memperlakukan anak pada masa kini.
Pada dasarnya, munculnya berbagai permasalahan terkait perlindungan anak berakar dari berbagai faktor di antaranya belum optimalnya peran kelembagaan dalam mengatasi berbagai permasalahan anak. Kelembagaan dimaksud adalah kelembagaan baik yang berupa nilai dalam budaya, institusi dalam masyarakat dan jaringan kerjasama yang belum optimal dari organisasi yang memfasilitasi, mengadvokasi, mensosialisasikan serta sinergi yang masih perlu ditingkatkan.
Masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan masalah global. Adanya tekanan dari dunia Internasional terhadap berbagai pelanggaran Hak Azasi Manusia, termasuk didalamnya hak perempuan dan anak yang akhirnya membuat pemerintah perlu untuk mencari cara dalam mengatasi adanya kekerasan terhadap rendahnya kualitas pelayanan Polri terhadap laporan yang melibatkan korban perempuan dan anak telah membuat Polri berusaha untuk menunjukkan kinerja yang baik. Salah satunya dengan membentuk Ruang Pelayanan Khusus (RPK) lebih khusus Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) untuk masalah kekerasan Perempuan dan Anak, dari tingkat Mabes hingga Polres, sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Kapolri Nomor 10 Tahun 2007.
SOBRE AUTORES E AUTORIDADES NA ANTROPOLOGIAJosep Segarra
Este ensaio teórico pretende fomentar a reflexão sobre a questão da autoria na escrita etnográfica. A partir de algumas obras de diferentes autores chave nesta temática, procuro pensar como estes especialistas consideram que os autores das etnografias podem ou devem se colocar no texto e na relação com as pessoas com as quais pesquisam. Analiso o interpretativismo geertziano; a questão da autoria em Foucault e Barthes; algumas propostas de autores considerados pós-modernos, como Clifford, Marcus ou Cushman; a questão da subalternidade e da (im)possibilidade de falar no pos-colonialismo de Spivak; as relações entre subjetividade e cultura em Sherry Ortner; e também algumas das críticas centradas nos autores pós-modernos, como as das antropólogas brasileiras Teresa Caldeira ou Mariza Peirano. Organizo este ensaio por autores, sem querer dar conta de todo o que o autor falou sobre o tema em questão e sabendo que o pensamento por ser processual, muda continuamente.
Juan Pablo Duarte nació en Santo Domingo en 1813. Su padre tuvo éxito en su negocio de efectos de marina. Duarte ayudó a establecer la República Dominicana y se unió a la junta gobernante después, pero fue expulsado del país por oponentes conservadores. Murió en el exilio en Caracas, Venezuela en 1876 a los 63 años.
This document presents information about a mixed economy system. It defines a mixed economy as one with characteristics of both capitalism and socialism, allowing some private business driven by profit as well as government intervention in economic activities. It provides examples of private versus public goods and services. It also outlines features, models, examples of mixed economy countries, pros and cons, differences from capitalism and socialism, and the role of government in regulating a mixed economy.
El estado Delta Amacuro se encuentra ubicado al este de Venezuela y está dominado económicamente por la pesca y la ganadería. Su capital es Tucupita y sus símbolos incluyen la guacamaya, la orquídea y el mangle rojo. Los principales productos son el arroz, el maíz y el ganado, y su folclore se caracteriza por las danzas indígenas durante el mes de mayo.
Pemimpin untuk perubahan Syariat Islam Ditegakkanhera wijaya
Teks tersebut membahas tentang pentingnya memilih pemimpin yang sesuai dengan syariat Islam dan kriteria kepemimpinan menurut agama tersebut. Teks juga mengkritik perilaku kampanye yang dilakukan calon pemimpin saat ini yang dianggap tidak memperhatikan lingkungan dan keselamatan masyarakat.
Ceramah etika dan itegritas kepimpinan pancasilaLuqmanSuyanto
Ceramah membahas pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mencapai prestasi bangsa. Diperlukan upaya bersama untuk mengimplementasikan Pancasila sebagai pedoman berpikir dan bertindak serta meningkatkan sumber daya manusia berwawasan kebangsaan."
Kilas Balik Pengabdian IKAL - Lemhannas sebagai Katalisator Keutuhan BangsaDadang Solihin
Pilihan bagi Indonesia menjadi negara demokrasi adalah keniscayaan sejarah yang tidak mungkin diputar ulang. Ini adalah proses perjalanan kehidupan bangsa. Demokrasi yang sering diartikan sebagai suasana kebebasan, bukan berarti tanpa batas karena demokrasi bukanlah tujuan tetapi hanya alat untuk mencapai tujuan. Kebebasan tetap dalam koridor hukum karena kebebasan tanpa batas yang melanggar hukum, atas nama demokrasi, hanya akan merusak demokrasi itu sendiri sekaligus menghilangkan makna demokrasi yang sebenar-benarnya sarat dengan toleransi. Kebebasan harus dapat kita nikmati artinya kebebasan harus di-manage, sehingga tidak berkembang menjadi liar.
Artikel ini membahas tentang kepemimpinan Jokowi-Ahok yang beberapa kali membuat marah bukan hanya lawan politik tetapi juga konstituen mereka. Salah satunya ketika Ahok tetap ngotot membangun MRT secara layang meskipun ditentang warga karena dianggap akan membuat jalan menjadi kumuh, dengan alasan lebih efisien. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin negarawan lebih mengutamakan kepentingan umum
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi informasi tentang latar belakang dan jabatan Prof. Dr. Drs. Ermaya Suradinata, SH, MS, MH. Dokumen tersebut menyebutkan bahwa beliau lahir di Subang pada 1954, pernah menjabat beberapa posisi penting di pemerintahan seperti Direktur Jenderal dan Gubernur Lemhannas, serta saat ini menjabat sebagai Rektor IPDN Kemendagri.
Dokumen tersebut merupakan biografi singkat drh. Chaidir, MM yang mencakup latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, prestasi, dan karya tulisnya. Chaidir adalah politikus senior asal Riau yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi Riau. Ia juga aktif sebagai dosen, penulis kolom media massa, serta penulis buku yang telah menerbitkan tujuh judul karya.
Makalah ini membahas gaya kepemimpinan masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto. Gaya kepemimpinan Soeharto menerapkan Demokrasi Pancasila dengan menjaga stabilitas keamanan namun membatasi kebebasan berbicara. Meski ekonomi relatif baik, korupsi meningkat dan menjadi bom waktu yang meledak pada 1998 menyebabkan Soeharto tumbang.
Dokumen ini membahas pandangan dan usulan Lingkar untuk Pembaruan Desa dan Agraria (KARSA) terhadap Rancangan Undang-Undang Desa yang diajukan pemerintah pada tahun 2012. KARSA berpandangan bahwa kebijakan baru tentang desa harus mengakui hak asal usul dan keberagaman sosial budaya desa sesuai dengan semangat reformasi. Dokumen ini membahas tiga poin kunci reformasi yaitu pengakuan hak asal usul
Makalah ini membahas tentang ketentuan UUD Negara RI Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan fokus pada hubungan dasar negara dengan konstitusi, makna keterbukaan, dan peranan mahasiswa. Dibahas pula proses penetapan Pancasila sebagai dasar negara, kedudukan dan hubungan UUD 1945 dengan Pancasila, serta peranan mahasiswa dalam memajukan bangsa dan negara.
Buku ini merupakan kumpulan resensi buku yang membahas berbagai topik terkait administrasi negara dan manajemen sumber daya manusia. Editor menyampaikan pentingnya membaca buku untuk meningkatkan pengetahuan dan memahami perkembangan zaman. Membaca buku dapat menjadi solusi untuk mengatasi kebodohan dan meningkatkan kualitas kebijakan pemerintah.
Kiran Moravineni has over 3 years of experience working on SAP R/3 projects involving implementation and support. He has expertise in ABAP programming including reports, BAPIs, user exits, and OO-ABAP. Some of his responsibilities have included developing reports, enhancing transactions, creating smart forms, and writing BDC programs. He currently works as an ABAP consultant for Blue Diamond Growers, a large almond processing company.
Perlindungan anak masih menjadi pekerjaan rumah bagi bangsa Indonesia, mengingat masih banyak ditemukan kasus-kasus perlakuan anak yang tidak sewajarnya, di antaranya yang paling memprihatinkan adalah masih terdapatnya anak-anak yang bekerja di sektor pekerjaan terburuk untuk anak, eksploitasi seksual komersial anak (ESKA), dan perdagangan perempuan dan anak (trafficking women and children). Padahal, anak adalah sebuah investasi. Anak harus dilihat sebagai aset bangsa yang harus dilindungi keberadaannya karena masa depan bangsa sangat bergantung pada bagaimana kita memperlakukan anak pada masa kini.
Pada dasarnya, munculnya berbagai permasalahan terkait perlindungan anak berakar dari berbagai faktor di antaranya belum optimalnya peran kelembagaan dalam mengatasi berbagai permasalahan anak. Kelembagaan dimaksud adalah kelembagaan baik yang berupa nilai dalam budaya, institusi dalam masyarakat dan jaringan kerjasama yang belum optimal dari organisasi yang memfasilitasi, mengadvokasi, mensosialisasikan serta sinergi yang masih perlu ditingkatkan.
Masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan masalah global. Adanya tekanan dari dunia Internasional terhadap berbagai pelanggaran Hak Azasi Manusia, termasuk didalamnya hak perempuan dan anak yang akhirnya membuat pemerintah perlu untuk mencari cara dalam mengatasi adanya kekerasan terhadap rendahnya kualitas pelayanan Polri terhadap laporan yang melibatkan korban perempuan dan anak telah membuat Polri berusaha untuk menunjukkan kinerja yang baik. Salah satunya dengan membentuk Ruang Pelayanan Khusus (RPK) lebih khusus Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) untuk masalah kekerasan Perempuan dan Anak, dari tingkat Mabes hingga Polres, sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Kapolri Nomor 10 Tahun 2007.
SOBRE AUTORES E AUTORIDADES NA ANTROPOLOGIAJosep Segarra
Este ensaio teórico pretende fomentar a reflexão sobre a questão da autoria na escrita etnográfica. A partir de algumas obras de diferentes autores chave nesta temática, procuro pensar como estes especialistas consideram que os autores das etnografias podem ou devem se colocar no texto e na relação com as pessoas com as quais pesquisam. Analiso o interpretativismo geertziano; a questão da autoria em Foucault e Barthes; algumas propostas de autores considerados pós-modernos, como Clifford, Marcus ou Cushman; a questão da subalternidade e da (im)possibilidade de falar no pos-colonialismo de Spivak; as relações entre subjetividade e cultura em Sherry Ortner; e também algumas das críticas centradas nos autores pós-modernos, como as das antropólogas brasileiras Teresa Caldeira ou Mariza Peirano. Organizo este ensaio por autores, sem querer dar conta de todo o que o autor falou sobre o tema em questão e sabendo que o pensamento por ser processual, muda continuamente.
Juan Pablo Duarte nació en Santo Domingo en 1813. Su padre tuvo éxito en su negocio de efectos de marina. Duarte ayudó a establecer la República Dominicana y se unió a la junta gobernante después, pero fue expulsado del país por oponentes conservadores. Murió en el exilio en Caracas, Venezuela en 1876 a los 63 años.
This document presents information about a mixed economy system. It defines a mixed economy as one with characteristics of both capitalism and socialism, allowing some private business driven by profit as well as government intervention in economic activities. It provides examples of private versus public goods and services. It also outlines features, models, examples of mixed economy countries, pros and cons, differences from capitalism and socialism, and the role of government in regulating a mixed economy.
El estado Delta Amacuro se encuentra ubicado al este de Venezuela y está dominado económicamente por la pesca y la ganadería. Su capital es Tucupita y sus símbolos incluyen la guacamaya, la orquídea y el mangle rojo. Los principales productos son el arroz, el maíz y el ganado, y su folclore se caracteriza por las danzas indígenas durante el mes de mayo.
Pemimpin untuk perubahan Syariat Islam Ditegakkanhera wijaya
Teks tersebut membahas tentang pentingnya memilih pemimpin yang sesuai dengan syariat Islam dan kriteria kepemimpinan menurut agama tersebut. Teks juga mengkritik perilaku kampanye yang dilakukan calon pemimpin saat ini yang dianggap tidak memperhatikan lingkungan dan keselamatan masyarakat.
Ceramah etika dan itegritas kepimpinan pancasilaLuqmanSuyanto
Ceramah membahas pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mencapai prestasi bangsa. Diperlukan upaya bersama untuk mengimplementasikan Pancasila sebagai pedoman berpikir dan bertindak serta meningkatkan sumber daya manusia berwawasan kebangsaan."
Kilas Balik Pengabdian IKAL - Lemhannas sebagai Katalisator Keutuhan BangsaDadang Solihin
Pilihan bagi Indonesia menjadi negara demokrasi adalah keniscayaan sejarah yang tidak mungkin diputar ulang. Ini adalah proses perjalanan kehidupan bangsa. Demokrasi yang sering diartikan sebagai suasana kebebasan, bukan berarti tanpa batas karena demokrasi bukanlah tujuan tetapi hanya alat untuk mencapai tujuan. Kebebasan tetap dalam koridor hukum karena kebebasan tanpa batas yang melanggar hukum, atas nama demokrasi, hanya akan merusak demokrasi itu sendiri sekaligus menghilangkan makna demokrasi yang sebenar-benarnya sarat dengan toleransi. Kebebasan harus dapat kita nikmati artinya kebebasan harus di-manage, sehingga tidak berkembang menjadi liar.
Artikel ini membahas tentang kepemimpinan Jokowi-Ahok yang beberapa kali membuat marah bukan hanya lawan politik tetapi juga konstituen mereka. Salah satunya ketika Ahok tetap ngotot membangun MRT secara layang meskipun ditentang warga karena dianggap akan membuat jalan menjadi kumuh, dengan alasan lebih efisien. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin negarawan lebih mengutamakan kepentingan umum
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi informasi tentang latar belakang dan jabatan Prof. Dr. Drs. Ermaya Suradinata, SH, MS, MH. Dokumen tersebut menyebutkan bahwa beliau lahir di Subang pada 1954, pernah menjabat beberapa posisi penting di pemerintahan seperti Direktur Jenderal dan Gubernur Lemhannas, serta saat ini menjabat sebagai Rektor IPDN Kemendagri.
Dokumen tersebut merupakan biografi singkat drh. Chaidir, MM yang mencakup latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, prestasi, dan karya tulisnya. Chaidir adalah politikus senior asal Riau yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi Riau. Ia juga aktif sebagai dosen, penulis kolom media massa, serta penulis buku yang telah menerbitkan tujuh judul karya.
Makalah ini membahas gaya kepemimpinan masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto. Gaya kepemimpinan Soeharto menerapkan Demokrasi Pancasila dengan menjaga stabilitas keamanan namun membatasi kebebasan berbicara. Meski ekonomi relatif baik, korupsi meningkat dan menjadi bom waktu yang meledak pada 1998 menyebabkan Soeharto tumbang.
Dokumen ini membahas pandangan dan usulan Lingkar untuk Pembaruan Desa dan Agraria (KARSA) terhadap Rancangan Undang-Undang Desa yang diajukan pemerintah pada tahun 2012. KARSA berpandangan bahwa kebijakan baru tentang desa harus mengakui hak asal usul dan keberagaman sosial budaya desa sesuai dengan semangat reformasi. Dokumen ini membahas tiga poin kunci reformasi yaitu pengakuan hak asal usul
Makalah ini membahas tentang ketentuan UUD Negara RI Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan fokus pada hubungan dasar negara dengan konstitusi, makna keterbukaan, dan peranan mahasiswa. Dibahas pula proses penetapan Pancasila sebagai dasar negara, kedudukan dan hubungan UUD 1945 dengan Pancasila, serta peranan mahasiswa dalam memajukan bangsa dan negara.
Buku ini merupakan kumpulan resensi buku yang membahas berbagai topik terkait administrasi negara dan manajemen sumber daya manusia. Editor menyampaikan pentingnya membaca buku untuk meningkatkan pengetahuan dan memahami perkembangan zaman. Membaca buku dapat menjadi solusi untuk mengatasi kebodohan dan meningkatkan kualitas kebijakan pemerintah.
Disampaikan pada Workshop Laboratorium Inovasi Daerah
Subang, 29 Juni 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Dokumen tersebut membahas tentang presiden terpilih Joko Widodo. Singkatnya, Jokowi dipilih secara demokratis dan sah sesuai konstitusi setelah proses gugatan di Mahkamah Konstitusi. Ia dianggap sebagai sosok yang sederhana namun kokoh dan selalu berdiri di jalur yang benar untuk rakyat. Jokowi kini memiliki tanggung jawab besar untuk membuktikan visi dan langkahnya selama ini pada skala nasional
Radar portabel canggih bantu selamatkan korban bencana. Alat bernama FINDER dibuat NASA bekerja sama dengan Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat. FINDER mampu mendeteksi korban hingga 9 meter di bawah reruntuhan dengan menangkap sinyal detak jantung manusia. Tujuannya membantu penyelamatan korban gempa bumi atau longsor secara cepat.
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan hukum terhadap anak di bawah umur pelaku tindak pidana di wilayah hukum Poltabes Yogyakarta. Ia menjelaskan latar belakang masalah perlindungan anak, peraturan perundang-undangan terkait, dan rumusan masalah penelitian mengenai apakah perundang-undangan sudah memberikan perlindungan dan kendala apa yang dihadapi.
ABSTRAK
Implikasi pemisahan Timor-Timur dari Negara Kesatuan Republik Indonesia telah berdampak pada persoalan-persoalan yang sampai sekarang belum diselesaikan terutama masalah batas wilayah baik darat, laut, maupun udara yang secara hukum nasional maupun hukum internasional belum jelas statusnya. Dengan pemisahan Timor-Leste dari Negara Republik Indonesia maka dikeluarkan ketetapan MPR tahun 1999 yang mencabut ketetapan MPR no VI/1978 tentang integrasi Timor-Timur ke dalam wilayah RI, maka status hukum Timor-Timur telah berubah dan bukan lagi bagian dari wilayah negara kesatuan RI. Status hukum Timor-Timur diatur lebih lanjut oleh PBB, antara Indonesia dan Portugal yaitu berdasarkan Perjanjian di New York tanggal 5 Mei 1999, Agreement Between the Repoblic of Indonesia and the Portugal Republic on the Question of East Timor.
Untuk itu rumusan masalah yang diajukan adalah bagaimana kewenangan suatu negara untuk menentukan batas wilayah laut menurut Hukum Internasional serta bagaimana cara pengaturan batas wilayah laut Timor-Leste pasca kemerdekaan 1999. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana pengaturan batas wilayah laut Timor-Leste dan apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi serta kewenangan suatu negara dalam menentukan batas wilayah lautnya berdasarkan hukum internasional. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, yang dilanjutkan dengan penelitian hukum emperis, dikatakan penelitian hukum normatif karena penelitian ini akan memanfaatkan data sekunder, yang selanjutnya akan diikuti dengan penelitian empiris.
