SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
1
BATUBARA ACEH UNTUK PAD DAN DEVISA NEGARA
DISUSUN OLEH :
Inggrid Syagori Pane (1504108010003)
Abi Ariandi (1504108010004)
Nurliana (1504108010008)
Dosen Pembimbing : Muhammad Hardi,S.T.,MT
Mata Kuliah : Valuasi Tambang
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2018
2
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum wr, wb.
Puji serta syukur mari kita limpahkan kepada yang Maha Kuasa karena atas
segala kemurahan-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini, shalawat serta salam
kepada junjungan kita semua, Nabi besar kita Muhammad Saw. Dalam laporan ini
kami akan membahas tentang " Batubara Aceh Untuk PAD Dan Devisa Negara ".
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari
materi maupun dari teknik penyajian, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis maka dari itu kami mohon kritik dan saran dari teman-teman
maupun dosen demi tercapainya makalah yang sempurna.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi ilmu pengetahuan kita
khususnya kami penyusun umumnya kita semua yang membacanya.
Wassalamu'alaikum wr, wb.
Banda Aceh, 17 November 2018
Penulis
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi ..........................................................................................................iii
Daftar Gambar ................................................................................................iv
Daftar Tabel ....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................7
1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................................8
1.3 Metodologi ............................................................................................8
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1 Sumber Daya Batubara ...........................................................................9
2.2 Produksi Batubara Di Indonesia ..........................................................10
2.3 Konsumsi Batubara Di Indonesia ......................................................11
2.4 Peluang Sektor Pertambangan ..............................................................12
2.5 Tantangan Sektor Pertambangan ..........................................................13
2.6 Manfaat Ekonomi Kegiatan Pertambangan...........................................14
2.7 Pendapatan Asli Daerah .......................................................................16
BAB III PERTAMBANGAN BATUBARA DI ACEH
3.1 IUP Pertambangan di Aceh ..................................................................16
3.2 Kondisi Pertambangan Aceh Saat Ini ..................................................16
3.3 Kebijakan Di Daerah ...........................................................................17
3.4 Pertambangan Batubara ...................................................................... 18
3.5 Batubara ................................................................................................18
3.6 Estimasi Cadangan Batubara ...............................................................19
3.7 Mutu Batubara .....................................................................................19
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum PT Mifa Bersaudara ...............................................21
4.2 Kontribusi Pertambangan Batubara Terhadap Perekonomian .............21
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...........................................................................................24
5.2 Saran .....................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................26
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Persebaran Batubara di Indonesia ....................................................8
Gambar 2.2 Sumber Daya dan Cadangan Batubara di Indonesia.........................................9
Gambar 3.1 Gambar Fisik Batubara ..........................................................................15
Gambar 3.2 Kegiatan Pertambangan Batubara............................................................16
5
DAFTAR TABEL
Tabel 2.3 Konsumsi Batubara Indonesia Berdasarkan Pengguna...............................10
Tabel 4.1 Kontribusi sektor pertambangan/lapangan usaha terhadap PDRB Kabupaten
Aceh Barat tahun 2010-2017.......................................................................................22
Tabel 4.2 Penerimaan Daerah dan Dampak Ekonomi PT MBA tahun 2013 .............23
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah
batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya
adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur
utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara juga adalah batuan
organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui
dalam berbagai bentuk.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengklaim kawasannya memiliki
cadangan batu bara sebanyak 700 juta ton. Umumnya, kualitas batu bara yang ada
berkalori rendah sekitar 3.000 kkal/kg hingga 5.000 kkal/kg. Yang terbesar ada di
areal tambang milik PT Mifa Bersaudara sebanyak 340 juta ton, dan PT Indonesia
Pasifik Energi 190 juta ton.
Pergerakan harga batubara ditentukan oleh faktor supply dan demand.
pemerintah menginginkan produksi batubara lebih stabil dan bisa diprediksi untuk
tahun depan. Perkiraan dari semua itu, kenaikan produksi batubara akan terbatas.
Produksi dialokasikan untuk kebutuhan domestik, dan sebagian untuk pasar ekspor.
Pemerintah mengendalikan produksi batubara dalam rangka konservasi, optimalisasi
ekspor, dan peningkatan pemanfaatan domestik untuk meningkatkan kedaulatan
energi.
Sumber daya alam milik Aceh yang sangat melimpah, namun potensi itu tidak
memberi manfaat lebih kalau tidak dikelola dengan baik. Lima aspek yang
menentukan kesuksesan suatu investasi yaitu niat, kompetensi dalam investasi,
komitmen, ikut aturan yang berlaku, dan menjalankannya dengan rencana yang tepat.
7
Dalam dampak positif sektor industri ini mampu meningkatkan pendapatan
asli daerah (PAD), menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, meningkatkan
ekonomi dan pembangunan. Sedangkan dampak negatif dalam ranah sosial,
lingkungan, politik dan budaya yang ditimbulkan sektor industri ini pun sangat luar
biasa.
UU 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah, memberi hak otonomi yang
lebih luas kepada Pemerintah Provinsi untuk mengatur dan mengelola sendiri potensi
sumber daya alam di daerahnya termasuk pengelolaan pertambangan mineral dan
batubara. Pemerintah Provinsi diberikan kewenangan dapat mengeluarkan berbagai
regulasi dan perizinan yang berkaitan dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) baik
izin dalam tahap proses eksplorasi maupun tahap eksploitasi sesuai dengan
kewenangannya masing-masing.
Banyaknya pemberian IUP secara terus menerus tanpa dibarengi dengan
pengelolaan pertambangan yang baik dan efektif akan menimbulkan permasalahan
tata kelola yang memberikan dampak negatif pada masyarakat dan lingkungan
1.2 Maksud dan Tujuan
Tujuan dari penulisan ini penulis ingin mengetahui untuk mengetahui prospek
batubara Aceh bagi PAD dan Devisa Negara.
1.3 Metodologi
Dalam pembuatan tugas makalah ini, penulis melakukan metode pengambilan
data untuk penyusunan laporan, yaitu :
1. Studi Literatur
a. Literatur di perpustakaan
b. Informasi-informasi
8
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Sumber Daya Batubara
Batubara merupakan bahan bakar fosil yang terbentuk dari sisa tumbuhan
pada jaman pra- sejarah yang berubah bentuk. Pada awalnya sisa tumbuhan
berakumulasi di rawa dan lahan gambut yang terkubur di kedalaman tertentu dan
mengalami suhu dan tekanan tinggi yang menyebabkan tumbuhan tersebut
mengalami proses perubahan fisika dan kimia. Batubara yang terbentuk mempunyai
beberpa kelas (rank) berdasarkan waktu pembentukannya. Kelas batubara dilihat
dari pembentukannya berurutan dari mulai yang paling muda, antara lain : lignite –
sub bituminous – bituminous – antrachite.
Sumberdaya batubara adalah keseluruhan endapan batubara yang
terkandung di bawah permukaan bumi, sedangkan cadangan batubara adalah bagian
dari sumberdaya batubara yang jumlah dan keberadaannya telah diketahui dengan
pasti serta dapat diproduksi ke atas permukaan bumi dengan teknologi yang ada saat
ini. Sumberdaya dan cadangan batubara volumenya bersifat dinamis yang selalu
berubah dengan adanya kegiatan eksplorasi dan poduksi.
Semua bahan bakar yang berasal dari fosil akhirnya akan habis. Oleh karena
itu penting sekali untuk mengelola sumberdaya batubara secara efisien, sehingga
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam jangka waktu yang lama.
Pengelolaan yang baik dilakukan mulai tahapan eksplorasi sampai dengan
pemanfaatan. Pada tahap eksplorasi adalah dengan meningkatkan penemuan
cadangan-cadangan baru melalui kegiatan eksplorasi yang sudah berjalan. Pada
tahap eksploitasi perlu dikembangkan pembaharuan dalam teknik-teknik
penambangan, sehingga dapat memperoleh cadangan-cadangan yang sebelumnya
tidak bisa dicapai. Sedangkan pada pemanfaatannya dilakukan pengembangan-
9
pengembangan penting mengenai penggunaan batu bara secara efisien sehingga
dapat diperoleh energi yang lebih banyak dari setiap ton batu bara yang
diproduksi.
Sumber : Dari hasil kajian Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) per 1 januari 2010
Gambar 2.1: Peta Persebaran Batubara di Indonesia
2.2 Produksi Batubara Indonesia
Pada 10 tahun terakhir terjadi perkembangan produksi batubara yang luar
biasa, mulai tahun 1995 sejumlah 40 juta ton menjadi 193 juta ton pada tahun 2006.
Dalam kurun waktu tersebut, produksi batubara Indonesia mengalami kenaikan
produksi hampir 5 kali lipat. Kenaikan produksi batubara tersebut dipacu oleh
keberadaan pembangkit listrik (PLTU) yang menggunakan batubara sebagai bahan
10
bakarnya serta mulai dilakukannya perdagangan batubara Indonesia ke pasar