Belum adanya kesepakatan tentang batas wilayah laut antara kedua negara, dikarenakan masih menunggu penyelesaian sengketa batas darat yang meliputi lima segmen di Kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara. Lima titik wilayah darat yang masih disengketakan antara Indonesia dan Timor Leste yakni Noelbesi di Kabupaten Kupang, Bijaelsunan dan Oben di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) serta Malibaka di Kabupaten Belu. Batas wilayah laut yang sulit ditetapkan yakni Enklave Ambeno Oeccuse karena enklave tersebut berada diantara wilayah Indonesia. Faktanya bahwa jarak antara Negara Republik Demokratik Timor Leste dengan Indonesia, tepatnya di wilayah Kecamatan Alor Timur ditaksir tidak mencapai 12 mil, sebagaimana yang ditentukan dalam UNCLOS 1982, maka dalam menentukan batas wilayah kedua negara, akan menggunakan pengukuran median line (garis tengah), artinya bahwa apabila jarak antara Negara Republik Demokratik Timor Leste dengan Indonesia hanya 11 mil maka tidak menutup kemungkinan bahwa Negara Republik Demokratik Timor Leste akan mendapatkan 5 mil dan Indonesia mendapatkan 5 mil, sedangkan sisanya 1 mil, dipergunakan sebagai zona bebas (high sea).
Pemerintah Republik Indonesia melalui UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (UU Otonomi Khusus Papua) meletakan kebijakan baru bagi pembangunan Provinsi tersebut dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kebijakan otonomi khusus merupakan jawaban Pemerintah Republik Indonesia terhadap berbagai persoalan yang muncul sejak bergabungnya provinsi tersebut dalam pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia beserta dinamika sosial dan politik termasuk tuntutan untuk melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sering diketahui sebagai gerakan Papua Merdeka.
Otonomi khusus yang diberikan kepada Papua masih belum memberikan makna berarti bagi peningkatan kesejahteraan rakyat Papua. “Rakyat kecewa terhadap otonomi khusus yang berjalan lima tahun. Mereka kecewa karena otonomi tidak memberikan solusi memperbaiki kesejahteraan rakyat.” Pemerintah masih perlu memperhatikan Papua, jika tidak, harus memberikan teritori untuk merdeka.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan penangkalan keimigrasian sebagai fungsi perlindungan kepentingan nasional di Yogyakarta. Ia menjelaskan latar belakang dan permasalahan terkait kebijakan tersebut, serta tujuan untuk menganalisis latar belakang dan manfaatnya sebagai perlindungan kepentingan nasional.
Dokumen tersebut membahas upaya Pemerintah Kota Bekasi dalam mengatasi masalah KTP ganda di kalangan warganya. Ada sekitar 100.000 warga Bekasi yang memiliki KTP ganda akibat mobilitas penduduk yang tinggi dari daerah lain ke Bekasi. Pemerintah melakukan sosialisasi sanksi dan pemutakhiran data untuk mengurangi jumlah KTP ganda, meski menghadapi kendala sumber daya manusia dan anggaran yang terbatas
Penulisan skripsi ini berjudul “PELAKSANAAN PELAPORAN KELAHIRAN OLEH PENDUDUK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 DI KOTA YOGYAKARTA”. Dalam penulisan hukum ini bertujuan untuk mengetahui upaya-upaya Pemerintah Kota Yogyakarta agar masyarakat Kota Yogyakarta tertib dalam melaporkan kelahiran sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 di Kota Yogyakarta serta penerapan sanksi terhadap masyarakat yang melaporkan kelahiran tidak sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 di Kota Yogyakarta.
Penelitian ini dispesifikan sebagai penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, yaitu penelitian kepustakaan merupakan penelitian yang mempelajari literatur-literatur, jurnal-jurnal hokum, peraturan-peraturan yang berhubungan dengan penelitian ini dan melakukan wawancara dengan Kepala Seksi Penerbitan KK dan KTP, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Yogyakarta, Bapak Drs. Bram Prasetyo Handoyo. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan penyebaran suatu gejala, atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan suatu gejala dengan gejalah lain dalam masyarakat.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kta Yogyakarta melihat bahwa kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya akta kelahiran mengharuskan pemerintah mengambil kebijakan yang berkaitan dengan proses pelaporan kelahiran khususnya di Kota Yogyakarta. Kendala yang dialami dalam pelaporan kelahiran tersebut. Kesibukan orang tua, belum merasa butuh, sehingga pemerintah menerapkan sanksi bgi masyarakat yang terlambat melaporkan kelahiran, baik itu berupa denda, mendapatkan persetujuan kepala instansi setempat yang melaporkan kelahiran sampai dengan 1 (satu) tahun, maupun mendapat penetapan pengadilan yang melaporkan kelahiran lebih dari 1 (satu) tahun, yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 dan dijalankan sejak berlakunya Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007. Hal tersebut disebabkan banyknya masyarakat Yogyakarta yang terlambat melaporkan kelahiran tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006
Kata Kunci : Pelaporan Kelahiran, UU No. 23 Tahun 2006
Penulisan skripsi ini berjudul “PEMANFAATAN TANAH KAS DESA UNTUK RELOKASI KORBAN ERUPSI MERAPI DI DESA KEPUHARJO, KECAMATAN CANGKRINGAN”. Dalam penulisan hukum ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tanah kas desa dalam pelaksanaan relokasi warga korban erupsi Merapi, status rumah dan tanah milik warga yang terkena Erupsi Merapi, serta status kepemilikan rumah dan tanah yang ditempati warga di relokasi.
Penelitian ini dispesifikan sebagai penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, yaitu penelitian kepustakaan merupakan penelitian yang mempelajari literatur-literatur, jurnal-jurnal hukum, peraturan-peraturan yang berhubungan dengan penelitian ini dan melakukan wawancara dengan Dwi Handaka Purnama, selaku Kepala Seksi Survei, Pengukuran Dan Pemetaan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman, Heru Saptono, selaku Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, dan Tulus Budiwiratno, selaku Sekertaris Desa Kepuharjo.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan penyebaran suatu gejala, atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan suatu gejala dengan gejalah lain dalam masyarakat.
Desa Kepuharjo merupakan salah satu desa di Kecamatan Cangkringan, yang mengalami kerusakan terbanyak serta digolongkan sebagai daerah yang tidak boleh ditempati. Untuk menjamin terselenggaranya relokasi bagi warga korban erupsi merapi, diperlukan tanah untuk lokasi baru pada zona aman bencana erupsi. Pengadaan tanah untuk pelaksanaan relokasi di Desa Kepuharjo, menggunakan tanah kas desa (TKD), berdasarkan Izin Pelepasan Tanah Kas Desa Kepuharjo Nomor 31/IZ/2012 tanggal 11 April 2012. Status tanah warga yang terkena erupsi merapi, tetap menjadi milik warga dengan syarat dari pemerintah daerah bahwa tanah tersebut hanya diperuntukan untuk pertanian dan tidak diperbolehkan untuk mendirikan bangunan di atasnya. Status kepemilikan rumah dan tanah bagi warga di tempat relokasi, adalah milik warga yang menempati. Pemerintah memberikan sertifikat sebagai tanda bukti kepemilikannya.
Kata Kunci : Pemanfaatan Tanah, Tanah Kas Desa, Erupsi Merapi
Permasalahan ini semakin kompleks di lapangan karena arah kebijakan nasional dalam hal pengendalian alih fungsi lahan pertanian sering bertabrakan dengan kebijakan pemerintah daerah yang lebih memprioritaskan kepentingan lokal dan kebijakan daerah. Walaupun penerapan kebijakan pengendalian alih fungsi lahan masih dipandang cukup efektif dalam membatasi penggunaan lahan sawah bagi kegiatan nonpertanian (seperti mekanisme perijinan lokasi dan penerapan Rencana Tata Ruang Wilayah), namun ternyata masih banyak prilaku “spekulan tanah” yang tidak terjangkau oleh penerapan kebijakan tersebut.
Sebagai negara hukum, yang telah memiliki instrumen hukum berupa Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (UU HAM), sudah menjadi tanggungjawab negara untuk melindungi dan menjamin kebebasan warga negaranya untuk memilik pasangannya dalam membentuk sebuah keluarga melalui ikatan perkawinan. Tanggungjawab negara tersebut telah dituangkan ke dalam Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang No. 39 Tahun 1999, yang menyebutkan : “Setiap orang berhak membentuk suatu keluarga dan melanjutkan keturunan melalui pernikahan yang sah”
More from Law Firm "Fidel Angwarmasse & Partners" (10)
3. 3AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
TATAP REDAKSI
Proklamasi KebenaranKomisaris utama Yudi Latif
KOMISARIS Febrianto
Pemimpin Umum/
PEMIMPIN REDAKSI GRUP M Danial Nafis
DIREKTUR PEMBERITAAN Heriyono
Redaktur pelaksana Faizal Rizki,
Epung Saepudin
Redaktur SENIOR Dhia Prekasha Yoedha,
Satrio Arismunandar, Hendrajit
Sidang Redaksi M Danial Nafis, Heriyono, Faizal
Rizki, Epung Saepudin Dhia Prekasha Yoedha,
Hendrajit, Satrio Arismunandar
REDAKTUR Ari Purwanto, Nebby Mahbubirrahman
ASISTEN REDAKTUR Ismed Eka Kusuma, Nurlail
REDAKTUR FOTO Tino Oktaviano
Fotografer Oke Dwi Atmaja
Reporter Adi Adrian, Arbie Marwan, Arnold
Sirait, Khozin Mubarok, Nebby Mahbubirrahman,
Novrizal Sikumbang, Purnomo, Rafkha, Vicky
Anggriawan, Wahyu Romadhony, Zaenal Arifin
Desain Grafis Shofrul Hadi
Koresponden Fitra Ismu (Meksiko), Aceng
Mukarram (Pontianak), Albertus Vincentius
(Kupang), Damai Oktafianus Mendrofa (Medan),
Edi (Mataram), Muhammad Dasuki (Semarang),
Muchammad Nasrul Hamzah (Malang), Arie
Nugraha (Bandung), Bobby Andalan (Denpasar),
Busri Toha (Sumenep), Fajar Sodiq (Solo),
Imam Muhlas (Bojonegoro), Sigit Pamungkas
(Semarang), M. Hasbi Arienta (Bogor)
SEKRETARIS PERUSAHAAN Eva Rina Thamrin
DIREKTUR KOMERSIAL Sontry Napitupulu
Legal Corporation Muhammad Amry
SIRKULASI Samsul Arifin
Kabag. IT Firman Subhi
Staf Admin Aulia Kumala Putri
Alamat Redaksi
PT Caprof Media Negeri
Cawang Kencana Building
1st Floor Suite 101
Jl. Mayjen Sutoyo Kav. 22 Cawang
DKI Jakarta 13630 Indonesia
No Telp : (021) 8005520
Fax : (021) 80886466
Email : majalah@aktual.co
iklan@aktual.co
Redaksi menerima kiriman surat pembaca, artikel
dan foto yang dilampiri fotokopi kartu identitas dan
nomor telepon anda melalui email
majalah@aktual.co. Redaksi berhak mengedit
setiap artikel yang masuk.
AKTUAL
S
etelah Idul Fitri ini ada
beberapa tontonan menarik
bagi publik; akrobatik partai
penguasa, polemik hakim agung,
hingga operasi tangkap tangan
kepala SKK Migas oleh KPK. Tiba-
tiba kami teringat memoar sewaktu
mengaji puluhan tahun kepada Kyai
kami, ketika beliau membacakan
Hadist Kanjeng Nabi Muhammad
SAW, soal pentingnya ‘independensi
ulama’ termasuk di dalam nya para
scholars tentunya, sebagaimana
disampaikan Rasulullah saw :
Barang siapa seseorang selalu
membuat senang penguasa dengan
sesuatu yang di murkai Rabb Nya,
maka seseorang tersebut telah
keluar dari Jalan Allah taala (HR
Hakim). Kami pun tersentak kaget
seolah ‘isyarat’ langit mengingatkan
jejak penting sikap-posisi kaum
terpelajar terhadap penguasa.
Hiruk pikuk tahun politik,
yang penuh intrik bahkan fitnah,
operasi politik hingga intelejen
begitu nggegirisi benak kami di
redaksi. Begitu banyak peta lapangan
tersajikan dengan dinamika dan
skenario masing-masing yang
saling crashing, tapi value yang
kami tangkap dan baca hanya self
interest-self oriented belaka, jauh
sekali dari kepentingan kaum jelata,
apalagi ‘keinginan luhur dan atas
rahmat Allah SWT yang termaktub
dalam lembar Mukadimah pondasi
bernegara kita. Memang politik
itu ‘kepentingan’ namun sajian
kepentingan pribadi dan kelompok,
terasa begitu memuakkan, namun
apa nyana itulah realitas dan fakta
kekinian yang tengah berlangsung.
Edisi Khusus soal Hari
Kemerdekaan Proklamasi hadir di
pembaca budiman, sebagai balancing
atas segala karut marut yang terjadi
di republik kita tercinta ini. Apapun
itu semua mesti kembali ke cita-cita
Proklamasi dalam prinsip dasar
tatakelola negara. Sungguh akan malu
jikalau kita hari ini, membandingkan
para pejuang kemerdekaan, tanpa
pamrih melawan penindasan dan
imprialisme, kita sebagai anak bangsa
yang mestinya melestarikan, malah
melakukan pembusukan massal atas
cita-cita kemerdekaan.
Edisi kali ini juga mengangkat
wawancara dengan Khofifah,
perempuan politisi tangguh yang
tetap tegar dalam jatuh bangunnya
karier politik yang dialami nya.
Semoga pembaca cerdas Aktual
mampu ‘berkontemplasi’ karena
hanya orang-orang yang bertadabur-
bermuhasabah, akan mampu
mengarungi ombak badai kehidupan.
Salam Sinergi
M. Danial Nafis
4. 4 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
EDISI KHUSUS 30
HUKUM 18ENERGI 98
HUKUM 14
NASIONAL 26
TAMU KITA 88
KHOFIFAH INDAR PARAWANSA
PROKLAMASI KEMERDEKAAN
GEGER SKK MIGASTAMBANG DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
JEJAK YUDI SETIAWAN
DI LINTAS PARTAI
KURSI PANAS PATRIALIS
AKBAR DI MAHKAMAH
KONSTITUSI
DAFTAR ISI
EDISI 9 | 21 Agustus - 4 September 2013 AKTUAL
5. 5AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
EKONOMI 78
POLITIK 84
INTERNASIONAL 104
GITA-HATTA RESAH SOAL KARTEL SAPI
KONVENSI PENCITRAAN ALA DEMOKRAT
MESIR BANJIR
DARAH
TATAP REDAKSI
DAFTAR ISI
SURAT PEMBACA
KAKI HARI
KILAS NASIONAL
LENSA AKTUAL
OTOMOTIF
KILAS DAERAH
OASE
3
4
6
7
8
10
106
108
110
6. 6 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
Kecewa
Lion Air
BNI Kenakan Biaya Transfer Uang
Pegawai SPBU
Pulang Kampung
berita
berimbang
ulasan tambang
di kalimantan
langganan aktual
Surat Pembaca
Beberapa saat lalu saya membaca edisi Majalah Aktual tentang Papua.
Saya mendapatkan majalah tersebut dari rekan saya yang kebetulan baru
pulang dari Jakarta.
Saya ingin mendapat beberapa edisi lainnya. Saya saat ini tinggal di
Timika, Papua. Di mana saya bisa mendapatkan edisi itu di kota saya.
Terimakasih atas perhatiannya.
Yohannes
Timika
Mohon maaf apabila Majalah Aktual belum bisa Anda dapatkan di kota
Anda karena keterbatasan cakupan distribusi kami. Namun, Anda bisa
mendapatkan versi on line Majalah Aktual di scoop.com
Terima kasih —Redaksi
Aku merasa surprise dengan
kehadiran Majalah Aktual. Saya
mendapat ulasan yang berbeda dari
setiap pemberitaan yang saya dapat
dari berita lain.
Tapi saya melihat, wartawan
Majalah Aktual masih kurang cover
both side nya. Tetap maju dan tolong
diperbaiki. Selamat.
Rudi A Noorsyamsuar
Terima kasih atas kritik Anda—
Redaksi
Saya sudah membaca beberapa
edisi terbitan majalah Anda.
Beberapa kali Anda mengulas soal
industri tambang tapi soal industri
tambang di Kalimantan kelihatannya
ulasannya sangat minim sekali.
Saya seorang pekerja di salah
satu industri tambang di Kalimantan.
Mohon diulas soal industri tambang
di Kalimantan yang menurut saya
sudah sangat parah keberadaannya.
Hormat kami,
Bambang R Nangkus
Rungkut, Surabaya
Terima kasih atas kritik dan usulan
Anda —Redaksi
Saat lebaran kemarin, pelayanan di
SPBU Kota Pontianak banyak antrian
yang panjang, hal ini disebabkan
terlalu banyaknya karyawan SPBU
yang pulang kampung, sedangkan
yang hendak mengisi BBM jumlah
kendaraannya banyak. Semestinya
teknologi alat pengisian BBM di
SPBU sudah harus canggih, sehingga
tidak lagi menyebabkan antrian
panjang.
Andi Hanggoro
Pontianak, Kalimantan Barat
Saya kecewa dengan
pelayanan maskapai Lion
Air, karena saat hendak balik
ke Jakarta setelah mudik
dari Pontianak. Pesawat
delay sampai membuat
saya terlambat sampai ke
rumah di Bekasi. Saya harus
mengganti rugi angkutan
jemputan karena semestinya
sampai pukul 22.00 WIB,
baru tiba di rumah pukul
24.00 WIB.
Sinta Kusuma Putri
Bekasi Barat, Jawa Barat
Saya ingin menanyakan kepada pihak BNI kenapa jika ingin
mengirim uang ke rekening bank lain langsung lewat teller
BNI dikenakan biaya administrasi Rp 5.000. Padahal di
bank lain jika mau mengirim ke rekening bank lain tidak
dikenakan biaya administrasi sepeser pun. Saya kecewa
dengan kebijakan BNI seperti ini.
Indah
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
7. 7AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
TINOOKTAVIANO/AKTUAL
KAKI HARIKAKI HARI
S
etiap proklamasi kemerdekaan
Indonesia diperingati, bayangan
kita segera tertuju pada sepasang
figur sentralnya: Sukarno dan
Mohammad Hatta. Dalam suasana
friksi antarfaksi di sekitar proklamasi,
Sukarno-Hatta tampil sebagai jangkar
keyakinan, kepercayaan dan persatuan.
Gerangan apakah yang membuat
keduanya menjadi pusat teladan? Jelas,
bukan karena keduanya tak punya cacat
dan kekurangan. Tapi di atas segala
cacat dan kekurangannya itu, keduanya
memiliki modal terpenting sebagai
pemimpin: moral capital.
Moral dalam arti ini adalah
kekuatan dan kualitas komitmen
pemimpin dalam memperjuangkan
nilai-nilai, keyakinan, tujuan, dan
amanat penderitaan rakyat. Kapital di
sini bukan sekadar potensi kebajikan
seseorang, melainkan potensi
yang secara aktual menggerakkan
roda politik. Dengan begitu,
yang dikehendaki bukan sekedar
kualitas moral individual, namun
juga kemampuan politik untuk
menginvestasikan potensi kebajikan
perseorangan ini ke dalam mekanisme
politik yang bisa mempengaruhi
perilaku masyarakat.
Ditanya oleh Direktur Penjara
Landraad Bandung ikhwal ‘kehidupan
baru’ selepas bebas, Bung Karno
menjawab: “Seorang pemimpin tidak
berubah karena hukuman. Saya masuk
penjara untuk memperjuangkan
kemerdekaan, dan saya meninggalkan
penjara untuk pikiran yang sama.”
(Sukarno, 1961).
Di tengah himpitan depresi
ekonomi dan represi rezim rust en
orde pada dekade 1930-an, setegar baja
Bung Hatta berkata: “Betul banyak
orang yang bertukar haluan karena
penghidupan, tetapi pemimpin yang
suci senantiasa terjauh dari godaan iblis
itu.” Lantas ditambahkan, “Ketetapan
hati dan keteguhan iman adalah satu
conditio sine qua non (syarat yang
terutama) untuk menjadi pemimpin.
Kalau pemimpin tidak mempunyai
moril yang kuat, ia tak dapat memenuhi
kewajibannya dan lekas terhindar dari
pergerakan.” (Hatta, 1998).
Tak hanya berbekal komitmen
moral individual saja. Keduanya juga
mampu berempati dengan suasana
kebatinan rakyat seraya memiliki
kemampuan komunikasi yang
efektif untuk menggerakkan mereka.
Kemampuan Bung Karno dalam hal
ini bahkan diakui oleh Bung Hatta:
“Saudara Sukarno menjadi sangat
populer dan mendapat pengaruh
besar di kalangan rakyat, karena
kecakapannya sebagai orator dan
agitator yang hampir tidak ada
bandingnya di Indonesia ini.”
Sementara itu, Bung Hatta
menegaskan, “Menduga perasaan
rakyat dan memberi jalan kepada
perasaan itu ke luar, itulah kewajiban
yang amat sulit dan susah. Itulah
kewajiban leiderschap!...Pergerakan
rakyat tumbuh bukan karena pemimpin
bersuara, tetapi pemimpin bersuara
karena ada pergerakan atau karena ada
perasaan dalam hati rakyat yang tidak
dapat oleh rakyat mengeluarkannya...
Pemimpin mengemudikan apa yang
sudah dikehendaki oleh rakyat. Itulah
sebabnya maka pemimpin lekas
dapat pengikut dan pergerakan yang
dianjurkannya cepat berkembang.”
Kekuatan moral capital itu pada
akhirnya berkemampuan mengangkat
partikularitas manusia ke tingkat yang
lebih tinggi, yakni level politik yang
berorientasi kebajikan bersama dalam
rumah kebangsaan. ”Bahwa keadaan
bangsa,” ujar Bung Hatta, ”tidak
ditentukan oleh bahasa yang sama dan
agama yang serupa, melainkan oleh
kemauan untuk bersatu.” Ditambahkan
oleh Bung Karno, “Di seluruh
negeri kita, yang kelihatan hanyalah
kesukaran, kekurangan, kemelaratan.
Di dalam keadaan yang demikian itulah
kita memulai perjuangan kebangsaan
kita...Dengan kehendak yang membulat
menjadi satu, ketetapan-hati yang
menggumpal menjadi satu, tekad
yang membaja menjadi satu, seluruh
bangsa kita bangkit, bergerak, berjoang
untuk membenarkan, mewujudkan
proklamasi 17 Agustus itu.”
Dalam suasana peringatan
kemerdekaan sekarang, sosok
kepemimpinan kedua pahlawan
tersebut perlu diungkap. Sulitnya
pemulihan krisis yang Indonesia
hadapi hari ini terutama bukan karena
defisit sumberdaya dan orang pintar,
melainkan karena bangkrutnya moral
capital dari para pemimpin politik.
Terlalu sedikit panutan dan terlalu
banyak pengkhianat membuat jagad
politik kehilangan pahlawan.
Jika ada yang paling salah dalam
proses pembelajaran politik di negeri
ini, tak lain bahwa pahlawan selalu
ditempatkan di kesilaman, tak pernah
dihadirkan di kekinian pentas politik.
Kita terlanjur mendefisikan politik
sebagai arena kecurangan, yang tidak
memberi tempat bagi persemaian para
pahlawan. Dalam penghayatan politik
kita, pahlawan selalu merupakan
pertanda kematian, tidak pernah
menjajikan kehidupan. Jalan politik
menjadi jalan pengkhianatan, sedang
kerancuan politik menjadi kewajaran
yang dipertahankan. Maka Indonesia
menjadi terkenal di pentas dunia
karena capaian yang salah.
Saat kemarau keteladan,
peringatan kemerdekaan semoga
membawa siraman daya moralitas
yang memberi kesuburan baru bagi
kehidupan negeri!
YUDI LATIF
Chairman
AKTUAL Network
Kemerdekaan dan
Kepemimpinan
8. 8 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
KILAS NASIONAL
TINOOKTAVIANO/AKTUAL
KPK: Putusan MK Langkah
Awal Jerat Alex Noerdin
Bom Vihara
Jadi Bukti Intelijen
Kepolisian Lemah
Kalapas Salemba
Bantah
Ada Kerusuhan
W
akil Ketua Komisi
Pemberantasan
Korupsi (KPK)
Bambang Widjajanto
menyatakan tidak akan
menutup mata terhadap
kasus dugaan korupsi
penyimpangan dana
bantuan sosial (bansos)
yang dilakukan Gubernur
Sumatera Selatan Alex Noerdin menjelang pemilihan gubernur (pilgub) 2013.
Bambang memastikan jika putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut
dapat dijadikan pedoman bagi KPK guna mencari alat bukti penyelewengan
yang dilakuakan Alex Noerdin. “Pasti informasi seperti itu (soal Alex di putusan
MK) akan dipakai untuk pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan),” ujar
Bambang, di kantornya, Jakarta, Senin (12/8).
Seperti diketahui, MK menunda kemenangan Alex Noerdin-Ishak Mekki
dalam pemenangan pilgub Sumatera Selatan 2013. Padahal, KPUD Provinsi
Sumsel sebelumnya telah menetapkan pasangan tersebut.
Penetapan KPUD Provinsi Sumsel itu tertunda lantaran MK menemukan
fakta Alex Noerdin yang merupakan calon petahana telah menggunakan
anggaran Bantuan Sosial pada APBD Sumsel tahun Anggaran 2013 untuk
membiayai kampanyenya. Disebutkan bahwa pelanggaaran Alex yakni
menggunakan dana APBD Rp 1,4 triliun di dua kabupaten, dua kota, dan satu
kecamatan. / Nebby Mahbubirrahman
A
nggota Komisi III DPR
Didi Irawadi Syamsuddin
mengatakan, kepolisian harus
lebih meningkatkan kinerjanya,
terlebih khusus terhadap penggunaan
intelijen dalam mengendus adanya
gangguan keamanan dan
keteriban masyarakat
(Kamtibmas). Hal ini
menuyusul terjadinya aksi
teror di Vihara Ekayana dan
penembakan dibeberapa
daerah ibu kota. “Polisi
harus terus bekerja lebih
keras. Selama ini saya lihat
intelijen kepolisian ini
cukup lemah dan kurang
optimal, intelijen kepolisian
K
epala Lembaga Pemasyarakatan
Salemba Jakarta Pusat
Taufikurahman menegaskan,
meskipun ada gesekan di dalam
lembaga pemasyarakatan Salemba,
namun tidak masuk kategori
bentrokan. Peristiwa ini bermula
akibat kesalahpahaman saat hendak
dilakukan pemeriksaan. “Saat itu
kami adakan pemeriksaan. Namun
ada salah paham dari beberapa napi
yang mencoba memprovokasi,”
ujarnya kepada Aktual saat
dihubungi, Senin (12/9).
Menurut dia, ketika diadakan
pemeriksaan para napi tak
terima kalau Blok A yang dihuni
diperiksa oleh petugasnya. Padahal,
pemeriksaan tersebut merupakan
acara rutin dan adanya laporan.
Taufik sangat menyayangkan
adanya informasi yang beredar diluar
kalau informasi tersebar bahwa Lapas
ricuh. “Kami sayangkan adanya
informaasi yang tersebar di luar
(rusuh),” ujarnya. Seperti diketahui,
tahanan penghuni Lapas Klas II A
Salemba, Jakarta Pusat, Senin (12/8)
sore terlibat keributan antar sesama
narapidana. / Rafkha
ini harus mengevaluasi diri,” kata dia
di Jakarta, belum lama ini.
Didi menjelaskan, pihak
kepolisian harus mencari metode
untuk mencegah tindakan yang teror
dinilai lebih canggih. Karena sering
terjadi kebobolan intelijen. “Sehingga
intelijen kepolisian kita harus
berkerjasama dengan intelejen dari
TNI, karena ini dalam fungsi menjaga
republik ini,” ujar dia. / Novrizal Sikumbang
9. 9AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
Tinooktaviano/aktual-antara(Remisinapianak)
Webometrics Rilis 10 Universitas
Terbaik di Indonesia
Djoko Susilo Terima Rp 60 Juta Per
Bulan dari Jasa Raharja
Komisi Yudisial
Masih Bungkam
soal Identitas
Hakim Suap
Jelang Pergantian Kapolri
Jenderal Polisi Jadi
Kelinci Percobaan
M
enjelang pergantian Kapolri, situasi
di internal Polri kian tidak solid
dan terbelah menjadi fraksi-fraksi.
Disinyalir, terdapat pihak yang dengan
sengaja berhasil menjadikan para jenderal
sebagai kelinci percobaan dengan iming-iming bakal
menempati posisi yang kini masih dipegang Jendral Pol Timur Pradopo.
Demikian, diungkapkan Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta
S Pane, melalui siaran pers yang diterima Aktual, Minggu (11/8). “Ironisnya,
sejumlah jenderal membiarkan dirinya dijadikan kelinci percobaan. Padahal
sejauh ini belum ada surat resmi dari Presiden agar Polri mempersiapkan
pergantian Kapolri,” ujar Neta. / Ismed Eka Kusuma
W
ebometrics, lembaga yang memiliki afiliasi dengan Dewan Riset
Nasional Spanyol yang mengumpulkan daftar seluruh perguruan tinggi
di dunia, kembali merilis daftar peringkat universitas-universitas
terbaik dunia, termasuk untuk di Indonesia. Lembaga itu merilis 10 universitas
terbaik di Indonesia, baik negeri maupun swasta, untuk periode 2013.
Berikut ini nama-nama 10 universitas terbaik di Indonesia untuk 2013
secara berurutan, yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah
Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (Unpad),
dan Universitas Gunadarma. Kemudian, Universitas Brawijaya, Institut
Pertanian Bogor (IPB), Universitas Kristen Petra, Universitas Airlangga, dan
Universitas Diponegoro. / Nurlail
M
antan Kakorlantas Irjen Pol Djoko Susilo
mendapatkan insentif Rp 60 juta tiap
bulan dari PT Jasa Raharja.
“Kami mendapat insentif dari Jasa Raharja
sebulan Rp 50 juta. Dan juga ada tambahan Rp
10 juta, sehingga total Rp 60 juta,” ujar Djoko
saat pemeriksaan sebagai terdakwa di Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (13/8).
Djoko menjelaskan, sepanjang 2009, dirinya
mendapat dana total keseluruhan sebanyak Rp
600 juta. Sedangkan tahun berikutnya hanya
sampai September sebanyak Rp 450 juta. Jika diakumulatifkan, penerimaan
Djoko dari Jasa Raharja sekitar Rp 1,05 miliar. Menuru Djoko, uang itu ia
terima sebagai komisi dari kerja sama pengurusan administrasi Surat Tanda
Nomor Kendaraan (STNK) dan uang santunan kecelakaan. / Arbie Marwan
K
etua Komisi Yudisial
(KY) Suparman Marzuki
mengindikasikan terdapat
dua hakim yang terlibat dalam
kasus suap. “Ada dua hakim dari
pengadilan yang berbeda,” ujar
Suparman, di Gedung KY, Jakarta,
Selasa (13/8).
Namun, Suparman enggan
menyebutkan identitas kedua hakim
yang terindikasi kasus suap tersebut,
serta dari pengadilan mana mereka
berasal. “Soal nama dan dari mana,
nanti dulu lah,” kata dia.
Mantan komisioner bidang
pengawasan hakim dan investigasi ini
juga masih menutup rapat informasi
selanjutnya, terkait suap yang terjadi
dalam rangka penanganan kasus apa.
“Pelanggaran kode etik, berkaitan
dengan persoalan suap,” ujarnya.
/ Novrizal Sikumbang
10. 10 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
LENSA
AKTUAL
Sebuah kendaraan alat berat saat merobohkan bangunan pedagang
kaki lima (PKL) di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Minggu (11/8).
Penertiban lapak PKL ini melibatkan 705 orang, terdiri atas Satpol
PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran, Polri, dan TNI.
Foto: Aktual/Tino Oktaviano
PKL Tanah Abang Dibongkar
12. 12 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
LENSA
AKTUAL
Seorang pria tampak menangis saat melihat salah satu di
antara beberapa jenazah yang diletakan di kamar jenazah usai
penyerbuan pasukan keamanan Mesir di dua kamp tempat
pengunjuk rasa pendukung mantan presiden Mohamed Morsi
berkemah di Rabaa Al-Adawiya dan Al-Nahda di Kairo, Mesir,
Rabu (14/8). Aksi penumpasan berdarah terhadap pendukung
Morsi ini mendapat kecaman luas dari masyarakat internasional
dan dapat memicu krisis yang mendalam. Aksi ini mengakibatkan
lebih dari ribuan orang tewas.
Foto: AFP PHOTO / MOSAAB EL-SHAMY
TRAGEDI PEMBANTAIAN ABAD 21
14. 14 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
Yudi Setiawan, bendahara umum Ormas DPP Gerakan Muda
Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (Gema MKGR), dalam
persidangan kasus korupsi, berkicau soal nama-nama petinggi
partai, mulai dari Lutfi Hasan Ishaaq (PKS) hingga Setya Novanto
dan Aburizal Bakrie (Partai Golkar).
Jejak Yudi Setiawan
di Lintas Partai
HUKUM
Oleh: Wahyu Romadhony, Adi Adrian
tinooktaviano/aktual-aKTUAL/ISTIMEWA(yUDISETIAWAN)
P
engungkapan
kasus korupsi
penambahan
kuota impor daging
sapi yang menjerat
mantan Presiden Partai
Keadilan Sejahtera
(PKS) Lutfi Hasan
Ishaaq memasuki babak
baru. Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) bekerja sama
dengan Kepolisian Daerah (Polda)
Kalimantan Selatan menemukan
setumpuk kasus baru yang
melibatkan anggota DPR RI.
Selasa pagi, 16 April 2013,
pengusaha Yudi Setiawan terbang
dari Bandara Syamsudin Noor,
Banjarmasin, Kalimantan Selatan
menuju Jakarta. Dikawal oleh
sejumlah polisi dari Kepolisian
Daerah (Polda) Kalimantan Selatan,
Yudi hari itu ‘dipinjam’ KPK.
Dia diminta menjadi saksi untuk
pengembangan kasus korupsi
penambahan kuota impor daging sapi
yang menjerat Lutfi Hasan Ishaaq.
Ini bukan kali pertama pengusaha
asal Surabaya itu dipanggil KPK
sebagai saksi. Sebelumnya pada 2
Februari dia juga sempat dimintai
keterangan dalam kasus yang
sama. Namun keterangan kali ini
berbeda. Yudi kepada penyidik KPK,
menyeret nama sejumlah politisi
senior Senayan dan Menteri Kabinet
Indonesia Bersatu II terlibat dalam
kasus korupsi.
Bendahara Umum sekaligus
Ketua Fraksi Partai Golkar
Setya Novanto pertama
kali disebut. Yudi
menyebut pernah
mengirimkan uang
sebesar Rp 1,035
miliar kepada Setya
untuk memuluskan
anggaran proyek Blok
Grand Pendidikan. Uang itu
dikirimkan oleh Yudi melalui stafnya
Dedey Yamin pada 29 Agustus 2012,
seperti dikutip dalam Berita Acara
Pemeriksaan (BAP) Yudi.
Bukan hanya Setya, Ketua
Umum Partai Golkar
Aburizal Bakrie
juga disebut dalam
BAP Yudi. “Saya
menyampaikan bahwa
Elda pada 29 Juni
2012, saat saya ulang
tahun, dan kala itu Lutfhi
Hasan Ishaaq juga datang,
Elda meminta uang sebesar
USD 20 ribu. Uang itu katanya
untuk Happy Bone Zulkarnaen yang
merupakan orang dekat Aburizal
Bakrie. Uang itu untuk menggolkan
dana proyek Blok Grand Pendidikan
senilai Rp 120 miliar. Namun
ternyata uang tersebut digunakan
untuk deklarasi Partai Golkar di Jawa
Barat,” ujar Yudi.
Yudi menambahkan, namun
hingga kini proyek Blok
Grand Pendidikan yang
disebut tidak pernah ada.
“Kewajiban Deddy dan Elda
yang seharusnya uang sebesar Rp
8 miliar di bayarkan kepada saya
namun tidak dibayarkan kepada saya
malah diberikan kepada Lutfhi Hasan
Ishaaq dan Ahmad Fathanah,” jelas
Yudi.
Nama lain yang disebutkan oleh
Yudi adalah Elvis, staf ahli Menteri
Kelautan Sharif Cicip Sutarjo. Elvis
disebut menerima uang sebesar Rp
995.750.000 dan Rp 1,063 miliar
pada 2 Agustus dan 29 Agustus. Uang
itu diberikan oleh Yudi melalui Dedy.
Cicip merupakan wakil ketua umum
Partai Golkar saat ini.
Serempak elite partai
beringin membantah
tudingan Yudi.
Setya mengkui
tidak mengenal
Yudi. Ditemui
di Gedung
DPR beberapa
waktu
lalu Setya
menyawab
dengan singkat.
“Saya tidak
tahu dan tidak
kenal Yudi
15. 15AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
tinooktaviano/aktual
Setiawan,” tegasnya.
Sementara Ical sapaan Aburizal
Bakrie melalui jurubicaranya Lalu
Mara Satriawangsa menyampaikan
bantahan serupa. “Saya ini yang
orang dekat Aburizal Bakrie. Selama
20 tahun lebih mendampingi beliau.
Saya tahu teman dekat beliau. Tiada
ada yang namanya Yudi Setiawan,”
ujarnya saat dihubungi.
Namun benarkah tidak ada
hubungan Yudi dan Partai Golkar?
Penelusuran Aktual menemukan
fakta bahwa Yudi merupakan
bendahara umum Ormas DPP
Gerakan Muda Musyawarah
Kekeluargaan Gotong Royong (Gema
MKGR). Ormas ini merupakan
sayap organisasi Partai Golkar.