internasional sejak awal tahun 1990-an.
Perkembangan produksi batubara diperkirakan akan terus meningkat dari
tahun ke tahun. Dengan masih banyaknya kontraktor batubara yang belum
berproduksi dan cadangan batubara yang masih besar, diperkirakan pertumbuhan
produksi batubara pada tahun-tahun mendatang masih cukup tinggi.
Gambar 2.2: Sumber Daya dan Cadangan Batubara di Indonesia
2.1 Konsumsi Batubara Indonesia
Di Indonesia batubara digunakan untuk keperluan sumber energi, antara lain
untuk pembangkit tenaga listrik, keperluan sektor industri seperti industri semen,
industri pengolahan logam (metalurgi), industri kertas, dll. Penggunaan batubara
kokas untuk keperluan industri baja di indonesia masih terbatas, sehingga
batubara kokas yang dihasilkan sebagian besar dijual di pasar ekspor.
Sektor pembangkit tenaga listrik merupakan pengguna batubara terbesar
di Indonesia. Usaha pembangkitan tidak hanya dilakukan oleh PT PLN (Persero)
11
namun juga ditawarkan kepada swasta. Imbasnya adalah berdirinya pembangkit
tenaga listrik yang menggunakan tenaga batubara.
Untuk sektor industri, batubara digunakan untuk keperluan penghasil energi.
Industri yang menggunakan batubara sebagai sumber energi dalam jumlah besar
antara lain industri semen, industri metalurgi, dan industri kertas. Batubara
digunakan sebagai sumber energi karena biaya pembangkitan energinya lebih murah
daripada minyak bumi.
Tabel Gambar 2.3: Konsumsi Batubara Indonesia Berdasarkan Pengguna
2.2 Peluang Sektor Pertambangan Batubara
Sektor pertambangan batubara di Indonesia akan terus berkembang pada
waktu mendatang. Faktor-faktor yang menyebabkan berkembangnya sektor
pertambangan batubara di Indonesia antara lain :
 Pertumbuhan konsumsi batubara di dalam negeri
Batubara merupakan salah satu sumber energi yang digunakan sebagai faktor
produksi barang dan jasa dalam perekonomian. Sementara itu perekonomian yang
mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun diukur dari output yang dikeluarkan
oleh para pelaku ekonomi.
12
 Kebijakan pemerintah masalah energi
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2005
pemerintah menetapkan pada energi mix tersebut peranan minyak bumi dalam pemenuhan
energi nasional akan dikurangi menjadi dibawah 20%. Sementara itu, peranan batubara
akan dinaikkan menjadi lebih dari 33%.an Kebijakan Energi Nasional.
 Pertumbuhan Pasar di Asia Pasific
Penggunaan batubara di dunia khusnya di Asia Pasifik akan terus mengalami
peningkatan, walaupun pada beberapa negara di dunia justru mengganti penggunaan
batubara sebagai sumber energi dengan gas alam. Batubara akan terus digunakan
sebagian besar untuk pembangkit listrik dan bahan bakar untuk industri. Pasar
batubara di Asia Pasifik didominasi oleh Jepang sebagai konsumen yang paling besar,
diikuti oleh negara-negara industri seperti Asutralia, Taiwan, dan Korea Selatan.
Tak ketinggalan juga China yang sedang membangun sektor industrinya.
Negara-negara tersebut memanfaatkan batubara tidak hanya sebagai
pembangkit listrik saja, namun juga menggunakannya untuk keperluan industri baja.
China dan Jepang merupakan dua negara yang menjadi produsen baja terbesar.
2.3 Tantangan Sektor Pertambangan Batubara
 Konservasi sumber daya alam
Konservasi merupakan usaha penghematan saat ini demi pemakaian
masa depan. Konservasi sering dikaitkan dengan moral tanggung jawab lembaga
untuk melindungi sumberdaya alam demi kepentingan generasi mendatang.
 Pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumberdaya batubara harus dilakukan secara berkelanjutan,
artinya harus bijaksana melestarikan persediaan sumberdaya tersebut sehingga
generasi sekarang dan mendatang dapat menikmati hasil pemanfaatan
sumberdaya tersebut. Konsep pengelolaan sumbedaya alam yang berkelanjutan
13
berangkat pada fakta bahwa sumberdaya ini terbatas dalam memenuhi kebutuhan
manusia yang tidak terbatas. Oleh karena itu, sumberdaya batubara perlu dikelola
secara bertanggung jawab sedemikian rupa sehingga generasi kini dan
mendatang dapat memanfaatkan hasil-hasil yang telah diperoleh dari
pemanfaatan sumberdaya batubara tersebut.
 Keselamatan kerja penambangan
Keselamatan kerja merupakan salah satu issue yang berkembang pada
sektor pertambangan. Faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja tambang
adalah faktor manusia dan alam. Faktor manusia seperti kecelakaan dalam
pengoperasian alat berat biasanya merupakan human error (kelalaian manusia).
Sementara faktor karena alam disebabkan karena keberadaan bahan galian (batubara)
itu sendiri. Untuk batubara yang ditambang dengan tambang terbuka, maka timbul
potensi kelongsoran lereng penambangan. Sedangkan untuk batubara yang perlu
ditambang dengan tambang bawah tanah, timbul potensi keruntuhan dan meledak
(karena pada batubara terdapat gas metana).
Sampai dengan tingkat produksi saat ini batubara di Indonesia
banyak diproduksi dengan sistem tambang terbuka. Untuk ke depan, seiring
dengan berkurangnya cadangan batubara yang terletak di permukaan, maka
batubara Indonesia akan banyak diproduksi dengan sistem tambang bawah
tanah.
2.4 Manfaat Ekonomi Kegiatan Pertambangan
Mengemukakan manfaat ekonomi kegiatan pertambangan. Manfaat ekomoni
kegiatan pertambangan dibagi menjadi dua manfaat yaitu manfaat langsung dan
manfaat tidak langsung. (Salim: 2012:70-71).
14
Manfaat langsung merupakan faedah atau kegunaan yang terus dirasakan, baik
oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun masyarakat akibat adanya kegiatan
pertambangan batu bara manfaat langsung itu, meliputi :
a. Penerimaan pajak dan royalti
Kontribusi pajak dan royalti bagi pemerintah pusat dan daerah. Menjadi sumber dana
pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat.
b. Penciptaan lapangan kerja
Rekruitmen masyarakat lokal dan daerah akan meningkatkan pendapan perkapita,
kualitas hidup, serta keterampilan masyarakat
c. Bahan tambang untuk industry pengolahan
Tambang yang dihasilkan dalam bentuk ore, menjadi bahan mentah yang bisa
digunakan oleh industri-industri pengolahan hingga menjadi akhir yang baik (final
good).
Manfaat tidak langsung merupakan manfaat tidak dinikmati secara langsung
oleh masyarakat, namun masyarakat dapat menikmati dan meraskan akibat adanya
kegiatan pertambangan batubara. Manfaat tidak langsung dari kegiatan
pertambangan itu, disajikan berikut ini :
a. Sirkulasi barang dan jasa
Belanja kebutuhan operasi dan karyawan akan menjadi penggerak ekonomi
masyarakat lokal, regional dan nasional.
b. Pembangunan infrastruktur
Keberadaan kegiatan tambang akan diikuti dengan pembangunan infrastruktur,
seperti jalan, pelabuhan, dan infrastruktur lain, rumah sakit, sekolah, sarana ibadah
dan lainnya. Keberadaan infrastruktur akan dinikmati oleh masyarakat yang berada di
lingkar tambang maupun di luar wilayah pertambangan.
15
c. Munculnya usaha pendukung
Lokasi tambang akan melahirkan usaha pendukung untuk memasok kebutuhan
pangan, sandang, dan pangan karyawan.
d. Industri pengolahan tambang
Keberadaan tambang akan melahirkan industri-industri pengolahan hasil tambang,
yang juga memiliki manfaat langsung dan tidak langsung, dan rantai nilai tambah
yang sangat panjang dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan, produk-produk
turunan, dan sebagainya.
2.5 PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Pemegang IUP dan IUPK wajib membayar pendapatan negara dan pendapatan
daerah yang terdiri atas penerimaan pajak penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Pajak meliputi : pajak, bea masuk dan cukai
PNBP : iuran tetap, iuran eksplorasi,iuran produksi, dan kompensasi
data informasi
Pendapatan Daerah : pajak daerah, retribusi daerah, dan pendapatan lain.
16
BAB III
PERTAMBANGAN BATUBARA DI ACEH
3.1 IUP Pertambangan Di Aceh
Izin Usaha Pertambangan (IUP) ialah izin yang diberikan untuk melaksanakan
usaha pertambangan. Pemerintah Aceh perlu mengevaluasi kembali pemberian izin
usaha kepada sejumlah perusahaan pertambangan yang beroperasi di Aceh. Evaluasi
dinilai penting karena keberadaan perusahaan tambang yang seharusnya berkontribusi
positif .
Tabel 3.1 Daftar IUP Pertambangan Di Aceh
Sumber: https://s3.amazonaws.com/rgi
3.2 Kondisi Pertambangan Aceh saat ini
Hasil kajian koordinasi dan supervisi untuk SDA di Provinsi Aceh setidaknya
ditemukan beberapa permasalahan terhadap evaluasi IUP.
17
Pertama, ada sebanyak 4 IUP masuk dalam kawasan hutan konservasi dengan
total seluas 31.316 Ha. Ini meliputi wilayah kabupaten Aceh Tengah seluas 31 ribu
Ha; Gayo Lues 198 Ha dan Aceh Selatan 87 Ha. Kemudian dikawasan hutan lindung
tercatat total 399.959 Ha meliputi 65 IUP/KK.
Kedua masih banyaknya IUP yang belum clear and clear (CNC), dari total 138
IUP (per tahun 2014), 84 IUP atau 61% belum Clean and Clear (CNC), sisanya
sebanyak 54 sudah mendapatkan CNC.
Ketiga adanya dugaan piutang negara dari Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) per tahun 2014 sebesar Rp 10,8M dan naik secara sifnifikan tahun 2015
sebesar Rp 24,7M sedangkan sampai dengan tahun 2018 total tunggakan sebesar
Rp.42 M
Tahapan pengurangan dan perbaikan tata kelola menjadi salah satu kebijakan
yang sangat baik pasca lahirnya kebijakan UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, kebijakan perizinan atas IUP dialihkan menjadi kebijakan di tingkat provinsi.
Hal ini sesuai dengan kewenangan yang diamanahkan UU, sehingga dampak ini
cukup terlihat atas adanya keberhasilan mendorong moratorium izin pertambangan
selama berlangsung empat tahun pelaksanaan 2014-2018 (per Mei).
3.3 Kebijakan berlaku di Daerah
Perubahan pemberlakukan UU 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah dari
sebelumnya UU 32 Tahun 2004 dan UU 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan
Mineral dan Batu Bara, memberi hak otonomi yang lebih luas kepada Pemerintah
Provinsi untuk mengatur dan mengelola sendiri potensi sumber daya alam di
daerahnya termasuk pengelolaan pertambangan mineral dan batubara. Pemerintah