Yudi dilantik pada Mei 2011. Pada
pelantikan yang digelar di Hotel
Grand Kemang tersebut, Yudi
dilantik langsung oleh Ketua Umum
Gema MKGR Fahd A Rafiq dan
Sekjen Dendi Prasetya. Pelantikan
dihadiri oleh Ical dan Ketua Umum
MKGR Priyo Budi Santoso. Saat ini,
baik Fahd dan Dendi telah menjadi
terpidana kasus korupsi yang
diselidiki oleh KPK. Dendi terlibat
dalam kasus pengadaan Al Quran
sementara Fahd terpidana kasus
korupsi Dana Penyesuian
Infrastruktur Daerah
(DPID).
***
Fidel Angwarmasse,
pengacara Yudi Setiawan,
mengakui memiliki
bukti kuat terkait
dengan aliran dana
klienya kepada elite
Partai Golkar. Ketika
dikonfirmasi terkait
dengan BAP kliennya,
Fidel membenarkan seluruh
keterangan kliennya. “Apapun
yang disampaikan klien kami,
Yudi Setiawan, dalam BAP apabila
sudah ditandangani berarti lengkap
adanya,” ujar Fidel kepada Aktual,
Senin (12/8).
Fidel juga membenarkan adanya
aliran dana untuk sejumlah elite
Partai Golkar oleh Yudi Setiawan
yang juga menjabat sebagai direktur
PT Cipta Inti Parmindo seperti
diberitakan sebelumnya. “Kalau
terkait aliran dana kepada beberapa
oknum, memang ada mas, termasuk
ke Partai Golkar, betul,” ujarnya.
Saat ini tim pengacara Yudi
tengah menyusun bukti untuk
memperkuat kesaksiannya saat
diperiksa KPK beberapa waktu lalu.
“Kami lagi hubungkan keterangan
dengan bukti dulu,” ungkapnya.
Keterangan Yudi Setiawan yang
menyebut keterlibatan sejumlah elite
partai politik dalam skandal korupsi
bukan isapan jempol belaka. Yudi
merekam semua percakapannya
dengan politisi yang menerima uang
hasil korupsi. Dalam BAP bahkan
disebutkan KPK telah menyita
bukti rekaman dari Blackberry dan
flashdisk milik Yudi.
Fidel Angwarmasse mengakui
kliennya merekam sejumlah
transaksi dan pembicaraan dengan
detail. “Yudi pengusaha, dia tidak
sembrono. Administrasinya tersusun
rapi. Makanya sejak awal pendirian
perusahaan, cara-cara seperti itu
sudah dilakukanya. Modelnya
dokumentasi,” ujarnya.
Fidel juga mengaku kliennya
memiliki foto sejumlah rapat
dengan pejabat negara dan politisi.
“Bukti transfer dan tanda terima
disimpan rapi, hasil rapat
dicatat dan difoto untuk
kemudian dipelajari,”
ungkapnya.
Salah satu rekaman
yang dimiliki Yudi
adalah rekaman
pembicaraan antara
Yudi dan Fathanah yang
membicarakan tentang proyek
Blok Grand Pendidikan. Dalam
rekaman tersebut Yudi dan Fathanah
menyebut nama Ketua Umum
Partai Golkar Aburizal Bakrie, dan
Bendahara Umum Partai Golkar
Setya Novanto.
Dalam BAP yang diteken Yudi
Setiawan pada 27 Februari lalu di
Lapas Teluk Dalam, Banjarmasin,
Kalimantan Selatan, Yudi mengenal
Elda Diningrat sejak awal 2009.
Elda dahulu merupakan sekjen
Organisasi Nelayan Tradisional
Indonesia ketika dipimpin Tamsil
Linrung. Sementara Yudi menjabat
sebagai wakil bendahara umum.
“Elda adalah direktur di PT
Radina. Sementara di PT Cipta Inti
Parmindo, Elda bekerja kepada
saya. Elda saya gaji dengan tugas
menciptakan peluang proyek
di Kementerian Pertanian dan
melancarkan proyek dengan lobi ke
Senayan melalui Tamsil Linrung,”
tulis Yudi dalam BAP-nya.
Dikonfirmasi terpisah, politisi
Partai Golkar Happy Bone Zulkarnain
membantah telah menerima uang
sebesar USD 20 ribu dari Elda
Diningrat. “Saya tidak pernah
menerima uang dari Elda. Tidak
benar itu,” kata Happy Bone kepada
Aktual.
Mantan anggota Komisi I DPR RI
itu juga menyebutkan, adapun nama
dia disebut-sebut oleh Yudi Setiawan
hanya karena dicatut. “Nama saya
dicatut. Saya tidak pernah tahu dan
tidak pernah ketemu dengan yang
namanya Elda,” ujar dia. Meski
demikian, dia mengaku kuatir karena
dirinya saat ini akan maju sebagai
caleg dari Golkar. “Bahaya juga ini,
kan mau pemilu,” ungkapnya.
16. 16 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
AKTUAL/istimewa(fAHRI)-tinooktaviano/aktual
HUKUM
W
akil Sekjen Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) Fahri
Hamzah memiliki data siapa
sesungguhnya Yudi Setiawan, saksi
memberatkan dalam kasus suap
impor sapi eks Presiden PKS Lutfhi
Hasan Ishaaq (LHI).
Menurut Fahri, Yudi Setiawan
kerap menggunakan mobil dinas
pejabat dengan nomor polisi B 94
RFS dan selalu mengaku memiliki
relasi pejabat setingkat menteri di
Istana Presiden.
“Yudi ini agen yang bertugas
mengatur pertemuan ada transksi riil
antara LHI dan YS. Kecuali sama AF
(Ahmad Fathonah). YS sebetulnya,
nama yang sering dibawa dia nama
SS (Sudi Silalahi) dan Dipo Alam.
Tudingan
sebagai
Agen
Istana
Oleh: Wahyu Romadhony, Adi Adrian
Politisi PKS Fahri Hamzah
menuding sosok Yudi Setiawan
dijadikan agen oleh istana
untuk menghantam PKS.
Setiap ketemu LHI, salam dari SS.
Dia sudah punya hubungan yang kuat
dengan satu kelompok yang sedang
bermasalah juga,” kata Fahri.
Fahri mengungkapkan, jika
didalami betul, maka akan ada
satu nama yang terungkap
di persidangan. “Yudi
sebetulnya sering bawa
nama-nama Sudi Silalahi
(Mensesneg) dan Dipo
Alam (Seskab),” kata
Fahri, awal Juli lalu.
Dia menambahkan,
setiap Yudi Setiawan
bertemu LHI kerap
mengatakan salam dari Sudi
Silalahi. “Masalah mencatut nama
dia (Yudi) ini makelar. Dari sini
bisa masukan bagi kawan-kawan
(jurnalis) bahwa ini ada gengnya
(Yudi Setiawan),” kata Fahri.
Fahri menilai, Yudi Setiawan
selama ini sudah terbelit dalam
banyak kasus sebelum dikait-kaitkan
dengan LHI. “Kasusnya di Bank
Jabar, Jatim, Kalsel dan sebagainya.
Intinya dia (Yudi) nyari perlindungan
hukum dan tidak mungkin ke PKS.
Hipotesa kami dia akan lari ke
kekuasaan (mencari perlindungan)
dan dia dijadikan agen menghantam
orang lain (PKS),” ujarnya.
Sementara, Juru Bicara
Kepresidenan Julian Aldrin
Pasha membantah,
Sekretaris Kabinet
(Seskab) Dipo Alam
dan Menteri Sekretaris
Negara (Mensesneg)
Sudi Silalahi memiliki
kedekatan dengan Yudi
Setiawan.
“Terlalu teknis. Tak pernah
dengar. Tapi kami bantah secara
institusi, tidak ada kaitan dengan
KPK (Komisi Pemberantasan
Korupsi). Presiden juga hormati KPK
dengan segala kewenangannya sesuai
undang-undang, untuk lakukan
apapun proses hukum seseorang, bila
mana pantas sah secara hukum,” kata
Julian.
Mendapat tuduhan, sontak Dipo
17. 17AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
tinooktaviano/aktual(SUDISILALAHI)-AKTUAL/ISTIMEWA
Alam menyebut Fahri Hamzah
sedang kalap. Bukan cuma itu, Dipo
juga mengganggap Luthfi Hasan
Ishaaq bodoh. Dipo menyebut Fahri
Hamzah kalap lantaran menudingnya
mengotaki skenario penghancuran
PKS lewat kasus suap kuota impor
daging sapi yang menyeret Luthfi
sebagai tersangka. Sementara
Luthfi dianggap bodoh bila
percaya Yudi Setiawan
adalah agen Dipo.
Dikutip dari
laman setkab.go.id,
Dipo menilai Fahri
sedang kalang kabut
menyusul kemungkinan
bertambahnya tersangka
dari kalangan petinggi PKS dalam
kasus suap kuota impor daging sapi.
Pasalnya, dalam dakwaan Luthfi,
Presiden PKS Anis Matta dan Ketua
Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin,
disebut-sebut menerima aliran dana
yang diduga hasil korupsi. “Saya lihat
dia memang lagi kalap,” kata Dipo.
Dipo menyatakan, kasus korupsi
kuota impor daging sapi berdasarkan
pengaduan dari pegawai Kementerian
Pertanian. Dia pun membantah
tudingan Fahri disebut-sebut sebagai
otak dari proses hukum kasus
Luthfi di KPK. “Jadi kalau Fahri
mengatakan saya otaknya kasus LHI
sampai diadili oleh KPK itu keliru,”
tegasnya.
Soal pernyataan Fahri bahwa
Yudi Setiawan merupakan aktor
yang dilibatkan dirinya dan pihak
istana, termasuk Sudi Silalahi,
dalam skenario penghancuran PKS,
Dipo menganggap Luthfi bodoh bila
mempercayainya.
Siapakah Yudi Setiawan? Yudi
adalah saksi yang memberatkan
Luthfi. Yudi saat ini
berstatus terpidana kasus
pembobolan kredit
fiktif Bank Jawa Timur
(Jatim) dan kasus
narkoba.
Nama Yudi muncul
dalam surat dakwaan
Luthfi yang dibacakan jaksa
dalam sidang di Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin
(24/6). Keduanya saling mengenal
dan pernah membicarakan proyek
Kementerian Pertanian. Menurut
Fahri, Yudi saat ini dilindungi lingkar
istana lantaran sejumlah kasus
hukum yang menjeratnya. Sebagai
kompensasinya, Yudi harus mau
memainkan peran dalam skenario
penghancuran PKS.
Senada dengan Dipo, Sudi
Silalahi pun membantah
soal tudingan tersebut.
“Nauduzubillahimindzalik, dia (Fahri
Hamzah) tahu agama, fitnah itu luar
biasa dosanya. Dia tahu dosanya,”
terang Sudi.
Sudi mengaku, dirinya sama
sekali tak akan memaafkan Fahri
sebelum yang bersangkutan meminta
maaf. “Dan saya belum berniat
memaafkannya kalau dia belum
meminta maaf kepada saya. Biar
Allah yang membalas,” jelas Sudi.
Menurut Sudi, Fahri melakukan
fitnah dan kemudian didengar
oleh seluruh orang, karenanya
dia meminta agar Fahri meralat
ucapannya. “Dia harus meralat kalau
itu tidak benar dan memang tidak
benar. Saya tidak pernah merekayasa
itu, naudzubillah,” tegasnya.
Sudi menegaskan, dirinya
tak akan menggugat Fahri atas
ucapannya. Hanya saja, lanjut
Sudi, dirinya menyesalkan sikap
Fahri padahal dia merupakan kader
partai Islam. “Biar dia tanggung
yang jelas saya tidak melakukan itu
dan saya nyatakan fitnah dan saya
tidak berbohong. Biar Allah yang
menghitungnya. Dan ingat, ingat ya!
Allah tidak akan memaafkan fitnah
yang dilakukannya kecuali orang yang
difitnahnya itu memaafkannya. Dan
dia harus meminta maaf didengar
oleh seluruh orang yang pernah
mendengar fitnah itu,” tuturnya.
Terkait tuduhan bahwa
Yudi Setiawan merupakan agen
istana, lewat pengacaranya, Fidel
Angwarmasse, Yudi mengaku tidak
mengenal Sudi Silalahi dan Dipo
Alam. “Tidak benar Yudi dekat
dengan Sudi dan Dipo,” ujar Fidel
kepada Aktual, Senin (12/8).
Fidel juga menegaskan kliennya
tidak dalam kendali siapapun dalam
mengungkap kasus korupsi yang
melibatkan dirinya dan sejumlah elite
partai politik. “Di belakang Yudi tidak
ada siapapun atau partai apapun,”
ujarnya.
Lebih lanjut Fidel juga
mengatakan agar upaya Yudi
mengungkap kongkalikong
kasus korupsi ini tidak digiring
keranah politis. “Saya tegaskan,
yang dilakukan oleh klien saya
murni penegakan hukum. Jangan
mengarahkan opini masyarakat
bahwa Yudi ingin menghancurkan
PKS atau partai apapun,” jelasnya.
18. 18 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
Geger Penangkapan
Kepala SKK Migas
HUKUM
Oleh: Novrizal Sikumbang, Vicky Anggriawan,
Arbie Marwan, Arnold Sirait
Rudi Rubiandini mengakui
menerima uang dari salah
satu pendiri Kernel Oil, Simon
Gunawan Tanjaya melalui
perantara Deviardi (Ardi).
“Saya terima dua kali.”
S
elasa (13/8) malam pukul 22.30 WIB menjadi hari yang
cukup ‘menyesakkan’ bagi Rudi Rubiandini, kepala Satuan
Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan
Gas Bumi (SKK Migas). Dia ditangkap Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) di rumah dinasnya di di Jalan Brawijaya VIII
No 30, Jakarta Selatan. Rudi diduga menerima suap sebesar
USD 700 ribu dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) dari
perusahaan minyak Kernel Oil Ltd Pte.
KPK juga menangkap sosok pria berinisial ‘A’ di rumah
dinas Rudi. Informasi yang dihimpun Aktual, pria berinisial
‘A’ tersebut ternyata biasa disapa Ardi dengan nama lengkap
Deviardi. Dia diduga merupakan sosok penghubung Kernel Oil
tinooktaviano/aktual
19. 19AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
dengan Rudi. Ardi yang juga pelatih
golf ini diduga memiliki hubungan
dengan Rudi.
Versi KPK, penerimaan suap
dilakukan dalam dua tahap. Tahap
pertama sebesar USD 300 ribu pada
saat Ramadhan lalu, dan tahap kedua
sebesar USD 400 ribu diterima
Rudi usai Lebaran. Pada saat
penangkapan, sebanyak 10 penyidik
KPK langsung masuk ke rumah
dinas Rudi. KPK keluar dari rumah
Rudi dengan membawa barang bukti
berupa tas warna hitam, motor gede
bermerk BMW, dan sejumlah kardus.
Saat penangkapan, KPK tak hanya
menangkap Rudi. Lembaga anti
rasuah itu juga menangkap pejabat
dari Kernel Oil. “Turut diamankan
barang bukti sebesar USD 400 ribu
dan sejumlah lainnya,” ujar Wakil
Ketua KPK Bambang Widjajanto,
Rabu (14/8).
Menurut Bambang, pasca-
pemeriksaan secara intensif, KPK
akhirnya memutuskan untuk
menjadikan Rudi Rubiandini sebagai
tersangka kasus dugaan suap.
Penetapan tersangka dilakukan usai
jajaran pimpinan KPK menggelar
gelar perkara Rabu (14/8) siang.
“Forum ekspose menyetujui untuk
meningkatkan tahapan proses
pemeriksaan menjadi proses
penyidikan, dan menaikan tiga orang
sebagai tersangka,” katanya.
Selain Rudi, KPK juga menjadikan
dua orang swasta, masing Ardi dan
Simon Gunawan Tanjaya sebagai
tesangka. Simon dan Ardi dikenakan
pasal 5 ayat 1 huruf a dan b atau
pasal 13 UU No 31/1999 sebagaiman
diubah UU No 20/2001 jo pasal 55
ayat 1 (1) KUHP. “R (Rudi), kami
kenakan pasal 12 huruf a dan b atau
pasal 5 ayat 2 jo, pasal 11 UU Tindak
Pidana Korupsi Nomor 20/2001
jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP,” ujar
Bambang.
Bambang menambahkan, KPK
memutuskan langsung menahan
Rudi Rubiandini, pasca-dijadikan
tersangka Rabu (14/8). Rudi bersama
dua tersangka lain, Ardi dan Simon,
ditahan di Rutan KPK. “Kami
putuskan untuk langsung melakukan
penahanan,” jelas Bambang.
Bambang mengatakan, ketiga
tersangka itu, akan ditempatkan di
rutan KPK, dan rutan KPK cabang
POM DAM, Guntur. “Mereka ditahan
di rutan KPK, C1 (gedung KPK)
sebagian di Guntur,” ujarnya.
Bambang juga menyatakan fokus
pendalaman akan mengarah kepada
kemana aliran suap itu bermuara.
“Nanti dalam proses pemeriksaan
dibutuhkan, siapapun yang kami
butuhkan akan kami panggil,”
jelasnya.
Soal adanya dugaan keterlibatan
pihak lain muncul lantaran uang suap
yang diberikan untuk Rudi terbilang
besar. KPK menemukan uang senilai
USD 690 ribu dan 127 ribu dolar
Singapura di rumah Rudi dan Ardi.
Uang itu diberikan Simon kepada
Rudi melalui perantara Ardi.
KPK pun menaruh curiga
motor besar merk BMW dengan
nomor polisi B 3946 FT merupakan
bagian suap Kernel oil kepada Rudi
Rubiandini. “Motor itu diduga
untuk diberikan kepada R dari,” ujar
Bambang Widjojanto.
Bambang mengatakan, kecurigaan
itu, lantaran motor yang diantarkan
Ardi ke Rudi itu, didapatkan surat-
surat lengkap. “Satu paket dengan
BPKB-nya,” kata dia. Bambang pun
membenarkan kalau Ardi merupakan
pihak swasta yang kesehariannya
berprofesi sebagai pelatih golf.
“Dalam kasus ini, A juga diduga ikut
menerima suap dari S,” ujarnya.
Peryataan Bambang sekaligus
menepis anggapan bahwa
sebelumnya moge yang disita KPK
merupakan milik Rudi yang pernah
dilaporkan dalam LHKPN tahun
2008. Bambang membenarkan kalau
Ardi yang ikut ditangkap dalam OTT
merupakan penghubung uang suap
dari pemilik Kernel Oil, Simon, ke
Rudi Rubiandini.
“Uang suap senilai USD 400
untuk Rudi, telah diiberikan Simon
di City Plaza, Jakarta. Saudara S
memberikan dana kepada saudara A
sekitar jam 16.00 WIB, Selasa (13/8).
Dan dana itu akan diberikan kepada
saudara R yang dijanjikan akan
bertemu jam 21.00 WIB malam,” kata
dia.
Selain memberikan uang kepada
mantan Wakil Menteri ESDM
tersebut, sambung Bambang, A
datang ke kediaman Rudi dengan
menggunakan motor gede. Dia
mensinyalir, motor itu bagian
dari suap Kernel Oil. “A ke sana
menggunakan moge itu, dan di dalam
moge itu juga sudah ada dengan
BPKB-nya (paket lengkap),” urainya.
Lebih lanjut, kata Bambang,
dari kediaman Rudi, si A ini cukup
lama. Yang kemudian diantarkan
pulang oleh supir pribadi R dengan
menggunakan mobil pribadi R. “A
setelah itu diantar pulang oleh supir
R dengan mobil R, dan saat itu
20. 20 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
HUKUM
depan, BPK pun akan mengaudit
kinerja SKK Migas di seluruh rantai
proses bisnisnya. “Audit akan
dilakukan dari perencanaan kontrak
kerjasama, cost recovery dan indikasi
kecurangan-kecurangan
diperhitungan lifting,”
ujarnya.
Sementara,
perusahaan Kernel Oil
diduga milik anggota
Komite Konvensi
Partai Demokrat, Wisnu
Wardhana. Sumber Aktual,
Kamis (15/8), membenarkan perihal
tersebut. “Ya, benar. Kernel Oil itu
milik Wisnu Wardhana. Dia mantan
anggota HIPMI,” ungkap sumber
tersebut.
Bahkan, sumber itu mengaku
sangat dekat dengan Wisnu. “Saya
kenal baik Wisnu, pemilik Kernell
Oil,” kata sumber itu. “Kernel Oil
adalah anak usaha dari PT Tripatra
yang menginduk kepada PT Indika
Energy Tbk.”
Dikonfirmasi, Presiden Direktur
Indika Energy Wisnu Wardhana
membantah bahwa Kernel Oil ada
kaitannya dengan Indika Energy
maupun Tripatra. “Tidak ada
hubungannya antara PT Indika
Energy dengan PT Tripatra dan
Kernel Oil Pte Ltd,” tegas Wisnu,
ketika dikonfirmasi Aktual melalui
telepon selularnya, Kamis (15/8)
malam. Dia juga memastikan tidak
tinooktaviano/aktual-AKTUAL/istimewa(JUNIMART)
Simon Gunawan Tanjaya
memiliki perusahaan yang diduga
telah melakukan suap kepada Rudi.
Anehnya, pemilik Kernel Oil,
Simon Gunawan Tanjaya, ternyata
tidak pernah menjalin komunikasi
dengan Rudi Rubiandini.
Pengacara Simon, Junimart
Girsang, menyatakan bahwa
perusahaan kliennya tersebut pun
tidak memiliki kepentingan dengan
SKK Migas. “Pak Simon sama sekali
mengatakan tidak pernah mengenal
dan tidak penah komunikasi dengan
Pak Rudi,” jelasnya.
Justru, menurut Junimart,
perusahaan milik kliennya tersebut
berhubungan dengan Direktorat
Jenderal (Ditjen) Minyak dan Gas
Kementerian ESDM, bukan kepada
SKK Migas.
“SKK Migas itu tidak ada
hubungan pekerjaan dengan
perusahaan Pak Simon,
karena urusan Pak Simon
adalah solar, jadi solar itu
hubunganya ke Ditjen
Migas, bukan SKK
Migas,” kata dia.
Usai diperiksa KPK,
Rudi sempat melontarkan
pernyataan. Dia membantah
dirinya melakukan korupsi. Dia
hanya menerima gratifikasi saja.
“Saya tidak melakukan korupsi, tetapi
saya kelihatan masuk dalam masalah
gratifikasi,” kata Rudi.
Gratifikasi itu didapat dari
seorang temannya yang berprofesi
sebagai trainer golf yakni Ardi.
Gratifikasi itu berupa uang dollar
AS. Namun demikian, Rudi meminta
semua pihak untuk tidak berpolemik.
“Biarkan proses hukum yang
membuktikan,” katanya.
Rudi pun mengakui menerima
uang dari salah satu pendiri Kernel
Oil, Simon melalui perantara Ardi.
“Saya terima dua kali.”.
Sementara, Juru Bicara KPK
Johan Budi membantah bahwa
pihaknya pada Rabu (14/8)
siang melakukan penggeledahan
terkait dengan penangkapan Rudi
Rubiandini. KPK hanya memasang
dilakukan penyergapan, A langsung
dibawa kembali kerumah R, dan uang
itu diambil dari R (USD 400 ribu,
red),” tandasnya.
Simon, salah satu pihak yang
ditangkap KPK, ternyata pemilik
Kernel Oil Pte Ltd asal Singapura.
Kepastian ini, seperti disampaikan
Bambang Widjojanto. “Pihak swasta
bernama S posisinya sangat tinggi
atau owner dari sebuah perusahaan
berinisial PKOL,” ujar Bambang.
Berdasarkan informasi dari
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),
lembaga itu sejatinya sedang
mengaudit Kernel Oil. Kernel adalah
perusahaan yang ada partisipasi di
era kepemimpinan R Priyono sebagai
kepala BP Migas. Kernel diduga
melakukan markup penjualan LNG
ke Thailand.
Dikonfirmasi Aktual, Anggota
VII BPK Bahrullah Akbar
mengungkapkan, pihaknya terus
mengaudit penutupan BP Migas
akibat keputusan Mahkamah
Konstitusi (MK). Menurut dia,
BPK sudah mengendus indikasi
adanya permainan lelang migas atas
bagian pemerintah yang dilakukan
para trader dalam penutupan
BP Migas. “Penyebabnya akibat
lemahnya pengawasan dan verifikasi
perusahaan trader oleh BP Migas
dan mekanisme lelang yang kurang
transparan,” kata dia.
Bahrullah menambahkan, ke
21. 21AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
KPK line di lokasi penangkapan.
Johan menjelaskan, pihaknya
memasang KPK line di dua tempat,
yakni di kantor SKK Migas di Wisma
Mulia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta
Selatan dan Apartemen Mediterania
Garden Residences Tower H.
“Diberikan KPK line di Apartemen
Mediterenia, terkait dengan OTT
yang dilakukan oleh KPK terhadap
seorang berinisial S dari pihak
swasta pada pukul 24.00 WIB, Selasa
(13/8),” jelas dia.
Menurut Johan, pasca-
Sekretariat Jenderal Kementerian
ESDM. Usai penggeledahan, KPK
juga menyita uang uang ribuan dollar
AS. “Benar memang ada uang sekitar
USD 200 ribu kami sita,” ujar Johan
Budi, ketika dikonfirmasi Aktual.
Pada penggeledahan lanjutan,
KPK juga berhasil menyita uang
senilai USD 320.100 dari kotak
deposit Bank mandiri milik Rudi.
***
Deputi Komersial SKK Migas
Widyawan Prawiraatmadja
mengatakan, Kernel Oil yang
diduga menyuap Rudi Rubiandini
merupakan perusahaan yang saat ini
tengah melakukan tender penjualan
minyak mentah Indonesia. “Mereka
sedang ikut tender penjualan minyak
mentah bagian Indonesia yang
tidak diambil oleh PT Pertamina
(Persero),” ungkap Widyawan.
Widyawan menjelaskan, Kernel
Oil bersama 40 perusahaan lainnya
telah teregistrasi sebagai perusahaan
yang mengikuti tender penjualan
minyak bagian negara. “Kernel bukan
tahun ini saja ikut, tahun-tahun
sebelumnya juga sudah pernah ikut
tender,” katanya. Lelang tender yang
digelar SKK Migas saat ini sebesar
satu kargo penjualan minyak atau
sebanyak 200 ribu sampai 400 ribu
barel minyak mentah. Jika harga satu
barel minyak mentah adalah USD 100
maka total nilai minyak yang akan
ditenderkan sebesar USD 20 juta
hingga USD 40 juta atau setara Rp
200 miliar hingga Rp 400 miliar.
“Minyak itu dilelang karena
biasanya tidak cocok dengan kilang
milik Pertamina,” ujar Widyawan.
Selain karena minyak tersebut tidak
cocok dengan kilang Pertamina,
kilang-kilang di Indonesia juga
tengah dilakukan perbaikan, sehingga
Pertamina tidak mampu untuk
menampung minyak hasil produksi.
“Biasanya persentasenya kecil, tidak
banyak,” katanya.
Dia menambahkan, Kernel Oil
adalah registered trader atau trader
terdaftar yang sudah beberapa kali
mengikuti tender di SKK Migas.
“Tapi seingat saya, Kernel Oil belum
menang tender tahun ini,” ujarnya.
Meski tahun ini belum menang,
Kernel Oil pernah beberapa kali
memenangkan tender di SKK Migas.
Perusahaan itu tersebut menang
karena memberikan bid tertinggi.
Harga bidding bergantung pada
harga minyak mentah domestik
Indonesia (Indonesian Crude Price/
ICP), ditambah harga premium
yang dapat diberikan peserta tender.
Rencananya, Senin (19/8), SKK
Migas akan menggelar tender crude
untuk minyak yang tidak terserap
Pertamina.
Sementara, pihak SKK Migas
memastikan kegiatan operasi
hulu migas tetap berjalan
pascapenangkapan Rudi Rubiandini.
Sekretaris SKK Migas Gde Pradnyana
mengatakan bahwa pihaknya terkejut
mendengar berita penangkapan
tersebut. “Kami belum bisa
berkomentar banyak. Kami terkejut
mendengar berita yang baru kami
ketahui itu,” katanya.
Kendati demikian, lanjut dia,
industri migas yang memberikan
kontribusi penerimaan bagi negara
tinooktaviano/aktual-AKTUAL/ISTIMEWA(INSERT)
Deviardi (Ardi)
melakukan pemeriksaan awal,
tim satgas KPK lainnya langsung
meluncur ke Apartemen Mediterania.
Di sana KPK juga mengamankan
Simon dari pihak swasta. “Kami
tangkap tangan S, swasta, di sebuah
Apartemen Mediterania, tower
H, sekitar pukul 24.00 WIB,” kata
Johan.
Selain tiga orang yang diamankan
tersebut, imbuh Johan, pihaknya juga
mengikut sertakan tiga orang lainnya
yang berasal dari kediaman Rudi,
sehingga total ada ada enam orang,
yakni dua orang petugas keamanan
rumah dan satu orang supir pribadi
Rudi.
KPK juga menggeledah kantor
22. 22 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
hingga Rp 300 triliun per tahun tidak
boleh berhenti. “Operasi migas tetap
berjalan dan tidak boleh berhenti,”
tambahnya.
Untuk sementara, menurut Gde,
tugas kepala SKK Migas ditangani
wakil kepala SKK Migas dan pejabat
lainnya. “Masih ada Pak Waka SKK
Migas dan pejabat lainnya yang akan
menjalankan operasi kegiatan migas,”
ujarnya. Hal senada dikemukakan
Kepala Bagian Humas SKK Migas
Elan Biantoro.
Elan Biantoro menjelaskan,
Kernel Oil tidak memiliki blok
migas Elan Biantoro di Indonesia.
“Kernel tidak memiliki blok Migas di
Indonesia karena dia hanya trader,”
ujar Elan. Namun, Elan tidak mau
menjawab substansi persoalan
hukum yang membelit Rudi
Rubiandini.
Di satu sisi, Kementerian ESDM
berharap kinerja SKK Migas tidak
turun pasca-penangkapan Rudi
Rubiandini. “Program SKK Migas
harus tetap berjalan,” ujar Wakil
Menteri ESDM Susilo Siswoutomo.
Susilo menambahkan, selama
ini kinerja SKK Migas sudah
menunjukan prestasi yang
membanggakan. Dia berharap SKK
Migas tidak mengalami dampak
dengan tertangkapnya Rudi.
Susilo yang merupakan pengganti
Rudi saat menjabat sebagai wakil
menteri ESDM tetap mendukung
program tahun 2013 sebagai tahun
pemboran. Hal tersebut guna
mencapai target lifting minyak bumi
nasional sebesar 840 ribu barel per
hari.
***
Menyusul tertangkapnya Rudi
Rubiandini, Wakil Ketua DPR
Pramono Anung ikut berkomentar.
Dia menduga Kernel Oil adalah
perusahaan kecil yang mencoba
mendapatkan kuota dengan menyuap
kepala SKK Migas. Bahkan, lanjut
dia, perusahaan Kernel Oil adalah
perusahaan yang bermarkas di
Indonesia, Singapura dan Thailand.
“Perusahaan (yang menyuap)
sebetulnya bukan perusahaan besar
yang home base-nya ada di tiga
negara, Indonesia, Singapura dan
Thailand. Makanya saya menduga
jangan-jangan ada persaingan antara
para pemain besar yang menjadi
ancaman kemudian ada pemain
kecil yang tiba-tiba nyelonong
mendapatkan kuota untuk itu. Dan
itu harus menjadi perhatian KPK dan
publik,” kata Pramono Anung.
Pramono pun mendorong KPK
untuk memeriksa pihak lain selain
Rudi Rubiandini. “Makanya saya
termasuk yang menaruh harapan
dan mendorong KPK agar jangan
hanya berhenti sampai di kepala SKK
Migas, karena yang seperti ini bisa
melibatkan banyak pihak, karena
izin berkaitan kuota trading bukan
semata-mata keputusan SKK Migas,”
katanya.
Ditambahkannya, ditangkapnya
Rudi karena pemberian izin
trading karena Kernel Oil adalah
makelar. ”Ini pasti berkaitan dengan
pemberian policy terhadap trading,
karena perusahaan itu bukan
perusahaan yang memiliki konsesi
atau operator, melainkan trader di
bidang crude oil,” ujarnya.
Sementara, alumni Institut
Teknologi Bandung (ITB) menilai
sosok Rudi Rubiandini benar-benar
sederhana sewaktu masih di kampus.
Jadi sangat mengagetkan jika guru
besar ITB itu terlibat suap Migas.
HUKUM
tinooktaviano/aktual
23. 23AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
“Sebagai sesama alumnus ITB,
Rudi adalah guru besar ITB dan tentu
kami sangat terpukul atas kejadian
ini. Banyak teman dan senior kami
yang bercerita bahwa Prof Rudi
adalah sosok bersahaja di kampus,”
kata alumni ITB Gede Sandra kepada
Aktual.
Gede sangat mengutuk pihak
manapun yang telah meracuni Rudi
dengan budaya korup. Aktivis Rumah
Perubahan ini pun tidak menampik
kemungkinan bahwa Rudi menerima
suap karena didesak atau diperas
oleh kalangan politik. “Semisal, Prof
Rudi didesak untuk membiayai even-
even politik seperti Konvensi Partai
Demokrat,” tegasnya.
Informasi yang dihimpun Aktual,
posisi Rudi Rubiandini sebagai
kepala SKK Migas memang ‘rawan’.
Pasalnya, banyak yang ‘mengincar’
posisi tersebut. Bahkan, sumber
Aktual mengungkapkan, sejak dua
bulan yang Rudi memang telah
menjadi target untuk dilengserkan.
Gede menambahkan, kejadian
tangkap tangan Rubiandini oleh KPK
menunjukkan kegagalan Presiden
SBY mengelola anak buahnya. Seperti
diketahui, surat pengangkatan
Rudi sebagai kepala SKK Migas
ditandangani langsung oleh presiden.
“Sekali lagi SBY gagal sebagai
pemimpin. Karena sebenarnya
panggil,” tandasnya.
KPK bahkan telah mencekal
Kepala Divisi Operasi SKK Migas,
Iwan Ratman, Kepala Divisi
Komersial Minyak Bumi dan
Kondensat, Agus Sapto Raharjo
Moerdi Hartono, Kepala Divisi
Komersial Gas, Popi Ahmad Nafis
dan Artha Meris Simbolon, Presiden
Direktur PT. Parna Raya Group.
Kepala Ekonom Danareksa
Research Institute, Purbaya Yudhi
Sadewan mengenal Rudi Rubiandini
sebagai sosok yang bersih. “Tadinya
ia (Rudi Rubiandini) dikenal bersih,
yang tukang nerabas yang kotor-
kotor. Jadi sebagian masih tidak
percaya ini bisa terjadi,” katanya.
Sesama alumni ITB, Purbaya
mengaku sedih dengan penangkapan
tersebut. “Dilihat dari alumni agak
sedih juga. Harusnya mahasiswa ITB
yang dulunya terkenal suka protes
lalu masuk ke pemerintah menjadi
pendukung utama dari pemerintahan
yang bersih,” ucapnya.
Dia juga berharap dugaan suap
yang melibatkan Rudi tidak benar.
Kalaupun benar pihak yang berwajib
dalam memproses secara profesional.
“Kalau salah dibilang salah, kalau
tidak ya dibebaskan,” tambahnya.
Menteri BUMN Dahlan
Iskan terkejut mendengar berita
penangkapan Rudi Rubiandini.
“Saya kaget dan tidak menyangka.
Saya tahu musuhnya banyak sekali,”
kata Dahlan. Dia menambahkan,
sosok Rudi merupakan orang yang
sederhana dan memiliki tekad untuk
memperbaiki beragam permasalahan
yang menjerat sektor migas seperti
persoalan keruwetan di dalam
perizinan.
Kesederhanaan tersebut, ujar
dia, ditunjukkan Rudi Rubiandini
yang dikenal kerap pulang mudik
ke kampung halamannya di
Tasikmalaya, Jawa Barat, dengan
menggunakan kereta ekonomi.
Dahlan juga berpendapat
bahwa kepala SKK Migas memiliki
banyak lawan di dalam dunia migas
antara lain karena tekadnya untuk
tinooktaviano/aktual
apa yang dilakukan Rudi sebagai
bawahan hanya mencontoh
atasannya. Jika atasannya hanya
sibuk melakukan pencitraan, seolah
bersahaja dan berintegritas, tapi
sembari menerima suap, ya pastilah
bawahannya akan mencontoh sifat
yang demikian,” kata Gede Sandra.
Contohnya, sambung Gede,
adalah celotehan Nazar yang
menyatakan bahwa Cikeas, dalam hal
ini Ani Yudhoyono rutin menerima
suap USD 5 juta dari mafia migas.
Jika keluarga SBY saja menjadi
bagian dari mafia migas, maka wajar
jika Rudi sebagai bawahan juga
terbawa-bawa ke dalam jaringan
tersebut.
Sementara, KPK akan terus
menelusuri keterlibatan pihak
lain yang diduga kuat bermain
dalam perkara suap kepada Rudi
Rubiandini. Bahkan, penelusuran
tersebut akan dilakukan kepada
lembaga, korporasi maupun partai.
Menurut Bambang Widjojanto,
semuanya akan ditelusuri. Untuk
itu, pihaknya meminta publik untuk
memberikan kesempatan bagi KPK
untuk melakukan pengembangan
penyidikan.
KPK pun mengaku bakal
memeriksa Jero Wacik terkait adanya
perkembangan baru nantinya.
“Ya kalau dibutuhkan, akan kami
24. 24 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
HUKUM
melakukan pembersihan di sektor
tersebut.
***
Tertangkapnya Rudi Rubiandini
oleh KPK membuat Ketua Komisi
Pengawas SKK Migas yang juga
Menteri ESDM Jero Wacik kaget.
“Saya kaget ketika mendengar bahwa
kepala SKK Migas ditangkap KPK,”
ujar Jero Wacik.
Wacik menambahkan, dirinya
sebagai Ketua Komisi Pengawas
SKK Migas juga mengaku kebobolan
atas tertangkapnya Rudi Rubiandini
dengan barang bukti uang sebesar
USD 700 ribu. “Untuk kejadian ini
tentu kami akan adakan evaluasi
segera. Kami evaluasi, apa yang
perlu kami awasi lebih cermat dalam
penyelenggaraan SKK Migas,”
tambahnya.