Provinsi diberikan kewenangan dapat mengeluarkan berbagai regulasi dan perizinan
yang berkaitan dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) baik izin dalam tahap proses
eksplorasi maupun tahap eksploitasi sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
18
3.4 Pertambangan Batubara
Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka
penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi
penyelidikan umum,eksploitasi,studi kelayakan,kontruksi,pertambangan, pengolahan
dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan serta kegiatan pascatambang. (Salim,
2012:15)
Sumber : https://www.google.co.id/search?safe=strict&biw=
Gambar 3.2 Kegiatan Pertambangan Batubara
3.5 Batubara
Batubara adalah satuan batuan sedimen organik berasal dari penguraian sisa
berbagai tumbuhan yang merupakan campuran yan heterogen antara senyawa organik
dan zat organic yang menyatu di bawah beban strata yang menghimpitnya
(Muchijidin, 2006:2)
19
Sumber : https://www.google.co.id/search?safe=strict&biw=
Gambar 3.1 Gambar Fisik Batubara
3.6 Estimasi Cadangan Batubara Aceh
Hadiyanto dan Deddy Amarullah (Sub Direktorat Eksplorasi batubara dan
Gambut, Bandung) eksplorasi pendahuluan batubara di daerah Meulaboh, Aceh
Barat. Hasil yang dicapai setelah mengadakan pemboran, didapatkan cadangan
sementara sebesar 500 juta ton terunjuk (indicated reserve) dan 769 juta ton tereka
(infered reserve). Hasil analisa nilai kalori 3900-5050 cal/gram dan total sulphur
0,10% - 1,23%.
3.7 Mutu Batubara Aceh
Sebagai studi banding, berdasarkan studi acuan, analisa Batubara dari contoh
batuan di beberapa daerah Wilayah Meulaboh, Nanggoe Aceh Darussalam, mengenai
kwalitas batubara diperoleh beberapa informasi, antara lain, di daerah Tanjung, Buloh
dan Kulam Ubit bernilai kalori 3900 – 5100 cal/gr dan total sulfur 0,08% - 1,23%
(Hanif R.-1983). Hadiyanto dan Deddy, di daerah Meulaboh, pada umumnya
mempunyai nilai kalori 3900-5050 cal/gram dan total sulfur 0.10% - 1,23%.
20
Indonesia Coal (Direktorat Sumber Daya mineral, 2003) di Nanggroe Aceh
Darussalam kwalitas batubara 5100-6100 cal/gr, adb. (untuk Medium), sedang untuk
kwalitas rendah kurang dar 5100cal/gr,adb.
21
BAB IV
PEMBAHASAN DAN STUDI KASUS
4.1 Gambaran umum PT Mifa Bersaudara di Kabupaten Aceh Barat
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memberikan hak konsesi pertambangan
kepada PT MBA dengan luas konsesi sebesar 3.134 ha berdasarkan Surat Keputusan
Bupati Aceh Barat Nomor 117 Tahun 2011. PT Mifa Bersaudara merupakan salah
satu anak perusahaan dari PT MDB yang memiliki hak pertambangan ekslusif lebih
dari 4.629 ha area konsesi di Provinsi Aceh. Konsesi lahan PT Mifa Bersaudara
diperkirakan memiliki cadangan batubara terbukti sebesar 7 juta ton dan cadangan
batubara terkira sebesar 209 juta ton sehingga total cadangan batubara PT Mifa
Bersaudara sebesar 216 juta tondengan perkiraan lapisan penutup sebesar 1,15 milyar
Bank Cubic Meter (BCM) selama 19 tahun. Cadangan batubara PT Mifa Bersaudara
sebesar 216 juta ton, direncanakan akan dieksploitasi selama kurun waktu 2012
hingga 2031, batubara yang dieksplorasi oleh PT Mifa Bersaudara memiliki kualitas
rendah antara 4.885 Kkal/kg hingga 5.350 Kkal/kg.
4.2 Kontribusi Pertambangan Batubara Terhadap Perekonomian
Kehadiran perusahaan pertambangan batubara memberi kan dampak kepada
penerimaan daerah berupa pajak dan royalti. Menurut UU No. 5 Tahun 1984
kehadiran industri bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara
bertahap, mengubah struktur perekonomian ke arah yang lebih baik, maju, sehat, dan
lebih seimbang sebagai upaya untuk mewujudkan dasar yang lebih kuat dan lebih
luas bagi pertumbuhan ekonomi pada umumnya, serta memberikan nilai tambah bagi
pertumbuhan industri pada khususnya. Laju kontribusi sektor pertambangan terus
mengalami peningkatan sejak Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memberikan. Izin
22
Usaha Pertambangan yaitu tahun 2010, Tabel 4.1. Kontribusi sektor pertambangan
dan penggalian terhadap PDRB Kabupaten Aceh Barat 2010-2017.
Kontribusi sektor pertambangan batubara dan penggalian terhadap PDRB
Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2009 adalah sebesar -0.23 persen sebelum izin
pertambangan batubara diterbitkan oleh pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Pada
tahun 2010, terjadi peningkatan kontribusi dari sektor pertambangan dan penggalian
yaitu sebesar 5.20 persen dalam PDRB Aceh Barat dan terus mengalami peningkatan
hingga mencapai 115.76 persen terhadap PDRB Kabuapten Aceh Barat, di karenakan
banyaknya perusahaan pertambangan yang mulai melakukan kegiatan ekplorasi dan
ekploitasi. Kegiatan pertambangan batubara yang dilakukan oleh PT Mifa Bersaudara
memberikan dampak ekonomi lokal pada desa-desa sekitar.
Dampak ekonomi dapat dilihat dari perubahan kegiatan ekonomi masyarakat
lokal. Kegatan perekonomian masyarakat disekitar area pertambangan pada mulanya
ditumpu oleh sektor pertanian, akan tetapi setelah kehadiran perusahaan
pertambangan batubara masyarakat sebagian mulai beralih pada sektor jasa dengan
menjadi tenaga kerja dan penyedia barang serta jasa untuk tenaga kerja dan
perusahaan pertambangan batu bara.
Tabel 4.1: Kontribusi sektor pertambangan/lapangan usaha terhadap PDRB Kabupaten Aceh Barat
tahun 2010-2017
Sumber : BPS Kabupaten Aceh Barat
23
Tabel 4.2 Penerimaan Daerah dan Dampak Ekonomi dari Kegaiatan Pertambangan
PT Mifa Bersaudara tahun 2013
Hasil penelitian menunjukan bahwa kontribusi PT Mifa Bersaudara terhadap
penerimaan daerah Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2013 adalah sebesar Rp.
1.261.821.501, kontribusi tersebut tentunya akan terus mengalami peningkatan
seiring dengan peningkatan produksi PT Mifa Bersaudara. Dampak ekonomi
langsung dari kegiatan pertambangan batubara pada tahun 2013 adalah sebesar Rp.
9.373.439.876, desa yang memperoleh dampak ekonomi langsung tertinggi adalah
Desa Balee, sedangkan desa yang memperoleh dampak ekonomi terendah adalah
Desa Buloh. Dampak ekonomi tidak langsung dari kegiatan pertambangan batubara
adalah sebesar Rp.1.080.960.000 pada tahun 2013. Desa yang memperoleh dampak
ekonomi tidak langsung tertinggi adalah Desa Sumber Batu, sedangkan desa yang
memperoleh dampak ekonomi terendah adalah Desa Pucok Reudep. Dampak
ekonomi lanjut dari kegiatan pertambangan batubara adalah sebesar Rp. 939.310.124
pada tahun 2013. Dampak ekonomi lanjut tertinggi berada pada Desa Belee,
sedangkan dampak ekonomi lanjut terendah berada pada Desa Pucok Reudep.
Kehadiran perusahaan pertambangan batubara dipandang positif oleh
sebagian besar masyarakat sekitar area konsesi. Hal tersebut disebabkan oleh
terciptanya peluang kerja dan peningkatan aktifitas ekonomi lokal. Walaupun
demikian kegiatan pertambangan batubara memberikan dampak negatif terhadap
kondisi sosial masyarakat dan lingkungan.
24
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
a. Eksplorasi pendahuluan batubara di daerah Meulaboh, Aceh Barat. Hasil yang
dicapai setelah mengadakan pemboran, didapatkan cadangan sementara
sebesar 500 juta ton terunjuk (indicated reserve) dan 769 juta ton tereka
(infered reserve). Hasil analisa nilai kalori 3900-5050 cal/gram dan total
sulphur 0,10% - 1,23%.
b. Dampak ekonomi dapat dilihat dari perubahan kegiatan ekonomi masyarakat
lokal. Kegatan perekonomian masyarakat disekitar area pertambangan pada
mulanya ditumpu oleh sektor pertanian, akan tetapi setelah kehadiran
perusahaan pertambangan batubara masyarakat sebagian mulai beralih pada
sektor jasa dengan menjadi tenaga kerja dan penyedia barang serta jasa untuk
tenaga kerja dan perusahaan pertambangan batu bara
c. Hasil penelitian menunjukan bahwa kontribusi PT Mifa Bersaudara terhadap
penerimaan daerah Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2013 adalah sebesar
Rp. 1.261.821.501, kontribusi tersebut tentunya akan terus mengalami
peningkatan seiring dengan peningkatan produksi PT Mifa Bersaudara.
d. Kehadiran perusahaan pertambangan batubara dipandang positif oleh
sebagian besar masyarakat sekitar area konsesi. Hal tersebut disebabkan oleh
terciptanya peluang kerja dan peningkatan aktifitas ekonomi lokal
e. Dari studi kasus diatas disimpulkan bahwa kegiatan pertambangan
meningkatkan PAD terhadap daerah dan pemerintah berupa devisa negara.
f. Walaupun demikian kegiatan pertambangan batubara memberikan dampak
negatif terhadap kondisi sosial masyarakat dan lingkungan. Tidak dapat
dipungkiri setiap kegiatan memiliki dampak positif dan negatif.
25
5.2 Saran
Bagi pemerintah tetap meningkatkan pembukaan lapangan kerja bagi masyrakat
dengan hadirnya industri pertambangan yang dapat membuka peluang kerja,
meningkatkan PAD dan devisa negara tetap sesuai peraturan yang berlaku yang telah
ditetapkan tidak juga mengabaikan dampak negatifnya.
26
DAFTAR PUSTAKA
Fachlevi, T.A., Putri, E.I.K., & Simanjuntak, S.H. (2015). Dampak Dan Evaluasi
Kebijakan Pertambangan Batubara Di Kecamatan Mereubo. Jurnal Risalah
Kebijakan Pertanian dan Lingkungan, Vol. 2 No. 2, 171-180.
Dipatunggoro,G. (2007). Sumberdaya Batubara Kawasan Blok PT. Teunom
Resources, Kab. Aceh Barat, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Bulletin
of Scientific Contribution Journal, Vol. 5, No. 1, 49-60
Mansyah,N. (2013). Studi Tentang Dampak Pertambangan Batu Bara Bagi
Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Jawa Kecamatan
Sangasanga. Administrasi Negara Jurnal, Vol. 1 (3): 843-857
H.S.,Salim. (2012). Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara. Jakarta: PT Sinar
Grafika. hal 15 & 70-71.
Muchijidin.(2006). Pengendalian Mutu Dalam Industri Batubara. ITB:Mitra Ahmad.
hal 2.
Hadiyanto, & Amarullah,D. (1984). Eksplorasi Pendahuluan Endapan Batubara di
daerah Meulaboh Aceh Barat Sub.Eks.Batubara dan
Gambut.Bandung.DSDM.
Hanif, R.,dkk. (1983). Laporan Penyelidikan Pendahuluan Endapan Batubara
daerah Kawai XVI Seunagan dan Kuala. Meulaboh,Aceh Barat. DSDM.
Batubara Aceh Terhadap PAD dan Devisa Negara