Seperti diketahui, tim pengawas
SKK Migas dibentuk berdasarkan
Surat Keputusan Presiden. Tim
pengawas dikepalai Menteri
ESDM Jero Wacik. Wakil Menteri
Keuangangan Anny Ratnawati
sebagai wakil ketua komisi. Wakil
Menteri ESDM Susilo Siswoutomo
dan Kepala BKPM Chatib Basri
sebagai anggotanya.
Namun, Wacik mendukung
sepenuhnya upaya-upaya yang
dilakukan oleh KPK dalam
memberantas korupsi di dalam sektor
industri migas. “Kami mendukung
penuh upaya KPK untuk mengusut
tuntas permasalahan hukum
tersebut,” ujarnya.
Wacik juga mengatakan, dengan
membongkar kasus korupsi di tubuh
SKK Migas, akan semakin membuat
masyarakat tetap percaya pada
pemerintahannya. “Karena kami
pemerintah Indonesia berkomitmen
untuk mendukung industri migas
demi kepentingan nasional,”
lanjutnya.
Dia menambahkan, dirinya
meminta perusahaan-perusahaan
migas di Indonesia untuk tetap
melakukan investasi di Indonesia
karena persoalan penangkapan Rudi
Rubiandini tidak mempengaruhi
eksplorasi dan eksploitasi minyak dan
gas bumi di Tanah Air
***
Wakil Kepala SKK Migas Johanes
Widjonarko sementara mengambil
alih tugas dari Rudi Rubiandini yang
dinonaktifkan sebagai kepala SKK
Migas. “Saat ini yang memegang
kendali itu wakil kepala,” ujar Elan
Biantoro.
Elan menambahkan, Johanes
Widjonarko akan mengambil alih
tugas-tugas kepala SKK Migas
sampai Presiden memilih kepala
SKK Migas baru yang secara
definitif. “Posisinya sementara
sambil menunggu keputusan-
keputusan dari lembaga tertinggi
negara yang lain, seperti komisi
pengawas. Rudi kan diangkat oleh
Presiden,” tambahnya.
Presiden mengeluarkan
Keputusan Presiden (Keppres) No
93/2013 untuk menonaktifkan
sementara Kepala SKK Migas Rudi
Rubiandini dan menggantikannya
dengan Johanes Widjonarko yang
sebelumnya merupakan wakil
kepala SKK Migas. “Oleh sebab itu
pemerintah menerbitkan Keppres
No 93 /2013, sudah ditandatangani
oleh bapak Presiden,” ujar Jero
Wacik.
Wacik menjelaskan, isi dari
Kepres tersebut adalah, pertama,
memberhentikan sementara Rudi
Rubiandini dari jabatanya sebagai
Kepala SKK Migas. Kedua sesuai
dengan peraturan yang ada,
menugaskan Johanes Widjonarko
yang merupakan wakil kepala SKK
Migas untuk melaksanakan tugas
dan tanggung jawab sebagai kepala
SKK Migas. “Itu keputusan presiden,
keputusan ini disampaikan kepada
yang bersangkutan untuk ditetapkan
di Jakarta pada 14 Agustus,”
jelasnya.
Wacik mengatakan, Wakil
Kepala SKK Migas Johanes
Widjonarko mulai Rabu (14/8)
berwenang untuk memutuskan
dan menandatangani kebijakan
SKK Migas pasca-Presiden
mengeluarkan Keputusan Presiden.
“Karena Pak Widjonarko sudah
diangkat sebagai Kepala SKK Migas,
ia berwenang menandatangani
semua yang berkepentingan dengan
SKK Migas,” ujar Jero Wacik.
Keputusan presiden tersebut
diambil karena pemerintah harus
melakukan tindakan cepat untuk
menyelamatkan industri migas
nasional. “Industri migas ini adalah
industri yang sangat strategis,
sekitar Rp 1 triliun revenue-nya per
hari, karena itu maka pengelolaan
SKK Migas tidak boleh berhenti
seharipun,” imbuh Wacik.
Wacik menerangkan, dengan
tertangkapnya Rudi Rubiandini tetap
saja industri migas harus berjalan
seperti biasa, untuk itu pemerintah
mengeluarkan keputusan yang sesuai
dengan peraturan bahwa wakil kepala
SKK Migas harus menggantikan
kepala SKK Migas. “Semua sistem
berjalan seperti biasa, di atas ada
kepala SKK migas untuk urusan yang
strategis, ada juga komisi pengawas
yang diketuai menteri ESDM,”
terangnya.
Di satu sisi, Wacik mengaku
tidak pernah mendengar Kernel Oil.
“Saya tidak pernah dengar Kernel
Oil,” katanya. Dia menegaskan,
biasanya mengenal perusahaan yang
sudah familiar saja. “Seperti Conoco,
Medco, Total, Supreme Energy. Yang
sudah biasa-biasa,” sambung politisi
Partai Demokrat, ini.
humasesdm
25. 25AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
Berdasarkan Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara
Negara (LHKPN) di KPK yang
dilaporkan Rudi Rubiand ini per
11 Maret lalu, dia memiliki total
kekayaan sebesar Rp 8 miliar
dan USD 21.060.
P
rof Dr Ing Ir Rudi Rubiandini
RS lahir di Tasikmalaya, Jawa
Barat, 9 Februari 1962. Dia
semula adalah seorang akademisi dan
pengamat perminyakan Indonesia.
Dia mendapatkan gelar S1 Teknik
Perminyakan di Institut Teknologi
Bandung (ITB) pada 1985. Dia lulus
tingkat doktoral dengan gelar Dr
Ing dari Technische Universität
Clausthal, Jerman pada 1991.
Rudi pernah menjabat sebagai
wakil menteri ESDM pada Kabinet
Indonesia Bersatu II.
Dalam kurun 2010 hingga
2012 dia pernah menjabat sebagai
corporate secretary dan deputi
Pengendalian Operasi BP Migas—
lembaga yang dibubarkan dan
berganti nama menjadi SKK Migas.
Rudi juga sempat menjabat
sebagai wakil ketua Tim Pengawasan
Peningkatan Produksi Migas (TP3M)
Kementerian ESDM pada 2010.
Sebelumnya, dia pernah menjadi
penasihat ahli kepala BP Migas.
Dalam kurun 1995 hingga 2010
sebenarnya aktivitas Rudi lebih
banyak dihabiskan mengabdi di
almameternya, ITB. Dia pernah
menjadi sekretaris jurusan Teknik
Perminyakan ITB, general manager
Sasana Olahraga Ganesha ITB,
direktur penerbit ITB, serta direktur
Operasi dan Keuangan PT LAPI ITB,
dan direktur utama PT LAPI ITB.
Data yang dihimpun Aktual,
kekayaan Rudi Rubiandini
berdasarkan Laporan Harta Kekayaan
Siapa Rudi ?
Oleh: Vicky Anggriawan
Penyelenggara Negara (LHKPN) di
KPK yang dilaporkan dirinya pada 11
Maret lalu, memiliki total kekayaan
sebesar Rp 8 miliar dan USD 21.060.
Jumlah harta itu meningkat
dari tahun sebelumnya. Pada 28
September 2012, Rudi memiliki
harta sebesar Rp 7,2 miliar dan
USD 21.047. pada 2013, harta tidak
bergerak yang dimiliki Rudi sebesar
Rp 4,8 miliar. Jumlah tersebut terdiri
atas tanah dan bangunan di Bandung,
Tasikmalaya, dan Jakarta.
Selain itu, Rudi juga memiliki
beberapa alat transportasi senilai Rp
433 juta. Kendaraan yang dimiliki
antara lain motor BMW senilai Rp 30
juta buatan 1955 yang diperoleh pada
2008, motor Yamaha Rp 3,5 juta,
motor Honda Supra Rp 5 juta, motor
Mio Rp 3 juta, motor Supra Rp 2 juta,
motor Suzuki Satria Rp 10 juta, mobil
Livina Rp 100 juta, mobil Suzuki SX4
Rp 100juta, dan mobil Nissan Rp 180
juta.
Harta tidak bergerak yang dimiliki
Rudi terdiri atas logam mulia senilai
Rp 690 juta, dan lainnya senilai Rp
230 juta. Sementara giro/ kas yang
dimiliki Rudi berjumlah Rp 1,8 miliar
dan USD 21.060.
Sementara, Kementerian
Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dipastikan memecat Rubi
Rudiandini dari kursi komisaris
PT Bank Mandiri Tbk. Sekretaris
Kementerian BUMN Imam A Putro
mengatakan, Kementerian BUMN
segera mengambil tindakan setelah
ada kejelasan status Rubi. “Kami
perlu segera mengambil sikap, begitu
keluar keputusan tersangka, langsung
dipecat,” kata Imam.
Rubi menjabat sebagai komisaris
Bank Mandiri dengan masa jabatan
mulai 2 April 2013 hingga lima tahun
ke depan. Sayang, karier tersebut
hancur seketika akibat skandal suap.
tinooktaviano/aktual
26. 26 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
Kursi Panas Patrialis di
Mahkamah Konstitusi
Pemaksaan pengangkatan hakim konstitusi tanpa melalui prosedur yang
sah, dapat menodai kredibilitas MK sebagai pelaku kekuasaan kehakiman
yang menegakkan konstitusi dan prinsip negara hukum di Indonesia.
Oleh: Adi Adrian, Novrizal Sikumbang
S
elasa (13/8), Patrialis Akbar,
Akil Muchtar, dan Maria
Farida Indrati resmi diambil
sumpahnya sebagai hakim konstitusi
di Istana Negara. Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY)
menyaksikan langsung pengambilan
sumpah tersebut.
Pengangkatan ketiga hakim
konstitusi tersebut berdasarkan
Keputusan Presiden (Keppres)
Nomor 42 P 2013 dan Keppres No
87 P 2013. Pengambilan sumpah
ketiga hakim konstitusi itu juga
dihadiri oWakil Presiden Boediono,
para kepala lembaga negara antara
lain Ketua DPD Irman Gusman,
para menteri anggota kabinet
Indonesia Bersatu II dan sejumlah
pejabat lainnya serta Ibu Negara Ani
Yudhoyono dan Herawati Boediono.
Sebelumnya, pemerintah melalui
Presiden SBY mengajukan Patrialis
Akbar dan Maria Indrati sebagai
hakim Mahkamah Konstitusi (MK)
periode 2013-2018. Patrialis Akbar
merupakan mantan menteri Hukum
dan HAM Indonesia di Kabinet
Indonesia Bersatu II dari 22 Oktober
2009 hingga 18 Oktober 2011.
Sontak pengangkatan ketiga
hakim konstitusi itu menimbulkan
protes berbagai kalangan, terutama
dari LSM dan akademisi. Protes keras
terutama ditujukan bagi Patrialis
Akbar.
Ikatan Alumni Fakultas Hukum
Universitas Indonesia (Iluni FHUI)
bahkan meminta SBY mencabut
keppres tentang pengangkatan
Patrialis Akbar sebagai hakim
konstitusi. Selain itu, SBY juga
diminta mengulang proses pemilihan
hakim konstitusi berdasarkan
Undang-Undang (UU) No 8/2011
tentang Perubahan Atas UU No
24/2003 tentang Mahkamah
Konstitusi.
Ketua Umum Iluni FHUI Melli
Darsa di Jakarta, Senin (12/8),
mengatakan, permintaan ini
diajukan, mengingat pengangkatan
Patrialis Akbar sebagai hakim
konstitusi belum memenuhi prosedur
sebagaimana diatur dalam UU No
24/2003, khususnya Pasal 19 dan
Pasal 20.
NASIONAL
rumgapres-abrorrizki
27. 27AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
“Pasal 19 UU MK memerintahkan
agar pencalonan hakim konsitusi
dilaksanakan secara transparan dan
partisipatif. Dalam penjelasan Pasal
19 UU MK ditegaskan bahwa
calon hakim konstitusi
dipublikasikan di media
massa baik cetak
maupun elektronik,
sehingga masyarakat
mempunyai kesempatan
untuk ikut memberi
masukan atas calon hakim
yang bersangkutan,” katanya.
Iluni FHUI menilai, proses yang
diatur UU MK ini tidak dilaksanakan
dengan semestinya dalam hal
pencalonan Patrialis Akbar sebagai
hakim konstitusi. Akibatnya,
keputusan presiden tentang
pengangkatan Patrialis Akbar tidak
sah karena melanggar ketentuan UU
MK.
“Pengangkatan Patrialis Akbar
sebagai hakim konstitusi tanpa
melalui proses yang transparan dan
partisipatif juga berarti bertentangan
dengan semangat pemilihan hakim
konstitusi secara objektif dan
akuntabel yang diperintahkan UU
MK,” katanya.
Melli menegaskan,
pemaksaan pengangkatan
hakim konstitusi tanpa
melalui prosedur yang
sah, dapat menodai
kredibilitas MK sebagai
pelaku kekuasaan
kehakiman yang
menegakkan konstitusi
dan prinsip negara hukum di
Indonesia.
Kelalaian untuk menjalankan
amanat undang-undang atas
proses seleksi yang transparan dan
partisipatif juga telah dilakukan oleh
Mahkamah Agung (MA) dan Presiden
pada calon-calon sebelumnya.
MA dalam pengusulan hakim
konstitusi Anwar Usman dan
Presiden ketika mengusulkan
Hamdan Zoelva juga tidak melalui
proses seleksi transparan dan
partisipatif. Oleh karena itu, Iluni
FHUI berpendapat, kelalaian ini
tidak boleh terus dibiarkan.
Dikatakan Melli, Pasal 20 Ayat
(1) UU MK memerintahkan tata cara
seleksi, pemilihan, dan pengajuan
hakim konstitusi diatur oleh
masing-masing lembaga
yang berwenang (MA,
DPR, dan Presiden).
Karena itu, Iluni FHUI
mendesak MA, DPR, dan
Presiden untuk segera
membuat peraturan yang
diperintahkan Pasal 20 Ayat (1)
UU Mahkamah Konstitusi tersebut.
“Peraturan mengenai tata cara
seleksi, pemilihan, dan pengajuan
hakim konstitusi sangat penting
untuk mendapatkan hakim konstitusi
yang memiliki integritas dan
kepribadian yang tidak tercela, adil,
dan negarawan yang menguasai
konstitusi dan ketatanegaraan
sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Dasar,” katanya.
***
Sementara, Yayasan Lembaga
Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)
berniat melakukan judicial review
(uji materi) atau uji tafsir
Pasal 19 UU MK. Pasalnya,
pengangkatan hakim MK
seperti diatur UU itu
dianggap multi-tafsir.
Direktur Advokasi
YLBHI Bahrain di kantor
Indonesia Corruption
Watch (ICW) di Jakarta,
Minggu (11/8), mengatakan,
gugatan akan didaftarkan oleh Koalisi
Masyarakat Sipil Selamatkan MK,
yang terdiri atas para aktivis YLBHI,
ICW, dan Komisi untuk Orang Hilang
dan Korban Tindak Kekerasan
(KontraS).
Bahrain mengungkapkan,
pencalonan hakim konstitusi
merupakan wewenang MA, Presiden
dan DPR. Tetapi pada praktiknya,
kata dia, ketiga lembaga itu memiliki
tafsir yang berbeda soal klausul
‘transparan dan partisipatif’.
“Tiga-tiganya tafsir masing-
masing. Partisipatif itu seharusnya
melibatkan publik. Mengumumkan
prosesnya sejak awal. Tapi dalam
pengangkatan Patrialis tidak ada
langkah itu,” kata Bahrain.
Alvon Kurnia Palma sebagai
salah satu anggota Koalisi Masyarakat
Sipil Peduli MK mengatakan,
ditunjuknya Patrialis Akbar sebagai
hakim konstitusi diduga sebagai
kompensasi politik. Maksudnya,
jabatan ini adalah kompensasi yang
diberikan oleh SBY atas pencopotan
Patrialis dari jabatan politik sebagai
menteri Hukum dan HAM.
“Muncul kecurigaan publik
bahwa penunjukan Patrialis Akbar
sebagai calon hakim konstitusi
AKTUAL/ISTIMEWA
28. 28 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
Denpasar, Bali atas kasus narkoba.
Bob Hasan dari Pembela
Kesatuan Tanah Air Indonesia
Bersatu (PEKAT-IB), menilai,
penunjukkan secara langsung oleh
Presiden SBY kepada Patrialis Akbar
sebagai hakim konstitusi telah
menyalahi aturan yang ada.
“Menyoal kedudukan selaku
hakim konstitusi bukan dari pada
bagian hak prerogratif Presiden
Mengingat MK adalah badan
yang sejajar dengan
Lembaga Kepresidenan,”
kata dia.
Menurut Bob,
tidak menjadi
permasalahan jika
presiden hanya melakukan
rekomendasi terhadap calon
hakim konstitusi. “Kalau hanya
merekomendasi mungkin itu sah-
sah saja. Ini (penunjukannya)
inkonstitusional,” ujarnya.
Selain itu, sambung Bob, dengan
latar belakang Patrialis Akbar sebagai
mantan politisi Partai Amanat
Nasional (PAN) juga menjadi
kekhawatiran tersendiri, salah
satunya terhadap citra MK yang
selama ini telah terbangun dengan
baik, karena diisi oleh orang partai
politik. “Ini juga yang jadi masalah,
karena Patrialis dari pengurus partai
politik besannya SBY. Dan jelas
kepercayaan kepada lembaga tersebut
akan merosot,” jelasnya.
Bahkan secara tegas Koordinator
Masyarakat Anti Korupsi Indonesia
(MAKI) Boyamin Saiman menilai,
penunjukan Patrialis Akbar sebagai
hakim konstitusi, menggantikan
hakim konstitusi Achmad Sodiki
yang berakhir Agustus 2013, tersirat
adanya kepentingan pengamanan
Pemilu 2014 nanti.
“Pasti karena nanti Pemilu tidak
ada partai atau calon presiden yang
akan menang mutlak, jadi penguasa
berkepentingan menempatkan
orangnya untuk bela kepentingan
penguasa jika hasil pemilu dan
pilpres masuk sengketa di MK,” kata
Boyamin.
Sementara, pembelaan soal
pengangkatan Patrialis Akbar
sebagai hakim konstitusi datang dari
anggota Komisi III DPR dari Fraksi
Gerindra Martin Hutabarat. Dia
mengatakan, pengangkatan Patrialis
Akbar sebagai hakim MK sah-sah
saja.
“Saya kira, kalau presiden
mengangkat hakim konstitusi itu
sangat wajar. Tapi kalau misalnya
Patrialis punya kekurangan, dapat
dijadikan bahan kajian bagi presiden
untuk dapat dijadikan ukuran ke
depannya,” kata Martin di Jakarta,
Senin (12/8).
Karena itu, dia berharap, Patrialis
sebagai hakim konstitusi, dapat
mengedepankan kepentingan rakyat
dan tidak terlalu banyak berbicara
yang bukan menjadi kapasitasnya
sebagai hakim konstitusi.