More Related Content

Similar to Batubara Aceh Terhadap PAD dan Devisa Negara

Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
Prakerin Budidaya teh Hitam OrthodoxPrakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
VJ Asenk
 
pembangunan dan pengembangan wilayah kubu tambahan-tirta gangga
pembangunan dan pengembangan wilayah kubu tambahan-tirta ganggapembangunan dan pengembangan wilayah kubu tambahan-tirta gangga
pembangunan dan pengembangan wilayah kubu tambahan-tirta gangga
Marsiningsih Yanyan
 
Makalah pertambangan hukum sda
Makalah pertambangan hukum sdaMakalah pertambangan hukum sda
Makalah pertambangan hukum sda
Muhammad Fahri
 
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadanganLaporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
Sylvester Saragih
 
PROJECT WORK Ayiie 8246.docx
PROJECT WORK Ayiie 8246.docxPROJECT WORK Ayiie 8246.docx
PROJECT WORK Ayiie 8246.docx
mas iwan
 
Word Ekotoksikologi Pusat Perbelanjaan Modern Banjarbaru
Word Ekotoksikologi Pusat Perbelanjaan Modern BanjarbaruWord Ekotoksikologi Pusat Perbelanjaan Modern Banjarbaru
Word Ekotoksikologi Pusat Perbelanjaan Modern Banjarbaru
Afwan Alkarimy
 

Similar to Batubara Aceh Terhadap PAD dan Devisa Negara (20)

Laporan penelitian ilmiah PLTU.docx
Laporan penelitian ilmiah PLTU.docxLaporan penelitian ilmiah PLTU.docx
Laporan penelitian ilmiah PLTU.docx
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 
131355531 laporan-evaluasi-proyek-perikanan
131355531 laporan-evaluasi-proyek-perikanan131355531 laporan-evaluasi-proyek-perikanan
131355531 laporan-evaluasi-proyek-perikanan
 
Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
Prakerin Budidaya teh Hitam OrthodoxPrakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
Prakerin Budidaya teh Hitam Orthodox
 
pembangunan dan pengembangan wilayah kubu tambahan-tirta gangga
pembangunan dan pengembangan wilayah kubu tambahan-tirta ganggapembangunan dan pengembangan wilayah kubu tambahan-tirta gangga
pembangunan dan pengembangan wilayah kubu tambahan-tirta gangga
 
Iptek pada pertambangan
Iptek pada pertambanganIptek pada pertambangan
Iptek pada pertambangan
 
Makalah pertambangan hukum sda
Makalah pertambangan hukum sdaMakalah pertambangan hukum sda
Makalah pertambangan hukum sda
 
Laporan upload
Laporan uploadLaporan upload
Laporan upload
 
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadanganLaporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
 
7. bab i pendahuluan
7. bab i pendahuluan7. bab i pendahuluan
7. bab i pendahuluan
 
proposal fatimah lukman.pdf
proposal fatimah lukman.pdfproposal fatimah lukman.pdf
proposal fatimah lukman.pdf
 
PROJECT WORK Ayiie 8246.docx
PROJECT WORK Ayiie 8246.docxPROJECT WORK Ayiie 8246.docx
PROJECT WORK Ayiie 8246.docx
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAHLaporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
 
Laporan kunjungan industri smkn 3 medan
Laporan kunjungan industri smkn 3 medanLaporan kunjungan industri smkn 3 medan
Laporan kunjungan industri smkn 3 medan
 
Word Ekotoksikologi Pusat Perbelanjaan Modern Banjarbaru
Word Ekotoksikologi Pusat Perbelanjaan Modern BanjarbaruWord Ekotoksikologi Pusat Perbelanjaan Modern Banjarbaru
Word Ekotoksikologi Pusat Perbelanjaan Modern Banjarbaru
 
Fuel sistem excavator 320 d aldi
Fuel sistem excavator 320 d aldiFuel sistem excavator 320 d aldi
Fuel sistem excavator 320 d aldi
 
Kwu siti ramdani (1)
Kwu siti ramdani (1)Kwu siti ramdani (1)
Kwu siti ramdani (1)
 
Instalasi sistem jaringan
Instalasi sistem jaringanInstalasi sistem jaringan
Instalasi sistem jaringan
 
Pengembangan usaha agribisnis beras
Pengembangan usaha agribisnis beras Pengembangan usaha agribisnis beras
Pengembangan usaha agribisnis beras
 
Pengembangan usaha agribisnis beras Dian Dwi wijaksana
Pengembangan usaha agribisnis beras  Dian Dwi wijaksana Pengembangan usaha agribisnis beras  Dian Dwi wijaksana
Pengembangan usaha agribisnis beras Dian Dwi wijaksana
 

Recently uploaded

ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
IftitahKartika
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 

Recently uploaded (19)

ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 

Batubara Aceh Terhadap PAD dan Devisa Negara

  • 1. 1 BATUBARA ACEH UNTUK PAD DAN DEVISA NEGARA DISUSUN OLEH : Inggrid Syagori Pane (1504108010003) Abi Ariandi (1504108010004) Nurliana (1504108010008) Dosen Pembimbing : Muhammad Hardi,S.T.,MT Mata Kuliah : Valuasi Tambang PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA 2018
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum wr, wb. Puji serta syukur mari kita limpahkan kepada yang Maha Kuasa karena atas segala kemurahan-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini, shalawat serta salam kepada junjungan kita semua, Nabi besar kita Muhammad Saw. Dalam laporan ini kami akan membahas tentang " Batubara Aceh Untuk PAD Dan Devisa Negara ". Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun dari teknik penyajian, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis maka dari itu kami mohon kritik dan saran dari teman-teman maupun dosen demi tercapainya makalah yang sempurna. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi ilmu pengetahuan kita khususnya kami penyusun umumnya kita semua yang membacanya. Wassalamu'alaikum wr, wb. Banda Aceh, 17 November 2018 Penulis
  • 3. 3 DAFTAR ISI Kata Pengantar..................................................................................................ii Daftar Isi ..........................................................................................................iii Daftar Gambar ................................................................................................iv Daftar Tabel ....................................................................................................v BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................................7 1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................................8 1.3 Metodologi ............................................................................................8 BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Sumber Daya Batubara ...........................................................................9 2.2 Produksi Batubara Di Indonesia ..........................................................10 2.3 Konsumsi Batubara Di Indonesia ......................................................11 2.4 Peluang Sektor Pertambangan ..............................................................12 2.5 Tantangan Sektor Pertambangan ..........................................................13 2.6 Manfaat Ekonomi Kegiatan Pertambangan...........................................14 2.7 Pendapatan Asli Daerah .......................................................................16 BAB III PERTAMBANGAN BATUBARA DI ACEH 3.1 IUP Pertambangan di Aceh ..................................................................16 3.2 Kondisi Pertambangan Aceh Saat Ini ..................................................16 3.3 Kebijakan Di Daerah ...........................................................................17 3.4 Pertambangan Batubara ...................................................................... 18 3.5 Batubara ................................................................................................18 3.6 Estimasi Cadangan Batubara ...............................................................19 3.7 Mutu Batubara .....................................................................................19 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT Mifa Bersaudara ...............................................21 4.2 Kontribusi Pertambangan Batubara Terhadap Perekonomian .............21 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ...........................................................................................24 5.2 Saran .....................................................................................................25 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................26
  • 4. 4 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Peta Persebaran Batubara di Indonesia ....................................................8 Gambar 2.2 Sumber Daya dan Cadangan Batubara di Indonesia.........................................9 Gambar 3.1 Gambar Fisik Batubara ..........................................................................15 Gambar 3.2 Kegiatan Pertambangan Batubara............................................................16
  • 5. 5 DAFTAR TABEL Tabel 2.3 Konsumsi Batubara Indonesia Berdasarkan Pengguna...............................10 Tabel 4.1 Kontribusi sektor pertambangan/lapangan usaha terhadap PDRB Kabupaten Aceh Barat tahun 2010-2017.......................................................................................22 Tabel 4.2 Penerimaan Daerah dan Dampak Ekonomi PT MBA tahun 2013 .............23
  • 6. 6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengklaim kawasannya memiliki cadangan batu bara sebanyak 700 juta ton. Umumnya, kualitas batu bara yang ada berkalori rendah sekitar 3.000 kkal/kg hingga 5.000 kkal/kg. Yang terbesar ada di areal tambang milik PT Mifa Bersaudara sebanyak 340 juta ton, dan PT Indonesia Pasifik Energi 190 juta ton. Pergerakan harga batubara ditentukan oleh faktor supply dan demand. pemerintah menginginkan produksi batubara lebih stabil dan bisa diprediksi untuk tahun depan. Perkiraan dari semua itu, kenaikan produksi batubara akan terbatas. Produksi dialokasikan untuk kebutuhan domestik, dan sebagian untuk pasar ekspor. Pemerintah mengendalikan produksi batubara dalam rangka konservasi, optimalisasi ekspor, dan peningkatan pemanfaatan domestik untuk meningkatkan kedaulatan energi. Sumber daya alam milik Aceh yang sangat melimpah, namun potensi itu tidak memberi manfaat lebih kalau tidak dikelola dengan baik. Lima aspek yang menentukan kesuksesan suatu investasi yaitu niat, kompetensi dalam investasi, komitmen, ikut aturan yang berlaku, dan menjalankannya dengan rencana yang tepat.
  • 7. 7 Dalam dampak positif sektor industri ini mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, meningkatkan ekonomi dan pembangunan. Sedangkan dampak negatif dalam ranah sosial, lingkungan, politik dan budaya yang ditimbulkan sektor industri ini pun sangat luar biasa. UU 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah, memberi hak otonomi yang lebih luas kepada Pemerintah Provinsi untuk mengatur dan mengelola sendiri potensi sumber daya alam di daerahnya termasuk pengelolaan pertambangan mineral dan batubara. Pemerintah Provinsi diberikan kewenangan dapat mengeluarkan berbagai regulasi dan perizinan yang berkaitan dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) baik izin dalam tahap proses eksplorasi maupun tahap eksploitasi sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Banyaknya pemberian IUP secara terus menerus tanpa dibarengi dengan pengelolaan pertambangan yang baik dan efektif akan menimbulkan permasalahan tata kelola yang memberikan dampak negatif pada masyarakat dan lingkungan 1.2 Maksud dan Tujuan Tujuan dari penulisan ini penulis ingin mengetahui untuk mengetahui prospek batubara Aceh bagi PAD dan Devisa Negara. 1.3 Metodologi Dalam pembuatan tugas makalah ini, penulis melakukan metode pengambilan data untuk penyusunan laporan, yaitu : 1. Studi Literatur a. Literatur di perpustakaan b. Informasi-informasi
  • 8. 8 BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Sumber Daya Batubara Batubara merupakan bahan bakar fosil yang terbentuk dari sisa tumbuhan pada jaman pra- sejarah yang berubah bentuk. Pada awalnya sisa tumbuhan berakumulasi di rawa dan lahan gambut yang terkubur di kedalaman tertentu dan mengalami suhu dan tekanan tinggi yang menyebabkan tumbuhan tersebut mengalami proses perubahan fisika dan kimia. Batubara yang terbentuk mempunyai beberpa kelas (rank) berdasarkan waktu pembentukannya. Kelas batubara dilihat dari pembentukannya berurutan dari mulai yang paling muda, antara lain : lignite – sub bituminous – bituminous – antrachite. Sumberdaya batubara adalah keseluruhan endapan batubara yang terkandung di bawah permukaan bumi, sedangkan cadangan batubara adalah bagian dari sumberdaya batubara yang jumlah dan keberadaannya telah diketahui dengan pasti serta dapat diproduksi ke atas permukaan bumi dengan teknologi yang ada saat ini. Sumberdaya dan cadangan batubara volumenya bersifat dinamis yang selalu berubah dengan adanya kegiatan eksplorasi dan poduksi. Semua bahan bakar yang berasal dari fosil akhirnya akan habis. Oleh karena itu penting sekali untuk mengelola sumberdaya batubara secara efisien, sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam jangka waktu yang lama. Pengelolaan yang baik dilakukan mulai tahapan eksplorasi sampai dengan pemanfaatan. Pada tahap eksplorasi adalah dengan meningkatkan penemuan cadangan-cadangan baru melalui kegiatan eksplorasi yang sudah berjalan. Pada tahap eksploitasi perlu dikembangkan pembaharuan dalam teknik-teknik penambangan, sehingga dapat memperoleh cadangan-cadangan yang sebelumnya tidak bisa dicapai. Sedangkan pada pemanfaatannya dilakukan pengembangan-
  • 9. 9 pengembangan penting mengenai penggunaan batu bara secara efisien sehingga dapat diperoleh energi yang lebih banyak dari setiap ton batu bara yang diproduksi. Sumber : Dari hasil kajian Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) per 1 januari 2010 Gambar 2.1: Peta Persebaran Batubara di Indonesia 2.2 Produksi Batubara Indonesia Pada 10 tahun terakhir terjadi perkembangan produksi batubara yang luar biasa, mulai tahun 1995 sejumlah 40 juta ton menjadi 193 juta ton pada tahun 2006. Dalam kurun waktu tersebut, produksi batubara Indonesia mengalami kenaikan produksi hampir 5 kali lipat. Kenaikan produksi batubara tersebut dipacu oleh keberadaan pembangkit listrik (PLTU) yang menggunakan batubara sebagai bahan