Saat ditanya soal soal kinerja
Patrialis yang banyak memberikan
remisi kepada koruptor, Martin
mengatakan bahwa hal itu perlu
dikaji bersama-sama. Yang jelas,
katanya, penunjukkan Patrialis
sebagai hakim konstitusi, hal itu
merupakan hak prerogatif presiden.
Secara terpisah, Menteri
Koordinator Politik, Hukum
dan Keamanan Djoko Suyanto
menegaskan, pemerintah siap
melayani gugatan sejumlah LSM
terhadap keputusan Presiden BY yang
mengajukan Patrialis Akbar sebagai
hakim konstitusi.
“Beliau memenuhi syarat apa
yang disyaratkan sebagai hakim
konstitusi. Kami akan layani saja
gugatan itu. Tidak usah khawatir,
pemerintah memiliki alasan yang
NASIONAL
sebagai bentuk kompensasi politik
yang diberikan oleh presiden atas
pencopotannya pada waktu menjadi
menteri beberapa waktu lalu,” kata
dia.
Menurut ketua Badan Pekerja
YLBHI ini, jika proses pemilihan
didasarkan pada kompensasi politik
dengan mengabaikan syarat-syarat
sebagai hakim konstitusi yang
ditentukan oleh UU MK maka
sama halnya Presiden
menjadikan MK sebagai
‘tempat pembuangan
terakhir’ dan mendorong
MK menjadi lembaga
yang tidak kredibel.
“Pada sisi lain bukan
tidak mungkin penunjukan
Patrialis karena adanya posisi
tawar politik untuk kepentingan atau
pengamanan partai politik terutama
dalam pemilu 2014 mendatang,”
ucapnya.
Selain itu, sambung Alvon, saat
menjabat sebagai menteri, Patrialis
Akbar dianggap kontroversial dan
tidak sejalan dengan semangat
pemberantasan korupsi, karena
dimasa kepemimpinannya terjadi
‘obral’ remisi dan pembahasan
bersyarat terhadap koruptor.
“Karena itu, meminta kepada
presiden membatalkan penunjukan
Patrialis Akbar sebagai calon hakim
konstitusional dari unsur pemerintah
karena prosesnya yang cacat hukum
dan berpotensi melemahkan institusi
MK,” tandasnya.
Di masa menjabat sebagai
menteri Hukum dan HAM, Patrialis
Akbar pernah memberikan remisi
kepada narapidana yang terbilang
kontroversial. Sebut saja pemberian
remisi kepada mantan Deputi
Gubernur Senior BI Aulia Pohan dan
ratu lobi Arthalita Suryani (Ayin)
pada 17 Agustus 2010. Begitu juga
Pollycarpus Budihari Priyanto,
terpidana 20 tahun penjara dalam
kasus pembunuhan aktivis HAM
Munir. Remisi juga diberikan kepada
tahanan WN Asing seperti Schapelle
Corby yang ditahan di LP Krobokan
tinooktaviano/aktual-rumgapres/abrorrizki(sby)
29. 29AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
U
sai mengucap sumpah sebagai hakim konstitusi di Istana Negara,
Selasa (13/8), Patrialis Akbar berkomentar soal pengangkatan dirinya.
Menurut dia, kontroversi pengangkatan dirinya sebagai hakim
konstitusi merupakan dinamika demokrasi negara hukum.
“Tidak apa-apa. Yang menggugat adik-adik saya, kawan-kawan saya.
Saya juga alumni LBH Talabahu. Masak saya mau marah-marah? Justru
saya hormati saja. Biasalah, dunia tidak mulus,” kata Patrialis.
Patrialis menampik pengangkatannya tidak didasarkan atas
kemampuan yang dia miliki. Menurutnya, sebelum Presiden SBY menunjuk
dirinya menggantikan Achmad Sodiki sebagai hakim konstitusi, ada uji
kepatutan dan kelayakan yang dia jalani.
“Saya diusulkan jadi hakim oleh Menkumham Pak Amir. Setelah itu
saya dipanggil Presiden dan beberapa menteri. Di situ, kira-kira Juli 2013,
ditanya pikiran-pikiran saya, dan saya sampaikan jawabannya. Saya sendiri
tidak tahu apakah ada calon lain ada atau tidak,” ujar Patrialis.
Ketika disinggung soal dirinya yang juga merupakan seorang politikus
dari Partai Amanat Nasional (PAN), dia berjanji meski dirinya politikus, dia
akan membebaskan dirinya dari kepentingan-kepentingan politik selama di
MK.
“Jangan mendikotomikan antara orang parpol dan tidak. Apa ada
jaminan orang bukan parpol melakukan hal dengan bagus atau konsisten?
Itu subjektif. Makanya saya punya komitmen, dan itu tidak boleh ditawar-
tawar. Hakim itu bukan tanggung jawab dunia, tapi akhirat,” kata Patrialis.
Sekedar merunut ke belakang, Patrialis pernah menjabat menteri
Hukum dan HAM Indonesia di Kabinet Indonesia Bersatu II dari 22
Oktober 2009 hingga di-reshuffle pada 18 Oktober 2011. Patrialis juga
seorang advokat. Dia juga pernah menjadi anggota DPR periode 2004-
2009 dari PAN.
Saat di Senayan, putra Minang kelahiran Padang 31 Oktober 1958 itu
tergabung dalam Komisi III yang salah satunya membidangi masalah
hukum. Uniknya, meskipun kini menjabat sebagai hakim konstitusi, namun
Patrialis Akbar juga masih menjabat sebagai komisaris utama di PT Bukit
Asam (Persero) Tbk, BUMN sektor pertambangan. Dia diangkat sebagai
komisaris utama Bukit Asam dalam rapat umum pemegang saham (RUPS)
pada 22 Desember 2011.
Patrialis: Nama Saya
Diusulkan Amir Syamsuddin
Patrialis Akbar
menampik
pengangkatannya
tidak didasarkan atas
kemampuan yang dia
miliki.
Oleh: Adi Adrian, Novrizal
Sikumbang
kuat untuk mengangkat seseorang.
Presiden kan tidak sembarangan
juga,” katanya di Bogor, Senin (12/8).
Menurut Djoko, proses pengajuan
Patrialis Akbar telah melalui
prosedur yang tepat dan sesuai
sebagai usul dari pemerintah. Sesuai
dengan konstitusi, hakim MK yang
terdiri atas sembilan orang diajukan
oleh tiga lembaga, Presiden, MA dan
DPR. Masing-masing lembaga berhak
mengajukan tiga nama.
Djoko berpendapat, keberatan
sejumlah LSM yang menilai
tidak adanya transparansi dan
pengumuman calon hakim MK ke
masyarakat luas karena memang
tidak ada keharusan. “Tidak ada
keharusan. Yang penting proses di
internal pemerintah jalan. Kan itu
wakil pemerintah, bukan wakil yang
lain. Kalau MA melakukan proses,
kenapa tidak dikritisi juga? Sama saja
kan,” katanya.
Juru Bicara Presiden Julian
Aldrin Pasha di Istana Negara,
Jakarta, Selasa (13/8), mengatakan,
penunjukan Patrialis Akbar sebagai
hakim konstitusi oleh pemerintah
telah melalui berbagai pertimbangan.
“Setelah mempelajari, melihat
dan memperhatikan masukan dari
menteri terkait yang dikoordinasikan
dibawah Menkopolhukam, juga
mendegar dari Menkum HAM,
Jaksa Agung dan Kapolri, maka Pak
Patrialis dianggap pantas dicalonkan
sebagai wakil pemerintah untuk
hakim konstitusi,” ujar Julian.
Julian mengatakan, salah satu
pertimbangan pemerintah menunjuk
Patrialis Akbar menjadi hakim
konstitusi mewakili pemerintah
adalah karena memilki kapasitas dan
kredibilitas yang memadai.
aktual/istimewa(martinhutabarat)-rumgapres/abrorrizki(sby)
30. 30 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
Pendekatan pertahanan
keamanan di Indonesia
selama ini banyak diwarnai
dengan pola divide et
impera mirip tabiat
kolonialisme yang dahulu
tercermin dalam sosok
organisasi dan operasional
KNIL, yang secara kasat
mata memanipulasi
karakter suku bangsa.
Oleh: Dhia Prekasa Yoedha
M
emasuki 68 tahun usia
Republik Indonesia
ternyata menghenyakan
benak khalayak,
karena banyak masalah
yang tersisa. Bukan sekedar akibat
terkaburkannya berbagai tujuan
mulia dalam bernegara berbangsa,
seperti upaya membangun
masyarakat adil dan makmur.
Tetapi terutama karena perancuan
pemahaman akibat sisa-sisa benih
penyakit kolonialisme yang meracuni
rasa persatuan kesatuan dan
keadilan sosial. Padahal, sisa warisan
kolonialisme, feodalisme, yang kini
makin mewujud nyata dalam bentuk
penyuburan neoliberalisme yang jelas
bertentangan dengan Pancasila.
Tanpa sadar selama puluhan
tahun lebih, generasi muda bangsa ini
tercekoki oleh pencitraan bahwa yang
paling berjasa di dalam heroisme
patriot nasionalis Indonesia adalah
elemen bersenjata, khususnya
militer. Sehingga peran utama dari
para tokoh agama, politisi, jurnalis,
guru, dan dokter yang sejak awal
abad 20 membangkitkan kesadaran
rakyat atas kejahatan kolonialisme
dan menggelorakan semangat
kemerdekaan, malah meredup sirna
oleh kemilau gerakan bersenjata
yang justru baru mulai muncul
setelah kemerdekaan negara bangsa
Indonesia diproklamasikan oleh
EdisiKhusus PROKLAMASI KEMERDEKAANPROKLAMASI KEMERDEKAAN
30 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
31. 31AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
Rekonstruksi
Sejarah
Kemerdekaan
31AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
32. 32 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
Sukarno-Hatta pada 17 Agustus 1945.
Tengok di berbagai gapura
peringatan ulang tahun kemerdekaan,
yang tergambar nyaris hanya citra
militer, pejuang bambu runcing
berselempang merah putih. Apalagi
sejak Indonesia selama 30 tahun
lebih dikuasai oleh Orde Baru yang
mengandalkan diri pada dukungan
Dwifungsi ABRI. Padahal sejarah
membuktikan bahwa proses kelahiran
Tentara Nasional Indonesia
justru penuh dialektika yang
menggambarkan unsur laskar rakyat,
maupun para patriot gemblengan
Jepang lewat Pembela Tanah Air
(PETA), Heiho dsb, akhirnya takluk
oleh unsur eks serdadu Koninkiljke
Nederlandsche Indische Leger
(KNIL) yang kemudian mendominasi
kepemimpinan TNI. Sedikit
banyak unsur profesionalisme yang
berangkat dari doktrin dan perspektif
keserdaduan kolonial, niscaya
membawa muatan nilai kolonialisme
imperialisme. Nilai yang kini
berwujud dalam bentuk neokolim
(Neo Kolonialisme Imperialisme)
berupa neoliberalisme.
Tidak heran jika pendekatan
pertahanan keamanan di Indonesia,
banyak diwarnai dengan pola divide
et impera mirip tabiat kolonialisme
yang dahulu tercermin dalam sosok
organisasi dan operasional KNIL,
yang secara kasat mata memanipulasi
karakter suku bangsa. Tahukah
kita suku apa saja yang digunakan
Belanda dalam menumpas berbagai
perlawanan di Tanah Air? Rata-rata
hampir semua suku di Nusantara
menjadi bagian dari pasukan KNIL,
dengan persentase yang berbeda-
beda. Apalagi pasukan Belanda yang
sebelumnya ditugasi menggempur
perlawanan di daerah banyak yang
tewas akibat terbunuh atau terkena
kolera. Padahal, prajurit pribumi
terbukti lebih tahan terhadap
penyakit tropis. Sehingga Belanda
juga tidak perlu mendatangkan
prajurit Belanda dalam jumlah
banyak, dan memboroskan anggaran.
Capt RP Suyono dalam
buku Peperangan Kerajaan di
Nusantara terbitan Grasindo,
menuturkan sejak terbentuk pada
1830, KNIL sangat kekurangan
prajurit. Rata-rata kebutuhan KNIL
sekitar 2.000 prajurit per tahun.
Sementara prajurit Belanda yang
dikirim ke Hindia Belanda rata-rata
hanya 1.500 hingga 1.600 per tahun.
Selisih 500 orang hal sangat penting
mengingat sebagian pasukan yang
dikirim banyak yang tewas. Tentu
ini jadi kendala bagi Batavia dalam
menaklukan daerah-daerah yang
belum dikuasai. Pada abad 19 daerah
kekuasaan Hindia Belanda masih
kecil, Nusa Tenggara dan Aceh belum
dikuasai penuh. Belum lagi dalam
upaya menumpas pemberontakan di
daerah yang bergejolak.
Karena itulah dilakukan
EdisiKhusus PROKLAMASI KEMERDEKAANPROKLAMASI KEMERDEKAAN
32 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
33. 33AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
perekrutan prajurit pribumi sebagai
solusi. Perekrutan ini memberi
kemenangan bagi kompeni terhadap
berbagai perlawanan di seantero
Nusantara. Terbukti prajurit
Ambon, Manado dan Jawa berhasil
menumpas perlawanan di Bali pada
1860. Seiring makin masif perekrutan
pribumi dan bergabungnya anak-
anak KNIL yang lahir di tangsi,
jumlah prajurit pribumi dalam
pasukan KNIL pun meningkat dari
tahun ke tahun.
Suyono mencatat pada 1916,
jumlah prajurit KNIL terdiri atas
17.854 Jawa, 1.792 Sunda, 151
Madura, 36 Bugis (menurut Maulwi
Saelan mantan Wakil Komandan
Tjakrabirawa), orang Bugis dan
Makasar jarang dijadikan prajurit
KNIL, karena tingkat kesetiaan yang
rendah) dan 1.066 Melayu. Adapun
Ambon berjumlah 3.519 orang,
Manado 5.925 dan 59 Alfuru. Jumlah
pasukan pribumi ini dilengkapi
dengan 8.649 orang Eropa. Sehingga
pasukan KNIL jadi kuat terutama
pada awal abad ke 20 menjelang
Perang Dunia II. Komposisi suku
dalam pasukan KNIL ini sangat
dinamis dari tahun ke tahun, namun
rata-rata orang Jawa tetap terbanyak
karena mencapai 50%. Sunda 5%,
Manado 15% justru Ambon hanya
12%. Sisanya Timor 4% dan suku
lain seperti Aceh, Batak, Madura dan
Bugis masing-masing 1%.
Komposisi kesukuan yang
memiliki sifat dan karakter berbeda
ini ternyata berpengaruh pada
organisasi berperang KNIL. Ini
terbukti dari penempatan prajurit
ke dalam empat Kompi berbeda
dalam satu batalyon infanteri. Kompi
pertama adalah gabungan Eropa
dan Manado yang difungsikan
berhadapan langsung dengan musuh,
menyerang, menembak dan membuat
lubang perlindungan. Mereka juga
bertugas menghitung kekuatan
musuh dengan mengintai. Kompi
kedua terdiri atas Ambon dan Timor
merupakan penggempur yang
bertugas melibas musuh namun
harus segera ditarik kembali sebelum
semuanya tumpas. Setelah ditarik
maka kompi ketiga dan keempat
yang terdiri dari Sunda dan Jawa
melakukan pendudukan dan mecipta
perdamaian. Tugas ini diberikan
karena bawaan prajurit Jawa dan
Sunda bersifat tenang dan mampu
menahan diri.
Di samping selalu menciptakan
segregasi antar-satu kelompok
dengan kelompok lain, termasuk
antar suku dalam KNIL, kolonialisme
Belanda juga melakukan diskriminasi
dalam bentuk penggajian dan
fasilitas. Orang Jawa yang
mayoritas ternyata tidak dihargai
Belanda, justru mereka yang acap
didiskriminasi. Jika ada penghargaan
medali kuning untuk keberanian
dan kesetiaan (Voor Moed en
Trouw) maka prajurit Ambon dan
Manado akan mendapat tambahan
gaji f10,9 (gulden), sedang yang
Sunda dan Jawa
hanya f6,39. Ini
juga berlaku
dalam berbagai
fasilitas termasuk
tingkat kelas
jika bepergian.
Sebelum 1905,
prajurit Jawa tak
mendapat fasilitas
sepatu karena
dianggap tidak
sebaik keunggulan
berperang
prajurit Ambon
dan Manado. Prajurit Jawa
cenderung nrimo dengan perlakuan
ini..
Nasib prajurit Jawa mengalami
perbaikan setelah diprotes J van
der Weiden—mantu Jendral van
Heutsz komandan pasukan Belanda
yang berhasil menaklukkan Aceh—
yang menyatakan prajurit Jawa
juga gagah berani—selain prajurit
Aceh—terbukti dari perang Jawa
yang sangat sulit dihentikan Belanda.
Justru orang Belanda yang berpikiran
prajurit Jawa lebih lemah sehingga
didiskriminasi.
Sekelumit kisah politik divide et
impera, dan diskriminasi tentang
KNIL itu tentu bisa menggambarkan
corak kolonialisme. Sementara masih
ada masalah lain yang perlu dikaji
dan direnungkan lagi dalam menata
ulang bangunan negara bangsa
ini. Yaitu sejauh mana peran nilai
ideologis dari nasionalisme, maupun
agama, terutama Islam, serta
aspirasi sosialisme untuk menata
sumbangsih masing-masing dalam
mengisi kemerdekaan Indonesia.
Kisah tentang HOS Tjokroaminoto
dengan Sarekat Islam-nya, maupun
pengaruh media massa dan peran
jurnalis dalam menggalang pendapat
umum, selalu layak untuk dipetik
himahnya. Terutama manakala hak
setiap elemen kekuatan sosial dalam
masyarakat untuk menerbitkan
media sendiri tetap dihormati dan
dijamin kebebasannya,
Seusia 68 tahun ini, ternyata
negara bangsa Indonesia masih harus
belajar banyak. Terutama dalam
mengkritisi kecenderungan para
kutu loncat yang mampu menjadi
bunglon, beradaptasi dari tempo dulu
ke zaman sekarang, dari rezim lama
ke rezim
kini, dari Orde Baru ke Orde
Reformasi. Padahal muatan sisa
warisan kolonial dan feodalisme
yang dibawanya, sangat mampu
membelokan arah perjuangan
memenuhi amanat penderitaan
rakyat.
Berbagai Sumber
33AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
34. 34 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
EdisiKhusus PROKLAMASI KEMERDEKAANPROKLAMASI KEMERDEKAAN
34 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
35. 35AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
Potret Nasionalisme
Islam Indonesia
Satu hal yang penting bagi Tjokro, ia berfikir reflektif sebagai
respons atas pertautan zamannya. Islam ditemukannya sebagai
suatu ideologi, dari lorong sempit terali penjara dan juga dari
kegagalannya membangun komunitas di Kedung Jati.
Oleh: Dhia Prekasa Yoedha
HOS TJOKROAMINOTO
P
erdebatan kelompok
nasionalis sekuler dengan
nasionalis agama dalam
kontruksi sejarah Indonesia,
seakan tak pernah usai.