  • 10. 10 bakarnya serta mulai dilakukannya perdagangan batubara Indonesia ke pasar internasional sejak awal tahun 1990-an. Perkembangan produksi batubara diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Dengan masih banyaknya kontraktor batubara yang belum berproduksi dan cadangan batubara yang masih besar, diperkirakan pertumbuhan produksi batubara pada tahun-tahun mendatang masih cukup tinggi. Gambar 2.2: Sumber Daya dan Cadangan Batubara di Indonesia 2.1 Konsumsi Batubara Indonesia Di Indonesia batubara digunakan untuk keperluan sumber energi, antara lain untuk pembangkit tenaga listrik, keperluan sektor industri seperti industri semen, industri pengolahan logam (metalurgi), industri kertas, dll. Penggunaan batubara kokas untuk keperluan industri baja di indonesia masih terbatas, sehingga batubara kokas yang dihasilkan sebagian besar dijual di pasar ekspor. Sektor pembangkit tenaga listrik merupakan pengguna batubara terbesar di Indonesia. Usaha pembangkitan tidak hanya dilakukan oleh PT PLN (Persero)
  • 11. 11 namun juga ditawarkan kepada swasta. Imbasnya adalah berdirinya pembangkit tenaga listrik yang menggunakan tenaga batubara. Untuk sektor industri, batubara digunakan untuk keperluan penghasil energi. Industri yang menggunakan batubara sebagai sumber energi dalam jumlah besar antara lain industri semen, industri metalurgi, dan industri kertas. Batubara digunakan sebagai sumber energi karena biaya pembangkitan energinya lebih murah daripada minyak bumi. Tabel Gambar 2.3: Konsumsi Batubara Indonesia Berdasarkan Pengguna 2.2 Peluang Sektor Pertambangan Batubara Sektor pertambangan batubara di Indonesia akan terus berkembang pada waktu mendatang. Faktor-faktor yang menyebabkan berkembangnya sektor pertambangan batubara di Indonesia antara lain :  Pertumbuhan konsumsi batubara di dalam negeri Batubara merupakan salah satu sumber energi yang digunakan sebagai faktor produksi barang dan jasa dalam perekonomian. Sementara itu perekonomian yang mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun diukur dari output yang dikeluarkan oleh para pelaku ekonomi.
  • 12. 12  Kebijakan pemerintah masalah energi Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2005 pemerintah menetapkan pada energi mix tersebut peranan minyak bumi dalam pemenuhan energi nasional akan dikurangi menjadi dibawah 20%. Sementara itu, peranan batubara akan dinaikkan menjadi lebih dari 33%.an Kebijakan Energi Nasional.  Pertumbuhan Pasar di Asia Pasific Penggunaan batubara di dunia khusnya di Asia Pasifik akan terus mengalami peningkatan, walaupun pada beberapa negara di dunia justru mengganti penggunaan batubara sebagai sumber energi dengan gas alam. Batubara akan terus digunakan sebagian besar untuk pembangkit listrik dan bahan bakar untuk industri. Pasar batubara di Asia Pasifik didominasi oleh Jepang sebagai konsumen yang paling besar, diikuti oleh negara-negara industri seperti Asutralia, Taiwan, dan Korea Selatan. Tak ketinggalan juga China yang sedang membangun sektor industrinya. Negara-negara tersebut memanfaatkan batubara tidak hanya sebagai pembangkit listrik saja, namun juga menggunakannya untuk keperluan industri baja. China dan Jepang merupakan dua negara yang menjadi produsen baja terbesar. 2.3 Tantangan Sektor Pertambangan Batubara  Konservasi sumber daya alam Konservasi merupakan usaha penghematan saat ini demi pemakaian masa depan. Konservasi sering dikaitkan dengan moral tanggung jawab lembaga untuk melindungi sumberdaya alam demi kepentingan generasi mendatang.  Pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumberdaya batubara harus dilakukan secara berkelanjutan, artinya harus bijaksana melestarikan persediaan sumberdaya tersebut sehingga generasi sekarang dan mendatang dapat menikmati hasil pemanfaatan sumberdaya tersebut. Konsep pengelolaan sumbedaya alam yang berkelanjutan
  • 13. 13 berangkat pada fakta bahwa sumberdaya ini terbatas dalam memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Oleh karena itu, sumberdaya batubara perlu dikelola secara bertanggung jawab sedemikian rupa sehingga generasi kini dan mendatang dapat memanfaatkan hasil-hasil yang telah diperoleh dari pemanfaatan sumberdaya batubara tersebut.  Keselamatan kerja penambangan Keselamatan kerja merupakan salah satu issue yang berkembang pada sektor pertambangan. Faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja tambang adalah faktor manusia dan alam. Faktor manusia seperti kecelakaan dalam pengoperasian alat berat biasanya merupakan human error (kelalaian manusia). Sementara faktor karena alam disebabkan karena keberadaan bahan galian (batubara) itu sendiri. Untuk batubara yang ditambang dengan tambang terbuka, maka timbul potensi kelongsoran lereng penambangan. Sedangkan untuk batubara yang perlu ditambang dengan tambang bawah tanah, timbul potensi keruntuhan dan meledak (karena pada batubara terdapat gas metana). Sampai dengan tingkat produksi saat ini batubara di Indonesia banyak diproduksi dengan sistem tambang terbuka. Untuk ke depan, seiring dengan berkurangnya cadangan batubara yang terletak di permukaan, maka batubara Indonesia akan banyak diproduksi dengan sistem tambang bawah tanah. 2.4 Manfaat Ekonomi Kegiatan Pertambangan Mengemukakan manfaat ekonomi kegiatan pertambangan. Manfaat ekomoni kegiatan pertambangan dibagi menjadi dua manfaat yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. (Salim: 2012:70-71).
  • 14. 14 Manfaat langsung merupakan faedah atau kegunaan yang terus dirasakan, baik oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun masyarakat akibat adanya kegiatan pertambangan batu bara manfaat langsung itu, meliputi : a. Penerimaan pajak dan royalti Kontribusi pajak dan royalti bagi pemerintah pusat dan daerah. Menjadi sumber dana pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. b. Penciptaan lapangan kerja Rekruitmen masyarakat lokal dan daerah akan meningkatkan pendapan perkapita, kualitas hidup, serta keterampilan masyarakat c. Bahan tambang untuk industry pengolahan Tambang yang dihasilkan dalam bentuk ore, menjadi bahan mentah yang bisa digunakan oleh industri-industri pengolahan hingga menjadi akhir yang baik (final good). Manfaat tidak langsung merupakan manfaat tidak dinikmati secara langsung oleh masyarakat, namun masyarakat dapat menikmati dan meraskan akibat adanya kegiatan pertambangan batubara. Manfaat tidak langsung dari kegiatan pertambangan itu, disajikan berikut ini : a. Sirkulasi barang dan jasa Belanja kebutuhan operasi dan karyawan akan menjadi penggerak ekonomi masyarakat lokal, regional dan nasional. b. Pembangunan infrastruktur Keberadaan kegiatan tambang akan diikuti dengan pembangunan infrastruktur, seperti jalan, pelabuhan, dan infrastruktur lain, rumah sakit, sekolah, sarana ibadah dan lainnya. Keberadaan infrastruktur akan dinikmati oleh masyarakat yang berada di lingkar tambang maupun di luar wilayah pertambangan.
  • 15. 15 c. Munculnya usaha pendukung Lokasi tambang akan melahirkan usaha pendukung untuk memasok kebutuhan pangan, sandang, dan pangan karyawan. d. Industri pengolahan tambang Keberadaan tambang akan melahirkan industri-industri pengolahan hasil tambang, yang juga memiliki manfaat langsung dan tidak langsung, dan rantai nilai tambah yang sangat panjang dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan, produk-produk turunan, dan sebagainya. 2.5 PAD (Pendapatan Asli Daerah) Pemegang IUP dan IUPK wajib membayar pendapatan negara dan pendapatan daerah yang terdiri atas penerimaan pajak penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Pajak meliputi : pajak, bea masuk dan cukai PNBP : iuran tetap, iuran eksplorasi,iuran produksi, dan kompensasi data informasi Pendapatan Daerah : pajak daerah, retribusi daerah, dan pendapatan lain.
  • 16. 16 BAB III PERTAMBANGAN BATUBARA DI ACEH 3.1 IUP Pertambangan Di Aceh Izin Usaha Pertambangan (IUP) ialah izin yang diberikan untuk melaksanakan usaha pertambangan. Pemerintah Aceh perlu mengevaluasi kembali pemberian izin usaha kepada sejumlah perusahaan pertambangan yang beroperasi di Aceh. Evaluasi dinilai penting karena keberadaan perusahaan tambang yang seharusnya berkontribusi positif . Tabel 3.1 Daftar IUP Pertambangan Di Aceh Sumber: https://s3.amazonaws.com/rgi 3.2 Kondisi Pertambangan Aceh saat ini Hasil kajian koordinasi dan supervisi untuk SDA di Provinsi Aceh setidaknya ditemukan beberapa permasalahan terhadap evaluasi IUP.
  • 17. 17 Pertama, ada sebanyak 4 IUP masuk dalam kawasan hutan konservasi dengan total seluas 31.316 Ha. Ini meliputi wilayah kabupaten Aceh Tengah seluas 31 ribu Ha; Gayo Lues 198 Ha dan Aceh Selatan 87 Ha. Kemudian dikawasan hutan lindung tercatat total 399.959 Ha meliputi 65 IUP/KK. Kedua masih banyaknya IUP yang belum clear and clear (CNC), dari total 138 IUP (per tahun 2014), 84 IUP atau 61% belum Clean and Clear (CNC), sisanya sebanyak 54 sudah mendapatkan CNC. Ketiga adanya dugaan piutang negara dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) per tahun 2014 sebesar Rp 10,8M dan naik secara sifnifikan tahun 2015 sebesar Rp 24,7M sedangkan sampai dengan tahun 2018 total tunggakan sebesar Rp.42 M Tahapan pengurangan dan perbaikan tata kelola menjadi salah satu kebijakan yang sangat baik pasca lahirnya kebijakan UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kebijakan perizinan atas IUP dialihkan menjadi kebijakan di tingkat provinsi. Hal ini sesuai dengan kewenangan yang diamanahkan UU, sehingga dampak ini cukup terlihat atas adanya keberhasilan mendorong moratorium izin pertambangan selama berlangsung empat tahun pelaksanaan 2014-2018 (per Mei). 3.3 Kebijakan berlaku di Daerah Perubahan pemberlakukan UU 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah dari sebelumnya UU 32 Tahun 2004 dan UU 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, memberi hak otonomi yang lebih luas kepada Pemerintah Provinsi untuk mengatur dan mengelola sendiri potensi sumber daya alam di daerahnya termasuk pengelolaan pertambangan mineral dan batubara. Pemerintah Provinsi diberikan kewenangan dapat mengeluarkan berbagai regulasi dan perizinan yang berkaitan dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) baik izin dalam tahap proses eksplorasi maupun tahap eksploitasi sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