Keduanya terus bertarung berebut
hegemoni kekuasaan. Sejarahwan
cenderung menelusuri pertarungan
itu sejak perdebatan piagam Jakarta.
Tapi ada juga yang mengambil klaim
lebih jauh lagi hingga pertarungan di
tubuh Sarekat Islam pada 1910-an.
Beberapa studi sejarah
memunculkan anggapan bahwa
kelompok nasionalis sekuler
senantiasa jadi pemenang. Klaim ini
mungkin benar. Tapi pada beberapa
kasus, kemenangan kelompok sekuler
bukannya tanpa syarat. Karena
pergumulan politik itu ternyata
menghasilkan kultur politik hibrida
yang mencampur baurkan ide-ide
yang secara prinsip malah mungkin
berbeda. Dengan kata lain, berarti
kepentingan ‘kelompok Islam’
juga sudah terserap membaur di
dalamnya.
Kultur hibrida itu menyiratkan
bahwa kontruksi religiusitas/
keberagamaan di Indonesia
mengalami proses modifikasi. Agama
yang datang tak pernah taken for
granted, tapi diadaptasi dalam
bentuk akulturasi (percampuran
dengan budaya setempat). Hal
ini tampak juga saat ide-ide
nasionalisme, demokrasi dan
keadilan sosial melanda seantero
dunia, dalam konteks politik
pergerakan nasional di Hindia
Belanda, ketiga ide itu ternyata juga
mulai ditimang oleh para pemikir
Islam Indonesia. Sehingga lahirlah
pemikiran bahwa nasionalisme dan
Islam itu tidak bertentangan, bahkan
memiliki kepentingan yang sama.
Untuk itu Humaidi pengamat
sejarah mencoba menelusuri
faktisitas cara berfikir tokoh Sarekat
Islam (SI) HOS Tjokroaminoto
sebagai kunci pembuka tabir
pemikiran bagaimana tokoh Islam
menempatkan nasionalisme dalam
konteks ke-Indonesiaan melewati
batas sektarian dan primordial.
Dengan mempelajari cara HOS
berfikir pada zamannya, kita dapat
melukiskan suatu struktur jiwa
jaman yang sedang membentuk
–bukan terbentuk-.diri. Apalagi
belum ada sejarahwan yang mencoba
menganalisi pemikiran Tjokro secara
tematis.
Lihat pemikiran teman
seangkatan HOS seperti Haji
Misbach, Mas Marco, Dr Sutomo,
Wahidin, Tjipto Mangunkusumo
sudah banyak dikaji pakar. Bahkan
Sukarno, Kartosuwiryo dan Musso,
yang notabene murid-murid Tjokro
juga banyak ditulis. Lantas mengapa
HOS Sang Guru ditelantarkan?
Padahal—jika boleh mengklaim—
HOS adalah guru bagi nasionalisme
dan aktivis pergerakan di Indonesia.
Sadar atau tidak, HOS Tjokroaminoto
adalah ruh yang sesungguhnya bagi
aktivis pergerakan hingga sekarang.
***
Raden Haji Oemar Said (HOS)
Cokroaminoto lahir di Desa Bakur,
Madiun Jawa Timur 16 Agustus
1882. Anak kedua dari dua belas
bersaudara, putra Raden Mas
Cokro Amiseno, Wedana Kleco,
dan cucu Bupati Ponorogo RT
Adipati Negoro. Setamat sekolah
pegawai pemerintahan pribumi
Oplayding School Foor Inladishe
Ambegtenaren (OSVIA) di Magelang,
HOS sempat mengikuti jejak
kepriayian ayahnya sebagai pangreh
praja di Ngawi 1902-1905.
Meski keluarga bangsawan, HOS
tak pernah bersikap angkuh, justru
malah menjadi motor penggerak
kemerdekaan Indonesia saat semua
ningrat Nusantara tertidur dibelai
kolonialisme Belanda. Sehingga
akibat muak atas tradisi ‘sembah
35AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
36. 36 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
jongkok’ yang dinilai sangat
melecehkan, HOS lalu meninggalkan
pekerjaan priyayi itu. Pada 1905, HOS
pindah ke Surabaya bekerja pada
perusahaan dagang sambil melanjut
sekolah malam di Hogere Burgerlijke
School. Setamat sekolah dagang, HOS
bekerja di pabrik gula Rogojampi
1907-1912 seraya mulai menulis dan
menjadi asisten redaksi di harian
Bintang Soerabaja kemudian
redaktur Soeara Hindia. Bersama
istrinya, RA Suharsikin, HOS juga
membuka rumah kos di rumahnya.
Dari perusahaan Setia Oesaha dan
dunia pergerakan itu HOS mampu
mencukupi kehidupannya.
Setelah Sarekat Islam (SI) berdiri,
HOS pun ke luar dari pekerjaan
untuk berkonsentrasi penuh sebagai
pemimpin pergerakan di Surabaya
sehingga mencapai posisi sentral di
tingkat pusat. HOS sukses terutama
karena dalam vargadering-
vargadering SI tidak orator yang
sanggup mengalahkan ‘suara bariton
HOS yang berat dan dapat didengar
ribuan orang tanpa mikrofon’.
Di bawah kepemimpinan
HOS, SI jadi organisasi besar,
bahkan mendapat pengakuan dari
pemerintahan kolonial. Ini berkat
hasil pendekatan kooperatif yang
ditempuh HOS. Sebagai pemimpin
SI, HOS dipuja bak ksatria
pemenang perang. Dia dinilai piawai
memikat massa. HOS merupakan
guru yang baik, pemandu bakat,
dan penggembleng tokoh tokoh
pergerakan. Dari rumah kos itu HOS
menyalurkan ilmu agama, politik,
teknik orasi, yang kemudian jadi cikal
bakal pembentukan tokoh-tokoh
utama Indonesia. Yang luar biasa;
spektrum ideologis semua anak didik
HOS begitu meluas bagai pelangi.
Contoh, Sukarno, SM Kartosuwirjo,
maupun Muso dan Alimin.
Sebagai murid di pondokan,
Sukarno dikenal juga sebagai
mantu HOS. Sukarno menyerap
kecerdasan Tjokro, terutama gaya
berpidato. Kartosuwiryo juga
pernah tinggal beberapa tahun
bersama HOS. Setelah kemerdekaan,
Kartosuwiro mendirikan Darul
Islam sebagai perlawanan terhadap
Sukarno. Musso-Alimin, dua tokoh
Partai Komunis Indonesia (PKI), juga
merupakan murid HOS. Keduanya,
pada 1948 di Madiun, juga ‘bertarung’
dengan Sukarno.
Pertarungan Nasionalisme
Sukarno-Islamisme Kartosuwiryo-
Komunisme Musso/Alimin, adalah
pertarungan antar murid HOS. Ini
mengisyaratkan bahwa gagasan
HOS ditafsirkan berbeda oleh para
muridnya. Dalam beberapa hal,
Sukarno lebih mengerti gagasan
HOS tentang front persatuan
nasional Boedi Oetomo, SI, dan PKI
guna menghadapi musuh bersama
kolonialisme. Gagasan yang kelak
diolah Sukarno sebagai Nasakom
(Nasionalis, Agamis, Komunis)
sebagai lambang persatuan nasional.
Ketika terjadi polemik
keanggotaan ganda dalam tubuh
SI, HOS adalah tokoh yang
menginginkan persatuan SI
dapat dipertahankan. Ia lebih
mengidentifikasikan diri sebagai
perekat antar pihak yang bertikai,
walau dalam beberapa hal dia lebih
dekat kepada kelompok SI Putih dari
pada SI Merah (Sarekat Rakyat yang
Marxis) .
Menjelang perpecahan SI,
personalitas HOS mulai banyak
dipersoalkan. Pada 6, 7 dan 9
Oktober 1920, Darsono membuat
artikel panjang mengkritisi HOS
yang dianggap menyengsarakan SI
akibat pengeluaran kepentingan
pribadi berjumlah besar (3000
gulden). Darsono menuduh secara
tidak langsung dengan mengatakan
bahwa Tjokro terlibat penggelapan,
“Mengapa CSI tidak punya uang…
sedangkan Tjokro kelimpahan,” tulis
Darsono.
***
Agustus 1921, HOS diciduk
penguasa Belanda. Ini merupakan
momentum membersihkan nama
baiknya, karena dipenjara berarti jadi
martir yang bisa melegitimasi citra
kejuangannya pada masa yang akan
EdisiKhusus PROKLAMASI KEMERDEKAANPROKLAMASI KEMERDEKAAN
36 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
37. 37AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
datang. April 1922, HOS dibebaskan.
Dia tak kembali ke Jogjakarta, tapi
malah mendirikan markas baru di
Kedung Jati (kota kecil strategis di
titik temu jalur kereta api Semarang-
Jogjakarta). Di kota ini, HOS
memofuskan diri pada persatuan
Islam, yang independen lepas dari
Muhammadiyah. Tahun itu juga,
HOS membentuk Pembangunan
Persatuan bersama Raja Mogok,
Soerjopranoto guna menarik
dukungan Perserikatan Pegawai
Pegadaian Bumiputera (PPPB)
kepada CSI.
Setelah propagandanya gagal,
HOS kembali ke Markas CSI di Jogja.
Dari kegagalan ini, HOS merubah
persepsi persatuan nasionalismenya
menuju persepsi nasionalisme
atas dasar Islam. Semula HOS
memandang Islam berfungsi
sebatas pemaknaan simbolik, Kini
HOS mulai merapatkan barisan
nasionalisme dengan mendahulukan
penyatuan kelompok Islam.
Tepat ketika berumur 40
tahun, HOS mulai lebih mengkaji
Islam secara serius. September
1922, HOS menerbitkan artikel
berseri “Islam dan Sosialisme”
di Soeara Boemipoetera dengan
coba mendasarkan pandangan
sosialismenya kepada Islam. Pada
Kongres Al-Islam di Cirebon, 31
Oktober - 2 November 1922, HOS
diangkat menjadi ketua kongres.
Arti penting kongres ini, seperti kata
Agus Salim, yaitu untuk ‘mendorong
persatuan segala golongan orang
Islam di Hindia atau Orang Islam di
seluruh dunia dan Bantu-membantu’
dengan melihat Kemal Attaturk
sebagai pemimpin teladan yang
bekerja demi persatuan Islam (baca,
Pan Islamisme).
Sesudah kongres Central SI di
Madiun, 17-23 Februari 1923, HOS
makin mengecam kaum komunis.
Bahkan HOS juga akan membentuk
SI dan PSI tandingan di tempat-
tempat kaum komunis mengkontrol
ketat SI. Dengan demikian,
dimulailah suatu upaya disiplin partai
untuk membersihkan SI dari unsur
komunis (SI Merah).
Sebagai tokoh SI, HOS lalu
sibuk tur propaganda ke pertemuan
SI-SI lokal. Pidato HOS mulai
mendikotomikan antara Islam
dengan komunis. Bagi HOS, SI itu
berdasarkan Islam. Karena kaum
komunis itu Atheis (tak bertuhan)
maka komunisme tak sesuai dengan
SI.
Akibatnya kelompok SI Merah
mengadakan kongres tandingan
di Bandung dan Sukabumi pada
Maret 1923. Dalam forum itu, HM
Misbach mengecam HOS sebagai
racun yang melakukan pembohongan
lewat dikotomi Islam-komunis.
Dikotomi itu bagi Misbach nonsense,
Karena secara substansial, Islam
dan komunis justru sama, yaitu
memperjuangkan sama rata-sama
rasa. Seraya mengungkit kembali
skandal HOS yang pernah diungkap
Darsono, Misbach menuding HOS
berambisi jadi raja. Tapi kecaman
Misbach itu, dikecam balik Sukarno.
Sehingga Misbach akhirnya meminta
maaf atas pidatonya yang lancang itu.
Sambil merapatkan barisan Islam
dalam SI, sejak 1924 HOS mulai aktif
dalam komite-komite pembahasan
kekhalifahan yang dicetuskan
pemimpin politik Wahabiah di
Arabia, Ibnu Saud. Tentu sikap
HOS ini ditentang kelompok Islam-
tradisional yang menolak penerapan
asas tunggal mazhab wahabi yang
hendak menghancurkan semua
peninggalan sejarah Islam maupun
pra-Islam, yang banyak diziarahi
karena dianggap bi’dah. Mengingat
gagasan wahabi itu disambut hangat
kaum modernis Indonesia, baik
Muhammadiyah pimpinan Ahmad
Dahlan maupun PSII pimpinan HOS,
kalangan pesantren yang selama ini
membela keberagaman, menolak
pembatasan bermadzhab dan
penghancuran warisan peradaban
tersebut.
Sebagai langkah nyata setelah
berkordinasi dengan berbagai kiai,
para ulama pesantren sepakat
membentuk organisasi Nahdlatoel
Oelama (Kebangkitan Ulama) pada
16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926)
37AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
38. 38 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
dipimpin KH Hasyim Asy’ari selaku
Rais Akbar. November 1926, PKI
yang merupakanpartai hasil fusi
SI Merah dan Indische Sociaal-
Democratische Vereeniging (ISDV)
melancarkan pemberontakan
melawan pemerintahan kolonial
di Jawa Barat dan Sumatera Barat.
Pemberontakan ini ditumpas brutal
oleh penguasa kolonial. Ribuan
orang dibunuh dan 13 ribu orang
ditahan. Sebanyak 1.308 kader
PKI dikirim ke Boven Digul, kamp
tahanan di Papua. Banyak aktivis
non-komunis juga jadi sasaran
pemerintahan kolonial.
Pada 1927, PKI dinyatakan
terlarang sehingga kemudian
bergerak di bawah tanah.
Pemberontakan yang dirancang
sejak lama dalam perundingan
rahasia aktivis PKI di Prambanan,
sesungguhnya ditolak tegas Tan
Malaka, salah satu tokoh utama PKI.
Juga PKUS di Kremlin mengecam
aksi advoturir Muso dan Alimin
tersebut, karena Kremlin lebih
menginginkan PKI mendukung
gagasan HOS guna membentuk front
Nasakom bersama PSI dan BO.
Akibat ulah pemberontakan PKI
itu gelombang pasang pergerakan
nasional pun terpukul, Dampak ini
menimpa pula kegiatan HOS dan
PSI-nya. Sementara, Muso sempat
buron ke Soviet untuk kembali lagi
EdisiKhusus PROKLAMASI KEMERDEKAANPROKLAMASI KEMERDEKAAN
38 AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
39. 39AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013
pada 1935. Kini PKI bergerak dalam
berbagai front, seperti menyusup
ke Gerindo dan serikat-serikat
buruh. Di Belanda, PKI bergerak di
kalangan organisasi nasionalis para
mahasiswa, seperti Perhimpoenan
Indonesia yang kemudian berada di
dalam kontrol PKI.
Pada 1928, kegiatan kaum
pergerakan mulai mengarah kepada
suatu persekutuan organisasi.
Dalam hal ini, PSI masuk ke dalam
Permufakatan Perhimpunan—
Perhimpunan Politik Kebangsaan
Indonesia (PPPKI), bersama PNI
dan organisasi- kedaerahan. Untuk
mempertahankan PSI dari ancaman
nasionalisme sekuler PNI, lalu HOS
mengingatkan anggotanya agar
tidak masuk organisasi yang tidak
berdasar agama. Sentimen PSI
yang memancing serangan balik
nasionalis-sekuler serta kecurigaan
akan ada hegemoni atas PPKI
oleh PNI atau PSI, menciptakan
disharmonis dalam PPPKI.
Dalam situasi ini, HOS bertindak
sebagai tokoh kompromis guna
menyelamatkan PSI. Namun pada
1930, PSI yang berganti nama jadi
PSII akhirnya keluar dari PPPKI.
Dalam kondisi pergerakan politik
yang penuh curiga ditambah
pembatasan ruang gerak oleh
pemerintahan kolonial, karir politik
HOS pun mulai meredup. Kemudian,
Desember 1934, Tjokroaminoto
meninggal dunia pada usia 52 tahun.
***
Dari paparan kegiatan di atas
tersirat sejauh mana pokok pikiran
HOS tentang nasionalisme dan
Islam.Yang menarik terlihat betapa
nyata ada dua perbedaan dalam diri
HOS saat menafsir dan memahami
nasionalisme dan Islam. Perubahan
ini terjadi ketika HOS berusia 40
tahun, yaitu pada 1922. Ada dikotomi
pemikiran HOS muda sebelum
berumur 40 tahun dengan HOS
tua setelah 40 tahun, HOS muda
bersemangat, melihat Islam sebagai
alat memperjuangkan nasionalisme,
memperjuangkan persatuan nasional.
HOS tua mulai berfikir dikotomis
membedakan Islam dan komunisme
sebagai entitas terpilah dalam
menafsirkan nasionalisme.
Dalam paruh HOS muda, klaim
kecenderungan Islam sebagai alat
bisa ditilik dari pidato HOS di
vargedering di Semarang, tentang
maksud pendirian SI sebagai
perkumpulan yang dipertalikan
agama: “Dengan alasan agama
itu, kita akan berdaya upaya
menjunjung martabat kita kaum
bumi putera dengan jalan yang
syah. Menurut dalil dari kitab
(kita lupa dalilnya dan namanya
kitab tadi, red), orang pun mesti
menurut pada pemerintahan
rajanya. Siapakah sekarang yang
memerintahkan pada kita, bumi
putra? Ya, itulah kerajaan Belanda,
oleh sebab itu menurut syara agama
islam juga, kita harus menurut
kerajaan Belanda. Kita mesti menepi
dengan baik-baik dan setia wet
wet dan pengaturan belanda yang
diadakan buat kerajaan belanda. “
Lalu dengan lantang dia
lanjutkan: “ lantaran di antara
bangsa kita banyaklah kaum yang
memperhatikan kepentingannya
sendiri dengan menindas pada kaum
yang bodoh. Maka kesatriaan kaum
yang begitu sudah jadi hilang dan
kesatriaannya sudah berbalik jadi
penjilat pantat.”
Untuk mengejar ketertinggalan
kaum bumiputra, HOS menuturkan
analogi cerita wayang Subali dan
Sugriwa yang siap mati untuk
mendapatkan Cupu Manik Astragino.
Tentu, analogi ini suatu ajakan
simbolik, dengan pendekatan world
view suku Jawa. Cupu diartikan
sebagai lambang kemajuan, Subali
dan Sugriwa merujuk kepada kaum
bumi putera yang rela berkorban
demi cita-cita.
Arti penting dari pemaparan ini
menunjukkan beberapa hal. Pertama,
kadar pemahaman Tjokro mengenai
Islam tidaklah mendalam, cenderung
biasa-biasa saja. Ia menjadikan Islam
hanya sebatas klaim legitimasi, tetapi
ia lupa mendasarkan klaimnya dari
kitab apa, ayat apa. Kedua, terlihat
watak sinkretis dalam pemahaman
ke-Islaman Tjokro. Pada satu sisi
ia mengambil pembenaran secara
agama, tetapi pada sisi lain ia
juga menyandarkan pada cerita
wayang yang notabenenya bekas
peninggalan budaya Hinduisme-Jawa
yang membekas pada pemahaman
39AKTUAL Edisi 9 | 21 Agustus - 4 September 2013