  • 18. 18 3.4 Pertambangan Batubara Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum,eksploitasi,studi kelayakan,kontruksi,pertambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan serta kegiatan pascatambang. (Salim, 2012:15) Sumber : https://www.google.co.id/search?safe=strict&biw= Gambar 3.2 Kegiatan Pertambangan Batubara 3.5 Batubara Batubara adalah satuan batuan sedimen organik berasal dari penguraian sisa berbagai tumbuhan yang merupakan campuran yan heterogen antara senyawa organik dan zat organic yang menyatu di bawah beban strata yang menghimpitnya (Muchijidin, 2006:2)
  • 19. 19 Sumber : https://www.google.co.id/search?safe=strict&biw= Gambar 3.1 Gambar Fisik Batubara 3.6 Estimasi Cadangan Batubara Aceh Hadiyanto dan Deddy Amarullah (Sub Direktorat Eksplorasi batubara dan Gambut, Bandung) eksplorasi pendahuluan batubara di daerah Meulaboh, Aceh Barat. Hasil yang dicapai setelah mengadakan pemboran, didapatkan cadangan sementara sebesar 500 juta ton terunjuk (indicated reserve) dan 769 juta ton tereka (infered reserve). Hasil analisa nilai kalori 3900-5050 cal/gram dan total sulphur 0,10% - 1,23%. 3.7 Mutu Batubara Aceh Sebagai studi banding, berdasarkan studi acuan, analisa Batubara dari contoh batuan di beberapa daerah Wilayah Meulaboh, Nanggoe Aceh Darussalam, mengenai kwalitas batubara diperoleh beberapa informasi, antara lain, di daerah Tanjung, Buloh dan Kulam Ubit bernilai kalori 3900 – 5100 cal/gr dan total sulfur 0,08% - 1,23% (Hanif R.-1983). Hadiyanto dan Deddy, di daerah Meulaboh, pada umumnya mempunyai nilai kalori 3900-5050 cal/gram dan total sulfur 0.10% - 1,23%.
  • 20. 20 Indonesia Coal (Direktorat Sumber Daya mineral, 2003) di Nanggroe Aceh Darussalam kwalitas batubara 5100-6100 cal/gr, adb. (untuk Medium), sedang untuk kwalitas rendah kurang dar 5100cal/gr,adb.
  • 21. 21 BAB IV PEMBAHASAN DAN STUDI KASUS 4.1 Gambaran umum PT Mifa Bersaudara di Kabupaten Aceh Barat Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memberikan hak konsesi pertambangan kepada PT MBA dengan luas konsesi sebesar 3.134 ha berdasarkan Surat Keputusan Bupati Aceh Barat Nomor 117 Tahun 2011. PT Mifa Bersaudara merupakan salah satu anak perusahaan dari PT MDB yang memiliki hak pertambangan ekslusif lebih dari 4.629 ha area konsesi di Provinsi Aceh. Konsesi lahan PT Mifa Bersaudara diperkirakan memiliki cadangan batubara terbukti sebesar 7 juta ton dan cadangan batubara terkira sebesar 209 juta ton sehingga total cadangan batubara PT Mifa Bersaudara sebesar 216 juta tondengan perkiraan lapisan penutup sebesar 1,15 milyar Bank Cubic Meter (BCM) selama 19 tahun. Cadangan batubara PT Mifa Bersaudara sebesar 216 juta ton, direncanakan akan dieksploitasi selama kurun waktu 2012 hingga 2031, batubara yang dieksplorasi oleh PT Mifa Bersaudara memiliki kualitas rendah antara 4.885 Kkal/kg hingga 5.350 Kkal/kg. 4.2 Kontribusi Pertambangan Batubara Terhadap Perekonomian Kehadiran perusahaan pertambangan batubara memberi kan dampak kepada penerimaan daerah berupa pajak dan royalti. Menurut UU No. 5 Tahun 1984 kehadiran industri bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap, mengubah struktur perekonomian ke arah yang lebih baik, maju, sehat, dan lebih seimbang sebagai upaya untuk mewujudkan dasar yang lebih kuat dan lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi pada umumnya, serta memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan industri pada khususnya. Laju kontribusi sektor pertambangan terus mengalami peningkatan sejak Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memberikan. Izin
  • 22. 22 Usaha Pertambangan yaitu tahun 2010, Tabel 4.1. Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB Kabupaten Aceh Barat 2010-2017. Kontribusi sektor pertambangan batubara dan penggalian terhadap PDRB Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2009 adalah sebesar -0.23 persen sebelum izin pertambangan batubara diterbitkan oleh pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Pada tahun 2010, terjadi peningkatan kontribusi dari sektor pertambangan dan penggalian yaitu sebesar 5.20 persen dalam PDRB Aceh Barat dan terus mengalami peningkatan hingga mencapai 115.76 persen terhadap PDRB Kabuapten Aceh Barat, di karenakan banyaknya perusahaan pertambangan yang mulai melakukan kegiatan ekplorasi dan ekploitasi. Kegiatan pertambangan batubara yang dilakukan oleh PT Mifa Bersaudara memberikan dampak ekonomi lokal pada desa-desa sekitar. Dampak ekonomi dapat dilihat dari perubahan kegiatan ekonomi masyarakat lokal. Kegatan perekonomian masyarakat disekitar area pertambangan pada mulanya ditumpu oleh sektor pertanian, akan tetapi setelah kehadiran perusahaan pertambangan batubara masyarakat sebagian mulai beralih pada sektor jasa dengan menjadi tenaga kerja dan penyedia barang serta jasa untuk tenaga kerja dan perusahaan pertambangan batu bara. Tabel 4.1: Kontribusi sektor pertambangan/lapangan usaha terhadap PDRB Kabupaten Aceh Barat tahun 2010-2017 Sumber : BPS Kabupaten Aceh Barat
  • 23. 23 Tabel 4.2 Penerimaan Daerah dan Dampak Ekonomi dari Kegaiatan Pertambangan PT Mifa Bersaudara tahun 2013 Hasil penelitian menunjukan bahwa kontribusi PT Mifa Bersaudara terhadap penerimaan daerah Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 1.261.821.501, kontribusi tersebut tentunya akan terus mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan produksi PT Mifa Bersaudara. Dampak ekonomi langsung dari kegiatan pertambangan batubara pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 9.373.439.876, desa yang memperoleh dampak ekonomi langsung tertinggi adalah Desa Balee, sedangkan desa yang memperoleh dampak ekonomi terendah adalah Desa Buloh. Dampak ekonomi tidak langsung dari kegiatan pertambangan batubara adalah sebesar Rp.1.080.960.000 pada tahun 2013. Desa yang memperoleh dampak ekonomi tidak langsung tertinggi adalah Desa Sumber Batu, sedangkan desa yang memperoleh dampak ekonomi terendah adalah Desa Pucok Reudep. Dampak ekonomi lanjut dari kegiatan pertambangan batubara adalah sebesar Rp. 939.310.124 pada tahun 2013. Dampak ekonomi lanjut tertinggi berada pada Desa Belee, sedangkan dampak ekonomi lanjut terendah berada pada Desa Pucok Reudep. Kehadiran perusahaan pertambangan batubara dipandang positif oleh sebagian besar masyarakat sekitar area konsesi. Hal tersebut disebabkan oleh terciptanya peluang kerja dan peningkatan aktifitas ekonomi lokal. Walaupun demikian kegiatan pertambangan batubara memberikan dampak negatif terhadap kondisi sosial masyarakat dan lingkungan.
  • 24. 24 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan a. Eksplorasi pendahuluan batubara di daerah Meulaboh, Aceh Barat. Hasil yang dicapai setelah mengadakan pemboran, didapatkan cadangan sementara sebesar 500 juta ton terunjuk (indicated reserve) dan 769 juta ton tereka (infered reserve). Hasil analisa nilai kalori 3900-5050 cal/gram dan total sulphur 0,10% - 1,23%. b. Dampak ekonomi dapat dilihat dari perubahan kegiatan ekonomi masyarakat lokal. Kegatan perekonomian masyarakat disekitar area pertambangan pada mulanya ditumpu oleh sektor pertanian, akan tetapi setelah kehadiran perusahaan pertambangan batubara masyarakat sebagian mulai beralih pada sektor jasa dengan menjadi tenaga kerja dan penyedia barang serta jasa untuk tenaga kerja dan perusahaan pertambangan batu bara c. Hasil penelitian menunjukan bahwa kontribusi PT Mifa Bersaudara terhadap penerimaan daerah Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 1.261.821.501, kontribusi tersebut tentunya akan terus mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan produksi PT Mifa Bersaudara. d. Kehadiran perusahaan pertambangan batubara dipandang positif oleh sebagian besar masyarakat sekitar area konsesi. Hal tersebut disebabkan oleh terciptanya peluang kerja dan peningkatan aktifitas ekonomi lokal e. Dari studi kasus diatas disimpulkan bahwa kegiatan pertambangan meningkatkan PAD terhadap daerah dan pemerintah berupa devisa negara. f. Walaupun demikian kegiatan pertambangan batubara memberikan dampak negatif terhadap kondisi sosial masyarakat dan lingkungan. Tidak dapat dipungkiri setiap kegiatan memiliki dampak positif dan negatif.
  • 25. 25 5.2 Saran Bagi pemerintah tetap meningkatkan pembukaan lapangan kerja bagi masyrakat dengan hadirnya industri pertambangan yang dapat membuka peluang kerja, meningkatkan PAD dan devisa negara tetap sesuai peraturan yang berlaku yang telah ditetapkan tidak juga mengabaikan dampak negatifnya.
  • 26. 26 DAFTAR PUSTAKA Fachlevi, T.A., Putri, E.I.K., & Simanjuntak, S.H. (2015). Dampak Dan Evaluasi Kebijakan Pertambangan Batubara Di Kecamatan Mereubo. Jurnal Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan, Vol. 2 No. 2, 171-180. Dipatunggoro,G. (2007). Sumberdaya Batubara Kawasan Blok PT. Teunom Resources, Kab. Aceh Barat, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Bulletin of Scientific Contribution Journal, Vol. 5, No. 1, 49-60 Mansyah,N. (2013). Studi Tentang Dampak Pertambangan Batu Bara Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Jawa Kecamatan Sangasanga. Administrasi Negara Jurnal, Vol. 1 (3): 843-857 H.S.,Salim. (2012). Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara. Jakarta: PT Sinar Grafika. hal 15 & 70-71. Muchijidin.(2006). Pengendalian Mutu Dalam Industri Batubara. ITB:Mitra Ahmad. hal 2. Hadiyanto, & Amarullah,D. (1984). Eksplorasi Pendahuluan Endapan Batubara di daerah Meulaboh Aceh Barat Sub.Eks.Batubara dan Gambut.Bandung.DSDM. Hanif, R.,dkk. (1983). Laporan Penyelidikan Pendahuluan Endapan Batubara daerah Kawai XVI Seunagan dan Kuala. Meulaboh,Aceh Barat. DSDM.